BPH - Sistitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi

Citation preview

Hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak (BPH) dengan Kejadian Sistitis pada Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi

Hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak (BPH) dengan Kejadian Sistitis pada Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) di Instalasi Radiologi RSUD Dr. MoewardiOleh :Gunung Mahameru, S. KedBismillah..Menuntut Ilmu itu wajib bagi Muslimin dan Muslimat.Tuntutlah ilmu sampai ke negeri china.Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat.Amalan tanpa ilmu tertolak, ilmu tanpa amalan seperti pohon yang tidak berbuah.Barangsiapa menginginkan soal soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barangsiapa yang ingin keselamatan dan kebahagiaan akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya wajiblah ia memiliki ilmu kedua duanya pula. (HR. Bukhari dan Muslim)Langkah PenelitianPencarian MasalahPerumusan HipotesisPenetapan Rancangan PenelitianPengambilan DataAnalisis DataSimpulanITU SEMUA HANYA TEORI..!!!

YANG PALING PENTING : TUJUAN PENELITIAN INGIN SEPERTI APA PENELITIAN Pencarian MasalahSaya memilih RADIOLOGIJudul yang beruntung pernah bermain main dalam pikiran saya :Hubungan antara Rhinitis Kronis dengan Sinusitis FrontalisHubungan antara CTR dengan Hubungan antara Hepatomegali dengan ..Hubungan antara TB . Dengan Tapi : Satu judul yang berjodoh dengan saya dan saya pilih untuk mendampingi saya mendapatkan gelar sarjana :Hubungan antara BPH dan SistitisBisa dapet ide kayak gitu darimana mas?Ada 2 cara : Cara Orang Bodoh : Langsung minta judul ke pembimbing.Cara Orang Pinter : Cari judul dengan referensi, murni kesenjangan antara teori dan kenyataan.Cara Orang Cerdas : Cari judul skripsi yang sudah lalu, cari referensi tentang hal tersebut, Kroscek ke pembimbing, kroscek lapangan.Jenis PenelitianObservasional analitik : Cross sectionalCara Menentukan Populasi dan SampelLokasi Penelitian : Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi.Subjek Penelitian : Populasi : Subjek penelitian ini adalah pasien yang melakukan pemeriksaan USG urologi di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi.Sampel : Kriteria: Kriteria inklusi : Pasien suspek BPH, dan melakukan pemeriksaan USG urologi. Pasien pria, berusia 40 - 80 tahun. Kriteria eksklusi : Pasien yang menderita BPH dengan penyakit obstruktif lain.

Teknik SamplingTeknik sampling : purposive sampling.Karakteristik populasi : Pasien yang melakukan pemeriksaan USG Urologi di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi.Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pasien yang positif terdiagnosis BPH, dan yang tidak terdiagnosis BPH.Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 42 sampel, berdasarkan patokan umum atau rule of thumb yaitu minimal 30 sampel (Murti, 2006).

Rancangan Penelitian

VariabelVariabel bebas: BPHVariabel terikat: SistitisVariabel luar:Dapat dikendalikan: Cara pemeriksaan USG pada pasien BPH.Tidak dapat dikendalikan : Subyektivitas penilaian ahli radiologi.Definisi operasional variabelBenign Prostate Hyperplasia (BPH)Definisi : BPH merupakan pembesaran kelenjar prostat akibat hiperplasia stroma dan sel epitelial pada zona periurethra. Pertumbuhan inidimulai dari bagian periurethral dengan proliferasi yang terbatas sehingga tumbuh menekan kelenjar normal yang tersedia.Pembesaran ini akan menyebabkan buntunya urethra pars prostatica sehingga mengganggu proses berkemih (Maleuka, 2008; Purnomo, 2008; Birowo; 2000; Wilson danHillegas, 2005; Leveillee, 2009; Kim, 2006).Alat ukur : Penegakkan diagnosis BPH dalam penelitian ini dapat diketahui melalui pemeriksaan USG Urologi. Temuan dalam pemeriksaan adalah pembesaran/penambahan volume pada prostat tanpa gambaran hipoekhoik (Rosette, 2001).Skala ukur: Kategorikal (dikotomi) variabelSistitisDefinisi : Sistitis merupakan peradangan kandung kemih atau disebut juga urosistitis (Dorland, 2008). Sistitis dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitusistitis bakterial (infeksi saluran kemih bawah) dan sistitis non bakterial (infeksi non bakteri dan sistitis non infeksi) (Frassetto, 2012).Alat ukur : Penegakkan diagnosis sistitis dalam penelitian ini dapat diketahui melalui pemeriksaan fisik dan anamnesis pada pasien atau melalui pemeriksaan USG urologi. Temuan dalam pemeriksaan fisik dan anamnesis adalah keluhan rasa sakit pada saat berkemih (disuria), keluhan frekuensi, urgensi, stranguria, hematuria pada awal dan akhir miksi, rasa tidak nyaman pada daerah suprapubik dan mengeluarkan air seni yang berwarna keruh dalam jumlah kecil. Selain itu pada pasien kadang ditemukan demam yang tidak tinggi (Cohen et al., 2010; Sukandar, 2006; Frassetto, 2012; Jones et al., 2011). Diagnosis juga dapat ditegakkan melalui temuan USG urologi antara lain penebalan pada dinding kandung kemih, kadang juga dapat ditemukan urin residual yang jumlahnya cukup signifikan. (Cohen et al., 2010; Sukandar, 2006; Frassetto, 2012; Jones et al., 2011; Khan, 2012).Skala ukur: Kategorikal (dikotomi)

Instrumen PenelitianAlat : Ultrasonografi (USG)Bahan :Hasil pemeriksaan USG urologi

Jalan PenelitianMencatat nama, umur pasien dan nomor rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,Saat pemeriksaan USG, dinilai apakah pasien mengalami pembesaran prostat (suspek BPH) atau tidak, serta dinilai juga adanya sistitis dan volume prostat pasien. Untuk pasien dengan suspek BPH, dilihat juga pada data rekam medik pemeriksaan patologi anatominya pasien mengalami BPH atau tidak.Untuk data yang diambil dari rekam medik, nama pasien dicatat, mengalami BPH atau tidak, volume prostat, serta adanya gambaran sistitis atau tidak dan atau diagnosis sistitis dari dokter yang menangani.Mengelompokkan data pasien dan melakukan analisis data yang diperoleh.

Teknik AnalisisUntuk mengetahui hubungan antar variabel : uji Chi Square.Untuk kekuatan hubungan dilakukan uji Odds Ratio.SPSS 17.0 for Windows.Itu semua ditulis di BAB III dan Semakin paham maksudnya semakin baik prognosisnya.Kendala PenelitianPerlu dilakukan pelengkapan dokumen dalam rekam medik salah satunya adalah dokumentasi hasil USG sehingga dapat dilakukan evaluasi dalam perkembangan penyakit.Sistem komputerisasi untuk rekam medik perlu dijalankan sehingga data dapat tersimpan dengan baik dan meningkatkan kemudahan akses pada data tersebut.

Itu tadi ditulis di Bab VI Penutup

Secara keseluruhan :Ganti JudulAlur skripsiAlur Birokrasi

Laporan PenelitianPaling malas buat.Paling gampang buat.Lebih cepat lebih baik.PRReview lagi materi mengenai :Jenis Penelitian.Penentuan populasi, sampel, teknik sampling.Seputar variabel.Uji hipotesis.

Ilmu itu bagaikan hasil panen/buruan didalam karung, menulis adalah ikatannya(Imam Syafii)Ikatlah ilmu dengan menulis(Ali ibn Abi Thalib)

Terima Kasih