20
Di Ajukan Kepada : dr. Suharjono, Sp PD. Disusun Oleh : Donny Kurniyanto

BST ISK Dr.suhardjono

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Re

Citation preview

Page 1: BST ISK Dr.suhardjono

Di Ajukan Kepada :dr. Suharjono, Sp PD.

Disusun Oleh :Donny Kurniyanto

Page 2: BST ISK Dr.suhardjono

K A S U SIDENTITAS PASIENNama : Ny. MUmur : 17 thJenis kelamin : perempuanPekerjaan : PelajarAgama : IslamAlamat : Noyoditan RT2/5

Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang.Tgl masuk : 13 Mei 2011 jam 17.00 WIB

Page 3: BST ISK Dr.suhardjono

anamnesis A. Keluhan Utama : Nyeri Pinggang kiri B. Keluhan Tambahan : Kalau BAK terasa panas, intensitas nya

berkurang, demam. C. Riwayat Penyakit Sekarang : 2HSMRS pasien merasa nyeri pinggang sebelah kiri

menjalar sampai ulu hati, saat BAK terasa panas dengan intensitasnya sedikit tapi sering, disertai badannya terasa demam. BAB + normal seperti biasanya.

D. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Diabetes Melitus :disangkal Riwayat Hipertensi :disangkal Riwayat Serupa :disangkal E. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami

penyakit serupa. Riwayat hipertensi :disangkal Riwayat DM :disangkal. Riwayat Serupa :disangkal

Page 4: BST ISK Dr.suhardjono

Pemeriksaan FisikKeadaan umum : Tampak lemahKesadaran : Compos mentisVital sign : Tensi : 130/90 mmHg

Nadi : 80x/menit Respirasi : 24 x/menit Suhu :37,2

Kepala : Conjungtiva Anemis -/- , Cowong -/-Leher : Lnn ttbThorak : simetris, KG (- ), C/P dbnAbdomen : supel , tympani, Nyeri ketok ginjal (-) H/L

ttbEkstremitas : akral hangat, pucat -/- -/-

Page 5: BST ISK Dr.suhardjono

Hasil LaboratoriumPemeriksaan 13-05-2011 Nilai normal

Kimia

Darah

WBC 10,36 4,8-10,8

103/uL

RBC 4,06 4,7-6,1

106/uL

HGB 10,5 12-16 g/dL

HCT 32,4 37-47 %

MCV 79,8 79-99 fL

MCH 17,7 27-34 pg

MCHC 25,9 32-36 g/dL

Page 6: BST ISK Dr.suhardjono

URINALISA 13/05/2011 NILAI NORMAL SATUAN

Warna Kuning Kuning MudaKekeruhan - JernihBerat Jenis 1.025 1,010 – 1,025pH 6.5 6,0 – 7,0Glukosa Normal Negatif Mg/dl Protein + Negatif Mg/dl Bilirubin - Negatif Mg/dl Urobilin Normal Negatif Mg/dl Keton + Negatif Mg/dl Nitrit - Negatif Mg/dl

Blood + Negatif

Leukosit + Negatif Leu/ul Sedimen UrineLeukosit 35-50Eritrosit 2-5Epitel 1-3

Page 7: BST ISK Dr.suhardjono

Diferential Diagnosis

Infeksi Saluran Kemih

Page 8: BST ISK Dr.suhardjono

terapiNon-farmakologis Bed RestfarmakologisKetolorax Injeksi ( IGD)Ulceran injeksi (IGD)Urinter 2x1Cefotaxime 1 grAsam mefenamat 3x 500 

Page 9: BST ISK Dr.suhardjono

D e f i n i s iInfeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi (terdapat pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dalam jumlah bakteriuria yang bermakna.

Page 10: BST ISK Dr.suhardjono

PatofisiologiInfeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya

mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui : kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen.

1. Asending2. Hematogen.

Page 11: BST ISK Dr.suhardjono

KlasifikasiMenurut lokasi

infeksi:Infeksi Saluran

Kemih Bawah.Infeksi Saluran

Kemih Atas

 Menurut komplikasi,

ISK uncomplicated (simple)

ISK complicated

Page 12: BST ISK Dr.suhardjono

MANIFESTASI KLINISSistitis : piuria urgensi, frekuensi miksi meningkat

perubahan warna dan bau urine, nyeri suprapublik, demam biasanya tidak ada.

Uretritis : mungkin mirip dengan sistitis kecuali adanya discharge urethra

Prostatitis: serupa dengan sistitis kecuali gejala obstruksi orifisium uretra (cont: hesitansi, aliran lemah).

Pielonefritis : demam, menggigil, nyeri punggung atau bokong, mual, muntah, diare.

Abses ginjal (intrarenal atau perinefrik); serupa dengan pielonefritis kecuali demam menetap meskipun diobati dengan antibiotik

Page 13: BST ISK Dr.suhardjono

diagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisik Sistitis : nyeri palpasi suprapubik Pyelonepritis : nyeri ketok kostovertebra pada region flanc Pemeriksaan laboratorium Leukosuria : Dinyatakan positif bila terdapat > 5 leukosit/lapang pandang besar

(LPB) sedimen air kemih. Hematuria : Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya ISK, yaitu bila

dijumpai 5-10 eritrosit/LPB sedimen urin. Bakteriuria : I) Wanita, simtomatik >102 organisme koliform/ml urin plus piuria, atau > 105 organisme pathogen apapun/ml urin, atau Adanya pertumbuhan organisme pathogen apapun pada urin

yang diambil dengan cara aspirasi suprapubik Laki-laki, simtomatik >103 organisme patogen/ml urin Pasien asimtomatik > 105 organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan  

Page 14: BST ISK Dr.suhardjono

Terapi1) Suportif / Nonfarmakologis Usahakan untuk buang air seni pada waktu bangun di pagi hari Minum air putih minimal 8 gelas atau 2, 5 liter setiap hari

merupakan suatu kewajiban. buah-buahan, sari buah, juice sangat baik untuk dikonsumsi sebab

dapat melancarkan peredaran darah.

2)Medikamentosa / Farmakologis Pengobatan simtomatik terhadap keluhan sakit kencing dapat

diberikan penazofiridin (piridium) 7-10 mg/kgbb/hari. Disamping ISK perlu juga mencari dan mengurangi atau menghilangkan factor predisposisi seperti obstipasi, alergi, investasi cacing dan memberikan kebersihan perineum meskipun usaha-usaha ini kadang-kadang tidak selalu berhasil.

Page 15: BST ISK Dr.suhardjono

Penanggulangan ISK ditujukan terhadap 3 hal, yaitu:pengobatan terhadap infeksi akutpengobatan dan pencegahan infeksi berulang

Mendeteksi dan melakukan koreksi bedah terhadap kelainan anatomis, congenital maupun yang didapat, pada traktus urinarius

Page 16: BST ISK Dr.suhardjono

Pengobatan infeksi akut

Pada keadaan berat atau panas tinggi dan keadaan umum yang lemah, pengobatan segera dilakukan tanpa menunggu hasil biakan urin dan uji resistensi kuman. Pada infeksi akut yang simpleks (uncomplicated infection) diberikan antibiotika /kemoterapi oral. Obat yang sering dipakai sebagai pilihan utama (primary drug) ialah ampisilin, kontrimoksazol, sulfisoksazol, asam nalidiksat dan nitrofurantion. Sebagai pilihan kedua (secondary drug) dapat dipakai obat galongan aminoglikosid (gentamisin, sisomisin, amikasin dan lain-lain); sefakleksin, doksisiklin dan sebagainya. Pengobatan diberikan selama 7 hari.

Page 17: BST ISK Dr.suhardjono

Pengobatan dan pencegahan infeksi berulang

Dalam pengamatan selanjutnya 30-50% penderita akan mengalami infeksi berulang dan sekitar 50% diantaranya tanpa gejala. Oleh karena itu perlu dilakukan biakan ulang pada minggu pertama sesudah selesai pengobatan fase akut, kemudian 1 bulan, 3 bulan dan seterusnya setiap 3 bulan selama 2 tahun. Setiap infeksi berulang harus diobati seperti pengobatan pada fase akut. Bila relaps atau reinfeksi terjadi lebih ari 2 kali, maka pengobatan dilanjutkan dengan pengobatan profilaksis, dengan obat-obat anti septis urin, yaitu nitrofurantion, kontrimoksazol, sefaleksin atau metenamin mandelat. Pada umumnya diberikan seperempat dosis normal, satu kali sehari pada malam hari slama 3 bulan. Bila infeksi traktus urinarus disertai dengan kelainan anatomis (disebut ISK kompleks atau complicated urinary infection), maka hasil pengobatan biasanya kurang memuaskan. Pemberian obat disesuaikan dengan hasil uji resistensi dan dilakukan dengan terapi profilaksis selama 6 bulan dan bila perlu sampai 2 tahun.

Page 18: BST ISK Dr.suhardjono

komplikasiKomplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih

antara lain batu saluran kemih, obstruksi saluran kemih, sepsis, infeksi kuman yang multisistem, dan gangguan fungsi ginjal.

Komplikasi lain yang mungkin terjadi setelah terjadi ISK yang terjadi jangka panjang adalah terjadinya renal scar yang berhubungan erat dengan terjadinya hipertensi dan gagal ginjal kronik. ISK pada kehamilan dengan BAS (Basiluria Asimtomatik) yang tidak diobati: pielonefritis, bayi prematur, anemia, Pregnancy-induced hypertension. ISK pada kehamilan: retardasi mental, pertumbuhan bayi lambat, Cerebral palsy, fetal death. Sistitis emfisematosa : sering terjadi pada pasien DM. Pielonefritis emfisematosa à syok septik dan nefropati akut vasomotor.

Page 19: BST ISK Dr.suhardjono

prognosisPrognosis infeksi saluran kemih adalah baik bila dapat diatasi

faktor pencetus dan penyebab terjadinya infeksi tersebut. ISK tanpa kelainan anatomi mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang. Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah, hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluks. Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis, pengobatan yang segera pada fase akut, kerjasama yang baik antara dokter, ahli bedah urologi dan orangtua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah ke fase terminal gagal ginjal kronis.

   

Page 20: BST ISK Dr.suhardjono

WASSALAMUALAIKUM. WR. WB