Upload
hendiwicaksono
View
54
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laskar jentik
Citation preview
BUKU PEDOMAN
PROGRAM ASAH BERLIAN
Nama Laskar : ...........................................
Disusun Oleh :
Mahasiswa KKN Tematik UKDW Kelompok 5 Suryatmajan RW 07
2013
INTRODUCTION
Laskar Berlian (Bersih Lingkungan Anti Nyamuk) adalah sebutan bagi anak-anak
di Danurejan yang melakukan tugas sebagai jumantik (juru pemantau jentik) di wilayahnya.
Mereka bisa melaksanakan tugasnya sembari bermain dan belajar pentingnya lingkungan
yang bersih bagi kesehatan. Pembentukan Laskar Berlian ini sebagai bentuk penyadaran arti
pentingnya lingkungan sehat yang dimulai dari usia anak-anak. Melalui perubahan pola pikir
dari anak-anak diharapkan mampu menjadi pribadi yang peka terhadap kesehatan di
lingkungannya masing-masing. Dikarenakan penyadaran arti pentingnya lingkungan sehat
dimulai di usia dewasa sangatlah berat. Laskar Berlian ini diharapkan minimal bisa
memantau di rumahnya sendiri atau paling tidak mengingatkan kepada orang tuanya untuk
selalu memantau kamar mandi dan lingkungan rumah. Mereka juga diberi pengetahuan
tentang pemantauan jentik di lingkungan dengan metode yang sama seperti yang dilakukan
oleh para Jumantik dewasa.
DEMAM BERDARAH
Definisi
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus
dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,
seperti Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan
virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2,
DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah
terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus
dengue yang berbeda
Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru
akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke
dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa
hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem
imun tubuh yang terbentuk
Tahapan
Demam berdarah (klasik)
Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung
usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan
munculnya ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah
demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual
dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
dan penurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat
diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan
pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing
berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia)
Demam berdarah dengue (hemoragik)
Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan
gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu
demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh
pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah,
pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan,
trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien
DBD. Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus
membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah. Fase
kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu tubuh
yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan
darah. Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh
dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan
kematian.
Sindrom Syok Dengue
Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien
akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam
berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar
pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah),
biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut
adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya
pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue
untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian,
terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri
sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau
dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan
dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan
sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan
Gejala khas
Masa inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,
Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai
berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan
(Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah
(Melena), dan lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit
dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas
20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan
nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Pencegahan
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan
paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol
keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue.
Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang
tepat, salah satu pencegahan yang sederhana seperti 3M yang meliputi :
Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan
kolam. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau
memasukan beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan
memakan jentik nyamuk.
Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas
yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak
bisa meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam
berdarah sangat menyukai air yang bening.
Mengubur. Kuburlah barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan
terjadinya genangan air.
YA TIDAK KET
Apakah ada jentik nyamuk di bak mandi ?
Apakah bak mandi rajin dikuras ?
Adakah barang bekas dirumah ?
Apakah ditemukan nyamuk di rumah pada pagi atau
malam hari ?
Apakah ada keluarga yang sakit (demam) ?
Tanggal Pelaksanaan :
Korektor Pemilik Rumah
( ) ( )