178
P P E E D D O O M M AN AN P P E E N N Y Y U U S S U U N N AN AN STAT STAT U U S S LI LI NG NG K K U U NG NG AN AN P P ESISIR ESISIR D D AN AN LA LA U U T T DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN IKLIM

Buku Data Pesisir 2014 A5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PEDOMAN PENYUSUNANSTATUS LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT

Citation preview

KATA PENGANTAR

PEDOMAN PENYUSUNANSTATUS LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUTDEPUTI BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN IKLIMKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP1

KATA PENGANTARLingkungan pesisir dan laut, yang diantaranya terdapat ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang, dalam Undang Undang

Nomor32Tahun2009tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengamanatkan untuk dilakukannya antaralainperlindunganlingkunganlautdanpengendalian kerusakan ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang.Lingkungan pesisir dan laut merupakan hilir dari berbagai dampak pembangunan baik yang memanfaatkan sumber daya alam yang berada di daratan maupun di laut. Untuk keperluan pelaksanaan dan pengembangan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan pesisir dan laut, membutuhkan data dan informasi lingkungan pesisir dan laut yang akurat dan terkini.

Untuk keperluan mendapatkan data dan informasi lingkungan pesisir danlautyangakuratdanterkinitersebut,membutuhkan keterpaduan dan koordinasi antar instansi dan/atau lembaga yang memiliki tanggung jawab terkait dengan lingkungan pesisir dan laut. Oleh karena itu, format data dan informasi menjadi kunci dalam pelaksanaan pengumpulan data dan informasi secara terpadu dan terkoordinasi.

Dalam kerangka pengumpulan data dan informasi, telah disusun format data lingkungan pesisir dan laut sebagai acuan bersama. Adapun format data dan informasi lingkungan pesisir dan laut tersebut tertuang dalam buku Pedoman Penyusunan Status Lingkungan Pesisir dan Laut, yang disusun mengikuti pendekatan kondisi (state), tekanan (pressure) dan upaya (respons) yakni terdiri dari:

1.Kondisi Sumber Daya (KSD)

2.Kondisi Demografi Sosial (KDS)

3.Kondisi Demografi Ekonomi (KDE)

2

4.Kondisi Sosial Ekonomi (KSE)

5.Kondisi Sumber Pencemar (KSP)

6.Kondisi Bencana Alam (KBA)

7.Tekanan Sumber Daya (TSD)

8.Tekanan Sosial Ekonomi (TSE)

9.Tekanan Sumber Pencemaran (TSP)

10.Tekanan Bencana Alam (TBA)

11.Upaya Perlindungan dan Pengelolaan (UP)

Dengan telah disusunnya format data dan informasi lingkungan pesisir dan laut tersebut, maka diharapkan Badan Lingkungan Hidup Provinsi dan Badan/Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dapat melakukan inventarisasi dan pengumpulan data-data dimaksud.

Apabila dalam penyusunan format data dan informasi lingkungan pesisir dan laut ini masih terdapat kekurangan maupun kesalahan, maka saran dan masukan untuk penyempurnaan sangat diharapkan.

Jakarta, 9 Juni 2014Deputi Kementerian Lingkungan Hidup

Bidang Pengendalian Kerusakan

Lingkungan dan Perubahan Iklim

Ir. Arief Yuwono, MA3

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR................................................................................. 2DAFTAR ISI ............................................................................................. 4DAFTAR TABEL ..................................................................................... 12IPENDAHULUAN ........................................................................ 191.1LATAR BELAKANG.......................................................................... 19

1.2TUJUAN ....................................................................................... 20

1.3MANFAAT .................................................................................... 20

1.4MODEL PSR (PRESSURE STATE RESPONSE) .................................. 21

1.5TAHAPAN..................................................................................... 22

IIPETUNJUK PENGISIAN TABEL PENDATAANLINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT ............................................ 232.1UMUM ........................................................................................ 23

2.2TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KSD (KONDISI SUMBER

DAYA) ......................................................................................... 23

2.2.1Tabel KSD-1: Luas Wilayah, Panjang Garis Pantai, dan

Jumlah Pulau ......................................................................... 23

2.2.2Tabel KSD-2: Nama Sungai Utama, Panjang Sungai, dan

Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) ........................................... 25

2.2.3Tabel KSD-3: Nama Pulau dan Luasnya ................................. 26

2.2.4Tabel KSD-4: Satuan Administrasi Pemerintahan ................. 26

2.2.5Tabel KSD-5: Jumlah Desa Pantai/Pesisir menurut

Kemiringan Lahan.................................................................. 27

4

2.2.6Tabel KSD-6: Jumlah dan Lokasi Terumbu Karang ................ 28

2.2.7Tabel KSD-7: Jumlah Lokasi Padang Lamun menurut

Kondisinya ............................................................................. 29

2.2.8Tabel KSD-8: Jumlah Lokasi Manggrove dan Kondisinya ...... 29

2.2.9Tabel KSD-9: Kualitas Air laut Pelabuhan menurut

Parameter.............................................................................. 30

2.2.10Tabel KSD-10: Kualitas Air Laut lautuntuk Wisata Bahari menurut Parameternya......................................................... 32

2.2.11Tabel KSD-11: Kualitas Air Laut untuk Biota Laut menururt Parameternya ....................................................... 33

2.3TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KDS (KONDISI DEMOGRAFI

SOSIAL) ....................................................................................... 35

2.3.1TabelKDS-1:Penduduk,lajuPertumbuhandan

Rumahtangga ........................................................................ 35

2.3.2Tabel KDS-2: Jumlah Penduduk, Luas dan Kepadatan penduduk Desa Pesisir .......................................................... 36

2.3.3Tabel KDS-3: Penduduk di Desa Pesisir menurut kelompok Umur Khusus dan Jenis Kelamin........................... 37

2.3.4Tabel KDS-4: Agama dan Suku/Etnis mayoritas di Desa

Pesisir .................................................................................... 38

2.3.5Tabel KDS-5: Jumlah Penduduk dan Sekolah di Desa

Pesisir .................................................................................... 39

2.3.6Tabel KDS-6: Penduduk dan Rasio Sekolah terhadap

Penduduk di Desa Pesisir ...................................................... 39

2.3.7Tabel KDS-7: Jarak Rata rata Sekolah ke Daerah

Permukiman di Desa Pesisir ................................................. 39

2.3.8Tabel KDS-8: Penduduk 15 Tahun Ke Atas menurut

Pendidikan Yang Ditamatkan ................................................ 40

5

2.3.9Tabel KDS-9: Rasio Murid Perempuan terhadap Murid

Laki laki menurut Tingkat Pendidikan di desa Pesisir............ 41

2.3.10Tabel KDS-10: Angka Partisipasi Murni menurut Tingkat

Pendidikan di Desa Pesisir..................................................... 42

2.3.11Tabel KDS-11: Indikator Pendidikan lainnya di Desa

Pesisir .................................................................................... 43

2.3.12Tabel KDS-12: Indikator Ketenagakerjaan di Desa

Pesisir .................................................................................... 43

2.3.13Tabel KDS-13: Penduduk 15 tahun ke Atas menurut

Lapangan Pekerjaan di Desa Pesisir ...................................... 44

2.3.14Tabel KDS-14: Indikator Kesehatan Penduduk Pesisir .......... 45

2.3.15Tabel KDS-15: Luas Wilayah, Jumlah Fasilitas Kesehatan

dan Tenaga Medis di Desa Pesisir ......................................... 46

2.3.16Tabel KDS-16: Jarak Rata rata Fasilitas Kesehatan dan

Rasio Tenaga Medis terhadap Penduduk.............................. 47

2.4TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KSE (KONDISI SOSIAL

EKONONI).................................................................................... 47

2.4.1Tabel KSE-1: Indikator Makro Ekonomi Wilayah pesisir ....... 47

2.4.2Tabel KSE-2: Jumlah Desa Pesisir, Desa Berlistrik dan

Proporsi Desa Berlistrik di Daerah Pesisir ............................. 48

2.4.3Tabel KSE-3:Jumlah Desa Pesisir berlistrik, Jumlah

Keluarga, dan Keluarga Berfasilitas LIstrik ............................ 49

2.4.4Tabel KSE-4: Jumlah keluarga, Bangunan Rumah (permanen+Non Permanen), dan Rasio Keluarga per Bangunan Rumah di Desa Pesisir .......................................... 50

2.4.5Tabel KSE-5: Indikator Kemiskinan dan Ketimpangan di

Daerah Pesisir........................................................................ 50

2.4.6Tabel KSE-6: Volume dan Nilai Produksi Perikanan .............. 51

6

2.4.7Tabel KSE-7: Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi, Angka

Konsumsi Ikan dan Ketersediaan Nutrisi............................... 52

2.4.8Tabel KSE-8: Jumlah Desa Pesisir menurut Sumber Air

Bersih sebagian besar Penduduk .......................................... 53

2.5TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KSP (KONDISI SUMBER

PENCEMAR) ................................................................................. 54

2.5.1TabelKSP-1:JumlahDesamenurutTempat

Pembuangan Sampah sebagian Besar Penduduk Desa

Pesisir .................................................................................... 54

2.6TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KBA (KONDISI BENCANA

ALAM) ........................................................................................ 55

2.6.1Tabel KBA-1: Kerugian Ekonomi dan Sosial Akibat

Bencana menurut Kabupaten/Kota ...................................... 55

2.7TABEL TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN PESISIR .............................. 55

2.8TABEL TEKANAN SUMBER DAYA (TSD) ............................................. 56

2.8.1Tabel TSD-1: Pemanfaatan Wilayah Pesisir........................... 56

2.9TABEL TEKANAN SOSIAL EKONOMI (TSE) .......................................... 57

2.9.1Tabel TSE-1: Proporsi Desa Pesisir Yang sebagian Besar

Penduduknya Menggunakan Kayu Bakar.............................. 57

2.9.2Tabel TSE-2: Jumlah Bangunan Rumah, Rumah di Tepi Bantaran Sungai dan Proporsi Rumah di Bantaran Sungai .................................................................................... 57

2.9.3TabelTSE-3:DesaPesisirYangMempunyai

Permukiman Kumuh.............................................................. 58

2.9.4Tabel TSE-4: Luas Lahan, Luas Lahan dengan Bangunan, dan Proporsi Luas Lahan dengan Bangunan di Desa

Pesisir .................................................................................... 59

7

2.9.5Tabel TSE-5: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Kelompok Nelayan dan Proporsi Desa Yang Ada Kelompok Nelayan ................................................................ 59

2.9.6Tabel TSE-6: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Dermaga/pelabuhan, dan Proporsi Desa Yang Ada Dermaga/Pelabuhan ............................................................. 60

2.9.7Tabel TSE-7: Jumlah Perusahaan Perikanan Menurut

Kegiatannya........................................................................... 61

2.9.8Tabel TSE-8: Jumlah Industri Kerajinan Hasil Laut menurut Jenisnya .................................................................. 61

2.9.9TabelTSE-9:Pelabuhan/BandaraUtamadan

Pembantu menurut Luas dan Panjangnya ............................ 62

2.9.10Tabel TSE-10: Jumlah Kapal menurut Tonase ....................... 63

2.9.11Tabel TSE-11: Jumlah Usaha Budidaya Hasil Laut ................. 63

2.9.12Tabel TSE-12: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP)

Laut atau Perusahaan Perikanan Laut................................... 64

2.9.13Tabel TSE-13: Jumlah Tenaga Kerja Perikanan Laut.............. 65

2.9.14Tabel TSE-14: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP) LautatauPerusahaanPerikananLautper Kabupaten/kota .................................................................... 66

2.9.15Tabel TSE-15: Jumlah Nelayan per Kabupaten/Kota............. 66

2.9.16Tabel TSE-16: Jumlah Kapal Penangkap Ikan di Laut menurut Kategori dan Ukuran Kapal..................................... 67

2.9.17Tabel TSE-17: Jumlah Unit penangkapan Ikan di Laut menurut Jenis Alat Penangkap Ikan ...................................... 67

2.9.18Tabel TSE-18: Volume dan Nilai Produksi Perikanan

Tangkap di Laut menurut Kabupaten/Kota........................... 68

2.9.19Tabel TSE-19: Jumlah Pembudidaya Ikan di Laut/Pesisir menurut Kabupaten/Kota ..................................................... 70

8

2.9.20Tabel TSE-20: Luas Lahan Budidaya Perikanan di laut menurut Jenis Budidaya ........................................................ 70

2.9.21Tabel TSE-21: Luas Lahan Budidaya Laut menurut

Kabupaten/Kota .................................................................... 71

2.9.22Tabel TSE-22: Luas Lahan Budidaya Tambak menurut

Kabupaten/Kota .................................................................... 71

2.9.23Tabel TSE-23: Luas lahan Budidaya Jaring Apung menurut Kabupaten/Kota ..................................................... 72

2.9.24Tabel TSE-24: Volume dan Nilai Produksi Budidaya Nila menurut Kabupaten/Kota ..................................................... 73

2.9.25Tabel TSE-25: Volume dan Nilai Produksi Budidaya

Bandeng menurut Kabupaten/Kota ...................................... 74

2.9.26Tabel TSE-26: Volume dan Nilai Produksi Perikanan TangkapdiLautuntukPengalenganmenurut Kabupaten/Kota .................................................................... 75

2.9.27Tabel TSE-27: Volume dan Nilai Produksi Ikan Kalengan

Hasil Penangkapan di Laut menurut Kabupaten/Kota .......... 75

2.9.28Tabel TSE-28: Kepadatan Lalu Lintas Laut ............................. 77

2.9.29Tabel TSE-29: Kegiatan Konversi dan Reklamasi di

Wilayah Pesisir ...................................................................... 77

2.10TABEL TEKANAN SUMBER PENCEMARAN (TSP).................................. 78

2.10.1Tabel TSP-1: Jumlah Desa Pesisir, Desa yang Ada

Industri dan Proporsi desa Yang Ada Industri ....................... 78

2.10.2Tabel TSP-2: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada PencemaranAir,danProporsiDesaYangada Pencemaran Air ..................................................................... 78

2.10.3Tabel TSP-3: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada

Pencemaran Udara, dan Proporsi Desa Yang Ada

Pencemaran Udara................................................................ 79

9

2.10.4Tabel TSP-4: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Pencemaran Tanah, dan Proporsi Desa Yang Ada Pencemaran Tanah................................................................ 80

2.10.5Tabel TSP-5: Penggunaan Sarana Produksi (Pupuk dan

Pestisida) pada Budidaya Tambak......................................... 80

2.10.6Tabel TSP-6: Sumber Pencemaran Yang Berasal dari

Aktivitas di Laut ..................................................................... 81

2.10.7Tabel TSP-7:Potensi Limbah Padat Perkotaan di

Wilayah Pesisir ...................................................................... 82

2.10.8Tabel TSP-8: Volume Limbah Industridan B3 di Wilayah

Pesisir .................................................................................... 83

2.11TABEL TEKANAN BENCANA ALAM (TBA)........................................... 83

2.11.1Tabel TBA-1: Bencana Alam dan Potensinya......................... 83

2.12TABEL UPAYA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN (UP) ..................... 85

2.12.1Tabel UP-1: Proteksi, Restorasi dan Pengelolaan

Habitat................................................................................... 85

2.12.2Tabel UP-2: Hasil Riset Kelautan menurut Jenis Riset........... 86

2.12.3Tabel UP-3:Jumlah Peraturan Daerah di Bidang

Pengelolaan Lingkungan Pesisir ............................................ 86

2.12.4Tabel UP-4: Keadaan Flora dan Fauna Pesisir laut ................ 87

2.12.5Tabel UP-5: Tingkat Kerentanan terhadap Bencana menurut Kabupaten/Kota ..................................................... 88

2.12.6Tabel UP-6: Penataan Wilayah Pesisir................................... 88

2.12.7Tabel UP-7: Kawasan Lindung Untuk Habitat dan Cagar

Budaya................................................................................... 89

2.12.8Tabel UP-8: Jumlah Izin Yang Dikeluarkan Terkait dengan Wilayah Pesisir menurut Kabupaten/Kota ............... 91

10

2.12.9Tabel UP-9: Jumlah Kasus Lingkungan di Wilayah Pesisir

Yang Ditangani dan Diselesaikan........................................... 92

2.12.10 Tabel UP-10: Program, Kegiatan Pengelolaan Wilayah

Pesisir di Daerah.................................................................... 93

2.12.11 Tabel UP-11: Luas Wilayah Cakupan Habitat ........................ 94

2.12.12 TabelUP-12:PotensidanPenangananLimbah

Domestik ............................................................................... 95

11

DAFTAR TABELTabel Kondisi Sumber Daya (KSD)Tabel KSD- 1: Luas Wilayah, Panjang Garis Pantai, dan Jumlah

Pulau............................................................................................ 24

Tabel KSD- 2: Nama Sungai Utama, Panjang Sungai, dan Luas

Daerah Aliran Sungai (DAS) ......................................................... 26

Tabel KSD- 3: Nama Pulau dan Luasnya................................................ 26

Tabel KSD- 4: Satuan Administrasi Pemerintahan ................................ 27

Tabel KSD- 5: Jumlah Desa Pantai/Pesisir menurut Kemiringan

Lahan ........................................................................................... 28

Tabel KSD- 6: Jumlah dan Lokasi Terumbu Karang ............................... 28

Tabel KSD- 7: Jumlah Lokasi Padang Lamun menurut Kondisinya........ 29

Tabel KSD- 8: Jumlah Lokasi Manggrove dan Kondisinya ..................... 30

Tabel KSD- 9: Kualitas Air laut Pelabuhan menurut Parameter............ 31

Tabel KSD- 10: Kualitas Air Laut lautuntuk Wisata Bahari menurut

Parameternya.............................................................................. 32

Tabel KSD- 11: Kualitas Air Laut untuk Biota Laut menururt

Parameternya.............................................................................. 34

Tabel Kondisi Demografi Sosial (KDS)Tabel KDS- 1: Penduduk, laju Pertumbuhan dan Rumahtangga........... 36

Tabel KDS- 2: Jumlah Penduduk, Luas dan Kepadatan penduduk

Desa Pesisir ................................................................................. 37

Tabel KDS- 3: Penduduk di Desa Pesisir menurut kelompok Umur

Khusus dan Jenis Kelamin ........................................................... 38

Tabel KDS- 4: Agama dan Suku/Etnis mayoritas di Desa Pesisir ........... 38

Tabel KDS- 5: Jumlah Penduduk dan Sekolah di Desa Pesisir ............... 39

12

Tabel KDS- 6: Penduduk dan Rasio Sekolah terhadap Penduduk di

Desa Pesisir ................................................................................. 39

Tabel KDS- 7: Jarak Rata rata Sekolah ke Daerah Permukiman di

Desa Pesisir................................................................................. 40

Tabel KDS- 8: Penduduk 15 Tahun Ke Atas menurut Pendidikan

Yang Ditamatkan ......................................................................... 41

Tabel KDS- 9:Rasio Murid Perempuan terhadap Murid Laki laki

menurut Tingkat Pendidikan di desa Pesisir ............................... 41

Tabel KDS- 10: Angka Partisipasi Murni menurut Tingkat

Pendidikan di Desa Pesisir........................................................... 42

Tabel KDS- 11: Indikator Pendidikan lainnya di Desa Pesisir ................ 43

Tabel KDS- 12: Indikator Ketenagakerjaan di Desa Pesisir ................... 44

Tabel KDS- 13: Penduduk 15 tahun ke Atas menurut Lapangan

Pekerjaan di Desa Pesisir............................................................. 45

Tabel KDS- 14: Indikator Kesehatan Penduduk Pesisir ......................... 46

Tabel KDS- 15: Luas Wilayah, Jumlah Fasilitas Kesehatan dan

Tenaga Medis di Desa Pesisir ...................................................... 46

Tabel KDS- 16: Jarak Rata rata Fasilitas Kesehatan dan Rasio

Tenaga Medis terhadap Penduduk ............................................. 47

Tabel Kondisi Sosial Ekonomi (KSE)Tabel KSE- 1: Indikator Makro Ekonomi Wilayah pesisir ...................... 48

Tabel KSE- 2: Jumlah Desa Pesisir, Desa Berlistrik dan Proporsi

Desa Berlistrik di Daerah Pesisir.................................................. 49

Tabel KSE- 3: Jumlah Desa Pesisir berlistrik, Jumlah Keluarga, dan

Keluarga Berfasilitas Listrik ......................................................... 49

13

Tabel KSE- 4: Jumlah keluarga, Bangunan Rumah (permanen+Non

Permanen), dan Rasio Keluarga per Bangunan Rumah di

Desa Pesisir ................................................................................. 50

Tabel KSE- 5: Indikator Kemiskinan dan Ketimpangan di Daerah

Pesisir .......................................................................................... 51

Tabel KSE- 6: Volume dan Nilai Produksi Perikanan ............................. 52

Tabel KSE- 7: Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi, Angka Konsumsi

Ikan dan Ketersediaan Nutrisi ..................................................... 53

Tabel KSE- 8: Jumlah Desa Pesisir menurut Sumber Air Bersih

sebagian besar Penduduk ........................................................... 54

Tabel Kondisi Sumber Pencemar (KSP)Tabel KSP- 1: Jumlah Desa menurut Tempat Pembuangan Sampah sebagian Besar Penduduk Desa Pesisir ....................................... 54

Tabel Tekanan Sumber Daya (TSD)Tabel TSD- 1:Pemanfaatan Wilayah Pesisir .......................................... 56

Tabel Tekanan Sosial Ekonomi (TSE)Tabel TSE- 1: Proporsi Desa Pesisir Yang sebagian Besar

Penduduknya Menggunakan Kayu Bakar.................................... 57

Tabel TSE- 2: Jumlah Bangunan Rumah, Rumah di Tepi Bantaran

Sungai dan Proporsi Rumah di Bantaran Sungai ......................... 58

Tabel TSE- 3: Desa Pesisir Yang Mempunyai Permukiman Kumuh....... 58

Tabel TSE- 4: Luas Lahan, Luas Lahan dengan Bangunan, dan

Proporsi Luas Lahan dengan Bangunan di Desa Pesisir .............. 59

Tabel TSE- 5: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Kelompok

Nelayan dan Proporsi Desa Yang Ada Kelompok Nelayan .......... 60

14

Tabel TSE- 6: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Dermaga/pelabuhan, dan Proporsi Desa Yang Ada Dermaga/Pelabuhan ................................................................... 61

Tabel TSE- 7: Jumlah Perusahaan Perikanan Menurut Kegiatannya .... 61

Tabel TSE- 8: Jumlah Industri Kerajinan Hasil Laut menurut

Jenisnya ....................................................................................... 62

Tabel TSE- 9: Pelabuhan/Bandara Utama dan Pembantu menurut

Luas dan Panjangnya................................................................... 62

Tabel TSE- 10: Jumlah Kapal menurut Tonase ...................................... 63

Tabel TSE- 11: Jumlah Usaha Budidaya Hasil Laut ................................ 63

Tabel TSE- 12: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP) Laut atau

Perusahaan Perikanan Laut......................................................... 64

Tabel TSE- 13: Jumlah Tenaga Kerja Perikanan Laut............................. 65

Tabel TSE- 14: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP) Laut atau

Perusahaan Perikanan Laut per Kabupaten/Kota ...................... 66

Tabel TSE- 15: Jumlah Nelayan per Kabupaten/Kota ........................... 66

Tabel TSE- 16: Jumlah Kapal Penangkap Ikan di Laut menurut

Kategori dan Ukuran Kapal ......................................................... 67

Tabel TSE- 17: Jumlah Unit penangkapan Ikan di Laut menurut

Jenis Alat Penangkap Ikan ........................................................... 68

Tabel TSE- 18: Volume dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di

Laut menurut Kabupaten/Kota ................................................... 69

Tabel TSE- 19: Jumlah Pembudidaya Ikan di Laut/Pesisir menurut

Kabupaten/Kota .......................................................................... 70

Tabel TSE- 20: Luas Lahan Budidaya Perikanan di laut menurut

Jenis Budidaya ............................................................................. 70

Tabel TSE- 21: Luas Lahan Budidaya Laut menurut

Kabupaten/Kota .......................................................................... 71

15

Tabel TSE- 22: Luas Lahan Budidaya Tambak menurut

Kabupaten/Kota .......................................................................... 71

Tabel TSE- 23: Luas lahan Budidaya Jaring Apung menurut

Kabupaten/Kota .......................................................................... 72

Tabel TSE- 24: Volume dan Nilai Produksi Budidaya Nila menurut

Kabupaten/Kota .......................................................................... 73

Tabel TSE- 25: Volume dan Nilai Produksi Budidaya Bandeng

menurut Kabupaten/Kota ........................................................... 74

Tabel TSE- 26: Volume dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di

Laut untuk Pengalengan menurut Kabupaten/Kota ................... 75

Tabel TSE- 27: Volume dan Nilai Produksi Ikan Kalengan Hasil

Penangkapan di Laut menurut Kabupaten/Kota ........................ 76

Tabel TSE- 28: Kepadatan Lalu Lintas Laut............................................ 77

Tabel TSE- 29: Kegiatan Konversi dan Reklamasi di Wilayah Pesisir .... 77

Tabel Tekanan Sumber Pencemaran (TSP)Tabel TSP- 1: Jumlah Desa Pesisir, Desa yang Ada Industri dan

Proporsi desa Yang Ada Industri ................................................. 78

Tabel TSP- 2: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Pencemaran Air,

dan Proporsi Desa Yang ada Pencemaran Air ............................. 79

Tabel TSP- 3: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Pencemaran

Udara, dan Proporsi Desa Yang Ada Pencemaran Udara............ 79

Tabel TSP- 4: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Pencemaran

Tanah, dan Proporsi Desa Yang Ada Pencemaran Tanah ........... 80

Tabel TSP- 5: Penggunaan Sarana Produksi (Pupuk dan Pestisida)

pada Budidaya Tambak ............................................................... 81

Tabel TSP- 6: Sumber Pencemaran Yang Berasal dari Aktivitas di

Laut.............................................................................................. 82

16

Tabel TSP- 7: Potensi Limbah Padat Perkotaan di Wilayah Pesisir ....... 82

Tabel TSP- 8: Volume Limbah Industridan B3 di Wilayah Pesisir.......... 83

Tabel Tekanan Bencana Alam (TBA)Tabel TBA- 1: Bencana Alam dan Potensinya ....................................... 84

Tabel Upaya Perlindungan dan Pengelolaan (UP)Tabel UP- 1: Proteksi, Restorasi dan Pengelolaan Habitat ................... 85

Tabel UP- 2: Hasil Riset Kelautan menurut Jenis Riset ......................... 86

Tabel UP- 3: Jumlah Peraturan Daerah di Bidang Pengelolaan

Lingkungan Pesisir ....................................................................... 87

Tabel UP- 4: Keadaan Flora dan Fauna Pesisir laut............................... 87

Tabel UP- 5: Tingkat Kerentanan terhadap Bencana menurut

Kabupaten/Kota .......................................................................... 88

Tabel UP- 6: Penataan Wilayah Pesisir ................................................. 89

Tabel UP- 7:Kawasan Lindung Untuk Habitat dan Cagar Budaya ......... 90

Tabel UP- 8: Jumlah Izin Yang Dikeluarkan Terkait dengan Wilayah

Pesisir menurut Kabupaten/Kota................................................ 91

Tabel UP- 9: Jumlah Kasus Lingkungan di Wilayah Pesisir Yang

Ditangani dan Diselesaikan ......................................................... 92

Tabel UP- 10: Program, Kegiatan Pengelolaan Wilayah Pesisir di

Daerah ......................................................................................... 93

Tabel UP- 11: Luas Wilayah Cakupan Habitat ....................................... 94

Tabel UP- 12: Potensi dan Penanganan Limbah Domestik ................... 95

17

18

IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGBerdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

danPengelolaan Lingkungan Hidup(PPLH) disebutkan bahwa PPLH adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegahterjadinya

pencemaran

dan/atau

kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Tujuan dari PPLH diantaranya adalah mengendalikan pemanfaatan sumberdaya alamsecarabijaksanadan mewujudkan

pembangunanberkelanjutan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu disusun adanya sistem informasi yang didukung oleh adanya data yang akurat, relevan dan memadai yang berguna dalam rangka pelaksanaan dan pengembangan kebijakan PPLH yang dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi.

Pada tataran global, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan atau UNCED (the United Nations Conference on Environment and Development) di Rio de Janeiro pada tahun 1992, y a ng telah menghasilkan strategi pengelolaan lingkungan hidup yang dituangkan ke dalam Agenda 21. Dalam Agenda 21

Bab 40, disebutkan perlunya kemampuan pemerintahan dalam mengumpulkan dan memanfaatkan data dan informasi multisektoral pada prosespengambilankeputusanuntukmelaksanakan pembangunan

berkelanjutan.Hal

tersebutmenuntut ketersediaandata, keakuratan analisis, serta penyajian informasi lingkungan hidup yang informatif.Sejalan dengan semua hal tersebut di atas, dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilayah pesisir dan laut maka akan dilakukan penyusunan data lingkungan pesisir dan laut yang akan digunakan untuk

19

pengembangan kebijakan dan intervensi program/kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilayah pesisir dan laut baik pada skala lokal, tingkat kabupaten/kota dan provinsi maupun untuk skala nasional. Karena itu data yang dikumpulkan berasal dari tingkat lokal, tingkat kabupaten/kota dan provinsi serta nasional, dimana pemerintah daerah akan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kesuksesan dari pelaksanaan kegiatan ini, yang dalam hal ini akan dikoordinir oleh institusi lingkungan hidup di daerahnya masing-masing.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia terkait dengan pengembangan LaporanStatus Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) pada tlngkat nasional y a ng di t e r bi t k a n pa da setiap tahun dan diterbitkan pula LaporanStatus LingkunganHidupDaerah(SLHD)padamasing-masing pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

1.2 TUJUANa. Menyajikan data secara kualitatif dan kuantitatif yang berasal dari beberapa institusi yang ada di daerahnya masing-masing untuk melihat kecenderungan kualitas lingkungan di wilayah pesisir dan laut pada masing-masing daerah;

b. Mengidentifikasi ketimpangan data dan informasi yang perlu ditindaklanjuti dengan penelitian dan monitoring;c.Melakukan evaluasi terhadap efektivitas kebijakan dan pelaksanaan program/kegiatan yang dilakukan di wilayah pesisir dan laut serta intervensi dengan melakukan upaya- upaya untuk memperbaikinya.

1.3 MANFAATa. Mendorongpemerintahdaerahuntukmelaksanakan pelaporan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan mengkaji

20

dampakdariintervensikebijakandanpelaksanaan program/kegiatan yang dilakukan di wilayah pesisir dan laut;

b. Konsolidasi upaya berbagai institusi di daerah dan pihak terkaitdalammenyusundanmelaksanakan program/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan di wilayah pesisir dan laut.

1.4 MODEL PSR (PRESSURE STATE RESPONSE)Data darl beberapa komponen lingkungan yang ada di provinsi, kabupaten/kotadilihatdanilaikecenderungannya, kemudlandianalls untuk dlformulasikan dalam bab atau bagian. Beberapa perma.salahan lingkungian yang terjadi tentunya akanmendapatkan

reaksi dengan kegiatan sebagai wujud keperdullan dari berbagai plhak, baik pemerintah, swasta, LSM maupun masyarakat melalui kegiatan yang nyata.

Kerangka l a po r a n penyusunan data lingkungan pesisir dan laut didasarkan kepada

konsep hubungan

sebabaklbat dimanakeglatanmanuslamemberikan tekanan kepada llngkungan (pressure), dan menyebabkan perubahan pada sumber daya alam dan lingkungan baik secara kualitas maupun kuantitas

(state).Selanjutnyapemerlntah

dan masyarakat/stakeholder melakukan reaksi terhadap perubahan i n ibaik melakukan adaptasl maupunmitigasi melalui berbagai

kebijakan, program, maupun kegiatan (societal response). Hal yang terakhlr merupakan umpan balik terhadap tekanan melalui kegiatan manusia.

Aktivitas manusia yang, memanfaatkan sumberdaya alam akan menimbulkan tekanan pada

lingkungan

danmerubah kondlslnya. Manusla.kemudian.memberikan respons terhadap perubahantersebutdenganmembangun

da n m e ngi m pl e m e nt a s i k a nkebijakan.Analisis terhadap tekanan yang muncul, kondisi eksisting yang terjad1i berikut dampaknya serta respons yang dilakukan kemudian dikenal

21

sebagai pendekatan P-S-R (Pressure - State - Response).1.5 TAHAPANPenyusunan data lingkungan pesisir dan laut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Pembentukan tim penyusun dengan surat keputusan dari pimpinandaerahmasing-masingyanganggotanya melibatkan para pihak terkait yang ada di daerah tersebut;

b. Penyusunan rencana kerja dan waktunya

c.Melakukan pengumpulan dan pengisian data/informasi

d. Melakukan validasi data apabila dibutuhkan khususnya bila terjadi perbedaan data (data gap)

e. Melakukan analisis

f.Menyampaikan laporan final penyusunan data lingkungan pesisir dan laut kepada Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia melalui surat dari pimpinan daerah masing-masing sebagai berikut:

Untuk laporan final penyusunan data lingkungan pesisirdanlautprovinsidisampaikankepada Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan tembusan kepada Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion di wilayahnya masing-masing.

Untuk laporan final penyusunan data lingkungan pesisir dan laut kabupaten/kota disampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia melaluiKepalaPusatPengelolaanEkoregiondi wilayahnya masing-masing dengan tembusan kepada gubernur dari daerahnya.

IIPETUNJUK PENGISIAN TABEL PENDATAANLINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT2.1 UMUMTabel tabel yang disiapkan dalam Buku Pedoman Pendataan Lingkungan Pesisir dan Laut datanya bisa bersumber dari banyak lembaga/instansi baik Pemerintah maupun Swasta maupun kalangan Perguruan Tinggi yang dikumpulkan melalui mekanismepengumpulancatatanadministrasidari lembaga/instansiyangbersangkutan maupunmelalui mekanisme survey atau penelitian laboratorium.

Tabel tabel ini dikelompokkan menurut Kerangka Kerja Pressure-State-Response atau Tekanan-Kondisi-Respon/Upaya. Oleh karena itu, pada Nomor Tabel diberi inisial K untuk Kondisi, T untuk Tekanan dan UP untuk Upaya. Selain itu, inisial table sebelum inisial numerik masih disertai oleh insial alpha yang lain, seperti SD untuk Sumberdaya Alam, DS untuk Demografi Sosial, SE untuk Sosial Ekonomi, SP untuk Sumber Pencemaran, dan BA untuk Bencana Alam. Khusus untuk Upaya (UP) tidak ditambahkan inisial alpha lagi, langsung nomor urut table. Untuk nomor urut table pada table-tabel Kondisi dan Tekanan, pemberian nomor urut mengikuti urutan pada inisial hal kedua misalnya SD dari 1 sampai selanjutnya, DS dari 1 sampai selanjutnya, demikian seterusnya.

2.2 TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KSD (KONDISISUMBER DAYA)2.2.1 Tabel KSD-1: Luas Wilayah, Panjang Garis Pantai, danJumlah PulauSesuai judulnya, table ini dimaksudkan untuk menyajikan data atau informasi tentang luas wilayah provinsi/kabupaten/kota, garis pantainya, dan jumlah pulau yang menjadi otoritasnya.

Tabel KSD- 1: Luas Wilayah, Panjang Garis Pantai, dan Jumlah Pulau

Tahun:Kakteristik WilayahSatuanTahun

200020052010

(1)(2)(3)(4)(5)

Total Luas WilayahKm2

Luas DaratanKm2

Luas wilayah kecamatan pesisir*)Km2

Luas perairan (pedalaman)

*)Km2

Luas laut teritorial (12 mil)Km2

Luas zona ekonomi ekslusif

(hingga 200 mil)Km2

Luas landas kontinen

(hingga kedalaman 200 m)Km2

Luas perairan pesisir *)Km2

Luas perairan laut *)Km2

Panjang garis pantaiKm

Jumlah pulaubuah

*) Provinsi atau kabupaten/kota

Sumber : BLH, Dinas PU, Dinas Kelautan dan Perikanan

Datainibisabersumberdari

Badan

Perencanaan PembangunanDaerah(Bappeda),DinasKelautandan Perikanan (DKP), atau Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan biasanya data ini diperoleh dari hasil penelitian pihak lain

seperti Bakosurtanal yang dilakukan pada waktu tertentu. Oleh karena itu penting untuk mencantumkan waktu data tersebut diambil. Bila ada data yang paling mutakhir ambillah data tersebut. Bila dalam 3 variabel di atas (luas wilayah, panjang garis pantai, jumla pulau) wktunya berbeda beda, beri catatan pada bagian bawah table, sedangkan pada judul table dicantumkan tahun dari data yang paling akhir. Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi.

2.2.2 Tabel KSD-2: Nama Sungai Utama, Panjang Sungai, danLuas Daerah Aliran Sungai (DAS)Biasanya ada banyak sungai di suatu daerah atau mungkin tidak ada sama sekali. Hendaknya terlebih dahulu dipahami terlebih dahulu yang dimaksud dengan konsep sungai, sungai/kali menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)dan Wikipedia adalah aliran air yang besar (biasanya buatan alam) dan mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sedangkan DAS adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik tinggi dimana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam system tersebut. DAS berguna untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai. Data ini biasanya tersedia pada Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) atau dicatat juga oleh Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Bila ada banyak sungai di daerah tersebut ambillah yang paling utama yaitu yang paling mempengaruhi hajat hidup sebagian besar masyarakat sekitar daerah tersebut.

Tabel KSD- 2: Nama Sungai Utama, Panjang Sungai, dan Luas Daerah

Aliran Sungai (DAS)

Tahun:

Nama Sungai dan DAS *)Panjang (Km)Luas DAS

(1)(2)(3)

*) Sungai yang berada di wilayah administrasi provinsi atau kabupaten/kota yang bersangkutan

Sumber : BP DAS, Dinas PU

2.2.3 Tabel KSD-3: Nama Pulau dan LuasnyaSumber data dari table ini, biasanya berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan, namun tidak tertutup kemungkinan juga tersedia di Bappeda setempat. Sesuai judulnya, table ini ingin memperlihatkan, apabila di wilayah tersebut juga mencakup beberapa pulau, maka informasi nama dan luas pulaunya perlu diungkapkan.

Tabel KSD- 3: Nama Pulau dan Luasnya

Tahun:

Nama PulauLuas (Km2)

(1)(2)

*) Pulau yang termasuk dalam wilayah administrasi provinsi dan kab/kota bersangkutan.

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.2.4 Tabel KSD-4: Satuan Administrasi PemerintahanTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan bagaimana satuan adminsitrasi ayng ada di provinsi tersebut, termasuk

wilayah kabupaten/kota/kecamatan/desa/kelurahannya yang terletak di pesisir.

Informasi ini mestinya tersedia di Biro Pemerintahan atau Bappeda Provinsi, untuk lebih memantapkan kejelasan dari kabupaten/kota/kecamatan/desa pesisir sebaiknya dipahami terlebih dahulu konsep wilayah pesisir atau bisa juga melihat data yang sduah dikeluarkan Kementrian kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan. Untuk menentukanapakahsuatuprovinsi/kabupaten/kota merupakan daerah pesisir, biasanya dilihat dari apakah ada desa/atau kelurahannya yang berbatasan dengan laut.

Tabel KSD- 4: Satuan Administrasi Pemerintahan

Tahun:

Satuan Administrasi200020052010

(1)(2)(3)(4)

Jumlah Kabupaten

Jumlah Kabupaten Pesisir

Jumlah Kota

Jumlah Kota Pesisir

Jumlah Kecamatan

Jumlah Kecamatan Pesisir

Jumlah Desa

Jumlah Desa Pesisir

Sumber: Biro Pemerintahan, BAPPEDA, DKP,

2.2.5 TabelKSD-5:JumlahDesaPantai/PesisirmenurutKemiringan LahanTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan banyaknya desa pesisir di wilayah kabupaten/kota di suatu provinsi. Data untuk table ini bisa bersumber dari Dinas Kelautan dan perikanan atau dari Statistik Potensi desa yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik setiap 3 tahun sekali. Konsep desa pantai/pesisir

sudah disinggung di atas, yaitu desa yang sebagian atau seluruhnya berbatasan dengan laut.

Tabel KSD- 5: Jumlah Desa Pantai/Pesisir menurut Kemiringan Lahan

Tahun:

Kab/KotaLandai(25)Jumlah

(1)(2)(3)(4)(5)

Jumlah

Sumber: Statistik PODES, BPS

2.2.6 Tabel KSD-6: Jumlah dan Lokasi Terumbu KarangTabel KSD- 6: Jumlah dan Lokasi Terumbu Karang

Tahun:

Tahun

Lokasi dan

Koordinatt-3t-2t

KondisiLuas(Ha)KondisiLuas(Ha)KondisiLuas(Ha)

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

Tabel ini dimaksudkan untuk menginformasikan keberadaan terumbu karang di suatu daerah dan banyaknya. Data untuk table ini bias bersumber dari DKP atau BLHD yang diperoleh dari penelitian pada suatu wktu tertentu, baik itu yang dilakukan atas kerjasama dengan instansi tersebut maupun dilakukan oleh pihak lain secara independen. Data ini biasanya tidak selalu terpantau setiap tahun, oleh karena perlu jelas mencantumkan kapan data tersebut diambil/diteliti, agar tidak menyesatkan penggunanya. Atau bila melakukan

estimasi perlu pula diberikan penjelasan bagaimana caranya, agar secara akademis bias dipahami oleh para pengguna.

2.2.7 Tabel KSD-7: Jumlah Lokasi Padang Lamun menurutKondisinyaTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan ada berapa banyak lokasi padang lamun dan bagaimana kondisinya. Seppperti halnya terumbu karang, meskipun ditengarai data ini bias disediakan oleh DKP dan BLHD, data ini tidak selalu dipantau setiap tahun, karena untuk memantau ini bukanlah suatu yang berbiaya murah. Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan adalah pencantuman waktu, siapa yang meneliti, di mana dan bagaimana caranya. Ini penting bagi para pengguna data, apalagi bila akan dibuatkan analisa kondisinya.

Tabel KSD- 7: Jumlah Lokasi Padang Lamun menurut Kondisinya

Tahun:

Tahun

Lokasi dan

Koordinatt-3t-2t

KondisiLuas(Ha)KondisiLuas(Ha)KondisiLuas(Ha)

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.2.8 Tabel KSD-8: Jumlah Lokasi Manggrove dan KondisinyaSeperti halnya table KSD-6 dan KSD-7 tabel ini merupakan rangkaian table yang ingin memperlihatkan tumbuhan pesisir yang sangat berguna bagi pesisir itu sendiri. Sumber data dari table ini ditengarai sama dengan 2 tabel sebelumnya, yaitu DKP dan BLHD, namun sekali lagi biasanya jarang sekali catatan administrasi mencatatnya dari waktu ke waktu, meski dalam masa terakhir ini banyak daerah melakukan upaya

Tahun:

penanaman mangrove. Oleh karena itu, penting untuk diberi catatan kapan, dimana, dan dengan cara bagaimana data tersebut diperoleh. Ini penting untuk tidak menyesatkan para pembacanya.

Tabel KSD- 8: Jumlah Lokasi Manggrove dan Kondisinya

Tahun

Lokasi dan

Koordinatt-3t-2t

KondisiLuas(Ha)KondisiLuas(Ha)KondisiLuas(Ha)

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Kehutanan

2.2.9 Tabel KSD-9: Kualitas Air laut Pelabuhan menurutParameterTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kondisi air laut di sekitar pelabuhan yang ada di suatu daerah. Parameter yang diukur disini adalah parameter baku yang biasa diukur untuk keperluan tersebut. Data untuk table ini bersumber dari BLHD setempat, baik itu yang berasal dari hasil pengukuran sendiri maupun dikerjasamakan dengan pihak lain dan biasanya tidak selalu diukur setiap tahun, karena biayanya mahal. Untuk itu yang penting adalah memberikan catatan tentang kapan, di mana (scope dan coveragenya) dan bagaimana caranya parameterparametertersebutdiukur,agar pertanggungjawaban akademisnya dapat diterima oleh para pembaca dan pengguna.

Tabel KSD- 9: Kualitas Air laut Pelabuhan menurut Parameter

Tahun: Lokasi: Koordinat:

BIOLOGI

Coliform total (MPN/100 ml)

Sumber: BLH2.2.10 Tabel KSD-10: Kualitas Air Laut lautuntuk Wisata Bahari menurut ParameternyaTabel KSD- 10: Kualitas Air Laut lautuntuk Wisata Bahari menurut

Parameternya

Tahun: Lokasi: Koordinat:

Sulfida (H2S) (mg/l)

Senyawa Fenol (mg/l)

PAH (Poliaromatik Hidrokarbon) (mg/l)

PCB (Polychlor bifenil) (g/l)

Surfaktan (deterjen) (mg/l MBAS)

Minyak dan lemak (mg/l)

Pestisida (g/l)

LOGAM TERLARUT

Raksa (Hg) (mg/l)

Kromium heksavalen (Cr VI)

Arsen (As) (mg/l)

Kadmium (Cd) (mg/l)

Tembaga (Cu) (mg/l)

Timbal (Pb) (mg/l)

Seng (Zn) (mg/l)

Nikel (Ni) (mg/l)

BIOLOGI

E-Coliform (MPN/100 ml)

Coliform total (MPN/100 ml)

RADIO NUKLIDA

Komposisi yg tak diketahui (Bq/l)

Sumber: BLH2.2.11 Tabel KSD-11: Kualitas Air Laut untuk Biota Laut menururt ParameternyaKedua table di atasnya sama seperti table KSD-9 persoalannya, yaitu tidak selalu dipantau setiap tahun. Pengukuran dilakukan bila ada proyek yang dikhususkan untuk itu di BLHD atau di DKP baik itu dilakukan sendiri atau bekerjasama dengan pihak lain. Oleh karena itu, jangan pernah lupa mencantumkan waktu dan member catatan tentang cakupan wilayah dimana data tersebut diambil dan bagaimana caranya.

Tahun:Lokasi:

Tabel KSD- 11: Kualitas Air Laut untuk Biota Laut menururt

Parameternya

Koordinat:

ParameterTAHUN

t-4t-3t-2t-1t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

FISIKA

Kecerahan Perairan

Kebauan

Kekeruhan

Padatan tersuspensi (TSS) (mg/l)

Sampah

Suhu (C)

Lapisan minyak

KIMIA

pH

Salinitas (%)

Oksigen terlarut (DO) (mg/l)

BOD 5 (mg/l)

Amonia total (NH3-N) (mg/l)

Fosfat (PO4-P) (mg/l)

Nitrat (NO3-N) (mg/l)

Sianida (CN) (mg/l)

Sulfida (H2S) (mg/l)

PAH (poliaromatik hidrokarbon) (mg/l)

Senyawa Fenol total (mg/l)

PCB (Polychlor bifenil) (g/l)

Surfaktan (deterjen) (mg/l MBAS)

Minyak dan lemak (mg/l)

Pestisida (g/l)

TBT (Tributil tin) (g/l)

LOGAM TERLARUT

Raksa (Hg) (mg/l)

Kromium heksavalen (Cr VI)

Arsen (As) (mg/l)

Kadmium (Cd) (mg/l)

Tembaga (Cu) (mg/l)

Timbal (Pb) (mg/l)

Seng (Zn) (mg/l)

Nikel (Ni) (mg/l)

BIOLOGI

Coliform (MPN/100 ml)

Patogen (sel/100 ml)

Plankton (sel/100 ml)

RADIO NUKLIDA

Komposisi yg tidak diketahui (Bq/l)

Sumber: BLH2.3 TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KDS (KONDISIDEMOGRAFI SOSIAL)2.3.1 TabelKDS-1:Penduduk,lajuPertumbuhandanRumahtanggaTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan besarnya jumlah penduduk di suatu wilayah, laju pertumbuhannya, banyaknya rumahtangga, rata rata anggota rumahtangga per rumahtangga. Informasi ini penting untuk melihat besaran ancaman yang harus didukung oleh suatu wilayah, baik dari sisi jumlah penduduk itu sendiri, kepadatannya, maupun permintaanberbagaikomoditi,fasilitasyangharus diesediakan bagi penduduk tersebut dan pada gilirannya

menghasilkan buangan/limbah yang akan mencemari suatu wilayah. Data untuk table ini bias diperoleh dari BPS atau Bappeda setempat.

Tabel KDS- 1: Penduduk, laju Pertumbuhan dan RumahtanggaTahun:

Indikator Penduduk200020052010

(1)(2)(3)(4)

Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk

Jumlah Penduduk Daerah Pesisir

Laju Pertumbuhan Penduduk Daerah

Pesisir

Kepadatan Penduduk Daerah Pesisir

Jumlah Rumahtangga

Jumlah Rumahtangga Daerah Pesisir

Rata-Rata Anggota Rumahtangga

Rata-Rata Anggota RumahtanggaDaerah Pesisir

Sumber: Dinas Kependudukan dan Capil, BPS

2.3.2 Tabel KDS-2: Jumlah Penduduk, Luas dan Kepadatan penduduk Desa PesisirTabel ini secara spesifik ingin memperlihatkan jumlah penduduk, luas dan kepadatan daerah pesisir, khususnya desa desa yang berbatasan dengan dengan laut (desa pesisir). Data ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dikumpulkan

3 tahun sekali oleh BPS.

Tabel KDS- 2: Jumlah Penduduk, Luas dan Kepadatan penduduk Desa

Pesisir

Tahun:Desa/KelurahanJumlahPendudukLuas (km2)Kepadatan/km2

(1)(2)(3)(4)

Sumber: Statistik PODES, BPS

2.3.3 TabelKDS-3:PendudukdiDesaPesisirmenurut kelompok Umur Khusus dan Jenis KelaminTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan sebaran penduduk menurut jenis kelamin dan umur khusus terkait rasioketergantunganyangsecarademografis mengindikasikan secara tidak langsung kemakmuran suatu daerah yang diperlihatkan oleh beban yang harus dipikul oleh penduduk usia produktif yaitu 15-64tahun terhadap penduduk muda 0-14 tahun atau penduduk tua 65 tahun ke atas (rasio ketergantungan), khususnya daerah pesisir. Data untuk table ini memang tidak bias langsung diperoleh, karena harus diolah dahulu dari hasil Sensus Penduduk 2010 per desa, setelah dipilah desa pesisirnya. Sumber data ini yang paling kompeten adalah BPS. Sayangnya dari segi waktu memang out of date, tapi bias juga proporsinya (dengan diasumsikan sama) digunakan untuk menghitung besarannya pada tahun terakhir.

Tabel KDS- 3: Penduduk di Desa Pesisir menurut kelompok Umur

Khusus dan Jenis Kelamin

Tahun:

UmurLaki-lakiPerempuanTotal

(1)(2)(3)(4)

0 14

15 64

65+

Total

Sumber: BPS

2.3.4 Tabel KDS-4: Agama dan Suku/Etnis mayoritas di DesaPesisirYang diminta table ini untuk ditampilkan adalah informasi kualitatif berupa agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di Desa Pesisir dan suku/etnis mayoritas yang mendiami desa pesisir.Datainibiasdibuat perdesa/perkabupaten/perkota/perprovinsi. Sumber dari data ini mestinya bias diperoleh dari kanwil Departemen Agama setempet atau diolah dari hasil Sensus Penduduk 2010 yang dilaksanakan oleh BPS.

Tabel KDS- 4: Agama dan Suku/Etnis mayoritas di Desa Pesisir

Tahun:

Rincian199020002010

(1)(2)(3)(4)

Agama Mayoritas Penduduk

Agama Mayoritas Penduduk Pesisir

Suku/Etnis Mayoritas Penduduk

Suku/Etnis Mayoritas Penduduk Pesisir

Sumber: BPS, Kanwil Depag, Dinas Sosial

2.3.5 Tabel KDS-5: Jumlah Penduduk dan Sekolah di DesaPesisirTabelinidimaksudkanuntuk

memperlihatkanfasilitas pendidikan didesapesisirdalammengakomodasikan kebutuhan pendidikan penduduknya. Data untuk table ini bias diperoleh dari Dinas pendidikan untuk jumlah sekolah dan penduduknya dari BPS atau Dinas Catatan Sipil.

Tabel KDS- 5: Jumlah Penduduk dan Sekolah di Desa Pesisir

Tahun:Desa/ KelurahanJumlahPendudukSDSMPSMU/KPT/Akademi

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

Sumber: BPS, Dinas pendidikan, Desa/Kelurahan setempat2.3.6 Tabel KDS-6: Penduduk dan Rasio Sekolah terhadapPenduduk di Desa PesisirTabel KDS- 6: Penduduk dan Rasio Sekolah terhadap Penduduk di

Desa Pesisir

Tahun:

Desa/ KelurahanJumlahPendudukSDSMPSMU/KPT/Akademi

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

Sumber: BPS, Dinas pendidikan, Desa/Kelurahan setempat

2.3.7 Tabel KDS-7: Jarak Rata rata Sekolah ke DaerahPermukiman di Desa PesisirKeduatabel ini diperoleh hasilnya dengan menggunakan data pada Table KDS-5. Tabel KDS-6 untuk kolom 3 sampai dengan 6

dihitung dari jumlah sekolah terkait dibagi jumlah penduduk di desa pesisir terkait. Sedangkan untuk Tabel KDS-7, jarak rata rata pada kolom 2 sampai dengan 5 diperoleh dengan menghitung data dari KDS-5 untuk jumlah sekolah dan penduduk dan KDS-2 untuk info luas desanya dengan menggunakan rumus [(7xluas)/(44xjumlah sekolah)].

Tabel KDS- 7: Jarak Rata rata Sekolah ke Daerah Permukiman di Desa

Pesisir

Tahun:

Desa/ KelurahanJumlahPendudukSDSMPSMU/KPT/Akademi

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

Catatan: *) Jarak rata-rata sekolah dihitung =[7xluas/44xjlh sekolah]

Sumber: BPS, Dinas pendidikan, Desa/Kelurahan setempat

2.3.8 Tabel KDS-8: Penduduk 15 Tahun Ke Atas menurutPendidikan Yang DitamatkanTabelini dimaksudkanuntukmenampilkanpotensi sumberdaya manusia di Wilayah Pesisir melalui banyaknya penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pendidikan yang ditamatkannya. Data perdesa untuk table ini tidak mudah diperoleh,kecualiKelurahan/Desasetempatmelalui mekanisme administrasi kependudukan (capil) yang berlaku mengupdatenya dengan baik. Sumber data lain bias diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan BPS setiap tahun, namun cakupannyanya untuk KOR-SUSENAS hanya sampai kabupaten/kota tanpa memilah pesisir dan non pesisir. Ini berarti harus dilakukan pengolahan lanjutan untuk memisahkan mana yang di kabupaten/kota peisisr dan mana yang bukan. Risiko lainnya dari penggunaan data dengan cakupan seperti ini adalah tidak detil hingga desa pesisir, yang

mengakibatkan data desa non pesisir juga terhitung dalam kabupaten/kota pesisir.

Tabel KDS- 8: Penduduk 15 Tahun Ke Atas menurut Pendidikan Yang

Ditamatkan

Tahun:

Pendidikan Yang DitamatkanLaki-lakiPerempuanTotal

(1)(2)(3)(4)

Tidak pernah sekolah/tdak tamat SD

SD atau sederajat

SLTP atau sederajat

SLTA atau sederajat

Diploma I/II/III

S1/DIV/S2/S3

Total

Sumber: BPS, Dinas pendidikan, Desa/Kelurahan setempat

2.3.9 Tabel KDS-9: Rasio Murid Perempuan terhadap MuridLaki laki menurut Tingkat Pendidikan di desa PesisirTabel KDS- 9:Rasio Murid Perempuan terhadap Murid Laki laki menurut Tingkat Pendidikan di desa Pesisir

Tahun:

Tingkat PendidikanLaki-lakiPerempuanRasio Perempuanterhadap Laki-laki

(1)(2)(3)(4)

SD atau sederajat

SLTP atau sederajat

SLTA atau sederajat

Sumber: BPS, Dinas pendidikan, Desa/Kelurahan setempatTabel ini dimaksudkan untuk melihat apakah kesetaraan peran perempuan dan laki laki di daerah pesisir sudah terwujud, terutama dari sisi pendidikan. Data untuk table ini seyogyanya bisa disediakan oleh Dinas pendidikan setempat yang memliki

catatan administrasi murid dan guru persekolah di wilayah kerjanya secara tertib. Sumber lain juga bisa diperoleh dari hasil sensus penduduk 2010 yang dilakukan BPS, sayangnya angkanya sudah out of date, kecuali mau dianggap rasionya tidak berubah.

2.3.10 Tabel KDS-10: Angka Partisipasi Murni menurut TingkatPendidikan di Desa PesisirTabel ini merupakan informasi lebih jauh tentang ketersedian fasilitas pendidikan dalam mengakomodasikan kebutuhan penduduk dan kesadaran masyarakat dalam mengikutsertakan anaknya dalam dunia pendidikan. Informasi ini juga merupakan cerminan daari tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Data untuk table ini, seperti Tabel KSD-9 bisa disediakanolehDinaspendidikanmelaluicatatan administrasinyayangrutin

dilakukan,

sementaradata penduduknya bias diperoleh dari proyeksi penduduk yang dibuat BPS setempat. Angka Partisipasi Murni dihitung dari membagi jumlah Murid usia sekolah (7-12 tahun untk SD, 13-

15 tahun untuk SLTP dan 16-18 tahun untuk SLTA) dengan jumlah penduduk sesuai umur sekolah masing masing (7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun).

Tabel KDS- 10: Angka Partisipasi Murni menurut Tingkat Pendidikan di

Desa Pesisir

Tahun:

Tingkat Pendidikan200020052010

(1)(2)(3)(4)

SD atau sederajat

SLTP atau sederajat

SLTA atau sederajat

Sumber: Dinas Pendidikan, BPS

2.3.11 Tabel KDS-11: Indikator Pendidikan lainnya di DesaPesisirInformasi dalam table ini dimaksudkan untuk melengkapi gambaran suasana pendidikan di wilayah pesisir dan indicator yang dihadirkan juga terkait dengan pemantauan Milenium Development Goals (MDGs). Data untuk Tabel ini bisa disediakan dengan kerjasama Dinas Pendidikan dan BPS dengan mengkombinasikan data yang dimiliki oleh keduanya. Lalu menghitung indicator yang diperlukan. Sumber lain yang yang out of date adalah hasil Sensus Penduduk 2010 yang cukup detil hingga level desa.

Tabel KDS- 11: Indikator Pendidikan lainnya di Desa Pesisir

Tahun:

Indikator Pendidikan200020052010

(1)(2)(3)(4)

% Murid yg bersekolah hingga kelas 5 SD

atau Mean Years of Schooling

Angka Melek Huruf 15 th +

Angka Melek Huruf 15-24 tahun

Rasio Melek Huruf Perempuan thdp Laki- laki 15-24 tahun

Sumber: Dinas Pendidikan, BPS

2.3.12 Tabel KDS-12: Indikator Ketenagakerjaan di Desa PesisirTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan gambaran ketenagakerjaan yang ada di daerah pesisir. Data untuk table inibersumberdariDinas ketenagakerjaansetempat, Sekretarian dewan DPRD setempat dan BPS setempat. Data dengan wilayah spesifik seperti ini biasanya tidak mudah diperoleh, yang relative tersedia namun out of date adalah hasil Sensus Penduduk 2010 yang dilakukan BPS. Dinas Ketenagakerjaan

setempat,bilamempunyai

catatan administrasi yang rutin mestinya juga mempunyai data ini.

Tahun:

Khusus untuk data proporsi perempuan yang menjadi anggota DPRD yang berasal dari wilayah pesisir mestinya bisa dilihat dari arsip sekwan DPRD setempat, dengan melihat Daerah pemilihannya (Dapil) yang mencakup wilayah pesisir atau tidak.

Tabel KDS- 12: Indikator Ketenagakerjaan di Desa Pesisir

Indikator200020052010

(1)(2)(3)(4)

Jumlah Penduduk 15 tahun+

Angkatan Kerja

Penduduk yg bekerja

Mencari pekerjaan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Kesempatan kerja

Tingkat Pengangguran

Kontribusi upah perempuan dalam pekerjaan non-pertanian (%)

Proporsi Perempuan Yg Menjadi Wakil

Rakyat di DPRD I/II

Sumber: BPS, Disnaker, Sekwan DPR/D

2.3.13 Tabel KDS-13: Penduduk 15 tahun ke Atas menurutLapangan Pekerjaan di Desa PesisirTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan seberan pekerja atau penduduk usia 15 tahun ke atas yang berstatus bekerja menurut lapangan pekerjaan di daerah pesisir, dan sekaligus juga memperlihatkan kecenderungan pilihan pekerjaan dari masyarakat pesisir. Data untuk table ini secara detil hanya diperoleh dari hasil Sensus Penduduk 2010 yang diolah, karena tidak langsung tersedia seperti yang diminta. Sayangnya waktunya out of date, kecuali pihak Dinas Tenaga kerja daerah setempat punya catatan lain.

Tabel KDS- 13: Penduduk 15 tahun ke Atas menurut Lapangan

Pekerjaan di Desa Pesisir

Tahun:

Lapangan Pekerjaan200020052010

(1)(2)(3)(4)

Pertanian

Pertambangan dan penggalian

Industri pengolahan

Konstruksi

Listrik, Gas dan Air

Perdagangan dan restoran

Transportasi

Perbankan

Jasa-jasa

Total

Sumber: BPS

2.3.14 Tabel KDS-14: Indikator Kesehatan Penduduk PesisirTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan gambaran kesehatan penduduk di daerah pesisir. Data untuk table ini dapat bersumber dari Dinas kesehatan setempat yang mungkin berasal dari catatan administrasi Puskesmas dan Rumah sakit di wilaahnya, Cuma memang harus diolah terlebih dahulu untuk melihat mana data yang berasal dari daerah pesisir dan mana yang bukan.

Tahun:

Tabel KDS- 14: Indikator Kesehatan Penduduk Pesisir

Indikator200020052010

(1)(2)(3)(4)

Prevalensi Balita dgn berat di bawah standar(%)

Prevalensi Balita Gizi Buruk (%)

Angka Kematian Balita (permil)

Angka Kematian bayi (permil kelahiran)

Angka Kematian Ibu waktu melahirkan (permil)

Tingkat Imunisasi Campak pada bayi usia 0-12 bulan (%)

% Ibu melahirkan yg ditolong Nakes

Sumber; Dinas Kesehatan

2.3.15 Tabel KDS-15: Luas Wilayah, Jumlah Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis di Desa PesisirTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan sebaran fasilitas kesehatan dan tenaga medis dalam mengakomodasikan kebutuhan kesehatan masyarakat pesisir. Data untuk tabel ini bisa diperoleh Dinas Kesehatan setempat dari catatan administrasi rumah sakit dan Puskesmas yang ada di wilayahnya dengan terlebih dahulu memilah mana yang berada di wilayah pesisir dan mana yang bukan.

Tabel KDS- 15: Luas Wilayah, Jumlah Fasilitas Kesehatan dan Tenaga

Medis di Desa Pesisir

Tahun:

Kab/kotaLuasWilayahRSPuskesmasDokterBidanPerawatDukunbayiterlatih

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Sumber: Dinas Kesehatan

2.3.16 Tabel KDS-16: Jarak Rata rata Fasilitas Kesehatan danRasio Tenaga Medis terhadap PendudukTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan sejauh mana jangkauan fasilitas kesehatan dan daya layan tenaga medis di lingkungan pesisirdalammengakomodasikankebutuhan kesehatan masyarakat daerah pesisir. Jarak rata rata fasilitas kesehatan diperoleh dari [(7xluas)/(44xjumlahfasilitas kesehatan)]. Sedangkan rasio tenaga kesehatan terhadap pendudukdiperolehdari perbandinganjumlahfasilitas kesehatan terhadap jumlah penduduk di daerah pesisir. Data untuk Tabel ini bisa diperoleh dari Dinas Kesehatan setempat dan data penduduknya bisa diperoleh dari BPS.

Tabel KDS- 16: Jarak Rata rata Fasilitas Kesehatan dan Rasio Tenaga

Medis terhadap Penduduk

Tahun:

Kab/kotaRSPuskesmasDokterBidanPerawatDukunbayi terlatih

(1)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

*) Jarak rata-rata Faskes dihitung =[7xluas/44xjlh faskes]

Sumber: Dinas Kesehatan

2.4 TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KSE (KONDISISOSIAL EKONONI)2.4.1 Tabel KSE-1: Indikator Makro Ekonomi Wilayah pesisirTabel ini sebenarnya dimaksudkan untuk melihat bagaimana kekuatan makro ekonomi daerah pesisir, namun karena penghitungan PDRB tidak mungkin memilah desa desa pesisir, mungkin bisa didekati dengan menganggap bahwa PDRB kabupaten/kota pesisir (meski juga mencakup desa yang non

Tahun:

pesiisir) adalah PDRB dari wilayah pesisir. Cuma memang data ini perlu pengolahan lebih jauh. Pihak BLHD, Bappeda dan BPS perlu bekerjasama untuk ini.

Tabel KSE- 1: Indikator Makro Ekonomi Wilayah pesisir

Indikator makro200520092013

(1)(2)(3)(4)

Laju pertumbuhan ekonomi (%)

PDRB menurut harga berlaku (juta Rp)

PDRB menurut harga konstan (juta Rp)

Distribusi PDRB menurut Sektor

Pertanian

Pertambangan dan penggalian

Industri pengolahan

Konstruksi

Perdagangan dan restoran

Listrik, Gas, Air

Transportasi dan perhubungan

Perbangkan

Jasa-jasa

PDRB perkapita atas harga berlaku

Sumber: Bappeda, BLHD, dan BPS

2.4.2 Tabel KSE-2: Jumlah Desa Pesisir, Desa Berlistrik danProporsi Desa Berlistrik di Daerah PesisirTabel ini menyajikan informasi tentang ketersediaan fasilitas listrik di wilayah pesisir. Data untuk table ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dikumpulkan BPS 3 tahun sekali. Sebenarnya data tentang desa/kelurahan bisa tersedia setiap tahun bila aparat desa/kelurahan selalu mengupdate kondisi terbaru daerahnya. Sajian dalam table ini hingga level

kabupaten/kota, jadi proporsi yang terlihat adalah proporsi desa berlistrik di tiap kabupaten/kota

Tabel KSE- 2: Jumlah Desa Pesisir, Desa Berlistrik dan Proporsi Desa

Berlistrik di Daerah Pesisir

Tahun:

Kab/KotaDesa PantaiDesa BerlistrikProporsi DesaBerlistrik

(1)(2)(3)(4)

Sumber: Stat PODES, BPS2.4.3 Tabel KSE-3:Jumlah Desa Pesisir berlistrik, JumlahKeluarga, dan Keluarga Berfasilitas LIstrikBila pada Tabel KSE-2 disajikan jumlah desanya, maka pada Tabel KSE-3 ini disajikan keluarga yang berdiam di desa pesisir yang berlistrik terfasilitasi juga dengan listrik, karena mungkin saja listrik yang tersedia belum dapat mengakomodasikan seluruh kebutuhan listrik di wilayah tersebut. Oleh karena itu, table ini dimaksudkan untuk memperlihatkan sejauh mana fasilitas listrik di daerah pesisir dapat menjangkau warganya. Sumber data untuk table ini kembali bergantung pada hasil Statistik Potensi Desa yang dilakukan BPS 3 tahun sekali.

Tabel KSE- 3: Jumlah Desa Pesisir berlistrik, Jumlah Keluarga, dan

Keluarga Berfasilitas Listrik

Tahun:

Kab/KotaDesaBerlistrikKeluargaKeluarga BerfasilitasListrik

(1)(2)(3)(4)

Sumber: BPS

2.4.4 TabelKSE-4:Jumlahkeluarga,BangunanRumah (permanen+Non Permanen), dan Rasio Keluarga per Bangunan Rumah di Desa PesisirTabel ini dimaksudkan untuk menyajikan informasi tentang ketersediaan permukiman bagi warga daerah pesisir, dan sekaligus melihat kepadatan pemanfaatannya oleh keluarga yang bermukim di sana. Data dari table ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dikumpulkan oleh BPS 3 tahun sekali.

Tabel KSE- 4: Jumlah keluarga, Bangunan Rumah (permanen+Non

Permanen), dan Rasio Keluarga per Bangunan Rumah di Desa Pesisir

Tahun:

Kab/KotaKeluargaBangunanRumah Permanen + non permanenRasio Keluarga thdpBangunan Rumah Permanen + Non Permanen

(1)(2)(3)(4)

Sumber: BPS

2.4.5 Tabel KSE-5: Indikator Kemiskinan dan Ketimpangan diDaerah PesisirTabel ini dimaksudkan untuk menyajikan informasi tentang kondisi kemiskinan warga di daerah pesisir. Data detil untuk table ini relative sulit, karena selama ini pengukuran kemiskinan yang dilakukan oleh BPS berdasarkan data SUSENAS, hanya terbatas sampai level kabupaten/kota. Oleh karena itu untuk menghadirkan table ini perlu disiasati dengan pendekatan kabupaten/kota pesisir. Walaupun tidak persis benar, paling tidak informasi ini secara makro dapat menyiratkankondisikemiskinandiwilayahpesisir

(kabupaten/kotapesisir).Sumberlainyangmungkin melakukan pendataan adalah Kementrian Sosial via Dinas Sosial di masing masing provinsi/kabupaten/kota.

Tabel KSE- 5: Indikator Kemiskinan dan Ketimpangan di Daerah Pesisir

Tahun:

Indikator200520082011

(1)(2)(3)(4)

Jumlah Penduduk Miskin

% Penduduk Miskin

Garis Kemiskinan provinsi (Rp)

Daya beli penduduk

Indeks Kedalaman Kemiskinan

Indeks Keparahan Kemiskinan

Gini Ratio

Bagian pendapatan yg diterima oleh 20% penduduk berpendapatan rendah

Sumber: BPS, Dinas Sosial

2.4.6 Tabel KSE-6: Volume dan Nilai Produksi PerikananTabel ini menyajikan data tentang volume dan nilai produksi perikanan di daerah pesisir. Data untuk table ini semestinya bisa disediakan oleh DKP setempat yang sudah mempunyai mekanisme pengumpulan data secara rutin.

Tahun:

Tabel KSE- 6: Volume dan Nilai Produksi Perikanan

Kegiatan PerikananTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)-t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

VOLUME ( ton)

Perikanan Tangkap diLaut

Budidaya Laut

Budidaya Tambak

Budidaya Jaring Apungdi Laut

NILAI PRODUKSI (jutaRp)

Perikanan Tangkap diLaut

Budidaya Laut

Budidaya Tambak

Budidaya Jaring Apungdi Laut

Sumber: Dinas Kelauan dan Perikanan

2.4.7 Tabel KSE-7: Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi, AngkaKonsumsi Ikan dan Ketersediaan NutrisiTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kecukupan kalori dan nutrisi warga pesisir yang berasal dari hasil perikanan yang tersedia di daerah pesisir. Data untuk table ini bisa disediakan olehDKPsetempatdenganmekanismepencatatan administrasi yang rutin dilakukan.

Tabel KSE- 7: Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi, Angka Konsumsi Ikan dan Ketersediaan Nutrisi

Tahun:

Pertumbuhanrata-rata per tahun (%)

Kegiatan

PerikananTAHUN

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Penyediaan Ikan Untuk Konsumsi

Total (ton)

Perkapita(kg/kap/th)

Konsumsi Ikan

Perkapita(kg/kap/hari)

Ketersedian dari Ikan Nutrisi dari Ikan

Kalori(kkal/kap/hari)

Protein(gram/kap/hari)

Lemak(gram/kap/hari0

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.4.8 Tabel KSE-8: Jumlah Desa Pesisir menurut Sumber AirBersih sebagian besar PendudukTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kondisi sanitasi air bersih di daerah pesisir. Data untuk table ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dilakukan BPS setiap 3 tahun sekali.

Tabel KSE- 8: Jumlah Desa Pesisir menurut Sumber Air Bersih sebagian besar Penduduk

Tahun:

Kab/KotaAir Ledeng(dibeli/fasilitas)Air dalamKemasanMata AirLainnya

(1)(2)(3)(4)(5)

Sumber: BPS

2.5 TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KSP (KONDISISUMBER PENCEMAR)2.5.1 Tabel KSP-1: Jumlah Desa menurut Tempat PembuanganSampah sebagian Besar Penduduk Desa PesisirTabelinidimaksudkanuntukmemperlihatkanpotensi pencemaran limbah padat yang dihasilkan penduduk pesisir dan upaya penanggulangannya melalui penyediaan tempat pembuangan sampah, yang semestinya dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Data untuk table ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dilakukan oleh BPS setiap 3 tahun sekali.

Tabel KSP- 1: Jumlah Desa menurut Tempat Pembuangan Sampah sebagian Besar Penduduk Desa Pesisir

Tahun:

Kab/KotaTempatSampah lalu diangkutDalam lubang/ dibakarSungai/ Saluran IrigasiDrainaseLainnyaJumlah

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

Sumber: Statistik PODES, BPS

2.6 TABEL KONDISI LINGKUNGAN PESISIR KBA (KONDISIBENCANA ALAM)2.6.1 Tabel KBA-1: Kerugian Ekonomi dan Sosial AkibatBencana menurut Kabupaten/KotaTabel ini dimaksudkan untuk menyajikan informasi tentang akibat dari bencana alam yang terjadi di wilayah pesisir, baik dari sisi ekonomi maupun social. Data untuk table ini mestinya bisa disediakan oleh Badan Penanggulangan bencana daerah danDinasSosialsetempat,yangbiasanyaberwenang mengurus hal ini.

Tabel KBA- 1: Kerugian Ekonomi dan Sosial Akibat bencana menurut

Kabupaten/Kota

Tahun:

Kabupaten/KotaJumlahorang yang menderita akibat bencana alam/ulah manusiaJumlahorang meninggal akibat bencana alam/ulah manusiaJumlahkerugian ekonomi akibat bencana alam/ulah manusia (juta Rp)Jumlahbiaya kerusakan (juta rupiah)

(1)(2)(3)(4)(5)

Sumber: Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.7 TABEL TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN PESISIRPada bagian ini disampaikan tentang cara pengisian dari tabel- tabel yang berkenaan dengan berbagai aktivitas yang member tekanan pada lingkungan pesisir.

2.8 TABEL TEKANAN SUMBER DAYA (TSD)2.8.1 Tabel TSD-1: Pemanfaatan Wilayah PesisirSalahsatutekananpada wilayah pesisir

adalah pemanfaatannya untuk kebutuhan aktivitas pembangunan, baik ekonomi maupun social. Beberapa bentuk aktivitas ayng sering ditemuidikawasanpesisiradalahkegiatan penambangan dan penggalian, ada juga upaya melakukan konservasi laut. Kegiatan yang terakhir ini dimaksudkan untuk menjaga wilayah pesisir.

Data untuk table ini semestinya bisa diupayakan oleh BLHD dan DKP setempat, baik melalui mekanisme pencatatan adminstrasi maupundaripenelitianyangdilakukan.Yangpenting diperhatikan adalah pencatatan waktu dari data tersebut di ambil, apalagi dalam table ini ingin dilihat perkembangannya dari tahun ke tahun (series tahunan).

Tabel TSD- 1:Pemanfaatan Wilayah Pesisir

Tahun:

Pemanfaatan Wilayah Pesisirt-4t-3t-2t-1t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

PERTAMBANGAN (Ha)

...............

...............

...............

PENGGALIAN (galian C) (Ha)

................

................

................

Kawasan Konservasi Laut Daerah(Ha)

Sumber: BLH, DKP

2.9 TABEL TEKANAN SOSIAL EKONOMI (TSE)2.9.1 Tabel TSE-1: Proporsi Desa Pesisir Yang sebagian BesarPenduduknya Menggunakan Kayu BakarTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan seberapa besar potensi ancaman terhadap tumbuhan di sekitar pesisir yang dimanfaatkanpendudukuntukbahanbakar masakdi rumahnya. Ancaman ini dapat pula mengganggu hutan mangrove yang ada di daerah pesisir, bila hanya itu kayu kayuan yang tersedia di sana. Data untuk table ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dikumpulkan oleh BPS setiap 3 tahun sekali.

Tabel TSE- 1: Proporsi Desa Pesisir Yang sebagian Besar Penduduknya

Menggunakan Kayu Bakar

Tahun:

Sumber: BPS

2.9.2 Tabel TSE-2: Jumlah Bangunan Rumah, Rumah di Tepi Bantaran Sungai dan Proporsi Rumah di Bantaran SungaiTabel ini dimaksudkan untuk melihat potensi ancaman dari menjamurnya bangunan rumah yang berdiri di bantaran sungai. Ancaman ini tidak sekedar memberikan dampak penyempitan pada alur sungai, tetapi juga buangan limbah yang dilakukan warga yang bermukim di bantaran sungai tersebut, yang pada gilirannya mengakibatkan banjir, longsor, pendangkalan sungai dan pengiriman sampah ke wilayah muara dan pesisir. Data untuk table ini bisa diperoleh dari

Statistik Potensi Desa yang dilakukan oleh BPS setiap 3 tahun sekali.

Tabel TSE- 2: Jumlah Bangunan Rumah, Rumah di Tepi Bantaran

Sungai dan Proporsi Rumah di Bantaran Sungai

Tahun:

Kab/KotaBangunan

RumahRumah di tepi bantaran sungaiProporsi Rumah di Bantaran Sungai

(1)(2)(3)(4)

Sumber: BPS2.9.3 Tabel TSE-3: Desa Pesisir Yang Mempunyai PermukimanKumuhTabel ini juga menyajikan faktor ancaman pada wilayah pesisir, dalam hal tata permukiman dan kesehatannya. Permukiman kumuh merupakan daerah yang serba tidak teratur, kotor dan masyarakatnya mempunyai tingkat kesehatan yangrelatif rendah. Data untuk tabel ini dapat disediakan oleh Statistik Potensi Desa yang dikumpulkan oleh BPS setiap 3 tahun sekali.

Tabel TSE- 3: Desa Pesisir Yang Mempunyai Permukiman Kumuh

Tahun:

Kab/KotaDesa dengan Permukiman KumuhRumahRumah di Permukiman KumuhProporsi Rumah di Permukiman Kumuh

(1)(2)(3)(4)(5)

Sumber: BPS

2.9.4 Tabel TSE-4: Luas Lahan, Luas Lahan dengan Bangunan, dan Proporsi Luas Lahan dengan Bangunan di Desa PesisirTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan ancaman lain pada wilayah pesisir berupa konversi lahan dari lahan kosong atau untuk pertanian atau konservasi berubah menjadi bangunan. Koindisi ini dapat menekan wilayah pesisir, karena kejadian ikutannya bisa menghasilkan limbah dan permintaan lahan bagi kebutuhan yang lain. Data untuk table ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dikumpulkan oleh BPS setiap 3 tahun sekali.

Tabel TSE- 4: Luas Lahan, Luas Lahan dengan Bangunan, dan Proporsi

Luas Lahan dengan Bangunan di Desa Pesisir

Tahun:

Kab/kotaLuas LahanLuas Lahan dengan BangunanProporsiLuas Lahan dgn Bangunan

(1)(2)(3)(4)

Sumber: BPS

2.9.5 Tabel TSE-5: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada KelompokNelayandanProporsiDesaYangAda Kelompok NelayanTabel ini dimaksudkan untk memperlihatkan keberadaan kelompoknelayanyangberpotensimembangkitkan persekonomian pesisir di satu sisi, namun di sisi lain aktivitas nelayan dapat juga memberikan ancaman pada wilayah pesisir, seperti tumpahan minyak dari kapal tangkap ikannya, buangan hasil tangkapannya yang tidak berguna, buangan industri perikanan yang dilakukan di pesisir dan sebagainya. Data untuk

table ini dapat diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dilakukan oleh BPS setiap 3 tahun sekali.

Tabel TSE- 5: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Kelompok Nelayan dan Proporsi Desa Yang Ada Kelompok Nelayan

Tahun:

Kab/KotaDesa Pesisir/ PantaiDesa Pesisir/ Pantai yg Ada Klpk NelayanProporsi Desa Pesisir/ Pantai yg Ada Klpk Nelayan

(1)(2)(3)(4)

Sumber: BPS, DKP

2.9.6 Tabel TSE-6: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Dermaga/pelabuhan, dan Proporsi Desa Yang Ada Dermaga/PelabuhanTabel ini menyajikan informasi tentang ketersediaan dermaga ataupelabuhan diwilayahpesisir.Kehadiran dermaga/pelabuhanmerupakanfactorpentingdalam memajukan perekonomian wilayah pesisir, namun di sisi lain yang membawa ancaman terhadap kesehatan lingkungan pesisir. Data untuk table ini bisa diperoleh dari Statistik Potensi Desa yang dikumpulkan oleh BPS setiap 3 tahun sekali. Atau bisa juga diperoleh dari Dinas Perhubungan setempat.

Tabel TSE- 6: Jumlah Desa Pesisir, Desa Yang Ada Dermaga/pelabuhan, dan Proporsi Desa Yang Ada Dermaga/Pelabuhan

Tahun:

Kab/KotaDesa Pesisir/ PantaiDesa Pesisir/ Pantai Yg Ada Dermaga/ PelabuhanProporsi Desa Pesisir/ Pantai Yg Ada Dermaga/ Pelabuhan

(1)(2)(3)(4)

Sumber: BPS, Dinas Perhubungan2.9.7 Tabel TSE-7:Jumlah Perusahaan Perikanan MenurutKegiatannyaTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan keberadaan dan aktivitas perusahaan perikanan yang hadir di kawasan pesisir. Data untuk Tabel ini bisa diperoleh dari DKP setempat atau dari BPS.

Tabel TSE- 7: Jumlah Perusahaan Perikanan Menurut Kegiatannya

Tahun:

Kab/KotaPerikanan

TangkapPerikanan

BudidayaPengolahan

IkanPengolahan Hasil laut lainnya

(1)(2)(3)(4)(5)

Sumber: BPS, DKP

2.9.8 Tabel TSE-8: Jumlah Industri Kerajinan Hasil Laut menurut JenisnyaTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan banyaknya industry kerajinan hasila laut di daerah pesisir sebagai upaya

memanfaatkansumberdayapesisirdansekaligus meningkatkan perekonomian warga pesisir. Kegiatan ini, disamping dapat meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga dapat memberikan ancaman pada lingkungan pesisir bila pengolahan limbah industrinya tidak berwawasan lingkungan. Data untuk table ini dapat diperoleh dari Dinas Perindustrian, DKP setempat atau dari hasil Sensus Ekonomi 2006 yang dilakukan oleh BPS 10 tahun sekali.

Tabel TSE- 8: Jumlah Industri Kerajinan Hasil Laut menurut Jenisnya

Tahun:

Kab/KotaJenis Hasil Laut

ABC........Z

(1)(2)(3)(4)(5)(6)

Sumber: BPS, DKP, Dinas Perindustrian2.9.9 Tabel TSE-9: Pelabuhan/Bandara Utama dan Pembantu menurut Luas dan PanjangnyaTabel TSE- 9: Pelabuhan/Bandara Utama dan Pembantu menurut Luas dan Panjangnya

Tahun:

Nama PelabuhanLuas (m2)Panjang Dermaga

(m)

(1)(2)(3)

Pelabuhan laut

Bandara

Sumber: Dinas Perhubungan

Tabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan ketersediaan fasilitas pelabuhan dan Bandar udara di wilayah pesisir. Data

untuktableinimestinyabisadisediakanolehDinas

Perhubungan setempat.

2.9.10 Tabel TSE-10: Jumlah Kapal menurut TonaseTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan perkembangan jumlah kapal yang ada di wilayah pesisir. Informasi ini di samping menunjukkan perkembangan ekonomi wilayah pesisir juga sekaligus ancaman pada wilayah itu. Data untuk table ini dapat diperoleh dari DKP atau Dinas Perhubungan setempat.

Tabel TSE- 10: Jumlah Kapal menurut Tonase

Tahun:

Ukuran/tonase Kapal200520092013

(1)(2)(3)(4)

Sumber: Dinas Perhubungan, DKP2.9.11 Tabel TSE-11: Jumlah Usaha Budidaya Hasil LautTabel ini dimaksudkan untuk memperlihatkan banyaknya usaha budidaya hasil laut yang berkembang di wilayah pesisir. Data untuk table ini dapat diperoleh dari DKP setempat.

Tabel TSE- 11: Jumlah Usaha Budidaya Hasil Laut

Tahun:

Jenis Usaha200520092013

(1)(2)(3)(4)

Penangkapan Ikan

Budidaya Ikan

Budidaya Rumput laut

Budidaya hasil lautlainnya........................

Sumber: Dinas kelautan dan Perikanan

2.9.12 Tabel TSE-12: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP) Laut atau Perusahaan Perikanan LautTabel TSE- 12: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP) Laut atau

Perusahaan Perikanan Laut

Tahun:

Kegiatan

PerikananTAHUNPertumbuhan rata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Perikanan

Tangkap di Laut

BudidayaLaut

Budidaya

Tambak

BudidayaJaring Apung di Laut

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.13 Tabel TSE-13: Jumlah Tenaga Kerja Perikanan LautTabel TSE- 13: Jumlah Tenaga Kerja Perikanan Laut

Tahun:

Kegiatan

PerikananTAHUNPertumbuhan rata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Perikanan Tangkap di Laut

BudidayaLaut

Budidaya

Tambak

Budidaya Jaring Apung di Laut

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.14 Tabel TSE-14: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP) LautatauPerusahaanPerikananLautper Kabupaten/kotaTabel TSE- 14: Jumlah Rumahtangga Perikanan (RTP) Laut atau

Perusahaan Perikanan Laut per Kabupaten/Kota

Tahun:

Pertumbuhan rata-rata per tahun (%)

Kabupaten/ KotaTAHUN

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.15 Tabel TSE-15: Jumlah Nelayan per Kabupaten/KotaTabel TSE- 15: Jumlah Nelayan per Kabupaten/Kota

Tahun:

Pertumbuhan rata-rata per tahun (%)

Kabupaten/ KotaTAHUN

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

Kelima tabel di atas menyajikan usaha perikanan di laut dan penyerapantenagakerjanyasertasekaligusmelihat

perkembangannya di kabupaten/kota di wilayah pesisir. Data untuk table ini dapat disediakan oleh DKP setempat.

2.9.16 Tabel TSE-16: Jumlah Kapal Penangkap Ikan di Laut menurut Kategori dan Ukuran KapalTabel TSE- 16: Jumlah Kapal Penangkap Ikan di Laut menurut Kategori dan Ukuran Kapal

Tahun:

Kategori dan Ukuran

KapalTAHUNPertumbuhan rata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Perahu tanpa motor

Motor Tempel

Kapal motor

100 GT

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.17 Tabel TSE-17: Jumlah Unit penangkapan Ikan di Laut menurut Jenis Alat Penangkap IkanKedua table di atas dimaksudkan untuk menunjukkan banyak dan ragamnya kapal penangkap ikan serta peralatannya. Data untuk kedua table ini bisa diperoleh dari DKP setempat.

Tabel TSE- 17: Jumlah Unit penangkapan Ikan di Laut menurut Jenis

Alat Penangkap Ikan

Tahun:

Jenis Alat Penangkap IkanTAHUNPertumbuhan rata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Pukattarik

(trawls)

Pukat kantong

(seine nets)

Pukat cncin

Jaringinsang

(gill nets)

JaringAngkat

(lift nets)

Pancing (hook and lines)

Perangkap

(traps)

AlatPengumpul dan

Penangkap

Lain-lain

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.18 Tabel TSE-18: Volume dan Nilai Produksi PerikananTangkap di Laut menurut Kabupaten/KotaTabel ini dimaksudkan untk memperlihatkan potensi perikanan tangkap di daerah pesisir dan sekaligus perkembangannya menurut kabupaten/kota. Informasi ini berguna untuk melihat

kondisi dan perkembangan perekonomian wilayah pesisir yang dibangkitkan oleh sumberdaya pesisir itu sendiri. Data untuk table ini dapat diperoleh dari DKP setempat.

Tabel TSE- 18: Volume dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di Laut menurut Kabupaten/Kota

Tahun:

Kabupaten/ KotaTAHUNPertumbuhan rata- rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

VOLUME (ton)

NILAI (juta Rp)

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.19 Tabel TSE-19: Jumlah Pembudidaya Ikan di Laut/Pesisir menurut Kabupaten/KotaTabel TSE- 19: Jumlah Pembudidaya Ikan di Laut/Pesisir menurut

Kabupaten/KotaTahun:

Kabupaten

/ KotaTAHUNPertumbuhan rata- rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.20 Tabel TSE-20: Luas Lahan Budidaya Perikanan di laut menurut Jenis BudidayaTabel TSE- 20: Luas Lahan Budidaya Perikanan di laut menurut Jenis

Budidaya

Tahun:

Jenis BudidayaTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Budidaya Laut

Budidaya Tambak

BudidayaJaring

Apung di Laut

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.21 Tabel TSE-21: Luas Lahan Budidaya Laut menurutKabupaten/KotaTabel TSE- 21: Luas Lahan Budidaya Laut menurut Kabupaten/Kota

Tahun:

Kabupaten/ KotaTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan2.9.22 Tabel TSE-22: Luas Lahan Budidaya Tambak menurutKabupaten/KotaTabel TSE- 22: Luas Lahan Budidaya Tambak menurut Kabupaten/Kota

Tahun:

Kabupaten/ KotaTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.23 Tabel TSE-23: Luas lahan Budidaya Jaring Apung menurut Kabupaten/KotaKelima table di atas dimaksudkan untuk memperlihatkan bagaimana aktivitas budidaya laut berkembang di wilayah pesisir. Budidaya di laut terdiri dari budidaya laut, budidaya tambak dan budidaya jarring apung. Masing masing usaha ini membutuhkan lokasi/tempat, akibatnya ada wilayah pesisir yang tergunakan. Data untuk mengisi table ini bisa diperoleh dari DKP setempat.

Tabel TSE- 23: Luas lahan Budidaya Jaring Apung menurut

Kabupaten/KotaTahun:

Kabupaten/ KotaTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.24 Tabel TSE-24: Volume dan Nilai Produksi Budidaya Nila menurut Kabupaten/KotaTabel TSE- 24: Volume dan Nilai Produksi Budidaya Nila menurut

Kabupaten/Kota

Tahun:

Kabupaten/ KotaTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

VOLUME (ton)

NILAI (juta Rp)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.25 Tabel TSE-25: Volume dan Nilai Produksi BudidayaBandeng menurut Kabupaten/KotaKedua table di atas dimaksudkan untuk menampilkan hasil usaha budidaya khususnya Ikan Nila dan Bandeng. Data untuk kedua table ini semestinya bisa diperoleh dari DKP setempat.

Tabel TSE- 25: Volume dan Nilai Produksi Budidaya Bandeng menurut

Kabupaten/Kota

Tahun:

Kabupaten/ KotaTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

VOLUME (ton)

NILAI (juta Rp)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan

2.9.26 Tabel TSE-26: Volume dan Nilai Produksi Perikanan TangkapdiLautuntukPengalenganmenurut Kabupaten/KotaTabel TSE- 26: Volume dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di Laut untuk Pengalengan menurut Kabupaten/Kota

Tahun:

Kabupaten/ KotaTAHUNPertumbuhanrata-rata per tahun (%)

t-4t-3t-2t-1T(t-4)- t(t-1)-t

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

VOLUME (ton)

NILAI (juta Rp)

Jumlah

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan2.9.27 Tabel TSE-27: Volume dan Nilai Produksi Ikan