14
 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kegiatan administrasi managemen tidak berakhir setelah perencanaan tersusun. Kegiatan selanjutnya adalah melakasakan perencanaan itu secara operasional. Salah satu kegiatan administratif manajemen dalam pelaksanaan suatu rencana disebut organisasi atau pengorganisasian. Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah maka diperlukan suatu organisasi yang baik. Organisasi dalam pengertian umum adalah suatu badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan. Bimbingan dan konseling tidak akan bisa dilaksanakan tanpa adanya organisasi yang baik. Tanpa organisasi itu, berarti tidak adanya koordinasi dan perencanaan, sasaran yang cukup jelas, kontrol atau pengawasan dan kepemimpinan yang berwibawa, tegas, dan bijaksana. Di beberapa sekolah sering dijumpai bahwa pelaksanaan layanan bimbingan dankonseling tanpa adanya organisasi yang memadai. Walaupun adanya organisasi tetapi didalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya dibebankan kepada guru pembimbing saja. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan staf sekolah lainnya melimpahkan sepenuhnya dan seluruhnya semua tugas layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. Sehingga masih sangat dirasakan seolah-olah guru pembimbing adalah berperan sebagai jaksa sekolah atau polisi sekolah. hal ini sudah tentu bertentangan dengan tujuan dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, bahwa kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf sekolah lainnya, secara bersama-sama ikut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Jadi, dapat dinyatakan bahwa pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling adalah bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan pola-pola atau mekanisme kerja kegiatan bimbingan dan konseling di sekola

BK EKO SUJADI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 1/14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 

Kegiatan administrasi managemen tidak berakhir setelah perencanaan tersusun.

Kegiatan selanjutnya adalah melakasakan perencanaan itu secara operasional. Salah satu

kegiatan administratif manajemen dalam pelaksanaan suatu rencana disebut organisasi atau

pengorganisasian. Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling di sekolah maka diperlukan suatu organisasi yang baik. Organisasi

dalam pengertian umum adalah suatu badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai

tujuan.

Bimbingan dan konseling tidak akan bisa dilaksanakan tanpa adanya organisasi yang

baik. Tanpa organisasi itu, berarti tidak adanya koordinasi dan perencanaan, sasaran yang

cukup jelas, kontrol atau pengawasan dan kepemimpinan yang berwibawa, tegas, dan

bijaksana. Di beberapa sekolah sering dijumpai bahwa pelaksanaan layanan bimbingandankonseling tanpa adanya organisasi yang memadai. Walaupun adanya organisasi tetapi

didalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya

dibebankan kepada guru pembimbing saja. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata

pelajaran, dan staf sekolah lainnya melimpahkan sepenuhnya dan seluruhnya semua tugas

layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. Sehingga masih sangat

dirasakan seolah-olah guru pembimbing adalah berperan sebagai jaksa sekolah atau polisi

sekolah. hal ini sudah tentu bertentangan dengan tujuan dan prinsip-prinsip bimbingan dan

konseling, bahwa kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan

staf sekolah lainnya, secara bersama-sama ikut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Jadi, dapat dinyatakan bahwa pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling adalah

bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan pola-pola atau mekanisme

kerja kegiatan bimbingan dan konseling di sekola

Page 2: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 2/14

A. LANDASAN DASAR PERLUNYA ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SEKOLAH 

Organisasi bimbingan dan konseling di sekolah mutlak diperlukan, hal itu jelas

disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:

1. Pelayanan bimbingan dan konseling adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan

(integral) dari keseluruhan program pendidikan. Ini berarti bahwa seluruh staf sekolah

apakah itu kepala sekolah , wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf 

sekolah lainnya perlu melibatkan diri dalam usaha layanan bimbingan dan konseling.

2. Pembinaan bimbingan dan konseling di sekolah berada pada kepala sekolah sebagai

administrator sekolah yang memegang peran kunci. Maka dari itu guru yang diberi tugas

tambahan sebagai kepala sekolah harus memiliki cukup keterampilan dan pemahaman dalam

bidang bimbingan dan konseling agar dapat memberikan pimpinan, bantuan, dan pengentasan

yang diperlukan oleh guru pembimbing dan staf bimbingan lainnya.

3. Tanggung jawab langsung dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah

hendaknya dilimpahkan kepada staf yang berwenang yang memiliki kompetensi dan

kualifikasi tertentu baik dalam pendidikan formal, sifat, sikap, kepribadian, keterampilan, dan

pengalaman, serta mempunyai cukup waktu untuk melakukan tugas kepembimbingan. Dalam

beberapa hal, terutama sekolah yang tidak terlalu besar kepala sekolah sendiri dapat

memegang tanggung jawab ini.

4. Program bimbingan dan konseling merupakan suatu bentuk kegiatan yang cukup luas

bidang geraknya. Untuk dapat mewujudkan secara nyata bidang gerak bimbingan dan

konseling yang cukup luas ini diperlukan mekanisme yang mantap.

5. Program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah perlu hendaknya diadakan

penilaian (evaluasi) untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program bimbingan dan

konseling, dan selanjutnya digunakan sebagai bahan revisi program pelayanan bimbingan dan

konseling selanjutnya.

6. Petugas-petugas yang diserahi tanggung jawab bimbingan yang bersifat khusus, seperti

kegiatan konseling atau tes psikologis hendaknya ditangani oleh petugas profesional dan

kompeten mengerjakan jenis tugas tersebut, berkompeten dari aspek keahliannya maupun

dari aspek pribadinya.

Page 3: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 3/14

7. Petugas-petugas bimbingan dan konseling dan seluruh staf bimbingan dan konseling mutlak 

perlu diberikan pelatihan dan atau pendidikan dalam jabatan (inservice training), sebagai

suatu sarana untuk memperbaiki layanan bimbingan dan konsling di sekolah.

B. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING 

Dalam organisasi bimbingan dan konseling di sekolah perli diperhatikan beberapa

prinsip organisasi untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program layanan bimbingan dan

konseling di sekolah. prinsip-prinsip yang dimaksud diantaranya mencakup sebagai berikut:

1. Program layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya dirumuskan dengan jelas,

sehingga tujuan yang hendak dicapai jelas diketahui oleh pihak-pihak yang bersangkutan

terutama untuk memudahkan melaksanakan pembagian tugas, tanggung jawab, dan

wewenang, serta mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap program pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling itu sendiri.

2. Program layanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai kebutuhan sekolah masing-

masing. Sebab setiap sekolah memiliki kebutuhan, fasilitas, dan tenaga personil ynagberbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.

3. Penempatan petugas-petugas bimbingan dan konseling harus disesuaikan dengan

kompetensi, kualifikasi pendidikan, kemampuan, potensi-potensi, dan keahlian masing-

masing.

4. Program bimbingan dan konseling hemdaknya diorganisasikan secara sederhana. Dalam

arti lain program bimbingan dan konseling yang diorganisasikan secara sederhana itu harus

mudah untuk dipelajari, dilaksanakan, dikontrol, atau diawasi pelaksanaannya, dan memiliki

fleksibelitas yang tinggi, serta memiliki garis tanggung jawab yang jelas.

5. Perlu diciptakan adanya jaringan kerjasama yang erat diantara petugas-petugas bimbingan

dan konseling di dalam sekolah dan di luar sekolah yang berkaitan dengan program

bimbingan dan konseling di sekolah.

6. Organisasi bimbingan dan konseling di sekolah harus dapat memberikan berbagai informasi

yang penting bagi pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah, baik 

Page 4: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 4/14

secara periodik maupun secara insidental kepada seluruh personel sekolah ataupun pihak di

luar lingkungan sekolah.

7. Program layanan bimbingan dan konseling di sekolah haruslah merupakan suatu program

yang terpadu dengan keseluruhan program pendidikan di sekolah.

C. POLA ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH 

Pola organisasi bimbingan dan konseling di sekolah tidak perli selalu seragam

strukturnya. Setiap sekolah bisa menyusun struktur organisasi bimbingan dan konseling

sesuai dengan besar kecilnya dan kepentingan sekolah bersangkutan dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling.

Perlu diingat bahwa organisasi yang baik bukanlah sesuai dengan tipe atau model,

tetapi sesuai dengan kekhasan kondisi dan situasi sekolahatau lembaga pendidikan yang

bersangkutan, dan dapat menampung serta mengatur mekanisme kerjasama yang harmonis

dan sinergis, serta memungkinkan dapat terselenggaranya layanan bimbingan dan konseling

yang baik di sekolah.

Agar suatu organisasi dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bimbingan dan

konseling yang baik di sekolah, maka hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

1. Semua staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas,

staf sekolah) harus dihimpun dalam satu wadah, sehingga terwujud satu kesatuan bertindak 

dalam usaha membantu para siswa di dalam mengatasi permasalahan-permasalahannya.

2. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling harus tunggal, sehingga para siswa tidak 

menjadi bingung karena adanya berbagai macam bentuk layanan bimbingan dan konseling

yang dilakukan oleh petugas yang berbeda-beda.

3. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari masing-masing petugas bimbingan dakonseling

di sekolah harus dirinci dengan jelas dan tegas, sehingga masing-masing personil bimbingan

dan konseling akan memahami dan mengerti kewajiban dan tanggung jawabnya sendiri.

Page 5: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 5/14

Pola organisasi bimbingan dan konseling yang disarankan 

1. Organigram pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

a. Kepala sekolah : adalah penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di

sekolah

b. Guru pembimbing : adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua koordinator

bimbingan dan konseling kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling

di sekolah

c. Guru mata pelajaran : guru mata pelajaran dan pelatih adalah pelaksana pengajaran dan

pelatihan serta bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa untuk kepentingan

bimbingan dan konseling.

d. Siswa : adalah peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan, dan pelayanan

bimbingan dan konseling.

e. Tata usaha : adalah pembantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan administrasi,

ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling.

f. BP3 : badan pembantu penyelenggaraan pendidikan adalah organisasi orang tua siswa yangberkewajiban membantu penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan

konseling.

2. Kewajiban dan tugas personil sekolah yang terkait dengan kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah

a. Kepala sekolah

Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas kepala sekolah adalah

sebagai berikut:

Mengkoordinasikan seluruh pendidikan sekolah yang mencakup kegiatan pengajaran,

pelatihan, dan kegiatan bimbingan dan konseling.

Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan

bimbingan dan konseling.

Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling.

Page 6: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 6/14

Melaksanakan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konselinf di sekolah.

Menetapkan koordinator guru pembimbing (atas kesepakatan dengan guru pembimbing)

yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap

awal semesteran.

Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan

usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik 

pelaksanaan tugas (rencana dan persiapanpelaksanaan,evaluasi, analisis, dan tindak lanjut).

Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling.

Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap sedikitnya 40 orang siswa, bagi kepala

sekolah yang berlatar bimbingan dan konseling.

b. Wakil keala sekolah

Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam hal-hal sebagai berikut:

Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada semua personil

sekolah.

Pelaksanaan kebijakan kepala sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling.

Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap sedikit-dikitnya 75 orang siswa, bagi

wakil kepala sekolah yang berlatar belakang bimbingan dan konseling.

c. Koordinator guru pembimbing

Koordinator guru pembimbing bertugas mengenai hal-hal sebagai berikut:

Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam:

o Mengsosialisasikan pelayanan bimbingan dan konseling

o Menyusun program bimbingan dan konseling

o Melaksanakan program bimbingan dan konseling

Page 7: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 7/14

o Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling

o Mengadakan penilaian program bimbingan dan konseling

o Melaksanakan tindak lanjut bimbingan dan konseling

Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga , sarana, dan

prasarana bimbingan dan konseling.

Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada kepala

sekolah.

d. Guru pembimbing

Tugas-tugas guru pembimbing diantaranya:

Mengkoordinaasikan kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

Merencanakan program bimbingan dan konseling.

Melaksanakan persiapan (termasuk perencanaan) kegiatan bimbingan dan konseling.

Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sedikit-dikitnya 150 orang

siswa.

Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

Mengadakan penilaian proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

Menganalisis hasil penilaian bimbingan dan konseling.

Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian bimbingan dan konseling.

Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling.

Page 8: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 8/14

BAB II 

P E N G O R G A N I S A S I A N

A. STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

Keterangan :

------------- Garis Koordinasi

Garis Konsultasi

KEPALA SEKOLAH

TENAGA AHLI TENAGA AHLI

Guru Mata PelajaranGuruWali Kelas /

TATA

Page 9: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 9/14

B. URAIAN TUGAS

1. Kepala Sekolah

Adalah penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah

/ guru pembimbing 1 kelas

2. Wakil Kepala Sekolah

Membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas Kepala Sekolah

termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling

3. Koordinator BK / Guru Pembimbing

Adalah pelaksana utama mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

4. Guru Mata Pelajaran

Adalah pelaksana pengajaran dan pelatihan serta bertanggung jawab memberikan

informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling

5. Wali Kelas / Guru Pembina

Adalah guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu

kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan

konseling di kelasnya.

6. Siswa

Adalah peserta didik yang berhak menerima pengajara, latihan dan pelayanan

bimbingan dan konseling.

7. Tata Usaha

Adalah pembantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan administrasi,

ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling

Page 10: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 10/14

8. Komite Sekolah

Yaitu organisasi orang tua siswa yang berkewajiban membantu penyelenggaraan

pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling

C. PERSONIL

Yang dimaksud dengan personil disini adalah pelaksana utama kegiatan layanan

 bimbingan dan konseling di SMP …………………… Tahun pelajaran ……………. 

B. MEKANISME KERJA

GURU MATA PELAJARAN WALI KELAS

GURU

PEMBIMBING KA. SEKOLAH

KETERANGAN :

Mekanisme kerja guru mata pelajaran-wali kelas-guru pembimbing dan kepala sekolah.

Dalam pembinaan peserta didik di sekolah diperlukan adanya kerja sama semua personilsekolah yang meliputi :

1. Guru Mata Pelajaran.

Membantu memberikan informasi tentang data peserta didik yang meliputi :

- daftar nilai peserta didik.

- laporan observasi

- catatan anekdot

2. Wali Kelas

Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah membantu mengkoordinasi informasi dan

kelengkapan data yang meliputi :

- daftar nilai.

- angket peserta didik.

- angket orang tua.

Page 11: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 11/14

- laporan observasi peserta didik.

- catatan anekdot.

- catatan home visit.

- catatan wawancara.

3. Guru Pembimbing

Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada peserta didik juga sebagai sumber

data yang meliputi :

- kartu akademis.

- catatan konseling.

- data psiko tes dan

- catatan konperensi, kasus.

maka guru pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata pelajaran, wali

kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan memasukkan ke dalam buku pribadi

dan map pribadi.

4. Kepala Sekolah

Sebagai penanggung jawab pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah perlu

mengetahui dan memeriksa kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan

guru pembimbing. Kegiatan guru pembimbing yang perlu diketahui oleh kepala sekolah

antara lain :

- Rapat periodik guru pembimbing yang dilakukan setiap bulan

- Melaporkan kegiatan bimbingan dan konseling sebulan sekali

- Laporan tentang kelengkapan data.

Page 12: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 12/14

D. MEKANISME KERJA BIMBINGAN dan KONSELING

Guru Mt.

PelajaranWali Kelas Guru Pembimbing Kepala Sekolah

E. MEKANISME KERJA SISWA BERMASALAH DI SEKOLAH

1. Daftar Nilai 1. Nilai Kelas 1. Kegiatan Layanan

1.1. Orientasi

1.2. Informasi

1.3. Penempatan /

Penyaluran

1.4. Pembelajaran

1.5. Konseling

Individual

1.6. Konseling

Kelompok

1.7. Konseling

Kelompok

2. Kegiatan Pendukung

2.1. Aplikasi

Instrumentasi

2.2. Himpunan Data

2.3. Alih Tangan

2.4. Konf. Kasus

2.5. Home Visit

3. Pelaporan

2. Observasi /

Pengamalan

2. Observasi /

Pengamalan

3. Wawancara

3. Remidial

Teaching

4. Catatan Keja

dian/Anekdot

4. Kunjungan

Rumah

5. Catatan

Kejadian /

Anekdot

Diketahui

Diketahui

Diperiksa

KEPALA SEKOLAH

WAKIL KEPALA

KOMITE TENAGA AHLI

KOORDINATOR &

GURU PEMBIMBINGWALI KELAS

PIKET GURU

S I S W A

Page 13: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 13/14

 

Keterangan :

Garis Koordinasi

Garis Konsultasi

Keterangan :

Penanganan siswa yang bermasalah seperti yang dimaksud dalam mekanisme di atas adalah

apabila terdapat siswa yang melanggar tata tertib sekolah dapat ditindak langsung oleh semua

personel sekolah, bahkan oleh kepala sekolah sekalipun. Kemudian tindakan tersebut

diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan sementara guru pembimbing berperan

dalam mengetahui sebab-sebab yang melatar belakangi sikap dan tindakan siswa tersebut,

melalui serangkaian wawancara dan informasi dari sejumlah data setelah wali kelas

merekomendasikannya.

PENUTUP 

A.KESIMPULAN

Pengorganisasian Bimbingan dan konseling berarti suatu bentuk kegiatan yang mengatur

kerja, prosedur kerja, dan pola kerja atau mekanisme kerja kegiatan bimbingan dan

konseling. Kegiatn bimbinan dan konseling tidak akan dapat di laksanakan dengan berdaya

guna dan berhasil guna kalau tidak di imbangi dengan organisasi yang baik. Tanpa organisasi

yang baik itu berarti tidak adanya suatu koordinasi, perencanaan, sasaran, control, serta

kepemimpinan yang berwibawa, tegas dan bijaksana.

Oleh sebab itu sebelum melaksanakan program harus terlebih dahulu di lakukan

pengorganisasian, hal ini sangat sejalan dengan fungsi manajemen Bimbingan dan konseling.

Selengkap apapun program tetapi tanpa di sertai dengan pengaturan kerja yang jelas maka

program yang telah di rancang itu tidak akan dapat berjalan dengan optimal bahkan bisa saja

tidak berjalan karena terjadi perbenturan pola kerja. Yang perlu di garis bawahi adalah

walaupun guru pembimbing memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan program tetapi

tetap saja untuk menjalankan program harus di sertai berbagai Stake holder yang ada di

sekolah seperti Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Guru kelas, guru mata pelajaran,

Page 14: BK EKO SUJADI

5/14/2018 BK EKO SUJADI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bk-eko-sujadi 14/14

koordinator BK bahkan staf administrasi.

B.Saran

Perlu di ingat bahwa makalah ini bertujuan menambah pemahaman pembaca pada khususnya

Mahasiswa Bimbingan dan konseling. Mahasiswa yang di kemudian hari akan menempati

pekerjaan sebagai guru pembimbing di harapkan dan di sarankan untuk terus meningkatkan

berbagai kompetensi terutama yang berkaitan dengan Pengorganisasian dalam Bimbingan

dan Konseling.

DAFTARPUSTAKA

Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dalam perilaku organisasi, Jakarta: PT Raja grafindo

persada

R, Thantawy, 1995. Manajemen Bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Pamator pressindo

Sukardi, dewa ketut, 1995. Bimbingan dan penyuluhan. Jakarta: Rhineka cipta

,2008. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di

sekolah. Jakarta: Rhineka cipta

Tohirin,2008. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta: PT Raja grafindo

persada

Umar, Husein, 2004. Metode riset ilmu administrasi. Jakarta: PT Gramedia pustaka utama

Sukardi, Dewa Ketut. 2003.   Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah.bandung:

Alfabeta

Winardi, J, 2003. Teori organisasi dan pengorganisasian. Jakarta: PT Raja grafindo persada