Upload
yani-djaa
View
168
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 1/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan administrasi managemen tidak berakhir setelah perencanaan tersusun.
Kegiatan selanjutnya adalah melakasakan perencanaan itu secara operasional. Salah satu
kegiatan administratif manajemen dalam pelaksanaan suatu rencana disebut organisasi atau
pengorganisasian. Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah maka diperlukan suatu organisasi yang baik. Organisasi
dalam pengertian umum adalah suatu badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai
tujuan.
Bimbingan dan konseling tidak akan bisa dilaksanakan tanpa adanya organisasi yang
baik. Tanpa organisasi itu, berarti tidak adanya koordinasi dan perencanaan, sasaran yang
cukup jelas, kontrol atau pengawasan dan kepemimpinan yang berwibawa, tegas, dan
bijaksana. Di beberapa sekolah sering dijumpai bahwa pelaksanaan layanan bimbingandankonseling tanpa adanya organisasi yang memadai. Walaupun adanya organisasi tetapi
didalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya
dibebankan kepada guru pembimbing saja. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata
pelajaran, dan staf sekolah lainnya melimpahkan sepenuhnya dan seluruhnya semua tugas
layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. Sehingga masih sangat
dirasakan seolah-olah guru pembimbing adalah berperan sebagai jaksa sekolah atau polisi
sekolah. hal ini sudah tentu bertentangan dengan tujuan dan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling, bahwa kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan
staf sekolah lainnya, secara bersama-sama ikut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Jadi, dapat dinyatakan bahwa pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling adalah
bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan pola-pola atau mekanisme
kerja kegiatan bimbingan dan konseling di sekola
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 2/14
A. LANDASAN DASAR PERLUNYA ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH
Organisasi bimbingan dan konseling di sekolah mutlak diperlukan, hal itu jelas
disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:
1. Pelayanan bimbingan dan konseling adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
(integral) dari keseluruhan program pendidikan. Ini berarti bahwa seluruh staf sekolah
apakah itu kepala sekolah , wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf
sekolah lainnya perlu melibatkan diri dalam usaha layanan bimbingan dan konseling.
2. Pembinaan bimbingan dan konseling di sekolah berada pada kepala sekolah sebagai
administrator sekolah yang memegang peran kunci. Maka dari itu guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah harus memiliki cukup keterampilan dan pemahaman dalam
bidang bimbingan dan konseling agar dapat memberikan pimpinan, bantuan, dan pengentasan
yang diperlukan oleh guru pembimbing dan staf bimbingan lainnya.
3. Tanggung jawab langsung dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah
hendaknya dilimpahkan kepada staf yang berwenang yang memiliki kompetensi dan
kualifikasi tertentu baik dalam pendidikan formal, sifat, sikap, kepribadian, keterampilan, dan
pengalaman, serta mempunyai cukup waktu untuk melakukan tugas kepembimbingan. Dalam
beberapa hal, terutama sekolah yang tidak terlalu besar kepala sekolah sendiri dapat
memegang tanggung jawab ini.
4. Program bimbingan dan konseling merupakan suatu bentuk kegiatan yang cukup luas
bidang geraknya. Untuk dapat mewujudkan secara nyata bidang gerak bimbingan dan
konseling yang cukup luas ini diperlukan mekanisme yang mantap.
5. Program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah perlu hendaknya diadakan
penilaian (evaluasi) untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program bimbingan dan
konseling, dan selanjutnya digunakan sebagai bahan revisi program pelayanan bimbingan dan
konseling selanjutnya.
6. Petugas-petugas yang diserahi tanggung jawab bimbingan yang bersifat khusus, seperti
kegiatan konseling atau tes psikologis hendaknya ditangani oleh petugas profesional dan
kompeten mengerjakan jenis tugas tersebut, berkompeten dari aspek keahliannya maupun
dari aspek pribadinya.
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 3/14
7. Petugas-petugas bimbingan dan konseling dan seluruh staf bimbingan dan konseling mutlak
perlu diberikan pelatihan dan atau pendidikan dalam jabatan (inservice training), sebagai
suatu sarana untuk memperbaiki layanan bimbingan dan konsling di sekolah.
B. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Dalam organisasi bimbingan dan konseling di sekolah perli diperhatikan beberapa
prinsip organisasi untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program layanan bimbingan dan
konseling di sekolah. prinsip-prinsip yang dimaksud diantaranya mencakup sebagai berikut:
1. Program layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya dirumuskan dengan jelas,
sehingga tujuan yang hendak dicapai jelas diketahui oleh pihak-pihak yang bersangkutan
terutama untuk memudahkan melaksanakan pembagian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang, serta mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap program pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling itu sendiri.
2. Program layanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai kebutuhan sekolah masing-
masing. Sebab setiap sekolah memiliki kebutuhan, fasilitas, dan tenaga personil ynagberbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
3. Penempatan petugas-petugas bimbingan dan konseling harus disesuaikan dengan
kompetensi, kualifikasi pendidikan, kemampuan, potensi-potensi, dan keahlian masing-
masing.
4. Program bimbingan dan konseling hemdaknya diorganisasikan secara sederhana. Dalam
arti lain program bimbingan dan konseling yang diorganisasikan secara sederhana itu harus
mudah untuk dipelajari, dilaksanakan, dikontrol, atau diawasi pelaksanaannya, dan memiliki
fleksibelitas yang tinggi, serta memiliki garis tanggung jawab yang jelas.
5. Perlu diciptakan adanya jaringan kerjasama yang erat diantara petugas-petugas bimbingan
dan konseling di dalam sekolah dan di luar sekolah yang berkaitan dengan program
bimbingan dan konseling di sekolah.
6. Organisasi bimbingan dan konseling di sekolah harus dapat memberikan berbagai informasi
yang penting bagi pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah, baik
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 4/14
secara periodik maupun secara insidental kepada seluruh personel sekolah ataupun pihak di
luar lingkungan sekolah.
7. Program layanan bimbingan dan konseling di sekolah haruslah merupakan suatu program
yang terpadu dengan keseluruhan program pendidikan di sekolah.
C. POLA ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Pola organisasi bimbingan dan konseling di sekolah tidak perli selalu seragam
strukturnya. Setiap sekolah bisa menyusun struktur organisasi bimbingan dan konseling
sesuai dengan besar kecilnya dan kepentingan sekolah bersangkutan dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
Perlu diingat bahwa organisasi yang baik bukanlah sesuai dengan tipe atau model,
tetapi sesuai dengan kekhasan kondisi dan situasi sekolahatau lembaga pendidikan yang
bersangkutan, dan dapat menampung serta mengatur mekanisme kerjasama yang harmonis
dan sinergis, serta memungkinkan dapat terselenggaranya layanan bimbingan dan konseling
yang baik di sekolah.
Agar suatu organisasi dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bimbingan dan
konseling yang baik di sekolah, maka hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
1. Semua staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas,
staf sekolah) harus dihimpun dalam satu wadah, sehingga terwujud satu kesatuan bertindak
dalam usaha membantu para siswa di dalam mengatasi permasalahan-permasalahannya.
2. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling harus tunggal, sehingga para siswa tidak
menjadi bingung karena adanya berbagai macam bentuk layanan bimbingan dan konseling
yang dilakukan oleh petugas yang berbeda-beda.
3. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari masing-masing petugas bimbingan dakonseling
di sekolah harus dirinci dengan jelas dan tegas, sehingga masing-masing personil bimbingan
dan konseling akan memahami dan mengerti kewajiban dan tanggung jawabnya sendiri.
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 5/14
Pola organisasi bimbingan dan konseling yang disarankan
1. Organigram pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
a. Kepala sekolah : adalah penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di
sekolah
b. Guru pembimbing : adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua koordinator
bimbingan dan konseling kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling
di sekolah
c. Guru mata pelajaran : guru mata pelajaran dan pelatih adalah pelaksana pengajaran dan
pelatihan serta bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa untuk kepentingan
bimbingan dan konseling.
d. Siswa : adalah peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan, dan pelayanan
bimbingan dan konseling.
e. Tata usaha : adalah pembantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan administrasi,
ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling.
f. BP3 : badan pembantu penyelenggaraan pendidikan adalah organisasi orang tua siswa yangberkewajiban membantu penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
2. Kewajiban dan tugas personil sekolah yang terkait dengan kegiatan bimbingan dan
konseling di sekolah
a. Kepala sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas kepala sekolah adalah
sebagai berikut:
Mengkoordinasikan seluruh pendidikan sekolah yang mencakup kegiatan pengajaran,
pelatihan, dan kegiatan bimbingan dan konseling.
Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan
bimbingan dan konseling.
Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling.
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 6/14
Melaksanakan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konselinf di sekolah.
Menetapkan koordinator guru pembimbing (atas kesepakatan dengan guru pembimbing)
yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap
awal semesteran.
Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan
usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik
pelaksanaan tugas (rencana dan persiapanpelaksanaan,evaluasi, analisis, dan tindak lanjut).
Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling.
Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap sedikitnya 40 orang siswa, bagi kepala
sekolah yang berlatar bimbingan dan konseling.
b. Wakil keala sekolah
Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam hal-hal sebagai berikut:
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada semua personil
sekolah.
Pelaksanaan kebijakan kepala sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling.
Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap sedikit-dikitnya 75 orang siswa, bagi
wakil kepala sekolah yang berlatar belakang bimbingan dan konseling.
c. Koordinator guru pembimbing
Koordinator guru pembimbing bertugas mengenai hal-hal sebagai berikut:
Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam:
o Mengsosialisasikan pelayanan bimbingan dan konseling
o Menyusun program bimbingan dan konseling
o Melaksanakan program bimbingan dan konseling
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 7/14
o Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
o Mengadakan penilaian program bimbingan dan konseling
o Melaksanakan tindak lanjut bimbingan dan konseling
Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga , sarana, dan
prasarana bimbingan dan konseling.
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada kepala
sekolah.
d. Guru pembimbing
Tugas-tugas guru pembimbing diantaranya:
Mengkoordinaasikan kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
Merencanakan program bimbingan dan konseling.
Melaksanakan persiapan (termasuk perencanaan) kegiatan bimbingan dan konseling.
Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sedikit-dikitnya 150 orang
siswa.
Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
Mengadakan penilaian proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
Menganalisis hasil penilaian bimbingan dan konseling.
Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian bimbingan dan konseling.
Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling.
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 8/14
BAB II
P E N G O R G A N I S A S I A N
A. STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Keterangan :
------------- Garis Koordinasi
Garis Konsultasi
KEPALA SEKOLAH
TENAGA AHLI TENAGA AHLI
Guru Mata PelajaranGuruWali Kelas /
TATA
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 9/14
B. URAIAN TUGAS
1. Kepala Sekolah
Adalah penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah
/ guru pembimbing 1 kelas
2. Wakil Kepala Sekolah
Membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas Kepala Sekolah
termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling
3. Koordinator BK / Guru Pembimbing
Adalah pelaksana utama mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Guru Mata Pelajaran
Adalah pelaksana pengajaran dan pelatihan serta bertanggung jawab memberikan
informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling
5. Wali Kelas / Guru Pembina
Adalah guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu
kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan
konseling di kelasnya.
6. Siswa
Adalah peserta didik yang berhak menerima pengajara, latihan dan pelayanan
bimbingan dan konseling.
7. Tata Usaha
Adalah pembantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan administrasi,
ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 10/14
8. Komite Sekolah
Yaitu organisasi orang tua siswa yang berkewajiban membantu penyelenggaraan
pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling
C. PERSONIL
Yang dimaksud dengan personil disini adalah pelaksana utama kegiatan layanan
bimbingan dan konseling di SMP …………………… Tahun pelajaran …………….
B. MEKANISME KERJA
GURU MATA PELAJARAN WALI KELAS
GURU
PEMBIMBING KA. SEKOLAH
KETERANGAN :
Mekanisme kerja guru mata pelajaran-wali kelas-guru pembimbing dan kepala sekolah.
Dalam pembinaan peserta didik di sekolah diperlukan adanya kerja sama semua personilsekolah yang meliputi :
1. Guru Mata Pelajaran.
Membantu memberikan informasi tentang data peserta didik yang meliputi :
- daftar nilai peserta didik.
- laporan observasi
- catatan anekdot
2. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah membantu mengkoordinasi informasi dan
kelengkapan data yang meliputi :
- daftar nilai.
- angket peserta didik.
- angket orang tua.
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 11/14
- laporan observasi peserta didik.
- catatan anekdot.
- catatan home visit.
- catatan wawancara.
3. Guru Pembimbing
Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada peserta didik juga sebagai sumber
data yang meliputi :
- kartu akademis.
- catatan konseling.
- data psiko tes dan
- catatan konperensi, kasus.
maka guru pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata pelajaran, wali
kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan memasukkan ke dalam buku pribadi
dan map pribadi.
4. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah perlu
mengetahui dan memeriksa kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan
guru pembimbing. Kegiatan guru pembimbing yang perlu diketahui oleh kepala sekolah
antara lain :
- Rapat periodik guru pembimbing yang dilakukan setiap bulan
- Melaporkan kegiatan bimbingan dan konseling sebulan sekali
- Laporan tentang kelengkapan data.
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 12/14
D. MEKANISME KERJA BIMBINGAN dan KONSELING
Guru Mt.
PelajaranWali Kelas Guru Pembimbing Kepala Sekolah
E. MEKANISME KERJA SISWA BERMASALAH DI SEKOLAH
1. Daftar Nilai 1. Nilai Kelas 1. Kegiatan Layanan
1.1. Orientasi
1.2. Informasi
1.3. Penempatan /
Penyaluran
1.4. Pembelajaran
1.5. Konseling
Individual
1.6. Konseling
Kelompok
1.7. Konseling
Kelompok
2. Kegiatan Pendukung
2.1. Aplikasi
Instrumentasi
2.2. Himpunan Data
2.3. Alih Tangan
2.4. Konf. Kasus
2.5. Home Visit
3. Pelaporan
2. Observasi /
Pengamalan
2. Observasi /
Pengamalan
3. Wawancara
3. Remidial
Teaching
4. Catatan Keja
dian/Anekdot
4. Kunjungan
Rumah
5. Catatan
Kejadian /
Anekdot
Diketahui
Diketahui
Diperiksa
KEPALA SEKOLAH
WAKIL KEPALA
KOMITE TENAGA AHLI
KOORDINATOR &
GURU PEMBIMBINGWALI KELAS
PIKET GURU
S I S W A
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 13/14
Keterangan :
Garis Koordinasi
Garis Konsultasi
Keterangan :
Penanganan siswa yang bermasalah seperti yang dimaksud dalam mekanisme di atas adalah
apabila terdapat siswa yang melanggar tata tertib sekolah dapat ditindak langsung oleh semua
personel sekolah, bahkan oleh kepala sekolah sekalipun. Kemudian tindakan tersebut
diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan sementara guru pembimbing berperan
dalam mengetahui sebab-sebab yang melatar belakangi sikap dan tindakan siswa tersebut,
melalui serangkaian wawancara dan informasi dari sejumlah data setelah wali kelas
merekomendasikannya.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pengorganisasian Bimbingan dan konseling berarti suatu bentuk kegiatan yang mengatur
kerja, prosedur kerja, dan pola kerja atau mekanisme kerja kegiatan bimbingan dan
konseling. Kegiatn bimbinan dan konseling tidak akan dapat di laksanakan dengan berdaya
guna dan berhasil guna kalau tidak di imbangi dengan organisasi yang baik. Tanpa organisasi
yang baik itu berarti tidak adanya suatu koordinasi, perencanaan, sasaran, control, serta
kepemimpinan yang berwibawa, tegas dan bijaksana.
Oleh sebab itu sebelum melaksanakan program harus terlebih dahulu di lakukan
pengorganisasian, hal ini sangat sejalan dengan fungsi manajemen Bimbingan dan konseling.
Selengkap apapun program tetapi tanpa di sertai dengan pengaturan kerja yang jelas maka
program yang telah di rancang itu tidak akan dapat berjalan dengan optimal bahkan bisa saja
tidak berjalan karena terjadi perbenturan pola kerja. Yang perlu di garis bawahi adalah
walaupun guru pembimbing memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan program tetapi
tetap saja untuk menjalankan program harus di sertai berbagai Stake holder yang ada di
sekolah seperti Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Guru kelas, guru mata pelajaran,
5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 14/14
koordinator BK bahkan staf administrasi.
B.Saran
Perlu di ingat bahwa makalah ini bertujuan menambah pemahaman pembaca pada khususnya
Mahasiswa Bimbingan dan konseling. Mahasiswa yang di kemudian hari akan menempati
pekerjaan sebagai guru pembimbing di harapkan dan di sarankan untuk terus meningkatkan
berbagai kompetensi terutama yang berkaitan dengan Pengorganisasian dalam Bimbingan
dan Konseling.
DAFTARPUSTAKA
Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dalam perilaku organisasi, Jakarta: PT Raja grafindo
persada
R, Thantawy, 1995. Manajemen Bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Pamator pressindo
Sukardi, dewa ketut, 1995. Bimbingan dan penyuluhan. Jakarta: Rhineka cipta
,2008. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah. Jakarta: Rhineka cipta
Tohirin,2008. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta: PT Raja grafindo
persada
Umar, Husein, 2004. Metode riset ilmu administrasi. Jakarta: PT Gramedia pustaka utama
Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah.bandung:
Alfabeta
Winardi, J, 2003. Teori organisasi dan pengorganisasian. Jakarta: PT Raja grafindo persada