20
Bronkitis Kronik

Bronkitis Kronik Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bronkitis Kronik

Citation preview

Page 1: Bronkitis Kronik Fix

Bronkitis Kronik

Page 2: Bronkitis Kronik Fix

Definisi

Page 3: Bronkitis Kronik Fix

Klasifikasi

Page 4: Bronkitis Kronik Fix

Prevalensi

Anak-anak

Page 5: Bronkitis Kronik Fix

Etiologi

Bronkitis Kronik

Page 6: Bronkitis Kronik Fix

Manifestasi Klinis

Page 7: Bronkitis Kronik Fix

Patologi

Page 8: Bronkitis Kronik Fix

Patofisiologi

1. ganggu pergerakan silia2. ↓fungsi makrofag alveoler3. menyebabkan hipertrofi dan

hiperplasia kelenjar pengsekresi mukus

RokokHambat

antiprotease

PMN

Melepaskan enzim proteolitik secara tiba-tiba

Asap rokok

↑ resistensi jalan nafas

Kontraksi otot polos

N. Vagus

Rangsang reseptor iritan submukosa

Obstruksi jalan nafas

Reaksi radang

Berlangsung secara kronik

Batuk

Page 9: Bronkitis Kronik Fix

Pengurangan nilai aliran ekspirasi maksimal

Maldistribusi gas

PO2 ↓PCO2↑

Dispnea

Asidosis

Malfungsi sirkulasi paru karena reaksi radang

Hipertensi paru

Hiperplasia ventrikel kanan

Hipoksia alveolar

Vasokonstriksi pembuluh darah

pulmonal

Gagal jantung ventrikel kanan

Polisetemia

Page 10: Bronkitis Kronik Fix

Diagnosis

Page 11: Bronkitis Kronik Fix

Pemeriksaan Fisik & Penunjang

Page 12: Bronkitis Kronik Fix
Page 13: Bronkitis Kronik Fix

diagnosa

1. Anamnesis : riwayat penyakit yang ditandai 3gejala klinis (batuk, sputum, sesak) dan faktor2 penyebab

2. Pemeriksaan fisik :- Pasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shaped

chest pada emfisema- Pasien tampak gendut pada bronkhitis- Fremitus dada berkurang / bahkan tidak ada- Perkusi dada hipersonor, peranjakan hati mengecil,

batas paru hati lebih rendah- Suara nafas berkurang dengan ekspirasi memanjang

Page 14: Bronkitis Kronik Fix

3. Pemeriksaan Radiologi- Foto toraks pada bronkhitis kronik

memperlihatkan tubular shadow4. Pemeriksaan fungsi paru5. Pemeriksaan gas darah6. Pemeriksaan EKG7. Pemeriksaan laboratorium darah : hitung sel

darah putih

Page 15: Bronkitis Kronik Fix

PENATALAKSANAAN

1. PENCEGAHAN : mencegah kebiasaan merokok, polusi udara

2. Terapi eksaserbasi akut dilakukan dengan :a. Antibiotik : umumnya disebabkan oleh

H.influenza dan S.pneumonia , maka digunakan ampisilin 4x0,25-0,5 g/hari atau eritromisin 4x0,5 g/hari. Pemberian antibiotik seperti kotrimoksasol, amoksisilin, pada pasien dengan eksaserasi akut mempercepat penyembuhan

Page 16: Bronkitis Kronik Fix

b. Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernafasan karena hiperkapnea dan berkurangnya sensitivitas terhadap CO2

c. Fisioterapi membantu pasien mengeluarkan sputum dengan baik

d. Bronkodilator, untuk mengatasi obstruksi jalan nafas. Pasien dapat diberikan salbutamol 5mg tiap 6jam dengan aminofilin 0,25-0,5g / i.v secara perlahan

Page 17: Bronkitis Kronik Fix

3. Terapi jangka panjang dialakukan dengan :a.Antibiotik , ampisilin 4x 0,25-0,5g /harib.Bronkodilatorc.Fisioterapid.Latihan fisike.Mukolitik atau ekspektoranf. Terapi oksigen jangka panjang untuk pasien

yang mengalami gagal nafas

Page 18: Bronkitis Kronik Fix

g. Rehabilitasi : fisioterapi, rehabilitasi psikis, rehabilitasi pekerjaan

Page 19: Bronkitis Kronik Fix

KOMPLIKASI

• Infeksi yang berulang, pneumotoraks spontan, eritrositosis, gagal nafas dan kor pulmonal

Page 20: Bronkitis Kronik Fix

PROGNOSIS

• Pada eksaserbasi akut, prognosis baik dengan terapi. Pada pasien dengan kor pulmonal, hiperkapnea, kebiasaan merokok dan penurunan berat badan memiliki prognosis buruk

• Kematian biasanya terjadi akibat infeksi, gagal nafas akut, embolus paru dan aritmia jantung