Upload
meyla-k-khaidar
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 biorep 3
1/16
PENANGANAN DAN PENILAIAN GAMET BETINA
Oleh :
Nama : Seruni Tyas Khairunissa
NIM : B1J01107
Kel!m"!# : $
LAPO%AN P%AKTIK&M BIOLOGI %EP%OD&KSI
KEMENTE%IAN PENDIDIKAN DAN KEB&DA'AAN
&NI(E%SITAS JENDE%AL SOEDI%MAN
)AK<AS BIOLOGI
P&%*OKE%TO
7/21/2019 biorep 3
2/16
+01$I, PENDA-&L&AN
A, La.ar Bela#an/
Nilem (Osteochilus hasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia
yang hidup di sungai-sungai dan rawa-rawa. Namun, sejalan dengan
perkembangan, ikan tersebut kemudian dibudidayakan di kolam-kolam untuk
tujuan komersial. Secara nasional keberadaannya kurang begitu populer kecuali di
Jawa arat. !ampir "# $ produksi nasional ikan nilem berasal dari Jawa arat.
Ikan tawes (Barbonymus gonionotus) adalah ikan sungai yang biasa dimakanorang di daerah %sia &enggara daratan maupun kepulauan. Ikan air tawar
memiliki ukuran mencapai '# cm dan menyukai daerah dasar sungai mengalir
(benthopelagic, potamodromous) dengan kedalaman m. Suhu air yang ideal
untuk ikan ini **-*" +.
amet adalah sel kelamin yang berperan menentukan kualitas indiidu
masa datang. amet betina dibentuk dalam proses oogenesis dalam oarium dan
dalam proses tersebut ada /ase gamet dikeluarkan dari oarium (oulasi) sebelum
selesai penuh oogenesis selesai. 0i saluran reproduksi betina, gamet betina dicek
apakah dalam /ase siap untuk dibuahkan atau tidak. erbagai indikator dan
parameter digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan gamet betina atau
oosit untuk persiapan /ertilisasi. Indikator yang digunakan dapat berupa indikator
mor/ologi, misalnya ada tidaknya struktur germinal vesikel breakdown (1)
atau struktur semacam kantung yang pecah. Selain itu, dapat juga menggunakan
parameter diameter telur.
amet betina sebagian besar dikeluarkan pada /ase oosit sekunder dan
siap dibuahi, meskipun ada juga yang dioulasikan pada saat oosit primer. 0ari
oosit primer ke oosit sekunder berlangsung proses yang disebut itelogenesis.
2roses ini dapat dideteksi secara mor/ologi karena ukurannya menjadi lebih besar,
sehingga bisa diukur dari paremeter diameter telur untuk tingkat pemasakan telur.
3kuran telur yang menjadi lebih besar biasa karena penambahan itelin atau juga
bisa disebabkan penambahan air atau proses hidrasi telur sebagai langkah persiapn
telur siap untuk di/ertilisasi spermato4oa konterpartnya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara7/21/2019 biorep 3
3/16
B, Tuuan
&ujuan praktikum reproduksi penanganan gamet betina adalah
berpengalaman sehingga terampil menangani gamet betina yang dilatihkan, serta
dapat menganalisis tingkat kematangan gamet dalam hal persiapan untuk
/ertilisasi.
7/21/2019 biorep 3
4/16
II, MATE%I DAN METODE
A, Ma.eri
%lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain kateter, spuit
tanpa jarum, object glass,pipet, cawan petri, mikroskop dan mikrometer.
ahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini antar lain
medium untuk gamet yang terdiri dari larutan ringer ikan atau /isiologis
danmedium untuk gamet (5#$ larutan sera methanol 6 7#$ /ormaldehid 6 #$
asam asetat), induk ikan betina yang sudah matang gonad.
B, Me.!e
A, Penan/anan Game. Be.ina
. 0ipastikan alat-alat sudah siap yaitu untuk pengambilan dan pengamatan
gamet betina yaitu kateter, mikroskop dan obyek glass
*. 0ipegang induk betina ikan dengan cara yang benar
7. 0iamati bagian entral dekat sirip ekor lubang-lubang pengeluaran pada ikan
betina, kenali dengan baik
'. 0engan hati-hati, dimasukkan satu ujung kateter ke dalam lubang pengeluaran
telur, kemudian dengan ujung satunya lagi di mulut, disedot telur sehingga
telur masuk kateter
. 0ikeluarkan kateter dengan hati-hati dari tubuh induk dan dipindahkan telur
dari dalam kateter dengan meniupkan ke dalam obyek glass atau ke dalam
wadah yang telah disediakan
5. 0iamati dan diukur diameter gamet dengan menggunakan mikroskop
8. 0icatat jumlah telur yang dapat dikoleksi dari kateter
". 0icatat dan dilaporkan ukuran gamet telur yang diperoleh dari pengukuran
menggunakan mikroskop dengan mikrometer
7/21/2019 biorep 3
5/16
9. 0ilaporkan hasil pengamatan dan dilengkapi dengan gambar gamet. 0apat
berupa sketsa gambar gamet menggambarkan ukuran gamet diukur dari bagian
mana sampai dengan titik:bagian mana dan berapa hasil pengukurannya.
7/21/2019 biorep 3
6/16
III, -ASIL DAN PEMBA-ASAN
1, -asil
ambar . ;osit yang diberi larutan sera
ambar *. ;osit yang tidak diberi larutan sera
ambar 7. ;osit yang diberi larutan sera secara mikroskopis
7/21/2019 biorep 3
7/16
B, Pem2ahasan
erdasarkan hasil yang didapatkan dari praktikum pematangan gamet
betina, oosit yang diberi larutan sera akan lebih menggumpal atau memusat jika
diletakkan pada object glass.erbeda dengan oosit tanpa larutan sera, yang mana
oosit akan menyebar pada object glass. !al tersebut sesusai dengan penyataan
edua adalah /ase itelogenesis,
ketika terjadi akumulasi material kuning telur yang disintesis oleh hati, kemudian
dibebaskan ke darah dan dibawa ke dalam oosit secara mikropinositosis.
2eningkatan ukuran indeks gonad somatik atau perkembangan oarium
disebabkan oleh perkembangan stadia oosit. 2ada saat perkembangan oosit terjadi
perubahan mor/ologis yang mencirikan stadianya (!artanti dan Nurjanah, *#7).
?enurut Nagahama (9") stadium oosit dapat dicirikan berdasarkan olume
sitoplasma, penampilan nukleus dan nukleolus, serta keberadaan butiran kuning
telur. erdasarkan kriteria ini, oosit dapat diklasi/ikasikan ke dalam beberapakelas. ;osit dibagi ke dalam " kelas, yaitu stadia kromatin-nukleolus,
perinukleolus (yang terdiri atas awal dan akhir nukleolus), stadium oil drop
stadiumyolkprimer, sekunder, tertier, dan stadium matang.
Siregar (99) menyatakan bahwa induk yang pantas dipijahkan adalah
induk yang telah melewati /ase pembentukan kuning telur (/ase itellogenesis)
dan masuk ke /ase dorman. @ase pembentukan kuning telur dimulai sejak
terjadinya penumpukan bahan-bahan kuning telur daAam sel telur dan berakhir
7/21/2019 biorep 3
8/16
setelah sel telur mencapai ukuran tertentu atau nukleolus tertarik ke tengah
nukleus. Setelah /ase pembentukan kuning telur berakhir, sel telur tidak
mengalami perubahan bentuk selama beberapa saat, tahap ini disebut /ase istirahat
(dorman), apabila rangsangan diberikan pada saat ini, maka akan menyebabkan
terjadinya migrasi inti ke peri/er, kemudian inti pecah atau melebur pada saat
pematangan oosit, oulasi (pecahnya /olikel), dan oiposisi, bilamana kondisi
lingkungan tidak cocok dan rangsangan tidak tersedia maka telur dorman tersebut
akan mengalami degenerasi (rusak) lalu diserap kembali oleh lapisan /olikel
melalui atresia. @aktor-/aktor eksternal lain yang menyebabkan terjadinya atresia
adalah ketersediaan pakan, sedangkan /aktor internal adalah umur telur. 3kuran
sel telur ada hubungannya dengan /ekunditas. ?akin banyak telur yang dipijahkan
ukuran telurnya makin kecil, misalnya ikan cod (diameternya -,8mm)
produksinya # juta telur (!artanti dan Nurjanah, *#7).
Sintesis itelogenin (prekursor kuning telur) di dalam hati disebut
itelogenesis. 1itelogenin diangkut dalam darah menuju oosit, lalu diserap secara
selekti/ dan disimpan sebagai kuning telur. 1itelogenin ini berupa
gliko/os/oprotein yang mengandung kira-kira *#$ lemak, terutama /os/olipid,
trigliserida, lipoprotein, dan kolesterol. erat molekul itelogenin untuk beberapa
jenis ikan diketahui antara '#- **# k0a. 2roses oogenesis pada teleost terdiri
atas dua /ase, yaitu pertumbuhan oosit (itelogenesis) dan pematangan oosit.
1itelogenesis merupakan aspek penting dalam pertumbuhan oosit yang meliputi
rangkaian proses () adanya sirkulasi estrogen (estradiol-8B) dalam darah
menggertak hati untuk mensintesis dan mensekresikan itelogenin yang
merupakan prekursor protein kuning telurC (*) itelogenin diedarkan menuju
lapisan permukaan oosit yang sedang tumbuhC (7) secara selekti/, itelogenin akanditangkap oleh reseptor dalam endositosis, dan (') terjadi translokasi sitoplasma
membentuk badan kuning telur bersamaan dengan pembelahan proteolitik dari
itelogenin menjadi subunit lipoprotein kuning telur, lipoitelin, dan /ositin.
%danya itelogenin menunjukkan terjadinya akumulasi lipoprotein kuning telur di
dalam oosit. 2ada beberapa jenis ikan selama pertumbuhan oosit terjadi
peningkatan Indeks Somatik onad (IS) sampai *#$ atau lebih (!artanti dan
Nurjanah, *#7).
7/21/2019 biorep 3
9/16
Salah satu proses reproduksi yang sangat plastik itellogenesis, proses
produksi kuning telur di dalam tubuh induk yang menyediakan sumber nutrisi
utama bagi embrio untuk berkembang. en-gen 1itellogenin terdapat pada
betinaa dewasa dalam jaringan khusus untuk produksi kuning, seperti lemak tubuh
serangga dan hati burung. 1itelogenesis telah dipelajari dengan baik pada burung
dan serangga dan diatur hormon dalam menanggapi kondisi lingkungan.
1itellogenesis diinduksi oleh koordinat aksi *#-hydroxyecdysone dan hormon
juenil (J!) pada serangga. Serangga mengatur produksi J! dan bergantian
denagan protein sperti sinyal insulin sinyal (IIS). &elur di 0rosophila mutan
reseptor insulin gagal menjadi itellogenik dan /enotip ini dapat diselamatkan
oleh metopren, sebuah analog J!. 2ada nyamuk %edes aegypti, ekspresi gen
itellogenin yang sinergis ditingkatkan dengan ecdysone dansignaling insuline,
melalui penginderaan protein nutrisi berupa &;D (0epina et al.,*#).
2embesaran oosit disebabkan terutama oleh penimbunan kuning telur.
Seperti pada kebanyakan ikan, kuning telur merupakan komponen penting oosit
ikan &eleostei. %da tiga tipe material kuning telur pada ikan &eleosteiE butiran
kecil minyak, gelembung kuning telur (yolk vesicle) dan butiran kuning telur (yolk
globule). Secara umum, butiran kecil minyak yang kita kenal dengan lipid yang
berantai panjang (asam lemak tidak jenuh) pertama kali muncul di daerah
perinuklear dan kemudian berpindah ke peri/eri (tepi sel) pada tahap selanjutnya.
3rutan kemunculan material kuning telur berariasi antarspesies. 2ada rainbow
trout, butiran kecil muncul segera setelah dimulainya pembentukan gelembung
kuning telur (Nagahama, 9").
@enomena penimbunan material kuning telur oleh oosit ikan dibagi
menjadi dua /ase, yakni sintesis kuning telur di dalam oosit atau vitelogenesisendogen dan penimbunan prekursor (bahan pembentuk) kuning telur yang
disintesis di luar oosit atau vitelogenesis eksogen . elembung kuning telur
positi/-2%S (mukopolisakarida atau glikoprotein) umumnya merupakan struktur
yang pertama muncul dalam sitoplasma oosit selama pertumbuhan sekunder oosit,
dan pertama kali muncul di 4ona terluar dan 4ona midkortikal pada oosit (!artanti
dan Nurjanah, *#7).
7/21/2019 biorep 3
10/16
>etika itelogenesis berlangsung, sebagian besar sitoplasma telur matang
ditempati oleh banyak gelembung kuning telur yang padat dengan asam lemak
dan dikelilingi oleh selapis membran pembatas. Selama tahap akhir itelogenesis,
globula kuning telur beberapa ikan &eleostei bergabung satu sama lain
membentuk masa tunggal kuning telur (!artanti dan Nurjanah, *#7).
2erkembangan gonad ikan betina terdiri atas beberapa tingkat yang dapat
didasarkan atas pengamatan secara mikroskopis dan makroskopis. Secara
mikroskopis perkembangan telur diamati untuk menilai perkembangan oarium
antara lain tebal dinding indung telur, keadaan pembuluh darah, inti butiran
minyak, dan kuning telur. Secara makroskopis perkembangan oarium ditentukan
dengan mengamati warna indung telur, ukuran butiran telur, dan olume rongga
perut ikan (!artanti dan Nurjanah, *#7).
2ada oarium ikan terdapat bakal sel telur yang dilindungi suatu jaringan
pengikat yang bagian luarnya dilapisi peritoneum dan bagian dalamnya dilapisi
epitelium. Sebagian dari sel-sel epitelium akan membesar dan berisi nukleus, yang
kemudian butiran ini kelak akan menjadi telur. Selama perkembangannya, ukuran
oositakan berariasi. 2ada tahap perkembangan awal, oogonia terlihat masih
sangat kecil, berbentuk bulat dengan inti sel yang sangat besar dibandingkan
dengan sitoplasmanya. ;ogonia terlihat berkelompok tapi kadang-kadang ada
juga yang berbentuk tunggal. Sementara itu oogonia terus membelah diri dengan
cara mitosis. 2ada ikan yang mempunyai siklus reproduksi tahunan atau tengah
tahunan akan terlihat adanya puncak-puncak pembelahan oogonia. 2ada ikan yang
memijah sepanjang tahun, perbanyakan oogonia akan terus menerus sepanjang
tahun (!artanti dan Nurjanah, *#7).
&rans/ormasi oogonia menjadi oosit primer banyak terjadi pada tahappertumbuhan yang ditandai dengan munculnya kromosom. Segera setelah itu,
/olikel berubah bentuk, dari semula yang berbentuk skuamosa menjadi berbentuk
kapsul oosit. Inti sel terletak pada bagian sentral dibungkus oleh lapisan
sitoplasma yang tipis. 2ada perkembangan selanjutnya, oosit membentuk lapisan
korion, membran, granulosa, membran, dan teka. Juga butir-butir lemak mulai
terlihat ditumpuk pada sitoplasma dan bersamaan dengan itu muncul cortical
alveoli. utir-butir lemak ini selanjutnya akan bertambah besar pada itelogenesis
7/21/2019 biorep 3
11/16
yang diawali dengan pembentukan akuola-akuola yang kemudian diikuti
dengan munculnya globula kuning telur, bersamaan dengan itu oosit membengkak
secara menyolok. >uning telur pada ikan terdiri atas /os/oprotein dan lipoprotein
yang dihasilkan oleh hati kemudian disalurkan ke dalam peredaran darah (!artanti
dan Nurjanah, *#7).
2erubahan mor/ologi ;osit meliputi germinal esicle (1), germinal
esiclebreakdown 10), meta/ase I, dan?eta/ase II. 2ada tahap 1 ooplasma
dipisahkan oleh membran inti yangjelas, perkembanan meta/ase I kromosom
berjajar dibidang eFuator siap untuk membelah dan kromosom memisah kearah
kutub G kutub yangberlawanan yang disebut ana/ase I, telo/ase I, setelah itu
kromosommengalami meta/ase II saat inikromosom berjajar pada bidang eFuator
dan terbentuklahfirst polar body. Sedangkan waktu pengeluaran telur (stripping)
adalah kondisi telur yang sudah mengalami oulasi yang biasanya ditandai oleh
kerusakan esikula germinal (germinal esicle breakdown, 10)(Hada et al.,
998). 2roses pematangan oosit(oum) secara in vitro ditandai dengan adanya
cumulus oophorus yang mengelilingioosit (oto et al., 99).
2erbedaan ukuran ikan pertama kali matang gonad ini dipengaruhi beberapa
/aktor, yaitu /aktor luar dan /aktor dalam. eberapa /aktor yang diduga dapat
menjadi penyebab perbedaan pencapaian ukuran pertama kali matang gonad,
seperti si/at genetik populasi, perbedaan letak wilayah (latitude), kualitas perairan,
dan besarnya tekanan penangkapan. Selain itu kematangan gonad berhubungan
dengan pertumbuhan dan /aktor lingkungan terutama ketersediaan makanan baik
secara kualitas maupun kuantitas (&otem et al., 997). ?urua (*##7) menyatakan
/aktor yang mempengaruhi pertama kali ikan matang gonad ada dua yaitu /aktor
luar seperti suhu dan arus serta /aktor dari dalam seperti umur, jenis kelamin,si/at-si/at /isologis ikan seperti kemampuan beradaptasi dengan lingkungan serta
ukuran.
1itelogenin adalah bakal kuning telur yang merupakan komponen utama
dari oosit yang sedang tumbuh (&yler, 99). 2ada saat proses itelogenesis
berlangsung, granula kuning telur bertambah dalam jumlah dan ukurannya
sehingga olume oosit membesar dan akhirnya akan menyebabkan meningkatnya
nilai indeks gonad somatik (Haron, 99).
7/21/2019 biorep 3
12/16
Taha" I : A3al "er.um2uhan 4Tia# Masa#5
Secara mor/ologi oarium berbentuk memanjang. 3kuran sel telur relatie
kecil dan belum terlihat jelas oleh mata telanjang. Secara histologis, oarium
didominasi oleh oogonium dan dijumpai telah adanya oosit primer hasil dari
perkembangan oogonium. elum dilapisi selaput /olikel. Inti sel (nukleus) terletak
di tengah dan bentuknya bulat serta dikelilingi oleh sitoplasma.
Taha" II : Ber#em2an/ 4Tia# Masa#5
Secara mor/ologi, oarium berwarna merah jambu, pembuluh darah masih
belum terlihat jelas. ;arium berwarna lebih kuning dari pada &> I. Sel telur
masih belum terlihat jelas oleh mata telanjang. Secara histologis, ;arium
didominasi oleh oosit primer, masih ditemukan oogonium, terlihat adanya lapisan
/olikel. &ahap awal terjadinya proses itellogenesis.
Taha" III : De3asa 4-am"ir Masa#5
Secara mor/ologi, oarium berwarna merah jambu sampai kekuningan, butir
telur sudah dapat dilihat oleh mata telanjang namun diameternya lebih kecil dan
pembuluh darah mulai terlihat. Secara histologis, oogonium dan oosit sekunder
masih ditemukan dan oosit sekunder berkembang menjadi oosit. utir kuning
telur (yolk egg) dan akuola minyak terlihat jelas yang menyebar dari sekitar
nukleus yang mengarah ke tepi.
Taha" I( : Ma.an/ 4Masa#5
Secara mor/ologi, oarium makin membesar berwarna kuning
kemerahmerahan, pembuluh darah jelas, telur terlihat jelas, keadaan telur masak
berukuran besar berwarna terang. Secara histologis, ;arium didominasi oleh
oum, inti sel terlihat jelas, butir minyak tersebar di sekitar inti sel. &> 7 dapat
terlihat bahwa masih terdapat &> dan *. Sama halnya dengan &> 7, pada&> ' masih terlihat &> * dan 7. 2erkembangan gonad betina secara histologis
bahwa ikan tetet (ohnius belangerii) memiliki tipe perkembangan oosit group
synchronous. !roup synchronous yaitu semua oosit yang ada di dalam oarium
mengalami tingkat kematangan yang berbeda (?urua, *##7). Selain itu
berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa, ikan mengeluarkan telur sebagian
(partial spawner) sewaktu memijah dan akan dikeluakan lagi pada musim
pemijahan selanjutnya.
7/21/2019 biorep 3
13/16
&elur ikan yang siap di/ertilisasi yaitu warnanya yang coklat, oosit mencapai
10, dan oosit sekunder yang dikeluarkan saat stripping. erdasarkan
karakteristik oarium, maka tingkat kematangan gonad betina dibagi menjadi tiga
stadium, yaituE stadium I yang merupakan stadium awal pembentukan oarium,
jumlah oosit yang berada di dalam oarium masih sangat sedikit. ;arium
didominasi oleh oosit I dan oosit II. Selanjutnya stadium II ditandai dengan
oarium yang didominasi oleh oosit III dan oosit I1. Jumlah telur yang ditemukan
pada stadium ini sudah sangat banyak dan telur telah siap untuk dipijahkan. 2ada
stadium III, telur pada oarium telah dipijahkan. ;arium didominasi oleh ruang
kosong yang telah ditinggalkan oleh telur. >etika oosit mulai matang, membran
itelin atau lapisan kortikal terbentuk di bawah membran plasma. oositnya dapat
dikatakan sudah matang jika dikelilingi tiga sel epitelium /ollicular yang tebal
(!ope, 9"8).
>ematangan telur ditandai dengan terjadinya !erminal "esicle #igration
(?1) yaitu bermigrasinya germinal esikula kebagian tepi. !al ini terjadi
karena adanya rangsangan steroid yaitu #aturation $nduced %teroid (?IS)
Sedangkan telur yang belum mengalami kematangan menunjukkan telur dalam
/ase istirahat (dorman). 2ada /ase ini telur tidak mengalami perubahan beberapa
saat. %pabila rangsangan diberikan pada saat ini maka akan menyebabkan
terjadinya migrasi inti ke peri/er, inti pecah atau lebur yaitu pematangan oosit
pada peri/er (am, 9").
ontoh penerapan dalam bidang perikanan mengenai pematangan gamet
betina yaitu dalam mengetahui pengaruh kombinasi penyuntikan oaprim dan
2@* terhadap daya rangsang oulasi (waktu laten dan jumlah telur oulasi)
serta kualitas telur (pertambahan diameter telur dan kematangan telur). %garmemberikan in/ormasi tentang perlakuan kombinasi penyuntikan oaprim dan
2@* yang terbaik terhadap daya rangsang oulasi dan kualitas telur ikan
(!ardy et al., *#*).
7/21/2019 biorep 3
14/16
I(, KESIMP&LAN DAN SA%AN
A, Kesim"ulan
erdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum penanganan gamet
betina, dapat diambil disimpulkanE
. ;osit yang diberi larutan sera akan lebih menggumpal atau
memusat jika diletakkan pada object glasssedangkan oosit tanpa larutan sera
akan menyebar pada object glass.
*. Sel telur yang siap di/ertilisasi adalah oosit sekunder.
B, Saran
erdasarkan hasil praktikum, sebaiknya perlakuan saat pengambilan sel
telur lebih hati-hati.
7/21/2019 biorep 3
15/16
DA)TA% %E)E%ENSI
, Hasu4uki &, Katani @, and Shiniciro &, 99. $n vitroevelopment of
Bovine Oocytes 'ollected Ovaries of $ndividual 'ows fter *ertili+ation.
%nimal Deproduction Science 75E#-7.
!artanti, 3mi Ninik, Nurjanah. *#7. 2emacu 2ematangan onad Induk Ikan
Nilem 0engan &eknik Induksi !ormon.urnal OseatekNo..
!ardy, @ikri ?, Nuraini, Sukendi. *#*. &he apiek (&untius schwane Blleker) dengan
2usat 2enelitian 3niersitas Diau 2ekanbaru.
&otem, S.?., .! . 2awshe, and .2 . Singh. 997 . In itro maturation and
/ertili4ation o/ bu//alo oocytes (Bubalus bubalis) E
7/21/2019 biorep 3
16/16
Hada, . D., >atiya, 0. >., !aucan, ?. D., and ?adam ?I, 998, 'hromosome
'onfiguration uring $n "itro in !oat, %heep, and Buffalo Oocyte.
&heriogenology '8 E 9'8-9.
Haron, M. 99.