BUDIDAYA POHON GAHARU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pohon gaharu

Citation preview

Berekonomi dengan Budidaya Gaharu

Posted on June 2, 2012

Apa itu gaharu ?Gaharu sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp (Thymelaeaceae).Gaharu adalah spesies asli Indonesia dan merupakan Komoditi Elit, Langka & Bernilai Ekonomi Tinggi. Gaharu sudah dikenal sejak abad ke 7 yang digunakan sebagai pengharum tubuh dan ritual. Kemudian di abad ke 12 pemerintah Hindia Belanda dan Portugis telah mengenal gaharu. Tahun 1980 an warga arab yang tinggal di Indonesia menggunakan gaharu sebagai pengharum ruangan dan ritual.

Pohon Gaharu ini memiliki 3 marga dalam satu family Thymelaeaceae. Disebutkan sebagai berikut :

1. Aquailaria : Terdiri dari 15 species diantaranya 6 species tersebar di seluruh pulau di Indonesia kecuali pulau Jawa,Bali dan Nusa Tenggara.

2. Gonystilus : Terdiri dari 20 species diantaranya 8 species tersebar di pulau Sumatra, Kalimantan, Bali, Maluku, dan Papua

3. Gyrynops : Terdiri dari 9 species diantaranya 6 species tersebar di wilayah timur Indonesia (Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua)

Mengapa Gaharu sangat mahal ?Sebab gaharu sangat mahal harganya salah satunya merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat di negara-negara Timur Tengah yang digunakan sebagai dupa untuk ritual keagamaan. Masyarakat di Asia Timur juga menggunakannya sebagai hio.Minyak gaharu merupakan bahan baku yang sangat mahal dan terkenal untuk industri kosmetika seperti parfum, sabun, lotions, pembersih muka serta obat-obatan seperti obat hepatitis, liver, antialergi, obat batuk, penenang sakit perut, rhematik, malaria, asma, TBC, kanker, tonikum, dan aroma terapi.

Mengapa dipilih budidaya pohon gaharu ?1. Keberadaan pohon gaharu di hutan hutan di wilayah RI sudah terancam punah, dikarenakan pemburuan liar gubal gaharu di hutan-hutan indonesia oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas kelangsungan hidup pohon gaharu.

2. Tingginya nilai ekonomi pohon gaharu, berkisar puluhan juta s/d ratusan juta perbatangnya (Tergantung dari ukuran pohon, usia, dan kandungan gubal, kemedangan, abu, yang dimiliki)

3. Sudah ditemukannya teknologi untuk terjadinya gubal/resin gaharu secara buatan melalui proses inokulasi, sehingga 80% pohon budidaya dapat menghasilkan gubal/resin yang diperlukan.

4. Permintaan Pasar Dunia yang terus naik dari tahun ketahun, sementara produksi akan gubal turun drastis (Selama ini Gubal Gaharu diambil dari Proses ALAM), Untuk itu dengan budidaya yang dilakukan oleh kelompok tani diharapkan terpenuhinya permintaan pasar dunia akan gubal/resin, minyak, abu, dari pohon gaharu.

5. Indonesia merupakan negara tropis terbesar didunia, dan merupakan pemasok gubal/gaharu terbesar selama ini, jangan sampai kita ketinggalan dengan negara malaysia,thailand (Negara asia tenggara). Karena mereka sedang giat-giatnya melakukan budidaya saat ini, akankan kita hanya menjadi penonton lahirnya orang-orang kaya untuk masa 7-10 tahun kedepan ?

6. Mudah dalam proses penanaman/perawatan, bisa ditanam sebagai tumpang sari (Dalam kebun sawit, karet, coklat, dll). Disamping itu tidak memerlukan perawatan khusus.

7. Bisa dijadikan sebagai simpanan layaknya emas, yang nilainya akan bertambah terus dengan semakin bertambahnya usia pohon yang sudah di inokulasi.

BAGAIMANA CARA MENANAM POHON GAHARU ?

A. YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENANAM POHON GAHARU: TANAHPetani tidak perlu bingung mengenai struktur tanah untuk menanam Pohon Gaharu karena pohon ini bersifat tidak memilih tanah (0 - 1200 M dpl), yang terpenting tanah tidak terendam air seperti sawah atau rawa.

POLA TANAM POHON GAHARU1. POLA TANAM MONOKULTUR

Satu areal lahan perkebunan khusus ditanami Pohon Gaharu

Jarak tanam yang dapat digunakan antar pohon boleh 1m x 1m, 2m x 2m, 3m x 3m (menyesuaikan lahan yang ada)

Setelah bibit ditanam perlu perawatan ekstra selama 6 - 12 bulan karena pohon ini adalah jenis yang perlu naungan/teduhan (40%-60% cahaya). Hindari cahaya matahari langsung mulai pukul 10.00 s.d 15.00

2. POLA TANAM TUMPANG SARI

Menanam pohon gaharu di sela-sela tanaman lainnya

Penanaman Tumpang Sari bersama dengan pohon sawit, karet, sengon, jabon, mahoni, dapat juga ditanam bersama tanaman pertanian lainnya seperti cabai, buah-buahan, tomat, singkong, jagung, dll

Pohon Gaharu dapat pula ditanam disekeliling pekarangan rumah, Masjid, Sekolahan, Perkantoran atau disekeliling kolam ikan dan peternakan

Dengan cara ini disela-sela lahan yang kosong dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin sambil menunggu 5-6 tahun untuk panen Gaharu

B. CARA MENANAM POHON GAHARU :1. Buat lubang untuk menanam bibit gaharu dengan ukuran 40cm x 40cm x 40cm

2. Isi lubang dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 2 sampai 5 kg dicampur dengan tanah

3. Diamkan selama 2 sampai 4 minggu baru kemudian bibit siap untuk ditanamBagaimana cara Menghasilkan Gaharu ?Gaharu terbentuk karena respon tanaman dari masuknya mikroba yg masuk kedalam jaringan kayu, yang oleh tanaman dianggap sebagai benda asing sehingga sel tanaman akan menghasilkan senyawa fitoalexin yang berfungsi sebagai pertahanan penyakit / patogen.Senyawa tersebut dapat berupa resin berwarna coklat dan beraroma harum, serta menumpuk pada pembuluh xilem dan floem untuk mencegah meluasnya luka ke jaringan lain.Untuk menciptakan kondisi tersebut, secara tradisional tanaman gaharu dilukai dgn cara pemakuan atau penyayatan.

Gambar cara tradisional dengan pemakuan dan penyayatan.

Namun dengan teknologi, proses menjadikan gaharu menjadi wangi dan bernilai jual sangat tinggi kami lakukan dengan proses inokulasi untuk memasukkan virus / cendawan ke dalam batang pohon gaharu.

Gambar proses inokulasi

Gambar batang gaharu yang dibelah setelah inokulasi dengan teknologi Gaharu Indonesia.

Gambar lapisan lapisan pohon gaharu setelah diinokulasi

Gambar proses pemanenan pemisahan bagian gaharu berdasar kualitas.

Gambar pengelompokan berdasar kualitas harga.

Pengelompokan gaharu :

1. Abu gaharu: Super, kemedangan A, Kacang, kemedangan TGC;

2. Kemedangan A, B, C, TGC , (BC), Kemedangan Putih,Teri Kacang (terapung); dan

3. Gubal gaharu terdiri dari: Double Super, Super A, Super B, Kacang, Teri A, Teri B, dan dan Sabah (tenggelam).

Apakah menanam pohon gaharu benar benar terjamin hingga panen nanti ? dan bagaimana prediksi keuntungannya ?Tunggu saja update selanjut bagaimana untuk menganalisa usaha dengan tanaman gaharu yang sekarang ini sangat potensial untuk di geluti yang suka berkebunan,KAPAN DILAKUKAN PROSES INOKULASI/PENYUNTIKAN ?

Kapan Inokulasi/Penyuntikan dilakukan?

Pohon Gaharu jika ditanamsecara alami akan menghasilkan GUBAL paling cepat usia 30 tahun

Dengan masa tanam yang cukup lama mengakibatkan stok Gaharu di Indonesia semakin menipis

Untuk itu perlu dilakukan rekayasa Inokulasi/Penyuntikan untuk mempercepat terbentuknya GUBAL dengan harapan Indonesia dapat melestarikan Pohon Gaharu sekaligus memenuhi permintaan pasar dunia

Tanaman Gaharu boleh dilakukan proses Inokulasi/Penyuntikan apabila diameternya sudah mencapai 10cm - 15cm dengan umur rata-rata minimal 3 tahun

Selama 1 - 3 tahun setelah dilakukannya proses Inokulasi/Penyuntikan, pohon gaharu boleh/siap untuk dipanen

Bagi Petani yang telah bermitra dengan kami, secara otomatis nantinya perusahaan yang akan melakukan Inokulasi

Pada saat inokulasi disaksikan Pejabat yang Berwenang (Notaris) sebagai bentuk kerjasama yang nyata antara PT. SBS GAHARU dengan Petani

Total Inokulasi tahun 2012 sekitar 10.000 pohon yang sudah dilakukan oleh PT. SBS GAHARU

Cerdas Berinvestasi dengan Gaharu

Dibandingkan dengan pohon jati, sengon dan jabon, pohon gaharu bisa dikatakan kalah pamor. Ketiga jenis pohon yang disebut diawal tadi, merupakan pohon jenis kayu-kayuan yang kerap digunakan sebagai material bagunan rumah dan seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis properti maka tidak mengherankan jika harga kayu-kayuan dari ketiga jenis pohon tadi semakin mahal lantaran kerap dicari. Mengamati dinamisnya potensi tadi, tidak mengherankan jika prospek usaha penanaman ketiga jenis pohon tersebut bertumbung pesat.

Namun jangan salah, sebab pohon gaharu pun (setelah kita pelajari dan telusuri) juga memiliki prospek cerah nan menggiurkan ? Tidak percaya ? Mengutip dari situs online matanews.com dikabarkan harga getah gaharu mencapai Rp 5 juta hingga 20 juta per kilogramnya. Harga itu tergantung dari jenis dan kualitas gaharu. Untuk getah gaharu yang berkualitas rendah dan berwarna kunimg saja laku dijual seharga Rp 5 juta per kilogramnya. Sedangkan untuk getah gaharu yang berkualitas baik dan berwarna hitam laku dijual seharga antara Rp 15 juta hingga 20 juta per kilogramnya. Dan perhatian, harga jual yang dipaparkan di atas adalah harga tahun 2009 alias tiga tahun yang lalu. Jadi bisa dipastikan bila harga jual getah gaharu yang terbaru (2012) jauh lebih tinggi dari pada kisaran 20 juta tadi !

Itu baru getah gaharunya saja lho, belum termasuk harga kayunya. Cuma memang dibandingkan dengan getahnya, kayu gaharu sedikit kalah populer. Getah gaharu terkenal dimanfaatkan untuk industri wewangian semacam parfum, body splash, dan lain-lain, perlengkapan keagamaan seperti hio atau dupa dan belakangan ini, untuk obat-obatan. Sebagaimana dinyatakan oleh Kepala Bidang Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Konservasi Alam dari Kementerian RI Sulistyo A. Siran kepada Kompas, mengatakan gaharu mulai diendus pula untuk berbagai obat herbal penyakit berat seperti tumor, lever, kanker, tuberkulosis dan ginjal.

Selain harga getahnya yang selangit, lahan penanaman gaharu tidaklah seribet jati, sengon dan jabon yang membutuhkan lahan khusus dan luas. Pohon gaharu yang kerap identik tumbuh (liar) di hutan tropis ternyata juga bisa ditanam di lahan yang biasa-biasa saja. Bahkan gaharu bisa ditanam di lahan pekarangan rumah. Karena itu, sebenarnya kita bisa mememiliki banyak kesempatan untuk menanam pohon yang terkenal dengan getah wanginya ini.

Hanya saja ada pakem-pakem yang tidak boleh dilanggar dan harus tetap menjadi prioritas untuk diperhatikan. Yang paling sederhana ialah mengenai jarak tanam tiap batang pohon gaharu. Mengutip Radar Banjarmasin, disarankan untuk menanam setiap bibit kayu gaharu jangan terlalu rapat, diberi jarak sekitar 3-4 kali 6 meter. Pemberian jarak ini guna keberlangsungan pertumbuhan pohon yang sehat (cukup mendapat sinar matahsri, unsur hara tanah dan lain-lain). (kr)

Analisa PenanamanGaharu

ANALISA PENANAMAN DENGAN BIBIT JENIS AGUALIRIA MALACENSSIS BIASA (bukan bibit unggul)

Secara mudah dan sederhana dapatlah dibuat sebuah analisa dan perhitungan biaya serta hasil yang akan didapat oleh setiap petani gaharu , dengan beberapa asumsi sebagai berikut :

1. Luas areal untuk penanaman adalah seluas 200 m2, dengan perhitungan jarak tanam 2X3 atau 3m x 3 m, maka didapatlah jumlah pohon yang bisa ditanam pada lahan adalah = 20 batang pohon gaharu.

2. Biaya, dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

3. Biaya tahap 1 (pengadaan bibit,penanaman dan perawatan di tahun pertama)

4. Biaya tahap 2 (perawatan tanaman pada tahun ke-2 sampai tahun ke-7),

5. Biaya tahap 3 (inokulasi dan perawatan pasca inokulasi tahun ke-8 sampai tahun ke-10).

a. Biaya tahap 1:- pembelian bibit 20 btng @ Rp.45.000,- . = Rp. 900.000,-- pupuk kandang 100 kg @ Rp. 1.000,-

= Rp. 100.000,-- pestisida (furadan,stiko,dll ..

= Rp. 500.000,-- tenaga penanaman @Rp 10.000,- x 20 ..

= Rp. 200.000,-- tenaga perawatan = @Rp. 50.000 x 20 .

= Rp. 1.000.000,-.. JUMLAH = Rp. 2.700.000,-b. Biaya tahap 2:- pupuk kandang

= Rp.1.500.000,-- pupuk pabrik

=Rp.500.000,-- pestisida.

= Rp.600.000,-- tenaga perawatan @1 juta/tahun x 5 .

= Rp 5.000.000,-

- Biaya oprasional @ 500.000 x 5 tahun .

= Rp 2. 500.000,- JUMLAH = Rp. 10.100.000,-

c. Biaya tahap 3:- pembelian fusarium sp untuk inokulasi

= Rp. 6.000.000,-

(Untuk Pohon dengan Diameter 15 CM)- tenaga inokulan

= Rp. 2.000.000,-

-tenaga perawatan @ 1 juta x 3

= Rp. 3.000.000- tenaga panen

= Rp. 2.000.000,-

- lain-lain

= Rp. 100.000 JUMLAH = Rp.13.100.000Jumlah a+b+c = Rp. .25.900.000 (Dua puluh lima juta sembilan ratus ribu)2. PENERIMAANDengan asumsi bahwa tingkat keberhasilan inokulasi adalah 80 %, dari 20 batang. tanaman cuma menghasilkan 16 batang pohon saja yang bisa dipanen.Satu batang pohon gaharu dengan masa inokulasi 3 tahun menghasilkan rata-rata :

Secara ringkas dapat kita sampaikan disini bahwa hasil panen pohon gaharu dijual dengan hitungan per KG. Dimana pada saat kita melakukan panen atas sebatang pohon gaharu akan ditemukan/diperoleh bagian-bagian dari batang kayu (Kulit/Daging/isi batang) yang sudah berisi resin gaharu. (Resin inilah yang membedakan nilai atau grade dari bagian kayu tersebut) dimana resin berkumpul banyak maka disitu nilai ekonominya juga terkumpul, dengan semakin banyak resin yang terkandung harganya semakin baik.

Dengan adanya posisi/letak dan jumlah kandungan resin pada bagian-bagian kayu bisa diperoleh resin dengan berbagai kandungan mutu atau grade , Antara Lain akan dihasilkan :1. 1 kg Gaharu Jenis/grade AB Bawah + 1 Kg gaharu grade B

2. 1 kg kemedangan atas

3. 3 kg kemedangan tengah

4. 3 kg kemedangan bawah

5. 10 kg Cincangan kemedangan

6. 10 Kg Abu Kemedangan

7. 15 kg abu kelas bawah

8. 30 kg , Sisa Kayu Pengolahan

Sehingga total yang dihasilkan dari 16 batang :1. Grade AB bawah : 1 kg x 16 batang x Rp. 2.000.00 = Rp. 32.000.000,-

2. Grade B : 1 kg x 16 batang x Rp. 1.000.000 = Rp. 16.000.000,-

3. Grade kemedangan atas 1 Kg x 16 Btg x Rp. 700.000 = Rp. 11.200.000,-

4. Grade kemedangan tengah 3 kg x 16 x Rp. 500.000 = Rp. 24.000.000,-

5. Grade Kemedangan bawah 3 kg x 16 x Rp. 300.000 = Rp. 14.400.000,-

6. Cincangan kemedangan 10 kg x 16 x Rp. 75.000 = Rp. 12.000.000,-

7. Abu Kemedangan 10 kg x 16 x Rp. 50.000 = Rp. 8.000.000,-

8. Abu putih/bawah 15 kg x 16 x Rp. 6500 = Rp. 1.560.000,-

9. Sisa Kayu Pengolahan 30 Kg x 16 x Rp. 5000 = Rp. 2.400.000,-

=========================================================

TOTAL

= Rp. 121.560.000,-

=========================================================

Jumlah penerimaan diatas kami ambil dari data harga jual gaharu yang paling rendah.

3. KEUNTUNGANPENERIMAAN BIAYA = Rp. 121.560.000 Rp. 25.900.000- = Rp 95.660.000,-Rata-rata perpohon gaharu umur 6 tahun dengn masa inokulasi 3 tahun (tahun ke-8 sampai tahun ke-10), menghasilkan Rp 95.660.000/16 batang = 5.978.750 rupiah/batang . Jadi dari investasi sebanyak 25,9 jutaan, berpotensi menghasilkan Rp. 95.660.000,-

Analisa ini baru dihitung dengan harga jual saat ini, Tentu Nilainya akan jauh lebih tinggi untuk harga jual 7 s/d 10 tahun kedepan.

Berikut Contoh Manfaat gaharu sampai saat ini :

1. Aktivitas Kebudayaan Islam, Budha, Hindu

2. Perayaan Keagamaan Kebanyakan di Negara Islam dan Arab

3. Wangi Parfum Wanginya Tahan Lama Banyak Diminati di Negara Eropa Seperti Daerah Yves Saint Laurent, Zeenat dan Amourage

4. Aroma Terapi Menyegarkan Tubuh, Perayaan dan Undangan

5. Obat & Kesehatan Biasa Digunakan di Pengobatan Tradisional Khususnya Dinegara China dan Jepang

6. Koleksi Pribadi Untuk Ruangan Besar Khusus Eksklusif

7. Kecantikan Sabun, Shampo Yang Harum Semerbak