9
BAB I PENDAHULUAN Keanekaragaman penyakit dewasa ini banyak timbul di kalangan masyarakat dunia k Indonesia. Sebagai salah satu inovasi penyembuhan penyakit, para peneliti menggunakan sel punca. Para peneliti menggunakan sel punca untuk mengetahui dan mem proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh manusia serta patogenesis penyak yang diderita. Disamping itu, potensi sel punca juga menimbulkan harapan baru da khususnya penyakit degeneratif maupun kelainan seperti trauma,keganasan dan sebagai Sel punca atau stem cell merupakan sel yang belum atau tidak terspesialisasi da potensi tinggi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-selberbeda yang tubuh. Sel punca yang digunakan sebagai pengobatan bersumber dari sel punca embrio stem cells) dan sel puncadewasa ( adult stem cells). Praktiknya, penelitian sel punca serta penerapannya masih terbentur mas sedikit Negara yang meprdebatkan sel punca sebagai solusi pengobatan berba Inggris, Amerika Serikat dan termasuk Indonesia. Berbanding terbalik dengan Negara yang memperdebatkan, di berbagai negara lain seperti Singapura, Korea, India, C stem embrionik manusia sudah diperbolehkan, sehingga penelitian di negara-n mengalamibanyak kemajuan.

BIOTEK SEL PUNCA

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN Keanekaragaman penyakit dewasa ini banyak timbul di kalangan masyarakat dunia khususnya Indonesia. Sebagai salah satu inovasi penyembuhan penyakit, para peneliti dalam dunia kesehatan menggunakan sel punca. Para peneliti menggunakan sel punca untuk mengetahui dan mempelajari proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh manusia serta patogenesis penyakit-penyakit yang diderita. Disamping itu, potensi sel punca juga menimbulkan harapan baru dalam pengobatan, khususnya penyakit degeneratif maupun kelainan seperti trauma,keganasan dan sebagainya. Sel punca atau stem cell merupakan sel yang belum atau tidak terspesialisasi dan mempunyai potensi tinggi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-selberbeda yang spesifik di dalam tubuh. Sel punca yang digunakan sebagai pengobatan bersumber dari sel punca embrio (embryonic stem cells) dan sel puncadewasa ( adult stem cells). Praktiknya, penelitian sel punca serta penerapannya masih terbentur masalah etika. Tidak sedikit Negara yang meprdebatkan sel punca sebagai solusi pengobatan berbagai penyakit seperti Inggris, Amerika Serikat dan termasuk Indonesia. Berbanding terbalik dengan Negara yang memperdebatkan, di berbagai negara lain seperti Singapura, Korea, India, China penggunaan sel stem embrionik manusia sudah diperbolehkan, sehingga penelitian di negara-negara tersebut telah mengalamibanyak kemajuan.

BAB II ISI A. Sel Punca 1. Pengertian Sel Punca Sel punca atau stem cell adalah sel yang belum atau tidak terspesialisasi dan mempunyai potensi tinggi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel berbeda yang spesifik di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistemperbaikan untuk menggantikan sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsunganhidup organisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi stem cell atau menjadi sel lain dengan fungsi yang lebih khusus,misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.

2. Sifat Sel Punca Terdapat 2 sifat khusus dari sel punca yaitu 1.Differentiate yaitu kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi sel lain. Sel Punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas (spesifik) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain 2.Self regenerate/self renew yaitu kemampuan untuk memperbaharui ataumeregenerasi dirinya sendiri. Stem cells mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.

3. Sifat Sel Punca Berdasarkan pada kemampuannya untuk berdifferensiasi sel punca dikelompokkan menjadi : 1. Totipoten Sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam sel punca totipoten adalah zigot dan morula. Sel-sel ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel termasuk sel-sel yang menyusun plasenta dantali pusat. Karenanya sel punca kelompok ini mempunyai kemampuan untukmembentuk satu individu yang utuh.

2. Pluripoten Sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ektoderm, mesoderm, dan endoderm)tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstra embrionik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk selini adalah sel punca embrionik (embryonic stem cells). 3. Multipoten Sel punca yang berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem cells) yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untukberdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat di dalam darahseperti eritrosit, lekosit dan trombosit. Contoh lainnya adalah sel punca saraf (neural stem cells) yang mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi selsaraf dan sel glia. 4. Unipotent Sel punca yang hanya dapat berdifferensiasi menjadi 1 jenis sel. Berbeda dengan non sel punca, sel punca ini mempunyai sifat masihdapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self renew). Contohnya erythroid progenitor cells hanya mampu

berdifferensiasi menjadi sel darah merah.

4. Sumber Sel Punca 1. Z igot Sel punca pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur 2. Sel punca embrio (embryonal stem cells) Sel punca ini diambil dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). Massa sel bagian dalam mengelompok dan mengandung sel-selpunca embrionik. Sel-sel diisolasi dari massa sel bagian dalam dan dikultur secara in vitro. Sel punca embrional dapat diarahkan menjadi semua jenis selyang dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal, dan sel-sel lainnya. 3. Fetus. 4. Sel Punca Dewasa (Adult Stem Cell) Sel punca dewasa mempunyai dua karakteristik. Karakteristik pertama adalah sel-sel tersebut dapat berproliferasi untuk periode yang panjang untuk memperbarui diri. Karakteristik kedua, sel-sel tersebut dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai

karakteristik morfologi danfungsi yang special. Salah satu macam sel punca dewasa adalah sel puncahematopoietik (hematopoietic stem cells), yaitu sel punca pembentuk darahyang mampu membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan keping darahyang sehat. Sumber sel punca hematopoietik adalah sumsum tulang, darah tepi,dan darah tali pusar.

5. Transplantasi Sel Punca Transplantasi sel punca dapat dilakukan dengan : 1. Transplantasi autologus (menggunakan sel punca pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi) 2. Transplantasi alogenik (menggunakan sel punca dari donor yang cocok, baik dengan

hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga), atau transplantasi singenik (menggunakan sel punca dari saudara kembar identik.

B. Penggunaan Sel Punca dalam Penggunaan Penyakit 1. Peran Kultur Sel Punca (Stem Cells) dalam Riset Sel punca dapat digunakan untuk keperluan baik dalam bidang riset maupunpengobatan. Adapun penggunaan kultur stem cells adalah sebagai berikut : 1. Terapi gen Stem cells khususnya hematopoetic stem cells digunakan sebagai pembawatransgen kedalam tubuh pasien dan selanjutnya dilacak apakah jejaknyaapakah stem cells ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuhpasien. Adanya sifat self renewing pada stem cell menyebabkan pemberianstem cells yang mengandung transgen tidak perlu dilakukan berulang-ulang.Selain itu hematopoetic stem cells juga dapat berdifferensiasi menjadibermacam-macam sel sehingga transgen tersebut dapat menetap diberbagaimacam sel. 2. Penelitian untuk mempelajari proses-proses biologis yang terjadi padaorganisma termasuk perkembangan organisma dan perkembangan kanker 3. Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan obat baru, terutama untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan.

4. Terapi sel (cell based therapy) Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia, misalnya di cawan Petri. Sifat inidapat digunakan untuk melakukan manipulasi pada stem cells yang akan ditransplantasikan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu tanpa mengganggu organ tubuh.

2. Therapeutic Cloning/ Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) Therapeutic cloning atau disebut Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari resiko penolakan atau rejeksi.Pada teknik ini inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien.Sel yang telah dimanipulasi ini kemudian akan membelah diri dan setelah menjadiblastokista maka inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian akan dimasukkan kembali kedalam tubuh resipien dan stemcells ini kemudian akan berdifferensiasi menjadi sel organ (sel beta pankreas, selotot jantung dan lain-lain). Tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien.

3. Penggunaan Sel Punca dalam Pengobatan Penyakit Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell : a. Penyakit Autoimun Pengobatan autoimun misalnya pada lupus, artritis rheumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuhdiberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga system imun tubuh kembali seperti semula. b. Penyakit degeneratif. Pada penyakit degeneratif seperti stroke , penyakit parkinson, penyakit alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi

menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif. c. Penyakit keganasan. Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya.

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah sel punca ini antara lain adalah hadirnya solusi baru dalam pengobatan berbagai penyakit termasuk penyakit degeneratif, penyakit autoimun dan penyakit keganasan, yaitu dengan transplantasi sel punca yang dihasilkan dari berbagai sumber seperti zigot,embrio, atau fetus. Hal ini yang melahirkan pro-kontra dalam penelitian sel punca karena melanggar etika. Sel punca yang ditransplantasikan akan berproliferasi dan berdiferensiasi untuk menjalankan fungsi tertentu.

TUGAS AKHIR BIOTEKNOLOGI FARMASI SEL PUNCA ( STEM CELL )

Disusun oleh : Nama NIM : Renatha Deska Chanesia : G1F010072

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI PURWOKERTO 2012