32
LAPORAN UTAMA WAWANCARA SELINGAN ISSN-1411-0520 VOLUME III - NO: 10/JULI 2000 VOLUME III - NO: 10/JULI 2000 VOLUME III - NO: 10/JULI 2000 VOLUME III - NO: 10/JULI 2000 VOLUME III - NO: 10/JULI 2000 Mochtar Lubis: WAJAH WAJAH WAJAH WAJAH WAJAH INDONESIA INDONESIA INDONESIA INDONESIA INDONESIA BOPENG - BOPENG - BOPENG - BOPENG - BOPENG - BOPENG BOPENG BOPENG BOPENG BOPENG PERJALANAN PERJALANAN PERJALANAN PERJALANAN PERJALANAN PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG SEEKOR BEO SEEKOR BEO SEEKOR BEO SEEKOR BEO SEEKOR BEO DARI BUKIT DARI BUKIT DARI BUKIT DARI BUKIT DARI BUKIT TIGAPULUH TIGAPULUH TIGAPULUH TIGAPULUH TIGAPULUH DICETAK DI ATAS KERTAS DAUR ULANG ANCAMAN PUNAHNYA MAMALIA BESAR

BOPENG - BOPENG

  • Upload
    vuthien

  • View
    217

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

1

LAPORAN UTAMA

W A W A N C A R A

SELINGAN

ISSN-1411-0520V

OLU

ME

III - N

O: 1

0/JU

LI 200

0V

OLU

ME

III - N

O: 1

0/JU

LI 200

0V

OLU

ME

III - N

O: 1

0/JU

LI 200

0V

OLU

ME

III - N

O: 1

0/JU

LI 200

0V

OLU

ME

III - N

O: 1

0/JU

LI 200

0

Mochtar Lubis:

W A J A HW A J A HW A J A HW A J A HW A J A HINDONESIAINDONESIAINDONESIAINDONESIAINDONESIABOPENG -BOPENG -BOPENG -BOPENG -BOPENG -B O P E N GB O P E N GB O P E N GB O P E N GB O P E N G

PERJALANANPERJALANANPERJALANANPERJALANANPERJALANANP A N J A N GP A N J A N GP A N J A N GP A N J A N GP A N J A N GSEEKOR BEOSEEKOR BEOSEEKOR BEOSEEKOR BEOSEEKOR BEODARI BUKITDARI BUKITDARI BUKITDARI BUKITDARI BUKITTIGAPULUHTIGAPULUHTIGAPULUHTIGAPULUHTIGAPULUH

DIC

ETAK

DI

ATAS

KER

TAS D

AUR

ULA

NG

A N C A M A NP U N A H N Y AMAMALIABESAR

2

Alam Sumatera & PembangunanAlam Sumatera & PembangunanAlam Sumatera & PembangunanAlam Sumatera & PembangunanAlam Sumatera & Pembangunanadalah Buletin Intern yang dikelolaadalah Buletin Intern yang dikelolaadalah Buletin Intern yang dikelolaadalah Buletin Intern yang dikelolaadalah Buletin Intern yang dikelolaoleh oleh oleh oleh oleh WARSIWARSIWARSIWARSIWARSI (Warung Informasi (Warung Informasi (Warung Informasi (Warung Informasi (Warung InformasiKonservasi) & Konservasi) & Konservasi) & Konservasi) & Konservasi) & WWFWWFWWFWWFWWF (World Wide (World Wide (World Wide (World Wide (World WideFund for Nature), Indonesia Project,Fund for Nature), Indonesia Project,Fund for Nature), Indonesia Project,Fund for Nature), Indonesia Project,Fund for Nature), Indonesia Project,ID 0117. Taman Nasional BukitID 0117. Taman Nasional BukitID 0117. Taman Nasional BukitID 0117. Taman Nasional BukitID 0117. Taman Nasional BukitTigapuluhTigapuluhTigapuluhTigapuluhTigapuluh

STT: 2566/SK/DITJEN PPG/STT: 2566/SK/DITJEN PPG/STT: 2566/SK/DITJEN PPG/STT: 2566/SK/DITJEN PPG/STT: 2566/SK/DITJEN PPG/STT/1999, Pertama kali terbit:STT/1999, Pertama kali terbit:STT/1999, Pertama kali terbit:STT/1999, Pertama kali terbit:STT/1999, Pertama kali terbit:Oktober 1998Oktober 1998Oktober 1998Oktober 1998Oktober 1998Terbit triwulan.Terbit triwulan.Terbit triwulan.Terbit triwulan.Terbit triwulan.Alamat redaksi :Alamat redaksi :Alamat redaksi :Alamat redaksi :Alamat redaksi :

Jl. Teuku Umar No.24 RT.09/RW03Jl. Teuku Umar No.24 RT.09/RW03Jl. Teuku Umar No.24 RT.09/RW03Jl. Teuku Umar No.24 RT.09/RW03Jl. Teuku Umar No.24 RT.09/RW03P.O.BOX 28/BKO 37312, JambiP.O.BOX 28/BKO 37312, JambiP.O.BOX 28/BKO 37312, JambiP.O.BOX 28/BKO 37312, JambiP.O.BOX 28/BKO 37312, JambiTelp : (0746) 21508Telp : (0746) 21508Telp : (0746) 21508Telp : (0746) 21508Telp : (0746) 21508Fax : (0746) 322178Fax : (0746) 322178Fax : (0746) 322178Fax : (0746) 322178Fax : (0746) 322178E-mail : [email protected] : [email protected] : [email protected] : [email protected] : [email protected]: http:\\www.warsi.or.idWebsite: http:\\www.warsi.or.idWebsite: http:\\www.warsi.or.idWebsite: http:\\www.warsi.or.idWebsite: http:\\www.warsi.or.id

Jl. Raya Belilas Pematang Reba 29351Jl. Raya Belilas Pematang Reba 29351Jl. Raya Belilas Pematang Reba 29351Jl. Raya Belilas Pematang Reba 29351Jl. Raya Belilas Pematang Reba 29351P.O.Box 34 Rengat 29300, RiauP.O.Box 34 Rengat 29300, RiauP.O.Box 34 Rengat 29300, RiauP.O.Box 34 Rengat 29300, RiauP.O.Box 34 Rengat 29300, RiauTelp : (0769) 341234 - 341123Telp : (0769) 341234 - 341123Telp : (0769) 341234 - 341123Telp : (0769) 341234 - 341123Telp : (0769) 341234 - 341123Fax : (0769) 341132Fax : (0769) 341132Fax : (0769) 341132Fax : (0769) 341132Fax : (0769) 341132E-mail : [email protected] : [email protected] : [email protected] : [email protected] : [email protected]

Foto Cover:Aulia ErlanggaAulia ErlanggaAulia ErlanggaAulia ErlanggaAulia Erlangga

A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Susunan RedaksiSusunan RedaksiSusunan RedaksiSusunan RedaksiSusunan Redaksi

Penanggung JawabRudi SyafRudi SyafRudi SyafRudi SyafRudi Syaf & Yuyu Arlan & Yuyu Arlan & Yuyu Arlan & Yuyu Arlan & Yuyu Arlan

Edi torErdi TaufikErdi TaufikErdi TaufikErdi TaufikErdi Taufik & Purwo Susanto & Purwo Susanto & Purwo Susanto & Purwo Susanto & Purwo Susanto

PelaksanaTim WARSITim WARSITim WARSITim WARSITim WARSI & Tim WWF & Tim WWF & Tim WWF & Tim WWF & Tim WWF

Alih Bahasa:Moh. Nur AnamMoh. Nur AnamMoh. Nur AnamMoh. Nur AnamMoh. Nur Anam

ArtistikAulia ErlanggaAulia ErlanggaAulia ErlanggaAulia ErlanggaAulia Erlangga

DistribusiAswandiAswandiAswandiAswandiAswandiArgusyandra M.S.Argusyandra M.S.Argusyandra M.S.Argusyandra M.S.Argusyandra M.S.

Dari RedaksiDari RedaksiDari RedaksiDari RedaksiDari Redaksi

Sidang pembaca, perubahan dalam memilih topik liputan dan juga

perwajahan, sebagaimana dilakukan redaksi AS&P sejak nomor lalu

—dan juga sebelumnya, memang bukan sekadar memberi warna pada

buletin ini. Perubahan yang dilakukan bisa juga menjadi sebuah alternatif,

agar kehadirannya lebih punya arti di hadapan Anda.

Itulah, antara lain, yang menjadi harapan kami dari dapur redaksi. Kami

memang perlu melakukan. Kami sadar, cakupan liputan yang warna “lokal”-

nya begitu kental, tentu kurang memenuhi misi majalah ini, yang sejak awal

memilih “Alam Sumatera dan Pembangunan” sebagai “merek dagang”.

Refleksi terhadap Sumatera, yang ditulis Tony Whitten, ahli ekologi terkenal

yang bekerja untuk Bank Dunia pada edisi lalu, merupakan upaya awal kami

untuk melakukan perubahan. Lalu, pada edisi ini, kami mengundang Kathy

Mackinnon, ahli bidang konservasi yang juga terkenal secara internasional

dan bekerja untuk Bank Dunia untuk menulis soal pelestarian harimau,

mamalia besar yang kini sudah mulai langka, seperti juga dialami gajah dan

badak, masing-masing disajikan dalam tulisan terpisah. Topik soal satwa kami

pilih, karena perdagangannya saat ini begitu gencar berlangsung, bersama

tulisan tentang monitoring perdagangan satwa seperti badak dan gajah, adalah

untuk menggambarkan ancaman terhadap mamalia besar yang dilindungi itu,

sekaligus melihat prospek keamanan dan kelangsungan hidupnya di masa

depan.

Tentu bukan sekadar mengundang sejumlah penulis dari luar jajaran redaksi

–yang memang sudah ahli di bidangnya— perubahan itu kami maksudkan.

Kami sadar, di samping topik yang bersifat lokal yang memang menarik diangkat,

isu-isu “regional” di Sumatera juga layak kami sajikan tampil, sesuai dengan

“merek dagang” yang kami “jual”.

Itu semua, tidak lain, sebagai upaya memenuhi keinginan Anda, sidang

pembaca, meskipun masih jauh dari yang diharapkan. Akhir kata, kritik,

saran dan sumbangan pikiran tetap kami tunggu demi tampilan yang lebih

baik.

Salam lestari

3KONSEP

Bagi orang awam dan bahkan sebagian besarpengambil kebijakan, keragaman hayati merupa-kan hal abstrak yang sulit dipahami, apalagi

menilai. Ini disebabkan terbatasnya pendidikan tentangbiologi. Disamping itu, kenyataannya hanya sedikit sajaspesies binatang dan tumbuhan yang mudah dilihat,dikenal atau didatangi.

Bentuk kehidupan jasad renik memang ada di mana-mana tetapi tidak nampak dengan mata telanjang, danbermacam-macam serangga kecil yang mempunyaiperanan penting dalam jaringan kehidupan biasanyabelum banyak dikenal. Binatang besar yang bisa tampakdengan mudah kebanyakan jarang terlihat karena untukmempertahankan hidup mereka harus bersembunyi atauaktif pada malam hari. Bahkan sebagian besar tumbuhandan pohon sulit dibedakan dari spesies sejenisnyaterkecuali lewat sistematika taksonomi atau pengetahuantradisional masyarakat penghuni rimba.

Keragaman spesies sungguh sangat sulit dikenal olehorang awam, apalagi memahami sifat ekosistem yangsangat beragam dan rumit, yang juga merupakan bagiandari keragaman hayati. Sifat ekosistem hanya dapatdipahami melalui model yang dibuat secara canggih danterlalu bersifat teknis dan abstrak untuk dipahami or-ang awam.

Sifat keragaman hayati yang sulit dirasakan secara fisikdan ditangkap oleh akal merupakan hambatan pentingbagi para pejuang lingkungan dalam rangka mendapatkandukungan dari masyarakat umum dan pengambilkebijakan. Bagaimana bisa menghargai sesuatu yang tidakdapat dilihat dan dipahami. Oleh karenanya pelestariankeragaman hayati harus mudah dipahami denganmemberikan gambaran yang sederhana dan jelas.

Ada banyak cara memperoleh tujuan ini, dan tentu sajastrategi paling sederhana dan efektif adalah denganmemfokuskan pada spesies yang sesuai sebagai alatkomunikasi. Spesies seperti itu dapat disebutkan sebagai“spesies bendera” (atau “spesies kapal bendera/kapalpemimpin kalau secara literal diterjemahkan dari istilahbahasa Inggeris: flagship species). Sebagai contoh yangpaling terkenal adalah Panda yang menjadi lambangWWF, World Wide Fund for Nature.

Memfokuskan spesies bendera bukanlah hal yang tanparesiko. Hal ini dapat menyebabkan spesies lain yang jugaperlu perhatian terabaikan. Lebih-lebih dengan hanyamemusatkan perhatian pada beberapa spesies binatangsaja akan mengabaikan habitat dan ekosistem .Sedangkan keberadaan dan manfaatnya merupakan halyang sangat penting bagi semua spesies.

Salah satu cara mengatasi dilema ini adalah denganmemfokuskan pada spesies yang memerlukan kawasanluas atau bermacam habitat. Dengan demikian akanmemenuhi kebutuhan bentuk kehidupan lain besertaekosistemnya. Spesies ini biasa disebut sebagai” spesiespayung”.

Strategi yang paling baik adalah dengan memilih spesiespayung dan menggunakannya sebagai spesies benderadalam rangka mendapatkan dukungan bagi usahakonservasi.Berkaitan dengan hal ini, di Sumaterabinatang-binatang yang merupakan spesies payungkarena memerlukan habitat hutan luas dan jugamerupakan spesies bendera karena ukurannya yang besardan menjadi pusat perhatian diantaranya adalahharimau, badak dan gajah.

Untuk mendukung populasi berkelanjutan, semuabinatang ini memerlukan kawasan luas yang mencakupbermacam-macam ekosistem disamping hutan basahdataran rendah yang paling cocok bagi mereka. Jikaberhasil melindungi binatang ini pada habitat alami makaakan menguntungkan banyak tumbuhan dan binatanglain beserta ekosistemnya. (O.S.) (O.S.) (O.S.) (O.S.) (O.S.)

“Spesies Bendera”“Spesies Bendera”“Spesies Bendera”“Spesies Bendera”“Spesies Bendera”& “Spesies Payung”& “Spesies Payung”& “Spesies Payung”& “Spesies Payung”& “Spesies Payung”

4INTRODUKSI

Sumatera merupakan salah satu pulau di Indonesiayang memiliki keanekaragaman fauna yang sangattinggi. Untuk jenis mamalia saja, ditemukan 156

jenis, sehingga pulau ini menempati urutan pertamasebagai pemilik mamalia terbanyak di Indonesia.Disamping itu, tidak kurang dari 580 jenis burungditemukan di Sumatera dan menempatkan pulau inisebagai pemilik burung terbanyak kedua setelah IrianJaya (Papua).. Sayangnya tingginya kekayaan fauna jugamenjadikan Sumatera sebagai salah satu sumber terbesarperdagangan satwa di Indonesia. Siamang (Symphlangussyndactilus ), Beruk (Macaca namestrina ) dan Murai Batu(Copsychus malabaricus ) adalah beberapa contoh satwaSumatera yang sudah lama diperdagangkan dan masihbanyak diperdagangkan hingga saat ini, termasuk di pasar-pasar burung di Jakarta.

Dari sekian banyak jenis satwa, Badak Sumatera(Dicerorhyncus sumatranus ), Gajah Sumatera (Elephasmaximus sumatranus ), Beruang Madu ( Helarctusmalayanus ) dan Harimau Sumatera (Panthera tigrissumatrae ), merupakan jenis-jenis satwa yang sampai saatini masih tetap menjadi incaran para pemburu liar untukdiperdagangkan. Bahkan Harimau Sumatera dan Beruangdiperdagangkan juga dalam keadaan hidup. Tentu sajahal ini tidak dapat dibenarkan karena menurut UU No.5 tahun 1990 dan PP No. 7 tahun 1999 satwa-satwa ini

merupakan satwa yang dilindungi dan dilarang kerasuntuk diperdagangkan dalam keadaan hidup atau mati,termasuk bagian-bagian tubuhnya. Pelanggaran terhadapketentuan ini dapat dianggap sebagai tindakan pidanayang kepada para pelakunya dapat dikenakan sanksi.Tetapi, tingginya harga cula badak, gading gajah, taringdan kulit harimau serta taring beruang merupakanrangsangan bagi para pemburu liar untuk terus memburusatwa-satwa tersebut tanpa mengindahkan peraturanyang ada. Bukti dari masih tingginya usaha perburuanperburuan liar tersebut adalah masih ditemukannya jerat-jerat dalam jumlah cukup banyak di beberapa tamannasional di Sumatera.

Kecuali untuk Badak Sumatera yang perdagangangelapnya cenderung tertutup dan rapi, perdaganganbagian tubuh dari gajah, harimau dan beruang terlihatcenderung lebih terbuka. Ukiran yang terbuat dari gadinggajah, taring serta kuku harimau dan beruang dapatdengan mudah dijumpai pada beberapa tempatpenjualannya seperti toko cendera mata , toko emasdan toko batu permata di beberapa kota besar di Sumatera.Di Jakarta, benda-benda tersebut sesekali diperdagangkandi pusat perbelanjaan (mal) dan untuk ofsetan kulitharimau kadangkala ditawarkan melalui iklan di koranatau internet.

Satwa Dilindungi,Bebas Diperdagangkan di SumateraBebas Diperdagangkan di SumateraBebas Diperdagangkan di SumateraBebas Diperdagangkan di SumateraBebas Diperdagangkan di Sumatera

Oleh: Chairul Saleh*Oleh: Chairul Saleh*Oleh: Chairul Saleh*Oleh: Chairul Saleh*Oleh: Chairul Saleh*

DO

K.TN

KS/T

AMAR

JAYA

5A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Benda berkhasiat dan perhiasanBenda berkhasiat dan perhiasanBenda berkhasiat dan perhiasanBenda berkhasiat dan perhiasanBenda berkhasiat dan perhiasan

Untuk sebagian orang bagian dari tubuh satwa, terutamadari harimau seperti taring, kuku, potongan kulit daribagian tubuh tertentu serta bagian tulang tertentudianggap memiliki kekuatan magis atau dapatdipergunakan sebagai wadah untuk kekuatan magistertentu untuk kepentingan pemiliknya. Hal ini secaratidak langsung telah menyebabkan terus terciptanya pasaruntuk benda-benda tersebut sehingga perburuan satwa-satwa tersebut dari alam akan terus berlangsung. Dibeberapa toko cendera mata di Medan (termasuk yangterdapat di Bandara Polonia) dan Bukit Tinggi bendaseperti taring dan kuku (dari harimau dan beruang) dapatdengan mudah dijumpai. Harga taring harimau berkisarantara Rp. 150.000,- hingga Rp. 750.000,- tergantungukuran dan kondisi taring, sementara untuk taringberuang berkisar antara Rp.30.000,- hingga Rp. 70.000,-. Di Bukit Tinggi, menurut informasi beberapa pedagangcinderamata, wisatawan dari Singapore secara berkaladatang untuk membeli taring harimau yang kemudianakan dijual kembali di negara asalnya dengan harga yangtentu saja jauh lebih tinggi. Wisatawan dari Amerikadan Eropa juga banyak meminati kuku harimau danberuang untuk dijadikan hiasan kalung.

Taring harimau, kuku harimau dan beruang juga dianggapsebagai benda perhiasan. Oleh karena itu benda-bendatersebut dapat dijumpai di beberapa toko emas misalnyadi Pekanbaru dan Jambi. Di Jambi, beberapa toko emasbahkan menjual benda-benda tersebut dalam bentuk yangtelah dilengkapi (“diikat”) dengan emas yang dapatdipergunakan untuk hiasan kalung. Di Jambi, ada jugatoko emas yang menjual satu bagian dari harimau dalambentuk “paket” yang terdiri dari kuku, potongan kulitdan kumis harimau.

Penegakan hukum lemahPenegakan hukum lemahPenegakan hukum lemahPenegakan hukum lemahPenegakan hukum lemah

Bebasnya perdagangan satwa yang dilindungi diSumatera, diduga salah satu penyebabnya adalah masihlemahnya penegakan hukum oleh pemerintah untukmenghentikan pedagangan ilegal tersebut. Padaumumnya para penjual mengetahui bahwa merekamelakukan perbuatan ilegal dengan memperdagangkansatwa dilindungi (termasuk bagian tubuhnya), bahkabbeberapa diantaranya tidak menempatkan benda-bendatersebut di tempat terbuka di tokonya. Tetapi, karenatidak ada konsekuensi apapun yang diterima dan adanyakeuntungan cukup besar yang diperoleh meneybabkanmereka tetap memperdagangkannya.

Disisi lain, sebagian masyarakat juga belum memahamibetul bahwa dengan membeli satwa dilindungi, meskipunhanya bagian-bagian tubuhnya dianggap telah melakukantindakan pidana sesuai dengan undang-undang yang adadan dapat dikenakan sanksi. Kondisi ini juga didukungoleh sangat jarangnya terdapat contoh penegakan hukumyang dilakukan terhadap para pelaku perburuan dan

perdagangan satwa dilindungi yang dapat dijadikansebagai suatu pelajaran bagi masyarakat secara luas.

Perdagangan satwa dilindungi di Sumatera telahmerupakan bisnis menguntungkan yang melibatkanbanyak pelaku, mulai dari pemburu hingga penjual dantelah membentuk suatu rantai perdagangan tersendiri.Oleh karena itu, upaya penegakan hukum mutlakdiperlukan yang salah satu caranya adalah denganmemutus satu bagian dari rantai tersebut (misalnya padatingkat pasar). Harapannya dengan tidak ada lagi pasar,diasumsikan pasokan juga akan terhenti dan satwa-satwaterbebas dari kegiatan perburan ilegal.

Kampanye publikKampanye publikKampanye publikKampanye publikKampanye publik

Suatu program kampanye publik dengan menggunakanberbagai media yang dilakukan secara berkesinambungantentang perlunya membantu melestarikan satwadilindungi merupakan kegiatan yang harus dilakukan..Perlu diinformasikan kepada masyarakat secara luaskerugian yang mungkin ditimbulkan baik secara ekologimaupun ekonomi apabila satwa, termasuk yang terdapatdi Sumatera menjadi punah. Informasi terkini mengenaistatus keberadaan satwa yang terancam punah diSumatera serta bentuk-bentuk ancamannya perlu jugadisampaikan. Sebagai contoh, apabila perburuan harimauyang saat ini berlangsung tidak dikendalikan dandihentikan, maka diduga dalam satu atau dua dekademendatang Harimau Sumatera akan menjadi punah. Iniberarti Indonesia akan kehilangan seluruh jenis harimauyang pernah dimiliki (termasuk Harimau Bali danHarimau Jawa). Kampanye publik diperlukan salah satutujuannya adalah agar terbentuk opini publik, bahwadengan alasan apapun memperdagangkan satwadilindungi merupakan tindakan pidana. Diharapkan akanmuncul kesadaran kolektif dari masyarakat luas akanpentingnya melestarikan satwa dan terekpresi dalambentuk partisipasi nyata, misalnya dengan tidak membelisatwa dilindungi, termasuk membeli bagian-bagiantubuhnya.

Berbagai satwa kharismatik yang terdapat di Sumateramutlak harus dilestarikan untuk mempertahankankeutuhan ekosistim yang ada sehingga dapat memberkanpeningkatan kesejahteraan kepada manusia.Menghentikan perdagangan satwa dilindungi diSumatera harus diiringi pula dengan upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah dengan dukungan masyarakatuntuk menghentikan perusakan habitatnya yangbelakangan ini memiliki kecenderungan meningkat.Semoga tingginya kekayaan fauna di Sumatera tidak lagimenjadikan pulau ini sebagai pemasok perdagangan satwa,tetapi betul-betul memberikan manfaat yangberkelanjutan dengan berlandaskan pada kelestraiansatwanya. Semoga.

* Senior Project Officer Yayasan WWF IndonesiaSenior Project Officer Yayasan WWF IndonesiaSenior Project Officer Yayasan WWF IndonesiaSenior Project Officer Yayasan WWF IndonesiaSenior Project Officer Yayasan WWF Indonesia

LAPORAN UTAMA

Harimau dulunya tersebar dalam suatu wilayah yang luas dengan batas di barat adalah Turki dan Lautan Kaspia sampai Cina dan Siberia, di selatan adalah benua India & Asia Tenggara termasuk kepulauan Indonesia yakni Sumatera, Jawa dan Bali. Harimau Kaspia telah punahsejak tahun 1970 an, sedangkan di Indonesia Harimau Jawa dan Harimau Bali juga telah sirna. Diseluruh areanya yang tersisa, harimau (Panthera tigris ) merupakan spesies yang terancam. Alasannyasederhana saja, yaitu kegiatan manusia yang jumlahnya semakin bertambah dimana kucing besar initersebar. Penyebab utama turunnya jumlah harimau adalah hilangnya habitat, fragmentasi serta degradasihabitat dan perburuan harimau beserta mangsanya secara intensif.

Sebagian besar kawasan perlindungan di Asia ukurannya agak kecil. Sedangkan harimau sebagai preda-tor besar di puncak tatanan mata rantai makanan memerlukan lintasan yang luas. Kawasan perlindunganinti memang mutlak dibutuhkan bagi kelangsungan hidup harimau. Tetapi sama penting perencanaanruang pada tingkat lansekap sebagai dukungan bagi harimau dan mangsanya. Perencanaan ini perlumemastikan bahwa kawasan perlindungan menjadi cukup luas dan mencakup hutan dataran rendah,zona penyangga berhutan, dan koridor berhutan yang menghubungkan antara daerah-daerah hutantersisa.

Dua kebutuhan kunci bagi harimau adalah; kawasan luas dengan habitat alami dan populasi yang baikdari binatang ungulata sebagai mangsanya, termasuk babi hutan. Dalam tiga dasa warsa terakhir ini,penyusutan hutan di Sumatera telah terjadi dengan kecepatan yang menakutkan. Diperkirakan hutandataran rendah di luar kawasan yang dilindungi akan habis pada tahun 2005 sebagai akibat penebanganyang diikuti dengan pembukaan lahan untuk pertanian.

Kelangsungan hidup jangka panjang harimau di Sumatera akan tergantung pada keberhasilanmempertahankan kawasan hutan permanen, terutama kawasan hutan dataran rendah. Jaringan inti

MenjaminPelestarian HarimauJangka Panjang:

MemadukanMemadukanMemadukanMemadukanMemadukanPelestarian &Pelestarian &Pelestarian &Pelestarian &Pelestarian &PembangunanPembangunanPembangunanPembangunanPembangunandi Sumateradi Sumateradi Sumateradi Sumateradi Sumatera

***** Senior Environmental Specialist, Bank Dunia Senior Environmental Specialist, Bank Dunia Senior Environmental Specialist, Bank Dunia Senior Environmental Specialist, Bank Dunia Senior Environmental Specialist, Bank Dunia

oleh: Kathy MacKinnon*oleh: Kathy MacKinnon*oleh: Kathy MacKinnon*oleh: Kathy MacKinnon*oleh: Kathy MacKinnon*

DO

K.T

AM

AN

NASIO

NAL G

UN

UN

G LEU

SER

A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Harimau (Harimau (Harimau (Harimau (Harimau (Phantera tigrisPhantera tigrisPhantera tigrisPhantera tigrisPhantera tigris )))))

HHHHHarimau adalah hewan terbesar diantara keluarga kucing.Tubuhnya lebih ramping dan lebih sempit dari tubuh Singa.

Kerangka harimau memberi dukungan terhadap otot-otot tegasdari tubuh bagian belakang untuk membantu lompatannya danjuga memperhitungkan tungkai depannya yang kekar dalammenangkap dan menyeret mangsanya.

Kulit bulunya berfungsi sebagai penyamaran alamiah terhadapkeseluruhan cahaya dan bayangan di dalam lingkungan alamiah.Terlepas dari berbagai ras, kul i t bulunya biasanya berwarna dasarsama, coklat kekuning-kuningan semu merah, disel ingi garis-garisvertikal gelap. Perutnya putih dan parasnya berbercak putih.Cakarnya berbentuk kait dan dalam keadaan istirahat ditarikmasuk. Giginya digunakan untuk menggenggam mangsanya danmerobek-robek dagingnya.

Harimau berganti bulu menurut musim dan tidak tahan terhadappanas terik. Ini menunjukkan bahwa harimau berasal dari daerahberiklim dingin.Pada umur tiga tahun, harimau telah dewasa danselama 11 tahun berikutnya harimau betina akan beranak setiap2 - 5 tahun. Masa hamil 105 - 115 hari dan melahirkan anaksekaligus 2 - 6 ekor. Harimau biasanya hidup sendiri walaupunpergi berburu berdua. Mangsanya mulai dari celeng liar sampaikerbau. Pada masa kekurangan makanan, harimau juga memakankadal, katak bahkan buaya. Di India, harimau makan durian.Harimau dewasa liar membutuhkan 18 - 27 kg daging sekalimakan.Jenis-jenis harimau :1. Harimau Siberia (Panthera tigris al taica) di laporkan terdapat

200 ekor di alam2. Harimau Cina (P. t. amoyensis ), jenis yang sangat langka

dan pernah hidup di seluruh dataran Cina Selatan3. Harimau Benggala (P. t. tigris ), hidup di India mulai dari

Himalaya ke arah Selatan4. Harimau Kaspia (P. t. vi rgala), di jumpai di Kaspia, Kaulasus,

Karakal dan sebelah Utara Afganistan5. Harimau Sumatera (P. t. sumatrae), sub spesies yang terkenal

dengan tinggi pundak hanya 75 cm. Harimau di Sumaterahanya terdapat di dua tempat, di wilayah bergunung BaratDaya dan di beberapa bagian sebelah Utara.

Penebangan hutan mengakibatkan semakin sempitnya habitatharimau untuk mencari makan. Maka tidak jarang satwa inidijumpai melintas jalan dan bahkan mencari makan di sekitarkampung. Selain itu bulu yang indah dan banyaknya mitos-mitosyang telah melekat dengan keberadaan satwa ini mengakibatkansemakin hari semakin diburu orang, sehingga penurunanpopulasinya demikian drastis. Jangan sampai Harimau Sumateraakan mengalami nasib seperti Harimau Bali dan Jawa.( M. YusufM. YusufM. YusufM. YusufM. Yusuf)

kawasan perlindungan terbesar mempunyaiperanan kunci dalam pelestarian harimau. NasibHarimau Sumatera tidak terlepas dari keberhasilanusaha menjaga Taman Nasional utama sepertiGunung Leuser, Kerinci Seblat, Berbak-Sembilang,Bukit Barisan Selatan dan Way Kambas. Dalamsituasi krisis ekonomi dan desentralisasi, tekananterhadap hutan di Sumatera bertambah terussehingga tantangan bagi para konservasionismenjadi lebih besar dari apa yang pernah dihadapisebelumnya.

Peran Khusus Taman Nasional Kerinci SeblatPeran Khusus Taman Nasional Kerinci SeblatPeran Khusus Taman Nasional Kerinci SeblatPeran Khusus Taman Nasional Kerinci SeblatPeran Khusus Taman Nasional Kerinci Seblat

Proyek-proyek Konservasi dan Pembangunan yangTerpadu (ICDP = Integrated Conservation Devel-opment Project) di Asia berlangsung denganmemadukan antara pelestarian keragaman hayatidi taman maupun cagar alam, termasuk spesiesberkharisma seperti harimau, melalui pembangunansosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal. Proyekkonservasi harimau di Asia memberikan kegiatanekonomi alternatif bagi masyarakat lokal. Dengandemikian akan dapat mengurangi ancamanterhadap habitat alami dan margatsatwa dari usahapembukaan lahan untuk pertanian maupunperburuan. Salah satu proyek ICDP yang sangatmenentukan adalah di Kerinci Seblat, Sumatera.Kawasan ini dapat mendukung salah satu populasiharimau Sumatera yang terakhir dan dapatberkelanjutan.

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) adalahsalah satu kawasan konservasi terbesar danterpenting di Asia Tenggara. Taman Nasional initerbentang pada Bukit Barisan, meliputi wilayahdi empat propinsi dan mencapai luas hampir 1 jutahektar, atau sama dengan l/3 luas negara Belgia.TNKS dan daerah sekelilingnya mencakupberbagai habitat termasuk hutan dataran rendahyang kaya akan spesies, hutan bukit, lahan basahdataran tinggi yang unik, hutan pegunungan, danhabitat sub Alpin di gunung Kerinci. Denganketinggian 3.805 m.dpl gunung ini adalah yangtertinggi di Sumatera.

Taman Nasional ini luar biasa karena kekayaanspesiesnya. Tercatat lebih dari 4.000 jenistumbuhan (1/60 dari total dunia), lebih dari 350jenis burung (1/30 dari semua jenis burung)termasuk 14 dari 20 spesies endemik di dataranSumatera dan 144 spesies mamalia (73% darimamalia di Sumatera atau 1/30 total dunia). Banyak

8LAPORAN UTAMA

Proyek konservasi dan pembangunan di TNKSyang di dukung oleh Bank Dunia dan GEF (Ger-many Environment Fund) bertujuan untukmelindungi keragaman hayati dan mencegahadanya usaha lanjut fragmentasi habitat. Untukmencapai tujuan itu, proyek TNKS meningkatkanperlindungan dan pengelolaan kawasan denganmengikut sertakan masyarakat lokal, menerapkanpengelolaan berkelanjutan dan usahamempertahankan hutan permanen di kawasankonsesi daerah penyangga. Proyek ini akanmengembangkan suatu model untuk memadukankonservasi dan pembangunan pada tingkat regionaldan kabupaten yang juga dapat diterapkan padataman nasional lain di Asia.

Pendekatan terpadu ini akan membantumenstabilkan masalah batas taman danmengurangi tekanan terhadap flora dan faunahutan. Untuk itu masyarakat yang berbatasandengan taman diberikan mata pencaharianalternatif dan pembangunan pedesaan yangkonsisten dengan tujan konservasi. Lebih dari 130desa berbatasan dengan taman ditargetkan untukmenerima bantuan pembangunan melalui proyekterpadu ini.Tetapi sebaliknya desa-desa inidiwajibkan memenuhi perjanjian untukmendukung konservasi dan memperhatikan batas-batas taman serta margasatwa. Disamping itu proyekmembangun kemitraan antara instansi pemerintah,

Macan DahanMacan DahanMacan DahanMacan DahanMacan Dahan (Neofelis nebulosa )

HHHHHewan terbesar diantara kucing Asia yang mendekur, tidak mengaum - berbedadengan species kucing mengaum karena tulang lidahnya bersambungan. Panjang

hewan ini tidak sampai 1,90 m, termasuk panjang ekor 1 m, tinggi pundak 53 cm danberat 20 kg. Warna bulunya bervariasi dari coklat tua atau abu-abu cokelat kekuning-kuningan. Warna ini beransur-ansur beralih putih ke perutnya.

Sisi bawahnya bergambar bercak-bercak gelap lebar dengan dua ban dengan bansempit di antaranya yang memanjang. Ekornya panjang, kasar dan bercincin. Kepaladan parasnya bergaris-garis dan bercak-bercak gelap yang terutama jelas pada mukadan dahinya. Bagian belakang telinganya hitam, tetapi setiap telinganya berbercakcokelat kekuning-kuningan, kul i t berbulu pendek. Gigi taring di rahang atas panjangsekali.

Saat ini untuk menjumpai satwa ini sudah sangat susah. Penebangan hutan dankonversi lahan mengakibatkan semakin terbukanya habitat satwa ini. Perlindungandan penanganan yang serius terhadap Taman Nasional Bukit Tigapuluh diharapkandapat menjadi suatu langkah dalam menghambat penurunan populasi satwa liar ini.(M. YusufM. YusufM. YusufM. YusufM. Yusuf)

habitat dan spesies di TNKS serta daerahpenyangganya kurang diwakili atau tidak terdapatpada kawasan konservasi lain di Sumatera dan Asia.Kawasan ini merupakan tempat populasiberkelanjutan yang terakhir dari mamalia langkadan terancam. Mamalia itu tidak hanya HarimauSumatera saja, tetapi juga Kelinci Sumateraendemik, Badak Sumatera (spesies terkecil dari limaspesies badak), Harimau Dahan, Tapir Malaya danGajah Asia. Populasi harimau di Kerinci merupakancadangan penting bagi subspesies yang terancamini dan TNKS diakui sebagai prioritas utama tempatpelestarian harimau.

Banyak binatang memamah biak dan predatorbesar, termasuk harimau dan spesies mangsanya,membutuhkan kawasan luas hutan dataran rendahdan habitat alami yang memberikan lahanmakanan memadai serta akses tempat penjilatanmineral yang vital. Keutuhan taman dan nilaikeragaman hayatinya sedang terancam olehpenyerobotan oleh peladang dan perkebunan kayumanis, pertambangan yang tumpang tindih dengansebagian taman, serta penebangan hutan dataranrendah maupun perbukitan. Perburuan HarimauSumatera dan Badak Sumatera telah menjadimasalah khusus belakangan ini. Masalah inidiperburuk dengan kurangnya staf dan peralatanuntuk melakukan pengamanan secara efektif dalammelindungi taman.

ENVIR

ON

MEN

TAL INVESTIGATIO

N AG

ENC

Y

9A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

penilaian ekologis secara tepat untuk menentukanarea yang mempunyai keragaman hayati tinggi danpenting bagi margasatwa dalam kawasan HPH.Kawasan-kawasan yang diidentifikasi penting bagikeragaman hayati dan pelestarian daerah aliransungai akan dikembalikan kepada taman ataudipertahankan sebagai hutan lindung dalam HPH.Proyek juga akan memberikan bantuan teknis,pelatihan, monitoring dan audit yang independenterhadap pengelolaan hutan dan proyek pelestariandalam rangka membantu para pemegang HPHmenerapkan pengelolaan. secara berkelanjutan.Perhatian utama adalah bagaimana menjamin agarhutan yang telah ditebang secara ringan kemudiantidak dibuka untuk perkebunan sebagaimana yangtelah terjadi di banyak dataran rendah Sumatera.

Personil proyek juga akan bekerjasama denganinstansi kehutanan dan masyarakat lokal untukmemperbaiki penggunaan lahan. Diantarapenggunaan lahan ini termasuk hutankemasyarakatan yang konsisten dengan konservasikeragaman hayati dan perlindungan terhadaptutupan hutan permanen. Pengelolaan kehutanandilakukan dengan memadukan nilai-nilaikonservasi ke dalam kegiatan kehutanan sertadengan mempertahankan tutupan hutan permanendi daerah penyangga TNKS. Hal ini secara efektifakan menambah luas kawasan konservasi melaluiperlindungan habitat alami di luar taman.Disamping itu akan dapat menghasilkan suatumodel pengelolaan kehutanan yang berkelanjutandi daerah lain di Indonesia.

LSM lokal maupun nasional dan universitas dalamrangka memberikan pelayanan untuk konservasidan pembangunan.

Perhatian khusus diberikan untuk mencegahkerusakan habitat dan usaha fragmentasi tamanlebih lanjut, terutama terhadap hutan dataranrendah yang kaya akan spesies. Rencanapembangunan jalan dari Muara Labuh keKambang di propinsi Sumatera Barat digagalkankarena jalan itu akan membelah taman danmemberikan akses bagi perluasan pertanian danperburuan liar. Pemerintah telah menyetujuipenundaan pembangunan jalan baru sebelumadanya rencana tata ruang daerah dan rencanapengelolaan taman yang merekomendasikan zonasidan perlindungan kawasan yang mempunyaikeragaman hayati tinggi. Meskipun tiga konsesipenambangan tumpang tindih dengan taman akandiberikan ijin untuk melanjutkan eksplorasinya,konsesi lain tidak akan diberikan sebelum adanyakesepakatan batas taman. Setiap usulanpenambangan kandungan mineral akan dievaluasisecara kasus per kasus melalui proses AMDAL.Sebagai rekomendasi tambahan infrastrukturpenambangan harus berada di luar batas taman.

Memperluas lahan konservasiMemperluas lahan konservasiMemperluas lahan konservasiMemperluas lahan konservasiMemperluas lahan konservasike dalam hutan produksike dalam hutan produksike dalam hutan produksike dalam hutan produksike dalam hutan produksi

Selain melindungi keragaman hayati di dalamtaman, proyek TNKS berusaha untuk mengurangihilangnya keragaman hayati di hutan produksiberbatasan dengan taman, yaitu sebagian hutandataran rendah yang tersisa di Sumatera.Sebagaimana diusulkan pada tahun 1982, tamannasional itu luasnya 1,4 juta ha. Beberapa revisikemudian mengurangi luas kawasan ini hinggamenjadi 1 juta ha atau berkurangnya hutan dataranrendah dan hutan berbukit yang kaya akan spesies.Hutan-hutan ini kemudian diberikan kepada HPHmeskipun diantaranya terdapat kawasan luas yangditunjuk secara resmi sebagai hutan lindung untukmelindungi fungsi daerah aliran sungai.

Sebagai bagian dari stabilisasi dan rasionalisasi HakPenguasaan Hutan, proyek akan membantuDepartemen Kehutanan untuk meninjau danmerevisi batas antara taman dengan 17 HakPenguasaan Hutan di sekeliling taman dengankreteria yang didasarkan pada nilai-nilai keragamanhayati, penggunaan tanah dan biofisik maupundaerah aliran sungai. Proyek akan mendukun survei

Perburuan Harimau Sumatera dan Badak Sumatera telah menjadimasalah khusus belakangan ini: Kulit harimau yang dikeringkanKulit harimau yang dikeringkanKulit harimau yang dikeringkanKulit harimau yang dikeringkanKulit harimau yang dikeringkanuntuk dijual kepada para kolektor.untuk dijual kepada para kolektor.untuk dijual kepada para kolektor.untuk dijual kepada para kolektor.untuk dijual kepada para kolektor.

ALAI

N C

OM

POST

10Banyak spesies ungulata atau binatang berkuku lain lebihmenyukai vegetasi di hutan skunder. Tingkat populasimereka lebih tinggi di kawasan yang telah ditebang. Olehkarenanya, diharapkan harimau Kerinci akandiuntungkan dengan perlindungan habitat hutan secaraluas di sekeliling taman. Harimau juga akan diuntungkanjumlah mangsa yang bertambah di kawasan yeng telahditebang, asalkan otoritas pengelolaan (PKA =Perlindungan dan Konservasi Alam) dapat menegakkanhukum dan mendorong kegiatan anti perburuan liar.

Peran pembangunan sebagai alat konservasiPeran pembangunan sebagai alat konservasiPeran pembangunan sebagai alat konservasiPeran pembangunan sebagai alat konservasiPeran pembangunan sebagai alat konservasi

Akan tidak realistis dengan pembangunan dan matapencarian alternatif saja diharapkan bisa mengurangidampak masyarakat lokal terhadap taman. PengalamanICDP di banyak negara telah menunjukkan bahwastrategi itu dapat berhasil hanya kalau diikuti denganpenegakan hukum dan tindakan perlindungan. Banyakpembukaan lahan pertanian di Kerinci yang tidaksekedar demi pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagipetani miskin atau penduduk asli, melainkan pembukaanlahan oleh para spekulator untuk menanam tanamanbernilai seperti kayu manis (Cinamomum burmanni ).

Mungkin benar bahwa pendekatan kebijakan tradisional sendiri tidak akan melindungi Kerinci danmargasatwanya dari penyerobotan dan perburuan. Namun demikian, pada kenyataannya pendekatanitu belum pernah dicobakan. Sejak 1982 hingga sekarang, taman itu dikelola sebagai suatu kegiatanproyek dengan sedikit dana dan sumber daya manusia. Proyek yang sedang berjalan baru pertama kalinyamenyediakan sumber daya dan komitmen pemerintah untuk menegakkan peraturan taman. Perlindungantaman, rasionalisasi batas dan langkah-langkah untuk melindungi keragaman hayati dan spesies kunci didalam kawasan hutan dataran rendah, baik yang berada di dalam maupun di luar taman, merupakankegiatan penting dari proyek

Meskipun proyek TNKS bukan dirancang secara spesifik untuk konservasi harimau, perlindungan danpengelolaan yang lebih baik terhadap taman dan hutan disekelilingnya sebagai kawasan hutan permanenakan menguntungkan harimau dan banyak spesies flora dan fauna lainnya yang menjadi bagian dariekosistem ini. Pengembangan taman nasional dan cagar alam secara efektif tidak hanya sekedar untukmelindungi kawasan-kawasan habitat alami. Tetapi juga penting untuk mngurangi penangkapan harimaudan mangsanya.Di seluruh dunia, perburuan secara berlebihan merupakan sebab punahnya banyak spesies mamaliabesar. Bahkan di hutan-hutan tropis perburuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-haripun akantidak berkelanjutan dan akan menghabiskan semua mamalia dan burung kecuali yang kecil-kecil. Populasiharimau sehat membutuhkan populasi mangsa yang sehat pula. Harimau berkembang biak secara cepat.Jika harimau dan mangsanya terlindungi secara baik akan dapat berkembang kembali dari tingkat populasiyang rendah. Dengan menangkap babi hutan dan kijang sebagai mangsanya, dimana keduanyamerupakan hama terhadap ladang pertanian, harimau dapat menjadi teman petani karena mengendalikanbinatang hama.

Di Indonesia harimau berada pada ujung penyebarannya. Mereka tidak pernah sampai Kalimantan dansekarang telah menghilang dari Bali (mengalami kepunahan pada 1940 an) dan Jawa (menjelang 1970an). Sekarang hanya populasi harimau Sumatera yang tersisa. Harimau ini adalah yang tercantik darisemua jenis kucing besar juga menjadi bagian tak terpisahkan dari ceritera rakyat Indonesia serta menjadi

LAPORAN UTAMA

11

JaringanJaringanJaringanJaringanJaringanPerdagangan SatwaPerdagangan SatwaPerdagangan SatwaPerdagangan SatwaPerdagangan Satwa

KKKKKeberadaan satwa seperti gajah, badak dan harimau dilindungi UU No. 5/1990 tentang

Konservasi Sumberdaya Alam. Perlindungan ini dikaitkan denganpopulasinya sudah langka. Bahkan di antaranya hanya hidup didaerah-daerah tertentu, sehingga j i ka tidak di l indungi , satwa i tuakan punah.

Kelangkaan dan sekal igus kepunahan satwa i tu juga terjadi karenamaraknya perburuan satwa, dengan motivasi beragam: karenaalasan hobi , status sosial hingga kekuatan unsur magis yang dimi l ikibeberapa organ tertentu tubuh satwa itu. Ada yang memanfaatkanfisiknya secara utuh, atau hanya beberapa organ tubuh tertentu.Namun, perdagangan organ tubuh ini, sesuai peminatnya, masihpada tingkat lokal .

Meski sudah ada aturannya, para kolektor mampu menyiasati.Caranya, membentuk jaringan perdagangan, dengan simpul sampaike lokasi di mana satwa i tu berada. Yang menarik, di setiap simpulada saja pihak tertentu yang membekingi-biasanya aparatkeamanan. Makin ke atas simpulnya, makin tinggi pula pangkatyang membekingi.

Simpul itu berawal dari perburuan dan ada yang hanya bertujuanmengamankan diri dari serangan satwa yang sudah tergangguhabitatnya, karena hutan dikonversi. Mereka bermukim di pinggirdan di dalam kawasan hutan. Tapi di sinilah bencana itu bermula.Para pemburu yang mengandalkan sumber ekonominya dari produkpertanian, tergiur dengan hasil buruan, yang secara ekonomi jauhlebih tinggi dibanding produk pertanian.

Para pemburu ini, dengan iming-iming harga cukup tinggi,mengumpulkan satwa dengan berbagai cara. Harimau dan badak,misalnya, ditangkap dengan menggunakan jebakan berupa jerat,atau menggunakan lobang. Hasil jebakan itu dibunuh dan tubuhnyadikul i ti . Kul i t ini kemudian dikemas dalam larutan spri tus sebagaibahan pengawet. Sedang organ tubuh berupa tulang-belulang danbeberapa organ keci l seperti tulang costae, taring dan kumis jugadijual, karena ada kolektor dan paranormal yang mengaitkankeampuhan organ itu dengan unsur magis.

Hasilnya dikirim ke simpul berikutnya, yakni penampung (middle-man), yang bermukim di ibukota kecamatan atau kota kabupaten.Dari sini l ah, beking-beking i tu mulai berperan: setiap ada raziamereka yang kemudian menyelamatkan dari operasi. Dari sini pulasimpul itu mulai menyebar. Ada yang mengirim ke middle-mantingkat propinsi, ada pula yang langsung ke Jakarta, sebelumsampai ke tangan pengguna akhir. Biasanya, pengguna akhir,yang mengaku kolektor, adalah para jenderal atau orang berduit.Kulit harimau yang sudah diberi bahan pengawet baru kemudiandi- offset . Kadang middle-man langsung melakukan pengopsetansehingga harga jualnya lebih tinggi .

Begitulah mata rantai dan simpul perdagangan satwa, yang mampumenggerayangi satwa langka hingga ke tengah hutan sekalipun.Tinggal lagi kejelian aparat untuk memutus simpul demi simpul,sehingga satwa yang langka itu tidak punah, hanya karena hobiatau kepentingan ekonomi semata. (B ZetraB ZetraB ZetraB ZetraB Zetra)

A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

bagian ekosistem hutan Sumatera. Kerinci Seblatdan Taman Nasional besar lainnya memberikankesempatan terakhir bagi pelestarian binatangcantik ini. Selain untuk perlindungan terhadapkeragaman hayati, taman-taman nasionalmemberikan pelayanan ekosistem yang pentingseperti misalnya perlindungan daerah aliran sungai,konservasi tanah, perbaikan iklim, rumah bagipenyerbuk alami, penabur benih dan pemakan

serangga yang membantu mengendalikan hamaserangga pada ladang petani. Selain itu, tamannasional memberikan kesempatan penting kepadapara mahasiswa dan orang yang tinggal berdekatandengan taman untuk melakukan kegiatan rekreasi,pendidikan dan penelitian. Memadukan konservasidengan pembangunan regional merupakankesempatan baik untuk melestarikan kucing besarcantik ini dan margasatwa lainnya di Sumatera.

Organ tubuh berupa tulang-belulang dan beberapa or-gan kecil seperti tulang costae , taring dan kumis jugadijual: Cakar & taring harimau Cakar & taring harimau Cakar & taring harimau Cakar & taring harimau Cakar & taring harimau

FOTO

-FO

TO:C

HAE

RU

L SALE

H/W

WF IN

DO

NES

IA

12

SSSSSebagian masyarakat Melayu sepanjang Sungai Cinaku percaya tentang Dewa Rimau yang dianggap sebagai pemelihara kampung,

menjaga kampung dari gangguan atau penyakit. Menurut pengingah(pemelihara) Dukun Rimau, harimau adalah peliharaan Dewa Rimau.Perburuan harimau dan penghancuran hutan dianggap melemahkandan merusak nilai-nilai kepercayaan dan adat mereka. Kami berusahamewawancarai Pak Nahar, selaku Dukun Rimau, tetapi tidak berhasilkarena sedang sakit keras. Namun, Pak Toha, penduduk Dusun SungaiSantan, Desa Anak Talang, PWK Aur Cina, Kabupaten Indragiri Hulu,Riau, selaku pengingah, berhasil diwawancarai. Berikut penuturanbeliau kepada Mangara SilalahiMangara SilalahiMangara SilalahiMangara SilalahiMangara Silalahi.

Bapak dijuluki masyarakat sebagai Pengingah Dukun Bapak dijuluki masyarakat sebagai Pengingah Dukun Bapak dijuluki masyarakat sebagai Pengingah Dukun Bapak dijuluki masyarakat sebagai Pengingah Dukun Bapak dijuluki masyarakat sebagai Pengingah DukunRimau, apa maknanya?Rimau, apa maknanya?Rimau, apa maknanya?Rimau, apa maknanya?Rimau, apa maknanya?Pengingah Dukun Rimau adalah orang yang mengetahui Dukun Rimau,alat-alat yang digunakan, pelaksana dan yang bertanggung jawabatas kejayean (mendirikan) Dukun Rimau.

Apa makna Dukun Rimau? Dan apa kriteria menjadiApa makna Dukun Rimau? Dan apa kriteria menjadiApa makna Dukun Rimau? Dan apa kriteria menjadiApa makna Dukun Rimau? Dan apa kriteria menjadiApa makna Dukun Rimau? Dan apa kriteria menjadiDukun Rimau?Dukun Rimau?Dukun Rimau?Dukun Rimau?Dukun Rimau?Dukun Rimau adalah orang yang ketuju (dituju) oleh Dewa Rimau(moyang) dan bisa menjelma menjadi harimau yang dipercayakanmenjaga dan memelihara kampung. Orang yang ketuju itu biasanyaorang yang tenang, lurus, jujur dan berdasarkan keturunan.

Bagaimana bapak bisa menjadi Pengingah Dukun Rimau?Bagaimana bapak bisa menjadi Pengingah Dukun Rimau?Bagaimana bapak bisa menjadi Pengingah Dukun Rimau?Bagaimana bapak bisa menjadi Pengingah Dukun Rimau?Bagaimana bapak bisa menjadi Pengingah Dukun Rimau?Selain berdasarkan keturunan, saya juga ditunjuk oleh paman Naharsebagai Dukun Rimau untuk menjadi pengingah karena sayamerupakan anak betina (anak keturunan perempuan) dari dukun.

Menurut bapak bagaimana Pak Nahar menjadi Dukun Menurut bapak bagaimana Pak Nahar menjadi Dukun Menurut bapak bagaimana Pak Nahar menjadi Dukun Menurut bapak bagaimana Pak Nahar menjadi Dukun Menurut bapak bagaimana Pak Nahar menjadi DukunRimau dan apa fungsinya?Rimau dan apa fungsinya?Rimau dan apa fungsinya?Rimau dan apa fungsinya?Rimau dan apa fungsinya?Kalau proses gaibnya saya kurang tahu, tetapi awalnya paman Naharsaki t, kemudian seperti orang gi la sering pergi ke hutan sendi ri padamalam hari. Kemudian saya mengusulkan agar dilakukan upacarapenyemahan dan menjayean Dukun Rimau berdasarkan tandadanaturan orang tua dahulu. Fungsi Dukun Rimau adalah untukmengetahui, memelihara dan jalan bagi Dewa Rimau jika ada suatubahaya yang akan datang akibat masyarakat (termasuk orang luar)melanggar adat.

Bagaimana asal usul Dewa Rimau serta harimau liarBagaimana asal usul Dewa Rimau serta harimau liarBagaimana asal usul Dewa Rimau serta harimau liarBagaimana asal usul Dewa Rimau serta harimau liarBagaimana asal usul Dewa Rimau serta harimau liaritu sendiri?itu sendiri?itu sendiri?itu sendiri?itu sendiri?Dewa Rimau adalah dewa pemelihara dan penjaga kampung (bentukgaib) baik itu dari serangan penyakit, harimau liar dan dewa-dewajahat. Cerita asal-usulnya, Nenek Moyang kami berasal dari SungaiTunu di Desa Durian Cacar, ia tujuh beradik-kakak. Keti ka berpindah-pindah, ke enam kakaknya habis di makan macan (harimau). Lalu sibungsu panas hati ia terus memburu harimau dan terus berkelana dihutan-hutan sebagai pembalasan tetapi tidak pernah berjumpa. Suatuketika si bungsu bertemu dengan ke enam kakaknya (bentuk gaib),kemudian ia diantar pulang ke rumah isterinya tetapi ke enamkakaknya dan si bungsu itu telah menjelma menjadi harimau. Pendekcerita, jika ada musuh dan ada yang mengganggu si bungsu ia menjadiharimau. Moyang kami itulah Dewa Rimau dan yang menurun kepadakami hingga sekarang. Sedangkan harimau liar adalah peliharaanDewa Rimau dalam bentuk nyata, sehingga kalau kami berjumpa di

hutan kami sebut datuk. Buktinyakami disini belum pernahkedengaran dimakan harimau,kalau orang luar sudah banyakkarena semberono.

Apakah bapak pernahApakah bapak pernahApakah bapak pernahApakah bapak pernahApakah bapak pernahmengalami kejadian ataumengalami kejadian ataumengalami kejadian ataumengalami kejadian ataumengalami kejadian ataupengalaman tentang Dewapengalaman tentang Dewapengalaman tentang Dewapengalaman tentang Dewapengalaman tentang DewaRimau ?Rimau ?Rimau ?Rimau ?Rimau ?Sekitar tahun 1972 PT. IFA.mengambil kayu tanpa permisikepada dukun rimau danmasyarakat di sini . Lebih dari 5orang karyawannya mati dimakan harimau. Pimpinan PT . IFA. akhirnyamemanggil Dukun Nahar dan melakukan upacara penyemahan. Namun PTIFA tidak diperbolehkan mengambil kayu di hutan Sungai Patimah yangluasnya 4 km² (1600 ha). Kemudian sekitar tahun 1994 ada 12 orangtim survey penambangan timah masuk dari Peranap tanpa permisi, seorangdiantaranya wanita. Pada hari pertama ada yang hilang, kemudian disusultemannya. Kiranya sudah mati dimakan harimau. Yang selamat hanya duaorang yai tu wani ta dan pria.

Menurut bapak bantuan apa yang bisa diberikan Dewa RimauMenurut bapak bantuan apa yang bisa diberikan Dewa RimauMenurut bapak bantuan apa yang bisa diberikan Dewa RimauMenurut bapak bantuan apa yang bisa diberikan Dewa RimauMenurut bapak bantuan apa yang bisa diberikan Dewa Rimaukepada masyarakat?kepada masyarakat?kepada masyarakat?kepada masyarakat?kepada masyarakat?Memberi tahu kepada masyarakat atau dukun kalau ada gangguan ataubahaya dari dewa atau roh-roh lain dengan memperdengarkan suaranyaatau memperlihatkan dirinya, menjaga hewan piaran dari gangguanharimau liar dan mengobati penyakit.

Kalau harimau mengamuk atau memakan manusia, ada apaKalau harimau mengamuk atau memakan manusia, ada apaKalau harimau mengamuk atau memakan manusia, ada apaKalau harimau mengamuk atau memakan manusia, ada apaKalau harimau mengamuk atau memakan manusia, ada apakiranya?kiranya?kiranya?kiranya?kiranya?Harimau mengamuk akibat masyarakat melanggar adat, ada kesalahanatau melanggar ketentuan syarak (agama). Misalnya, melambas (membukahutan rimba) tanpa permisi, berburu harimau, berbuat zina ataupelanggaran ketentuan lainnya.

Kami sering mendengar istilah Cinaku, kiranya apa itu danKami sering mendengar istilah Cinaku, kiranya apa itu danKami sering mendengar istilah Cinaku, kiranya apa itu danKami sering mendengar istilah Cinaku, kiranya apa itu danKami sering mendengar istilah Cinaku, kiranya apa itu danbagaimana keberadaannya sekarang?bagaimana keberadaannya sekarang?bagaimana keberadaannya sekarang?bagaimana keberadaannya sekarang?bagaimana keberadaannya sekarang?Cinaku yang disebut-sebut orang itu adalah Dewa Rimau yang terkadangmenjelma menjadi manusia, biasanya karena ada kesalahan pendatangatau orang yang diganggu. Sekarang jarang memper-lihatkan diri karenamasyarakat sebagian besar sudah tidak percaya lagi.

Bagaimana pandangan bapak tentang perburuan harimau,Bagaimana pandangan bapak tentang perburuan harimau,Bagaimana pandangan bapak tentang perburuan harimau,Bagaimana pandangan bapak tentang perburuan harimau,Bagaimana pandangan bapak tentang perburuan harimau,penghancuran hutan dan dampaknya terhadap masyarakat?penghancuran hutan dan dampaknya terhadap masyarakat?penghancuran hutan dan dampaknya terhadap masyarakat?penghancuran hutan dan dampaknya terhadap masyarakat?penghancuran hutan dan dampaknya terhadap masyarakat?Dengan adanya penghancuran hutan dan perburuan harimau sepertinyamelemahkan dan merusak nilai-nilai kepercayaan dan adat. Kalau perburuanharimau di desa kami belum ada, kalau ada akan kami larang. Dampaknyaterhadap masyarakat, harimau akan mengamuk dan memakan orang yangbersalah atau akan merusak kita dan penyakit datang

Bagaimana cara melestarikan harimau dan Dewa Rimau?Bagaimana cara melestarikan harimau dan Dewa Rimau?Bagaimana cara melestarikan harimau dan Dewa Rimau?Bagaimana cara melestarikan harimau dan Dewa Rimau?Bagaimana cara melestarikan harimau dan Dewa Rimau?Tetap mengajak seluruh masyarakat Anak Talang mendirikan Dukun Rimau,melarang berburu harimau, mempertahankan hutan Sungai Patimahsebagai tempat berdiamnya Dewa Rimau. Setiap tahunnya “menyanggar ”(memberi sesajen pada Dewa Rimau).

Apa harapan bapak tentang kehidupan harimau liar danApa harapan bapak tentang kehidupan harimau liar danApa harapan bapak tentang kehidupan harimau liar danApa harapan bapak tentang kehidupan harimau liar danApa harapan bapak tentang kehidupan harimau liar dankepercayaan terhadap Dewa Rimau?kepercayaan terhadap Dewa Rimau?kepercayaan terhadap Dewa Rimau?kepercayaan terhadap Dewa Rimau?kepercayaan terhadap Dewa Rimau?Harimau jangan diganggu, hutan tempat hidup harimau dan dewa tetapdipertahankan, melestarikan dan menjunjung nilai kepercayaan terhadapDewa Rimau karena hal itu kami anggap sebagai sejarah . Karena yangnamanya manusia harus punya sejarah .

“Dewa Rimau Sebagai“Dewa Rimau Sebagai“Dewa Rimau Sebagai“Dewa Rimau Sebagai“Dewa Rimau SebagaiPengingahPengingahPengingahPengingahPengingah Harimau Liar” Harimau Liar” Harimau Liar” Harimau Liar” Harimau Liar”

MAN

GAR

A SILALAH

I/AS&P

13

Satwa Purba

Famili Rhinocerotidae adalah satu dari tigakeluarga satwa berkuku ganjil (Perisso-dactyla). Kedua famili lainnya adalah Equidae

(kuda) dan Tapiridae (tapir). Ketiga famili ini bukankeluarga besar, Equidae hanya memiliki 7 specieskuda, Tapiridae empat species dan Rhinocerotidaelima species, dua di antaranya hidup di Indonesia,yaitu Badak Sumatera dan Badak Jawa.

Famili Perissodactylae tercatat telah hidup di bumisejak 58 juta tahun yang lalu. Badak purba munculsekitar 54 juta yang lalu, dan ini menjadikannyasalah satu satwa mammalia tertua yang masih hidup.Sekitar 40 juta hingga 7 juta tahun yang lalu, badaktersebar luas di bumi, memiliki banyak species danberjumlah besar. Kini, empat dari lima species badakterancam kepunahan. Sayangnya, badak kita di In-donesia yang paling “sengsara.”

Badak MungilBadak MungilBadak MungilBadak MungilBadak Mungil

Badak Sumatera adalah badak yang paling kecil(beratnya sering tidak mencapai 1000 kg,sementara Badak Jawa dapat seberat 1,5-2 ton).Walaupun berperawakan kecil, Badak Sumateraternyata merupakan jenis badak tertua. Dibandingdengan fosil badak dari 40 juta tahun yang lalu,tidak dijumpai banyak perbedaan.

Kekhasan Badak Sumatera adalah bulunya. Darisemua species badak, bisa dikatakan BadakSumateralah yang paling gondrong. Sewaktu bayi,

Badak Sumatera

Terunik di DuniaTerunik di DuniaTerunik di DuniaTerunik di DuniaTerunik di DuniaNamun PalingNamun PalingNamun PalingNamun PalingNamun PalingTerancamTerancamTerancamTerancamTerancam

***** Project Executant WWF Indonesia Project Executant WWF Indonesia Project Executant WWF Indonesia Project Executant WWF Indonesia Project Executant WWF Indonesia

Taman Nasional Ujung Kulon - Jawa BaratTaman Nasional Ujung Kulon - Jawa BaratTaman Nasional Ujung Kulon - Jawa BaratTaman Nasional Ujung Kulon - Jawa BaratTaman Nasional Ujung Kulon - Jawa Barat

oleh: Nazir Foead*oleh: Nazir Foead*oleh: Nazir Foead*oleh: Nazir Foead*oleh: Nazir Foead*

tubuhnya ditutupi bulu tebal, yang kemudiansemakin jarang seiring dengan pertumbuhannya.Badak Sumatera bercula dua, seperti badak-badakAfrika. Memang, menurut para ahli, kekerabatkanBadak Sumatera ke saudara Afrikanya lebih dekatdaripada ke Badak Jawa (Badak Jawa bercula satu).Cula badak sebetulnya bukan tanduk seperti padakerbau atau rusa. Cula badak adalah kulit yangmengeras.

Layaknya Badak Jawa, Badak Sumatera hidup dihutan (Badak Afrika dan Badak India hidup sukahidup di savana). Mereka mampu hidup hingga dihutan-hutan pegunungan, walau lebih seringdijumpai dekat daerah berair. Jam aktifnya lebihsering pada malam hari. Di siang hari, BadakSumatera umumnya berkubang dan istirahat.Lumpur kubangan di kulit badak berfungsi untukmempertahankan kelembaban kulitnya sekaligussebagai lapisan pelindung dari gigitan seranggahutan.

Makanannya mencakup dedaunan, ranting muda,kulit kayu dan buah-buahan seperti mangga hutanatau buah pohon beringin. Tanaman di kebun jugaterkadang dimakannya. Dan layaknya banyaksatwa herbivora, Badak Sumatera memerlukangaram yang memang kurang terdapat di dalamkandungan makanannya.

A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

DO

K. W

WF IN

DO

NES

IA

14LAPORAN UTAMA

Anak Badak Sumatera sering lahir pada musimhujan (antara Oktober dan April). Lamakandungan sekitar 400 hari. Anak yang baru lahirdapat mencapai berat 35 kg, dan akan disapihinduknya hingga 17 bulan. Badak betinamelahirkan anak pertama pada usia sekitar 7-8tahun, dan memerlukan sekitar empat tahun jedahuntuk kelahiran kedua.

Tolonglah BadakTolonglah BadakTolonglah BadakTolonglah BadakTolonglah Badak

Jika dulu Badak Sumatera hidup di hampir seluruhhutan Sumatera, dan bahkan hingga ke Indiabagian timur dan kaki gunung Himalaya di Bhutan.Kini satwa ini hanya bisa dijumpai di Sumatera,Kalimantan dan mungkin di sebagian Indochina(lihat peta). Jumlahnya kini tidak lebih dari 360ekor, dimana setengahnya berada di taman-tamannasional di Sumatera. Pada dasawarsa 1980 dan 90-an, jumlah Badak Sumatera berkurang hinggasetengah dalam waktu hanya 10 tahun. Ancamanpaling nyata terhadap kelangsungan hidup satwaini adalah perburuan dan degradasi habitat.

Siamang Siamang Siamang Siamang Siamang (Hylobates(Hylobates(Hylobates(Hylobates(Hylobatessyndactilus)syndactilus)syndactilus)syndactilus)syndactilus)

TTTTTerdapat 8 jenis Siamang. Di Paparan Sunda, ada Hylobates syndactilus ,H. agilis, H. lar . Di Sumatera, H. klosii yang endemik di Pulau Mentawai

dan H. mol loch di jumpai di Pulau Jawa, serta H. agi l i s dan H. muel leri di jumpaidi Pulau Kalimantan.

Siamang merupakan jenis Primata yang tidak berekor dan mempunyai ukurantubuh terbesar di banding jenis Hylobates lainnya. Individu jantan dewasamemi l i ki berat badan 10 - 12 kg, betina sediki t lebih keci l . Siamang mempunyaipanjang badan mencapai 90 cm dan warna bulu hitam polos seperti lutung,tetapi tidak berjambul di kepalanya. Siamang mempunyai kantong suara ditenggorokan yang berukuran sebesar kepalanya sendiri. Kantong suara inisangat berguna membantu memperkeras suaranya.

Siamang mempunyai tangan yang panjang dibanding kaki. Jari-jarinya jugapanjang. Tangannya digunakan untuk berpegangan pada waktu berayun didahan atau berpindah dari dahan ke dahan. Kakinya di pakai untuk memegangranting dan makanan sambil berayun. Ciri khas lain dari Siamang ialah jari-jari tangan kedua dan ketiga dipertautkan oleh selaput seolah -olah keduanyabersatu.

Habitat utama Siamang adalah hutan-hutan tropika dan hutan pegunungandi bawah 2000 di atas permukaan laut. Tetapi umumnya siamang hiduppada hutan dataran rendah. Siamang termasuk omnivora dengan komposisimakanan 43% daun (38 % daun muda dan 5 % daun tua), 36 % buah ( 22% Ficus sp., 14 % lainnya), 6 % bunga, 15 % serangga dan binatang kecillainnya. Siamang yang terdapat di Sumatera menghuni hutan- hutan disepanjang Bukit Barisan dan Sumatera bagian Timur.

Siamang termasuk ke dalam primata arboreal, sebagian besar hidupnyatergantung pada tajuk yang tinggi dan saling bersambungan. Berbeda denganjenis beruk dan monyet ekor panjang yang dapat bergerak di tajuk bawah danbahkan sering di jumpai di lantai hutan.

Tajuk pohon yang saling bersatu membantu Siamang untuk berpindah dalammencari makanan dan sebagai tempat berlindung dari pemangsa. Penebanganhutan, konversi hutan yang belakangan ini semakin tak terkendalimenyebabkan semakin menyempitnya habitat satwa ini. Kawasan berlindungbagi satwa ini berupa kawasan konservasi juga telah di rambah. Mel ihat kondisiseperti ini, jika tidak ada usaha untuk menjaga habitat primata yang langkaini maka tidak akan lama jenis primata ini akan sulit dijumpai dan bahkanakan punah. Taman Nasional Bukit Tigapuluh yang merupakan satu-satunyaperwakilan hutan hujan dataran rendah yang masih dalam kondisi cukup baikmerupakan surga bagi kelangsungan hidup jenis satwa ini. (M. YusufM. YusufM. YusufM. YusufM. Yusuf)

Badak Sumatera diburu untuk diambil culanya.Cula badak sebetulnya tidak memiliki khasiatistimewa. Bagi kalangan masyarakat Cina, culabadak memang dikenal dapat menurunkan demam.Namun dengan begitu banyak obat demam padajaman sekarang, yang tentunya jauh lebih murah,penggunaan cula badak sebagai obat demam sangattidak dapat dibenarkan.

Kini , harapan kelangsungan hidup satwa ini berada pada empattaman nasional di Sumatera: Leuser, Kerinci Seblat, Bukit BarisanSelatan dan Way Kambas: Badak Jawa di Taman Nasional Badak Jawa di Taman Nasional Badak Jawa di Taman Nasional Badak Jawa di Taman Nasional Badak Jawa di Taman NasionalUjung KulonUjung KulonUjung KulonUjung KulonUjung Kulon

ALAI

N C

OM

POST

ALAI

N C

OM

POST

15Perusakan hutan secara permanen di Sumatera jugaturut mengurangi jumlah populasi satwa ini. BadakSuamtera hanya bisa hidup di hutan. Denganditebangnya hutan, untuk dikemudiandikonversikan menjadi lahan pertanian ataupemukiman, tamat jugalah riwayat badak yanghidup di hutan tersebut.

Kini, harapan kelangsungan hidup satwa ini beradapada empat taman nasional di Sumatera: Leuser,Kerinci Seblat, Bukit Barisan Selatan dan WayKambas. Inilah benteng pertahanan terakhirpopulasi Badak Sumatera. Keempat kawasan yangluas totalnya lebih dari 3 juta hektar ini jika dikeloladengan baik dapat menampung 3000 ekor badak.Jelas di sini, kebijakan pemerintah menetapkanempat kawasan taman nasional di atas sudah sangattepat. Permasalahannya juga bukan pada kesulitansang badak sendiri dalam berkembang biak, namunpada tindakan destruktif manusia terhadap mereka.Dua syarat utama populasi badak dapat berkembangdari 150 ekor hingga 3000 ekor ini: stop perburuandan pembabatan hutan taman nasional.

Ada banyak harapan ditumpukan kepadapemerintahan kini yang relatif sudah demokratis,dalam hal penegakan hukum dan pemberdayaankehidupan masyarakat pedesaan sekitar kawasankonservasi. WWF sadari adalah tidak adil jikahanya melarang masyarakat saja untuk tidakmerusak kawasan konservasi tanpa memberikanalternatif jalan keluar. Kedua hal ini harusberbarengan diupayakan.

Untuk itu, WWF, IRF (International Rhino Foun-dation) dan YMR (Yayasan Mitra Rhino) besertaDitjen Pelestarian dan Konservasi Alammendukung aktivitas patroli yang dilakukan olehRPU (Rhino Protection Unit) di Taman NasionalKerinci Seblat, Bukit Barisan Selatan dan WayKambas. RPU bekerja keras untuk membersihkanhutan taman nasional dari jerat-jerat badak.Tentunya tidak badak saja yang diperhatian olehaktivitas ini, namun satwa lainnya seperti harimauyang sering juga dijerat di hutan taman nasionaldapat hidup lebih aman.

Untuk membantu kehidupan masyarakat sekitartaman nasional, WWF juga melakukanpermberdayaan kehidupan ekonomi seperti telahdilakukan dalam beberapa tahun terakhir di TamanNasional Kerinci Seblat. Dalam waktu dekat, WWFjuga akan melakukan upaya serupa bersamamasyarakat di sekitar Taman Nasional Bukit BarisanSelatan. Diharapkan, dengan peningkatankesejahteraan tentunya kegiatan perburuan badakdan perusakan habitat badak dapat dihentikan.Dengan demikian, baik manusia dan BadakSumatera dapat hidup berdampingan. Kuncinya,kita manusia inilah yang harus menyayangi sangbadak dan tempat tinggalnya. Kitalah yang memilikiakal untuk menciptakan kondisi hidup yangnyaman baik untuk kita maupun untuk badak.

A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Peta penyebaran badak (dahulu & saat ini)Peta penyebaran badak (dahulu & saat ini)Peta penyebaran badak (dahulu & saat ini)Peta penyebaran badak (dahulu & saat ini)Peta penyebaran badak (dahulu & saat ini)

16

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu jenis mamalia besar yang terdapat di Pulau Sumatera. Hampir seluruh Pulau Sumatera mulai dari Lampung sampai Aceh merupakan habi-

tat gajah. Gajah Sumatera dapat ditemukan di berbagai tipe ekosistem. Mulaidari pantai sampai ketinggian di atas 1.750 meter seperti di Gunung Kerinci. Habitat gajah dapat berupahutan primer, hutan sekunder bahkan di daerah pertanian. Habitat yang paling disenangi adalah hutandataran rendah.

Tahun 1993 populasi gajah sumatera tinggal 44 kelompok atau diperkirakan antara 2.800 – 4.800 ekor.Terbesar ada di Propinsi Lampung sebanyak 13 kelompok. Sumatera Selatan, 8 kelompok. Jambi, 5kelompok. Bengkulu, 2 kelompok. Riau, 11 kelompok. Sumatera Barat 1 kelompok dan Aceh 4 kelompok(Departemen Kehutanan, 1993). Dari jumlah tersebut, 14 kelompok berada di dalam kawasan konservasidengan jumlah perkiraan 1.030 ekor dan sisanya di luar kawasan konservasi.

Sebelum tahun 70an, populasi gajah di alam lebih besar dari sekarang, akan tetapi masalah yang timbulakibat gangguan satwa liar gajah terhadap masyarakat sumatera belum begitu tampak. Kondisi inimenunjukkan habitat gajah di Bumi Swarna Dwipa tersebut masih dalam keadaan seimbang. Dengankata lain, ekosistem Pulau Sumatera belum terlalu terganggu.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meluasnya lahan pertanian serta meningkatnyapembangunan di segala sektor, maka sejak tahun 1980-an sering muncul masalah gangguan satwa liargajah terhadap pemukiman, perkebunan dan perladangan masyarakat sumatera. Gangguan tersebut terjadiakibat dari perencanaan dan penggunaan tata ruang wilayah yang belum atau kurang memperhatikansatwa liar gajah sebagai faktor pertimbangan dalam penetapan tata ruang wilayah.

Perilaku Gajah SumateraPerilaku Gajah SumateraPerilaku Gajah SumateraPerilaku Gajah SumateraPerilaku Gajah Sumatera

Sumber pakan gajah berasal dari hutan primer, hutan skunder bahkan jenis-jenis tanaman pertanianseperti daun pohon karet dan kelapa sawit. Dari kelompok rumput-rumputan, jenis tebu liar (Saccharumspontanium ) adalah yang paling digemari. Umumnya gajah meraih makanannya dengan cara browseratau dengan merusak tumbuhannya. Batang kayu (cambium) juga dimakan untuk memenuhi kebutuhanmineral terutama kalsium sebagai memperkuat tulang, gigi dan gading yang terus tumbuh. Gajah jugamembutuhkan sodium untuk menjaga kesehatan tubuhnya sehingga keberadaan salt lic k sangatdiperlukan.

Gajah Sumatera umumnya hidup dalam kelompok berbasis matrikal , dipimpin oleh betina tua monopause(umur 50 tahun) merangkap jabatan sebagai ketua perawat anak-anak. Jumlah anggota kelompokbervariasi antara 2 – 8 ekor dan 9 – 45 ekor. Ini tergantung kualitas dan kuantitas makanan, tata ruangdan pengembangan wilayah serta predatornya (harimau). Gajah tua jantan menganut paham poligamidengan sex ratio 1 : 5. Gajah jantan hidup soliter dan masuk dalam kelompok pada waktu musim kawin.

LAPORAN UTAMA

Pelestarian Gajah Sumatera,Pelestarian Gajah Sumatera,Pelestarian Gajah Sumatera,Pelestarian Gajah Sumatera,Pelestarian Gajah Sumatera,Antara Harapan denganAntara Harapan denganAntara Harapan denganAntara Harapan denganAntara Harapan denganKenyataanKenyataanKenyataanKenyataanKenyataan

***** Kepala Unit Pengawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kepala Unit Pengawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kepala Unit Pengawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kepala Unit Pengawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kepala Unit Pengawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh,

Riau - Jambi.Riau - Jambi.Riau - Jambi.Riau - Jambi.Riau - Jambi.

oleh: Waldemar H. Sinaga*oleh: Waldemar H. Sinaga*oleh: Waldemar H. Sinaga*oleh: Waldemar H. Sinaga*oleh: Waldemar H. Sinaga*

AULIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

17A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Waktu aktif gajah sekitar 16-18 jam sehari. Sebagaian besarwaktunya untuk makan (70-90%). Setiap ekor gajah dewasadapat menyantap makanan hingga 300 kg bahan basah.Berdasarkan pengamatan di Way Kambas, musim kawingajah terjadi pada bulan Oktober – Januari dengan masamengandung selama 19 bulan dan musim melahirkan padabulan Juni – September. Gajah menyusui anaknya selama20 bulan.

Berdasarkan perhitungan populasi minimum yang viable,gajah akan dapat bertahan sampai 100 tahun lebih bila dalamsatu populasi gajah dapat mencapai 500 ekor. Setiap keluargagajah memiliki wilayah jelajah ( home range ) yangdipertahankan minimum seluas 165 km2 pada hutan primerdan 60 km2 di hutan skunder. Sumber air merupakan faktorpenentu dalam penyebaran gajah. Karena itu, home rangegajah overlap dengan Daerah Aliran Sungai. Tempat istirahatgajah umumnya sama dengan lokasi tempat gajah mencarimakan.

Orang-utanOrang-utanOrang-utanOrang-utanOrang-utan (Pongo pygmaeus)

OOOOOrang-utan (Pongo pygmaeus) adalah salah satu dari primata besardi dunia yang sekeluarga dengan manusia, sekalipun sudah terpisah

selama 10 juta tahun. Di zaman prasejarah binatang ini terdistribusi disebagian wilayah Asia termasuk Sundaland sampai ke Java. Sekarangwilayah distribusi utamanya adalah pulau Kalimantan dan bagian utarapulau Sumatera, tepatnya sekitar ekosistem Leuser. Faktor yangmelenyapkannya dari Java dan sebagian besar Sumatera belum diketahui,apakah habitat yang kurang mendukung, kompetisi dari primata lain, atauperburuan dari manusia

Apapun ancaman bagi orang-utan di zaman purba, dalam beberapa dekadebelakangan ini habitatnya sudah sangat merosot dan berkurang karenapenebangan kayu dan pembukaan lahan hutan untuk pertanian.Terbakarnya hutan pada kemarau panjang yang semakin terjadi belakanganini menambah ancaman baru Adanya perkiraan bahwa populasi orang-utan di ekosistem Leuser menurun hampir 50% antara tahun 1993 dan1999 dari 12.000 menjadi 6.500. Dan tambah gawat, populasi tersisaini dikuatirkan bisa turun lebih drastis lagi menjadi hanya 1.500 dalamsatu dekade mendatang kalau penghancuran habitat terus berlanjut.

Penangkapan dan penj inakan binatang yang dini lai l ucu ini j uga merupakanfaktor penurunan populasinya di alam. Perkiraan jumlah individu yangdiperdagangkan secara i l egal berkisar antara 200 dan 400. Berarti faktorini keci l dibandingkan faktor kehi langnan habi tat. Namun populasi orang-utan yang jinak ini menimbulkan dilema bagi pemerintah apabila binatangdiamankan petugas, termasuk yang diluar negeri kalau dipulangkan keIndonesia: harus diapakan mereka ini?

Salah satu solusi adalah untuk dipulangkannya ke alam, namun halini tidak muda karena umumnya orang-utan peliharaan tidak pandaimencari makanan sendiri maupun amankan diri dari musuh. Sehinggaterpaksa di buat semacam sekolah untuk mengajar mereka carabertahan hidup di alam dan menjadi liar kembali. Pusat rehabilitasiseperti ini telah dibuat di Bohorok, Sumatera Utara, namun terpaksaditutup karena orangutan tambah jinak dan bergantung pada manusiaberhubungan dengan kunjungan wisata yang semakin besarjumlahnya.

Masih ada biolog yang yakin bahwa rehabilitasi dan reintroduksi or-ang-utan ke alam adalah hal yang masih mungkin dan penting bagipelestarian hewan ini . Namun hal i ni j uga dibantah oleh ahl i biologilainnya yang melihat upaya ini sebagai distraksi dari permasalahanyang sebenarnya, iaitu pengamanan habitat yang semakin sempit.Soalnya jumlah individu yang potensial untuk di reintroduksi ke alamrelati f keci l . Dan risiko kegagalan tetap besar untuk orang-utan yangsudah jinak. Padahal biaya yang dibutuhkan untuk perkerjaan iniadalah besar, bahkan sangat besar sekali (ribuan dolar US) kalaudihitung per individu orang-utan yang dapat diamankan. Binatanglain jarang yang bisa mendapat perlakuan khusus seperti ini. Yangmembedakan barangkali, orang-utan bagaimanapun masih keluargadekat.(O.S.)(O.S.)(O.S.)(O.S.)(O.S.)

PermasalahanPermasalahanPermasalahanPermasalahanPermasalahan

Menurunnya kualitas dan berkurangnya luas habi-tat gajah oleh karena rusaknya daerah aliran sungai,vegetasi hutan khususnya pohon-pohon peneduhdan sumber pakan menyebabkan daya dukunghabitat menjadi kecil. Terpecahnya populasi gajahmenjadi sub-sub populasi kecil-kecil yang satu samalain tidak terjadi komunikasi, menyebabkan viabelpopulasi minimum gajah tidak dapat dipenuhisehingga kelestarian satwa gajah pada masa yangpanjang tidak dapat dijamin. Habitat gajahsumatera yang dahulu berupa satu kesatuanekosistem luas, telah terfragmentasi menjadi habi-tat-habitat kecil dan sempit. Satu sama lain tidakberhubungan. Daerah jelajah (home range ) gajahmenjadi sempit, akhirnya kecenderungan gajahuntuk keluar dari habitat alaminya. Konflik dengan

ENVI

RO

NM

ENTA

L INVE

STIG

ATIO

N A

GEN

CY

18LAPORAN UTAMA

pengguna lahan lain tidak terelakkan. Persainganyang tinggi diantara anggota kelompok gajah dalampenggunaan ruang dan makanan, mempercepatpenurunan populasi gajah.

Kawasan konservasi yang ada belum dapatmenampung seluruh gajah yang tersebar dalamkelompok-kelompok kecil di Pulau Sumatera,merupakan permasalahan lain yang dihadapi.Banyak kelompok gajah terjebak dalam habitatkecil, dikelilingi oleh areal pengembangan budidayadan pemukiman. Habitat gajah di luar kawasankonservasi memiliki potensi dan pengelolaan yangbertentangan dengan kondisi yang diinginkangajah, seperti eksploitasi hutan, perkebunan, danpemukinan. Perburuan liar oleh oknum masyarakatyang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkankeuntungan sesaat karena harga jual yang tinggijuga menjadi masalah penting saat ini.

Alternatif Pemecahan MasalahAlternatif Pemecahan MasalahAlternatif Pemecahan MasalahAlternatif Pemecahan MasalahAlternatif Pemecahan Masalah

Upaya perlindungan gajah telah dilakukan sejak1931 melalui penetapan status gajah sebagai satwaliar dilindungi terbatas dalam OrdanansiPerlindungan Binatang Liar. Sejak tahun 1980Dephut telah melakukan pendekatan konservasijenis yang secara garis besar dilaksanakan melalui

LAPORAN UTAMA

konservasi in-situ dan konservasi ex-situ . Selain upayakonservasi jenis, juga diupayakan penanggulangankonflik antara gajah dengan manusia melalui tigakegiatan pokok.

Pertama, Tata LimanTata LimanTata LimanTata LimanTata Liman, adalah kegiatan menatakembali populasi gajah yang terpecah sebagaiakibat kegiatan pembangunan dengan jalanmentranslokasikannya dari areal sekitar kegiatanpembangunan ke arah kawasan yang disediakanuntuk gajah. Kedua, Bina LimanBina LimanBina LimanBina LimanBina Liman, adalah kegiatanmeningkatkan harkat hidup gajah sehingga tidakhanya sebagai satwa perusak saja melainkan dapatditerima sebagai satwa yang berguna dan dapatdicintai oleh manusia. Kegiatan ini dilakukanmelalui pelatihan gajah dan introduksi keberadaangajah kepada manusia melalui pusat-pusat latihangajah. Ketiga, Guna LimanGuna LimanGuna LimanGuna LimanGuna Liman, adalah kegiatan untukmemanfaatkan gajah sebagai tenaga kerja danatraksi untuk berbagai kepentingan. Secara idealbertujuan untuk mewujudkan keadaan dimanamanusia dan gajah dapat hidup berdampingan.

Permasalahan dalam upaya pelestarian gajah adalahmenurunnya kualitas dan berkurangnya luas habi-tat. Pertimbangan terpenting adalah untukmemperbaiki kondisi ekologi gajah. Dalampengelolaan populasi dan habitat gajah perludilakukan pendekatan Ekosistem Pulau Sumaterasecara menyeluruh atau lebih dikenal denganpendekatan bioregional . Dalam pendekatan ini,Pulau Sumatera dipandang sebagai Satu KesatuanUnit Management Pengelolaan Ekosistem. Gajahyang memiliki penyebaran dan daerah jelajah luas,dalam pengelolaan keanekaragaman hayatidipandang sebagai flagship species , untuk itu perludilakukan inventarisasi dan identifikasi terhadaphabitat-habitat utama gajah di Pulau Sumatera.

Menata dan memfungsikan kembali habitat utamagajah yang telah rusak atau berubah fungsi danperuntukannya serta membangun koridor yangmenghubungkan habitat yang tersebar sehinggaantar sub populasi gajah dapat terjalin komunikasi.Tidak kalah pentingnya, penetapan daerah di luarbatas kawasan konservasi (daerah penyangga)hanya diperuntukkan sebagai kawasan lindung atauhutan kemasyarakatan yang dikelola secaratradisional .

Dalam rangka penangulangan konflik gajah danmasyarakat di Sumatera, maka upaya Tata Liman,Bina Liman dan Guna Liman perlu terus

AULIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

19A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Nangoi,Nangoi,Nangoi,Nangoi,Nangoi,Babi BerjanggutBabi BerjanggutBabi BerjanggutBabi BerjanggutBabi Berjanggut

SSSSSumatera mempunyai dua spesies babi hutan. Yang pertama adalah Babi Hutan Biasa (Sus

scrofa) ialah immigran dari benua Eropa-Asiadimana dulunya Sumatera merupakan bagian daribenua i tu. Karena menjadi hama pertanian, binatangini ditakuti dan dibenci oleh para petani kecualibagi suku seperti Orang Rimba di Jambi dan SumateraSelatan. Bagi mereka babi hutan menjadi sumber dagingyang penting dan lebih mudah ditangkap ketika menyerangladang mereka. Yang kedua adalah babi hutan yangterkenal dengan sebutan Nangoi atau Babi berjanggut(Sus barbatus) , merupakan binatang endemik Sumateraatau Asia Tenggara. Babi hutan biasa lebih menyukai hutansekunder dan makanan dari ladang petani, sedangkan BabiBerjanggut lebih sesuai hidup di hutan primer dan kurangmerupakan hama.

Yang sangat menarik perhatian dari binatang ini adalahmasa pembiakan dan migrasinya secara besar-besaranketika musim buah-buahan tiba. Pada abad atau dasa warsayang telah si lam migrasi ini merupakan peristiwa tahunan.Bagi pemburu seperti Orang Rimba, migrasi Nangoi adalahkesempatan luar biasa untuk mendapatkan daging.Binatang ini dapat dengan mudah ditombak pada tempatmereka mendarat ketika menyeberangi. Ternyata dalamkepercayaan Orang Rimba, Nangoi mempunyai dewa khususterkenal dengan sebutan Orang di Nangoi yang dapatdihubungi oleh dukun pada awal musim itu untuk mengirimbanyak binatang ke hutan mereka.

Orang Aki t dan Orang Utan di Riau dulu biasa hidup sebagaipemburu nangoi yang sangat piawai. Pada abad yang laluterkembangnya jumlah penduduk Cina di Singapura danbeberapa pemukiman di pantai timur Sumatera juga pulau-pulau di seki tarnya menciptakan pasaran besar bagi dagingdan lemak babi. Banyak binatang ditangkap hidup-hidupdengan cara mengapungkan tikar kajang pada permukaansungai atau selat diantara pulau-pulau i tu. Diki ranya tikar

itu pantai, babi akan berusaha mendarat si atasnya danterperangkap ketika kakinya tembus.

Penangkapan dan pembunuhan secara besar-besaranterhadap nangoi yang bermigrasi tidak ditemui lagi padasaat sekarang karena adanya kerusakan hebat danfragmentasi lingkungan hutan. Namun demikian, hutanrawa pesisir antara sungai Siak dan Kampar tetapmerupakan pusat penting bagi populasi nangoi.Sebagianpenduduk Orang Utan di kawasan Sg. Rawahingga sekarang telah menggantungkan hidupnya denganberburu nangoi, terutama dengan cara memasang jeratdi hutan. Agar tidak membusuk, babi hasi l tangkapan di jualdalam keadaan hidup.

Pemanfaatan babi untuk tujuan komersial telah ada sejakdulu kala. Pada abad ke 18 seorang kapten lautberkebangsaan Inggris menuliskan sebuah ceriteratentang pelayaran di sebelah timur. Dalam ceritera itudigambarkan tentang batu guliga dari babi yang banyakdidapatkan di Malaka dan dipercayai sangat berkhasiatsebagai obat. Batu yang mereka sebut sebagai Batu Siakitu berasal dari daerah dekat pesisir timur Sumatera danmungkin telah dihasilkan oleh Orang Akit dan Orang Utan.

Tidak banyak diketahui sekarang tentang statuspelestarian Babi Berjanggut di Sumatera. Kapasitasreproduksi mereka sangat tinggi sehingga bisa dengancepat berkembang biak kembali asalkan banyak makanantersedia. Meskipun demikian yang menjadi masalah utamadalam pelestarian binatang ini adalah kerusakan danfragmentasi habitat yang terus saja berlangsung. (O.S.)(O.S.)(O.S.)(O.S.)(O.S.)

ALAI

N C

OM

POST

20

Trenggi l i ngTrenggi l i ngTrenggi l i ngTrenggi l i ngTrenggi l i ng

HHHHHewan menyusui bersisik pemakan semut dan rayap.Tubuhnya tertutup sisik yang tersusun seperti

genteng atap, sebagian saling menutupi. Bagian perut,sebelah dalam anggota tubuh, tenggorokan dan bagian-bagian kepala ti dak tertutup sisi k tetapi di tutupi bulu-bulu. Sisik berupa tonjolan kul i t yang keluar dari epider-mis. Kepala berbentuk kerucut, mata kecil, begitu pulatelinga luar.

Oleh karena hewan ini tidak mempunyai gigi maka lidahdigunakan untuk makan. Lidah panjang berbentuk cacing,kakinya kuat dan pendek lengkap dengan cakar. Cakarjari -jari benar-benar cakar penggal i .

Trenggiling yang hidup di tanah mempunyai ekor berototkuat. Panjangnya kira-kira sama dengan tubuhnya danseluruhnya bersisik. Trenggiling yang hidup di pohonmempunyai ekor yang lebih panjang dari tubuhnya. Padaujung ekor itu terdapat bagian yang gundul. Ekordigunakan sebagai lengan untuk berpegang waktumemanjat pohon.

Ada tujuh jenis Trenggiling yang masih hidup yaituTrenggi l ing India (Manis crassicaudata) terdapat di Indiadan Sri langka, Trenggi l ing Cina (M. pentadactyla) terdapatdi Taiwan dan RRC Selatan, Trenggiling Pohon (M.tricuspis), Trenggi l ing Berekor Panjang (M. tetradactyla),Trenggiling Raksasa (M.gigantea ) dan TrenggilingTemmick (M. Temmicki ) terdapat di Afrika serta yangterakhir adalah Trenggiling Jawa (M. javanica ) terdapatdi Semenanjung Malaysia, Bi rma, Indocina (Vietnam, Laos,Kamboja) dan pulau-pulau Sumatera, Kalimantan danJawa.

Trenggiling Jawa yang terdapat di Pulau Sumateramempunyai panjang kepala 50 - 60 cm, panjang ekor 50- 80 cm, dengan warna sisik kuning sawo sampai coklatkehitam-hitaman dan kulit berwarna agak putih. (M.M.M.M.M.YusufYusufYusufYusufYusuf)

LAPORAN UTAMA

ditingkatkan pengelolaan dan implementasinya.Melakukan inventarisasi secara menyeluruhterhadap seluruh populasi gajah di Pulau Sumaterasehingga diketahui jumlah dan struktur populasinyauntuk memudahkan pengelolaan populasi gajah.Pemanfaatan gajah yang telah dilatih sebagai gajahpekerja dan atraksi perlu dilakukan secara nyatadan bertahap. Dimulai dari kawasan pembangunanyang berbatasan langsung dengan kawasankonservasi. Meningkatkan dan mengembangkanPusat Latihan Gajah yang telah ada sebagai tempatpengembang biakan satwa liar gajah secara semialami dan dilengkapi dengan klinik kesehatangajah yang melayani gajah pekerja atau atraksi.

Bagaimanapun juga, sebagai landasan hukumdalam menjalin keterpaduan dalam pengelolaanpopulasi dan habitat gajah memerlukan PeraturanPemerintah. Ini diikuti dengan penyuluhan kepadamasyarakat untuk turut serta dalam melestarikangajah Sumatera serta menjadikan gajah latih sebagaipendamping dalam usaha meningkatkankesejahteraan. Kalau tidak segera dilakukan upayapelestarian, maka gajah sumatera bisa hanya tinggalsebuah dongeng sebagaimana cerita tentangdinosaurus yang mengisi lembar-lembar dongeng dimajalah anak-anak.

BUKU

DU

NIA

BIN

ATAN

G

21

Rangkong Rangkong Rangkong Rangkong Rangkong (hornbill)

BBBBBurung Rangkong, tidak semua orang pernah melihat secara langsungbaik di alam maupun di kebun bintang. Jenis burung ini sangat unik

dan memiliki keindahan yang tidak dapat dijelaskan dengan hanya melihatgambar. Burung Rangkong termasuk hewan yang dilindungi berdasarkanPeraturan Perlindungan Binatang Liar No. 226 tahun 1931, UU No.5tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati danEkosistemnya yang dipertegas dengan SK Menteri Kehutanan No. 301/Kpts-II/1991 tentang Inventarisasi Satwa yang dilindungi UU dan No.882/Kpts-II/1992 tentang Penetapan Tambahan Beberapa Jenis Satwayang di l indungi UU.

Bagi orang yang tidak pernah melihatnya, burung ini dicirikan oleh ukuran tubuh yang besar, kurang lebih dua kali ayamkampung dan memiliki paruh yang sangat besar menyerupai tanduk sehingga dinamakan hornbill , yang berarti ‘paruhtanduk’. Dari kejauhan, burung ini dapat dikenali melalui suara yang parau lantang. Burung dengan ukuran tubuh yang sangatbesar, dengan suara yang keras serta beberapa jenis memiliki warna tubuh yang mencolok, merupakan burung yang sangatjarang dijuampai. Kelompok burung Rangkong (Bucerotidae ) mempunyai paruh besar dan kokoh tetapi ringan serta bersifatarboreal. Umumnya burung jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari burung betina. Jenis kelamin Rangkong yang telahdewasa dapat diketahui berdasarkan perbedaan warna balung atau cula, warna sayap, paruh dan mata.

Kelompok burung Rangkong mempunyai ukuran panjang total antara 381 - 1600 mm. Bulu berwarna coklat, hitam, putih,atau hitam dan putih. Paruh berwarna merah atau kuning, sangat besar dan melengkung dan sebagian besar burung inimempunyai cula. Kul i t dan bulu di seki tar tenggorokan berwarna terang. Sayap kuat, ekor panjang, kaki pendek, j ari -j ari kakibesar dan S indaktil (Departemen Kehutanan, 1993).

Tentunya akan menjadi pertanyaan bagi kita, apa peranan burung ini bagi ekosistem? Hasil penelitian menunjukkan satwa inimerupakan pemakan buah dan sangat menggemari buah Ara (Ficus sp.) dimana buah ini merupakan pohon kunci bagikelestarian satwa liar. Kelompok burung Rangkong (Bucerotidae ) yang tergolong satwa pemakan buah, berperan dalampenyebaran biji di hutan. Biji-biji tersebar melalui kotorannya karena sistem pencernaan Rangkong tidak merusak biji buah.Selain itu, pergerakan Rangkong keluar dari pohon penghasil buah membantu menyebarkan biji dan meregenerasi hutansecara alamiah. (M. YusufM. YusufM. YusufM. YusufM. Yusuf)

NoNoNoNoNo Nama IlmiahNama IlmiahNama IlmiahNama IlmiahNama Ilmiah Nama InggrisNama InggrisNama InggrisNama InggrisNama Inggris Nama IndonesiaNama IndonesiaNama IndonesiaNama IndonesiaNama Indonesia Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah Status Status Status Status Status Penyebaran Penyebaran Penyebaran Penyebaran Penyebaran

1. Rhinoplax vigi l = Buceros vigi l Hemeted Hornbill Enggang Raja S,K I2. Anthracoceros albi rostris Asian Piet Hornbi l l Kengkareng Perut Putih J, S, II3. Rhyticeros cassidix Knobbed Hornbill J ulang Sulawesi Sul II4. Rhyticeros undulatus Wreathed Hornbill J ulang Jambul Coklat J, K, S II5. Rhyti ceros corrugatus Wrinkled Hornbi l l Julang Jambul Hitam S,K II6. R. everitii Sumba Hornbill Julang Sumba NT (Sumba) II7. R. plicatus Blythis Hornbi l l J ulang Irian Maluku, Irian8. Annorhinus galeri tus Bush-created Hornbi l l Kengkareng Ekor Abu S,K II9. Penelopides exharalus Sulawesi Hornbi l l J ulang Keci l Sulawesi Sul II10. Berericornis comatus White-croowned Hornbill Enggang Jambul Putih S,K II11. R. subruficollis Plain pouched Hornbi l l Enggang Sumatera S I12. Anthrococeros malayanus Black Hornbi l l Kengkareng Hitam S,K II13. Buceros rhinoceros Rhinoceros Hornbi l l Rangkong Badak J, S, K II14. B. bicornis Great Hornbi l l Rangkong Papan S IKeterangan :I : Spesies mendekati kepunahan, pemanfaatan spesies perlu perlakuan internasional yang ketatII : Spesies langka, pemanfaatan spesies perlu pengawasan internasionalS (Sumatera), J (Jawa), K (Kalimanta),

A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

ENVI

RO

NM

ENTA

L INVE

STIG

ATIO

N A

GEN

CY

22

W A W A N C A R A

Mochtar Lubis:

“Wajah Indonesia“Wajah Indonesia“Wajah Indonesia“Wajah Indonesia“Wajah IndonesiaSudah Sudah Sudah Sudah Sudah Bopeng-Bopeng-Bopeng-Bopeng-Bopeng-bopeng.”bopeng.”bopeng.”bopeng.”bopeng.”

kelemahannya. Sebagai “alat” untukmemperlihatkan ini, Mochtar Lubis memanfaatkanalam Sumatera sebagai arena dan satwa harimauserta mitos dewa harimau sebagai alat pembongkarkebenaran. Untuk mengetahui lebih jauh pikiran-pikirannya soal harimau, dalam kaitan dengan hutanyang menjadi setting novelnya, redaksi AS&Pmewawancarai Mochtar Lubis di kediamannya, awalbulan ini. Petikannya:

Dari mana Anda mendapat inspirasi untuk Dari mana Anda mendapat inspirasi untuk Dari mana Anda mendapat inspirasi untuk Dari mana Anda mendapat inspirasi untuk Dari mana Anda mendapat inspirasi untukmenjadikan harimau sebagai salah satu tokohmenjadikan harimau sebagai salah satu tokohmenjadikan harimau sebagai salah satu tokohmenjadikan harimau sebagai salah satu tokohmenjadikan harimau sebagai salah satu tokohdalam novel itu?dalam novel itu?dalam novel itu?dalam novel itu?dalam novel itu?Inspirasi itu saya dapatkan ketika masih sekolah diSekolah Ekonomi di Kayu Tanam, Sumatera Barat.Kami diajak mengenal tumbuh-tumbuhan danhewan yang ada di dalam hutan. Kami masuk danmenginap hingga empat sampai lima malam. Tidakada tenda atau peralatan lain, seperti kemah anak-anak muda sekarang. Kami harus belajar hidupdalam hutan. Kami dididik, dilatih supaya tidaktakut masuk hutan yang kaya dengan keindahan.Waktu pertama kali memang kesal juga. Tapi setelahmasuk beberapa kali, kami menjadi tertarik danselalu minta ada kegiatan masuk hutan lagi.

Anda sempat bertemu harimau? Anda sempat bertemu harimau? Anda sempat bertemu harimau? Anda sempat bertemu harimau? Anda sempat bertemu harimau?Kebetulan kami tidak bertemu. Waktu itu kamisemua sangat takut dengan harimau. Jadi kalausempat ketemu, saya ngeri juga. Sebab diMinangkabau, harimau tabu dibicarakan.

Di Minangkabau, harimau juga disebut Di Minangkabau, harimau juga disebut Di Minangkabau, harimau juga disebut Di Minangkabau, harimau juga disebut Di Minangkabau, harimau juga disebutcindaku: harimau jadi-jadian yang sukacindaku: harimau jadi-jadian yang sukacindaku: harimau jadi-jadian yang sukacindaku: harimau jadi-jadian yang sukacindaku: harimau jadi-jadian yang sukamengganggu manusiamengganggu manusiamengganggu manusiamengganggu manusiamengganggu manusiaHa, ha, ha.... Waktu kecil saya memang seringditakut-takuti dengan cindaku. Tapi saya tidak tahumengapa ada istilah cindaku untuk harimaupengganggu itu.

Dalam novel Anda, harimau disimbolkan sebagaiDalam novel Anda, harimau disimbolkan sebagaiDalam novel Anda, harimau disimbolkan sebagaiDalam novel Anda, harimau disimbolkan sebagaiDalam novel Anda, harimau disimbolkan sebagaisatwa pengganggu manusia. Bagaimanasatwa pengganggu manusia. Bagaimanasatwa pengganggu manusia. Bagaimanasatwa pengganggu manusia. Bagaimanasatwa pengganggu manusia. Bagaimanaceritanya?ceritanya?ceritanya?ceritanya?ceritanya?Sebagai salah satu penghuni hutan, harimaubagaikana raja rimba raya. Tapi bukan simbolisasijahat yang saya tonjolkan terhadap harimau. Hewanini juga bukan simbol kesatriaan. Ini sebetulnyatergantung dari tindak-tanduk dan tingkah lakumanusia. Jika habitatnya diganggu, ia marah danmenerkam manusia.

Rasa takut terhadap harimau dan dewanya, Rasa takut terhadap harimau dan dewanya, Rasa takut terhadap harimau dan dewanya, Rasa takut terhadap harimau dan dewanya, Rasa takut terhadap harimau dan dewanya,mencerminkan bahaya nyata jika manusia hidupmencerminkan bahaya nyata jika manusia hidupmencerminkan bahaya nyata jika manusia hidupmencerminkan bahaya nyata jika manusia hidupmencerminkan bahaya nyata jika manusia hidupbertetangga dengannya. Ini dilema bagibertetangga dengannya. Ini dilema bagibertetangga dengannya. Ini dilema bagibertetangga dengannya. Ini dilema bagibertetangga dengannya. Ini dilema bagikonservasionis?konservasionis?konservasionis?konservasionis?konservasionis?

Mochtar Lubis merupakan tokoh yang“gentayangan” di mana-mana. Selainsastrawan, budayawan dan juga wartawan,

pria kelahiran Padang 79 tahun yang lalu itu, jugadikenal sebagai tokoh LSM: memimpin YayasanObor Indonesia, yang menerbitkan buku-bukutentang hutan dan lingkungan hidup, dan anggotadewan penyantun Yayasan LBH Indonesia (mundurtahun 1996). Sebagai sastrawan, ia kerap mendapatpenghargaan. Novelnya “Harimau, Harimau”mendapat hadiah sastra dari Yayasan Buku Utama,disamping penghargaan yang diterima untukkaryanya yang lain –di antaranya Piagam Maqsaysaydari Filipina tahun 1958 dan dikembalikan tahun1995, sebagai protes atas terpilihnya sastrawanPramudya Ananta Toer sebagai penerimapenghargaan serupa.

Melalui “Harimau,Harimau”, ia mengungkapberbagai sisi gelap atau kelemahan dasar bagimanusia: berhubungan dengan nafsu, yang pantangdiakui dan disembunyikan di bawah permukaankehidupan sosial. Juga tentang bagaimanakemungkinan manusia bisa mengatasi kelemahan-

AULIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

23A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Saya pikir, perlu ada penyadaran pada masyarakatbahwa satwa yang ada dalam hutan perludiselamatkan dari kepunahan. Sebab kebanggaankita tinggal lagi pada harimau. Bagaimana caranya,kita bersama-sama mempertahankan habitatnya,yakni hutan yang masih tersisa.

Kelompok anti konservasi sering mengkritik, Kelompok anti konservasi sering mengkritik, Kelompok anti konservasi sering mengkritik, Kelompok anti konservasi sering mengkritik, Kelompok anti konservasi sering mengkritik,mengapa harimau, badak, gajah dan mamaliamengapa harimau, badak, gajah dan mamaliamengapa harimau, badak, gajah dan mamaliamengapa harimau, badak, gajah dan mamaliamengapa harimau, badak, gajah dan mamalialainnya dibela mati-matian, padahal merekalainnya dibela mati-matian, padahal merekalainnya dibela mati-matian, padahal merekalainnya dibela mati-matian, padahal merekalainnya dibela mati-matian, padahal merekamengganggu kehidupan manusia?mengganggu kehidupan manusia?mengganggu kehidupan manusia?mengganggu kehidupan manusia?mengganggu kehidupan manusia?Kembali pada penyadaran tadi. Ajak mereka untuktidak bersikap dan bertindak yang bertujuanmemusnahkan kehidupan makhluk hidup selainmanusia. Kita harus menghormati kehidupanharimau, monyet, beruang dan lain-lain. Kehidupansatwa itu punya arti bagi kehidupan manusia. Kalaumanusia sudah tidak menghargai makhluk lain,berarti ia sudah merusak kehidupannya sendiri.

Konsekuensi dari kepunahan sejumlah satwa Konsekuensi dari kepunahan sejumlah satwa Konsekuensi dari kepunahan sejumlah satwa Konsekuensi dari kepunahan sejumlah satwa Konsekuensi dari kepunahan sejumlah satwayang dilindungi (karena diburu danyang dilindungi (karena diburu danyang dilindungi (karena diburu danyang dilindungi (karena diburu danyang dilindungi (karena diburu dandiperdagangkan), Indonesia dikecam karenadiperdagangkan), Indonesia dikecam karenadiperdagangkan), Indonesia dikecam karenadiperdagangkan), Indonesia dikecam karenadiperdagangkan), Indonesia dikecam karenamelanggar konvensi perdagangan satwa (CITES).melanggar konvensi perdagangan satwa (CITES).melanggar konvensi perdagangan satwa (CITES).melanggar konvensi perdagangan satwa (CITES).melanggar konvensi perdagangan satwa (CITES).Apa akibatnya bagi Indonesia?Apa akibatnya bagi Indonesia?Apa akibatnya bagi Indonesia?Apa akibatnya bagi Indonesia?Apa akibatnya bagi Indonesia?Bukan hanya dikecam, tapi juga dikucilkan. Sebabkita sudah sepakat untuk melindungi denganmenandatangani konvensi itu. Nama baik kitamakin rusak di dunia internasional. Mereka pastimelakukan boikot.

Perdagangan satwa dikecam, perdagangan Perdagangan satwa dikecam, perdagangan Perdagangan satwa dikecam, perdagangan Perdagangan satwa dikecam, perdagangan Perdagangan satwa dikecam, perdagangankayu dikritik, seperti apa wajah negeri ini di luarkayu dikritik, seperti apa wajah negeri ini di luarkayu dikritik, seperti apa wajah negeri ini di luarkayu dikritik, seperti apa wajah negeri ini di luarkayu dikritik, seperti apa wajah negeri ini di luarnegeri?negeri?negeri?negeri?negeri?Bopeng-bopeng, ha,ha,ha.... Ya, ‘kan. Wajah In-donesia sudah bopeng-bopeng di luar negeri, karenakita seenaknya melanggar perjanjian yang sudahdisepakati . Mengapa kita memburu harimau,gajah, badak, beruang, monyet dan lain-lain itu?Mengapa orang leluasa menangkap burung lalumemenjarakan dalam sangkar? Bagaimana kalaukita yang justru dikandangkan dalam kerangkeng.Mau nggak kita?

Cerita soal penjara, Mochtar Lubis memang sudahkenyang mengalami. Di era Soerkarno berkuasa, iasempat dikurung (1957-1966) gara-gara kritis terhadapkebijakan pemerintah. Begitupun di era Soeharto, iasempat meringkuk 2,5 bulan. Kedua-duanya tanpaproses pengadilan. Karena itu ia juga tidak setuju jikahewan ikut di penjara. “Saya tidak setuju dengan konsepkebun binatang, yang mencampakkan berbagai jenishewan habitatnya. Konsep itu tidak benar,” kataMochtar Lubis dengan nada bicara agak meninggi.

Mengapa keberatan dengan konsep kebun Mengapa keberatan dengan konsep kebun Mengapa keberatan dengan konsep kebun Mengapa keberatan dengan konsep kebun Mengapa keberatan dengan konsep kebunbinatang?binatang?binatang?binatang?binatang?Karena satwa-satwa itu dikurung. Terus terang,dalam kurungan tidak ada kebebasan. Hewanseperti burung tidak bebas mengepakkan sayapnya.Harimau, monyet, orangutan dan sebagainya, tidakleluasa menikmati hidup. Untuk apa mereka hidupjika sudah tidak ada kebebasan. Coba kalau dibalik,Anda dimasukkan ke dalam kerangkeng danditonton oleh hewan-hewan.

Mungkin, dengan kebun binatang, satwa yang Mungkin, dengan kebun binatang, satwa yang Mungkin, dengan kebun binatang, satwa yang Mungkin, dengan kebun binatang, satwa yang Mungkin, dengan kebun binatang, satwa yanglangka bisa diselamatkan. Bisa juga anak-anaklangka bisa diselamatkan. Bisa juga anak-anaklangka bisa diselamatkan. Bisa juga anak-anaklangka bisa diselamatkan. Bisa juga anak-anaklangka bisa diselamatkan. Bisa juga anak-anakbisa dikenalkan sejak dini tentang makhluk lainbisa dikenalkan sejak dini tentang makhluk lainbisa dikenalkan sejak dini tentang makhluk lainbisa dikenalkan sejak dini tentang makhluk lainbisa dikenalkan sejak dini tentang makhluk lainselain manusia?selain manusia?selain manusia?selain manusia?selain manusia?Bukan begitu caranya. Bukan dengan membuatkanpenjara. Kalau untuk bahan pelajaran, bisa melaluigambar atau foto-foto. Ini lebih manusiawi daripadaditangkap lalu dipertontonkan. Keberadaan kebunbinatang tidak mendidik anak-anak menghargaikehidupan yang sebenarnya.

Dari mana awal penolakan kebun binatang ini? Dari mana awal penolakan kebun binatang ini? Dari mana awal penolakan kebun binatang ini? Dari mana awal penolakan kebun binatang ini? Dari mana awal penolakan kebun binatang ini?Para pecinta binatang sudah lama menolak kebunbinatang yang tidak membiarkan satwa itu hidupbebas.

Kenyataannya, para penyayang binatang lebih Kenyataannya, para penyayang binatang lebih Kenyataannya, para penyayang binatang lebih Kenyataannya, para penyayang binatang lebih Kenyataannya, para penyayang binatang lebihbanyak memelihara piaraannya dalam kandangbanyak memelihara piaraannya dalam kandangbanyak memelihara piaraannya dalam kandangbanyak memelihara piaraannya dalam kandangbanyak memelihara piaraannya dalam kandangyang disiapkan?yang disiapkan?yang disiapkan?yang disiapkan?yang disiapkan?Menyayangi tidak harus mengandangkan. Kalauingin mengoleksi, siapkan habitatnya. Biarkan satwaitu menikmati hidupnya di alam bebas. Habitatnyabukan sebatas dan seluas kandang yang disiapkan.

AULIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

24W A W A N C A R A

Berarti seperti yang dikembangkan di taman Berarti seperti yang dikembangkan di taman Berarti seperti yang dikembangkan di taman Berarti seperti yang dikembangkan di taman Berarti seperti yang dikembangkan di tamansafari?safari?safari?safari?safari?Saya rasa harus seperti itu. Luasan areal yangmenjadi habitat satwa-satwa itu mencukupi dantidak dikandangkan. Mereka bebas bermain di alam. Kalau kita ingin menikmati, bukan denganmemenjarakannya.

Mochtar Lubis memang seorang tokoh yang konsistendengan sikapnya. Ia punya pengalaman luas dankapasitas intelektual yang tinggi, visioner, tapi rendahhati. Komitmen kebangsaannya tidak perludiragukan. Upaya memperjuangkan demokrasi tidakpernah berhenti ia lakukan. Kebebasan berbicara danberpendapat, melalui kebebasan pers, adalah sesuatuyang mutlak. Ia rela suratkabar Indonesia Raya —yang dipimpinnya— diberangus, daripada memilihjalan kompromi. “Sejak kecil kami sekeluarga diajariuntuk berbicara jujur. Kalau ketahuan berbohong,mulut kami dilumuri cabe,” tutur Mochtar tentangsikap hidupnya yang sudah terbentuk sejak dini.Sekolah di Kayu Tanam merupakan masa-masaindah yang dinikmatinya, karena sudah mengenalalam sebagai salah satu karunia Tuhan, sejak dini.

Masa kecil Anda bisa membuat iri generasi Masa kecil Anda bisa membuat iri generasi Masa kecil Anda bisa membuat iri generasi Masa kecil Anda bisa membuat iri generasi Masa kecil Anda bisa membuat iri generasisekarang, yang tidak menikmati lagi kekayaansekarang, yang tidak menikmati lagi kekayaansekarang, yang tidak menikmati lagi kekayaansekarang, yang tidak menikmati lagi kekayaansekarang, yang tidak menikmati lagi kekayaanalam Indonesia?alam Indonesia?alam Indonesia?alam Indonesia?alam Indonesia?Ha, ha, ha (Mochtar tercenung sebentar)...Memang, proses kerusakan hutan terjadi begitucepat dan pemerintah ternyata tidak mampumenahan dan mengantisipasi. Saya tidak tahumengapa kerusakan itu dibiarkan.

‘Kan sudah ada peraturan yang melindungi? ‘Kan sudah ada peraturan yang melindungi? ‘Kan sudah ada peraturan yang melindungi? ‘Kan sudah ada peraturan yang melindungi? ‘Kan sudah ada peraturan yang melindungi?Pengusaha yang mendapat izin konsesi, tidak adayang peduli. Dengan mendapat konsesi merekaseolah-olah boleh menebang kayu seenaknya.Sekarang harus direm, kalau kita tidak maukehilangan semua. Itu pun tergantung masyarakat.Kalau desakan untuk mempertahankan hutan cukupkuat, masih ada harapan untuk menahannya.

Sebetulnya di mana letak persoalannya? Sebetulnya di mana letak persoalannya? Sebetulnya di mana letak persoalannya? Sebetulnya di mana letak persoalannya? Sebetulnya di mana letak persoalannya?Itu ada dalam diri kita masing-masing. Mungkinsebagian dari kita belum menyadari apa artinya hutanrimba kalau sudah hancur. Padahal kalau hutanhancur, maka sumber air dan sumber kehidupanmanusia juga ikut hancur.

Kesalahan itu, konon, berasal dari pemerintah, Kesalahan itu, konon, berasal dari pemerintah, Kesalahan itu, konon, berasal dari pemerintah, Kesalahan itu, konon, berasal dari pemerintah, Kesalahan itu, konon, berasal dari pemerintah,yang terlalu mengandalkan pertumbuhan Kayuyang terlalu mengandalkan pertumbuhan Kayuyang terlalu mengandalkan pertumbuhan Kayuyang terlalu mengandalkan pertumbuhan Kayuyang terlalu mengandalkan pertumbuhan Kayumenjadi primadona sehingga dieksploitasi besar-menjadi primadona sehingga dieksploitasi besar-menjadi primadona sehingga dieksploitasi besar-menjadi primadona sehingga dieksploitasi besar-menjadi primadona sehingga dieksploitasi besar-besaran?besaran?besaran?besaran?besaran?

Faktor ini punya peran . Tapi pengertianpemeliharaan hutan dan sumber-sumber air di masadatang adalah satu hal yang sangat penting.Sudahkah kita menyadari akan hal itu?

Kerusakan hutan tidak hanya berakibat pada Kerusakan hutan tidak hanya berakibat pada Kerusakan hutan tidak hanya berakibat pada Kerusakan hutan tidak hanya berakibat pada Kerusakan hutan tidak hanya berakibat padasumber kehidupan manusia, tapi jugasumber kehidupan manusia, tapi jugasumber kehidupan manusia, tapi jugasumber kehidupan manusia, tapi jugasumber kehidupan manusia, tapi jugakelangsungan hidup satwa? kelangsungan hidup satwa? kelangsungan hidup satwa? kelangsungan hidup satwa? kelangsungan hidup satwa? Iya. Ini harus adapengawasan yang ketat dari pemerintah. Sebabpersoalannya bukan saja karena habitatnyaterganggu. Juga karena orang leluasa memburusatwa itu dengan berbagai cara. Adakah kemauankita semua, termasuk pemerintah,menyelamatkannya dari kepunahan?

Pendekatan Pendekatan Pendekatan Pendekatan Pendekatan law enforcementlaw enforcementlaw enforcementlaw enforcementlaw enforcement tidak cukup. tidak cukup. tidak cukup. tidak cukup. tidak cukup.Apalagi yang bisa menghentikan itu semua?Apalagi yang bisa menghentikan itu semua?Apalagi yang bisa menghentikan itu semua?Apalagi yang bisa menghentikan itu semua?Apalagi yang bisa menghentikan itu semua?Harus ada penyadaran melalui penanaman nilai-nilai. Kita akui, pelestarian sumberdaya alam dankehidupan yang ada di dalamnya perlu diselamatkan.Kita sebetulnya kaya dengan keragaman hayati danplasma nutfah. Ini adalah aset yang perludiselamatkan.

Cukup besar ya, kerugiannya? Cukup besar ya, kerugiannya? Cukup besar ya, kerugiannya? Cukup besar ya, kerugiannya? Cukup besar ya, kerugiannya? Ya, betul. Kita harus bisa memelihara danmelestarikan. Serahkan kepada pemerintah. Kitaini ‘kan hanya sekadar megingatkan. Pemerintahyang harus mengawasi sehingga kelestarian alam danhutan berlangsung terus menerus. Pemerintah harusaktif turun ke lapangan, mengawasi sumberdayayang ada di dalamnya.

AULIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

25A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Caranya? Caranya? Caranya? Caranya? Caranya?Kita bisa meyakinkan pemerintah agarmenggunakan kekuasaannya untuk kepentinganrakyat, menyelamatkan satwa, hutan rimba yangsangat penting artinya bagi anak cucu kita. Kalauhutan rimba sudah seperti padang pasir, pasti anakcucu kita akan menyesali nenek moyang merekayang membiarkan begitu saja kehancuran itu.

Anda sangat berharap tapi pemerintah kurang Anda sangat berharap tapi pemerintah kurang Anda sangat berharap tapi pemerintah kurang Anda sangat berharap tapi pemerintah kurang Anda sangat berharap tapi pemerintah kurangpeduli? peduli? peduli? peduli? peduli? Kalau faktanya sudah hancur danpemerintah belum bertindak, ini merupakan gejalamenarik. Tapi, jangan menyerah. Lakukaninvestigasi dan lengkapi dengan fakta-fakta yangterjadi, lalu laporkan pada pemerintah. Apa denganlaporan lengkap itu pemerintah belum tergugah?(Mochtar berhenti sejenak)... Memang pemerintahbelum memberi perhatian serius terhadapkehancuran yang terjadi.

Perhatian seperti apa yang akan diharapkan Perhatian seperti apa yang akan diharapkan Perhatian seperti apa yang akan diharapkan Perhatian seperti apa yang akan diharapkan Perhatian seperti apa yang akan diharapkanlagi, setelah kehancuran terjadi di mana-mana?lagi, setelah kehancuran terjadi di mana-mana?lagi, setelah kehancuran terjadi di mana-mana?lagi, setelah kehancuran terjadi di mana-mana?lagi, setelah kehancuran terjadi di mana-mana?Sewaktu mengeluarkan izin konsesi kepadapengusaha, mestinya ada peraturan yangmengharuskan mereka bertanggung-jawab terhadapkawasan yang dikelola serta kawasan hutan yang adadi sekitar areal konsesi. Jika izin konsesi habis, lahanyang ditinggal tetap jadi hutan. Kayu-kayu yangsemula ditebangi sudah mulai tumbuh. Kalau tidak,tuntut mereka, sesuai kesepakatan. Kalau dibiarkan,kawasan itu hanya akan jadi padang pasir.

Peraturannya sudah seperti itu. Tapi faktanya, Peraturannya sudah seperti itu. Tapi faktanya, Peraturannya sudah seperti itu. Tapi faktanya, Peraturannya sudah seperti itu. Tapi faktanya, Peraturannya sudah seperti itu. Tapi faktanya,pengusaha meninggalkan bengkalai hutan yangpengusaha meninggalkan bengkalai hutan yangpengusaha meninggalkan bengkalai hutan yangpengusaha meninggalkan bengkalai hutan yangpengusaha meninggalkan bengkalai hutan yangsudah rusak?sudah rusak?sudah rusak?sudah rusak?sudah rusak?Kalau begitu faktanya, pers harus lakukaninvestigasi. Sajikan dengan akurat akal-akalan parapengusaha, biar diketahui pemerintah. Kalau masihtidak peduli, kasihan juga ya, pemerintahan kitasekarang. Tapi bukan berarti kita menyerah danmendiamkannya. Kita perlu memberikan informasiyang lengkapnya dan seakurat mungkin. Sayanghanya sedikit media yang menyoroti masalahkerusakan hutan dan sumberdayanya.

Apa karena kalah bersaing dengan isu politik Apa karena kalah bersaing dengan isu politik Apa karena kalah bersaing dengan isu politik Apa karena kalah bersaing dengan isu politik Apa karena kalah bersaing dengan isu politikdan ekonomi yang menghangat belakangan ini?dan ekonomi yang menghangat belakangan ini?dan ekonomi yang menghangat belakangan ini?dan ekonomi yang menghangat belakangan ini?dan ekonomi yang menghangat belakangan ini?Kalau tulisannya disajikan secara lengkap dan mudahdipahami, orang akan membacanya. Ia bisa menjadiberita menarik, sepanjang wartawannya menguasaipersoalan. Banyak rakyat kita yang sadar danmenginginkan kawasan hutan besertasumberdayanya tidak hancur dan yang tersisadipertahankan. Orang-orang di kota membutuhkan

kawasan yang kaya flora dan fauna.

Mungkin perlu kiat khusus untuk menyajikan Mungkin perlu kiat khusus untuk menyajikan Mungkin perlu kiat khusus untuk menyajikan Mungkin perlu kiat khusus untuk menyajikan Mungkin perlu kiat khusus untuk menyajikansehingga tulisannya diminati?sehingga tulisannya diminati?sehingga tulisannya diminati?sehingga tulisannya diminati?sehingga tulisannya diminati?Tidak begitu sulit asal sungguh-sungguh. Sebelummelakukan investigasi, Anda perlu pelajari danpahami akar masalahnya lebih dulu. Bicara denganahli-ahlinya. Dengan bahan dan pengetahuan yangada baru lakukan investigasi, sehingga persoalan yangakan ditelusuri begitu mudah terlihat. Ketika sudahmenyaksikan langsung fakta kerusakan, penyajiandalam bentuk tulisan akan lebih mudah dan orangmakin memahami akan risiko kerusakan yang sudahterjadi .

Soal menyajikan fakta ke dalam berita, Mochtar Lubismemang jagonya. Melalui Indonesia Raya, iamelakukan investigasi tentang kasus korupsi diPertamina. Data-data yang diperolehnya berkarung-karung, tanpa sempat diungkap karena tekanan politikwaktu itu. Dan juga, Indonesia Raya keburu diberangustahun 1974. Tapi ia tidak pernah patah arang.Semuanya, ia yakini sebagai “harga” untukmenegakkan demokrasi. Kini di usianya yang hampirkepala delapan, Mochtar bangga menyaksikankehadiran ratusan media cetak yang beredar dimasyarakat. Hanya, “Tidak banyak yang mampumengungkapkan fakta dengan lengkap, jujur danmemihak rakyat kecil,” ungkapnya dengan nada sedikitkecewa, mengakhiri perbincangan yang cukup akrabdi rumahnya yang asri, Jalan Bonang, Jakarta Pusat.(ET)(ET)(ET)(ET)(ET)

AULIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

26

Hadirnya perusahaan perkebunan seringmenimbulkan dua masalah besar pada masyarakatadat: masalah lingkungan dan penyerobotan hak

ulayat. Selama puluhan tahun pemerintah berpihak padakepentingan segelintir orang, tapi mengorbankan jutaanlainnya. Inilah yang terjadi pada masyarakat desa sepanjangSungai Cinaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, yangmerupakan daerah penyangga Taman Nasional BukitTigapuluh. Sampai sekarang, kondisi itu belum menunjukkanperubahan berarti.

Ketika hak ulayat Masyarakat Adat tidak diakui, ribuanpohon karet dan tanaman lain milik masyarakat Pejangki,diluluh-lantakkan mesin-mesin penghancur pihakperusahaan. Padahal, tanaman itu adalah sumber kehidupanmereka. Tempat berladang itulah yang tersisa, setelah ribuanhektar diambil paksa untuk pemukiman transmigrasi. Kinisemuanya tinggal puing-puing kehancuran.

Selama ini, pemerintah tidak mengindahkan hak-hakmasyarakat adat atas sumberdaya mereka. Ini terkait denganperaturan perundangan mengenai pengelolaan sumber daya,yang tidak memihak kepentingan masyarakat. Secarasistematik ada upaya mengaburkan atau meniadakan petawilayah hukum adat dan hak-hak masyarakat adat atas tanah.

Kongres Masyarakat Adat Nusantara bagai mengilhamiIskandar, 54 tahun. Penduduk Desa Pejangki yang tidaktamat SD ini, berjuang menuntut haknya, bersama masyarakatdi sekitarnya. Sadar apa yang telah menimpa selama ini,mereka menentang ketidakadilan dan kesewenangan.Tantangan dan ancaman mereka hadapi, sampai kegiatanperusahaan dibekukan. Keberhasilan ini bukan selamanyadan perjuangan Iskandar masih panjang

Awal konflikAwal konflikAwal konflikAwal konflikAwal konflik

Adalah PT. Arvena Sepakat (AS) dan PT. Sumatera MakmurLestari (SML) yang beroperasi di sisi utara penyangga TamanNasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Kehadirannyamengancam perekonomian masyarakat tradisionil danmenghancurkan hutan alam di kawasan penyangga. Hinggakini mereka terus berjuang mempertahankan lahan danmengurangi kehancuran hutan di sekitarnya. Iskandar,bersama kelompoknya, siap menghalangi perusahaanpembabat hutan. Slogan tentang kehadiran perusahaan untukmeningkatkan devisa negara dan demi kesejahteraanmasyarakat sekitarnya tanpa bukti. “Lihat sendiri ke desakami, semuanya hancur dan tidak ada lagi yang tersisa untukkami maupun anak cucu kelak” papar Iskandar.

Bermodal ijin pencadangan lahan tahun 1966 dari mantanGubernur Riau (Soeripto), PT. SML dan PT. AS mulaimembangun perkebunan kelapa sawit di wilayah desa-desasepanjang Sungai Cinaku. Bukan hanya hutan negara yangdiserobot. Kebun karet masyarakat punn diambil paksa.Akibatnya lebih 500 hektar kebun karet dan lahan garapan,ditanam kelapa sawit. Sumber ekonomi mereka diserobotpaksa. Juga hutan di wilayah desa di mana masyarakatmenggantungkan hidupnya. Rotan, aneka jenis serta buah-buahan habis. Tanpa rasa bersalah, perusahaan terus menekandan mengancam masyarakat agar semua lahan merekadiserahkan. Imbalannya adalah ganti rugi yang tidak layak,tapi dengan tekanan dan intimidasi.

Soeripto, mantan Gubernur Riau, dan pejabat yang terkaittentu harus bertanggungjawab. Ijin dengan merekomendasidua perusahaan itu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,tapi memarjinalkan mereka.

Berjuang dan BelajarBerjuang dan BelajarBerjuang dan BelajarBerjuang dan BelajarBerjuang dan Belajar

Perjuangan Iskandar bermula ketika mempertahankan kebunkaret Sarifuddin, seluas 4,8 hektar. Kebun karet warga DesaPejangki ini satu-satunya yang masih tersisa dari ratusan hektarkebun yang telah digusur paksa. Tawaran ganti rugi ditolak,karena nilainya sangat rendah. Di bawah ancaman dantekanan, Sarifuddin nyaris menyerah. Namun Iskandarberupaya agar Sarifuddin bertahan. Kalau sampai menyerahakan berdampak luas pada yang lain. Secara bergantian,kebun Sarifuddin dijaga siang malam.

“Kalau perusahaan hadir untuk meningkatkan devisa negara,apakah kebun Sarifuddin mengurangi devisa negara. Ataukami ini bukan bagian dari negara?” tanya Pak Is pada suatupertemuan dengan pihak perusahaan, aparat kepolisian serta

PROFIL

Pak Iskandar,Pak Iskandar,Pak Iskandar,Pak Iskandar,Pak Iskandar,Berjuang SambilBerjuang SambilBerjuang SambilBerjuang SambilBerjuang SambilBelajarBelajarBelajarBelajarBelajar

DO

K.W

WF TN

BT

27pemerintah kecamatan dan desa. Akhirnya perusahaanmengeluarkan surat pernyataan (15 Juni 1997) agar tidakmengolah lahan Sarifuddin. Kini kebun karetnya berada ditengah hamparan hijau kelapa sawit milik perusahaan.Berhasil mempertahankan kebun karet Sarifuddin, bukanberarti perjuangan mereka berakhir. Keberhasilan inimembuat masyarakat lain bersatu. “Perjuangan kita bukanhanya mempertahankan kebun karet dan lahan garapanmasing-masing. Yang penting kehadiran perusahaan dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpamengorbankan sumber ekonomi” tandasnya.

Ia menyadari kekuatan masyarakat sangat menentukan dalamperjuangan. Secara rutin Iskandar menyadarkan masyarakat,baik di desanya maupun desa lain yang terkena dampakperusahaan. Setelah mengikuti Kongres Masyarakat AdatNusantara di Jakarta, Maret 1999, Iskandar bersama tokohmasyarakat sepanjang Sungai Cinaku, menggagas lahirnyakembali pemerintahan adat Masyarakat Cinaku, yangdikenal dengan “Batin nan Sembilan, Sepuluh dengan AnakTalang”. Perjuangan tidak lagi terbatas pada satu desa, tapisemua desa sepanjang Cinaku.

Untuk menambah pengetahuan soalhak dan kewajibanmasyarakat dan perusahaan, Pak Is melakukan kontak danbelajar dengan LSM: WALHI, ICEL, JKPP, LATIN, dan Fo-rum LSM di Pekanbaru. Ia mengikuti beberapa seminar danpertemuan di tingkat lokal dan nasional. Pengetahuan danpengalaman yang didapat menjadi modal memperkokohperjuangan, menuntut perusahaan yang menghancurkan tatanilai dan kehidupan mereka.

Juni 1999, Iskandar bersama warga, melakukan aksi lapangan.Mereka menuntut pemerintah meninjau ulang ijin yangdiberikan pada kedua perusahaan itu. Aksi serupa terjadilagi Januari 2000. Pak Is bersama kelompoknya mengkaplinglahan 613 hektar dari 1.200 hektar wilayah desa Pejangkiyang ditanami kelapa sawit. Selain aksi lapangan, merekamenyampaikan secara langsung masalah dua perusahaan ituke Dephutbun Jakarta, Kanwil Dephutbun, Kepala PBNdan Dinas Perkebunan Riau, serta juga tingkat kabupaten.

Dukungan dan Ancaman Dukungan dan Ancaman Dukungan dan Ancaman Dukungan dan Ancaman Dukungan dan Ancaman

Semula perjuangan Iskandar didukung 29 KK dari Pejangkidan beberapa KK dari desa tetangga. Kini masyarakat daridesa lain bergabung, setelah sadar arti perjuangan Iskandar.Mereka yakin dan mulai membaca niat perusahaan yang tidakmelihat kepentingan masyarakat lokal. “Kami melihat sendiribagaimana Iskandar berjuang mati-matian untukmempertahankan hak-hak mereka” kata Adi Purwoko,koordinator Forum LSM di Pekanbaru tentang dukunganya.

Yang menjadi benturan perjuangan kelompok Iskandar,menyangkut legalitas. Mantan Bupati Inhu, RukhyatSaefuddin, menilai perjuangan kelompok Iskandar sebagaihal sia-sia, karena perusahaan punya ijin. Ia tidak mengakuikebun karet masyarakat. ”Mana ada masyarakat punya surattanah dan siapa yang menyuruh mereka membuka lahan jauhsampai ke hutan” tuturnya saat menjadi bupati. Bahkan

Iskandar pernah didatangi oknum kepolisian pada suatumalam. Ia diminta menemui Kapolres malam itu juga. Iamenolak, dengan alasan tidak ada surat panggilan dan tidakada surat tugas untuk membawanya malam itu juga.

Setelah berjuang melalui lobi hingga melakukan aksibeberapa kali, baik di lapangan maupun di tingkatpengambil kebijakan, Pemda Kabupaten Indragiri Hulubersama pihak perusahaan dan masyarakat, akhirnyamembuat kesepakatan 1 7 Februari 2000. Isinya antara lain;pihak perusahaan dilarang melanjutkan penambahan lahansebelum adanya penyelesaian dengan masyarakat. Dilakukaninventarisasi oleh tim yang ditunjuk Bupati terhadapaktivitas perusahaan menyangkut kepemilikan, status hukum,asal-usul lahan dan lahan yang digunakan perusahaan di luarketentuan hukum.

Bupati Indragiri Hulu mengeluarkan SK No. 17/KPTS/II/2000, tanggal 24 Februari 2000 ditandatangani R. ThamsirRahman. Apakah SK Bupati yang nota bene putra daerahini dapat membantu usaha-usaha perjuangan Iskandarbersama masyarakat lainnya akan terwujud? Kenyataannyahingga Juni 2000 belum ada upaya-upaya konkrit menindaklanjuti SK itu. Apakah menunggu masyarakat lain membuattim tandingan untuk mengkapling lahan perkebunantersebut? Bagaimanapun kuatnya tekanan terhadapmasyarakat, bila kepentingan masyarakat diabaikan pastiakan lahir Iskandar-Iskandar baru di tengahmasyarakat. (Nursamsu & Alhamran.A)(Nursamsu & Alhamran.A)(Nursamsu & Alhamran.A)(Nursamsu & Alhamran.A)(Nursamsu & Alhamran.A)

A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Secara rutin Pa’ Iskandar (tengah)Secara rutin Pa’ Iskandar (tengah)Secara rutin Pa’ Iskandar (tengah)Secara rutin Pa’ Iskandar (tengah)Secara rutin Pa’ Iskandar (tengah)menyadarkan masyarakat, baik di desanya maupunmenyadarkan masyarakat, baik di desanya maupunmenyadarkan masyarakat, baik di desanya maupunmenyadarkan masyarakat, baik di desanya maupunmenyadarkan masyarakat, baik di desanya maupun

desa lain yang terkena dampak perusahaandesa lain yang terkena dampak perusahaandesa lain yang terkena dampak perusahaandesa lain yang terkena dampak perusahaandesa lain yang terkena dampak perusahaan

AULIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

28

Aku seekor burung beo, menetas dan hidup di BukitTigapuluh. Beo namaku, nama yang diberikanorang yang menangkapku. Orang menyebut tempat

lahirku itu Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Aku dan teman-temanku sesama beo kerasan tinggal di Bukit Tigapuluh. Katamanusia, tempat hidup kami ini merupakan kawasankonservasi hutan tropis dataran rendah yang masih tersisa diSumatera. Apapun istilahnya, kami kelompok burung beo,merasa aman tinggal di tempat ini. Suasananya sejuk, rindangdan nyaman. Kami makan, tidur, bercanda dan berkembangbiak dengan aman dan tenteram.

Sesekali, biasanya hari Minggu, kami sering melihat orang-orang datang di sekitar tempat kami. Katanya merekamelakukan wisata alam, tapi aku juga sering melihat merekamencatat di kertas, memfoto dan berkemah untuk mencarisesuatu di antara pohon. Mereka itu sepertinya anak-anaksekolah. Pemandu mereka, kami sering dengar bernama MasAnam, mengaku sebagai staf WWF dan anak-anak itu sedangmelakukan kegiatan pendidikan lingkungan. “Aneh jugamereka, jauh-jauh datang hanya melihat kita-kita ini” kataEbo, teman main ku sesama beo.

“Tapi aku senang kog dengan mereka, biar mereka melihatkita, mereka toh tidak mengganggu” sambung Obe, rekankami satu kelompok “Betul, tidak seperti orang kota yang diujung hutan sana, kelihatannya saja mereka orang baik-baiktapi mereka menebangi pohon, membakar hutan danmenangkapi rekan-rekan kita sesama burung” kata Ebo

Manusia menciptakan untuk diri mereka sendiri hukum yangmengikat. Tetapi, manusia juga membangun sebuah penjarayang sempit dan menyakitkan dimana mereka memisahkanantara kasih sayang dengan keinginan. Dia menggali lubangyang dalam untuk mengubur hati dan perasaan.

“Bukan saja burung, si Kumbang, harimau yang biasa lewatdi sini, khabarnya sudah mereka tangkap” lanjut Ebo.“Pantassaja sudah lama Kumbang tidak terlihat, kasihan ya siKumbang, untuk apa ya?” tanyaku pada rekan-rekan sesamabeo. “Untuk kesenangan manusia” kata Boe, teman kamiyang pendiam mulai buka suara.

“Kita juga jadi sasaran manusia hanya untuk kesenangan.Dasar manusia itu banyak yang jahat” Obe memberikanpenjelasan seperti seorang pejabat pemerintah saja “Wahaimanusia yang penuh dengki, kau mengaku sebagai makhlukberadat tapi licik. Yang telah memisahkan jiwa kebebasandari makhluk lain. Yang telah menjadikan semua kehidupanmenjadi bagian dari hidupmu sendiri yang gagal”.

Sayup-sayup kami mendengar suara seekor beo memanggil-manggil. “Siapa ya! Siapa ya!” kami bertanya serentak. “Ayokita lihat” ajakku kepada rekan-rekan sambil mengepakkansayap siap menuju ke tempat asal suara.

Aku memang beo yang bisa bergerak cepat. Kawan-kawanku sesama beo mengakui itu. Aku lebih pintar dari mereka,cepat menghindar bila ada bahaya dan selalu memberikanperingatan kepada mereka. Pokoknya, rekan-rekanku sesamabeo selalu yakin padaku.

“Tolong, tolong aku tersangkut jerat” jeritku pada teman-teman. Ebo, Boe dan Obe hanya bisa menjerit mengulangkata-kataku “Tolong, tolong, Beo terjerat” kata merekasambil terbang di sekelilingku. Perlahan, aku ditarik kebawah pohon. Ebo, Boe dan Obe hanya bisa melihatku darikejauhan.

“Matilah aku” pikirku ketika sepasang tangan dengan kasarmenggaet kedua sayap ku. Aku tertangkap, langsung masukke dalam kerangkeng. Gelap dan pengap, kesan pertamakurasakan setelah memasuki dunia lain dari alam bebas yangselama ini kurasakan. Tidak tahu, berapa lama aku di tempatini, tapi orang yang menangkapku berkata kepada temannya“Sudah, cukup untuk hari ini, besok kita ulangi lagi. Haripunsudah sore, mari kita pulang”.

Terasa aku diangkut seseorang, berjalan menyusuri sungai.Dalam khayalanku, aku kembali terkejut dengan suara ribut-ribut di tepi kampung, “Berapa harganya” kata seseorangsetelah mengintip tubuhku dengan menyibakkan kainpenutup kerangkeng.

Perjalanan PanjangPerjalanan PanjangPerjalanan PanjangPerjalanan PanjangPerjalanan PanjangSeekor Burung BeoSeekor Burung BeoSeekor Burung BeoSeekor Burung BeoSeekor Burung BeoDari Bukit TigapuluhDari Bukit TigapuluhDari Bukit TigapuluhDari Bukit TigapuluhDari Bukit TigapuluhIni suatu kisah tentang burung beo dari TamanIni suatu kisah tentang burung beo dari TamanIni suatu kisah tentang burung beo dari TamanIni suatu kisah tentang burung beo dari TamanIni suatu kisah tentang burung beo dari TamanNasional Bukit Tigapuluh. Seolah beo berceritaNasional Bukit Tigapuluh. Seolah beo berceritaNasional Bukit Tigapuluh. Seolah beo berceritaNasional Bukit Tigapuluh. Seolah beo berceritaNasional Bukit Tigapuluh. Seolah beo berceritatentang dirinya. Walaupun merupakan sebuahtentang dirinya. Walaupun merupakan sebuahtentang dirinya. Walaupun merupakan sebuahtentang dirinya. Walaupun merupakan sebuahtentang dirinya. Walaupun merupakan sebuahfiksi, namun kisah itu pernah terjadi. Nama-fiksi, namun kisah itu pernah terjadi. Nama-fiksi, namun kisah itu pernah terjadi. Nama-fiksi, namun kisah itu pernah terjadi. Nama-fiksi, namun kisah itu pernah terjadi. Nama-nama dan tempat kejadian dalam kisah ininama dan tempat kejadian dalam kisah ininama dan tempat kejadian dalam kisah ininama dan tempat kejadian dalam kisah ininama dan tempat kejadian dalam kisah inimerupakan imajinasi pengarang sehingga bilamerupakan imajinasi pengarang sehingga bilamerupakan imajinasi pengarang sehingga bilamerupakan imajinasi pengarang sehingga bilamerupakan imajinasi pengarang sehingga bilaada kesamaan hanya suatu kebetulan belaka.ada kesamaan hanya suatu kebetulan belaka.ada kesamaan hanya suatu kebetulan belaka.ada kesamaan hanya suatu kebetulan belaka.ada kesamaan hanya suatu kebetulan belaka.

SELINGANAU

LIA

ERLA

NG

GA/

AS&P

29A L A M S U M A T E R A & P E M B A N G U N A N

Tidak tahu pasti, berapa harga yang harus dibayar untukdiriku, tapi sayup-sayup aku dengar kalimat terakhirmenyebutkan seratus ribu rupiah. Hanya seratus ribu rupiahuntuk hidup dan kebebasanku?

Kini aku berpindah tangan ke orang lain. Dia masih mudadan terpelajar. Dia menenteng aku di tangan kanannya,sedangkan tangan kirinya membawa tas berisi kertas-kertas.Belakangan aku tahu, dia seorang peneliti. Melakukanpekerjaan untuk sebuah lembaga penelitian di Bogor.Meneliti tentang kehidupan masyarakat suku Talang mamakdi sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

“Peneliti apa ini? membeli aku bukan untuk dilepaskanlagi, malah dibawanya pulang” pikirku dalam hati. Beberapahari setelah disekap di rumah penduduk, dimana penelitiitu menginap, aku selanjutnya dibawa naik kenderaan.Kepada setiap orang yang berpapasan, ia katakan akanmenuju Rengat, ke kantor WWF. “Syukurlah, semoga akudilepaskan kembali” pikirku.

Meskipun aku diberi makan cukup, namun aku merasa sangatsedih. Aku teringat teman-temanku, aku juga teringatrumahku. Sayangnya, sampai di kantor WWF orang-orangtidak ada. Mungkin hari itu sedang libur. Peneliti tadiberbicara pada penjaga kantor bahwa ia segera pulang keBogor, sampaikan salam pada orang-orang di kantor ini dania juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yangdiberikan. Penjaga kantor itu malah bertanya “Kenapamembawa pulang burung?” dijawab enteng “Beli daripenduduk”

Akupun terus dibawa. Kali ini aku dipindah ke dalam suatubungkusan. Naik, turun, naik lagi dan turun lagi darikenderaan. Sampailah aku di Bandar Udara Pekanbaru. Akutidak tahu, mengapa bisa lolos hingga masuk ke dalampesawat terbang. Akupun terbang dengan pesawat menujuke Jakarta. “Apa itu?” tanya seseorang di sebelahku. “Ah,hanya oleh-oleh untuk dimakan di tempat kost” kata orangyang membawaku. “Mati aku, mau dimakan? Tamatlahriwayatku” pikirku.

Tidak ingat lagi apa yang terjadi pada diriku, yang kurasakantubuhku dingin dalam pesawat terbang. Sejak aku ditangkap,sepertinya aku sudah berganti banyak kenderaan. Turun dariojek, naik mobil, turun lagi, naik mobil lagi, lalu naikpesawat terbang, naik mobil dan kemudian naik kereta api.Baru kemudian aku merasa ada yang menentengku berjalankaki dan diletakkan di atas sebuah meja. “Sudah sampaidan tibalah ajalku. Leherku akan disembelih dan tidakberapa lama lagi tubuhku akan berada di atas piring, siapdisantap manusia laknat ini” pikirku.Dugaanku meleset, ternyata aku dipindahkan ke dalam saranglebih besar. Lebih cantik dari sebelumnya, namun tetappengap dan sangat tidak mengenakkan. Teman-temanpeneliti itu datang. Komentarnya bermacam-macam. “Bagus”,“Murah”, “Kalau ada lagi saya mau”.

“Terkutuk! Bangsat kalian semua” kataku pada mereka sekuattenaga. “Lihat, suaranya bagus. Sedikit dilatih akan berbicaralebih baik” kata salah seorang dari mereka menanggapimakianku. “Goblok kau, aku bukan bernyanyi tapi marah

tahu!” kataku pada mereka. Eh…. mereka malah tertawa-tawa bahkan salah seorang dari mereka mengacung-acungkanjempol tangannya.

Sepanjang hidupku kulalui dengan penuh kebosanan.Meskipun makanan disediakan, tapi aku baru mau makankalau sudah lapar sekali. Aku memberontak dengan menjerit-jerit dan melompat. Aku ingin terbang bebas, itu tentu tidakmungkin dalam kerangkeng sekecil itu. Untuk mengepakkansayap saja sudah tersangkut. “Dasar manusia jahanam”,umpatku terus menerus.

Tidak terhitung, berapa lama aku ada di tempat itu, sampaisuatu hari datang seorang membawa surat. Orang itumembentak-bentak pada peneliti yang membawaku. Tidakbisa ku tangkap apa saja yang mereka bicarakan. Tapi yangjelas, setelah orang itu pergi dan meninggalkan surat, sipeneliti tadi kelihatannya bingung, kesal dan marah.“Mampus kau” kataku kuat-kuat. “Dasar burung sial” katanyamengumpat pada diriku.Aku kembali dibawa pergi oleh peneliti. Kali ini, tidak naikkereta api. Aku naik mobil, berganti beberapa kali. Rupanyaaku dibawa kembali ke Rengat, ke kantor WWF dimanaaku pernah singgah.

Dua hari perjalanan lebih menyiksa diriku. Aku diletakkandalam tempat sempit dan pengap di bawah tempat dudukdalam mobil yang dingin. Perjalan dua hari terasa dua tahun,sampai kemudian aku tiba di kantor WWF Rengat. Di kantoritu, orang-orang ramai menyambutku. Peneliti itu, sepertinyasangat malu dan langsung menyerahkan aku kepadapimpinan WWF sembari menunjukkan secarik kertas. Akupikir, itu pasti surat perintah pengembalian diriku. PimpinanWWF hanya memandangku sebentar, lalu berbicara lamadengan peneliti. Selanjutnya, aku dibawa kembali menujuke Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

Sampailah aku di desa berbatasan dengan taman. Kenderaanyang membawa ku langsung menuju ke rumah kepala desa.Membawa Kepala Desa ikut serta bersama kami. Di tepi hutan,secarik kertas mereka tanda tangani. Peneliti, seorang stafWWF dan kepala desa, semuanya membubuhkan tandatangan di kertas itu. Kepala desa membaca surat. “Beritaacara pelepasan” katanya berapi-api. Akupun dikeluarkandari kandang, kemudian dilepaskan dengan iringan tepuktangan.

Inilah duniaku, dunia yang kudambakan, bukan di kotaBogor atau dalam kenderaan. Aku terbang menuju hutan.Menuju kepada kebebasan. Kehidupan bebas yangdidambakan setiap bangsaku. Segala yang ada di atas bumi,hidup menurut hukum alam yang dari padanya lahirkejayaan, kesenangan dan kemerdekaan. Tapi mengapamanusia mengingkari anugerah ini?Kucari teman-temanku, rupanya mereka masih lengkap.Termanggu ditempat kami biasa bercanda ria. “Beo, kamupulang?” tanya Ebo padaku. “Kami merindukanmu Beo” kataObe dengan air mata berlinang. Akupun tidak sanggupmenahan haru. “Beginilah perjalanan hidup, syukur akubisa pulang sedang kawan-kawan kita lainnya pergi dan takpenah kembali” kataku pelan. (Purwo SusantoPurwo SusantoPurwo SusantoPurwo SusantoPurwo Susanto)

30

AduAduAduAduAduAyam JagoAyam JagoAyam JagoAyam JagoAyam JagoFoto-foto: Riza Marlon

Lokasi: Desa Siambul

Sang KEMARE

Usul (1)Usul (1)Usul (1)Usul (1)Usul (1)Penampilan AS&P selama dua edisi terakhir cukup menarik danvariatif. Redaksi juga melihat sisi lain dari alam Sumatera yangpotensial, bukan sekadar penebangan ilegal. Tulisan tentang“Sejarah Singkat Sumatera” dan “Refleksi terhadap Sumatera”nomor lalu, makin membuka mata kita untuk memahami potensidan permasalahan yang ada. Edisi mendatang AS&P seyogyanyalebih banyak menampilkan isu-isu aktual yang terjadi di PulauSumatera, bukan yang terjadi di Taman Nasional Bukit Tigapuluhatau Cagar Biosfer Bukit Duabelas. Memang betul isu seperti ituperlu, tapi sangat tidak imbang dibanding isu lain yang juga layakmenjadi topik utama AS&P. Semoga redaksi mempertimbangkan.Salam,Media Aswandi, Pemerhati LingkunganMedia Aswandi, Pemerhati LingkunganMedia Aswandi, Pemerhati LingkunganMedia Aswandi, Pemerhati LingkunganMedia Aswandi, Pemerhati LingkunganPadang Bulan, MedanPadang Bulan, MedanPadang Bulan, MedanPadang Bulan, MedanPadang Bulan, Medan

Usul (2)Usul (2)Usul (2)Usul (2)Usul (2)Sebagai pembaca AS&P saya berharap agar redaksi punya tulisantentang keragaman hayati, terutama fauna, pada setiap edisi.Masalah satwa, khususnya fauna, menjadi bagian dari strategikonservasi dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Apajadinya jika kita tidak ada harimau yang kini diambangkepunahan. Ini berdampak pada mata rantai makanan danmempengaruhi ekosisitem alam. Begitu juga dengan kelompokburung, yang memangsa hama tanaman, yang turut membantu parapetani. Mari lestarikan keragaman hayati. Khusus pada redaksiAS&P, agar dapat membuka diri dan menerima artikel atau opinidari luar.Salam LestariBilly Z.T., Pengamat SatwaBilly Z.T., Pengamat SatwaBilly Z.T., Pengamat SatwaBilly Z.T., Pengamat SatwaBilly Z.T., Pengamat SatwaMuaro Labuah - SolokMuaro Labuah - SolokMuaro Labuah - SolokMuaro Labuah - SolokMuaro Labuah - SolokSumatera BaratSumatera BaratSumatera BaratSumatera BaratSumatera Barat

Bertukar Pikiran dengan Tony WhittenBertukar Pikiran dengan Tony WhittenBertukar Pikiran dengan Tony WhittenBertukar Pikiran dengan Tony WhittenBertukar Pikiran dengan Tony WhittenAS&P edisi 9/April 2000 saya membaca tulisan Tonny Whittenmengenai refleksi terhadap Sumatera (1983-2000). Saya inginbertukar pengalaman dan pikiran dengan saudara Tony, karenasaya ingin berkomunikasi dengan para pemerhati masalahlingkungan hutan. Salam hangat dari saya.Maria R RuwiastutiMaria R RuwiastutiMaria R RuwiastutiMaria R RuwiastutiMaria R RuwiastutiKonsultan Masalah Tanah dan Orang AsliKonsultan Masalah Tanah dan Orang AsliKonsultan Masalah Tanah dan Orang AsliKonsultan Masalah Tanah dan Orang AsliKonsultan Masalah Tanah dan Orang [email protected]

Jawaban TonyJawaban TonyJawaban TonyJawaban TonyJawaban TonyTerima kasih atas perhatian Anda terhadap artikel saya. Feed-back –positif maupun negatif— selalu diterima. Saya usul MbakMaria nanti kirim email ke saya akhir bulan Juni, dan saya bisamemberi informasi lebih lanjut terhadap kesempatan tukar pikiran,tidak hanya dengan saya saja tapi juga dengan “komunitaskonservasi” yang lebih luas pula. Selamat berjuang!Tony WhittenTony WhittenTony WhittenTony WhittenTony [email protected]

Koridor di TNBT,Koridor di TNBT,Koridor di TNBT,Koridor di TNBT,Koridor di TNBT, Koridor (jalan angkutan kayu) yang membelahTNBT dari Simarantihan (Jambi) menuju ke Simpang Menara (Riau),yang sebelumnya diputus atas perintah Dirjen PKA Dephutbun,kembali difungsikan pengusaha untuk mengangkut kayu hasiltebangan ilegal. Caranya, dengan memperbaiki kembali,menggunakan alat berat perusahaan HPH. Menurut Kepala UnitTaman Nasional Bukit Tigapuluh, Ir. Waldemar HS, Msi, tindakan itumelanggar kebi jakan sebelumnya, dan hingga kini ti dak ada perintahmenggunakan kembali koridor itu. Dikhawatirkan, denganberfungsinya kembal i koridor, berarti memberi akses pencurian kayudan juga satwa langka dalam TNBT. Meski sudah ada laporan yangdilayangkan ke Kanwil Dephutbun Riau, hingga berita ini dibuat,belum ada tanda-tanda untuk menutupnya kembali.

Diskusi Bersama, Diskusi Bersama, Diskusi Bersama, Diskusi Bersama, Diskusi Bersama, Warsi bersama sejumlah wartawan yangbertugas di Jambi, Juni lalu mengadakan diskusi bersama soalkonservasi, kawasan hidup dan masa depan Orang Rimba. Disebutbersama, karena semua peserta –baik staf Warsi maupun parawartawan— terbuka menyampaikan pendapat dan ide berkaitandengan isu yang dibahas. Sejumlah masukan dan ide yang dilontarkanpara wartawan, mitra Warsi selama ini, makin membuat optimis bahwaperjuangan mempertahankan sisa hutan alam dan pemberdayaanOrang Rimba, mendapat dukungan banyak pihak. Sebab, melaluimi tra kami ini l ah antara lain, masalah ini bi sa di ketahui khalayak.Dukungan yang sama, juga dilakukan dengan mitra kami yang lain,kawan-kawan dari LSM yang tergabung dalam Forum PenyelamatHutan Jambi (FPHJ). Tentu saja diskusi-diskusi itu, akan terusdilakukan, demi mempertahankan hutan alam yang makin menyusutjumlahnya.

Sebuah tim independen akan mengevaluasi PT. ArvenaSepakat di utara TNBT, tapi dananya berasal dari PTArvena, begitu bunyi satu berita.Independensinya di mana?Independensinya di mana?Independensinya di mana?Independensinya di mana?Independensinya di mana?

Masih menurut berita, razia kayu akan berlangsungbesok di sepanjang Jalan Lintas Timur Sumatera.Lho, ini razia atau pemberitahuan kepadaLho, ini razia atau pemberitahuan kepadaLho, ini razia atau pemberitahuan kepadaLho, ini razia atau pemberitahuan kepadaLho, ini razia atau pemberitahuan kepadapengusaha kayu?pengusaha kayu?pengusaha kayu?pengusaha kayu?pengusaha kayu?

Organ tubuh harimau diburu manusia karenaada unsur magis.Kalau organ tubuh manusia,Kalau organ tubuh manusia,Kalau organ tubuh manusia,Kalau organ tubuh manusia,Kalau organ tubuh manusia,bagaimana bagaimana bagaimana bagaimana bagaimana datuk?datuk?datuk?datuk?datuk?

31PHOTONEWS

Gajahku sayang,Gajahku sayang,Gajahku sayang,Gajahku sayang,Gajahku sayang,gajahku malang.gajahku malang.gajahku malang.gajahku malang.gajahku malang.

Foto-foto: Aulia ErlanggaLokasi: Pusat Latihan Gajah

Sebanga, Riau

32

FOTO

: AU

LIA

ERLA

NG

GA/

WW

F GAJ

AH, P

EKAN

BAR

U

YYYYYang kejamang kejamang kejamang kejamang kejambukanlah pelatihbukanlah pelatihbukanlah pelatihbukanlah pelatihbukanlah pelatihmamalia besar ini,mamalia besar ini,mamalia besar ini,mamalia besar ini,mamalia besar ini,tetapi mereka yangtetapi mereka yangtetapi mereka yangtetapi mereka yangtetapi mereka yangmemusnahkan hutanmemusnahkan hutanmemusnahkan hutanmemusnahkan hutanmemusnahkan hutanhabitat gajahhabitat gajahhabitat gajahhabitat gajahhabitat gajahdi Sumatera.di Sumatera.di Sumatera.di Sumatera.di Sumatera.Alam Sumatera & Pembangunan