7
BUN (BLOOD UREA NITROGEN) BUN adalah produk akhir dari metabolisme protein, dibuat oleh hati. Pada orang normal, ureum dikeluarkan melalui urin. Nilai normal : Dewasa 5-25 mg/dl Anak 5-20 mg/dl Bayi 5-15 mg/dl Rasio nitrogen urea dan kreatinin = 12 :1 – 20 :1 Pemeriksaan Trigliserida Merupakan senyawa asam lemak yang diproduksi dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk lemak hewani. Trigliserida ini merupakan penyebab utama penyakit penyumbatan arteri dibanding kolesterol. Nilai normal : Bayi 5-4o mg/dl Anak 10-135 mg/dl Dewasa muda s/dl50 mg/dl

Blood Urea Nitrogen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Blood urea nitrogen

Citation preview

Page 1: Blood Urea Nitrogen

BUN (BLOOD UREA NITROGEN)

BUN adalah produk akhir dari metabolisme protein, dibuat oleh hati. Pada orang normal, ureum

dikeluarkan melalui urin.

Nilai normal :

Dewasa 5-25 mg/dl

Anak 5-20 mg/dl

Bayi 5-15 mg/dl

Rasio nitrogen urea dan kreatinin = 12 :1 – 20 :1

Pemeriksaan Trigliserida

Merupakan senyawa asam lemak yang diproduksi dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk lemak

hewani.  Trigliserida ini merupakan penyebab utama penyakit  penyumbatan arteri dibanding

kolesterol.

Nilai normal : 

Bayi 5-4o mg/dl

Anak 10-135 mg/dl

Dewasa muda s/dl50 mg/dl

Page 2: Blood Urea Nitrogen

Tua (>50 tahun) s/d 190 mg/dl

Penurunan kadartrigliserid serum dapatterjadi karena malnutrisi protein, kongenital (kelainan sejak

lahir). Obat-obatan yang dapat menurunkan trigliserida yaitu asam askorbat (vitamin C), metformin

(obata anti diabetik oral).

Peningkatan kadar trigliserida terjadi pada hipertensi (penyakit darah tinggi), sumbatan pembuluh

darah otak,diabetes mellitus tak terkontrol, diet tinggi karbohidrat, kehamilan. Dari golongan obat,

yang dapat meningkatkan trigliserida yakni pil KB terutama estrogen.

http://infolaboratoriumkesehatan.wordpress.com/tag/bun-blood-urea-nitrogen/

Blood Urea Nitrogen (BUN) dapat didefinisikan sebagai jumlah nitrogen urea yang hadir dalam darah. Urea adalah produk limbah yang dibentuk dalam tubuh selama proses pemecahan protein. Selama metabolisme protein, protein diubah menjadi asam amino yang juga menghasilkan amonia. Urea tidak lain adalah substansi yang dibentuk oleh beberapa molekul amonia. Metabolisme protein berlangsung dalam hati dan dengan demikian urea juga diproduksi oleh hati. Selanjutnya, urea ditransfer ke ginjal melalui aliran darah dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urin. Dengan demikian, setiap disfungsi ginjal akan menyebabkan kadar tinggi atau rendah BUN dalam darah. Kreatinin (creatinine) adalah produk penguraian dari kreatin fosfat dalam metabolisme otot dan dihasilkan dari kreatin (creatine). Kreatinin pada dasarnya merupakan limbah kimia yang selanjutnya diangkut ke ginjal melalui aliran darah untuk dikeluarkan melalui urin. Kadar kreatinin dapat diukur dalam urin serta darah. Tingkat kreatinin dalam darah umumnya tetap normal karena massa otot relatif konstan. Dengan demikian, ginjal yang berfungsi normal juga akan menunjukkan tingkat normal kreatinin dalam darah.

http://www.amazine.co/27032/apa-itu-rasio-bun-kreatinin-prosedur-membaca-hasilnya/

Hampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein (asam amino).

Urea berdifusi bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan ekstrasel. Zat ini dipekatkan

dalam urin untuk diekskresikan. Pada keseimbangan nitrogen yang stabil, sekitar 25

Page 3: Blood Urea Nitrogen

gram urea diekskresikan setiap hari. Kadar dalam darah mencerminkan keseimbangan

antara produksi dan ekskresi urea.

Ureum berasal dari penguraian protein, terutama yang berasal dari makanan. Pada

orang sehat yang makanannya banyak mengandung protein, ureum biasanya berada di

atas rentang normal. Kadar rendah biasanya tidak dianggap abnormal karena

mencerminkan rendahnya protein dalam makanan atau ekspansi volume plasma.

Namun, bila kadarnya sangat rendah bisa mengindikasikan penyakit hati berat. Kadar

urea bertambah dengan bertambahnya usia, juga walaupun tanpa penyakit ginjal.

Prosedur

Untuk mengukur kadar ureum diperlukan sampel serum atau plasma heparin.

Kumpulkan 3-5 ml darah vena pada tabung bertutup merah atau bertutup hijau

(heparin), hindari hemolisis. Centrifus darah kemudian pisahkan serum/plasma-nya

untuk diperiksa. Penderita dianjurkan untuk puasa terlebih dulu selama 8 jam sebelum

pengambilan sampel darah untuk mengurangi pengaruh diet terhadap hasil

laboratorium.

Kadar ureum (BUN) diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau

analyzer kimiawi. Pengukuran berdasarkan atas reaksi enzimatik dengan diasetil

monoksim yang memanfaatkan enzim ureaseyang sangat spesifik terhadap urea.

Konsentrasi urea umumnya dinyatakan sebagai kandungan nitrogen molekul, yaitu

nitrogen urea darah (blood urea nitrogen, BUN). Namun di beberapa negara,

konsentrasi ureum dinyatakan sebagai berat urea total. Nitrogen menyumbang 28/60

dari berat total urea, sehingga konsentrasi urea dapat dihitung dengan mengalikan

konsentrasi BUN dengan 60/28 atau 2,14.

Nilai Rujukan

Dewasa  :5–25 mg/dl

Anak-anak  :5–20 mg/dl

Bayi  :5–15 mg/dl

Lanjut usia : kadar sedikit lebih tinggi daripada dewasa.

Page 4: Blood Urea Nitrogen

Masalah Klinis

1. Peningkatan Kadar

Peningkatan kadar urea disebut uremia. Azotemia mengacu pada peningkatan semua

senyawa nitrogen berberat molekul rendah (urea, kreatinin, asam urat) pada gagal

ginjal. Penyebab uremia dibagi menjadi tiga, yaitu penyebab prarenal, renal, dan

pascarenal. Uremia prarenalterjadi karena gagalnya mekanisme yang bekerja sebelum

filtrasi oleh glomerulus. Mekanisme tersebut meliputi : 1) penurunan aliran darah ke

ginjal seperti pada syok, kehilangan darah, dan dehidrasi; 2) peningkatan katabolisme

protein seperti pada perdarahan gastrointestinal disertai pencernaan hemoglobin dan

penyerapannya sebagai protein dalam makanan, perdarahan ke dalam jaringan lunak

atau rongga tubuh, hemolisis, leukemia (pelepasan protein leukosit), cedera fisik berat,

luka bakar, demam,.

Uremia renal terjadi akibat gagal ginjal (penyebab tersering) yang menyebabkan

gangguan ekskresi urea. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh glomerulonefritis,

hipertensi maligna, obat atau logam nefrotoksik, nekrosis korteks ginjal. Gagal ginjal

kronis disebabkan oleh glomerulonefritis, pielonefritis, diabetes mellitus, arteriosklerosis,

amiloidosis, penyakit tubulus ginjal, penyakit kolagen-vaskular.

Uremia pascarenal terjadi akibat obstruksi saluran kemih di bagian bawah ureter,

kandung kemih, atau urethra yang menghambat ekskresi urin. Obstruksi ureter bisa oleh

batu, tumor, peradangan, atau kesalahan pembedahan. Obstruksi leher kandung kemih

atau uretra bisa oleh prostat, batu, tumor, atau peradangan. Urea yang tertahan di urin

dapat berdifusi masuk kembali ke dalam darah.

Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi peningkatan urea, seperti : obat nefrotoksik;

diuretic (hidroklorotiazid, asam etakrinat, furosemid, triamteren); antibiotic (basitrasin,

sefaloridin (dosis besar), gentamisin, kanamisin, kloramfenikol, metisilin, neomisin,

vankomisin); obat antihipertensi (metildopa, guanetidin); sulfonamide; propanolol,

morfin; litium karbonat; salisilat. Sedangkan obat yang dapat menurunkan kadar urea

misalnya fenotiazin.

2. Penurunan Kadar

Page 5: Blood Urea Nitrogen

Penurunan kadar urea sering dijumpai pada penyakit hati yang berat. Pada nekrosis

hepatik akut, sering urea rendah asam-asam amino tidak dapat dimetabolisme lebih

lanjut. Pada sirosis hepatis, terjadipengurangan sintesis dan sebagian karena retensi air

oleh sekresi hormone antidiuretik yang tidak semestinya.

Pada karsinoma payudara yang sedang dalam pengobatan dengan androgen yang

intensif, kadar urea rendah karena kecepatan anabolisme protein yang tinggi. Pada

akhir kehamilan, kadar urea kadang-kadang terlihat menurun, ini bisa karena

peningkatan filtrasi glomerulus, diversi nitrogen ke fetus, atau karena retensi air.

Penurunan kadar urea juga dijumpai pada malnutrisi protein jangka panjang.

Penggantian kehilangan darah jangka panjang, dekstran, glukosa, atu saline intravena,

bisa menurunkan kadar urea akibat pengenceran.

Untuk menilai fungsi ginjal, permintaan pemeriksaan BUN hampir selalu disatukan

dengan kreatinin (dengan darah yang sama). Rasio BUN terhadap kreatinin merupakan

suatu indeks yang baik untuk membedakan antara berbagai kemungkinan penyebab

uremia. Rasio BUN/kreatinin biasanya berada pada rentang 12-20. Peningkatan kadar

BUN dengan kreatinin yang normal mengindikasikan bahwa penyebab uremia adalah

nonrenal (prarenal). Peningkatan BUN lebih pesat daripada kreatinin menunjukkan

penurunan fungsi ginjal. Pada dialysis atau transplantasi ginjal yang berhasil, urea turun

lebih cepat daripada kreatinin. Pada gangguan ginjal jangka panjang yang paranh, kadar

yrea terus meningkat, sedangkan kadar kreatinin cenderung mendatar, mungkin akibat

akskresi melalui saluran cerna.

Rasio BUN/kreatinin rendah (<12)>20) dengan kreatinin normal dijumpai pada uremia

prarenal, diet tinggi protein, perdarahan saluran cerna, keadaan katabolik. Rasio

BUN/kreatinin tinggi (>20) dengan kreatinin tinggi dijumpai pada azotemia prarenal

dengan penyakit ginjal, gagal ginjal, azotemia pascarenal.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Temuan Laboratorium

Status dehidrasi dari penderita harus diketahui. Pemberian cairan yang

berlebihan dapat menyebabkan kadar BUN rendah palsu, dan sebaliknya,

dehidrasi dapat memberikan temuan kadar tinggi palsu.

Page 6: Blood Urea Nitrogen

Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat dapat menurunkan kadar ureum.

Sebaliknya, diet tinggi protein dapat meningkatkan kadar ureum, kecuali bila

penderita banyak minum.

Pengaruh obat (misal antibiotik, diuretik, antihipertensif) dapat meningkatkan

kadar BUN

http://labkesehatan.blogspot.com/2010/03/ureum-darah-serum.html