Upload
vudiep
View
217
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS
PERANCANGAN PROYEK INDUSTRI
PEMBUTAN MINUMAN CINCAU HITAM
Kelompok 11 :
Nizar Fahmi (105100300111041)Jamaludin (105100306111001)Cucuk Agus Permana (105100301111044)
M. Adam .M (105100301111058)
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Potensi bahan baku
Cincau merupakan salah satu jenis minuman yang banyak digemari oleh masyarakat
di Indonesia. Bahan baku minuman cincau berasal dari daun tanaman pembuat cincau.
Tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuat cincau terdiri atas empat jenis, yaitu cincau
hijau (Cyclea barbata), cincau hitam (Mesona palustris), cincau perdu (Premna serratifolia),
dan cincau minyak (Stephania hermandifolia). Tanaman yang dikenal oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia sebagai bahan pembuat cincau adalah tanaman cincau hijau dan cincau
hitam. Tanaman cincau hitam atau dikenal dengan nama janggelan, merupakan salah satu
jenis tanaman cincau yang banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di
Indonesia. Tanaman cincau hitam dapat tumbuh dengan baik pada dataran menengah hingga
dataran tinggi. Di Indonesia, tanaman cincau hitam dibudidayakan secara serius di Kabupaten
Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, industri cincau hitam terdapat
di Surakarta, Jawa Tengah dan di Jakarta. Cincau hitam dapat diolah menjadi minuman segar
yang teksturnya seperti agar-agar atau dibuat dalam bentuk bubuk cincau hitam instant. Di
Indonesia, gel cincau hitam sudah dikenal sebagai bahan pangan tradisional, yang digunakan
sebagai variasi berbagai minuman.
Potensi Pasar
Produk cincau hitam masih sedikit dihasilkan di Indonesia. Industri pengolahan
cincau hitam masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Kebanyakan produk cincau
hitam banyak diproduksi oleh negara lain, seperti Singapura, Malaysia, China, Taiwan, dan
Korea. Padahal bahan baku cincau hitam yang dibuat oleh negara tersebut, berasal dari
Indonesia. Gel cincau hitam juga mengandung banyak air (±98%), sehingga banyak orang
memanfaatkan gel cincau hitam sebagai makanan rendah energi untuk tujuan diet, baik
karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan tubuh. Selain itu, gel cincau
hitam diyakini berkhasiat sebagai obat penurun panas dalam, demam, sakit perut (rasa mual),
diare, batuk, sariawan, pencegah gangguan pencernaan dan penurun tekanan darah tinggi.
Bahkan di China dan Taiwan, cincau dikenal dengan nama hsian tsao yang digunakan sebagai
obat untuk menurunkan tekanan darah dan obat diuretik. Gel cincau hitam yang ada di
pasaran saat ini, ada dalam bentuk bubuk cincau hitam instant, gel cincau hitam dalam
kemasan plastik, cup plastik 200 gram, kotak mika 250 gram, dan kemasan kaleng 300 ml
yang kebanyakan diproduksi oleh negara lain, seperti Singapura, Taiwan, dan Malaysia.
Potensi Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pengolahan cincau ini adalah memanfaatkan meisn
dan peralatan yang sudah umum dipakai dalam industri pengolahan pangan. Langkah awal
adalah Daun yang telah dipetik, selanjutnya mendapat perlakuan sortasi dan pencucian agar
kotoran yang melekat pada daun terlepas. Daun yang telah dicuci, selanjutnya dirajang
menjadi ukuran yang lebih kecil agar mudah diekstrak untuk memperoleh larutan gel cincau.
Selanjutnya dikemas dalam bentuk kaleng. Pengemasan gel cincau hitam dapat meningkatkan
nilai tambah produk tersebut dimata konsumen. Gel cincau hitam yang dikemas dalam kaleng
akan terlindung dari kontaminasi mikroba, serangga, atau bahan asing yang dapat
menyebabkan kerusakan pada gel cincau hitam baik dari segi cita rasa, nilai gizi, maupun
penampilan. Gel cincau hitam yang dikemas dalam kaleng akan mempermudah dalam proses
penyimpanan dan transportasi sehingga dapat meningkatkan peluang ekspor dan impor.
Pengemasan cincau dalam kaleng harus memperhatikan pengaruh gel cincau hitam terhadap
proses pemanasan. Dalam proses pengalengan terdapat proses sterilisasi yang menggunakan
panas pada suhu tinggi dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, proses pemanasan ini
harus dilakukan pada suhu yang cukup tinggi untuk menghancurkan mikroba, tetapi tidak
boleh terlalu tinggi sehingga membuat produk menjadi terlalu masak.
Perkembangan Perusahaan
Sebagai suatu perusahaan yang ingin bersaing dalam skala menengah maka
perusahaan perlu berkembang lagi sehingga perusahaan dituntut memiliki daya saing yang
lebih baik di pasar. Salah satu faktor yang ingin dikembangkan oleh perusahaan adalah pada
sisi produk. Untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang persaingannya terus meningkat
maka suatu perusahaan dituntut dapat menguasai pasar dengan menggunakan produk yang
telah dihasilkannya.
Kendala dan permasalahan
Sampai saat ini cara pembuatan cincau hitam masih dilakukan dalam skala usaha
kecil. Pada umumnya industri skala kecil menggunakan teknologi yang sangat sederhana,
tradisional dan turun temurun. Hal ini menyebabkan mutu gel cincau hitam yang dihasilkan
sangat bervariasi. Oleh karena itu, memproduksi cincau hitam dalam kemasan kaleng. Hal
ini dimaksudkan agar mutu gel cincau hitam terjaga baik mutu, bentuk, nutrisi maupun
warnanya. Selain itu cincau hitam dalam kemasan ini dimaksudkan agar penyebarannya
merata sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Cincau hitam kemasan tergolong
produk baru.
Batasan mengenai jenis produk
Pada pembuatan pengalengan minuman cincau ini menggunakan tanaman cincau
hitam yang sangat mudah didapatkan. Pada produk ini juga baik untuk kesehatan tubuh
karena memiliki nilai gizi yang baik per 100gramnya, terutama ditinjau dari kandungan
mineralnya dan vitaminnya. Vitamin yang terkandung pada cincau hitam adalah vitamin A,
B1, dan C, kandungan kalori rendah dan memiliki khasiat menurun panas badan, panas
dalam, mencegah gangguan pencernaan, menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan
berat badan. Cincau juga baik dikonsumsi bagi orang yang sedang menjalani diet karena
rendah kalori, namun serat tinggi, serta mampu mencegah dan menghambat pertumbuhan
kanker dengan sistem immuno.
Aspek yang dikaji
Aspek yang dikaji pada perusahan pengalengan minuman cincau hitam adalah :
1. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran cincau drink
2. Menentukan strategi pemasaran cincau drink terbaik atau terpilih.
3. Merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan Cincau drink.
4. Menentukan produk yang bermutu kepada konsumen.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahan kami adalah mendapatkan
keuntungan, meningkatkan penjulan, dan pemasaran minuman cincau hitam serta
memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga bisa memberikan suatu minuman yang
sehat dan bermanfaat bagi kesehatan.
\
BAB II
KONSEP PRODUK
2.1 Karakteristik Produk
Fisik
Produk cincau hitam ini banyk mengadung air yang sangat tinggi denga bentuk
Fisiknya seperti jeli. Cincau ini juga berwarna hitam dengan aroma cincau segar.
Cincau ini juga sebagi penyegar untuk menambahkan stamina tubuh. Produk ini
dapat dikonsumsi dengan campuran es maupun dengan tambahn susu. Cincau ini
juga mempunya cirri rasa seperti cincau dengan tekstur seperti jeli.
Gambar 2.1 Cincau Hitam
Kimia
Cincau hitam mengandung sejumlah mineral dan karbohidrat dalam jumlah
lumayan, vitamin A, B1, C, kandungan kalori rendah dan memiliki khasiat
menurunkan panas badan, panas dalam, mencegah gangguan pencernaan,
menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan berat badan. Di dalam tubuh,
serat larut air dapat mengikat kadar gula dan lemak sehingga bermanfaat untuk
mencegah penyakit diabetes mellitus, jantung, serta stroke. Ekstrak cincau hitam
memiliki aktivitas antioksidan yang jauh lebih kuat dari vitamin E
(Indosiar,2007).
Keunikan
Saat ini masih belum ada di Indonesia yang memproduksi munuman cincau hitam
yang banyk manfaatnya bagi kesehatan, sehingga produk ini sangatlah bagus
untuk dikembangkan di Indonesia yang dimana bahan baku sangatlah mudah
didapatkan.
2.2 Kemasan
Kemasan yang digunakan untuk minuman cincau ini meliputi kemasan primer dan
sekunder. Untuk kemasan primer menggunakan kaleng yang ditunjukan kan pada Gamabr
2.2 dibawah ini.
Gambar 2.2 Kemasan Cincau Hitam
Kemasan primer : Kaleng
Kemasan sekunder : kardus sedang
Kemasan primer : kardus besar
Netto per kemasan : 300 ml
2.3 Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan :
- Antioksidan tinggi
- Kandungan gizi tinggi
- Potensi pasar luas
- Bahan yang mudah didapatkan dan melimpah
Kelemahan :
- Tidak ada kemasan yang besar
- Masih merupakan produk baru di pasaran
- Jalur distribusi belum merata
BAB III
PASAR DAN PEMASARAN
3.1 Potensi Pasar
3.1.1 Kesenjangan produksi dan konsumsi
Konsumsi yang dapat diartikan sebagai tindakan pemenuhan kebutuhan atau
tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa,
tentunya mengimbangi adanya kegiatan produksi yaitu setiap tindakan yang ditujukan
untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Berdasarkan konsep tersebut, dapat diketahui bahwa setiap
manusia akan membutuhkan produksi barang untuk konsumsi mereka. Serta adanya
produk baru dengan inovasi yang baru pula yaitu berupa minuman cincau kaleng yang
diyakini akan membuat masyarakat ingin mencoba dan ingin terus mendapatkan
inovasi yang baru.
Kesenjangan ini dapat terjadi karena proses produksi oleh perusahaan bersifat
kontinyu dan tidak bisa berhenti, sedangkan untuk produk cincau ini masih dalam
proses adaptasi dan memerlukan penetrasi pasar yang cukup intensif. Hal ini
mengakibatkan kesenjangan antara kebutuhan pasar konsumsi dan output produksi
yang diharapkan. Jika kesenjangan ini terus berlanjut maka perusahaan akan
memperoleh BEP yang cukup lama dan jauh dari perkiraan dalam memperoleh
keuntungan besar..
3.1.2 Ekspor-impor
Potensi pasar ekpor pada produk cincau ini cukup besar, melalui artikel dari berita
daerah jawa timur, diketahui bahwa cincau hitam menjadi salah satu komoditas
unggulan Kabupaten Wonogiri, karena sudah menembus pasar ekspor.Sehingga terbuka
lebar peluang baik dari kegiatan hulu berupa penanaman cincau maupun hilir berupa
produksi minuman cincau itu sendiri. Dari segi impor produk minuman cincau kaleng
ini sudah ada di pasaran indonesia, adalah produk dari malaysia yaitu Yeos Cincau
yang memasuki pasar indonesia sejak 10 tahun yang lalu namun tren pasar masih belum
tertarik kepada produk minuman ini.
Bisnis pasar luar negri merupakan salah satu jaminan untuk berkembangnya suatu
industri. Perencanaan proyek industry untuk pabrik sereal ini, tidak hanya dirancang
untuk mengembangkan diri di skala Nasional saja, tetapi berlanjut ke skala
Internasional. Untuk itu, dalam usaha pengembangan proyek ke tingkat ekspor maka
terdapat beberapa langkah yang akan dijalankan yaitu:
1. Kita harus menemukan pembeli dari luar negeri. Dengan menunjukkan keunggulan
produk cincau ini, maka dapat diikut sertakan dalam pameran yang didalamnya
terdapat perwakilan dagang, sehingga dapat memperoleh database dari pembeli di luar
negeri.
2. Proses selanjutnya adalah dengan menawarkan produk kepada pembeli. Produk
cincau yang akan ditawarkan haruslah ditunjukkan keunggulan kualitas serta
keunggulan lainnya sehingga pembeli tertarik dengan produk yang kita tawarkan,
sampai pada akhirnya pembeli melakukan transaksi pembelian.
3. Selanjutnya terdapat beberapa prosedur ekspor yaitu menyiapkan SI (Shipping
Instruction) ke pelayaran yang dilengkapi dengan Invoice dan Packing List.
4. Setelah itu, pihak pelayaran akan mengeluarkan DO (Delivery Order) yang berisi
tentang container berupa nomor seal dan nomor container, serta nama feeder (nama
kapal pengangkut).
5. Berdasarkan DO tersebut, kemudian dilakukan pengurusan terhadap PEB
(Pemberitahuan Ekspor Barang) yang akan menjadi cikal bakal diterbitkannya COO
(Certificate of Origin)
6. Setelah container yang memuat barang perusahaan berangkat, pihak pelayaran akan
menerbitkan BL (Bill of Lading).
7. Kemudian tagihan pelunasan berupa BL, Packing List, Invoice, dan COO dapat
dikirimkan melalui fax/ email kepada pihak pembeli.
8. Dokumen asli baru dikirimkan setelah pihak pembeli mengirimkan biaya pelunasan
kepada rekening perusahaaan.
3.1.3 Trend atau kecenderungan pola konsumsi
Kecenderungan pola konsumsi masyarakat saat ini adalah mengkonsumsi makanan
maupun minuman yang cepat saji. Hal ini dapat dilihat dengan menjamurnya bisnis
minuman segar maupun makanan dalam format franchise maupun diversifikasi produk
unggulan dari perusahaan agroindustri. Seperti minuman isotonik, minuman jus buah,
teh segar dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan kami mengambil celah dan
peluang dari potensi pasar yang sudah ada. Persaingan tetap ada dan kami tetap
mengandalkan keunggulan dari produk yang kami produksi.
3.2 Strategi pemasaran
3.2.1 Produk
Cincau ini diproduksi bertujuan untuk menghasilkan minuman segar yang sehat dan
baik dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Cincau sangat baik dikonsumsi oleh semua
kalangan. Bahan ini sangat kaya mineral terutama kalsium dan fosfor. Cincau juga baik
dikonsumsi bagi orang yang sedang menjalani diet karena rendah kalori namun tinggi
serat. Cincau dipercaya mampu meredakan panas dalam, sembelit, perut kembung,
demam dan diare. Sedangkan serat bermanfat untuk membersihkan organ pencernaan
dari zat karsinogen penyebab kanker.
Kandungan dari satu kaleng cincau adalah
Energi : 122 kkal
Protein : 6 g
Lemak :1 g
Karbohidrat :26 g
Kalsium :100 mg
Fosfor :100 mg
Zat besi :3.3 mg
Vitamin A :10.750 SI
Vitamin B1 :80 mh
Vitamin C :17 mg
Serat Makanan :6.23 g
3.2.2 Harga
Dari segi harga, Minuman cincau sangat kompetitif dan masih dapat dijangkau oleh
masyarakat. Hal ini karena terdapat bahan baku yang melimpah dan mudah diperoleh
serta proses pengolahannya cukup efisien sehingga dapat menurunkan biaya produksi
1. Struktur Diskon
Perusahaan akan menyesuaikan harga produknya dan memberikan diskon
dan potongan harga. Hal itu berlaku untuk pembayaran yang lebih tepat dan
pembelian dalam jumlah besar.
2. Tingkat Diskriminasi Harga
Perusahaan-perusahaan sering menyesuaikan harga dasarnya untuk
mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk dan lokasi. Dalam diskriminasi
harga tingkat pertama, penjual mengenakan harga terpisah untuk setiap pelanggan
sesuai intensitas permintaannya. Diskriminasi harga tingkat kedua, penjual
mengenakan harga yang lebih murah kepada pembeli yang membeli dalam jumlah
yang besar. Diskriminasi harga tingkat ketiga, penjual memberikan harga
yangberbeda kepada kelompok pembeli yang berbeda.
3.2.3 Promosi
A. Periklanan
Tujuan iklan adalah suatu tugas komunikasi dan tingkat pencapaiannya harus
diperoleh dengan audien tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan
seharusnya muncul dari analisis mengenai situasi pemasaran sekarang. Perusahaan
kami dalam mempromosikan produknya tidak menggunakan media iklan dalam bentuk
visual, melainkan hanya brosur dan banner besar dan yang paling utama adalah
langsung mempromosikan produk tersebut pada konsumen.
B. Promosi Penjualan
Promosi Penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang
dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan
bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen.perusahaan kami melakukan promosi penjualannya
melalui pemberian secara cuma-cuma. Pemberian cumacuma itu dengan cara
mendatangi tempat keramaian seperti mal, pameran, pom bensin, dan sarana umum
lainnya.
3.2.4 Distribusi
A. Agen
Perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan
harga yang layak, tahap berikutnya adalah menentukan metode penyampaian produk
atau jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat,
dengan harapan produk tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan
konsumen yang haus akan produk atau jasa tersebut melalui agen. Agen adalah
perusahaan atau individu yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan
distribusi barang atau jasa kepada konsumen akhir. Agen yang menjadi pemasar produk
kami adalah pedagang besar yang biasanya berlokasi di pasar-pasar tradisional.
B. Penjualan Langsung
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur melainkan harus berhubungan dengan sejumlah masyarakat
yang berkepentingan. Perusahaan kami pada setiap Idul Fitri sering membagikan
produknya kepada masyarakat sekitar pabrik. Hal ini bertujuan untuk menjaga
keharmonisan dengan warga juga berfungsi untuk sarana promosi.
BAB IV
ASPEK TEKNIS TEKNOLOGIS
4.1 Penentuan Lokasi Industri
Pada penentuan lokasi industri pembuatan minuman cincau hitam ini ada tiga tempat
yaitu terletak di Daerah Wonogiri jawa Tengah, Semarang, dan Seleman. Pada tanaman
cincau ini bukanlah tanaman musiman, sehingga sangat mudah didapatkan bahan baku yang
sangat melimpah. Bahan baku ini disupply dari pulau Jawa, yang mayoritas tanah yang subur
tersebut dapat tumbuh dengan baik. Dalam mendapatkan bahan baku daun cincau sangatlah
mudah, karena sangat berdekatan pada bahan baku trsebut. Sehingga menyebabkan biaya
dikelurkan untuk penyediaan bahan baku lebih murah. Sedangkan untuk jarak dan lokasi
pasar cukup dekat dengan pabrik. Sehingga dalam pemasaran produk minuman cincau ini
lebih murah dan jarak lebih cepat. Infrstruktur yang digunakan sangatlah memadai, yang
dimana akses jalan yang bagus dan kendaran berat mudah dialalaui dengan
mempermudahnya asks pemasaran dan penerimaan bahan baku.
` Perusahaan yang dibuat berdekatan dengan jarak bahan baku. Karena perusahaan ini
merupakan perusahaan yang khusus mengolah Minuman cincau hitam. Jadi lokasi yang tepat
merupakan lokasi yang dekat dengan perkebunan cincau. Sedangkan untuk jarak dan lokasi
pasar berdekatan dengan pengolahan. Sehinggah pemilihan perusahan mengunakan tiga
metode pembobotan nilai yaitu wonogiri, Seleman, dan Semarang.
faktor bobot Seleman Semarang WonogiriSkor
Bobot skor
skor Bobot skor
skor Bobot skor
-ongkos produksi-biaya tenaga kerja-kedekatan dengan bahan baku-kedekatan dengan pasar-Banyak tenaga kerja
0.20.20.4
0.1
0.1
606050
60
65
121220
6
6.5
606060
60
60
121224
6
6
656070
60
60
131228
6
6
total 1 56.5 60 65
4.2 Perencanaan Kapasitas Produksi
Pada perencanaan kapasitas produk ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
target pasar, kecukupan sumber daya alam, sumber daya manusia, pendukung dan finansial.
Diharapkan dengan penyediaan aspek-aspek tersebut perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Dan menjadi dasar dan tujuan yang harus dicapai pada sutu perusahaan.
Pada pembuatan produk ada hal penting yang harus diperhatikan yaitu target pasar dari
produk yang dihasilkan. Target pasar yang pertama yaitu dari sisi umur pengkonsumsi.
Produk yang kami produksi ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak hingga dewasa, karena
minuman cincau hitam yang kami produksi aman dan menarik. Dapat dikatakan aman karena
dibuat dari bahan-bahan yang aman untuk dikonsumsi, serta menarik karena adanya
kandunagan vitamain dan gizi pada minuman cincau hitam ini. Lalu target dari sisi ekonomi,
produk yang kami produksi dapat dikonsumsi oleh segala kalangan masyarakat umum. Hal
ini dikarenakan produk yang kami jual dikemas dengan satu macam kemasan saja, yaitu
dengan netto 325 ml tiap kemasan. Untuk kegiatan produksi perhari nya kami menghasilkan
kaleng sebanyak 21600 kaleng dengan kemampuan produksi perjamnnya yaitu 2700 kaleng.
Isi 1 karton adalah 24 kaleng dan shift kerja hanya 1 shift dengan 8 jam kerja.
Pabrik kami terletak di Wonogiri jawa tengah, sehingga kebutuhan akan air yang bersih
pada pabrik kami bisa didapat dengan cukup mudah. Selanjutnya untuk ketersediaan bahan
baku utama yaitu daun cincau sangatlah mudah didapatkan, karna daun cincau ini bukanlah
tanaman musiaman. Kebutuhan bahan baku tiap produksi adalah sekitar 3 ton. Bahan baku
ini disupply dari daerah petani wonogiri dan sekitarnya, yang mayoritas tanaman cincau
tersebut dapat tumbuh dengan baik. .
Pada sebuah pabrik juga selain memerlukan ketersediaan sumber daya alam dan sumber
daya manusia juga memerlukan pendukung. Harga Upah Minimum buruh di daerah ini masih
dapat terjangkau yaitu dibawah 1 juta rupiah, hal ini dapat menguntungkan dalam
perhitungan biaya produksi untuk pekerja langsung. Untuk untuk fasilitas pendukung yang
paling penting yaitu listrik, ketersediaannya listrik di kota Wonogiri telah tersedia dengan
baik sehingga pabrik kami dapat menggunakannya dengan baik. Jika listrik padam, kemi juga
menyediakan genset sebagai alat untuk sumber energi listrik. Ketersediaan mesin untuk
produk kami didapat dari pembelian mesin, dan karena lokasi pabrik kami mudah dijangkau
oleh kendaraan baik kendaraan besar maupun kecil maka dapat dengan mudah kami
memindahkan mesin ke dalam pabrik.
Untuk suatu pembuatan suatu perusahaan dibutuhkan modal yang cukup besar. Dan
dari segi finansial perusahaan kami menggunakan modal dari investor sehingga perusahaan
kami ini berupa saham. Modal yang digunakan untuk pembelian lokasi pabrik, pembangunan
pabrik, pembelian mesin dan alat, pembelian bahan baku, gaji karyawan untuk beberapa
tahun ke depan. Diharapkan modal yang sudah dipertimbbangkan sebelumnya dapat
memenuhi kebutuhan dapri proses produksi yang dilakukan, dan dapat segera balik modal
untuk mendapatkan laba. Sehingga perusahan yang kami kelola lebih manju dan
mendapatkan untung yang besar.
4.2 Bahan Baku
Kami menggunakan bahan baku yang alami dalam pembuatan produk minuman
cincau hitam ini, sehingga untuk mendapatkannya di bahn baku tidak terlalu sulit. Untuk
bahan baku tanaman cincau, pada saat masa panen ketersediaannya cukup melimpah
sehingga dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang diharapkan. Bahan baku cincau untuk
produksi produk kami ini disupply oleh perkebunan cincau yang telah bekerjasama dengan
kami. Kebutuhan bahan baku yang akan diolah yaitu sekitar 3 ton per hari, dan bahan baku
pendukungnya sekitar 200 kg gula rafinasi dan sekitar 50 kg Natrium benzoat dan asam
asetat.
Perkebunan yang bekerjasama dengan perusahaan kami ini diantaranya yaitu kebun
cincau hitam yang mensupply daun cincau hitam kualitas super di wonogiri, Adapun bahan-
bahan tambahan yaitu gula, natrium benzoat dan asam asetat. Untuk bahan-bahan tambahan
ini disupply dari PT Surya Tani, Semarang. Sedangkan bahan tambahan untuk pembuatan gel
cincau hitamnya seperti tepung tapioka dan abu qi dikirim oleh PT Prima Nugraha dari
daerah Madiun, Jawa Timur. Pengiriman bahan baku akan dilakukan jika persediaan bahan
baku yang ada dalam storage jumlahnya menunjukan nilai mendekati batas minimum. Dan
pengiriman dilakukan 5 hari sebelum jumlah minimum.
4.3 Proses produksi
Tahapan proses produksi dalam pembuatan Cincau hitam minuman diawali dengan
penimbangan bahan baku sampai pada proses pengepakan :
a. Penimbangan bahan baku
Proses penimbangan daun cincau hitam dilakukan dengan menggunakan timbangan
digital. Penimbangan ini bertujuan untuk mempermudah pendataan penerimaan
barang.
b. Sortasi
Pemeriksaan awal bahan baku adalah untuk memeriksa apakah daun cincau layak
untuk diproduksi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam proses sortasi
dilakukan secara sampling 0,1 % dari keseluruhan. Proses sampling ditujukan untuk
tidak merusak bahan baku dengan jumlah banyak. Pemeriksaan pada bahan baku
dilakukan secara analisis fisik dan kimia.
c. Perajangan
Proses ini bertujuan untuk memperkecil ukuran agar mudah dilakukan proses ekstrasi
d. Pencucian
Pencucian dilakukan dua kali yakni pencucian dengan air biasa dan pencucian dengan
klorin. Pencucian dengan air biasa bertujuan untuk menghilangkan tanah yang
melekat pada daun cincau. Pencucian dengan menggunaka klorin ditujukan untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme. Pencucian dengan air yang terklorinasi juga
berfungsi sebagai agen desinfektan. Kadar klorin yang digunakan dalam proses ini
adalah sebesar 1 ppm. Pencucian dilakukan secara hati -hati agar daun tidak rusak.
e. Blanching
Blancing merupakan perlakuan pendahuluan pada bahan dengan cara merendam
bahan dalam air panas dengan tingkat suhu dan lama waktu tertentu yang disesuaikan
dengan jenis dan banyaknya bahan. Suhu yang digunakan dalam proses blanching
adalah 97 ± 2oC selama 10 menit. Proses blanching ini berfungsi untuk mengurangi
jumlah mikrobia pathogen, pemasakan (untuk mematangkan), melunakkan tekstur
bahan agar tidak pecah saat pemotongan.
f. Ekstraksi
Yaitu proses mengekstrak daun cincau menjadi ekstrak cincau hitam yang di
inginkan. Proses ini berlangsung sekitar 15 menit. Proses ekstraksi ini sudah di
integrasikan dengan sebuah mesin ekstraksi yang dilengkapi dengan proses
sebelumnya yaitu proses blanching sehingga terdapat 2 proses dalam 1 mesin.
g. Pencampuran
Proses ini yaitu mencampurkan hasil ekstrak cincau hitam dengan tepung tapioka dan
abu qi sesuai perbandingan yang telah di tetapkan yaitu Penelitian menggunakan
bahan baku tanaman cincau hitam pada bagian daun dan batang dengan perbandingan
3:2. Bahan baku tersebut dicampurkan 20 liter air per 1 kg bahan baku, 40 gram
larutan abu qi, 30 gram tepung tapioka per 1 liter ekstrak, dan 150 gram gula per 1
liter ekstrak.
h. Cooling
Cooling bertujuan untuk menghindari pemanasan lanjut pada bahan yang dapat
mengakibatkan hilangnya nutrient, flavor dan warna yang memudar serta tekstur yang
terlalu lunak. Cooling ini dilakukan setelah proses pencampuran dan diletakkan di
dalam bak penampungan.
i. Slicing
Proses slicing merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan gel cincau hitam
dalam bentuk irisan sempurna dan seragam. Alat yang digunakan pada tahapan ini
adalah slicer. Lama waktu yang dibutuhkan adalah 10 menit dalam setiap satu kali
produksi.
j. Filling/pengisian
Gel cincau hitam yang sudah di slicing, selanjutnya akan diisikan pada kaleng. Proses
pengisian gel cincau hitam ke kaleng disebut filling dengan menggunakan Automatic
Filling Machine. Pengisian dengan menggunakan Automatic Filling Machine
menggunakan kaleng dengan ukuran 325 ml. Berat cincau yang dilakukan selama
proses pengisian kurang lebih 180 gram dimana berat ini merupakan 85% dari berat
bersih produk
k. Pembuatan Syrup
Dalam proses ini formulasi yang digunakan adalah campuran dari air, dan asam sitrat.
Fungsi asam sitrat adalah untuk menurunkan Ph, mempertahan kesegaran warna, dan
sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. Persentase asam sitrat sebesar 0,125%.
Proses pembuatan syrup dilakukan di tank filter brand maker selama 1 menit.
l. Brine filling
Brining merupakan proses pengisian larutan syrup ke dalam kaleng yang sudah berisi
jamur. Pengisian ini dilakukan dengan suhu 60oC. Pengisian media cair ini bertujuan
untuk menambah cita rasa pada gel cincau hitam sendiri dan sebagai penghantar panas
saat proses sterilisasi pada produk. Waktu yang diperlukan untuk proses ini adalah 10
menit dengan menggunakan brine filler.
m. Exhausting
Exhausting merupakan proses yang bertujuan untuk melepaskan udara yang terjebak
di ruang antar produk dengan pemanasan pada suhu tertentu sehingga dapat diperoleh
vacuum yang sesuai standar. Proses ini berlangsung di exhauster box, yakni alat yang
berfungsi memberikan uap panas pada produk yang bersumber dari uap panas boiler.
Tujuan dari proses exhausting ini adalah untuk mengeluarkan udara/ oksigen. ntuk
mencapai hal ini suhu Thermometer exhausting box ± 95 ̊ C dan lama proses
exhausting 10 menit.
n. Seaming
Seaming merupakan proses yang bertujuan untuk memperoleh penutupan yang
hermentis melalui pembentukan double seam yang sesuai standar dengan
menggunakan mesin seamer. Sedangkan tujuan dari penutupan hermentis untuk
mencegah kebusukan (spoilage) / kebocoran (leakage).
o. sterilisasi
Sterilisasi ialah salah satu bentuk proses operasi pada makanan, dengan menggunakan
suhu tinggi dan waktu yang tertentu sebagai usaha untuk membunuh mikroba patogen
dan juga mengurangi aktivitas enzim. Proses sterilisai ini menggunakan retort, bejana
tertutup bertekan. dimana sumber tekanan yang digunakan berasal dari luar (boiler).
Waktu yang dibutuhkan adalah 18 menit dengan suhu 129 o C. dalam bejana retort ini
dilanjutkan dengan cooling selama 10 menit untuk mencapai suhu 38 – 42 o C. dimana
fungsi cooling sama dengan fungsi pada tahapan sebelumnya yakni untuk
memberikan thermal shock.
No Proses Operasi Mesin dan peralatan Keterangan Spesifikasi (pxlxt)
meter
Kapasitas
1. Pencucian Pre Washing Digunakan untuk pencucian daun cincau 3x2x1,5 300 ltr
2. Ekstraksi Mesin Ekstraksi Digunakan untuk mengestrak daun cincau 1,5x1x1 150 ltr
3. Pendinginan Bak Penampungan Untuk Menampung ekstrak cincau dan
membuat gel cincau
1x1x1 100 ltr
4. Pengangkutan Forklift Mengangkut kaleng kosong ke tempat mesin
produksi
Mesin Diesel dengan
daya angkut 2000 kg
5. Pengangkutan Belt conveyor Digunakan untuk tempat berjalannya kaleng
kosong menuju pengisian bahan baku gel
cincau
5x0,1x0,15
6. Pencucian Empty can washer Digunakan untuk pencucian kaleng kosong
sebelum filling
1x0,5x1 200 kaleng/m3nit
7. Pengangkutan Can track Digunakan untuk tempat berjalannya kaleng
dari tempat pencucian menuju filling
5x0,1x0,15
8. Pengecilan
ukuran
Mesin Slicing Memotong gel cincau menjadi ukuran kotak
kecil sesuai ukuran standar yang ditetapkan
1,5x1x1 1 bak
penampungan/poton
g
9. Pengisian Mesin Filling Digunakan untuk mengisi gel cincau yang
sudah dipotong ke dalam kaleng
1x0,5x1 200 ltr
10
.
Pengisian Mesin Hot Filling
syrup
Digunakan untuk mengisi cairan sirup dan
bahan tambahan ke dalam kaleng
1x0,5x1 800 ltr
11
.
Exhausting Exhauster Exhauster digunakan untuk proses exhausting 1x0,5x1
12
.
Penutupan
Kaleng
Seamer Digunakan untuk proses penutupan pada
kemasan kaleng setelah exhausting
1x0,5x1
13
.
Penimbangan Automatis filler Digunakan untuk menimbang berat jamur
apakah sesuai standart atau tidak
1x0,5x1
14
.
Pengangkutan Keranjang krat Digunakan untuk wadah kaleng untuk
dimasukkan retort pada proses sterilisasi
2x1x1 400 kaleng
15
.
Sterilisasi Retort Digunakan untuk proses sterilisasi 3x1,5x2 1200 kaleng
16
.
Pengangkutan Hoist Digunakan untuk mengambil produk dari
kolam cratting untuk dimasukkan ke tanki
retort dan untuk mengambil produk dari tanki
retort dibawa ke can drying
2x1x2 1 keranjang
krat/angkut
17
.
Pendinginan Can drying machine Digunakan untuk proses pengeringan kaleng
setelah proses sterilisasi
2,5x1,5x1,5 1 keranjang
krat/angkut
18
.
Pemberian
Label
Tin can labelling Digunakan untuk memberi code pada tutup
kaleng
0,3x0,5x0,2
19
.
Pengemasan Mesin Pengemas Digunakan untuk mengemas kaleng pada
jumlah tertentu dalam satu kardus
2x1x2 24 kaleng/karton
20
.
Pengangkutan Pallet Tempat meletakkan kaleng dalam bentuk
kemasan karton
2x1x2 100 karton
Tata Letak Fasilitas
1. Tipe Tata Letak
Untuk tipe tata letak yang kami gunakan adalah tata letak berdasarkan
aliran produksi, dimana mesin/peralatan produksi diatur sesuai dengan urutan
proses pengerjaan produk/komponen. Pengaturan jenis ini biasanya digunakan
untuk membuat produk dalam jumlah yang banyak secara terus menerus dalam
waktu produksi yang lama dan variasi/jenis produk yang dibuat tidak banyak.
Untuk setiap produksi harus sesuai urutan dimana mesin sudah diurutkan sesuai
urutan produksi. Tipe tataletak fasilitas prusahan kami adalah berbentuk aliran U.
yang dimna aliran bahn masuk dan kelur juga berbeda. Pada pola aliran ini
terletak pada satu garis.
2. Analisis Aliran Proses BahanMempelajari aliran proses bahan berhubungan langsung dengan
tranformasi prosesnya sendiri yang dapat dipandang sebagai suatu rangkaian
aliran yang menghubungkan masukan kepada keluaran suatu bahan. Dalam
mempelajari aliran proses bahan, kita akan menganalisis bagaiamana suatu barang
dibuat atau bagaimana sutau jasa dihasilkan. Apabila urutan tahapan yang
digunakan dalam mengubah masukan menjadi keluaran dianalisis, biasanya dapat
ditemukan metode atau prosedur yang lebih baik. Pada aliran proses pengolahan
minuman cincau hitam ini merupakan aliran urut yang dimna proses dari awal
samapi akhir aliranya berurutan.
Inti dari analisis aliran proses Bahan adalah peta aliran. Ide menguraikan
aliran proses bahan dalam bentuk peta aliran (flow chart) sangat bermanfaat dan
membantu dalam mencari prosedur dan metode yang lebih baik.
3. Analisis Keterkaitan Antar Aktivitas
Untuk analisis keterkaitan antar aktivitas dari pembuatan produk tidak
terlalu banyak yang terkait dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain.jadi dalam
aktivitas pembuatan produk sudah terbagi atas kebutuhan masing-masing
komponen yang dibutuhkan dalam tiap-tiap produk. Antra mesin satu dengan
mesin yang lain saling berurutan, sehingga apabila terjadi kerusakan dari salah
satu mesin,maka harus diperbaiki terlebih dahu,tetpai perusahan kami mempunya
mesin yang akan selalu setenbai apabila mesin salah satu ada yang rusak.
4. Penentuan Kebutuhan Luasan Ruang
Dalam penentuan kebutuhan luasan ruang untuk produksi digaunakan
sistem dimana semua alat untuk produksi bisa jadi satu menjadi satu ruangan dan
ruangan tersebut tidak terlalu sempit, karena untuk proses perpindahan barang
atau bahan agar tidak terjadi antrian. Penetuan ruang sendiri harus ada terlebih
dahulu lay out untuk jenis alat yang digunakan dan luasan alat tersebut. Selain itu
juga menentukan jarak antar alat atau mesin agar tidak terjadi antrian atau
sengolan pada saat proses pemindahan bahan baku tersebut. Pada analisa
kebutuhan luas produksi pada pembutan munuman cincau hitam ini adalah 200 x
200 M2.
5. Alokasi Area
Alokasi area produk ini bertempatkan di daerah Wonogiri Jawa Tengah
dimana potensi bahan utama yang melimpah, sehingga tidak perlu lagi mencari
bahan baku di daerah lain. Selain itu juga area yang dipilih harus strategis dimana
untuk memasokan produk tidak terdapat kesulitan dan juga meminimalisir
pengeluaran yang mungkin tidak terkendali yang berpengaruh pada area lokasi
yang dituju. Lokasi pada perusan kami ini dekat dengan pasar dan pasikan
air,sehingga biaya yang dikelurkan tidak terlalu banyak atau besar.
BAB V
ASPEK LINGKUGAN
5.1 Limbah Yang di Hasilkan
Limbah yang dapat dihasilkan pada pembutan cincau ini adalah limbah
padat berupa ampas daun cincau yang didapatkan dari hasil ekstraksi. Selan itu
limbah yang dihasilkan juga berupa limbah cair, dan limbah gas. Limbah yang
dihasilkan dari proses pembutan cincau ini masih memiliki nilai ekonomis.
Dimana limbah padatnya bisa diolah menjadi pupuk kompos agar limbah tersebut
tidak mencemari lingkungan yang berdampak pada kerusakan ekosisitem lahan.
Terdapat limbah cair dari hasil pencucian daun, air sisa sirup dan hasil sterilisasi.
Pada limbah cair yang didapatkan dari proses pembuatan cincau ini mempunyai
batas aman dibuang ke badan air dengan diproses pengolahan limbahnya melalui
metode aerasi terlebih dahulu dengan memberikan mikroorganisme agar bahan
kimia yang terkandung pada limbah cair bias menekan BOD. Dimana BOD yang
aman pada lingkungan < 1.207 ppm yang diman telah berlaku pada SNI 6989.72-
2009. Kemudian PH 7,4. Pada pupuk kompos yang dihasilkan pada sisa amapas
daun cincau mempunya kadungan unsur hara didalanya yaitu C/N dimana dalam
SNI SNI 19-7030-2004 yang berlaku. Sehingga prusahan kami tidak membuang
limbah yang dihasilkan dengan siasia.
5.2 Konsep dan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan merupakan Merupakan upaya terpadu dalam
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan
dan pengendalian Lingkungan Hidup (UU No.32/2009 pasal 1). Adanya
pembangunan proyek, maka akan berpengaruh pula terhadap lingkungan hidup.
Untuk mencapai hal tersebut maka perlu ditempuk cara-cara sebagai berikut:
1. Memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan lokasi proyek dan
alam sekitar.
2. Mengelola penggunaan sumber daya secara bijak dan merencanakan,
memantau dan mengendalikan secara bijaksana.
3. Memperkecil dampak negatif dan memperbesar damapak positif.
Proses pembangunan suatu proyek, para pimpinan proyek harus
memperhatikan prosedur dan perudangan yang mengatur kegiatan yang berkaitan
dengan lingkungan dan bertindak sebagai wakil pemrakarsa proyek. AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan hasil studi mengenai
dampak kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak
lingkungan hidup. Tujuan pengelolan lingkungan dan AMDAL diataranya sebagai
berikut:
1. Mencegah dampak melalui pengaturan tata letak & rancang bangun
proyek.
2. Menanggulangi, meminimisasi, mengendalikan dampak yang timbul.
3. Meningkatkan dampak (+) bagi pemrakarsa & masyarakat dan mengelola
dampak positif.
4. Kompensasi bagi SDA dan unsur lingkungan yang tidak dapat pulih,
hilang atau rusak.
Salah satu bagian AMDAL adalah penyusunan RKL (rencana Kelola
Lingkungan) dan RPL ( Rencana Pemantauan Lingkungan). Tujuan utama dari
penyusunan RKL dab RPL adalah untuk memperkecil dampat negatif dan
memeperbesar dampak positif yang disebabkan oleh proyek. AMDAL, RPL, RKL
harusnya disiapkan dalam satu paket yang utuh sehinnga terdapat kesinambungan
dalam mengkaji, menyimpulkan permasalahan serta merencnakan pengelolaan
dampak lingkungan yang bersangkutan. RKL mempunyai sifat dan karateristik,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Terkait/ konsisten dokumen ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan).
2. Sebagai pedoman dalam pengelolaan à sebagai pokok-pokok arahan.
3. Bersifat fleksibel (karena dampak lingkungan merupakan sesuatu yang
tidak pasti).
Penanganan dampak (diprediksi dalam dokumen ANDAL) à salah satu/
beberapa pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Teknologi
b. Pendekatan Sosial Ekonomi
c. Pendekatan Institusi/Kelembagaan
Parameter-parameter yang digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan
antara lain sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, kalium, besi, mangnesium,
fosfor dan kadang aktifitas berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (biochemical Orxygen Deman), yaitu
jumlah oksigen yang terkandung atau terlalur di air. Cara pengukuran
BOD adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui
kandungan oksigennnya selama 5 hari dan kemudian diukur kembali
kadungan oksigennya, BOD digunakan untuk mengukur banyaknya
pencemaran organik. Di air yang normal dan alami, kadar pH adalah 6,5 –
8,5. Keasaman air dapat iukur dengan kertas lakmus. Contoh lain adalah
kandungan oksifen d dalam air minum tidak boleh kurang dari 3 ppm
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan dan
kandungan bahan radiokatif.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan
organk/mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plakton.
Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang tercemar.
Sumber-sumber pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Alami : Letusan Gunung, bencana banjir, angin topan dll.
2. Buatan : Air buangan rumah tangga, Sarana industri, Bermacam macam
bahan galian, Aktifitas Pertanian, dll.
Bahan yg dapat menimbulkan keracunan:
Bahan kimia yg bersifat racun: logam berat, pestisida,dll
Berasal dari tumbuhan: singkong, jengkol, cendawan, ganja, gadung dll
Berasal dari hewan: ular , kalajengking, lebah
5.3 Pengelolaan Lingkungan
Dalam pengelolaan lingkungan terdapat pemantauan lingkungan hidup.
Pemantuan lingkungan hidup bermaksud dengan proses pengamatan, pencatatan,
pengukuran, pendokumentasian, secara verbal dan visual menurut prosedur
standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur yang dilakukan
secara terencana, terjadwal dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu.
Fungsi pemantauan lingkungan adalah Alat evaluasi terhadap mekanisme kerja
suatu sistem pengelolaan lingkungan. Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu
yang meliputi kegiatan pengurangan (minimization), segregasi (segregation),
penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Dengan demikian
untuk mencapai hasil yang optimal, kegiatan-kegiatan yang melingkupi
pengelolaan limbah perlu dilakukan dan bukan hanya mengandalkan kegiatan
pengolahan limbah saja. Bila pengelolaan limbah hanya diarahkan pada kegiatan
pengolahan limbah maka beban kegiatan di Instalasi Pengolahan Air Limbah akan
sangat berat, membutuhkan lahan yang lebih luas, peralatan lebih banyak,
teknologi dan biaya yang tinggi. Kegiatan pendahuluan pada pengelolaan limbah
(pengurangan, segregasi dan penanganan limbah) akan sangat membantu
mengurangi beban pengolahan limbah di IPAL.