30
BAB I PENDAHULUAN Jurusan Teknik Kimia Universitas Malikussaleh pertama sekali didirikan pada bulan September 1989, dengan No. SK Pendirian PS: 0584/0/1989 tanggal SK: 11 September 1989, pejabat penanda tangan SK adalah Soejoto SH. Sebagai salah satu institusi yang merupakan harapan rakyat Aceh dalam rangka peningkatan martabat rakyat Aceh yang berakhlak dan menguasai ilmu pengetahuan dan Teknologi, Jurusan Teknik Kimia Universitas Malikussaleh telah ikut memberi konstribusi dalam menciptakan sumber daya manusia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Proses pembelajaran di Fakultas Teknik berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Hingga saat ini kurikulum tersebut telah mengalami penyesuaian sebanyak tiga kali. Penyesuaian kurikulum ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, lapangan kerja dan pembangunan. Kurikulum pertama merupakan paket semester yang disusun berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pendidikan dan disesuaikan dengan kondisi Universitas Malikussaleh pada status Swasta. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Pada Kurikulum ini dijelaskan beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 ( delapan ) semester dan dapat ditempuh kurang dari 8 semester dan selama-lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah. Matakuliah terdiri muatan nasional (kurikulum inti) dan muatan lokal (kurikulum institusional) dengan kurikulum inti 40-80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana. Berdasarkan petunjuk penyesuaian kurikulum minimum dari SK Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi beserta perubahan status Universitas Malikussaleh menjadi negeri pada tahun 2001, maka disusunlah kurikulum kedua yang berdasarkan sistem kredit semester (SKS). Dimana mahasiswa wajib menyelesaikan minimal 144 SKS dan maksimal 152 SKS dengan Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 1

Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

BAB IPENDAHULUAN

Jurusan Teknik Kimia Universitas Malikussaleh pertama sekali didirikan pada bulan September 1989, dengan No. SK Pendirian PS: 0584/0/1989 tanggal SK: 11 September 1989, pejabat penanda tangan SK adalah Soejoto SH.

Sebagai salah satu institusi yang merupakan harapan rakyat Aceh dalam rangka peningkatan martabat rakyat Aceh yang berakhlak dan menguasai ilmu pengetahuan dan Teknologi, Jurusan Teknik Kimia Universitas Malikussaleh telah ikut memberi konstribusi dalam menciptakan sumber daya manusia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Proses pembelajaran di Fakultas Teknik berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Hingga saat ini kurikulum tersebut telah mengalami penyesuaian sebanyak tiga kali. Penyesuaian kurikulum ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, lapangan kerja dan pembangunan.

Kurikulum pertama merupakan paket semester yang disusun berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pendidikan dan disesuaikan dengan kondisi Universitas Malikussaleh pada status Swasta. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Pada Kurikulum ini dijelaskan beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 ( delapan ) semester dan dapat ditempuh kurang dari 8 semester dan selama-lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah. Matakuliah terdiri muatan nasional (kurikulum inti) dan muatan lokal (kurikulum institusional) dengan kurikulum inti 40-80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana.

Berdasarkan petunjuk penyesuaian kurikulum minimum dari SK Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi beserta perubahan status Universitas Malikussaleh menjadi negeri pada tahun 2001, maka disusunlah kurikulum kedua yang berdasarkan sistem kredit semester (SKS). Dimana mahasiswa wajib menyelesaikan minimal 144 SKS dan maksimal 152 SKS dengan 6 SKS matakuliah pilihan yang wajib diambil untuk menyelesaikan kesarjanaannya dan dapat memperoleh titel Sarjana Teknik (ST).

Pada tahun 2009 ini disusunlah kurikulum ketiga yang berdasarkan sistem kredit semester (SKS) dengan Pola KBK. Dimana mahasiswa wajib menyelesaikan minimal 147 SKS dan maksimal 152 SKS dengan 6 SKS matakuliah pilihan yang wajib diambil untuk menyelesaikan kesarjanaannya dan dapat memperoleh titel Sarjana Teknik (ST).

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 1

Page 2: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

BAB IIPENDIDIKAN TINGGI DAN LAPANGAN KERJA

Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional dalam menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan tinggi ini terdiri dari beberapa program studi dan diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan tinggi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara peyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum, sistem dan jenjang pendidikan telah digariskan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0124/U/1979 tanggal 8 Juni 1979 yang kemudian diperbaharui dengan Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 056/U/1944 tanggal 19 Maret 1994, Nomor: 0218/U/1995 tanggal 25 Juli 1995, dan terakhir Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 232/U/2000.

2.1. Kurikulum Pendidikan Tinggi

Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri : a). Kurikulum Inti, dan b). Kurikulum Institusional.Kurikulum Inti kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.Kurikulum Institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum Inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi. Kurikulum Inti berkisar antara 40-80 % dari jumlah SKS kurikulum program sarjana.

Kurikulum Inti dan kurikulum Institusional terdiri atas 5 kelompok matakuliah yaitu:

1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.

3. Matakuliah keahliah Berkarya (MKB)Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kerkaryaan berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasainya.

4. Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 2

Page 3: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang di perlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang di kuasai.

5. Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)Kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

2.2. Program Studi ( Jurusan ) Teknik Kimia

Jurusan Teknik Kima memberikan pendidikan kepada mahasiswa untuk menjadi sarjana Teknik Kimia yang mampu melaksanakan dan merencanakan berbagai industri/pabrik kimia, serta mempunyai kemampuan ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan di bidang Teknik Kimia. Jurusan Teknik Kimia Universitas Malikuassaleh saat ini masih mewajibkan mahasiswa menyusun Skripsi atau Tugas Akhir (TGA) dalam bentuk sebuah penelitian ilmiah yang mereka kerjakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST).

2.3. Lapangan Kerja

Lapangan kerja yang sesuai untuk lulusan Jurusan Teknik Kimia adalah yang berhubungan dengan proses industri baik itu industri kecil, menengah maupun tinggi.Dimana pada semua lulusan mampu mencipta lapangan pekerjaan dibidang industri kecil, maupun menengah.Jurusan Teknik Kimia Univeristas Malikussaleh sampai saat ini belum membagi bidang keahlian bagi mahasiswa dalam menyelesaikan kesarjanaannya. Namun diberikesempatan kepada mahasiswa untuk memilih matakuliah pilihan dan bidang penelitian yang akan ditekuninya sesuai dengan bakat mereka.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 3

Page 4: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

BAB IIIPEDOMAN PALAKSANAAN KURIKULUM

Uraian lengkap tentang Satuan Kredit Semester (SKS) berikut pedoman pelaksanaannya pada Universitas Malikussaleh dapat dilihat dalam buku ‘ Langkah Penyempurnaan Pelaksanaan Sistem Kredit Semester dan Administrasi Akademik ‘ yang disusun oleh Tim Perumus diterapkan dengan memperhatikan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No.27/DT/Kep/1983, Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 056/U/1994, dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 232/U/2000.

3.1. Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester

3.1.1. Definisi

a. Sistem Kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikannya dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

b. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaiannya.

c. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat dengan SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

3.1.2. Ciri-ciri

a. Setiap matakuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit.b. Nilai kredit yntuk masing-masing matakuliah tidak perlu selalu sama.c. Besarnya nilai kredit ditentukan atas dasar besarnya usaha untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang dinyatakan dalam perkuliahan, praktikum, kerja lapangan ataupun tugas-tugas lain.

3.1.3. Nilai kredit Semester

a. Bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban tiga macam kegiatan perminggu selama satu semester, yaitu:1. 50 menit acara tatap muka dengan tenaga pengajar.2. 50 -100 menit acara kegiatan akademik terstruktur, tetapi tidak terjadwal

yang direncanakan oleh tenaga pengajar misalnya pekerjaan rumah (PR).3. 50 – 100 menit acara kegiatan akademik mandiri untuk mendalami,

mempersiapkan atau menyelesaikan tugas akademik misalnya membaca buku rujukan dan lain-lain.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 4

Page 5: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

b. Bagi tenaga pengajar yang mengasuh matakuliah satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan beban dari tiga macam kegiatan perminggu selama satu semester, sebagi berikut :1. 50 menit acara tatapmuka dengan mahasiswa secara terjadwal.2. 50 – 100 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik

terstruktur.3. 50 – 100 menit pengembangan materi kuliah.

c. Praktikum, kerja lapangan dan penelitian. Nilai satu satuan kredit semester (SKS) untuk prektikum, kerja lapangan dan penelitian ditentukan sebagai berikut:

1. Praktikum di laboratorium, nilai 1 SKS adalah beban tugas laboratorium sebanyak 2 jam per minggu selama satu semester.

2. Kerja lapangan, nilai 1 SKS adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4 jam perminggu selama satu semester.

3. Penelitian dan penyusunan skripsi, nilai 1 SKS adalah beban tuagas penelitian penyusunan skripsi sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu semester.

4. Masing-masing kegiatan di atas diiringi oleh sekitar 1- 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

3.2. Beban dan masa studi

Program Sarjana Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh ditempuh dalam masa studi 8 delapan semester dan dapat ditempuh kurang dari 8 semester dan selama-lamanya 14 semester setelah pedidikan menengah. Beban studi program sarjana ini sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 152 SKS.

3.3. Beban SKS dan Nilai D

Perincian beban SKS menurut kelompok mata kuliah dan jumlah maksimal nilai D sesuai dengan masing-masing kelompok mata kuliah yang diperbolehkan adalah seperti diperlihatkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Jumlah SKS maksimum nilai D per Kelompok Mata KuliahKomponen/Kelompok Mata Kuliah Jumlah SKS Maksimum

Nilai DMatakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)

2222

Jumlah 6

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 5

Page 6: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3.4. Predikat Lulusan

Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu : memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian, yang dinyatakan pada transkrip akademik.

1. Dengan Pujian diberikan kepada lulusan yang memenuhi persyaratan :a. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) : 3,51 – 4,00b. Masa studi maksimum yaitu : VIII Semester (masa studi minimum) ditambah II

Semester.c. Tidak ada nilai D

2. Sangat memuaskan diberikan kepada lulusan yang memenuhi persyaratan :a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) : 2,76 – 3,50

3. Memuaskan diberikan kepada lulusan yang memenuhi persyaratana. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) : 2,00 – 2,75

3.5. Meninggalkan studi untuk sementara waktu

Ketentuan yang mengatur pendaftaran kembali mahasiswa yang telah meninggalkan studi untuk sementara waktu, digolongkan dalam tiga katagori. Untuk masing-masing katagori berlaku aturan yang berlainan.

3.5.1. Meninggalkan studi dengan izin

Seorang mahasiswa yang menghentikan studinya dengan izin Pembantu Rektor Bidang akademik yang diberikan berdasarkan pendapat dari Ketua Jurusan, dapat mendaftarkan diri kembali apabila ia meninggalkan studinya untuk waktu tidak lebih dari dua semester berturut-turut.

Selambat-lambatnya dua minggu sebelum semester dimulai ia harus mengajukan permohonan tertulis kepada Pembantu Rektor I untuk diizinkan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa. Tembusan surat itu dismpaikan kepada Ketua Jurusan. Lama masa berhenti studi mengubah batas waktu studi sejak saat yang bersangkutan untuk pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa. Selama masa berhenti tersebut, mahasiswa tersebut tidak terdaftar dan tidak dikenalkan membayar sumbangan pembinaan pendidikan. Batas waktu permohonan berhenti studi paling lambat dua minggu setelah kuliah dimulai.

3.5.2. Meninggalkan studi tanpa izin

Seorang mahasiswa yang meninggalkan studinya selama satu semester atau dua semester berturut-turut atau leih tanpa izin, jika akan mendaftarkan kembali harus mengajukan permohonan kepada Rektor, untuk perhatian Pembantu Rektor I. Apabila Pembantu Rektor I, berdasarkan surat permohonan yang diterimanya, memberi izin kepada mahasiswa tersebut untuk mengikuti lagi program pendidikan di Universitas, maka yang bersangkutan dapat mandaftarkan diri sebagai mahasiswa. Lama masa

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 6

Page 7: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

berhanti tidak mengubah batas waktu studi yang tetap dipertitungkan sejak saat yang bersangkutan untuk pertama kali terdaftar sebagai mahasiswa.

3.5.3. Meninggalkan studi karena sanksi

Dalam katagori ini termasuk mahasiswa yang menghentikan studi karena dicabut statusnya sebagai mahasiswa untuk sementara waktu. Setelah menjalani masa hukumannya, mahasiswa yang termasuk katagori ini perlu mengajukan surat permohonan kepada Rektor, untuk perhatian Pembantu Rektor I, untuk memperoleh izin mengikuti lagi pendidikan di Universitas.Batas waktu penyelesaian studi tidak berubah dan tetap diperhitungkan sejak yang bersangkutan terdaftar untuk pertama kali sebagai mahasiswa.

3.6. Penyusunan rencana studi dan pendaftaran3.6.1. Kartu Rencana Studi (KRS)

Kurikulum merupakan sarana pendidikian yang mencakup segenap upaya penyelesaian pendidikan yang terencana dalam program studi. Sebagai gambaran pembelajaran, kurikulum meliputi acara dan penyelenggaraan pengajaran serta cara penilaian yang menjamin tercapainya tujuan pendidikan.Agar mahasiswa dapat berhasil menyelesaikan studi dalam batas waktu yang ditetapkan, maka pada setiap awal semester disusun suatu rencana studi bagi setiap mahasiswa untuk semester yang sedang dihadapi. Untuk ini digunakan Kartu Rencana Studi (KRS) yang didapat diperoleh pada saat pendaftaran dari bagian registrasi.

3.6.2. Perwalian dan pendaftaran

Bagi setiap mahasiswa yang mengikuti program pendidikan strata-1 ditentukan seorang anggota staf pengajar sebagai wali. Kepada wali dipercayakan tugas untuk memberikan bimbingan pada mahasiswa mengenai berbagai masalah yang dihadapi selama masa pendidikannya, menumbuhkan kebiasaan dan cara belajar yang efektif, dan membantuk mahasiswa menyusun rencana studi dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Pada awal tiap semester, setiap mahasiswa wajib membayar SPP dan mendaftarkan diri untuk dapat mengikuti kegiatan akademik yang diselenggarakan dalam semester itu. Setelah memenuhi segala persyaratan pendaftaran, mahasiswa mengambil KRS pada Bagian Registrasi, mengisinya sesuai dengan hasil konsultasi dengan dosen wali mahasiswa, memeriksa KRS yang telah diisi pada Bagian Registrasi untuk diteliti kesesuaiannya dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, dan membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan beserta iuran-iuran sah lainnya. Setelah itu ia berhak mengikuti semua kegiatan akademik yang tercantum dalam Kartu Rencana Studinya.

3.6.3. Mengubah rencana studi

Satu bulan sesudah semester berjalan, terbuka kesempatan salah satu minggu bagi mahasiswa untuk menambah, mengurangi atau mengganti matakuliah yang tercantum pada. Kartur Rencana Studi. Untuk mahasiswa harus berkonsultasi dan memperoleh

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 7

Page 8: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

persetujuan walinya, mengisi Kartu Rencna Studi sesuai dengan hasil konsultasi, dan mengembalikan formulir itu kepada Bagian Registrasi.

3.7. Perkuliahan

Sistem perkuliahan diatur sebagai berikut : 1. Masing-masing kuliah diberikan oleh seorang staf pengajar atau tim staf pengajar

dalam bentuk komunikasi dua arah dan dilakukan sevara tatap muka.2. Pemberian kuliah berpedoman pada course outline satuan acara perkuliahan yang

isinya disesuaikan dengan silabus.3. Kuliah hanya dapat diikuti oleh para mahasiswa yang telah memenuhi syarat-

syarat sebagai mahasiswa yang ditetapkan berdasarkan peraturan Universitas.4. Pada matakuliah-matakuliah yang sama dan terdiri dari beberapa bagian serta

ditawarkan pada semester yang berbeda, disyaratkan bahwa matakuliah yang lebih rendah harus sudah memperoleh minimal nilai D untuk dapat mengikuti matakuliah yang lebih tinggi. Ketentuan ini sekaligus mempertegas prasyarat yang tertulis pada silabus.

5. Kuliah hanya dapat diikuti oleh para mahasiswa yang telah mencantumkan rencana perkuliahan pada Kartu Rencana Studi (KRS). Formulir tersebut disahkan oleh dosen wali (Pembimbing Akademik) dan diserahkan kepada Bagian Registrasi Pendidikan sebelum perkuliahan dimulai.

6. Jumlah matakuliah yang boleh diikuti oleh seorang mahasiswa sesuai dengan besar beban SKS yang boleh diambil berdasarkan prestasi akademik yang dicapai pada semester sebelumnya dalam Kartu Hasil Studi (KHS).

3.8. Cara Penilaian

Hasil belajar seseorang dalam mencapai sasaran instruksional sesuatu kegiatan akademik, dinyatakan dengan skala nilai huruf yang masing-masing mempunyai makna sebagi berikut :

A (=4) = 85-100 (amat baik) D (=1) = 46-59 (hampir cukup)B (=3) = 70-84 (baik) E (=0) = 0–45 (kurang dan gagal)

C (=2) = 60-69 (cukup)

3.9. Praktek Lapangan

Selain praktikum di laboratorium, juga diperlukan prektek lapangan sesuai dengan keperluan kurikulum. Pelaksanaan praktek lapangan disesuaikan dengan mata kuliah yang bersangkutan. Hasil kerja praktek lapangan ini dibukukan dalam sebuah laporan yang penulisannya diatur oleh dosen pengasuh mata kuliah yang bersangkutan.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 8

Page 9: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3.10. Kerja Praktek (KP)

Seorang mahasiswa dapat melakukan Kerja Praktek setelah menyelesaikan minimal 110 SKS matakuliah dengan IPK > 2,00. Dianjurkan melakukan Kerja Praktek pada kegiatan yang sesuai dengan kelompok studi yang dipilih. Lama Kerja Praktek adalah 1 s.d 2 bulan di lapangan yang diikuti dengan pembuatan laporan yang harus diselesaikan pada semester yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini, seorang mahasiswa dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing yang ditunjuk oleh Jurusan.

3.11. Tugas Akhir (TGA)

Tugas Akhir (TGA) mempunyai bobot 3 SKS dan diwajibkan kepada mahasiswa pada tahapan akhir masa studinya. Persyaratan untuk melakukan tugas akhir yaitu bahwa mahasiswa telah mengumpulkan minimal 135 SKS, lulus mata kuliah wajib kelompok studi serta telah menyelesaikan kerja praktek dan tugas rancangan yang dibuktikan dengan laporan yang telah diterima oleh program studi yang bersangkutan. Lamanya Tugas Akhir adalah 6 bulan atau 1 semester dan paling lama 1 tahun. Perpanjangan masa Tugas Akhir dapat dilakukan maksimal 1 semester dengan pengajuan permohonan beserta pertimbangan oleh Dosen Pembimbing. Tugas Akhir berupa suatu penelitian.

Dalam melakukan Tugas Akhir, seorang mahasiswa dibimbing oleh seorang Pembimbing Utama dengan bantuan seorang Co-Pembimbing, dengan masing-masing kriteria sebagai berikut :

1) Pembimbing Utama TGA adalah dosen dengan kriteria :a. Pangkat III/c atau lebih tinggi untuk Dosen berpendidikan S1b. Pangkat serendah-rendahnya III/a dan telah diangkat ke dalam jabatan akedemik

untuk Dosen berpendidikan S2, atau c. Dosen berpendidikan S3.

2) Co Pembimbing adalah dosen dengan kriteria :a. Pangkat serendah-rendahnya III/a > 2 tahun dan telah diangkat ke dalam jabatan

akademik untuk Dosen berpendidkan S1, ataub. Dosen berpendidikan S2 dengan pangkat serendah-rendahnya III/a > 1 tahun, atau c. Dosen berpendidikan S3.d. Dosen dari jurusan/Bidang Studi yang berbeda menurut keahlian yang diperlukan

pada TGA yang bersangkutan.

Sebelum malaksanakan tugas akhir, seorang mahasiswa diwajibkan membuat usulan (proposal) tugas akhir dan mendaftarkan pada koordinator tugas akhir.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 9

Page 10: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3.12. Seminar

3.12.1. Persyaratan Makalah

Setiap mahasiswa yang akan melaksanakan seminar diharuskan menyerahkan makalah ke panitia seminar melalui koordinator masing-masing seminar. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk makalah yang dimaksud adalah sbb:1. untuk seminar Kerja Praktek, mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan kerja

praktek yang hasilnya ditulis dalam sebuah buku laporan setebal 15-30 halaman ;2. untuk seminar Makalah Ilmiah, mahasiswa yang bersangkutan telah menemukan topik

khusus secara mandiri atau kelompok, yang hasilnya ditulis dalam bentuk kertas kerja sebanyak 5-15 halaman ; tiap kelompok maksimum terdiri dari dua orang ;

3. untuk seminar Tugas Akhir, mahasiswa telah menyelesaikan tugas akhir yang hasilnya ditulis dalam sebuah karya tulis setebal 25-60 halaman. Jumlah halaman yang tersebut diatas tidak termasuk lampiran.

4. Borang (formulir) untuk seminar diatur dalam petunjuk tersendiri.

3.12.2. Panitia Seminar

Personil panitia untuk seminar Kerja Praktek, Karya Ilmiah, dan Tugas Akhir ditunjuk dengan suatu surat penugasan dari ketua jurusan Teknik Kimia atau dari ketua badan khusus (koordinator) yang dibentuk untuk keperluan itu.

1. Kerja Praktek a. Panitia seminar Kerja Praktek terdiri dari seorang ketua (moderator) dan dua orang

penguji/pembahas dengan dihadiri oleh pembimbing.b. Kriteria moderator seminar Kerja Praktek adalah sebagai berikut :

1. berpangkat sekurang-kurangnya III/a > 2 tahun dan telah diangkat ke dalam jabatan akademik untuk dosen berpendidikan S1, atau

2. dosen berpendidikan S2 atau S3c. Kriteria penguji/pembahas adalah sebagai berikut:

1. berpangkat sekurang-kurangnya III/a >2 tahun untuk dosen berpendidikan S1, atau

2. dosen berpendidikan S2 atau S3.

2. Makalah Ilmiaha. Panitia seminar Karya Ilmiah terdiri dari seorang ketua (moderator) yang sekaligus

merangkap sebagai pembimbing, dan dua orang penguji/pembahas.b. Kriteria penguji/pembahas adalah sebagai berikut:

1. berpangkat sekurang-kurangnya III/a dan telah diangkat ke dalam jabatan akademik untuk dosen berpendidikan S1, atau

2. dosen berpendidikan S2 atau S3.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 10

Page 11: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3. Seminar & SidangTugas Akhira. Panitia seminar Tugas Akhir terdiri dari seorang ketua (moderator), seorang

sekretaris, tiga orang penguji/pembahas, seorang pembimbing , dan seorang co-pembimbing.

b. Kriteria moderator seminar Tugas Akhir adalah sebagai berikut:1. Berpangkat sekurang-kurangnya III/b untuk dosen berpendidikan S1, atau 2. Dosen berpendidikan S2 dan telah diangkat kedalam jabatan akademik, atau 3. Dosen berpendidikan S3.

3.13. Perpustakaan

Setiap mahasiswa dianjurkan melengkapi bahan studinya dengan membaca buku referensi yang tersedia di perpustakaan, baik atas usahanya sendiri maupun atas anjuran dosen pengasuh mata kuliah. Bagi mahasiswa yang melakukan kerja praktek atau melakukan Tugas Akhir, pemilihan telaah kepustakaan ditentukan oleh dosen pembimbing yang bersangkutan. Buku laporan Kerja Praktek dan Tugas Akhir yang telah disetujui oleh fakultas, harus diserahkan kepada perpustakaan Fakultas sebanyak 3 exsemplar untuk dokumentasi. Lembaran tanda terima dari perpustakaan merupakan salah satu syarat dalam pemberian ijazah.

3.14. Tugas-Tugas Mingguan

Tugas-tugas mingguan diberikan oleh tenaga pengajar diluar maupun di dalam jam perkuliahan, sebanyak-banyaknya 4-8 kali dalam satu semester. Tugas ini dapat berbentuk tugas menggambar, perencanaan, perhitungan dan lain-lain.

3.15. Karya Tulis

untuk matakuliah tertentu, dapat juga berupa study tour/wisata lapangan. Kepada mahasiswa diminta untuk membuat pembahasan sesuatu topik tertentu, baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelompok. Selanjutnya dibahas dalam kelas sesuai dengan materi yang ditulis dan didampingi oleh dosen pembimbing yang bersangkutan.

3.16. Ujian3.16.1. Bentuk dan Masa Ujian

a. Ujian dilakukan pada masa-masa tertentu dalam semester yang bersangkutan yang terdiri atas Quis, ujian Tengah semester dan Ujian Akhir Semeter.

b. Ujian dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan atau tulisanc. Ujian akhir semester jadwalnya akan ditentukan oleh Fakultas dengan memperhatikan

kegiatan akademik Universitas.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 11

Page 12: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3.16.2. Persyaratan Ujian

Ujian semester dapat diikuti setelah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan menunjukan

bukti pembayaran SPPb. Telah mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester yang bersangkutan.c. Prestasi dan nilai dari matakuliah:

1. IPK>2,002. Nilai D tidak boleh lebih dari 14 SKS sesuai dengan distribusi masing-masing

kelompok mata kuliah3. Tidak ada nilai E.

3.16.3. Cara Penyelenggaraan Ujian

Ujian akhir semester diselenggarakan oleh Sub Bagian Pendidikan secara terjadwal diawasi oleh Dosen pengasuh matakuliah dan tim pengawas yang dibentuk oleh Fakultas. Ujian sarjana diselenggarakan oleh panitia ujian sarjana yang dibentuk oleh Fakultas melalui jurusan dengan manghadirkan mahasiswa sebagai penyaji dan didampingi oleh pembimbing dan dilaksanakan di depan Dosen pembahas dan mahasiswa pendengar.

3.16.3. Cara Penyelengaraan Ujian

a. Nilai Ujian setiap matakuliah adalah nilai yang berdasarkan gabungan daripada seluruh ujian yang diadakan sepanjang semester dengan memperhatikan bobot nilai masing-masing ujian yang diatur oleh Dosen/Tim Dosen dalam mata kuliah yang bersangkutan.

b. Nilai ujian diberikan dalam bentuk huruf yang berpedoman kepada metode PAN (penilaian dengan acuan normal) atau PAP (penilaian dengan acuan patokan). c.

Nilai akhir setiap semester diserahkan ke Fakultas melalui Jurusan dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Nilai Ujian mahasiswa dalam bentuk (dari skala 0-100) diubah ke dalam bentuk huruf dengan berpedoman kepada metode PAN (Penilaian dengan acuan normal) atau PAP (Penilaian dengan acuan Patokan). Tentang metode mana diantara keduanya yang harus dipergunakan serta varian mana dari metode PAN atau PAP dipandang sesuai, sangat tergantung kepada sifat atau kedudukan mata pelajaran yang bersangkutan dalam paket kurikulum dari suatu program studi dan juga tergantung pada kondisi dari hasil ujian para peserta.

Pemilihan salah satu diantara kedua metode tersebut untuk masing-masing mata kuliah diserahkan sepenuhnya kepada pertimbangan fakultas. Dalam hal pemilihan diantara varian dari metode PAP lebih banyak ditentukan oleh tenaga pengajar dengan memperhatikan nilai tengah (Mean=M) dan simpanan baku (Standart Deviation=S) dari hasil ujian peserta. Pedoman dasar dalam hal konversi nilai dimaksud adalah sebagai berikut :

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 12

Page 13: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3.16.4. Nilai Ujian

3.16.4.1. PAN (Penilaian dengan acuan normal)3.16.4.1.1. PAN diterapkan atas dasar ketiga alasan berikut :

a. Ketentuan Fakultas mengingat sifat dan kedudukan matakuliah yang bersangkutan delam paket kurikulum dari suatu program studi

b. Sebagian besar dari hasil ujian para peserta berada disekitar M dan penyebaran nilai ujian cenderung merata ke kanan dan ke kiri nilai M secara seimbang.

c. Nilai S cukup wajar (antara 10-25)

3.16.4.1.2. Varian dari PANa. Varian I, bilai nilai M >55

Nilai Angka Nilai HurufX > M + 1,5 S

M + 1,5 S > X > M + 0,5SM + 0,5 S > X > M – 0,5 SM – 0,5 S > X > M – 1,5 S

M – 1,5 S > X

ABCDE

b. Varian II, bila nilai 50 < M < 55

Nilai Angka Nilai HurufX > M + 1,7 S

M + 1,7 S > X > M + 0,7 SM + 0,7 S > X > M – 0,3 SM – 0,3 S > X > M – 1,3 S

M – 1,3 S > X

ABCDE

3.16.4.2. PAP ( Penilaian dengan Acuan Patokan )3.16.4.2.1. PAP diterapkan atas pertimbangan tuntutan tingkat kompetensi bidang

pengetahuan yang diemban Oleh suatu mata kuliah tertentu, atas dasar salah satu dari alasan berikut :

a. Ketentuan fakultas mengigat sifat dan kedudukan matakuliah yang bersangkutan dalam paket kurikulum dari suatu program studi.

b. Nilai S kurang wajar ( S < 10 atau S > 25 )

3.16.4.2.2. Varian I, untuk tingkat kompetensi sedangNilai Angka Nilai Huruf

84 – 10067 – 8350 – 6633 – 490 – 32

ABCDE

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 13

Page 14: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3.16.4.2.3. Varian II, untuk tingkat kompetensi tinggi.

Nilai Angka (X) Nilai Huruf 85 – 10070 – 8460 – 6946 – 59 0 - 45

ABC DE

3.16.4.3. Catatan Tambahan3.16.4.3.1. Nilai S terlalu kecil ( S < 10 )

Keadaaan ini mencerminkan adanya nilai-nilai ujian yang cukup seragam (tidak banyak berbeda). Penerapan metode PAN pada keadaan sebagai hal yang kurang obyektif, karena berakibat adanya perbedaan yang menonjol diantara nilai huruf yang diperoleh para mahasiswa, padahal perubahan nilai dalam bentuk angka diantara mereka, relatif kecil. Dalam keadaan semacam ini perlu diteliti lebih lanjut faktor penyebab dari timbulnya nilai S yang terlalu kecil tersebut.

Misalnya :a. Apakah kelas sangat kecil ?b. Apakah tingkat penguasaan mahasiswa memang seragam ?c. Apakah nilai ujian yang diperoleh mahasiswa sesuai dengan yang

diharapkan ?d. Apakah soal ujian terlalu sukar atau terlalu mudah ?e. Apakah situasi ujian memungkinkan mahasiswa bebas untuk bekerja sama

dalam mengerjakan soal ?f. Apakah dosen kurang teliti dalam memberikan angka ujian ?

Jawaban Ya untuk pertanyaaan a s/d c bermakna bahwa kecilnya nilai S tadi bukanlah sesuatu kekurangan wajar. Untuk keadaan ini disarankan menggunakan metode PAP. Sebaliknya jawaban Ya pada pertanyaan d s/d f menggambarkan keadaan ujian dan evaluasi hasil yang belum wajar. Dalam hal dosen yang bersangkutan dituntut untuk mengadakan koreksi atau penyesuaian dan menerima penyimpangan itu sebagai umpan balik bagi usaha untuk menghindari kesalahan serupa di masa mendatang.

3.16.4.3.2. Nilai S terlalu besar ( S > 25 )

Keadaan ini mencerminkan kenyataan berupa nilai ujian yang kurang menyebar disekitar M. Nilai ujian praktis terpecah ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok nilai rendah dan kelompok nilai tinggi dilain pihak (tanpa nilai sedang)Penerapan metode PAN untuk keadaan ini tanpa pertimbangan lebih jauh akan menimbulkan kejanggalan dalam bentuk hanya ada nilai A dan yang mendekati ke A serta ada kelompok nilai E dan yang mendekati nilai E, tanpa adanya nilai C, jadi perlu ditinjau lebih lanjut, misalnya :

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 14

Page 15: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

a. Apakah kelas sangat kecil ?b. Apakah kurang merata kemampuan saya serap mahasiswa ?c. Apakah nilai ujian itu sesuai dengan yang diharapkan ?d. Apakah hanya soal yang sukar saja yang diujikan (sehingga mahasiswa yang

mantap penguasaan bahan dapat mengerjakan dengan baik) sedangkan sisanya gagal ?

e. Apakah kurang terbina komunikasi dua arah diantara dosen dengan mahasiswa ?

Jawaban Ya untuk pertanyaan a s/d c menunjukan kewajaran kelas (tanpa penyimpangan). Dalam hal ini dapat diterapkan metode PAP, dipilih yang lebih sesuai diantara keduanya. Sedangkan jawaban Ya pada pertanyaan d dan e menunjukkan penyimpangan yang perlu mendapat perhatian khusus dari dosen.

3.16.4.3.3. Nilai M terlalu kecil ( M < 50 )

Inilah keadaan yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh dari dosen. Pilihan metode PAN kurang dapat membantu, lebih-lebih lagi dengan metode PAP. Dalam hal pengunaan metode PAP, nilai C pun akan sangat sulit diperoleh. Apakah memang semua mahasiswa terlalu rendah daya tangkapnya atau jam tatap muka terlalu sedikit, ataupun dosen yang bersangkutan kurang mampu mengajar serta memberikan soal yang terlalu sulit atau di luar lingkup materinya, kesemuanya merupakan tantangan bagi dosen untuk mencarikan jawabannya serta kebijaksanaan bagi pemecahannya.

3.17. Evaluasi Keberhasilan Belajar

Evaluasi keberhasilan mahasiswadilakukan pada setiap semester, pada akhir semester ke-IV (ke empat), akhir semester ke-VIII (ke delapan) dan pada akhir masa studi program S1. Keberhasilan studi dinyatakan dalam ukuran nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Perhitungan IP dan IPK dilakukan sebagai berikut :

a. Nilai dalam bentuk huruf A,B,C,D dan E di konversikan kedalam nilai bobot :

A = 4, B = 3, C = 2, D = 1 E = 0

b. Indeks prestasi dihitung sebagai berikut :

dengan :

K = beban kredit )dalam satuan SKS ) dari matakuliah yang diambil pada semester tersebut

N = Nilai bobot matakuliah yang bersangkutan

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 15

Page 16: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

c. Indek Prestasi Komulatif dihitung sebagai berikut :

dengan :Kt = beban semester (dalam satuan SKS) dari mata kuliah yang diambil sejak

semester satuN = Nilai bobot dari matakuliah yang bersangkutan

d. Beban Studi Tiap Semester1. Beban studi untuk mahasiswa pada semester pertama di tetapkan sebesar 18 SKS.2. Beban studi untuk mahasiswa pada semester lainnya tergantung pada IP pada

semester sebelumnya dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 2. IP dan Beban Studi

IP Beban Studi (SKS)3,00

2,50 – 2,992,00 – 2,491,50 – 1,99

< 1,50

21-2418 – 2115 – 1812 – 15

<12

3.18. Pemantuan kelancaran Studi (Monitoring) dan peringatan 3.18.1. Pemantuan

Untuk monitoring kelancaran studi mahasiswa tiap semesternya dilakukan pemantuan (monitoring). Mahasiswa yang tidak mampu menunjukan prestasi, belajar secara mantap, dapat terancam drop out. Prestasi minimal yang diharapkan tercapai pada setiap akhir semester adalah seperti diperlihatkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Pemantuan Kelancaran Studi

DicapaiPada Akhir Semester yang ke :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14SKS > 10 20 30 38 20 61 73 86 96 108 120 130 140 144IPK > 1,5 1,5 1,8 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0

3.18.2. Peringatan-Peringatan

Selama masa studi mahasiswa harus selalu memperhatikan peringatan-peringatan agar terhindar dari ancaman drop out yaitu :

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 16

Page 17: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

(i) Mahasiswa yang mendapat IP < 1,50 pada akhir Semester pertama dinasihatkan oleh Dosen Walinya untuk mengambil matakuliah-matakuliah yang diperkirakan dapat memperbaiki IPK-nya pada semester beriikutnya, sesuai dengan beban studi yang dibenarkan.

(ii) Mahasiswa yang memperoleh IPK < 1,50 pada akhir Semester kedua diminta oleh Dosen walinya agar mengalihkan studinya ke jurusan lain sesuai dengan kemampuannya sejalan dengan peraturan yang berlaku

(iii) Mahasiswa yang ternyata memperoleh IPK < 1,80 pada akhir semester ketiga diminta dengan sangat untuk pindah kejurusan lain sesuai dengan kemampuannya sejalan dengan peraturan yang berlaku

(iv) Apabila pada Semester keempat mahasiswa tersebut tidak memenuhi persyaratan akademik minimal seperti pada tabel 3, maka mahasiswa yang bersangkutan akan dikeluarkan dari Universitas dengan surat keputusan Rektor/Dekan. Bilamana pada saat tersebut mahasiswa yang bersangkutan telah mengumpulkan SKS lebih dari persyaratan SKS minimal.

(v) Apabila pada Semester kedelapan mahasiswa tersebut tidak memenuhi persyaratan akademik minimal seperti pada tabel 3, maka status mahasiswa tersebut akan diputuskan oleh Rektor setelah mendengar pertimbangan senat Fakultas. Bilamana pada saat tersebut mahasiswa yang bersangkutan telah mengumpulkan SKS lebih dari persyaratan minimal.

3.19. Mahasiswa Pindahan3.19.1. Pindahan dari Universitas/Institut Negeri Lain

a. Perpindahan mahasiswa dari Universitas/Institut Negeri lain hanya dapat dipertimbangkan untuk diterima di Universitas Malikussaleh pada Fakultas/Jurusan/Program yang sama.

b. Mahasiswa yang bersangkutan disyaratkan aktif mengikuti kegiatan akademik dalam dua semester terakhir di Universitas/Institut asal dan penerimaan juga didasarkan atas pertimbangan tentang rentang waktu maksimal bagi penyelesaian studi seperti yang dimaksudkan oleh SK Mendikbud No.021/U/1982 Tahun 1982.

c. Mahasiswa yang bersangkutan tidak berstatus telah dikeluarkan dari Universitas/Institut asal dan minimal telah mengikuti dua semester kegiatan akademik dengan IPK> 2,00 selama masa studi di Perguruan Tinggi tersebut

d. Keputusan tentang diterima atau ditolak untuk menjadi mahasiswa Universitas Malikussaleh diberikan oleh Rektor setelah mendengar pendapat Dekan Fakultas yang bersangkutan selaku Ketua Senat fakultas

e. Prosedur perpindahan :

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 17

Page 18: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

(i.) Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Rektor Universitas Malikussaleh dan menyampaikan satu lembar tembusan kepada Dekan Fakutas yang dituju serta melampirkan :a. Biodata mahasiswa yang bersangkutan yang disahkan oleh

Pimpinan Universitas/Institut/Fakulatas asal.b. Transkrip akademik dari Universitas/Institut/Fakultas asalc. Fotocopy Ijazah SLTA yang dimiliki.

(ii) Setelah mendapat persetujuan pindah dari Rektor Universitas Malikussaleh, mahasiswa yang bersangkutan harus melengkapi permohonannya dengan surat keputusan pindah dari Universitas/Institut/ asal dan memperlihatkan Ijazah SLTA yang asli

(iii) Penyelesaian administrasi pendaftaran, dilaksanakan oleh BAAK (Biro Administasi Akademik dan Kemahasiswaan) Universitas Malikussaleh

(iv) Pelaksanaan kuliah mahasiswa yang bersangkutan dilaksanakan pada awal semester.

f. Biaya pendaftaran/administasi di sesuaikan dengan biaya yang dikenakan kepada Lulusan ujian masuk Universitas Malikussaleh tahun ajaran yang berjalan

g. Ketentuan khusus:Mahasiswa pindahan wajib mengambil seluruh matakuliah yang telah lulus (minimal dimana yang bersangkutan terdaftar, kecuali matakuliah yang telah lulus (minimal C) dan diakui pengalihan kreditnya.

3.19.2. Perpindahan antar Fakultas dalam Lingkungan Universitas Malikussaleh

a. Mahasiswa yang bersangkutan aktif mengikuti kegiatan akademik dalam semester terakhir di Fakultas asal.

b. Nilai mata kulian Basic Science (Matematik, Fisika Dasar, dan Kimia Dasar) minimal harus mendapat nilai B (baik)

c. Administrasi perpindahan hanya dilakukan sebelum pengisian Kartu rencana Studi (KRS).

d. Persetujuan pindah diberikan oleh Rektor setelah mendengar pendapat kedua Dekan Fakultas yang bersangkutan dan Ketua Jurusan

e. Mahasiswa yang bersangkutan dikenakan masa, percobaan selama dua semester, dengan ketentuan bahwa bilamana selama masa percobaan tidak berhasil mencapai IPK > 2,00 yang bersangkutan akan dikeluarkan dari Universitas dengan suatu Surat Keputusan Rektor.

f. Selama masa percobaan pada Fakultas yang dituju mahasiswa yang bersangkutan hanya dibenarkan mengambil beban studi sekitar 12 – 18 SKS

g. Masa studi total dari mahasiswa yang bersangkutan tidak melebihi jumlah 15 semester

h. Kesempatan Pindah antar program studi hanya diberikan satu kali.i. Prosedur perpindahan :

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 18

Page 19: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

(i) Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Rektor dengan melampirkan :a. Surat rekomendasi atau surat tanda tidak berkeberatan dari Dekan

Fakultas asalb. Surat rekomendasi dari Ketua jurusan

(ii) Keputusan Rektor disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan tembusan kepada Dekan Fakultas asal dan Dekan Fakultas yang di tuju.

j. Ketentuan Khusus :Mahasiswa yang bersangkutan diwajibkan mengambil matakuliah pada program studi yang baru, kecuali matakuliah yang talah lulus (minimal C) dan diakui pengalihan kreditnya.

3.19.3. Perpindahan antar Jurusan/Program Studi dalam Lingkungan Fakultas

a. Mahasiswa yang bersangkutan aktif mengikuti kegiatan akademik dalam semester terakhir di jurusan asal.

b. Nilai mata kuliah Basic Science (Matematik, Fisika Dasar dan Kimia Dasar) minimal harus mendapat nilai B (baik)

c. Administrasi perpindahan hanya dilakukan menjelang awal setiap semesterd. Persetujuan pindah diberikan oleh Dekan setelah mendengar pendapat kedeua

jurusan yang bersangkutan dan pendapat Ketua Jurusane. Mahasiswa yang bersangkutan dikenakan masa percobaan selama dua

semester, dengan ketentuan bahwa bilamana selama masa percobaan tidak berhasil mencapai IPK > 2,00 yang bersangkutan akan dikeluarkan dari Universitas dengan suatu surat keputusan Rektor

f. Selama masa percobaan pada jurusan yang dituju mahasiswa yang bersangkutan hanya dibenarkan mengambil beban studi sekitar 12 – 18 SKS

g. Masa studi total dari mahasiswa yang bersangkutan tidak melebihi jumlah 15 semester

h. Kesempatan pindah antar program studi hanya diberikan satu kali.i. Prosedur Perpindahan

(i). Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Dekan dengan melampirkan :c. Surat rekomendasi atau surat tanda tidak berkeberatan dari Jurusan

asald. Surat rekomendasi dari Ketua Jurusan

(ii) Keputusan Dekan disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan tembusan kepada Jurusan asal dan Jurusan yang dituju.

j. Ketentuan Khusus :Mahasiswa yang bersangkutan diwajibkan mengambil seluruh matakululiah pada program studi yang baru, kecuali matakuliah yang teleh lulus (minimal C) dan diakui pengalihan kreditnya.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 19

Page 20: Buku Panduan Jurusan Teknik Kimia

3.20. Pengalihan Kurikulum Lama Ke Baru

Kurikulum Lama adalah Kurikulum 1998-2002 sedangkan Kurikulum Baru adalah kurikulum 2002-2006. Seorang mahasiswa yang telah lulus satu matakuliah, dan SKS-nya yang lama. Dalam pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) haruslah ditulis kode, nomor dan SKS yang baru termasuk juga untuk perbaikan nilai. Tidak ada pengalihan nilai lama ke baru. Dalam mengisi daftar matakuliah dan nilai (DMKN), SKS matakuliah yang telah diperoleh nilainya diisi sesuai dengan besarnya SKS matakuliah tersebut (kurikulum 1998-2002) sedangkan nilainya diisi pada kolom “L” untuk yang diperoleh menurut kurikulum lama, dan pada kolom “B” jika diperoleh menurut kurikulum baru.

3.21. Beberapa Ketentuan Khusus

Dengan berlakunya kurikulum baru 2009-2013 yang efektif sejak Semester Ganjil (Juli-Desember 2009) maka perlu diatur beberapa butir ketentuan mengenai keadaan mahasiswa dari kurikulum lama (2002-2006) ke kurikulum baru (2009-2013) seperti tertera pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Masalah dan Penyelesaian perubahan dari Kurikulum Lama (2002-2006) ke Kurikulum baru ( 2009-2013)

No Masalah Penyelesaian(1) (2) (3)1 Telah lulus (*) 130 SKS diluar KP,

TGA,KKN pada akhir semester genap (Januari-Juni) 2009

Untuk semua angkatan hanya menambah SKS hingga minimum 144.

2 Belum Lulus 130 SKS diluar KP, TGA, KKN pada akhir semester genap (Januari-Juni) 2009

a. Angkatan 2003 dan sebelumnya tunduk pada kurikulum 2002-2006 dengan catatan perbaikan matakuliah dengan kurikulum 2002-2006

b. Angkatan 2002 tunduk kepada kurikulum 2002-2006 dengan catatan perbaikan matakuliah dengan kurikulum 2002-2006

3 Perubahan SKS dari besar menjadi kecil.

Bagi yang sudah memperoleh nilai D dapat memperhitungkan dengan SKS kurikulum lama , namun kalau memperbaiki tetap menggunakan Kurikulum baru.

4 Perubahan SKS matakuliah dari kecil ke besar.

Tetap diperhitungkan dengan SKS Kurikulum Lama, namun kalau memperbaiki nilai tetap menggunakan SKS kurikulum baru

5 Matakuliah yang bergabung dari dua menjadi satu.

Nilai rata-rata berdasarkan bobot SKS dibulatkan ke atas. Hasil menjadi nilai matakuliah SKS baru.

Buku Panduan Teknik Kimia (2009 – 2013) – Universitas Malikussaleh 20