Click here to load reader
Upload
kesit-bayuwardhana
View
132
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PTK Olahraga
Citation preview
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR KEMAMPUAN DASAR SERVIS PERMAINAN
BOLA VOLI SISWA SMP N 2 KELAS VII3 ROKAN IV KOTO
KABUPATEN ROKAN HULU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh gelar SarjanaPendidikan Pada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam RiauPekanbaru
Oleh :
S U H A R T INPM : 08 661 2750
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Dan Masalah
1.1 Latar Belakang
Tekad untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui kegiatan
olahraga bertujuan untuk menyempurnakan kodrat manusia yang terdiri dari jiwa
dan raga. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan, sebab pertumbuhan jiwa yang
sehat akan mendorong raga yang sehat demikian pula sebaliknya pertumbuhan
dan pengembangan jasmani seseorang akan dapat dicapai melalui kegiatan
olahraga, dimana hal ini sejalan dengan tujuan system keolahrgaan nasional untuk
menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta standarisasi bidang keolahragaan
secara nasional yang mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan dan
mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan keolahragaan serta
melaksanakan standarisasi bidang keolahragaan di daerah (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3:2005:Pasal:12)
Berdasarkan kutipan di atas dapat menegaskan bahwa olahraga
merupakan salah satu cara dalam membina bangsa Indonesia. Hal ini jelas dapat
dilihat, karena olahraga memberikan pengaruh terhadap pribadi orang yang
melakukannya.
Banyak cara yang ditempuh agar manusia selalu sehat seperti; pemenuhan
gizi, menjaga kebersihan dan lain-lain. Akan tetapi salah satu kegiatan yang
menentukan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
ini adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan olahraga sesuai dengan semboyan
olahraga yang berbunyi: Memasyarakatkan olahraga serta mengolahragakan
masyarakat.
Pada saat sekarang ini bermacam olahraga yang dikembangkan di
sekolahan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan minat anak
terhadap sebuah olahraga. Sebagaimana yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu
bahwa pemerintah membuat suatu program kesekolah dimana program tersebut
bernama yaitu strategi pengembangan diri. Dimana program tersebut
memberikan peluang bagi anak untuk dapat menyalurkan bakat yang mereka
miliki sebagai contah dalam hal olahraga yaitu pihak sekolah mendata siswa yang
menginginkan olahraga Volly, Sepak Bola, Basket dan juga bagi siswi bisa
menyalurkan bakat mereka pada bidang olahraga dan juga yang lainnya seperti
Salon, Memasak, Menjahit dan lain sebagainya.
Dalam proses pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai
metode, diantaranya yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah suatu
metode dimana siswa akan melakukan pragaan langsung pada materi yang telah
diajarkan.
Dalam proses pembelajaran di sekolah SMPN 2 Rokan IV Koto
Kabupaten Rokan Hulu, dimana di sekolah tersebut pada olahraga bola voli telah
melakukan pembelajaran sesuai dengan kurikulum salah satunya dengan
menggunakan praktek terhadap teori yang ada, serta dengan melihat kondisi siswa
yaitu sulitnya siswa melakukan gerakan-gerakan servis bawah dalam bentuk yang
baik dan sempurna, selain itu siswa juga kurang memahami tentang materi yang
diberikan oleh guru, dan siswa juga merasa bosan melakukan perlakuan yang
sama yang dilakukan berulang-berulang, serta faktor lainnya adalah sebagian
besar siswa memiliki fostur tubuh yang kecil sehingga sulit untuk bermain bola
voli yang sebenarnya, maka dengan demikian penulis berkeinginan menerapkan
metode demonstrasi terhadap olahraga bola volly ini.
Kemudian didalam permainan banyak juga siswa/siswi yang tidak
mengerti dengan aturan-aturan yang terdapat dalam permainan tersebut, dan juga
dalam permainan tersebut siswa/siswi tidak bisa memasing bola dengan tepat dan
juga cara menggunakan tangan dalam pemasingan juga tidak benar.
Disini penulis akan menerapkan metode pembelajaran agar siswa tersebut
lebih kuat minatnya untuk menekuni olahraga bola volly. Adapun metode yang
akan diterapkan oleh penulis yaitu Metode Demontrasi.
Dari fenomena diatas tadi maka penulis sangat tertarik untuk melakukan
penelitian agar dapat memberikan gambaran terhadap penerapan metode
demonstrasi pada olahraga bolavoli dengan sebuah judul yaitu Penerapan Metode
Demontrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Dasar Servis
Permainan Bolavoly Siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kls VII 3 Kabupaten Rokan
Hulu.
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka ditarik masalah :
1. Bagaimana minat siswa terhadap permainan Bolavoli SMPN 2 Rokan IV
Koto Kabupaten Rokan Hulu.
2. Bagaimana kualitas guru pendidikan SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten
Rokan Hulu.
3. Bagaimana kemampuan dasar permainan Bolavoly siswa SMPN 2 Rokan
IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
4. Bagaimana sarana dan prasarana SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten
Rokan Hulu.
5. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani SMPN
2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu
6. Bagaimana kontribusi Metode Demontrasi terhadap kemampuan dasar
permainan Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan
Hulu.
2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
2.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Atau
kontribusi Metode Demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar permainan
Bola volly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu
tahun ajaran 2010/2011.
2.2 Kegunaan Penelitian
Sedangkan manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi guru, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif strategi
pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran olahraga bola
volly.
2. Bagi siswa, dapat menumbuhkan minat dan keinginan serta
pemahaman pada olahraga bola volly.
3. Bagi sekolah, merupakan masukan dalam rangka memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama pada pelajaran
olahraga.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menjadi landasan berpijak dalam
rangka menindaklanjuti dalam ruang lingkup yang lebih luas.
5. Sebagai syarat untuk melengkapi study gelar sarjana pada Fakultas
Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Islam Riau.
3. Ruang Lingkup Penelitian
3.1 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka penulis akan
merumuskan permasalahan dalam penelitian tersebut yaitu: Bagaimana kontribusi
metode demontrasi terhadap meningkatkan hasil kemampuan dasar permainan
Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten Rokan Hulu.
3.2 Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan judul dan
masalah penelitian, penulis merasa perlu memberikan penjelasan tentang beberapa
istilah yang digunakan sebagai berkut :
1. Penerapan adalah suatu hal tertentu yang akan dilalui oleh seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Metode demontrasi merupakan suatu metode dimana siswa akan melakukan
peragaan langsung pada materi yang telah di ajarkan oleh guru.
3. Demontrasi adalah siswa mempraktekan atau mengaplikasikan pendapatnya
tentang materi yang diajarkan, kemudian siswa yang lain bertanya kepada
siswa yang tampil.
4. Proses Pembelajaran atau strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan
guru-murid didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai
tujuan-tujuan belajar guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar
mengajar. Strategi belajar mengajar merupakan sarana/alat untuk mencapai
tujuan-tujuan belajar.
5. Hasil belajar adalah kegiatan siswa dalam mengikuti dan melaksanakan suatu
program pengalaman untuk mencapai suatu tujuan yakni berupa perubahan
tingkah laku dalam diri siswa yang melibatkan psikis dan fisik untuk
membuahkan hasil belajar yang optimal serta memperoleh ilmu pengetahuan
di mana hasil belajar merupakan milik siswa sebagai akibat dari kegiatan
belajar yang dilaksanakannya. Dengan demikian hasil belajar merupakan
suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan
instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam pengajaran
yang telah disampaikan oleh gurunya.
4. Anggapan Dasar , Pertanyaan Penelitian dan Teori
4.1 Anggapan Dasar
Berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan anggapan
dasar, Dengan menerapkan metode demonstrasi yang tepat dapat meningkatkan
hasil belajar permainan Bolavoly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto
Kabupaten Rokan Hulu.
4.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar diatas, maka pertanyaan dalam penelitian ini
adalah : Apakah dengan menerapkan metode demontrasi dapat meningkatkan
hasil belajar permainan bola volly SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan
Hulu.
4.3 Teori
4.3.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang berpengaruh pada perubahan tingkah
laku seseorang berkat adanya pengalaman-pengalaman sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan (Slameto, 2001:3). Belajar artinya berubah, maksudnya suatu
usaha mengubah tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan.
Dapat juga diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan
pribadi seutuhnya. Dengan demikian belajar akan membawa suatu perubahan
pada individu-individu yang belajar. Perubahan tingkah laku yang terjadi harus
disertai dengan usaha supaya belajar dapat menjadikan siswa tersebut dari tidak
tahu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya.
Adapun makna belajar lebih luasnya mengatakan bahwa suatu kegiatan
yang merupakan sebagai usaha kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya, dalam artian dengan belajar akan menambah pengetahuan terhadap
belajarnya (Slameto, 2003:3).
Sedangkan Hasil belajar merupakan faktor utama dalam suatu pendidikan
dikarenakan berhasil atau tidak suatu proses belajar mengajar tergantung baik atau
buruknya hasil akhir belajar siswa. Menurut Sudjana (2004:11), hasil belajar
adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan pada
proses pembelajaran telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa. Bagusnya hasil
belajar dapat dilihat dari tes-tes yang dilakukan pada setiap akhir proses belajar
mengajar. Motivasi sangatlah perlu digunakan dalam belajar karena tujuan dari
motivasi adalah menggerakkan atau memacu para siswa agar timbulnya keinginan
dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sehingga tercapainya
tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan (Purwanto, 2004:19). Namun tujuan
dari pendidikan olahraga selain aktivitas fisik yang kuat untuk mendorong,
membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan, baik jasmani maupun
rohani pada setiap manusia. (MF. Siregar, 1976:20). berbunyi sebagai berikut:
Pendidikan Nasional bertujuan menumbuhkan budaya olahraga guna
meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan
dan kebugaran yang cukup, yang harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan
olahraga di sekolah dan masyarakat. (Depdikbud, 1999/2004)
Untuk mencapai hal tersebut, maka manusia sebagai subjek pembangunan,
merupakan manusia yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Dimaksudkan agar
dalam mengerjakan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu
faktor kesegaran jasmani yang tinggi merupakan kunci keberhasilan dalam
kehidupan. (Syafruddin, Aip, 1988:23)
4.3.2 Teori Bola volly dan Aturan Permainannya
Bola volly adalah permainan yang dilakukan oleh dua tim dimana masing-
masing tim dibatasi oleh sebuah net. Tujuan dari bola volly itu sendiri adalah
melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh pada lantai lapangan lawan dan
untuk mencegah usaha yang sama dari lawan, setiap tim dapat memainkan bola
dengan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (diluar perkenaan blok) bola
dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh pelaku servis atas net
kedaerah lawan.permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh lantai, bola
keluar atau satu tim gagal dalam mengembalikan bola dengan sempurna, dalam
permainan bola volly, tim yang memenangkan sebuh reli akan mendapatkan poin
(Relly Point Sistem). Apabila yang menerima servis memenangkan reli akan
memproleh satu angka dan berhak melakukan servis yang berikutnya, serta
pemain melakukan pergeseran satu posisi searah jarum jam.( PBVSI, 2005:2)
Bolavoli merupakan salah satu olah raga dunia, yang paling berhasil
popular penuh persaingan dan menyenangkan.geraka-gerakannya cepat,
menegangkan, dan seru. Pada saat ini bola volly merupakan gabungan dari
elemen-elemen yang saling tumpang tindih, tapi intraksi dari gabungan tersebut
menghasilkan permainan yang unik. Dalam tahun-tahun terakhir, IVBF telah
membuat kemajuan pesat dalam mengadaptasi permainan ini,sehingga lebih
banyak menarik penonton. ( PBVSI, 2005:2). Bolavoli merupakan permainan
yang unik, dimana bola diupayakan selama mungkin terbang/melayang, dan
setiap tim mempunyai kesempatan mengumpan bola (passing) diarea sindiri,
sebelum dikembalikan didaerah lawan. ( PBVSI, 2005:3)
Tinggi net dipasang tegak lurus diatas garis tengah ,dibagian ketinggian
2,43 untuk putra dan 2,24 untuk putri. Ketinggian net diukur dari tengah lapangan
permainan.tinggi net (diatas dua garis samping) harus tepat sama tinggi dan tidak
boleh tinggi dari 2cm. Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat
dari kulit yang sintetis yang bagian dalamnya terbuat dari karet atau bahan yang
sejenisnya dan kombinasi warna pada bola yang dipergunakan pada pertandingan
resmi internasional harus sesuai dengan setandar IVBF dimana keliling bola 65-
67 dan beratnya 260-280g. (PBVSI, 2005:4 ).
Satu tim terdiri dari 12 pemain, satu coach, satu asisten cuach, satu triner
dan satu doter edis kecuali libero, satu dari pemain adalah kapten tim dia harus
diberitanda dalam score sheet, hanya pemain yang erdaftea dalam score set yang
dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandinngan. Pada saat coach
(dan kapten tim) mendatangi score set, pemain yang terdaftar tidak dapat diganti.
Perlengkapan pemain terdiri dari baju kaos, celana pendek, kaos kaki harus
(seragam), dan sepatu olah raga. Dilarang memakai benda-benda yang dapat
menyebabkan cidera pada lawan. Kapten tim dan coach mereka berdua
bertanggung jawab atas kelakuan dan displin anggota timnya. Sebelum
pertandingan kapten tim menandatangi score set dan mewakili timnya dalam
undian. ( PBVSI, 2005:4)
Selama pertandingan berlangsung dan pada saat berada dalam lapangan,
kapten tim adalah kapten dalam permainan.pada saat kapten tidak berada dalam
lapangan ,coach atau kapten tim, harus menunjuk pemain lain didalam lapangan,
tetapi bukan libero, untuk berfungsi sebagai kapten dalam permainan. Kapten
dalam permainan tetap bertanggung jawab sampai dia diganti atau kapten tim
kembali bermain atau berakhirnya set pada saat bola keluar lapangan, hanya
kapten permainan yang dapat mempunyai hak berbicara kepada wasit untuk
menanyakan keterangan mengenai penerapan atau interprestrasi dari peraturan
dan mewakili temannya untuk mengajukan pertanyaan jika kapten tidak setuju
dengan penjelasan wasit pertama, dia dapat mengajukan protes dan segera
memberitahu wasit pertama, bahwa dia akan menggunakan hak untuk mencatat
protes resmi dalam score shet pada akhir pertandingan, pada akhir pertandingan
kapten tim, berterimakasih pada para wasit. ( PBVSI, 2005:5)
Menandatangani score sheet untuk mengesahkan hasil pertandingan jika
sebelumnya sudah memberitahukan pada wasit pertama dia dapat menyatakan
dan mencatat protes resmi pada score sheet berkenaan dengan penerapan atau
interpretasi peraturan oleh wasit, selama pertandingan pelatih mengatur timnya
dari luar lapangan permainan. Pelatih memilih pemain yang main pertama
pergantian, dan meminta time out, dalam menjalankan tugasnya ini dia
berhubungan dengan wasit kedua. Sebelum pertandingan mendaftarkan atau
memeriksa nama-nama dan nomor dari pemain dalam score sheet, kemudian
menandatanganinya. Sama seperti anggota tim lainnya pelatih dapat memberikan
instruksi kepada pemain di dalam lapangan pelatih dapat memberikan intruksi
dengan berdiri atau berjalan pada daerah bebas didepan bangku cadangan tim
nya, mulai dari garis perpanjang serang sampai dengan daerah pemanasan selama
tidak mengangganggu atau memperlambat pertandigan. Setiap tim harus selalu
bermaian dangan enam pemain, daftar posisi tim menentukan giliran rotasi
pemain dilapangan giliran rotasi pemain dilapangan. Giliran rotasi ini harus tetap
sama selama sheet tersebut. Sebelum di mulainya setiap set, pelatih memberikan
daftar posisi dari timnya untuk main pertama, setelah diisi dan di tandatangani
oleh wasit kedua dan pencatatan, pemain yang tidak terdaftar, dalam daftar
posisi dalam satu set tersebut kecuali libero, sekali daftar posisi telah diberikan
pada wasit kedua atau pencatat, maka daftar posisi itu tidak dapat diubah, tanpa
pergantian yang normal.perbedaan posisi pemain didalam lapangan dan daftar
posisi. (PBVSI, 2005:6)
Kesalahan posisi, jika ada pemain berada pada posisi yang tidak benar
pada saat bola dipukul oleh pelaku servis jika pelaku servis melakukan keselahan
pada saat melakukan servis, maka dinyatakan kesalahannya terjadi sebelum
kesalahan posisi lawan. Jika terjadi kesalahan servis setelah pukulan servis
dilakukan maka yang dikenakan sanksi adalah kesalahan posisi. Kesalahan posisi
mengakibatkan tim itu akan dikenakan sanksi dengan kehilangan reli posisi
pemain dikembalikan keposisi sebenarnya.
Urutan rotasi di tentukan oleh daftar posisi dan diperiksa dengan urutan
servis dan posisi pemain berada selama set itu berlangsung jika regu penerima
servis berhasil mendapatkan hak untuk servis pemainnya berputar satu posisi
searah jarum jam pemain di posisi 2 berputar keposisi satu untuk melakukan
servis ,pemain posis satu berpindah ke posisi enam dan seterusnya, kesalahan
rotasi terjadi apabila servis di lakukan tidak sesuai dengan urutan rotasi,ini akan
menyebabkan regu itu akan kehilanagan reli,rotasi pemain dikembalikan pada
rotasi sebelumnya. ( PBVSI, 2005:8 )
4.3.3 Metode Demontrasi serta langkah-langkahnya
Pengertian dari metode demonstrasi ini khusus untuk materi yang
memerlukan peragaan atau percobaan dilapangan secara langsung dan juga
pemberian materinya, yang dalam artian bahwa guru yang bersangkutan akan
memberikan contoh kepada siswa dan kemudian langsung siswa mencoba apa
yang telah dicontohkan oleh guru tersebut.
Sedangkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam
menerapkan metode demonstrasi ini adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran yang akan dicapai
2. Guru menyampaikan gambaran sumber tentang materi yang akan di
sampaikan kepada siswa
3. Guru akan mempersiapkan bahan atau alat yang diperlukan untuk
mempergakannya.
4. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai
dengan scenario yang telah disampaikan
5. Guru menyuru kepada siswa yang lain untuk memperhatikan dan langsung
menganalisa terhadap yang didemontrasikan oleh siswa yang ditunjuk
guru tersebut.
6. Guru akan meminta kepada siswa hasil analisanya terhadap apa yang telah
di demontrasikan oleh siswa yang lainnya baik secara perorangan maupun
secara kelompok yang telah dibentuk oleh guru.
7. Guru akan membuat kesimpulan dan repleksi
8. Guru akan memberikan penilaian dan mengakhiri pertemuan.
5. Penentuan Sumber Data
5.1 Populasi
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2
Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah
siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan, untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabek 1 dibawah ini:
Tabel 1: Populasi Penelitian Siswa Kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu
No Kelas Putra Putri Jumlah
1. VII3 12 orang 12 orang 24 orang
Jumlah 24 orang
5.2 Sampel
Karena jumlah populasi penelitian secara jenis Penelitian Tindakan Kelas,
Maka penulis mengambil sampelnya yaitu semua siswa kelas VII3 SMPN Rokan
IV Koto Kabupaten Rokan Hulu tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan mengenai
guru dan pengurus sekolah semuanya penulis teliti melalui wawancara.
6. Metode Pengumpulan Data
6.1 Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah dan pertanyaan yang di kemukakan, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk memperbaiki
serta meningkatkan mutu pembelajaran di kelas sekaligus pemecah masalah yang
dihadapi selama proses belajar mengajar.
Selanjutnya, sukardi(2006:16) menjelaskan bahwa penelitian ini
mempunyai siklus yang terdiri dari 4 fase, yaitu : perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Jika pada siklus 1, target keberhasilan belum dicapai maka
dilanjutkan pada silus ke 2. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Refleksi
Observasi siklus I Perencanaan
Tindakan
Refleksi
Observasi siklus II Perencanaan
Tindakan
I. Perencanaan, yang akan di lakukan oleh penulis dalam penerapan metode
pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan siklus I yang akan dilakukan 2 kali pertemuan
b.Menyiapkan RPP dan silabus
c. Menyiapakan perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran
d.Menyiapkan lembaran penilaian
e. Menyiapkan lembaran Observasi
II. Tindakan, dalam pembelajaran guru menerapkan pembelajaran dengan
demonstration atau praktek langsung setiap materi yang disampaikan dan
diperagakan oleh perwakilan siswa/siswi dan yang lainnya memperhatikan
dan mencoba langsung
III. Observasi, yaitu guru langsung melihat dan memperhatikan apa yang telah
diperagakan oleh siswa/siswi selama pembelajaran berlangsung
IV. Refleksi, yaitu hasil observasi dan tes segera dianalisa sehingga dapat
ditarik beberapa kesimpulan yang menjadi pertimbangan dalam
melaksanakan siklus kedua
6.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2010.
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember Januari 2009 di SMPN 2
Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010
6.3 Subyek Penelitian/Sampel.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2
Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah
siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan.
6.4 Kreteria Keberhasilan
Sesuai kriteria standar ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran
Penjaskes di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, maka apabila
sukses jika siswa mendapat skor lebih dari 70
6.5 Teknik Pengumpulan Data
Ada dua instrument dalam penelitian ini, yaitu tes unjuk kerja dan
observasi.
1. Tes Unjuk Kerja
Aspek yang dinilai dalam tes unjuk kerja dapat dilihat pada tabel 2
dibawah berikut ini :
Tabel 2: Aspek Yang Dinilai
NO Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak1 2 3 4
1
2
345
Posisi bola akan servis bawah didepan badanPosisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatasPosisi badan saat melakukan servis bawahPosisi telapak tangan saat servis diatasPosisi badan saat melakukan servis atas
JUMLAHCatatan skor maksimal 20
2. Observasi
Dalam melakukan observasi, ada lima aspek sikap yang akan dinilai
sebagaimana di jelaskan dalam table berikut ini:
Tabel 3: Prilaku Yang Diharapkan
NO PRILAKU YANG DIHARAPKAN CEK ( )12345
Bekerja sama dengan temen satu timKeberatan dalam melaksanakan gerakanMentaati peraturanMenghormati wasitMenunjukan sikap bersungguh-sungguh
JUMLAH
Tabel 4:Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Gerak dalam Servis Permainan Bola Voli
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban1 2 3 4
1. Bagaimana Posisi bola akan servis bawah didepan badan?
2. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas?
3. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis bawah?
4. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis diatas?
5. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis atas?
Jumlah Skor Maksimal. 20
6.6 Teknik Analisa Data
Data yang penulis peroleh dikumpulkan dan kemudian di analisis data
yaitu sebagai berikut :
Nilai Tes Unjuk Kerja: Jumlah Skor Yang Diproleh x 100 Jumlah Skor Maksimal
Nilai Prilaku : Jumlah Skor Yang Diproleh x 100 Jumlah Skor Maksimal
(Depdiknas, 2007 )
BAB II
PENGOLAHAN DATA
2.1 Deskripsi Setting Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan adalah penerapan metode demonstrasi ini
dilakukan pada Siswa Kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu
khusus mata pelajaran penjaskes tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 24
orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 12 orang perempuan, penelitian
dilakukan pada materi keterampilan teknik dasar permaianan bola voli.
2.2 Deskripsi Hasil Penelitian
2.2.1.1 Deskripsi Siklus I
2.2.2.2 Tahap Persiapan
Pada siklus pertama yaitu mempersiapkan silabus yang sesuai dengan
kurikulum disekolah tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan kurikulum
yang akan diterapkan, buku pedoman dan buku penunjung sebagai panduan dalam
perencanaan dan pembuatan silabus serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Selain itu peneliti mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam
penelitian.
2.2.3 Tahap Pelaksanaan
Siklus I dilakukan dua kali pertemuan dengan pokok pembahasan
permainan bola voli, namun berkaitan dengan evaluasi dilakukan satu kali setelah
selesai pertemuan kedua dengan alasan materi yang pertama, pertemuan pertama
peneliti hanya ingin mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan
dan apakah siswa dapat merespon materi yang telah diajarkan dengan
menggunakan penerapan metode demonstrasi.
Tahap pelaksanaan pembelajaran menggunakan penerapan metode
demonstrasi pertemuan pertama dengan materi permaianan bola voli, kegiatan
pembelajaran dilaksanakan pada bulan juli sampai dengan agustus. Bersamaan
dengan kegiatan ini, observer melakukan observasi terhadap 3 aspek yaitu : aspek
aktifitas penggunaan metode demontrasi, aspek aktivitas siswa dan aspek aktivitas
guru, pada kegiatan inti (skenario pembelajaran) diawali dengan tahap-tahap
sebagai berikut:
2.2.1.3 Pendahuluan (10 menit)
Pada siklus pertama kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian
salam dan dan mengabsen masing-masing siswa, kemudian menjelaskan dan
memberikan tujuan pembelajaran, serta penggunaan metode demonstrasi yang
dilakukan setiap proses pembelajaran berlangsung yaitu permainan bola voli
2.2.1.4 Kegiatan Inti (60 menit)
Selanjutnya pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan secara singkat tentang
materi yang akan diajarkan, kemudian menerapkan metode demonstrasi sesuai
materi pelajaran, kemudian guru menetapkan dan memilih penerapan metode
demonstrasi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran
tentang permainan bola voli, seiring penjelasan guru, siswa menganalisis,
mendengarkan penjelasan guru tentang teknik keterampilan dalam permainan bola
voli serta mempraktekkannya sesuai dengan yang diterapkan oleh guru.
2.2.1.5 Kegiatan Akhir (10 menit)
Pada saat akhir kegiatan, siswa mencatat kesimpulan materi pembelajaran
sabagai catatan untuk dipelajari dirumah dan sebagai dokumentasi kelas dan
kemudian siswa mengerjakan latihan keterampilan teknik dasar permainan bola
voli yang telah dipersiapkan oleh guru, setelah proses pembelajaran berlangsung.
2.2.1.6 Tahap Observasi
Berdasarkan hasil observer pada siswa siklus pertama pertemuan pertama
dan kedua secara umum siswa belum mengerti dengan penerapan metode
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Untuk aktivitas siswa
secara umum belum menunjukkan hasil yang baik. Hal ini terlihat dari hasil
ketuntasan yang dicapai oleh siswa yaitu sebanyak 10 orang atau 41,66 % dan
yang belum tuntas mencapai 14 orang atau 58,34 % dengan nilai tertinggi 85 dan
terendah 65. Sehingga hasil belajar siswa ini didukung oleh observasi aktifitas
siswa yang diukur dari 5 komponen pada siklus pertama rata-rata ketuntasan
siswa mencapai 68,75 %. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran.
%75,68100480
330 x
Ditribusi kegiatan siswa siklus pertama pertemuan pertama dapat dilihat
pada tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 5: Distribusi Kegiatan Siswa Siklus I dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi
No Item Observasi Frekwensi Jumlah Nilai
Persentase
1 Posisi bola akan servis bawah didepan badan 24 75 78,12
2 Posisi telapak tangan saat servis bawah menhadap keatas
24 63 65,62
3 Posisi badan saat melakukan servis bawah 24 71 73,15
4 Posisi telapak tangan saat servis diatas 24 62 64,58
5 Posisi badan saat melakukan servis atas 24 59 61,45
Jumlah 120 330Rata-rata presentase 68,75%
Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)
Dari hasil aktifitas yang dilakukan oleh guru, maka didapat hasil aktifitas
guru secara keseluruhan dengan skor 18 sedangkan skor yang diharapkan 25.
Distribusi penyebaran aktifitas guru dapat dilihat pada tabel 5 sebagai
berikut :
Tabel 6: Distribusi Aktifitas Guru Siklus I Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.
No Klasifikasi Frekwensi Skor Standar Skor1 Sangat sempurna 0 5 02 Sempurna 3 4 123 Cukup sempurna 2 3 64 Kurang sempurna 0 2 05 Tidak sempurna 0 1 0
Jumlah 18Persentase 72
Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)
2.2.1.7 Tahap Refeksi
Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi bersama observer ada beberapa
hasil refleksi yang harus dikemukakan. Hasil aktifitas guru dalam penerapan
metode demonstrasi dalam permainan bola voli belum melaksanakan materi
dengan sempurna, hal ini sesuai dengan hasil yang telah diteliti, hal ini guru
belum menguasai sepenuhnya dengan pemanfaatan metode demonstrasi dalam
permainan bola voli, hasil pengamatan aktivitas guru tersebut apabila dianalisis
lebih jauh dan didiskusikan dengan observer ditemukan beberapa kekurangan
sebagai berikut :
a. Dalam mengembangkan materi guru kurang melihat perkembangan
kemampuan terutama aspek psikomotor.
b. Dalam menerapkan materi guru kurang melihat keadaan siswa karena keadaan
fisik siswa tidak sama dengan orang dewasa.
c. Kurang pengarahan tentang materi yang akan diterapkan.
d. Kurang optimal dalam pelaksanaan menggunakan metode demonstrasi.
e. Guru kurang pengarahan cara belajar siswa aktif.
Dari tabel 6 dibawah ini dapat dilihat analisis hasil belajar siswa pada
siklus pertama dalam mengguanakan metode demonstrasi sebagai berikut :
Tabel 7: Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.
Item analisis NilaiJumlah siswa 24Rata-rata 68,75Minimal 65Maximal 85
Jumlah 1650
Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)
Tabel 8: Distribusi Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.
Nilai Frekwensi Presentase Validitas presentase65 14 58,33 58,3370 5 20,83 20,8375 3 12,5 12,580 1 4,16 4,1685 1 4,16 4,16
Total 24 100 100Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)
Apabila diperhatikan deskripsi proses pembelajaran yang dikemukakan
diatas dan maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran
penjaskesrek, sehingga dapat diberikan kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan
peneliti dan observer terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus pertama,
terdapat beberapa kelemahan pembelajaran diantaranya adalah :
a. Pengelolaan pembelajaran oleh peneliti belum sesuai dengan tahapan yang
dimuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penerapan metode
demontrasi dalam proses pembelajaran guru mengalami beberapa kekeuranagn
khususnya dalam hal penyajian materi yang sistematis , serius dalam
bimbingan semarak dalam pemberian stimulus, serta kurang meratanya
pertanyaan yang diberikan siswa pada materi permainan bola voly.
b. Kurangnya aktifitas siswa dalam permainan bola voly , dikarena kan guru
kurang memberikan kesemptan dan motifasi penuh.
c. Siswa tidak semangat dalam mengikuti proses permainan bola voly.
d. Siswa tidak terbiasa untuk mengemukakan ide-idenya baik saat permainan
maupun pada saat guru menyampaikan teori permaianan bola voly.
e. Kurangnya kemandirian siswa dalam membangun keterampilan secara
optimal, karena siswa belum terbiasa dengan permainan bola voly.
Berdasarkan hasil refleksi dan hasil belajar permainan bola voli pada
siklus pertama perlu perbaikan yang lebih terhadap penerapan metode demonstrasi
dalam materi permainan bola voli..
2.2.2 Deskripsi Siklus II
2.2.2.1 Tahap Persiapan
Pada siklus kedua pertemuan satu dan dua yaitu peneliti mempersiapkan
silabus yang sesuai dengan kurikulum disekolah tersebut dilakukan dengan cara
mengumpulkan kurikulum yang akan diterapkan, buku pedoman dan buku
penunjung sebagai panduan dalam perencanaan dan pembuatan silabus serta
Rencana Pelaksaksanaan Pembelajaran (RPP), selain itu peneliti mempersiapkan
alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian.
2.2.2.2 Tahap Pelaksanaan
Untuk tahap pelaksanaan, Kegiatan pembelajaran yang dikelola
berdasarkan RPP , yang dilaksanakan pada bulan juli sampai Agustus dan
bersamaan dengan kegiatan ini, observer melakukan 3 yaitu: aspek penerapan
metode demontrasi, aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dan aktifitas guru.
Pada kegiatan ini (skenario pembelajaran dengan tahap sebagai berikut:
2.2.2.3 Pendahuluan (10 menit)
Pada siklus kedua kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian salam
dan mengabsen masing-masing siswa, kemudian menjelaskan dan memberikan
tujuan pembelajaran, serta penggunaan metode demonstrasi yang dilakukan setiap
proses pembelajaran berlangsung yaitu permainan bola voli.
2.2.2.4 Kegiatan Inti (60 menit)
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan secara singkat tentang materi yang
akan diajarkan, kemudian menerapkan metode demonstrasi sesuai materi
pelajaran. Selanjutnya guru menetapkan dan memilih penerapan metode
demonstrasi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran
tentang permainan bola voli, seiring penjelasan guru, siswa menganakisis dan
mendengarkan penjelasan guru tntang tentang teknik dasar keterampilan bola voli
serta mempraktekkan sesuai dengan metode yang diterapkan oleh guru.
2.2.2.5 Kegiatan Akhir (15 menit)
Pada saat akhir kegiatan, siswa mencatat kesimpulan materi pembelajaran
sabagai catatan untuk dipelajari dirumah dan sebagai dokumentasi kelas dan
kemudian siswa mengerjakan latihan permainan bola voli yang telah dipersiapkan
oleh guru, setelah proses pembelajaran berlangsung.
2.2.2.6 Tahap Observasi
Berdasarkan hasil observer pada siswa siklus kedua secara umum siswa
sudah mengerti dengan penerapan metode demonstrasi dengan memperagakan
lansung. Untuk aktivitas siswa secara sudah menunjukkan hasil yang baik, hal ini
terlihat dari hasil ketuntasan yang dicapai siswa yaitu sebanyak 21 orang atau 87,5
% dan yang belum tuntas sebanyak 3 orang atau 12,5% dengan nilai tertinggi 90
dan terendah 65. sehingga hasil belajar siswa ini didukung oleh observasi aktifitas
siswa yang diukur dari 5 komponen pada siklus kedua rata-rata hasil belajar siswa
mencapai 81,45%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran.
%45,81100480
391 x
Ditribusi kegiatan siswa siklus kedua pertemuan kedua dapat dilihat pada
tabel 8 sebagai berikut :
Tabel 9: Ditribusi Kegiatan Siswa Siklus II Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.
No Item Observasi Frekwensi Jumlah Nilai
Persentase
1 Posisi bola akan servis bawah didepan badan 24 82 85,41
2 Posisi telapak tangan saat servis bawah menhadap keatas
24 80 83,33
3 Posisi badan saat melakukan servis bawah 24 79 82,29
4 Posisi telapak tangan saat servis diatas 24 76 79,16
5 Posisi badan saat melakukan servis atas 24 74 77,08
Jumlah 120 391Rata-rata presentase 81,45%
Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)
Dari hasil aktifitas yang dilakukan oleh guru, maka didapat hasil aktifitas
guru secara keseluruhan dengan skor 23 dengan skor yang diharapkan 25.
Distribusi penyebaran aktifitas guru dapat dilihat pada tabel 9sebagai berikut :
Tabel 10: Distribusi Aktifitas Guru Siklus II Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.
No Klasifikasi Frekwensi Skor standar Skor1 Sangat sempurna 4 5 202 Sempurna 0 4 03 Cukup sempurna 1 3 34 Kurang sempurna 0 2 05 Tidak sempurna 0 1 0
Jumlah 23Persentase 92
Sumber: Data Olahan Penelitian (2010)
2.2.2.7 Tahap Refeksi
Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi bersama observer ada beberapa
hasil refleksi yang harus dikemukakan. Hasil aktifitas guru dalam penerapan
metode demonstrasi dalam permainan bola voli sudah melaksanakan materi
dengan sempurna, hal ini sesuai dengan hasil yang telah diteliti, hal ini disebabkan
guru dan siswa sudah menguasai sepenuhnya dengan pemanfaatan metode
demonstrasi dalam permainan bola voli, dari hasil pengamatan aktivitas guru
tersebut apabila dianalisis lebih jauh dan didiskusikan dengan observer ditemukan
beberapa kelebihan sebagai berikut :
a. Dalam mengembangkan materi guru sudah melihat perkembangan
kemampuan terutama aspek psikomotorik, karena gerak orang dewasa tidak
sama dengan gerak siswa SMP.
b. Dalam menerapkan materi guru sudah melihat keadaan siswa atau bentuk
tubuh siswa karena bentuk psik anak-anak tidak sama dengan psik orang
dewasa.
c. Guru sudah sangat bagus dalam pengarahan tentang materi yang akan
diajarkan.
d. Guru sudah optimal dalam pelaksanaan menggunakan metode demontrasi.
e. Guru sudah melakukan pengarahan cara proses pembelajaran supaya siswa
lebih aktif baik dalam pelaksanaan teori maupun pelaksanaan praktek.
Berdasarkan hasil tes prformance belajar siswa yang dilakukan pada
siklus kedua diperoleh rata-rata belajar siswa pada penjas 81,45, deskripsi data
hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:
Tabel 11: Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.
Item Analisis NilaiJuumlah siswa 24Rata-rata 81,45Minimal 65Maximal 90Jumlah 1955
Sumber: Data Olahan Penelitian (2010)
Maka dapat dilihat bahwa data hasil belajar siswa siklus kedua
menunjukan peningkatan hasil belajar siswa permainan bola voli dapat dilihat dari
tabel 11 berikut :
Tabel 12: Distribusi Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.
Nilai Frekwensi presentase Validitas %65 3 12,5 12,570 0 0 0
75 0 0 080 8 33,33 33,3385 10 41,66 41,6690 3 12,5 12,5
Total 24 100 100Sumber: Data Olahan Penelitian (2010)
Apabila diperhatikan deskripsi proses pembelajaran yang dikemukakan
diatas maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran penjaskesrek,
sehingga dapat diberikan kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan
observer terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus pertama, terdapat beberapa
kelebihan dalam pembelajaran diantaranya adalah :
a. Pengelolaan pembelajaran oleh peneliti sudah sesuai dengan tahapan yang
dimuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penerapan metode
demontrasi dalam proses pembelajaran guru mengalami beberapa kekurangan
khususnya dalam hal penyajian materi yang sistematis, serius dalam
bimbingan semarak dalam pemberian stimulus, serta kurang meratanya
pertanyaan yang diberikan siswa pada materi permainan bola voly.
b. Sangat aktif dalam permainan bola voly , dikarena kan guru kurang
memberikan kesemptan dan motifasi penuh
c. Siswa sangat bersemangat dalam mengikuti proses permainan bola voly
d. Siswa sudah terbiasa untuk mengemukakan ide-idenya baik saat permainan
maupun pada saat guru menyampaikan teori permaianan bola voly.
e. Kemandirian siswa dalam membangun keterampilan sudah secara optimal,
karena siswa belum terbiasa dengan permainan bola voly.
f. Hasil belajar siswa setelah perbaikan proses pembelajaran sudah lebih baik,
apabila dibandingakan dengan proses pembelajran sebelumnya.
2. 2 Analisa Data
2.2.1 Pengujian Pertanyaan Penelitian Tindakan Kelas
Dari hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan diatas,
maka dapat dilihat bahwa dengan peranan Metode demonstrasi secara benar, maka
aktivitas siswa menjadi lebih aktif dan pada gilirannya meningkatkan hasil belajar
dan kemampuan teknik dasar permainan bola voli menjadi lebih baik. Informasi
ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian, dengan penerapan metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII3 SMP N2 Rokan IV
Kabupaten Rokan Hulu tahun 2010/2011.
Interprestasi Data
Dalam penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
kemampuan dasar servis permainan bola voli siswa VII3 SMP N 2 Rokan IV
Kabupaten Rokan Hulu yang selama ini mempunyai rata-rata 60 dan tidak
mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran. Dengan diterapkan metode
demonstrasi dalam pembelajaran mempunyai kelebihan untuk meningkatkan hasil
belajar Siswa, karena siswa memperoleh alasan jelas tentang materi yang akan
diterimanya, dengan menggunakan metode demonstrasi, penelitian ini dilakukan
dengan dua siklus.
Penerepan metode demonstrasi dalam mata pelajaran penjaskesrek, siswa
mendapatkan pengalaman langsung sebagai hasil dari aktifitas sendiri seiring
dengan penjelasan guru dalam menyampaikan. Siswa mengalami dan mersakan
sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Siswa ikut serta berpastisipasi dalam proses pembelajran
penjas dengan materi permainan bola voli. Karena pengalaman langsung inilah
maka ada kecendrungan hasil yang diproleh siswa menjadi lebih konkrit sehingga
akan memiliki ketepatan yang tinggi dalam memahami materi dan meningkatkan
hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian pada siklus pertama melihatkan bahwa hasil belajar
teknik dasar permainan bola voli siswa belum mencapai ketuntasan yang di
inginkan oleh peneliti. Hal ini disebabkan pengelolaan proses pembelajaran pada
siklus pertama yang belum sempurna seperti : (1) Pengeleloaan pembelajaran oleh
peneliti belum sesuai dengan tahapan yang dimuat dalam RPP, penerapan metode
demonstrasi dalam proses pembelajaran guru mengalami beberapa kekurangan
khususnya dalam hal penyajian matri yang sistematis, serius dalam bimbingan
semarak dalam pemberian stimulus, serta kurang meratanya pertanyaan yang
diberikan kepada siswa dalam materi permainan bola voli, (2) Kurangnya aktivitas
siswa dalam permainan bola voli dikarenakan guru kurang memberikan
kesempatan dan motivasi penuh, (3) Siswa tidak semangat dalam mengikuti
proses pembelajaran permainan bola voli, (4) Siswa tidak terbiasa untuk
mengemukakan ide-idenya baik saat permainan maupun pada sat guru
menyampaikan teori permaianan bola voli, (5) Kurangnya kemandirian siswa
dalam membangun keterampilan secara optimal.
Kondisi ini menyebabkan siswa kurang aktif dan baru mencapai 68,75 %
yang disebabkan proses pembelajaran yang kurang baik, sehingga peniliti
menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada
siklus pertama materi permainan bola voli tidak sesuai dengan yang diinginkan
peneliti, tetapi setelah diterapkan metode demonstrasi pda siklus kedua, maka
permainan bola voli siswa sudah ditutupi dengan adanya peningkatan yaitu
mencapai 81,45.
Adanya perubahan hasil belajar pada siklus kedua menandakan kurang
baiknya proses pembelajaran pada siklus pertama, artinya, perencanaan
pembelajaran yang dibuat harus sesuai dengan bentuk permasalahan yang ada
disekolah tersebut untuk mengatasi permasalahan yang terjadi didalam proses
pembelajaran.
Sebelum adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
penjaskesrek dari siklus pertama nilai rata-ratanya 68,75 % dan siklus kedua rata-
rata 81,45 % dengan selisih point 12,7 menunjukan bahwa Penerapan Metode
demonstrasi dapat meningkatan Hasil Belajar kemampuan dasar servis permainan
bola voli Siswa SPN 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu tahun pelajaran
2010/2011.
Grafik 1: Selisih Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.
626466687072747678808284
K K M s iklus I s iklus II
S eries1S eries2S eries3
Sumber : Data Olahan Penelitian (2010
Dari hasil penelitian dan pembahasan tabel diatas, menjelaskan bahwa
dengan penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran permainan bola voli
secara benar, maka aktivitas siswa menjadi lebih aktif dan pada gilirannya
meningkatan hasil belajar kemampuan dasar servis siswa menjadi lebih baik.
Informasi ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian, dengan penerapan metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII3 SMP N 2 Rokan
IV Kabupaten Rokan Hulu, dengan penerapan prinsip-prinsip metode demonstrasi
dan permainan bola voli dengan efektif dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan kemampuan dasar servis dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran penjaskes siswa kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu
tahun 2010/2011.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab II dapat
disimpulkan sebagai berikut : Penerapan Metode demonstrasi dapat meningkatan
hasil belajar kemampuan dasar servis permainan bola voli siswa kelas VII3 SMP
N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu tahun 2010/2011 tuntas pada siklus II.
BAB IV
HAMBATAN DAN SARAN
4.1 Hambatan
Dalam penyusunan penelitian ini penulis mengalami hambatan hambatan
dan keselitan antara lain :
1. Penyusunan proposal
Dalam penyusunan proposal hambatan yang peneliti lalui adalah mencari
data-data tentang penelitian tingakat kelas (PTK) yang cocok
untukpermainan bola voly disam[ing itu juga peneliti harus mengajar dan
kuliah.
2. Analisis data
Hambatan dalam penyusunan ananlisis data adalah data yang penulis buat
harus benar-benar akurat dan terpercaya supaya penelitian ini lebih akurat
dan terpercaya.
3. Penyususnan intrumen
Penulis menemukan kesulitan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan apa yang penulis teliti dalam penelitian ini.
4. Dalam segi administrasi
Penulis banyak terlambat seperti terhadap izin research kelapangan untuk
mengambil data sehingga hal ini mengakibatkan, terlambatnya penulis
untuk mengelola data.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Penerapan Metode
Demontrasi dapat meningkatan Hasil Belajar Kemampuan Dasar Servis
Permainan Bola voly Siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kls VII3 Kabupaten Rokan
Hulu. sehingga peneliti mengajukan beberapa saran kepada :
1. Siswa
a. Diharapkan siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Diharapkan siswa lebih menyukai penerapan metode demontrasi dalam
meningkatkan keterampilan permainan bola voly.
2. Guru
a. Diharapkan guru lebih meningkatkan kualitas mengajarnya supaya siswa
lebih tertarik dalam mengikutu proses pembelajaran.
b. Diharapkan guru lebih kreatif dan profesional dalam menjalankan tugas
mengajar untuk merangsang minat dan melibatkan secara utuh dalam
proses pembelajran, dan membuat strategi-strategi baru supaya
menyenangkan.
3. Kepala sekolah
Diharapkan agar dapat menjadi masukan dalam membina guru menciptakan
susassana yang baik dan meningkatkan kemapuan siswa
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 1993. Metode Penelitian. Jakarta: C.V. Mawar Gempita
Depdikbud. 1999/2004. Garis-garis Besar Haluan Negara. Jakarta. Sinar Grafika.
Diknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas
PBVSI, 2005, Peraturan PermainanBolavoli, Senayan Jakarta, Cet Untuk Kalangan sendiri
Purwanto, 2004, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung
Siregar, MF. Ilmu Pengetahuan Melatih. Jakarta. Proyek Pembinaan Organisasi dan Aktifitas Olahraga.
Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, N, 2004, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung
Sukardi, H, 1980, Sejarah Perkembangan Bolavolly, PBVSI, Jakarta
Syafruddin, Aip.1988, Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. CV. Baru.
_______2005. Undang-Undang Republik Indonesia No.03 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Lampiran 1
DATA HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA VOLY SMP NEGERI 2ROKAN IV KABUPATEN ROKAN HULU
SIKLUS I
No Nama Siwa Item Observasi Jmh Skor
% KategoriPosisi bola akan servis didepan badan
Telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas
Badan saat melakukan servis bawah
Telapak tangan saat servis diatas
Badan saat melakukan servis bawah
1. Agus P 4 3 3 3 4 17 85 Tuntas2. Afriandi 3 3 3 2 2 13 65 Tidak Tuntas3. Ahmat Fauzi 4 3 3 3 2 15 75 Tuntas4. Candra Ari 2 3 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas5. Al Ikrimah 4 3 4 2 3 16 80 Tuntas6. Dea Putra 3 3 4 2 2 14 70 Tuntas7. Dedi Isma 3 4 3 2 2 14 70 Tuntas8. Jasri 2 3 2 3 3 13 65 Tidak Tuntas9. Pendri 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas10. Yun rizal 4 4 3 2 2 15 75 Tuntas11. Yoga S.H 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas12. Johari 2 3 2 3 3 13 65 Tidak Tuntas13. Yopita Sari 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas14. Elvia 3 2 3 3 3 14 70 Tuntas15. Fatimah ini 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas16. listia dewi 2 3 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas17. Rika A 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas18. Zivah Y 4 2 3 3 2 14 70 Tuntas19. Putri Adhini 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas20. Wiwa K 4 3 3 3 2 15 75 Tuntas21. Nika Erlina 3 3 2 2 3 13 65 Tidak Tuntas22. Jamilah 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas23. Irma Suriani 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas24. Al Ikrimah 4 2 3 3 2 14 70 Tuntas
Jmh Siswa Aktif Keseluruhan
75 63 71 62 59 330
Pres. Item Kegiatan
78,52 65,62 73,15 64,58 61,45 68,75 68,75
Jumlah 1650
Rata-Rata 68,75
Nilai tertinggi
85
Nilai Terendah
65
% Ketuntasan
10(41,66%)
% Belum Tuntas
14(58,34)
Lampiran 2
DATA HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA VOLY SMP NEGERI 2ROKAN IV KABUPATEN ROKAN HULU
SIKLUS II
No Nama Siwa Item Observasi Jmh Skor
% KategoriPosisi bola akan servis didepan badan
Telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas
Badan saat melakukan servis bawah
Telapak tangan saat servis diatas
Badan saat melakukan servis bawah
1. Agus Prasetio 4 4 4 3 3 18 90 Tuntas2. Afriandi 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas3. Ahmat Fauzi 3 3 4 4 3 17 85 Tuntas4. Candra Ari 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas5. Al Ikrimah 3 4 3 4 3 17 85 Tuntas6. Dea Putra 4 3 4 3 3 17 85 Tuntas7. Dedi Isma 3 3 4 3 3 16 80 Tuntas8. Jasri 3 4 4 3 3 17 85 Tuntas9. Pendri 3 3 3 4 3 16 80 Tuntas10. Yun rizal 3 4 3 4 3 17 85 Tuntas11. Yoga Setia H 3 3 3 4 3 16 80 Tuntas12. Johari 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas13. Yopita Sari 4 4 3 3 4 18 90 Tuntas14. Elvia 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas15. Fatimah ini 4 3 4 3 3 17 85 Tuntas16. listia dewi 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas17. Rika Aspadila 4 4 3 3 3 17 85 Tuntas18. Zivah Yuliani 4 3 4 3 3 17 85 Tuntas19. Putri Adhini 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas20. Wiwa Karmila 4 3 3 4 3 17 85 Tuntas21. Nika Erlina 4 4 3 3 4 18 90 Tuntas22. Jamilah 2 3 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas23. Irma Suriani 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas24. Al Ikrimah 4 3 3 3 4 17 85 Tuntas
Jmh Siswa Aktif Keseluruhan
82 80 79 76 74 391
Pres. Item Kegiatan
85,41 83,33 82,29 79,16 77,08 81,45 81,45
Jumlah 1955
Rata-Rata 81,45
Nilai tertinggi
90
Nilai Terendah
65
% Ketuntasan
21(87,5%)
% Belum Tuntas
3(12,5%)
Lampiran 3
LEMBARAN OBSERVASI AKTIFITAS GURU(PERMAINAN BOLA VOLI)
SIKLUS I
NO
AKTIFITAS GURU DILAKSANAKAN JmhSS S CS KS TS
1 Guru mendemontrasikan Posisi bola akan servis bawah didepan badan
4
2 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan menghadap keatas saat servis bawah
4
3 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis bawah
3
4 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan pada saat melakukan servis atas
4
5 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis atas
3
Jumlah 12 6 18Presentase 48 24 72
Keterangan :
SS = Sangat Sempurna 21-25
S = Sempurna 16-20
CS = Cukup Sempurna 11-15
KS = Kurang Sempurna 6-10
TS = Tidak Sempurna 1-5
Lampiran 4
LEMBARAN OBSERVASI AKTIFITAS GURU(PERMAINAN BOLA VOLI)
SIKLUS II
NO
AKTIFITAS GURU DILAKSANAKAN JmhSS S CS KS TS
1 Guru mendemontrasikan Posisi bola akan servis bawah didepan badan
5
2 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan menghadap keatas saat servis bawah
5
3 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis bawah
3
4 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan pada saat melakukan servis atas
5
5 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis atas
5
Jumlah 20 3 23Presentase 80 12 92
Keterangan :
SS = Sangat Sempurna 21-25
S = Sempurna 16-20
CS = Cukup Sempurna 11-15
KS = Kurang Sempurna 6-10
TS = Tidak Sempurna 1-5
Lampiran 6 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP Negeri 2 Rokan IVMata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan KesehatanKelas/Semester : VII3 / (ganjil)Standar Kompetensi : Mempraktikan Berbagai teknik dasar permainan
dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar : Mempraktikan salah satu teknik dasar permainan dan olahraga beregu bola besar dengan koordinasi yang baik, dan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan serta bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator 1. PSIKOMOTOR
Melaksanakan teknik dasar Servis bawah dalam permainan bola voli. Melakukan servis bawah Melakukan servis atas
2. KOGNISIMemahami pelaksanaan variasi latihan teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Menjelaskan bentuk-bentuk gerakan teknik dasar servis bawah dan servis
atas dalam permainan bola voli. Menjelaskan penerapan demonstrasi terhadap bentuk-bentuk gerakan
teknik dasar servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli.
3. AFEKSIMemiliki kemampuan sikap terhadap nilai yang terkandung dari servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli, toleransi, percaya diri, keberanian dan taat terhadap aturan.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat melakukan bentuk-bentuk salah satu teknik dasar servis
bawah dan servis atas dalam permainan bola voli melalui metode demonstrasi dengan baik dan benar.
B. Materi Pembelajaran. Permainan Bola Besar (Bola Voli)
C. Metode Pembelajaran Informasi Demonstrasi Praktek/penugasan
D. Teknik Pembelajaran Pendekatan melalui metode demonstrasi
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Meyiapkan kelengkapan Menyiapkan siswa Berdoa Mengabsen siswa Melakukan pemanasan
2. Kegiatan Inti (60 menit)A. Melakukan teknik dasar servis dalam permainan bola voli.. Melakukan servis bawah dengan posisi bola didepan badan. Melakukan servis bawah dengan telapak tangan menghadap keatas. Melakukan servis bawah dengan posisi badan yang benar. Melakukan servis atas dengan posisi tangan diatas. Melakukan servis atas dengan posisi badan yang benar.B. Stategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan.
Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan. Siswa memperhatikan dan mengamati secara cermat. Siswa melakukan gerakan sesuai dengan instruksi guru. Siswa yang belum mencapai ketuntasan disarankan supaya lebih
giat untuk mencapai ketuntasan. Siswa yang telah mencapai ketuntasan diberi kesempatan untuk
mendapatkanefisiensi gerak.
3. Penutup (10 menit)- Pendinginan, evaluasi proses pembelajaran, mengabsen dan bubar.
F. Alat dan Sumber Belajar Bola voli Net Pluit Lapangan Bola Voli Buku Teks
G. PenilaianA. Teknik
Non tesB. Bentuk
Tes unjuk kerja
NO Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak1 2 3 4
1
2
345
Posisi bola akan servis bawah didepan badanPosisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatasPosisi badan saat melakukan servis bawahPosisi telapak tangan saat servis diatasPosisi badan saat melakukan servis atas
JUMLAHCatatan skor maksimal 20
Mengetahui, Guru Penjas Kepala Sekolah
(BASRI, S.Pd) (SUHARTI) NIP : 132194181 NIP : 196802281993032004
Lampiran 8 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP Negeri 2 Rokan IVMata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan KesehatanKelas/Semester : VII3 / (ganjil)Standar Kompetensi : Mempraktikan Berbagai teknik dasar permainan
dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar : Mempraktikan salah satu teknik dasar permainan dan olahraga beregu bola besar dengan koordinasi yang baik, dan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan serta bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator 1. PSIKOMOTOR
Melaksanakan teknik dasar Servis bawah dalam permainan bola voli. Melakukan servis bawah Melakukan servis atas
2. KOGNISIMemahami pelaksanaan variasi latihan teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Menjelaskan bentuk-bentuk gerakan teknik dasar servis bawah dan servis
atas dalam permainan bola voli. Menjelaskan penerapan demonstrasi terhadap bentuk-bentuk gerakan
teknik dasar servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli.
3. AFEKSIMemiliki kemampuan sikap terhadap nilai yang terkandung dari servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli, toleransi, percaya diri, keberanian dan taat terhadap aturan.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat melakukan bentuk-bentuk salah satu teknik dasar servis
bawah dan servis atas dalam permainan bola voli melalui metode demonstrasi dengan baik dan benar.
B. Materi Pembelajaran. Permainan Bola Besar (Bola Voli)
C. Metode Pembelajaran Informasi Demonstrasi Praktek/penugasan
D. Teknik Pembelajaran Pendekatan melalui metode demonstrasi
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
Meyiapkan kelengkapan Menyiapkan siswa Berdoa Mengabsen siswa Melakukan pemanasan
3. Kegiatan Inti (60 menit)A. Melakukan teknik dasar servis dalam permainan bola voli.. Melakukan servis bawah dengan posisi bola didepan badan. Melakukan servis bawah dengan telapak tangan menghadap keatas. Melakukan servis bawah dengan posisi badan yang benar. Melakukan servis atas dengan posisi tangan diatas. Melakukan servis atas dengan posisi badan yang benar.B. Stategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan.
Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan. Siswa memperhatikan dan mengamati secara cermat. Siswa melakukan gerakan sesuai dengan instruksi guru. Siswa yang belum mencapai ketuntasan disarankan supaya lebih
giat untuk mencapai ketuntasan. Siswa yang telah mencapai ketuntasan diberi kesempatan untuk
mendapatkanefisiensi gerak.
3. Penutup (10 menit)- Pendinginan, evaluasi proses pembelajaran, mengabsen dan bubar.
F. Alat dan Sumber Belajar Bola voli Net Pluit Lapangan Bola Voli Buku Teks
G. PenilaianA. Teknik
Non tesB. Bentuk
Tes unjuk kerja
NO Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak1 2 3 4
1
2
345
Posisi bola akan servis bawah didepan badanPosisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatasPosisi badan saat melakukan servis bawahPosisi telapak tangan saat servis diatasPosisi badan saat melakukan servis atas
JUMLAHCatatan skor maksimal 20
Mengetahui, Guru Penjas Kepala Sekolah
(BASRI, S.Pd) (SUHARTI) NIP : 132194181 NIP : 196802281993032004
Lampiran 9
Data Sebelum Siklus
Data yang didapat sebelum siklus yaitu menunjukkan bahwa siswa kelas
VII3 SMP Negeri 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu belum mencapai rata-rata
ketuntasan dalam pembelajaran servis permainan bola voli, hal ini terlihat dari
hasil yang dicapai siswa yaitu sebanyak 3 orang atau 12,5 % tuntas dengan nilai
tertinggi 75. Sedangkan yang belum tuntas mencapai 21 orang atau 87,5 %
dengan nilai terendah 60.
Dari keterangan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum
adanya siklus rata-rata hasil belajar siswa kelas VII3 SMP Negeri 2 Rokan IV
Kabupaten Rokan Hulu dalam pembelajaran bola voli belum mencapai
ketuntasan.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN DASAR SERVIS PERMAINAN
BOLA VOLI SISWA SMP N 2 KELAS VII3 ROKAN IV KOTO KABUPATEN ROKAN HULU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Pada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
Oleh :
S U H A R T I
NPM : 08 661 2750
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Dan Masalah
1.1 Latar Belakang
Tekad untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui kegiatan olahraga bertujuan untuk menyempurnakan kodrat manusia yang terdiri dari jiwa dan raga. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan, sebab pertumbuhan jiwa yang sehat akan mendorong raga yang sehat demikian pula sebaliknya pertumbuhan dan pengembangan jasmani seseorang akan dapat dicapai melalui kegiatan olahraga, dimana hal ini sejalan dengan tujuan system keolahrgaan nasional untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta standarisasi bidang keolahragaan secara nasional yang mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan keolahragaan serta melaksanakan standarisasi bidang keolahragaan di daerah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3:2005:Pasal:12)
Berdasarkan kutipan di atas dapat menegaskan bahwa olahraga merupakan salah satu cara dalam membina bangsa Indonesia. Hal ini jelas dapat dilihat, karena olahraga memberikan pengaruh terhadap pribadi orang yang melakukannya.
Banyak cara yang ditempuh agar manusia selalu sehat seperti; pemenuhan gizi, menjaga kebersihan dan lain-lain. Akan tetapi salah satu kegiatan yang menentukan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
ini adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan olahraga sesuai dengan semboyan olahraga yang berbunyi: Memasyarakatkan olahraga serta mengolahragakan masyarakat.
Pada saat sekarang ini bermacam olahraga yang dikembangkan di sekolahan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan minat anak terhadap sebuah olahraga. Sebagaimana yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu bahwa pemerintah membuat suatu program kesekolah dimana program tersebut bernama yaitu strategi pengembangan diri. Dimana program tersebut memberikan peluang bagi anak untuk dapat menyalurkan bakat yang mereka miliki sebagai contah dalam hal olahraga yaitu pihak sekolah mendata siswa yang menginginkan olahraga Volly, Sepak Bola, Basket dan juga bagi siswi bisa menyalurkan bakat mereka pada bidang olahraga dan juga yang lainnya seperti Salon, Memasak, Menjahit dan lain sebagainya.
Dalam proses pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah suatu metode dimana siswa akan melakukan pragaan langsung pada materi yang telah diajarkan.
Dalam proses pembelajaran di sekolah SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, dimana di sekolah tersebut pada olahraga bola voli telah melakukan pembelajaran sesuai dengan kurikulum salah satunya dengan menggunakan praktek terhadap teori yang ada, serta dengan melihat kondisi siswa yaitu sulitnya siswa melakukan gerakan-gerakan servis bawah dalam bentuk yang baik dan sempurna, selain itu siswa juga kurang memahami tentang materi yang diberikan oleh guru, dan siswa juga merasa bosan melakukan perlakuan yang sama yang dilakukan berulang-berulang, serta faktor lainnya adalah sebagian besar siswa memiliki fostur tubuh yang kecil sehingga sulit untuk bermain bola voli yang sebenarnya, maka dengan demikian penulis berkeinginan menerapkan metode demonstrasi terhadap olahraga bola volly ini.
Kemudian didalam permainan banyak juga siswa/siswi yang tidak mengerti dengan aturan-aturan yang terdapat dalam permainan tersebut, dan juga dalam permainan tersebut siswa/siswi tidak bisa memasing bola dengan tepat dan juga cara menggunakan tangan dalam pemasingan juga tidak benar.
Disini penulis akan menerapkan metode pembelajaran agar siswa tersebut lebih kuat minatnya untuk menekuni olahraga bola volly. Adapun metode yang akan diterapkan oleh penulis yaitu Metode Demontrasi.
Dari fenomena diatas tadi maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian agar dapat memberikan gambaran terhadap penerapan metode demonstrasi pada olahraga bolavoli dengan sebuah judul yaitu Penerapan Metode Demontrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Dasar Servis Permainan Bolavoly Siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kls VII 3 Kabupaten Rokan Hulu.
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka ditarik masalah :
1. Bagaimana minat siswa terhadap permainan Bolavoli SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
2. Bagaimana kualitas guru pendidikan SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten Rokan Hulu.
3. Bagaimana kemampuan dasar permainan Bolavoly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
4. Bagaimana sarana dan prasarana SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
5. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu
6. Bagaimana kontribusi Metode Demontrasi terhadap kemampuan dasar permainan Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
2.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Atau kontribusi Metode Demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar permainan Bola volly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu tahun ajaran 2010/2011.
2.2 Kegunaan Penelitian
Sedangkan manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran olahraga bola volly.
2. Bagi siswa, dapat menumbuhkan minat dan keinginan serta pemahaman pada olahraga bola volly.
3. Bagi sekolah, merupakan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama pada pelajaran olahraga.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menjadi landasan berpijak dalam rangka menindaklanjuti dalam ruang lingkup yang lebih luas.
5. Sebagai syarat untuk melengkapi study gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Islam Riau.
3. Ruang Lingkup Penelitian
3.1 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka penulis akan merumuskan permasalahan dalam penelitian tersebut yaitu: Bagaimana kontribusi metode demontrasi terhadap meningkatkan hasil kemampuan dasar permainan Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten Rokan Hulu.
3.2 Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan judul dan masalah penelitian, penulis merasa perlu memberikan penjelasan tentang beberapa istilah yang digunakan sebagai berkut :
1. Penerapan adalah suatu hal tertentu yang akan dilalui oleh seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Metode demontrasi merupakan suatu metode dimana siswa akan melakukan peragaan langsung pada materi yang telah di ajarkan oleh guru.
3. Demontrasi adalah siswa mempraktekan atau mengaplikasikan pendapatnya tentang materi yang diajarkan, kemudian siswa yang lain bertanya kepada siswa yang tampil.
4. Proses Pembelajaran atau strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru-murid didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan-tujuan belajar guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar merupakan sarana/alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
5. Hasil belajar adalah kegiatan siswa dalam mengikuti dan melaksanakan suatu program pengalaman untuk mencapai suatu tujuan yakni berupa perubahan tingkah laku dalam diri siswa yang melibatkan psikis dan fisik untuk membuahkan hasil belajar yang optimal serta memperoleh ilmu pengetahuan di mana hasil belajar merupakan milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilaksanakannya. Dengan demikian hasil belajar merupakan suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam pengajaran yang telah disampaikan oleh gurunya.
4. Anggapan Dasar , Pertanyaan Penelitian dan Teori
4.1Anggapan Dasar
Berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan anggapan dasar, Dengan menerapkan metode demonstrasi yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar permainan Bolavoly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
4.2Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar diatas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan menerapkan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar permainan bola volly SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
4.3 Teori
4.3.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang berpengaruh pada perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman-pengalaman sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Slameto, 2001:3). Belajar artinya berubah, maksudnya suatu usaha mengubah tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Dapat juga diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Dengan demikian belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tingkah laku yang terjadi harus disertai dengan usaha supaya belajar dapat menjadikan siswa tersebut dari tidak tahu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya.
Adapun makna belajar lebih luasnya mengatakan bahwa suatu kegiatan yang merupakan sebagai usaha kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya, dalam artian dengan belajar akan menambah pengetahuan terhadap belajarnya (Slameto, 2003:3).
Sedangkan Hasil belajar merupakan faktor utama dalam suatu pendidikan dikarenakan berhasil atau tidak suatu proses belajar mengajar tergantung baik atau buruknya hasil akhir belajar siswa. Menurut Sudjana (2004:11), hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan pada proses pembelajaran telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa. Bagusnya hasil belajar dapat dilihat dari tes-tes yang dilakukan pada setiap akhir proses belajar mengajar. Motivasi sangatlah perlu digunakan dalam belajar karena tujuan dari motivasi adalah menggerakkan atau memacu para siswa agar timbulnya keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sehingga tercapainya tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan (Purwanto, 2004:19). Namun tujuan dari pendidikan olahraga selain aktivitas fisik yang kuat untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan, baik jasmani maupun rohani pada setiap manusia. (MF. Siregar, 1976:20). berbunyi sebagai berikut: Pendidikan Nasional bertujuan menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup, yang harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan olahraga di sekolah dan masyarakat. (Depdikbud, 1999/2004)
Untuk mencapai hal tersebut, maka manusia sebagai subjek pembangunan, merupakan manusia yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Dimaksudkan agar dalam mengerjakan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu faktor kesegaran jasmani yang tinggi merupakan kunci keberhasilan dalam kehidupan. (Syafruddin, Aip, 1988:23)
4.3.2 Teori Bola volly dan Aturan Permainannya
Bola volly adalah permainan yang dilakukan oleh dua tim dimana masing-masing tim dibatasi oleh sebuah net. Tujuan dari bola volly itu sendiri adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh pada lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan, setiap tim dapat memainkan bola dengan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (diluar perkenaan blok) bola dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh pelaku servis atas net kedaerah lawan.permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh lantai, bola keluar atau satu tim gagal dalam mengembalikan bola dengan sempurna, dalam permainan bola volly, tim yang memenangkan sebuh reli akan mendapatkan poin (Relly Point Sistem). Apabila yang menerima servis memenangkan reli akan memproleh satu angka dan berhak melakukan servis yang berikutnya, serta pemain melakukan pergeseran satu posisi searah jarum jam.( PBVSI, 2005:2)
Bolavoli merupakan salah satu olah raga dunia, yang paling berhasil popular penuh persaingan dan menyenangkan.geraka-gerakannya cepat, menegangkan, dan seru. Pada saat ini bola volly merupakan gabungan dari elemen-elemen yang saling tumpang tindih, tapi intraksi dari gabungan tersebut menghasilkan permainan yang unik. Dalam tahun-tahun terakhir, IVBF telah membuat kemajuan pesat dalam mengadaptasi permainan ini,sehingga lebih banyak menarik penonton. ( PBVSI, 2005:2). Bolavoli merupakan permainan yang unik, dimana bola diupayakan selama mungkin terbang/melayang, dan setiap tim mempunyai kesempatan mengumpan bola (passing) diarea sindiri, sebelum dikembalikan didaerah lawan. ( PBVSI, 2005:3)
Tinggi net dipasang tegak lurus diatas garis tengah ,dibagian ketinggian 2,43 untuk putra dan 2,24 untuk putri. Ketinggian net diukur dari tengah lapangan permainan.tinggi net (diatas dua garis samping) harus tepat sama tinggi dan tidak boleh tinggi dari 2cm. Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit yang sintetis yang bagian dalamnya terbuat dari karet atau bahan yang sejenisnya dan kombinasi warna pada bola yang dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan setandar IVBF dimana keliling bola 65-67 dan beratnya 260-280g. (PBVSI, 2005:4 ).
Satu tim terdiri dari 12 pemain, satu coach, satu asisten cuach, satu triner dan satu doter edis kecuali libero, satu dari pemain adalah kapten tim dia harus diberitanda dalam score sheet, hanya pemain yang erdaftea dalam score set yang dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandinngan. Pada saat coach (dan kapten tim) mendatangi score set, pemain yang terdaftar tidak dapat diganti. Perlengkapan pemain terdiri dari baju kaos, celana pendek, kaos kaki harus (seragam), dan sepatu olah raga. Dilarang memakai benda-benda yang dapat menyebabkan cidera pada lawan. Kapten tim dan coach mereka berdua bertanggung jawab atas kelakuan dan displin anggota timnya. Sebelum pertandingan kapten tim menandatangi score set dan mewakili timnya dalam undian. ( PBVSI, 2005:4)
Selama pertandingan berlangsung dan pada saat berada dalam lapangan, kapten tim adalah kapten dalam permainan.pada saat kapten tidak berada dalam lapangan ,coach atau kapten tim, harus menunjuk pemain lain didalam lapangan, tetapi bukan libero, untuk berfungsi sebagai kapten dalam permainan. Kapten dalam permainan tetap bertanggung jawab sampai dia diganti atau kapten tim kembali bermain atau berakhirnya set pada saat bola keluar lapangan, hanya kapten permainan yang dapat mempunyai hak berbicara kepada wasit untuk menanyakan keterangan mengenai penerapan atau interprestrasi dari peraturan dan mewakili temannya untuk mengajukan pertanyaan jika kapten tidak setuju dengan penjelasan wasit pertama, dia dapat mengajukan protes dan segera memberitahu wasit pertama, bahwa dia akan menggunakan hak untuk mencatat protes resmi dalam score shet pada akhir pertandingan, pada akhir pertandingan kapten tim, berterimakasih pada para wasit. ( PBVSI, 2005:5)
Menandatangani score sheet untuk mengesahkan hasil pertandingan jika sebelumnya sudah memberitahukan pada wasit pertama dia dapat menyatakan dan mencatat protes resmi pada score sheet berkenaan dengan penerapan atau interpretasi peraturan oleh wasit, selama pertandingan pelatih mengatur timnya dari luar lapangan permainan. Pelatih memilih pemain yang main pertama pergantian, dan meminta time out, dalam menjalankan tugasnya ini dia berhubungan dengan wasit kedua. Sebelum pertandingan mendaftarkan atau memeriksa nama-nama dan nomor dari pemain dalam score sheet, kemudian menandatanganinya. Sama seperti anggota tim lainnya pelatih dapat memberikan instruksi kepada pemain di dalam lapangan pelatih dapat memberikan intruksi dengan berdiri atau berjalan pada daerah bebas didepan bangku cadangan tim nya, mulai dari garis perpanjang serang sampai dengan daerah pemanasan selama tidak mengangganggu atau memperlambat pertandigan. Setiap tim harus selalu bermaian dangan enam pemain, daftar posisi tim menentukan giliran rotasi pemain dilapangan giliran rotasi pemain dilapangan. Giliran rotasi ini harus tetap sama selama sheet tersebut. Sebelum di mulainya setiap set, pelatih memberikan daftar posisi dari timnya untuk main pertama, setelah diisi dan di tandatangani oleh wasit kedua dan pencatatan, pemain yang tidak terdaftar, dalam daftar posisi dalam satu set tersebut kecuali libero, sekali daftar posisi telah diberikan pada wasit kedua atau pencatat, maka daftar posisi itu tidak dapat diubah, tanpa pergantian yang normal.perbedaan posisi pemain didalam lapangan dan daftar posisi. (PBVSI, 2005:6)
Kesalahan posisi, jika ada pemain berada pada posisi yang tidak benar pada saat bola dipukul oleh pelaku servis jika pelaku servis melakukan keselahan pada saat melakukan servis, maka dinyatakan kesalahannya terjadi sebelum kesalahan posisi lawan. Jika terjadi kesalahan servis setelah pukulan servis dilakukan maka yang dikenakan sanksi adalah kesalahan posisi. Kesalahan posisi mengakibatkan tim itu akan dikenakan sanksi dengan kehilangan reli posisi pemain dikembalikan keposisi sebenarnya.
Urutan rotasi di tentukan oleh daftar posisi dan diperiksa dengan urutan servis dan posisi pemain berada selama set itu berlangsung jika regu penerima servis berhasil mendapatkan hak untuk servis pemainnya berputar satu posisi searah jarum jam pemain di posisi 2 berputar keposisi satu untuk melakukan servis ,pemain posis satu berpindah ke posisi enam dan seterusnya, kesalahan rotasi terjadi apabila servis di lakukan tidak sesuai dengan urutan rotasi,ini akan menyebabkan regu itu akan kehilanagan reli,rotasi pemain dikembalikan pada rotasi sebelumnya. ( PBVSI, 2005:8 )
4.3.3 Metode Demontrasi serta langkah-langkahnya
Pengertian dari metode demonstrasi ini khusus untuk materi yang memerlukan peragaan atau percobaan dilapangan secara langsung dan juga pemberian materinya, yang dalam artian bahwa guru yang bersangkutan akan memberikan contoh kepada siswa dan kemudian langsung siswa mencoba apa yang telah dicontohkan oleh guru tersebut.
Sedangkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi ini adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran yang akan dicapai
2. Guru menyampaikan gambaran sumber tentang materi yang akan di sampaikan kepada siswa
3. Guru akan mempersiapkan bahan atau alat yang diperlukan untuk mempergakannya.
4. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai dengan scenario yang telah disampaikan
5. Guru menyuru kepada siswa yang lain untuk memperhatikan dan langsung menganalisa terhadap yang didemontrasikan oleh siswa yang ditunjuk guru tersebut.
6. Guru akan meminta kepada siswa hasil analisanya terhadap apa yang telah di demontrasikan oleh siswa yang lainnya baik secara perorangan maupun secara kelompok yang telah dibentuk oleh guru.
7. Guru akan membuat kesimpulan dan repleksi
8. Guru akan memberikan penilaian dan mengakhiri pertemuan.
5. Penentuan Sumber Data
5.1 Populasi
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabek 1 dibawah ini:
Tabel 1: Populasi Penelitian Siswa Kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu
No
Kelas
Putra
Putri
Jumlah
1.
VII3
12 orang
12 orang
24 orang
Jumlah
24 orang
5.2 Sampel
Karena jumlah populasi penelitian secara jenis Penelitian Tindakan Kelas, Maka penulis mengambil sampelnya yaitu semua siswa kelas VII3 SMPN Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan mengenai guru dan pengurus sekolah semuanya penulis teliti melalui wawancara.
6. Metode Pengumpulan Data
6.1 Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah dan pertanyaan yang di kemukakan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan mutu pembelajaran di kelas sekaligus pemecah masalah yang dihadapi selama proses belajar mengajar.
Selanjutnya, sukardi(2006:16) menjelaskan bahwa penelitian ini mempunyai siklus yang terdiri dari 4 fase, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Jika pada siklus 1, target keberhasilan belum dicapai maka dilanjutkan pada silus ke 2. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Refleksi
Observasisiklus I
Perencanaan
Tindakan
Refleksi
Observasisiklus II
Perencanaan
Tindakan
I. Perencanaan, yang akan di lakukan oleh penulis dalam penerapan metode pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan siklus I yang akan dilakukan 2 kali pertemuan
b. Menyiapkan RPP dan silabus
c. Menyiapakan perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran
d. Menyiapkan lembaran penilaian
e. Menyiapkan lembaran Observasi
II.Tindakan, dalam pembelajaran guru menerapkan pembelajaran dengan demonstration atau praktek langsung setiap materi yang disampaikan dan diperagakan oleh perwakilan siswa/siswi dan yang lainnya memperhatikan dan mencoba langsung
III.Observasi, yaitu guru langsung melihat dan memperhatikan apa yang telah diperagakan oleh siswa/siswi selama pembelajaran berlangsung
IV.Refleksi, yaitu hasil observasi dan tes segera dianalisa sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan yang menjadi pertimbangan dalam melaksanakan siklus kedua
6.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2010. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember Januari 2009 di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010
6.3 Subyek Penelitian/Sampel.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan.
6.4 Kreteria Keberhasilan
Sesuai kriteria standar ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Penjaskes di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, maka apabila sukses jika siswa mendapat skor lebih dari 70
6.5 Teknik Pengumpulan Data
Ada dua instrument dalam penelitian ini, yaitu tes unjuk kerja dan observasi.
1. Tes Unjuk Kerja
Aspek yang dinilai dalam tes unjuk kerja dapat dilihat pada tabel 2 dibawah berikut ini :
Tabel 2: Aspek Yang Dinilai
NO
Aspek Yang Dinilai
Kualitas Gerak
1
2
3
4
1
2
3
4
5
Posisi bola akan servis bawah didepan badan
Posisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas
Posisi badan saat melakukan servis bawah
Posisi telapak tangan saat servis diatas
Posisi badan saat melakukan servis atas
JUMLAH
Catatan skor maksimal 20
2. Observasi
Dalam melakukan observasi, ada lima aspek sikap yang akan dinilai sebagaimana di jelaskan dalam table berikut ini:
Tabel 3: Prilaku Yang Diharapkan
NO
PRILAKU YANG DIHARAPKAN
CEK ( )
1
2
3
4
5
Bekerja sama dengan temen satu tim
Keberatan dalam melaksanakan gerakan
Mentaati peraturan
Menghormati wasit
Menunjukan sikap bersungguh-sungguh
JUMLAH
Tabel 4:Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Gerak dalam Servis Permainan Bola Voli
Pertanyaan yang diajukan
Kualitas Jawaban
1
2
3
4
1. Bagaimana Posisi bola akan servis bawah didepan badan?
2. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas?
3. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis bawah?
4. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis diatas?
5. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis atas?
Jumlah