4
Gunarso, Singgih D. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Latipun. 2001. Psikologi Konseling. Malang: Unversitas Muhammadiyah Malang Mappeare, Andi. 2002. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Prayitno. 1997. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi. Sukardi, Ketut Dewa. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Bima Aksara. Winkel, WS. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh orang yang ahli (guru pembimbing atau konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah, yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.3 Dalam proses tersebut, klien (siswa) menyampaikan semua permasalahannya atau kesulitan-kesulitan belajarnya kepada pembimbing di sekolah. Guru pembimbing membangun dan menciptakan suasana hubungan yang hangat, akrab, dengan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pendekatan yang memadai sehingga setiap persoalan dapat terjelajahi dan terungkap secara terbuka, rinci sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dari lubuk hati klien. Dengan demikian, guru pembimbing dapat mendayagunakan kekuatan atau potensi klien untuk dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri dengan asistensi guru pembimbing Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seorang (individu) atausekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yangmandiri. Kemandirian ini mencakup lima fungsi pokok yang hendaknya dijalankanoleh pribadi mandiri, yaitu: (a) mengenal diri sendiri dan lingkungannya, (b) menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (c)

BK.doc

  • Upload
    anugrah

  • View
    216

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BK.doc

Gunarso, Singgih D. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Latipun. 2001. Psikologi Konseling. Malang: Unversitas Muhammadiyah Malang

Mappeare, Andi. 2002. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Prayitno. 1997. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.

Sukardi, Ketut Dewa. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Bima Aksara.

Winkel, WS. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh orang yang ahli (guru pembimbing atau konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah, yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.3 Dalam proses tersebut, klien (siswa) menyampaikan semua permasalahannya atau kesulitan-kesulitan belajarnya kepada pembimbing di sekolah. Guru pembimbing membangun dan menciptakan suasana hubungan yang hangat, akrab, dengan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pendekatan yang memadai sehingga setiap persoalan dapat terjelajahi dan terungkap secara terbuka, rinci sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dari lubuk hati klien. Dengan demikian, guru pembimbing dapat mendayagunakan kekuatan atau potensi klien untuk dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri dengan asistensi guru pembimbing

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seorang (individu) atausekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yangmandiri. Kemandirian ini mencakup lima fungsi pokok yang hendaknya dijalankanoleh pribadi mandiri, yaitu: (a) mengenal diri sendiri dan lingkungannya, (b)menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (c) mengambilkeputusan, (d) mengarahkan diri, dan (e) mewujudkan diri.

Menurut Winkel (2004), Pengertian program bimbingan dan konseling adalahsuatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana dan terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.

Berdasarkan pendapat Marsudi (2003), program bimbingan dan konseling adalah sederet kegiatan yang akan dilaksanakanuntuk mencapai tujuan bimbingandan konseling. Sederet kegiatan tersebut perlu direncanakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri

Page 2: BK.doc

dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).

Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

Definisi atau pengertian Bimbingan menurut para ahli1. Menurut Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan

yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2. Menurut Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

3. Menurut Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

4. Menurut Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah), keluarga, dan masyarakat.

5. Menurut Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai "The help given by one person to another in making choices and adjustment and in solving problems". Pengertian bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses

Page 3: BK.doc

bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S. Willis 2009:11).

6. Menurut Moegiadi (1970) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

7. Menurut Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35). 

8. Menurut Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).

 Sedangkan Definisi Konseling Menurut Para Ahli sebagai berikut :1. Menurut Berdnard & Fullmer ,1969, Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu

untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut.

2. Menurut Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya.) dan menyetir (to steer). Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan bimbingan.

3. Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976; 19) Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.

4. Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konselor membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.

Page 4: BK.doc

5. Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien