17
Tentang : 1. Pengertian budi pekerti & tujuannya. 2. Tata tertib sekolah. 3. Masalah lingkungan. 4. Disiplin berlalu lintas. 5. Disiplin di dalam kelas. 6. Bimbingan konseling di sekolah.

budi pekerti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: budi pekerti

Tentang :

1. Pengertian budi pekerti & tujuannya.2. Tata tertib sekolah.3. Masalah lingkungan.4. Disiplin berlalu lintas.5. Disiplin di dalam kelas.6. Bimbingan konseling di sekolah.

SMPK SANTO FRANSISKUS ASSISI

SAMARINDA

Page 2: budi pekerti

Pengertian budi pekerti.

Pendidikan  budi  pekerti  memiliki  esensi  dan  makna  yang  sama  dengan pendidikan  moral  dan  pendidikan  akhlak.  Tujuannya  adalah  membentuk  pribadi anak,  supaya  menjadi  manusia  yang  baik,  warga  masyarakat,  dan  warga  negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai  sosial  tertentu,  yang  banyak  dipengaruhi  oleh  budaya  masyarakat  dan bangsanya.  Oleh  karena itu,  hakikat  dari  Pendidikan  Budi  Pekerti  dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang  bersumber  dari  budaya  bangsa  Indonesia  sendiri,  dalam  rangka  membina kepribadian generasi muda.

Menjadi bangsa yang berakhlak mulia, berkarakter baik dan berbudi pekerti luhur  merupakan  tujuan  daripada  bangsa  Indonesia  .    Pada  GBHN  1999-2004 disebutkan  bahwa  visi  dari  bangsa  Indonesia  adalah  terwujudnya  masyarakat Indonesia  yang  damai,  demokratis,  berkeadilan,  berdaya  saing,  maju  dan sejahtera,  dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia  Indonesia  yang  sehat,  mandiri,  beriman,  bertakwa,  berakhlak  mulia,cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan menguasai ilmu pengetahuan dan  teknologi,  memiliki  etos  kerja  yang  tinggi  serta  berdisiplin.    Salah  satu  misi bangsa Indonesia adalah peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari  untuk  mewujudkan  kualitas  keimanan  dan  ketakwaan  kepada  Tuhan Yang  Maha  Esa  dalam  kehidupan  dan  mantapnya  persaudaraan  umat  beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.

Untuk  mewujudkan  visi  dan  misi  tersebut  maka  faktor  pendidikan menjadi penting.  Arah  pembangunan  pendidikan  di  masa depan  depan  ialah mewujudkan sistem  dan  iklim  pendidikan  nasional  yang  demokratis  dan  bermutu  guna memperteguh  akhlak  mulia,  kreatif,  inovatif,  berwawasan  kebangsaan,  cerdas, sehat,  berdisiplin  dan  bertanggungjawab,  berketrampilan  serta  menguasai  ilmu pengetahuan  dan  teknologi  dalam  rangka  mengembangkan  kualitas  manusia Indonesia.

Dalam  Undang-undang  No  20  tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan Nasional  disebutkan  bahwa  Pendidikan  nasional  berfungsi  mengembangkan kemampuan  dan  membentuk  watak  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat dalam  rangka  mencerdaskan  kehidupan  bangsa,  bertujuan  untuk  berkembangnya potensi  peserta  didik  agar  menjadi  manusia  yang  beriman  dan  bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mengacu  pada  aturan-aturan  dasar  tersebut,  secara  formal  upaya-upaya menyiapkan  pendidikan,  kondisi,  sarana/prasarana,  kegiatan,  ,  dan  kurikulum yang  mengarah  kepada  pembentukan  akhlak  dan  budi  pekerti  generasi 

Page 3: budi pekerti

muda bangsa memiliki landasan hukum yang kuat. Namun, sinyal tersebut baru disadari ketika terjadi krisis akhlak yang menerpa semua lapisan masyarakat. Krisis akhlak tersebut bukan hanya terjadi pada orang tua, orang dewasa, melainkan juga pada anak-anak usia sekolah bahkan pada para penyelenggara negara

Pentingnya  nilai  akhlak,  moral  serta  budi  luhur  bagi  semua  warga  bangsa kiranya tidak perlu diingkari. Negara atau suatu bangsa bisa runtuh karena pejabat dan  sebagian  rakyatnya  berperilaku  tidak  bermoral.  Perilaku  amoral  akan memunculkan  kerusuhan,  keonaran,  penyimpangan  dan  lain-lain  yang menyebabkan  kehancuran  suatu  bangsa.  Mereka  tidak  memiliki  pegangan  dalam menegara  dan  memasyarakat  dalam  kehidupan  bernegara  dan  berbangsa.  Oleh karena  itu,  nilai  perlu  diajarkan  agar  generasi  sekarang  dan  yang  akan  datang mampu berperilaku sesuai dengan moral yang diharapkan.

Hal  tentang  pentingnya  pendidikan  nilai  moral  baru  disadari  ketika  sinyal kehancuran  moral  mulai  tampak  seperti  para  era  reformasi  ini.  Tetapi  ironis memang  dunia  pendidikan  kita  telah  memberikan  porsi  yang  sangat  besar  untuk pengetahuan,  tetapi  melupakan  pengembangan  sikap/nilai  dan  perilaku  dalam pembelajarannya.  Dunia  pendidikan  sangat  meremehkan  mata-mata  pelajaran yang  berkaitan  dengan  pembentukan  karakter  bangsa.  Pelajaran-pelajaran  yang mengembangkan karakter bangsa seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN),  Pendidikan  Agama,  dan  Ilmu  Pengetahuan  Sosial dianggap remeh dan mudah saja untuk dididikkan.

Berlatar  dari  adanya  gejala  dekadensi  moral  akhir-akhir  ini  maka  banyak pihak mulai memikirkan lagi tentang perlunya pendidikan nilai moral, pendidikan watak atau pendidikan budi pekerti diajarkan di sekolah-sekolah. Namun mereka terpecah dalam tiga pendapat (Maman Rachman, 2003). Ketiga pendapat tersebut adalah pendapat pertama, bahwa pendidikan budi pekerti diberikan berdiri sendiri sebagai suatu  mata  pelajaran.  Pendapat kedua,  pendidikan  budi  pekerti diberikan secara  terintegrasi  dalam  mata  pelajaran  civics/PPKn,  pendidikan  agama,  dan mata  pelajaran  lain  yang  relevan.  Pendapat  ketiga,  pendidikan  budi  pekerti terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. 

o Strategi pendidikan budi pekerti.

Berkaca pada sejarah pendidikan di Indonesia maka pendidikan budi pekerti pernah diberikan dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. Selanjutnya  pendidikan budi  pekerti  diintegrasikan  kedalam  pelajaran  civics,  dan  agama.  Khusus mengenai  pelajaran  civic  atau  kewarganegaraan  ini  mengalami  beberapa  kali perubahan. Pada tahun 1957 mulai diperkenalkan         mata   pelajaran Kewarganegaraan . Tahun 1961 Kewarganegaraan berganti nama menjadi Civics dan berubah lagi pada tahun 1968 menjadi Pendidikan Kewargaan Negara (PKN). Pada  kurikulum  1975  dimulai  babak  baru  pendidikan  civic  di  Indonesia  dengan memakai  nama  Pendidikan  Moral  Pancasila.  Mata  pelajaran  ini  dikandung maksud sebagai penanaman nilai nilai luhur Pancasila pada generasi muda. Nama pelajaran ini tetap dipertahankan pada kurikulum 1984.

Tahun  1994,  pendidikan  civic  berubah  lagi  menjadi  Pendidikan  Pancasila dan  Kewarganegaraan  (PPKn).  PPKn  1994  sebagai  penggabungan  bahan  kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang tampil dalam bentuk pengajaran konsep nilai  yang disaripatikan dari Pancasila dan P4. Pada buku-buku pelajaran PPKn  persekolahan  kita  melihat  adanya  integrasi  budi  pekerti  pada  pelajaran tersebut. 

Page 4: budi pekerti

Dari  paparan  di  atas  sebenarnya  upaya  melakukan  pendidikan  budi  pekerti di  Indonesia  telah  dilakukan  yaitu  dalam  bentuk  pengintegrasian  pendidikan tersebut ke dalam mata pelajaran yang relevan seperti agama, dan PPKn. Namun dengan  fenomena  krisis  moral  seperti  sekarang  ini,  pendidikan  yang  bernuansakan budi pekerti seperti agama dan PPKn tersebut dianggap telah gagal menjalankan  misinya.  Kegagalan  ini  disebabkan  oleh  karena  beberapa  hal, pertama,  pelajaran-pelajaran  yang  mengembangkan  karakter  bangsa  seperti Pendidikan  Pancasila  dan  Kewarganegaraan  (PPKN),  Pendidikan  Agama,  Ilmu Pengetahuan  Sosial  dalam  pelaksanaan  pembelajarannya  lebih  banyak menekankan pada aspek kognitif daripada aspek afektif dan psikomotor. Kedua , penilaian  dalam  mata-mata  pelajaran  yang  berkaitan  dengan  pendidikan  nilai belum secara total mengukur sosok utuh pribadi siswa. (Maman Rachman, 2001).

Senada  dengan  pendapat  di  atas,  Azyumardi  Azra  menyebut  bahwa  PPKn telah  gagal  dalam  mensosialisasikan  nilai-  nilai  demokrasi  karena  tiga  hal (Kompas,  18  Oktober  2001).  Pertama  secara  substantif  PPKn  tidak  secara terencana dan terarah mencakup materi dan pembahasan yang lebih terfokus pada pendidikan  demokrasi  dan  kewarganegaraan.  Tidak  heran  kalau  materi-materi yang ada umumnya terpusat pada pembahasan yang bersifat idealistik, legalistik, dan  normatif.  Kedua  meskipun  materinya  potensial  untuk  pendidikan  demokrasi dan  kewarganegaraan,  tetapi  tidak  bisa  berkembang  karena  pendekatan  dalam pembelajarannya  bersifat  indoktrinatif,  regimentatif  (bersifat  kekuasaan), monologis,  dan  tidak  partisipatif.  Ketiga,  substansi  pelajaran  itu  lebih  teoritis. Tidak heran kalau terdapat kesenjangan yang jelas antara teoritis dan wacana yang dibahas dengan realitas sosial politik yang ada.

Mengawali  munculnya  kurikulum  2004  Standar  Kompetensi  sebagai pengganti kurikulum 1994, nampaknya pendidikan budi pekerti tetap ditempatkan sebagai pendidikan yang terintegrasi bukan merupakan mata pelajaran tersendiri. Badan  Penelitian  dan  Pengembangan  Pusat  Kurikulum  ,  Departemen  Pendidikan Nasional  pada  tahun  2001  telah  mengeluarkan  naskah  Kurikulum  Berbasis Kompetensi untuk mata pelajaran Budi Pekerti di tingkat Sekolah Dasar. 

Pengertian  pendidikan  budi  pekerti  dapat  ditinjau  secara  konsepsional  dan secara  operasional.  Secara  konsepsional  pendidikan  budi  pekerti  mencakup  hal-hal sebagai berikut:

a.   Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang dan masa yang akan datang.

b.   Upaya  pembentukan,  pengembangan,  peningkatan,  pemeliharaan  dan perbaikan  perilaku  peserta  didik  agar  mereka  mau  dan  mampu  melaksanakan tugas-tugas  hidupnya  secara  selaras,  serasi,  seimbang  (lahir  batin,  material spiritual dan individual sosial).

c.   Upaya pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi seutuhnya yang  berbudi  pekerti  luhur  melalui  kegiatan  bimbingan,  pembiasaan, pengajaran dan latihan, serta keteladanan.

Pendidikan  budi  pekerti  secara  operasional  adalah  upaya  untuk  membekali peserta  didik  melalui  kegiatan  bimbingan,  pengajaran  dan  latihan  selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal bagi masa depannya, agar  memiliki  hati  nurani  yang  bersih,  berperangai  baik,  serta  menjaga  kesusilaan dalam  melaksanakan  kewajiban  terhadap  Tuhan  dan  terhadap  sesama  makhluk, sehingga  terbentuk  pribadi  seutuhnya  yang  tercermin  pada  perilaku  berupa ucapan,  perbuatan,  sikap,  pikiran,  perasaan, 

Page 5: budi pekerti

kerja  dan  hasil  karya  berdasarkan nilai-nilai agama serta norma dan moral luhur bangsa.

Budi  pekerti  berisi  nilai-nilai  perilaku  manusia  yang  akan  diukur  menurut kebaikan  dan  keburukannya  melalui  ukuran  norma  agama,  norma  hukum,  tata krama  dan  sopan  santun,  norma  budaya/adat  istiadat  masyarakat.  Budi  pekerti akan  mengidentifikasi  perilaku  positif  yang  diharapkan  dapat  terwujud  dalam perbuatan, perkataan, pikiran, sikap, perasaan, dan kepribadian peserta didik Strategi  yang  dilakukan  dari  Kurikulum  ini  adalah  pengintegrasian pendidikan budi pekerti. Pendidikan Budi Pekerti terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran  terutama  dalam  pada  mata  pelajaran  Agama  dan  Pendidikan Kewarganegaraan.  Pendidikan  budi  pekerti  makin  diperjelas  wujudnya  yaitu dengan:

1.     Penerapan  pendidikan  budi  pekerti  bukan  hanya  pada  ranah  kognitif  saja, melainkan  harus  berdampak  positif  terhadap  ranah  afektif  yang  berupa  sikap dan perilaku  peserta didik dalam kehidupan sehari-hari;

2.     Penerapan  pengintegrasian  budi  pekerti  dilakukan  melalui  keteladanan, pembiasaan,  pengkondisian  lingkungan  dan  kegiatan-kegiatan  spontan  serta kegiatan terprogram;

3.     Pengembangan nilai-nilai budi pekerti sesuai dengan kondisi peserta didik dan perkembangan masyarakat (diversifikasi).

Penerapan pendidikan budi pekerti dapat dilakukan dengan berbagai strategi pengintegrasian. Strategi yang dapat dilakukan adalah:

1.     Pengintegrasian dalam kegiatan sehari-hari.  Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui:

a.     Keteladanan/contoh Kegiatan pemberian contoh/teladan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh pengawas,  kepala  sekolah,  staf  administrasi  di  sekolah  yang  dapat  dijadikan model bagi peserta didik. 

b.     Kegiatan spontan Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang  dilaksanakan secara spontan pada saat itu  juga.  Kegiatan  ini  biasanya  dilakukan  pada  saat  guru  mengetahui sikap/tingkah  laku    peserta  didik  yang  kurang  baik,  seperti  meminta  sesuatu dengan berteriak, mencoret dinding. 

c.     Teguran Guru  perlu  menegur  peserta  didik  yang  melakukan  perilaku  buruk  dan mengingatkannya  agar  mengamalkan  nilai-nilai  yang  baik  sehingga  guru dapat membantu mengubah tingkah laku mereka.

d.     Pengkondisian lingkungan Suasana  sekolah  dikondisikan  sedemikian  rupa  dengan  penyediaan  sarana fisik.  Contoh  penyediaan  tempat  sampah,  jam  dinding,  slogan-slogan mengenai  budi  pekerti  yang  mudah  dibaca  oleh  peserta  didik,  aturan/tata tertib  sekolah  yang  ditempelkan  pada  tempat  yang  strategis  sehingga  setiap peserta didik mudah membacanya.

e.     Kegiatan rutin Kegiatan  rutinitas  merupakan  kegiatan  yang  dilakukan  peserta  didik  secara terus  menerus  dan  konsisten  setiap  saat. Contoh kegiatan ini  adalah  berbaris masuk  ruang  kelas,  berdoa  sebelum  dan  sesudah  kegiatan,  mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, membersihkan kelas/belajar.

2.     Pengintegrasian dalam kegiatan yang diprogramkan Kegiatan  ini  merupakan  kegiatan  yang  jika  akan  dilaksanakan  terlebih dahulu  dibuat  perencanaannya 

Page 6: budi pekerti

atau  diprogramkan  oleh  guru.  Hal  ini dilakukan jika guru menganggap perlu memberikan pemahaman atau prinsip-prinsip moral yang diperlukan. 

Contoh: Budi Pekerti Contoh Pengintegrasian

Taat kepada ajaran agama

Diintegrasikan pada kegiatan peringatan hari-hari besar keagamaan

Toleransi Diintegrasikan pada saat kegiatan yang menggunakan metode tanya jawab, diskusi kelompok

Disiplin Diintegrasikan pada saat kegiatan olah-raga, upacara bendera, dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru

Tanggung jawab Diintegrasikan pada saat tugas piket kebersihan kelas dan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru

Kasih sayang Diintegrasikan pada saat melakukan kegiatan sosial dan kegiatan melestarikan lingkungan

Gotong royong Diintegrasikan pada saat kegiatan bercerita/dis-kusi tentang gotong royong, menyelesaikan tugas-tugas keterampilan

Kesetiakawanan Diintegrasikan pada saat kegiatan bercerita/dis-kusi misalnya mengenai kegiatan koperasi, pemberian sumbangan

Hormat-menghormati

Diintegrasikan pada saat menyanyikan lagu-lagu tentang hormat menghormati, saat kegiatan bermain drama.

Sopan santun Diintegrasikan pada kegiatan bermain drama, berlatih membuat surat.

Jujur Diintegrasikan pada saat melakukan percobaan, menghitung, bermain, bertanding.

tata tertib sekolah.

Banyak sekali kossa kata dalam mempelajari ilmu bahasa Indonesia yang

mengunakan gabungan-gabungan kata lama menjadi kata yang baru dengan arti

yang baru pula, kosa kata dalam bahasa Indonesia selalu bertambah, pertambahan

itu terjai melalui beberapa tahap, diantaranya

1. Pembentukan kata yang menggunakan imbuhan-imbuhan baru

2. Pengambilan apa adanya dari bahasa asing

Page 7: budi pekerti

3. Penyesuaian ejaan/bunyi dari bahasa asing (adaptasi)

4. Penerjemahan dari bahasa asing

5. Kata hasil penyingkatan

Tata tertib merupakan kosakata yang terbentuk dengan mengunakan

imbuhan-imbuhan baru, pada awalnya tat tertib berasal dari dua kata, yaitu

kata “tata” yang artinya susunan, peletakan, pemasangan, atau bisa disebut

juga sebagai ilmu, contohnya, tata boga, tata graham, dan lain sebagainya.

Dan kata yang kedua adalah kata “tertib” yang artinya teratur, tidak acak-

acakan, rapih. Dalam kosakata bahasa Indonesia kata “tata tertib”

mempunyai pengertian yang baru, tapi masih aa keterkaitan dengan arti dari

kedua kata tersebut, jadi kosakata tata tertib artinya adalah sebuah aturan

yang dibuat secara tersusun dan teratur, serta saling berurutan, denga

tujuan semua orang yang melaksanakan peratauran ini melakukannya sesuai

dengan urutan-urutan yang telah dibuat.

Komentar : pelaksanaan upacara di SD tersebut berjalan tertib, seharusnya kita harus meneladani sikap mereka.

Page 8: budi pekerti

Masalah lingkungan.

Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.

Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis. Untuk lebih jelasnya, lihat daftar masalah lingkungan

Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik multidisipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai masalah lingkungan. Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan lingkungan.

Masalah lingkungan ditujukan kepada organisasi pemerintah pada level regional, nasional, maupun internasional. Badan internasional terbesar, didirikan pada tahun 1972, yaitu United Nations Environment Programme. International Union for Conservation of Nature telah mengajak 83 negara, 108 badan pemerintah, 766 LSM, dan 81 organisasi internasional dengan lebih dari 10.000 pakar dan peneliti lingkungan dari berbagai negara di dunia. LSM internasional, misalnya Greenpeace, Friends of the Earth, dan World Wide Fund for Nature juga telah berkontribusi menanamkan kepedulian lingkungan pada masyarakat dunia. Lebih lengkapnya, lihat organisasi lingkungan.

Page 9: budi pekerti

Komentar : seharusnya, orang-orang yang menebang pohon secara berlebihan melakukan penanaman kembali hutan yang gundul agar berguna untuk generasi sekarang dan mendatang.

Disiplin berlalu lintas.

Sa lah satu permasa lahan yang se la lu d ihadap i d i kota -kota besar  adalah masalah lalu lintas. Hal ini terbukti dari adanya indikasi angka-angkakecelakaan lalu lintas yang selalu meningkat. Keadaan ini merupakan salahsatu perwujudan dari perkembangan teknologi modern. Perkembangan lalu-lintas itu sendiri dapat memberi pengaruh, baik yang bersifat negative maupunyang bersifat positif bagi kehidupan masyarakat.Sebagaimana diketahui sejumlah kendaraan yang beredar dari tahun ketahun semakin meningkat. Hal ini nampak juga membawa pengaruh terhadapkeamanan lalu lintas yang semakin sering terjadi, pelanggaran lalu lintas yangmenimbulkan kecelakaan lalu lintas dan kemacetan lalu lintas.Kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh banyak faktor tidak sekedar oleh pengemudi kendaraan yang buruk, pejalan kaki yang kurang hati-hati,kerusakan kendaraan, rancangan kendaraan cacat pengemudi, rancangan jalan,dan kurang mematuhinya rambu-rambu lalu lintas” ( Suwardjoko : 2005 :135)Lalu lintas dan pemakai jalan memiliki peranan yang sangat pentingd a n s t r a t e g i s s e h i n g g a p e n y e l e n g g a r a a n n y a d i k u a s a i o l e h n e g a r a d a n  pembinaannya dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mewujudkanlalu lintas dan pengguna jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, danteratur. Pembinaan di bidang lalu lintas jalan yang meliputi aspek pengaturan, pengendalian, dan pengawasan lalu lintas harus ditujukan untuk keselamatan,keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas jalan.Dalam rangka pembinaan lalu lintas jalan, sebagaimana tersebut dia tas , d iper lukan penetapan suatu aturan umum yang bers i fa t seragam dan berlaku secara nasional serta dengan mengingat ketentuan lalu lintas yang berlaku secara internasional. Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi dikota -kota besar ada lah masa lah la lu l in tas . Ha l in i te rbukt i dar i adanya ind ikas i angka kece lakaan la lu l in tas yang se la lu meningkat . Dewasa in i ,  perkembangan lalu lintas yang semakin meningkat sangat pesat, keadaan inimerupakan sa lah satu perwujudan dar i perkembangan tekno log i modern .Perkembangan la lu l in tas i tu send i r i dapat member i pengaruh ba ik yang  bersifat positif maupun bersifat negatif.Faktor penyebab t imbulnya permasa lahan da lam la lu l in tas ada lahmanusia sebagai pemakai jalan, jumlah kendaraan, keadaan kendaraan, dan juga kondisi rambu-rambu lalu lintas, merupakan faktor penyebab timbulnyakecelakaan dan pelanggaran berlalu lintas (Ramdlon naming : 1983 : 23)Permasalahan-permasalahan yang muncul tidak hanya menyangkutsatu seg i sa ja , tap i membawa pengaruh pada seg i sos ia l , ekonomi seper t i  pendapat Ramdlon Naning yang menyatakan

Page 10: budi pekerti

ada dua pengaruh yang sosialdalam masyarakat, yaitu :1. Satu pihak a. Terdapat penambahan penduduk.

b. Kenaikan taraf hidup rakyat, bahwa dalam hal ini kemungkinan rakyatuntuk memi l ik i kendaraan motor pr ibad i a tau per tambahan kebutuhansarana Lalu Lintas, akan membawa akibat mobilitas peningkatan manusiahingga menimbulkan peningkatan frekuensi dan volume Lalu Lintas diJalan Raya.2. Dipihak LainMasih ada keterbatasan sarana dan prasarana serta peralatan Lalu Lintasyang ada, dibanding dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat.D a l a m p e n u l i s a n s k r i p s i i n i , r u a n g l i n g k u p p e m b a h a s a n y a n g mengenai pelanggaran terhadap fungsi Marka Jalan diadakan pembatasan.Pembahasan mengenai materi hukumnya difokuskan pada pasal 19, peraturan pemerintah No. 43 tahun 1993 tentang prasarana dan Lalu Lintas jalan. Dalam pasal 19 ayat (1) diatur Marka Jalan berfungsi untuk mengatur Lalu LintasJalan atau memperingatkan serta menuntun pemakai Jalan dalam berlalu lintasdi jalan.Pasa l 19 ayat 1 , peraturan pemer intah No 43 tahun 1993 tentang  prasarana dan lalulintas, jalan Marka Jalan adalah suatu tanda yang beradadipermukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atautanda yang membentuk garis pembujur, garis melintang, garis serong, sertalambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan atau menuntun pemakai jalan dalam berlalu lintas dijalan.Pada hakikatnya kecelakaan atau pelanggaran lalu lintas yang seringterjadi dapat dikatakan bahwa kesalahan terletak pada pemakai jalan yangmana tidak mentaati dan mematuhi fungsi dari Marka Jalan.

1. 2.

Komentar : gambar no.1 seharusnya,pengguna kendaraan roda dua tidak memarkir kendaraannya di tempat tersebut.Gambar no.2 seharusnya pengguna kendaraan bermobil tidak memarkir kendaraannya di tempat tersebut karena melanggar aturan berlalu lintas.

Disiplin di dalam kelas.

Page 11: budi pekerti

Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si X adalah orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin. Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu (organisasional-formal).

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilakusesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Menurut Wikipedia (1993) bahwa disiplin sekolah “refers to students complying with a code of behavior often known as the school rules”. Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, sepertiaturan tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychological maltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snockdalam bukunya “Dangerous School” (1999).

Komentar : seharusnya, kakak-kakak SMA ini bangun lebih cepat pada hari senin karena dilaksanakan upacara bendera.

Page 12: budi pekerti

Komentar : seharusnya, kakak-kakak yang akan kuliah ini bagun lebih cepat agar tidak terlambat masuk ke dalam kelas.

Bimbingan konseling di sekolah.

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain.

Maka untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

“Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951).

Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik yang berorientasi karir.

Page 13: budi pekerti

“Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri” (Chiskolm,1959).

Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri, pengertian menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.

“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969).

Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa bimbingandilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.

“Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik” (Mathewson,1969).

Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.

Komentar : seharusnya, murid sekolah ini tidak membuat masalah dengan guru ataupun teman karena perkataan yang tidak senonoh ataupun perbuatannya.