22

booklet lipi 05_01_2016

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: booklet lipi 05_01_2016
Page 2: booklet lipi 05_01_2016

SEKAPUR SIRIH DOKUMENTASI BAHASA DAN BUDAYA

Kegiatan penelitian adalah sebuah proses yang panjang dan kreatif. Melalui penelitian umumnya menghasilkan karya tulis dalam berbagai bentuk, laporan, buku, artikel jurnal, partisipasi dalam seminar dan sebagainya. Akan tetapi proses penelitian sebenarnya menyangkut kegiatan yang lebih luas dari hal disebut di atas. Di dalam proses penelitian, peneliti belajar dari kearifan masyarakat dan individu yang ditemuinya, peneliti juga mengambil foto dan merekam pembicaraan yang dilakukannya.

Dalam khasanah kegiatan yang berkaitan dengan berkunjung ke masyarakat lain karena rasa ingin tahu, telah menghasilkan catatan perjalanan dan bermacam gambar yang menjadi salah satu elemen perkembangan ilmu sosial terutama Antropologi. Cabang ilmu ini berkembang dari catatan perjalanan dan kunjungan serta memfilmkan kehidupan masyarakat yang terpencil. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, film berubah dari koleksi pribadi menjadi bagian dari proses penelitian itu sendiri.

Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2KK-LIPI) menyadari perkembangan ini melalui serangkaian kegiatan penelitian bahasa dan kebudayaan di tiga Provinsi yaitu Maluku Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Bahasa dan Kebudayaan tersebut terdapat pada 6 etnik yang menuturkan bahasa non-Austronesia yaitu Pagu, Gamkonora, dan Kao, ketiganya di Maluku Utara; Kui dan Kafoa di NTT; dan Oirata di Maluku. Upaya pendokumentasian dalam bentuk audiovisual (film dokumenter) ini selain kegiatan kreatif juga menjadi media yang efektif untuk menyampaikan dan menggambarkan kehidupan sosial sebuah masyarakat pada publik yang lebih luas. Film dokumenter juga sebuah repositori, sebuah harta karun yang penting bagi identitas dan kedaulatan kebudayan masyarakat. Film dengan demikian memiliki banyak fungsi sosial selain sebagai medium penggambaran kehidupan, yaitu sebagai media pembelajaran, juga sebagai materi edukasi bagi masyarakat.

Page 3: booklet lipi 05_01_2016

Salah satu tanggungjawab akademis yang disampaikan melalui booklet ini adalah hasil penelitian merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari proses edukasi tentang masalah sosial dan budaya. Dengan berbagai kelemahan dan keutamaan yang ada, sinopsis film yang ada serta paparan dari film ini menjadi bagian dari “rite of the passage”, proses mew¬ariskan dan mempertahankan apa yang sudah kita miliki untuk Indonesia yang lebih baik.

Booklet ini berisi hasil dari dokumentasi kegiatan penelitian. P2KK-LIPI berharap bahwa kegiatan ini akan semakin berlanjut dan menyumbang pada pema¬haman terhadap keIndonesiaan yang lebih mendalam. Kami berterima kasih kepada pihak pihak, khususnya seluruh anggota tim Penelitian Bahasa dan Kebudayaan dan seluruh Filmmaker (Produser, Sutradara, Camera Person, Editor, Narator, Soundman, Kru Lighting, juga Penterjemah) yang sudah mendharmabaktikan diri dan pikirannya di dalam proses penelitian dan pembuatan film ini. Kami berterima kasih kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat yang sudah mengijinkan dan berproses bersama, hal ini merupakan dukungan yang luar biasa. Ke¬giatan ini barangkali adalah kegiatan biasa pada Bidang Diseminasi dan Pengelolaan Hasil Penelitian, namun kami menyadari bahwa proses ini perlu ditingkatkan dan disebarluar¬kan, sebagai ungkapan rasa terima kasih terhadap khasanah yang kita miliki bersama dan rasa menghargai terhadap kekayaan bahasa dan kebudayaan Indonesia.

Selamat membaca dan menonton film bahasa dan budaya!

Page 4: booklet lipi 05_01_2016
Page 5: booklet lipi 05_01_2016

Latar Belakang Penelitian

Trailer Film Bahasa-Bahasa Yang Hampir Punah

Produksi P2KK

Sinopsis Film Gamkonora

D A F T A R I S I

‘‘Melestarikan Tradisi ditengah Bahasa Yang Terancam Punah’’

Sinopsis Film Kao

Untuk Selamanya “Kafoa Gena Wai Ligeya”

Sinopsis Film Kafoa

Sinopsis Film Woirata Maro (Orang Oirata)

Sinopsis Film Pagu

Sinopsis Film Kui

Company Profile P2KK - LIPI

Page 6: booklet lipi 05_01_2016

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Data dari Ethnologue menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 7102 bahasa yang masih hidup (living languages) di dunia, sekitar 719 bahasa tersebut ada di Indonesia//706 bahasa berada dalam status hidup (living), 13 punah (extinct)//Dari bahasa yang ber- status hidup, 19 masuk dalam kategori institusional, 86 berkembang (developing), 260 sehat (vigorous), 266 bermasalah (are in trouble) dan 75 sekarat (dying)// UNESCO sebagai salah satu badan di Persatuan Bangsa-Bangsa menyebutkan bahwa setiap tahun ada 10 bahasa di dunia yang punah//

Page 7: booklet lipi 05_01_2016

Dalam rangka mengungkapkan potensi kekayaan budaya dan bahasa yang belum diketahui secara luas ini, P2KK LIPI ikut aktif melakukan penelitian sekaligus pendokumentasian kebudayaan kelompok etnik minoritas sejak tahun 2004 di berbagai wilayah diantaranya yaitu di 1) etnik Hamap di Alor (NTT), 2) etnik Yaben di Papua, 3) etnik Pagu, 4) etnik Kao di Halmahera Utara –Maluku Utara, 5) etnik Gamkonora di halmahera Barat – Maluku Utara, 6) etnik Oirata di Maluku, 7) etnik Kui, dan 8) etnik Kafoa di Alor yang hidup di NTT//

Pada abad ke-21, diperkirakan laju kepunahan bahasa akan lebih cepat lagi// Di antara 6000 lebih bahasa yang ada di dunia pada abad ke-20, hanya tinggal 600-3000 bahasa yang masih dapat bertahan menjelang abad ke-21//Dengan bentang alam yang luas, berupa daratan, lembah, pegunungan, gugusan pulau-pulau kecil dan besar menyebabkan masih banyak keberadaan kelompok etnik dengan tradisi budaya dan bahasa di Indonesia yang belum terungkap keberadaanya//

P2KK LIPI | Latar Belakang Penelitian 6

Page 8: booklet lipi 05_01_2016

G A M K O N O R A

Peneliti:Ninuk Kleden-Probonegoro, Imelda, Fanny Henry Tondo

Filmmaker:Rhino Ariefiansyah, Yeremia L.P

24 : 18 Menit | 2012

P2KK LIPI | Penelitian Bahasa dan kebudayaan

Page 9: booklet lipi 05_01_2016

Penggalan waktu tersebut penting karena orang Gamkonora membuat berbagai acara untuk merayakan momen idul Fitri, yaitu acara malam ela-ela pada 27 Ramadhan dan dodengo pada hari raya idul fitri. Kedua hari tersebut penting bagi orang Gamkonora karena mereka tidak hanya merayakan hari “kemenangan” setelah berpuasa selama satu bulan Ramadhan tetapi juga menjalin hubungan yang harmoni dengan nenek moyang.

Gamkonora merupakan sebuah nama dari bahasa Ternate yang berarti kampung tengah. Saat ini kata Gamkonora merupakan nama untuk gunung, kelompok etnis, dan bahasa di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Film ini merupakan gambaran kehidupan orang Gamkonora pada saat menjelang hari raya Idul Fitri.

P2KK LIPI | Gamkonora 8

Page 10: booklet lipi 05_01_2016

Suku Pagu, sekelompok masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Malifut Kabupaten Halmahera Utara merupakan salah satu suku yang berasal dari Talaga Lina. Bahasa Pagu terancam punah, tergerus bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Ternate. Bahasa Pagu hanya digunakan pada ranah kegiatan adat seperti perkawinan dan acara-acara adat lain. Kini, setelah LIPI melakukan penelitian bahasa lokal, masyarakat Pagu sedang berjuang merevitalisasi bahasanya. Pemerintah daerah dan LIPI mendukung berbagai upaya revitalisasi bahasa tersebut.

P2KK LIPI | Penelitian Bahasa dan kebudayaan

BUDAYA & BAHASANYA

Page 11: booklet lipi 05_01_2016

P2KK LIPI | Pagu 10

P A G U54 : 41 Menit | 2013

Peneliti :Muhamad Hisyam, Azis Suganda, Usman

Sya’roni, Dalan Mehuli Perangin-angin

Filmmaker :Yuda Adipraja

Page 12: booklet lipi 05_01_2016

K A O

P2KK LIPI | Penelitian Bahasa dan kebudayaan

Peneliti:Endang Retnowati, Azzam M. Manam, Henny Warsilah, Fanny Henry Tondo

Filmmaker:N. Priharwanto, Ilham Nasbir Saini, Yana Maulana

40 : 26 Menit | 2015

MELESTARIKAN TRADISI DI TENGAH BAHASAYANG TERANCAM PUNAH

Page 13: booklet lipi 05_01_2016

P2KK LIPI | Kao 12

Orang Kao mencintai bahasanya sebagai identitas diri. Kini bahasa tersebut terancam punah. Dari sekitar 1425 pendudukDesa Kao, hanya sekitar tiga puluhan orang saja yang fasih menuturkannya. Sisanya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Pasar sebagai bahasa percakapan sehari-hari.

Selain bahasa, orang Kao juga sangat menghargai tradisi serta peninggalan budaya leluhur mereka. Ritual keagamaan Tagi Jere mereka lakukan rutin sejak ratusan tahun silam. Mereka pun setia menarikan Tari Gala dan Tari Lala setiap kali berpesta. Tapi, tidak sepatah kata pun bahasa Kao terdengar dituturkan dalam tradisi-tradisi unik dan agung itu.

Sampai kapan keadaan ini berlangsung ? Mampukah bahasa Kao bertahan di tengah gerusan zaman? Upaya apa saja yang akan mereka lakukan guna a mencegah kepunahan bahasa nenek warisan moyang mereka itu?

Page 14: booklet lipi 05_01_2016

P2KK LIPI | Penelitian Bahasa dan kebudayaan

W O I R A T A M A R O34 : 27 Menit | 2013

Peneliti:Soewarsono, Leolita Masnun, Nazarudin

Produser:Leolita Masnun

Penerjemah:Nazarudin

Sutradara:Danny Kutilista

Director of Cinematography: Hegar A Junaedi

Editor:Laurs Oscar Osman

Page 15: booklet lipi 05_01_2016

Memperlihatkan kehidupan Otis dan Corry, pasangan suami istri dari etnik Oirata yang hidup di Pulau Kisar – Maluku, dalam melangsungkan ritual upacara perkawinan adat di desanya. Bagaimanakah kisah mereka mewujudkan impian di tengah terjadinya pergeseran bahasa dan tradisi Oirata di Pulau tersebut?

P2KK LIPI | Oirata Maro 14

Page 16: booklet lipi 05_01_2016

P2KK LIPI | Penelitian Bahasa dan kebudayaan

K U I31 : 15 Menit | 2011

Peneliti:Katubi, Thung Julan, Memen Durachman

Filmmaker:N. Priharwanto, Ilham, Auliyanda

Page 17: booklet lipi 05_01_2016

Kisah terbaru tentang etnik asli di barat daya Pulau Alor Nusa Tenggara Timur Indonesia. Sejarah nyata tentang tanah mereka, pergerakan mereka, dan kelangsungan hidup mereka tetapi sekarang mereka di tepi kehilangan tradisi dan bahasa asli mereka sendiri.

P2KK LIPI | Kui 16

Page 18: booklet lipi 05_01_2016

UNTUK SELAMANYA KAFOA GENA WAI LIGEYA

P2KK LIPI | Penelitian Bahasa dan kebudayaan

36 : 46 Menit | 2013

Manager Produksi :M. Alie Humaedi

Produser : Abdul Rachman Patji

Sutradara :M. Alie HumaediWidhyasmaramurti

K A F O A

Peneliti :M. Alie HumaediAbdul Rachman Patji SudiyonoSihol Farida Tambunan Widhyasmaramurti

Filmmaker:Asep Saefudin, Rona Wijaya, Salam Yerussalam

Page 19: booklet lipi 05_01_2016

Film dokumenter berdurasi 36 menit mencoba menggali usaha pelestarian bahasa Kafoa dalam berbagai ranah kehidupan; (i) ranah adat seperti ritual dan perkawinan; (ii) ranah agama dalam kebaktian gereja; (iii) ranah mata pencarian dalam persiapan tanam dan upacara panen; (iv) ranah sosial kemasyarakatan. Berbagai praktik kebudayaan dan kebahasaan yang diwujudkan dalam bentuk ritual, woum (petuah), mantra, pandangan hidup, dan tuturan langsung merupakan mekanisme internal pelestarian bahasa Kafoa ini. Melalui jaringan kekerabatan 12 suku/lelang beserta kuasa para pemegang hak kesulungan yang melekat pada mekanisme internal itu, diharapkan budaya dan bahasa Kafoa dapat lestari sepanjang masa.

P2KK LIPI | Kafoa 18

Film ini didedikasikan kepada masyarakat Kafoa di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tujuan- nya untuk merekam praktik kebudayaan dan kebahasaan Kafoa yang terancam punah di berbagai sendi kehidupan. Bahasa Kafoa merupakan satu dari 12 bahasa di Kabupaten Alor. Bahasa ini dikenal dan dituturkan oleh masyarakat di dusun Habollat dan Lola, Desa Probur Utara, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Page 20: booklet lipi 05_01_2016

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelompok etnik minoritas tersebut bahasanya terancam punah, yaitu dengan jumlah penutur di bawah 5000, hidup di daerah terpencil dan berbasis tradisi lisan//Hasil pendokumentasian dari kegiatan penelitian berupa etnografi bahasa dan kebudayaan, senarai kata, kamus kecil, cerita rakyat, film dokumenter, poster, kartu pos, policy paper, adalah database awal untuk kegiatan penelitian P2KK LIPI selanjutnya.

P2KK LIPI | Penelitian Bahasa dan kebudayaan

Page 21: booklet lipi 05_01_2016

P2KK LIPI 20

Beberapa lokasi, seperti: Kabupaten Gayo di Nangroe Aceh Darussalam, perbatasan Indonesia–Papua Nugini Papua di Skouw-Wutung, perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, perbatasan Indonesia-Timor Leste di Belu, serta wilayah Kepulauan Enggano, adalah lokasi-lokasi dimana tim Peneliti P2KK melanjutkan upaya mengungkapkan sekaligus mendokumentasikan berbagai potensi kekayaan kebudayaan dan bahasa yang belum terungkap.

Page 22: booklet lipi 05_01_2016

Trai

ler F

ilm B

ahas

a-B

ahas

a ya

ng H

amp

ir Pu

nah

bar

u d

ibua

t pad

a ta

hun

2015

, mel

iput

i 6 fi

lm

yang

tel

ah d

ipro

duk

si o

leh

P2K

K –

LIP

I.

Edito

r: Aj

i Pra

dity

o; P

rodu

ser:

Leol

ita M

asnu

n