Upload
ilham-nugroho
View
98
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Boiler System
Citation preview
BOILERTUGAS MATA KULIAH SISTEM UTILITAS PABRIK
Disusun oleh:
Kelompok 9
Kevin Ener 2310100099
Sugitayono Iknes W 2311100014
Verdiana Zahroh 2311100038
Prasetyo Candra 2311100113
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012
1
1. Pengenalan Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media
yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air
dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,
sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan
sangat baik. Fungsi utama boiler adalah sebagai pesawat konversi energi kimia
menjadi energi panas. Energi kimia pada bahan bakar dikonversikan melalui
pembakaran menjadi energi panas, yang berikutnya ditransfer ke air.
Berikut adalah sistem-sistem dalam operasi boiler:
1. Sistem Air Umpan : Menyediakan kebutuhan air untuk boiler secara
sistematis sesuai dengan kebutuhan steam
2. Sistem Steam : Mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem
pemipaan ke titik pengguna
2
SISTEM BOILER
SISTEM AIR UMPAN
SISTEM STEAM SISTEM
BAHAN BAKAR
3. Sistem Bahan Bakar : Menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan
panas yang dibutuhkan.
Memproduksi steam yang berkualitas tergantung pada pengolahan air yang
benar untuk mengendalikan kemurnian steam, endapan dan korosi. Sebuah boiler
merupakan bagian dari sistim boiler, yang menerima semua bahan pencemar dari
sistim didepannya. Kinerja boiler, efisiensi, dan umur layanan merupakan hasil
langsung dari pemilihan dan pengendalian air umpan yang digunakan dalam
boiler.
Sumber air umpan : 1. Kondensat dari steam yang mengembun dari proses.
2. Make-up water yang diumpankan dari luar boiler.
(Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer
untuk memanaskan awal air umpan).
Jika air umpan masuk ke boiler, kenaikan suhu dan tekanan menyebabkan
komponen air memiliki sifat yang berbeda. Hampir semua komponen dalam air
umpan dalam keadaan terlarut. Walau demikian, dibawah kondisi panas dan
tekanan hampir seluruh komponen terlarut keluar dari larutan sebagai padatan
partikuat, kadang-kadang dalam bentuk Kristal dan pada waktu yang lain sebagai
bentuk amorph. Jika kelarutan komponen spesifik dalam air terlewati, maka akan
terjadi pembentukan kerak dan endapan. Air boiler harus cukup bebas dari
pembentukan endapan padat supaya terjadi perpindahan panas yang cepat dan
efisien dan harus tidak korosif terhadap logam boiler. Berikut adalah persyaratan
dari air umpan boiler :
Persyaratan air umpan : Bebas dari zat penyebab korosi. Korosi
umumnya disebabkan oleh asam atau gas terlarut dalam air umpan. Zat
tersebut akan menyebabkan terjadinya oksidasi pada dinding pipa, yang
dilanjutkan dengan korosi. Bebas dari zat penyebab kerak. Kerak
disebabkan oleh adanya kesadahan atau kandungan silika pada air umpan.
Kesadahan itu sendiri didefinisikan sebagai kandungan garam karbonat.
Bebas dari zat penyebab foaming. Foaming umumnya disebabkan
karena adanya zat organik pada air umpan.
Sistem steam yaitu mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
3
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan
alat pemantau tekanan. Sedangkan untuk Sistem Bahan Bakar adalah semua
peralatan yang digunakan dalam penyediaan bahan bakar untuk menghasilkan
panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem tersebut.
2. Komponen Boiler
Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu
kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya:
a. Furnace
Komponen ini merupakan
tempat pembakaran bahan
bakar. Beberapa bagian
dari furnace diantaranya:
refractory, ruang perapian,
burner, exhaust for flue
gas,charge and discharge
door. Ruang bakar atau
lorong api ini digunakan
4
untuk memanaskan air. Diameternya kurang dari 1 meter. Api yang dihasilkan
adalah hasil pengabutan dari bahan bakar, udara dan bahan lain yaitu LPG serta
dengan bantuan elektroda untuk penyalaan awal. Api yang dihasilkan tersebut
dihembuskan ke seluruh lorong apioleh motor blower dan melewati pipa-pipa api
sampai terjadi proses penguapan.
Biasanya lorong pipa api di dalam boiler dibuat bergelembung memanjang
dengan tujuan:
-Menghambat jalannya panas atau gas dari hasil reaksi pembakaran
- Memperluas bidang yang dipanaskan
-Pada saat pemuaian akibat pembakaran, lorong api dapat fleksibel
b. Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan
pembangkitansteam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam). Tangki atau
drum sering disebut juga badan ketel uap yaitu tempat beroperasinya ketel uap di
dalamnya terdapat instrument-instrumen yang menjalankan proses pemindah
panas seperti lorong api dan pipa api, dalam badan ketel inilah sejumlah air
ditampung untuk dipanaskan.
5
c. Superheater
Tempat pengeringan steam. Pada bagian ini, steam dipanaskan lagi
mencapai kondisi superheated, kemudian siap dikirim melalui pipa steam utama
untuk berbagai keperluan industri.
d. Air Heater
Ruangan pemanas udara luar. Udara luar yang diserap dipanaskan di
bagian ini untuk meminimalisir udara lembab yang masuk ke dalam tungku
pembakaran.
e. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan
untuk memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya
maupun air umpan baru sebelum masuk ke dalam ketel. Economizer terdiri dari
pipa-pipa air yang ditempatkan pada lintasan gas asap sebelum meninggalkan
ketel.Gas asapyang akan melewati cerobong temperaturnya masih cukup tinggi
sehingga merupakan kerugian panas yang besar bila gas asap tersebut langsung
dibuang lewatcerobong. Gas asap yang masih panas ini yang akan dimanfaatkan
untuk memanaskan air isian ketel. Adapun keuntungan menggunakan economizer
antara lain:
- Menghemat bahan bakar sehingga biaya operasional lebih murah, karena
air isian masuk ke dalam ketel sudah dalam keadaan panas.
- Memperbesar efisiensi ketel karena memperkecil kerugian panas
yangdialami ketel uap.
6
f. Safety valve
Katup pengaman [Safety valve] mempunyai fungsi untuk menjaga
tekanan kerja ketel uap agar tidak melebihi tekanan maksimum. Katup pengaman
ini akan bekerja dengan sendirinya apabila terjadi kelebihan tekanan kerja yaitu
uap akan dikeluarkan sehingga ketel bekerja sesuai dengan tekanan yang
diinginkan. Namun apabila melebihi tekanan maksimal dan katup ini tidak
berfungsi maka akan menyebabkan peledakan
g. Blowdown valve
Katup buang adalah katup untuk membuang segala kotoran-kotoran yang
mengendap pada dasar tangki, endapan ini apabila tidak dibersihkan atau dibuang
maka akan menyebabkan aliran buntu dan akhirmya membahayakan boiler
tersebut. Katup ini juga berfungsi untuk membuang sebagian air dari dalam ketel
karena permukaan terlalu tinggi. Permukaan air yang terlalu tinggi menyebabkan
uap yangdihasilkan terlalu banyak mengandung air.
3. Tipe-tipe Boiler
Setelah mengetahui proses singkat sistem boiler dan komponen
pembentuk sitem boiler, selanjutnya kita perlu mengetahui tipe-tipe boiler.
Berbagai jenis boiler yang telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan
evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya. Berikut adalah beberapa tipe
boiler:
i) Berdasarkan tipe pipa
1. Fire Tube Boiler
7
Pada tipe ini, proses pengapian terjadi di dalam pipa, kemudian panas
yang dihasilkan dihantarkan langsung ke dalam boiler yang berisi air. Beberapa
karakteristik untuk tipe Fire Tube Boiler:
Digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil (12.000 kg/jam)
dengan tekanan rendah sampai sedang (18 kg/cm2)
Menggunakan bahan bakar minyak, gas, atau bahan bakar padat
Sebagian besar dikonstruksi sebagai package boiler untuk semua bahan
bakar (alasan ekonomis)
2. Water Tube Boiler
Pada tipe ini, proses pengapian terjadi di luar pipa. Panas yang dihasilkan
digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan sebelumnya
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer. Beberapa karakteristik untuk
tipe Water Tube Boiler:
Tingkat efisiensi panas cukup tinggi
Kurang toleran terhadap kualitas air umpan
Digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat tinggi.
Kapasitas steam antara 4.500-12.000 kg/jam dengan tekanan tinggi
Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk yang dirakit pabrik
Menggunakan bahan bakar padat untuk yang tidak dirakit pabrik
8
Berikut ini merupakan tabel keuntungan dan kerugian dari masing-masing
tipe di atas, yaitu:
Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Fire Tube
Proses pemasangan mudah dan
cepat, Tidak membutuhkan
setting khusus
Tekanan operasi steam terbatas
untuk tekanan rendah 18 bar
Investasi awal boiler ini murah
Kapasitas steam relatif kecil (13.5
TPH) jika diabndingkan dengan
water tube
Bentuknya lebih compact dan
portable
Tempat pembakarannya sulit
dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki, dan diperiksa
kondisinya.
Tidak membutuhkan area yang
besar untuk 1 HP boiler
Nilai effisiensinya rendah, karena
banyak energi kalor yang terbuang
langsung menuju stack
Water Tube
Kapasitas steam besar sampai
450 TPHProses konstruksi lebih detail
Tekanan operasi mencapai 100
barInvestasi awal relatif lebih mahal
Nilai effisiensinya relatif lebih
tinggi dari fire tube boiler
Penanganan air yang masuk ke
dalam boiler perlu dijaga, karena
lebih sensitif untuk sistem ini,
perlu komponen pendukung untuk
hal ini
Tungku mudah dijangkau untuk
melakukan pemeriksaan,
pembersihan, dan perbaikan.
Karena mampu menghasilkan
kapasitas dan tekanan steam yang
lebih besar, maka konstruksinya
dibutuhkan area yang luas
ii) Berdasarkan tekanan kerja boiler
9
1. Low Pressure Boiler
Tipe ini memiliki tekanan operasi kurang dari 15 psig, atau menghasilkan
air panas dengan tekanan di bawah 160 psig atau suhu di bawah 250 °F.
2. High Pressure Boiler
Tipe ini memiliki tekanan steam operasi di atas 15 psig, atau menghasilkan
air panas dengan tekanan di atas 160 psig atau suhu di atas 250 °F
Berikut ini merupakan tabel keuntungan dan kerugian dari masing-masing
tipe di atas, yaitu:
Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Low Pressure
Tekanan rendah sehingga
penanganannya tidak terlalu rumit
Tekanan yang dihasilkan
rendah, tidak dapat
membangkitkan listrik.
Area yang dibutuhkan tidak
terlalu besar, dan biaya konstruksi
tidak lebih mahal dari high
pressure boiler
High Pressure
Tekanan yang dihasilkan tinggi
sehingga dapat membangkitkan
listrik dan sisanya dapat didaur
ulang untuk mengoprasikan
proses industri
Tekanan tinggi sehingga
penanganannya perlu
diperhatikan aspek
keselamatannya.
Area yang dibutuhkan
besar dan biaya konstruksi
lebih mahal dari low
pressure boiler
iii) Berdasarkan bahan bakar yang digunakan
1. Solid Fuel Boiler memakai campuran bahan bakar padat (batu bara,
baggase, produk buangan, sampah, kayu) . Harga bahan baku relatif
murah, dan nilai efisiensinya lebih baik dengan boiler tipe listrik.
10
Contohnya adalah menggunakan bahan bakar padat batu bara dalam
pembangkit tenaga listrik
Batu bara disuplai sebagai bahan bakar padat, dimasukkan ke dalam boiler
dan dikontakkan langsung dengan udara untuk dibakar. Kemudian panas yang
dihasilkan digunakan untuk memanaskan air yang ada dalam boiler sehingga
menghasilkan steam untuk seanjutnya dikonversikan menjadi energy listrik.
11
Kelas dan nilai kalori pembakaran batubara
antrasit 7222 – 7778 kalori/gram
bituminus 4440-8330 kkal/kg
Sub bituminus 4440-6110 kkal/kg
lignit 3056-4611 kkal/kg
gambut sangat rendah
Bertambah tingginya kelas
dan meningkatnya
jumlah kakandungan
karbon
Meningkatnya kadar air dan menurunnya
kelas batubara
pembakaran batubara
dapat menyebabka
n polutan:
CO2, SO2, NOx dan CxHy
2. Oil Fuel Boiler memakai bahan bakar cair (solar, IDO, residu,
kerosin). Harga bahan baku paling mahal dari antara semua tipe,
namun nilai efisiensinya lebih baik dari boiler bahan bakar padat dan
listrik.
3. Gaseous Fuel Boiler memakai bahan bakar gas (LNG). Harga bahan
baku paling murah, serta nilai efisiensi lebih baik dibandingkan dengan
semua tipe. Pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar
gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas. LNG (Liquified Natural
Gas) adalah gas alam yang dicairkan, yang komposisi kimia
terbanyaknya adalah Methana, lalu sedikit Ethana, Propana, Butana
dan sedikit sekali pentana dan nitrogen. Selain mengandung
hidrokarbon, gas alam juga mengandung beberapa zat pengotor
(impurities) seperti CO2 dan H2S yang sagat merugikan. Sehingga zat
pengotor tersebut harus diminimalisir agar tidak terjadi kerusakan atau
masalah lain yang merugikan pada boiler.
4. Electric Boiler memakai sumber listrik untuk pemanasan. Harga bahan
baku relatif murah, tapi nilai efisiensinya paling rendah dibandingkan
dengan semua tipe.
12
Berikut ini merupakan tabel keuntungan dan kerugian dari masing-masing
tipe di atas, yaitu:
Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Solid Fuel
Bahan baku mudah didapatkan.Sisa pembakaran sulit
dibersihkan
Murah konstruksinya.Sulit mendapatkan bahan baku
yang baik.
Oil Fuel
Sisa pembakaran tidak banyak
dan lebih mudah dibersihkan.
Harga bahan baku paling
mahal.
Bahan bakunya mudah
didapatkan.Mahal konstruksinya.
Gaseous Fuel
Harga bahan bakar paling
murah.Mahal konstruksinya.
Paling baik nilai effisiensinya.
Sulit didapatkan bahan
bakunya, harus ada jalur
distribusi.
Electric
Paling mudah perawatannya. Paling buruk nilai effisiensinya.
Mudah konstruksinya dan
mudah didapatkan sumbernya.
Temperatur pembakaran paling
rendah.
13
Reaksi Pembakaran yang terjadi pada boiler :
14
Jadi... Kapasitas steam relatif kecil, Tekanan rendah,
Pembersihan dan perbaikan furnace ebih sulit, dan Nilai
efisiensi rendah
Kapasitas steam tinggi, Tekanan tinggi,
Pembersihan dan perbaikan furnace
lebih mudah, dan Nilai efisiensi tinggiEfisiensi tinggi, Harga
bahan bakar murah
FIRE TUB
E BOILER
WATER
TUBE
BOILER
GASEOU
S FUEL
iv) Berdasarkan Aliran Air
1. Natural Circulation Boiler
Sirkulasi air boiler disebabkan oleh perbedaan antara kepadatan air dan
campuran uap dan air. Sekitar 80% dari water-tube boilers menggunakan metode
sirkulasi ini, baik digunakan untuk boiler kecil untuk kapasitas besar. Fig 2.4
menunjukkan contoh struktur diterapkan untuk boiler kecil untuk ukuran medium
air tabung.
2. Forced Circulation Boiler
15
Air boiler beredar dengan menggunakan pompa sirkulasi. Metode ini
cocok untuk boiler tekanan tinggi di mana sirkulasi alami menjadi sulit karena
perbedaan kecil antara kepadatan air jenuh dan uap jenuh.
3. Once-Through Boiler
Air dimasukkan pada salah satu ujung tabung pemanas yang panjang. Air
ini dipanaskan dan diuapkan melalui tabung, dan akhirnya ia meninggalkan uap
panas pada ujung tabung. Hal ini terutama cocok untuk generasi uap tekanan
tinggi karena terbuat dari hanya water-tube bundles, yang berbeda dari sirkulasi
alam dan forced circulation boilers. Boiler Oncethrough sering digunakan untuk
pembangkit listrik termal.
v) Berdasarkan Kegunaan Boiler
1. Power Boiler : Sebagai penghasil steam untuk pembangkit listrik.
Sisa steam dipakai untuk proses industri. Boiler ini merupakan tipe
water tube boiler. Steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan
kapasitas besar.
2. Industrial Boiler : Sebagai penghasil steam untuk menjalankan proses
industri dan sebagai tambahan pemanas. Boiler ini dapat berupa fire
16
tube ataupun water tube boiler. Steam yang dihasilkan berkapasitas
sedang dengan tekanan sedang.
3. Commercial Boiler : Sebagai penghasil steam atau air panas
untuk pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan proses
komersial. Boiler ini dapat berupa fire tube ataupun water tube
boiler. Steam yang dihasilkan berkapasitas besar dengan tekanan
rendah.
4. Heat Recovery Boiler : Sebagai penghasil steam dari uap panas
yang tak terpakai. Hasil steam digunakan untuk menjalankan proses
industri. Boiler ini dapat berupa fire tube ataupun water tube boiler.
Steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas besar.
5. Penerapan bier pada bidang ain : Pada kapal. Uap yang dihasilkan
oleh boiler digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang juga
digunakan sebagai motor penggerak utama kapal, untuk peralatan
pemanas (pemanas ruangan, bahan bakar). Pada kapal tanker
digunakan sebagai pembersih tangki minyak (Tank Cleaning).
Pemasok konsumsi energi listrik pada system proses produksi di
Pabrik. PDAM, menyediakan keran air panas.
Berikut ini merupakan tabel keuntungan dan kerugian dari masing-masing
tipe di atas, yaitu:
Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Power Boiler
Dapat menghasilkan listrik dan
sisa steam dapat menjalankan
proses industri.
Konstruksi awal relatif
mahal.
Steam yang dihasilkan memiliki
tekanan tinggi
Perlu diperhatikan faktor
safety.
Industrial Penanganan boiler lebih mudah. Steam yang dihasilkan
17
Boiler memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
Commercial
Boiler
Penanganan boiler lebih mudah. Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
Residential
BoilerPenanganan boiler lebih mudah.
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
Heat
Recovery
Boiler
Penanganan boiler lebih mudah. Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
4. Efisiensi Boiler
Evaluasi kinerja boiler, parameter kinerja boiler, seperti efisiensi dan rasio
penguapan, berkurangterhadap waktu disebabkan buruknya pembakaran, kotornya
permukaan penukar panas dan buruknya operasi dan pemeliharaan. Bahkan untuk
boiler yang baru sekalipun, alasan seperti buruknya kualitas bahan bakar dan
kualitas air dapat mengakibatkan buruknya kinerja boiler. Neraca panas dapat
membantu dalam mengidentifikasi kehilangan panas yang dapat atau tidak dapat
dihindari. Uji efisiensi boiler dapat membantu dalam menemukan
penyimpangan efisiensi boiler dari efisiensi terbaik dan target area
permasalahan untuk tindakan perbaikan.
a. Neraca panas
Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk
diagram alir energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana
energi masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai
kegunaan dan menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal
menunjukan jumlah energi yang dikandung dalamaliran masing-masing.
18
Neraca panas merupakan keseimbangan energi total yang masuk boiler
terhadap yang meninggalkan boiler dalam bentuk yang berbeda. Gambar berikut
memberikan gambaran berbagai kehilangan yang terjadi untuk pembangkitan
steam.
Kehilangan energi dapat dibagi kedalam kehilangan yang tidak atau dapat
dihindarkan. Tujuan dari Produksi Bersih dan/atau pengkajian energi harus
mengurangi kehilangan yang dapat dihindari, dengan meningkatkan efisiensi
energi. Kehilangan berikut dapat dihindari atau dikurangi :
1. Kehilangan gas cerobong:
a. Udara berlebih (diturunkan hingga ke nilai minimum yangtergantung dari
teknologi burner,operasi (kontrol), dan pemeliharaan)
b. Suhu gas cerobong (diturunkan dengan mengoptimalkan perawatan
(pembersihan), beban; burner yang lebih baik dan teknologi boiler)
19
2. Kehilangan karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam cerobong danabu
(mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan; teknologi burner yang lebih
baik) Kehilangan dari blowdown (pengolahan air umpan segar, daur
ulangkondensat)
3. Kehilangan kondensat (manfaatkan sebanyak mungkin kondensat)
4. Kehilangan konveksi dan radiasi (dikurangi dengan isolasi boiler yanglebih
baik)
b. Efisiensi boiler
Efisiensi termal boiler didefinisikan: “persen energi panasmasuk yang
digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan”. Terdapat dua metode
pengkajian efisiensi boiler:
1. Metode Langsung: energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam)
dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler.
Dikenal juga sebagai ‘metode input-output’ karena kenyataan bahwa
metode ini hanya memerlukan keluaran/output (steam) dan panas masuk/input
(bahan bakar) untuk evaluasi efisiensi. Efisiensi ini dapat dievaluasi dengan
menggunakan rumus:
η= panas keluarpanasmasuk
×100 %
η=Q ×(hg−h f )
q×GCV×100 %
Dengan:
Q = jumlah steam yang dihasilkan (kg/jam)
q = jumlah bahan bakar yang digunakan (kg/jam)
GCV = nilai kalori bahan bakar yang digunakan (kkal/kg)
hg = Entalpi steam jenuh (kkal/kg)
hv = Entalpi air umpan (kkal/kg)
Parameter yang dipantau untuk perhitungan efisiensi boiler dengan metode
langsung adalah:
1. Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam
20
2. Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam
3. Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan suhu lewat panas (oC), jika ada
4. Suhu air umpan (oC)
5. Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg
bahan bakar
Berikut ini adalah contoh perhitungan efisiensi boiler:
Keuntungan metode langsung
1. Pekerja pabrik dapat dengan cepat mengevaluasi efisiensi boiler
2. Memerlukan sedikit parameter untuk perhitungan
3. Memerlukan sedikit instrumen untuk pemantauan
4. Mudah membandingkan rasio penguapan dengan data benchmark
Kerugian metode langsung
1. Tidak memberikan petunjuk kepada operator tentang penyebab dari
efisiensi sistim yang lebih rendah
2. Tidak menghitung berbagai kehilangan yang berpengaruh pada berbagai
tingkat efisiensi
2. Metode Tidak Langsung: efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan
dan energi yang masuk.
21
Standar acuan untuk Uji Boiler di Tempat dengan menggunakan metode
tidak langsung adalah British Standard, BS 845:1987 dan USA Standard ASME
PTC-4-1 Power Test Code Steam Generating Units. Metode tidak langsung juga
dikenal dengan metode kehilangan panas. Efisiensi dapat dihitung dengan
mengurangkan bagian kehilangan panas dari 100 sebagai berikut:
Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang
diakibatkan oleh:
i. Gas cerobong yang kering
ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar
iii. Penguapan kadar air dalam bahan bakar
iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran
v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash
vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash
vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang
disebabkan oleh pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak
dapat dikendalikan oleh perancangan. Data yang diperlukan untuk perhitungan
efisiensi boiler dengan menggunakan metode tidak langsung adalah:
1) Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)
2) Persentase oksigen atau CO2 dalam gas buang
3) Suhu gas buang dalam oC (Tf)
4) Suhu ambien dalam oC (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara
kering
5) GCV bahan bakar dalam kkal/kg
6) Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar
padat)
7) GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat)
Prosedur rinci untuk perhitungan efisiensi boiler menggunakan metode
tidak langsung diberikan dibawah. Biasanya, manager energi di industri lebih
menyukai prosedur perhitungan yang lebih sederhana.
22
Tahap 1: Menghitung kebutuhan udara teoritis
Tahap 2: Menghitung persen kelebihan udara yang dipasok (EA)
Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/ kg bahan bakar
(AAS)
Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas
i. Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oeh gas buang yang kering
Dimana,
m = massa gas buang kering dalam kg/kg bahan bakar(massa hasil pembakaran
kering / kg bahan bakar) + (massa N2 dalam bahan bakar pada basis 1 kg) +
(massa N2 dalam massa udara pasokan yang sebenarnya).
Cp = Panas jenis gas buang (0,23 kkal/kg )
ii. Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena
adanya H2 dalam bahan bakar
Dimana,
H2 = persen H2 dalam 1 kg bahan bakar
Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)
iii. Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan
bakar
23
Dimana,
M –persen kadar air dalam 1 kg bahan bakar
Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)
iv. Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara
Dimana,
Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)
v. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam
abu terbang/ fly ash
vi. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam
abu bawah/ bottom ash
vii. Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung
Kehilangan radiasi dan konveksi aktual sulit dikaji sebab daya emisifitas
permukaan yang beraneka ragam, kemiringan, pola aliran udara, dll. Pada boiler
yang relatif kecil, dengan kapasitas 10 MW, kehilangan radiasi dan yang tidak
terhitung dapat mencapai 1 hingga 2 persen nilai kalor kotor bahan bakar,
sementara pada boiler 500 MW nilainya 0,2 hingga 1 persen. Kehilangan dapat
diasumsikan secara tepat tergantung pada kondisi permukaan.
Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler
24
Rasio Penguapan = Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/ panas yang
ditambahkan ke steam
Rasio penguapan yaitu kilogram steam yang dihasilkan per kilogram bahan bakar
yang digunakan. Contohnya adalah:
1. Boiler berbahan bakar batubara: 6 (yaitu 1 kg batubara dapat
menghasilkan 6 kg steam)
2. Boiler berbahan bakar minyak: 13 (yaitu 1 kg batubara dapat
menghasilkan 13 kg steam)
Walau demikian, rasio penguapan akan tergantung pada jenis boiler, nilai kalor
bahan bakar dan efisiensi.
Contoh
1. Jenis boiler: Berbahan bakar minyak
2. Analisis ultimate minyak bakar
C: 84%
H2: 12,0%
S: 3,0%
O2: 1%
3. GCV Minyak bakar: 10200 kkal/kg
4. Persentase Oksigen: 7%
5. Persentase CO2: 11%
6. Suhu gas buang (Tf): 220 0C
7. Suhu ambien (Ta): 27 0C
8. Kelembaban udara: 0,018 kg/kg udara kering
Tahap-1: Mengitung kebutuhan udara teoritis
Tahap-2: Menghitung persen udara berlebih yang dipasok (EA)
25
Udara berlebih yang dipasok (EA)
Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok / kg bahan bakar
(AAS)
Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas
i. Persentase kehilangan panas karena gas kering cerobong
Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase
kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong
26
ii. Kehilangan panas karena penguapan kadar air karena adanya H2 dalam
bahan bakar
iii. Kehilangan panas karena kadar air dalam udara
iv. Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung
Untuk boiler kecil diperkirakan kehilangan mencapai 2 %
27
Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler
Keuntungan metode tidak langsung
Dapat diketahui neraca bahan dan energi yang lengkap untuk setiap aliran,
yang dapat memudahkan dalam mengidentifikasi opsi-opsi untuk
meningkatkan efisiensi boiler.
Kerugian metode tidak langsung
1. Perlu waktu lama
2. Memerlukan fasilitas laboratorium untuk analisis
5. Tabel %CO2 dalam Gas Buang pada Boiler
28
6. Jumlah Udara Berlebih untuk Berbagai Bahan Bakar
7. Permasalahan yang Terjadi pada Boiler
29