1

Bisnis Diperluas, Syarat Diperketat REGULASI ASURANSIbigcms.bisnis.com/file-data/1/1411/e4154e50_Des15-WijayaKaryaTbk.pdf · ber basis imbal jasa (fee based), serta suretyship. Sementara

  • Upload
    donga

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bisnis Diperluas, Syarat Diperketat REGULASI ASURANSIbigcms.bisnis.com/file-data/1/1411/e4154e50_Des15-WijayaKaryaTbk.pdf · ber basis imbal jasa (fee based), serta suretyship. Sementara

Anggara [email protected]

Dumoly F. Pardede, Deputi Ko misioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK), me -nu t urkan perluasan produk ini me libatkan lintas sektor jasa ke uangan, sehingga perlu peng-kajian agar saling me nguat kan.

“Misalnya [sinkronisasi] de -

ngan produk perbankan dan pa sar modal,” kata Dumoly di Ja karta, akhir pekan lalu.

Saat ini OJK sedang menyusun atur an perluasan lingkup usaha bagi asuransi umum, asuransi ji wa serta asuransi syariah. Da lam draf aturan tersebut, bisnis asu ransi umum diperluas de ngan dapat menjual produk asu ransi yang dikaitkan dengan in vestasi (unit-linked), kegiatan

ber basis imbal jasa (fee based), serta suretyship. Sementara itu, asuransi umum syariah men-dapatkan izin untuk men jual produk unit-linked dan fee based.

MODAL SENDIRIAsuransi umum yang mem-

per luas bis nis nya harus memiliki modal sen diri paling sedikit Rp250 mi liar, memiliki aktuaris, pengelola investasi ser ta sis-tem investasi. Selain itu, oto-ritas juga mensyaratkan pro duk unit-linked yang dijual ha nya dikaitkan dengan risiko ke ce -la kaan dengan tenor maksimal lima tahun.

Sedangkan untuk men ja lan-kan bisnis suretyship otoritas me netapkan asuransi umum ha rus memenuhi batasan ekui -tas, rasio keuangan, jenis su -re tyship, nilai jaminan hingga pe laporan. Besaran rasio setiap

sya rat ini ditentukan dalam surat edar an tersendiri.

Draf ini menegaskan asuransi umum harus menghentikan bis-nis suretyship jika rasio yang di tetapkan tidak dapat dipenuhi. OJK memberikan waktu tiga bulan untuk pembenahan.

Sementara itu, untuk asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah, perluasan bisnis yang di berikan berupa fee based. OJK merancang perusahaan asuransi yang dapat menjalankan bisnis ini hanya dalam lingkup em ployee benefit serta produk jasa ke uang an yang telah mendapat izin dari otoritas.

Meski mengizinkan penda pat -an tambahan, aturan ini me -netapkan imbal hasil yang di te-ri ma perusahaan asuransi tidak boleh melebihi pendapatan un -derwriting maupun ujrah. Pe ne-gas an ini agar perusahaan tetap

fo kus pada bisnis inti per usa-ha an.

“Aturan ini ditargetkan ram-pung tahun ini,” kata Dumoly.

Dumasi Marisina Magdalena Samosir, Direktur PT Asuransi Sinar Mas (ASM) menyatakan pi haknya optimis dapat me ning-kat kan premi dengan perluasan bisnis ini. Dia mengatakan ASM pada era pengawasan oleh Ke -menterian Keuangan sudah per nah memasyarakan jenis pro duk ini. Ketika itu, respon pasar sangat baik. Untuk itu dia mengharapkan aturan ini dapat segera direalisasikan.

21Senin, 7 Maret 2016 A S U R A N S I & P E M B I A Y A A N

Berdasarkan aturan baru, imbal hasil yang diterima perusahaan tidak boleh melebihi pendapatan under-writing maupun ujrah.

JAKARTA — Otoritas Jasa Ke uang-an menyatakan perluasan bis nis bagi

perusahaan asu ran si konvensional dan sya-riah me masuki tahap sin kro ni sa si. Ti dak semua perusahaan da pat men jalankan

tambahan bisnis.

REGULASI ASURANSI

Bisnis Diperluas, Syarat Diperketat

TAMBAH JUMLAH AGENADIRA INSURANCE

Non-Kendaraan Bermotor Jadi Incaran

JAKARTA—PT Asuransi Adi ra Dinamika menarget-kan perolehan premi sebe-sar Rp2,86 triliun pada tahun ini atau tumbuh se -be sar 30% dibandingkan per olehan premi tahun lalu Rp2,2 triliun.

Direktur Utama Asuransi Adira Dinamika (Adira In surance) Indra Baruna me nyebutkan premi yang ber hasil dibukukan per-usa haan pada tahun lalu tum buh tipis dibandingkan pada 2014 yang menca-tat kan perolehan Rp2,1 triliun.

“Tahun lalu memang cu kup berat, karena pen-jual an otomotif menurun. Namun, kami tetap bisa men catatkan pertumbuh-an. Tahun ini kami target-kan bisa tumbuh di atas tar get industri atau di ki -sar an 30%,” kata Indra pa da akhir pekan lalu.

Segmen kendaraan ber-motor masih menjadi kon -tribusi terbesar peroleh-an bisnis perseroan. Dia me nuturkan, dari total per -oleh an premi Rp2,2 triliun pada tahun lalu, segmen ken daraan bermotor me -nyum bang kontribusi sebe-sar 55%.

Sementara itu, 45% si -sa nya berasal dari pro duk-pro duk asuransi non-ken-da raan bermotor se perti asu ransi kesehatan, asu-ran si properti, dan asu ran -si kargo.

Menurutnya, pendapat-an premi pada tahun lalu cukup terbantu dengan pen jualan produk asuransi ke sehatan yaitu mediciline un tuk segmen korporasi, dan hospital cash plan ben-efit untuk segmen ritel. Seg men asuransi tersebut me nyumbang pendapatan pre mi sebesar Rp400 mili-

ar atau sekitar 18,2% dari total premi tahun lalu.

“Komposisi pada tahun ini diharapkan lebih ba -lance porsi antara bisnis asu ransi kendaraan bermo-tor dan non-kendaraan ber-motor,” ujarnya.

Indra mengungkapkan untuk mencapai target per tumbuhan premi sebe-sar 30%, Adira berencana mem perbesar penjualan pro duk asuransi di luar asu ransi kendaraan bermo-tor. Pasalnya, industri oto-motif pada tahun ini dipre-diksi masih akan jalan di tempat.

SHIFTING Dia melanjutkan, apabila

tahun lalu asuransi kenda-raan bermotor menyum-bang 55% dari total penjua-lan, maka tahun ini akan bergeser (shifting) ke kisa-ran 50%. Sementara itu, penjualan produk asuransi non-kendaraan bermotor di prediksi meningkat dari 45% menjadi 50%.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril A. Rasyid menyatakan indus-tri asuransi umum ditar-getkan berada di kisaran 15%-20%.

Target itu sejalan dengan asumsi pertumbuhan eko-nomi nasional yang dipa-tok berkisar 5,3% - 5,4% sepanjang 2016.

Upaya pemerintah untuk menggenjot infrastruktur diyakini dapat menjadi peluang bisnis bagi pelaku bisnis asuransi umum. Sejumlah program inisi-atif OJK, seperti asuransi ternak sapi dan asuransi untuk pembiayaan maritim juga diyakini bakal mendo-rong kinerja industri. (Fitri

Sartina Dewi)

Karyawati berada di dekat logo perusahaan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, belum lama ini. Dalam rangka meningkatkan pendapatan premi, perusahaan tersebut akan mengembangkan jalur distribusi penjualan produk asuransi dengan menambah jumlah agen tersertifikasi dari 17.000 agen menjadi 30.000 pada tahun ini.

Bisnis/Dedi Gunawan

pusdok
Typewritten Text
pusdok
Typewritten Text
pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, Investor - 07-03-2016