44
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 1 Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Semester 2 2011-2012 Program Studi Pendidikan Dokter FK UNTAN (dibawah pembinan FK UI)

BPKM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BPKM

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 1

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa

(BPKM)

Semester 2

2011-2012

Program Studi Pendidikan Dokter

FK UNTAN

(dibawah pembinan FK UI)

Page 2: BPKM

PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa Buku Pedoman Kerja Mahasiswa Modul Biologi Molekuler ini telah dapat direvisi tepat waktu. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dokter di Indonesia umumnya, dan juga bagi keberhasilan pendidikan dokter di FK Untan khususnya, serta dapat digunakan oleh para mahasiswa dan staf pengajar dalam menjalankan dan menyelenggarakan proses belajar - mengajar.

Pada modul Biologi Molekuler tahun 2011-2012 ini telah dilakukan beberapa penyempurnaan berupa pengurangan terjadinya tumpang tindih dalam kuliah interaktif dan pemanfaatan e-learning dalam proses pembelajaran.

Selain materi utama biologi molekuler, untuk memperluas wawasan pada bidang ini, diberikan pula materi Kapita selekta yang pada tahun ini akan diberikan oleh Tim Biologi Molekuler dan Tim Mikrobiologi FKUI.

Modul ini diharapkan dapat membuka dan memberikan pemahaman awal serta menanamkan pondasi berpikir yang kuat dalam pembelajaran pada modul selanjutnya dan dalam praktek sebagai dokter kelak maupun dalam menekuni jenjang pendidikan lebih lanjut.

Terima kasih kepada Tim Penyusun Modul Biologi Molekuler Tahun Akademik 2005-2006 yang telah mengawali penyusunan Modul dan segenap pihak yang memberi asupan dan fasilitas bagi revisi untuk Tahun Akademik 2011-2012 ini. Tim Penyusun juga berterima kasih atas dukungan Unit Pendidikan Kedokteran FKUI serta semua pihak yang telah turut serta menyusun buku ini. Kami tetap menunggu kritik dan saran untuk penyempurnaan buku ini di saat-saat mendatang.

Pengelola Modul Biologi Molekuler

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 2

Page 3: BPKM

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan dalam cabang biologi molekuler akhir-akhir ini tidak lepas dari ketekunan para peneliti dalam mengembangkan berbagai alat dan metode penelitian. Sedikit demi sedikit, alat dan metode penelitian yang sederhana berubah menjadi alat dan metode peralatan yang modern. Dengan ditemukannya berbagai alat dan metode penelitian modern itu, analisis terhadap berbagai komponen sel dapat dilakukan dengan lebih teliti dan terarah.

Saat ini telah dapat dilakukan analisis tentang mekanisme kerja di tingkat molekul berbagai komponen sel di dalam sel saraf dan sel-sel jenis lain. Untuk setiap jenis sel, ada organel-organel yang mempunyai fungsi umum dan sama, ada pula organel-organel yang mempunyai fungsi khusus. Kemajuan di bidang biologi molekuler telah memungkinkan dipelajarinya setiap komponen di berbagai jenis sel. Apalagi kemajuan itu telah mencapai tingkat nanoteknologi, yang tentunya akan lebih mendorong lagi kemajuan di bidang biologi molekuler di saat mendatang.

Analisis sampai ke tingkat molekul pada setiap komponen sel di dalam tubuh saat ini sangat diperlukan untuk mendiagnosis penyakit, pencegahan, dan terapi. Biologi molekuler menjadi esensi dalam ilmu biomedik untuk memahami agen penyakit, patofisiologi dan patogenesis penyakit, pencegahan,pengobatan dan epidemiologi penyakit. Oleh karena itu mahasiswa kedokteran perlu mempelajari mata ajaran ini melalui modul Biologi Molekuler yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan dokter umum KURFAK 2005.

B. Tujuan Umum

Modul Biologi Molekuler yang akan berlangsung pada semester II selama 6 minggu dengan beban 6 sks ini, merupakan modul kedua pada tahap 2 pendidikan dokter, yakni tahap medical sciences, dengan kegiatan pembelajaran Problem-based Learning (PBL) yang mendorong mahasiswa untuk belajar aktif dan mandiri sehingga ketrampilan belajar diperoleh, dan dicapai kompetensi derajat 1 menurut KURFAK 2005 di bidang biologi molekuler, yang wajib dimiliki seorang dokter dan merupakan modal dasar dalam penanganan masalah kesehatan.Berdasarkan Kurikulum Nasional (KIPDI III) yang berbasis kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai 7 area kompetensi ditambah 3 kompetensi untuk lulusan FKUI. Modul Biologi Molekuler ditujukan untuk menguasai mekanisme molekuler yang mendasari terjadinya berbagai penyakit/ masalah kesehatan terkait. Cabang ilmu yang berkaitan dengan pembelajaran modul biologi molekuler, yaitu : Biologi, Biokimia, Kimia Kedokteran, Fisika Kedokteran, Mikrobiologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Farmakologi, ilmu Kedokteran Forensik.

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 3

Page 4: BPKM

KARAKTERISTIK MAHASISWA

1. Mahasiswa yang dapat mengikuti modul ini ialah mahasiswa yang telah melalui tahap I Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT) dan yang telah melalui modul sel dan genetika

2. Berkemauan keras menjalani proses pendidikan kedokteran dengan tekun dan bersemangat dengan tetap menjaga nilai-nilai kepantasan yang berlaku di dunia pendidikan pada umumnya dan di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura khususnya.

3. Mampu bekerja sendiri maupun dalam kelompok dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip berkomunikasi berdasarkan empati, baik dengan sesama mahasiswa, fasilitator, narasumber, dan semua karyawan dan sivitas akademika di lingkungan FKUntan.

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 4

Page 5: BPKM

SASARAN PEMBELAJARAN

Kompetensi Yang Harus Dicapai: Sesuai dengan kompetensi derajat I yang berkaitan dengan Ilmu Dasar dalam Praktik Kedokteran, yaitu:

Mahasiswa mampu menjelaskan keadaan sehat dan keadaan sakit dengan menggunakan ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan komunitas dalam bentuk simulasi.

Sasaran Pembelajaran Terminal Setelah menyelesaikan modul ini, bila dihadapkan pada data sekunder klinik, laboratorium dan epidemiologik, mahasiswa FKUI semester II (dua) mampu menjelaskan mekanisme molekuler yang mendasari terjadinya berbagai penyakit/ masalah kesehatan yang terkait.

Sasaran Pembelajaran PenunjangSetelah menyelasaikan modul ini, bila diberi data sekunder mengenai masalah klinik, laboratorium dan epidemiologik mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan prinsip-prinsip hukum fisika dalam diagnostik molekuler.2. Menjelaskan sifat kimia karbohidrat dan lipid dalam menunjang fungsi hidup3. Menjelaskan struktur dan fungsi protein dalam melaksanakan fungsi hidup4. Menjelaskan struktur dan peran asam nukleat dalam melaksanakan fungsi hidup5. Menjelaskan mekanisme transfer informasi genetik, ekspresi gen, gene rearrangement, serta

kelainan-kelainan yang dapat terjadi6. Menjelaskan mekanisme molekuler yang mendasari terjadinya perubahan sifat-sifat

mikroorganisme di dalam tubuh7. Menjelaskan mekanisme molekuler patogenesis infeksi mikroorganisme 8. Menjelaskan mekanisme onkogenesis9. Menjelaskan prinsip interaksi antara obat dengan senyawa biomolekuler10. Dapat menjelaskan prinsip dan aplikasi berbagai teknik molekuler yang digunakan dalam

diagnosis, terapi, dan rekayasa genetika

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 5

Page 6: BPKM

LINGKUP BAHASAN

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

1. Memahami peran Biologi Molekuler dalam Ilmu Kedokteran Modern

Pengantar Modul Biologi molekuler

1.1. Definisi dan peranan Biologi Molekuler

1. Definisi Biologi Molekuler

1.

1.2. Peran Biologi Molekuler dalam ilmu kedokteran modern

1. Peranan Biologi Molekuler dalam pekembangan ilmu kedokteran dan aplikasinya

2.

2. Menjelaskan prinsip-prinsip hukum fisika dalam diagnostik molekuler.

Aspek Fisika dalam Biologi Molekuler

2.1. Terapan

Hukum

Stoke pada

gerak partikel

makromolekul dan elektron

1. Hukum Stoke

2. Terapan hukum

Stoke

2.2. Prinsip dasar kromatografi, elektroforesis dan teknik esei

1. Prinsip kromatografi

2. Prinsip elektroforesis

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 6

Page 7: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

3. Menjelaskan sifat-sifat kimia lipid dan karbohidrat, serta metabolisme-

nya dalam menunjang fungsi hidup

Sifat kimia lipid dan karbohidrat dan metabolisme-

nya

3.1. Karbohidrat

1. Klasifikasi karbohidrat

2. Stereoisomer dan reaksi kimia karbohidrat

4.Aminomonosa karida sebagai bagian dari struktur antibiotik

5. eteropolisakarida6. Ikatan Kimia

2

3.2. Lipid 1. Klasifikasi lipid

2. Senyawa steroid

3. Lipid pembentuk membran sel

4. Ikatan Kimia

2

4. Menjelaskan struktur dan fungsi protein dalam melaksanakan fungsi hidup

Peran protein dalam melaksanakan fungsi hidup

4.1. Struktur dan fungsi protein

1. Definisi protein secara kimia, biologi dan biokimia

2. Konsep building block dan backbone bound dalam penyusunan protein.

3. Universalisme asam amino penyusun protein sebagai salah satu fenomena universalisme dalam mahluk hidup.

2

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 7

Page 8: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

4. Klasifikasi asam amino

5. Struktur asam amino & peptida: gaya-gaya yang menstabilkan struktur protein dan membran

6. Asam basa dan dapar: peranan asam amino dan protein dalam sistem dapar

7. Struktur sekunder dan tertier protein: protein folding

8. Hubungan antara keragaman protein dengan jumlah jenis asam amino pembentuk protein.

9. Hubungan antara besarnya peran protein dalam mendukung fenomena hidup dengan keragaman struktur dan asam amino penyusun protein.

10.Hubungan antara gen dengan protein.

11.Kodon dan asam amino.

12.Sifat umum asam amino

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 8

Page 9: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

pembentuk protein.

13.Asam amino esensial.

14.Konsep struktur protein dalam berbagai tingkat.

15. Struktur dan fungsi protein.

16.Konsep “denaturasi”.

17.Fungsi fisiologis protein

18.Kerja protein secara umum dalam bentuk azas interaksi protein-ligand.

20.Hubungan protein spesifik dengan tingkat perkembangan dan deferensiasi sel

21. Dasar penggunaan pengukuran protein intrasel sebagai dasar untuk mendukung atau menyingkirkan suatu diagnosis penyakit.

22.Konsep turn over protein dan hubungannya dengan pertumbuhan dan

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 9

Page 10: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

pemeliharaan.

4.2. Peran enzim sebagai protein katalis pengatur proses intra-sel

1. Definisi enzim

2. Mengapa sel mutlak memerlukan enzim

3. Distribusi enzim dalam sel dan hubungan antara fungsi bagian dari sel dengan jenis enzim yang dikandungnya.

4. Konsep substrat dan persamaan serta perbedaan sifat enzim dengan katalis organic

5. Cara menyatakan jumlah enzim dalam bentuk aktivitas enzim.

6. Pengaruh enzim terhadap nilai Keq dan menafsirkannya dengan hukum termodinamika I (Hukum kekekalan energi dari Hess) dan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier).

7. Konsep energi aktivasi, sawar

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 10

Page 11: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

energi dan bentuk serta keadaan transisi dalam rangka kerja enzim.

8. Jenis dan spesifisitas enzim.

9. Konsep dan peran apoenzim, koenzim, kofaktor, gugus prostetik, holoenzim, proenzim dan otokatalisis.

10.Vitamin dan koenzim.

11. Klasifikasi enzim.

12.Kelas-kelas enzim

13.Pengaruh faktor lingkungan terhadap laju reaksi enzimatik.

14. Persamaan Michaelis-Menten, Km, Vmaks, afinitas dan bilangan pergantian (turn over number) serta persamaan Lineweaver-Burk, persamaan Scatchard dan persamaan Eadie-Hofstee.

15.Penghambatan kerja enzim secara reversible

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 11

Page 12: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

dan irreversible dan arti fisiologis masing-masing.

16.Konsep dan fungsi anti enzim dalam tubuh.

17.Penggunaan asas penghambatan kerja enzim untuk pengobatan, pengendalian hama dan toksikologi lingkungan.

18.Model kerja enzim (model lock and key dari Fisher, induce fit dari Koshland dan allosteric dari Monod-Wyman-Changeux).

19.Pengaturan kerja enzim pada tingkat gen dan molekul enzim.

20.Fungsi fisiologis enzim.

21.Kegunaan enzim dalam pengobatan.

22.Kegunaan enzim dalam diagnosis.

23.Aspek mutakhir dalam perkembangan enzim (abzim, ribozim, dan

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 12

Page 13: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

hibrizim)

4.3. Peran protein

dalam membentuk dan memper-tahankan

struktur organisme.

1. Menyebutkan jenis-jenis protein pembentuk struktur organisme.

2. Ciri-ciri fisikokimia dan fungsi biologis kolagen

3. Ciri-ciri fisikokimia dan fungsi biologis elastin.

4. Ciri-ciri fisikokimia dan fungsi biologis fibronektin.

5. Ciri-ciri fisikokimia dan fungsi biologis spektrin dan mikrotubulin.

6. Ciri-ciri fisikokimia dan fungsi biologis kadherin.

5. Menjelaskan struktur dan peran asam nukleat dalam melaksanakan fungsi hidup

Struktur dan peran asam nukleat dalam menjalankan fungsi hidup

5.1. Jenis,Struktur dan sifat-sifat asam nukleat

1. DNA dan RNA: struktur kimia dan komposisinya

2. Konsep penyusunan pasangan basa pada asam nukleat berdasarkan teori Watson dan Crick dan hukum Chargaff.

3. Struktur DNA dan

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 13

Page 14: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

RNA.

4. Sifat-sifat fisikokimia asam nukleat

5.2. Lokasi dan peran asam nukleat dalam sel.

1. Istilah: “Gene “dan “Genome”.

2. Lokasi DNA dan RNA di dalam sel prokariotik dan eukariotik.

3. Pengemasan DNA di dalam inti sel (histon, linker-DNA, nukleosom, kromosom)

4. Besar genom manusia dan organisme lain

( E. coli, ragi, dll.)

5. Peran DNA sebagai pembawa informasi genetik dalam sel.

6. Alur perpindahan informasi genetik yang terdapat dalam DNA hingga terjadinya ekspresi gen.

7. Peran mRNA, tRNA, dan rRNA pada proses ekspresi gen.

6. Menjelaskan mekanisme

Mekanisme transfer

6.1. Replikasi DNA

1.Menjelaskan teori semi-conservative yang berlaku

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 14

Page 15: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

transfer informasi genetik, ekspresi gen, gene rearrangement, serta kelainan-kelainan yang dapat terjadi

informasi genetik, ekspresi gen, gene rearrangement, serta kelainan-kelainan yang dapat terjadi

untuk replikasi DNA

2.Komponen-komponen yang berperan pada proses replikasi DNA serta fungsi masing-masing komponen

3.Titik muai pada replikasi DNA

4.Terbentuknya leading strand, lagging strand dan fragmen Okazaki pada proses replikasi DNA.

5.Tahap-tahap replikasi DNA pada prokariot dan eukariot.

6.Mekanisme perbaikan pada proses replikasi DNA

6.2. Transkripsi dan regulasi ekspresi gen

1.Proses sintesis RNA

2.Untai cetakan dan bukan cetakan pada DNA untuk proses transkripsi gen.

3.Coding strand dan non-coding strand pada DNA.

4.Komponen-komponen yang berperan pada proses transkripsi gen prokariotik dan eukariotik serta fungsi masing-masing komponen tsb

5.Situs inisiasi pada proses transkripsi

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 15

Page 16: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

gen.

6.Tahap-tahap transkripsi gen (inisiasi, elongasi, dan terminasi) pada prokariot dan eukariot.

7.Proses modifikasi pasca transkripsi gen pada prokariot dan eukariot, lokasi pematangan mRNA hingga transpor mRNA yang matang ke ribosom.

8.Inhibitor transkripsi gen pada prokariot dan eukariot.

6.3. Sintesis dan Transport Protein

1. Pandangan umum

2. Perangkat translasi: Kode genetik. t-RNA, sandi genetik, proses aminoasilasi ribosom

3. Mekanisme sintesis protein

4. Modifikasi pasca translasi

5. Transport protein setelah sintesis

1,

6.4 Gene re-arrangement

1. Organisasi gen bentuk germline

2. Organisasi gen fungsional setelah rearrangement

3. Manfaat gene

4,5,6

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 16

Page 17: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

rearrangement dalam Kedokteran

4. Organisasi gen imunoglobulin (Ig) dan reseptor sel T (TCR) non- fungsional dan fungsional

5. Rearrangement gen Ig dan TCR pada maturasi sel B dan sel T.

6. Rearrangement gen Ig dan TCR pada beberapa tipe leukemia, penyakit autoimun dan infeksi.

6.5 Mutasi

genetik

1.Mutasi genetik sebagai dasar berbagai kelainan organisma

2.Jenis-jenis mutasi dan penyebab terjadi mutasi.

3.Mutasi genetik pada berbagai kelainan

4.Bahan-bahan mutagen

5.Genetic polymorphism

6. Deteksi mutasi genetik

4,5,6

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 17

Page 18: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

7. Menjelaskan mekanisme molekuler yang mendasari terjadinya perubahan sifat-sifat mikroorganisme di dalam tubuh

Mikrobiologi molekuler

7.1.Regulasi ekspresi gen pada eukariot, prokariot dan virus

1.Perbedaan ekspresi gen pada eukariot, prokariot dan eukariot

2.Proses regulasi ekspresi gen (promoter, enhancer, trnsacting factor, operon)

3.Perubahan ekspresi gen pada bakteri dan virus dan implikasinya (mutasi, genetic reassortment, antigenic shift, antigenic drift)

4.Transfer gen antar bakteri, sel high frequency recombinant

5.Movable genetic element

6.Prion

8,9,10,11

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 18

Page 19: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

7.2.. Resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik,anti-virus dan antijamur

1.Definisi resistensi bakteri terhadap antibiotik2.Molekul target dan mekanisme kerja antibiotik, antivirus, anti jamur3. Mekanisme

terjadinya resistensi terhadap obat antimikroba

4. Transfer sifat resistensi antar bakteri

5. Dinamika genetik pada satu populasi bakteri yang mengalami perubahan sifat resistensi terhadap antibiotik

6. Peran biofilm dalam terjadinya resistensi

8. Menjelaskan mekanisme

Mekanisme molekuler

8.1. Host parasite

1. Konsep dasar infeksi

8,9, 10,11

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 19

Page 20: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

molekuler patogenesis infeksi

patognesis infeksi

relationship 2. Mekanisme molekuler pada fagositosis

3. Invasi bakteri dan virus ke sel

4. Kemampuan sitopatik bakteri dan virus

5. Kemampuan bakteri dan virus menghindar dari sistem imun

6. Interferon pada infeksi virus

8.2. Faktor virulensi

1. Pemahaman tentang berbagai faktor virulensi penyebab infeksi

2. Pathogenicity island

3. Faktor kolonisasi, faktor inflamasi, faktor invasi

4. Jenis dan mekanisme kerja toksin bakteri

5. Superantigen

9. Menjelaskan mekanisme onkogenesis

Mekanisme onkogenesis

9.1. Gen yang berperan dalam onkogenesis

1.Jenis-jenis gen pengatur pertumbuhan tumor ganas dan fungsinya

2. Konsep molekuler onkogenesis akibat infeksi virus

12,19

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 20

Page 21: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

9.2. Karsinogene-sis

1.Multistep carsinogenesis

2.Faktor pertumbuhan

3.Karsinogen dan ko-karsinogen

9.3. Proses invasi dan metastasis pada tumor ganas

1.Invasi2.Metastasis

Imunohistokimia9. 4 . Deteksi perubahan molekuler pada neoplasma

10. Dapat menjelaskan prinsip dan aplikasi berbagai teknik molekuler yang digunakan dalam diagnosis, terapi, dan rekayasa genetika

Teknik molekuler dalam diagnosis, terapi dan kedokteran forensik, dan rekayasa genetik.

10.1. Diagnostik molekuler

1. Prinsip deteksi asam nukleat

2. Prinsip deteksi antigen (ELISA, Westrn blot, Imunohistokimia)

3. Antibodi monoklonal dan antibodi poliklonal dalam diagnostik

4. Deteksi mutasi

5. Aplikasi diagnostik molekuler

6. Diagnostik molekuler pada penyakit menurun

15

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 21

Page 22: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

10.2. Rekayasa Genetika

1. Definisi rekayasa genetika

2. Aplikasi rekayasa genetika

3. Enzim yang digunakan dalam rekayasa genetika (polimerase, endonuklease, ligase)

4.Prinsip kloning DNA, rekayasa protein

5. Teknik dasar dalam rekayasa genetika (PCR, pemotongan gen, ligasi, seleksi dan deteksi hasil kloning, directed mutagenesis)

11

11. Menjelaskan prinsip interaksi antara obat dengan senyawa biomolekuler

Farmakodinamik (Interaksi obat – senyawa biomolekuler)

11.1 Konsep farmakodinamika

11.2 Reseptor

11.3 Variabilitas genetik pada reseptor

1.Definisi farmakodinamik

2.Konsep agonis - antagonis

3.1.Hubungan

modifikasi struktur molekul - aktivitas biologis

2.Ikatan Reseptor – obat

3.Regulasi reseptor4. Mekanisme kerja

obat tanpa melalui reseptor

5.1. Variabilitas

genetik pada reseptor yang mempengaruhi farmakodinamika obat

18

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 22

Page 23: BPKM

No Sasaran pembelajar-an (TIK)

LINGKUP BAHASAN

Pokok Bahasan

SUB POKOK BAHASAN

Rujukan

(keterangan: lihat tabel berikutnya)

12. Mengetahui perkembangan aplikasi Biologi molekuler dalam berbagai

Kapita selekta 12.1. Aplikasi tenik molekuler dalam Ilmu Kedokteran Forensik

12.2. Biologi molekuler dalam pengembangan vaksin

12.3. Aspek molekuler pada enzyme replacement therapy

1. Aplikasi biomolekuler dalam bidang kedokteran forensik

2. Aspek medikolegal pemeriksaan biomolekuler

3. Konsep STR dan CODIS 13

1.Berbagai jenis vaksin

2.Aspek Biologi Molekuler dalam pengembangan vaksin

1. Aspek molekuler pada enzyme replacement therapy

17

DAFTAR RUJUKAN :

No JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI

1 Molecular Biology of the Gene

Watson et al 2008

2 Dasar-Dasar Biokimia jilid 1, 2 dan 3

Albert L Lehninger (penj. Maggy Thenawidjaja

Erlangga, Jakarta 2004

3. Physiological Chemistry Trudy McKee Ed. McGraw - Hill, Inc 2003

4. Principles of Genetic. 3 rd ed Peter Snustad & Michael

J. Cimmons 2007

5. Molecular Biology of the Cell, 5th ed

Albert B, et al. 2008

6. Genetic Medicine. 6th ed. Nussbaum et al 2001

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 23

Page 24: BPKM

7. Genetic control of immune response, in Principles of Genetics,

P Gardner EJ, Simmons MJ, and Snustad D

John Willey & Sons Inc New York

1991,

8. Medical Microbiology, 5th ed. PR Murray, KS Rosenthal, MA Pfaller

Elsevier Mosby 2005

9. Jawetz, Melnick and Adelberg’s

Medical Microbiology, ed 24

GE Brooks,JS Butel,SA Morse

Appleton and Lange, California.

2007

10. Mim’s

Pathogenesis of Infectious Diseases. Ed 4,

C.Mims et.al Academic Press Inc, San Diego

1995

11 Foundations in Microbiology, ed 6

Talaro KP McGraw Hill International Edition

2008

12 General and Systematic Pathology. Ed 4

J C E Underwood Churchill Livingstone, Toronto

2004

15 Emery’s Elements of Medical Genetics.

Robert F. Mueller, Ian D Young

Churchill Livingstone 2003

16 Immunology A Short Course

5’ ed

Benyamin E, Sunshine G, Leskowtz S

John Wiley, New York

17 Forensic DNA typing Second ed

Butler JM Amsterdarm,Elsevier Ac.Press

2005

18 The Pharmacological basis of Therapeutic. 11th ed

Goodman & Gilnmans

McGraw-Hill, NewYork

2005

19 Buku Ajar Patologi Sudarto Pringgoutomo

Sutisna Himawan

Achmad Tjarta

Sagung Seto 2008

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 24

Page 25: BPKM

METODE PENGAJARAN

A. METODE PENGAJARAN

Metode pengajaran yang digunakan ialah pengajaran aktif (student centered) dengan pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM) yang meliputi

1. Tahap Orientasi, bertujuan memberikan wawasan mengenai biologi molekuler, meliputi :

a.Kuliah materi Biologi Molekuler

Kuliah pengantar 1 jam Aspek Fisika dalam Biologi Molekuler 1 jam Karbohidrat 1 jam Lipid 1 jam Protein 2 jam Enzim 2 jam Interaksi Protein-Ligan 2 jam Strutur asam nukleat dan gen 2 jam Replikasi dan transkripsi gen 2 jam Regulasi ekspresi gen 2 jam Translasi dan transport protein 2 jam Gene rearrangement 2 jam Mutasi genetik dan reparasi DNA 2 jam Mikrobiologi molekuler 2 jam Resistensi mikroorganisme terhadap obat antimikroba 2 jam Patogenesis molekuler infeksi 2 jam Onkogenesis 2 jam Diagnosis molekuler dan terapi gen 2 jam Interaksi obat-senyawa biomolekuler 2 jam Kapita Selekta : Aspek molekuler pada Enzyme Replacement Therapy 2 jam

b.Video conference 2 jamc.Kuliah riset 2 jamd.Kuliah empati, etik 2 jame.Kuis untuk praktikum Kimia, Biologi dan Biokimia sebagai prasyarat untuk mengikuti kegiatan

praktikum

2.Tahap Latihan, bertujuan untuk mengembangkan, mempertajam serta meningkatkan kemampuan melalui berbagai pengalaman belajar :a.BDM (Pembelajaran Berdasarkan Masalah) dengan 4 pemicu diselesaikan melalui 2 kali diskusi

kelompok @ 2 jam (total 16 jam) Pemicu 1 (DK1P1) : 2 jam Pemicu 1 (DK2P1) : 2 jam Pemicu 2 (DK1P2) : 2 jam Pemicu 2 (DK2P2) : 2 jam Pemicu 3 (DK1P3) : 2 jam

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 25

Page 26: BPKM

Pemicu 3 (DK2P3) : 2 jam Pemicu 4 (DK1P4) : 2 jam Pemicu 4 (DK2P4) : 2 jam

b.Kegiatan Praktikum Praktikum Kimia – 3 jam Prkatikum Biologi :

o Praktikum Isolasi DNA – 3 jamo Praktikum PCR & Elektroforesis – 2 jam

Praktikum Biokimia :o Praktikum Protein – 2 jamo Praktikum Restriction Fragment Length Polimorphysm (RFLP) – 2 jamo Praktikum Enzim – 3 jam

PENTING : Setiap paraktikum, mahasiswa wajib membuat Buku Rencana Kerja (BRK) Praktikum dan

dikumpulkan sebelum praktikum dimulai. Bagi mahasiswa yang tidak membuat BRK, maka tidak diperbolehkan untuk mengkuti praktikum.

c.Presentasi hasil diskusi dalam BDM Pleno Pemicu 1 Pleno Pemicu 2 Pleno Pemicu 3 Pleno Pemicu 4

PENTING : Laporan hasil diskusi setiap kelompok dikumpulkan dalam bentuk hard copy kepada narsumber

pleno sebelum pleno dimulai. Selain itu, laporan hasil diskusi juga dikumpulkan secara kolektif kepada koordinator modul dalam bentuk soft copy paling lambat 1 hari setelah pleno.

Dalam setiap pleno, kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya akan ditentukan secara acak oleh narasumber atau koordinator modul pada hari pleno berlangsung. Setiap kelompok harus mempersiapkan diri dan harus siap jika terpilih untuk presentasi.

3.Tahap Penilaiana.Presentasi hasil diskusi (Pleno)b.Laporan kegiatan praktikumc.Sumatif 1d.Sumatif 2e.Ujian Praktikum

B. SUMBER PEMBELAJARAN

Sumber pembelajaran berupa :

-Buku teks-Narasumber -Hand out-Pedoman Praktikum-Internet

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 26

Page 27: BPKM

SUMBER DAYA1. KULIAH

NO TOPIK NARASUMBER Waktu (Jam) Tanggal

1 Penjelasan modul biomol & Pengantar Biomol dr. Delima Fajar Liana 1  

2 Aspek Fisika dalam Biomol Iswahyudi,S.Si, Apt, Sp.FRS 1  

3 Karbohidrat Iswahyudi,S.Si, Apt, Sp.FRS 1  

4 Lipid Iswahyudi,S.Si, Apt, Sp.FRS 1  

5 Protein Iswahyudi,S.Si, Apt, Sp.FRS 2  

6 Enzim Iswahyudi,S.Si, Apt, Sp.FRS 2  

7 Interaksi Protein-Ligan dr. Andriani 2  

8 Struktur Asam Nukleat & Gen dr. Andriani 2  

9 Replikasi, Transkripsi Gen dr. Virhan Novianry 2  

10 Regulasi Ekspresi Gen dr. Andriani 2  

11 Translasi & Transport Protein dr. Andriani 2  

12 Gene Rearrangement dr. Virhan Novianry 2  

13 Mutasi Genetik & Reparasi DNA dr. Virhan Novianry 2  

14 Mikrobiologi molekuler Tim Mikrobiologi UI 2  

15Resistensi mikroorganisme terhadap Obat Antimikroba Tim Mikrobiologi UI 2  

16 Patogenesis Molekular Infeksi dr. Andriani 2  

17 Empati dr. Mardhia 2  

18 Onkogenesis dr. Virhan Novianry 2  

19 Diagnosis Molekuler & Terapi Gen dr. Virhan Novianry 2  

20Rekayasa Genetika & Aplikasi dalam Pengembangan Vaksin Tim Biomol UI 2  

21 Interaksi Obat-Senyawa Biomolekuler Tim Mikrobiologi UI 2  

22 Riset Agustina Arundina TT, S.Gz, MPH 2  

23Kapita Selekta : Aspek Molekuler pada Enzyme Replacement Therapy Tim Biomol UI 2  

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 27

Page 28: BPKM

24 Video converence Staf FKUI 2

  TOTAL PERTEMUAN (JAM)   44  

2. PLENO

NO TOPIK NARASUMBER Waktu (Jam) Tanggal

1 Pemicu 1 ( Informasi Genetik & Ekspresinya) dr. Virhan Novianry 2  

2 Pemicu 2 ( Protein, Enzim ) dr. Andriani 2  

3 Pemicu 3 ( Patogenesis Molekuler Infeksi ) dr. Andriani 2  

4 Pemicu 4 ( Onkogenesis & Diagnosis Molekuler ) dr. Virhan Novianry 2  

  TOTAL PERTEMUAN (JAM)   8  

3. DISKUSI KELOMPOK

NO KEGIATAN FASILITATOR Waktu (Jam) JUMLAH FASILITATOR

1 DK 1 Pemicu 1 Staf PSPD Untan 2 7

2 DK 2 Pemicu 1 Staf PSPD Untan 2 7

3 DK 1 Pemicu 2 Staf PSPD Untan 2 7

4 DK 2 Pemicu 2 Staf PSPD Untan 2 7

5 DK 1 Pemicu 3 Staf PSPD Untan 2 7

6 DK 2 Pemicu 3 Staf PSPD Untan 2 7

7 DK 1 Pemicu 4 Staf PSPD Untan 2 7

8 DK 2 Pemicu 4 Staf PSPD Untan 2 7

  TOTAL PERTEMUAN (JAM)   16   

4. PRAKTIKUM

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 28

Page 29: BPKM

NO TOPIK NARASUMBER Waktu (Jam) Tanggal

1 Kimia Iswahyudi,S.Si, Apt, Sp.FRS 3  

2 Biologi 1 : Isolasi DNA dr. Virhan Novianry 3  

3 Biologi 2 : PCR & elektroforesis dr. Virhan Novianry 2  

4 Biokimia 1 : Protein dr. Andriani 2  

5 Biokimia 2 : RFLP dr. Virhan Novianry 2  

6 Biokimia 3 : Enzim dr. Andriani 3  

  TOTAL PERTEMUAN (JAM)   15  

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 29

Page 30: BPKM

EVALUASI

Evaluasi Hasil Pendidikan (EHP) Perorangan

Ditentukan berdasarkan proses dan hasil pendidikan mahasiswa

Kriteria untuk mengikuti Sumatif 2 :

1. Merupakan mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 (menunjukkan KTM yang masih berlaku)

2. Mengikuti minimal 75% setiap kelompok kegiatan selain praktikum

3. Mengikuti seluruh kegiatan praktikum (100%)

4. Tidak memiliki tanggungan atau kewajiban yang belum dilaksanakan (misalnya, penggantian alat praktikum yang rusak karena kesalahan mahasiswa yang bersangkutan, tugas lain yang diberikan)

Kriteria kelulusan : nilai akhir minimal 60 (C)

Apabila niali evaluasi kurang dari 60, maka mahasiswa yang bersangkutan wajib mengikuti ujian perbaikan nilai/remedial. Program perbaikan nilai (remedial) hanya dilaksanakan 1 (satu) kali, yang diselenggarakan pada waktu yang ditentukan. Mahasiswa yang tidak mengikuti kesempatan remedial maka dinyatakan tidak lulus modul biologi molekuler dan harus mengulang modul (seluruh kegiatan modul) pada periode berikutnya.

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 30

Page 31: BPKM

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

KUMPULAN PEMICU

Pemicu I

Dewi dan teman teman sekelompoknya berdiskusi tentang peranan gen dalam penentuan jenis kelamin sejak masa embrional. Mereka belajar bahwa jenis kelamin ditentukan oleh gen SRY . Mereka menyimpulkan bahwa molokul DNA membawa informasi genetik, yang selanjutnya diekspresikan secara spesifik dalam sel. Untuk mengidentifikasi DNA dan ekspresinya dapat dilakukan dengan beberapa teknik di laboratorium biologi molekuler.

Pemicu II

Seorang mahasiswi bernama Wati, mengeluh sakit gigi dan gusinya membengkak. Kemudian dia berkata kepada kakaknya Budi, seorang mahasiswa kedokteran, obat apa yang harus diminumnya untuk mengatasi keluhannya tersebut. Budi menyarankan adiknya untuk minum Asam Mefenamat suatu obat antiinflamasi nonsteroid, sesuai dengan apa yang dipelajarinya mengenai mekanisme obat tersebut yang bekerja sebagai penghambat enzim siklooksigenase.

Pemicu III

Peneliti dari kementrian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) infeksi Vibrio cholerae di Bogor. Bakteri patogen ini memiliki faktor-faktor virulensi yang mampu menyebabkan diare yang dapat berujung pada kematian bila tidak tertangani secara baik. Pemeriksaan kepekaan terhadap antibiotik memperlihatkan bahwa bakteri tersebut sensitif terhadap antibiotik golongan makrolid, tetrasiklin dan ko-trimoksasol, namun beberapa strain telah resisten terhadap antibiotik kolistin.

Pemicu IV

Seorang laki-laki usia 23 tahun datang berobat ke dokter umum dengan keluhan ada benjolan di leher kanan yang diketahuinya sejak 3 bulan yang lalu. Selain itu kadang-kadang mimisan dan telinga dirasakan berdenging . Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara umum pasien dianjurkan ke dokter THT untuk dilakukan pemeriksaan nasoendoskopi. Hasil pemeriksaan nasoendoskopi menunjukkan adanya massa menonjol di fossa rossenmuller. Kemudian dilakukan biopsy jaringan tumor dan spesimen dikirim ke Laboratorium histopatologik di Departemen Patologi Anatomik. Hasil diagnosisnya adalah karsinoma nasofaring. Dari hasil konsultasi dengan dokter dikatakan bahwa tumor ini berkaitan dengan infeksi virus Epstein-Barr dan dikatakan bahwa benjolan di leher kanannya adalah anak sebar dari karsinoma nasofaring.

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 31

Page 32: BPKM

PROBLEM BASED LEARNING :

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)

A. FALSAFAH DASAR

Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.

Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.

B. LANGKAH BDM

1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.

2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang

memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.

4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan

pengetahuan yang sudah dimiliki.6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi

sumber pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari

(pengetahuan lama dan baru).9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan

menerapkannya pada masalah lain.

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA

Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 32

Page 33: BPKM

Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)

1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa

membaca sendiri.3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila

ada, atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.

5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui.

6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana dan seterusnya.

7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang Saudara miliki.9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara

mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.

10.Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).

Belajar mandiri (M)

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)

1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut

sumber bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.

3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.

4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam pemicu.

5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 33

Page 34: BPKM

PENYUSUN MODULBIOLOGI MOLEKULER 2011-2012

Dr. Tjahjani Mirawati Sudiro, PhD

Dra. Rawina Winita,MS

Dra. Ria Kodariah,MS

Dra. Melva Louisa,Apt Mbiomed

Dr.rer.Physiol.dr. Septelia Inawati Wanandi

Dr.rer.nat. Dra. Asmarinah, MS

Drs. Surya Dwira, MS

Drs. Andriansjah Rukmana MS PhD

Dr. Ade Arsianti, SSi

Dr. Dwi Anita Suryandari, M.Biomed

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM), Modul Biologi Molekuler, FKUI-FKUntan, 2011-2012 34