21
BIMBING AN KONSELI NG

Documentbk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bimbingan konseling

Citation preview

PowerPoint Presentation

BIMBINGAN KONSELINGProses komunikasi antara konselor dengan klien (Keluarga : remaja dan orangtua remaja) dalam hubungan yang membantu, sehingga keluarga dan atau masing-masing anggota keluarga mampu membuat keputusan, merubah perilaku secara positif dan mengembangkan suasana kehidupan keluarga, meningkatkan ketahanan keluarga serta mengebangkan potensi masing-masing anggota keluarga sebagai pribadi maupun sebagai anggota keluarga.Pengertian konselingHubungan yang membantu adalah hubungan yang dilandasi oleh kebutuhan untuk memperoleh bantuan dan memberikan bantuan-bantuan pada orang lain. Prasyaratan yang harus terpenuhi agar terjalin hubungan yang membantu adalah kesiapan dan kesediaan memberikan bantuan, keperayaan klien terhadap pemberi bantua, saling menghargai, saling pengertian, dan kerjasama. Keterlibatan seluruh anggota keluarga untuk terlibatan dalam kegiatan konseling merupakan tujuan yang harus dicapai dalam hubungan yang membantu.Tujuan konseling melalui konseling keluarga adalah mendorong setiap anggota keluarga and mampu membuat keputusan, merubah perilaku dan mengembangkan suasana kehidupan keluarga sehingga peran keluarga berfungsi secara keseluruhan, meningkatkan ketahanan keluarga serta mengembangkan potensi baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota keluarga.TUJUAN KONSELINGFokus konseling keluarga adalah keberfungsian peran keluarga sehingga keluarga dan anggota keluarga didalanya dapat memenuhi kebutuhan insani secara fisik, sosial emosional, psikologis, pendidikan dan religius.1. Membangun relasi dengan keluarga dan masing-masing anggota keluarga2. Mendiskusi prinsip-prinsip konseling membuat komitmen 3. Menetapkan tujuan konseling serta peran masing-masing anggota keluarga untuk mencapai tujuan 4. Menggali permasalahan5. Personalisasi6. Menyusun rancangan tindakan, monitoring dan evaluasiTAHAPAN DALAM KONSELING KELUARGAKeluarga adlah suatu sistem, anggota keluarga adalah bagian integral yang satu saa lain saling mebutuhkan dan harus saling mendukung Penyimpangan perilaku atau gangguan emosional anggota keluarga disebabkan oleh sistem keluarga yang tergangguKeluarga adalah suatu kesatuan tetapi masing-masing anggota keluarga adalah individu yang memiliki perbedaan individualLandasan serta prinsip keluarga perlu dipahami dan disepakati bersama oleh seluruh anggota1. Keluarga2. Anggota KeluargaPRINSIP KONSELING KELUARGA SASARAN KONSELING KELUARGAAspek penting yang harus dimiliki dan diperhatikan oleh / dari seorang konselor adalah kepribadian dan keterapilan. Keduanya harus seimbang dan harus terintegrasi sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.1) Kepribadian:Menerima konseli apa adanya,Hangat/ramah, seseorang akan memiliki keberanian untuk menyapaikan sesuatu jika orang yang dihadapinya bersikap hangat dan penuh perhatian.Respek, menghormati konseli dengan meperlakukan konseling sebagai teman dan tamu yang diharapkan kehadirannya.Empati (pemahaman), menunjukkan sikap menghargai dan memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan Konseli.Berteman/bersahabat, sikap bahwa konselor peduli terhadap apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konseli.Mampu menjaga rahasia Sensitif, memiliki kepekaan yang tajam terhadap kondisi-kondisi sosial psikologis yang dialami konseli, sehingga mampu melihat permasalahan secara lebih tajam bukan hanya gejala-gejala yang nampak saja. KONSELOR2) Konselor yang efektif adalah konselor yang memiliki:Memiliki rasa percaya diriBerpengetahuan. Konselot juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang perilaku manusia, kondisi sosial budaya, norma dan aturan agama, komunikasi dan menjalin relasi sosial, upaya mengemas informasi serta penggunaan media komunikasi.Memiliki keterampilan komunikasi yang baik.Mampu memahami persepsi konseli, konselor perlu memahami kerangka fikir Konseli tentang apa yang sedang dihadapinya. Apa landasan yang digunakan Konseli, prasangka-prasangka apa yang difikirkan Konseli, kecemassan-ketakutan apa yang dialami oleh Konseli, bagaimana Konseli memandang permasalahannya serta apa makna permasalahan bagi dirinya.Menciptakan suasana yang bersahabat, relasi akan berjalan lancar jika tercipta atmosfir yang bersahabat diantara konselor dengan konseli. Pemilihan tempat, pakaian, waktu serta alat bantu yang digunakan akan membantu penciptaan suasana.

KONSELORTEKNIK KONSELINGTeknik-teknik yang berhubungan dengan pemahaman diriListening skill (keterampilan mendengarkan) :Attending, yaitu pernyataan dalam bentuk verbal dan non verbal ketika klien memasuki ruang konselor,Paraphrasing, yaitu respon konselor terhadap pesan utama dalam pernyataan klien. Respon tersebut merupakan pernyataan ringkas dalam bahasa konselor sendiri tentang pernyataan klien.Claryfing, yaitu pengungkapan diri dan memfokuskan diskusi. Konselor memperjelas masalah klien.Perception checking, yaitu menentukan ketepatan pendengaran konselor

TEKNIK KONSELING(cont.)Teknik-teknik yang berhubungan dengan pemahaman diri

b) Leading skill (keterampilan memimpin) :Indirect leading, digunakan dalam awal pembicaraan dimana konselor secara tidak langsung memimpin klien,Direct leading, yaitu memberikan klien dan memperluas diskusi,Focusing, yaitu memfokuskan pembicaraan, mengawasi keragu-raguan, memfokuskan pembicaraan yang menyebar atau bertele-tele atau bersamar-samar.Questioning, berhubungan dengan penilikan atau penyelidikan agar klien membuka diri dengan pernyataan-pernyataan yang baru.

TEKNIK KONSELING(cont.)Teknik-teknik yang berhubungan dengan pemahaman diri

c) Reflecting skill (keterampilan merefleksi) :Reflecting feeling, yaitu keterampilan merefleksi perasaan klienReflecting experience, yaitu keterampilan merefleksikan pengalaman klienReflecting content, yaitu keterampilan dalam mengulang ide-ide klien dengan bahasa yang lebih segar dan memberikan penekanand) Summerizing skill (keterampilan menyimpulkan)Yaitu keterampilan konselor dalam menarik kesimpulan-kesimpulan yang menonjol dari pernyataan klien.TEKNIK KONSELING(cont.)Teknik-teknik yang berhubungan dengan pemahaman diri

e) Confronting skill (keterampilan mengkonfrontasi) :Pengenalan perasaan-perasaan dalam diri konselor, konselor sadar akan pengalaman sendiri dihubungkan dengan pengalaman klien. Mengkonfrontasi pengalaman, perasaan, dan pemikiran klien yang bertentangan. Pendapat-pendapat yang mereaksi ekspresi klien, konselor mengkonfrontasikan antara pernyataan dengan ekspresi klien, atau dengan gerakan tubuh, pandangan mata.Meningkatkan konfrontasi diriMembuka perasaan-perasaan yang tak jelas (repating)Meudahkan munculnya perasaan-perasaan yang tenggelam (associating)TEKNIK KONSELING(cont.)Teknik-teknik yang berhubungan dengan pemahaman diri

f) Interpretating skill (keterampilan menafsirkan) :Pertanyaan penafsiran (interpretive questions), memudahkan munculnya kesadaran klien. Fantasi dan metafora (fantasy and metaphor), yaitu mengandaikan, menyimbolkan ide-ide dan perasaan klien

g) Informing skill (keterampilan menginformasikan)Nasehat (advising), yaitu memberi sugesti dan pandangan berdasarkan pengalaman konselor.Menginformasikan (informing), yaitu memberikan informasi yang valid berdasarkan keahlian konselor.

TEKNIK KONSELING (cont.)2. Keterampilan Untuk Menyenangkan dan Menangani Krisis

Keterampilan ini berhubungan dengan klien atau siapa saja yang mengalami krisis, agar supaya konselor mampu merespon dengan fleksibel, cepat dan aktif, serta mencapai tujuan-tujuan yang terbatas. Skill ini juga berhubungan dengan usaha menyenangkan dan konselor sebagai alatnya.Contacting skill (keterampilan mengadakan kontak)Kontak tersebut bisa berupa kontak mata, dan kontak fisik dengan cara memegang bahu klien agar dia merasa senang dan aman. Tetapi kontak tersebut harus didasari oleh kultur, usia, dan keadaan emosional klien.

TEKNIK KONSELING(cont.)2. Keterampilan Untuk Menyenangkan dan Menangani Krisis

Reassuring skill (keterampilan menentramkan hati klien)Keterampilan ini merupakan usaha konselor untuk meyakinkan akibat logis perbuatannya atau pendekatan. Hal ini merupakan hadiah (reward) bagi klien dan mengurangi stress atau konfliknya. Tujuan teknik ini untuk menanamkan kepercayaan diri klien, memobilisasi kekuatannya, dan mengurangi kecemasan, dan menguatkan prilaku yang diinginkan. Sebagai contoh: anda dapat merasakan lebih baik anda dapat menyelesaikan sendiri masalah anda

TEKNIK KONSELING(cont.)2. Keterampilan Untuk Menyenangkan dan Menangani Krisis

Relaxing skill (keterampilan untuk memberi rasa relax/santai)Teknik ini berguna untuk menurunkan ketegangan dengan jalan mengendurkan otot-otot. Teknik relaxation ini dapat dilakukan sebagai berikut:Tegangkan kedua otot tangan beberapa detik, kemudian kendorkan perlahan-lahanTegangkan otot perut dan dada, kemudian kendorkan perlahan-lahanTegangkan otot kaki, kemudian kendorkan perlahan-lahanTegangkan otot muka, kemudian kendorkan perlahan-lahanCrisis interpeving skill, teknik yang bertujuan untuk mengurangi atau meringankan krisis dengan cara mengubah lingkungan klien.

TEKNIK KONSELING(cont.)2. Keterampilan Untuk Menyenangkan dan Menangani Krisis

Developing action alternatives, teknik ini adalah mengembangkan alternatif-alternatif dalam mengatasi krisis. Konselor mendorong dan memberanikan klien untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif yang mungikin dapat dilakukan dalam mengatasi krisisnya. Alternatif tersebut hendaknya diarahkan konselor berdasarkan persepsi yang realistic klien. Berdasarkan kenyataan, maka fase mengembangkan tindakan mengambil alternatif dalam peristiwa klien yang krisis adalah sebagai berikut :Mengembangkan persepsi realistic klien terhadap krisis yang dihadapi klien.Memberikan dorongan untuk mengurangi ketegangan karena adanya krisis dan konflikMempertimbangkan semua alternatif untuk mengatasi krisis tersebut.Membuat suatu komitmen tentang perbuatan yang bertujuan mencapai keseimbangan yang beralasan dan kesenangan bagi klien.

TEKNIK KONSELING(cont.)2. Keterampilan Untuk Menyenangkan dan Menangani Krisis

Reffering skill (keterampilan mereferal klien)Keterampilan berhubungan dengan sulitnya bagi konselor untuk membantu klien yang krisis. Karena itu konselor harus merefer atau mengadakan referral kepada seorang yang ahli terhadap kasus klien tersebut. Akan tetapi upaya referral itu berhasil, maka beberapa persyaratan berikut dapat dipenuhi:Usaha kesediaan klien untuk referralMengetahui sumber-sumber referral yang tepat di masyarakatJujurlah dengan keterbatasan konselor sehingga klien perlu direferralMendiskusikan kemungkinan referral dengan lembaga yang menerimaBicarakan dengan klien tentang orang-orang atau lembaga yang pernah ia datangi untuk dimintai bantuanTEKNIK KONSELING(cont.)2. Keterampilan Untuk Menyenangkan dan Menangani Krisis

Jika klien masih muda, mintalah rekomendasi orangtuanyaKatakan dengan jujur kepada klien bahwa setiap lembaga juga ada keterbatasannyaBerilah kesempatan kepada klien atau orangtuanya untuk membuat perundingan dan perjanjian dengan lembaga baru yang akan menanganinyaJangan mengirim informasi kepada lembaga baru tanpa izin tertulis dari klien atau orangtuanya.TEMPAT KONSELINGDapat dilakukan dimana saja, dengan prasyarat : NyamanAmanTenangMenjamin privasi dan kerahasiaan Serta dapat menampung seluruh anggota keluarga

EVALUASI KONSELINGBersifat langsung dalam bentukj lisan dan observasiBentuk evaluasi :Proses dengan fokus keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam mengembangkan suasana keluarga dan menyelesaikan masalahHasil dengan fokus keputusan tindakan dan pelaksanaan tindakanInstrumen evaluasi : berbentuk portofolio bagi keluarga dan setiap anggota keluarga yang didalanya mendeskripsikan perkembangan dan dampak konseling.

PENCATATAN KONSELINGDituliskan pada buku konsultasi, didalamnya memuat : hari, tanggal, tempat, identitas, fokus atau bahasan konseling, proses konseling dan rancangan tindak lanjutPencatatan dilakukan segera setelah konseling berakhirPencatatan digunakan sebagai catatan pelayanan dan bahan rujukan konseling berikutnya.