80
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK MENGGAMBAR DAN MEMBACA SKET LOG. OO09.001.01 BUKU INFORMASI PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGASI

Buku Informasi.09.01

Embed Size (px)

DESCRIPTION

membaca dan menggambar sket

Citation preview

Page 1: Buku Informasi.09.01

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR LOGAM MESIN

SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK

MENGGAMBAR DAN MEMBACA SKET LOG. OO09.001.01

BUKU INFORMASI

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGASI

Jl. Prapatan Nomor 52 Telp. 3847937,3520652,3848303 Fax.3847937,

3503623

J A K A R T A

2007

Page 2: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 1 dari 67

DAFTAR ISI

Hal

Daftar Isi........................................................................................................

BAB I PENGANTAR ......................................................................................3

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ........................3

1.2. Penjelasan Modul.....................................................................3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).....................................5

1.4. Pengertian-pengertian Istilah...................................................6

BAB II STANDAR KOMPETENSI.....................................................................8

2.1. Peta Paket Pelatihan ...............................................................8

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi ......................................8

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari .............................................9

2.3.1. Judul Unit ..................................................................9

2.3.2. Kode Unit ..................................................................9

2.3.3. Deskripsi Unit ...........................................................9

2.3.4. Elemen Kompetensi ..................................................10

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ...................................................10

2.3.6. Batasan Variabel .......................................................10

2.3.7. Panduan Penilaian ....................................................10

2.3.8. Kompetensi Kunci .....................................................13

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ................................................14

3.1. Strategi Pelatihan .................................................................14

3.2. Metode Pelatihan ..................................................................15

Page 3: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 2 dari 67

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ...............................................................16

4. Gambar

sket ...................................................................................16

4.1. Pengertian ...................................................................................

...16

4.2. Proyeksi .......................................................................................

..16

4.3. Ukuran pada

gambar .......................................................................23

4.4. Potongan .....................................................................................

...32

4.5. Toleransi .....................................................................................

...38

4.6. Kekasaran

permukaan .....................................................................53

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

KOMPETENSI ....................................................................................58

5.1. Sumber Daya Manusia ..........................................................58

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan .............................................59

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan .......................................60

Page 4: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 3 dari 67

BAB I

PENGANTAR

1.1.Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang

memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan

dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria

Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki

seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk

ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan

standar yang telah disetujui.

1.2. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal

dan Pelatihan Individual/mandiri :

Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh

seorang pelatih.

Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan

oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber

yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.1. Isi Modul

a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih

maupun peserta pelatihan.

Page 5: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 4 dari 67

b. Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam

Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

Kegiatan - kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan

untuk mempelajari dan memahami informasi.

Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor

pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta

pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban

dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan

sebagai pernyataan keterampilan.

Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian

keterampilan peserta pelatihan.

Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencapai keterampilan.

Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada

Buku Kerja.

Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.2. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta

pelatihan sebagai sumber pelatihan.

Page 6: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 5 dari 67

Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta

pelatihan.

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan.

Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /

tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku

Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.

Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current

Competency).

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat

mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda

tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan,

karena anda telah :

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu

pengetahuan dan keterampilan yang sama atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi

yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan

pengetahuan dan keterampilan yang sama.

Page 7: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 6 dari 67

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap,

pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang

diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja

atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut

oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta

menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti

melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review)

penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah

tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan

terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk

mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan

fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus

kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan

aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari

ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja

yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-

istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul

Page 8: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 7 dari 67

unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang

lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi

tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang

diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses

penilaian / uji kompetensi.

Page 9: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 8 dari 67

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Modul yang sedang anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu

unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang

terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:

2.1.1. Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-balik

(LOG.OO.01.001.01)

2.1.2. Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di Lingkungan Kerja (LOG.OO.01.002.01)

2.1.3. Menerapkan Prosedur-prosedur Mutu (LOG.OO.01.003.01)

2.1.4. Merencanakan Tugas Rutin (LOG.OO.01.004.01)

2.1.5. Menulis Laporan (LOG.OO.02.009.01)

2.1.6. Penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur

dasar (LOG.OO12.001.01)

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai

kompetensi.

b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.

c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan

dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada

pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang

Page 10: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 9 dari 67

berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk

menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk

mencapai kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan

pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan

Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali

untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level

yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3

(tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi

panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat :

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria

unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

KODE UNIT

: LOG.OO09.001.01

JUDUL UNIT : Menggambar dan membaca sketsath

DESKRIPSI

UNIT

: Unit ini menggambarkan pembuatan sketsa

tangan dan menginterpretasikan sketsa tangan

dari suatu obyek/benda yang meliputi dimensi,

simbol-simbol, instruksi, titik/bidang acuan serta

identifikasi material yang dibutuhkan.

Bidang : Menggambar , Merencana dan Mendisain

Page 11: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 10 dari 67

Bobot Unit : 2

Unit Prasyarat : -

ELEMEN

KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

01 Menyiapkan sket tangan

1.1 Sket digambar dengan benar dan sesuai

1.2 Sket menggambarkan obyek benda

1.3 Dimensi dibuat dengan benar

1.4 Dimensi ditunjukan dengan jelas

1.5 Instruksi ditunjukan dengan jelas

1.6 Garis patokan atau titik acuan ditunjukan dengan jelas.

02 Mengartikan detil sket tangan

2.1 Garis patokan atau titik acuan ditunjukan dengan jelas.

2.2 Identifikasi penggunaan dimensi yang sesuai dengan kebutuhan.

2.3 Mengenali instruksi dan mengikutinya sesuai kebutuhan.

2.4 Kebutuhan material diidentifikasi seperti yang diperlukan.

2.5 Mengenali simbol yang digunakan dalam sketsa

BATASAN VARIABEL

Sket dapat digunakan pada setiap disiplin ilmu keteknikan.Sket terdiri dari

gambar datar tunggal dengan dimensi dan spesifikasi tambahan yang dibuat

dengan peralatan pengukuran tangan. Aplikasi tingkat pengetahuan simbol pada

unit ini dimaksudkan untuk pekerja yang

Page 12: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 11 dari 67

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

Penilaian unit ini dapat dilakukan pada saat kerja, di luar tempat

kerja atau gabungan keduanya. Kompetensi yang tercakup pada

unit ini dapat diperagakan oleh sendiri atau sebagai bagian dari tim.

Lingkungan penilaian tidak boleh merugikan pihak yang dinilai.

(siswa yang akan dinilai).

2. Kondisi Penilaian

Calon (siswa yang akan dinilai) akan menggunakan seluruh

perkakas, peralatan, material dan dokumentasi yang diperlukan.

Calon (siswa yang akan dinilai) diijinkan untuk mengacu pada

dokumen-dokumen berikut:

2.1 Prosedur tempat kerja yang relevan.

2.2 Produk dan spesifikasi pabrik yang relevan.

2.3 Kode-kode, standar manual dan bahan-bahan referensi yang

relevan.

2.4 Calon (siswa yang akan dinilai) akan diminta untuk:

2.4.1 Secara lisan, atau dengan cara-cara komunikasi lainnya,

dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai.

2.4.2 Mengidentifikasi kolega-kolega/rekan kerja yang dapat

didekati untuk pengumpulan bukti-bukti kompetensi

apabila diperlukan.

2.4.3 Menunjukkan bukti sertifikat/penghargaan pelatihan-

pelatihan di luar kerja yang berhubungan dengan unit

ini. Penilai harus yakin bahwa calon (siswa yang akan

dinilai) tersebut dapat melakukan secara kompeten dan

konsisten seluruh elemen-elemen unit ini seperti yang

telah ditetapkan dalam kriteria-kriteria, termasuk

pengetahuan yang diperlukan.

3. Aspek kritis

Penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan dengan unit lain yang

Page 13: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 12 dari 67

berkaitan dengan keamanan, kualitas, komunikasi, penanganan

material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan

perakitan atau unit lain yang menunutu latihan keterampilan dan

pengetahuan yang tercakup pada unit ini. Kompetensi pada unit ini

tidak dapat diminta sampai seluruh prasyarat dapat dipenuhi.

4. Catatan khusus

Selama penilaian, pihak yang dinilai akan:

4.1 memperagakan keselamatan kerja

4.2 menjelaskan informasi proses, menjelaskan tugas dan kapan

tugas tersebut dilaksanakan untuk meyakinkan keselamatan

dan efisiensi kerja

4.3 bertanggung jawab terhadap kualitas kerjanya.

4.4 merencanakan tugas dalam segala situasi dan mengkaji ulang

tugas yang diperlukan.

4.5 melakukan seluruh tugas sesuai dengan prosedur operasi

standar.

4.6 melakukan seluruh tugas sesuai dengan spesifikasi.

4.7 menggunakan teknik permesinan, pelaksanaan di lapangan,

prosedur proses kerja dan tempat kerja yang dapat diterima.

Semua tugas tersebut diselesaikan dalam waktu yang sesuai

dengan jenis aktifitas tempat kerja.

5. Pedoman penilaian

5.1 Amati bahwa sket digambar dengan benar dengan pandangan yang sesuai jika perlu

5.2 Pastikan bahwa obyek yang di sket dapat diidentifikasi. Jumlah pandangan yang diperlukan untuk menyampaikan semua informasi yang relevan tentang obyek dapat diidentifikasi.

5.3 Amati bahwa obyek direpresentasikan dalam pandangan. Jika perlu obyek yang direpresentasikan kedalam sket teridentifikasi atau diberi label dengan benar.

5.4 Amati bahwa dimensi obyek dibuat dengan benar menggunakan teknik pengukuran/alat yang sesuai. Satuan pengukuran yang digunakan dalam penggambaran sket teridentifikasi

Page 14: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 13 dari 67

5.5 Pastikan bahwa teknik pengukuran dan peralatan yang digunakan untuk menentukan dimensi obyek teridentifikasi. Alasan pemilihan teknik pengukuran dan peralatan yang digunakan dapat dijelaskan.

5.6 Amati bahwa semua dimensi yang diperlukan ditunjukan dengan jelas pada sket.

5.7 Pastikan bahwa dimensi kunci/penting untuk menunjukan sket dapat diidentifikasi.

5.8 Amati bahwa semua instruksi/informasi ditunjukan dengan penggunaan catatan yang jelas pada sket.

5.9 Pastikan bahwa semua instruksi /informasi yang ditunjukan dengan penggunaan catatan dapat diidentifikasi. Jika perlu simbol yang digunakan dalam sket dan maksudnya dapat diidentifikasi.

5.10 Amati bahwa jika perlu penggunaan garis patokan, garis sumbu dan/atau titik acuan pada obyek ditunjukan dengan benar pada sket.

5.11 Pastikan bahwa fungsi garis patokan,garis sumbu dan titik acuan dapat dijelaskan. Garis patokan,garis sumbu dan titik acuan yang diperlukan pada obyek yang di sket dapat diidentifikasi.

5.12 Amati bahwa jika perlu penggunaan garis patokan, garis sumbu dan/atau titik acuan pada obyek ditunjukan dengan benar pada sket.

5.13 Pastikan bahwa fungsi garis patokan,garis sumbu dan titik acuan dapat dijelaskan. Garis patokan,garis sumbu dan titik acuan yang diperlukan pada obyek yang di sket dapat diidentifikasi.

5.14 Pastikan bahwa satuan pengukuran yang digunakan dalam persiapan pembuatan sket dapat diidentifikasi. Dimensi utama obyek dapat diidentifikasi dengan baik.

5.15 Pastikan bahwa instruksi yang terkandung didalam sket diidentifikasi. Pekerjaan yang dilakukan berkenaan dengan instruksi dapat diberikan.

5.16 Pastikan bahwa jika perlu, bahan obyek dapat diidentifikasi melalui sket

5.17 Amati bahwa jika perlu, setiap simbol yang digunakan dalam sket dapat diidentifiasi dan diartikan secara benar.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INITINGKA

T

1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa

informasi2

Page 15: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 14 dari 67

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3

3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem berdasarkan kompetensi berbeda

dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem

ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri,

artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih

dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan

rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap

tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum

mengenai isi proses belajar Anda.

Page 16: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 15 dari 67

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh

berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah

anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan

Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik

yang terdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat

menggabungkan pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh

Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit

yang Anda temukan.

Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.

c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2.Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam

beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat

digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara

individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Page 17: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 16 dari 67

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan

untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan

kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama

secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.

Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan

belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar

peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang

dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya

mencakup topic tertentu.

Page 18: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 17 dari 67

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

MENGGAMBAR DAN MEMBACA SKET

GAMBAR SKET

4.1. Pengertian

Gambar sket adalah merupakan gambar yang dibuat secara

manual atau menggunakan tangan oleh perancang, gambar sket

tersebut cukup memberikan informasi yang jelas untuk

selanjutnya di gambar oleh juru gambar atau dapat langsung

digunakan oleh bagian pembuatan

Untuk mencapai gambar kerja yang diperyaratkan , maka gambar

sket dapat disajikan berupa gambar tiga dimensi atau dua

dimensi, dengan memperhatikan beberapa hal dibawah ini :

Sistem proyeksi

Ukuran pada gambar

Potongan

Toleransi

Simbol Permukaan dan tanda pengerjaan

4.2. Proyeksi

Proyeksi adalah cara penyajian gambar suatu benda tiga dimensi

ke dalam bidang dua dimensi. dan akan dijelaskan lebih lanjut.

4.2.1. Proyeksi perspektip

Gambar benda kerja yang dilihat dari suatu titik penglihatan

Proyeksi perspektif 1 titik : Gambar benda dilihat dari 1 titik

penglihatan

Proyeksi perspektif 2 titik : Gambar benda dilihat dari 2 titik

penglihatan

Proyeksi perspektip 3 titik : Gambar benda dilihat dari 3

titik penglihatan

Page 19: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 18 dari 67

Gambar

Proyeksi perspektif satu

titik

Gambar

Proyeksi perspektif dua titik

Gambar

Proyeksi perspektif tiga titik

Page 20: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 19 dari 67

4.2.2. Proyeksi sejajar

Gambar benda dilihat dari suatu titik penglihatan yang di letakkan

tak terhingga, sehingga garis-garis proyeksi menjadi sejajar.

4.2.3. Proyeksi miring

Posisi bidang utama benda sejajar terhadap bidang proyeksi.

Tetapi garis proyeksinya miring mempunyai sudut 30 , 45 atau

60 terhadap bidang proyeksinya.

4.2.4. Proyeksi aksonometri

Posisi gambar bidang benda miring ( bersudut ) terhadap bidang

proyeksi, sehingga dari satu arah pandangan saja ada beberapa

bidang dapat digambarkan pada bidang proyeksi

4530 60

YY Y

XXX

Z Z Z

Page 21: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 20 dari 67

Proyeksi isometri

Gambar benda yang ketiga sisinya ( panjang, lebar dan

tinggi ) mengalami perpendekan yang sama

Proyeksi dimetri

Gambar benda yang kedua sisinya ( panjang dan lebar )

mengalami perpendekan yang sama , tetapi berbeda untuk

tingginya

Proyeksi trimetri

Gambar benda yang ketiga sisinya mengalami perpendekan

tetapi tidak sama.

Page 22: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 21 dari 67

Sudut proyeksi dan skala perpendekan

Cara Proyeksi

Sudut proyeksi Skala Perpendekan

Sumbu X Sumbu Y Sumbu Z

Proyeksi isometri 30 30 82 82 82

Proyeksi dimetri

15

35

40

15

35

10

73

86

54

73

86

92

96

71

92

Proyeksi

aksonometri

20

30

30

35

45

10

15

20

25

15

64

65

72

77

65

83

86

83

85

92

97

97

89

83

86

4.2.5. Proyeksi ortogonal

Posisi bidang – bidang benda, sejajar terhadap bidang

proyeksinya sehingga dari satu arah pandangan hanya satu

bidang benda yang tergambar pada bidang proyeksi. Proyeksi

ortogonal ini terutama dipakai pada gambar kerja teknik mesin,

karena dengan beberapa gambar proyeksi dapat diperoleh

informasi yang lengkap dari suatu benda tiga dimensi

Gambar-gambar padangan pada umumnya di gambarkan

menurut dua cara yaitu : cara proyeksi sudut pertama dan sudut

ketiga

Page 23: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 22 dari 67

4.2.6. Proyeksi Eropa

Untuk menggambar suatu benda kerja dapat dilihat dari

beberapa arah pandang. Maka apabila A sebagai basis arah

melihat benda disebut :

A = Padangan depan

B = Padangan atas

C = Pandangan samping kiri

D = Pandangan samping kanan

E = Pandangan bawah

F = Pandangan belakang

Secara keseluruhan arah penglihatan dari depan (A) yaitu :

Depan ,atas, samping, samping kanan ,bawah dan belakang,

seperti terlihat pada gambar.

Apabila proyeksi dari masing-

masing arah A, B, C, D, E, dan F

sudah terbentuk pada bidang -

bidang proyeksi , kemudian

bidang-biang proyeksi tersebut

dibuka, sehingga bidang – bidang

tesebut terletak pada bidang datar

dan selanjutnya bidang-bidang

proyeksi dibentangkan sehingga

menjadi satu bidang datar

Page 24: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 23 dari 67

4.2.7. Proyeksi Amerika

Pada dasarnya proyeksi sistem Amerika ini sama dengan

proyeksi Eropa hanya kebalikannya saja cara meletakan

Setelah proyeksi dari masing-masing arah penglihatan yaitu

( A,B,C,D,E dan F ) sudah terbentuk maka bidang-bidang

proyeksi dibentangkan sehingga menjadi satu bidang datar.

Page 25: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 24 dari 67

C A D F

4.3. UKURAN PADA GAMBAR

Guna Mencapai fungsi dan untuk memudahkan dalam pengerjaan di

bengkel, gambar suatu benda kerja harus selalu dilengkapi dengan

ukuran-ukuran yang perlu mencakup garis ukur, garis bantu,

penunjukan ukuran , angka, huruf, lambang ukuran.

4.3.1. Garis ukur

Adalah garis kontinu tipis dengan anak panah pada kedua

ujungnya (kecuali pada kasus tertentu) , tegak lurus terhadap

garis bantu atau garis benda dan harus berakhir pada saat

memotong garis bantu

B

E

Garis ukur

Page 26: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 25 dari 67

4.3.2. Garis bantu

Adalah garis tipis kontinu sebagai perpanjangan dari garis benda ,

berfungsi sebagai batas ukuran. garis –garis proyeksi setelah

berpotongan dengan garis ukuran masih dilebihkan antara 1 – 2

mm

4.3.3. Angka dan huruf

Dibawah ini hanya akan dibahas angka ukurannya saja, dimana

ketentuan angka ukuran antara lain :

Angka ukuran diusahakan terletak di tengah-tengah garis

ukuran

Angka ukuran tidak boleh dipotong atau dipisahkan oleh garis

gambar. Jika dianggap perlu maka angka ukuran dapat

ditempatkan kebagian pinggir pada garis ukuran , apabila

memberi efek yang lebih baik dan jelas.

30

Garis bantu

Page 27: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 26 dari 67

Apabila angka ukuran ditempatkan pada bagian yang di arsir ,

maka garis-garis arsir harus dipotong untuk memberikan

tempat bagi angka-angka ukuran.

Apabila yang diberi ukuran terlalu kecil , sehingga garis

ukuran tidak cukup untuk penempatan angka ukuran, maka

angka dapat ditempatkan pada bagian luar dari garis ukuran.

Apabila bagian-bagian yang akan diberi ukuran memiliki

bentuk yang simetri maka angka ukurannya dapat

ditempatkan ke bagian pinggir dari garis ukur

Pada umumnya untuk garis ukuran yang mendatar, angka

ukurannya terletak diatas garis ukuran dan harus bisa dibaca

dari depan gambar. Sedangkan untuk garis ukuran yang

Page 28: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 27 dari 67

vertikal, angka ukurannya terletak disebelah kiri garis ukuran

dan harus dapat dibaca dari samping kanan gambar

Garis ukuran tegak lurus dapat dipotong apabila dikehendaki

semua angka ukuran harus dapat dibaca dari depan

4.3.4. LAMBANG UKURAN

Bentuk radius

Pada bagian – bagian benda yang berbentuk radius maka

didepan ukuran diberi lambang huruf ” R ”

Page 29: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 28 dari 67

Bentuk segi empat

Pada bagian-bagian benda yang berbentuk bujur sangkar,

maka didepan ukuran harus dicantumkan lambang ” ”

Bentuk silinder

Pada bagian benda yang berbentuk silinder, maka di depan

angka harus dicantumkan lambang ” ”

Bentuk bola

Pada bagian benda yang berbentuk bola , maka didepan

angka ukuran harus ”SR” apabila yang dituju adalah jari-jari

dari bola

Page 30: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 29 dari 67

Tetapi apabila yang dimaksud adalah diameternya , maka di

depan angka ukuran harus diberi lambang ” S ”

Bentuk champer

Pada bagian-bagian benda yang berbentuk champer, ada dua

cara untuk memberikan ukuran , seperti terlihat pada gambar

Untuk tujuan tertentu juga diperlukan chamfering di bagian

dalam lubang benda , maka untuk mecantumkan ukuran

dapat dinyatakan seperti terlihat pada gambar.

Bentuk tirus

Salah satu cara untuk menyatakan ketirusan benda adalah

dengan lambang sebagai berikut :

Page 31: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 30 dari 67

Hanya tirus di bagian atas atas saja

Hanya tirus di bagian bawah saja

Tirus pada kedua sisi dan simetri

Apabila suatu ukuran dinyatakan dengan lambang :

Jika diameter besar (D) , dan panjang ketirusan (L) diketahui

Maka diameter kecil d = D – L/2

4.3.5. SUSUNAN GARIS – GARIS UKURAN

Susunan ukuran Berantai

Cara memberikan ukuran dengan sisitem ini umum

dilakukan , karena setiap bagian dapat dengan mudah

diketahui ukurannya dan ruangan yang diperlukan relatif

hemat. Cara ini dapat diterapkan untuk semua kedudukan

garis – garis ukuran.

Susunan ukuran paralel / sejajar

Pada ukuran ini menggunakan ukuran-ukuran secara terpisah

untuk tiap elemen terhadap suatu garis referensi.

D – d C = --------- = 2 tan --- L 2

1 : 2

Page 32: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 31 dari 67

Susunan ukuran berurutan

Pada susunan ukuran jenis ini ukurannya berbasis pada satu

titik referensi

Susunan ukuran kombinasi

Adalah gabungan antara garis ukuran berantai dan parallel

dalam satu gambar.

Susunan koordinat

Cara ini akan sangat menguntungkan untuk memberikan

ukuran-ukuran pada gambar untuk jenis pekerjaan plat yang

Page 33: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 32 dari 67

banyak terpadat lubang – lubang seperti terlihat pada

gambar.

NO X Y

1 25 200 16

2 25 25 16

3 75 150 10

4 75 75 10

5 120 125 30

6

Sumbu-sumbu koordinat dapat dipilih tepat pada

kedudukannya , sehingga dapat memberikan kemudahan

pada saat menggambar.

Hal-hal yang khusus

Apabila dalam suatu gambar terdapat beberapa bagian yang

memiliki bentuk dan ukuran yang sama , maka cara

memberikan ukuran dapat disederhanakan seperti gambar.

Hal ini dapat diterapkan pada distribusi ukuran linier maupun

angular.

Contoh

1

2

3

4

5

0 0 X

Y

Page 34: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 33 dari 67

5 x 18 ( = 90 )

5 = Jumlah titik pusat lingkaran

18 = Jarak antara titik pusat lingkaran

(=90) = Panjang total jarak antara titik pusat lingkaran

pertama dan terakhir

Page 35: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 34 dari 67

Apabila pada gambar dikehendaki ada sebagian benda yang

perlu perlakuan khusus , maka cara memberikan ukuran pada

gambar dapat ditunjukan seperti terlihat pada gambar.

4.4 POTONGAN

Gambar pandangan hanya menempatkan bagian luar dari suatu

benda , sedangkan bagian dalam yang berongga tidak kelihatan

dan biasanya digambarkan dengan garis gores. Penggambaran

dengan cara seperti ini akan sulit difahami, maka untuk

memperjelas bentuk bagian dalam yang berongga dari suatu

benda dilakukan pemotongan yang disebut gambar potongan.

4.4.1. Prinsip potongan

Penandaan pada potongan

Arah potongan ditunjukan oleh anak panah tebal dan letak bagian

yang dipotong ditandai dengan garis bergores, pada kedua ujung

garis potongan tempat ujung anak panah dibuat lebih tebal

4.4.2Cara membuat potongan

Page 36: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 35 dari 67

Potongan dalam satu bidang

Potongan yang melalui sumbu dasar, pada umumnya garis

potong dan penandaannya tidak dicantumkan karena karena

dianggap sudah jelas

Sedangkan potongan yang tidak melalui sumbu dasar,

penandaannya harus dicantumkan

Potongan lebih dari satu bidang

Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan

menyederhanakan gambar

Potongan meloncat Potongan dengan dua bidang

menyudut

Page 37: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 36 dari 67

Potongan dengan bidang – bidang Potongan penuh

Berdampingan

Potongan separuh Potongan setempat

Potongan yang di putar ditempat Potongan di putar dan di

pindahkan

Potongan berurutan

Page 38: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 37 dari 67

4.4.3Penampang tipis

Penampang-penampang benda yang tipis seperti plat atau baja

profil digambar dengan garis yang tebal atau keseluruhan di

hitamkan.

4.4.4Benda yang tidak boleh dipotong

Benda seperti rusuk penguat, baut, paku keling , pasak , poros,

pen tirus, bola / pena gelinding dsb. tidak boleh dipotong dalam

arah memanjang

Gigi

Page 39: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 38 dari 67

Untuk menandai gambar suatu penampang potongan , bagian

tersebut diberi garis arsir ( garis kontinu tipis ) .

Seringkali pada suatu benda ada lebih dari satu bagian yang

dipotong , oleh karena itu perlu diberikan penadaan untuk setiap

potongan agar tidak keliru, penandaan ini diberikan dalam bentuk

huruf ganda pada anak panah dan keterangan pada gambar

proyeksi ( sesuai standar ISO ).

Pada gambar potongan sebaiknya tidak lagi digambarkan bagian-

bagian

4.4.5. Pembuatan garis arsir

Garis arsir dibuat bersudut 45 terhadap garis benda atau

garis sumbu

Page 40: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 39 dari 67

Garis arsir untuk penampang benda-benda yang saling

berdekatan dibedakan oleh jarak garis arsirnya atau arah

kemiringan garis arsirnya berlawanan.

Apabila penampang benda terlalu luas, maka cara membuat

garis arsir dapat dibuat hanya di daerah garis bendanya

Pada proyeksi penampang potong yang sejajar ( tidak

sebidang ) garis arsirnya harus dibedakan dan dibatasi oleh

garis bergores

Untuk material yang berbeda, garis arsirnya pun berbeda

Untuk penampang potongan benda yang tipis , maka

potongannya tidak perlu diarsir tetapi bisa di hitamkan

seluruhnya, dan antar bagian penampang potongan tersebut

diberi jarak ruang kosong tipis yang jelas.

Potongan separuh

Pada gambar simetri potongan dapat dilakukan pada separuh

bagian benda. Jadi separuh merupakan gambar proyeksi

pandangan dan separuhnya lagi merupakan gambar

potongan.

Pototongan setempat

Potongan setempat sehingga tidak perlu seluruh benda di

potong kalau kita memerlukan gambar sebagian kecil

potongan suatu benda, potongan setempat sering dilakukan

pada beberapa bentuk geometris benda yang tidak boleh

dipotong seluruhnya.

Page 41: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 40 dari 67

Untuk penggambaran potongan separuh maupun potongan

setempat, tidak dicantumkan simbol pemotongan

4.5. TOLERANSI

Untuk membuat benda kerja tepat sesuai ukuran yang diinginkan

sangatlah sulit , sedangkan benda – benda tersebut ada

kemungkinan akan dirakit satu dengan yang lainnya, maka setiap

benda kerja harus memiliki ukuran toleransi yaitu : batas – batas

penyimpangan ukuran yang diijinkan / perkenankan agar

pekerjaan perakitan dapat dilaksanakan

Page 42: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 41 dari 67

4.5.1. Pengertian

Ukuran nominal :

Ukuran yang diinginkan yang tertulis pada gambar tanpa

memperhatikan toleransi

Ukuran aktual :

Ukuran yang diperoleh dari hasil pengukuran , ukuran

aktual yang dimaksud disini tentu saja ukuran yang masih

diijinkan

Penyimpangan atas :

Selisih antara ukuran nominal dengan ukuran aktual

terbesar yang di ijinkan

Penyimpangan bawah :

Selisih antara ukuran nominal dan ukuran aktual terkecil

yang di ijinkan

Toleransi ( atau IT )

Harga absolut dari selisih penyimpangan atas dan

penyimpangan bawah

Garis dasar / garis nol

Garis yang dipakai sebagai dasar dimulainya

penyimpangan garis dasar/garis nol , ini identik dengan

garis ukuran toleransi

Kelonggaran ( clearance )

Page 43: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 42 dari 67

Selisih antara ukuran lubang dan ukuran poros pasangan

suaiannya ( ukuran lubang lebih besar dari pada ukuran

poros )

Kesesakan ( Interference )

Selisih antara ukuran lubang dan ukuran poros pasangan

suaiannya ( ukuran lubang lebih kecil pada ukuran poros )

Suaian ( fit )

Hubungan yang dihasilkan oleh pasangan poros dan

lubang

Yang terdiri dari tiga jenis Suaian :

1.Suaian longgar ( Clearance fit )

Adalah pasangan poros dan lubang yang memiliki

kelonggaran

2.Suaian transisi ( Transisi fit )

Adalah pasangan poros dan lubang yang memiliki

kelonggaran kecil dan kesesakan kecil

3.Suaian sesak ( Press fit )

Adalah pasangan poros dan lubang yang memiliki

kesesakan

4.5.2. Tempat kedudukan toleransi ISO

Page 44: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 43 dari 67

Setelah besarnya toleransi ( harga absolut dari selisih

penyimpangan atas dan penyimpangan bawah ) ditentukan,

maka tempat kedudukan toleransi terhadap garis dasar/garis

nol harus juga ditentukan . Maksudnya agar ukuran terbesar

dan ukuran terkecil yang di ijinkan dari suatu benda kerja

dapat di artikan secara pasti :

Tempat untuk toleransi ISO ini dinyatakan dengan huruf,

Yaitu :

Huruf besar untuk ukuran dalam /lubang , sedangkan huruf

kecil untuk ukuran luar / poros , adapun huruf – huruf yang

dipakai adalah sebagai berikut :

Untuk lubang :

A B C D E F G H J K M N P R S T U V X Y Z ZA

ZB ZC

Untuk poros :

a b c d e f g h j k m n p r s t u v y z za

zb zc

Setiap huruf menunjukan tempat kedudukan tertentu dari

toleransi terhadap garis nol. Huruf A (a) dan Z (z)

menyatakan bahwa toleransi (bidang toleransi) mempunyai

jarak yang terbesar dari garis nol.

Untuk lubang: Bidang toleransi A : diatas garis nol

Bidang toleransi Z : di bawah garis nol

Bidang toleransi H : Sisi bawah dari bidang

pada garis nol

Untuk poros : Bidang toleransi a : di bawah garis nol

Bidang toleransi z : di atas garis nol

Page 45: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 44 dari 67

Bidang toleransi h : Sisi atas dari bidang

pada

garis nol

Dibelakang huruf yang menyatakan tempat kedudukan bidang

toleransi terhadap garis nol masih di tuliskan sebuah bilangan

yang menyatakan lebarnya bidang toleransi tersenut yang

identik dengan ”kualitas”

Contoh :1

30 H7

Ukuran diameter Kualitas 7 atau IT 7

nominal

Kedudukan daerah toleransi lubang

Sisi bawah dari bidang toleransi

Page 46: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 45 dari 67

Terletak pada garis nol

+ 0.02130 H7 artinya 30 – 0

4.5.3. SUAIAN

Di bagian atas sudah di singgung sedikit hal-hal tentang

suaian , maka pada bagian ini perihal suaian akan diuraikan

lebih lanjut

4.5.3.1. Sistem suaian

Sistem suaian adalah deret dari pasangan toleransi ISO untuk

lubang dan poros yang disusun secara otomatik. Untuk

penyusunan ini diperlukan suatu basis (dasar) , yaitu sistem

basis lubang dan sistem basis poros

Sistem basis lubang

Pada sistem ini deret pasangan suaian disusun dengan

basis toleransi H. Artinya : Lubang memiliki toleransi H

dan poros dapat memiliki toleransi a sampai dengan zc

Ukuran terkecil yang di ijinkan dari lubang dipakai sebagai

ukuran nominal / garis nol.

Sistem basis Poros

Pada sistem ini deret pasangan suaian disusun dengan

basis toleransi h. Artinya : Lubang memiliki toleransi h

dan poros dapat memiliki toleransi A sampai dengan ZC

Ukuran terbesar yang di ijinkan dari lubang dipakai sebagai

ukuran nominal / garis nol.

Page 47: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 46 dari 67

4.5.3.2. Tabel suaian

Sistem basis

lubangKarakter

suaian

Sistem basisi

poros

luban

g

Poros Lubang Poro

s

H

a b c cd

d

e ef f fg

g

h

Suaian

longgar

A B C CD

D

E EF F FG

G H h

Js j k m n Suaian

transisi

JS J K M P

p r s t u

v

x y z za

zb

zc

Suaian sesak

P R S T U

V X Y Z

ZA

ZB ZC

Pemilihan kualitas untuk melengkapi tabel diatas akan

diuraikan pada bagian berikut :

4.5.3.3. Pemilihan kualitas

Untuk menghindari jumlah pilihan kualiitas pasangan toleransi

suaian yang terlalu besar dan tidak ada manfaatnya , maka

Page 48: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 47 dari 67

dibuat sebuah tabel kualitas. Adapun bidang yang berada di

dalam bingkai lebih diutamakan pemakaiannya

Poros :

g5 h5 js5 k5 m

5

n5 p5 r5 s5 t5

f6 g6 h6 js6 k6 m

6

n6 p6 r6 s6 t6

e7 f7 h7 js7 k7 m

7

n7 p7 r7 s7 t7 u7

d8 e8 f8 h8

d9 e9 h9

a1

1

b11 c11 h1

1

Lubang :

G6 H6 JS

6

K6 M6 N6 P6 R6 S6 T6

F7 G7 H7 JS

7

K7 M7 N7 P7 R7 S7 T7

E8 F8 H8 JS

8

K8 M8 N8 P8 R8

D9 E9 F9 H9

D1

0

E1

0

H1

0

A1

1

B11 C11 D1

1

H1

1

Page 49: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 48 dari 67

4.5.3.4. Tabel kegunaan suaian

SUAIANH8 H7

KETERANGAN CONTOH PENGGUNAANPOROS

LONGGA

R

d9 Longgar besar Bantalan luncur untuk

selisih temperatur yang

besar, bantalan tuase8 Longgar masih terasa

h9Dapat digeser dengan

tangan

Kopling geser, ring jarak

f7 Longgar kecil Poros engkol , poros katup

g6 Longgar tidak terasaBantalan luncur pada

mesin perkakas

h7 h6Jika dilumasi masih

dapat digeser

Roda gigi ganti,pinol pada

kepala lepas

Page 50: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 49 dari 67

TRANSIS

I

js6

Dengan tangan disertai

tekanan kecil masih

dapat digeser

Bantalan gelinding , pasak

posisi

k6

Dengan palu tangan

disertai sedikit tekanan

bagian suaian dapat

dipasang

Handwheel , kopling , puli

sabuk , bantalan gelinding

n6 Dengan palu tangan

suaian dapat dipasang

Pemindah momen puntir

dengan pengaman

SESAK

p6 Bagian suaian dapat

dipasang dengan

mengepresan ,

pemanasan atau

pendinginan

Pemindah momen puntir

ringan tanpa pengamanan

r6

s6

SUAIANH9 H6

KETERANGAN CONTOH PENGGUNAANLUBANG

LONGGA

R

H1

1

Longgar terbesar Lubang baut

D1

0

Longgar sangat besarBantalan luncur untuk

pertanian

E9 Longgar besar Silinder untuk torak

F8 Longgar terasa Bantalan luncur ( bush )

G7 Longgar tidak terasa Pandu (guide) presisi

H9 Masih dapat digeser

dengan tangan

Pasak pada roda

H7 Kopling geser

Page 51: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 50 dari 67

TRANSIS

I

JS9 Masih dapat digeser

dengan tangan disertai

sedikit tekanan

Pasak pada roda

JS7

Bagian-bagian yang sering

dipasang dan dilepas :

handwhweel , roda gigi

ganti, puli sabuk

K7

Suaian dipasang

dengan palu tangan

disertai sedikit tekanan

Handwheel , kopling , puli

sabuk

N7Suaian dipasang

dengan palu tangan

Pasak silindrik

P9Suaian dipasang

dengan pres tangan

Pasak pada poros

SESAK P7

Suaian dipasang

dengan mengepresan ,

pemanasan atau

pendinginan

Pemindah momen puntir

ringan tanpa pengamanan

4.5.3.5. Tabel penyimpangan lubang untuk tujuan umum

Satuan m

Page 52: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 51 dari 67

4.5.3.6. Tabel penyimpangan lubang untuk tujuan umum

Page 53: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 52 dari 67

4.5.3.7. Tabel penyimpangan poros untuk tujuan umum

Page 54: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 53 dari 67

4.5.3.8. Tabel penyimpangan poros untuk tujuan umum

Page 55: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 54 dari 67

4.5.4. Toleransi umum

Page 56: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 55 dari 67

Adalah ukuran – ukuran yang terdapat pada gambar ada yang

tercantum tolerasi ada pula tidak mempunyai karakter suaian

atau tututan ketelitian yang tinggi, dapat dijelaskan dengan

toleransi umum , biasanya diletakkan / di tulis pada sudut

kanan bawah pada gambar kerja

Tabel toleransi umum untuk ukuran panjang

Tingkat

ketelitian

Ukuran Nominal

0,5 - 3 3 - 6 6 - 30 30-

120

120-315 315-

1000

1000-

2000

Penyimpangan

Halus ± 0,05 ±

0,05

± 0,10 ± 0,15 ± 0,20 ± 0,30 ± 0,50

Menengah ± 0,10 ±

0,10

± 0,20 ± 0,30 ± 0,50 ± 0,80 ± 1,2

Kasar ± 0,15 ±

0,20

± 0,50 ± 0,80 ± 1,20 ± 2 ± 3

4.5.5. Toleransi bentuk

Toleransi ini membatasi penyimpangan dari masing – masing

bagian yang diberi toleransi terhadap bentuk geometrik ideal

yang dikehendaki

4.5.6. Toleransi posisi

Toleransi ini membatasi penyimpangan posisi dari sebagian atau

lebih terhadap bagian yang lain yang di pilih sebagai basis. Basis

di tandai dengan huruf besar

Page 57: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 56 dari 67

Tabel lambang untuk sifat yang diberi toleransi

Elemen dan toleransi Sifat yang diberi toleransi Lambang

Elemen tunggal Toleransi

bentukKelurusan

Kedataran

Kebulatan

Keselindrisan Elemen tunggal /

yang

berhubungan

Profil garis

Profil permukaan

Elemen – elemen

yang

berhubungan

Toleransi

orientasiKesejajaran

Ketegak lurusan

Ketirusan

Tolenasi

lokasiPosisi

Konsentrisitas dan

koasilitas

Kesimetrisan

Toleransi

putarPutar tunggal

Putar total

4.5.7. Penunjukan dalam gambar

Toleransi bentuk atau posisi dinyatakan dalam kotak segi

empat

Lambang toleransi lihat tabel

Nilai toleransi jika yang diberi toleransi berbentuk bulat

_ 0,

1

// 0,

2

A

Kotak toleransi Kotak toleransi dengan elemen dasar

Page 58: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 57 dari 67

0,01

0,01 A B C // 0.06 B

Kotak toleransi dengan elemen2 dasar Perincian dari dua sifat

toleransi

4.6. KEKASARAN PERMUKAAN

Tingkat kekasaran suatu permukaan benda ditentukan

sehubungan dengan fungsi dari permukaan benda tersebut, ada

beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

tingkat kakasaran permukaan benda adalah :

Fungsi permukaan

Toleransi

Biaya

Proses pemesinan

Karena tingkat kekasaran sangat berpengaruh pada besar

biaya ,maka prinsip yang dipakai dalam menentukan tingkat

kakasaran adalah :

Sekasar mungkin , sehalus yang diperlukan

4.6.1. Harga kekasaran permukaan dan tingkat kekasan

Harga kekasaran permukaan (Ra)

Adalah harga rata-rata aritmatis luas penampang permukaan

yang terletak diantara garis nol ( garis tengah ) . Garis nol ini

membagi luas profil permukaan menjadi dua sama besar.

Tingkat kekasan dari N1 ....N12

Adalah simbol ISO yang dipakai dalam gambar untuk

menyatakan suatu harga kekasaran (Ra) tertentu .

Hubungan antar tingkat kekasaran dan harga kekasaran

Tingkat

kekasaran n1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N1

0

N1

1

N1

2

Page 59: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 58 dari 67

Harga

kekasaran

Ra dalam

m

0,02

5

0,0

5

0,

1

0,

2

0,

4

0,

8

1,

6

3,

2

6,

3

12,

5

25 50

Hubungan antara tingkat kekasaran dengan harga toleransi

TOLERANSI IT

3

IT4 IT

5

IT

6

IT

7

IT8 IT9 IT1

0

IT1

1

IT1

2

3

N3 N4 N4 N5 N6 N7 N7 N8 N9 N10

3 – 6 N3 N4 N5 N6 N6 N7 N7 N8 N9 N10

6 – 10 N3 N4 N5 N6 N7 N7 N8 N9 N10 N10

10 – 18 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N8 N9 N10 N11

18 – 30 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N9 N10 N11

30 – 50 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N10 N11

50 – 80 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N10 N11

80 – 120 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N11

Page 60: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 59 dari 67

120 –

180

N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N11

180 –

250

N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12

250 –

315

N4 N5 N7 N8 N9 N1

0

N10 N11 N12

315 –

400

N5 N7 N8 N9 N1

0

N11 N11 N12

400 –

500

N5 N7 N8 N9 N1

0

N11 N11 N12

4.6.2. Simbol kekasaran permukaan dan tanda pengerjaan

Simbol dasar

Dibentuk dari 2 garis bersudut 60 , yang salah

satu sisinya lebih panjang. Dipakai untuk

penandaan kekasaran permukaan pada

proses pengerjaan secara umum , tidak

menyatakan proses pengerjaan.

Simbol dasar yang dilengkapi garis penutup

Dipakai untuk penandaan kekasaran

permukaan pada proses pemesinan yang

menghasilkan bram seperti dibubut, di sekrap

atau di milling

Page 61: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 60 dari 67

Simbol dasar yang dilengkapi lingkaran

Dipakai untuk penandaan kekasaran

permukaan pada bagian yang tidak

mengalami proses pengerjaan lebih lanjut

Keterangan tambahan pada simbol

b

a e (f)

c d

a : Tingkat kekasaran atau harga kekasaran

b : Proses pengerjaan

c : Kelebihan ukuran yang dikehendaki

d : Arah alur / bekas pengerjaan potong

e : Panjang untuk standar pengujian

(f) : Jenis harga kekasaran yang lain (dalam

kurung)

dipole

s

Pengerjaan akhir pada permukaan yang

diberi tanda seperti gambar harus dipoles

Permukaan yang bersangkutan dikerjakan

dengan mesin ( mis : mesin bubut , mesin

gerinda dsb ) sampai mencapai N7 (tingkat

kekasaran tertinggi) dan akhirnya dikrom

dengan tingkat kekasaran tertinggi N5

Arah alur / bekas pengerjaan pemotongan

harus tegak lurus dengan bidang proyeksi

Page 62: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 61 dari 67

5

Ukuran harus dilebihkan sebesar 5 mm pada

permukaan yang diberi tanda seperti

gambar untuk pngerjaan selanjutnya

+5+3

0

Ukuran harus dilebihkan 5 mm, sepanjang

30 mm

(Rt=0,4

)

Penunjukan (dalam kurung ) dari

persyaratan kekasaran yang lain dari pada

yang dipakai untuk Ra. Misalnya Rt = 0,4

Tabel : Lambang arah bekas pengerjaan

Page 63: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 62 dari 67

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

Page 64: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 63 dari 67

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih

adalah untuk :

a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan

dalam tahap belajar.

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan

untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber

tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu

jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk

penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan

merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan

Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk

diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya

dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber

dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses

belajar dengan

Page 65: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 64 dari 67

mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam

membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan

dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung

proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan

Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi ( text book) buku manual

2. Lembar kerja

3. Gambar

4. Contoh tugas kerja

5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini

untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang

tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong fleksibilitas dari penggunaan

sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu,

dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber

alternatif lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang

direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak

ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

JudulPengarangPenerbit

JudulPengarangPenerbit

JudulPengarangPenerbit

:::

:::

:::

Menggambar teknikN. Sugiarto , Takeshi SatoPratnya Paramita

Technical DrawingH.C. Spencer Macmillan Company

Fitting and machinesRun Culley

Page 66: Buku Informasi.09.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO09.001.01

Judul Modul: Menggambar dan Membaca SketBuku Informasi Versi: 2007 Halaman: 65 dari 67

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

Meja gambar dan perlengkapannya

Pensil gambar

Jangka

Kertas gambar

Penghapus

Plat Penghapus