Upload
trinhthu
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BUKU PANDUAN KEMAHASISWAAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
i
TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN
STKIP PGRI SUMATERA BARAT
Pelindung : Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat ( Dr. Zusmelia, M.Si ) Pengarah : Wakil Ketua Bidang Akademik ( Drs. Nurhadi, M.Si )
Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum dan Keuangan ( Drs. Dasrizal, M.P )
Ketua : Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan ( Dra. Hj. Mulyati, M.Si ) Anggota : 1. Kepala BAAK ( Zul Amri, SE) 2. Kasubag Kemahasiswaan ( Afridelfi, S.Pd )
ii
iii
Core ValueCore ValueCore ValueCore Value STKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARAT
(Nilai-Nilai Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Civitas Akademika STKIP PGRI Sumatera Barat)
CCCCerdaserdaserdaserdas dan dan dan dan PPPPedulieduliedulieduli
Cendekia Cerdas; pandai; tajam pikiran; cepat mengerti situasi dan pandai mencari jalan keluar
Empati
Keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Amanah Dapat dipercaya
Santun
Suatu sikap atau tingkah laku yang ramah terhadap orang lain, terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi, kondisi apapun
Pengayom Dapat mengayomi atau melindungi
Energik Penuh energi/ bersemangat
Dedikatif Bersifat pengabdian
Ulet
Kuat (tidak mudah putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita)
Loyal Sikap yang berpegang teguh (pada janji, pendirian)
Inspiratif Sikap yang mampu memberikan insipirasi atau petunjuk
iv
v
Lambang Perguruan Tinggi
STKIP PGRI Sumatera Barat memiliki lambang segi lima yang melambangkan
dasar negara Pancasila, warna dasar biru tua melambangkan bendera STKIP
PGRI Sumatera Barat, obor melambangkan penerangan dan semangat yang
tidak kunjung padam, gonjong rumah gadang dan masjid melambangkan adat
basandi syara’, buku melambangkan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang
digali dan dikembangkan, tungku tigo sajarangan yang berwarna merah kuning
dan hitam melambangkan kesatuan dan persatuan yang kekal diantara tiga
kekuatan penghulu, cerdik pandai dan alim ulama.
vi
vii
VISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUAN STKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARAT
VISI
”Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026.”
Misi
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang berbasis kepada
pengembangan kecerdasan intelektual (Hard skills) dan kecerdasan
emosional (Soft skills) untuk memperoleh kecakapan hidup (Life skills).
2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian di bidang
pendidikan dan pengajaran serta bidang lain sesuai dengan keilmuan
program studi.
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang
dilandasi profesionalisme.
4. Menyelenggarakan perguruan tinggi yang akuntabel, efisien, efektif,
transparan, relevan dan mandiri.
5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga/instansi terkait
dan stakeholders untuk keberlanjutan pelaksanaan program dan/atau
pembukaan program studi baru
Tujuan 1. Mewujudkan kelembagaan organisasi yang kuat untuk mengoptimalkan
efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan untuk menyiapkan
lulusan sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
viii
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan hasil penelitian dan pengabdian
untuk meningkatkan khasanah ilmu dan taraf kehidupan masyarakat, serta
memperkaya kebudayaan nasional.
3. Mengembangkan dan menyebarluaskan Inovasi IPTEKS untuk mendukung
pembangunan masyarakat madani (civil society) yang demokratis dan
berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri untuk mencapai tujuan
pembangunan bangsa.
4. Mencapai keunggulan kompetitif dan komparatif melalui penerapan prinsip
pengelolaan sumber daya sesuai dengan asas pengelolaan yang
profesional.
5. Menjadikan STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai perguruan tinggi yang
memiliki tatakelola yang baik (good university governance), sehat dan
memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu mengembangkan jejaring
kerjasama untuk mengambil bagian dari pembentukan insan Indonesia
yang cerdas dan mandiri.
ix
KATA PENGANTAR
Bersyukur kita kepada Allah SWT, yang
tealh memberikan hidayahnya sehingga Buku
Panduan Kegiatan Kemahasiswaan telah
selesai di susun. Panduan ini diharapkan
sebagai sarana untuk meningkatkan
kecendikiawanan, wawasan dan integritas
kepribadian mahasiswa dalam berorganisasi.
Tujuan penyusunan Panduan ini adalah
sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan yang tertib dan terarah
yang sesuai dengan kerangka acuan yang
diberlakukan oleh STKIP PGRI Sumatera
Barat tanpa menghilangkan karakteristik dan
kreatifitasnya.
Kami menyadari panduan ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan, guna untuk kesempurnaan
panduan ini.
Padang, 25 Juli 2015
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
dto
Dra. Hj. Mulyati, M.Si
x
xi
SAMBUTAN KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT Perguruan tinggi adalah lembaga
pendidikan terakhir yang dimasuki mahasiswa
sebelum terjun ke masyarakat sebagai warga
negara yang mandiri. Di dalam komunitas ini,
mahasiswa mendapat pengalaman berinteraksi
dengan sesama anggota komunitas mahasiswa
yang datang dari berbagai latar belakang sosial
dengan demikian mahasiswa diharapkan belajar
untuk saling menghormati, saling menghargai
dan tenggang rasa yang tinggi.
STKIP PGRI Sumatera Barat, memiliki peraturan sendiri agar dapat
mencapai tujuan secara tepat waktu, mahasiswa harus mematuhi seperangkat
peraturan akademik yang mencakupi sistem SKS, kurikulum dengan berbagai
kelompok mata kuliah, dll. Di samping itu, mahasiswa mendapat kesempatan
untuk mengembangkan bakat dan minat serta kemampuan berorganisasi
dalam orgnisasi kemahasiswaan yang dibina oleh Wakil Ketua Bidang
Kemahasiswaan.
Dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan itu, tentulah ada
ketentuan-ketentuan yang harus diikuti. Dalam kesempatan itu mahasiswa
akan berkoordinasi dengan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Ketua
Program Studi, Kepala Bagian Umum dan Kepala Sub bagian
Kemahasiswaan. Kegiatan berinteraksi dengan berbagai orang dan unit di
STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan pengalaman berharga yang akan
membina mahasiswa sebagai calon warga masyarakat Indonesia yang
produktif.
Saya sangat bersyukur akhirnya buku Panduan Kegiatan Mahasiswa, dapat
diterbitkan. Buku ini merupakan petunjuk bagi mahasiswa selaku perorangan
dan sebagai anggota organisasi kemahasiswaan, serta bagi organisasi-
xii
organisasi kemahasiswaan yaitu DLM, BEM,UKM dan Hima. Diharapkan buku
panduan ini akan lebih memudahkan dan melancarkan kegiatan yang mereka
laksanakan.
Berhubung baru diterbitkan, tentu saja buku ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis maupun lisan,
agar buku ini dapat lebih disempurnakan.
Selamat belajar berorganisasi ..! Semoga Saudara-saudara sukses
menjalankannya dan mendapatkan banyak pengalaman.
Padang, 25 Juli 2015
Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat
dto
Dr. Zusmelia, M.Si
xiii
Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat
Dr. Zusmelia, M.Si Ketua STKIP PGRI
Drs. Dasrizal, M.P Wakil Ketua II
Dra. Hj. Mulyati, M.Si
Wakil Ketua III
Drs. Nurhadi, M.Si
Wakil Ketua I
xiv
xv
PPPPIMPINAN IMPINAN IMPINAN IMPINAN UNITUNITUNITUNIT
Zul Amri, SE Kepala BAAK
Rosmiati, SE Kepala BAUK
Ade Dewi Maharani, M.Pd
Kepala Perpustakaan
Delsi K., S.Si., M.Si
Kepala UPjMI
Villia Anggraini, M.Pd
Kepala UP3M
Jarudin, MA, Ph.D
Kepala UPPL
Yusutria, S.Ag., MA Kepala UP2Lab
Fifi Yasmi, M.Pd
Koordinator MDU/MKDK
Zulfiri Aima, M.Pd
Kepala Unaker Humas
Suharni, M.Pd Kepala UPB
Syafrizal, S.Pd, MM
Kepala Dilklat Komputer
xvi
xvii
PIMPINAN PIMPINAN PIMPINAN PIMPINAN PROGRAM STUDIPROGRAM STUDIPROGRAM STUDIPROGRAM STUDI STKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARAT
Rina Widiana, M.Si
Ketua Prodi Pend. Biologi
Liza Husnita, M.Pd
Ketua Prodi Pend. Sejarah
Slamet Rianto, M.Pd
Ketua Prodi Pend. Geografi
Armilia Riza, M.Pd
Ketua Prodi Pend. Bahasa Inggris
Dra.Rahmi, M.Si Ketua Prodi Pend.
Matematika
Dr. Helma, M.Pd
Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling
Dr. Maihasni, M.Si
Ketua Prodi Pend. Sosiologi
Iswadi Bahardur, M.Pd Ketua Prodi Pend. Bahasa
dan Sastra Indonesia
Dr. Ansofino, M.Si
Ketua Prodi Pend. Ekonomi
Dra. Hj. Husna, M.Si
Ketua Prodi Pend. Fisika
Ir. Hj. Nurmi, M.Kom Ketua Prodi. Pend.
Informatika
xviii
xix
PEJABAT PENGELOLA BIDANG KEMAHASISWAAN
Nama : Dra. Hj. Mulyati, M.Si
NIP : 195712221988032000
Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I / IV.b
Jabatan : Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
Nama : Zul Amri, SE
NIPS : 06089
Pangkat/Golongan : Penata/III.c
Jabatan : Kepala BAAK
Nama : Afridelfi, S.Pd
NIPS : 01044
Pangkat/Golongan : Penata Muda/III.a
Jabatan : Kasubag Registrasi, Statistik dan Kemahasiswaan
xxiv
xxv
xxvi
STRUKTUR ORGANISASI BIDANG KEMAHASISWAAN
Keterangan : Garis Komando Garis Koordinasi
Dr. Zusmelia, M.Si Ketua STKIP PGRI
Dra. Hj. Mulyati, M.Si Waka Bid. Kemahasiswaan
D L M
B E M
UKM HIMA
MAHASISWA
Zul Amri, SE Kepala BAAK
Afridelfi, S.Pd Kasubag Kemahasiswaan
Pembina Organisasi Mahasiswa
xxvii
xxviii
ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT
No Lambang Nama Organisasi Alamat Sekretariat
1
Dewan Legislatif Mahasiswa
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
2
Badan Eksekutif Mahasiswa
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
3
UKM Lembaga Dakwah
Kampus
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
4
UKM KSR PMI
Gedung B Lantai I Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
5
UKM Pramuka Racana
Pagaruyung
Gedung B Lantai I Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
6
UKM Media Informasi
Kampus
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
7
UKM Resimen Mahasiswa
Gedung B Lantai I Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
8
UKM Seni
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
9
Hima Pend. Biologi
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
xxix
10
Hima Pend. Sejarah
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
11
Hima Pend. Geografi
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
12
Hima Pend. Bhs Inggris
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
13
Hima Pend. Matematika
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
14
Hima Bimbingan dan
Konseling
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
15
Hima Pend. Sosiologi
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
16
Hima Pend. Bhs Indonesia
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
17
Hima Pend. Ekonomi
Gedung B Lantai II Kampus I Jl.
Gunung Pangilun
18
Hima Pend. Informatika
Gedung E Lantai I Kampus II Jl.
Gajah Mada
19
Hima Pend. Fisika
Gedung E Lantai I Kampus II Jl.
Gajah Mada
DAFATAR ISI
Tim Penyusun ������������������������������ i Core Value STKIP PGRI Sumatera Barat .................................................................. iii Lambang Perguruan Tinggi ....................................................................................... v Visi, Misi dan Tujuan .................................................................................................. v Kata Pengantar ������������............................................................... vii Sambutan Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat ���..������������. ix Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat ������������������� xi Pimpinan Unit ������������������������������ xiii Pimpinan Program Studi �������������������������. xv Pejabat Pengelola Bidang Kemahasiswaan�����������������.. xvii Struktur Organisasi STKIP PGRI Sumatera Barat ..................................................... xx Struktur Organisasi Kemahasiswaan ........................................................................ xxii Organisasi Kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat .................................. xxiv Daftar Isi .................................................................................................................... xxv
BAB I PENDAHULUAN ������������������������.. � 1 1.1. Pengertian ����������������������������.. 1 1.2. Pemberdayaan Mahasiswa ���������������������. 2 1.3. Sasaran �����������������������������.. 3
1.3.1. Sasaran Umum �����������������������. 3 1.3.2. Sasaran Khusus ����������������������... 3
BAB II KODE ETIK MAHASISWA ���������������������� 5 2.1. Maksud, Tujuan dan Manfaat ��������������������.. 5
2.1.1. Maksud ��������������������������... 5 2.1.2. Tujuan ���������������������������. 5 2.1.3. Manfaat ��������������������������.. 5
2.2. Etika Mahasiswa �������������������������.. 6 2.2.1. Ruang Lingkup Pemberlakuan ........................................................... 6 2.2.2. Standar Etika Mahasiswa ................................................................... 6 2.2.3. Etika dalam Proses Pembelajaran ...................................................... 7 2.2.4. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Dosen ............................ 8 2.2.5. Etika dalam Hubungan Sesama Mahasiswa ....................................... 9 2.2.6. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Pegawai .......................... 9 2.2.7. Etika Mahasiswa dengan Masyarakat ................................................. 10 2.2.8. Etika dalam Kegiatan Ekstrakurikuler .................................................. 10 2.2.9. Etika dalam Menyampaikan Pendapat di Luar ’
Proses Pembelajaran .......................................................................... 12
2.3. Penegakan Kode Etik ..................................................................................... 13 2.3.1. Penanggungjawab dan Pelaksana ..................................................... 14 2.3.2. Pelaporan ........................................................................................... 14 2.3.3. Pemeriksaan ...................................................................................... 14 2.3.4. Sanksi ................................................................................................ 14
2.4. Keberatan Mahasiswa .................................................................................. 15
BAB III ORGANISASI KEMAHASISWAAN ............................................................... 17 3.1. Kode Etik Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan .............................. 17 3.2. Persyaratan Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan .......................... 18 3.3. Tata Tertib Organisasi Kemahasiswaan .................................................. 18 3.4. Fungsi Organisasi Kemahasiswaan ................................................... 19 3.5. Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan ............................................... 21
3.6. Masa Jabatan, Kelengkapan dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan .............................................................. 23
BAB IV ORGANISASI KEMAHASISWAAN Dl STKIP PGRI SUMATERA BARAT. 25 4.1. Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) .................................................... 25 4.2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) .................................................... 27 4.3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ........................................................ 29 4.4. Himpunan Mahasiswa ( Hima) Program Studi .................................... 33 4.5. Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan ................................... 35
BAB V TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA ORGANISASI DAN UNSUR PENDUKUNG KEMAHASISWAAN ......................................................... 53
5.1. Pembina OrganisasI .......................................................................... 53 5.2. Fungsi Pokok Unsur Pendukung Kemahasiswaan
(Kasubag Kemahasiswaan) .............................................................. 53
BAB VI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN MAHASISWA ... 54 6.1. Ketentuan Pokok Kegiatan Kemahasiswaan ........................................ 54 6.2. Ketentuan Umum mengenai Administrasi ............................................ 54 6.3. Ketentuan mengenai Pelaksanaan Kegiatan ....................................... 59 6.4. Alur Kegiatan Kemahasiswaan ............................................................ 62
BAB VII BEASISWA �������������������������.. 65 7.1. Pengertian. ������������������������� 65 7.2. Jenis Beasiswa ����������������������� 66 7.3. Syarat ��������������������������� 68 7.4. Prosedur �������������������������� 68
BAB VIII PROSEDUR PENGAJUAN SURAT OLEH MAHASISWA ��...��� 71 8.1. Surat Pindah Kuliah ������������������...��� 71 8.2. Sural Pindah Program Studi ���������������....��. 71 8.3. Surat Cuti Akademik .............................................................................. 72 8.4. Surat Keterangan Aktif Kuliah ............................................................... 73 8.5. Surat Keterangan Belum Pernah Menerima Beasiswa ......................... 73 8.6. Surat Keterangan Berkelakuan Baik ��������������� 74 8.7. Surat Keterangan Izin Penelitian ����������������.. 74 8.8. Surat Keterangan Izin Observasi ����������������. 75 8.9. Surat Keterangan Selesai Studi ����������������... 75
BAB IX KREDIT POINT PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA RIKULER MAHASISWA ��������������������� 77 9.1. Tujuan ���������������������������.. 77 9.2. Sasaran ��������.������������������.. 77 9.3. Sifat dan Syarat Kegiatan �������������������. 78 9.4. Dasar Penghitungan dan Penilaian Kredit Point .................................... 78 9.5. Tabel Kredit Point ����������������������.. 79 9.6. Formulir Kredit Poit ................................................................................ 81 9.7. Manfaat dan Ketentuan Kredit Point ...................................................... 81 9.8.
LAMPIRAN
1
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
Mahasiswa sebagai salah satu komponen Civitas akademika STKIP PGRI
Sumatera Barat memiliki karakteristik yang heterogen. Kedudukan dan fungsinya yang
sangat strategis perlu dibina dan dikembangkan. Mereka sebagai Sumber Daya
Manusia (SDM) yang cukup potensial perlu ditingkatkan daya kreativitasnya agar kelak
menjadi lulusan yang sesuai dengan visi dan misi STKIP PGRI Sumatera Barat dan
tujuan Pendidikan Nasional. Untuk menuju ke sana perlu diupayakan suasana kampus
yang kondusif dalam bentuk kegiatan kurikuker, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Tujuan utama pelayanan mahasiswa baik dalam bentuk kurikuler maupun
kokurikuler adalah mengantarkan mahasiswa mencapai tingkat kesarjanaan, sedangkan
pembinaan dan pengembangan mahasiswa dalam bentuk ekstrakurikuler guna
mematangkan kepribadian mahasiswa sesuai dengan potensi yang dimiliki dan untuk
melahirkan lulusan yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan di STKIP PGRI
Sumatera Barat.
Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi merupakan wahana
pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat menampung kebutuhan,
menyalurkan minat dan kegemaran, meningkatkan kesejahteraan, dan sekaligus
menjadi wadah peningkatan kegiatan penalaran dan keilmuan serta arah profesi
mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan juga merupakan wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan dan peningkatan kecendikiawanan
serta integrasi kepribadian manusia Indonesia yang cerdas sebagai perwujudan
pencapaian tujuan pendidikan yaitu,
a. menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian,
b. mengembangkan dan penyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidup-an masyarakat dan memperkaya kebudayaan Nasional. Organisasi
kema-hasiswaan diarahkan dan dikembangkan agar mahasiswa mempunyai
jiwa penuh pengabdian dan kemandirian serta memiliki rasa tanggung jawab
2
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
yang besar terhadap masa depan Kampus, bangsa dan negara berdasarkan
atas tata kehidupan yang ilmiah.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia juga melakukan pengembangan
pribadi dan pengembangan wawasan mahasiswanya melalui kegiatan kurikuler dan
ekstra kurikuler yang antara lain meliputi pengembangan penalaran/keilmuan, minat
dan kegemaran, kesejahteraan, organisasi dan bakti sosial yang serasi dan
seimbang sebagai bagian dari proses pendidikan di STKIP PGRI Sumatera Barat.
Mengingat para mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika dan dalam
usia dewasa muda, maka organisasi kemahasiswaan tersebut dikembangkan
dengan berpedoman kepada prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa di bawah
bimbingan dan koordinasi serta tanggung jawab pimpinan Perguruan Tinggi.
Agar pengembangan keorganisasian kemahasiswaan dapat berjalan lancar, terarah
dan berkelanjutan maka dipandang perlu adanya seperangkat panduan
pengembangan kegiatan kemahasiswaan STKIP PGRI khususnya di bidang
keorganisasian.
1.2. Pemberdayaan Mahasiswa
Pemberdayaan Mahasiswa adalah upaya pendidikan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas diri dilaksanakan dengan penuh kesadaran, berencana,
teratur, terarah, dan bertanggungjawab, yang mampu memberikan pembekalan
untuk persiapan masa depan, tanpa mengganggu atau mengurangi kegiatan
kurikuler. Terdapat berbagai rujukan yang hendak dijadikan titik tolak dalam
menetapkan sasaran pengembangan kemahasiswaan, yaitu:
1. Tujuan Pendidikan Nasional (dirumuskan pada pasal 4 UU no.2 Tahun 1989)
2. Kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan
3. Kepentingan masyarakat
Aspirasi, harapan, minat, bakat dan kegemaran serta prilaku pribadi sivitas
akademika berdasarkan budaya bangsa dan nilai-nilai religi agama yang dianut
3
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
1.3. Sasaran
Berdasarkan titik tolak tersebut, maka sasaran umum pemberdayaan mahasiswa di
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:
1.3.1. Sasaran Umum
1. Jiwa Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka
dan mampu bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab yang tinggi.
2. Kepemimpinan : Pengembangan diri melalui organisasi, kegiatan
komunikasi, latihan manajemen yang terarah.
3. Dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan : Pengembangan diri
melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif serta inovatif, juga produktif untuk
pengamalan dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi
bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
4. Ketahanan fisik dan mental : Diperlukan kesehatan, ketahanan fisik dan
mental untuk menghadapi tantangan hidup, berkepribadian mantap,
memiliki tanggungjawab serta disiplin yang tinggi untuk mendukung
ketahanan perguruan tinggi dan ketahanan nasional
1.3.2. Sasaran Khusus
A. Sikap Ilmiah
1. Hasrat ingin tahu, belajar tak kenal batas usia dan waktu
2. Daya analisis yang tajam
3. Kejujuran
4. Rasa tanggung jawab yang tinggi
5. Keterbukaan terhadap hal baru, pendapat yang berbeda namun
tetap kritis
6. Sikap bebas dari prasangka
7. Orientasi masa depan
8. Sikap menghargai nilai, norma atau kaidah budaya dan agama
serta tradisi keilmuan.
B. Sikap keahlian atau profesional
1. Keinginan untuk mencapai pengetahuan yang lebih tinggi
4
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
2. Kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat, kemampuan
serta arah profesinya.
3. Etika profesi yang tinggi
4. Kesejawatan yang tinggi
5
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB II
KODE ETIK MAHASISWA
2.1. Maksud, Tujuan dan Manfaat
2.1.1. Maksud
Kode Etik Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatera Barat dimaksudkan sebagai pedoman bagi
seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat untuk berperilaku yang
baik dalam melaksanakan aktivitas di lingkungan STKIP PGRI Sumatera
Barat dan di tengah masyarakat pada umumnya.
2.1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah:
a. Mewujudkan komitmen bersama mahasiswa untuk mendukung
terwujudnya visi, misi, dan tujuan STKIP PGRI Sumatera Barat.
b. Membentuk mahasiswa yang berilmu, bertakwa dan berakhlak yang
mulia.
c. Menciptakan proses pendidikan yang tertib, teratur dengan iklim
akademik yang kondusif.
d. Membentuk mahasiswa yang berdisiplin, beretika, bertanggung jawab
dan patuh pada norma kehidupan kampus, sehingga dapat membentuk
lulusan yang berkarakter pendidik
2.1.3. Manfaat
Manfaat kode etik Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah:
a. Memberi koreksi diri untuk mahasiswa agar berperilaku dengan baik.
b. Memberi kenyamanan dalam pergaulan antar mahasiswa, antara
mahasiswa dengan sivitas akademika, antara mahasiswa dengan
Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat di dalam lingkungan kampus.
c. Memelihara fasilitas atau sarana prasarana di lingkungan kampus
6
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
2.2. Etika Mahasiswa
2.2.1. Ruang Lingkup Pemberlakuan
Kode etik Mahasiswa ini memiliki ruang lingkup keberlakuan dan
penerapan terhadap:
a. Seluruh Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat.
b. Setiap interaksi dan aktivitas mahasiswa di lingkungan STKIP PGRI
Sumatera Barat.
c. Perilaku mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat di luar lingkungan
STKIP PGRI Sumatera Barat, sepanjang tindakan yang dilakukan
terkait secara langsung dengan aktivitas yang disetujui oleh STKIP
PGRI Sumatera Barat atau tindakan yang terkait langsung dengan
kegiatan ekstrakurikuler
2.2.2. Standar Etika Mahasiswa
Standar etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat adalah standar
perilaku yang baik yang mencerminkan ketinggian etika dan ketaatan
terhadap norma-norma kehidupan kampus yang hidup dalam masyarakat,
meliputi:
a. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun
1945.
c. Memiliki moralitas yang tinggi.
d. Memiliki ketaatan terhadap norma-norma lainnya yang hidup dalam
lingkungan kampus.
e. Menghormati hak asasi manusia.
f. Memiliki integritas dan rasa tanggungjawab yang tinggi.
g. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta menjunjung
tinggi kebudayaan nasional.
h. Mengutamakan kepentingan negara, bangsa, dan STKIP PGRI
Sumatera Barat di atas kepentingan diri sendiri, seseorang atau
kelompok.
i. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat.
j. Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan kualitas
secara terus-menerus.
7
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
k. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana STKIP PGRI
Sumatera Barat serta menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan
kampus.
l. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di STKIP PGRI
Sumatera Barat serta unit di bawahnya.
m. Berpenampilan sopan dan rapi.
n. Berperilaku ramah, dan menjaga sopan santun terhadap orang lain.
o. Menghargai dan menghormati orang lain tanpa diskriminatif.
p. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan
dengan norma seorang pendidik, hukum atau norma kehidupan
kampus
2.2.3. Etika dalam Proses Pembelajaran
1) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat di ruang kuliah dan/atau
laboratorium yaitu:
a. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan
perkuliahan/laboratorium;
b. Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang
dari asas-asas kepatutan;
c. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan
yang dapat mengganggu perkuliahan;
d. Santun dalam mengeluarkan pendapat;
e. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain
yang diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan;
f. Menjaga kebersihan dan inventaris STKIP PGRI Sumatera Barat
seperti ruang kuliah/ laboratorium beserta peralatan yang ada di
dalamnya.
g. Senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja
selama beraktivitas di laboratorium/kelas atau ruang kuliah
2) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam pengerjaan
tugas/laporan akhir/skripsi yaitu:
a. Jujur dan mematuhi etika ilmiah dalam penulisan dan menyajikan
tugas, laporan akhir/skripsi;
8
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
b. Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari hal-hal yang bersifat
gratifikasi, plagiarisme kepada dosen maupun pegawai;
c. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;
d. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang barang atau
fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan
untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan akhir/skripsi.
3) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam mengikuti ujian
yaitu:
a. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan di STKIP PGRI Sumatera
Barat
b. Jujur, beritikad baik dan tidak melakukan kecurangan;
c. Percaya pada kemampuan sendiri dan tidak berupaya
mempengaruhi orang lain untuk tujuan memperoleh kelulusan.
2.2.4. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara
mahasiswa dengan dosen yaitu:
1. Menghormati setiap dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan
tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap sopan santun terhadap setiap dosen dalam berinteraksi baik
di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan STKIP PGRI Sumatera
Barat;
3. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;
4. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak-
sepahaman pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan
argumentasi yang rasional;
5. Jujur dan bertanggung jawab terhadap dosen dalam segala aspek dan
menjauhi tindakan-tindakan mempengaruhi penilaian dosen;
6. Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran,
termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang
perkuliahan/laboratorium;
9
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
7. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan
petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma
lainnya yang hidup di tengah masyarakat.
2.2.5. Etika dalam Hubungan Sesama Mahasiswa
Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara
sesama mahasiswa yaitu:
1. Menghormati setiap mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras,
status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap ramah, dan sopan dan berlaku adil terhadap setiap
mahasiswa dalam berinteraksi baik di dalam lingkungan maupun di luar
lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat;
3. Bekerjasama dengan mahasiswa dalam menuntut ilmu pengetahuan
dan saling nasehat-menasehati dalam kebenaran;
4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang
baik dan tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya
yang hidup di dalam masyarakat;
5. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran
maupun kurang mampu secara ekonomi;
6. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat;
7. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa
lain
2.2.6. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Pegawai
Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara
mahasiswa dengan pegawai yaitu:
a. Menghormati setiap pegawai tanpa membedakan suku, agama, ras,
status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
b. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap setiap pegawai dalam
berinteraksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan
STKIP PGRI Sumatera Barat.
10
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
2.2.7. Etika Mahasiswa dengan Masyarakat
Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara
mahasiswa dengan masyarakat yaitu:
a. Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat;
b. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki;
c. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma dalam
kehidupan bermasyarakat, baik norma hukum, norma adat-istiadat,
agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan, baik di lingkungan
tempat tinggal ataupun dimanapun berada;
d. Memberi contoh dan mengajak masyarakat berbuat yang baik dan
terpuji;
e. Berperan aktif menolak perbuatan yang melanggar hukum dan
penggunaan obat-obatan terlarang seperti Narkotika dan Psikotropika.
2.2.8. Etika dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang
keolahragaan yaitu:
a. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas;
b. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara yang terpuji;
c. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat;
d. Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja
merugikan atau mencelakai orang lain;
e. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang
keolahragaan.
2) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang seni yaitu:
a. Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi dan seni;
b. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
c. Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni;
d. Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang
baik dengan cara yang terpuji;
e. Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat;
f. Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari yang bersifat
gratifikasi terhadap pihak-pihak pengambil keputusan dalam setiap
kegiatan kesenian.
11
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
3) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang
keagamaan yaitu:
a. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain;
b. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan
kepercayaan orang lain;
c. Mematuhi norma-norma dalam kehidupan;
d. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan
norma;
e. Toleransi bermasyarakat bermasyarakat, terutama yang terkait
dengan masalah keagamaan;
f. Mematuhi aturan-aturan STKIP PGRI Sumatera Barat dalam
melaksanakan kegiatan keagamaan di lingkungan STKIP PGRI
Sumatera Barat.
4) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam kegiatan minat
dan penalaran yaitu:
a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, disiplin, bertanggung jawab
dan berpikir jernih;
c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
d. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam
setiap kegiatan;
e. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang
terpuji;
f. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat, serta
tidak memaksakan kehendak pada orang lain;
g. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat amoral,
anarkis, merusak dan mengganggu ketertiban;
h. Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain, tidak plagiarisme;
i. Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran
5) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang kegiatan
pengembangan organisasi yaitu:
a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
12
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
d. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam
setiap kegiatan;
e. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;
f. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif
dan bijaksana, serta tidak memaksakan kehendak pada orang lain;
g. Bertanggung jawab terhadap semua keputusan dan tindakan;
h. Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka
memberikan kontribusi dengan cara-cara yang baik dan terpuji dan
tidak bertentangan dengan aturan akademik dan kampus;
i. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat;
j. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan STKIP PGRI
Sumatera Barat dan norma-norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.
2.2.9. Etika dalam Menyampaikan Pendapat di Luar Proses Pembelajaran
STKIP PGRI Sumatera Barat sangat menghargai kebebasan
mengeluarkan pendapat di luar proses pembelajaran sepanjang dilakukan
dengan memperhatikan nor-ma-norma etika, yaitu:
a. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran, akademik
dan menunjang proses pembelajaran.
b. Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat.
c. Tertib dan terpuji dalam memberikan kontribusi pemikiran/sikap
terhadap norma-norma sosial.
d. Menjaga inventaris STKIP PGRI Sumatera Barat maupun aset
masyarakat.
e. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal
penyampaian pendapat dan bersikap.
f. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra
diri seorang individu yang berpendidikan dan individu yang akan
menjadi seorang pendidik.
g. Bertanggung jawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang
disampaikan.
13
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
2.3. Penegakan Kode Etik
2.3.1. Penanggungjawab dan Pelaksana
1) Untuk kepastian penegakan Kode etik ini, maka kode etik ini dijadikan
sebagai bagian dari tata tertib yang berlaku di STKIP PGRI Sumatera
Barat.
2) Ketua Program Studi bertanggung jawab terhadap penegakan kode
etik di program studi masing-masing.
3) Penegakan kode etik dilaksanakan oleh Pimpinan Program Studi dan
dosen di setiap Program Studi.
4) Penegakan kode etik memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Terhadap tindakan yang melanggar kode etik dan Keputusan Ketua
tentang Peraturan Akademik, penegakannya tunduk pada ketentuan
Peraturan Akademik;
b. Terhadap tindakan pelanggaran kode etik yang terjadi dalam ruangan
perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh
Dosen/Petugas laboratorium yang bersangkutan, maka dapat
dilakukan penegakan sanksi secara langsung berupa peneguran,
atau tidak diijinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada hari itu
tergantung pada pertimbangan dosen/ petugas laboratorium terhadap
berat ringannya pelanggaran;
c. Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa diskriminasi dalam
proses pemeriksaan pelanggaran kode etik;
d. Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan pada setiap
proses pemeriksaan;
e. Pemeriksaan terhadap pelanggaran kode etik berdasarkan laporan
mahasiswa, dosen, petugas administratif, atau pihak lainnya hanya
dapat dilakukan apabila disertai dengan bukti-bukti yang cukup
tentang terjadinya pelanggaran kode etik;
f. Sanksi hanya dapat dijatuhkan pada mahasiswa apabila disertai
dengan bukti-bukti yang cukup tentang terjadinya pelanggaran kode
etik.
14
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
2.3.2. Pelaporan
1. Setiap orang yang mengetahui adanya pelanggaran kode etik memiliki
hak untuk melaporkan kepada Pimpinan Program Studi dan dosen,
dengan disertai bukti yang cukup. Atas pertimbangan Pimpinan
Program Studi identitas pelapor dapat dirahasiakan, kecuali terhadap
pelapor dari luar STKIP PGRI Sumatera Barat wajib menyertakan
identitas diri dan bukti-bukti yang cukup.
2. Pimpinan Program Studi wajib mencatat semua laporan dan bukti-bukti
yang diserahkan oleh pelapor dan melaporkannya kepada Pimpinan
STKIP PGRI Sumatera Barat.
2.3.3. Pemeriksaan
(1) Pimpinan Program Studi dapat melanjutkan pemeriksaan setelah
menerima bukti-bukti permulaan yang cukup mengenai terjadinya
pelanggaran Pedoman Perilaku.
(2) Pimpinan Program Studi memanggil mahasiswa yang dilaporkan
melakukan pelanggaran kode etik.
(3) Pemeriksaan terhadap mahasiswa dilakukan pada waktu yang tidak
menggangu jadwal perkuliahan mahasiswa yang bersangkutan.
(4) Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam
proses pemeriksaan.
(5) Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam setiap
proses pemeriksaan.
(6) Pimpinan program studi wajib menyelesaikan pemerikasaan dalam
waktu yang tidak melebihi 14 (empat belas) hari kerja.
(7) Jika pimpinan program studi tidak dapat menyelesaikan maka
diselesaikan dengan pimpinan institusi
2.3.4. Sanksi
(1) Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggaran kode etik
adalah teguran, peringatan tertulis, peringatan keras, dan skorsing
atau pemberhentian sebagai mahasiswa.
(2) Penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik diberikan oleh
Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat setelah memperhatikan
15
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
rekomendasi dari hasil pemeriksaan Pimpinan Program Studi dan
pimpinan institusi didasarkan pada ketentuan Peraturan Akademik.
(3) Pelanggaran kode etik yang terjadi dalam ruangan
perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh
Dosen/Petugas laboratorium yang bersangkutan, maka dapat
dilakukan penegakan sanksi secara langsung berupa peneguran, atau
tidak diizinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada hari itu tergantung
pada pertimbangan dosen/petugas laboratorium terhadap berat
ringannya pelanggaran
2.4. Keberatan Mahasiswa
Mahasiswa yang keberatan terhadap sanksi yang diberikan dosen dalam ruangan
perkuliahan/laboratorium sebagaimana dicantumkan dalam ketentuan diatas dapat
mengajukan keberatan kepada Pimpinan Program Studi didampingi oleh
Pembimbing Akademik.
16
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
17
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB III
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Organisasi kemahasiswaan dalam tatacara manajemen organisasi tidak berbeda jauh
dengan organisiasi umum lainnya. Hal-hal yang menyebabkan keberadaannya adalah:
1) Kesamaan keyakinan, minat dan bakat anggota, dengan tujuan untuk
menyalurkan minat dan bakat tersebut dalam suatu wujud kegiatan yang
dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu prestasi, sebagai kebutuhan
fisik, rohani ataupun sekedar penyalur hobi,
2) Tuntutan kebutuhan, keadaan lingkungan yang terjadi saat itu, seperti organisasi
layanan sosial untuk bantuan bencana alam, pendidikan bagi masyarakat miskin
dan anak terlantar, layanan kesehatan dan keselamatan,
3) Peluang yang ada untuk pengembangan kepribadian atau untuk tujuan
provit/keuntungan,misal untuk menumbuhkan jiwa
enterpreneurship/kewirausahaan, kemandirian dan profesionalisme, dengan
membentuk unit kooperasi mahasiswa, kelompok marketing dan public relation,
event organization, pembimbing atau assisten pelatihan atau pendidikan
profesional.
4) Tuntunan agama / aktifitas religi seperti unit kerohanian dan lain-lain.
5) Amanat dan tuntutan sivitas akademika untuk mengemban suatu amanat khusus
dengan suatu visi dan misi yang jelas sesuai AD/ART, memiliki pedoman GBHK
(Garis-garis Besar Haluan Kerja). Organisasi Kemahasiswaan di STKIP PGRI
Sumbar terdiri dari Dewan Legislatif Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa,
Unit Kegiatan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa. Organisasi ini biasanya
merupakan suatu struktur organisasi yang kompleks dengan maksud dan tujuan
organisasi yang diatur pada AD/ART organisasi tersebut.
3.1. Kode Etik Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan
Kode Etik organisasi kemahasiswaan adalah :
� Tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Agama, Visi dan Misi
STKIP PGRI Sumatera Barat, serta menunjang kegiatan kurikuler dan
ekstra kurikuler;
� tidak membuat Visi dan Misi, serta Garis-garis Besar Haluan Kerja yang
dapat mengganggu ketertiban kampus dan lingkungan sekitar kampus;
18
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� menjunjung tinggi dan menghormati norma, nilai-nilai, dan aturan yang
diberlakukan di STKIP PGRI Sumatera Barat;
� menjalankan Kegiatan Organisasi dengan berpedoman pada kode etik
STKIP PGRI Sumatera Barat.
Kode Etik kegiatan kemahasiswaan adalah:
� Tidak bertentangan dengan kode etik organisasi;
� Aktivitas yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan formal;
� Tidak mengganggu ketertiban umum dan perkuliahan.
3.2. Persyaratan Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan
Persyaratan Organisasi Kemahasiswaan
1. Mempunyai Visi dan Misi yang jelas, benar, dan rasional;
2. mempunyai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Garis Besar
Haluan Organisasi dan Program Kerja;
3. mempunyai kepengurusan organisasi (struktur organisasi) dan uraian
tugas yang jelas;
4. memenuhi persyaratan pembentukan UKM
5. mempertanggungjawabkan kepengurusan organisasi sesuai dengan
struktur kemahasiswaan yang berlaku di STKIP PGRI Sumatera Barat.
Persyaratan Kegiatan Kemahasiswaan
1. Mendapat izin resmi dari pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat atau
petugas yang ditunjuk Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat;
2. Melakukan kegiatan dengan memperhatikan kedisiplinan dan ketertiban
administrasi, organisasi, dan transparansi;
3. Tidak bersifat destruktif, anarkis, dan provokatif;
4. Diadakan di tempat yang jelas dengan susunan acara yang terencana dan
terkoordinasi serta dilakukan oleh panitia yang kompeten yang ditunjuk
secara resmi, dan disetujui oleh pimpinan yang terkait.
3.3. Tata Tertib Organisasi Kemahasiswaan
Tata tertib organisasi kemahasiswaan di lingkungan STKIP PGRI Sumatera
Barat diatur seperti tersebut di bawah.
19
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
1. Memenuhi kode etik organisasi yang ditetapkan STKIP PGRI Sumatera
Barat;
2. mematuhi peraturan dan tata tertib organisasi yang ada di lingkungan STKIP
PGRI Sumatera Barat seperti BEM, UKM, dan HIMA;
3. merencanakan dan melaksanakan program kegiatan yang tidak
bertentangan dengan AD/ART organisasi;
4. merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang dapat dipertanggung-
jawabkan dan akuntabel.
3.4. Fungsi Organisasi Kemahasiswaan
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang
sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
1. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya
adalah rencana disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja
atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa
melalui rapat seperti:
a. Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana kerja
pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau
lebih target yang akan dicapai.
b. Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang
diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event /
kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
2. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
a. Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan
(relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
b. Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-
masing bagian/seksi.
c. Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (mis. Rapat Koordinasi
antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
d. Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi Harus diatur dan
ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat
20
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
keluar, laporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, hasil rapat,
inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll. Siapapun orang
yang memerlukan data atau perlengkapan, maka ia akan mudah
menemukan, apakah yang tersimpan dalam bentuk file-file di komputer
atau yang berada ditempat/ lemari penyimpanan berkas-berkas. Segala
bentuk surat menyurat tercatat dan terdokumentasi, segala perangkat
yang dimiliki dan dipergunakan terdata, kapan dibeli, siapa yang
mempergunakan saat ini, bila ada kerusakan siapa yang
bertanggungjawab untuk memperbaiki atau bila dipinjam kapan harus
dikembalikan dll.
3. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan
sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun
kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
a. Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
b. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan Progress Report
biasanya berbentuk laporan praktis organisasi kepada anggota atau
struktur diatasnya. Sebaiknya Progress Report ini dapat ditampilkan
dalam bentuk laporan berbentuk tabel / matrix yang bisa dilihat orang
setiap saat (contoh terlampir). Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
adalah laporan lengkap dari sebuah kegiatan yang telah selesai
dilaksanakan organisasi, yang berisi laporan hasil evaluasi dan anggaran
yang dipergunakan
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan
adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun
realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.Agar tugas / tanggung jawab
pengawasan dapat dilaksanakan dengan pertimbangan efektifitas dan
efesiensi waktu maupun dana, maka dapat dipertimbangkan faktor-faktor sbb
:
a. Pembagian Tugas Pengawasan
b. Pendelegasian Wewenang
21
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
c. Pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran serta Realisasi Kegiatan
dan Anggaran (RKA)
d. Pembukuan / dokumentasi atau kearsipan
3.5. Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
Keberadaan sebuah organisasi kemahasiswaan biasanya sesuai dengan visi
dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan atau berdasarkan keterbukaan
manajemen lembaga untuk menampung dan menyalurkan aspirasi, minat dan
bakat mahasiswanya.
Beberapa hal yang perlu dilakukan atau dimiliki suatu organisasi adalah:
1. Struktur Organisasi
Sebuah bagan yang dapat menjelaskan tentang kedudukan masing-masing
pengurus serta hubungan antar bagian dalam organisasi. Sangat diperlukan
untuk menunjukkan susunan kepengurusan dan hubungan antar
seksi/bagian yang dipahami oleh anggota organisasi ataupun pihak luar.
2. Job Description
Selaku pengurus organisasi apalagi ketua organisasi, sudah selayaknya
mengetahui fungsi dan tugas masingmasing seksi/bagian yang berada
dibawah koordinasinya, serta diharapkan mampu memberi penjelasan tugas
kepada masing-masing personil yang menerima tanggung jawab tersebut.
Tiap anggota atau pengurus organisasi perlu memahami akan tugas dan
bagaimana pertanggung jawabannya kepada ketua serta bagaimana
koordinasinya dengan bagian/seksi yang lain
3. Rapat Kerja
Masing-masing organisasi perlu mengadakan raker sekurang-kurangnya 1 x
dalam setahun, namun yang efektif adalah 2 x setahun (per semester).
Dalam raker masing masing bagian/seksi mengajukan rencana kegiatan dan
anggaran yang dibutuhkan. Kemudian kumpulan rencana kerja tersebut
digabungkan untuk dijadikan rencana kegiatan organisasi dan perencanaan
penggunaan anggaran yang kemudian dijadikan rujukan untuk pengajuan
permohonan anggaran dalam bentuk “proposal” kepada Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan .
22
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
4. Rapat Evaluasi
Setelah organisasi mengadakan suatu kegiatan, maka dilakukan evaluasi
(penilaian oleh diri sendiri/pengurus organisasi) terhadap kegiatan tersebut,
selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan. Pada rapat evaluasi ini
diharapkan bisa memunculkan hal-hal kekurangan/kecurangan yang
dilakukan sehingga bisa mengkoreksi diri untuk tidak melakukan hal tsb
kembali.Hasilnya tertuang dalam progress report, maupun rujukan untuk
LPJ.
5. Rapat Koordinasi
Sebelum melakukan suatu event/kegiatan suatu organisasi sangat perlu
mengajak semua fihak yang terkait untuk membicarakan bagaimana teknik
koordinasi antar bagian, agar kegiatan tsb dapat terlaksana sesuai harapan.
6. Pertemuan Pimpinan Organisasi
Para pimpinan organisasi sesekali perlu melakukan pertemuan “gathering”
(pembicaraan resmi dengan gaya santai) untuk menjalin hubungan baik
antar pimpinan/organisasi dan bisa menjembatani penyelesaian masalah-
masalah yang timbul antar organisasi. Terkadang untuk sebuah event yang
dilaksanakan suatu organisasi, perlu diundang pimpinan organisasi lain agar
terjadi hubungan baik antar organisasi.
7. Laporan Pertanggung Jawaban
Suatu hal yang harus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pengurus
kepada anggota ataupun fihak lain yang memberikan dukungan terhadap
kegiatan adalah Laporan Pertanggung Jawaban. Setiap kegiatan laporan
pertanggung jawabannya sudah diserahkan dua (2) minggu setelah kegiatan
selesai. Jika LPJ tidak selesai dan tidak diserahkan maka belum dapat
mengajukan proposal untuk kegiatan selanjutnya.
8. Pendelegasian Wewenang
Untuk memberikan kekuatan hukum bagi yang menerima wewenang maka
sangat diperlukan surat pelimpahan wewenang sementara.Seperti apabila
Ketua organisasi berhalangan maka mendelegasika ke pada wakilnya.
9. Pembagian Tugas Pengawasan
Bila tugas Ketua dirasa cukup banyak maka tugas pengawasan dapat dibagi
kepada sekretaris umum atau kepada seksi khusus atau komisi khusus
untuk melakukan tugas pengawasan tersebut.
23
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
10. Pembuatan Daftar Rencana Kegiatan dan Anggaran
Rencana Kegiatan dan Anggaran(RKA). adalah Sebuah daftar rencana dan
anggaran yang diperlukan untuk kegiatan sebelum kegiatan dilaksanakan
11. Pembukuan / kearsipan
Kearsipan yang paling menonjol dalam organisasi diantaranya adalah
mengenai surat-menyurat. Kerapian surat-menyurat ini akan memperlihatkan
identitas dan kapabilitas suatu organisasi. Meskipun tidak ada peraturan
yang telah ditetapkan sebagai format baku penulisan / pembuatan
suratmenyurat, namun banyak instansi atau organisasi yang telah mencoba
menyusun kearsipan, serta format penulisan surat-menyurat yang baik dan
bisa dijadikan acuan pembuatan surat menyurat untuk memudahkan
administrasi dan manajemen kearsipan. Disamping itu, konsep surat dan
kearsipan yang baik, bisa menimbulkan citra yang baik bagi
institusi/perusahaan atau organisasi yang bersangkutan
3.6. Masa Jabatan, Kelengkapan dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan
1. Masa jabatan pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI
Sumatera Barat selama 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum tidak
dapat dipilih kembali
2. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI
Sumatera Barat ditetapkan berdasarkan keputusan wakil ketua bidang
kemahasiswaan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan
yang berlaku
3. Pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumbar
bertanggungjawab kepada pimpinan satuan penyelenggaraan pendidikan
yang membawahinya.
4. Kedudukan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat
terdiri dari DLM, BEM, UKM dan HIMA semuanya merupakan kelengkapan
non-struktural
24
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
25
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB IV
ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT
4.1. Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM)
DLM sebagai lembaga tertinggi mahasiswa yang bertindak sebagai Lembaga
Legislatif (pembuat kebijakan-kebijakan) dan Yudikatif (pengawas).Yang
mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan AD/ART. Selain menyalurkan
aspirasi, DLM juga berusaha untuk membantu mahasiswa yang mempunyai
masalah akademik maupun non akademik.
1. Struktur Organisasi DLM
DLM STKIP PGRI Sumatera Barat memiliki struktur organisasi yang telah di
sepakati bersama di tingkat institusi , terdiri dari Ketua Umum, Sekjend,
Sekretaris, Bendahara, Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota Komisi
dengan komisi sebagai berikut :
a. Komisi A Bidang Penelitian dan Pengembangan
b. Komisi B Bidang Advokasi Mahasiswa
c. Komisi C Bidang Sosial dan Kesejahteraan
d. Komisi D Bidang Minat dan Bakat
e. Komisi E Bidang Penegak Aturan Organisasi
f. Komisi F Badan Anggaran
2. Tugas Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM)
a. Menentukan Visi dan Misi DLM
b. Membuat Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja Organisasi
Kemahasiswaan sesuai dengan Visi dan Misi STKIP PGRI Sumatera
Barat
c. Membuat Program Kerja DLM
d. Melaksanakan Pemilihan Umum Melalui Komisi Pemilihan Umum
(KPU) untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM.
e. Melaksanakan pengawasan pada organisasi kemahasiswaan
f. Memfalitasi Usulan pembentukan, pembekuan, dan pembubaran
UKM.
26
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
g. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan
h. Melaksanakan Musyawar Besar (Mubes) Mahasiswa
3. Panitia Pemilihan, Pencalonan dan Prosedur Pemilihan Pengurus DLM
1) Panititia Pemilihan Pengurus DLM
a. Anggota panitia pemilihan pengurus DLM berasal dari beberapa
pengurus DLM yang sedang bertugas.
b. Struktur kepanitian ditetapkan berdasarkan kebijakan DLM, Struktur
Kepanitian terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.
2) Pencalonan Pengurus DLM
Calon pengurus DLM di usulkan kepada panitia dari utusan masing-
masing program studi dengan jumlah yang seimbang.
Syarat untuk menjadi pengurus DLM adalah sebagai berikut :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mempunyai integritas kepribadian yang tinggi
c. Berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa kepemimpinan
d. Terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di STKIP PGRI Sumatera
Barat minimal telah semester IV dan maksimal semester VI.
e. Memiliki loyalitas terhadap almamater.
f. Tidak sedang berkasus akademik maupun yang lainnya.
g. Untuk Pengurus Inti tidak sedang dalam Praktek Lapangan (PL)
dan tidak sedang dalam penyelesaian tugas akhir.
h. Memiliki surat keterangan telah mengikuti LKMM
i. Memiliki Indeks prestasi minimal 3,00
j. Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah satu
Keanggotaan atau Kepengurusan organisasi Kemahasiswaan
(BEM, DLM, HIMA dan UKM)
k. Membuat surat pernyataan bersedia tidak menamatkan studi
selama memangku jabatan
27
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
4.2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan lembaga kemahasiswaan yang
terdiri dari perwakilan mahasiswa pada suatu perguruan tinggi. BEM STKIP
PGRI yang merupakan lembaga eksekutif berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi mahasiswa, pusat koordinasi dan komunikasi antar
organisasi mahasiswa, merencanakan dan memantapkan garis-garis program
kegiatan kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi, mengembangkan
ketrampilan manajemen kemahasiswaaan dan sumber daya manusia.
1. Struktur Organisasi BEM
Struktur Organisasi BEM STKIP PGRI Sumatera barat terdiri dari Ketua,
Wakil ketua, Bendahara, Sekretaris , Koordinator Departemen, Sekretaris
Departemen dan Anggota Departemen. Dengan Departemen sebagai
berikut :
a. Departemen Dalam Negeri
b. Departemen Luar Negeri
c. Departemen Pendidikan
d. Departemen Sosial
e. Departemen Penelitian dan Pengembangan
f. Departemen Pemuda dan Olah Raga
2. Tugas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM):
a. Menentukan Visi dan Misi BEM
b. Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja BEM yang
ditetapkan DLM
c. Membuat Program Kerja BEM
d. Melakukan Koordinasi terhadap Program Kerja masing-masing UKM
dan HIMA.
e. Melalui prosedural mekanisme organisasi memberi persetujuan pada
pelaksanaan kegiatan UKM
f. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan
28
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
3. KPU Pemilihan BEM dan Prosedur Pemilihan
1) Panitia Pemilihan BEM
DLM Membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilihan BEM yang
terdiri dari perwakilan DLM, UKM, dan Hima. Yang bertugas
menyelenggraakan Pemilihan Umum BEM (Pilkabem).
2) Pencalonan Ketua dan Wakil Ketua BEM
Pencalonan Ketua dan Waka BEM diusulkan kepada KPU melalui
mekanisme yang telah di tetapkan oleh DLM dan KPU.
Syarat-syarat untuk menjadi Ketua dan Waka BEM adalah :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mempunyai integritas kepribadian yang tinggi
c. Berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa kepemimpinan
d. Terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di STKIP PGRI
Sumatera Barat minimal telah semester IV dan maksimal
semester VI.
e. Memiliki loyalitas terhadap almamater.
f. Tidak sedang berkasus akademik maupun yang lainnya.
g. Memiliki surat keterangan telah mengikuti LKMM
h. Memiliki Indeks prestasi minimal 3.00
i. Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah satu Keanggotaan
atau Kepengurusan organisasi Kemahasiswaan (BEM, DLM,
HIMA dan UKM)
4. Prosedur Pemilihan Pengurus BEM
Mekanisme pemilihan Ketua & Waka BEM diatur sendiri dalam ketetapan
DLM. Pemilihan dilakukan secara langsung dan diikuti oleh seluruh
mahasiswa. Dalam rangka pemilihan calon diwajibkan menyampaikan visi
dan misinya. KPU dan DLM menyampaikan hasil pemilihan umum dalam
bentuk lamporan jumlah suara kepada Wakil Ketua III. Penetapan dilakukan
oleh DLM berdasarkan jumlah suara yang terbanyak. DLM Menyampaikan
Hasil keputusannya kepada Ketua STKIP PGRI melalui wakil ketua III .
Penetapan dan Pelantikan dilakukan oleh Ketua STKIP PGRI sumbar.
29
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
4.3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah suatu organisasi mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat STKIP PGRI Sumbar dan
berada dibawah naungan BEM.
1. Tugas dan Wewenang
a. Mengembangkan dan meningkatkan kreativitas dalam melaksanakan
kegiatan penalaran dan keilmuan minat dan bakat.
b. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan sesuai
dengan bidang kegiatan masing-masing.
c. Melaporkan dan mertangungjawabkan kegiatan kepada Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan
d. Menyelenggarakan musyawarah anggota.
2. Pembagian UKM menurut Jenisnya adalah
1) UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
UKM LDK adalah salah satu wadah kegiatan mahasiswa dalam
meningkatkan pengrtahuan dan ketaqwaan mahasiswa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dalam bentuk kegiatan-kegiatan keagamaan.
Tujuan
a. Membina para mahasiswa menjadi manusia yang mempunyai ilmu
dan mengamalkan ajaran agama dengan sungguh-sungguh sehingga
terbentuk manusia Indonesia seutuhnya.
b. Menumbuhkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi
masyarakat kampus umumnya dan mahasiswa khususnya.
c. Menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum dan
agama yang lebih mendalam
Keanggotaan
Seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berhak menjadi
anggota dan mengikuti kegiatan LDK. Mahasiswa dapat mendaftarkan
diri setiap saat sebagai anggota. Disamping itu, diselenggarakan
30
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
kegiatan pendidikan tertentu yang dibuka untuk umum , bukan untuk
anggota saja
2) UKM Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI)
UKM KSR PMI adalah organisasi mahasiswa atau unit dalam
perhimpunan PMI yang beranggotakan mahasiswa yang mendaftar
menjadi anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI)
Tujuan
a. Meningkatkan keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki kemampuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, semangat kebangsaan
dan cinta tanah air, berbudi pekerti yang luhur serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Menyiapkan anggota menjadi kader palang merah Indonesia
c. Ikut berperan secara aktif pada kegiatan kepalangmerahan didalam
dan diluar perguruan tinggi.
Keanggotaan
Seluruh mahasiswa STKIP PGRI berhak menjadi anggota dan mengikuti
kegiatan KSR PMI dan lulus seleksi. Pengurus adalah anggota yang lulus
seleksi dan terdaftar pada KSR PMI. Mahasiswa dapat mendaftarkan diri
setiap saat sebagai anggota. Disamping itu, diselenggarakan kegiatan
pendidikan tertentu yang dibuka untuk umum, bukan untuk anggota saja.
3) UKM Pramuka Racana Pagaruyung (Pramuka)
UKM Pramuka adalah UKM yang menampung, menyalurkan dan
memberikan pengalaman pendidikan pramuka kepada mahasiswa STKIP
PGRI Sumbar dalam bentuk kegiatan menyenangkan dengan
menggunakan sistem pamong dan prinsip dasar metodik kepramukaan
yang diesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat agar dapat
membentuk sikap serta mempertinggi kepribaian.
31
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
Tujuan
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam
mengembangkan berbagai kegiatan kepramukan sesuai dengan
bakat dan minat mahasiswa
b. Menumbuhkembangkan apresiasi di kalangan mahasiswa yang kelak
sangat diperlukan bila sudah mengemban tugas masyarakat
terutama dalam menghadapi musibah-musibah alam.
c. Agar mahasiswa dapat memiliki rasa tanggung jawab patriotisme dan
idealisme yang berdasarkan kesadaran sosial dan nasional
Keanggotaan
Anggota UKM Pramuka adalah mahasiswa yang terdaftar aktif sebagai
mahasiswa dan aktif dalam organisasi kemahasiswaan, lulus seleksi
sesuai dengan mekanisme yang telah di tetapkan UKM Pramuka.
4) UKM Media Informasi Kampus (Medika)
UKM Medika adalah UKM yang menampung, menyalurkan dan
memberikan pengalaman pendidikan Jurnalistik kepada Mahasiswa
STKIP PGRI Sumbar, UKM Medika menerbitkan berita dalam bentuk
majalah dan website. Selain itu UKM Medika juga mengadakan pelatihan
Jurnalistik bagi mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.
Tujuan
a. Sebagai sarana informasi pendidikan, pengetahuan dan hiburan.
b. Sarana untuk mengaktualisasikan diri dalam mengasah kreativitas
dalam bidang jurnalistik.
Keanggotaan
Seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berhak menjadi
anggota dan mengikuti kegiatan UKM Medika dapat mendaftarkan diri
setiap saat sebagai anggota. Disamping itu, diselenggarakan kegiatan
pendidikan tertentu yang dibuka untuk umum , bukan untuk anggota saja
32
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
5) UKM Resimen Mahasiswa (Menwa)
UKM Menwa adalah suatu unit kegiatan dalam upaya mempersiapkan
mahasiswa menjadi kekuatan rakyat yang terlatih dan terhimpun dalam
organisasi HANSIPWANKAMRA dan merupakan salah satu sumber
cadangan TNI serta dapat membentuk sikap dan tingkah laku yang
sopan dan dapat menjadi panutan bagi mahasiswa lain dalam lingkungan
STKIP PGRI Sumbar.
Tujuan
a. Membantu pengembagan kemahasiswaan dan tugas nasional
sebagai sumber daya manusia yang merupakan potensi vital dan
strategis dengan ciri-ciri tersendiri.
b. Menumbuhkembangkan generasi muda Indonesia yang terlatih
menuju masa depan bangsa dan negara, terutama dalam
pembentukan manusia pancasila, yaitu warga negara yang lebih
bertanggung jawab dan mampu mengisi serta mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
c. Membantu memantapkan fungsi STKIP PGRI terutama dalam
menciptakan kader dibidang ketahanan nasional yang sekaligus juga
merupakan kader dibidang pertahanan keamanan nasional.
Keanggotaan
Peneriman Anggota baru tergantung pada jumlah yang dibutuhkan.
Persyaratan Anggota adalah mahasiswa STKIP PGRI yang terdaftar
pada semester yang sedang berjalan dan telah lulus seleksi.
6) UKM Seni
UKM Seni adalah Unit Kegiatan yang menampung dan menyalurkan
pengembangan minat dan kegemaran mahasiswa dalam berkreasi,
berekspresi dan berprestasi dalam bidang seni untuk pembentukan sikap
serta mempertinggi kepribadian.
33
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
Tujuan
a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa dalam mengembangkan
berbagai bentuk seni sesuai dengan minat dan kegemaran
mahasiswa.
b. Menumbuhkembangkan apresiasi di kalangan mahasiswa yang kelak
sangat diperlukan bila sudah mengemban tugas di masyarakat.
Keanggotaan
Seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berhak menjadi
anggota.
4.4. Himpunan Mahasiswa ( Hima ) Program Studi
Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah Organisasi Kemahasiswaan
sebagai Lembaga Eksekutif di tingkat Program Studi, yang hanya melaksanakan
kegiatan penalaran dan keilmuan.
1. Struktur Organisasi Hima
Struktur Organisasi Hima Program Studi terdiri dari Ketua, Wakil ketua,
Bendahara, Sekretaris , Koordinator Divisi, Sekretaris Divisi dan Anggota
Divisi. Dengan Divisi sebagai berikut :
a. Divisi Dalam Negeri
b. Divisi Luar Negeri
c. Divisi Pendidikan
d. Divisi Sosial
e. Divisi Penelitian dan Pengembangan
f. Divisi Agama
g. Divisi Olah Raga
h. Divisi Seni dan Budaya
i. Divisi Komunikasi dan Informasi
2. Tugas Hima Program Studi
a. Menentukan Visi dan Misi HIMA
b. Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja HIMA
yang ditetapkan DLM
c. Membuat Program Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan
d. Melaksanakan kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi
34
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
e. Melaksanakan koordinasi dengan BEM atas program kerjanya
f. Meminta persetujuan kegiatan kepada Ketua Program studi
masing-masing
g. Membuat laporan pertanggungjawaban yang disahkan oleh
pimpinan prodi dan diserahkan ke Wakil Ketua III Bidang
Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan.
3. Pemilihan Hima dan Prosedur Pemilihan
1) Panitia Pemilihan Hima
Hima membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilihan Hima yang
terdiri dari perwakilan mahasiswa program studi Yang bertugas
menyelenggraakan Pemilihan Umum Hima.
3) Pencalonan Ketua dan Wakil Ketua Hima
Pencalonan Ketua dan Waka Hima diusulkan kepada KPU Hima
melalui mekanisme yang telah di tetapkan oleh DLM dan KPU KPU
Hima.
Syarat-syarat untuk menjadi Ketua dan Waka Hima adalah :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mempunyai integritas kepribadian yang tinggi
c. Berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa kepemimpinan
d. Terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di STKIP PGRI
Sumatera Barat minimal telah semester III dan maksimal
semester V.
e. Memiliki loyalitas terhadap almamater.
f. Tidak sedang berkasus akademik maupun yang lainnya.
g. Memiliki surat keterangan telah mengikuti LKMM
h. Memiliki Indeks prestasi minimal 3.00
i. Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah satu Keanggotaan
atau Kepengurusan organisasi Kemahasiswaan (BEM, DLM,
HIMA dan UKM)
35
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
4) Prosedur Pemilihan Pengurus Hima
Mekanisme pemilihan Ketua & Waka Hima diatur sendiri dalam
ketetapan DLM. Pemilihan dilakukan secara langsung dan diikuti oleh
seluruh mahasiswa program studi. Dalam rangka pemilihan para calon
diwajibkan menyampaikan visi dan misinya. KPU Hima dan DLM
menyampaikan hasil pemilihan umum dalam bentuk lamporan jumlah
suara kepada Ketua Prodi dan Wakil Ketua III. KPU Hima
Menyampaikan Hasil keputusannya kepada wakil ketua III . Penetapan
dan Pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua III STKIP PGRI sumbar.
4.5. Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan
Sebagai pedoman untuk organisasi kemahasiswaan yang bergerak dalam
kegiatan ekstrakurikuler dikeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 155/U/1998, sebagai berikut.
Salinan
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 155 /U/1998
TENTANG
PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
DI PERGURUAN TINGGI
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
Menimbang
a. bahwa pendidikan nasional telah mengalami perkembangan yang memerlukan
penyesuaian dan pemantapan baik dalam hal kebijaksanaan maupun tatanannya;
b. bahwa pengembangan kehidupan kemahasiswaan adalah bagian integral dalam
sistem pendidikan nasional sebagai kelengkapan kegiatan kurikuler;
c. bahwa organisasi kemahasiswaan perlu ditingkatkan peranannya sebagai perangkat
perguruan tinggi dan sebagai warga sivitas akademika;
d. bahwa pengembangan organisasi kemahasiswaan perlu disesuaikan dengan
pelaksanaan reformasi di bidang pendidikan tinggi dan tuntutan globalisasi pada
masa mendatang;
36
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
e. bahwa sesuai dengan butir a, b, c, dan d dipandang perlu menetapkan pedoman
umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi;
Mengingat
1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi beserta
perubahannya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
DI PERGURUAN TINGGI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan
1. Organisasi kemahasiswaan intra. perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan
tinggi.
2. Tujuan pendidikan tinggi adalah :
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan
dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau
kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
3. Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang
arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa
persatuan dan kesatuan.
4. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan akademik yang meliputi : kuliah, pertemuan
kelompok kecil (seminar, diskusi, responsi), bimbingan penelitian, praktikum, tugas
37
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
mandiri, belajar mandiri, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (kuliah kerja
nyata, kuliah kerja lapangan dan sebagainya).
5. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran
dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan
bakti sosial bagi masyarakat.
Pasal 2
Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari,
oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar
kepada mahasiswa.
BAB II
BENTUK ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 3
1) Di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan
tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan.
2) Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi dibentuk pada tingkat perguruan
tinggi, fakultas dan jurusan.
3) Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa, tidak bertentangan dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang
bersangkutan.
4) Organisasi kemahasiswaan pada sekolah tinggi, politeknik, dan akademi menyesuaikan
dengan bentuk kelembagaannya.
5) Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang sejenis menyesuaikan dengan
bentuk kelembagaannya.
BAB III
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB
Pasal 4
Kedudukan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi merupakan kelengkapan non
struktural pada organisasi perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pasal 5
Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan
wadah:
38
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
1. perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan
aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan
kemahasiswaan;
2. pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;
3. komunikasi antar mahasiswa;
4. pengembangan potensi jatidiri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan
intelektual yang berguna di masa depan;
5. pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan
mahasiswa;
6. pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam
melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
7. untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-
norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.
Pasal 6
Derajat kebebasan dan mekanisme tanggungjawab organisasi kemahasiswaan intra
perguruan tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan antara
mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan
perguruan tinggi merupakan penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi
dan/atau yang mengatasnamakan perguruan tinggi.
BAB IV
KEPENGURUSAN, KEANGGOTAAN DAN MASA BAKTI
Pasal 7
1) Pengurus organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi pada masing-masing tingkat
sekurangkurangnya terdiri atas ketua umum, sekretaris dan anggota pengurus.
2) Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tatacara dan mekanismenya ditetapkan
oleh mahasiswa perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pasal 8
Keanggotaan organisasi kemahasiswaan pada masing-masing tingkat adalah seluruh
mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan akademik.
Pasal 9
Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan maksimal 1 (satu) tahun dan khusus untuk
ketua umum tidak dapat dipilih kembali.
39
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 10
(1) Pembiayaan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi dibebankan
pada anggaran perguruan tinggi yang bersangkutan dan/atau usaha lain seijin pimpinan
perguruan tinggi dan dipertanggungiawabkan sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
(2) Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dapat
dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 11
Semua organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi yang telah ada pada saat
ditetapkannya Keputusan ini agar menyesuaikan dengan Keputusan ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0457/0/1990 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 13
Petunjuk teknis pelaksanaan Keputusan ini ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Pasal 14
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1998
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
ttd.
Prof. Dr. Juwono Sudarsono, M.A.
Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut untuk tingkat
STKIP PGRI Sumatera Barat dikeluarkan Keputusan Ketua Nomor: 10071/STKIP-
40
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
AK/PGRI/SB/2012 Tentang Pedoman Manajemen Oranisasi Kemahasiswaan di STKIP
PGRI Sumatera Barat, sebagaimana salinan di bawah ini :
Salinan:
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI SUMATERA BARAT
===================================================================
Nomor: 10071/STKIP-AK/PGRI/SB/2012
TENTANG
PEDOMAN MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT
KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT
Menimbang
(1) Bahwa untuk menciptakan kehidupan kampus yang sehat, harmonis, dan
bertanggungjawab diperlukan Pedoman Manajemen Organisasi Kemahasiswaan
STKIP PGRI Sumatera Barat
(2) Bahwa Pedoman Manajemen Organisasi Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera
Barat perlu diatur dan ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Ketua.
Mengingat
(1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
(3) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155
/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
(4) Statuta STKIP PGRI Sumatera Barat Nomor : 001/YYS/PGRI-PDG/SB/2012
Memutuskan
Menetapkan : PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN ORGANISASI
KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
BAB I
41
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan Ketua ini yang dimaksud dengan:
(1) Sekolah Tinggi adalah STKIP PGRI Sumatera Barat.
(2) Pimpinan Institusi adalah Ketua dan Wakil Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.
(3) Pimpinan Program Studi adalah Ketua Program Studi dan Sekretaris Program studi
yang berada di STKIP PGRI Sumatera Barat.
(4) Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum dan Keuangan adalah Pimpinan Institusi yang
menangani dan bertanggung jawab di Administrasi, Sarana dan keuangan.
(5) Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan adalah Pimpinan Institusi yang menangani dan
bertanggung jawab di bidang kemahasiswaan.
(6) Kasubag Kemahasiswaan adalah Pejabat yang mengelola manajemen pembinaan
dan pelayanan kemahasiswaan, antara lain bidang Kegiatan Penalaran,
Pengembangan Soft-Skill, Kesejahteraan, Pengembangan Minat dan Bakat
mahasiswa.
(7) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat adalah mahasiswa yang terdaftar secara
administrasi akademik di STKIP PGRI Sumatera Barat.
(8) Dewan Legislatif MahasiswaSTKIP PGRI Sumatera Barat (DLM-STKIP PGRI) adalah
lembaga legislatif kemahasiswaan di tingkat Sekolah Tinggi.
(9) Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat (BEM-STKIP) adalah
Lembaga Eksekutif kemahasiswaan di tingkat Institusi.
(10) Unit Kegiatan Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat (UKM-STKIP PGRI)
merupakan wahana kegiatan mahasiswa di tingkat Sekolah Tinggi untuk menyalurkan,
mengembangkan minat dan bakat mahasiswa dalam satu bidang kegiatan tertentu
serta pelayanan keagamaan.
(11) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA) adalah lembaga eksekutif
kemahasiswaan di tingkat Program Studi.
(12) Pedoman Manajemen Organisasi Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat
adalah pedoman pelaksanaan kegiatan mahasiswa di bidang pembinaan,
pendampingan dan pelayanan kegiatan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI
Sumatera Barat.
42
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat,
bertujuan:
(1) Mewujudkan hubungan yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan antara Pimpinan
STKIP PGRI Sumatera Barat, Pimpinan Program Studi di STKIP PGRI Sumatera
Barat dan pihak manajemen yang mengelola pembinaan, pendampingan dan
pelayanan kemahasiswaan dengan organisasi-organisasi kemahasiswaan yang sah
baik di tingkat Institusi maupun di tingkat Program Studi.
(2) Terciptanya kesamaan wawasan, persepsi, dan tindakan dalam pembinaan,
pendampingan dan pelayanan di bidang kemahasiswaan, baik di tingkat Institusi
maupun di tingkat Program Studi.
(3) Sebagai pedoman penyelenggaraan manajemen kemahasiswaan di bidang Kegiatan
Penalaran, Pengembangan Soft-Skill, Kesejahteraan, Pengembangan Minat dan
Bakat Mahasiswa.
(4) Sebagai dasar strategi pembinaan, pendampingan dan pelayanan dalam upaya
mewujudkan Tata Kelola Yang Baik di bidang kemahasiswaan.
BAB III
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI
KEMAHASISWAAN
Pasal 3
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemahasiswaan beserta
penjelasannya yang disusun oleh Organisasi Mahasiswa melalui musyawarah harus
memuat norma/kaidah, ketentuan dan aturan organisasi yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh semua mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dimaksud ayat (1), harus mendapat
pengesahan dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
43
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB IV
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Pasal 4
(1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademik dalam bidang penalaran,
kepekaan sosial, pengembangan soft skill, kesejahteraan, pengembangan minat dan
bakat mahasiswa.
(2) Pelayanan Kegiatan Ekstra Kurikuler dilakukan oleh satuan pelayanan kegiatan
kemahasiswaan.
BAB V
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Bagian Pertama
Organisasi
Pasal 5
(1) Organisasi Kemahasiswaan merupakan kelengkapan nonstruktural STKIP PGRI
Sumatera Barat yang berwadah pada Lembaga Kemahasiswaan STKIP PGRI
Sumatera Barat dengan lembaga eksekutif adalah Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP
PGRI Sumatera Barat (BEM STKIP PGRI) untuk tingkat Sekolah Tinggi dan
Himpunan Mahasiswa (HIMA) untuk tingkat Program Studi. Sedangkan lembaga
legislatif adalah Dewan Legislatif Mahasiswa(DLM).
(2) Setiap organisasi kemahasiswaan baik di tingkat Sekolah Tinggi maupun di tingkat
Program Studi dinyatakan sah apabila pembentukannya telah mendapat persetujuan
dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
Pasal 6
(1) Setiap organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat, harus membuat
Program Kerja atau Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) pada awal
kepengurusan.
(2) Kegiatan yang tidak tercantum dalam Program Kerja atau RKAT tidak akan mendapat
izin kegiatan dan pendanaan kecuali ada hal-hal yang mendesak dan dianggap
penting oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan
Pasal 7
Jika ada dosen, Pegawai atau Keluarga inti yang sakit dirawat di rumah sakit/meniggal
dunia, maka Pengurus Organisasi Kemahasiswaan harus membesuknya.
44
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
Bagian Kedua
Kaderisasi dan Pembinaan
Pasal 8
(1) Usaha suksesi atau pembinaan kaderisasi tiap-tiap organisasi kemahasiswaan yang
berada di STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan tanggungjawab setiap organisasi
kemahasiswaan.
(2) Bagian Kemahasiswaan dalam melakukan pembinaan kaderisasi organisasi
kemahasiswaan bersifat mendorong, membimbing dan memfasilitasi kegiatan
kaderisasi seperti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa.
Bagian Ketiga
Masa Kepengurusan
Pasal 9
(1) Lama masa kepengurusan setiap organisasi kemahasiswaan adalah 1 (satu) tahun,
BAB VI
RUANG LINGKUP KEGIATAN KEMAHASISWAAN
Pasal 10
Kegiatan Kemahasiswaan meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan pengabdian pada
masyarakat dalam rangka membentuk jiwa kepemimpinan, kritis, analitis, memiliki
kepekaan sosial kemasyarakatan dan keagamaan serta mampu mengapresiasi seni dan
budaya yang dilaksanakan di tingkat Sekolah Tinggi dan Program Studi.
BAB VII
PERIZINAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN
Bagian Pertama
Perizinan
Pasal 11
(1) Seluruh kegiatan kemahasiswaan baik di tingkat Sekolah Tinggi maupun di tingkat
Program Studi yang dilaksanakan di luar dan di dalam kampus STKIP PGRI Sumatera
Barat harus mendapat izin/rekomendasi dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
melalui Bagian Kemahasiswaan.
(2) Setiap permohonan izin kegiatan, surat permohonan dan proposal kegiatan harus
ditandatangani oleh sekretaris panitia, ketua panitia, ketua organisasi, Pembina
Organisasi dan di paraf Kasubag Kemahasiswaan.
45
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
(3) Izin kegiatan penggalangan dana hanya dapat diberikan untuk tujuan sosial,
kemanusian, bencana alam, dan keagamaan.
(4) Kegiatan yang melibatkan organisasi mahasiswa tingkat Sekolah Tinggi dan
pelaksanaannya di Program Studi, harus mendapat persetujuan dan izin dari Wakil
Ketua Bidang Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan
(5) Penggunaan fasilitas harus mendapat izin Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
dengan melampirkan surat izin kegiatan dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
(6) Izin kegiatan atas undangan pihak luar akan diberikan dengan ketentuan jika
mahasiswa mewakili Program Studi telah diketahui oleh Pimpinan Program Studi atau
jika mahasiswa mewakili Institusi telah diketahui oleh Wakil Ketua Bidang
Kemahasiswaan melalui .
(7) Setiap penyampaian pendapat baik di dalam maupun di luar kampus STKIP PGRI
Sumatera Barat dalam bentuk unjuk rasa/demonstrasi wajib mendapat izin dari Wakil
Ketua Bidang Kemahasiswaan.
(8) Waktu pelaksanaan kegiatan tidak bersamaan dengan waktu berlangsungnya Ujian
Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
(9) Permohonan izin untuk semua jenis kegiatan diajukan paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum hari H kegiatan berlangsung atau dapat kurang dari 1 (satu) bulan dalam
situasi/kondisi tertentu Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dapat menentukan lain.
Pasal 12
Dalam menyelenggarakan kegiatan, panitia dan peserta harus memperhatikan
ketertiban, keamanan, norma-norma sosial yang berlaku umum, dan memperhatikan
tata tertib kehidupan kampus.
Bagian Kedua
Penggunaan Fasilitas
Pasal 13
(1) Perizinan penggunaan fasilitas STKIP PGRI Sumatera Barat diajukan terpisah dengan
permohonan izin kegiatan.
(2) Permohonan penggunaan fasilitas di ditujukan kepada Wakil Ketua Bidang
Administrasi Umum dan Keuanan STKIP PGRI Sumatera Barat dengan melampirkan
surat izin kegiatan dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
(3) Besarnya biaya dan ganti rugi akibat penggunaan fasilitas STKIP PGRI Sumatera
Barat menjadi beban dan/atau tanggungjawab Panitia.
46
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
Bagian Ketiga
Pembatalan atau Penundaan
Pasal 14
Pembatalan atau penundaan kegiatan harus diajukan secara tertulis:
(1) Untuk kegiatan skala Program Studi diajukan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum
kegiatan berlangsung.
(2) Untuk kegiatan skala Institusi/nasional/internasional diajukan paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum kegiatan berlangsung.
(3) Kecuali Wakil Ketua Kemahasiswaan memberikan pertimbangan khusus.
BAB VIII
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Bagian Pertama
Tugas Pokok Organisasi Mahasiswa
Pasal 15
Dewan Legislatif Mahasiswa Mahasiswa (DLM)
� Menentukan Visi dan Misi DLM
� Membuat Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja Organisasi Kemahasiswaan
sesuai dengan Visi dan Misi STKIP PGRI Sumatera Barat
� Membuat Program Kerja DLM
� Melaksanakan Pemilihan Umum Melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk
memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM.
� Melaksanakan pengawasan pada organisasi kemahasiswaan
� Memfalitasi Usulan pembentukan, pembekuan, dan pembubaran UKM.
� Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan
� Melaksanakan Musyawar Besar (Mubes) Mahasiswa
Pasal 16
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
� Menentukan Visi dan Misi BEM
� Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja BEM yang ditetapkan DLM
� Membuat Program Kerja BEM
� Melakukan Koordinasi terhadap Program Kerja masing-masing UKM dan HIMA.
47
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� Melalui prosedural mekanisme organisasi memberi persetujuan pada pelaksanaan
kegiatan UKM
� Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan
Pasal 17
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
� Menentukan Visi dan Misi UKM
� Mematuhi tata tertib yang ditetapkan oleh DLM
� Membuat Program Kerja Unit Kegiatan Mahasiswa
� Melaksanakan kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa sesuai Program Kerja
� Melakukan koordinasi dan meminta persetujuan kegiatan kepada BEM dan
rekomendasi dari Pembina Organisasi
� Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan
Pasal 18
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA)
� Menentukan Visi dan Misi HIMA
� Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja HIMA yang ditetapkan DLM
� Membuat Program Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan
� Melaksanakan kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi
� Melaksanakan koordinasi dengan BEM atas program kerjanya
� Meminta persetujuan kegiatan kepada Ketua Program studi masing-masing
� Membuat laporan pertanggungjawaban dan diserahkan ke Pimpinan Program Studi,
BEM dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan
.Pasal 19
Masa Jabatan, Kelengkapan dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan
1) Masa jabatan pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat
selama 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih kembali
2) Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI
Sumatera Barat ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku
48
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
3) Pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumbar bertanggungjawab
kepada pimpinan satuan penyelenggaraan pendidikan yang membawahinya
4) Kedudukan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat seperti
DLM, BEM, UKM dan HIMA semuanya merupakan kelengkapan non-struktural.
Bagian Kedua
Persyaratan Keanggotaan Pengurus Lembaga Kemahasiswaan
Pasal 20
Persyaratan Umum
� Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
� Berjiwa dan berwawasan Pancasila
� Berkelakuan baik dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi
� Mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan di STKIP PGRI
Sumatera Barat
� Secara sukarela menjadi anggota dan memiliki kemampuan untuk menduduki
jabatan dalam lembaga kemahasiswaan; dan
� Memahami dan menghayati aspirasi mahasiswa.
Pasal 21
Persyaratan Khusus
� Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat yang duduk pada semester III s.d. VII
� IPK yang dicapai minimal 3.00; dan
� Memiliki sifat terpuji, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dan bertanggungjawab baik
pada tugas dan Almamater.
� Untuk Ketua BEM dan Ketua DLM : Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah
satu Keanggotaan atau Kepengurusan organisasi Kemahasiswaan (BEM, DLM,
UKM dan HIMA )
49
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB IV
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA ORGANISASI MAUPUN
UNSUR PENDUKUNG KEMAHASISWAAN
Bagian Pertama
Pembina Organisasi Kemahasiswaan
Pasal 22
a) Membimbing dan mengarahkan kegiatan dan aktifitas ektra kurikuler, agar kegiatan
organisasi berjalan dengan baik dan terarah
b) Membimbing kegiatan / aktifitas organisasi yang sifatnya administratif maupun
organisasi
c) Bertanggungjawab terhadap oganisasi yang dibina / dibimbingnya untuk mencapai
prestasi yang terbaik dalam penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran,
kesejahteraan dan bakti sosial
d) Ikut serta merencanakan melaksanakan kegiatan /aktifitas organisasi para anggotanya
bersama Kasubag Kemahasiswaan dan orang yang ditunjuk Pimpinan
e) Bertanggung jawab kepada Pimpinan STKIP PGRI Sumbar serta melaporkan kegiatan
organisasi yang dibinanya apabila diperlukan oleh institusi ataupun Wakil KetuaSTKIP
PGRI Sumbar
Bagian Kedua
Unsur Pendukung Kemahasiswaan
Pasal 23
Unsur pendukung Kemahasiswaan adalah Sub bagian Kemahasiswaan yang berfungsi:
a) Pelayanan administrasi kegiatan kemahasiswaan
b) Menangani proses pengajuan proposal kegiatan kemahasiswaan
c) Pelayanan pengajuan klaim asuransi kecelakaan
d) Pengurusan beasiswa
e) Pelayanan kebutuhan perlengkapan kegiatan kemahasiswaan
f) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Pembantu Ketua III
50
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB VIII
KEGIATAN PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU
Pasal 24
(1) Kegiatan penyambutan mahasiswa baru mengacu pada aturan dan jadual STKIP
PGRI Sumatera Barat.
(2) Kegiatan penyambutan mahasiswa baru diluar jadual yang ditetapkan oleh Institusi
harus mendapat izin dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan diselenggarakan di
lingkungan kampus STKIP PGRI Sumatera Barat.
(3) Apabila terjadi pelanggaran terhadap norma-norma kepatutan yang berlaku secara
umum akan diselesaikan melalui Rapat Pimpinan dan apabila terjadi tindak pidana
Pimpinan Sekolah Tinggidan atau Program Studi menyerahkan sepenuhnya melalui
jalur hukum.
BAB IX
PENDANAAN DAN LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN
Bagian Pertama
Penyandang Dana
Pasal 25
(1) Pada prinsipnya pencarian penyandang dana dan/atau sponsor kegiatan mahasiswa
tidak dibatasi, tetapi harus memperhatikan aspek ketidakterikatan, etika, dan
tranparansi.
(2) Penyandang dana dan/atau sponsor sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak boleh
berasal dari partai politik, perusahaan minuman keras dan lain sebagainya yang
dianggap tidak layak bagi dunia pendidikan.
Pasal 26
Sekolah Tinggi dan/atau Program Studi dapat memberikan dana untuk kegiatan mahasiswa
yang telah tercantum dalam RKAT sesuai sifat dan sasaran kegiatan, dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan Institusi dan/atau Program Studi.
Bagian Kedua
Laporan Keuangan dan Kegiatan
Pasal 27
(1) Laporan keuangan dan kegiatan harus disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu setelah kegiatan berlangsung.
51
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
(2) Laporan keuangan dan laporan kegiatan disampaikan kepada Kasubag
Kemahasiswaan dan akan di serahkan kepada Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
(3) Laporan keuangan didasarkan pada prinsip, transparansi, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
(4) Keterlambatan pemberian laporan keuangan dan kegiatan dapat mempengaruhi
pemberian izin kegiatan dan dana pada kegiatan berikutnya.
BAB X
PENGHARGAAN
Pasal 28
(1) Setiap mahasiswa dan Lembaga Kembaga Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera
Barat yang berprestasi mendapat penghargaan dari STKIP PGRI Sumatera Barat.
(2) Bentuk dan jenis penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan
Surat Keputusan Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
Setiap organisasi kemahasiswaan yang belum mengacu pada pedoman ini agar
menyesuaikannya sejak SK ini ditandatangani.
Pedoman yang belum tercantum di dalam Surat Keputusan ini akan di jelaskan didalam
Buku Panduan Kegiatan Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat
Pasal 30
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal : 15 September 2012
Ketua,
dto
( Dr. Zusmelia, M.Si )
NIP : 1966041001991012001
52
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
53
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB V
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA ORGANISASI DAN UNSUR PENDUKUNG
KEMAHASISWAAN
5.1. Pembina Organisasi
Pembina organisasi kemahasiswaan adalah Dosen, dan atau karyawan STKIP
PGRI Sumatera Barat yang ditunjuk melalui SK Ketua STKIP PGRI Sumatera
Barat Surat Tugas untuk masa tertentu yang disepakati dalam jurusannya
masing-masing.
Pembina organisasi kemahasiswaan bertugas
1) membimbing dan mengarahkan kegiatan dan aktivitas ekstra kurikuler agar
kegiatan organisasi berjalan dengan baik dan terarah;
2) membimbing kegiatan/aktivitas organisasi yang bersifat administratif dan
organisatoris;
3) bertanggung jawab terhadap organisasi yang dibina/dibimbingnya untuk
mencapai prestasi terbaik dalam bidang penalaran dan keilmuan, minat dan
bakat, kesejahteraan, serta bakti sosial;
4) ikut serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan/aktivitas organisasi
para anggotanya;
5) mempertanggungjawabkan kegiatan kemahasiswaan yang dibinanya
kepada Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat serta melaporkan kegiatan
organisasi yang dibinanya.
5.2. Fungsi Pokok Unsur Pendukung Kemahasiswaan (Kasubag Kemahasiswaan)
Unsur pendukung kemahasiswaan adalah Sub bagian Kemahasiswaan yang
berfungsi
1) melayani administrasi kegiatan kemahasiswaa;
2) menangani proses pengajuan proposal kegiatan kemahasiswaan;
3) melayani pengajuan klaim asuransi kecelakaan mahasiswa;
4) mengurusi pengajuan beasiswa mahasiswa;
5) melayani kebutuhan perlengkapan kegiatan kemahasiswaan;
6) melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Wakil Ketua Bidang
Kemahasiswaan;
7) mendokumentasikan seluruh kegiatan kemahasiswaan.
54
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
55
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB VI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN MAHASISWA
6.1. Ketentuan Pokok Kegiatan Kemahasiswaan
Setiap program kegiatan kemahasiswaan diharuskan :.
1. Memperhatikan keseimbangan antara kegiatan penalaran dan keilmuan,
minat dan bakat, kesejahteraan mahasiswa, dan bakti sosial mahasiswa pada
masyarakat sekitar.
2. Lebih mendahulukan kepentingan mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
daripada kepentingan pihak lain dan tidak mengganggu perkuliahan.
3. Direncanakan dan dirancang dengan baik dan terperinci dengan selalu
memperhatikan dan mendahulukan kepentingan akademik serta dapat
dipertanggungjawabkan dan disetujui pimpinan minimal 1 bulan sebelum
kegiatan dilaksanakan.
4. Memperhatikan dan sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku di STKIP
PGRI dengan tidak mengabaikan ketertiban masyarakat sekitar kampus
STKIP PGRI Sumatera Barat.
5. Dilaksanakan oleh pengurus organisasi atau panitia yang ditunjuk resmi oleh
organisasi dalam bentuk kepanitiaan. Jumlah anggota kepanitian harus
representatif.
6. Melaporkan secara tertulis yang mencakup tahap kegiatan, hasil yang dicapai
dan dana yang terpakai selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan
tersebut selesai dilaksanakan.
7. Setiap organisasi kemahasiswaan yang tidak melaporkan kegiatannya ke
pimpinan institusi dalam hal ini Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan akan
dikenakan sanksi berupa teguran, dan belum diizinkan untuk melakukan
kegiatan selanjutnya
6.2. Ketentuan Umum mengenai Administrasi
Dalam melaksanakan kegiatan organisasi kemahasiswaan di lingkungan STKIP
PGRI Sumatera Barat, diatur sistem administrasi seperti tersebut di bawah.
(1) Administrasi Kesekretariatan
a) Prosedur Pengajuan Surat Permohonan dan Poposal Penyelenggaraan
Kegiatan.
56
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� Pengurus/panitia mengajukan surat penyelenggaraan kegiatan kepada
Wakil Ketua III yang ditandatangani oleh Ketua Panitia setelah
diperiksa dan disetujui oleh Ketua Organisasi, Pembina Organisasi,
dan Ketua Program Studi untuk Hima dan Kasubag Kemahasiswaan
untuk DLM,BEM dan UKM. (untuk selanjutnya disingkat Kasubag
Kemahasiswaan). Contoh surat lihat lampiran.
� Surat permohonan dan proposal penyelenggaraan kegiatan harus
diajukan paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan. Surat
permohonan yang diajukan kurang dari 1 bulan tidak akan diproses.
� Dalam surat permohonan penyelenggaraan kegiatan harus
mencantumkan nama kegiatan, susunan panitia, biaya yang
dibutuhkan dan waktu penyelenggaraan kegiatan.
� Wakil Ketua III menyetujui/tidak menyetujui penyelengaraan kegiatan
setelah mengadakan dialog dengan panitia/pengurus kegiatan, dan
melaporkan kegiatan kepada Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.
� Panitia/Pengurus melaksanakan kegiatan, atau membatalkan kegiatan
jika tidak mendapat persetujuan dari Pimpinan STKIP PGRI Sumatera
Barat. Informasi persetujuan/pembatalan penyelenggaraan kegiatan
diampaikan kepada panitia pada 3 hari kerja setelah pengajuan surat
permohonan dan proposal kegiatan. Alur pengajuan surat permohonan
dan proposal lihat lampiran.
� Prosedur peminajaman tempat adalah ke Wakil Ketua II Bidang
Administrasi Umum dan Keuangan
� Pelaksanaan kegiatanharus diberitahukan kepada :
o Pimpinan Institusi dan Kasubag Kemahasiswaan.
o Kepala Rumah Tangga /Kasubag Sarana STKIP PGRI Sumatera
Barat.
o Satuan Pengamanan (Satpam) STKIP PGRI Sumatera Barat)
o Teknisi Listrik STKIP PGRI Sumatera Barat.
b) Prosedur Pengambilan Biaya Penyelenggaraan Kegiatan
� Wakil Ketua III mendisposisikan proposal biaya penyelenggaraan
kegiatan kepada Kasubag Kemahasiswaan setelah
mempertimbangkan kondisi keuangan.
57
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� Kasubag Kemahasiswaan menginformasikan pencairan biaya
penyelenggaraan kegiatan kepada Panitia/Pengurus.
� Panitia/Pengurus mengambil biaya penyelenggaraan kegiatan pada
Kasubag Kemahasiswaan.
� Panita/Pengurus menyelenggaraan kegiatan sesuai dengan biaya
yang disetujui oleh Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat.
� Panitia/Pengurus membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan
biaya kepada Wakil Ketua III, selambat-lambatnya 2 minggu setelah
kegiatanselesai dilaksanakan.
c) Prosedur Pengajuan Permohonan Izin Menginap di Kampus
� Pengurus/panitia mengajukan permohonan izin menginap kepada
Wakil Ketua III dengan diketahui oleh Kasubag Kemahasiswaan.
� Wakil Ketua III memutuskan pemberian izin panitia/pengurus setelah
mendengarkan kebutuhan menginap panitia/pengurus, berkoordinasi
dengan Wakil Ketua II, serta melaporkan kepada Ketua STKIP PGRI
Sumatera Barat.
� Wakil Ketua III mendisposisikan surat permohonan izin kepada
Kasubag Kemahasiswaan untuk di serahkan kepada Komandan
Satuan Pengaman (Satpam)
� Komandan Satpam memerintahkan salah satu anggotanya untuk
mengawasi mahasiswa yang menginap di kampus
� Komandan Satpam memantau kegiatan saat mahasiswa menginap di
kampus dan melaporkan hasil pemantauan kepada Pimpinan STKIP
PGRI Sumatera Barat
d) Prosedur Pengajuan Permohonan Penggunaan Fasilitas
� Panitia/Pengurus mengajukan surat permohonan penggunaan fasilitas
berupa ruang, peralatan, atau fasilitas lainnya kepada Wakil Ketua II
melalui Kepala UP2Lab dengan diketahui oleh Wakil Ketua III.
� Wakil Ketua II memutuskan fasilitas kampus yang dapat digunakan
setelah mendengarkan kebutuhan penggunaan fasilitas dari panitia.
Wakil Ketua II mendisposisikan surat permohonan panita/pengurus
untuk ditindak-lanjuti oleh Kepala UP2Lab.
58
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� Panitia/pengurus mengisi formulir penggunaan fasilitas di Kantor
UP2Lab dengan ketersediaan fasilitas yang disetujui.
� Panitia/pengurus merapikan dan mengembalikan fasilitas yang telah
digunakan kepada UP2Lab dan jika ada yang rusak panitia
bertanggung jawab dan melaporkan ke Wakil Ketua II dalam bentuk
tertulis dan diketahui oleh wakil ketua III.
e) Prosedur Pengajuan Penyelenggaraan Kegiatan di Luar Kampus
o Panitia/Pengurus mengajukan surat permohonan penyelenggaraan
kegiatan di luar kampus kepada Wakil Ketua III berdasarkan
persetujuan dari BEM dan diketahui oleh Kasubag Kemahasiswaan
untuk UKM dan Ketua Program Studi untuk HIMA.
o Wakil Ketua III mengadakan dialog dengan Panitia/Pengurus
mengenai tujuan penyelenggaraan kegiatan di luar kampus.
o Wakil Ketua III melaporkan permohonan tersebut kepada Ketua.
o Ketua menyetujui/tidak menyetujui penyelenggaraan kegiatan di luar
kampus setelah mendapat masukan dari Wakil Ketua III dan
mengadakan dialog dengan panita/pengurus bila diperlukan.
o Ketua mendisposisikan surat permohonan penyelenggaraan kegiatan
di luar kampus kepada Kasubag Kemahasiswaan untuk diteruskan
kepada Panitia/Pengurus.
o Panitia/Pengurus mengambil surat izin yang dibutuhkan di Kasubag
Kemahasiswaan.
o Panitia/Pengurus melaporkan hasil penyelenggaraan kegiatan kepada
Ketua dan Wakil Ketua III
(2) Proposal
a) Persyaratan Pengajuan Proposal
� Tidak mempunyai tunggakan penyerahan laporan
pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan pada kegiatan
sebelumnya.
� Menyertakan surat pengantar pengajuan proposal yang berisi maksud
pengajuan proposal dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Pelaksana
kepada Wakil Ketua III.
59
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� Diserahkan paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan
melalui Kasubag Kemahasiswaan. Proposal yang diajukan kurang dari
1 bulan kerja tidak akan diproses
b) Format Proposal Kegiatan
1) Halaman Sampul Muka (lihat contoh pada lampiran) dilapisi plastik
transparan.
2) Halaman Isi
Menggunakan Kop Surat Organisasi Kemahasiwaan yang
bersangkutan atau Kepanitiaan yang ditunjuk dengan ketentuan
� Ukuran kertas A4 (21x29.7)
� Bentuk huruf Arial dengan spasi 1.5, font 11 atau huruf Times New
Roman, font 12.
� Mencantumkan alamat organisasi kemahasiswaan, nomor telepon
dan kontak perorangan/Telepon Genggam/E-mail.
� Membubuhkan stempel organisasi kemahasiswaan atau
penanggung jawab.
3) Jilid Proposal
Proposal dijilid dengan sampul belakang warna merah untuk BEM, biru
tua untuk UKM, dan kuning muda untuk HIMA.
Sistematika penyusunan proposal lihat contoh pada lampiran
c) Sponsor Kegiatan
Sponsor yang mendukung/mendanai kegiatan harus sesuai dengan
ketentuan berikut.
� Saling menguntungkan;
� bukan berasal dan untuk kepentingan Partai Politik.
� bukan produk minuman keras;
� bukan produk rokok;
� bukan produk yang berkonotasi seks;
� bukan produk ilegal atau barang terlarang;
produk yang belum tercantum dalam ketentuan di atas akan diatur
kemudian.
60
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
(3) Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
a) Prosedur Penyerahan Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
���� Kegiatan yang sudah dilaksanakan harus dilaporkan secara tertulis
kepada Wakil Ketua III, paling lambat 12 hari kerja setelah
terselenggaranya kegiatan.
���� Organisasi kemahasiswaan yang telah selesai menyelenggarakan
kegiatan, tetapi belum menyampaikan Laporan Pertanggung-
jawabannya, tidak diperkenankan mengajukan proposal baru.
���� Laporan Pertanggungjawaban harus dijilid rapi dan disertai
Dokumentasi (foto) kegiatan.minimal 5 buah foto.
���� Laporan pertanggungjawaban diserahkan kepada Kasubag
Kemahasiswaan untuk dievaluasi dan diparaf (disahkan), selanjutnya
diserahkan ke Wakil Ketua III untuk ditandatangani.
b) Format Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan dan Keuangan
Format Laporan Pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan (lihat contoh
pada lampiran)
6.3. Ketentuan mengenai Pelaksanaan Kegiatan
a) Tempat
� Setiap kegiatan harus dilaksanakan di kampus STKIP PGRI Sumatera
Barat kecuali jika fasilitas yang dimiliki oleh STKIP PGRI Sumatera Barat
tidak memungkinkan, atau karena alasan-alasan khusus yang dapat
dipertanggungjawabkan.
� Kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan di luar kampus harus
mendapat persetujuan khusus dari Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.
� Setiap tempat di dalam kampus STKIP PGRI Sumatera Barat yang akan
digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan harus mendapat izin dari
wakil ketua bidang kemahasiswaan.
� Setiap tempat yang telah digunakan untuk berkegiatan harus dibersihkan
kembali.
61
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
b) Waktu
� Setiap kegiatan dilaksanakan maksimal 3 (tiga) hari dan diselenggarakan
antara pukul 08.00 WIB dan 18.00 WIB Kegiatan yang diselenggarakan di
luar ketentuan tersebut harus mendapat persetujuan khusus dari Ketua
STKIP PGRI Sumatera Barat.
� Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan 7 (tujuh) hari sebelum dan
selama Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester1.
� Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan pada saat pengurus organisasi
kemahasiswaan dalam kondisi demisioner.
� Ketua Panitia harus memberikan konfirmasi dan koordinasi dengan
Kasubag Kemahasiswaan, Kepala BAU, dan Komandan Satpam
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan kegiatan. Bila
tahapan ini tidak dilaksanakan biaya penyelenggaraan kegiatan
ditangguhkan.
� Undangan kegiatan sudah terkirim semua 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan, dan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan
dan sudah ada konfirmasi kehadiran dari undangan. Khusus untuk
undangan tamu pada acara pembukaan atau penutupan, Panitia harap
memperhatikan tata cara protokoler standar. Panitia diharapkan
mengundang Pimpinan, Ketua Program Studi dan pihak-pihak yang
terkait, sedangkan untuk kegiatan pada lingkup yang lebih besar, Panitia
harap menyesuaikan diri dengan tata cara protokoler.
� Pada hari pelaksanan, seluruh panitia, peralatan, dan dekorasi telah siap
selambat-lambatnya 1 (satu) jam sebelum acara dimulai. Para undangan
diharapkan hadir 15 menit sebelum acara dimulai dan Panitia
mengenakan jaket almamater atau atribut kepanitiaan.
� Semua perlengkapan, peralatan, dan fasilitas lainnya harus dikembalikan
dalam keadaan baik selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah
pelaksanaan.
62
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
c) Lain-lain
� Pengambilan peralatan dilakukan oleh panitia kegiatan setelah prosedur
pengajuan peralatan dan fasilitas dipenuhi. Saat mengambil peralatan,
penanggungjawab peminjaman meninggalkan Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM) atau kartu identitas lainnya. Kartu identitas dapat diambil kembali
setelah peralatan dikembalikan dalam keadaan baik.
� Pemakaian peralatan LCD, dan sound sistem harus dilakukan/didampingi
oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Bagian Umum. Bila tanpa
didampingi, kerusakan atau kehilangan peralatan menjadi tanggung jawab
peminjam untuk memperbaiki/menggantinya. Kerusakan/kehilangan
peralatan yang diakibatkan oleh petugas STKIP PGRI Sumatera Barat
akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STKIP PGRI
Sumatera Barat.
� Untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat di luar kampus seperti pentas
seni, panitia harus menandatangani persetujuan tata tertib kegiatan yang
disepakati antara panitia dengan pihak terkait. Persetujuan tata tertib
dibuat sesuai dengan kebutuhan.
� Untuk kegiatan pameran tidak diperkenankan menempel apa pun secara
langsung di dinding ruangan. Materi pameran atau informasi lain dapat
digantungkan atau mempergunakan panil berkaki.
� Kegiatan bazaar yang mendatangkan pihak dari luar (kecuali sponsor
utama), ditempatkan di lapangan parkir STKIP PGRI Sumatera Barat.
� Spanduk, poster, brosur, atau informasi lain tentang kegiatan selambat-
lambatnya 2 (dua) hari setelah pelaksanaan harus
diturunkan/ditanggalkan oleh panitia kegiatan yang bersangkutan. Bila
tahapan ini tidak dilakukan panitia akan ditegur.
� Jika diperlukan persiapan ruang sebelum hari pelaksanaan kegiatan,
panitia kegiatan dapat mengajukan surat permohonan izin persiapan
kepada Wakil Ketua III dengan diketahui oleh Kasubag Kemahasiswaan
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelumnya, dan diberi waktu 1 (satu)
hari pada pukul 08.00—18.00.
� Untuk kegiatan yang bersifat komersil atau kerja sama dengan pihak di
luar kampus, panitia mengikuti ketentuan yang diatur dalam SK Ketua
STKIP PGRI Sumatera Barat.
63
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� Panitia bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian, dan ketertiban
tempat kegiatan dan mengembalikan ruangan dalam keadaan bersih.
6.4. ALUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN
Dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan, alur yang harus dilakukan oleh
setiap organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat adalah seperti
tersebut di bawah.
1) Pemilihan Ketua Organisasi
Pemilihan Raya (Pemira) untuk setiap organisasi kemahasiswaan (BEM, UKM
dan HIMA) diselenggarakan pada akhir program kerja. Pengurus yang sedang
berjalan menunjuk panitia khusus untuk menyelenggarakan Pemira. Aturan
dan tata laksana Pemilu STKIP PGRI ditetapkan melalui musyawarah
besar(Mubes), dan pengurus yang sedang berjalan harus menyerahkan LPJ
selama 1 tahun periode masa jabatannya.
2) Program Kerja
Pengurus terpilih membuat program kerja selama masa kepengurusan.
Program kerja diatur berdasarkan program kerja rutin, jangka pendek, dan
jangka panjang. Kegiatan yang tidak termasuk dalam program kerja tidak
akan disetujui oleh Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat
3) Rencana Anggaran
Rencana Anggaran adalah estimasi biaya penyelenggaraan kegiatan setiap
program kerja yang dibuat oleh Pengurus Organisasi Kemahasiswaan terpilih.
Rancangan Kerja dan Anggaran Kegiatan untuk satu periode kepengurusan
setiap Organisasi Kemahasiswaan diajukan kepada Wakil Ketua III. Wakil
Ketua III menerbitkan Surat Pengesahan setelah mengadakan dialog dengan
Pengurus Organisasi, berkoordinasi dengan Wakil Ketua II, dan
mendengarkan pertimbangan dan keputusan Ketua serta Surat Pengesahan
berisi daftar program yang akan dibantu pembiayaannya oleh STKIP PGRI
Sumatera Barat.
4) Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia yang
ditunjuk dilakukan melalui tahapan pengucuran dana awal untuk kegiatan
operasional sebanyak 50%, dan 50% lagi diberikan saat penyelenggaraan
kegiatan .
64
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
5) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang sudah direncanakan dalam program kerja setiap organisasi
kemahasiswaan harus dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan
dengan penuh tangung jawab dengan bimbingan pembina. Dalam
melaksanakan kegiatan, setiap organisasi kemahasiswan harap melakukan
konsultasi dan koordinasi dengan setiap bagian yang terkait.
6) Pelaporan Kegiatan
Setiap kegiatan kemahasiswaan yang telah dilaksanakan dilaporkan secara
tertulis dan didokumentasikan.Dalam upaya mewujudkan pengarsipan yang
menyeluruh, setiap organisasi kemahasiswaan diharapkan
mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukannya secara terpisah, baik
dalam bentuk hard file maupun soft file
7) Penghargaan Keikutsertaan Kegiatan Organisasi Mahasiswa
Penghargaan terhadap keikutsertaan mahasiswa dalam setiap kegiataan
organisasi kemahasiswaan baik sebagai pengurus maupun sebagai panitia
yang diselenggarakan oleh STKIP PGRI Sumatera Barat ditunjukkan dengan
sertifikat yang dikeluarkan oleh Bagian Kemahasiswaan dengan
ditandatangani oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
Penghargaan terhadap panitia dan peserta kegiatan yang diselenggarakan
oleh setiap Organisasi Kemahasiswaan diberikan oleh Organisasi
Kemahasiswaan masing-masing. Pemberian sertifikat dilakukan 12 hari
setelah pelaksanaan kegiatan
65
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB VII
BEASISWA
7.1. Pengertian.
Beasiswa diberikan kepada mahasiswa sesuai kriteria yang diminta penyandang
dana, baik program studinya maupun jenjang pendidikan mahasiswa. Waktu
pemberian beasiswa lamanya berkisar antara 1 sampai dengan 12 bulan.
Maksud diberikannya beasiswa adalah untuk membantu membiayai pendidikan
mahasiswa dari keluarga yang kurang/tidak mampu secara ekonomi dan
mahasiswa yang berprestasi dalam bidang akademik dan kemahasiswaan. Dengan
berbagai tujuan diantaranya, mengurangi mahasiswa yang putus kuliah, membantu
mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya tepat waktu, dan membantu
mahasiswa menetapkan kariernya sejak awal.
Proses dalam pengurusan beasiswa tersebut yaitu :
1. Memproses Surat Masuk Penawaran
2. Memproses Surat Permohonan Pengajuan
3. Memproses Seleksi Persyaratan
4. Memandu Pengisian Format Usulan
5. Memproses Usul Pengajuan Berkas
6. Memproses Pengiriman Usul Pengajuan
7. Memproses Pencairan Pembayaran
8. Memproses Pelaporan
9. Mendokumentasikan berkas
Persyaratan Umum Penerima Beasiswa:
1. Mahasiswa yang pandai, rajin, berbakat, berprestasi, dengan Indek Prestasi
Kumulatif pada saat pengajuan minimal 2,50 dan atau 3,00 ?
2. Dari kalangan keluarga kurang/tidak mampu secara ekonomi
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Mahasiswa berkelakuan baik serta tidak pernah melanggar Tata Tertib Kampus
66
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
7.2. Jenis Beasiswa
1. Beasiswa PPA dari Dirjen Dikti
Beasiswa PPA adalah beasiswa yang diberikan untuk peningkatan
pemeratan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami
kesulitan membayar biaya pendidikannya sebagai akibat krisis ekonomi,
terutama bagi mahasiswa yang berprestasi akademik.
Adapaun tujuan PPA secara umum yaitu :
1. Meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa
yang mengalami kesulitan membayar pendidikan;
2. Mendorong dan mempertahankan semangat belajar mahasiswa agar
mereka dapat menyelesaikan studi/pendidikan tepat waktunya;
3. Mendorong untuk meningkatkan prestasi akademik sehingga memacu
peningkatan kualitas pendidikan.
2. Beasiswa BBM dari Dirjen Dikti
Beasiswa BBM sama dengan PPA, terutama tujuan dan definisnya, yaitu
memberikan bantuan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan
membayar biaya pendidikannya. Sama dengan PPA, tujuannya membantu
meringankan beban orang tua dari kalangan ekonomi lemah. Begitu juga
dengan persyaratan pengajuannya sama dengan PPA, hanya saja IPK untuk
pengajuan BBM minimal 2,50, lebih rendah dari pengajuan beasiswa PPA.
Sasaran beasiswa ini juga untuk mahasiswa STKIP PGRI Sumbar pada
semua Program Studi. Mengenai prosedurnya sama dengan pengajuan
beasiswa PPA.
3. Beasiswa Bidik Misi dari Dirjen Dikti
Beasiswa jenis ini merupakan beasiswa bagi calon mahasiswa yang kurang
mampu dengan program studi Akreditasi A dan B. Beasiswa Bidik Misi
dilatar belakangi oleh permasalahan akses pendidikan dari SMA sederajat
ke perguruan tinggi. Banyak lulusan SMA sederajat tidak bisa melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena calon mahasiswanya dari
kalangan kurang mampu, tapi berpotensi. Terdapat beberapa tujuan
beasiswa jenis ini, yaitu :
67
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
a. Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa,
khususnya mereka yang menghadapi kendala ekonomi.
b. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi
rakyat Indonesia yang berpotensi akademik tinggi dan kurang mampu
secara ekonomi.
c. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai.
d. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang
akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.
e. Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain
untuk selalu meningkatkan prestasi.
f. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian
sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pengentasan
kemiskinan.
4. Beasiswa Pemda dari Pemda Kabupaten/Kota dan Provinsi
Beasiswa Pemda merupakan bantuan beasiswa yang di berikan oleh
Pemeritahan Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi bagi mahasiswa yang
kurang mampu tapi berprestasi secara akademik dengan IPK Minimal 3.00.
5. Beasiswa dari Bazda dan Baznas
Beasiswa Bazda & Baznas merupakan bantuan bantuan beasiswa yang di
berikan oleh Badan Amil Zakit Kabupaten/Kota dan Provinsi bagi mahasiswa
yang kurang mampu tapi berprestasi secara akademik dengan IPK Minimal
3.00
6. Beasiswa Prestasi Akademik dari Yayasan Pendidikan PGRI Padang
Sumatera Barat.
Beasiswa prestasi akademik di berikan kepada mahasiswa STKIP PGRI
Sumatera yang mempunyai Indeks prestasi tertinggi di masing –masing
program studi dengan beban sks 22 s/d 24 SKS. Beasiswa ii di berikan oleh
Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat berupa pembebasan
SPP selama satu semester.
7. Beasiswa Supersemar dari Yayasan Supersemar
Beasiswa ini bersumber dari Yayasan Supersemar berlaku untuk mahasiswa
semua program studi dengan Akreditasi A & B.
Adapun persyaratannya yang harus dipenuhi adalah :
68
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
� Masih aktif kuliah ( tidak sedang menjalani cuti kuliah ) duduk disemester
3-4.
� Surat keterangan tidak melanggar tata tertib kampus, tidak sedang
bekerja dan tidak sedang mendapat beasiswa dari sumber lain yang
ditandatangani oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.
� IPK minimal 2,75 dibuktikan dengan fotocopy transkrip nilai.
� Keterangan kurang/tidak mampu dari kelurahan tempat tinggal asal.
� Melampirkan fotocopy KTM/SPP terakhir.
8. Beasiswa dari PT. Bank Syariah Mandiri
Beasiswa PT. Bank Syariah Mandir merupakan bantuan beasiswa yang
diberikan oleh PT. Bank Syariah Mandiri bagi mahasiswa yang kurang
mampu dan berprestasi
9. Beasiswa dari PT. Bank Nagari
Beasiswa PT. Bank Nagari merupakan bantuan beasiswa yang diberikan
oleh PT. Bank Nagari bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi.
7.3. Syarat
Persuaratan beasiswa di sesuaikan dengan persyaratan beasiswa yang di minta
pemberi beasiswa
7.4. Prosedur
1. Wakil Ketua III memperoleh penawaran beasiswa dari pemerintah, instansi
/swasta.
2. Informasi penawaran beasiswa disampaikan ke Kepala Kasubag
Kemahasiswaan untuk diterbitkan pengumuman kepada seluruh mahasiswa
yang ditandatangani oleh Wakil Ketua III.
3. Mahasiswa mengajukan permohonan/berkas persyaratan kepada Ketua
Proram Studi..
4. Ketua Program Studi menerima dan menyeleksi berkas persyaratan beasiswa.
5. Berkas beasiswa yang memenuhi persyaratan disampaikan ke Wakil Ketua III
melalui Kasubag Kemahasiswaan untuk ditetapkan sebagai calon penerima
beasiswa sesuai kuota.
69
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
6. Wakil Ketua III menyampaikan daftar calon penerima beasiswa kepada pihak
pemberi beasiswa.
7. Pihak pemberi beasiswa menetapkan mahasiswa sebagai penerima beasiswa
dan melakukan transfer dana beasiswa ke Rekening STKIP PGRI
Sumbar/Rekening mahasiswa.
70
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
71
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB VIII
PROSEDUR PENGAJUAN SURAT OLEH MAHASISWA
8.1. Surat Pindah Kuliah
Pindah Kuliah yang dimaksud adalah pindah kuliah dari STKIP PGRI Sumatera
Barat ke perguruan tinggi lain yang diajukan setelah mahasiswa mengikuti kuliah
sekurang-kurangnya 2 semester.
a. Ketentuan / Syarat Pengajuan Pindah Kuliah :
(1) Mahasiswa yang mengajukan pindah Kuliah sudah menempuh sekurang-
kurangnya 2 (dua) semester.
(2) Membayarkan kewajiban yang belum lunas di STKIP PGRI Sumatera Barat.
(3) Pengurusan pindah kuliah tidak dapat diwakilkan.
b. Prosedur Pengajuan Pindah Program Studi :
(1) Mahasiswa mengambil dan mengisi formulir permohonan pindah Program
Studi yang disediakan BAAK
(2) Formulir permohonan yang telah diisi dan ditandatangani dikembalikan ke
BAAK.
(3) Permohonan Pindah kuliah diketahui oleh ketua program studi, Kepala
BAAK, Kepala BAU, Kepala Perpustkaan dan Wakil ketua bidang akademik.
(4) Apabila permohonan disetujui maka mahasiswa akan mendapatkan Surat
Keterangan Pindah Kuliah dan Transkrip Nilai Akademik .
c. Syarat Pemohon
(1) Formulir yang sudah di isi
d. Pengambilan Surat Keterangan
(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari
8.2. Surat Pindah Program Studi
Pindah Program Studi yang dimaksud adalah pindah Program Studi dari satu
program studi ke program studi lain yang diajukan setelah mahasiswa mengikuti
kuliah sekurang-kurangnya 1 (satu) semester dan sebanyak-banyaknya 2 (dua)
semester.
72
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
a. Ketentuan / Syarat Pengajuan Pindah Program Studi :
(1) Mahasiswa yang mengajukan pindah Program Studi sudah menempuh
sekurang- kurangnya 1 (satu) semester atau sebanyak-banyaknya 2 (dua)
semester.
(2) Pindah program studi hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali selama masa
kuliah.
(3) Pindah program studi hanya bias ke program studi yang setara akreditasinya
(4) Nilai yang pernah diperoleh diperhitungkan pada Program Studi baru apabila
ada kesetaraan mata kuliah
(5) Biaya kuliah disesuaikan dengan Program Studi yang baru.
(6) Pengurusan pindah Program Studi tidak dapat diwakilkan.
b. Prosedur Pengajuan Pindah Program Studi :
(1) Mahasiswa mengambil dan mengisi formulir permohonan pindah Program
Studi yang disediakan BAAK
(2) Formulir permohonan yang telah diisi dan ditandatangani dikembalikan ke
BAAK dengan melampirkan :
• 1 (satu) lembar ijazah SMA yang telah dilegalisir
• 1 (satu) lembar foto copy KHS terakhir
• 2 (dua) lembar pas photo ukuran 3 x 4
(3) Permohonan Pindah Program Studi diketahui oleh ketua program studi dan
disetujui oleh Wakil ketua bidang akademik.
(4) Apabila permohonan disetujui maka mahasiswa akan mendapatkan Surat
Keterangan Pindah Program Studi.
c. Syarat Pemohon
(1) Formulir yang sudah di isi
d. Pengambilan Surat Keterangan
(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari
8.3. Surat Cuti Akademik
Cuti Akademik adalah pembebasan mahasiswa dari kewajiban mengikuti kegiatan
akademik selama jangka waktu tertentu. Cuti secara keseluruhan dapat d berikan
sebanyak-banyaknya empat semester dan sekurang-kurangnya satu semester,
dengan catatan tidak diambil lebih dari dua semester berturut-turut.
73
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
a. Ketentuan cuti :
(1) Telah menginjak semester ke-3 (tingkat II).
(2) Diajukan sebelum masa pengurusan cuti akademik berakhir.
(3) Izin cuti akademik diberikan untuk satu semester dan dapat diperpanjang
berdasarkan permohonan ulang yang diajukan pada saat Registrasi Ulang
semester selanjutnya
(4) Mahasiswa dinyatakan Sah Cuti Akademik jika sudah mendapat Surat
Keterangan Cuti Akademik dari BAAK
b. Syarat Pemohon
(1) Formulir yang sudah di isi
c. Pengambilan Surat Keterangan
(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari
8.4. Surat Keterangan Aktif Kuliah
a. Syarat pemohon
(1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
(2) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK
b. Berkas yang Dikumpulkan
(1) Formulir yang sudah di isi
(2) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran
uang kuliah + asli).
c. Pengambilan Surat Keterangan
(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(2) Surat keterangan selesai dalam waktu maksimal 1 minggu dan minimal 2
hari
8.5. Surat Keterangan Belum Pernah Menerima Beasiswa
a. Syarat pemohon
(1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
(2) Tidak sedang menerima beasiswa dari instansi manapun.
(3) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK
74
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
b. Berkas yang Dikumpulkan
(1) Formulir tidak sedang menerima beasiswa
(2) Surat pernyataan belum pernah menerima beasiswa dari Instansi manapun.
(3) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang
kuliah + asli).
(4) Fotocopy informasi beasiswa yang diajukan
c. Pengambilan Surat Keterangan
(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 3
8.6. Surat Keterangan Berkelakuan Baik
a. Syarat pemohon
1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
2) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK
b. Berkas yang Dikumpulkan
(1) Formulir yang sudah disi.
(2) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang
kuliah + asli).
c. Pengambilan Surat Keterangan
(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 3 hari
8.7. Surat Keterangan Izin Penelitian
a. Syarat pemohon
3) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
4) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK
b. Berkas yang Dikumpulkan
(3) Formulir yang sudah disi.
(4) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang
kuliah + asli).
(5) Lembaran pengesahan pembimbing
c. Pengambilan Surat Keterangan
(3) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(4) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari
75
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
8.8. Surat Keterangan Izin Observasi
a. Syarat pemohon
(1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
(2) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK
b. Berkas yang Dikumpulkan
(1) Formulir yang sudah disi.
(2) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang
kuliah + asli).
c. Pengambilan Surat Keterangan
(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari
8.9. Surat Keterangan Selesai Studi
a. Syarat pemohon
� Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
� Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK
b. Berkas yang Dikumpulkan
� Formulir yang sudah disi.
� Foto Copy transkrip nilai semenatara yang sudah di tanda tangan ketua prodi
c. Pengambilan Surat Keterangan
� Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.
� Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari
76
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
77
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
BAB IX
KREDIT POINT PENILAIAN KEGIATAN
EKSTRA KURIKULER MAHASISWA
Untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang aktif mengikuti berbagai
kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat. Dan
diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menjadi aktivis
kampus yang handal baik dari segi ilmu maupun ketrampilan.
9.1. Tujuan
(1) Meningkatkan peran mahasiswa sebagai bagian dari pencapaian visi, misi
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera
Barat
(2) Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan
kemahasiswaan
(3) Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk mau terlibat menjadi pengurus
lembaga-lembaga kemahasiswaan
(4) Meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kepribadian serta rasa cinta pada
almamater
(5) Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan
(6) Mempertinggi budi pekerti
(7) Membangun jiwa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama mahasiswa
(8) Membangun kesadaran terhadap lingkungan.
(9) Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air
9.2. Sasaran
(1) Menghidupkan dan meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui
kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa.
(2) Membentuk suasana kejiwaan mahasiswa untuk menyadari esensi suatu
kegiatan baik bagi dirinya maupun sesama mahasiswa lainnya
(3) Pemerataan kegiatan bagi seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
78
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
9.3. Sifat dan Syarat Kegiatan
a. Sifat kegiatan
Kegiatan kemahasiswaan pada intinya dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan
wajib dan kegiatan sukarela.
1. Kegiatan Wajib, adalah kegiatan mahasiswa yang diselenggarakan
secara terstruktur dan terpola baik dalam lingkup STKIP PGRI Sumbar
maupun prodi dan ditetapkan wajib diikuti oleh para mahasiswa tanpa
terkecuali. Kegiatan yang dikategorikan wajib adalah sebagai berikut :
a. Program Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (Simak)
b. Kegiatan tertentu yang diperlukan dan akan ditetapkan kemudian
2. Kegiatan Sukarela, adalah kegiatan yang dipilih dan diikuti oleh
mahasiswa secara sukarela dan tidak dengan terpaksa. Untuk
memudahkan membedakan mana kegiatan yang bersifat sukarela cirinya
adalah kegiatan yang tidak termasuk dalam butir (1).
b. Syarat kegiatan
Persyaratan minimal poin yang wajib diperoleh mahasiswa S1 selama
belajar di STKIP PGRI Sumbar, adalah 50 poin. Sedangkan persentase
sifat kegiatan mahasiswa meliputi 100% wajib dan minimal 50% sukarela.
9.4. Dasar Penghitungan dan Penilaian Kredit Point.
Kredit Poin Keaktifan Mahasiswa didasarkan pada 5 kategori yaitu:
1. Tingkatan organisasi: Institusi atau program studi
2. Periode Jabatan: 1(satu) periode atau setiap satu kegiatan
3. Jabatan Struktural: Ketua, Wakil ketua, Sekertaris/Bendahara, Koordinator
seksi, Anggota, Pembicara, Moderator, Peserta/pendengar
4. Lingkup Kegiatan: Intern STKIP PGRI Sumbar ataukah Ekstern (Provinsi
Nasional, Internasional)
5. Jenjang Prestasi Mahasiswa (dalam bidang Olah Raga /Seni/IPTEK):
Juara I, II, III, dst baik perorangan atau tim.
Penilaian KPKM ditentukan dengan mempertimbangkan dasar penghitungan
seperti yang sudah ditetapkan diatas. Bobot nilai yang ditetapkan dapat dilihat
pada tabel besaran bobot KPKM seperti yang disajikan berikut. Total nilai KPKM
79
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
mahasiswa diperoleh dengan cara mengakumulasikan semua nilai yang pernah
diperoleh pada formulir daftar kredit poin keaktifan mahasiswa.
9.5. Tabel Kredit Point
NO KEGIATAN DAN KEDUDUKAN TINGKAT
Prodi Institusi Pro Regi Nasi Inter Ket
Kampus pinsi onal onal Nasi
/Kab./Kota onal
1 Muysawarah Besar Ketua 3 SK & Sertifikat
Mahasiswa (Mubes) Anggota 2 SK & Sertifikat
2 Organisasi: Ketua 20 SK & Sertifikat
Dewan Legislatif Wakil 19 SK & Sertifikat
Mahasiswa Sekretaris 18 SK & Sertifikat
Bendahara 17 SK & Sertifikat
Ketua Komisi 16 SK & Sertifikat
Anggota 10 SK & Sertifikat
3 Organisasi: Ketua 20 SK & Sertifikat
Badan Eksekutif Wakil 19 SK & Sertifikat
Mahasiswa Sekretaris 18 SK & Sertifikat
Bendahara 17 SK & Sertifikat
Koordinator 16 SK & Sertifikat
Anggota Pengurus 10 SK & Sertifikat
Anggota * 3
4 Organisasi: Ketua 18 SK & Sertifikat
Unit Kegiatan Wakil 17 SK & Sertifikat
Mahasiswa Sekretaris 16 SK & Sertifikat
Bendahara 15 SK & Sertifikat
Koordinator 14 SK & Sertifikat
Anggota 9 SK & Sertifikat
5 Organisasi: Ketua 18 SK & Sertifikat
Himpunan Wakil 17 SK & Sertifikat
Mahasiswa Sekretaris 16 SK & Sertifikat
Bendahara 15 SK & Sertifikat
Koordinator 14 SK & Sertifikat
80
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
Anggota Pengurus 8 SK & Sertifikat
Anggota* 3
6 Penelitian Non TA/Skripsi Ketua Peneliti 7 10 15 17 20 Laporan
setiap kegiatan Anggota Peneliti 5 7 10 15 17 Penelitian
7 PKM Mahasiswa Peserta 17 Proposal
8 Mawapres Peserta 15 17 Surat Tugas
7 Mengikuti Lomba Karya Juara 1 7 10 15 17 20 Surat Tugas
Tulis: Juara 2 5 7 10 15 17 Surat Tugas
Juara 3 3 5 7 10 15 Surat Tugas
Non Juara 1 3 5 7 10 Sertifikat
8 Publikasi karya tulis Penulis Utama 6 5 Hasil Publikasi
mahasiswa di Jurnal Penulis Pendamping 1 3 5 7 10 Hasil Publikasi
9 Seminar/Ceramah/Diskusi Panitia Inti 3 4 5 6 7 Sertifikat
setiap kegiatan Anggota Seksi 2 3 4 5 6 Sertifikat
Peserta 1 2 3 4 5 Sertifikat
10 Simak STKIP PGRI Ketua 3 4 Sertifikat
(Institusi) Anggota 2 3 Sertifikat
Peserta 2 Sertifikat
11 Keakraban Prodi Panitia Inti 3 SK & Sertifikat
Anggota 2 SK & Sertifikat
Peserta 1
12 Latihan Dasar Ketua Panitia 3 4 5 6 Sertifikat
Kepemimpinan Anggota 2 3 4 5 Sertifikat
Mahasiswa Peserta 2 3 4 5 Sertifikat
13 Lomba/Pementasan Panitia Inti 3 4 5 6 Sertifikat
Setiap Kegiatan Anggota Seksi 2 3 4 5 Sertifikat
Peserta 1 2 3 4 Sertifikat
14 Kegiatan Kemahasiswaan Panitia Inti 3 4 5 6 Sertifikat
Anggota Seksi 2 3 4 5 Sertifikat
Peserta 1 2 3 4 Sertifikat
15 Olah Raga dan Seni Juara 1 3 4 5 7 8 11 Sertifikat
Juara 2 2 3 4 6 7 10 Sertifikat
Juara 3 1 2 3 5 6 9 Sertifikat
Non Juara 3 4 6 Sertifikat
16 Mengikuti kegiatan tugas dari kampus < 7 hari Petugas 2 3 4 Surat Tugas
81
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
Peserta 1 2 3 Surat Tugas
17 Mengikuti kegiatan tugas dari kampus > 7 hari Peserta 7 Surat Tugas
Catatan :
* Berlaku untuk seluruh mahasiswa
9.6. Formulir Kredit Point
No Tanggal Nama
Kegiatan
Tingkat
Kegiatan
Kedudukan
/Jabatan
Kredit
Point
Pejabat
Berwenang
Validasi
1
2
9.7. Manfaat dan Ketentuan Kredit Point.
Kredit poin keaktifan mahasiswa bermanfaat bagi lembaga dan mahasiswa yaitu :
1. Sebagai syarat mengikuti yudisium wisudawan/ti.
2. Setiap prosesi akan dipilih seorang mahasiswa dengan jumlah perolehan
poin tertinggi untuk mendapatkan penghargaan. Berdasarkan poin tertinggi
yang diperolehnya selama mengikuti perkuliahan di STKIP PGRI Sumatera
Barat.
3. Pada setiap periode wisuda, tim evaluasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua
bidang Kemahasiswaan dengan anggota Kasubag Kemahasiswaan dan para
Pimpinan prodi akan menentukan seorang wisudawan untuk diberikan
predikat WISUDAWAN TERBAIK NON AKADEMIK dalam bentuk Piagam
Penghargaan. Penghargaan ditetapkan dengan SK Ketua STKIP PGRI
Sumbar dan akan disampaikan langsung oleh Ketua STKIP PGRI Sumbar
pada saat wisuda.
Syarat untuk mendapatkan piagam penghargaan sebagai Wisudawan terbaik
Nonakademik adalah sebagai berikut :
a. Mendapatkan jumlah poin Kredit Poin Keaktifan Mahasiswa tertinggi
b. Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3.00
c. Masa studi maksimal 4 th..
d. Aktivitas kegiatan menyebar ditinjau dari jenis kegiatan dan lingkup
kegiatan (intern, provinsi, nasional) dalam satu periode wisuda.
82
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa “
Sedangkan untuk penilaian hasil akhir keaktifan mahasiswa diberikan
ketentuan :
1. Surat Keterangan yang menyatakan bahwa mahasiswa telah memenuhi
persyaratan minimal KPKM diterbitkan oleh Wakil Ketua bidang
Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan. Surat Keterangan ini
hanya diterbitkan berdasarkan permintaan mahasiswa untuk keperluan
wisuda.
2. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan jumlah poin minimal Kredit
Poin Keaktifan Mahasiswa tidak berhak untuk mengikuti Yudisium.
3. Kartu Hasil Keaktifan Mahasiswa (KHKM) adalah transkrip yang
menunjukkan catatan hasil prestasi keaktifan mahasiswa dalam periode
tertentu.. KHKM dalam bentuk tercetak dapat diterbitkan bilamana :
a. Atas permintaan mahasiswa yang bersangkutan (tidak otomatis)
b. Telah memperoleh minimal 50 poin
c. Dapat diminta paling banyak satu kali dalam satu tahun ajaran
4. Kredit Poin Keaktifan Mahasiswa diberlakukan secara wajib bagi seluruh
mahasiswa mulai tahun ajaran 2011
5. Mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi lain wajib memiiki poin keaktifan
yang sifatnya wajib untuk pengisian KHKM.
6. Mahasiswa pindahan yang kedudukannya sedang bekerja, syarat dan
ketentuan untuk mendapatkan KHKM ditentukan kemudian.
7. Kegiatan kemahasiswaan diluar STKIP PGRI Sumbar hanya akan diakui
sebagai perolehan poin keaktifan jika mahasiswa yang bersangkutan
sebagai utusan STKIP PGRI Sumbar dan dinyatakan dalam bentuk surat
tugas dari Wakil Ketua bidang Kemahasiswaan.
1
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
LAMPIRAN
1. SOP Kegiatan Kemahasiswaan
2. Kegiatan Mahasiswa di Dalam Kampus
3. Contoh Surat Permohonan
4. Contoh Proposal
5. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan DLM
6. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan BEM
7. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan UKM
8. . Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan Hima
9. Contoh Lembaran Rekomendasi DLM ( Untuk Kegiatan BEM, UKM dan Hima)
10. Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban
,
.
2
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
3
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
1. SOP Kegiatan Mahasiswa di Luar Kampus
Informasi Kegiatan dari luar Organisasi Kemahasiswaan
Surat Keputusan Organisasi Kemahasiswaan Tentang Penunjukan Peserta Kegiatan
Peserta Kegiatan Menyusun Proposal
Evaluasi Proposal oleh Organisasi
Kemahasiswaan
Hasil Perbaikan
Pembina ORMA Menandatangani Lembar
Persetujuan
Peserta Mempersiapkan Sarana dan Prasarana
Pendukung
Ada Perbaikan
Evaluasi Proposal oleh Pembina Organisasi Kemahasiswaan
Perbaikan Proposal
Perbaikan
Proposal
Kasubag Kemahasiswaan Waka Bid.
Kemahasiswaan Pencairan Dana
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN
Oleh Peserta Diketahui Ketua BEM dan Pembina
Organisasi ybs
4
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
2. SOP Kegiatan Mahasiswa di Dalam Kampus
Pembentukan Panitia di Tingkat Orma
Orma Menyusun Proposal dan Surat Izin Kegiatan
Pembina Orma Menandatangani
Lembar Pengesahan
Kasubag Kemahasiswaan
Peserta Mempersiapkan Sarana dan Prasarana
Pendukung
Ada Perbaikan
Waka Bidang
Kemahasiswaan
Ketua
Prodi
Perbaikan Proposal Oleh Orma
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN Oleh Peserta Diketahui Ketua BEM dan Pembina
Organisasi ybs
Evaluasi Proposal oleh Pembina Orma
BAU/Kasubag Sarana
( Izin Tempat )
Pencairan Dana
Kegiatan
HIMA
DLM BEM UKM
5
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
3. . Contoh Surat Permohonan
CONTOH SURAT PERMOHONAN
Padang, ______________20__ No. : Hal : Lamp. : Kepada Yth. Bapak/Ibu_________ Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat di tempat Dengan hormat, Tuliskan latar belakang, maksud pengajuan surat, dan isi kegiatan yang akan diselenggarakan. Ucapan terima kasih...................
Hormat kami,
Ketua Organisasi Panitia ( _____________ ) ( Ketua ) ( Sekretaris )
Mengetahui: Pembina Organisasi
( _______________ )
KOP ORGANISASI
6
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
3. Contoh Proposal
Padang, ______________20__ No. :................ Hal : .................... Lamp. : ...................... Kepada Yth. Bapak/Ibu Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat di tempat Dengan hormat, Tuliskan latar belakang, maksud pengajuan surat, dan isi kegiatan yang akan diselenggarakan. Ucapan terima kasih...................
Hormat kami,
Ketua Organisasi Panitia ( _____________ ) ( Ketua ) ( Sekretaris )
Mengetahui: Pembina Organisasi
( _______________ )
7
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa
Tanggal : ....................................................................
Tempat : ....................................................................
Biaya Kegiatan : ....................................................................
Biaya yang disetujui : ...................................................................
Padang, ..................... 20...
Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris
( _____________ ) ( _______________ )
NPM: ...................... NPM: ......................
Mengetahui:
Kasubag Kemahasiswaan Pembina BEM Ketua BEM
( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )
Menyetujui:
Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan
( ____________________ )
KOP ORGANISASI
8
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
LEMBAR REKOMENDASI BADAN ANGGARAN
DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA
Setelah mengevaluasi kelayakan dana Proposal Kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa
yang akan diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Pada Tanggal ...... bertempat di
.............. Dengan ini Badan Anggaran Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) memberikan
rekomendasi kelayakan Terhadap Kegiatan tersebuat dengan Rincian sebagai berikut :
� Seksi Sekretariat : Rp. .................
� Seksi Acara : Rp..................
Dst
Jumlah Total : Rp. .................
Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Padang, ..................... 20...
Ketua DLM Ketua Badan Anggaran
( ______________ ) ( _______________ )
NPM: ...................... NPM: ......................
9
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
I. Latar Belakang
STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan lembaga perguruan tinggi yang tidak lepas dari
peran mahasiswa sebagai obyek pembelajaran, sehingga mahasiswa dituntut untuk dapat
menguasai disiplin ilmu. Namun ada kecenderungan bahwa mahasiswa kurang begitu
menyadari akan perannya sebagai mahasiswa, hal ini disebabkan kebanyakan dari mereka
berorientasi terhadap kewajiban yang utama yaitu kuliah tanpa memperdulikan peran
lainnya yang tak kalah pentingnya, dan sebenarnya predikat sebagai mahasiswa itu
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumatera
Barat tidak lepas dari fungsi-fungsi lembaga kemahasiswaan, aktivitas dan kreatifitas
mahasiswa dapat tertampung di lembaga kemahasiswaan tersebut. Di dalam lembaga
tersebut mahasiswa akan dilatih dengan keahlian-keahlian dalam bidang keorganisasian,
kemasyarakatan, dan bakat minat sehingga mahasiswa terjun kemasyarakat dapat
memfungsikan dirinya secara mantap. Karena kredibilitas seorang mahasiswa dapat dilihat
ketika mahasiswa tersebut tanggap dan mampu mengkritisi dinamika kehidupan sosial dan
kondisi keilmuan yang tengah terjadi.
Oleh karena itu pengkaderan pada organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera
Barat sangat diperlukan guna memperbaiki kedinamisan sebuah organisasi. Dalam
lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat , pengkaderan organisasi diwadahi dalam
kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM),
II. Nama Kegiatan
“ LATIHAN KEPEMIMPINAN MANAJEMEN MAHASISWA STKIP
PGRI SUMATERA Barat ‘
III. Tema Kegiatan
‘Menyiapkan Sumber Daya Manusia Berdedikasi Guna Terbentuknya Organisasi
Kemahasiswaan Yang Mantap Dan Dinamis’
10
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
IV. Maksud dan Tujuan
1. Untuk membentuk dan menyiapkan sumber daya manusia dalam
menyongsong perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.
2. Menyiapkan pengurus-pengurus organisasi kemahasiswaan baru yang berdedikasi.
3. Terbentuknya organisasi kemahasiswaan yang mantap dan dinamis.
V. Waktu dan Tempat
Kegiatan “ LATIHAN KEPEMIMPINAN MANAJEMEN MAHASISWA (LKMM)”
akan diselenggarakan pada :
Hari : ……………………..
Tanggal : ……………………..
Tempat : ……………………...
VI. Sasaran Kegiatan
Sebagai langkah awal untuk memantapkan sistem pengkaderan pada organisasi
kemahasiswaan di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat.
VII. Susunan Panitia
Pelindung : Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat
Penasehat : Wakil Ketua III STKIP PGRI Sumatera Barat
Wakil Penasehat : Kasubag Kemahasiswaan
Pembina Organisasi
Penanggung Jawab : Ketua BEM STKIP PGRI Sumatera Barat
Ketua : …………………..
Sekretaris : …………………..
Bendahara : …………………..
Seksi - Seksi :
1. Humas : ………………..
2. Acara :
11
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
Dan seterusnya ……………………
VIII. Susunan Acara
WAKTU KEGIATAN TEMPAT PENANGGUNG
Waktu Kegiatan Tempat Penanggung
Jawab
08:00 – 09:00 Pembukaan Ruang Sidang Gedung D Seksi Acara
dst Dst Dst dst
16:00 – 17:00 Penutupan Ruang Sidang Gedung D Seksi Acara
IX. Rancangan Anggaran Biaya
1. Kesekertariatan
a. Proposal : Rp.
b. Surat Menyurat : Rp. …………….
c. Alat tambahan
� Blook note + bolpoin : Rp. ……………
� Tinta print + kertas A4 : Rp. …………….
Jumlah : Rp………….
Jumlah Biaya Total : Rp………………
Jumlah Pemasukan
� Sponsor : Rp. ……………..
� Insert Peserta : Rp ……………..
Jumlah Total : Rp. …………….
X. Penutup
Demikian proposal atas perhatiannya di ucapkan terima kasih
Padang, Tanggal, Bulan, Tahun
12
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
PANITIA LKMM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
STKIP PGRI Sumatera Barat
Ketua Sekretaris
( Nama ) ( Nama )
N P M N P M
Mengetahui:
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
STKIP PGRI
( Nama )
N P M
13
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
5. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan DLM
LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
Tempat : ....................................................................
Biaya Kegiatan : ....................................................................
Biaya Yang Disetujui : ....................................................................
Padang, ..................... 20...
Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris
( _____________ ) ( _______________ )
NPM: ...................... NPM: ......................
Mengetahui:
Kasubag Kemahasiswaan Pembina Ketua DLM
( ___________________ ) ( ________________ ) ( ______________ )
N P M
Menyetujui:
Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan
( ____________________ )
KOP ORGANISASI
14
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
6. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan BEM
LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa
Tanggal : ....................................................................
Tempat : ....................................................................
Biaya Kegiatan : ....................................................................
Biaya yang disetujui : ...................................................................
Padang, ..................... 20...
Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris
( _____________ ) ( _______________ )
NPM: ...................... NPM: ......................
Mengetahui:
Kasubag Kemahasiswaan Pembina BEM Ketua BEM
( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )
Menyetujui:
Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan
( ____________________ )
KOP ORGANISASI
15
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
7. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan UKM
LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
Tempat : ....................................................................
Biaya Kegiatan : ....................................................................
Biaya Yang Disetujui : ....................................................................
Padang, ..................... 20...
Ketua UKM Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris
( ______________ ) ( _____________ ) ( _______________ )
NPM: ...................... NPM: ...................... NPM: ......................
Mengetahui:
Kasubag Kemahasiswaan Pembina UKM Ketua BEM
( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )
Menyetujui:
Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan
( ____________________ )
KOP ORGANISASI
16
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
8. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan Hima
LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
Tempat : ....................................................................
Biaya Kegiatan : ....................................................................
Biaya Yang Disetujui : ....................................................................
Padang, ..................... 20...
Ketua Hima Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris
( ______________ ) ( _____________ ) ( _______________ )
NPM: ...................... NPM: ...................... NPM: ......................
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pembina Hima Ketua BEM
( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )
Menyetujui:
Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan
( ____________________ )
KOP ORGANISASI
17
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
9. Contoh Lembaran Rekomendasi DLM ( Untuk Kegiatan BEM, UKM dan Hima)
LEMBAR REKOMENDASI BADAN ANGGARAN
DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA
Setelah mengevaluasi kelayakan dana Proposal Kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa
yang akan diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Pada Tanggal ...... bertempat di
.............. Dengan ini Badan Anggaran Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) memberikan
rekomendasi kelayakan Terhadap Kegiatan tersebuat dengan Rincian sebagai berikut :
� Seksi Sekretariat : Rp. .................
� Seksi Acara : Rp..................
Dst
Jumlah Total : Rp. .................
Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Padang, ..................... 20...
Ketua DLM Ketua Badan Anggaran
( ______________ ) ( _______________ )
NPM: ...................... NPM: ......................
KOP DLM
18
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
10. Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban
Materi Penulisan
1. PENDAHULUAN
Berupa kata pengantar dari ketua atau pengurus organisasi
2. KONDISI OBJEKTIF ORGANISASI
Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan organisasi
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
3. KEBIJAKAN ORGANISASI
Berdasarkan kondisi objektif organisasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal
maupun eksternal, pengurus menjelaskan kebijakan yang diambil sebagai program kegiatan
organisasi.
4. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA (Realisasi Program Kerja)
Melampirkan program kegiatan organisasi (yang terlaksana maupun tidak). Termasuk kegiatan
dari masing-masing seksi / divisi / komisi atau lampiran LPJ dari unit-unit kegiatan dibawah
koordinasi organisasi yang bersangkutan dan kepanitian yang dibentuk organisasi.
5. KENDALA ORGANISASI
Menjelaskan kendala yang dialami pengurus ketika mengadakan kegiatan atau menjelaskan
perihal kegiatan yang tidak dapat terlaksana sesuai dengan kondisi objektif organisasi
6. KESIMPULAN
Merupakan kesimpulan dari laporan pertanggung jawaban pengurus, (biasanya pengurus akan
sedikit merendah dan berharap agar laporan tersebut diterima).
7. PENUTUP
Ucapan terimakasih yang ditujukan bagi fihak-fihak yang selama ini membantu/berperan serta
dalam kegiatan serta fihak-fihak yang membantu penyusunan LPJ tersebut. LPJ ditutup dengan
tanggal pembuatan LPJ dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris organisasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
� Daftar Kegiatan
� Laporan Keuangan (Pembukuan)
19
PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT
“ Mencerahkan dan menginspirasi anak bangsa “
� Surat Masuk dan Surat keluar
� Proposal Masuk dan Proposal keluar
� Inventarisasi Organisasi