Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sensus pajak

Citation preview

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    1/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    1 Bangga Bayar Pajak

    Kata PengantarAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Dalam rangka mewujudkan visi dan misi institusi, Direktorat Jenderal

    Pajak berupaya melaksanakan beberapa program untuk meningkatkan

    kepatuhan Wajib Pajak dan memperluas taxbase. Salah satu program tersebut

    adalah Sensus Pajak Nasional (SPN).

    SPN merupakan penyempurnaan program yang telah dilakukan selama

    ini yang dikenal dengan nama canvassing,dengan harapan menjadi program

    berkesinambungan dalam rangka meningkatkan tax ratio menuju Kemandirian

    Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SPN bertujuan untuk

    menjaring seluruh potensi perpajakan dalam rangka Tri Dharma Perpajakan

    yaitu Pertama, seluruh Wajib Pajak terdaftar. Kedua, seluruh objek pajak

    dapat dikenakan pajak. Dan ketiga, pelaksanaan kewajiban perpajakan bias

    dilakukan dengan tepat waktu dan tepat jumlah.

    Selain itu, pada hakekatnya Sensus Pajak Nasional dapat dipandang

    sebagai upaya menegakkan keadilan dibidang perpajakan. Sungguh tidak adil

    apabila ada sebagian masyarakat telah membayar pajak tetapi masih banyak

    lagi yang belum membayar pajak.

    Agar SPN berjalan dengan baik dan lancar, telah disusun buku panduan

    yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk membuat perencanaan,

    persiapan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atas semua pelaksanaan

    SPN.

    Akhir kata, mengingat pentingnya program ini, saya mengajak kepada

    seluruh jajaran pegawai DJP untuk mencurahkan segala daya dan upaya untuk

    menyukseskan Sensus Pajak Nasional.

    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Jakarta, Agustus 2011Direktur Jenderal Pajak

    Dr. A.Fuad Rahmany, M.A.NIP 195411111981121001

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    2/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    2 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    3/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    3 Bangga Bayar Pajak

    Daftar IsiKata Pengantar 1

    Daftar Isi 3

    Daftar Lampiran 4

    Daftar Gambar 5

    BAB 1 PENDAHULUAN 7

    A. Latar Belakang 7B. Tujuan 8C. Sasaran Kegiatan 8D. Metode Sensus 9

    BAB 2 DASAR HUKUM PELAKSANAAN 11

    A. Dasar hukum 11B. Pengertian 12C. Definisi 12D. Pelaksanaan SPN 13

    BAB 3 RANGKAIAN KEGIATAN SENSUS PAJAK NASIONAL 15

    A. Persiapan 161. Pembentukan Tim Sensus 172. Pembuatan Rencana Kerja 203. Penyediaan Data 254. Logistik 265. Koordinasi Internal dan Eksternal 28

    B. Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional 311. Pencacahan 312. Pelaporan Harian 373. Asistensi 37

    C. Monitoring dan Evaluasi 38BAB 4 KEGIATAN BACK OFFICEPASCA SENSUS PAJAK NASIONAL

    A. Tindak Lanjut 391. Perekaman Data 402. Validasi Data. 41

    B. Perluasan Basis Pajak 41C. Pengawasan 44

    1. Profiling 452. Pemanfaatan Data Profiling 463. Tindak Lanjut Ekstensifikasi 47

    BAB 5 PENUTUP 49

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    4/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    4 Bangga Bayar Pajak

    Daftar LampiranLampiran 1 : Formulir Isian Sensus, Manual FIS, dan DPS 51

    Lampiran 2 Struktur Tim Sensus Tingkat Pusat 78

    Lampiran 3 : Struktur Tim Sensus Tingkat KPP 79

    Lampiran 4 : Struktur Tim Sensus Tingkat Kanwil 82

    Lampiran 5 : Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab atas Ke-

    rahasiaan Data Perpajakan Wajib Pajak 85

    Lampiran 6 : Contoh Surat Pemberitahuan Pelaksanaan SPN 87

    Lampiran 7 : Contoh Surat Permohonan Pendampingan SPN 89

    Lampiran 8 : Contoh Surat Himbauan Umum Pelaksanaan Kewajiban

    Perpajakan 91

    Lampiran 9 : Contoh Formulir Pengamatan Potensi 93

    Lampiran 10 : Contoh Surat PernyataanTidak Bersedia Di Wawancara

    dan Menandatangani FIS 96

    Lampiran 11 : Contoh Berita Acara Tidak Bersedia Mengisi dan Me-

    nandatangani Surat Pernyataan 97

    Lampiran 12 : Contoh Berita Acara Responden Tidak Dapat Ditemui di

    Lokasi 99

    Lampiran 13 : Contoh Tanda Terima Dokumen FIS 101

    Lampiran 14 : Contoh Pelaporan Pelaksanaan Harian Sensus 102

    Lampiran 15 : Contoh Laporan Tindak Lanjut Perekaman FIS 103

    Lampiran 16 : Monitoring Harian SPN 104

    Lampiran 17 : Monitoring Tindak Lanjut SPN 106

    Lampiran 18 : Contoh Tag line 107

    Lampiran 19 : Contoh Sarana dan Prasarana Penyuluhan 109

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    5/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    5 Bangga Bayar Pajak

    Daftar GambarGambar 1 : Proses Bisnis Sensus Pajak Nasional (Level 1) 14

    Gambar 2 : Proses Bisnis Persiapan (Level 2) 15

    Gambar 3 : Proses Pembentukan Tim SPN di KPP 17

    Gambar 4 : Proses PembentukanTim SPN di Kanwil 19

    Gambar 5 : Proses Penyusunan Rencana Kerja SPN di KPP 21

    Gambar 6 : Proses Persetujuan/Perubahan Rencana Kerja SPN di

    KPP 23

    Gambar 7 : Proses Bisnis Pelaksanaan SPN 29

    Gambar 8 : Proses Bisnis Monitoring dan Evaluasi 35

    Gambar 9 : Proses Bisnis Tindak Lanjut (Level 2) 38

    Gambar 10 : Proses Bisnis Tindak Lanjut (Level 1) 40

    Gambar 11 : Proses Bisnis Pengawasan yang Terkait dengan Hasil

    Sensus Pajak Nasional (Level 1) 43

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    6/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    6 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    7/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    7 Bangga Bayar Pajak

    BABPENDAHULUAN

    A . LATAR BELAKA NGPenerimaan perpajakan telah mencapai lebih dari Rp. 800 T, namun bila

    dibandingkan dengan potensi pajak yang ada, maka perlu dilakukan

    langkah-langkah terobosan dibidang ekstensifikasi dan intensifikasi

    pemungutan pajak. (Ca t a t a n : penerimaan perpajakan dalam APBN-P

    2011 ditargetkan Rp. 878,7 T yang merupakan 75,4% dari total

    penerimaan dalam negeri Rp. 1.165,3 T)

    Fakta menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat Wajib Pajak dalam

    memenuhi kewajiban perpajakannya masih sangat rendah sebagaimana

    ditunjukkan dalam tabel dibawah.

    Untuk orang pribadi: Pembayaran pajak yang dilaporkan melalui

    penyerahan SPT hanya berjumlah 8,5 juta padahal jumlah orang yang

    aktif bekerja di Indonesia berjumlah 110 juta (data BPS). Artinya, rasio

    SPT terhadap kelompok pekerja aktif hanya mencapai 7,73%; dengan

    kata lain tingkat kepatuhan WP OP masih sangat rendah.

    Untuk badan usaha: Pembayaran pajak yang dilaporkan melalui

    penyerahan SPT hanya berjumlah 466 ribu sedangkan jumlah badan

    usaha yang berdomisili tetap dan aktif berjumlah sekitar 12,9 juta.

    Artinya, rasio SPT Badan terhadap jumlah badan usaha aktif hanya

    mencapai 3,6%; dengan kata lain tingkat kepatuhan WP Badan juga

    masih sangat rendah.

    Rendahnya tingkat kepatuhan tersebut diatas menjadi penyebab

    rendahnya pencapaian tax ratio kita yang saat ini berkisar 11-12%

    (padahal negara-negara tetangga di atas 14%)

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    8/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    8 Bangga Bayar Pajak

    Kondisi objektif kepatuhan perpajakan masyarakat

    NO URAIANOrang

    Pribadi

    Badan Usaha

    (tanpa Usaha

    Mikro)

    1 Populasi 240 Juta 22,6 Juta

    2 Aktif Bekerja/ badan usaha aktif 110 Juta 12,9 Juta

    3 SPT Tahun 2010 Dilaporkan 8,5 Juta 466 Ribu

    4 Rasio SPT thd Populasi (3:1) 3,50 % 2,10 %

    5 Rasio SPT thd Kelompok Aktif (3:2) 7,73 % 3,60 %

    Sebagai perbandingan di Negara Jepang dengan populasi 120 Juta , yangmelaporkan SPT lebih dari 40 Juta.

    Catatan :

    Kontribusi UMKM dalam PDB : 61,9%

    Kontribusi WP Besar dalam PDB : 38,1 %

    Penerimaan PPh Badan UMKM terhadap Total PPh Badan : dibawah 3% (2009)

    B . TUJUANSensus Pajak Nasional bertujuan untuk menjaring seluruh potensi

    perpajakan dalam rangka Tridharma Perpajakan yaitu:

    a. Seluruh Wajib Pajak Terdaftar;b. Seluruh Objek Pajak dipajaki;c. Pelaksanaan kewajiban perpajakan tepat waktu dan tepat jumlah.

    C. HASI L YANG AKAN D I CAPAI1. Memperluas basis pajak;2. Meningkatkan kepatuhan penyampaian SPT;3. Meningkatkan penerimaan pajak;4. Memutakhirkan basis data;5. Sosialisasi dan edukasi.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    9/115

    Buku PanduanSENSUSPAJAKNASIONAL

    9 Bangga Bayar Pajak

    D . METODE SENSUS PAJAK N AS I ONALSensus Pajak nasional dilakasanakan dengan metode sebagai berikut:

    1. Sensus Pajak Nasional dilaksanakan secara serentak di seluruhIndonesia (299 KPP Pratama);

    2. Pemilihan lokasi sensus menggunakan hasil mapping dan monografifiskal denganskala prioritas: Sentra Ekonomi/ Kawasan Bisnis, High

    Rise Building, Kawasan Pemukiman Mewah;

    3. Pendataan terhadap seluruh subjek dan Objek pada lokasi sensusdengan menggunakan Formulir Isian Sensus (FIS) dan diikuti dengan

    penyuluhan dan himbauan;4. Pemasangan stiker pada tempat usaha dan atau tempat tinggal WP

    yang telah disensus;

    5. Perekaman/Pemutakhiran Data hasil sensus;6. Pemilihan waktu sensus yang tepat disesuaikan dengan kondisi

    subjek sensus (pagi, siang, sore atau malam hari).

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    10/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    10 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    11/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    11 Bangga Bayar Pajak

    BAB 2D S R HUKUM PEL KS N N

    A . DASAR HUKUM1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP sebagaimana telah

    beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16

    Tahun 2009

    2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi danBangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

    Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan

    Bangunan.

    3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK tanggal tentang SensusPajak Nasional

    4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor tanggal5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor

    B . DASAR PELAKSANAA N KEGI A TANUntuk mengamankan sasaran penerimaan perpajakan itu,

    Pemerintah terus melanjutkan langkah-langkah reformasi

    perpajakan, termasuk melanjutkan reformasi peraturan dan

    perundang-undangan pajak. Dalam mengoptimalkan penggalian

    potensi perpajakan, pada bulan September 2011, Pemerintah

    berencana melakukan Sensus Pajak Nasional. Melalui kegiatan

    sensus itu, kita ingin cakupan potensi pajak terus meningkat,

    baik dalam rangka ekstensifikasi maupun intensifikasi

    perpajakan

    Dengan komitmen itu, dalam RAPBN 2012, penerimaan

    perpajakan direncanakan mencapai 1.019,3 triliun rupiah, atau

    memberi kontribusi hampir 79 persen dari total pendapatan

    negara dan hibah.. Pidato Presiden pada Penyampaian KeteranganPemerintah Atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2012 Beserta Nota

    Keuangan Tanggal 16 Agustus 2011

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    12/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    12 Bangga Bayar Pajak

    C. PENGERT I ANSensus Pajak Nasional (SPN) pada dasarnya merupakan program

    ekstensifikasi yang proaktifyakni dengan mendatangi subjek pajak secaralangsung di lokasi tempat usaha dan atau tempat tinggal mereka.

    Kegiatan sensus ini juga diikuti dengan kegiatan penyuluhan dan

    himbauan kepada wajib pajak untuk membayar dan melaporkan

    pajaknya.

    Pada hakekatnya Sensus Pajak Nasional dapat dipandang sebagai upaya

    menegakkan keadilandibidang perpajakan, dimana seluruh subjek pajakmemenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan dan

    perundang-undangan yang berlaku.

    Su n g g u h t i d a k a d i l a p a b i l a a d a s eb a g i a n m a s y ar a k a t t e l ah

    m em b a y a r p a j a k t e t a p i m a s ih b a n y a k l a g i y a n g b e lu m m em b a y a r

    p a j a k .

    D . DE F I N I S I1. Sensus Pajak Nasionaladalah kegiatan pengumpulan data mengenai

    kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak dengan

    mendatangi subjek pajak di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan

    oleh Direktorat Jenderal Pajak.

    2. Responden adalah orang pribadi dan/atau badan, yang telah menjadiWajib Pajak ataupun belum, yang memiliki dan/atau memanfaatkan

    objek pajak untuk tempat usaha dan/atau tempat tinggal yang

    dijadikan sasaran/target Sensus Pajak Nasional.

    3. Pihak yang memiliki hubungan dengan responden orang pribadiadalah pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung

    memiliki hubungan dengan responden dan berada di lokasi objek

    sensus pada saat petugas melaksanakan pencacahan

    4. Lokasi subjek pajak adalah domisili, tempat tinggal atau tempatkedudukan subjek pajak.

    5. Cluster adalah daerah kerja dari petugas pencacah Sensus PajakNasional. Daerah kerja tersebut adalah suatu kawasan yang memiliki

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    13/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    13 Bangga Bayar Pajak

    keseragaman penggunaan/peruntukan (sentra ekonomi, high rise

    building, perumahan) yang menjadi target dari Sensus Pajak

    Nasional.

    E. PELAKSANA AN SPN1. Periode pelaksanaan Sensus Pajak Nasional adalah mulai akhir

    September 2011 s.d akhir 2012;

    2. Dilaksanakan oleh 299 KPP Pratama, masing-masing membentuk 10Unit Pelaksana Sensus (UPS);Acara Launching SPN secara resmi

    akan dilakukan oleh Bapak Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak di

    salah satu Sentra Bisnis di Jakarta yang diikuti secara serentak oleh

    Kepala Kanwil DJP di wilayahnya masing-masing, pada akhir

    September 2011.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    14/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    14 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    15/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    15 Bangga Bayar Pajak

    BABRANGKAIAN KEGIATAN

    SENSUS PAJAK NASIONAL

    Rangkaian Kegiatan Sensus Pajak Nasional adalah sebagai berikut:

    1. Persiapan2. Pelaksanaan3. Tindak Lanjut4. Monitoring dan EvaluasiSecara diagramatis dapat digambarkan sebagaimana Gambar 1.

    Gambar 1. Rangkaian Kegiatan Sensus Pajak Nasional (Level 1)

    Secara umum Kegiatan Sensus Pajak Nasional dimulai dari penyiapan data,

    rencana kerja, tim kerja, dan sarana dan prasarana pendukung yang akan

    menjadi dasar untuk melakukan Sensus Pajak Nasional DJP pada tahap

    kegiatan Pelaksanaan. Dokumen Formulir Isian Sensus (FIS) yang merupakan

    hasil pelaksanaan pencacahan akan dilakukan perekaman ke dalam sistem

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    16/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    16 Bangga Bayar Pajak

    melalui kegiatan tindak lanjut yang hasilnya akan menjadi feeding untuk

    esktensifikasi dan pengawasan. Selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi dari

    seluruh tahapan Sensus Pajak Nasional dapat dijadikan dasar pembuatan

    kebijakan oleh Board of Directors (BOD) dan Shareholders.

    A . PERSI APANKegiatan persiapan sebagaimana terdapat dalam gambar 2 terbagi atas

    lima bagian utama yaitu:

    1. Pembentukan Tim Sensus2. Pembuatan Rencana Kerja3. Penyediaan Data4. Logistik (SDM, Sarana dan Prasarana dan Keuangan)5. Koordinasi Internal dan Eksternal

    Gambar 2: Proses Bisnis Persiapan (Level 2)

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    17/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    17 Bangga Bayar Pajak

    Kegiatan persiapan memiliki input dan memberikan output kepada

    kegiatan pelaksanaan antara lain berupa Laporan Hasil Rapat (LHR),

    Rencana Kerja (RK), Surat Tugas (ST), dan Daftar Penugasan Sensus

    (DPS).

    1. Pembentukan Tim SensusTahapan pembentukan Tim Sensus adalah sebagai berikut:

    a. Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat KPP1) Kepala KPP menerima dan mempelajari Dasar Hukum dan

    Panduan tentang Sensus Pajak Nasional dan menugaskan

    Kepala Subbagian Umum untuk membuat konsep Surat

    Keputusan Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN. (Susunan

    Tim terdapat dalam Lampiran 2)

    2) Kepala Subbagian Umum menerima dan mempelajari disposisidari Kepala KPP mengenai Dasar Hukum dan Panduan tentang

    Sensus Pajak Nasional dan menugaskan Pelaksana Subbagian

    Umum untuk membuat konsep Surat Keputusan Kepala KPP

    tentang Susunan Tim SPN.

    3) Pelaksana Subbagian Umum menyusun Konsep SuratKeputusan Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN dan

    menyampaikannya kepada Kepala Subbagian Umum.

    4) Kepala Subbagian Umum menelaah dan memaraf Konsep SKKepala KPP tentang Susunan Tim SPN serta

    menyampaikannya kepada Kepala KPP.

    5) Kepala KPP menyetujui dan menandatangani SK Kepala KPPtentang Susunan Tim SPN dan menugaskan Pelaksana

    Subbagian Umum melalui Kepala Subbagian Umum untuk

    mengadministrasikan SK.

    6) Pelaksana Subbagian Umum menatausahakan danmengirimkan SK Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN

    kepada Tim SPN di Kantor Pelayanan Pajak.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    18/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    18 Bangga Bayar Pajak

    Gambar 3: Proses Pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional di KPP

    b. Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat Kanwil1) Kepala Kantor Wilayah menerima dan mempelajari Dasar

    Hukum dan Panduan tentang Sensus Pajak Nasional dan

    menugaskan Kepala Bagian Umum untuk membuat konsep

    Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim

    SPN di Kantor Wilayah. (Susunan Tim terdapat dalam Lampiran

    3).

    2) Kepala Bagian Umum menerima dan mempelajari disposisi dariKepala Kantor Wilayah mengenai Dasar Hukum dan Panduan

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    19/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    19 Bangga Bayar Pajak

    tentang Sensus Pajak Nasional Nasional dan menugaskan

    Kepala Subbagian Kepegawaian untuk membuat konsep Surat

    Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

    Kantor Wilayah.

    3) Kepala Subbagian Kepegawaian menugaskan pelaksanaSubbagian Kepegawaian untuk menyusun Konsep Surat

    Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

    Kantor Wilayah.

    4) Pelaksana Subbagian Kepegawaian menyusun Konsep SuratKeputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

    Kantor Wilayah, dan menyampaikannya kepada KepalaSubbagian Kepegawaian.

    5) Kepala Subbagian Kepegawaian menelaah dan memarafKonsep SK Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

    Kantor Wilayah serta menyampaikannya kepada Kepala Bagian

    Umum.

    6) Kepala Bagian Umum menelaah dan memaraf Konsep SKKepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di Kantor

    Wilayah serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor

    Wilayah.

    7) Kepala Kantor Wilayah menyetujui dan menandatangani SKKepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di Kantor

    Wilayah dan menugaskan Pelaksana Subbagian Kepegawaian

    melalui Kepala Bagian Umum dan Kepala Subbagian

    Kepegawaian untuk mengadministrasikan SK.

    8) Pelaksana Subbagian Kepegawaian menatausahakan danmengirimkan SK Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim

    SPN di Kantor Wilayah kepada Tim SPN di Kanwil DJP

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    20/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    20 Bangga Bayar Pajak

    Gambar 4: Proses Pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional di Kanwil

    2. Pembuatan Rencana Kerjaa. Tahapan pembuatan rencana kerja Tingkat KPP

    1) Berdasarkan Surat Keputusan Kepala KPP tentang SusunanTim SPN, Ketua Tim menugaskan seluruh Ketua Sub Tim untuk

    menyiapkan bahan dan data sebagai bahan penyusunan

    konsep rencana kerja Sensus Pajak Nasional untuk kemudiandikompilasi dan disusun konsepnya oleh Sekretaris Tim SPN.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    21/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    21 Bangga Bayar Pajak

    2) Seluruh Ketua Sub Tim beserta anggota menyiapkan bahandan data, bahan dan data tersebut paling sedikit meliputi:

    a) penentuan lokasi,b) jumlah Objek Pajak yang akan disensus,c) sumber dana dan satuan biaya,d) jadwal pelaksanaan, dane) struktur tim (Surat Keputusan Kepala KPP tentang

    Susunan Tim SPN di Kantor Pelayanan Pajak dilampirkan

    dalam rencana kerja),

    Hal tersebut akan menjadi bahan penyusunan konsep rencana

    kerja Sensus Pajak Nasional.

    3) Sekretaris Tim SPN menugaskan Pelaksana Sekretariat TimSPN untuk mengkompilasi bahan dan data serta menyusun

    konsep rencana kerja Sensus Pajak Nasional.

    4) Pelaksana Sekretariat Tim SPN mengkompilasi bahan dan datasebagai bahan penyusunan konsep rencana kerja Sensus Pajak

    Nasional dan menyusun konsep rencana kerja Sensus Pajak

    Nasional, kemudian menyampaikan konsep tersebut kepada

    Sekretaris Tim SPN.

    5) Sekretaris Tim SPN menelaah dan memaraf konsep rencanakerja Sensus Pajak Nasional serta meneruskan konsep tersebut

    kepada Ketua Tim SPN.

    6) Ketua Tim SPN menerima, mempelajari, membahas denganseluruh Ketua Sub Tim, menyetujui, dan menandatangani

    rencana kerja Sensus Pajak Nasional dan menugaskan

    Pelaksana Sekretariat Tim SPN melalui Sekretaris Tim SPN

    untuk mengadministrasikan rencana kerja.

    7) Pelaksana Sekretariat Tim SPN menatausahakan danmenyampaikan usulan rencana kerja Sensus Pajak Nasional di

    Kantor Pelayanan Pajak kepada Tim SPN di Kantor Wilayah

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    22/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    22 Bangga Bayar Pajak

    melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian

    Dokumen di KPP).

    Gambar 5: Proses Penyusunan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di KPP

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    23/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    23 Bangga Bayar Pajak

    b. Tahapan persetujuan rencana kerja adalah sebagai berikut:1) Penanggung Jawab Tim Sensus Perpajakan Kantor Wilayah DJP

    menerima Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di

    Kantor Pelayanan Pajak dari Tim SPN di Kantor Pelayanan

    Pajak (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kanwil),

    kemudian memberikan pengarahan kepada seluruh

    Koordinator Tim SPN di Kanwil untuk meneliti dan memberikan

    pertimbangan atas Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak

    Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.

    2) Seluruh Koordinator Tim SPN di Kanwil menerima disposisi dariPenanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP, lalu

    mengevaluasi dan meneliti Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak

    Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.

    3) Sekretaris Tim SPN mengkompilasi dan menugaskan PelaksanaSekretariat Tim SPN untuk membuat konsep Surat Persetujuan

    Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan

    Pajak.

    4) Pelaksana Sekretariat Tim SPN membuat konsep SuratPersetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor

    Pelayanan Pajak, dan menyampaikannya kepada Sekretaris

    Tim SPN.

    5) Sekretaris Tim SPN menelaah dan memaraf konsep SuratPersetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor

    Pelayanan Pajak serta meneruskan konsep tersebut kepada

    Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP.

    6) Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP menyetujuidan menandatangani Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus

    Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak dan menugaskan

    Pelaksana Sekretariat Tim SPN melalui Sekretaris Tim SPN

    untuk mengadministrasikan.

    7)Pelaksana Sekretariat Tim SPN menatausahakan danmenyampaikan Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    24/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    24 Bangga Bayar Pajak

    Nasional di Kantor Pelayanan Pajak kepada Tim SPN di KPP dan

    Koordinator Pelaksana Wilayah melalui Subbagian Umum (SOP

    Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

    Gambar 6: Proses Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional dari KPP

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    25/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    25 Bangga Bayar Pajak

    3. Penyediaan DataPenyediaan data dilakukan oleh Subtim Pengolahan Data dan

    Pelaporan KPP yang dibantu oleh Direktorat Teknologi Informasi

    Perpajakan selaku Bidang Data dan Informasi dalam Tim SPN Tingkat

    Kantor Pusat. Tahapan proses penyediaan data adalah sebagai

    berikut :

    a. Tingkat KPP /Subtim Pengolahan Data dan Pelaporan (AccountRepresentative, OC SISMIOP dan OC SIG)

    1) Melakukan pencetakan Peta Blok.2) Melakukan matching NOP-AR dengan menggunakan Aplikasi

    SISMIOP.

    3) Mengupload data matching NOP-NPWP dalam bentuk fileexcel (dalam hal AR telah memiliki data Matching NOP-

    NPWP).

    4) Mengupload data daftar Tenant dalam bentuk file excel(apabila tersedia).

    5) Melakukan clustering atas peta blok sesuai dengan skalaprioritas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional (oleh AR).

    Merekam nama Cluster Memilih kawasan Cluster Memasukan data Objek PBB pada basis data SISMIOP

    untuk tiap Cluster

    Merekam data matching NOP-NPWP secara manual Menentukan prioritas Cluster dan alasannya

    6) Ketua Sub Tim Penyisiran melakukan penetapan Clusteryang akan dilakukan pencacahan melalui sistem.

    7) Melakukan pencetakan Daftar Penugasan Sensus melaluisistem.

    8) Melakukan pencetakan Data Tenant (jika tersedia) melaluisistem.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    26/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    26 Bangga Bayar Pajak

    9) Menyiapkan data pendukung/data pihak ketiga apabilatersedia. Contoh jenis data pihak ketiga adalah sebagai

    berikut:

    Nama Data Sumber DataData penyewa/pemilik unit padapusat perbelanjaan

    Pengelola/pengembang

    Data penyewa/pemilik unit padakawasan industri

    Pengelola/pengembang

    Data AnggotaAsosiasi/Perkumpulan

    Asosiasi/perkumpulan terkait

    Data Notaris/BPN Badan Pertanahan Nasional

    Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) Kantor Kelurahan, Kecamatan, PEMDA

    Data Kependudukan (KK, KTP) Kantor Kelurahan, Kecamatan, PEMDA

    b. Tingkat Kantor Pusat (Bidang Penyediaan Data dan Informasi)sesuai dengan SE tentang MatchingData.

    4. Logistika. Sumber Daya Manusia

    Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan petugas

    dalam rangka Sensus Pajak Nasional. Proses ini meliputi

    perencanaan SDM, rekruitmen dan seleksi Petugas Pelaksana Sensus

    Non PNS, serta adminitrasi SDM. Hal-hal terkait SDM yang perlu

    diperhatikan dalam Sensus Pajak Nasional adalah sebagai berikut:

    1) Unit Pelaksana Sensus dapat berasal dari pegawai DJP(Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP) di KPP dan Kanwil

    setempat maupun dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

    2) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS harus didampingi olehPetugas Pelaksana Sensus PNS DJP dalam pelaksanaan

    pencacahan.

    3) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS yang direkrut diutamakanmahasiswa dan/atau lulusan Perguruan Tinggi serta tidak

    berpotensi menimbulkan masalah terkait ketenagakerjaan.

    4) Perekrutan Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS dilakukan olehmasing-masing KPP.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    27/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    27 Bangga Bayar Pajak

    5) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS yang direkrut diberikanpelatihan oleh masing-masing KPP mengenai TUPOKSI-nya dan

    Pengetahuan Dasar Perpajakan.

    6) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS harus dibuatkan SuratPerintah Kerja Kepala Kantor selaku PPK.

    7) Dalam pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, Petugas PelaksanaSensus Non-PNS diberikan tanda pengenal khusus, memakai

    rompi seragam dan didampingi oleh pegawai DJP.

    b. KeuanganLogistik keuangan merupakan seluruh kegiatan yang berhubungan

    dengan alokasi anggaran, pertanggungjawaban, serta pelaporan

    keuangan dari Sensus Pajak Nasional. Logistik keuangan

    merupakan informasi untuk penyusunan Rencana Kerja.

    Selanjutnya Rencana Kerja dipergunakan sebagai alat

    pertanggungjawaban atas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan

    pelaporan manajerial. Proses bisnis keuangan diatur tersendiri

    dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak tentang Standar

    Biaya Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.

    c. Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana adalah seluruh kegiatan yang berhubungan

    dengan pengadaan, pengelolaan aset dan logistik selama

    berlangsungnya Sensus Pajak Nasional. Proses ini memastikan

    ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selamapelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Pengadaan sarana dan

    prasarana mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa sesuai

    Keppres 54 Tahun 2010.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    28/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    28 Bangga Bayar Pajak

    5. Proses Koordinasi Internal dan EksternalTahapan proses koordinasi internal adalah sebagai berikut:

    a.

    Ketua Tim melaksanakan rapat terkait pembagian tugas sertawewenang dalam Tim SPN baik di Tingkat KPP, di tingkat Kanwil,

    maupun di tingkat Koordinator Pelaksana Wilayah (tingkat nasional).

    Output yang dihasilkan dalam dari proses ini antara lain adalah

    Laporan Hasil Rapat, Keputusan, dan Surat Tugas.

    b. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat KPP dan dibantu Sub TimPublikasi dan Sosialisasi di tingkat Kanwil melaksanakan proses

    sosialisasi dan/atau pelatihan pelaksanaan sensus kepada Petugas

    Pelaksana Sensus PNS DJP dan Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

    c. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi juga melakukan simulasi prosespelaksanaan sensus untuk melatih petugas lapangan. Kegiatan ini

    dilaksanakan untuk menjamin proses pencacahan agar dapat

    berjalan dengan efektif dan efisien.

    Tahapan koordinasi dan sosialisasi yang dilakukan adalah sebagai

    berikut:

    a. Ketua Tim SPN melalui sekretariat tim menyampaikan suratpemberitahuan kegiatan Sensus Pajak Nasional kepada Pihak ketiga

    (Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen

    perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh masyarakat) dan

    melakukan koordinasi untuk menentukan waktu pelaksanaan

    sensus. Contoh Surat Pemberitahuan terdapat dalam Lampiran 5.

    b. Ketua Tim SPN melalui sekretariat tim dapat menyampaikan suratpermohonan pendampingan kepada aparat keamanan terkait

    (POLRI, TNI). Contoh Surat Permohonan terdapat dalam Lampiran

    6.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    29/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    29 Bangga Bayar Pajak

    c. Terkait program sosialisasi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, TimSPN mempersiapkan bahan dan materi publikasi sebagai berikut:

    1) Menetapkan lokasi (sentra ekonomi) yang akan dijadikan tempatpelaksanaan launchingyang serentak diselenggarakan di seluruh

    Indonesia pada 29 September 2011 (tentative). Tema publikasi

    dan sosialisasi adalah ajakan untuk mensukseskan program

    Sensus Pajak Nasional.

    2) Apabila wilayah kerja Kanwil DJP/KPP berada dalam satuProvinsi/Kabupaten/Kota atau meliputi lebih dari satu

    Provinsi/Kabupaten/Kota, maka Ketua Tim SPN Tingkat

    KPP/Penanggung Jawab Tim SPN Tingkat Kanwil agarberkoordinasi dengan Ketua Tim SPN Tingkat KPP/Penanggung

    Jawab Tim SPN Tingkat Kanwil lainnya.

    3) Melakukan pendekatan kepada Kepala Daerah, Muspida sertapejabat instansi terkait mengenai rencana launching SPN secara

    serentak.

    4) Mengundang media massa untuk meliput kegiatan launching.5) Melakukan pengumuman tentang saat dimulainya launching di

    media massa.

    6) Kegiatan di atas agar dilakukan dengan mempertimbangkanketersediaan sumber daya yang ada (anggaran, SDM)

    d. Terkait program sosialisasi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, SubTim Publikasi dan Sosialisasi dan Sub Tim Sarana dan Prasarana

    mempersiapkan bahan dan materi publikasi sebagai berikut:

    1) Selling Name adalah AJAK..! yang akronimnya adalah AyoPeduli Pajak. Selain itu AJAK juga memiliki makna mendorong diri

    sendiri dan orang lain antara lain: Ajak daftar NPWP!; Ajak bayar

    Pajaknya!; Ajak lapor SPT-nya!; Ajak yang lainnya!; dan lain-lain

    yang dapat disesuaikan dengan local content.

    2) Tag Line yang digunakan adalah antara lain sebagai berikut:Komitmen untuk kemakmuran; Pajak untuk kemakmuran; Pajak

    untuk Pembangunan dan Kesejahteraan; Komitmen untuk

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    30/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    30 Bangga Bayar Pajak

    Pembangunan dan Kesejahteraan; Pajak itu Tiangnya Negara;

    Peduli untuk Negeri; Kejujuran Anda untuk Negeri; Untuk

    Indonesia Lebih Baik dan Mulai dari Diri Sendiri.

    3) Media yang digunakan sosialisasi antara lain advertorial mediacetak, seminar yang berkaitan dengan UMKM, media online, SMS

    Blast, Outodoor Kit (Umbul-Umbul, spanduk, Balihoo, poster,

    leaflet, billboard), Indoor Kit (poster, hanging banner, hanging

    mobile, lift branding, escalator branding), Media Alternatif

    (kesenian rakyat, keterlibatan masyarakat melalui lomba-lomba

    tentang Sensus dan pajak), pendirian Pojok Pajak atau mobil

    keliling, dan lain-lain.4) Penyiapan cindera mata/apresiasi kepada responden Sensus

    Pajak Nasional atas kesediaannya mengisi FIS. Bentuk cendera

    mata antara lain berupa pulpen, topi, buku notes, buku pintar

    pajak, kaos, sticker gaul, payung, dsb.5) Penyiapan materi tersebut di atas dilakukan dengan

    mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang ada

    (anggaran, SDM).

    e. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat KPP bersama denganKoordinator Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat Kanwil

    melakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan proses pencacahan

    dengan tahapan sebagai berikut:

    1) Melakukan kegiatan siaran pers secara langsung (jumpa pers danwawancara langsung) maupun tidak langsung terkait

    pelaksanaan SPN.

    2) Sosialisasi pelaksanaan SPN kepada masyarakat berdasarkanpilihan media pada poin 4.c. diatas

    Melakukan sosialisasi dengan memberikan informasi kepada

    calon responden di lokasi target sensus yang akan dituju, terkait

    rencana pelaksanaan pencacahan, paling lambat 7 (tujuh) hari

    kalendar sebelum dilaksanakan di lokasi sentra ekonomi/high rise

    building/pemukiman tersebut.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    31/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    31 Bangga Bayar Pajak

    B . PELAKSANA AN SENSUS PAJAK NAS I ONALProses pelaksanaan sensus terbagi menjadi 3 (tiga) bagian utama sebagai

    berikut:

    1. Proses Pencacahan2. Proses Pelaporan3. Proses Asistensi

    Gambar 7: Proses Bisnis Pelaksanaan (Level 2)

    1. Proses PencacahanProses Pencacahan merupakan proses pengambilan data dari

    responden (subjek/objek sensus) yang dilakukan oleh petugas

    lapangan dari Sub Tim Penyisiran dan selain itu Sub Tim lain

    (Publikasi dan Sosialisasi, Sarana dan Prasarana) memberikan

    dukungan di lokasi kegiatan. Koordinator Penyisiran di tingkat Kanwil

    dan Koordinator Pelaksana Wilayah (tingkat nasional) memberikan

    asistensi kepada Tim Sensus KPP cq. Sub Tim Penyisiran.

    Tahapan Proses Pencacahan dilaksanakan oleh subtim terkait dengan

    penjelasan sebagai berikut:

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    32/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    32 Bangga Bayar Pajak

    a. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi1) Menempatkan Pojok Pajak dan/atau mobil keliling pada tempat

    yang dianggap strategis di lokasi sensus untuk menerima

    konsultasi lanjutan dari responden. Penempatan mobil keliling

    disesuaikan dengan ketersediaan mobil keliling yang ada.

    2) Memberikan edukasi dan bimbingan kepada responden melaluipojok pajak dan/atau mobil keliling. Selain itu memberikan

    pelayanan masyarakat/Wajib Pajak terkait layanan pendaftaran

    NPWP, pencetakan kartu NPWP baru dan layanan perpajakan

    lainnya.

    b. Sub Tim Penyisiran1) UPS yang terdiri dari 2 (dua) orang petugas (2 orang Petugas

    Pelaksana Sensus PNS DJP atau 1 orang Petugas Pelaksana

    Sensus PNS DJP dan 1 orang Petugas Pelaksana Sensus Non

    PNS) menyiapkan alat kelengkapan Sensus Pajak Nasional

    antara lain: Surat Tugas; Surat Pemberitahuan Pelaksanaan

    Sensus Pajak Nasional; DPS, Formulir Isian Sensus; Stiker

    Sensus; dan sarana pendukung lainnya.

    2) Petugas Pelaksana Sensus Non PNS harus selalu didampingioleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP dalam menjalankan

    tugasnya di proses pencacahan.

    3) Ketua Sub Tim Penyisiran berdasarkan Surat pemberitahuanpelaksanaan Sensus Pajak Nasional melakukan koordinasi

    lapangan dengan kepada Pihak ketiga (Pemerintah Daerah,

    Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen

    perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh masyarakat).

    4) Unit Pelaksana Sensus didampingi oleh pihak ketiga(Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT,

    pengelola/manajemen perumahan/apartemen, perhimpunan,

    dan tokoh masyarakat) mendatangi lokasi sensus untuk

    menyampaikan FIS kepada responden.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    33/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    33 Bangga Bayar Pajak

    5) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan prosespencacahan sesuai dengan kondisi responden yang ditemui di

    lapangan (Kategori 1-4)

    6) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan sensus padacluster sensus berikutnya apabila keseluruhan responden di

    cluster tersebut telah selesai dilakukan proses pencacahan.

    7) Setelah selesai melakukan pencacahan, di hari yang sama, UnitPelaksana Sensus menyerahkan dokumen FIS dan lampirannya

    serta Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil

    Sensus yang telah diisi kepada ketua Sub Tim Penyisiran.

    8)Di hari yang sama, Ketua Sub Tim Penyisiran kemudianmenyerahkan dokumen FIS dan lampirannya serta Daftar

    Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil Sensuskepada Sub

    Tim Pengolahan Data dan Pelaporan untuk dilakukan proses

    perekaman ke dalam sistem aplikasi perekaman Sensus Pajak

    Nasional.

    Detil Tahapan Proses Pencacahan Sesuai Dengan Kondisi Responden yang

    Ditemui di Lapangan adalah sebagai berikut:

    1) K o d e k a t e g o r i 1 , Responden dapat ditemui di lokasi sensus danbersedia menjawab dan menandatangani FIS

    a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan IdentitasPetugas Sensus.

    b) Memberikan penjelasan kepada responden terkait Sensus PajakNasional dan penjelasan singkat terkait pemenuhan kewajiban

    perpajakan, terutama mengenai cara pengisian dan penyampaian

    SPT serta cara pembayaran pajak yang terutang.

    c) Melakukan interview dan mengisi FIS berdasarkan jawaban dariresponden, serta meminta responden untuk menunjukan bukti

    pendukung terkait isian FIS (KTP, Kartu NPWP, Kartu Keluarga,

    dll).

    d) Meminta klarifikasi kepada resonden terkait isian dalam dokumenFIS dan meminta responden untuk menandatangani FIS.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    34/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    34 Bangga Bayar Pajak

    e) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangkapenggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

    sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan

    hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP,dan bukan

    dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS .

    f) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauanumum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop

    tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan kepada

    responden. Format surat himbauan sebagaimana pada lampiran

    7.

    g)

    Petugas mempersilahkan responden untuk ke Pojok Pajakdan/atau Mobil Keliling apabila memerlukan konsultasi lebih

    komprehensif tentang pemenuhan kewajiban perpajakan.

    h) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudahdilihat.

    i) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS yang sudah diisi.j) memberi kode kategori (angka 1) pada FIS dan DPS.

    2) K o d e k a t e g o r i 2 , Responden dapat ditemui di lokasi sensus, akantetapi tidak bersedia menjawab dan menandatangani FIS

    a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan IdentitasPetugas Sensus.

    b) Memberikan penjelasan kepada responden terkait Sensus PajakNasional dan penjelasan singkat terkait pemenuhan kewajiban

    perpajakan, terutama mengenai cara pengisian dan penyampaian

    SPT serta cara pembayaran pajak yang terutang.

    c) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangkapenggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

    sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan

    hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP,dan bukan

    dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

    d) Meminta responden untuk mengisi Surat Pernyataan TidakBersedia Diwawancara dan Menandatangani FIS.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    35/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    35 Bangga Bayar Pajak

    e) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauanumum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop

    tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan kepada

    responden. Format surat himbauan sebagaimana pada lampiran

    7.

    f) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan SuratPernyataan Tidak Bersedia Diwawancara dan Menandatangani

    FIS.

    g) Menandatangi lokasi objek sensus yang sama untuk yang keduakalinya di lain waktu dan meminta kesediaan responden untuk

    diwawancari kembali.h) Apabila responden bersedia untuk diwawancarai, tahapan yang

    dilakukan sama seperti pada Kategori 1. Petugas kemudian

    mengisi DPS dengan kode kategori 1. Petugas membatalkan

    Surat Pernyataan yang sebelumnya telah dibuat oleh responden

    dengan cara merobeknya.

    i) Apabila responden tetap tidak bersedia diwawancarai dan mengisisurat pernyataan, maka petugas membuat Berita Acara.

    j) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudahdilihat.

    k) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan dokumenlainnya (Surat Pernyataan dan/atau Berita Acara).

    3) K o d e k a t e g o r i 3 ,Responden tidak berada di tempat saat pencacahan,akan tetapi ada pihak yang memiliki hubungan dengan responden

    a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan IdentitasPetugas Sensus.

    b) Memberikan penjelasan kepada pihak yang memiliki hubungandengan responden terkait Sensus Perpajakan Nasional.

    c) Menyerahkan FIS dan meminta pihak yang memiliki hubungandengan responden untuk menyampaikan FIS kepada responden,

    serta membuat tanda terima penyerahan FIS.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    36/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    36 Bangga Bayar Pajak

    d) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangkapenggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

    sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan

    hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP,dan bukan

    dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

    e) Melakukan perjanjian untuk bertemu dengan calon respondensensus melalui pihak yang memiliki hubungan dengan responden.

    f) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauanumum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop

    tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan. Format

    surat himbauan sebagaimana pada lampiran 7.g) Menandatangi lokasi objek sensus yang sama untuk yang kedua

    kalinya pada hari yang telah ditentukan dalam perjanjian sesuai

    poin e.

    h) Melakukan pengamatan kembali atas objek pajak dalam rangkapenggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

    sebagaimana pada lampiran 8

    i) Apabila responden berhasil ditemui di lokasi dan bersedia untukdiwawancarai, tahapan yang dilakukan sama seperti pada

    Kategori 1. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS dengan kode

    kategori 1.

    j) Apabila responden dapat ditemui akan tetapi tidak bersedia untukdiwawancarai, maka petugas meminta responden untuk mengisi

    Surat Pernyataan Tidak Bersedia Diwawancara dan

    Menandatangani FIS. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS

    dengan kode kategori 2.

    k) Apabila responden tetap tidak dapat ditemui untuk yang keduakalinya petugas membuat Berita Acara Responden Tidak Dapat

    Ditemui di Lokasi. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS

    dengan kode kategori 3.

    l) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudahdilihat.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    37/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    37 Bangga Bayar Pajak

    m) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan dokumenlainnya (Surat Pernyataan dan/atau Berita Acara).

    4)K o d e k a t e g o r i 4 ,Objek sensus tidak/belum berpenghuniDalam hal objek sensus tidak/belum berpenghuni, petugas hanya

    memberi kode kategori (angka 4) pada DPS

    2. Pelaporan HarianTahapan proses pelaporan harian (Format Laporan ini terdapat dalam

    Lampiran 13) adalah sebagai berikut:

    a. Sub Tim Penyisiran setelah proses pelaksanaan Sensus Pajak Nasionalsetiap harinya mengisi kolom isian yang ada dalam DPS sesuai

    dengan kondisi lapangan dan respon dari responden dalam Dokumen

    FIS dan lampirannya

    b. DPS yang telah diisi kolom isiannya menjadi Dokumen DaftarKesimpulan Hasil Sensus (DKHS)

    c. Sub Tim Penyisiran melakukan rekapitulasi Dokumen DaftarKesimpulan Hasil Sensus (DKHS) dalam Laporan Pelaksanaan HarianSensus Pajak Nasional dan diserahkan kepada Ketua Sub Tim

    Penyisiran serta diadministrasikan

    3. Proses AsistensiProses Asistensi merupakan proses yang dilakukan oleh Tim Sensus Pajak

    Nasional Tingkat Kanwil dan Koordinator Lapangan (Tim Sensus Tingkat

    Pusat) dalam mengawal pelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Proses ini

    mendapatkan input dari Proses Persiapan berupa Rencana Kerja, LHR,

    Surat Tugas, dll sehingga merupakan proses proaktif dalam memberikan

    asistensi. Proses asistensi yang dilakukan melekat dalam setiap tahapan

    pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    38/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    38 Bangga Bayar Pajak

    C. MON I TORI NG DAN EVA LUASIMonitoring dan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai dan

    melakukan evaluasi atas keseluruhan pelaksanaan Sensus Pajak

    Nasional. Inputyang masuk dalam rangkaian kegiatan ini berasal dari

    proses pelaksanaan sensus berupa laporan pelaksanaan harian, dan dari

    proses tindak lanjut berupa registeratau laporan hasil perekaman FIS.

    Secara umum, keseluruhan proses pelaporan dalam Sensus Pajak

    Nasional ini akan di-generate melalui sistem aplikasi Sensus.

    Berdasarkan hal tersebut, setiap pengguna maupun manajemen akan

    dapat melihat laporan hasil pelaksanaan sensus secara real timesesuai

    dengan kewenangannya. Output yang dihasilkan dari monitoring dan

    evaluasi ini berupa kebijakan baik di tingkat Kanwil maupun Kantor

    Pusat. Tahapan proses monitoring dan evaluasi sesuai dengan Gambar 8.

    Gambar 8: Monitoring dan Evaluasi (Level 2)

    Proses TindakLanjut

    Register/LaporanTindak

    LanjutPerekamanProses

    Monitoring

    ProsesEvaluasi

    Laporan/DKHS Kebijakan

    TIM SPNKanwil

    Koordinator

    TIM SPNKanwil

    Koordinator

    Proses

    Pelaksanaan

    SensusLaporanHarian

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    39/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    39 Bangga Bayar Pajak

    BAB 4

    KEGIATAN BA CK OFF I CE PASCA

    SENSUS PAJAK NASIONAL

    Tindak lanjut Sensus Pajak Nasional terhubung dengan core tax business

    process Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut dengan kegiatan

    back office. Proses Back Office Sensus Pajak Nasional terdiri atas dua proses

    utama yaitu (1) Tindak Lanjut dengan output berupa data perekaman dan

    Dokumen FIS yang menjadi feeding dari proses bisnis utama Direktorat

    Jenderal Pajak, (2) Pengawasan dan Perluasan Basis Pajak (Ekstensifikasi).

    A . T I NDAK L AN JU TTindak Lanjut Sensus Pajak Nasional merupakan proses pengolahan data

    FIS hasil Sensus yang dimulai dari perekaman hingga klasifikasi untuk

    menjaga keakuratan data dan mendistribusikan FIS sesuai dengan tindak

    lanjut yang dibutuhkan. Outputyang dihasilkan dari kegiatan ini menjadi

    feeding yaitu Perluasan Basis Pajak (Ekstensifikasi) dan Pengawasan.

    Kegiatan Tindak Lanjut memiliki 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:

    1. Perekaman FIS.2. Validasi.3. Klasifikasi (by System).

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    40/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    40 Bangga Bayar Pajak

    Gambar 9: Proses Tindak Lanjut (Level 2)

    1. Perekaman Data

    Perekaman data adalah rangkaian kegiatan lanjutan setelah dilakukan

    pencacahan. Perekaman data dilakukan dalam aplikasi yang telah

    disediakan oleh Direktorat TTKI dan TIP. Output yang dihasilkan dari

    perekaman data adalah data hasil perekaman (DHR) dari dokumen

    FIS. Tahapan perekaman adalah sebagai berikut:

    a. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan menerima dokumen FIS,Laporan Pengamatan, dan DPS/DKHS dari Sub Tim Penyisiran

    untuk dilakukan proses perekaman dokumen ke dalam aplikasi

    Sensus Pajak Nasional.

    b. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan melakukan prosesperekaman data ke dalam aplikasi Sensus Pajak Nasional

    berdasarkan cluster yang telah disensus.

    c. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan dalam proses perekamandata harus memperhatikan detail isian yang ada dan memastikan

    kode tindak lanjut di dokumen FIS telah terekam dengan benar.

    Proses TindakLanjut

    Register/LaporanTindak

    LanjutPerekamanProses

    Monitoring

    ProsesEvaluasi

    Laporan/DKHS Kebijakan

    TIM SPNKanwil

    Koordinator

    TIM SPNKanwil

    Koordinator

    Proses

    Pelaksanaan

    SensusLaporanHarian

    LEVEL2

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    41/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    41 Bangga Bayar Pajak

    d. Petunjuk teknis perekaman berdasarkan modul aplikasi SensusPajak Nasional dari Direktorat TTKI.

    2.Validasi Data

    Validasi data bertujuan untuk menjamin keakuratan perekaman data

    Sensus Pajak Nasional. Validasi data merupakan rangkaian kegiatan

    membandingkan data yang ada di fisik dokumen FIS dengan hasil

    perekaman data dalam aplikasi Sensus Pajak Nasional. Output yang

    dihasilkan dari validasi ini adalah data valid hasil sensus. Tahapan

    validasi data adalah sebagai berikut:

    a. Petugas Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan yang bertugassebagai Validator menerima dokumen fisik FIS (per batch/cluster)

    dari petugas perekam untuk kemudian membandingkan kesesuaian

    data hasil perekaman dengan dokumen fisik.

    b. Petugas memberikan tanda dalam dokumen FIS dan hasilperekaman dalam aplikasi apabila data telah valid.

    c. Data hasil perekaman yang telah valid di save dan dokumen FISdilakukan proses pemberkasan di seksi Pengolahan Data dan

    Informasi, untuk kemudian dapat menjadi input proses bisnis DJP

    (Pengawasan dan Perluasan Basis Pajak) dan proses monitoring

    dan evaluasi dari Sensus Pajak Nasional.

    d. Petunjuk teknis Validasi Data berdasarkan modul aplikasi SensusPajak Nasional dari Direktorat TTKI.

    B . PERLUASAN BAS I S PAJAKPerluasan basis pajak (Ekstensifikasi) adalah rangkaian aktivitas dalam

    rangka memperluas basis Wajib Pajak dengan menambah jumlah Wajib

    Pajak. Hasil Sensus Pajak Nasional yang masuk dalam proses

    Ekstensifikasi akan ditindaklanjuti sebagaimana terdapat pada gambar

    10, melalui 3 (tiga) tahapan proses bisnis, yaitu:

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    42/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    42 Bangga Bayar Pajak

    1. Pemberian Himbauan Pendaftaran.2. Pemantauan Himbauan Pendaftaran.3. Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan.

    Gambar 10: Tindak Lanjut (Level 1)

    1.Pemberian Himbauan PendaftaranPenerbitan Surat Himbauan Pendaftaran adalah kegiatan penerbitan

    Surat Himbauan kepada Wajib Pajak untuk mendaftarkan dirinya agar

    mendapatkan identitas berupa NPWP atau NOP. Input Penerbitan

    LEVEL1

    Proses Bisnis TinakLanjut (SPN)

    Pemberian

    Himbauan

    Pendaftaran

    Wajib

    Pajak

    Pemantauan

    Himbauan

    Pedaftaran

    SuratHimbauanPendaftaran

    DataWPyangDihimbau

    BersediaberNPWP

    Pembuatan Usulan

    Daftar Nominatif

    Pemeriksaan

    DataRespon

    UsulanPemeriksaan

    TujuanLain

    PemberianNPWP/PKP

    PEMERIKSAAN

    DataTindakLanjut

    belumBerNPWP

    KPP60-022, KPP60-0004,KPP70-0087

    Seksi EkstensifikasiPerpajakan

    SE-116/PJ /2009

    Seksi EkstensifikasiPerpajakan

    KPP60-0015

    Seksi Ekstensifikasi

    Perpajakan

    Wajib

    Pajak

    Registrasi

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    43/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    43 Bangga Bayar Pajak

    Surat Himbauan Pendaftaran adalah informasi atau data Wajib Pajak

    yang belum ber-NPWP dari kegiatan Tindak Lanjut Sensus Pajak

    Nasional dan data pemberi kerja dari Kegiatan Pengawasan.

    Output dari kegiatan Penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran adalah

    data Wajib Pajak yang telah dihimbau dan Surat Himbauan

    Pendaftaran ke Wajib Pajak. Tahapan prosedur operasi dari tata cara

    Penerbitan Himbauan Pendaftaran mengacu pada SOP sebagai

    berikut:

    a. KPP60-0004 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan UntukBer-NPWP,

    b.

    KPP70-0087 tentang Tata Cara Pemberian NPWP OP MelaluiPemberi Kerja,

    c. KPP60-0022 tentang Tata Cara Penerbitan Surat HimbauanPendaftaran Objek Dan Subjek PBB.

    2. Pemantauan Himbauan PendaftaranPemantauan Himbauan Pendaftaran adalah pengawasan atas respon

    Wajib Pajak terhadap penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran. Input

    Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah data Surat Himbauan

    Pendaftaran yang telah disampaikan ke Wajib Pajak. Output Proses

    Bisnis Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah Laporan

    Pengawasan Penerbitan Himbauan Pendaftaran yang akan digunakan

    sebagai dasar dalam pembuatan usulan daftar Nominatif Pemeriksaan

    tujuan lain dalam rangka penerbitan NPWP/PKP atau Daftar Nominatif

    Usulan Pemberian NPWP (Karyawan) yang akan diteruskan ke Proses

    Bisnis Registrasi.

    3. Pembuatan Usulan Daftar Nominatif PemeriksaanPembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan adalah kegiatan

    untuk membuat usulan Pemeriksaan Tujuan Lain dalam rangka

    pemberian NPWP secara jabatan. Wajib Pajak yang tidak memberikan

    tanggapan atas himbauan NPWP dalam jangka waktu yang telah

    ditentukan maka akan diusulkan untuk dilakukan Pemeriksaan Tujuan

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    44/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    44 Bangga Bayar Pajak

    Lain. Input Proses Bisnis Pembuatan Usulan Daftar Nominatif

    Pemeriksaan adalah data hasil respon Wajib Pajak atas Surat

    Himbauan Pendaftaran yang telah disampaikan. Output Proses Bisnis

    Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan berupa usulan

    daftar nominatif pemeriksaan tujuan lain dalam rangka pemberian

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/atau pengukuhan Pengusaha

    Kena Pajak (PKP) yang akan diteruskan ke Proses Bisnis

    Pemeriksaan. Tahapan prosedur operasi dari tata cara Penerbitan

    Himbauan Pendaftaran mengacu pada SOP nomor KPP60-0015tentang Tata Cara Penerbitan Daftar Nominatif Usulan SP3 PSL

    Ekstensifikasi.

    C. PENGAW ASANPengawasan adalah aktivitas-aktivitas atau rangkaian aktivitas dalam

    rangka mewujudkan pemahaman dan kesadaran pajak Wajib Pajak

    melalui pengawasan kepatuhan Wajib Pajak. Pada proses ini tujuan yang

    akan dicapai adalah terciptanya pemahaman Wajib Pajak atas kewajibanperpajakannya sehingga terwujud wajib pajak yang patuh melalui sistem

    pengawasan Wajib Pajak yang baik dan terpadu.

    Hasil Sensus Pajak Nasional yang masuk dalam proses Pengawasan dan

    ditindaklanjuti sebagaimana terdapat pada gambar 11 melalui 3 (tiga)

    tahapan proses bisnis, yaitu:

    1. Profiling;2. Pemanfaatan Data Profiling;3. Tindak Lanjut Perluasan Basis Pajak.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    45/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    45 Bangga Bayar Pajak

    LEVEL -1

    Profilling

    PemanfaatanData Profilling

    Permohonan Peminjaman

    Dokumen/Image

    Data Profiling

    Data Tindak

    Lanjut Telah Ber-

    NPWP

    Pengolahan Data

    Pihak Ke-3

    TindaklanjutEkstensifikasi

    WajibPajak

    EkstensifikasiData Pemberi Kerja

    Surat Himbauan Memasukan SPT

    Registrasi

    PemeriksaanAnalisa Resiko/ Usulan

    Pemeriksaan AR

    Nota Dinas/BA AR,

    (Perubahan Data WP, Usulan WP NE)

    Pengolahan DataPihak Ke-3

    Data Alket

    SKP/STP, SKP PBB, SKB, STB Penagihan

    STP/SKP/S TP Bunga Penagihan,

    himbauan Pembetulan SPT, Surat

    Tegoran Konseling, SKP PBB, SKB ,

    STB, SK WP Patuh

    KPP

    KPP, Kanwil, KPP

    KPP

    SE-113/PJ /2010SE-94/PJ /2010

    Surat Pengiriman Dokumen FIS

    KPP Lain

    Gambar 11: Proses Pengawasan yang Terkait dengan Hasil Sensus Pajak

    Nasional (Level 1)

    1. P r o f i l i n gHasil Sensus Pajak Nasional atas responden yang telah terdaftar sebagai

    Wajib Pajak berupa Dokumen FIS dan data lainnya masuk dalam Proses

    Bisnis Profiling. Data tesebut dipergunakan untuk proses pembuatan

    dan/atau updating profile Wajib Pajak dengan tujuan untuk mengenal

    dan mengetahui Wajib Pajak yang terdaftar di wilayah kerjanya secara

    individual, menyajikan informasi yang dapat digunakan untuk

    pengawasan kepatuhan Wajib Pajak serta bahan analisa, monitoring

    perkembangan usaha dan potensi pajak Wajib Pajak yang bersangkutan,

    penggalian potensi dan pelayanan yang lebih baik. Output Proses Bisnis

    Profilling berupa Data Profil Wajib Pajak yang akan digunakan oleh

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    46/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    46 Bangga Bayar Pajak

    Proses Bisnis Pemanfaatan Data Profiling dan permohonan peminjaman

    dokumen/image. Tahapan prosedur operasi dari tata cara Profiling

    mengacu pada SOP nomor KPP70-0072 tentang Tata Cara Pemutakhiran

    Profil Wajib Pajak.

    2. Pemanfaatan Data ProfilingPemanfaatan Data Profiling merupakan proses tindak lanjut dari hasil

    profiling. Kegiatan tindak lanjut ini lebih merupakan kegiatan yang

    menghasilkan output dari proses analisis dan bukan output yang

    otomatis dihasilkan oleh sistem antara lain adalah pengusulan PKP fiktif,

    pengusulan penelitian materil data Wajib Pajak (termasuk kegiatan

    dinamisasi PPh, estimasi penerimaan per-WP, optimalisasi data

    perpajakan, penelitian/analisis kepatuhan materil WP, ekualisasi,

    himbauan pembetulan SPT dan konseling).

    Input Proses Bisnis Pemanfaatan Data Profilingberupa Data Profil Wajib

    Pajak yang berasal dari Proses Bisnis profilling. Output Proses Bisnis

    Pemanfaatan Data Profiling berupa data pemberi kerja yang akan

    disampaikan kepada Proses Bisnis Ekstensifikasi, berita Acara Sub Tim

    Pemberian NPWP dan Pengukuhan PKP tentang perubahan data WP atau

    usulan WP Non efektif, analisa resiko Wajib Pajak yang digunakan oleh

    proses bisnis Pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan

    analisis resiko, STP/SKP yang digunakan Proses Bisnis Penagihan

    himbauan memasukkan dan/atau pembetulan SPT dan surat teguran

    kepada Wajib Pajak.

    Tahapan prosedur operasi dari tata cara Pemanfaatan Data Profiling

    mengacu pada SOP sebagai berikut:

    1) KPP70-0064 tentang Tata Cara Penerbitan SKBKB/SKBKBT/STB2) KPP70-0065 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak

    PBB

    3) KPP70-0100 tentang Tata Cara Pelaksanaan Konseling TerhadapWajib Pajak Sebagai Tindak Lanjut Surat Himbauan

    4)

    KPP70-0067 tentang Tata Cara Penerbitan Surat HimbauanPembetulan Surat Pemberitahuan (SPT)

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    47/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    47 Bangga Bayar Pajak

    5) KPP70-0079 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penelitian Dan AnalisisKepatuhan Material Wajib Pajak

    6) KPP70-0073 tentang Tata Cara Pelaksanaan Ekualisasi

    3. Tindak Lanjut Perluasan Basis PajakTindak Lanjut atas Wajib Pajak baru merupakan tindaklanjut dari Proses

    Registrasi dimana Wajib Pajak yang baru ber-NPWP diawasi oleh Seksi

    Ekstensifikasi sampai dengan Wajib Pajak yang bersangkutan membayar

    atau melapor untuk pertama kalinya, dan untuk selanjutnya proses

    pengawasan dilakukan oleh Seksi Waskon.

    Input Tindak Lanjut Atas Wajib Pajak Baru berupa Data WP Baru dari

    Database. Output Tindak Lanjut Atas Wajib Pajak Baru berupa Laporan

    Tindak Lanjut Wajib Pajak Baru yang selanjutnya diproses oleh Profiling

    dan surat himbauan memasukkan SPT dan surat permohonan

    pemenuhan kewajiban perpajakan.

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    48/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    48 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    49/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    49 Bangga Bayar Pajak

    Hidup adalah sebuah tantangan,

    maka hadapilah.Hidup adalah

    sebuah lagu, maka

    nyanyikanlah.Hidup adalah

    sebuah mimpi, maka

    sadarilah.Hidup adalah sebuah

    permainan, maka

    mainkanlah.Hidup adalah cinta,maka nikmatiah.

    ( Bhagawan Sri Sthya Sai Baba)

    BABPENUTUP

    Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang menjadi salah satu agenda pokok

    Direktorat Jenderal Pajak diharapkan dapat menyempurnakan data perpajakan

    yang pada akhirnya bisa meningkatkan penerimaan pajak sebagaimana

    harapan kita bersama. Untuk itu, kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal

    Pajak diharapkan memberikan dukungan dan perhatian penuh agar

    pelaksanaan sensus berjalan dengan baik dan lancar.

    Mari, Kita Sukseskan Sensus Pajak Nasional !

    Ayo, Peduli Pajak !

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    50/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    50 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    51/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    51 Bangga Bayar Pajak

    L am p i r an 1

    A. Formulir Isian Sensus Untuk Responden Orang Pribadi

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    52/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    52 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    53/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    53 Bangga Bayar Pajak

    B. Formulir Isian Sensus untuk Responden BADAN

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    54/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    54 Bangga Bayar Pajak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    55/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    55 Bangga Bayar Pajak

    C. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN SENSUS (FIS) ORANGPRIBADI (FIS-DJP.01)

    1. Petunjuk Umuma. Formulir Isian Sensus Orang Pribadi (FIS-DJP.01) adalah formulir

    yang digunakan untuk melakukan Sensus Pajak Nasional untuk

    mendata Subjek Pajak Sensus yang berupa orang pribadi.

    b. Warna dari Formulir Isian Sensus Orang Pribadi (FIS-DJP.01)adalah hijau muda

    c. Formulir FIS-DJP.01 harus diisi oleh petugas sensusberdasarkan keterangan responden, kecuali responden tidak

    dapat ditemui secara langsung dengan cara Formulir FIS-DJP.01

    ditinggalkan di lokasi sensus untuk diisi oleh responden dan diambil

    pada waktu yang telah ditentukan oleh petugas sensus

    d. Bagian yang diberi warna lebih gelap (abu-abu) diisi langsung olehSupervisor selaku ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS)

    e. Formulir FIS-DJP.01 harus diisi dengan huruf balok dengan tintaberwarna hitam

    2. Headera. No Formulir(9 digit), terdiri dari :

    1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak(KPP)

    2) 6 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut formulir yangdikeluarkan oleh KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional

    b. Kategori: diisi dengan kategori pelaksanaan sensus terkait dengansubyek sensus.

    Pada bagian kategori ini diisi dengan :

    1) 1 apabila responden bersedia untuk mengisi danmenandatangani Formulir Isian Sensus (FIS)

    2) 2 apabila Responden menolak untuk mengisi Formulir IsianSensus (FIS)

    3) 3 apabila Responden tidak berada di tempat saat sensus,akan tetapi ada pihak yang mewakili responden

    4) 4 apabila objek sensus tidak/belum berpenghunic. Kanwil DJP.... : diisi dengan nama Kanwil DJP pelaksana Sensus

    Pajak Nasional (SPN)

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    56/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    56 Bangga Bayar Pajak

    d. Kantor Pelayanan Pajak Pratama.... : diisi dengan KantorPelayanan Pajak pelaksana Sensus Pajak Nasional (SPN)

    e. C l u s t e r (7 digit) merupakan cluster yang akan menjadi tujuanSensus Pajak Nasional (SPN) yang tercantum dalam DaftarPenugasan Sensus (DPS)/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus (DKHS),

    terdiri dari :

    1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yangterdapat pada DPS/DKHS

    2) 3 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut cluster di dalam wilayahKPP pelaksana Sensus Pajak Nasional yang terdapat pada DPS/DKHS

    3) 1 digit terakhir : diisi dengan kode kawasan yang terdapat padaDPS/DKHS

    f. NOP: diisi dengan :1) Nomor Obyek Pajak (NOP) lokasi sensus apabila diketahui NOP lokasi

    sensus yang bersumber pada peta blok/Daftar Hasil Rekaman (DHR)

    PBB

    2) Dikosongkan apabila lokasi sensus tidak tidak diketahui NOP-nya( s e l a n j u t n y a B a g i a n D h a r u s d i i s i u n t u k p em u t a k h i r a n d a t a p e t a

    b l o k d a n S I SM I O P)

    g. No FIS: diisi dengan nomor urut dari Subjek Pajak Sensus dalam suatuNOP dari cluster yang akan menjadi tujuan Sensus Pajak Nasional (SPN)

    BAGIAN A SUBJEK PAJAK SENSUS (IDENTITAS)

    1. Identitas Subjek Pajak Sensus (penulisan nama dan gelar diisi sesuaidengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 Npvember 2010 tentang PedomanStandarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek

    Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

    1.a. Nama (Sesuai KTP) : diisi dengan nama lengkap Subjek Pajak

    Sensus yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar

    kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat

    militer/pangkat polisi

    1.b. Gelar : diisi dengan gelar kebangsawanan/gelar akademis/gelar

    keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi

    Misalnya : RM. SH. atau DR. SST. AK

    Perhatian : nomor FIS diisi oleh Ketua UPS ketika melakukan

    rekapitulasi pada DPS/DKHS

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    57/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    57 Bangga Bayar Pajak

    2. Tempat/Tgl Lahir : diisi dengan tempat lahir dan tanggal lahir dariSubjek Pajak Sensus sesuai dengan KTP. Untuk tanggal lahir diisi dengan

    format dd-mm-yyyy

    3. Jenis Kelamin: beri tanda silang (x) untuk jenis kelamin Subyek Sensus.Pilihan :

    Laki-laki Perempuan

    4. Alamat Tempat Tinggal (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi

    Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam

    Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

    a.

    Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTPSubyek Sensus

    Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

    KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

    b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomorsesuai dengan KTP

    c. RT/RW: diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RTdan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

    Misalnya : 001/023

    d. Kelurahan: diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTPe. Kecamatan: diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTPf. Kota/Kabupaten: diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

    KTP

    g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajakyang terdiri dari 5 (lima) digit

    Misalnya : 12000

    5. No Pelanggan PLN: diisi dengan ID Pelanggan PLN dimana lokasi sensusdilakukan.

    Catatan :a. Apabila terdapat lebih dari satu ID Pelanggan PLN, ditulis salah

    satu ID Pelanggan PLN di lokasi sensus.

    b. Apabila di lokasi sensus terdapat satu ID Pelanggan PLN untukbeberapa lokasi sensus, maka ID Pelanggan PLN yang ada

    diisikan ke No Pelanggan (nomor 5).

    c. Penulisan Nomor Pelanggan PLN ini tanpa tanda baca6. No Telepon : diisi dengan kode kota, nomor telepon dan extension

    (apabila ada) yang bisa dihubungi dari Subyek Sensus

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    58/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    58 Bangga Bayar Pajak

    7. No Handphone: diisi dengan nomor handphone yang bisa dihubungidari Subyek Sensus

    8. No Faksimile : diisi dengan kode kota, nomor faksimile yang bisadihubungi dari Subyek Sensus

    9. Email: diisi dengan email yang dimiliki oleh Subyek Sensus10. Kewarganegaraan : beri tanda silang (x) pada status kebangsaan

    Subjek Pajak Sensus yang sesuai.

    Pilihan :

    WNI WNA

    Apabila kebangsaan diisi dengan WNA, maka isian Negara Asal harus diisiNo Identitas: diisi dengan nomor identitas Subjek Pajak Sensus yaitunomor KTP/Paspor/KITAS. Penulisan nomor identitas Subjek PajakSensus ini tanpa tanda baca

    11. WP Terdaftar: beri tanda silang (x) pada pilihan apakah Subjek PajakSensus sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak atau belum terdaftar sebagai

    Wajib Pajak.

    Pilihan :

    Tidak Ya

    Apabila sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak, isian NPWP harus diisidengan NPWP Subyek Sensus

    12. Menyampaikan SPT Tahunan : beri tanda silang (x) apakah SubjekPajak Sensus sudah menyampaikan SPT Tahunan?

    Pilihan :

    Tidak Ya

    Tahun PajakTerakhir : diisi dengan tahun pajak SPT Tahunan terakhirdisampaikan oleh Subyek Pajak Sensus

    13. PKP terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah sudahterdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)

    Pilihan :

    Ya Tidak

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    59/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    59 Bangga Bayar Pajak

    14. Kedudukan : beri tanda silang (x) pada pilihan kedudukan SubyekSurvey

    Pilihan :

    Domisili Lokasi

    Catatan : Bagian ini diisi oleh petugas dengan mempertimbangkan

    alamat domisili dan alamat sensus

    15. Alamat Korespondensi: diisi apabila tidak bertempat tinggal di alamatyang tertera di KTP (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-

    114/PJ/2010tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi

    Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak

    dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

    a.

    Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTPSubyek Sensus

    Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

    KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

    b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomorsesuai dengan KTP

    c. RT/RW: diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RTdan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

    Misalnya : 001/023

    d. Kelurahan: diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTPe. Kecamatan: diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTPf. Kota/Kabupaten: diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

    KTP

    g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajakyang terdiri dari 5 (lima) digit

    Misalnya : 12000

    BAGIAN B LOKASI SENSUS (TEMPAT TINGGAL/USAHA)

    16. Status: beri tanda silang (x) untuk status dari Lokasi SensusPilihan :

    Milik Sendiri Sewa Lainnya, sebutkan.....................

    Catatan :

    a.Apabila pilihan status adalah Milik Sendiri maka sensusberlanjut ke angka 19

    b.Apabila pilihan status selain Milik Sendiri maka sensusberlanjut ke angka 16

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    60/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    60 Bangga Bayar Pajak

    17. Ada Kegiatan Membangun sendiri (>300m2) : beri tanda silang (x)apabila pada saat melakukan sensus terlihat ada kegiatan membangun di

    Lokasi Sensus

    Pilihan :

    Tidak Ya

    Luas Bangunan: diisi dengan luas bangunan dari kegiatan membangunsendiri di Lokasi Sensus dalam satuan meter persegi (m2)

    18. Nama Pemilik:a. untuk individu diisi dengan nama lengkap pemilik Lokasi

    Sensus yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar

    kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat

    militer/pangkat polisi

    b. untuk badan diisi dengan nama Badan ditulis lengkap dengannama badan hukum yang disingkat dan diletakkan di belakang

    nama setelah tanda koma (,) dan diakhiri dengan tanda titik (.)

    Selanjutnya beri tanda silang (x) untuk pilihan :

    Individu, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasisensus adalah Individu

    Badan, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi sensusadalah Badan

    19. No Identitas: diisi dengan nomor identitas dari individu atau badana. Untuk individu, nomor identitas diisi dengan NPWP atau nomor

    KTP.

    b. Untuk badan, nomor identitas diisi dengan NPWP .Catatan :

    a. penulisan NPWP ini sesuai dengan format penulisan NPWP,misalnya : 01.234.567.8-910.000

    b. Penulisan nomor KTP ini tanpa tanda baca20. Alamat Tempat Tinggal : diisi dengan alamat tempat tinggal dari

    pemilik Lokasi Sensus

    a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada diKTP

    b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5

    November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan

    Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data

    Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    61/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    61 Bangga Bayar Pajak

    a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTPSubyek Sensus

    Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

    KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

    b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomorsesuai dengan KTP

    c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RTdan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

    Misalnya : 001/023

    d. Kelurahan: diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTPe. Kecamatan: diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTPf. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

    KTP

    g.Kode Pos: diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak yangterdiri dari 5 (lima) digit

    Misalnya : 12000

    21. a. Pebayaran PPh atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan :beri tanda silang (x) apab i la a d a p em b a y a r a n P Ph a t a s Pe r s ew a a n

    Ta n ah d a n / a t au Bangunan

    Pilihan :

    Tidak Tahu Tidak Ada Ada Pembayaran

    b. A p a b i la a d a p em b a y a r a n , y a n g m elakukan pembayaran: apabila

    ada pembayaran, beri tanda silang (x) pada pihak yang melakukan

    pembayaran

    Pilihan :

    Pemilik Subjek Pajak Sensus Lainnya, sebutkan.................................

    BAGIAN C KONDISI SUBJEK PAJAK SENSUS (KEGIATAN USAHA)

    22. Status: beri tanda silang (x) untuk status dari Subyek SensusPilihan :

    Tidak Kawin Kawin

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    62/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    62 Bangga Bayar Pajak

    23. Tanggungan: beri tanda silang (x) untuk mengetahui tanggungan danjumlah tanggungan dari Subyek Sensus

    Pilihan :

    Anak, jumlah......... Saudara, jumlah......... Orang Tua, jumlah......... Lainnya, jumlah.........

    24. Sumber Penghasilan : diisi dengan sumber penghasilan dari SubyekSensus

    a. Pekerjaan : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yangberasal dari pekerjaan

    Pilihan :

    Swasta (Pengurus/Manager/Pegawai)*

    PNS TNI POLRI

    Keterangan : * coret yang tidak perlu pilihan yang ada di dalam tanda

    kurung (.....)

    b. Usaha: beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasaldari usaha. Kemudian isi merk usaha dan jenis usaha dari Subjek

    Pajak Sensus sesuai dengan kelompok Usahanya

    Pilihan :

    Industri, Merk Usaha : .........,Jenis Usaha : ............. Dagang, Merk Usaha : .......,Jenis Usaha : ............ Jasa, Merk Usaha : ........... ., Jenis Usaha : .............

    Kode KLU : diisi dengan 5 (lima) digit kode KLU dari salah satuusaha yang paling dominan (d i i s i o l e h p e t u g a s s e n s u s )

    c. Modal: beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasaldari modal

    Pilihan :

    Tunai Surat Berharga Barang Bergerak Tanah dan Bangunan

    d. Lainnya : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yangberasal dari sumber lainnya

    Pilihan :

    MLM Komisi

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    63/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    63 Bangga Bayar Pajak

    Lainnya, sebutkan..............25. Sumber Penghasilan dan Jumlah Penghasilan Kotor per Bulan:

    beri tanda silang (x) di tempat yang sesuai jenis penghasilan dan jumlah

    penghasilan kotor per bulan dari Subjek Pajak Sensus dengan rangepenghasilan sebagai berikut (dalam jutaan rupiah dan pembulatan

    dilakukan dalam jutaan ke bawah) :

    a. 0 10 : yang dimaksud adalah mulai dari 0 s.d 10 jutab. 11 25 : yang dimaksud adalah mulai dari 11 juta s.d 25 jutac. 26 50 : yang dimaksud adalah mulai dari 26 juta s.d 50 jutad. 51 100 : yang dimaksud adalah mulai dari 51 juta s.d 100 jutae. 101 200 : yang dimaksud adalah mulai dari 101 juta s.d 200 jutaf. 201 400 : yang dimaksud adalah mulai dari 201 juta s.d 400 jutag.

    >400 : yang dimaksud adalah lebih dari 400 juta

    26. Jumlah Karyawan : beri tanda silang (x) untuk jumlah karyawan dariSubyek Sensus

    Pilihan :

    Tidak Ada 1-5 orang 6-15 orang 16-40 orang >40 orang

    Catatan :

    Karyawan adalah orang yang bekerja pada Subjek Pajak

    Sensus dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan

    imbalan secara tetap, antara lain : supir, pembantu rumah

    tangga, pegawai di tempat usaha Subyek Sensus

    3. BAGIAN PENGESAHANTerdapat 3 (tiga) pengesahan di bagian ini, yaitu :

    a. Pemberi Jawaban (Responden/Kuasa)*Pada bagian ini, Pemberi Jawaban (Responden/kuasa)* diminta untuk

    mengisi nama dan tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda

    tangan pada tempat yang telah disediakan

    b. Petugas SensusPada bagian ini, Petugas Sensus diminta untuk mengisi nama dan

    tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada

    tempat yang telah disediakan

    c. Ketua UPS

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    64/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    64 Bangga Bayar Pajak

    Pada bagian ini, Ketua UPS diminta untuk mengisi nama, NIP dan

    tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada

    tempat yang telah disediakan

    Catatan:

    Ketua UPS adalah ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS) membubuhkan

    tanda tangannya setelah memastikan bagian yang harus diisi

    oleh petugas telah terisi dan menuangkan sebagian elemen FIS

    yang telah ditentukan ke dalam DPS/DHKS

    BAGIAN D ALAMAT SENSUS (Diisi apabila tidak ada dalam peta blok

    atau peta blok tidak tersedia)

    PERHATIAN :

    - Bagian ini diisi oleh petugas sensus- Diisi apabila Lokasi Sensus yang didatangi tidak ada dalam di peta

    blok atau peta blok tidak tersedia

    27. NOP : diisi dengan NOP Lokasi Sensus apabila Lokasi Sensus sudahmempunyai NOP. Apabila lokasi Sensus belum mempunyai NOP maka

    bagian NOP ini dikosongkan saja

    Alamat diisi dengan alamat dari Lokasi Sensus

    a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada diKTP.

    b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan.(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010tanggal 5

    November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan

    Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajakpada Direktorat Jenderal Pajak)

    a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTPSubyek Sensus

    Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

    KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

    b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomorsesuai dengan KTP

    c. RT/RW: diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RTdan RW terdiri dari 3 (tiga) angkaMisalnya : 001/023

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    65/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    65 Bangga Bayar Pajak

    d. Kelurahan: diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTPe. Kecamatan: diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTPf. Kota/Kabupaten: diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

    KTP

    g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajakyang terdiri dari 5 (lima) digit

    Misalnya : 12000

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    66/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    66 Bangga Bayar Pajak

    D. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN SENSUS (FIS) BADAN(FIS-DJP.02)

    1. Petunjuk Umuma. Formulir Isian Sensus Badan (FIS-DJP.02) adalah formulir yang

    digunakan untuk melakukan Sensus Pajak Nasional untuk

    mendata Subjek Pajak Sensus yang berupa orang pribadi.

    b. Warna dari Formulir Isian Sensus Badan (FIS-DJP.02) adalahmerah muda

    c. Formulir FIS-DJP.02 harus diisi oleh petugas sensusberdasarkan keterangan responden, kecuali responden tidak

    dapat ditemui secara langsung dengan cara Formulir FIS-DJP.02

    ditinggalkan di lokasi sensus untuk diisi oleh responden dan

    diambil pada waktu yang telah ditentukan oleh petugas sensus

    d. Bagian yang diberi warna lebih gelap (abu-abu) diisi langsungoleh Supervisor selaku ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS)

    e. Formulir FIS-DJP.02 harus diisi dengan huruf balok dengan tintaberwarna hitam

    2. Header

    a. No Formulir(9 digit), terdiri dari :1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak

    (KPP)

    2) 6 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut formulir yangdikeluarkan oleh KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional

    b. Kategori : diisi dengan kategori pelaksanaan sensus terkaitdengan subyek sensus

    Pada bagian kategori ini diisi dengan :

    1) 1 apabila responden bersedia untuk mengisi danmenandatangani Formulir Isian Sensus (FIS)

    2) 2 apabila Responden menolak untuk mengisi FormulirIsian Sensus (FIS)

    3) 3 apabila Responden tidak berada di tempat saat sensus,akan tetapi ada pihak yang mewakili responden

    4) 4 apabila objek sensus tidak/belum berpenghunic. Kanwil DJP....: diisi dengan nama Kanwil DJP pelaksana Sensus

    Pajak Nasional (SPN)

    d. Kantor Pelayanan Pajak Pratama.... : diisi dengan KantorPelayanan Pajak pelaksana Sensus Pajak Nasional (SPN)

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    67/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    67 Bangga Bayar Pajak

    e. C l u s t e r (7 digit) merupakan cluster yang akan menjadi tujuanSensus Pajak Nasional (SPN) yang tercantum dalam Daftar

    Penugasan Sensus (DPS)/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus

    (DKHS), terdiri dari :

    1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak(KPP) yang terdapat pada DPS/DKHS

    2) 3 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut cluster di dalamwilayah KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional yang terdapat

    pada DPS/DKHS

    3) 1 digit terakhir : diisi dengan kode kawasan yang terdapat padaDPS/DKHS

    f. NOP: diisi dengan :1) Nomor Obyek Pajak (NOP) lokasi sensus apabila diketahui NOP

    lokasi sensus yang bersumber pada peta blok/Daftar HasilRekaman (DHR) PBB

    2) Dikosongkan apabila lokasi sensus tidak tidak diketahui NOP-nya( s e l a n j u t n y a B ag i a n D h a r u s d i i s i u n t u k p em u t a k h i r a n

    d a t a p e t a b l o k d a n S I SM I O P)

    g. No FIS : diisi dengan nomor urut dari Subjek Pajak Sensus dalamsuatu NOP dari cluster yang akan menjadi tujuan Sensus Pajak

    Nasional (SPN)

    Perhatian : nomor FIS ini diisi oleh Ketua UPS ketika melakukan

    rekapitulasi pada DPS/DKHS

    BAGIAN A SUBJEK PAJAK SENSUS (IDENTITAS)

    1. Identitas Subjek Pajak Sensus (penulisan nama dan gelar diisi sesuaidengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman

    Standarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek

    Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

    1.a. Nama (Sesuai Akta Pendirian) : diisi dengan nama lengkap

    Subjek Pajak Sensus yang sesuai dengan Akta Pendirian Badan1.b. Badan Hukum: diisi nama badan hukum dari Subyek Sensus

    Misalnya : PT, CV , Yayasan, Kongsi, Firma, Asosiasi, BUT

    (Bentuk Usaha Tetap), Kantor Dagang Asing, J.O (Joint

    Operation), Konsorsium dan lainnya

    2. Nomor/Tgl Akta : diisi dengan nomor dan tanggal akta pendirian dariSubyek Sensus. Untuk tanggal akta diisi dengan format dd-mm-yyyy

    3.

    Jenis Badan: beri tanda silang (x) untuk jenis badan dari Subyek Sensus.Pilihan :

  • 5/21/2018 Buku Panduan Sensus Pajak Nasional

    68/115

    Buku PanduanSENSUS PAJAK NASIONAL

    68 Bangga Bayar Pajak

    Badan Usaha, untuk jenis badan yang mencari keuntungan(profit oriented)

    Badan Nirlaba, untuk jenis badan yang tidak mencarikeuntungan (misalnya : kegiatan sosial dan

    kemasyarakatan, keagamaan, pendidikan, kebudayaan)

    4. Alamat Kedudukan (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi

    Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam

    Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

    a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamatkedudukan Subyek Sensus

    Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

    KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARAb. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomorsesuai dengan alamat kedudukan Subyek Sensus

    c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan alamatkedudukan Subyek Sensus. Untuk RT dan RW terdiri dari 3

    (tiga) angka, misalnya : 001/023

    d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan alamatkedudukan Subyek Sensus

    e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan alamatkedudukan Subyek Sensus

    f. Kota/Kabupaten: diisi dengan kota/kabupaten sesuai denganalamat kedudukan Subyek Sensus

    g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat kedudukansubyek pajak yang terdiri dari 5 (lima) digit, misalnya : 12000

    5. No Pelanggan PLN: diisi dengan ID Pelanggan PLN dimana lokasi sensusdilakukan.

    Catatan :

    a. Apabila terdapat lebih dari satu ID Pelanggan PLN, ditulis salahsatu ID Pelanggan PLN di lokasi sensus.

    b. Apabila di lokasi sensus terdapat satu ID Pelanggan PLN untukbeberapa lokasi sensus, maka ID Pelanggan PLN yang ada

    diisikan ke No Pelanggan (nomor 5).

    c. Penulisan Nomor Pelanggan PLN ini tanpa tanda baca6. No Telepon : diisi dengan kode kota, nomor telepon dan extension

    (apabila ada) yang bisa dihubungi dari Subyek Sensus

    7.

    No Faksimile : diisi dengan kode kota, nomor faksimile yang bisadih