Bubur Kertas

Embed Size (px)

Citation preview

Mari membuat CLAY dari bubur (pulp) kertas bekas

Mari membuat CLAY dari bubur (pulp) kertas bekas . . . .

Memang bukan suatu hal baru, sih ?! Anda bisa menemukan banyak buku tentang cara membuat Clay, entah dari tepung atau dari bahan lain. Tapi, setidaknya dengan menggunakan kertas bekas, maka Anda sudah memperpanjang usia nilai guna kertas dan memanfaatkannya menjadi barang seni yang bisa dipakai sendiri atau mungkin dijual untuk alternatif tambahan penghasilan. Siapa tau kan ?

Cara membuat :

Kertas bekas disobek kecil-kecil untuk memudahkan proses penghalusan nantinya. (Saya menggunakan kertas bekas di shreder, lebih mudah). Lalu, rendamlah dalam ember berisi air selama sehari semalam

Gunakan blender untuk menghaluskan kertas yang sudah direndam, tambahkan air seperlunya.

Peras hasil blender menggunakan kain tipis / sapu tangan sebagai saringan.

Ampas perasan dicampur dengan lem PVC (lem Fox) dengan perbandingan >> lem : kertas = 1 : 2,5. Aduk hingga merata dan halus. Diamkan sebentar untuk mengurangi kandungan airnya. Adonan siap dibentuk.

Sekarang, gunakan daya imajinasi Anda untuk berkreasi. Adonan yang ada mau dibentuk menjadi apa, terserah Anda

Setelah dibentuk, keringkan di bawah sinar matahari atau jika mentari sedang enggan bersinargunakan oven. Pastikan sampai benar-benar kering, tak menyimpan kandungan air lagi, agar tidak berjamur. Selanjutnya, Anda boleh mengecatnya menggunakan cat air / acrylik, agar menarik. Agar mengkilap, gunakan vernis sebagai finishing.

Koran dan kertas bekas menumpuk dirumah? Tentu Anda menjadi stress dan bingung untuk memanfaatkannya. Jangan khawatir jika di rumah Anda banyak kertas dan koran yang menumpuk. Anda dapat memanfaatkannya menjadi pernak-pernik yang cantik dan bernilai jual. Dengan sedikit sentuhan kreativitas, Anda dapat mengubah tumpukan kertas dan koran bekas menjadi uang. Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Peluang bisnis kertas daur ulang ini menarik karena dapat dilakukan oleh siapa saja dan membutuhkan modal yang kecil. Anda dapat menggunakan alat-alat yang ada disekitar Anda. Ternyata tidak banyak orang yang tahu bahwa kerajinan kertas daur ulang dapat menghasilkan keuntungan yang berlimpah.

Semakin bertambah penduduk maka akan semakin banyak sampah kertas yang dihasilkan. Dari pada sampah kertas hanya dibuang begitu saja, Anda dapat memanfaatkannya untuk menambah penghasilan Anda. Pemanfaatan sampah kertas ini dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang. Prosesnya pun tidak membutuhkan waktu yang lama dan menggunakan bahan-bahan disekitar kita. Pemanfaatan sampah kertas ini juga salah satu bentuk dukungan untuk mengurangi sampah di dunia.Kertas daur ulang yang terbuat dari kertas koran akan menghasilkan warna abu-abu sehingga Anda harus menambahkan pewarna sesuai dengan keinginan Anda.

Alat yang dibutuhkan :1. Blender2. Screen berkasa3. Screen tanpa kasa4. Ember5. Alat penyaring6. Busa7. Kain bekas

Bahan :1. Kertas atau Koran bekas2. Pewarna3. Pengharum4. Batang/kelopak bunga yang kering

Cara pembuatan :

Kertas bekas disobek atau dipotong-potong kecilKemudian direndam dalam air beberapa saat lalu diremas-remas sampai setengah hancurKemudian kertas tersebut dihancurkan kembali dengan penambahan air menggunakan blender . perbandingan antara kertas dan air 1:1Masukkan bubur kertas ke dalam ember yang telah diisi air bersih (tiap 250 gr bubur kertas membutuhkan 5 liter air bersih). Kebutuhan air bisa disesuaikan, tergantung dari ketebalan kertas yang diinginkan.Campuran bubur tersebut dicampur menggunakan lem kanji untuk menghasilkan kertas yang tidak mudah sobek (setiap 250 gr bubur kertas dicampur 10-15 gr lem kanji).Penambahan warna dapat dilakukan untuk menghasilkan kertas berwarna. Untuk kertas daur ulang yang bermotif bisa dilakukan dengan menambahkan mahkota bunga yang kering. Untuk menambah keharuman kertas, maka dapat ditambahkan pengharum.Setelah adonan selesai disiapkan, masukkan semua screen ke dalam adonan. Angkat screen dan biarkan air menetes. Setelah air menetes beberapa waktu, lepaslah screen tanpa kasa dan letakkan diatas papan/meja. Hilangkan air pada kasa dengan busa.Setelah csreen tidak lagi mengandung air, screen kemudian diangkat. Sediakan alas kain untuk meletakkan adonan kertas yang telah pipih.Jemur kertas dibawah sinar matahari kemudian segera disetrika hingga kering dan permukaannya halus.

bahan ngias

Berkarya seni rupa terutama membuat topeng dari bubur kertas selain murah juga mudah dalam mendapatkan alat dan bahannya. Bentuk topeng biasanya bisa dibuat pula dengan menggunakan media kayu randu, fiberglass, atau bahkan menggunakan silikon/lateks.

Pada bahasan ini kami akan memberikan tips bagaimana cara membuat topeng dengan menggunakan bubur kertas. Langkah pertama yang harus disiapkan adalah dengan menyiapkan alat dan bahan.

A. Alat

Papan/kardus bekas ukuran 30 x 30 cmKuas cat lukisEmber plastik ukuran sedangGelas plastikBlender

B. Bahan

Koran bekasLem putih (fox)Plastisin batangan

C. Proses Kreatif

Buatlah model topeng dengan menggunakan plastisin, kamu dapat membentuk plastisin dengan bentuk yang kamu inginkan dengan sesuka hati.Setelah model terbentuk, siapkan bubur kertas.Masukan koran bekas, air dan lem putih secukupnya kedalam blender, aduk ketiga bahan tersebut hingga benar-benar lembut atau sesuaikan dengan keinginan.Sekarang model siap dilumuri dengan menggunakan bubur kertas tersebut, ingat melumuri model dengan bubur kertas harus tipis-tipis agar lebih cepat kering.Untuk meratakan adonan bubur kertas gunakanlah kuas cat lukis no. 10 - 12.Setelah model dilapisi dengan beberapa lapisan dan telah mengering, maka proses selanjutnya adalah pewarnan.Proses membuat topeng selesai.

Pot yang dapat Terurai

Wadah pembibitan bisa bermacam-macam. Yang umum digunakan adalah gelas bekas air mineral, polybag kecil dan pot plastik ukuran kecil. Beberapa waktu yang lalu, di beberapa situs, aku menemukan wadah pembibitan yang terbuat dari bahan yang dapat terurai, sehingga bisa ikut ditanam ketika tanaman harus dipindahkan ke wadah yang lebih besar.

Jika kita ingin menanam cabe atau apa saja yang berbiji kecil, pertama kali biji-biji tersebut harus

disemaikan terlebih dahulu. Setelah bertunas dan tumbuh beberapa daun, bibit tanaman ini perlu dipindahkan ke wadah yang lebih besar agar bisa tumbuh optimal.

Wadah pembibitan bisa bermacam-macam. Yang umum digunakan adalah gelas bekas air mineral, polybag kecil dan pot plastik ukuran kecil. Beberapa waktu yang lalu, di beberapa situs, aku menemukan wadah pembibitan yang terbuat dari bahan yang dapat terurai, sehingga bisa ikut ditanam ketika tanaman harus dipindahkan ke wadah yang lebih besar.

Aku lalu mencoba membuat pot pembibitan yang ramah lingkungan ini dengan bahan-bahan yang ada disekitar, yaitu daun dan kertas.

Untuk pot daun aku pakai daun pisang, janur, kulit jagung dan beberapa daun yang aku tidak tahu namanya. Pembuatannya cukup mudah, daun hanya dibentuk seperti mangkuk atau takir atau bisa juga hanya sekedar digulung seperti bentuk lontong dan ujungnya disemat dengan lidi.

Untuk pot kertas aku pakai kertas koran, kertas yang paling mudah didapatkan. Pembuatannya juga simpel, kertas Koran dilipat bentuk takir, atau digulung saja dan ujungnya direkatkan dengan lem kanji atau nasi.

Cara yang sedikit lebih rumit adalah dengan bubur kertas.

Pertama. Kertas Koran disobek kecil-kecil, direndam 1-3 hari hingga lunak.

Kedua. Diblender atau disobek-sobek lagi hingga hancur.

Ketiga. Ambil gelas plastik bekas air mineral, cetak bubur kertas tadi di bagian luar gelas, cukup setengah tinggi gelas saja. Bagian pantat gelas jangan ditutup rapat, sisakan sedikit lubang untuk lubang pot.

Keempat. Jemur cetakan pot kertas dibawah terik matahari hingga kering

Kelima. Lepaskan pot kertas dari gelas plastik. Pot kertas siap digunakan.

Tidak sulit kan. Pot kertas ini bentuknya unik, cantik dan cukup kuat asal saat menyiram tanaman tidak sampai basah kuyup, cukup lembab-lembab saja.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan kadar organiknya? Apakah tanaman yang ditanam bersama wadahnya masih dapat disebut sebagai tanaman organik? Kalau pot daun sudah jelas organik, tapi bagaimana dengan pot kertas? Apakah masih organik juga? Seorang teman mengatakan, masih bisa disebut tanaman organik jika lapisan kertasnya tipis dan tidak menggunakan lem.

Pot kertas yang aku buat memang tidak menggunakan lem, tapi jika ingin menggunakan lem agar lebih kuat, mungkin bisa pakai lem kanji. Lem kanji ini dapat dibuat sendiri dengan mencampur tepung kanji dengan air lalu dimasak hingga kental.

sudah lihat foto ini kan? lucu- lucu yah?semuanya itu aku buat dari bubur kertas lho.. kertas yang sudah tidak dipakai bisa diolah lagi menjadi sesuatu yang baru. jadi, kalau teman- teman punya kertas yang sudah tidak terpakai lagi, bisa lho diolah kembali. manfaatnya banyak banget. hati kita akan senang mengerjakan itu. kita juga bisa menghasilkan uang dari situ. dan yang terutama, kita sudah membantu bumi dengan mengurangi sampahnya! Asik kan? kalau kamu mau coba, aku kasih tahu caranya yah..1. kumpulkan kertas- kertas yang sudah tidak terpakai2. kemudian, sobek kertas itu menjadi potongan kecil- kecil.3. setelah itu kamu rendam dalam air yah. boleh agak lama, 1 atau 2 hari, supaya mudah dihancurkan.4. kemudian kamu tumbuk atau bisa juga diremas- remas sampai halus seperti bubur.5. setelah jadi bubur, bentuklah sesuai dengan keinginan. boleh juga pakai cetakan agar- agar.6. kemudian, jemur di bawah terik matahari yah. sampai kering7. setelah kering, siap dilukis. lukis sesuka hatimu lah.. yang penting hatimu senang.8. selamat bersenang- senang yah...aku sudah sering lho ajak anak-anak membuat ini. mereka senang sekali. have fun...

Membuat Patung dari Bubur Kertas

Lama tidak menulis di blog, kali ini saya sudah mendapat bahan tulisan yang akan diposting pada blog ini. Pada semester ini saya menempuh mata kuliah pendidikan keterampilan. Diampu oleh Ibu Siti Wahyuningsih, beliau adalah ketua program PGTK FKIP UNS. Beruntung kami mendapat dosen yang sabar dan ramah, sehingga kami menempuh mata kuliah ini dengan senang. Kelas kami kurang dari dua puluh mahasiswa karena sebagian teman yang lain sudah mengambil mata kuliah ini pada semester sebelumnya.

Tugas pertama yang sudah kami kerjakan adalah membuat batik ikat. Dan tugas kedua adalah membuat patung yang terbuat dari bubur kertas. Tugas ini diberikan sekitar tiga minggu yang lalu, dan saat ini sudah selesai dan sudah dinilai. Saya akan berbagi pengalaman bagaimana cara membuat patung dari bubur kertas.

Saya mendapat tugas membuat patung loro blonyo. Loro blonyo adalah patung sepasang laki-laki dan perempuan mengenakan pakaian jawa. Saya kebagian tugas membuat patung perempuan. Karena saya tidak tahu nama patung saya, maka saya sebut patung yang akan saya buat ini sebagai patung sinden gosip, he he.

Baiklah yang pertama adalah kita harus tahu bentuk patung yang akan kita buat. Karena Ibu dosen kami baik hati maka beliau meminjami patung loro blonyo yang sudah jadi yang terbuat dari kayu. Saya mulai mengukur berapa panjang lebar dan tinggi patung tersebut, serta lekukan bodi dari patung sinden gosip. Agar tidak lupa ada baiknya ukurna tersebut ditulis di kertas sambil membuat coretan kerangka patung.

gambar: patung loro blonyo

Setelah itu kita mulai membuat kerangka patung. Saya membuat kerangka patung dari kawat. kawat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk membuat kerangka pokok agar patung berdiri tegak kita membutuhkan kawat yang ukuran besar, dapat dibeli di toko besi dengan harga delapan ribu per setengah kilo. Untuk membuat bagian tangan saya menggunakan kawat yang agak sedang ukurannya. Kemudian untuk merangkai / menyambung dapat mengguanakn kawat kecil atau biasa disebut kawat bendrat yang dapat dibeli seharga tiga ribu per gulung. Menyambung kawat hendaknya menggunakan tang, jangan memaksakan diri menggunakan tangan karena bisa melukai tangan anda. Tang dapat diperoleh dengan harga 17 ribu di supermarket.

gambar: kerangka

Pada kerangka bodi patung sebagai tempat melekatkan bubur kertas kita dapat menggunakan kawat kasa. Kawat kasa ini bervariasi harganya, yang saya gunakan seharga sembilan ribu per meter, ada juga yang terbuat dari alumunium yang umumnya digunakan untuk antena parabola harganya duapuluh ribu per meter.

Jika kerangka sudah dibuat maka kita kemudian membuat bubur kertas. Saya mengguankan kertas koran untuk membuat bubur kertas, ada juga teman yang menggunakan kertas hvs. Teman saya yang menggunakan bubur kertas dari kertas hvs, bubur kertasnya terlihat lebih putih daripada yang mengguanakn kertas koran.

Cara membuat bubur kertas adalah sebagai berikut. Rendam kertas koran selama satu malam. Esok paginya disobek kecil-kecil. Setelah itu kertas diblender. Cara memblender dengan mencampur kertas koran dan air, kemudian diblender. Saya memblender dengan blender yang cukup bagus, namun setelah beberapa kali digunakan blender akan panas dan mengeluarkan bau gosong. Sebaiknya blender diistirahatkan. Kemudian diulangi lagi setelah blender dingin.

Setelah diblender kertas akan menjadi bubur, kemudian disaring untuk diambil buburnya. Setelah itu di campur dengan lem kanji. Cara membuat lem kanji adalah tepung kanji di rebus dengan air sampai mendidih. Setelah bubur kertas dicampur dengan lem, maka siap untuk ditempelkan pada kerangka.

membuat lem kanji

membuat bubur kertas

Setelah bubur selesai dibuat kemudian ditempel ke kerangka sesuai model. Dalam menempel hendaknya sabar dan teliti, jangan tergesa-gesa.

menempel bubur kertas, diangin-anginkan

Setelah selesai kemudian diangin-anginkan, jangan sampai terkena sinar matahari langsung karena akan membuat patung menjadi retak.

Setelah patung kering kemudian diberi warna. Saya membutuhkan waktu satu minggu untuk mengeringkan patung ini. Untuk bahan pewarna saya menggunakan bahan pewarna untuk sablon kertas. Harga pewarna cukup mahal per kaleng harganya antara tiga belas ribu sampai delapan belas ribu, dan harus dicampur dengan larutan EM3 dengan harga sembilan belas ribu per botol.

gambar: patung saya sedang dikeringkan

Setelah selesai di beri warna kemudian patung di jemur agar kering. Setelah itu patung siap disajikan, he he. Maksudnya siap dinilai. Dan kali ini saya harus menerima kenyataan bahwa hasil karya saya mendapat nilai B, wah kenapa saya susah mendapat nilai A? hmm tanya kenapa.

gambar: patung milik bekti

Kelebihan patung saya : menggunakan kerangka yang kuat dan dirancang dengan sungguh-sungguh sehingga tahan banting, tidak mudah penyok.

Kelemahan patung saya : pewarnaan kurang bagus, ada bagian yang belum selesai, penempelan bubur kertas kurang rapi.

Terima kasih untuk teman-teman yang telah membantu membuat hasil karya dari bubur kertas. Pangky, nofa, fajar, salis, ica, bekti, neni, nuryati, ayu, iska, mbak eni, dll.