31
BODY IMAGE ANGGOTA ORGANISASI MAHASISWA PENCINTA ALAM SKRIPSI Oleh : Wiwid Sudarmawan 08810239 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

BODY IMAGE ANGGOTA ORGANISASI MAHASISWA … · kalung dari prusik, memakai kemeja berbahan kain flanel dengan motif kotak dan, menggunakan sandal tracking dalam berbagai aktifitas

Embed Size (px)

Citation preview

i

BODY IMAGE ANGGOTA ORGANISASI MAHASISWA PENCINTA ALAM

SKRIPSI

Oleh : Wiwid Sudarmawan

08810239

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

i

BODY IMAGE ANGGOTA ORGANISASI MAHASISWA PENCINTA ALAM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu

persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Wiwid Sudarmawan 08810239

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahiri Rahmannir Rahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan skripsi ini. Skripsi yang disusun ini berjudul “Body image anggota organisasi pencinta alam”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan kerjasama dari pihak yang berkaitan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat–Nya sehingga

diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Tri Dayaksini, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Zakarija Achmad S.Psi, M.Si pembimbing 1 atas bimbingan, pengarahan, serta memebantu kelancaran dalam penelitian dan penulisan laporan.

4. Ibu Ni’matuzahroh S.Psi., M.Si pembimbing 2 atas bimbingan, pengarahan, serta memebantu kelancaran dalam penelitian dan penulisan laporan.

5. Seluruh keluarga besar fakultas Psikologi UMM (dosen, staff, tata usaha, dan laboratorium Psikologi) terima kasih atas pelajaran dan pelayanan yang telah diberikan selama penulis berada dikampus.

6. Bpak Ngadenan dan Ibu Mu’awanah selaku orang tua, dan kedua adikku yang telah banyak memberikan doa, semangat, motivasi dan masih banyak lagi dalam pengerjaan laporan skrispsi.

7. Keluarga besar CILIWUNGCAMP yang telah memberi semangat, nasehat, doa, dan pengertiannya atas pengaturan waktu selama pengerjaan skripsi.

8. Keluarga besar DIMPA yang telah memberikan warna kehidupan, memberikan banyak pengalaman dan menjadi bagian dari proses kesuksesan.

9. Teman-teman angkatan 2008 fakultas Psikologi kelas D. 10. Ifah dan may yang sudah banyak memberikan doa, semangat, motivasi,

menemani dan masih banyak lainnya dalam mengerjakan laporan skripsi Penulis menyadari bahwa skripsi ini yang ditulis ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, pihak yang membutuhkan.

Malang, 29 Agustus 2015 Penulis

Wiwid Sudarmawan NIM. 08810239

v

DAFTAR ISI Halaman judul ................................................................................................ i Lembar pengesahan ....................................................................................... ii Surat pernyataan ........................................................................................... iii Kata pengantar ............................................................................................. iv Daftar isi ........................................................................................................ v Daftar tabel ................................................................................................... vi Daftar lampiran ........................................................................................... vii Abstrak .......................................................................................................... 1 Latar belakang masalah ................................................................................. 2 Body image .................................................................................................... 3 Metode penelitian .......................................................................................... 5 Subjek Penelitian ........................................................................................... 5 Variabel dan Instrumen Penelitian ................................................................ 5 Prosedur dan Analisa Data ............................................................................ 6 Hasil Penelitian ............................................................................................. 6 Diskusi ........................................................................................................... 9 Simpulan dan Implikasi ............................................................................... 12 Daftar Pustaka ............................................................................................. 13

vi

DAFTAR TABEL Tabel 1. Deskripsi subjek penelitian .................................................................... 7 Tabel 2. Body image anggota organisasi mahasiswa pencinta alam .................... 7 Tabel 3. Body image ditinjau dari jenis kelamin .................................................. 7 Tabel 4. Body image ditinjau dari lama berorganisasi ......................................... 8 Tabel 5. Body image ditinjau daru aspeknya ....................................................... 8 Tabel 6. Aspek body image ditinjau dari jenis kelamin dan lama berorganisasi . 9

vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil trayout ................................................................................ 15 Lampiran 2. Instrumen penelitian .................................................................... 16 Lampiran 3. Rekapitulasi data subjek .............................................................. 20 Lampiran 4. Hasil penelitian ............................................................................ 22

1

BODY IMAGE ANGGOTA ORGANISASI MAHASISWA PENCINTA ALAM Wiwid Sudarmawan

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Body image adalah ide seseorang mengenai penampilannya di hadapan orang lain yang dipengaruhi oleh tahap perkembangan,berat badan, tren yang berlaku dimasyarakat,dan sosialisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran body image anggota organisasi mahasiswa pencinta alam universitas muhammadiyah malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif untuk menggambarkan hasil penelitian. Jumlah subyek ada 50 orang mahasiswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan memiliki body

image yang tinggi daripada laki-laki, lama berorganisasi tidak menjamin mahasiswa anggota organisasi pencinta alam untuk memiliki body image yang tinggi dan hasil keseluruhan jumlah body image anggota organisasi pencinta alam dengan klasifikasi tinggi ada 25 orang (50%) dan klasifikasi rendah 25 orang (50%). Kata kunci : body image, mahasiswa pencinta alam Body image was the idea of a person about his performance in the presence

of others who are affected by developmental stages, weight, prevailing

trends in the community, and socialize. The aim of this study was to describe

body image student of nature lovers organization in University of

Muhammadiyah Malang. The method used in this research was quantitative

descriptive to illustrate the results. Number of subjects there were 50

students. The result of this research shows that female genders have higher

body image than male genders, long period of joining organisation also

does not guarantee student who is join nature lover organisation to has high

body image, and the entire amount result of body image from members of

nature lover organisarion with high cassification are 25 person (50%) and

low classification are 25 person (50%)

Keywords: body image, student of nature lovers

Penampilan bagi setiap orang adalah bagian yang penting karena akan menjadi penilaian awal ketika bertemu dengan orang lain, sehingga setiap orang akan berpenampilan terbaik menurut dirinya sendiri agar terlihat menarik. Dalam fase perkembangan, manusia mulai serius memperhatikan penampilan masuk pada dewasa awal yaitu rentang usia 18-25 tahun atau sering disebut dengan masa transisi dari masa remaja ke dewasa (Arnett, 2006). Pada masa peralihan tentunya banyak menimbulkan perubahan baik pada aspek fisik, psikologis maupun sosialnya.Pada fase ini dewasa awal mulai memperhatikan penampilan dirinya ketika berhadapan dengan orang lain. Pada rentang usia tersebut di Indonesia normalnya sudah mengenyam pendidikan formal perguruan tinggi dan disebut sebagai mahasiswa.

2

Mahasiswa mempunyai body image tersendiri. Seperti diungkapkan Burn (1993) body image adalah gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri sebagai mahkluk yang berfisik sehingga sering dikaitkan dengan karakteristik-karakteristik fisik, termasuk didalamnya yaitu penampilan secara umum, ukuran tubuh dan berat tubuh, sosok tubuh dan bentuk tubuh begitu juga dengan detail-detail tubuh lainnya. Mereka bangga akan hal tersebut karena sudah menjadi kebiasaan atau budaya dikalangannya. Body image mahasiswa terbentuk melalui interaksi antar mahasiswa, mereka saling berkomunikasi dan saling memberikan masukan tentang penampilannya sehingga tercapai penampilan yang diharapkan oleh setiap mahasiswa. Mahasiswa juga sering diartikan sebagai orang usia muda, miskin pengalaman namun getol membangun mimpi-mimpi besar, meskipun terkadang itu hanya dorongan selera sementara, seperti yang dikatakan Effendy dan Fadjar (1992). Mahasiswa adalah salah satu sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi. Perguruan tinggi pada umumnya mempunyai wadah yang dapat digunakan mahasiswa untuk melatih dan mengembangkan diri, yaitu unit kegiatan mahasiswa. Unit kegiatan mahasiswa dapat melatih mahasiswa berorganisasi, memimpin, melatih diri menghadapi berbagai masalah, belajar menyampaikan gagasan, serta bersosialisasi dengan berbagai kalangan masyarakat pada kegiatan yang dikutip (Danardono, 1997). Salah satu kegiatan yang cukup banyak diminati mahasiswa adalah organisasi pencinta alam. Setiap mahasiswa memiliki body image yang berbeda-beda, baik mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan atau tidak, begitu pula dengan mahasiswa yang mengikuti organisasi pencinta alam juga berharap untuk tampil dengan ideal. Untuk mendapatkan penampilan ideal itu ada beberapa faktor-faktor pembentuk body image yang dikemukakan oleh Argyle (1969), bahwa body image terbentuk oleh interaksi dengan teman sebaya, sindiran, penerimaan, penampilan ideal dan penampilan sosial. Penampilan ideal didefinisikan sebagai pandangan seseorang atas dirinya sebagaimana yang diharapkannya dan mencakup atributnya (Jess dan Gregory, 2013) Organisasi pencinta alam merupakan suatu kelompok mahasiswa yang memiliki kesamaan hobi untuk mencintai alam dengan cara berpetualang. Mereka mempunyai kegiatan dibeberapa tempat contohnya, mereka berarung jeram di sungai, mendaki gunung, menyusuri goadan juga tetap menyelipkan konservasi disetiap kegiatannya. Organisasi ini pula memiliki kebudayaan yang unik, berbeda dengan organisasi lain. Organisasi ini memiliki individu yang berpenampilan menggunakan banyak aksesoris yang dipakai di tubuhnya, seperti gelang dan kalung dari prusik, memakai kemeja berbahan kain flanel dengan motif kotak dan, menggunakan sandal tracking dalam berbagai aktifitas. Usaha para mahasiswa pencinta alam untuk membuat penampilannya ideal menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan meniru teman sebaya mereka yang di anggap lebih baik dari diri mereka, bila dalam konteks organisasi sering kali yang ditiru adalah angkatan kuliah diatas mereka (senior), namun kadang kala sosok senior itu mencontohkan yang buruk, seperti rambut gondrong, bolos kuliah, atau memakai atribut kuliah yang melanggar peraturan

3

(Efendy, 2007).Sehingga ini membuat body image mahasiswa pencinta alam berbeda dari mahasiswa lainnya. Mahasiswa pencinta alam berharap memiliki penampilan idealnya ketika mereka berkegiatan yaitu menggunakan banyak atribut yang digunakan pada tubuhnya. Mulai dari kepala menggunakan bandana digunakan untuk ikat kepala, dileher menggunakan buff untuk penghangat, menggunakan kemeja motif kotak-kotak dengan bahan kain yang menghangatkan badan, menggunakan sandal tracking. Atribut tersebut mempunyai fungsi tersendiri dalam berkegiatan, namun ketika digunakan dalam kegiatan sehari-hari tidak berfungsi sebagai mana mestinya dan malah terlihat berlebihan jika dilihat dari sudut pandang mahasiswa yang tidak mengikuti pencinta alam. Body image merupakan suatu hal penting bagi mahasiswa pencinta alam, karena penampilan mereka menjadi gambaran organisasi tersebut. Ketika anggota organisasi pencinta alam berpenampilan urakan maka image dari organisasi itu adalah urakan, sehingga penting bagi anggota organisasi pencinta alam ini memiliki body image yang diharapkan orang-orang diluar organisasi tersebut. Body image membuat individu tidak dapat terlepas dari peran orang lain (Wicaksono, 2011). Karakter dibentuk oleh lingkungan dengan banyak faktor yang mempengaruhi. Maka dari itu penting untuk mengetahui pandangan orang lain tentang mahasiswa yang menjadi anggota dari organisasi pencinta alam. Peneliti melakukan preliminary dengan metode wawancara terhadap beberapa anggota mahasiswa pencinta alam mengenai body image dilingkup pencinta alam. Berdasarkan data preliminary yang diperoleh dari anggota organisasi pencinta alam Universitas Muhammadiyah Malang ditemukan bahwa penampilan anak-anak pencita alam banyak yang terlihat dekil dikarenakan beberapa hari belum mandi dan didukung dengan rambutnya yang gondrong dan badannya tinggi besar menambah untuk ia terlihat semakin seram, namun ketika diwawancarai subjek menyebutkan nyaman dengan kondisi tersebut, bahkan ia terlihat percaya diri dan bangga dengan penampilannya. Ada pula yang menggunakan celana pendek dan sedang duduk sambil bernyanyi-nyanyi padahal masih di areal Student Center yang dimana masih termasuk kawasan Universitas Muhammadiyah Malang, namun ia tetap nyaman berpenampilan seperti itu meskipun banyak mahasiswa lain yang lewat. Uraian di ataslah yang melatar belakangi penulis untuk meneliti body image mahasiswa anggota organisasi mahasiswa pencinta alam. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi program studi Psikologi, khususnya mahasiswa baru yang akan memasuki dunia organisasi. Sedangkan manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan bagi orang tua/wali mahasiswa mengenai body image anggota organisasi pencinta alam, untuk dijadikan acuan dalam membina dan mendukung anak-anak mereka dalam mengembangakan potensi diri. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat berguna untuk organisasi pencinta alam sebagai informasi tentang body image anggota organisasi pencinta alam dalam berorganisasi.

4

Body Image

Pengertian body Image menurut Honigam dan Castle (2007) adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas penilaian orang lain terhadap diri mereka yang sebenarnya, serta apa yang dipikirkan dan rasakan oleh mereka sendiri, belum tentu benar-benar mempresentasikan keadaan yang aktual, namun lebih merupakan hasil penilaian diri yang bersifat subjektif. Sedangkan menurut Chaplin (2005) body image adalah ide seseorang mengenai penampilannya di hadapan orang lain. Maynard (2008) mengatakan bahwa body image adalah gambaran mental seorang terhadap tubuhnya seperti pikiran mereka, perasaan, pendapat, sensasi, kesadaran dan perilaku. Namun body image bukan merupakan suatu pandangan objektif seperti dikatakan oleh Conti (1993) body image merupakan hal subjektif menurut diri sendiri Berbeda dengan definisi yang lain mengenai body image Rudd dan Lennon (2000) menyatakan bahwa body image adalah gambaran mental yang seseorang miliki tentang tubuhnya yang meliputi dua komponen. Kedua komponen body image

yang dimaksud adalah komponen perseptual (ukuran, bentuk, berat, karakteristik, gerakan, dan performansi tubuh) dan komponen sikap (apa yang kita rasakan tentang tubuh kita dan bagaimana perasaan ini mengarahkan pada tingkah laku). Menurut Keaton, Cash dan Brown (dalam Cash, 2002) mengatakan body image memiliki dua komponen yaitu 1. Komponen persepsi.

Komponen pesepsi meliputi bagaimana individu menggambarkan kondisi fisiknya yaitu mengukur tingkat keakuratan persepsi seseorang dalam mengestimasi ukuran tubuh seperti tinggi atau pendek, cantik atau jelek, putih atau hitam, kuat atau lemah. Bila ada gangguan pada komponen persepsi, maka gangguan body image yang dialami adalah distorsi body image. Apabila individu mengalami distorsi body image (body image distortion) maka ia tidak mampu memperkirakan (mengestimasi) ukuran tubuhnya secara tepat (Cash, 2002). Komponen persepsi dalam body image melibatkan komponen sensory dan non sensory. Komponen sensory mengacu pada respon sistem penglihatan, termasuk retina dan korteks. Sedangkan komponen non sensory kadang-kadang dikarakteristikan sebagai faktor kognitif atau afektif yang mengacu pada interpretasi otak pada input visual.

2. Komponen sikap, yaitu berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan individu terhadap bagian-bagian tubuh yang meliputi wajah, mata, bibir, hidung, mata, rambut dan keseluruhan tubuh yang meliputi proporsi tubuh, bentuk tubuh, penampilan fisik. Bila ada gangguan pada komponen sikap, maka gangguan body image yang dialami adalah ketidakpuasan tubuh (body

image dissatisfaction), ketidakpuasan body image dapat dilihat dari bagaimana individu menilai tubuhnya. Bila individu menilai penampilan tidak sesuai dengan standar pribadinya, maka ia akan menilai rendah tubuhnya. Ketidakpuasan individu terhadap tubuhnya dapat menyebabkan

5

individu mempunyai harga diri yang rendah atau bahkan depresi, kecemasan sosial dan menarik diri dari situasi sosial (Cash, 2003). Jadi ketidakpuasan akan bentuk tubuh muncul jika ada gangguan pada komponen sikap.

Cash (2002) aspek body image terdiri dari dua aspek, yaitu evaluasi penampilan fisik dan kepuasan area tubuh: 1. Evaluasi penampilan fisik mengarah pada penilaian individu mengenai

penampilan fisiknya yang menghasilkan perasaan kepuasan dan ketidakpuasan tubuh. Cash dan szymanski (1995 dalam Cash, 2002) menyatakan bahwa evaluasi body image berakar dari derajat kesenjangan dan kesesuaian antara karakter fisik diri yang diyakini individu dan nilai fisik ideal yang dihargai oleh individu. Dimensi evaluation/affect terdiri dari sejumlah konsep seperti kepuasan tubuh secara global, emosi yang kaitannya dengan self-evaluation tubuh, ketidakpuasan terhadap beberapa aspek tubuh, kesenjangan antara persepsi tubuh dan tubuh ideal yang diinternalisasikan, serta penilaian kognitif yang berkaitan dengan penampilan. Ketidakpuasaan body image yang diungkapkan melalui dimensi evaluasi merupakan aspek yang penting karena diyakini dapat menangkap pengalaman internal individu (Thompson,1999).

2. Kepuasan area tubuh mengacu pada penilaian individu terhadap tubuhnya melalui pikiran, perasaan, maupun tindakan seseorang dalam usaha untuk mengatur dan meningkatkan penampilannya. Dimensi investment meliputi penilaian kognitif seseorang pada penampilan, perhatian pada penampilan, pentingnya penampilan pada diri seseorang dan manifestasi tingkah laku seseorang dalam usaha untuk mengatur dan meningkatkan penampilannya (Muth dan Cash, 1997).

Body Image yang tebentuk berbeda antara satu orang dengan orang lain, tergantung dari faktor pembentuknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi body

image terdapat tiga faktor yang mempengaruhi body image yaitu: 1. Keluarga

Menurut teori social learning, orang tua merupakan model yang paling penting dalam proses sosialisasi sehingga mempengaruhi gambaran tubuh anak-anaknya melalui modeling, feedback dan instruksi. Fisher, Fisher dan Strack (dalam Cash dan Pruzinsky, 2002) Ikeda and Narworski (dalam Cash dan Purzinsky, 2002) menyatakan bahwa komentar yang dibuat orang tua dan anggota keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam gambaran tubuh anak- anak.

2. Media Massa Tiggemann (dalam Cash dan Pruzinsky, 2002) mengatakan bahwa media yang muncul dimana-mana memberikan gambaran ideal mengenai figur perempuan dan laki-laki yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang. Tiggemann (dalam Cash dan Purzinsky, 2002) juga menyatakan bahwa media massa menjadi pengaruh yang paling kuat dalam budaya sosial.

3. Hubungan interpersonal Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung membandingkan diri dengan orang lain dan feedback yang diterima mempengaruhi konsep diri termasuk mempengaruhi bagaimana perasaan terhadap penampilan fisik. Hal

6

inilah yang sering membuat orang merasa cemas dengan penampilannya dangugup ketika orang lain melakukan evaluasi terhadap dirinya. Rosen dan koleganya (dalam Cash dan Purzinsky, 2002) menyatakan bahwa feedback terhadap penampilan dan kompetisi teman sebaya dan keluarga dalam hubungan interpersonal dapat mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan mengenai tubuh. Menurut Dunn dan Gokee (dalam Cash Purzinsky, 2002) menerima feedback mengenai penampilan fisik berarti seseorang mengembangkan persepsi tentang bagaimana orang lain memandang dirinya. Keadaan tersebut dapat membuat mereka melakukan perbandingan sosial yang merupakan salah satu proses pembentukan dalam penilaian diri mengenai daya tarik fisik. Pikiran dan perasaan mengenai tubuh bermula dari adanya reaksi orang lain.

METODE PENELITIAN Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif karena peneliti ingin menggambarkan suatu hasil penelitian namun tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2005) pada body image mahasiswa anggota organisasi pencinta alam di Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini nantinya akan berkaitan dengan pendapat atau opini individu terhadap body image yang mereka miliki dan akan dianalisis berdasarkan teori dan literatur yang berhubungan. Subjek penelitian Populasi dari penelitian ini adalah anggota organisasi pencinta alam di Universitas Muhammadiyah Malang dengan rentang angkatan 2010-2014. Rentang angkatanitu di tentukan berdasarkan sasaran penelitian ini adalah anggota pencinta alam yang aktif hadir dan mengikuti kegiatan. Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan sistem purposive sampling kepada anggota oranisasi pencinta alam di Universitas Muhammadiyah Malang dengan batasan subjek penelitian yang sudah ditentukan oleh peneliti. Variabel dan Instrumen Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah body image. Body image adalah ide seseorang mengenai penampilannya di hadapan orang lain yang dipengaruhi oleh tahap perkembangan,berat badan, tren yang berlaku dimasyarakat,dan sosialisasi. Body image dalam penelitian ini akan di ukur dalam skala pernyataan body image. Skala pernyataan Body Image dibuat oleh Cash (2002) berdasarkan dimensi Body

Image yang terdiri dari evaluasi penampilan dan kepuasan area tubuh yang disusun dalam Body Image State Scale yang terdiri dalam 6 pernyataan dan disetiap pernyataanya ada 9 respon bipolar jenis skala likert dan disesuaikan dengan semantik. Pernyataan itu mengungkap tentang penampilan fisik, ukuran dan bentuk tubuh, berat badan, kepuasan fisik, perubahan penampilan dan perbedaan penampilan dengan orang lain.

7

Koefisien reliabilitas dari skala ini sebesar 0,94 dan validitas konstruk dari skala ini terbukti signifikan (F=1,104; p<0,042) berdasarkan penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Cash (2002) dan dianalisis dengan ANOVA 2X2. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Body image state scale (Cash 2002) dan telah diujicobakan dengan hasil indeks validitas adalah 0,421-0,471 dan koofisien reliabilitas sebesar 0,715 Prosedur dan Analisa Data Peneliti mempunyai tahapan-tahapan yang disusun secara sistematis agar peneliti mempunyai panduan dalam melakukan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.Hal ini akan memudahkan peneliti utuk melakukan proses evaluasi. Tahapan tersebut dibagi menjadi dua tahap yaitu :

1. Tahap persiapan; pada tahap ini dilakukan perumusan masalah dengan mengkaji latar belakang dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Kemudian dilakukan studi pustaka guna menunjang penelitian yang akan dilakukan. Peneliti menentukan metodologi yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Tahap pelaksanaan; peneliti malakukan identifikasi terhadap skala yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian guna mengumpulkan data penelitian. Kemudian peneliti memilih subyek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dilakukan analisis data untuk mendapatkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T-skor. Penggunaan analisa data ini untuk mengetahui tinggi rendahnya kecenderungan favorabilitas subyek terhadap Body Image mahasiswa pencinta alam di Universitas Muhammadiyah Malang, dengan rumus (Azwar, 2005):

Keterangan : X = total skor jawaban responden untuk variabel

= mean dari total skor jawaban untuk variable

s = standart deviasi dari total skor jawaban untuk variable Interpretasi dilakukan dengan perhitungan bahwa T ≥ 50 artinya subyek memiliki kecenderungan body image tinggi, begitu pula sebaliknya nilaiT < 50 berarti subyek memiliki body image rendah.

HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada anggota organisasi mahasiswa pencinta alam Universitas Muhammadiyah Malang pada rentang angkatan 2010 – 2014, dengan jumlah subyek penelitian berjumlah 50 orang.

8

Tabel 1. Deskripsi subjek penelitian Jumlah Jenis Kelamin Lama berorganisasi (tahun)

Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 Frekuensi 33 17 7 12 9 11 11 Prosentase (66%) (34%) (14%) (24%) (18%) (22%) (22%) Berdasarkan tabel 1, diketahui dari 50 subjek penelitian. Jenis kelamin laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak sejumlah 33 orang dengan prosentase 66% dibandingkan dengan perempuan 17 orangdengan presentase 34%. Pada kriteria lama berorganisasi subjek bervariasi dengan rentang 1 tahun hingga 5 tahun berorganisasi, pada rentang tersebut sebagian besar ada pada kriteria 2 tahun berorganisasi dengan 12 orang dengan prosentase 24% dan selanjutnya pada kriteria 4 dan 5 tahun berorganisasi masing-masing 11 orang dengan prosentase 22%. Tabel 2. Body image anggota organisasi mahasiswa pencinta alam

Jumlah Klasifikasi Total Tinggi Rendah

Frekuensi 25 25 50 Prosentase (50%) (50%) (100%)

Pada tabel 2, dijelaskan bahwa Pada responden anggota organisasi pencinta alam secara keseluruhan diperoleh 25 orang yang masuk dalam kategori memiliki body

image tinggi dengan prosentase 50% dan 25 orang masuk dalam kategori body

image rendah dengan prosentase 50 %. Tabel 3. Body image ditinjau dari jenis kelamin

Jenis Kelamin Klasifikasi Total Tinggi Rendah

Laki-Laki

16 (48%)

17 (52%)

33 (100%)

Perempuan 9 (53%)

8 (47%)

17 (100%)

Pada tabel 3 diketahui bahwa ditinjau dari jenis kelamin, body image perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. dengan 16 orang laki-laki yang masuk dalam klasifikasi tinggi dengan prosentase 48% dan 17 orang yang masuk dalam klaisfikasibody image rendah dengan prosentase 52%. Pada responden dengan jenis kelamin perempuan ada 17 orang dengan klsifikasi 9 orang termasuk pada klasifikasi tinggi dengan prosentase 53% dan 8 orang mahasiswi termasuk pada klasifikasi rendah dengan prosentase 47%.

9

Tabel 4. Body image ditinjau dari lama berorganisasi Lama berorganisasi Klasifikasi Total

Tinggi Rendah 1 tahun 5

(10%) 2

(4%) 8

(14%) 2 tahun 9

(18%) 3

(6%) 11

(24%) 3 tahun 2

(4%) 7

(14%) 9

(18%) 4 tahun 7

(14%) 4

(8%) 11

(22%) 5 tahun 2

(4%) 9

(18%) 11

(22%) Total 25

(50%) 25

(50%) 50

(100%) Pada tabel 4 body image ditinjau dari lama berorganisasi, menunjukkan angkatan yang memiliki body image yang paling tinggi ada pada mahasiswa yang 2 tahun berorganisasi dengan 9 orang (18%) dan yang 4 tahun berorganisasi dengan 7 orang (14%). Sementara yang terendah ada pada mahasiswa yang 3 tahun berorganisasi dengan 7 orang (14%) dan yang 5 tahun berorganisasi dengan 9 orang (18%). Tabel 5. Ditinjau dari aspek body image

Dimensi aspek Klasifikasi Total Tinggi Rendah

Evaluasi penampilan fisik

28 (56%)

22 (44%)

50 (100%)

Kepuasan area tubuh

26 (52%)

24 (48%)

50 (100%)

Tabel 5 menunjukkan bahwa mahasiswa pencinta alam lebih memiliki body image yang tinggi pada aspek evaluasi penampilan fisik dengan 28 orang (56%) dibandingkan pada aspek kepuasan area tubuh dengan 26 orang (52%).

10

Tabel 6. Body image mahasiswa pencinta alam berdasarkan jenis kelamin, lama berorganisasi dan aspek body image Kategori Evaluasi penampilan

fisik Kepuasan area

tubuh Tinggi Rendah Tinggi Rendah

Jenis kelamin Laki-Laki 33 orang (100%)

17 (52%)

16 (48%)

16 (48%)

17 (52%)

Perempuan 17 orang

(100%)

11 (65%)

6 (35%)

10 (59%)

7 (41%)

Lama mengikuti organisasi

1 tahun 6 (12%)

1 (2%)

3 (6%)

4 (8%)

2 tahun 10 (20%)

2 (4%)

8 (16%)

4 (8%)

3 tahun 2 (4%)

7 (14%)

5 (10%)

4 (8%)

4 tahun 7 (14%)

4 (8%)

7 (14%)

4 (8%)

5 tahun 3 (6%)

8 (16%)

3 (6%)

8 (16%)

Total 50 (100%)

50 (100%)

Pada tebel 6 pada kategori jenis kelamin menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki aspek body image yang tinggi pada aspek evaluasi penampilan fisik, dengan jumlah laki-laki 17 orang (52%) dan perempuan 11 orang (65%). Pada aspek kepuasan area tubuh perempuan lebih tinggi dengan 10 orang (59%) daripada laki-laki yang memiliki kepuasa area tubuh rendah 17 orang (52%). Sementara pada kategori lama mengikuti organisasi menunjukan bahwa aspek yang tertinggi adalah aspek evaluasi penampilan fisik pada mahasiswa yang 2 tahun berorganisasi dengan 10 orang (20%), pada aspek ini mahasiswa yang telah 3 tahun berorganisasi mendapatkan body image terendah dengan 7 orang yang memilki body image rendah. Pada aspek kepuasan area tubuh kategori lama mengikuti organisasi memiliki klasifikasi yang rendah pada mahasiswa yang 1,2,3 dan 4 tahun berorganisasi dengan jumlah yang sama yaitu 4 orang (8%).

DISKUSI

Hasil dari penelitian ini menunjukkan body image anggota organisasi mahasiswa pencinta alam Universitas Muhammadiyah Malang yaitu sebagian tinggi 25 orang (50%) dan sisanya rendah 25 orang (50%) dengan total subyek sebesar 50 orang

11

anggota organisasi pencinta alam. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua anggota organisasi memiliki body image rendah seperti data preliminery yang disampaikan oleh beberapa anggota organisasi tersebut. Hal tersebut diatas terbentuk dari faktor-faktor body image seperti yang di ungkapkan beberapa tokoh (dalam Cash dan Pruzinsky, 2002) bahwa faktor-faktor body image yaitu keluarga, media massa dan hubungan interpersonal. Keluarga sebagai pembentuk awal body image seseorang ketika masih belum bias menerima factor yang lain, keluarga membentuk body image melalui pendidikan sehari-hari. Media massa pada era saat ini memberikan pengaruh besar dengan dimunculkannya sosok-sosok ideal dan idaman setiap orang,sosok idaman tersebut biasanya bias berupa artis, atlet atau public figure lainnya. Faktor hubungan interpersonal juga memberikan pengaruh pada pembenttukan body image, mahasiswa pencinta alam dalam keseharian tidak hanya bersosialisai dengan komunitasnya saja, namun juga teman sebaya dan teman kuliahnya, lingkungan sosial tersebut membentuk body image mahasiswa pencinta alam dengan membandingkan dengan teman- teman kesehariannya, dari perbandingan tersebut akan memunculkan feed back dan membentuk body image orang tersebut. Seperti yang di ungkapkan Rosen dan koleganya (dalam Cash dan Purzinsky, 2002) menyatakan bahwa feedback terhadap penampilan dan kompetisi teman sebaya dan keluarga dalam hubungan interpersonal dapat mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan mengenai tubuh. Selain itu pada Universitas Muhammadiyah Malang juga mengatur tentang penampilan mahasiswa ketika berada di dalam kampus, ketika mereka didalam kampus untuk mengikuti perkuliahan atau berurusan dengan birokrasi kampus harus menaati peraturan tersebut, yaitu dilarang berambut gondrong(untuk laki-laki), dilarang menggunakan sandal jepit dan dilarang berkaos oblong. Body image yang tinggi terbentuk dari keseharian mahasiswa pencinta alam yang sebagian besar waktunya ada di dalam kampus untuk kuliah dan berorganisasi sehingga bisa dicapai penampilan yang diharapkan. Media massa yang juga merupakan salah satu dari faktor pembentuk body image yang juga merupakan faktor dominan pada saat ini, setiap orang sudah bisa cepat dan mudah mengakses media massa secara online sehingga semakin banyak referensi setiap orang untuk gambaran tubuh ideal yang diharapkan. Body image yang rendah diperoleh oleh sebagian dari mahasiswa pencinta alam disebabkan oleh, kurangnya komunikasi interpersonal dengan teman sebaya kuliahnya hanya terbatas dengan anggota komunitasnya sehingga kurangnya feedback tentang body image nya, selain itu kurangnya ketertarikan diri untuk mengembangkan penampilannya sendiri juga membuat body image mereka rendah. Pada data yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan memiliki body image lebih tinggi daripada laki-laki. Mereka merasa puas dan menghayati penampilannya meskipun terlihat lebih seperti seorang laki-laki, para perempuan

12

sebaya mereka biasa ke kampus dengan menggunakan high heel dan tas jinjing sehingga terlihat feminim, namun perempuan anggota organisasi mahasiswa pencinta alam lebih sering terlihat menggunakan sepatu kets dan tas ransel dan terlihat sporty. Penampilan tersebut terlihat berbeda dengan teman sebaya mereka, namun mereka puas dan terkesan menghayati kegiatan mereka yang sering dibilang olahraga extreme. Perubahan penampilan tersebut merupakan upaya evaluasi penampilan yang disebabkan hubungan interpersonal untuk mendapatkan penampilan ideal yang diharapkan dan memiliki body image yang tinggi. Organisasi mahasiswa pencinta alam merupakan salah satu organisasi yang memiliki rentang keaktifan berorganisasi yang panjang, dengan rentang 5 tahun dimuali dari angkatan 2010 – 2014. Jumlah anggota yang aktif juga bervariasi seperti anggota yang baru bergabung dan 1 tahun berorganisasi ada 8 orang (14%), 3 tahun berorganisasi ada 9 orang (18%) dan ada 11 orang (22%) pada kategori 2,4, dan 5 tahun berorganisasi. Data menunjukkan body image ditinjau dari lama berorganisai yang tinggi dimiliki anggota organisasi mahasiswa pencinta alam yang telah 2 tahun berorganisasi dengan 9 orang, dan yang memiliki body image paling rendah adalah yang telah 5 tahun berorganisasi yaitu 9 orang(18%). Data menggambarkan bahwa seseorang yang telah mengikuti organisasi beberapa tahun tidak akan selalu mempunyai body image yang tinggi, karena belum tentu mereka mau untuk merubah penampilan mereka untuk mendapatkan body image yang tinggi. Lama berorganisasi memberikan gambaran pada body image anggota organisasi mahasiswa pencinta alam bahwa anggota organisasi yang telah berorganisasi selama 2 tahun lebih tinggi daripada yang 1 tahun atau 5 tahun berorganisasi, padahal mereka yang lebih lama berorganisasi memiliki lebih banyak sosok ideal, mempunyai waktu untuk evaluasi penampilan dan evaluasi area tubuh. Pada penelitian ini body image memiliki 2 aspek menurut Cash (2002) yaitu evaluasi penampilan dan kepuasan area tubuh yang diaplikasikan pada 6 item skala body image yaitu tentang penampilan fisik, ukuran dan bentuk tubuh, berat badan, kepuasan fisik, perubahan penampilan dan perbedaan penampilan dengan orang lain. Pada penelitian ini aspek yang paling tinggi dan dominan adalah evaluasi penampilan dengan 28 orang (56%) dibandingkan dengan kepuasan area tubuh dengan 26 orang (52%). Yang menjelaskan bahwa anggota organisasi mahasiswa pencinta alam puas terhadap penampilannya sendiri seperti yang diungkapkan Cash (2002) evaluasi penampilan fisik mengarah pada penilaian individu mengenai penampilan fisiknya yang menghasilkan perasaan kepuasan dan ketidakpuasan tubuh. Aspek body image jika ditinjau dari jenis kelamin dan lamanya berorganisasi menunjukkan, bahwa anggota organisasi mahasiswa pencinta alam pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki body image yang sama tinggi yaitu17 orang (34%) dan perempuan 11 orang (22%). Pada aspek kepuasan area tubuh, jenis kelamin laki-laki lebih rendah daripada perempuan

13

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa body

image anggota organisasi pencinta alam dari 50 subyek terdapat 25 orang yang dikategorikan memiliki body image tinggi dangan presentase 50% dan 25 orang yang dikategorikan memiliki body image rendah dengan presentase 50 %. Mereka yang memiliki body image tinggi merasa puas dengan penampilan dan bentuk tubuhnya, namun mereka yang memiliki body image rendah masih merasa belum puas terhadap detail tubuh dan penampilannya dihadapan orang lain Hasil penelitian juga menunjukan bahwa jenis kelamin laki-laki memiliki body

image yang rendah dibandingkan dengan anggota organisasi mahasiswa pencinta alam perempuan. Lama berorganisasi memberikan gambaran pada body image anggota organisasi mahasiswa pencinta alam bahwa anggota organisasi yang telah berorganisasi selama 2 tahun lebih tinggi daripada yang 1 tahun atau 5 tahun. Pada anggota organisasi mahasiswa pencinta alam body image lebih dominan tinggi pada aspek evaluasi penampilan fisik daripada aspek kepuasan area tubuh. Implikasi dalam penelitian ini meliputi :

1. Anggota organisasi mahasiswa pencinta alam diharapkan tidak hanya fokus pada kepuasan terhadap penampilan fisiknya sebagai pencinta alam, melainkan lebih menyesuaikan dengan body image dari enilaian lingkungan agar tidak terkesan memiliki body image yang negatif

2. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu meneliti lebih lanjut tentang body

image mahasiswa dengan variable dan metode penelitian yang berbeda dan dikaitkan dengan konteks budaya maupun kelompok tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R.N. Rachmawati, M.A.(2007).Hubungan body image dengan

penyesuaian diri sosial pada remaja. Naskah publikasi FISIP. Univ. Islam Indonesia Yogyakarta.

Andrea, R. (2010) Hubungan antara body image dan perilaku diet pada remaja. Skripsi.

Cash, T.F., Fleming, C.E., Alindogan, J., Steadmen, L., and Whitehead. A. (2002). Beyond body image as a trait : The development and

validation of the body image states scale. London. Brunner Routledger.

Cash, T.F., & Pruzinsky, T. (2002). Body Image: A handbook of theory, research,

and clinical practice. London: The Guildford Press. Christine. (2008) Gambaran body image pada model. Skripsi. USU Effendy, M.(2007).Peraturan Rektor Tentang Peraturan Disiplin Mahasiswa. Juli

11, 2014, http://kemahasiswaan.umm.ac.id/home.php?c=100213-6 Fadjar, A.M.& Effendy, M. (2002). Dunia perguruan tinggi dan kemahasiswaan.

Malang: Pusat Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang

14

Muchlis (2012) pergeseran fungsi atribusi penggiat alam bebas sebagai penanda gaya hidup, studi kasus pada produk busana, alas kaki(sepatu dan sandal gunung), jam tangan, dan tas. Jurnal. STISITELKOM.

Ridha, M.(2012) Hubungan antara body image dengan penerimaan diri pada mahasiswa aceh di Yogyakarta. Jurnal Psikologi. Universitas Ahmad dahlan.

Santrock, W. (2002). Life Span Development - Perkembangan Masa Hidup, Jilid

2 Edisi Kelima, alih bahasa Achmad Chusairi dan Juda Damanik. Jakarta : Erlangga.

Sari, D. N. P.(2012) Hubungan antara body image dan self esteem pada dewasa

awal tuna daksa. Jurnal Psikologi. UNESA. Simanjuntak, R.N.P.S.S (2009). Persepsi remaja tentang body image ditinjau dari

konsep diri. Skripsi Psikologi. Univ. Katoloiknsoegijapranata semarang

Sugiono, Y.C. (2013) Body image pada profesi model. Jurnal psikologi.

Universitas muhammadiyah malang. Spradley, James.p (2007). Metode Etnografi, edisi ke dua. Yogyakarta : Tiara

wacana yogya. Winayu, J.I.(2010).Body image mahasiswa yang menggunakan tatto. Jurnal.

Universitas Brawijaya.

15

Lampiran 1. Hasil trayout

Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary N %

Cases Valid 44 100,0 Excludeda 0 ,0 Total 44 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items ,715 ,722 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Aitem1 31,05 32,510 ,452 ,454 ,677 Aitem2 31,20 35,050 ,421 ,518 ,684 Aitem3 31,93 32,530 ,467 ,539 ,671 Aitem4 30,95 35,626 ,439 ,597 ,678 Aitem5 31,00 35,628 ,471 ,485 ,670 Aitem6 30,80 37,655 ,463 ,640 ,677

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 37,39 47,452 6,889 6

Subyek Aitem1 Aitem2 Aitem3 Aitem4 Aitem5 Aitem6

1 7 8 8 7 6 6 2 7 7 5 7 7 7 3 7 6 7 7 7 7 4 1 9 2 8 1 8 5 9 2 8 1 9 3 6 3 2 3 2 3 2 7 2 8 1 9 4 9 8 7 8 6 6 7 7 9 6 7 5 8 7 7

10 8 4 4 6 6 7

16

11 7 7 7 7 6 6 12 5 4 4 5 3 6 13 3 4 5 5 6 5 14 9 9 8 8 8 9 15 9 9 8 6 9 8 16 6 6 5 7 8 6 17 7 6 5 8 6 8 18 7 5 6 7 7 7 19 8 7 7 6 5 6 20 8 7 8 8 8 8 21 2 7 3 8 5 8 22 8 7 6 7 6 7 23 6 7 8 7 7 6 24 9 5 2 8 4 7 25 2 7 4 3 6 5 26 8 8 7 9 8 9 27 7 9 5 8 6 5 28 6 5 7 6 8 6 29 7 7 7 7 8 7 30 7 5 5 7 6 7 31 7 7 7 6 7 7 32 6 4 7 5 5 4 33 5 5 1 4 6 7 34 4 7 4 4 5 6 35 8 7 6 7 7 7 36 5 5 5 6 8 7 37 8 2 2 5 7 6 38 8 8 7 7 8 7 39 7 6 4 7 7 6 40 6 5 4 8 8 6 41 7 5 5 7 6 7 42 6 7 6 5 6 7 43 9 7 8 7 7 7 44 5 5 8 7 7 7

17

Lampiran 2. Instrumen penelitian

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Jl. Raya Tlogomas No. 246, Telp. (0341) 464318 Pes. 134, Fax: (0341) 460782, Malang

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang yang sedang melakukan penelitian tugas akhir untuk memenuhi salah satu

persyaratan wajib dalam menyelesaikan program sarjana. Oleh karena itu, saya

mengharapkan bantuan dari saudara/i untuk mengisi instrument penelitian ini

sesuai dengan kondisi yang saudara/i rasakan.

Perlu diketahui bahwa pengisian ini digunakan untuk tujuan

penelitian ilmiah dan tidak dipergunakan untuk maksud tertentu. Oleh karena itu,

anda tidak perlu ragu untuk menjawab semua pernyataan dengan jujur dan sesuai

dengan kenyataan yang sebenarnya. Saya akan menjamin kerahasiaan jawaban

yang anda berikan.

Atas kesediaan saudara/i untuk kerjasama dalam penelitian ini, saya

ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Wiwid Sudarmawan PENELITI

18

Identitas diri

Nama :

Jenis kelamin :

Angkatan :

Petunjuk pengisian

Silahkan anda isi identitas diri anda. Kemudian isilah titik-titik yang ada dengan

pilih satu angka di setiap nomer, berikan tanda centang (√) pada kotak angka

pernyataan yang paling menggambarakan bagaimana perasaan anda saat ini pada

setiap momen. Bacalah setiap nomer dangan teliti untuk memastikan pernyataan

yang anda pilih tepat dan secara jujur menggambarkan perasaan anda saat ini.

1. Saat ini saya merasa ………..dengan penampilan saya

2. Saat ini saya merasa ………..dengan ukuran dan bentuk tubuh saya

3. Saat ini saya merasa ………..dengan berat badan saya

4. Saat ini saya merasa ………..secara fisik

5. Saat ini saya merasa ………..mengenai penampilan saya saat ini daripada

penampilan saya biasanya

6. Saat ini saya merasa ………..daripada penampilan sebagian besar orang

lain

1

2 3 4 9 8 7 6 5

Sangat tidak puas Sangat puas

1

2 3 4 9 8 7 6 5

Sangat tidak puas Sangat puas

1

2 3 4 9 8 7 6 5

Sangat buruk Sangat baik

1

2 3 4 9 8 7 6 5

Sangat buruk Sangat baik

1

2 3 4 9 8 7 6 5

Sangat tidak menarik Sangat menarik

1

2 3 4 9 8 7 6 5

Sangat tidak puas Sangat puas

19

Lampiran 3. Rekapitulasi data subjek

Subjek JK Angkatan Aitem1 Aitem2 Aitem3 Aitem4 Aitem5 Aitem6 Total

1 1 1 5 6 5 4 5 5 30

2 1 1 5 4 5 6 5 5 30

3 1 1 5 4 6 6 6 5 32

4 1 2 5 6 4 4 5 6 30

5 1 2 5 6 6 6 5 5 33

6 2 3 6 6 6 5 5 6 34

7 2 3 6 4 4 5 6 6 31

8 1 3 5 6 5 5 6 6 33

9 1 4 7 8 6 6 7 7 41

10 1 4 6 5 8 5 6 7 37

11 1 3 4 5 6 5 5 4 29

12 1 5 5 7 6 8 5 6 37

13 2 5 5 6 7 5 6 6 35

14 2 5 5 4 5 6 3 5 28

15 1 5 5 6 7 6 5 8 37

16 1 5 6 5 7 5 6 6 35

17 1 1 3 4 2 2 5 7 23

18 1 1 5 6 7 5 5 6 34

19 1 1 7 6 7 6 7 5 38

20 1 1 8 8 5 8 7 7 43

21 1 2 7 7 7 7 7 7 42

22 1 2 6 5 6 5 5 5 32

23 1 1 5 4 4 4 4 5 26

24 2 1 5 4 4 5 5 5 28

25 2 2 6 6 6 8 5 7 38

26 1 1 6 5 5 5 6 5 32

27 1 3 7 3 3 5 7 6 31

28 2 4 5 6 6 5 7 6 35

29 2 5 5 6 5 6 5 6 33

30 1 4 5 6 4 5 5 6 31

31 1 2 5 6 4 5 5 6 31

32 1 3 6 4 4 5 4 5 28

33 1 2 7 7 6 6 8 7 41

34 1 1 9 2 2 2 9 9 33

35 2 4 5 5 8 7 7 7 39

36 2 4 6 7 6 5 6 7 37

37 1 2 6 5 4 8 8 6 37

38 1 4 7 5 5 7 6 7 37

39 1 3 7 7 7 7 6 6 40

40 1 2 8 7 7 7 8 8 45

20

41 1 3 8 4 4 6 6 7 35

42 2 2 8 8 7 7 8 7 45

43 2 2 5 5 5 6 8 7 36

44 2 3 5 5 1 4 6 7 28

45 2 4 6 4 7 5 5 4 31

46 2 4 2 7 3 8 5 8 33

47 2 4 5 6 7 6 8 7 39

48 2 4 5 7 6 6 7 7 38

49 1 4 6 5 7 8 6 5 37

50 1 5 6 5 7 6 6 6 36

21

Lampiran 4. Hasil penelitian

Statistics

Jenis Kelamin Angkatan Kuliah Body Image

N Valid 50 50 50

Missing 0 0 0

Mean 1,34 2,86 34,48

Std. Deviation ,479 1,385 4,837

Variance ,229 1,919 23,398

Range 1 4 22

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 33 66,0 66,0 66,0

Perempuan 17 34,0 34,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Angkatan Kuliah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2010 11 22,0 22,0 22,0

2011 11 22,0 22,0 44,0

2012 9 18,0 18,0 62,0

2013 12 24,0 24,0 86,0

2014 7 14,0 14,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Kategorisasi Body Image

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tinggi 25 50,0 50,0 50,0

Rendah 25 50,0 50,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

22

Kategorisasi Body Image * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Kelamin

Total Laki-Laki Perempuan

Kategorisasi Body Image Tinggi Count 16 9 25

% of Total 32,0% 18,0% 50,0%

Rendah Count 17 8 25

% of Total 34,0% 16,0% 50,0%

Total Count 33 17 50

% of Total 66,0% 34,0% 100,0%

Kategorisasi Body Image * Angkatan Kuliah Crosstabulation

Angkatan Kuliah

Total 2010 2011 2012 2013 2014

Kategorisasi

Body Image

Tinggi Count 2 7 2 9 5 25

% of Total 4,0% 14,0% 4,0% 18,0% 10,0% 50,0%

Rendah Count 9 4 7 3 2 25

% of Total 18,0% 8,0% 14,0% 6,0% 4,0% 50,0%

Total Count 11 11 9 12 7 50

% of Total 22,0% 22,0% 18,0% 24,0% 14,0% 100,0%

Kategorisasi Evaluasi Penampilan Fisik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tinggi 28 56,0 56,0 56,0

Rendah 22 44,0 44,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Kategorisasi Kepuasan Area Tubuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tinggi 26 52,0 52,0 52,0

Rendah 24 48,0 48,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

23

Jenis Kelamin * Kategorisasi Evaluasi Penampilan Fisik Crosstabulation

Kategorisasi Evaluasi Penampilan

Fisik

Total Tinggi Rendah

Jenis Kelamin Laki-Laki Count 17 16 33

% of Total 34,0% 32,0% 66,0%

Perempuan Count 11 6 17

% of Total 22,0% 12,0% 34,0%

Total Count 28 22 50

% of Total 56,0% 44,0% 100,0%