Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    1/45

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    2/45

    5 Hari

    Merintis Pengabdian Desa

    Tapulaga

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    3/45

    II

    KATA PENGANTAR

    =============================================================

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya

    sehingga Buku 45 Hari Merintis Pengabdian Desa Tapulaga catatan KKN

    Tematik Desa Tapulaga telah dapat diselesaikan. Buku ini merupakan laporan KKN

    kami sebagai bukti catatan kuliah dan hasil kerja yang nyata(real) sehingga nantinya

    dapat menjadi inspirasi bagi yang lain. KKN di Desa Tapulaga adalah Usulan

    Program Pengabdian Dosen Terintegrasi KKN Tematik. KKN ini dilaksanakan di

    Desa Tapulaga kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe , Provinsi Sulawesi Tenggara

    terdiri dari 7 Orang Dosen Pembimbing yaitu :

    1. Ibu Dra. Hj. Wa Kuasa, M.Hum Sebagai Ketua Tim

    2. Bapak Annas Maruf, S.T., M.T, sebagai anggota.

    3. Ibu Dr. Weka Gusmiarty Abdullah, S.P., M.P,sebagai anggota.

    4. Ibu Ilma Sarimustaqyima Rianse, S.P., M.P, sebagai anggota.

    5. Ibu Lestariwati, S.Pd.,M.Hum, sebagai anggota.

    6. Ibu Irma Magara, S.Pd, M.Hum, sebagai anggota.

    7. Bapak dr. Yusuf Musafir Kolwara, sebagai anggota.

    Mahasiswa Universitas Halu Oleo yang terlibat KKN Tematik di Desa

    Tapulaga berjumlah 13 orang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 7 orang perempuan

    Dengan Struktur sebagai berikut :

    1. Agus Saifudin sebagai Ketua (Koordinator Desa)

    2. Sitti Raoda Nuruljannah Sebagai Sekretaris.

    3.

    Misra Febriani sebagai Bendahara.

    4. Zainaldin sebagai anggota.

    5. Laode Agustian N sebagai anggota.

    6. Ikhsan sebagai anggota.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    4/45

    III

    7. Eko Okto Pianus sebagai anggota.

    8. La Ode Aris Saputra sebagai anggota.

    9. Sitti Andini Asnur sebagai anggota.

    10.Herysanti Agra Setiawati sebagai anggota.

    11.Isra Sullasmi sebagai anggota.

    12.Ruhul Mutmainnah sebagai anggota.

    13.Asih Prameswari sebagai anggota.

    Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran

    terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat

    memberi maanfaat bagi civitas akademika Universitas Halu Oleo khususnya dan bagi

    semua pihak yang membutuhkan.

    Kendari, Oktober 2015

    Penulis

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    5/45

    IV

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... I

    KATA PENGANTAR .................................................................................... II

    DAFTAR ISI ................................................................................................... IV

    SEKILAS PROGRAM 1

    PETA POTENSI DESA TAPULAGA 3

    PEMBUATAN JAMBAN APUNG DAN SEPTICTANK 10

    LOMBA MENGGAMBA 17

    KERAJINAN TANGAN 21

    BELAJAR MENGAJAR di SEKOLAH 27

    PENYULUHAN GKSODAGUSIBU 30

    KATA PENUTUP 34

    LAMPIRAN 35

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    6/45

    1

    SEKILAS PROGRAM

    =======================================================

    Pelaksanaan kegiatan KKN tematik ini terfokus pada daerah kawasan pesisir

    pantai yang pada umumnya memiliki penduduk yang bekerja sebagai nelayan serta

    memiliki kehidupan yang masih kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan.

    Pemukiman penduduk pada wilayah ini sangat di pengaruhi oleh kondisi geografis.

    Desa Tapulaga memiliki karakter topografi lingkungan permukiman yang menarik

    karena kelompok rumah masyarakat sebagian berada pada wilaya pesisir pantai dan

    sebagian kelompok rumah masyarakat berada di dataran yang tinggi. Perlakuaan yang

    diberikan terhadap pengelolaan sanitasi lingkungan tentu saja akan berbeda.Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh muka air tanah. Wilayah pesisir pantai

    memiliki muka air tanah yang tinggi sedangkan wilayah dataran tinggi memiliki

    muka air tanah rendah. Sebagian besar rumah penduduk di kawasan pantai

    menggunakan tiang kayu (rumah panggung), yang dimana kolong rumah masih di

    gunakan sebagai tempat pembuangan limbah manusia dan di gunakan untuk

    membuang sampah ke laut yang menyebabkan wilayah pesisir mnejadi kotor dan

    tercemar.

    Kami telah melakukaan Survei dan menunjukkan bahwa sebagian besar

    masyarakat dikawasan ini tidak memiliki jamban keluarga dan septic-tank yang

    sifatnya permanen. Jamban keluarga yang dimiliki masyarakat setempat, bisa di

    katakan jauh dari kata layak karena tanpa menggunakan tempat penampungan atau

    septic-tank dan bahkan masyarakat di daerah ini hanya membuat jamban dengan luas

    berkisar antara 200x150 cm serta lantai papan dengan menggunakan 4 buah tiang

    penyangga dan berada diatas air laut, sehingga limbah yang di keluarkan langsung

    jatuh ke air laut. Warga setempat membuat jamban seadanya, karena kurangnya

    pemahaman tentang sanitasi lingkungan sehat yang sangat berpengaruh pada

    kesehatan masyarakat. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak pada

    kualitas penurunan kesehatan masyarakat akibat mengkonsumsi air tanah yang

    tercemar.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    7/45

    2

    Tim KKN tematik UHO hadir dengan program pembuatan Jamban dan

    septick tank percontohan untuk di daerah pesisir. Yang dimana bertujuan untuk

    menciptakan masyarakat yang lebih sehat serta dapat menjadikan desa tapulaga

    sebagai desa percontohan dengan hadirnya jamban di ats permukaan air laut.

    Septictank adalah ruangan kedap air atau beberapa kompartemen ruangan yang

    berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan air

    yang lambat. Kondisi ini memberi kesempatan untuk terjadinya pengendapan

    terhadap suspensi benda-benda padat dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan

    organik oleh jasad anaerobik membentuk bahan-bahan larut air dan gas.

    Selain program utama diatas, kami juga melaksanakan berbagai macam

    kegiatan yang mana mengacu pada kondisi masyarakat Desa Tapulaga. Diantaranya

    adalah Lomba Menggambar, Mengajar di Sekolah, Bimbel, Pembuatan Kerajinan

    Laut, Pembuatan Peta Potensi, Penyuluhan, Seminar, Lomba Gerak Jalan, Kerja

    Bakti, Senam Pagi, Khutbah, Yasinan, Nonton layar tancap dan kegiatan lain yang

    dapat mempererat hubungan kami dengan masyarakat Desa Tapulaga.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    8/45

    3

    PETA POTENSI DESA TAPULAGA

    LATAR BELAKANG

    Peta potansi desa memiliki banyak manfaat, terutama bagi masyarakat

    desa. Pembuatan peta potensi desa dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk

    dapat mengethaui potensi desa sehingga masyarakat dapat mengerti kekurangan

    maupun kelebihan desa.

    Peta potensi yang baik adalah peta yang dapat menggambarkan dan

    mendeskripksikan keadaan suatu wilayah dengan jelas dan mudah dipahami oleh

    masyarakat. Peta potensi mencakup keadaan wilayah secara geografis, pekerjaan

    masyarakat, keadaan ekonomi masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    9/45

    4

    Pembuatan peta desa menjadi salah satu hal penting bagi suatu desa untuk

    dapat mengenal kondisi desa dengan lebih baik. Desa Tapulaga merupakan salah

    satu desa di Sulawesi Tenggara yang memerlukan adanya pembuatan peta

    potensi desa karena masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang potensi desa

    Tapulaga.

    TUJUAN KEGIATAN

    Tujuan dari pembuatan peta potensi Desa Tapulaga yaitu untuk

    mengetahui pembagian geografi Desa Tapulaga dan potensi-potensi masyarakat

    yang tinggal di desa Tapulaga.

    PROFIL DESA

    Desa merupakan suatu kesatuan masyarakat dengan batas-batas wilayah

    yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

    setempat.profil desa adalah gambaran secara keseluruhan karakter desa yang

    mencakup data-data dasar tentang masyarakat desa, sumber daya alam, sumber

    daya manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana serta perkembangan ataupun

    permasalahan desa.

    Desa Tapulaga merupakan desa yang berada di kecamatan Soropia

    kabupaten Konawe. desa Tapulaga dipimpin oleh seorang kepala desa, dan

    terbagi menjadi 3 dusun yang masing-masing memiliki kepala dusun. Seara

    geografis, desa Tapulaga merupakan daerah pesisir. Sumber daya manusia yang

    utama adalah bekerja sebagai nelayan. Beberapa data tentang desa Tapulaga

    yaitu sebagai berikut :

    1. Aktifitas Masyarakat

    a)Usaha budidaya yang paling banyak dilakukan masyarakat di dusun I

    adalah budidaya perikanan.

    b)

    Jenis pekerjaan yang ada di dusun I adalah nelayan, pegawai negeri sipil,

    dan wiraswasta

    c)Sumber Air yang terdapat di dusun I berupa air ledeng dan sumur bor.

    d)Usaha budidaya yang paling banyak dilakukan masyarakat di dusun II

    adalah budidaya perikanan

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    10/45

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    11/45

    6

    h)Karamba masyarakat, sebagai tempat penampungan ikan.

    Karamba

    i) Fasilitas rumah ibadah yaitu masjid yang bertempat di wilayah dusun II

    dan rumah Quran di wilayah dusun III. Masyarakat terutama anak-anak

    setiap sore wajib untuk mengikuti belajar quran.

    Masjid Miftahul Hikmah

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    12/45

    7

    Rumah Quran

    j) Fasilitas pendidikan yaitu SDSMP Satu atap 1 Soropia yang bertepat di

    wilayah dusun II.

    k)Pembatas dusun dan desa, jadi ada 3 pembatas sebagai penanda

    perbatasan antara dusun yang satu dengan yang lain.

    Pembatas Dusun

    3.Sumber daya manusia dan kelembagaan

    a)Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang usaha yang sedang

    dilakukan yaitu berdasarkan pengalaman.

    b)

    Karena masyarakat tidak pernah mengikuti suatu penyuluhan tentang

    usaha-usaha yang akan dilakukan, maka diperlukan suatu penyuluhan

    melalui sistem pendampingan

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    13/45

    8

    c)Masyarakat melakukan usahanya secara individual atau perorangan, tetapi

    ada juga yang secara perkelompok seperti kegiatan industri.

    d)Pembudidayaan hasil laut seperti ikan dan lobster.

    4.

    Strategi pengolahan dan pemasaran

    a)Hasil usaha masyarakat umumnya dijual kepada masyaakat ataupun

    pembeli yang dating sendiri (pengepul).

    b)Hasil usaha ada yang langsung dijual ataupun dioleh terlebih dahulu

    sebelum dijual.

    c)Hasil usaha biasa diolah dengan cara dijemur ataupun dalam betuk

    makanan siap saji.

    5.Isu dan Permasalahan Desa

    a)Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan usaha adalah lahan

    yang sempit (akibat dari perkebunan masyarakat telah dibatasi menjadi

    kawasan lindung)

    b)Kebersihan lingkungan pesisir karena adanya jamban cemplung

    c)Tidak adanya tempat pembuangan sampah sehingga banyak masyarakat

    yang membuang sampah di sembarang tempat termasuk daerah pesisir

    (pantai),

    d)

    Pembuatan jamban permanen terhambat karena kondisi ekonomi

    masyarakat,

    e)Beberapa penyakit yang timbul di masyarakat akibat debu dari jalanan

    yang sedang dalam masa perbaikan.

    f) Dalam pertanian, terhambat karena hama dan kurangnya modal untuk

    pmbelian bibit.

    g)Diharapkan bantuan dana dari pemerintah maupun swasta, diadakannya

    penyuluhan,

    h)Dilakukan kerja bakti bersama masyarakat untuk membantu pembuatan

    tempat sampah umum serta jamban sehat di atas laut (pesisir).

    6.Zonasi

    a)Potensi wiata yang trdapat didaerah sekitar desa Tapulaga adalah :

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    14/45

    9

    1)Wisata hutan lindung mangrove

    2)Wisata pulau (Bokori)

    b)Selain itu, beberapa jenis wisata yang cocok diterapkan di daerah ini

    adalah wisata berbasis ekologi/Ekowisata (diving, snorkling, pantai pasir

    putih, dan dermaga)

    c)Terdapat kebijakan/Perda yang mengatur kawasan wisata tersebut sebagai

    kawasan ekososio-wisata tetapi belum dikembangkan

    d)Tidak ada iuran yang harus dikeluarkan bagi seorang pendatang tetapi

    harus melapor kepada petugas.

    e)Bila daerah ini dijadikan wisata, penentuan tarif bagi pendatang sebagai

    biaya masuk dapat diserahkan kepada pemerintah setempat agar dapat

    dimusyawarahkan

    f) Keuntungan yang didapatkan masyarakat ketika daerah ini dijadikan

    tempat wisata yaitu :

    1)Peningkatan pendapatan masyarakat (Berdagang, pemandu wisata,

    dll)

    2)Menjual dan usaha rumah makan.

    3)Peningkatan pendapatan daerah (dari pajak/tiket masuk)

    4)

    Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana umum

    5)Peningkatan fasilitas pendidikan

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    15/45

    10

    PEMBUATAN JAMBAN APUNG DAN SEPTICTANK

    LATAR BELAKANG

    Pembuangan limbah manusia (feses) yang terjadi cukup dilakukan di tepi

    pantai, sungai, kolam, atau lubang galian sedalam 46 m untuk dijadikan WC

    sekaligus tempat pembuangan (cubluk). Sampai saat ini pun sistem tersebut masihberjalan, terutama di daerah pesisir pantai, pedesaan atau pedalaman. Hal ini

    disebabkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat pesisir, pedesaan akan

    kesehatan pada sanitasi lingkungan. Perilaku membuang tinja dan jamban

    keluarga sertaseptic tankyang dimiliki masyarakat seperti yang diuraikan diatas

    sangat tidak memenuhi syarat kesehatan dan menurunkan mutu lingkungan

    hidup. Perilaku ini terjadi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: (1) Perilaku

    kurang sehat masyarkat dengan BABS (Buang Air Besar secara Sembarangan),

    (2) kondisi lingkungan yang sering terendam air pasang, (3) masyarakat belum

    menemukan konstruksi jamban keluarga dan septic tankyang aman terhadap air

    pasang laut, (3) masyarakat tidak terampil membuat jamban keluarga danseptic

    tankyang aman terhadap air pasang.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    16/45

    11

    Pencemaran air tanah di daerah permukiman di Indonesia sudah cukup

    mengkhawatirkan. Pencemaran ini dapat terjadi karena pengelolaan air limbah,

    baik limbah rumah tangga, kurang terkendali dan ditambah kurangnya perhatian

    dari pemerintah. Selain itu, kurangnya kesadaran dari masyarakat akan efek yang

    ditimbulkan dari limbah tersebut. Berdasarkan penelitian, sekitar 70% air tanah

    di daerah pemukiman telah tercemar oleh bakteri tinja. Ironisnya, sebagian

    penduduk masih menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan

    kondisi tersebut tidak mengherankan jika penyakit seperti polio, muntaber, dan

    penyakit kulit sering mewabah.

    Pada saat ini setidaknya ada pilihan untuk teknologi dalam pengelolaan air

    limbah dari kakus yaituseptic tank

    .Septic tank

    adalah ruangan kedap air atau

    beberapa kompartemen ruangan yang berfungsi menampung dan mengolah air

    limbah rumah tangga dengan kecepatan air yang lambat. Kondisi ini memberi

    kesempatan untuk terjadinya pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat

    dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad anaerobik

    membentuk bahan-bahan larut air dan gas.

    Selain hal di atas, ada yang lebih penting dari sebuah septic tank yang

    jarang disadari, yaitu tercemarnya air sumur dan air tanah di sekitar kita dengan

    bakteri yang ada pada feses yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

    Kondisi seperti ini maka kesadaran kita akan kelestarian lingkungan dan

    perhatian pemerintah tentang pengawasan perumahan yang ramah lingkungan

    harus ditingkatkan dan tersedianya rumah yang sehat dan ramah lingkungan

    dengan pembuatanseptic tankyang ideal untuk penanganan sanitasi lingkungan.

    Kondisi sanitasi ruang tidak memadai akan penurunan kualitas lingkungan

    berupa pencemaran air tanah dan genangan permukaan yang berdampak pada

    kualitas penurunan kesehatan masyarakat akibat mengkonsumsi air tanah yang

    tercemar.

    Desa Tapulaga memiliki karakter topografi lingkungan permukiman yang

    menarik karena kelompok rumah masyarakat sebagian berada pada wilayah

    pesisir pantai dan sebagian kelompok rumah masyarakat berada di dataran yang

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    17/45

    12

    tinggi. Perlakuaan yang diberikan terhadap pengelolaan sanitasi lingkungan tentu

    saja akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh muka air tanah.

    Wilayah pesisir pantai memiliki muka air tanah yang tinggi sedangkan wilayah

    dataran tinggi memiliki muka air tanah rendah.

    Berdasarkan survei awal yang dilakukan, umumnya masyarakat belum

    memiliki septic tank dan tidak memahami pengelolaan limbah rumah tangga

    khususnya limbah kakus yakni kotoran pada manusia.

    TUJUAN KEGIATAN

    Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi tujuan dari kegiatan

    1.

    Meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat melalui penerapan jambankeluarga yang sehat dan aman terhadap air pasang

    2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat yang

    bermukim pada wilayah pantai tentang pentingnya pengelolaan sanitasi

    lingkungan yang baik di Kawasan Pesisir, pembuatan septic tank untuk

    wilayah yang memiliki muka air tanah tinggi, serta ramah lingkungan.

    3. Meningkatkan keterampilan masyarakat yang bermukim pada wilayah

    pantai di Desa Tapulaga kecamatan Soropia Kabupaten Konawe tentang

    pekerjaan pemasangan instalasi peresapan dari septic tank menuju

    peresapan.

    URAIAN KEGIATAN

    Kegiatan ini diawali dengan pembuatan desain jamban, kemudian

    pembuatan surat izin membangun, penentuan titik nol dan pengukuran lokasi

    pembangunan jamban. Pembangunan ini diresmikan oleh Camat Soropia, Kepala

    Desa Tapulaga, Kepala Puskesmas Soropia dan Rektor UHO. Selanjutnya proses

    pembangunan jamban secara bertahap sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    18/45

    13

    1. Pembuatan Desain Jamban

    Pembuatan desain jamban ini dilakukan selama dua hari dengan

    penerapan komputerisasi.

    Desain jamban apung

    2. Pembuatan Surat Izin Membangun

    Pembuatan surat izin membangun ini diperlukan sebagai landasan

    hukum yang di dalamnya menerangkan bahwa tanah yang ditetapkan sebagai

    lokasi pembangunan adalah tanah yang tidak bermasalah. Surat izin ini

    disetujui oleh Pelaksana Jabatan Kepala Desa Tapulaga, Kepala Dusun I,

    Kepala Dusun II, Kepala Dusun III, serta tokoh-tokoh masyarakat Desa

    Tapulaga.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    19/45

    14

    Surat Keterangan Tanah

    3. Pengadaan Bahan Bangunan

    Rincian bahan-bahan bangunan yang diadakan dapat dilihat pada tabel

    berikut.

    No. Nama Bahan Jumlah

    1 Pasir 1 red

    2 Batu gunung 1 red

    3 Batu merah 1 kubik4 Pasir kerikil 1 red

    5 Semen 20 zak

    6 Besi diameter 6

    7 Besi diameter 10

    8 Seng 6 lembar

    9 Closed jongkong 2 unit

    10 Tegel 25 x 25 5 dos

    11 Papan 4 m x 25 cm 15 lembar

    12 Paku seng 0,5 kg

    13 Paku 7 cm 1 kg

    14 Kalsiboard 4 lembar15 Pipa 2 inch 1 batang

    16 Pipa 3 inch 2 batang

    17 Multipleks 3 mm 4 lembar

    18 Multipleks 8 mm 2 lembar

    19 Sok L 3 inch 4 buah

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    20/45

    15

    20 Sok L 2 inch 1 buah

    21 Sok T 2 inch 3 buah

    22 Cincin beton 5 unit

    23 Kayu balok 5/7 16 batang

    24 Kayu balok 6/10 10 batang25 Kayu dolken 35 batang

    26 Cat tembok 5 kg 2 ember

    27 Cat kayu 800 ml 1 kaleng

    28 Plamir 5 kg 2 kantong

    29 Pilox 2 kaleng

    4. Penentuan Titik Nol dan Pengukuran Lokasi pembangunan Jamban

    Apung dan Septic Tank

    Penentuan titik nol merupakan proses yang dilakukan pada awal

    pembangunan jamban. Hal ini bertujuan untuk menentukan titik awal

    pembangunan sebelum kegiatan pembangunan dilakukan.

    Pengukuran Lokasi pembangunan jamban adalah tahap berikutnya

    setelah penentuan titik nol. Hal ini dilakuakan agar dimensi pembanguanan

    jamban sesuai dengan dimensi desain gambar jamban yang direncanakan.

    Pengukuran lokasi

    5. Pembangunan Jamban Apung dan Septi c Tank

    Pembangunan jamban ini diawali dengan pemasangan batu kosong

    untuk lantai kerja. Selanjutnya perakitan besi untuk septic tank, pourplat,

    tiang kolom, plat lantai, kolom praktis, dan ringbalk. Kemudian pemasangan

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    21/45

    16

    cincin beton untuk pondasi bangunan. Tahap selanjutnya pengecoran septic

    tank, pengecoran pourplat dan tiang kaki bangunan, pengecoran plat lantai,

    pemasangan dinding batu merah, plasteran, pengecoran kolom dan kolom

    praktis, pemasangan kusen pintu, pemasangan closed jongkok, pemasangan

    rangka kalsiboard dan dinding kalsiboard, pemasangan rangka atap dan

    pemasangan atap. Tahap akhir yaitu finishing (pengecatan).

    Proses pembuatan Jamban apung dan Septictank

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    22/45

    17

    LOMBA MENGGAMBAR

    LATAR BELAKANG

    Desa Tapulaga merupakan daerah pesisir pantai. Lomba mewarnai

    gambar adalah suatu wadah pengembangan daya kreativitas dan bakat seni anak.

    Pengembangan bakat seni dan daya kreativitas haruslah dilaksanakan sejak usia

    dini, dengan begitu orang tua akan lebih mengenal bakat dan minat seorang anak.

    Dengan adanya lomba mewarnai gambar, anak dipicu untuk mengembangkan

    daya kreativitas dan imajinasinya dalam pemilihan warna yang mereka suka.

    Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka memeriahkan acara KKN Tematik

    UHO 2015 juga memperingati HUT RI ke 70, kami mengadakan kegiatan

    Lomba Menggambar dan Mewarnai tingkat SD se-Desa Tapulaga dengan tema

    Ayo, Lestarikan Daerah Pesisir Desa Tapulaga.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    23/45

    18

    TUJUAN KEGIATAN

    Tujuan diadakannya lomba menggambar tingkat SD se-desa Tapulaga

    adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga

    kelestarian daerah pesisir desa Tapulaga sejak dini.

    KEGIATAN

    Lomba menggambar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran

    masyarakat tentang pentingnya melestarikan daerah pesisir sejak dini. Jadi,

    sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar. Lomba ini

    dilaksanakan pada hari minggu tanggal 23 .Agustus 2015 di dermaga depan

    masjid Miftahul Hikmah Desa Tapulaga. Jumlah peserta dalam lomba ini adalah

    24 peserta. Dengan tema Ayo, Lestarikan Daerah Pesisir Desa Tapulaga

    Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kreatifitas

    siswa-siswi SD desa Tapulaga terutama tentang indahnya daerah pesisir. Jadi,

    anak-anak diharapkan dapat melihat lebih jelas bagaimana kondisi daerah pesisir

    desa Tapulaga dan menggambarkannya sesuai dengan apa yang mereka lihat.

    Melalui kegiatan ini juga, diharapkan anak-anak dapat sadar bahwa daerah

    pesisir desa Tapulaga harus dijaga sehingga tidak akan tercemar dan dapat

    menjadi daerah wisata pesisir. Selain untuk tujuan keindahan, juga untuk tujuankesehatan. Karena daerah pesisir yang tercmar akan menyebabkan banyaknya

    penyakit di masyarakat.

    Kegiatan ini berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.30 WITA.

    Pembukaan kegiatan dihadiri oleh dosen pembimbing dan kepala Desa Tapulaga

    serta masyarakat sekitar. Kegiatan berlangsung dengan tertib dan aman. Baik

    panitia maupun peserta dapat bekerja sama dengan baik sehingga kegiatan

    berjalan dengan lancar. Pemenang lomba ini diumumkan pada malam perpisahan

    antara masyarakat desa dengan peserta KKN Tematik Desa Tapulaga. Setiap

    peserta lomba menggambar mendapatkan sertifikat sebagai peserta. Untuk para

    pemenang mendapatkan hadiah piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    24/45

    19

    DAFTAR PESERTA LOMBA MENGGAMBAR

    Untuk Kelompok Kelas 1 - 3 Sd

    1.

    Muhammad Ikmaluddin Mulyawan (Kelas 1)2. Muhammad Ilalludin Mulyawan (Kelas 1)

    3. Muhammad Imanuddin Mulyawan (Kelas 1)4. Muhammad Rifansyah (Kelas 1)

    5. Andi Nur Ramadani (Kelas 2)

    6. Aqila Nur Safira (Kelas 2)7. Awan Setiawan (Kelas 2)

    8. Andi Muhammad Faril (Kelas 3)

    9. Nur Inayah (Kelas 3)

    10.Nurhidayat (Kelas 3)11.Sitti Hardinur (Kelas 3)

    12.Sitti Nafidah Citra (Kelas 3 )

    13.

    Tiara Asmi Ramadani (Kelas 3)

    Untuk Kelompok Kelas 4 - 6 Sd

    1. Amrian Syahputra (Kelas 5)

    2. Lufita Febriana (Kelas 5)

    3. Muhammad Adrian (Kelas 5)4. Purnamasari (Kelas 5)

    5. Sendi Arfansyah (Kelas 5)

    6. Taufik Praditya Anggara (Kelas 5)7. Awal Pratama (Kelas 6)

    8. Indah Yuniarti (Kelas 6)

    9. Mirda Armadianti (Kelas 6)

    10.

    Muhammad Indra Mulyawan (Kelas 6)11.Selvi Amaliah Pratiwi (Kelas 6)

    DAFTAR PESERTA PEMENANG LOMBA MENGGAMBAR

    Untuk Kelompok Kelas 13Juara I : Tiara Asmi Ramadani (Kelas 3)

    Juara Ii : Nurhidayat (Kelas 3)

    Juara Iii : Aqila Nur Safira (Kelas 2)

    Untuk Kelompok Kelas 46

    Juara I : Indah Yuniarti (Kelas 6)

    Juara Ii : Awal Pratama (Kelas 6)Juara Iii : Amrian Syahputra (Kelas 5)

    Juara Favorit : Muhammad Indra Mulyawan

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    25/45

    20

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    26/45

    21

    KERAJINAN TANGAN

    MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT KERANG

    LATAR BELAKANG

    Desa Tapulaga merupakan daerah pesisir yang kaya akan berbagai macam kerang

    yang berbeda-beda bentuknya. Masyarakat desa Tapulaga mengonsumsi isi kerang yaitu

    sejenis hewan bertubuh lunak, sedangkan kulitnya dibuang dan menjadi limbah padat.

    Limbah kulit atau cangkang kerang ini akan terdampar disekitar pinggir pantai. Tetapi,

    pada kenyataannya limbah cangkang kerang ini dapat menghasilkan nilai kesenian yaitu

    dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan.

    Kerajinan tangan yang dibuat dengan menggunakan cangkang kerang telah banyak

    dilakukan oleh masyarakat-masyarakat. Tetapi, masyarakat desa Tapulaga belum

    melakukannya. Sehingga, menjadi salah satu program mahasiswa KKN Tematik di DesaTapulaga untuk membantu warga desa Tapulaga khususnya ibu-ibu untuk dapat

    memanfaatkan limbah ini dengan membuat kerajinan tangan. Karena selain sebagai nilai

    estetika, juga dapat dijual sebagai kerajinan tangan khas warga desa Tapulaga.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    27/45

    22

    Pemanfaatan limbah cangkang kulit kerang selain dapat digunakan untuk membuat

    suatu kerajinan, juga dapat dimanfaatkan dalam melestarikan lingkungan daerah pesisir.

    Dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang ini maka akan mengurangi pencemaran

    lingkungan daerah pesisir.TUJUAN KEGIATAN

    Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kerang dan juga mengurangi

    pencemaran lingkungan serta meningkatkan kemampuan warga desa Tapulaga dalam

    membuat kerajinan tangan dari limbah kerang.

    RINCIAN KEGIATAN

    Kegiatan pemanfaatan limbah kerang diawali dengan pencarian bahan baku yaitu

    limbah kerang. Limbah kerang dapat ditemukan di pesisir pantai, dermaga ataupun di

    bawah rumah warga. Limbah kerang akan banyak ditemukan pada saat air laut surut.1.

    Proses pengolahan kerang

    Proses pengolahan kerang yaitu sebagai berikut.

    a.

    Limbah cangkang dipilah-pilah terlebih dahulu yaitu limbah cangkang yang

    memiliki bentuk yang unik dan motif yang bagus.

    b.

    Cangkang kerang dibersihkan dengan menggunakan air yang telah dicampur

    dengan detergen.

    c.

    Didiamkan selama 1 jam

    d.

    Dikeringkan dengan cara dijemur saat siang hari sehingga baunya dapat hilang

    e.

    Setelah itu, cangkang dibersihkan dari debu. Kemudian divernis agar kelihatan

    lebih mengkilat dan menarik.

    f.

    Cangkang kerang siap untuk diproduksi menjadi kerajinan tangan.

    2.

    Pembuatan kerajinan tangan

    a.

    Bahan dan alat

    Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan yaitu lem

    fox, lem lilin, stick es krim, kertas kulit sapi, dan lilin. Alat-alat yang digunakan

    yaitu penyemprot (untuk menyemprot vernis), alat bor, kuas, dan kain beludru.

    b.

    Cara membuat

    Cangkang kerang yang telah mengkilap disusun dan dilem sesuai dengan

    kerajinan tangan yang akan dibuat. Dalam kegiatan ini, kerajinan tangan yang

    dibuat yaitu tempat tisu, lampion, dan tempat aksesoris.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    28/45

    23

    Warga Desa Tapulaga yang sedang membuat kerajinan tangan bersama

    mahasiswa KKN

    3.

    Hasil kerajinan tangan

    Tempat tisu

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    29/45

    24

    Lampion

    Vas Bunga Hias

    Tempat piring (Bosara)

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    30/45

    25

    Mahasiswa KKN membuat kerajinan tangan bersamadosen pembimbing

    HITUNG HARGA JUAL KERAJINAN

    Oleh : Dr. Weka Gusmiarti,SP,MP

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    31/45

    26

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    32/45

    27

    BELAJAR MENGAJAR di SEKOLAH

    LATAR BELAKANG

    Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan suatu program yang

    wajib dilaksanakan bagi setiap mahasiswa Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman pelatihan tugas-tugas

    keguruan secara terbimbing dan mandiri. Dalam tugas keguruan terbimbing ini

    mahasiswa PPL mendapatkan bimbingan dari guru pembimbing dan dosen

    pembimbing. Sedangkan dalam tugas-tugas keguruan mandiri, mahasiswa

    mendapatkan pengalaman dari kegiatan mengajar di dalam kelas. Kegiatan PPL

    meliputi (1) observasi dan orientasi, (2) praktik mengajar, (3) partisipasi non

    mengajar, dan (4) ujian akhir praktik mengajar. Di samping untuk melaksanakan

    PPL yang merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan, kegiatan belajar mengajar juga dapat melibatkan mahasiswa

    dari fakultas lain secara aktif untuk mendapatkan pengalaman mengajar sekaligus

    memberikan bantuan mengingat kurangnya tenaga pengajar di SMP Satu Atap 1

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    33/45

    28

    Soropia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka mahasiswa melakukan

    kunjungan SMP Satu Atap 1 Soropia untuk melaksanakan serangkaian kegiatan

    sebagaimana dimaksud.

    TUJUAN KEGIATAN

    Tujuan dari kegiatan belajar-mengajar adalah untuk melatih diri peserta

    dalam bidang kependidikan, dan juga sebagai bantuan bagi pihak sekolah karena

    kurangnya tenaga pengajar.

    KEGIATAN

    Kegiatan yang dilakukan di SMP Satu Atap 1 Soropia ini diawali dengan

    pelaksanaan observasi dan perkenalan antara mahasiswa peserta KKN dengankepala sekolah, guru-guru, dan staf di SMP Satu Atap 1 Soropia, sekaligus

    penyampaian maksud dan tujuan untuk melakukan kegiatan mengajar yang

    disetujui oleh pihak SMP Satu Atap 1 Soropia.

    1. Pelaksanaan Observasi

    Pelaksanaan observasi ini dilaksanakan oleh seluruh peserta KKN yang

    diawali dengan peninjauan kondisi SMP Satu Atap 1 Soropia. Sekolah ini

    adalah sekolah gabungan dengan SD dalam hal ini disebut sekolah satu atap.Sekolah ini terletak di atas dataran tinggi di pusat desa. Sekolah ini memiliki

    kekurangan baik dari sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana.

    Kurangnya tenaga pengajar memberikan peluang kepada peserta KKN untuk

    dapat membantu dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana yang

    kurang seperti listrik, WC, UKS, dan Ruang Ekstrakurikuler.

    2. Pelaksanaan Kegiatan Mengajar dan Kegiatan Ekstrakurikuler

    Kegiatan ini dilaksanakan di kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX.

    Peserta KKN yang melaksanakan kegiatan ini berjumlah 9 orang dengan

    rincian sebagai berikut.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    34/45

    29

    No. Nama Peserta Mata Pelajaran

    1 Agus Saifudin Penjaskes

    2 La Ode Aris Saputra TIKOM

    3 Ikhsan IPS Terpadu

    4 Eko Okto Pianus PKn

    5 Asih Prameswari IPS Terpadu

    6 Isra Sullasmi Bahasa Inggris

    7 Sitti Raodah Nurul Jannah Matematika

    8 Sitti Andini Asnur IPA Terpadu

    9 Herysanti Agra Setiawati Ekstrakurikuler (Pramuka)

    KESAN UMUM

    SMP Satu Atap 1 Soropia memberikan kesan tersendiri bagi mahasiswa

    KKN yang melaksanakan kegiatan mengajar di sekolah tersebut. SMP Satu Atap

    1 Soropia tampak dengan kesederhanaannya. Dengan keterbatasan fasilitas dan

    kurangnya tenaga pengajar tidak mengurangi semangat para guru dan siswanya

    untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hubungan harmonis terjalin

    antara sesama guru, guru dengan siswa maupun sesame siswa.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    35/45

    30

    PENYULUHAN GKSODAGUSIBU

    (GERAKAN KELUARGA SADAR OBAT DAGUSIBU)

    LATAR BELAKANG

    Dalam pengobatan, obat dapat digunakan untuk pencegahan,

    penyembuhan, pemulihan, dan peningkatan kesehatan oleh masyarakat. Tetapi,

    obat juga merupakan senyawa kimia yang jika dosisnya tidak tepat atau

    penggunaannya salah dapat menyebabkan dampak buruk bahkan kematian. Agar

    terhindar dari bahaya tersebut, maka dicanangkanlah suatu program kesehatan

    oleh organisasi yang bergerak di bidang farmasi yaitu IAI (Ikatan Apoteker

    Indonesia), dan kegiatan ini disebut dengan GKSO.

    GKSO (Gerakan Keluarga Sadar Obat) adalah program yang dicanangkanoleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang merupakan upaya bersama untuk

    meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap obat melalui sosialisasi

    DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) obat dengan benar.

    Kegiatan ini dibawakan oleh mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di bidang

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    36/45

    31

    farmasi. Farmasi merupakan suatu jurusan ilmu pendidikan yang mempelajari

    tentang obat-obatan, baik penggunaan, pembuatan maupun pelayanan kesehatan

    seperti konseling informasi obat.

    Kegiatan penyuluhan DAGUSIBU kepada masyarakat desa Tapulaga

    merupakan suatu kegiatan yang mendidik dimana tujuan khususnya yaitu

    masyarakat dapat mengetahui dengan benar penggunaan obat-obatan yang

    mereka konsumsi yang diresepkan oleh dokter.

    TUJUAN KEGIATAN

    Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat

    mengenai DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) obat dengan

    benar.

    RINCIAN KEGIATAN

    Kegiatan penyuluhan GKSO-DAGUSIBU dilaksanakan pada tanggal 17

    September 2015 bertempat di rumah kepala dusun III desa Tapulaga. Penyuluhan

    ini dirangkaikan dengan pengajian bersama ibu-ibu warga desa Tapulaga karena

    target utama dari kegiatan ini adalah ibu rumah tangga yang merupakan

    seseorang yang berperan penting pada kesehatan keluarganya.

    Kegiatan ini dbawakan oleh mahasiswa farmasi yang merupakan amanat dari

    dosen jurusan farmasi yang juga merupakan anggota dari organisasi Ikatan

    Apoteker Indonesia. Penyuluhan GKSO-DAGUSIBU merupakan kegiatan yang

    penting untuk masyarakat. Karena dapat dilihat bahwa sekarang ini, banyak

    masyarakat yang tidak mengetahui dengan benar tentang obat-obatan yang

    dikonsumsi saat sedang sakit walaupun obat tersebut adalah obat bebas atau obat

    yang diresepkan oleh dokter.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    37/45

    32

    Mahasiswa farmasi membawakan materi penyuluhan

    Pada zaman sekarang, masyarakat juga dapat menyalahgunakan obat-obatan.

    Bukan hanya narkoba bahkan obat yang dikonsumsi saat batuk juga dapat

    disalahgunakan. Contohnya dekstrometorfan yang biasa diresepkan untuk pasien

    dengan keluhan batuk, disalahgunakan sebagai obat penenang karena efeknya

    yang dapat membuat orang euforia atau sebagai antidepresan. Karena obat ini

    juga merupakan turunan morfin, maka efek samping yang ditimbulkannyapun

    sama jika digunakan dalam dosis yang berlebihan. Bahaya yang dapat

    ditimbulkan yaitu ketergantungan dan bahkan kematian. Karena hal inilah yang

    menjadi dasar bahwa penting untuk dilakukan penyulihan tentang obat-obatan

    baik dari cara memperoleh, menggunakan, menyimpan dan bahkan membuat

    obat dengan benar.

    Masyarakat desa Tapulaga menerima dengan baik penyampaian tentang

    obat-obatan melalui penyuluhan ini. Masyarakat juga bertanya mengenai hal-hal

    yang biasanya dianggap sebagai masalah kecil tetapi ternyata membahayakan

    tentang penggunaan obat-obatan. Maka melalui penyuluhan ini pula, mahasiswa

    farmasi dapat bersosialisasi kepada masyarakat, menjalankan tugasnya sebagai

    calon tenaga kesehatan yang nantinya akan bertemu dengan lebih banyak

    masyarakat dengan permasalahan yang lebih rumit.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    38/45

    33

    Masyarakat menerima materi penyuluhan

    Kegiatan ini berjalan dengan lancar karena masyarakat yang antusias dalam

    mengikuti penyuluhan ini. Hasil dari penyuluhan ini adalah masyarakat lebih

    mengenal dan mengetahui dengan benar bagaimana seharusnya kita memperoleh

    obat-obatan yaitu di apotek, penggolongan obat, menggunakan obat sesuai

    dengan petunjuk dokter dan apoteker, menyimpan obat dengan aman, serta

    membuang obat-obatan dengan benar agar tidak disalahgunakan oleh orang-

    orang yang tidak bertanggungjawab.

    Tanya-jawab antara pemateri dan masyarakat

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    39/45

    34

    KATA PENUTUP

    Demikian yang dapat kami persembahkan mengenai KKN yang telah kami

    laksanakan, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena

    terbatasnya pengetahuan dan kurangnya ilmu dari penulis.

    Terima Kasih pada semua pihak yang membantu. Teman-teman peserta KKN,

    Para Pembimbing dan Masyarakat Desa Tapulaga yang telah membantu kami dalam

    menyelesaikan Buku ini juga.

    Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik

    dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya buku ini. Semoga buku

    ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman padaumumnya.

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    40/45

    35

    LAMPIRAN

    Pembekalan di rektorat

    Peserta KKN

    Pembimbing Lapangan

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    41/45

    36

    Senam pagi dengan siswa sekolah

    Yasinan

    Melatih menari anak SD

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    42/45

    37

    lomba menari HUT RI

    Upacara HUT RI

    Lomba gerak jalan

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    43/45

    38

    Persiapan tempat lomba

    Liburan ke Bokori

    Bimbel di Posko

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    44/45

    39

    Malam Perpisahan

    Nonton Bareng di posko

    Persmian Jamban apung

  • 7/25/2019 Buku Kkn UHO Desa Tapulaga

    45/45

    Penyerahan cendera mata ke Sekolah

    Seminar KKN