7
BUKU : DOKTRIN REVOLUSI INDONESIA DIHIMPUN OLEH : OEDIJO, S. SOEDARMAN, R S JITNO PENERBIT : CV. NARSIH SURABAYA CETAKAN : KETIGA, JANUARI 1963 TEBAL BUKU : 668 Halaman Buku “Doktrin Revolusi Indonesia” merupakan sebuah karya antik yang sarat akan makna perjuangan revolusi Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Secara garis besar buku ini berisi tentang poin poin pokok yang harus ditanamkan terhadap segenap rakyat Indonesia sebagai bekal menghadapi dinamika kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Menurut penyusun tujuan penerbitan buku ini adalah yang pertama sebagai pengabdian terhadap pemerintah dan yang kedua sebagai sumber pengetahuan yang bisa mengungkap alam pikiran serta keyakinan kita terhadap kebenaran “Revolusi Nasional”, kebenaran dari “Falsafah Pancasila” dan kebenaran daripada “Pimpinan Revolusi”. Menjadi sebuah tantangan untuk meresensi buku lama yang cukup berat ini, karena pola ejakan nya masih belum menggunakan EYD (Ejakan Yang Disempurnakan) yang artinya masih menggunakan ejakan lama yang perlu pemahaman ekstra ketika dibaca oleh generasi sekarang, dalam buku ini juga banyak sekali istilah dalam bahasa asing baik bahasa belanda maupun bahasa inggris yang sulit dipahami. Namun dengan dukungan dari teman teman , serta menginggat tentang pentingnya memberikan sosialisasi kepada generasi muda saat ini akan pentingnya wawasan kebangsaan yang saat ini mulai tererosi oleh zaman, saya mencoba untuk membuat rangkuman singkat terkait poin utama yang terkandung dalam buku ini. Buku Doktrin revolusi ini merupakan sebuah ajaran yang bersumber dari suatu “Amanat” yaitu “Amanat Penderitaan

Buku Doktrin Revolusi Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buku doktrin

Citation preview

BUKU: DOKTRIN REVOLUSI INDONESIADIHIMPUN OLEH: OEDIJO, S. SOEDARMAN, R S JITNOPENERBIT: CV. NARSIH SURABAYACETAKAN : KETIGA, JANUARI 1963TEBAL BUKU: 668 Halaman

Buku Doktrin Revolusi Indonesia merupakan sebuah karya antik yang sarat akan makna perjuangan revolusi Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Secara garis besar buku ini berisi tentang poin poin pokok yang harus ditanamkan terhadap segenap rakyat Indonesia sebagai bekal menghadapi dinamika kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Menurut penyusun tujuan penerbitan buku ini adalah yang pertama sebagai pengabdian terhadap pemerintah dan yang kedua sebagai sumber pengetahuan yang bisa mengungkap alam pikiran serta keyakinan kita terhadap kebenaran Revolusi Nasional, kebenaran dari Falsafah Pancasila dan kebenaran daripada Pimpinan Revolusi.Menjadi sebuah tantangan untuk meresensi buku lama yang cukup berat ini, karena pola ejakan nya masih belum menggunakan EYD (Ejakan Yang Disempurnakan) yang artinya masih menggunakan ejakan lama yang perlu pemahaman ekstra ketika dibaca oleh generasi sekarang, dalam buku ini juga banyak sekali istilah dalam bahasa asing baik bahasa belanda maupun bahasa inggris yang sulit dipahami. Namun dengan dukungan dari teman teman , serta menginggat tentang pentingnya memberikan sosialisasi kepada generasi muda saat ini akan pentingnya wawasan kebangsaan yang saat ini mulai tererosi oleh zaman, saya mencoba untuk membuat rangkuman singkat terkait poin utama yang terkandung dalam buku ini.Buku Doktrin revolusi ini merupakan sebuah ajaran yang bersumber dari suatu Amanat yaitu Amanat Penderitaan Rakyat, dengan gerak revolusioner yang konsekwen anti Imperialis/ Kolonialis. Yang berisi tentang tujuh bahan pokok indoktrinasi Indonesia yaitu Lahirnya Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, Manifesto Politik Republik Indonesia, DJAREK (Djalanya Revolusi Kita), Membangun Dunia Kembali, Penjelasan MANIPOL dan USDEK, serta yang terakhir adalah Amanat Presiden Tentang Pembangunan Semesta berencana.Pembahasan yang pertama adalah tentang sejarah pancasila1. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILAPada pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 didepan anggota sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai merupakan titik awal lahirnya pancasila. Bung Karno memberikan penjelasan terkait gambaran betapa pentingnya sebuah dasar bagi Negara yang merdeka . Dimana dasar tersebut menjadi sebuah pondasi inti untuk membangun kekuatan bangsa dalam mewujudkan cita- citanya. Pada kesempatan tersebut Beliau mengemukakan lima gagasan pokok sebagai dasar untuk Indonesia merdeka. Selanjutnya lima gagasan tersebut diberi nama Pancasila (Lima dasar). Beliau menyatakan bahwa Pancasila sebagai Philosofische grondslag dalam kata lain adalah welstachauuung atau dasar filsafat bagi IndonesiaPerumusan pancasila oleh bung Karno diawali dengan gagasan tentang kebangsaan. Kebangsaan yang di maksud bukan dalam artian sempit yaitu bukan paham primordial (kesukuan) namun menghendaki sebuah nationale staat Indonesia secara keseluruhan. Nasionale Indonesia bukanlah satu golongan saja yang hidup dengan lee desir detre ensemble (kehendak untuk bersatu) diatas daerah kecil saja. Namun merupakan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia yang secara Geopolitik telah ditentukan oleh Allah SWT tinggal dalam sebuah kesatuan pulau di Indonesia atau sering di sebut dengan Nusantara. Dalam pengamalanya paham kebangsaan memang ada bahayanya , ketika terlalu mencintai bangsanya sendiri kemudian timbul sikap Chauvinis (kebencian) terhadap bangsa lain. Untuk itu Beliau mengemukakan prinsip selanjutnya.Prinsip kedua yang dikemukakan oleh Bung Karno adalah Internasionalisme. Paham internasionalisme yang diharapkan bukan sebagai paham kosmopolitan yang tidak mengakui adanya kebangsaan. Namun paham paham Internasionalisme ini adalah peri kemanusiaan yang menjunjung tinggi persaudaraan dengan bangsa lain. Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme Kata beliau.Dasar yang ketiga adalah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu Negara untuk satu orang, bukan satu Negara untuk satu golongan, tetapi mendirikan Negara semua untuk semua. Beliau yakin bahwa syarat mutlak untuk kuatnya Negara Indonesia ialah permusyawaratan perwakilan. Dengan prinsip musyawarah akan membentuk sebuah harmonisasi yang dinamis antar elemen bangsa untuk mencapai cita cita Indonesia.Selanjutnya beliau mengemukakan tentang dasar yang ke empat yaitu tentang prinsip kesejahteraan, Setelah Merdeka diharapkan didalam indoesia tidak ada kemiskinan dan kemelaratan. Perlu adanya sebuah pemerataan kesejahteraan untuk rakyat Indonesia. Demokrasi yang kita anut bukan seperti demokrasi barat dimana maraknya kapitalisme. Tetapi permusyawaratan yang mengacu pada kesejahteraan sosial yakni Politieke Economische democratiePernsip yang terakhir adalah menyusun Indonesia merdeka dengan rasa taqwa kepada Tuhan yang maha esa. Mengamalkan keyakinan sesuai dengan agamanya masing-masing serta memelihara kerukunan antar umat beragama. Dengan jalan saling hormat-menghormati, kasih mengasihi, maaf memaafkan dan rasa saling tolong menolong mewujudkan Negara yang ber-Ketuhahanan dan berbudaya luhur.2. UNDANG-UNDANG DASAR 1945Disini dijelaskan terkait semua nilai pokok tentang Negara Indonesia. Meliputi berbagai bab seperti BAB 1 Bentuk dan kedaulatan Negara Indonesia ,BAB II terkait Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), BAB III Kekuasaan Pemerintahan Negara dan lain sebagainya. UUD disini tersusun dari 16 BAB dan 37 Pasal Sebagai dasar konstitusi Negara.3. MANIFESTO POLITIK REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 1959Manifesto politik yang di ucapan oleh presiden/ panglima tertinggi di dalam pidato 17 Agustus 1959 tidak dapat dipisahkan dengan Dekrit presiden 5 Juli 1959. Manifesto politik sebagai penjelasan resmi dari dekrit presiden.Manifesto politik republik Indonesia merupakan garis besar haluan Negara yang bahanya terdiri dariI. PREAMBULEII. PERSOALAN REVOLUSI INDONESIAa. Dasar tujuan dan kewajiban revolusi Indonesiab. Kekuatan-kekuatan social revolusi Indonesiac. Sifat revolusi Indonesiad. Hari dean Revolusi Indonesiae. Musuh revolusi IndonesiaIII. USAHA-USAHA POKOK (Program Umum)a. Bidang Politikb. Bidang Ekonomic. Bidang sociald. Bidang mental dankebudayaane. BidangKeamananf. Pebentukan badan badan baruBAB IV DAN BAB Vberisi tentang pedoman dalam pelaksanaan Manifesto politik (MANIPOL) meliuti, DJAREK (Jalanya Revolusi Kita) dan membangun dunia kembaliDibawah ini merupakan rincian dari pada Djarek( Djalanya Revolusi Kita)I. PREAMBULEII. PENEGASAN BERBAGAI SEGI POKOK REVOLUSI INDONESIAIII. PENEGASAN TENTANG CARA MELAKSANAKAN MANIPOL1. Gotong royong2. Front Nasional3. Retooling4. Irian Barat5. Keamanan6. Politik Luar negeri7. Mempertingg peradaban dan indoktrinasi manipol8. Tanah untuk taniMembangun dunia kembali merupakan pidato Bung karno pada sidang umum PBB ke XV tanggal 30 september 1960 dengan judul (TO BUILD THE WORLD A NEW)BAB VI PENJELASAN MENGENAI MANIPOL DAN USDEKManipol merupakan singkatan dari Manifesto politik, dan ini adalah keseluruhan isi pidato Presiden Soekarno pada tangal 17 agustus 1959. Manipol adalah penjelasan resmi daripada dekrit presiden 5 juli 1959 mengenai pembubaran konstituante dan berlakunya UUD 1945BAB VII AMANAT PRESIDEN TENTANG PEMBANGUNAN SMESTA BERENCANAAPembangunan semesta berencana dengan pengerahan rakyat Indonesia ialah jalan untuk mencapai tujuan membentuk masyarakat sosialis Indonesia, seraya menghabiskan dan membinasahkan segala pengalang sebagai sisa sisa imperialism, kolonialisme dan feodalisme yang masih bercokol di dalam masyarakat kita.

oleh : Imam zaenal abidin / pend. Bahasa inggris IV D