Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    1/44

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    2/44

    PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    NOMOR 100 TAHUN 2013

    TENTANG

    PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

    KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2014

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    3/44

    SALINAN

    PERATURANMENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    REPUBLIK INDONESIANOMOR 100 TAHUN 2013

    TENTANG

    PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUSBIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2014

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : bahwa untuk memberikan pengaturan lebih lanjutmengenai kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalamPeraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman Umum danAlokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014 perlumenetapkan Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana

    Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2014;Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

    dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4844);

    3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang

    nggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahunnggaran 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2012 Nomor 182, );

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 4496) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5410);

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    4/44

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentangDana Perimbangan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentangajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4863);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentangPendanaan Pendidikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 91, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentangPengelolaandan Penyelenggaraan Pendidikan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5157);

    9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;

    10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon IKementerian Negara, sebagaimana beberapa kali telahdiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56

    Tahun 2013;

    11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Pendidikan dan Kebudayaansebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikandan Kebudayaan;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASIKHUSUS BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2014.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    5/44

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

    1. Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK, adalah dana yangbersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerahtertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yangmerupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

    2. Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2014 yangselanjutnya disebut DAK Bidang Pendidikan adalah dana yang bersumberdari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuanuntuk membantu mendanai kegiatan bidang pendidikan di daerah sesuai

    dengan prioritas nasional bidang pendidikan Tahun Anggaran 2014.

    3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

    penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu.

    BAB IITUJUAN DAN RUANG LINGKUP

    Pasal 2

    DAK dialokasikan bertujuan untuk:

    a. mendukung penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9(sembilan) tahun yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhistandar pelayanan minimal dan secara bertahap memenuhi StandarNasional Pendidikan; dan

    b. mendukung pelaksanaan pendidikan menengah universal melaluipenyediaan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas danmencukupi.

    Pasal 3

    (1) Ruang lingkup DAK Bidang Pendidikan meliputi jenjang:a. Pendidikan Dasar; danb. Pendidikan Menengah.

    (2) DAK Bidang Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar yang selanjutnyadisebut DAK Bidang Pendidikan Dasar diperuntukkan bagi:

    a. SD/SDLB; danb. SMP/SMPLB

    (3) DAK Bidang Pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah yang selanjutnyadisebut DAK Bidang Pendidikan Menengah diperuntukkan bagi:a. SMA; danb. SMK.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    6/44

    BAB III

    DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR

    Pasal 4

    Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB:

    a.diprioritaskan untuk membiayai pengadaan dan distribusi buku tekspelajaran sesuai kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar sehingga kebutuhanbuku seluruh peserta didik kelas I, II, IV dan V semester II pada tahunpelajaran 2014-2015 terpenuhi.

    b.sisa DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB setelah digunakanuntuk membiayai pengadaan dan distribusi buku teks pelajaransebagaimana dimaksud pada huruf a digunakan untuk membiayaipeningkatan prasarana pendidikan dan pengadaan sarana peningkatanmutu pendidikan.

    Pasal 5

    (1) Peningkatan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4huruf b antara lain:

    a.rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar dengan tingkat kerusakan palingrendah rusak sedang beserta perabotnya.

    b.pembangunan ruang kelas baru (RKB) termasuk sanitasi danperabotnya; dan/atau

    c.pembangunan ruang perpustakaan termasuk sanitasi dan perabotnya.d.pembangunan asrama siswa dan/atau rumah dinas guru untuk daerah

    khusus beserta perabotnya.

    (2) Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksudpada Pasal 4 huruf b antara lain:

    a.peralatan pendidikan Matematika;b.peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);c.peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);d.peralatan pendidikan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;e.peralatan pendidikan Bahasa; dan/atauf. peralatan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan.

    Pasal 6

    Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SMP/SMPLB:a. diprioritaskan untuk membiayai pengadaan dan distribusi buku teks

    pelajaran sesuai kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertamasehingga seluruh peserta didik kelas VII dan VIII semester II tahun

    pelajaran 2014-2015 terpenuhi kebutuhan bukunya.

    b. sisa DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SMP/SMPLB setelah digunakanuntuk membiayai pengadaan dan distribusi buku teks pelajaran

    sebagaimana dimaksud pada huruf a digunakan untuk membiayaipeningkatan prasarana pendidikan dan pengadaan sarana peningkatanmutu pendidikan.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    7/44

    Pasal 7

    (1) Peningkatan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6huruf b antara lain:

    a. rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar dengan tingkat kerusakan palingrendah rusak sedang termasuk perabotnya;b. pembangunan ruang kelas baru (RKB) termasuk sanitasi dan

    perabotnya;

    c. pembangunan ruang perpustakaan termasuk sanitasi dan perabotnya;dan/atau

    d. pembangunan ruang kelas/ruang belajar lain (RBL) termasuk sanitasidan perabotnya.

    e.pembangunan asrama siswa dan/atau rumah dinas guru untuk daerahkhusus beserta perabotnya.

    (2) Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksudPasal 6 huruf b antara lain:

    a. peralatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);b. peralatan Matematika;c. peralatan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);d. peralatan Laboratorium Bahasa; dan/ataue. peralatan pendidikan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

    Pasal 8

    Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan penggunaan DAKBidang Pendidikan Dasar diatur oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar.

    BAB IVDAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH

    Pasal 9

    (1) Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Menengah untuk SMA meliputi antaralain:

    a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk seluruh peserta didik kelas

    X dan XI semester II tahun pelajaran 2014-2015;

    b. pembangunan prasarana pendidikan; danc. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan.

    (2) Pembangunan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1huruf b antara lain:

    a. rehabilitasi ruang kelas/ ruang belajar yang rusak beserta perabotnya;b. pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya;c. pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;d. pembangunan laboratorium beserta perabotnya;e. pembangunan ruang penunjang beserta perabonya; dan/atau

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    8/44

    f. pembangunan arama siswa dan/atau rumah dinas guru untuk daerahkhusus beserta perabotnya.

    (3) Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksuddalam ayat 1 huruf c antara lain:

    a. pengadaan peralatan laboratorium;b. pengadaan buku referensi/materi refenrensi; dan/atauc. Pengadaan peralatan olahraga dan kesenian.

    Pasal 10

    (1) Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Menengah untuk SMK meliputi antaralain:

    a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk seluruh peserta didikkelas X dan XI semester II tahun pelajaran 2014-2015;

    b. pembangunan prasarana pendidikan; danc. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan.

    (2) Pembangunan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1huruf b antara lain:

    a. rehabilitasi ruang kelas/belajar yang rusak beserta perabotnya;b. pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya;c. pembangunan ruang praktik siswa beserta perabotnya;d.

    pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;

    a. pembangunan laboratorium beserta perabotnya;e. pembangunan ruang penunjang beserta perabonya; dan/atauf. pembangunan asrama siswa dan/atau rumah dinas guru untuk daerah

    khusus beserta perabotnya.

    (3) Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksuddalam ayat 1 huruf c antara lain:

    b. pengadaan peralatan laboratorium;c. pengadaan peralatan praktik siswa;d.

    pengadaan buku referensi/materi refenrensi; dan/atau

    e. Pengadaan peralatan olahraga dan kesenian.

    Pasal 11

    Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan penggunaan DAKBidang Pendidikan Menengah diatur oleh Direktur Jenderal PendidikanMenengah.

    BAB VKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 12

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    9/44

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya

    dalam Berita Negara Republik Indonesia.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 29 November 2013

    MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

    TTD.

    MOHAMMAD NUH

    Diundangkan di Jakarta

    pada tanggal 29 November 2013

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

    REPUBLIK INDONESIA,

    TTD.

    AMIR SYAMSUDIN

    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1409

    Salinan sesuai dengan aslinya,Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

    TTD.

    Ani Nurdiani AzizahNIP 19581201 198503 2 001

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    10/44

    PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    NOMOR 13 TAHUN 2014

    TENTANG

    PERUBAHAN ATAS PERMENDIKBUD NOMOR 100 TAHUN

    2013 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

    KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2014

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    11/44

    1

    SALINAN

    PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 13 TAHUN 2014

    TENTANG

    PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANNOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG

    PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS

    BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2014

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan Dana AlokasiKhusus Tahun Anggaran 2014 perlu menetapkan

    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentangPerubahan atas Peraturan Menteri Pendidiakn danKebudayaan Nomor 100 tahun 2013 tentang PetunjukTeknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus BidangPendidikan Tahun Anggaran 2014;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

    sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

    3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentangnggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahunnggaran 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2012 Nomor 182, );

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

    Standar Nasional Pendidikan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

    Nomor 4496) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5410);

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    12/44

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentangDana Perimbangan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentangajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4863);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentangPendanaan Pendidikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 91, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentangPengelolaandan Penyelenggaraan Pendidikan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5157);

    9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;

    10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon IKementerian Negara, sebagaimana beberapa kali telahdiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56

    Tahun 2013;

    11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Pendidikan dan Kebudayaansebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikandan Kebudayaan;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

    KEBUDAYAAN TENTANG PERUBAHAN ATASPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNISPENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANGPENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2014.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    13/44

    Pasal I

    Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan KebudayaanNomor 100 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana

    Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2014,

    diubah sebagai berikut:

    1. Ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf a diubah sehingga Pasal 9 berbunyisebagai berikut:

    Pasal 9

    (1)Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Menengah untuk SMA meliputi antaralain:

    a. pengadaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk seluruh peserta didik kelasX dan XI semester II tahun pelajaran 2014-2015;

    b. pembangunan prasarana pendidikan; danc. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan.

    (2)Pembangunan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1huruf b antara lain:

    a. rehabilitasi ruang kelas/ ruang belajar yang rusak beserta perabotnya;b. pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya;c. pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;d. pembangunan laboratorium beserta perabotnya;e. pembangunan ruang penunjang beserta perabonya; dan/atauf. pembangunan arama siswa dan/atau rumah dinas guru untuk daerah

    khusus beserta perabotnya.

    (3)Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksuddalam ayat 1 huruf c antara lain:

    a. pengadaan peralatan laboratorium;b. pengadaan buku referensi/materi refenrensi; dan/atauc. Pengadaan peralatan olahraga dan kesenian.

    2. Ketentuan Pasal 10 ayat (1) huruf a diubah sehingga Pasal 10 berbunyisebagai berikut:

    Pasal 10

    (1) Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Menengah untuk SMK meliputi antaralain:

    a. pengadaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk seluruh peserta didikkelas X dan XI semester II tahun pelajaran 2014-2015;

    b. pembangunan prasarana pendidikan; danc. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    14/44

    (2)Pembangunan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1huruf b antara lain:

    a. rehabilitasi ruang kelas/belajar yang rusak beserta perabotnya;b. pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya;c. pembangunan ruang praktik siswa beserta perabotnya;d. pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;a. pembangunan laboratorium beserta perabotnya;e. pembangunan ruang penunjang beserta perabonya; dan/atauf. pembangunan arama siswa dan/atau rumah dinas guru untuk daerah

    khusus beserta perabotnya.

    (3)Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksuddalam ayat 1 huruf c antara lain:

    b. pengadaan peralatan laboratorium;c. pengadaan peralatan praktik siswa;d. pengadaan buku referensi/materi refenrensi; dan/ataue. Pengadaan peralatan olahraga dan kesenian.

    Pasal II

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanMenteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia

    Ditetapkan diJakartapada tanggal 17 Februari 2014

    MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA

    TTD

    MOHAMMAD NUH

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    15/44

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    NOMOR: 1006/D/KP/2014

    TENTANG

    PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI

    KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH

    TAHUN ANGGARAN 2014

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    16/44

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR : 1006/D/KP/2013

    TENTANG

    PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUSBIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 100 Tahun 2013 tentangPetunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus BidangPendidikan Menengah Tahun Anggaran 2014, perlu menetapkanPeraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah KementerianPendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Pelaksanaan

    Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan MenengahTahun Anggaran 2014;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

    2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4301);

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4844);

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5361);

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    Komplek Kemdikbud, Gedung D Lt.11, Jl. Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat

    Telepon, Fax. 021-57955141, 57955141

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    17/44

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan sebagaimana telah diubah terakhir

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 71Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang DanaPerimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4575);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor165, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4593);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentangPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,

    Laporan Keterangan Kepala Daerah Kepada Dewan PerwakilanRakyat Daerah, dan Informasi Laporan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4737);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentangOrganisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4741);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang WajibBelajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4863);

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentangPendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4864);

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    18/44

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5157);

    17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi KementerianNegara,sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenNomor 91 Tahun 2011;

    18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

    19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang RencanaKerja Pemerintah Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2012 Nomor 119);

    20. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah Dalam Rangka PercepatanPembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;

    21. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentangPembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telahdiubah dengan Keputusan Presiden Nomor 5/P Tahun 2012;

    22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah;

    23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah;

    24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

    25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SekolahMenengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);

    26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) di

    Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 59 Tahun 2010;

    27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69Tahun 2012;

    28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal;

    29. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.07/2013

    tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi KhususTahun Anggaran 2014;

    30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 100

    Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Danalokasi Khusus Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2014

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    19/44

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKANMENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DANKEBUDAYAAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

    PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKANMENENGAH TAHUN ANGGARAN 2014.

    Pasal 1

    Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang PendidikanMenengah Tahun Anggaran 2014 yang selanjutnya dalam Peraturan DirekturJenderal ini disebut Juklak DAK bidang Dikmen digunakan sebagai pedoman bagidaerah penerima DAK bidang Dikmen.

    Pasal 2

    Ketentuan lebih lanjut mengenai Peraturan Direktur Jenderal ini diatur dalamPanduan Pelaksanaan DAK SMA dan Panduan Pelaksanaan DAK SMK yangmengatur tentang spesifikasi teknis bangunan dan barang yang akan diadakan.

    Pasal 3

    Juklak DAK bidang Dikmen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantumdalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal ini serta spesifikasi teknis saranadan prasarana tercantum dalam Panduan Pelaksanaan DAK SMA dan Panduan

    Pelaksanaan DAK SMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan DirekturJenderal ini.

    Pasal 4

    Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 27 Desember 2013

    DIREKTUR JENDERALPENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

    TTD

    ACHMAD JAZIDIE

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    20/44

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    NOMOR: 702/D/KEP/KP/2014

    TENTANG

    PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL

    NOMOR 1006/D/KP/2013 TENTANG PETUNJUK

    PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS

    BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    21/44

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR : 702/D/KEP/KP/2014

    TENTANG

    PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    NOMOR 1006/D/KP/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

    PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUSBIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal I Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2014 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 100 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana

    Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2014, perlu

    menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Perubahan

    Peraturan Direktur Jenderal Nomor 1006/D/KP/2013 tentang

    Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang

    Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2014;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4286);

    2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4301);

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali

    diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun

    2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

    59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4844);

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    Komplek Kemdikbud, Gedung D Lt.11, Jl. Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat

    Telepon, Fax. 021-57955141, 57955141

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    22/44

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 182);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan sebagaimana telah diubah terakhir

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

    (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 71

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang DanaPerimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4575);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

    Nomor165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4593);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentangPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,

    Laporan Keterangan Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

    Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

    Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

    Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4737);

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    23/44

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentangOrganisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4741);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang WajibBelajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4863);

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentangPendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4864);

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

    Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5157);

    17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian

    Negara,sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenNomor 91 Tahun 2011;

    18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah

    terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

    19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang RencanaKerja Pemerintah Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2012 Nomor 119);

    20. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah Dalam Rangka Percepatan

    Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;

    21. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentangPembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah

    diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 5/P Tahun 2012;

    22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

    tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

    Menengah;

    23. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

    diubah terakhir pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor

    21 tahun 2011;

    24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang

    Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah;

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    24/44

    25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

    tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah

    Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

    Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah

    Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

    26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008

    tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah

    Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);

    27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) di

    Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2010;

    28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.07/2012 tentang

    Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke

    Daerah;

    29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun

    2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan

    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69

    Tahun 2012;

    30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80

    Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal;

    31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.07/2013

    tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus

    Tahun Anggaran 2014;

    32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13

    Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 100 Tahun 2013 tentang

    Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang

    Pendidikan Tahun Anggaran 2014

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN

    MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

    KEBUDAYAAN TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

    DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH NOMOR1006/D/KP/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

    PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG

    PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2014.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    25/44

    Pasal I

    Ketentuan Lampiran dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor

    1006/D/KP/2013 tentang petunjuk pelaksanaan Penggunaan Dana Alokasi Khusus

    Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2014, diubah sebagaimana tercantum

    dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur

    Jenderal ini.

    Pasal II

    Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 21 Februari 2014

    DIREKTUR JENDERAL

    PENDIDIKAN MENENGAH

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

    TTD

    ACHMAD JAZIDIE

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    26/44

    19

    LAMPIRAN

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    NOMOR 702/D/KEP/KP/2014

    TENTANG

    PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHNOMOR 1006/D/KP/2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

    PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH

    TAHUN ANGGARAN 2014

    PETUNJUK PELAKSANAAN

    I. KETENTUAN UMUM

    Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah ini yang

    dimaksud dengan Dana Alokasi Khusus bidang Pendidikan Menengah yang

    selanjutnya disebut DAK bidang Dikmen adalah dana yang bersumber dari

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana tersebut

    dialokasikan pada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang

    merupakan bagian dari program prioritas nasional, untuk membiayai

    kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan menengah yang belum

    mencapai standar pendidikan atau percepatan pembangunan bidang

    Dikmen di daerah.

    Alokasi DAK bidang Pendidikan setiap daerah dan pedoman umum DAK

    ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan penetapan alokasi dan

    pedoman umum DAK tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK bidang Pendidikan Tahun

    2014.

    Alokasi DAK bidang Dikmen Tahun 2014 untuk SMA dan SMK sebesar

    Rp. 3.514.455.000.000 (tiga triliun lima ratus empat belas miliar empat

    ratus lima puluh lima juta rupiah). Kabupaten/Kota penerima DAK bidang

    Dikmen Tahun 2014 menyediakan dana pendamping dari APBD sesuai

    peraturan perundang-undangan.

    II. TUJUAN DAN SASARAN

    Kebijakan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 bertujuan untuk :

    1. Menyiapkan layanan pendidikan melalui peningkatan ketersediaan dan

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    27/44

    20

    keterjangkauan akses untuk jenjang pendidikan menengah.

    2. Menyiapkan layanan pendidikan yang bermutu, berkesetaraan, sertarelevan untuk jenjang pendidikan menengah.

    3. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan menengah menujupencapaian standar sarana dan prasarana.

    4. Melengkapi sarana dan prasarana jenjang pendidikan menengah gunameningkatkan daya saing dan pemberdayaan potensi daerah.

    Sasaran DAK bidang Dikmen Tahun 2014 adalah seluruh kabupaten/kota

    yang memperoleh alokasi DAK bidang Dikmen Tahun 2014 dalam upaya

    meningkatkan pelayanan pendidikan menengah. Sedangkan sasaran secara

    khusus diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan

    menengah sebagai berikut:

    1. Daerah terluar/terdepan, terpencil, dan tertinggal (daerah 3T).2. Daerah rawan bencana, daerah pesisir, dan pulau-pulau kecil.3. Daerah yang memiliki indeks properti rendah.4. Daerah yang memiliki pendapatan asli daerah yang rendah.5. Daerah yang memiliki Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah

    rendah.

    6. Daerah yang paling banyak ruang belajar sekolahnya rusak beratdan/atau sedang.

    7. Daerah yang paling banyak kekurangan ruang kelas pada sekolahmenengah.

    8. Daerah yang paling banyak kekurangan ruang perpustakaan padasekolah menengah.

    9. Daerah yang paling banyak kekurangan ruang laboratorium padasekolah menengah.

    10.Daerah yang paling banyak kekurangan ruang praktik siswa pada SMK.11.Daerah yang paling banyak kekurangan ruang penunjang pada sekolah

    menengah.

    12.Daerah yang paling banyak kekurangan asrama siswa/rumah dinas gurupada sekolah menengah.

    13.Daerah yang paling banyak kekurangan peralatan laboratorium padasekolah menengah.

    14.Daerah yang paling banyak kekurangan peralatan praktik siswa padaSMK.

    15.Daerah yang paling banyak kekurangan buku referensi/materi referensiuntuk sekolah menengah.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    28/44

    21

    Penetapan sasaran dan alokasi DAK Dikmen mengacu pada PMK Nomor

    180/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi DAK tahun 2014.

    III. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH

    1.DAK bidang Dikmen Tahun 2014 untuk SMA dan SMK dialokasikanuntuk menunjang program Pendidikan Menengah Universal yang bermutu

    dan merata.

    2.Sasaran program DAK bidang Dikmen Tahun 2014 dialokasikan bagi SMAdan SMK untuk sekolah negeri maupun swasta.

    3.DAK bidang Dikmen Tahun 2014 untuk SMA dan SMK digunakan untukkegiatan meliputi:

    a. Pengadaan dan distribusi buku teks pelajaran kurikulum 2013.b. Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan:

    (1) pengadaan peralatan laboratorium IPA/Sains;(2) pengadaan peralatan praktik siswa SMK;(3) pengadaan buku referensi/materi referensi; dan(4)

    pengadaan peralatan olahraga dan kesenian.

    c. Pembangunan prasarana peningkatan akses dan mutu pendidikan:(1) rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar yang rusak beserta

    perabotnya;

    (2) pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya;(3) pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;(4) pembangunan laboratorium IPA/Sains beserta perabotnya;(5) pembangunan ruang praktik siswa SMK beserta perabotnya;(6) pembangunan ruang penunjang beserta perabotnya; dan(7) pembangunan asrama siswa dan/atau rumah dinas guru beserta

    perabotnya dengan prioritas bagi daerah 3T, Papua, dan Papua

    Barat.

    4.Target yang akan dicapai dalam kegiatan DAK bidang Dikmen Tahun 2014untuk SMA/SMK adalah:

    a.Tersedianya buku teks pelajaran kurikulum 2013.b.Tersedianya sarana peningkatan mutu pendidikan, terdiri atas:

    (1) peralatan laboratorium IPA/Sains;(2) peralatan praktik siswa SMK;(3) buku referensi/materi referensi; dan(4) peralatan olahraga dan kesenian.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    29/44

    22

    c.Tersedianya prasarana peningkatan akses dan mutu pendidikan:(1) ruang belajar/ruang kelas dalam kondisi layak sebagai tempat

    terselenggaranya proses belajar mengajar;

    (2) ruang kelas baru beserta perabotnya;(3) ruang perpustakaan beserta perabotnya;(4) laboratorium IPA/Sains beserta perabotnya;(5) ruang praktik siswa SMK beserta perabotnya;(6) ruang penunjang beserta perabotnya; dan(7) asrama siswa dan/atau rumah dinas guru beserta perabotnya

    dengan prioritas bagi daerah 3T, Papua, dan Papua Barat.

    5.Asas umum dalam pelaksanaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014meliputi:

    a. Efisien, berarti pelaksanaan DAK bidang Dikmen harus diusahakandengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai

    sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat

    dipertanggungjawabkan.

    b. Efektif, berarti pelaksanaan DAK bidang Dikmen harus sesuai dengankebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat

    yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

    c. Transparan, berarti menjamin adanya keterbukaan yangmemungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan

    informasi mengenai pengelolaan DAK bidang Dikmen.

    d. Akuntabel, berarti pelaksanaan kegiatan DAK bidang Dikmen dapatdipertanggungjawabkan.

    e. Kepatutan, yaitu penjabaran program/kegiatan DAK bidang Dikmenharus dilaksanakan secara realistis dan proporsional.

    f. Manfaat, berarti pelaksanaan program/kegiatan DAK bidang Dikmenyang sejalan dengan prioritas nasional yang menjadi urusan daerah

    dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi dan secara riil dirasakan

    manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat.

    IV. PERENCANAAN TEKNISMekanisme pengalokasian DAK bidang Dikmen Tahun 2014 untuk SMA dan

    SMK dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

    1. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah merekapitulasi indeks teknisberdasarkan masukan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

    2. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah mengusulkan indeks teknis

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    30/44

    23

    program DAK bidang Dikmen tahun 2014 kepada Kementerian

    Keuangan.

    3. Berdasarkan indeks fiskal, indeks wilayah, dan indeks teknis,Kementerian Keuangan menentukan alokasi anggaran untuk masing-

    masing Kabupaten/Kota dengan persetujuan DPR.4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pemetaan kondisi sarana

    dan prasarana sekolah.

    5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan seleksi terhadap sekolahcalon penerima DAK bidang Dikmen berdasarkan hasil pemetaan sarana

    dan prasarana sekolah.

    6. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi terhadapsekolah calon penerima DAK bidang Dikmen.

    7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan sasaran sekolahpenerima DAK bidang Dikmen 2014 sesuai dengan kondisi dan

    kebutuhan sekolah melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

    Kabupaten/Kota.

    V. KRITERIA SMA DAN SMK PENERIMA DAK BIDANG PENDIDIKANMENENGAH TAHUN 2014

    A.Kriteria Umum:1. Diprioritaskan bagi sekolah yang mempunyai jumlah siswa yang

    cenderung stabil atau meningkat.

    2. Sekolah memiliki kepala sekolah definitif. Untuk kepala sekolahswasta tidak boleh dirangkap oleh pembina/pengurus/pengawas

    yayasan.

    3. Khusus untuk sekolah yang dikelola oleh masyarakat harus memilikiizin operasional dan diprioritaskan bagi sekolah yang sudah

    terakreditasi.

    4. Bangunan sekolah berada di atas lahan milik sendiri (milikPemerintah Daerah untuk sekolah negeri, milik yayasan untuk

    sekolah swasta) yang dibuktikan dengan sertifikat atau bukti

    peralihan hak (akte jual beli, akte hibah, akte ikrar wakaf, akte

    peralihan hak dan/atau akte pelepasan hak) yang disahkan oleh

    pejabat yang berwenang atau Surat pernyataan pelepasan hak atas

    tanah adat (Khusus Provinsi Papua/Papua Barat) oleh pihak yang

    berwenang/dokumen lain sesuai dengan peraturan dan ketentuan

    daerah atas nama Pemda/ Dinas Pendidikan

    Kabupaten/Kota/Yayasan.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    31/44

    24

    5. Sekolah telah mengisi Data Pokok Pendidikan Menengah(Dapodikmen) dalam sistem pendataan online yang dikembangkan

    oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.

    Pada laman http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id.

    B.Kriteria Khusus:1. Pengadaan dan distribusi buku teks pelajaran untuk kelas X dan kelas

    XI semester II tahun pelajaran 2014/2015 sesuai dengan kurikulum

    2013, sehingga buku kurikulum 2013 terpenuhi kebutuhannya.

    2. Rehabilitasi diperuntukkan bagi sekolah yang membutuhkanrehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan sedang dan/atau

    berat. Dalam hal terdapat ruang penunjang yang rusak sedang

    dan/atau rusak berat dan menyatu dengan ruang belajar yang akan

    direhabilitasi maka ruang tersebut dapat disertakan dalam program

    rehabilitasi ruang belajar. Perhitungan biaya estimasi rehabilitasi

    ruang belajar dilakukan oleh Konsultan Pembangunan, Tim Teknis,

    dan/atau SMK yang memiliki Program Studi Keahlian Bangunan telah

    dan ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota.

    3. Pembangunan ruang kelas baru (RKB) diprioritaskan bagi sekolahyang ruang kelasnya belum mencukupi dan memiliki lahan yang

    cukup untuk pembangunan ruang kelas baru.

    4. Pembangunan laboratorium IPA/Sains diprioritaskan bagi sekolahyang belum mempunyai laboratorium IPA/Sains dan memiliki lahan

    yang cukup untuk pembangunan laboratorium IPA/Sains.

    5. Pembangunan ruang praktik siswa diprioritaskan bagi SMK yangbelum mempunyai ruang praktik siswa sesuai paket keahlian yang

    dibuka dan memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan ruang

    praktik siswa.

    6. Pembangunan perpustakaan diprioritaskan bagi sekolah yang belummempunyai perpustakaan dan memiliki lahan yang cukup untuk

    pembangunan perpustakaan.

    7. Pembangunan ruang penunjang diprioritaskan bagi sekolah yangbelum mempunyai ruang penunjang sesuai standar sarana dan

    prasarana serta memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan

    ruang penunjangan.

    8. Jika sekolah tidak memiliki lahan yang cukup, maka pembangunanprasarana dapat dilakukan bertingkat, dengan ketentuan konstruksi

    bangunan yang sudah ada telah memenuhi persyaratan untuk

    bangunan bertingkat.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    32/44

    25

    9. Pembangunan asrama siswa/rumah dinas guru dapat dilaksanakanjika kebutuhan rehabilitasi ruang belajar telah selesai dan terpenuhi.

    Pembangunan asrama siswa/rumah dinas guru diprioritaskan bagi

    daerah 3T, Papua, dan Papua Barat yang sekolahnya membutuhkan,

    memiliki lahan yang cukup, dan Pemda sanggup menyediakan danaoperasional asrama siswa/rumah dinas guru.

    10.Pengadaan peralatan laboratorium IPA/Sains, peralatan praktik siswaSMK, peralatan olah raga, dan/atau peralatan kesenian diprioritaskan

    bagi sekolah yang belum mempunyai peralatan tersebut.

    11.Pengadaan buku referensi/materi referensi diprioritaskan untuksekolah yang belum mempunyai buku referensi/materi referensi atau

    sekolah yang memiliki buku referensi/materi referensi dalam jumlah

    yang kurang dari kebutuhan.

    VI. PENYALURAN DANA DAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKANMENENGAH TAHUN 2014

    A.Penyaluran Dana:1. DAK bidang Dikmen Tahun 2014 disalurkan dengan cara

    pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara (Pemerintah Pusatc.q Kementerian Keuangan) ke Rekening Kas Umum Daerah

    (kabupaten/kota);

    2. Mekanisme dan tata cara mengenai penyaluran DAK bidang DikmenTahun 2014 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-perundangan.

    B.PelaksanaanPelaksanaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 diatur sebagai berikut:

    1. Pengadaan Buku Teks Pelajaran kurikulum 2013 menggunakan mekanismepemilihan penyedia barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;

    2. Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan menggunakan mekanismepemilihan penyedia barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;

    3. Pembangunan Prasarana peningkatan akses dan mutu pendidikanmenggunakan mekanisme Swakelola oleh kelompok masyarakat di

    lingkungan sekolah sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

    tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.

    Pembangunan dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat

    melalui Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) sesuai dengan prinsip

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    33/44

    26

    manajemen berbasis sekolah. Khusus untuk daerah 3T, daerah Papua, dan

    daerah Papua Barat dapat menggunakan mekanisme pemilihan penyedia

    barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

    Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.

    VII. ACUAN PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 20141. Penggunaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 untuk SMA dan SMK,

    untuk pengadaan sarana serta pembangunan prasarana peningkatan

    akses dan mutu pendidikan mengacu pada pedoman teknis yang

    ditetapkan oleh Direktur Pembinaan SMA dan Direktur Pembinaan SMK.

    2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 1 merupakan acuanminimal dalam pelaksanaan DAK bidang Dikmen untuk SMA dan SMK.

    3. Penggunaan dana untuk merealisasi program sebagaimana dimaksudpada butir 1 harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan

    dan kebocoran keuangan negara, untuk itu perlu mempertimbangkan:

    a. kemanfaatan dan keberdayagunaan bagi sekolah;b. kualitas;c. kemudahan perawatan;d. ketersediaan bahan dan alat; dane. jangka waktu penggunaan (masa pakai/umur teknis).

    4. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentangDana Perimbangan, DAK bidang Dikmen Tahun 2014 digunakan untuk

    membiayai kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis DAK bidang Dikmen

    Tahun 2014.

    VIII. KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAI DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAHDAN PEMENUHANNYA

    A.Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK bidang Dikmen:1. administrasi kegiatan;2. penyiapan kegiatan fisik;3. penelitian;4. pelatihan (kecuali pelatihan penggunaan alat yang diadakan dan

    disyaratkan); dan5. perjalanan dinas.

    B.Pemenuhan biaya yang tidak dapat dibiayai DAK bidang DikmenKegiatan-kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK bidang Dikmen

    sebagaimana dimaksud pada huruf A, dibebankan pada APBD atau

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    34/44

    27

    sumber pembiayaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan perundang-

    undangan.

    IX. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

    A.Direktorat Jenderal Pendidikan MenengahDalam pelaksanaan DAK bidang Dikmen, Direktorat Jenderal Pendidikan

    Menengah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Menyusun kebijakan dan program pendidikan yang dibiayai melaluiDAK bidang Dikmen.

    2. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan.3. Menyusun Pedoman Teknis.4. Melakukan Sosialisasi.5. Melakukan Supervisi.6. Menerima Laporan.

    B.Pemerintah ProvinsiPemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi mempunyai

    tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    1. Mengkoordinasikan sosialisasi pelaksanaan DAK bidang Dikmen bagikabupaten/kota sebagai tindak lanjut sosialisasi di tingkat pusat

    dengan mengundang narasumber dari institusi yang relevan.

    2. Melaksanakan supervisi dan monitoring serta penilaian terhadappelaksanaan DAK bidang Dikmen di kabupaten/kota.

    3. Menerima laporan dari dinas pendidikan kabupaten/kota.4. Melaporkan hasil analisis supervisi dan monitoring pelaksanaan

    program DAK bidang Dikmen kepada Menteri Pendidkan dan

    Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

    C.Pemerintah Kabupaten/Kota1. Menganggarkan dana pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya

    10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya,

    sesuai dengan Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005

    tentang Dana Perimbangan.

    2. Menyediakan anggaran/dana biaya umum untuk kegiatan perencanaan,sosialisasi, pengawasan, dan biaya operasional lainnya sesuai dengan

    kebutuhan.

    3. Bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaan program DAKbidang Dikmen di tingkat kabupaten/kota.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    35/44

    28

    4. Melaporkan rangkuman pelaksanaan program DAK bidang DikmenTahun 2014 kepada Kementerian Keuangan, Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Dalam Negeri.

    D.Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota1. Membuat rencana alokasi jumlah SMA dan SMK yang akan menerima

    program DAK bidang Dikmen tahun 2014 dengan mempertimbangkan

    data kebutuhan yang terbaru.

    2. Membentuk Tim Teknis untuk melakukan pemetaan dan pendataankondisi sarana dan prasarana peningkatan akses dan mutu

    pendidikan di sekolah serta menyiapkan dokumen perencanaan awal.

    3. Melakukan sosialisasi kegiatan DAK bidang Dikmen kepada seluruhsekolah.

    4. Menetapkan nama-nama SMA dan SMK penerima DAK bidang DikmenTahun 2014 dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan

    salinannya disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan

    Menengah, Bupati/Walikota, serta Dinas Pendidikan Provinsi

    setempat.

    5. Melakukan perjanjian kerja sama dengan panitia pembangunansekolah (P2S) dalam pelaksanaan pembangunan prasarana

    peningkatan akses dan mutu pendidikan yang dilakukan dengan

    swakelola.Khusus untuk daerah 3T, daerah Papua, dan daerah PapuaBarat yang menggunakan mekanisme pemilihan penyedia barang/jasa

    sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya, maka perjanjian

    kerjasama dilakukan antara Dinas Pendidikan Kab./Kota dengan

    Pihak Penyedia Barang/Jasa;

    6. Melaksanakan kegiatan program DAK bidang Dikmen sesuai denganmekanisme yang diatur dalam Peraturan Presiden nomor 54 Tahun

    2010 dan perubahannya serta bertanggung jawab mutlak atas proses

    dan hasil pengadaan barang/jasa.

    7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menyusun pelaporankegiatan DAK bidang Dikmen dengan mengacu pada Surat Edaran

    Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

    Bappenas, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor

    0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ

    Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan

    Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK.

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    36/44

    29

    8. Menggandakan Petunjuk Teknis, Petunjuk Pelaksanaan, dan PanduanPelaksanaan Program DAK bidang Dikmen Tahun 2014 yang telah

    ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan

    mendistribusikan kepada seluruh sekolah penerima program DAK

    bidang Dikmen Tahun 2014.9. Melaporkan penggunaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 kepada

    Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi.

    10.Membentuk Panitia Pemeriksa dan Penerima Hasil Pekerjaan sesuaidengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

    dan perubahannya.

    11.Mencatat hasil DAK bidang Dikmen Tahun 2014 sebagai aset daerahbagi sekolah negeri dan menyerahkan aset kepada yayasan bagi

    sekolah swasta.

    12.Melaporkan hasil perencanaan penganggaran serta keterlaksanaankegiatan dan penyerapan anggaran pada Sistem Aplikasi DAK (SIDAK)

    Pendidikan Menengah.

    E.Dewan Pendidikan Kabupaten/KotaDewan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas dan fungsi sesuai

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

    dan Penyelenggaraan Pendidikan. Terkait program DAK bidang Dikmen

    Tahun 2014, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota memiliki tugas dan

    tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan

    akuntabilitas pelaksanaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 di tingkat

    Kabupaten/Kota.

    F.Satuan Pendidikan1. Menyusun analisis kebutuhan dan kondisi sarana dan prasarana yang

    ada di sekolahnya untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan

    Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi.

    2. Membentuk dan menetapkan P2S yang terdiri atas unsur sekolah danunsur kelompok masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan. Susunan P2S terdiri dari

    penanggung jawab (kepala sekolah), ketua (unsur kelompok

    masyarakat), sekretaris, bendahara, serta tim perencana, pelaksana

    dan pengawas.

    3. Mencatat hasil pelaksanaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 sebagaiinventaris sekolah.

    4. Memanfaatkan bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK untuk

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    37/44

    30

    menunjang kegiatan belajar mengajar.

    5. Merawat dan memelihara bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK.6. Menyampaikan laporan pelaksanaan dan hasil pembangunan

    prasarana peningkatan akses dan mutu pendidikan.

    G.Komite SekolahKomite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan Keputusan

    Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan

    Pendidikan dan Komite Sekolah. Terkait program DAK bidang Dikmen

    Tahun 2014, Komite Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab

    melakukan pengawasan dalam rangka terciptanya transparansi dan

    akuntabilitas pelaksanaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 dalam

    lingkup sekolah.

    H.Panitia Pembangunan Sekolah (P2S)Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) terdiri atas unsur sekolah dan

    masyarakat, yang mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Melakukan persiapan dan perencanaan teknis pelaksanaanrehabilitasi ruang belajar rusak termasuk perabotnya dan/atau

    pembangunan ruang kelas baru (RKB) termasuk perabotnya

    dan/atau pembangunan ruang laboratorium termasuk perabotnya

    dan/atau pembangunan ruang praktik siswa SMK termasuk

    perabotnya dan/atau ruang perpustakaan termasuk perabotnya

    dan/atau pembangunan ruang penunjang termasuk perabotnya.

    2. Melaksanakan rehabilitasi ruang belajar rusak termasuk perabotnyadan/atau pembangunan ruang kelas baru (RKB) termasuk

    perabotnya dan/atau pembangunan ruang laboratorium termasuk

    perabotnya dan/atau pembangunan ruang praktik siswa SMK

    termasuk perabotnya dan/atau ruang perpustakaan termasuk

    perabotnya dan/atau pembangunan ruang penunjang termasuk

    perabotnya dengan mekanisme swakelola, serta sesuai dengan

    standar dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

    3. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan segala kegiatanberkenaan dengan kegiatan rehabilitasi atau pembangunan baik

    administrasi keuangan maupun teknis. Buku-buku yang digunakan

    untuk mencatat keluar masuknya dana dan dokumentasi lainnya

    harus berada di sekolah.

    4. Menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan realisasipenggunaan dana dan pelaksanaan rehabilitasi atau pembangunan

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    38/44

    31

    yang menggunakan dana tersebut serta hasil pembangunan kepada

    kepala sekolah, dan anggota masyarakat.

    X. PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 2014UNTUK SMA DAN SMK

    1. DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2014 diprioritaskan untukpengadaan dan distribusi buku teks pelajaran kurikulum 2013 dan

    sisanya digunakan untuk:

    a. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan; dan/ataub. pembangunan prasarana peningkatan akses dan mutu pendidikan.

    2. Alokasi biaya satuan kegiatan/komponen untuk SMA dan SMK (sudahtermasuk biaya pendamping minimal 10 %) mengacu pada rincian tabel

    berikut:

    Tabel 1.2 Biaya Satuan Kegiatan SMA

    NO KEGIATAN/KOMPONEN SATUAN BIAYA SATUAN

    1 Pengadaan buku kurikulum 2013 (9 mata

    pelajaran (mapel) per siswa termasuk

    buku pegangan guru 9 mapel

    @ 2 set/sekolah) 1)

    Paket Rp. 150.000,-

    2 Pembangunan Ruang Kelas Baru termasuk

    perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 13%

    Ruang Rp. 175.000.000,-

    3 Rehabilitasi Berat termasuk perabot2)

    Proporsi Perabot Maksimal 5%Paket Rp. 105.000.000,-

    4 Rehabilitasi Sedang termasuk perabot2)

    Proporsi Perabot Maksimal 5%Paket Rp. 65.000.000,-

    5 Pembangunan Perpustakaan termasuk

    perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 15%

    Ruang Rp. 240.000.000,-

    6 Pembangunan Laboratorium IPA termasuk

    perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 10%

    Ruang Rp. 290.000.000,-

    7 a. Pembangunan ruang penunjang fungsikantor 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 10%

    Ruang Rp. 350.000.000,-

    b. Pembangunan ruang penunjang ,Ruang guru) 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 10%

    Ruang Rp. 350.000.000,-

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    39/44

    32

    NO KEGIATAN/KOMPONEN SATUAN BIAYA SATUAN

    8 Asrama siswa 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 13%Unit Rp. 410.000.000,-

    9 Rumah Dinas Guru 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 14%

    Unit Rp. 185.000.000,-

    10 Peralatan Laboratorium IPA 3) Paket Rp. 100.000.000,-

    11 Peralatan Olah raga dan/atau kesenian 3) Paket Rp. 20.000.000,-

    12 Buku Referensi/materi referensi 4) Paket Rp. 10.000.000,-

    Keterangan:

    1) Alokasi biaya satuan tersebut di atas merupakan harga estimasi besaran biaya yang

    dapat disesuaikan dengan unit costharga eceran tertinggi (HET).

    2) Alokasi biaya satuan untuk masing-masing kab/kota dihitung dengan mengalikan

    biaya satuan masing-masing kegiatan dengan Indeks Kemahalan Konstruksi

    Provinsi dan kabupaten/kota Tahun 2013 sesuai dengan Katalog BPS: 7102025

    dibagi angka 100 (seratus). Khusus untuk daerah 3T, daerah Papua, dan daerah

    Papua Barat, alokasi biaya satuan tersebut diatas berfungsi sebagai estimasi yang

    merupakan perkiraan besaran biaya yang dapat disesuaikan dengan harga yang

    ditetapkan oleh dinas pekerjaan umum setempat dan disahkan oleh

    bupati/walikota dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

    3) Alokasi biaya satuan untuk masing-masing kab/kota dihitung dengan mengalikan

    biaya satuan peralatan laboratorium, olah raga, dan kesenian dengan Indeks Biaya

    Pendidikan sesuai dengan Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009, bagi daerahpemekaran mengikuti indeks daerah asal pemekaran. Alokasi biaya satuan

    tersebut merupakan biaya maksimal untuk satu sekolah per kelompok peralatan

    laboratorium, olah raga, dan kesenian yang diadakan sesuai dengan kebutuhan

    sekolah. Khusus untuk daerah 3T, daerah Papua, dan daerah Papua Barat, alokasi

    biaya satuan tersebut diatas berfungsi sebagai estimasi yang merupakan perkiraan

    besaran biaya yang dapat disesuaikan dengan harga yang ditetapkan oleh dinas

    pekerjaan umum setempat dan disahkan oleh bupati/walikota dengan mengacu

    pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

    4) Alokasi biaya satuan maksimal per paket

    Tabel 1.3 Biaya Satuan Kegiatan SMK

    NO KEGIATAN/KOMPONEN SATUAN BIAYA SATUAN

    1 Pengadaan buku kurikulum 2013

    (9 mapel per siswa termasuk buku

    pegangan guru 9 mapel @ 2 set/sekolah) 1)

    Paket Rp. 150.000,-

    2 Pembangunan Ruang Kelas Barutermasuk perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 13%

    Ruang Rp. 159.000.000,-

    3 Rehabilitasi Berat termasuk perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 5% Paket Rp. 92.000.000,-

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    40/44

    33

    NO KEGIATAN/KOMPONEN SATUAN BIAYA SATUAN

    4 Rehabilitasi Sedang termasuk perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 5%Paket Rp. 60.000.000,-

    5 Pembangunan Perpustakaan termasuk

    perabot2

    )Proporsi Perabot Maksimal 15%

    Ruang Rp. 242.000.000,-

    6 Pembangunan Laboratorium Sains

    termasuk perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 10%

    Ruang Rp. 155.000.000,-

    7 Pembangunan Ruang Praktik Siswa

    termasuk perabot 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 10%

    Ruang Rp. 232.000.000,-

    8 a. Pembangunan ruang Administrasidan Perkantoran 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 10%

    Ruang Rp. 540.000.000,-

    b. Pembangunan ruang guru 2)Proporsi Perabot Maksimal 10%

    Ruang Rp. 232.000.000,-

    9 Asrama siswa 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 13%Unit Rp. 410.000.000,-

    10 Rumah Dinas Guru 2)

    Proporsi Perabot Maksimal 14%Unit Rp. 185.000.000,-

    11 Peralatan Laboratorium Sains 3) Paket Rp. 100.000.000,-

    12 a. Pengadaan peralatan praktik siswaBidang keahlian teknologi dan

    rekayasa 4 dan 5)

    Paket Rp. 200.000.000,-

    b. Pengadaan peralatan praktik siswaBidang keahlian non teknologi dan

    rekayasa 4 dan 5)

    Paket Rp. 100.000.000,-

    13 Peralatan Olah raga dan/atau kesenian 3) Paket Rp. 20.000.000,-

    14 Buku Referensi/materi referensi 5) Paket Rp. 10.000.000,-

    Keterangan

    1) Alokasi biaya satuan tersebut di atas merupakan harga estimasi besaran biaya yang

    dapat disesuaikan dengan unit costharga eceran tertinggi (HET).

    2) Alokasi biaya satuan untuk masing-masing kab/kota dihitung dengan mengalikan

    biaya satuan masing-masing kegiatan dengan Indeks Kemahalan Konstruksi

    Provinsi dan kabupaten/kota Tahun 2013 sesuai dengan Katalog BPS: 7102025

    dibagi angka 100 (seratus). Khusus untuk daerah 3T, daerah Papua, dan daerah

    Papua Barat, alokasi biaya satuan tersebut diatas berfungsi sebagai estimasi yang

    merupakan perkiraan besaran biaya yang dapat disesuaikan dengan harga yang

    ditetapkan oleh dinas pekerjaan umum setempat dan disahkan oleh

    bupati/walikota dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

    3) Alokasi biaya satuan untuk masing-masing kab/kota dihitung dengan mengalikan

    biaya satuan peralatan laboratorium, olahraga, dan kesenian dengan Indeks Biaya

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    41/44

    34

    Pendidikan sesuai dengan Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009, bagi daerah

    pemekaran mengikuti indeks daerah asal pemekaran. Alokasi biaya satuan

    tersebut merupakan biaya maksimal untuk satu sekolah per kelompok peralatan

    laboratorium, olahraga, dan kesenian atau yang diadakan sesuai dengan

    kebutuhan sekolah. Khusus untuk daerah 3T, daerah Papua, dan daerah Papua

    Barat, alokasi biaya satuan tersebut diatas berfungsi sebagai estimasi yang

    merupakan perkiraan besaran biaya yang dapat disesuaikan dengan harga yang

    ditetapkan oleh dinas pekerjaan umum setempat dan disahkan oleh

    bupati/walikota dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

    4) Jumlah paket yang dapat diterima sekolah maksimal 2 (dua) paket disesuaikan

    dengan kebutuhan pada masing-masing paket keahlian yang ada pada sekolah.

    5) Biaya satuan maksimal per paket

    XI. SOSIALISASI DAN SUPERVISIImplementasi DAK bidang Dikmen harus dapat dilaksanakan tepat sasaran

    dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengingat DAK bidang Dikmen

    memiliki peran penting dalam penyediaan layanan dasar pendidikan

    menengah. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi dan supervisi sebagai

    sarana Quality Assurance.

    Sosialisasi dan supervisi memiliki peran penting untuk peningkatan

    efektifitas dan efisiensi pelaksanaan DAK bidang Dikmen. Hal tersebut

    memiliki korelasi yang erat, pemahaman program DAK bidang Dikmen

    antara lain tugas dan tanggung jawab, mekanisme pelaksanaan, pelaporan

    serta peraturan-peraturan yang terkait dengan DAK bidang Dikmen dengan

    implementasi. Dengan adanya sosialisasi yang benar diharapkan dapat

    meminimalisir kesalahan dalam implementasi. Pelaksanaan sosialisasi dan

    supervisi dapat dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat pusat yaituDirektorat Jenderal Pendidikan menengah melalui Direktorat Pembinaan

    SMA dan Direktorat Pembinaan SMK sampai dengan tingkat daerah yaitu

    dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan tupoksi

    masing-masing instansi.

    XII. PENGENDALIAN DAN PENGAWASANA.Pelaporan

    Laporan pelaksanaan DAK bidang Dikmen Tahun 2014 dilakukan secara

    berjenjang, mulai dari laporan tingkat sekolah, laporan kabupaten/kota,

    dan laporan pusat sesuai dengan peraturan perundangan:

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    42/44

    35

    1. Tingkat Sekolaha.Panitia Pembangunan Sekolah membuat laporan mingguan,

    bulanan dan laporan akhir.

    1) Laporan MingguanLaporan mingguan merupakan laporan kemajuan pekerjaanfisik.

    2) Laporan BulananLaporan bulanan meliputi laporan keuangan dan laporan fisik.

    3) Laporan AkhirLaporan akhir meliputi laporan keuangan dan laporan fisik,

    disertai dengan uraian masalah yang dihadapi dan solusi yang

    ditempuh, serta melampirkan dokumentasi foto hasil

    rehabilitasi ruang belajar, pembangunan ruang kelas baru,

    pembangunan laboratorium, pembangunan ruang praktik siswa,

    pembangunan perpustakaan, pembangunan ruang penunjang

    lainnya dan pembangunan asrama siswa/rumah dinas guru

    pada kemajuan pekerjaan 0%, 30%, 60% dan 100% dari total

    pelaksanaan kegiatan. Dalam laporan akhir, disertakan file foto

    kegiatan dalam CD.

    b.Panitia Pembangunan Sekolah menyerahan hasil pekerjaan yangdituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Hasil

    Pekerjaan kepada Kepala Sekolah.

    c.Kepala Sekolah melaporkan hasil pelaksanaan rehabilitasi danpembangunan prasarana program DAK kepada Dinas Pendidikan

    kabupaten/kota.

    2. Tingkat Kabupaten/Kotaa.Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota merangkum laporan

    program pengadaan sarana oleh panitia/pejabat pengadaan dan

    pembangunan prasarana yang dilakukan oleh satuan pendidikan.

    b.Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota menyampaikan laporankemajuan pelaksanaan kegiatan setiap triwulan dan laporan akhir

    hasil pelaksanaan program DAK bidang Dikmen kepada

    Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan Provinsi.

    c.Bupati/Walikota menyampaikan laporan triwulan dan laporanakhir yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan

    DAK bidang Dikmen kepada:

    1) Menteri Keuangan;2) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    43/44

    36

    3) Menteri Dalam Negeri.d.Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud huruf (c)

    dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah

    triwulan yang bersangkutan berakhir.

    e.Rincian pelaporan sebagaimana dimaksud huruf (c) mengacupadaketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama

    MenteriNegara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

    BadanPerencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan,

    danMenteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE

    1722/MK07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008

    perihal PetunjukPelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan

    EvaluasiPemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

    f.Melaporkan hasil perencanaan penganggaran serta keterlaksanaankegiatan dan penyerapan anggaran pada Sistem Aplikasi DAK

    (SIDAK) Pendidikan Menengah

    3. Tingkat Provinsia.Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK

    bidang Dikmen yang dikirimkan Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

    b.Melaporkan hasil analisis laporan pelaksanaan program DAKbidang Dikmen kabupaten/kota dan hasil supervisi serta

    monitoring pelaksanaan program DAK bidang Dikmen kepada

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal

    Pendidikan Menengah.

    4. Tingkat Pusata.Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK

    bidang Dikmen yang diterima dari Bupati/Walikota dan Dinas

    Pendidikan Provinsi.

    b.Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK bidang Dikmenpada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan

    Nasional dan Menteri Dalam Negeri.

    B.Pemantauan, Evaluasi, dan Pengawasan1. Pemantauan dan Evaluasi

    Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK bidang Dikmen Tahun

    2014 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

    pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta institusi

    lain sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran

  • 5/22/2018 Buku Juknis Dan Juklak DAK 2014

    44/44

    37

    Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,

    Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor

    0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ tanggal

    21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan TeknisPelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

    2. Pengawasan.

    Pengawasan fungsional/pemeriksaan tentang pelaksanaan kegiatan

    dan administrasi keuangan program DAK bidang Dikmen Tahun

    2014 dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan dan Inspektorat Daerah.

    C.Sanksi1. Setiap orang atau sekelompok orang di setiap tingkat pelaksana

    (kabupaten/kota, sekolah, masyarakat) yang melakukan tindakan

    penyalahgunaan, dan/atau penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan

    keuangan sebagaimana tertuang dalam petunjuk Pelaksanaan ini

    serta peraturan perundang-undangan yang terkait, ditindak sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    2. Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatan dengan tidakberpedoman pada petunjuk Pelaksanaan ini serta peraturan

    perundangan lain yang terkait, merupakan penyimpangan yang akan

    dikenai sanksi hukum.

    DIREKTUR JENDERAL

    PENDIDIKAN MENENGAH

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

    TTD

    ACHMAD JAZIDIE