88
---------------------------------------------------------------------------------------------- IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008 ---------------------------------------------------------------------------------------------- i KATA PENGANTAR Alhamdulillah penyusunan buku tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto tahun 2008 telah selesai. Penyusunan IPM Kota Mojokerto ini dicoba di break down hingga tingkat kelurahan, karena untuk informasi/data dari tingkat bawah diperlukan dalam perencanaan model partisipatif. Bersama ini pula kami sampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada semua pihak yang turut memberi kontribusi hingga dapat diselesaikan penyusunan IPM ini. Akhirnya penulis merujuk pada pepatah tak ada gading yang tak retak, dan tak ada tulisan manusia yang sempurna, jika ada kekurangan penulis mohon maaf. Kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penulisan dan kesempurnaan kegiatan sejenis dimasa mendatang . Semoga bermanfaat. Mojokerto, Agustus 2008 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO Drs. IMAM SAMPURNO Pembina Tingkat I NIP. 510 061 961

blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusunan buku tentang Indeks PembangunanManusia (IPM) Kota Mojokerto tahun 2008 telah selesai.

Penyusunan IPM Kota Mojokerto ini dicoba di break down hinggatingkat kelurahan, karena untuk informasi/data dari tingkat bawahdiperlukan dalam perencanaan model partisipatif.

Bersama ini pula kami sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut memberi kontribusi hinggadapat diselesaikan penyusunan IPM ini.

Akhirnya penulis merujuk pada pepatah tak ada gading yang takretak, dan tak ada tulisan manusia yang sempurna, jika adakekurangan penulis mohon maaf. Kritik dan saran sangat diharapkandemi perbaikan penulisan dan kesempurnaan kegiatan sejenis dimasamendatang . Semoga bermanfaat.

Mojokerto, Agustus 2008KEPALA BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO

Drs. IMAM SAMPURNOPembina Tingkat INIP. 510 061 961

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR GRAFIK viii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 4

1.3 Dasar Hukum 5

1.4 Sistematika Penulisan 6

BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI 7

2.1 Kerangka Penyusunan IPM 7

2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 9

2.3 Operasionalisasi Variabel 11

2.4 Analisis Data 12

2.4.1 Indeks/ Angka Harapan Hidup 14

2.4.2 Indeks Pendidikan 14

2.4.3 Indeks Daya Beli 17

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

iii

2.4.4 Diagnosis IPM 21

BAB III PEMBAHASAN 23

3.1 Analisis Indeks Pembangunan Manusia di

Tingkat Kota 23

3.2 Sebaran IPM di Tingkat

Kecamatan/Kelurahan

26

3.2.1 Indeks Harapan Hidup 29

3.2.2 Indeks Pendidikan 39

3.2.3 Indeks Daya Beli 48

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 66

4.1 Kesimpulan 66

4.2 Rekomendasi 69

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM 13

Tabel 2.2 Status Pembangunan Manusia 13

Tabel 2.3 Skor Jenjang Pendidikan 16

Tabel 2.4 Daftar Komoditi Terpilih Untuk Menghitung PPP 19

Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20

Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto

Tahun 2008

23

Tabel 3.2 Sebaran Indeks Pembangunan Manusia Kota

Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008

27

Tabel 3.3 Indeks Harapan Hidup Per Kelurahan Kota

Mojokerto Tahun 2008

30

Tabel 3.4 Prasarana Kesehatan Pada Kelurahan

Kedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan

35

Tabel 3.5 Prasarana Air Bersih Pada Kelurahan

Kedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan

36

Tabel 3.6 Kepemilikan WC dan Jamban Pada Kelurahan

Kedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan

38

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

v

Tabel 3.7 Indeks Pendidikan Per Kelurahan Kota Mojokerto

Tahun 2008

40

Tabel 3.8 Prasarana Pendidikan Formal Pada Kelurahan

Blooto, Prajurit Kulon dan Jagalan

46

Tabel 3.9 Prasarana Perpustakaan Pada Kelurahan Blooto,

Prajurit Kulon dan Jagalan

48

Tabel 3.10 Indeks Daya Beli Per Kelurahan Kota Mojokerto

Tahun 2008

49

Tabel 3.11 Pertumbuhan Ekonomi Pada Kelurahan Blooto,

Pulorejo dan Kedundung

53

Tabel 3.12 Kontribusi NTB Tehadap PDRB Kelurahan Blooto,

Pulorejo dan Kedundung

55

Tabel 3.13 Pendapatan Perkapita Kelurahan Blooto, Pulorejo

dan Kedundung

57

Tabel 3.14 Pasar Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo dan

Kedundung

58

Tabel 3.15 Sarana Perhubungan Darat Pada Kelurahan

Blooto, Pulorejo dan Kedundung

60

Tabel 3.16 Sarana Telepon Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo

dan Kedundung

61

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

vi

Tabel 3.17 Listrik Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo dan

Kedundung

62

Tabel 3.18 Jenis Lembaga Keuangan Pada Kelurahan

Blooto, Pulorejo dan Kedundung

63

Tabel 3.19 Jenis Koperasi Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo

dan Kedundung

64

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka IPM 8

Gambar 2.2 Diagnosis IPM 22

Gambar 3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks

Harapan Hidup

33

Gambar 3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks

Pendidikan

43

Gambar 3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Daya

Beli

51

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

viii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 3.1 Indeks Pembangunan Manusia Kota Mojokerto

Tahun 2008

24

Grafik 3.2 IPM Tiap Kelurahan Kota Mojokerto Tahun 2008 28

Grafik 3.3 Indeks Harapan hidup Kota Mojokerto Tahun

2008

Grafik 3.4 Indeks Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2008 32

Grafik 3.5 Indeks Daya Beli Kota Mojokerto Tahun 2008 41

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-Akhir ini hasil-hasil pembangunan dirasakan terdapat

suatu kesenjangan (gap) yang cukup besar antara pembangunan

fisik dan pembangunan dibidang manusia.

Padahal keberhasilan pembangunan dibidang manusia juga

akan menguatkan sendi-sendi perekonomian secara menyeluruh,

karena pembangunan manusia yang baik mempunyai side effect ke

berbagai bidang. Side effect yang dimaksud adalah efek

penyebaran yang ditimbulkan dari suatu kegiatan yang berdampak

pada kegiatan lain karena kegiatan tersebut mempunyai

keterkaitan satu sama lain, misalnya keberhasilan dibidang

pendidikan akan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

2

United Nation Development Programme (UNDP) memberikan

ukuran keberhasilan pembangunan dibidang manusia melalui Indek

Pembangunan Manusia (human development idexs) atau IPM.

Indek Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indek komposit

yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari Indek Harapan

Hidup, Indek Pendidikan dan Indek Standar Hidup Layak yang

tertuang dalam Paritas Daya Beli. IPM juga merupakan indikator

yang memperlihatkan keberhasilan layanan Pemerintah dibidang

kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Pemerintah Kota Mojokerto dalam era Otonomi Daerah

mempunyai peranan penting dalam mengatur dan menjalankan

pemerintahannya sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku, sehingga perlu adanya suatu penelitian

yang mengkaji sejauhmana pembangunan sumberdaya manusia di

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

3

Kota Mojokerto melalui penyusunan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM), sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan.

Namun sejak pembangunan yang cenderung diarahkan pada

pola partisipatif, maka hasil-hasil indikator yang sifatnya global

(agregate) seperti IPM di tingkat Propinsi, atau kabupaten/kota

tidak memberi arti yang signifikan, karena Pemerintah tidak

mengetahui bagaimana sebaran IPM itu sendiri di tingkat

kecamatan ataukah di tingkat kelurahan, sehingga Pemerintah

akan mengalami kesulitan dalam menentukan kantong-kantong

IPM rendah yang pada akhirnya akan menyulitkan para perencana

dalam mendongkrak pembangunan bidang manusia di daerahnya.

Dalam konteks yang demikian IPM harus dihitung secara

partial dan harus di break-down hingga pada tingkat kelurahan,

agar diketahui peta (mapping) tentang kantong-kantong IPM yang

tertinggal.

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

4

1.2 Tujuan

Data dengan berbagai indikatornya baik di tingkat

kabupaten/kota bahkan sebarannya hingga ke tingkat kelurahan

sangat penting dalam membantu para perencana, khususnya

dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan di tingkat bawah,

sehingga diperlukan penghitungan yang meliputi :

1. Penghitungan IPM baik di tingkat kota maupun sebarannya

hingga ke tingkat kelurahan , baik secara agregate (total IPM)

maupun secara partial-nya yang meliputi indeks harapan hidup,

indeks pendidikan, dan indeks paritas daya beli (PPP).

2. Menghasilkan sebuah peta (mapping) tentang sebaran IPM

pada masing-masing kelurahan, dan menganalisis kesenjangan

dan mendeteksi secara detail tentang kantong-kantong IPM

rendah, serta menganalisis faktor pemicunya.

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

5

3. Memberikan solusi berupa potensi alternatif untuk

meningkatkan / mendongkrak kantong-kantong IPM rendah di

tingkat pedesaan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan

pemerataan pembangunan sumberdaya manusia.

1.3 Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 – 2004.

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonom

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

6

5. Rencana Strategis (Renstra) Kota Mojokerto Tahun 2004-2008

6. UU No.16/ 1997 Tentang Statistik.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, dasar hukum

dan sistematika penulisan.

BAB II Pendekatan dan Metodologi, berisi kerangka penyusunan

IPM, jenis dan teknik pengumpulan data, operasionalisasi

variabel, analisis data.

BAB III Pembahasan, berisi analisis Indeks Pembangunan

Manusia di Tingkat Kota, sebaran IPM di Tingkat

Kecamatan/Kelurahan.

BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi kesimpulan dan

rekomendasi

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

7

BAB IIPENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.1 Kerangka Penyusunan IPM

Istilah Pembangunan Manusia (Human Development Indexs)

pertama kali diperkenalkan oleh United Nations Development

Programme (UNDP) dalam Human Development Report (HDR)

yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1990.

Secara keseluruhan variabel-variabel yang akan dihitung dapat

dilihat pada diagram sebagai berikut :

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

8

DEMENSIONA Long andHealthy Life

Knowledge A DecentStandard Of

Living

INDICATOR Life ExpentancyAt Birth

AdultLiteracy

Rate(Lit)

MeanYears Of

Schooling(MYS)

Adjusted RealPercapita

Expenditure(PPP)

DEMENSIONINDEX Life Expectancy

Lit MysIndex index

EducationIndex Income Index

Human Development Index(HDI)

Gambar 2.1 Kerangka IPM

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

9

2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh dengan survey di lapangan yang terkait

dengan obyek penelitian. Sedangkan data sekunder hanya

sebagai pelengkap yang diperoleh dari instansi terkait, dokumen-

dokumen, dan literatur yang terdapat data pendukung. Data

primer yang digunakan dalam penyusunan IPM antara lain :

1. Data rata-rata anak lahir hidup dalam kelompok umur lima

tahunan

2. Data rata-rata anak masih hidup dalam kelompok umur lima

tahunan

3. Data wanita umur 15 – 49 tahun dalam kelompok umur lima

tahunan

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

10

4. Data partisipasi bersekolah bagi masyarakat yang berumur

lebih dari lima tahun

5. Data melek huruf bagi masyarakat yang berumur di atas lima

tahun

6. Pengeluaran konsumsi rumah tangga makanan dan non-

makanan

7. Data harga-harga kebutuhan pokok, di tingkat pasar.

Sedangkan untuk data sekunder yang digunakan sebagai

data pendukung adalah sebagai berikut :

1. Data jumlah penduduk Kota Mojokerto

2. Data sarana Pendidikan.

3. Data sarana kesehatan kota Mojokerto

4. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Mojokerto

Data sekunder tersebut diperoleh dari beberapa instansi,

antara lain :

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

11

1. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto

2. BPS Kota Mojokerto

3. Dinas Kesehatan Kota Mojokerto.

4. Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.

5. Kantor Kelurahan se wilayah Kota Mojokerto.

2.3 Operasionalisasi Variabel

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indikator yang

mencerminkan keberhasilan Pemerintah atas layanan dasar

dibidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meliputi tiga komponen

antara lain :

a. Angka Harapan Hidup (Life Expectation at Age), yakni

mengukur jumlah rata-rata tahun (umur) harapan hidup

seseorang yang baru lahir untuk dijalani sampai meninggal.

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

12

b. Angka Melek Huruf penduduk dewasa (Adult Literacy Rate

/LIT) dan rata-rata lama sekolah (Mean Year of

Schooling/MYS) yakni mengukur pengetahuan (knowledge)

dan ketrampilan (skill) seseorang.

c. Paritas daya beli (Purchasing Power Parity) merupakan ukuran

pendapatan perkapita yang sudah disesuaikan dengan paritas

daya beli.

2.4 Analisis Data

Formulasi untuk penghitungan IPM :

Keterangan :

I(i) = indeks komponen IPM Ke-i , dimanaX (i) = nilai komponen IPM ke –iX(max) = nilai komponen IPM yang tertinggiX(min) = nilai komponen IPM ke-i yang terendah

)(

)(

(min)(max)

)((max))( XX

XXI i

i

3

1)(3

1

iiIIPM

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

13

Nilai IPM Status Pembangunan Manusia< 49 Rendah50< sampai <59 Menengah bawah60 < sampai < 79 Menengah atas> 80 Tinggi

Indikator Komponen IPM (Xi) Satuan Nilai Maksimum Nilai Minimum CatatanAngka Harapan hidup Tahun 85 25 Sesuai Standar Global (UNDP)Angka Melek Huruf Persen 100 - Sesuai Standar Global (UNDP)Rata-rata Lama Sekolah Tahun 15 - Sesuai Standar Global (UNDP)Konsumsi perkapita yang disesuaikan2000

Rupiah 1,332,700 900,000 UNDP menggunakan PDBper KapitaRiil yang Disesuaikan

IPM = Indeks Pembangunan Manusia

Nilai maksimum dan minimum yang digunakan dalam

penghitungan IPM menurut UNDP, sebagai berikut :

Tabel 2.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM

Sumber : Konsep, Metode & Teknik Penghitungan IPM, BPS, 2003

Klasifikasi status pembangunan manusia yang dapat

digunakan adalah seperti tabel di bawah ini :

Tabel 2.2 Status Pembangunan Manusia

Sumber : BPS

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

14

2.4.1 Indeks/Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup diperoleh dari data rata-rata anak

lahir hidup dalam kelompok umur lima tahunan, rata-rata anak

masih hidup dalam kelompok umur lima tahunan dan wanita

umur 15 – 49 dalam kelompok umur lima tahunan.

Pengitungannya menggunakan software Mortpack Lite.

2.4.2 Indeks Pendidikan

Dua indikator dalam Indeks Pendidikan yakni Angka Melek

Huruf (AMH) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (MYS). Angka

Melek Huruf diukur melalui proporsi penduduk yang berusia 10

tahun ke atas yang mampu membaca dan menulis, formulasinya

sebagai berikut :

thpddk

mbtpddkAMH

10

10

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

15

Keterangan :pddk > 10mbt = penduduk 10 tahun ke atas yang bisa baca tulispddk > 10th = penduduk 10 tahun ke atas

Sedangkan Angka Rata-rata Lama Sekolah diperoleh dari jumlah

penduduk yang berumur di atas 10 tahun dan skor dari lama

sekolah. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut :

Keterangan :MYS = Mean Year of School (Angka rata-rata lama sekolah)fi = frekuensi jumlah penduduk yang berumur 10 tahun ke atas pada

jenjang pendidikan ke i, dimana i = 1,2,...11si = skor masing-masing jenjang

Dimana skor untuk jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel

2.3 di bawah ini :

fi

fixsiMYS

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

16

Jenjang Pendidikan SkorTidak,belum pernah sekolah 0Belum tamat SD 3Tamat SD sederajat 6Tamat SMP 9Tamat SMA 12Tamat DI 13Tamat DII 14Tamat DIII/Akademi/Sarjana Muda 15Tamat DIV/S1 16Tamat S2 18Tamat S3 21

Tabel 2.3 Skor Jenjang Pendidikan

Sumber : Konsep, Metode & Teknik Penghitungan IPM,BPS, 2003

Indeks Pendidikan dapat dihitung dengan menggabungkan

Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah. Rumusannya

adalah sebagai berikut :

Keterangan :IP = Indeks PendidikanAMH = Angka Melek HurufMYS = Rata-rata Lama Sekolah (Mean Year of Schooling)

MYSAMHIP3

1

3

2

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

17

2.4.3 Indeks Daya Beli

Penghitungan indeks daya beli diperoleh dari Purchasing

Power Parity (PPP). PPP merupakan pendapatan yang sudah

disesuaikan pengeluaran perkapita riil. Penghitungan

pengeluaran perkapita riil yang telah disesuaikan dilakukan

melalui tahapan sebagai berikut :

1. Mencari pengeluaran perkapita Rumah Tangga (=A)

2. Mendeflasikan nilai A dengan Indeks Harga bahan pokok

(=B)

3. Menghitung daya beli perunit (Purchasing Power Parity/unit)

dengan rumusan sebagai berikut :

Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

18

Keterangan :PPP/unit = Power Purchasing Parity per unitE(i,j) = pengeluaran untuk komoditi j di Kota Mojokerto ke iP (i,j) = harga komoditi j di Kota MojokertoQ (i,j) = jumlah komoditi j (unit) yang dikonsumsi di Kota Mojokerto ke i

4. Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C).

5. Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson sebagai upaya

untuk memperkirakan nilai marginal utility dari C.

Untuk menghitung indeks harga diperlukan 27 komoditi dari

SUSENAS pada tabel 2.4 sebagai berikut :

27

27

),(),(

),(

/

ij

ij

jiQjiP

jiE

unitPPP

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

19

No. Kom oditi Unit Sum banganThd Total

1 Beras Lokal kg 7.252 Tepung Terigu kg 0.103 Ketela Pohon kg 0.224 Ikan Tongkol/tuna cakalang kg 0.505 Ikan Teri ons 0.326 Daging Sapi kg 0.787 Daging Ayam Kampung kg 0.658 Telur Ayam Butir 1.489 Susu Kental Manis 397 gram 0.48

10 Bayam kg 0.3011 Kacang Panjang kg 0.3212 Kacang Tanah kg 0.2213 Tempe kg 0.7914 Jeruk kg 0.3915 Pepaya kg 0.1816 Kelapa Butir 0.5617 Gula Pasir ons 1.6118 Kopi Bubuk ons 0.6019 Garam ons 0.1520 Merica/lada ons 0.1321 Mie Instant 80 gram 0.7922 Rokok Kretek Filter 10 batang 2.8623 Listrik Kwh 2.0624 Air M inum M3 0.4625 Bensin Liter 1.0226 Minyak Tanah Liter 1.7427 Sewa Rumah Unit 11.56

37.52Total

Tabel 2.4 Daftar Komoditi Terpilih untuk MenghitungPurchasing Power Parity (PPP)

Sumber : Konsep, Metode & Teknik Penghitungan IPM, BPS, 2003

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

20

Komponen Uraian Skora.Keramik,marmer atau granit 1b.Lainnya 0a.>10 m2 1b.Lainnya 0a.Tembok 1b.Lainnya 0a.Listrik 1b.Lainnya 0a.Ledeng 1b.Lainnya 0a.Milik sendiri 1b.Lainnya 0

1

Jamban

Fasilitas Air Minum

Skor awal tiap rumah

Lantai

Luas lantai per kapita

Dinding

Fasilitas Penerangan

Sedangkan indeks kualitas rumah merupakan penjumlahan dari

skor yang dimiliki oleh suatu tempat tinggal dan bernilai antara

1 sampai dengan 8 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.5

sebagai berikut :

Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah

Sumber : BPS, Tahun 2003

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

21

Untuk formula Atkinson yang digunakan untuk penyesuaian

rata-rata pengeluaran riil secara matematis dinyatakan sebagai

berikut :

)(*

)( ii CC , jika ZC i )(

2

1

)(*

)( )(2 ZCZC ii , jika ZCZ i 2)(

3

1

)2

1*

)( )2(3)(2 ZCZZC ii , jika ZCZ i 32 )(

4

1

)(.

1

2

1*

)( )3(4)(3)(2 ZCZZZC ii , jika ZCZ i 43 )(

Keterangan :C(i) = konsumsi per kapitaZ = treshold atau tingkat pendapatan tertentu yang digunakan sebagai

batas kecukupan.

2.4.4 Diagnosis IPM

Diagnosis ini digunakan untuk menganalisis fenomena tentang

IPM baik tentang rendahnya IPM, sebab-sebabnya dan solusi

untuk mengatasi rendahnya IPM dengan logical frame work

approach (diagram what-what, why-why, dan how-how). Bentuk

diagramnya dapat disusun dalam gambar sebagai berikut :

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

22

Gambar 2.2 Diagnosis IPM

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

23

2008 77.39 86.74 57.89 74.01

IPMTahun Indeks Harapan Hidup Indeks Pendidikan Indeks Daya Beli

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Analisis Indeks Pembangunan Manusia Di Tingkat Kota

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa IPM Kota Mojokerto

pada tahun 2008 adalah sebesar 74,01. Besaran IPM ini sebagai

pembentuknya adalah Indek Harapan Hidup sebesar 77,39, Indek

Pendidikan sebesar 86,74 dan Indek Daya Beli sebesar 57,89.

Berdasarkan standar UNDP IPM Kota Mojokerto pada tahun 2008

berada pada klasifikasi menengah atas, yaitu antara 60 sampai

dengan 79. Komposisi IPM pada Kota Mojokerto dapat dilihat pada

tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia Kota Mojokerto Tahun 2008

Sumber : Data primer, diolah

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

24

Tabel 3.1 dapat digambar pada Grafik 3.1 sebagai berikut :

IPM Kota Mojokerto Tahun 2008

57.89

86.7477.39

020406080

100

IndexHarapan

Hidup

IndexPendidikan

Index DayaBeli

Nila

i IPM

Grafik 3.1. IPM Kota Mojokerto Tahun 2008

Grafik 3.1 memperlihatkan bahwa komponen terbesar sebagai

pembentuk IPM Kota Mojokerto adalah Indeks Pendidikan. Kondisi

ini memberikan indikasi bahwa kota Mojokerto termasuk daerah

pendidikan, di samping itu perhatian Pemerintah di sektor tersebut

cukup tinggi, karena Indeks Pendidikannya juga relatif cukup tinggi.

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

25

Sedangkan indeks yang terendah adalah Indeks Daya Beli (PPP).

Angka-angka Indeks Daya Beli ini dimana-mana cenderung rendah

dan menurun karena harga-harga pada umumnya naik cukup

signifikan sebagai dampak dari kebijakan kenaikan harga BBM

secara nasional. Namun ada juga daerah lain yang tidak menurun

khususnya disebabkan fundamental ekonomi daerah tersebut cukup

kuat.

Harga BBM merupakan price leader, dengan kenaikan harga

BBM, maka harga barang-barang lain juga cenderung meningkat,

dan pada giliranya daya beli juga cenderung menurun.

Dengan angka-angka IPM pada tabel 3.1 tersebut bagi para

perencana yang ingin mengembangkan model perencanaan

partisipatif maka data-data yang diperoleh tersebut masih belum

cukup, karena masih memerlukan informasi yang lebih banyak,

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

26

termasuk data sebaran IPM hingga tingkat kelurahan, dan juga

data kantong-kantong IPM rendah.

3.2 Sebaran IPM Di Tingkat Kelurahan

Untuk keperluan perencaaan partisipatif Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) perlu dihitung hingga tingkat kelurahan, khususnya

untuk mengetahui kantong-kantong IPM yang rendah di berbagai

kelurahan, dan potensi-potensi yang dapat dijadikan solusi alternatif.

Sebaran IPM pada masing-masing kecamatan/kelurahan dapat

dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

27

NO KELURAHAN IPM STANDAR DEVIASIKecamatan : Magersari

1 Gunung Gedangan 70.992 Kedundung 72.363 Wates 75.734 Magersari 75.565 Balongsari 74.646 Gedongan 76.207 Jagalan 73.358 Purwotengah 77.169 Sentanan 75.88

10 Meri 72.94

1 Pulorejo 72.042 Blooto 69.563 Mentikan 72.944 Prajurit Kulon 71.735 Miji 73.916 Kauman 75.247 Kranggan 76.248 Surodinawan 75.66

2.28

Kecamatan : Prajurit Kulon

2.12

Tabel 3.2 Sebaran Indeks Pembangunan ManusiaKota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008

Sumber : Data Primer, diolah

Tabel 3.2 Jika IPM masing-masing kelurahan tersebut dibuat

dalam Grafik 3.2 akan memperlihatkan sebaran sebagai berikut :

Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

28

IPM Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008

6466687072747678

G.G

edan

gan

Kedu

ndun

g

Wat

es

Mag

ersa

ri

Balo

ngsa

ri

Ged

onga

n

Jaga

lan

Purw

oten

gah

Sent

anan

Mer

i

Pulo

rejo

Bloo

to

Men

tikan

Praj

uritk

ulon Miji

Kaum

an

Kran

ggan

Suro

dina

wan

Kelurahan

Nila

i IPM

Grafik 3.2 IPM Tiap Kelurahan Kota Mojokerto Tahun 2008

Grafik 3.2 memperlihatkan bahwa standar deviasi IPM masing-

masing kelurahan relatif kecil, kondisi ini menunjukkan kesenjangan

IPM pada masing-masing kelurahan yang satu dengan kelurahan

lainnya juga relatif cukup kecil, atau dengan kata lain bahwa

Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

29

pembangunan bidang sumberdaya manusia di kota Mojokerto relatif

cukup merata.

Di kecamatan Magersari standar deviasi IPM masing-masing

kelurahan hanya sebesar 2,12, lebih rendah dari pada di kecamatan

Prajurit kulon yakni sebasar 2,28, hal ini disebabkan karena ada 1

(satu) kelurahan yang IPM- nya agak rendah yakni kelurahan Blooto

sebesar 69,56 sehingga standar deviasi di kecamatan Prajurit Kulon

lebih besar dari pada kecamatan Magersari.

Penghitungan IPM selain secara keseluruhan (aggregate) dalam

bentuk IPM total juga bisa dihitung secara perkomponen (partial)

pada masing-masing kelurahan sebagai berikut :

3.2.1 Indeks Harapan Hidup

Indeks Harapan Hidup per Kelurahan dan peringkat masing-

masing kelurahan dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

30

ANGKA HARAPAN INDEKS HARAPANHIDUP HIDUP

1 Gunung Gedangan 68.07 71.792 Kedundung 67.67 71.113 Wates 71.40 77.334 Magersari 71.94 78.245 Balongsari 69.70 74.506 Gedongan 75.00 83.337 Jagalan 71.20 77.008 Purwo Tengah 75.00 83.339 Sentanan 73.39 80.6410 Meri 69.93 74.89

1 Pulorejo 70.33 75.552 Blooto 69.63 74.383 Mentikan 68.06 71.764 Prajurit Kulon 72.00 78.335 Miji 70.93 76.566 Kauman 73.24 80.407 Kranggan 75.00 83.338 Surodinawan 73.33 80.55

Kota Mojokerto 2008 71.43 77.39

Kecamatan Magersari

Kecamatan Prajurit Kulon

NO KELURAHAN

Tabel 3.3 Indeks Harapan Hidup Per kelurahanKota Mojokerto Tahun 2008

Sumber : Data Primer, diolah

Tabel 3.3 memperlihatkan bahwa sebaran indeks harapan hidup

pada tiap-tiap kelurahan kurang lebih juga merata. Indeks harapan

hidup rata-rata di setiap kelurahan adalah sebesar 77,39.

Page 39: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

31

Tiga (3) kelurahan yang termasuk peringkat tinggi antara lain:

kelurahan Purwotengah, kelurahan Gedongan dan kelurahan

Kranggan dan tiga (3) kelurahan yang mempunyai indeks harapan

hidup terendah yakni kelurahan Kedundung, kelurahan Mentikan,

dan kelurahan Gunung Gedangan.

Sebaran indeks harapan hidup pada masing-masing kelurahan

secara keseluruhan tersebut jika digambar dalam diagram area

nampak sebagai berikut :

Page 40: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

32

IHR Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008

64

6668

70

72

7476

78G

.Ged

anga

n

Ked

undu

ng

Wat

es

Mag

ersa

ri

Bal

ongs

ari

Ged

onga

n

Jaga

lan

Pur

wot

enga

h

Sen

tana

n

Mer

i

Pul

orej

o

Blo

oto

Men

tikan

Pra

jurit

kulo

n

Miji

Kau

man

Kra

ngga

n

Sur

odin

awan

Kelurahan

Nila

i IPM

Grafik 3.3 Indeks Harapan Hidup Kota Mojokerto Tahun 2008

Berdasarkan Grafik 3.3 nampak dengan jelas kelurahan-

kelurahan yang mempunyai peringkat indeks harapan hidup rendah.

Dengan demikian masalah what-what sudah ditemukan untuk indeks

harapan hidup di beberapa kelurahan. Sedangkan masalah why-why

atau mengapa sampai terjadi indeks harapan hidup rendah, perlu

ditelusuri faktor-faktor penyebabnya, baik secara teori maupun

Page 41: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

33

kondisi empirik dilapangan. Secara teori sebab-sebab rendahnya

indeks harapan hidup dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Harapan Hidup

INDEKS PEMBANGUNANMANUSIA

TINGKAT KESEHATAN

INDIKATOR

INDEKS HARAPAN HIDUP

ANGKAKEMATIAN

BAYI

ANGKAKEMATIAN

IBU MELAHIRKAN

ANGKAKEMATIAN

KESELURUHAN

IMUNISASI PELAYANANKESEHATAN

PENYAKITMENULAR

RUJUKAN PERAWATAN

TENAGAKESEHATAN

SARANAKESEHATAN

KUALITAS TENAGAKESEHATAN

KUALITAS SARANAKESEHATAN

LINGKUNGAN BUDAYA SEHAT AKSESIBILITAS(JARAK)

Page 42: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

34

Berdasarkan gambar 3.1 secara garis besarnya indeks harapan

hidup seseorang ditentukan oleh faktor fisik dan non fisik. Faktor

fisik termasuk sarana dan prasarana kesehatan yakni rumah sakit

(puskesmas), prasarana air bersih, dan lain-lain. Sedangkan aspek

non fisik sangat luas sekali menyangkut perilaku hidup sehat,

termasuk kepemilikan WC, rumah yang memiliki jamban dan lain-

lain.

Berikut ini inventarisasi prasarana kesehatan pada 3 (tiga)

kelurahan yang indeks harapan hidupnya termasuk pada peringkat

terendah.

1. Prasarana Kesehatan.

Prasarana kesehatan pada 3 (tiga) kelurahan yang tergolong

peringkat bawah dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 43: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

35

Tabel 3.4 Prasarana Kesehatan Pada KelurahanKedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan

No. JenisPrasarana

KeteranganKedundung Mentikan Gunung Gedangan

1. Rumah sakitumum

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

2. Rumah sakitbersalin

Ada Tidak ada Tidak ada

3. Puskesmas Ada Ada Tidak ada4. Puskesmas

PembantuTidak ada Ada Ada

5. Poliklinik Ada Ada Tidak adaSumber : profil kelurahan

Tabel 3.4 memperlihatkan bahwa pada 3 (tiga) kelurahan

tersebut tidak ada rumah sakit umum, sebagian besar hanya ada

puskesmas dan poliklinik. Namun hal tersebut untuk tingkat

kelurahan dengan pertumbuhan penduduk yang belum terlalu padat

masih dianggap cukup.

Page 44: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

36

2. Prasarana Air Bersih

Prasarana air bersih pada 3 (tiga) kelurahan-kelurahan yang

mempunyai indeks harapan hidup pada peringkat rendah dapat

dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut :

Tabel 3.5 Prasarana Air Bersih Pada KelurahanKedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan

No. JenisPrasarana

KeteranganKedundung Mentikan Gunung Gedangan

1. PAM Ada Tidak ada Tidak ada2. Sumur Gali Ada Ada Ada3. Sumur

PompaAda Ada Ada

4. Perpipaan Tidak ada Tidak ada Ada6. Mata air Tidak ada Tidak ada Ada

Sumber : profil kelurahan

Tabel 3.5 memperlihatkan bahwa sumber air bersih pada 3

(tiga) kelurahan tersebut berasal dari sumur gali dan sumur pompa,

sedangkan sumber yang lain seperti PAM, perpipaan dan mata air

sebagian besar tidak ada.

Page 45: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

37

Pada umumnya tidak semua rumah tangga memiliki sumur gali

maupun pompa, sehingga jika tidak ada tambahan sumber air dari

PAM, perpipaan atau mata air dengan sendirinya diperkirakan akan

mengalami kekurangan air bersih pada kelurahan tersebut,

kekurangan air bersih di samping merupakan prasarana juga

mencerminkan rendahnya aspek perilaku hidup sehat. Di samping itu

masing-masing rumah jarang yang memanfaatkan apotik hidup, baik

untuk kesehatan juga dapat membantu kegoncangan harga 9 bahan

pokok.

3. Kepemilikan WC dan Jamban

Kepemilikan WC dan jamban merupakan salah satu perilaku

hidup sehat. Data kepemilikan WC dan Jamban pada tiga (3)

kelurahan yang indeks harapan hidupnya pada peringkat rendah

dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut :

Page 46: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

38

Tabel 3.6 Kepemilikan WC dan Jamban Pada KelurahanKedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan

No. KeteranganKeterangan

Kedundung Mentikan Gunung Gedangan

1. Jumlah rumahYang memilikiWC

1700 3275 Tidak Terdata

2. Jumlah rumahyang memilikijamban

- TidakTerdata

30

Sumber : profil kelurahan

Tabel 3.6 memperlihatkan bahwa sebagian besar rumah

tangga memiliki WC. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa dalam

bidang ini perilaku masyarakat pada 3 (tiga) kelurahan tersebut

relatif cukup baik. Dengan demikian untuk meningkatkan indeks

harapan hidup masih diperlukan prasarana kesehatan dan juga

perilaku hidup sehat (how-how) terjawab, hanya masalah prasarana

dalam perencanaan biasanya dapat ditargetkan dalam jangka

pendek, namun untuk perilaku agak sulit dan dalam perencanaan

Page 47: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

39

selalu ditargetkan dalam jangka menengah (RPJM) dan jangka

panjang (RPJP).

3.2.2 Indeks Pendidikan

Komponen dalam indeks pendidikan terdiri dari Angka Melek

Huruf (AMH) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (MYS). Angka Melek

Huruf diukur melalui proporsi penduduk yang berusia 10 tahun ke

atas yang mampu membaca dan menulis di suatu wilayah,

sedangkan Angka Rata-rata Lama Sekolah dihitung berdasarkan

skoring rata-rata lama sekolah seseorang.

Sebaran indeks pendidikan pada masing-masing kelurahan

dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut :

Page 48: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

40

ANGKA INDEKS ANGKA RATA2 INDEKS RATA2 INDEKSMELEK HURUF MELEK HURUF LAMA SEKOLAH LAMA SEKOLAH PENDIDIKAN

1 Gunung Gedangan 100.00 100.00 7.88 52.56 84.192 Kedundung 100.00 100.00 10.05 66.99 89.003 Wates 99.75 99.75 11.28 75.17 91.564 Magersari 100.00 100.00 11.06 73.73 91.245 Balongsari 100.00 100.00 11.54 76.94 92.316 Gedongan 99.26 99.26 9.85 65.69 88.077 Jagalan 98.45 98.45 8.25 54.97 83.968 Purwo Tengah 99.49 99.49 10.19 67.92 88.979 Sentanan 99.97 99.97 9.25 61.69 87.2110 Meri 99.68 99.68 9.19 61.27 86.88

1 Pulorejo 98.56 98.56 8.23 54.83 83.992 Blooto 93.24 93.24 7.04 46.96 77.813 Mentikan 100.00 100.00 10.12 67.49 89.164 Prajurit Kulon 92.38 92.38 7.85 52.33 79.035 Miji 99.47 99.47 8.65 57.68 85.546 Kauman 100.00 100.00 8.85 59.03 86.347 Kranggan 100.00 100.00 9.35 62.35 87.458 Surodinawan 100.00 100.00 9.85 65.67 88.56

Kota Mojokerto 2008 98.90 98.90 9.36 62.40 86.74

Kecamatan Prajurit Kulon

NO KELURAHAN

Kecamatan Magersari

Tabel 3.7 Indeks Pendidikan Per kelurahanKota Mojokerto Tahun 2008

Sumber : Data Primer, diolah

Jika indeks pendidikan masing-masing kelurahan tersebut

digambar dalam diagram area nampak sebagai berikut :

Page 49: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

41

Index Pendidikan Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008

70

75

80

85

90

95G

.Ged

anga

n

Ked

undu

ng

Wat

es

Mag

ersa

ri

Bal

ongs

ari

Ged

onga

n

Jaga

lan

Pur

wot

enga

h

Sen

tana

n

Mer

i

Pul

orej

o

Blo

oto

Men

tikan

Pra

jurit

kulo

n

Miji

Kau

man

Kra

ngga

n

Sur

odin

awan

Kelurahan

Nila

i IPM

Grafik 3.4 Indeks Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2008

Berdasarkan Grafik 3.4 pada diagram tersebut, maka ke 3

(tiga) kelurahan yang mempunyai indeks pendidikan tertinggi pada

peringkat 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) adalah : kelurahan

Balongsari, kelurahan Wates, dan kelurahan Magersari.

Page 50: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

42

Sedangkan 3 (tiga) kelurahan yang mempunyai peringkat

terendah bidang indeks pendidikan adalah : kelurahan Blooto,

kelurahan Prajurit kulon, dan kelurahan Jagalan. (Masalah what-what

dalam indeks pendidikan telah ditemukan).

Ketiga kelurahan yang mempunyai indeks pendidikan terendah

tersebut untuk keperluan perencanaan perlu ditelusuri faktor-faktor

yang diperkirakan menentukan indeks pendidikan baik secara teori

maupun secara empirik (why-why).

Secara teori faktor yang dapat mempengaruhi indeks

pendidikan dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut :

Page 51: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

43

Gambar 3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pendidikan

Secara makro tingkat pendidikan dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang mendasar, yaitu kemampuan daya beli/tingkat

perekonomian masyarakat yang berhubungan dengan kemiskinan,

INDEKS PEMBANGUNANMANUSIA

TINGKAT PENDIDIKAN

INDIKATOR INDEKS PENDIDIKAN

RATA-RATA LAMA SEKOLAH & MELEK HURUF

JUMLAH GURU KUALITASGURU

KURIKULUM

JUMLAH RUANGKELAS

BIAYA PENDIDIKAN RUANG RUSAK AKSESIBILITAS(JARAK/JALAN)

PARTISIPASI TINGKAT PENDIDIKAN

SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK & MA

DAYA BELI(KEMISKINAN)

BUDAYA RENDAH MOTIVASI ANGGARANPEMERINTAH

Page 52: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

44

budaya pendidikan yang rendah, motivasi yang rendah untuk

mendapatkan pendidikan dan kecilnya anggaran Pemerintah di

sektor pendidikan. Faktor-faktor mendasar tersebut saling

mempengaruhi antara satu dengan yang lain.

Di samping itu yang juga berpengaruh pada Indeks Pendidikan

adalah jumlah bangunan sekolah, biaya pendidikan, kondisi

ruangan/bangunan sekolah dan jarak yang ditempuh oleh

masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.

Sedangkan secara mikro indeks pendidikan juga dipengaruhi

oleh jumlah tenaga pengajar/guru, kualitas tenaga pengajar dan

kurikulum juga mempengaruhi partisipasi tingkat pendidikan pada

tingkatan sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas.

Tinggi atau rendahnya partisipasi pendidikan ini akan

mempengaruhi tingkat pendidikan yang tertuang dalam Indeks

Page 53: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

45

Pendidikan, dimana indeks tersebut dihitung berdasarkan rata-rata

lama sekolah dan besarnya melek huruf.

Jadi secara garis besarnya indeks pendidikan sangat

tergantung pada aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik yang dapat

ditelusuri melalui variabel prasarana pendidikan baik formal maupun

informal. Sedangkan aspek non fisik sulit dideteksi karena

menyangkut motivasi, budaya dan lain sebagainya.

Aspek fisik pada 3 (tiga) kelurahan dengan indeks pendidikan

pada peringkat rendah dapat dilihat sebagai berikut :

1. Prasarana Pendidikan Formal

Prasarana pendidikan formal pada 3 (tiga) kelurahan dapat

dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut :

Page 54: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

46

Tabel 3.8 Prasarana Pendidikan Formal Pada KelurahanBlooto, Prajurit Kulon dan Jagalan

No. Jenis Prasarana KeteranganBlooto Prajurit kulon Jagalan

1. Taman Kanak-kanak Ada Ada Ada2. SD/Sederajad Ada Ada Ada3. SLTP/Sederajad Ada Ada Ada4. SLTA/Sederajad Tidak

adaAda Tidak ada

5. PT. Tidakada

Tidak ada Tidak ada

Sumber : profil kelurahan

Tabel 3.8 memperlihatkan bahwa ditinjau dari segi prasarana

pendidikan formal pada ketiga daerah yang indeks pendidikannya

pada peringkat rendah tersebut cukup terlayani. Ini telah terbukti

bahwa angka kemampuan baca tulis masyarakat juga tinggi. Dalam

arti jika hanya untuk melayani melek aksara/melek huruf saja sudah

terpenuhi karena ada tempat fasilitas yang melayani, berarti ada

indikasi penyebab rendahnya indeks pendidikan pada 3 kelurahan

tersebut karena faktor lama sekolah. Hal ini diperjelas dengan data

Page 55: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

47

pada tabel 3.7, bahwa angka melek huruf pada ketiga kelurahan

tersebut cukup tinggi, yakni kelurahan Blooto sebesar 93,24, Prajurit

kulon 92,38, dan kelurahan Jagalan sebesar 98,45.

Dengan demikian faktor pencetus rendahnya indeks pendidikan

adalah lama sekolah (knowledge). Masalah ini harus dipecahkan

dalam perencanaan jangka menengah dan jangka panjang, karena

faktor pencetusnya bukan aspek fisik yang dapat diatasi dalam satu

atau dua tahun, namun pengaruh secara tidak langsung termasuk

masalah ekonomi dan motivasi (masalah how-how dalam indeks

pendidikan terjawab).

Namun juga perlu ditingkatkan baik aspek kualitas pendidikan

yang mempunyai daya tarik terhadap seseorang dan prasarana non

formal lainnya seperti sarana perpustakaan sebagaimana dapat

dilihat pada tabel 3.9 yang keberadaanya masih relatif sangat minim.

Page 56: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

48

2. Sarana Perpustakaan

Tabel 3.9 Prasarana Perpustakaan Pada KelurahanBlooto, Prajurit kulon dan Jagalan

No. Jenis Prasarana KeteranganBlooto Prajurit kulon Jagalan

1. Perpustakaan anak-anak

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

2. Perpustakaan Umum Tidak ada Tidak ada Ada3. Taman bacaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Sumber : profil kelurahan

Tabel 3.9 memperlihatkan bahwa sarana perpustakaan masih belum

tersedia, kondisi ini merupakan aspek daya tarik bagi minat belajar.

3.2.3 Indeks Daya Beli (Purchasing Power Parity Index)

Penghitungan Indeks Daya Beli diperoleh dari Purchasing

Power Parity (PPP). Hasil komputasi terhadap indeks daya beli dapat

dilihat pada tabel 3.10 sebagai berikut :

Page 57: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

49

PPP INDEKS(Rp) DAYA BELI

1 Gunung Gedangan 1,146,698 57.012 Kedundung 1,146,486 56.963 Wates 1,152,222 58.294 Magersari 1,147,443 57.195 Balongsari 1,147,157 57.126 Gedongan 1,147,503 57.207 Jagalan 1,155,734 59.108 Purwo Tengah 1,156,026 59.179 Sentanan 1,158,649 59.7810 Meri 1,146,880 57.06

1 Pulorejo 1,144,854 56.592 Blooto 1,144,392 56.483 Mentikan 1,150,567 57.914 Prajurit Kulon 1,150,205 57.825 Miji 1,158,058 59.646 Kauman 1,155,167 58.977 Kranggan 1,150,675 57.938 Surodinawan 1,150,492 57.89

Kota Mojokerto 2008 1,150,512 57.89

Kecamatan Prajurit Kulon

NO KELURAHAN

Kecamatan Magersari

Tabel 3.10 Indeks Daya Beli PerkelurahanDi Kota Mojokerto Tahun 2008

Sumber : Data Primer, diolah

Tabel 3.10 memperlihatkan bahwa 3 (tiga) peringkat PPP yang

tertinggi adalah kelurahan Sentanan, kelurahan Miji dan kelurahan

Page 58: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

50

Purwotengah. Sedangkan 3 (tiga) peringkat terendah yakni

kelurahan Blooto, kemudian kelurahan Pulorejo, dan kelurahan

Kedundung (masalah what-what terjawab).

Keseluruhan indeks daya beli tersebut jika digambarkan dalam

grafik nampak sebagai berikut :

Index Daya Beli Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008

54

55

56

57

58

59

60

61

G.G

edan

gan

Ked

undu

ng

Wat

es

Mag

ersa

ri

Bal

ongs

ari

Ged

onga

n

Jaga

lan

Pur

wot

enga

h

Sen

tana

n

Mer

i

Pul

orej

o

Blo

oto

Men

tikan

Pra

jurit

kulo

n

Miji

Kau

man

Kra

ngga

n

Sur

odin

awan

Kelurahan

Nila

i IPM

Grafik 3.5 Indeks Daya Beli Kota Mojokerto Tahun 2008

Page 59: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

51

Ketiga kelurahan yang mempunyai PPP pada peringkat rendah

tersebut sebagaimana dalam Grafik 3.5 perlu ditelusuri beberapa

kondisi sosial ekonominya (why-why). Namun terlebih dahulu perlu

dijabarkan secara teori tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan

PPP dalam suatu diagram tertentu, seperti terlihat dalam gambar

sebagai berikut :

Gambar 3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Daya Beli

INDEKS PEMBANGUNANMANUSIA

KONSUMSI PER KAPITA

INDIKATOR

INDIKATOR DAYA BELI

PERTUMBUHANEKONOMI

KUALITASTENAGA KERJA

(SDM)

DISTRIBUSIPENDAPATAN

KEMISKINAN ENTREPRENEURSHIP

KONDISI MAKROINTERNASIONAL/NASIONAL

AKSESIBILITAS (SARANA,PRASARANA, LAHAN, DLL)

TINGKAT UPAHSERAPAN

TENAGA KERJA

PEMANFAATANSUMBERDAYA

ALAMINVESTASI

KONSUMSI DANEKSPOR NETTO

Page 60: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

52

Beberapa faktor yang mempengaruhi Indeks Daya Beli adalah

kondisi makro internasional/nasional atau daerah.

Di samping itu terdapat faktor pemanfaatan sumberdaya alam

yang dapat mempengaruhi Indeks Daya Beli. Dari ketiga faktor

tersebut akan mempengaruhi tingkat perkembangan ekonomi suatu

daerah termasuk kualitas tenaga kerja (SDM) dan distribusi

pendapatan masyarakat di suatu daerah.

Tinggi atau rendahnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah,

kualitas tenaga kerja (SDM), dan distribusi pendapatan masyarakat

akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja (berkurangnya angka

pengangguran) dan tingkat upah, dan pada akhirnya akan

mempengaruhi konsumsi perkapita yang diukur melalui Indeks Daya

Beli.

Page 61: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

53

Secara garis besarnya dalam gambar di atas, salah satu faktor

yang mempengaruhi daya beli adalah pertumbuhan ekonomi di suatu

daerah.

Berikut ini adalah tabel yang memuat pertumbuhan ekonomi di

masing-masing kelurahan yang mempunyai peringkat rendah dalam

indeks daya beli sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.11 sebagai

berikut :

Tabel 3.11 Pertumbuhan Ekonomi Pada KelurahanBlooto, Pulorejo, dan Kedundung

No. Kelurahan PDRBTahun 2006

(Rp)

PDRBTahun 2007

(Rp)

PertumbuhanEkonomi

(%)1. Blooto 29.86.728.000 28.871.90.000 3,45

2. Pulorejo 511.500.000 433.000.000 18,13

3. Kedundung 94.414.889,450 89.551.251,600 5,43

Sumber : Profil Kelurahan, diolah

Page 62: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

54

Tabel 3.11 memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada

ketiga kelurahan relatif cukup tinggi, kecuali di kelurahan Blooto.

Artinya kurang lebih hampir sama dengan pertumbuhan di tingkat

Kota atau Propinsi, namun dari sisi nilai absolutnya masih sangat

rendah sekali, khususnya di Pulorejo dan Blooto.

Kondisi ini memberikan indikasi bahwa terdapat hambatan

dalam pengelolan potensi sumberdaya alam, termasuk sektor

pertanian, peternakan, perkebunan, industri/kerajinan, jasa, wisata,

lainnya.

Sedangkan sarana penunjang yang berkaitan dengan

sumberdaya alam termasuk : pasar, sarana transportasi,

kelembagaan baik kelembagaan ekonomi maupun kelembagaan

lainya. Potensi dan kondisi lingkungan di masing-masing kelurahan

tersebut jika ditelusuri antara lain :

Page 63: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

55

1. Potensi Sektoral

Potensi sektoral secara makro dapat dideteksi melalui

kontribusi nilai tambah bruto (NTB) terhadap PDRB, sebagaimana

dapat dilihat pada tabel 3.12 sebagai berikut :

Tabel 3.12 Kontribusi NTB Terhadap PDRB KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung Di Kota Mojokerto

No. Sektoral Blooto Pulorejo Kedundung1. Pertanian 3,09 1,50 1,572. Ladang/Tegalan 0,17 1,49 -3. Perkebunan 1,29 - -4. Peternakan 10,05 - 0,175. Perikanan - - 1,276. Perdagangan 1,18 43,21 40,127. Jasa 1,62 17,89 36,218. Penginapan/Sejenisnya - - 2,199. Pariwisata - - -10. Industri rumah tangga 85,26 35,68 21,3111. PDRB 100 100 100

Sumber : Profil Kelurahan, diolah

Tabel 3.12 Memperlihatkan bahwa kelurahan Blooto leading

sektornya adalah industri rumah tangga, sedangkan kelurahan

Page 64: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

56

Pulorejo adalah perdagangan dan industri rumah tangga dan

kelurahan Kedundung juga perdagangan dan industri rumah tangga.

Dengan demikian potensi-potensi sektoral yang perlu

dikembangkan di ketiga kelurahan tersebut adalah perdagangan dan

industri rumah tangga. Sedangkan sektor lainnya relative kecil,

sehingga dalam perencanaan untuk mempercepat target perbaikan

indeks daya beli di kelurahan tersebut perlu menekankan pada

perdagangan dan industri rumah tangga .

2. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita masing-masing kelurahan dapat dilihat

pada tabel 3.13 sebagai berikut :

Page 65: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

57

Tabel 3.13 Pendapatan Perkapita KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung di Kota Mojokerto

No. Kelurahan PendapatanPerkapita (Rp)

1. Blooto 663.275,152. Pulorejo 84.225,263. Kedundung 7.707.337,91

Sumber Profil Kelurahan, diolah

Tabel 3.13 memperlihatkan bahwa pendapatan perkapita yang

masih relatif rendah, khususnya pada dua (2) kelurahan yakni

Pulorejo dan Blooto. Kedua potensi tersebut diharapkan dalam RPJP

mampu didorong sebagai prioritas untuk mengatasi aspek daya beli

(PPP), disamping itu perlu didongkrak melalui kebijakan-kebijakan

yang dapat membuka lapangan kerja guna memanfaatkan potensi

tersebut. Kebijakan tersebut misalnya kemudahan bagi investor

skala kecil/menengah dan penularan aspek teknologi yang dapat

mempercepat pemanfaatan potensi tersebut.

Page 66: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

58

3. Pasar

Keberadaan pasar sebagai potensi penunjang pada 3 (tiga)

kelurahan yang indeks daya belinya rendah dapat dilihat pada tabel

3.14 sebagai berikut :

Tabel 3.14 Pasar Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo danKedundung Di Kota Mojokerto

No. Jenis Pasar Blooto Pulorejo Kedundung1. Desa Tidak ada Tidak ada Tidak ada2. Swalayan Tidak ada Tidak ada Ada3. Hewan Tidak ada Tidak ada Ada4. Lainnya - - -

Sumber : Profil Kelurahan

Tabel 3.14 memperlihatkan bahwa ketiga kelurahan tersebut

tidak memiliki potensi pasar desa. Padahal pasar desa merupakan

salah satu penggerak roda perekonomian desa yang sangat

potensial, kecuali kelurahan Kedundung meskipun tidak ada pasar

desa namun ada swalayan.

Page 67: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

59

Pembuatan pasar desa tidak semudah bisa dalam jangka waktu

yang relative singkat karena biasanya didahului oleh embrio baru

dapat dikembangkan menjadi pasar tradisional dan berkembang

terus.

4. Perhubungan

Sarana perhubungan juga penting dalam menggerakkan roda

perekonomian daerah. Suatu daerah yang tanpa ditunjang oleh

prasarana perhubungan, maka daerah akan cenderung stagnan dan

pada akhirnya tidak dapat mengelola sumberdaya alam secara baik.

Beberapa sarana perhubungan yang dianggap esensial tersebut

dibahas satu persatu.

4.1 Sarana Perhubungan Darat

Di pulau Jawa sebagian besar sarana perhubungan hanya

melalui darat, dalam hal ini termasuk terminal, jalan

Page 68: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

60

Kabupaten/Propinsi, jalan desa, jembatan, stasiun. Kondisi sarana

perhubungan darat pada kelurahan-kelurahan yang memiliki indeks

daya beli pada peringkat rendah dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.15 Sarana Perhubungan Darat Pada KelurahanBlooto , Pulorejo dan Kedundung

No. Jenis Prasarana Blooto Pulorejo Kedundung1. Terminal Tidak ada Tidak ada Tidak ada2. Jalan Kabupaten/ Jalan

PropinsiTidak ada Ada Tidak ada

3. Jalan Desa1) Ada Ada AdaSumber : Profil KelurahanKet : 1) Jalan desa aspal

Tabel 3.15 memperlihatkan bahwa ketiga kelurahan yang

indeks daya belinya dalam peringkat rendah tersebut semuanya

tidak didukung akses terminal, meskipun sebagian terdapat jalan

penghubung desa dan Kabupaten/Propinsi.

Page 69: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

61

6. Sarana Telpon

Sarana telpon juga mendukung dalam menentukan perekonomian

desa yang pada akhirnya akan menentukan pendapatan rumah tangga.

Sarana telpon pada 3 (tiga ) kelurahan yang memiliki indeks daya

beli rendah dapat dilihat pada tabel 3.16 sebagai berikut :

Tabel 3.16 Sarana Telpon pada KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung

No. Jenis Prasarana Blooto Pulorejo Kedundung1. Telpon pribadi Ada Ada Ada2. Telpon umum Ada - Ada3. Wartel Ada Ada Ada4. Kios Telpon Ada Ada Ada

Sumber : Profil Kelurahan

Tabel 3.16 memperlihatkan bahwa untuk prasarana telpon tidak

ada masalah, artinya sarana telpon baik yang sifatnya umum maupun

pribadi sudah tersedia.

Page 70: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

62

7. Listrik

Listrik juga sebagai penggerak roda perekonomian suatu

desa/kelurahan. Namun untuk desa-desa pada wilayah pulau Jawa

pada umumnya sudah terpenuhi, kecuali di luar Jawa. Kondisi listrik

pada 3 (tiga) kelurahan yang memiliki indeks daya beli rendah dapat

dilihat pada tabel 3.17 sebagai berikut :

Tabel 3.17 Listrik Pada KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung

No Jenis Sarana Blooto Pulorejo Kedundung1. Listrik desa Tidak ada Tidak ada Tidak ada2. PLN Ada Ada Ada

Sumber : Profil Kelurahan

Tabel 3.17 memperlihatkan bahwa ketiga daerah tersebut masalah

listrik tersedia dan semuanya homogen, yakni listrik dari PLN, namun

kapasitas untuk industri yang cenderung belum mencukupi.

Page 71: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

63

8. Kelembagaan Ekonomi

Kelembagaan ekonomi termasuk bank, usaha bersama, kelompok

simpan pinjam, dan lain-lain dapat dilihat pada tabel 3.18 sebagai

berikut :

Tabel 3.18 Jenis Lembaga Keuangan Pada KelurahanBlooto, Pulorejo Kedundung

No. Jenis Lembaga Keuangan Blooto Pulorejo Kedundung1. Bank Ada Ada Tidak ada2. Usaha bersama Ada Ada Ada3. Kelompok simpan pinjam Ada Ada Ada4. Badan perkreditan rakyat Ada Ada Ada5. Badan perkreditan desa Ada Ada Ada

Sumber : Profil Kelurahan

Tabel 3.18 memperlihatkan bahwa dari aspek kelembagaan

ekonomi hampir semua kelurahan terdapat lembaga ekonomi yang

dapat menopang pemanfaatan sumberdaya alam, baik lembaga

keuangan yang berbentuk bank, usaha bersama, badan perkreditan

rakyat, dan badan perkreditan desa.

Page 72: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

64

9. Kelembagaan Koperasi

Koperasi juga menentukan perkembangan perekonomian suatu

desa/kelurahan. Jenis koperasi pada kelurahan-kelurahan yang

memiliki indeks daya beli pada peringkat rendah dapat dilihat pada

tabel 3.19 sebagai berikut :

Tabel 3.19 Jenis Koperasi Pada KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung

No. Jenis Lembaga Keuangan Blooto Pulorejo Kedundung1. Koperasi simpan pinjam Ada Tidak ada Ada2. Koperasi unit desa Tidak ada Tidak ada Ada3. Koperasi dusun Tidak ada Tidak ada Tidak ada4. Koperasi angkutan Tidak ada Tidak ada Tidak ada5. Koperasi desa Tidak ada Tidak ada Tidak ada6. Koperasi karyawan Tidak ada Tidak ada Tidak ada7. Koperasi pasar. Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Sumber : Profil Kelurahan

Tabel 3.19 memperlihatkan bahwa ketiga kelurahan tersebut tidak

mempunyai koperasi yang beroperasi di wilayah kelurahan, hanya

sebagian kecil yang mempunyai koperasi simpan pinjam dan koperasi

Page 73: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

65

dusun yakni kelurahan Blooto dan kelurahan Kedundung. Masalah

how-how dalam indeks daya beli dapat dipecahkan, dan perlu

diprioritaskan dalam perencanaan, termasuk aspek pasar desa,

terminal, dan kelembagaan koperasi.

Page 74: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

66

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab III

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

A. Secara Agregate :

1. Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto pada tahun 2008

adalah sebesar 74,01. Besaran indeks ini termasuk dalam

klasifikasi menengah keatas.

2. Kontribusi terbesar pada IPM Kota Mojokerto adalah berasal dari

Indeks Pendidikan sebesar 86,74 kemudian diikuti oleh Indeks

Harapan Hidup sebesar 77,39 dan Indeks Daya Beli sebesar 57,89.

3. Besaran indeks daya beli tahun 2008 relatif rendah, karena

dampak kebijakan kenaikan BBM secara nasional terhadap daya

beli masyarakat.

4. Ditinjau dari segi sebaran IPM pada masing-masing kelurahan

cukup merata, dimana standar deviasinya relatif kecil, baik

kelurahan-kelurahan di kecamatan Magersari maupun di Prajurit

Kulon.

Page 75: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

67

Ini memberi indikasi bahwa layanan Pemerintah Kota

Mojokerto dibidang pembangunan manusia cukup merata. Namun

besaran IPM pada kelurahan-kelurahan di Kecamatan Magersari lebih

merata dibanding kelurahan di kecamatan Prajuritkulon, karena

terdapat kelurahan dengan peringkat IPM terendah yakni Kelurahan

Blooto sebesar 69,56.

B.Secara Partial

1. Kelurahan yang menempati peringkat teratas bidang indeks harapan

hidup antara lain :

Peringkat 1) terdapat tiga (3) kelurahan yang sama yakni :

Purwotengah, Gedongan, dan kelurahan Kranggan. Peringkat 2)

kelurahan Sentanan, dan peringkat 3) kelurahan Surodinawan.

Sedangkan kelurahan yang berada pada tiga (3) peringkat

bawah adalah : kelurahan Kedundung, kelurahan Mentikan, dan

kelurahan Gunung Gedangan. Sebagai faktor pemicu indeks harapan

hidup pada tiga (3) kelurahan tersebut cenderung didominasi oleh

faktor non fisik yang menyangkut perilaku hidup sehat.

2. Kelurahan-kelurahan yang menempati tiga (3) peringkat atas bidang

indeks pendidikan yakni kelurahan Balongsari, kemudian kelurahan

Page 76: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

68

Wates, dan kelurahan Magersari. Sedangkan tiga (3) kelurahan yang

menempati urutan terendah yakni Blooto, Prajurit Kulon, dan

kelurahan Jagalan. Faktor pemicu utama adalah rata-rata lama

sekolah (knowledge) yang didominasi oleh faktor non fisik

menyangkut motivasi dan daya tarik pendidikan pada penduduk

serta aspek ekonomi.

3. Indeks daya beli masyarakat secara keseluruhan masih relatif

rendah. Kelurahan-kelurahan yang mempunyai 3 (tiga) peringkat

tertinggi adalah : Sentanan, kemudian Miji, dan selanjutnya

kelurahan Purwotengah. Sedangkan 3 (tiga) kelurahan yang berada

pada peringkat bawah yakni : Blooto, Pulorejo, dan kelurahan

Kedundung.

Faktor pemicu pada indeks daya beli secara nasional adalah

kebijakan kenaikan BBM, sementara di tingkat desa sendiri belum

di dukung fundamental ekonomi yang kuat termasuk kurangnya

prasarana penggerak ekonomi masyarakat diantaranya pasar desa,

terminal, lembaga keuangan desa, koperasi, akibatnya pendapatan

perkapita berada pada keseimbangan rendah (low of equilibrium

trap).

Page 77: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

69

4.2 Rekomendasi

1. Dalam desain perencanaan bidang pembangunan manusia

khususnya untuk mempertahankan, memacu, dan menjaga

pemerataan hasil-hasil pembangunan, maka perlu

memprioritaskan kelurahan-kelurahan yang indeks pembangunan

manusianya berada pada peringkat terendah, meskipun juga

tetap mempertahankan dan meningkatkan kelurahan yang

pembangunan bidang manusianya berada pada peringkat atas.

2. Alternatif solusi untuk meningkatkan Indeks Harapan Hidup pada

3 (tiga) kelurahan yang berada pada peringkat bawah terbagi

menjadi dua solusi, yakni solusi yang bersifat non fisik dan solusi

fisik. Solusi non fisik membutuhkan rentangan waktu yang lebih

panjang, target ini bisa diselesaikan pada RPJM atau RPJP karena

menyangkut penyuluhan hidup sehat, perbaikan gizi,

pemanfaatan apotik hidup, peningkatan pelayanan publik bidang

kesehatan dan lain-lain yang mempuyai cakupan agak luas dan

menyangkut perubahan perilaku.

Sedangkan solusi pembangunan fisik di bidang kesehatan,

yaitu pembangunan puskesmas yang belum memadai, rumah sakit

Page 78: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

70

dan pengadaan tenaga kesehatan, subsidi biaya kesehatan bagi

penduduk yang kurang mampu dan sistem asuransi kesehatan

atau jaminan sosial yang tepat sasaran dapat diselesaikan dalam

rencana jangka pendek (short term).

3. Begitu juga alternatif solusi pada 3 (tiga) kelurahan yang

tergolong pada peringkat terbawah bidang indeks pendidikan

yakni aspek non fisik dan aspek fisik. Pemicu utama adalah aspek

knowledge (rata-rata lama sekolah) dan bukan melek huruf

sehingga target penyelesaian masalah ini bisa dituangkan dalam

RPJM atau RPJP.

Solusi di bidang fisik perlu diselesaikan dalam jangka pendek

(short term), termasuk perbaikan sarana sekolah, sebaran guru,

penyempurnaan kurikulum, meminimalisasi biaya pendidikan,

alokasi anggaran Pemerintah terhadap sektor pendidikan,

perbaikan sarana transportasi menuju sekolah dan lain-lain.

4. Solusi untuk meningkatkan Indeks Daya Beli pada daerah yang

tergolong pada peringkat terendah perlu diprioritaskan :

a. Menjaga stabilisasi kondisi perekonomian nasional maupun

daerah termasuk upaya ketahanan harga pangan misalnya

dengan lebih diarahkan intensifikasi penanaman 9 bahan

Page 79: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

71

pokok pada halaman rumah seperti lombok, sayur-mayur

dan lain-lain, pelatihan-pelatihan wirausaha

(entrepreneurship), perluasan kesempatan kerja atau

berusaha, peningkatan produktivitas tenaga kerja,

kebijakan kemudahan investasi dari luar daerah, serta

kebijakan-kebijakan pengurangan beban biaya hidup bagi

masyarakat miskin, seperti kredit lunak dan program

jaminan ketersediaan kebutuhan pokok (basic needs).

b. Disamping itu perlu penciptaan sarana yang dapat

mempercepat roda perekonomian desa termasuk

penciptaan pasar desa, lembaga keuangan desa, dan

perbaikan transportasi pedesaan.

Page 80: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

72

PUSTAKA YANG DIANJURKAN

Anonim, 2005, Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang 2005,

Bappeda Jombang.

_______, 2006, Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang

Bappeda Jombang.

_______, 2007, Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang

Bappeda Jombang.

_______, 2004, “The Economics of Demografi Financial Human

Development in Indonesia”, Nation Human Development

Report.

ADB, 1992, “Benefit Monitoring and Evaluation”, A Handbook For Bank

Staff Of Executing Agencies an Consultans.

Akita, T dan A. Alisjahbana, 2002, “Regional Income Inequality in

Indonesia and the Initial Impact of the Economic Crisis”,

Bulletin of Indonesian Economic Studies 38 (2): 201-222.

Page 81: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

73

Arsyad, Lincolin, 1999, “Ekonomi Pembangunan”, Edisi ke-4, Cetakan

ke-1, STIE YKPN, Yogyakarta.

Bardhan, P, 1996 “Efficiency, Equity and Poverty Alleviation” : Policy

Issues In Less Developed Countries”, Journal IMF Staff Papers

Washington.

Bayo A, Anre (Ed), 1993, “Kemiskinan dan Strategi Memerangi

Kemiskinan”, Liberty, Yogyakarta.

Garcia, J.G. dan L. Soelistianingsih, 1998, “Why Do Differences in

Provincial Income Persist in Indonesia?”, Bulletin of Indonesian

Economic Studies 34 (1): 95-120.

Ginanjar K,1995, “Pemberdayaan Masyarakat”, Jurnal Studi

Pembangunan Pascasarjana, ITB Bandung.

Harbison, Frederick H., 1973, “Human Resources as the Wealth of

Nations”, Oxford University, New York.

Hers, J. 1998, “Human Capital and Economic Growth: A Survey of the

Literature”, CPB Report 1998/2.

Mubyarto, 1993, “Peluang Kerja dan Berusaha Di Pedesaan”, UGM

Yogyakarta

Page 82: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

74

________, 1997, “Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi

Ekonomi Indonesia, LP Aditya Media”, Yogyakarta

________, 1998, “Kembali Ke Ekonomi Pancasila, Pemerataan

Pembangunan Dan Penanggulangan Kemiskinan”, LP Aditya

Media, Yogyakarta

_________, 1999, “Reformasi Sistem Ekonomi Dan Kapitalisme Menuju

Ekonomi Kerakyatan”, LP Aditya Media, Yogyakarta

_________, 2000, “Ekonomi Membangun Sistem”, BPFE UGM,

Yogyakarta

Moelyarto, 1993, “Strategi Alternatif Pengentasan Kemiskinan”, Makalah

UGM, Yogyakarta

Nugroho H, 1999, “Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pemberdayaan”, LP

Aditya Media, Yogyakarta.

Ramirez, A., G. Ranis, dan F. Stewart, 1998, “Economic Growth and

Human Capital”. QEH Working Paper No. 18.

Ritonga, Razali, 2003, “Konsep, Metode dan Penghitungan IPM dan

Indeks Komposit Lainnya”, BPS

Page 83: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

75

Simanjuntak, 1985, “Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia”, UI

Press, Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Penny, 1976, “ Penduduk Dan Kemiskinan

Kasus Di Sri Harjo Pedesaan Di Jawa”, LP Bhatara Karya

Aksara, Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1982, “Metode Penelitian

Survai”, LP3ES, Jakarta

Sumodiningrat, 1999, “Agenda Pemulihan Ekonomi (Mewujudkan

Kesejahteraan Rakyat Melalui Pemberdayaan Dan Otonomi

Daerah)”, LP Kipas Putih Aksara, Jakarta.

Todaro, Michael, 2000, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Edisi

Ketujuh, Erlangga.

Wibisono, Y., 2001, “Determinan Pertumbuhan Ekonomi Regional: Studi

Empiris Antar Propinsi di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan

Pembangunan Indonesia, Vol 1 No 2, 52-83.

Page 84: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

76

Lampiran 1 : Sebaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008

NO IPM STANDAR DEVIASI1 3 4I Kecamatan : Magersari1 Gunung Gedangan 70,992 Kedundung 72,363 Wates 75,734 Magersari 75,565 Balongsari 74,646 Gedongan 76,207 Jagalan 73,358 Purwotengah 77,169 Sentanan 75,88

10 Meri 72,94II Kecamatan : Prajurit Kulon1 Pulorejo 72,042 Blooto 69,563 Mentikan 72,944 Prajurit Kulon 71,735 Miji 73,916 Kauman 75,247 Kranggan 76,248 Surodinawan 75,66

Sumber : Data Primer, diolah

----------------------------------------------------------------------KELURAHAN

2

2,12

2,28

Page 85: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

77

Lampiran 2 : Indeks Harapan Hidup Kota Mojokerto

ANGKA HARAPAN INDEKS HARAPANHIDUP HIDUP

1 3 4I Kecamatan Magersari1 68,07 71,792 65,89 68,143 71,40 77,334 71,94 78,245 69,70 74,506 75,00 83,337 71,20 77,008 75,00 83,339 73,39 80,64

10 69,93 74,89

II Kecamatan Prajurit Kulon1 70,33 75,552 69,63 74,383 68,06 71,764 72,00 78,335 70,93 76,566 73,24 80,407 75,00 83,338 73,33 80,55

71,34 77,23

Sumber : Data Primer, diolah

Jagalan

Per Kelurahan Tahun 2008 -----------------------------------------------------------

NO KELURAHAN

2

Gunung GedanganKedundungWatesMagersariBalongsariGedongan

Kota Mojokerto

PurwotengahSentananMeri

PulorejoBlootoMentikanPrajurit KulonMijiKaumanKrangganSurodinawan

Page 86: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

78

Lampiran 3 : Indeks Pendidikan Kota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008

INDEKSMELEKHURUF

I Kecamatan Magersari1 Gunung Gedangan 100,00 100,00 7,88 52,56 84,192 Kedundung 100,00 100,00 10,05 66,99 89,003 Wates 99,75 99,75 11,28 75,17 91,564 Magersari 100,00 100,00 11,06 73,73 91,245 Balongsari 100,00 100,00 11,54 76,94 92,316 Gedongan 99,26 99,26 9,85 65,69 88,077 Jagalan 98,45 98,45 8,25 54,97 83,968 Purwo Tengah 99,49 99,49 10,19 67,92 88,979 Sentanan 99,97 99,97 9,25 61,69 87,21

10 Meri 99,68 99,68 9,19 61,27 86,88

II Kecamatan Prajurit Kulon1 Pulorejo 98,56 98,56 8,23 54,83 83,992 Blooto 93,24 93,24 7,04 46,96 77,813 Mentikan 100,00 100,00 10,12 67,49 89,164 Prajurit Kulon 92,38 92,38 7,85 52,33 79,035 Miji 99,47 99,47 8,65 57,68 85,546 Kauman 100,00 100,00 8,85 59,03 86,347 Kranggan 100,00 100,00 9,35 62,35 87,458 Surodinawan 100,00 100,00 9,85 65,67 88,56

Kota Mojokerto 2008 98,90 98,90 9,36 62,40 86,74

Sumber : Data Primer, diolah

INDEKSPENDIDIKA

N

------------------------------------------------------

NO KELURAHANANGKAMELEKHURUF

ANGKA RATA2LAMA

SEKOLAH

INDEKS RATA2LAMA

SEKOLAH

Page 87: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

79

Lampiran 4 : Indeks Daya Beli Kota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008

PPP INDEKS(Rp) DAYA BELI

1 3 4I Kecamatan Magersari1 Gunung Gedangan 1.146.698 57,012 Kedundung 1.146.486 56,963 Wates 1.152.222 58,294 Magersari 1.147.443 57,185 Balongsari 1.147.157 57,126 Gedongan 1.147.503 57,207 Jagalan 1.155.734 59,108 Purwo Tengah 1.156.026 59,179 Sentanan 1.158.649 59,77

10 Meri 1.146.880 57,05

II Kecamatan Prajurit Kulon1 Pulorejo 1.144.854 56,582 Blooto 1.144.392 56,483 Mentikan 1.150.567 57,914 Prajurit Kulon 1.150.205 57,825 Miji 1.158.058 59,646 Kauman 1.155.167 58,977 Kranggan 1.150.675 57,938 Surodinawan 1.150.492 57,89

Kota Mojokerto 2008 1.150.512 57,89

Sumber : Data Primer, diolah

----------------------------------------------------

NO KELURAHAN

2

Page 88: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/IPM-Mojokerto.pdf · Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20 Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto Tahun 2008 23 Tabel 3.2

----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008

----------------------------------------------------------------------------------------------

80