8
Penilaian Dampak Yang Tidak Dapat Dikuantifikasi Keadilan diantara pemangku kepentingan Kepedulian atas perlakuan yang adil telah menjadi perhatian masyarakat baru-baru ini mengenai isu-isu seperti diskriminasi terhadap perempuan dan hal lainnya yang menyangkut perekrutan, promosi dan pembayaran. Akibatnya, kepeutusan akan dianggap tidak etis kecuali jika dipandang wajar oleh semua pemanku kepentingan. Keadilan bukan merupakan konsep mutlak. Hal ini dibuktikan dengan distribusi yang relatif atas manfaat dan beban yang dihasilkan dari sebuah keputusan. Sebagai contoh keputusan untuk meningkatkan pajak peajak dapat memberatkan bagi golongan yang berpendapatan tinggi tetapi dianggap relatif adil dalam hal kapasitas mereka untuk membayar pajak tersebut. Oleh karena itu kewajaran dan perspektif diperlukan untuk menilai kesetaraan secara akurat. Hak Pemangku Kepentingan Sebuah keputusan hanya akan dianggap etis jika dampaknya tidak mengganggu hak para pemangku kepentingan dan hak si pembuat keputusan. Hak pemangku kepentingan antara lain: kehidupan, kesehatan dan keselamatan, perlakuan adil, penggunaan hati nurani, harga diri dan privat serta kebebasan bicara. Beberapa hak ini telah dilindungi undang-undang dan peraturan hukum, sedangkan yang lain ditegakkan melalui hukum umum atau melalui sanksi publik bagi yang melanggar.

Brooks ch 4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Brooks ch 4

Penilaian Dampak Yang Tidak Dapat Dikuantifikasi

Keadilan diantara pemangku kepentingan

Kepedulian atas perlakuan yang adil telah menjadi perhatian masyarakat baru-baru ini

mengenai isu-isu seperti diskriminasi terhadap perempuan dan hal lainnya yang menyangkut

perekrutan, promosi dan pembayaran. Akibatnya, kepeutusan akan dianggap tidak etis kecuali

jika dipandang wajar oleh semua pemanku kepentingan. Keadilan bukan merupakan konsep

mutlak. Hal ini dibuktikan dengan distribusi yang relatif atas manfaat dan beban yang dihasilkan

dari sebuah keputusan. Sebagai contoh keputusan untuk meningkatkan pajak peajak dapat

memberatkan bagi golongan yang berpendapatan tinggi tetapi dianggap relatif adil dalam hal

kapasitas mereka untuk membayar pajak tersebut. Oleh karena itu kewajaran dan perspektif

diperlukan untuk menilai kesetaraan secara akurat.

Hak Pemangku Kepentingan

Sebuah keputusan hanya akan dianggap etis jika dampaknya tidak mengganggu hak para

pemangku kepentingan dan hak si pembuat keputusan. Hak pemangku kepentingan antara lain:

kehidupan, kesehatan dan keselamatan, perlakuan adil, penggunaan hati nurani, harga diri dan

privat serta kebebasan bicara. Beberapa hak ini telah dilindungi undang-undang dan peraturan

hukum, sedangkan yang lain ditegakkan melalui hukum umum atau melalui sanksi publik bagi

yang melanggar.

Analisis Dampak Pemangku Kepentingan: Pendekatan Tradisional Pengambilan Keputusan

Pendekatan 5 Pertanyaan Tradisional

No Apakah Keputusan Itu? Interes Pemangku Kepentingan yang diperiksa

1. menguntungkan? Pemegang saham-biasanya jangka pendek

2. sah dimata hukum? Masyarakat luas-hak yang dapat ditegakkan oleh hukum

3. adil? Keadilan bagi semua

4. benar? Hak-hak lain bagi semua

5. mendukung pembangunan

berkelanjutan lebih lanjut?

Hak khusus

Page 2: Brooks ch 4

Jika respon negatif muncul dari satu atau lebih pertanyaan yang diajukan, maka

pengambil keputusan dapat mencoba untuk merevisi tindakan yang diusulkan untuk menghapus

atau mengurangi jawaban negatif itu.

Pendekatan Standar Moral Tradisional

Standar Moral Pertanyaan dari Keputusan yang diusulkanUtilitarian:Memaksimalkan keuntungan bersih bagi masyarakat

Apakah tindakan tersebut memaksimalkan manfaat sosial dan meminimalkan luka sosial?

Hak-hak Individu:Dihormati dan dilindungi

Apakah tindakan tersebut konsisten dengan hak setiap orang?

Keadilan:Distribusi manfaat dan beban yang adil

Apakah tindakan tersebut membawa kita pada sebuah distribusi yang adil dari manfaat dan beban?

Dari tabel di atas terlihat bahwa kepuasan prinsip utilitarian dinilai melalui pertanyaan

yang berfokus pada analisis biaya manfaat atau analisis risiko-manfaat, bukan hanya dilihat dari

keuntungan. Selain itu, pemeriksaan tentang bagaimana keputusan yang diusulkan dapat

menghormati hak-hak individu terlihat dari dampaknya terhadap keputusan mengenai hak-hak

setiap pemangku kepentingan. Pendekatan standar moral tradisional tidak secara khusus

memberikan kajian yang mendalam tentang motivasi bagi keputusan yang terlibat, kebijakan

atau karakter yang diharapkan.

Pendekatan Pastin Tradisional

Aspek Kunci Tujuan Pemeriksaan Untuk:Etika aturan dasar Menjelaskan sebuah organisasi atau aturan dan nilai-nilai individuEtika titik akhir Menentukan manfaat bersih yang paling baik untuk semua pihakEtika peraturan Menetukan batasan-batasan yang harus dipertimbangkan seseorang

atau organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip etisEtika kontrak sosial Menentukan cara bagaimana memindahkan batasan-batasan demi

menghapuskan kekhawatiran atau konflikEmpat aspek kunci etika menurut Pastin yaitu:

- Etika aturan dasar yang digunakan untuk menangkap gagasan bahwa individu dan organisasi

memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku mereka atau

perilaku yang diharapkan. Jika keputusan dianggap menyinggung nilai-nilai ini, kemungkinan

akan terjadi kekecewaan atau balas dendam. Namun, hal ini dapat menyebabkan

pemberhentian atau pemutusan kerja seorang pegawai yang bertindak tanpa memahami dengan

baik aturan dasar etika organisasi. Pastin mengusulkan agar dilakukan pemeriksaan terhadap

Page 3: Brooks ch 4

keputusan atau tindakan masa lalu. Pendekatan ini disebut rekayasa balik sebuah keputusan

untuk melihat bagaimana dan mengapa keputusan tersebut dibuat.

- Etika titik akhir menampilkan konsep utilitarianisme dan menggambarkan kesulitan fokus

analisis jangka pendek.

- Aturan etika digunakan untuk menunujukkan nilai aturan yang muncul akibat penggunaan

prinsip-prinsip etis yang valid terhadap dilema etika. Dalam hal ini prinsip-prinsip etika yang

valid melibatkan penghormatan dan perlindungan hak-hak iindividu dan prinsip-prinsip seperti

“Perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan”.

- Etika kontrak sosial yang disatukan dengan konsep kejujuran. Pastin menunjukkan bahwa

perumusan keputusan yang diusulkan kedalam kontrak imajiner akan sangat membantu karena

memungkinkan para pengambil keputusan untuk bertukar tempat dengan pemangku

kepentingan yang akan terkena dampak. Dengan tindakan ini dapat dilihat apakah dampaknya

cukup wajar untuk dimasukkan kedalam kontrak.

Memperluas dan Memadukan Pendekatan Tradisional

Hal ini dilakukan karena masalah etika yang muncul mungkin tidak sesuai dengan salah

satu pendekatan. Oleh karena itu, dapat dikombinasikan satu pendekatan dengan yang lainnya.

Memodifikasi Pendekatan Tradisional, Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

Mengapa mempertimbangkan Harapan Motivasi dan Perilaku?

Suatu analisis etika yang komperehensif harus melebihi pendekatan tradisional

Tucker, Velasques dan Pastin untuk menggabungkan penilaian tentang motivasi, kebajikan dan

karakter yang terlibat dalam perbandingan dengan apa yang diharapkan oleh para pemangku

kepentingan. Motivasi yang didasarkan pada kepentingan pribadi dapat menghasilkan keputusan

yang tidak etis ketika pedoman diri atau pengawasan eksternal tidak memadai. Pengawas

eksternal tidak mungkin menangkap semua keputusan perusahaan sebelum pelaksanaan

keputusan tersebut. Oleh karena itu penting bagi karyawan untuk memahami motivasi

pembuatan keputusan dari perspektif pemangku kepentingan. Akibatnya, para pembuat

keputusan harus mempertimbangkan motivasi dan perilaku yang diharapkan oleh para pemangku

kepentingan.

Page 4: Brooks ch 4

Penilaian Etis Motivasi dan Perilaku

Proses penilaian dampak pemangku kepentingan menawarkan kesempatan untuk menilai

motivasi yang mendasari keputusan atau tindakan yang diusulkan. Apakah motivasi pengambil

keputusan cenderung etis atau tidak.

Pendekatan Komprehensif untuk EDM

Pertimbangan UraianKonsekuensialisme Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan

keuntungan lebih besar dari biayaHak-hak, tugas atau deontologi Keputusan yang diusulkan tidak menyinggung

hak para pemangku kepentingan, termasuk pengambil keputusan

Kejujuran/kesetaraan atau Keadilan Disribusi manfaat dan beban harus adilHarapan kebajikan atau Etika kebijakan Motivasi untuk keputusan harus mencerminkan

ekspektasi kebajikanKeempat pertimbangan harus dipenuhi agar sebuah keputusan dianggap etis.

Kesimpulannya, dalam rangka untuk memastikan analisis EDM yang komprehensif, penilaian

motivasi, kebajikan dan sifat karakter yang diharapkan harus ditambahkan pada pendekatan

tradisional sehingga menghasilkan 5 pertanyaan modifikasi atau pendekatan lainnya yang

dimodifikasi.

Permasalahan Lainnya Dalam Pengambilan Keputusan Etis

1. Masalah Bersama

Masalah bersama mengacu pada kesenjangan atau mengetahui penggunaan aset atau

sumber daya yang dimiliki bersama secara berlebihan.

2. Mengembangkan Aksi yang Lebih Etis

Terkadang direktur, eksekutif atau akuntan professional akan mengalami kelumpuhan

keputusan akibat kompleksitas analisis atau ketidakmampuan untuk menentukan pilihan

maksimal karena alasan ketidakpastian, kendala waktu dan sebab lainnya.

3. Kekeliruan Umum dalam Pengambilan Keputusan Etis

Diantaranya yaitu:

- Menyetujui budaya perusahaan yang tidak etis

- Salah menafsirkan harapan masyarakat. Banyak eksekutif salah mengira bahwa tindakan

tidak etis dapat diterima karena:

a. Ini dunia dimana anjing makan anjing

Page 5: Brooks ch 4

b. Semua orang melakukannya

c. Jika saya tidak melakukannya, orang lain akan melakukannya

d. Saya bebas dari beban tanggung jawab karena itu perintah atasan

- Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan dampak pada pemegang saham

- Berfokus hanya pada legalitas

- Batas keberimbangan (fokus pengambil keputusan harusnya pada keadilan untuk semua

pemangku kepentingan)

- Batas untuk meneliti hak (meneliti dampak pada keseluruhan hak semua kelompok

pemangku kepentingan)

- Konflik kepentingan

- Keterkaitan diantara pemangku kepentingan

- Kegagalan untuk mengidentifikasi semua kelompok pemangku kepentingan

- Kegagalan untuk membuat peringkat kepentingan tertentu dari para pemangku kepentingan

- Mengacuhkan kekayaan, keadilan atau hak

- Kegagalan untuk mempertimbangkan motivasi untuk keputusan

- Kegagalan untuk mempertimbangkan kebajikan yang diharapkan untuk ditunjukkan

Langkah-langkah menuju sebuah keputusan etis:

1. Identifikasi fakta dan semua kelompok pemangku kepentingan serta kepentingan yang

mungkin akan terpengaruh

2. Membuat peringkat para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka

3. Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan pada setiap kepentingan pihak yang

berkepentingan

Tujuh langkah menuju sebuah keputusan etis menurut American Accounting Association

(1993) yaitu:

1. Tentukan fakta-apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana

2. Menetapkan isu etis

3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan dan nilai-nilai

4. Tentukan alternatif

5. Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta melihat apakah muncul keputusan yang jelas

6. Menilai konsekuensi

7. Membuat keputusan anda.

Page 6: Brooks ch 4