BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    1/155

    BUKU AJAR

    KESEHATAN MENTAL

    KARTIKA SARI DEWI

    LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANUNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG2012

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    2/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    3/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    4/155

    iv

    kenyamanan yang kita harapkan; maka kita akan mengurangi peluanguntuk mengalami gangguan mental. Mengapa hanya berkurang? bahwaperlu kita sadari juga bahwa gangguan mental dan permasalahan terkait

    masih dapat terjadi pada diri kita akibat ketidakseimbangan kimia tubuhatau gangguan pada sistem saraf pusat kita.

    Menjadi bahagia adalah pilihan kita, tetapi untuk menuju ke sanadiperlukan kebiasaan positif, pemahaman akan diri dan kendali atas haltersebut, keharmonisan dengan lingkungan, dan rasa tanggung jawabterhadap segala sesuatu yang kita lakukan setiap waktu.

    Penulis,

    Katika Sari Dewi.

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    5/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    6/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    7/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    8/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    9/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    10/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    11/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    12/155

    xii

    DAFTAR GAMBAR

    2.1 Tipe-Tipe Yang Digunakan Dalam Kersey’s..................................................... 394.1 Plutchik’s Three-Dimensional Model of Emotion ........................................... 64

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    13/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    14/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    15/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    16/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    17/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    18/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    19/155

    Kesehatan Mental 7

    23. Mahasiswa dapat merancang program pemberdayaankeluarga sesuai dengan permasalahan yang adaa. Mahasiswa mampu menyusun desain rancangan program

    pemberdayaan keluarga dengan pendekatanbiopsikososio-spiritual sebagai alternatif solusi masalahemosional dan perilaku dalam konteks sosial, yang telahdipilih dalam kelompok.

    24. Mahasiswa dapat mempresentasikan Program PemberdayaanKeluarga dalam Gerakan Kesehatan Mental yangdirancangnya, dapat diukur dengan:a. Mahasiswa dalam kelompoknya mampu melakukan

    presentasi rancangan programnya dengan jelas danmenganut kaidah-kaidah psikoedukasi.

    Petunjuk Bagi Mahasiswa dalam Mempelajari Bahan Ajar :1. Mahasiswa membaca penjelasan yang dideskripsikan dalam setiap bab.2. Mahasiswa mencari sumber referensi terkait yang disarankan.3. Mahasiswa melakukan latihan aplikasi atau mendiskusikan kasus di

    setiap bab.4. Mahasiswa menjawab pertanyaan dalam tes formatif.5. Mahasiswa membaca dan melaksanakan umpan balik dan tindak lanjut

    di setiap akhir bab.

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    20/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    21/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    22/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    23/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    24/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    25/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    26/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    27/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    28/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    29/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    30/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    31/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    32/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    33/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    34/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    35/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    36/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    37/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    38/155

    26 Kesehatan Mental

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    39/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    40/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    41/155

    Kesehatan Mental 29

    individu berperan dalam mengelola tuntutan hidup sehari-haridengan memodifikasi diri atau memodifikasi lingkungan.PERUBAHAN PEMAHAMAN MENGENAI PENYESUAIAN.Paradigmalama dalam memahami penyesuaian meyakini bahwa melakukan

    penyesuaian berarti individu yang harus melakukan serangkaianperubahan dan adaptasi sehingga sesuai dengan tuntutan lingkungansekitarnya. Sehingga kemampuan seseorang dalam melakukanpenyesuaian sangat dipengaruhi oleh komformitas sosialnya. Individuyang well-adjusted adalah individu yang lebih terlihat stabil danmembatasi keinginan serta perasaannya dari yang lain. Saat ini,terjadi pergeseran pemahaman mengenai penyesuaian. Penyesuaiantidaklah selalu harus mengimplikasikan perubahan dari diri individu,tetapi juga bagaimana individu tersebut dapat berperan aktif

    merubah lingkungan sekitarnya untuk memahami dirinya, dengancara mengkomunikasikan siapa dirinya kepada lingkungan dengancara-cara yang dapat dipahami lingkungan sekitarnya. Contohnya,dengan pengembangan keterampilan berperilaku asertif danmanajemen stres. Sehingga penyesuaian yang sehat diyakini sebagaiproses dua arah yang melibatkan peran aktif individu.

    PARADIGMA LAMA : “merubah diri kita sesuai dgn lingkungan”PARADIGMA BARU : “merubah diri kita dan lingkungan kita

    sebagai cara memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita”

    B. Pertumbuhan Diri ( Personal Growth )HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN DIRI.Merupakan proses dalam hidup yang saling melengkapi, dimana kitamenyesuaikan diri untuk survive dan karena pengalaman kitabertumbuh maka hidup kita akan lebih terarah (self-direction) danpenuh antusias . Keduanya sama-sama melibatkan pemuasankebutuhan sendiri dan tuntutan-tuntutan lingkungan di sekitar kita.Prosesnya pun sama-sama membawa kepuasan tersendiri . Sulitmembedakan antara penyesuaian & pertumbuhan diri secara jelas.Akan tetapi, ada perbedaan penekanan di antara keduanya (Tabel.2.1).

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    42/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    43/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    44/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    45/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    46/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    47/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    48/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    49/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    50/155

    70 Anda cenderung ... A. melakukan sesuatu dengan

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    51/155

    Kesehatan Mental 39

    tenang dan hati-hati daripadaspontan.

    B. melakukan sesuatu denganspontan daripada tenang danhati-hati.

    • Masukkan dalam lembar skoring yang telah tersedia,hitung skornya lalu tentukan tipe Anda.

    • Diskusikan dalam kelas masing-masing pola penyesuaiandan gaya bekerja pada masing-masing tipe dengan kuncisebagai berikut (Gambar 2.1):

    Gambar 2.1. TIPE-TIPE YANG DIGUNAKAN DALAM KERSEY’S(ADAPTASI MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR (1984))

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    52/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    53/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    54/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    55/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    56/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    57/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    58/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    59/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    60/155

    D. Perubahan dalam Konsep DiriVERIFIKASI DAN PENINGKATAN DIRI.Dalam Teori Peningkatan Diri(T l d B 1994) i i di id k i k

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    61/155

    Kesehatan Mental 49

    (Taylor dan Brown, 1994), setiap individu akan mencari masukanpositif bagi ide-ide yang dimilikinya untuk meningkatkan kualitasyang positif. Akan tetapi, kemampuan seseorang memandangpositif suatu masukan dipengaruhi oleh pandangan positif tentangdirinya. Sedangkan dalam Teori Verifikasi Diri, dijelaskan bahwasetiap individu akan mencari gambaran tentang dirinya, baik positifmaupun negatif yang dapat digunakan sebagai masukan ataukonfirmasi terhadap persepsi dirinya.

    PERUBAHAN KONSEP DIRI.Kebanyakan perubahan konsep diriterjadi sejalan berkembangnya kematangan seseorang yang terkaitoleh usia dan pengalaman. Akan tetapi, pada dasarnya perubahankonsep diri yang bertujuan untuk adanya peningkatan diri dapatdilakukan setiap individu tanpa mengenal batasan fisik dan usia.Adapun beberapa langkah dalam merubah konsep diri kita menjadilebih baik, adalah : a. Mengurai dan memahami diri kita, serta diri yang kita inginkanb. Belajar dari kritik yang konsistenc. Mengambil tanggung jawab atas diri sendiri, serta memutuskan

    aktivitas dan perilaku apa saja yang bermakna atau tidak.Mengenali konsep diri kita dan berupaya meningkatkannya menjadi

    lebih baik akan membantu kita merasa hidup lebih nyaman, sertamenyadari kompleksitas perasaan dan kebutuhan diri sendiri.

    1.2.2. Latihan: Analisis DiriLATIHAN 1 (KONSEP DIRI: SIAPAKAH AKU?)

    a. Di bawah ini terdapat 17 sifat yang masing-masingmerupakan kontinum. Angka 1 menunjukkan Anda sesuaidengan sifat di sisi kiri (kelompok sifat positif) dan angka 7menunjukkan Anda sesuai dengan sifat di sisi kanan

    (kelompok sifat negatif).b. Berilah tanda I (untuk ideal self , yaitu sifat yang idealmenurutmu) dan tanda S ( self description , yaitu gambarandirimu sebenarnya) pada setiap kontinum sifat.

    c. Hitunglah jarak diri idealmu dengan gambaran dirimu yangsebenarnya, dengan rumus sebagai berikut:

    JARAK (discrepancy ) = S ( self description ) – I ( ideal self )

    d. Semakin besar jarak antara diri ideal dengan gambaransebenarnya mengenai Anda, maka semakin percaya diri Anda.Apabila semua skor sifat ( total S dan total I) dan terlihat

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    62/155

    50 Kesehatan Mental

    Apabila semua skor sifat ( total S dan total I) dan terlihatperbedaan skornya antara total S dan I, maka akan terlihatgambaran konsep diri Anda.

    Anda merasa percaya diri?Anda merasa tidak menyukai diri anda?Anda merasa cukup nyaman dengan diri anda?

    e. Diskusikan dalam kelompok kecil (3-5 orang) mengapa dapatterjadi ha-hall tersebut dengan mengaitkan pada hasil di atas.

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    63/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    64/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    65/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    66/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    67/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    68/155

    56 Kesehatan Mental

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    69/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    70/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    71/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    72/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    73/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    74/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    75/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    76/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    77/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    78/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    79/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    80/155

    1.2.5. Latihan: Anger Management (“I” Message)SIMAKLAH SALAH SATU TEKNIK DALAM MENGELOLA EMOSINEGATIF BERIKUT INI :Teknik sederhana dalam Mengelola Emosi Negatif, “I” MESSAGE (Tom Gordon, dalam Gordon & Sands, 1984).

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    81/155

    Kesehatan Mental 69

    Tujuannya: mengungkap pesan yang berisi perasaan sejujurnya darikita untuk disampaikan kepada orang lain agar merekamendengarkan.Langkah-langkah (lihat juga contoh dalam tabel 4.2 di atas):1. Deskripsikan perilaku orang lain atau situasi yang terjadi secara

    spesifik tanpa penilaian subjektif anda.Contoh:

    “Kamu tidak mengembalikan buku tepat waktu” V (benar)“Kamu tidak bertanggung jawab” X (salah)

    2.

    Uraikan secara singkat bagaimana perilaku orang lain tersebutmempengaruhi AndaContoh: “Saya jadi terlambat membuat tugas karena itu.” Seseorang biasanya tidak menyadari konsekuensi perbuatannyaterhadap orang lain, karena kebanyakan hanya memikirkankepentingan dirinya.

    3. Katakan pada orang tersebut perasaan Anda mengenaiperbuatan mereka dengan istilah emosi Anda sendiri. Awalidengan : “Saya merasa ... ” (sedih, kecewa, terganggu, marah)

    4. Katakan pada mereka apa yang Anda inginkan dari merekauntuk memperbaiki situasi tersebut.Contoh: “Saya harap kamu menepati janjimu”TUGAS: Bergabunglah dalam kelompok kecil (2-3 orang), ingat-ingatlah peristiwa yang paling menjengkelkan/ menyedihkanAnda 1 bulan terakhir ini. Buatlah “I” Message untuk peristiwatersebut. Lalu diskusikan dalam kelompok kecil Anda beda efekemosional yang terjadi pada diri Anda sebelum dan setelahmenggunakan teknik “I” Message tersebut. Pilih salah satukasus terbaik, lalu persentasikan di depan kelas.

    1.3. Penutup1.3.1. Tes Formatif

    PILIHAN GANDA1. Ketidakmampuan seseorang dalam memahami berbagai emosi

    yang dimiliki dan merespon ekspresi emosi orang lain, disebut

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    82/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    83/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    84/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    85/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    86/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    87/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    88/155

    c. akurat dalam melakukan pengkodean situasi tertentud. akurat dalam memiliki ekspetansi dan efikasi diri yang positife. dapat mengekspresikan emosi dengan baikf. memiliki sistem regulasi diri yang efisien.

    TEORI EKSISTENSI HUMANISTIKFokus dalam pembahasan kepriba

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    89/155

    Kesehatan Mental 77

    TEORI EKSISTENSI-HUMANISTIK.Fokus dalam pembahasan kepriba-dian sehat adalah fungsi dari individu yang sehat secara psikologis.Adapun karakteristiknya adalah:a. Mengalami hidup saat ini & masa datangb. Terbuka terhadap pengalaman baruc. Mengekspresikan ide dan perasaannyad. Terlibat dalam aktivitas yang bermakna, memiliki perasaan

    bermakna serta mengalami pengalaman puncake. Mampu membuat perubahan besar dalam hidupnya, sehingga

    memiliki cara dalam menginterpretasikan pengalaman, berjuangmenuju tujuan baru, dan bertindak dengan bebas.

    f. Saya adalah saya, yaitu memiliki nilai dan cara sendiri untukmembangun peristiwa, dan memahami konsekuensi atau Resikosehingga dapat mengantisipasi dan mengendalikan situasitersebut.

    C. Pengembangan DiriSetiap individu memiliki kesempatan untuk berfungsi dalam mening-katkan level kesejahteraan psikologisnya ( psychological well-being ).Kesempatan dalam meningkatkan level kesejahteraan psikologistersebut terkait dengan pengembangan kesehatan psikologis, ataupribadi yang sehat (Hahn & Payne, 2003). Ada beberapa langkahdalam mengembangkan kepribadian sehat, yaitu dengan:a. Memperbaiki komunikasi, keterampilan mendengar aktif,

    berempati, verbal & non-verbal skill, asertifb. Penggunaan humor secara efektif

    (Catatan: Anda dapat melihat film berjudul “Patch Adams”)c. Memperbaiki keterampilan mengelola konflik

    d. Menggunakan pendekatan proaktif dalam hidup, yang terdiriatas:

    1. membangun gambaran mental2. menerima gambaran mental3. berusaha memperoleh pengalaman baru

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    90/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    91/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    92/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    93/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    94/155

    Adapun kesuksesan yang dimaksud bukanlah tujuan/ akhir darisuatu kegiatan yang bersifat fisik akan tetapi lebih dimaknai sebagaikeberhasilan seseorang merubah diri menjadi lebih baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Atwater, Easwood (1984) Psychology of Adjustment: 2nd edt. EngelwoodCliff: Prentice Hall Inc

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    95/155

    Kesehatan Mental 83

    Cliff: Prentice-Hall Inc.

    Hahn, D.B, & Payne, W.A (2003) Focus on Health, 6th edt. New York:McGraw-Hill companies.

    Rathus, S.A, & Nevid, J.S (2002) Psychology and The Challenges of Life:Adjusment in The New Millenium, 8th edt. New York: John Wiley andSons.

    Ross, Skip, & Carlson, C.C. (1978) Say Yes to Your Potential. Rockford: Circle“A” production.

    SENARAI

    Kepribadian Sehat : keadaan individu yang mengarah pada perkembanganyang adekuat dan kemampuan mental yang memilikikesesuaian fungsi, sehingga individu mampu mengem-bangkan kemampuan-kemampuan mentalnya secaralebih baik.

    Dynamic Living : bentuk kehidupan yang dipenuhi dengan kesenangandan kebahagiaan sepanjang waktu, dimana terbebasdari rasa takut, terhindar dari kekhawatiran, yangsecara terus-menerus sebagai proses meraih tujuan-tujuan yang luas.

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    96/155

    84 Kesehatan Mental

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    97/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    98/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    99/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    100/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    101/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    102/155

    Ada yang sifatnya bersyarat ataupun tidak (lihat tabel 6.1)

    Tabel 6.1 StrokePOSITIF NEGATIF

    BERSYARAT “Kalau pintar, anakmama ...”

    “Mama hukum kamu,karena kamu memukuladik”

    TIDAK Uncoditional Love “Kamu jatuh tersandung,

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    103/155

    Kesehatan Mental 91

    BERSYARAT

    j g,ya? Pasti yang nakalbatunya...”

    D. LIFE POSITIONMenunjukkan empat tipe individu dalam posisi Ok atau tidak Okdalam suatu hubungan dengan orang lain.1. Depresif

    karakteristiknya: pecundang, cemas, merendahkan diri, tidaksuka pada diri sendiri, menyakiti diri, dan menjaga jarak.

    2. Sia-sia (abuse victim )karakteristiknya: “saya memang jelek tapi orang lain lebih

    jelek”, memusuhi orang lain, merendahkan orang lain,ingin menyakiti orang, waspada.

    3. Sehatkarakteristiknya: “kita semua akan berhasil”, nyamandengan diri sendiri, nyaman bersama orang lain, merasa

    tidak perlu merendahkan orang lain, tidak ingin menyakiti,tidak memasang benteng.

    4. Paranoidkarakteristiknya: cenderung selalu usaha membuktikan siapapemenang, suka kekuasaan, selalu ingin unggul, mengenyah-kan orang lain yang ingin dekat, curiga akan disakiti.

    Tabel 6.2 Life PositionSAYA

    TIDAK OK OKOK 1. Depresif 4. Sehat

    ORANG LAINTIDAK OK 2. Sia-sia 5. Paranoid

    MEMULAI SUATU HUBUNGAN. Dalam memulai suatu relasi, individusatu dengan yang lain biasanya melalui proses berikut:

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    104/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    105/155

    a. Fair-exchange model . Keintiman merupakan hubungan satu samalain tidak menghitung untung-rugi, antar pasangan salingmemberi dan menerima secara spontan di mana satu sama lainmerasa terpuaskan.

    b. Transactional analysis model. Keintiman melibatkan kasihsayang, game-free transaction antar pasangan, dengan sedikitmanipulasi di antara keduanya.

    c. Role model .Keintiman diharapkan sebagai hubungan personalk l k k k b k

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    106/155

    94 Kesehatan Mental

    yang kaya, memiliki komunikasi yang terbuka antara pasangan,dan keterlibatan mendalam secara emosional melebihi peran-peran lain yang diharapkan.

    KONDISI-KONDISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEINTIMAN.

    Keintiman bukanlah suatu relasi yang begitu saja terjadi. Suatuhubungan interpersonal dapat berkembang lebih mendalammenjadi intim, apabila kondisi-kondisi berikut ini berkembang kearah positif. Adapun, kondisi tersebut adalah:1. Saling mengungkapkan diri

    Mutual self-disclosure dapat diartikan sebagai kesadaran antaradua orang atau lebih untuk berbagi pemikiran dan perasaanterdalamnya. Pengungkapan diri berhubungan erat dengankepercayaan ( trust ).

    2. Kesesuaian pribadi (compatibility) Kesesuaian pribadi merupakan faktor yang menghubungkan

    antara pengungkapan diri dengan keintiman pada individu.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian adalahkesamaan: budaya, sosial, latar pendidikan, minat, tempera-men, pemikiran, serta keinginan saling melengkapi.

    MERASA SALING

    SESUAI

    KEINTIMAN

    PENGUNGKAPAN

    DIRI

    BANYAK

    PERBEDAANTERJADI KONFLIK

    Skema 6.1. Kaitan antara Self-disclosure, Compatibility ,dan Intimacy .

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    107/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    108/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    109/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    110/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    111/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    112/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    113/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    114/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    115/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    116/155

    104 Kesehatan Mental

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    117/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    118/155

    JENIS STRES. Stres Psikologis ( Psychological Stress), merupakan istilahdalam membahas stres yang dihubungkan dengan bagaimana kitamenerima & beradaptasi dengan dorongan & peristiwa yang sifatnyamembuat individu merasakan stres. Pembedaan jenis stres berdasarefeknya (Berne, Selye, 1991): Eustress (good stress) m erupakan stres

    yang menimbulkan stimulasi dan kegairahan, sehingga memiliki efekyang bermanfaat bagi individu yang mengalaminya.Yang kedua adalah Distress, merupakan stres yang memunculkanefek yang membahayakan bagi individu yang mengalaminya,

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    119/155

    Kesehatan Mental 107

    seperti: tuntutan yang tidak menyenangkan atau berlebihan yangmenguras energi individu sehingga membuatnya menjadi lebihmudah jatuh sakit.Ketiga adalah Hyperstress, yaitu stres yang berdampak luar biasa bagiyang mengalaminya. Meskipun dapat bersifat positif atau negatif

    tetapi stres ini tetap saja membuat kita terbatasi kemampuanadaptasinya. Contohnya adalah stres akibat serangan teroris.Keempat adalah Hypostress, merupakan stres yang muncul karenakurangnya stimulasi. Contohnya, stres karena bosan atau karenapekerjaan yang rutin.

    STRESSOR . Sesuatu atau peristiwa atau keadaan yang menimbulkanstres. Seringkali disebut dengan Stresssful Event (peristiwa yangmemberikan tekanan). Sesuatu atau peristiwa atau keadaan dapatmenimbulkan tekanan tertentu bagi individu dengan intensitasyang berbeda, biasanya tergantung penilaian dan respon individupada peristiwa atau keadaan tersebut.EFEK DARI STRES. Tidak semua bentuk stres yang membuat kondisifisik individu yang mengalaminya menjadi lemah atau jatuh sakitberasal dari peristiwa-peristiwa sosial yang tidak diinginkan atauperistiwa yang dianggap negatif. Contoh: menikah, promosi

    jabatan, pindah rumah. Efek stres terhadap individu dipengaruhioleh gabungan dari berbagai peristiwa yang meningkatkan stresindividu tersebut dengan predisposisi individu untuk menjadi sakit.

    Social-Readjustment Rating Scale (Holmes & Rahe, 1967)1) Membuat skala yang menunjukkan peringkat rata-rata dari

    potensi stres pada berbagai peristiwa dalam kehidupan kita.

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    120/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    121/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    122/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    123/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    124/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    125/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    126/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    127/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    128/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    129/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    130/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    131/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    132/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    133/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    134/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    135/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    136/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    137/155

    PROBLEMATIKA YANG MUNCUL. Meskipun malu, rasa bersalah,cemburu dan iri merupakan emosi normal yang dapat bermanfaatbagi individu atau kelompok untuk beradaptasi, akan tetapi tetapmerupakan sisi tergelap dari emosi. Kapankah emosi kita dapatmenjadi problematika? Emosi negatif seringkali membawa dampak

    psikologis yang negatif seperti rasa tidak nyaman, bagi individuyang merasakan maupun bagi orang lain yang terlibat dalam relasidengannya. Durasi dan keparahan munculnya emosi negatiftersebut dapat menjadi tanda peringatan bahwa emosi tersebutdapat menjadi masalah tersendiri. Beberapa penelitian jugamengungkapkan bahwa rasa malu, cemburu dan iri dapatmemotivasi seseorang untuk menjadi agresif Dalam ranah hukum

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    138/155

    Kesehatan Mental 125

    memotivasi seseorang untuk menjadi agresif. Dalam ranah hukum juga diungkap bahwa iri dan cemburu dapat menjadi akar dariaktivitas kriminal.

    2.3. Masalah-masalah dalam Proses Interpersonal(Dukungan sosial dan gangguan psikologis, Relasi yang salahsuai)DUKUNGAN SOSIAL.Berbagai riset mengenai dukungan sosial terusberkembang dari waktu ke waktu. Saat ini dukungan sosial bukanlagi sebagai komponen tunggal, tetapi diyakini sebagai kumpulandari komponen-komponen yang memiliki proses yang berdiri sendiri(lihat skema 8.1)

    DISFUNGSI PERSONAL.Hubungan interpersonal seseorang secarasubstansial mempengaruhi kesejahteraannya. Individu yang mampumemelihara kedekatannya dengan individu lain menandakan bahwadirinya juga mampu menikmati kesehatan fisik dan psikisnya,menunjukkan harga diri yang tinggi (Leary dan Down, 1995),rendahnya gejala psikopatologi, dan sistem immune yang efisien.Ada beberapa problematika dalam ranah relasi sosial, yaitu:a. Disfungsi Personal, seperti cemburu, kesepian, dan depresi.b. Disfungsi Interaktif, seperti komunikasi nonverbal,

    pengkhianatan, beda jenis kelamin, dan proses atribusi.

    c. Disfungsi relasi, seperti: ketergantungan dengan pasangan,kesetaraan.

    PSS

    P x S

    P S

    PxSSimilarity

    SupportAlgorithms

    Supporter

    EmotionalDistress

    AttachmentStyle

    InterpretiveBias

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    139/155

    126 Kesehatan Mental

    Personality

    Extraversion

    EnactedSupport

    Keterangan:P = Perceiver (penerima dukungan)S = Supporter (pemberi dukungan)PSS = Perceived Social SupportP x S = Interaction between P and S

    Skema 8.1 Hubungan dalam Komponen Penerimaan Dukungan Sosialdan Outcomes-nya.

    1.2.2. Latihan1. Buatlah kelompok kecil (3-5 orang).2. Identifikasikan suatu kasus mengenai masalah emosional dan

    perilaku yang mengacu pada konteks sosial yang marak terjadidewasa ini (sumber: majalah, internet, televisi, koran, testimoni).

    3. Uraikan alasan pemilihan kasus dan dinamika psikologis kasustersebut dengan teori-teori Kesehatan Mental yang telah anda

    pelajari dan pahami.4. Presentasikan hasil analisa kelompok Anda di depan kelas.

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    140/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    141/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    142/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    143/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    144/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    145/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    146/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    147/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    148/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    149/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    150/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    151/155

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    152/155

    dengan bentuk utama usahanya dalam bentuk dukungan danpemberdayaan.

    2. Yang dimaksud dengan program psikososial adalah intervensidengan tujuan utama mendukung berkembangnya aktor pelin-dung psikososial dan menurunkan faktor stresor psikososial.

    3. Psikoedukasi merupakan pemberian informasi dan pendidikanpsikologi populer secara sederhana kepada masyarakat luas,yang bertujuan membantu masyarakat memahami aspek-aspekpsikososial dari masalah yang mereka hadapi, serta langkah-langkah yang perlu diambil dalam pemulihan.

    4. Pemberdayaan keluarga merupakan usaha-usaha pencegahanberkembangnya gangguan mental dan problematika psiko-sosial dengan melakukan dukungan dan psikoedukasi padakeluarga sebagai kelompok terkecil dalam komunitas, untukmemberikan pemahaman bimbingan mediasi serta kesem-

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    153/155

    Kesehatan Mental 141

    memberikan pemahaman, bimbingan, mediasi, serta kesem-patan bagi keluarga sebagai agen kesehatan mental komunitas.

    5. Tahapan dalam pembuatan media psikoedukasi yaitu:a. PERENCANAAN, yang berisi analisa masalah, riset

    pengembangan, studi perilaku, strategi, dan uji cobabahan.

    b. PELAKSANAAN, berupa produksi dan distribusi media kesasaran.

    c. PEMANTAUAN: pengetahuan, penerimaan, perubahanperilaku.

    d. EVALUASI HASIL

    1.3.2. Umpan Balik Dan Tindak LanjutUntuk dapat menguasai pokok bahasan ini, mahasiswa harus

    mampu menjawab semua pertanyaan dalam Tes Formatif palingtidak 80% benar dan mampu mempertahankan media psikoedu-kasinya di depan kelas diskusi.

    1.3.3. RangkumanBerbagai jenis kegiatan penting penunjang keberhasilan

    program, yaitu: mengenali dampak krisis, konflik, atau bencanaterhadap keadaan psikologis manusia yang dibuat suatu baganpemetaan trauma yang sederhana, menekankan perhatian padakelompok rentan terkena resiko trauma, serta melakukanpendekatan individual pendukung, seperti pelatihan pendamping

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    154/155

    Rakhmat, Jalaludin (1998) ”Psikologi Komunikasi”, Bandung: Rosdakarya.

    Sidabutar, dkk (2003) ”Pemulihan Psikososial Berbasis Komunitas”: Jakarta:Kontras & Yayasan Pulih.

    Swick, Kevin James (2006). Families and Educators Together: Raising Caringand Peaceanle Children. Early Childhood Education Journal, Vol.33,No.4, February 2006, p.279-287. Springer Science, Inc.

    SUMBER INTERNET: www.healthyminds.org/mediaviolence.cfm

    SENARAIVictim : korbanSurvivor (penyintas) : korban yang dapat membantu dirinya sendiri

    untuk pulihPsikoedukasi : pemberian informasi dan pendidikan psikologi

    l d h k d k t

  • 8/9/2019 BUKU AJAR KESEHATAN MENTAL.pdf

    155/155

    Kesehatan Mental 143

    populer secara sederhana kepada masyarakatluas, yang bertujuan membantu masyarakatmemahami aspek-aspek psikososial dari masalahyang mereka hadapi, serta langkah-langkah yangperlu diambil dalam pemulihan.

    Pemberdayaan keluarga : usaha-usaha pencegahan berkembangnya gang-guan mental dan problematika psikososial denganmelakukan dukungan dan psikoedukasi padakeluarga sebagai kelompok terkecil dalamkomunitas, untuk memberikan pemahaman, bim-bingan, mediasi, serta kesempatan bagi keluargasebagai agen kesehatan mental komunitas.