Budaya Politik Di Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppkn

Citation preview

BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Nama : Ervinda Nur FadilahKelas : XI-MM 1No. Absen : 34A. BUDAYA POLITIK DI INDONESIA1. Pengertian Budaya PolitikSistem politik yang berkembang dalam sebuah negara mencerminkan budaya politik yang berkembang dalam masyarakatnya. Almond dan Verba mendefiisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada didalam sistem itu. dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. dengan orientasi itulah mereka menilai serta mempertanyakan tempat dan peranan mereka dalam system politik. Budaya politik merupakan system nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun setiap unsure masyarakat berbeda pula budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitenya.Ada pengertian beragam tentang budaya politik. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

Budaya politik adalah sikap orientasi warga Negara terhadap system politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga Negara didalam sistem itu. (G.A. Almond dan S. Verba(1991;21))Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang. Budaya politik lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu system politik, yaitu sikap, system kepercayaan, symbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakannya dalam masyarakat (Marbun, 2005;207)Budaya politikadalah keyakinan, sikap, nilai, dan orientasi warga Negara terhadap kehidupan pemerintahan Negara dan politiknya. (Diamond, 2003:207)A. BUDAYA POLITIK DI INDONESIAc. Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya. (Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews, 1986;41)d. Budaya politik adalah suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai-nilai dan ketrampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola kecenderungan-kecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok-kelompok dalam masyarakat (Almond dan Powell, 1966;23).

Dari berbagai definisi diatas, tampak bahwa budaya politik menunjuk pada orientasi dari tingkahlaku individu/masyarakat terhadap sistem politik. menurut Almond dan Verba, masyarakat mengidentifikasikan dirinya terhadap simbol-simbol dan lembaga-lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang dimilikinya. dengan orientasi itu anggota masyarakat memiliki dan mempertanyakan tempat dan peranan mereka dalam sistem politik.A. BUDAYA POLITIK DI INDONESIAKebudayaan politik suatu bangsa adalah distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. Sebelum kita sampai pada distribusi-distribusi seperti itu, kita harus memahami berbagai cara yang sistematis mengenai orientasi individual terhadap objek-objek politik. Dengan kata lain, kita perlu mendefinisikan dan menegaskan mode-mode orientasi politik dan menggolong-golongkanberbagai objek politik.

Menurut Parsons dan Shils, orientasi itu mengacu pada aspek-aspek dan objek yang dibakukan serta hubungan antarkeduanya, yang meliputi sebagai berikut.

Orientasi kognitifBerupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan segala kewajibannya serta input dan outputnya. Kita dapat menilai tingkat pengetahuan seseorang mengenai jalannya system politik, tokoh-tokoh pemerintahan, tindakan yang mereka ambil, atau mengenai suatu symbol yang dimiliki oleh suatu system politiknyaA. BUDAYA POLITIK DI INDONESIAOrientasi afektifBerupa perasaan terhadap system politik, peranannya, para actor, dan penampilannya. Hal ini berarti akan membicarakan perasaan seseorang warga Negara terhadap aspek-aspek system politik tertentu yang dapat diterima atau ditolaknya system politik itu secara keseluruhanOrientasi evaluatifBerupa keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan criteria dengan informasi dan perasaan. Orientasi politik ditentukan oleh evaluasi yang dimiliki seseorangA. BUDAYA POLITIK DI INDONESIA2. Ciri-ciri budaya politik

Berdasarkan latar belakang dan pengertian tentang budaya politik tersebut maka dapat diketahui ciri-ciri budaya politik dalam masyarakat antara lain:

Adanya nilai-nilai keyakinan dan sikap emosi tehadap pemerintah.Adanya sikap dan orientasi warga Negara terhadap system yang dijalankan.Adanya kepedulian dan kesadaran individu, masyarakat dan warga Negara terhadap proses penyelenggaraan negaraAdanya keinginan individu atau warga Negara untuk mempengaruhi atau mengendalikan pemerintahan.A. BUDAYA POLITIK DI INDONESIAManfaat budaya politik

Manfaat penting dalam konsep budaya politik adalah sebagai berikut.

Mengetahui sikap-sikap warga Negara terhadap system politik yang akan mempengaruhi tuntutan, tanggapan, dukungan, dan orientasi terhadap system politik itu.Memahami hubungan antara budaya politik dengan system politik sehingga dapat diketahui maksud-maksud individu melakukan kegiatan dalam system politik atau adanya factor-faktor apa yang dapat menyebabkan terjadinya pergeseran politik.A. BUDAYA POLITIK DI INDONESIA4. faktor penyebab berkembangnya budaya politik

Budaya politik di dalam suatu masyarakat tidaklah lahir dengan sendirinya, tetapi melalui proses yang panjang dan bertahap sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat it sendiri terhadap politik dan juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Adapun faktor yang mempengruhi lahir dan berkembangnya budaya politik dalam masyarakat adalah:Pendidikan dan modernisasiPerubahan struktur kelas social ekonomiPengaruh kaum intelektual dan elit politikBerkembangnya system komunikasi dan media informasiMunculnya konflik antarelit politikKeterlibatan pemerintahan dalalm berbagai kehidupan yang semakin luasA. BUDAYA POLITIK DI INDONESIAB. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK DI INDONESIATipe-tipe budaya politik

Adapun tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam suatu Negara dapat dibedakan menjadi berikut ini.

a. Berdasarkan sikap yang ditunjukkanPada Negara yang memiliki system ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memperpadukan modal dan ketrampolan. Jiwa kerja sama dapat diukur dari sikap orang terhadap orang lain. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap militan atau sifat toleransi

Budaya politik militant Budaya politik dimana perbedaan tidak dipandang sebagai usaha mencari alternative yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahaat dan menantang. Bila terjadi kritis, maka yang diacari adalah kamibing hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah, dan masalah yang pribadi selalu sensitive dan membakar emosi2) Budaya politik toleransi Budaya politik dimana pemikiran berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari kosensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu untuk kerja sama. Sikap netral atau kritis terhadap ide orang lain, tetapi bukan curiga terhadap orang.

b. Berdasarkan orientasi politiknya Realitas yang ditemukan dalam budaya politik, ternyata memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, maka setiap system politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya poltitik yang setiap tipe memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Menurut almond dan verba, tipe-tipe budaya politik dapat diklasifikasikan sebagai berikut.Budaya politik parokialBudaya politik parokial ditandai dengan adanya partisipasi rakyat yang sangat rendah. Tipe budaya parokial ini berlangsung dalam system tradisional yang lebih sedehana dimana spesialisasi politik berada pada jenjang yang sangat minim. Budaya politik parokial ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut.Orientasi parokial menyatakan absennya harapan-harapan akan perubahan yang komparatif yang diinisasikan oleh system politik.Frekuensi terhadap system sebagai objek umum, objek-objek input, objek-objek output, dan pribadi sebafgai partisipan aktif hampir tidak ada atau kosong.Tidak ada peran-peran khusus dalam masyarakatKaum parokial tidak mengaharapkan apapun dari system politik yang berlangsungBudaya politik parokial berlangsung dalam sistem tradisional yang lebiih sederhana dimana spesialisasi politik berada pada jenjang yang sangat minimB. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK DI INDONESIA2. Budaya politik subjek Budaya politik subjek (kaula) ditandai dengan frekuensi orientasi yang tinggi terhadap system politik yang diferensiatif dan aspek output dari sistem itu, tetapi frekuensi orientasi terhadap objek-objek input secara khusus, dan terhadap pribadi sebagai partisipan yang aktif mendekati budaya politik subjek ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.Hubungan terhadap sistem politik secara umum dan dengan output administrative secara esensial merupakan hubungan yang pasif.Masyarakat menyadari adanya otoritas pemerintah.Orientasi subjek lebih bersifat afektif dan normative daripada kognitif.3. Budaya politik partisipan Budaya politik partisipan ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi. Budaya politik partisipan merupakan suatu bentuk kultur dimana anggota masyarakat cenderung diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem secara keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta administrative (output dan input). Budaya politik partisipan ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.frekuensi orientasi sistem politik sebagai objek umum, objek objek input, objek-objek output, dan pribadi sebagai partisipan aktif mendekati satu.Anggota masyarakat partisipatif terhadap objek politikMasyarakat berperan sebagai aktivisB. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK DI INDONESIA2. Budaya politik subjek Budaya politik subjek (kaula) ditandai dengan frekuensi orientasi yang tinggi terhadap system politik yang diferensiatif dan aspek output dari sistem itu, tetapi frekuensi orientasi terhadap objek-objek input secara khusus, dan terhadap pribadi sebagai partisipan yang aktif mendekati budaya politik subjek ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.Hubungan terhadap sistem politik secara umum dan dengan output administrative secara esensial merupakan hubungan yang pasif.Masyarakat menyadari adanya otoritas pemerintah.Orientasi subjek lebih bersifat afektif dan normative daripada kognitif.3. Budaya politik partisipan Budaya politik partisipan ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi. Budaya politik partisipan merupakan suatu bentuk kultur dimana anggota masyarakat cenderung diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem secara keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta administrative (output dan input). Budaya politik partisipan ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.frekuensi orientasi sistem politik sebagai objek umum, objek objek input, objek-objek output, dan pribadi sebagai partisipan aktif mendekati satu.Anggota masyarakat partisipatif terhadap objek politikMasyarakat berperan sebagai aktivisB. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK DI INDONESIA2. Budaya politik yang diterapkan di Indonesia Pengembangan budaya politik di Indonesia dapat diukur berdasarkan keseimbangan atau harmoni yang dicapai antara lain oleh budaya dengan pelembagaan politik yang sudah ada. Adapun budaya yang diterapkan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut.

Konfigurasi subkultur di Indonesia msaih beragam, walaupun tidak semudah yang dihadapi india misalnya, yang menghadapi masalh perbedaan bahasa, agama, kelas, kasta yang semuanya relative masih rawan.Budaya politik di Indonesia yang bersifat parokial-kaula di satu pihak dan budaya partisipan dilain pihak. Dari satu segi, massa masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politik yang mungkin disebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme, dan ikatan primordial. Adapun dipihak lainnya, kaum elitenya modern, kadang-kadang bersifat sekuler, dalam arti dapat membedakan faktor-faktor penyebab disintegrasi seperti agama, dan kesukuan.Sifat ikatan primordial yang masih kuat berakar yang dikenal melalui indikatornya berupa sentiment kedaerahan, kesukuan, keagamaan, perbedaan pendekatan terhadap keragaman tertentu: pluralism dan nonpluralismeKecenderungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalism dan sifat primordial, sebagai indikatornya dapat disebutkan bapakisme yaitu sikap asal bapak senang.B. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Budaya politik Indonesia mengalami perkembangan seiting dengan pergantian tampik kepemimpinan. Budaya politik yang berlaku saat bangas Indonesia merdeka tentu berbeda dengan saat bangsa Indonesia mengalami masa reformasi tentu berbeda dengan sebelum masa reformasi. Namun begitu, budaya politik apapun yang diterapkan namun pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama, yakni menciptakan budaya politik yang demokratis.

Masyarakat Indonesia secara sosio-kultural mempunyai pola budaya politik dengan elemen yang pada prinsipnya bersifat dualistis, yang berkaitan dengan tiga hal sebagai berikut.

Dualisme kebudayaan yang mengutamakan keharmonisan dnegan kebudayaaan yang mengutamakan kedinamisan. Dualism ini bisa dilihat dalam interaksi kebudayaan yang dipengaruhi oleh nilai=nilai jawa dengan kebudayaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan luar jawa, terutama sumatera barat, sumatera utara an Sulawesi. Yakni kebudayaan yang bersifat cross-cutting, secara garis besar penjabaran cultural itu dilihat nilai-nilai esensial kejawaan dan non jawa.Dualism antara budaya dan tradisi yang mengutamakan keleluadaan dengan yang mengutamakan keterbatasan. Hal ini merupakan tendensi kemanunggalan militer-sipil dalam proses social politik semenjak proklamasi sampai orde baru.Dualisme implikasi masuknya nilai-nilai barat kedalam masyarakat Indonesia.B. TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK DI INDONESIAC. SOSIALISASI PENGEMBANGANBUDAYA POLITIK Budaya politik tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui sebuah pnedidikan politik. Melalui pendidikan politik dapat melahirkan kesadaran dan partisipasi politik yang nantinya akan mewarnai budaya politik.1. Pengertian sosialisasi politikSosialisasi politik sangat penting dalam penanaman kesadaran kepada warga Negara tentang betapa pentingnya partisipasi mereka dalam sistem politik. Pengertian sosisalisasi politik senantiasa berkaitan dengan segenap proses dalam kehidupan politik. Untuk memahami tentang sosialisasi politik, maka terlebih dahulu perhatikan beberapa pandangan ahli mengenai sosialsisasi sebagai berikut.

Menurut David F. AberleSosisalisasi adalah pola-pola mengenai aksi social atau aspek tingkah laku, yang menanamkan pada individu berbagai ketrampilan (termasuk ilmu pengetahuan0, motif dan sikap yang perlu untuk menampilkan peranan yang sekarang atau sedang diantisipasikan (dan terus berkelanjutan ) sepanjang kehidupan manusia, norma, dan peranan-peranan baru masih harus dipelajariC. SOSIALISASI PENGEMBANGANBUDAYA POLITIK Irvin L. ChildSosialisasi adalah segenap proses pada individu yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku aktualnya yang dibatasi dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan biasa diterima olehnya sesuai standar dari kelompoknya.

S.N. EisendstandtSosialisasi adalah komunikasi dengan manusai lainnya dan mempelajari dari mereka, dengan siapa individu ini secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi umum.

Gabriel A. AlmondSosisalisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pla-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk , dan juga merupakann sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

C. SOSIALISASI PENGEMBANGANBUDAYA POLITIK 2. Makna sosialisasi kesadaran politik

Sosialisasi kesadaran politik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana proses yang ditempuh atau cara-cara yang dilakukan agar seseorang (individu) dan masyarakat belajar atau mengenal politik dan memiliki kepedulian terhadap politik serta mau mengembangkan sikap yang berorientasi pada politik. Sosialisasi politik ini amatlah penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (demokrasi), hal ini disebabkan oleh:

Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga Sosialisasi politik meupakan alat agar individu sadar dan merasa sesuai dengan sistem serta gaya (budaya) politik yang ada.Sosialisasi politik ingin menunjukkan keterkaitannya dengan sistem politik yang ada untuk perkembangan politik yang akan dating.

C. SOSIALISASI PENGEMBANGANBUDAYA POLITIK 3. Mekanisme sosialisasi budaya politikUntuk menanamkan dan menyampaikan pesan budaya politik ada beberapa mekanisme dan sarana yang dapat digunakan antara lain:

Keluarga Keluarga merupakan media penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efektif dan murah, karena didalam keluarga inilah orang tua dan seluruh anggota keluarga dapat melakukan tukar pendapat yang terkait dengan politik yang sederhana sehingga tanpa disadari akan terjadi transfer pengetahuan (politik) tertentu yang dapat diserap dari masing-masing anggota keluarga.

SekolahDisekolah dengan melalui pelajaran kewarganegaraan atau pelajaran lain siswa mendapatkan informasi tentang nilai-nilai politik (baik teori maupun praktis)dengan demikian siswa secara dini telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara benar dari sudut pandang akademis. C. SOSIALISASI PENGEMBANGANBUDAYA POLITIK MasyarakatDalam masyarakat, nilai-nilai budaya politik dapat diserap oleh seseorang (individu) baik secara langsung maupun tidak langsung dari anggota masyarakat yang terjun dalam lembaga politik LSM, partai politik maupun dalam kegiatan politik praktis dalam masyarakat desa seperti, proses pilkada, pilkades atau pemilihan ketua RT/RW dsb

Partai politikSalah satu fungsi dar partai politik adalah sebagai lemvaga formal untuk memperkenalkan dan menyadarkan serta merekrut anggota/kader politik agar mampu memiliki nilai-nilai dan norma-norma politik yang baik, serta menanamkan citra image yang baik, bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Media massaMedia masasa merupakan sarana/alat untuk menyampaikan pesan atau menanamkan nilai-nilai politik yang sangat efektif dan jitu karena jangkauannya sangat luas dan universal ke seluruh lapisan masyarakat tanpa batas waktu, usia, tingkat social, agama dll. Sehingga mampu mempengaruhi bahkan membentuk emosi dan sikap politik seseorang atau warga Negara. C. SOSIALISASI PENGEMBANGANBUDAYA POLITIK 4. Fungsi dan peranan partai politik

Seperti telah disinggung diatas bahwa partai politik merupakan lembaga formal sekaligus sebagai agen atau sarana untuk menyampaikan pesan politik individu dari waraga Negara. Adapun fungsi politik adalah sebagai berikut:

Sebagai salah satu lembaga/ wadah untuk menamppung dan menyalurkan pendapat atau aspirasi masyarakat secara sehat dan untuk mewujudkan hak-hak politik rakyat.Untuk membina anggotanya agar menjadi warga Negara yang mengetahui hak-hak dan kewajibannya atau warga Negara yang bertanggung jawab.Sebagai wadah untuk mendidik kesadaran politik rakyatAdapun peran dari partai politik adalah sebagai fasilisator pendapat dan aspirasi yang berbeda dalam masyarakat, sehingga, dapat terarah dan diharapkan cita-cita Negara dapat tercapai.D. BUDAYA POLITIK PARTISIPANpolitik partisipan dapat diartikan penentuan sikap dan keterlibatan setiap indivisdu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita bangsanya. Partisipasi politik merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk memengaruhi pengambilan keputusan pemerintah. Kegiatan yang dimaksudkan misalnya, membujuk atau menekan pejabat pemerintahan untuk bertindak dengan vara-cara tertentu untuk meloloskan atau menggagalkan sebuah keputusan.

Partisipasi politik memiliki lingkup dan keluasan sendiri. Konstribusi partisipasi politik tidaklah dapat disamaratakan dalam semua sistem politik. Sistem politik yang satu lebih menekanankan arti pentingnya partisipasi politik dari yang lain dalam sebuah sistem politik yang berbeda. Dipihak lain, dalam masyarakat cenderung tinggi bahkan mungkin sulit dibedakan dari kegiatan masyarakat yang saling berhubungan karena adanya pengaruh komunikasi dan institusi, budaya modern dan tradisional, maka partisipasinya mungkin telah dibatasi.D. BUDAYA POLITIK PARTISIPANBentuk dan hierarki partisipasi politik itu sendiri, menurut Rush dan Althoff adalah sebagai berikut.

Voting Ikut serta dalam diskusi politik informal minat umum dalam politik.Partisipasi dalam rapat umumKeanggotaan pasif suatu organisasi semu politik Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politikKeanggotaan pasif suatu organisasi politikKeanggotaan aktif suatu organisasi politikMencari jabatan politik atau administrasiMenduduki jabatan politik atau adinistrasi

D. BUDAYA POLITIK PARTISIPANMenurut Almond bentuk partisipan politik digolongkan menjadi 2 yaitu konvensional dan non konvensional adapun ciri-cirinya

konvensionalNon-konvensial1. Pemberian suara1. Pengajuan petisi2. Diskusi politik2. Bermodernisasi3. kegiatan kampanye3. Mogok kerja4. membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan4. Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda perusakan, pembakaran5. komunikasi individu dengan elit produk

5. Tindakan kekerasan politik terhadap manusia, penculikan, pembunuhan, revolusi dll