69
i 362.11 Ind p PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS BUKU SERI - 1 DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2006

Buku Pedoman Perencanaan

Embed Size (px)

Citation preview

  • i362.11

    Ind

    p

    PEDOMAN

    PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

    DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN

    2006

    BUKU SERI - 1

    DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN KESEHATAN RI

    2006

  • ii

    Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI

    Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman perencanaan tingkat puskesmas.--- Jakarta :Departemen Kesehatan, 2006.

    I. Judul 1. COMMUNITY HEALTH SERVICES-PLANNING

    362.11

    Ind

    p

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Pedoman Manajemen Puskesmas sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.

    Pedoman Manajemen Puskesmas ini terdiri dari 3 seri buku yaitu :1. Buku Seri 1 : Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas2. Buku Seri 2 : Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas3. Buku Seri 3 : Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas

    Buku pedoman tersebut merupakan penyempurnaan dari buku pedoman yang telah ada sebelumnya. Proses penyempurnaan yang dilaksanakan meliputi penyesuaian dengan kebijakan yang baru, masukan narasumber serta uji coba pedoman yang melibatkan lintas program di Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

    Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, yang merupakan ujung tombak penyelenggara pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas perlu dikelola melalui pencapaian manajemen Puskesmas secara optimal.

    Akan tetapi sesuai dengan semangat desentralisasi masing-masing daerah dapat menerapkan model metode manajemen yang dianggap paling sesuai. Namun prinsipnya manajemen tersebut merupakan suatu siklus yang tidak terputus. artinya evaluasi hasil kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan untuk menyusun perencanaan yang akan datang, dan selanjutnya perencanaan yang dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.

    Buku Pedoman manajemen Puskesmas ini, diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan dan kegiatannya.

    Akhir kata, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat diharapkan.

    Direktur JenderalBina Kesehatan Masyarakat

    Dr. Sri Astuti Soeparmanto, MSc.PH

  • iv

  • vDAFTAR ISI

    HAL

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    B. TUJUAN DAN MANFAAT

    C. PENGERTIAN

    D. RUANG LINGKUP

    1

    5

    6

    6

    BAB II MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKEMAS 8

    BAB III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

    A. Tahap Persiapan

    B. Analisa Situasi

    C. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

    D. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

    11

    12

    14

    33

    BAB IV Dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Dalam Proses

    Perencanaan Tingkat Puskesmas

    36

    BAB V PENUTUP 40

    4

    5

    5

    7

    11

    12

    14

    33

    37

    41

  • vi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Format 1 Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan

    Format 2a Data Ketenagaan

    Format 2b Data Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai

    Format 2c Data Keadaan Peralatan Kesehatan

    Format 2d Data Pembiayaan Puskesmas

    Format 2e Data Keadaan Sarana Prasarana Kesehatan

    Format 3 Data Perna Serta Masyarakat

    Format 4 Data Penduduk dan Sasaran program

    Format 5 Data Sekolah

    Format 6 Data Kesehatan Lingkungan

    Format 7 Data Jumlah Kematian

    Format 8 Data Jumlah Kunjungan

    Format 9 Sepuluh Penyakit Terbanyak

    Format 10 Data Kejadian Luar Biasa (KLB)

    Format 11 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan

    Format 12 Hasil survey

    Lampiran 13 Contoh Fish bone (Diagram tulang ikan)

    Lampiran 14 Contoh Pohon Masalah

    Peran

  • 1BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

    Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan

    kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan

    menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan

    kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

    penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

    Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak

    pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

    keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata

    pertama.

    Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari

    Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.

    Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang

    dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini

    memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan

    pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks

    Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan

    global maupun nasional.

    Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi

    Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan

  • 2Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan

    Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan

    Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang

    ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan

    di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan

    Puskesmas.

    Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas

    Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan

    dari masyarakat melalui perwakilan masyarakat dalam bentuk

    Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan (bagi

    yang sudah terbentuk). Apabila Puskesmas belum mampu

    menyelenggarakannya, tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat,

    maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota wajib menyelenggarakan-

    nya. Upaya Kesehatan Pengembangan, antara lain : Upaya

    Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya

    Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya

    Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Kesehatan Usia Lanjut,

    Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan

    Masyarakat, dan sebagainya.

    Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya

    pencatatan-pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan

    pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Wajib dan

    Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun perawatan

    kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari berbagai

    upaya pelayanan yang ada, sehingga diharapkan pelayanan

    Puskesmas bersifat menyeluruh.

  • 3Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat

    upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut

    di atas yang sesuai dengan kebutuhan.

    Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya

    kesehatan pengembangan harus menerapkan azas

    penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas

    pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,

    keterpaduan dan rujukan.

    Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka

    Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik.

    Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang

    dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran

    Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas

    tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

    serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di

    atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan

    berkesinambungan.

    Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah

    kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan

    wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan

    penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun

    agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif

    dan dapat dipertanggungjawabkan. Diharapkan buku ini dapat

  • 4digunakan sebagai salah satu pedoman dalam penyusunan

    perencanaan di Puskesmas.

    B. TUJUAN DAN MANFAAT

    1. TUJUAN

    a. Tujuan Umum

    Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di

    Puskesmas dalam menyusun perencanaan kegiatan

    tahunan berdasarkan fungsi dan azas

    penyelenggaraannya.

    b. Tujuan Khusus

    1) Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

    Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam upaya

    mengatasi masalah atau sebagian masalah

    kesehatan masyarakat.

    2) Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

    setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk

    kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.

    2. MANFAAT

    a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk

    menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif

    dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan

    pertanggungjawaban.

    c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan,

    dukungan dan potensi yang ada.

  • 5C. PENGERTIAN

    Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang

    harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka

    mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan

    sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya

    guna.

    Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses

    penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang

    akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi

    masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di

    wilayah kerjanya.

    D. RUANG LINGKUP

    Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan

    yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib, Upaya

    Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.

    Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana

    Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,

    Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.

    Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap

    yaitu:

    1. Tahap persiapan

    2. Tahap Analisa Situasi

    3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

    4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

  • 6

  • 7BAB II MEKANISME

    PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

    Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat

    Puskesmas adalah dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan

    yang meliputi Usulan Kegiatan Wajib dan Usulan Kegiatan

    Pengembangan.

    Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas harus

    memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara

    global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data

    dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu

    mempertimbangkkan masukan dari masyarakat melalui Konsil

    Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun Puskesmas. Rencana

    Usulan Kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan

    untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional

    Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang

    (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari

    tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan

    tahun sebelumnya (H-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK

    telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari

    tahun berjalan (H).

    Rencana Usulan Kegiatan yang telah disusun dibahas di dinas

    kesehatan kabuptan/kota, diajukan ke Pemerintah Daerah

    Kabupaten/Kota melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.

    kabupaten/kota,

  • 8Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas

    kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD untuk

    memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.

    Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya diserahkan

    ke Puskesmas melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.

    Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui tersebut,

    Puskesmas menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan. Sumber

    pembiayaan Puskesmas selain dari anggaran Daerah (DAU) adalah

    dari Pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan

    melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK disusun dengan

    melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan masukan

    dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, olehkarena RPK yang

    disusun adalah persetujuan atas RUK tahun yang lalu (H-1), alokasi

    yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya

    perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain DAU) dan

    lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari

    tahun berjalan, dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.

    Untuk memudahkan pemahaman terhadap mekanisme

    Perencanaan Tingkat Puskesmas, dapat dilihat pada alur berikut

    ini:

  • 9Upa

    ya

    Kes

    ehat

    anW

    ajib

    Upa

    ya

    Kes

    ehat

    anP

    enge

    mba

    ngan

    Ren

    cana

    Usu

    lan

    Keg

    iata

    nH

    +1

    Usu

    lan

    Keg

    iata

    nya

    ng te

    lah

    dise

    tuju

    i

    Din

    as K

    eseh

    atan

    Pem

    da K

    abup

    aten

    / Kot

    a P

    enya

    ndan

    g D

    ana

    Lain

    Mas

    yara

    kat

    Kon

    sil K

    eseh

    atan

    Kec

    amat

    an/ B

    adan

    Pen

    yant

    un P

    uske

    smas

    Ren

    cana

    Pel

    aksa

    naan

    Keg

    iata

    n

    Ren

    cana

    Tahu

    nan

    Pus

    kesm

    as

    Janu

    ariH

    +1Ja

    nuar

    iH

  • 10

  • 11

    BAB III

    TAHAP PENYUSUNANPERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

    Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4

    (empat) tahap sebagai berikut :

    A. TAHAP PERSIAPAN

    Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam

    proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar

    memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk

    melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan

    dengan cara :

    1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan

    Tingkat Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf

    Puskesmas.

    2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman

    Perencanaan Tingkat Puskesmas kepada tim agar dapat

    memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan

    Perencanaaan Tingkat Puskesmas.

    3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang

    telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota,

    Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan.

  • 12

    B. TAHAP ANALISIS SITUASI

    Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai

    keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui

    proses analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim yang telah

    disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan

    data. Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu

    data umum dan data khusus.

    1. Data Umum :

    a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan (Format-1)

    Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/

    dusun/ RT/ RW, jarak desa dengan Puskesmas, waktu

    tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh di kantor

    Kelurahan/ Desa atau Kantor Kecamatan.

    b) Data Sumber Daya

    Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas

    Pembantu dan Bidan di Desa, mencakup :

    1) Ketenagaan (Format - 2a)

    2) Obat dan bahan habis pakai (Format 2b)

    3) Peralatan (Format 2c)

    4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah

    (Pusat dan Daerah), masyarakat, dan sumber

    lainnya (Format 2d)

    5) Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah

    dinas, komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan

    (Format 2e)

    1.

  • 13

    c) Data Peran Serta Masyarakat (Format - 3)

    Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi

    dan tokoh masyarakat.

    d) Data Penduduk dan Sasaran Program ( Format - 4)

    Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah

    penduduk seluruhnya berdasarkan jenis kelamin,

    kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi

    pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin (persentase di

    tiap desa/ kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor

    Kelurahan/ Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi

    sasaran di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

    e) Data sekolah ( Format - 5)

    Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan

    setempat, mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah

    siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil,

    jumlah guru UKS , dll.

    f) Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas

    (Format- 6)

    Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat,

    tempat pembuatan makanan/ minuman, tempat-tempat

    umum , tempat pembuangan sampah, sarana air bersih,

    jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah.

    2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)

    a) Status Kesehatan terdiri dari :

    data kematian (Format -7), Kunjungan Kesakitan (Format - 8),

  • 14

    Pola Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan (Format - 9).

    b) Kejadian Luar Biasa (Format 10), dapat dilihat pada

    Laporan W1 (Simpus).

    c) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun

    terakhir di tiap desa/ kelurahan, dapat dilihat dari

    Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (Format - 11).

    d) Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh

    Puskesmas atau pihak lain (Format - 12).

    C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN

    (RUK)

    Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan

    dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    b. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk

    mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada

    periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih

    bermasalah.

    c. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan

    kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan

    Puskesmas.

    Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua)

    langkah, yaitu Analisa Masalah dan penyusunan Rencana

    Usulan Kegiatan.

    1. Analisa Masalah

    Analisa masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan

    kelompok Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas

  • 15

    dan Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun

    Puskesmas melalui tahapan :

    a) Identifikasi masalah,

    Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan

    kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan

    membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut

    jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber

    daya.

    Contoh tabel identifikasi masalah

    No Program Target Pencapaian Masalah 1 2 3 4 5 Dst

    b) Menetapkan urutan prioritas masalah

    Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi

    masalah secara sekaligus, ketidak tersediaan teknologi

    atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah

    lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan

    jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan

    dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain.

    Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat

    memergunakan berbagai macam metode seperti kriteria

    matriks, MCUA, Hanlon, CARL dsb. Penetapan

    penggunaan metode tersebut diserahkan kepada

    masing-masing Puskesmas.

    mempergunakan

  • 16

    Contoh Kriteria matriks.

    Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 5.

    Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat

    mendesak, atau tingkat perkembangan dan tingkat

    keseriusan semakin memprihatinkan apabila tidak

    diatasi. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan

    tingkat perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S).

    Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian

    yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun

    dalam bentuk matriks.

    Masalah

    Kriteria

    Masalah

    1

    Masalah

    2

    Masalah

    3

    Masalah

    4

    Tingkat Urgensi (U)

    Tingkat Keseriusan (S)

    Tingkat Perkembangan (G)

    UXSXG

    Penggunaan kriteria penilaian tidak harus terpaku pada

    contoh di atas, akan tetapi dapat disesuaikan dengan

    tingkat pemahaman petugas, situasi dan kondisi

    setempat.

    c) Merumuskan masalah

    Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena

    masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana

  • 17

    masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi

    (what, who, when, where and how).

    d) Mencari akar penyebab masalah

    Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain

    dengan menggunakan metode:

    1) diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga

    diagram tulang ikan karena digambarkan

    membentuk tulang ikan),

    2) pohon masalah (problem trees)

    Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :

    1) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat,

    tenaga serta prosedur kerja manajemen alat, obat

    dan dana.

    2) Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan

    pelayanan medis dan non medis.

    3) Lingkungan.

    Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah :

    1) man, money, material, methode

    2) apa, bagaimana, mengapa, dimana

    Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber

    data primer (survey) dan data sekunder yaitu SP2TP

    (kartu pasien, buku register, LPLPO, dsb) ataupun data

    lainnya.

  • 18

    Contoh :

    1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan

    diagram sebab akibat dari Ishikawa ( fishbone).

    Masalah:

    Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah.

    Langkah-langkah :

    Tuliskan masalah pada bagian kepala ikan. Buat garis horizontal dengan anak panah

    menunjuk ke arah kepala ikan.

    Tetapkan kategori utama dari penyebab. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke

    garis horizontal.

    Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing kategori.

    Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang lain.

    Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab dan

    letakkan pada cabang yang lebih kecil.

    Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi (data) untuk menghilangkan duplikasi,

    ketidaksesuaian dengan masalah, dll.

    Yang perlu diperhatikan :

    Fishbone diagram hanya menggambarkan tentang kemungkinan suatu penyebab, bukan

    fakta/ penyebab yang sesungguhnya, untuk itu

  • 19

    diperlukan pengumpulan data untuk

    memastikannya.

    Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas sehingga tidak terjadi kerancuan

    dalam mencari kemungkinan penyebabnya.

    Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab

    secara terfokus sehingga dapat dihindari

    kemungkinan terlewatnya penyebab yang

    penting yang mungkin terjadi.

    Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat secara penuh dalam proses penyusunan

    fishbone diagram tersebut.

  • 20

    D

    iagr

    am s

    ebab

    aki

    bat d

    ari I

    shik

    awa

    (Fis

    hbon

    e) :

    Per

    an li

    ntas

    sek

    tor k

    uran

    g

    R/R

    kur

    ang

    terti

    b

    Ban

    yak

    duku

    n

    P

    enyu

    luha

    n ku

    rang

    D

    ata

    bum

    il tid

    ak a

    kura

    t

    Bid

    an ti

    dak

    tingg

    al d

    i des

    a

    P

    rota

    p ku

    rang

    Per

    an k

    ader

    KP

    KIA

    kur

    ang

    Ker

    jasa

    ma

    duku

    n bi

    dan

    kura

    ng

    Sar

    ana

    peny

    uluh

    an k

    uran

    g

    Tin

    gkat

    pen

    didi

    kan

    rend

    ah

    Tar

    if pe

    laya

    nan

    bida

    n m

    ahal

    B

    uday

    a pe

    rcay

    a du

    kun

    Oba

    t ris

    ti ku

    ranm

    g

    Tin

    gkat

    eko

    nom

    i ren

    dah

    T

    rans

    porta

    si k

    uran

    g

    D

    ana

    trans

    por p

    etug

    as k

    uran

    g

    Per

    alat

    an k

    ebid

    anan

    kur

    ang

    M

    edan

    sul

    it

    Man

    usia

    Met

    ode

    Sar

    ana

    Dan

    aLi

    ngku

    ngan

    Cak

    Per

    salin

    anN

    akes

  • 21

    2. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan

    pohon masalah (problem trees)

    Langkah-langkah :

    Tuliskan masalah pada kotak di puncak pohon masalah.

    Buat garis panah vertikal menuju kotak tersebut. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan

    tuliskan pada kotak di bawahnya dengan arah

    panah menuju ke kotak masalah.

    Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing kategori.

    Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk ketegori utama yang lain.

    Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab dan letakkan

    pada kotak yang ada di bawahnya .

    Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan duplikasi,

    tidak sesuai dengan masalah, dll.

  • 22

    Poh

    on m

    asal

    ah (P

    robl

    em T

    rees

    )

    Cak

    upan

    pers

    alin

    anna

    kes

    Met

    ode

    Man

    usia

    Sar

    ana

    Ling

    kung

    an

    Dat

    abu

    mil

    tdk

    akur

    at

    Bid

    an ti

    dak

    tingg

    al d

    i de

    sa

    Ting

    kat

    pend

    idik

    anre

    ndah

    Bud

    aya

    perc

    aya

    duku

    ntin

    ggi

    Dan

    atra

    nspo

    rP

    etug

    asku

    rang

    Tarif

    pers

    alin

    anbi

    dan

    mah

    al

    Dan

    a

    Ban

    yak

    duku

    n

    Sar

    ana

    peny

    uluh

    anku

    rang

    Oba

    t unt

    uk

    rest

    i kur

    ang

  • 23

    e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah

    Untuk menetapkan cara pemecahan

    masalah dapat dilakukan dengan

    kesepakatan di antara anggota tim. Bila tidak

    terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria

    matriks. Untuk itu harus dicari alternatif

    pemecahan masalahnya.

    Contoh tabel Cara Pemecahan Masalah

    Brain storming (curah pendapat)

    Adalah suatu metode untuk dapat membangkitkan ide/ gagasan/

    pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu dari setiap

    anggota tim dalam periode waktu yang singkat dan bebas dari

    kritik.

    a. Manfaat dari brain storming adalah untuk :

    1) Mendapatkan ide/pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya

    2) Pengembangan kreatifitas berpikir dari anggota tim

    3) Memacu keterlibatan seluruh peserta (anggota tim)

    No Prioritas Masalah

    Penyebab Masalah

    AlternatifPemecahan

    Masalah

    PemecahanMasalahterpilih

    Ket

    1 2 3 4 5 6 dst

  • 24

    b. Tipe :

    1) Terstruktur, tiap anggota tim menyampaikan ide/ gagasan

    bergiliran.

    2) Tidak terstruktur, tiap peserta yang mempunyai ide/

    gagasan dapat langsung menyampaikannya.

    c. Langkah-langkah :

    1) Tetapkan suatu topik/ masalah sejelas mungkin .

    2) Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami

    dan memikirkannya.

    3) Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat,

    misalnya 30-45 menit.

    4) Anggota tim menyampaikan ide/gagasan/pendapat (secara

    terstruktur atau tidak terstruktur).

    5) Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi,

    gunakan curah pendapat terstruktur sehingga seluruh

    anggota mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang

    dipilih secara terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan

    pendapat pada gilirannya harus mengucapkan Pass, dan

    kesempatan diberikan pada anggota berikutnya.

    6) Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani

    memberikan/mengajukan pendapat.

    7) Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan

    menanggapi pendapat anggota yang sedang berbicara. Bila

    ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur dengan

    kata-kata : no comment please

    8) Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart/papan

    tulis sehingga dapat dilihat oleh seluruh anggota.

  • 25

    9) Teruskan brainstorming sampai waktu yang telah ditetapkan

    habis.

    10) Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang

    dari topik atau duplikasi yang terjadi.

    11) Buat list pendek yang sangat dekat /berhubungan dengan

    topik yang dibahas.

  • 26

    2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

    Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan meliputi

    upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan

    pengembangan dan upaya kesehatan penunjang,

    yang meliputi :

    a) Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi

    kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional dan

    program hasil analisis masalah).

    b) Kebutuhan Sumber Daya berdasarkan

    ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun

    sekarang.

    c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan

    sumber daya yang dibutuhkan ke dalam format

    RUK Puskesmas.

    Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk

    matriks dengan memperhatikan berbagai kebijakan

    yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional,

    maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada

    sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang

    tersedia di Puskesmas.

    2.1. Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan

    Wajib

    a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan

    Upaya Kesehatan Wajib ke dalam matriks

  • 27

    Mat

    riks

    Ren

    cana

    Usu

    lan

    Keg

    iata

    n U

    paya

    Kes

    ehat

    an W

    ajib

    Keb

    utuh

    an s

    umbe

    rday

    a N

    o U

    paya

    Kes

    ehat

    an

    Keg

    iata

    n Tu

    juan

    S

    asar

    an

    Targ

    et

    Dan

    a A

    lat

    Tena

    ga

    Indi

    kato

    r

    kebe

    rha

    sila

    n

    Sum

    ber

    pem

    bia

    yaan

    1 P

    rom

    . K

    es.

    2 K

    es. L

    ingk

    3 K

    IA &

    KB

    4 G

    izi M

    asy.

    5 P

    2M

    6 P

    engo

    bata

    n

    Cat

    atan

    :

    K

    egia

    tan

    diis

    i den

    gan

    kegi

    atan

    dar

    i pak

    et p

    rogr

    am y

    ang

    dius

    ulka

    n da

    lam

    upa

    ya m

    enca

    pai t

    ujua

    n pr

    ogra

    m.

    Tu

    juan

    diis

    i den

    gan

    tuju

    an d

    ari s

    etia

    p ke

    giat

    an p

    rogr

    am

    S

    asar

    an a

    dala

    h ju

    mla

    h po

    pula

    si a

    tau

    area

    di w

    ilaya

    h ke

    rja y

    ang

    akan

    dic

    akup

    dal

    am k

    egia

    tan

    Ta

    rget

    ada

    lah

    jum

    lah

    bagi

    an d

    ari

    sas

    aran

    / ar

    ea y

    ang

    akan

    dib

    erik

    an p

    elay

    anan

    ole

    h P

    uske

    smas

    dih

    itung

    be

    rdas

    arka

    n fa

    ktor

    kor

    eksi

    kon

    disi

    geo

    graf

    is, j

    umla

    h su

    mbe

    r day

    a da

    n ta

    rget

    pas

    ar s

    erta

    pen

    capa

    ian

    tahu

    n la

    lu

    B

    esar

    bia

    ya m

    enga

    cu p

    ada

    pera

    tura

    n da

    erah

    yan

    g ad

    a

    Sum

    ber p

    embi

    ayaa

    n da

    pat

    bera

    sal d

    ari p

    emer

    inta

    h, s

    was

    ta, m

    asya

    raka

    t ata

    u pe

    ndap

    atan

    fung

    sion

    al P

    uske

    smas

  • 28

    b) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan

    Upaya Kesehatan Wajib

    Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan

    Wajib diajukan ke Dinas Kesehatan

    Kabupaten/Kota untuk mendapat

    pembahasan pembiayaannya. Apabila

    sumber pembiayaan berasal dari non

    pemerintah maka diusulkan kepada institusi

    yang bersangkutan.

    c) Waktu penyusunan Rencana Usulan

    Kegiatan

    Jadwal penyusunan Rencana Usulan

    Kegiatan dilaksanakan dengan

    memperhatikan siklus perencanaan

    kabupaten/ kota, yaitu jadwal pembahasan

    yang dilakukan kabupaten/ kota sehingga

    RUK tersebut harus sudah selesai atau

    sudah diterima oleh Dinas Kesehatan

    Kabupaten/Kota sebelum dilakukan

    pembahasan, demikian pula dengan

    Rencana Usulan Kegiatan untuk mitra kerja

    Puskesmas.

  • 29

    2.2 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan

    Pengembangan

    a) Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan

    Telah disebutkan bahwa Upaya Kesehatan

    Pengembangan dapat dipilih dari daftar upaya

    kesehatan Puskesmas yang telah ada atau dapat

    berupa inovasi yang dikembangkan sesuai dengan

    permasalahan kesehatan yang terjadi di wilayah

    kerja Puskesmas.

    Apabila Puskesmas mempunyai kemampuan,

    identifikasi masalah dapat dilakukan bersama

    masyarakat (Konsil Kesehatan Kecamatan / Badan

    Penyantun Puskesmas) melalui pengumpulan data

    secara langsung di lapangan (Survey Mawas Diri).

    Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak dimiliki

    oleh Puskesmas, maka identifikasi dilakukan

    melalui kesepakatan kelompok (Delbecq

    Technique) oleh petugas Puskesmas dengan

    melibatkan Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan

    Penyantun Puskesmas (lihat langkah analisis

    masalah).

    Dari hasil identifikasi ini kemungkinan akan muncul

    usulan Puskesmas yang sangat beragam. Dengan

    pertimbangan kondisi sumber daya yang ada, baik

    tenaga, sarana maupun biaya, maka perlu dibuat

    penyusunan prioritas.

  • 30

    Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggara-

    kan upaya kesehatan pengembangan tersebut

    tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat

    setempat maka dinas kesehatan kabupaten/ kota

    yang wajib menyelenggarakannya.

    Catatan :

    Survey Mawas Diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk

    mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang

    dimiliki untuk mengatasi masalah tersebut. Tahapannya dimulai dari

    pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan dan

    penyajian data masalah dan potensi yang ada.

    Delbecq Technique adalah perumusan dan identifikasi potensi melalui

    sekelompok orang yang memahami masalah tersebut. Tahapan

    pelaksanaannya dimulai dengan pembentukan tim, menyusun daftar

    masalah, menetapkan kriteria penilaian masalah dan menetapkan

    urutan prioritas masalah berdasarkan kriteria penilaian .

  • 31

    b)

    Men

    yusu

    n R

    enca

    na U

    sula

    n K

    egia

    tan

    Upa

    ya K

    eseh

    atan

    Pen

    gem

    bang

    an k

    e da

    lam

    mat

    riks.

    Mat

    riks

    Ren

    cana

    Usu

    lan

    Keg

    iata

    n U

    paya

    Kes

    ehat

    an P

    enge

    mba

    ngan

    Keb

    utuh

    ansu

    mbe

    rday

    a N

    oU

    paya

    K

    eseh

    atan

    Keg

    iata

    nTu

    juan

    Sas

    aran

    Targ

    et

    dana

    al

    at

    Tena

    ga

    Indi

    kato

    rke

    berh

    asila

    nS

    umbe

    rpe

    mbi

    ayaa

    n

    1

    2

    3

    4

    5

    6

  • 32

    c) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya

    Kesehatan Pengembangan.

    Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan

    Pengembangan diajukan ke Dinas Kesehatan

    Kabupaten/ Kota bersama-sama dengan Upaya

    Kesehatan Wajib untuk pembahasan lebih lanjut.

    Rencana Usulan Kegiatan ini dapat juga diajukan

    pembiayaannya kepada pihak non pemerintah.

    Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada di

    wilayahnya untuk ikut serta dalam pembiayaan

    tersebut. Penggalangan dana dapat dilakukan kepada

    masyarakat, perusahaan, swasta, atau LSM melalui

    advokasi dan sosialisasi rencana kegiatan yang telah

    disusun dengan didukung oleh data yang telah di

    olah, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan

    mitra kerja Puskesmas.

    Potensi lainnya dapat pula berasal dari pendapatan

    fungsional Puskesmas atau sumber pembiayaan

    lainnya.

  • 33

    D. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

    Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

    baik untuk upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan

    pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun

    upaya inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu

    dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas

    penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan.

    Langkah-langkah penyusunan RPK adalah :

    a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang

    sudah disetujui.

    b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui

    dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang

    diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.

    c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume

    kegiatan yang akan dilaksanakan serta sumber

    daya pendukung menurut bulan dan lokasi

    pelaksanaan.

    d. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk

    membahas kesepakatan RPK

    e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk

    matriks.

  • 34

    Con

    toh

    Ren

    cana

    Pel

    aksa

    naan

    Keg

    iata

    n (R

    PK

    ) Pus

    kesm

    as ..

    ......

    . Tah

    un ..

    ......

    ...

    No

    Upa

    ya

    Kes

    ehat

    anK

    egia

    tan

    Sas

    aran

    Ta

    rget

    V

    olum

    e K

    egia

    tan

    Rin

    cian

    Pel

    aksa

    naan

    Loka

    sipe

    laks

    anaa

    nTe

    naga

    pela

    ksan

    aJa

    dwal

    B

    iaya

    1 2 3 4 5 6 7

    Pro

    mK

    es

    Kes

    Ling

    KIA

    /KB

    Per

    b.G

    izi

    P3M

    Pen

    goba

    tan

    ......

    ......

    ......

    .

  • 35

    Taha

    p-ta

    hap

    Per

    enca

    naan

    Tin

    gkat

    Pus

    kesm

    as :

    Pen

    gum

    pula

    n D

    ata

    TAH

    AP

    PE

    RS

    IAP

    AN

    TAH

    AP

    AN

    ALI

    SIS

    DA

    TA

    TAH

    AP

    PE

    NY

    US

    UN

    AN

    RU

    K

    TAH

    AP

    PE

    NY

    US

    UN

    AN

    RP

    K

    PR

    OS

    ES

    PE

    RS

    IAP

    AN

    DA

    TA U

    MU

    M

    Pen

    yusu

    nan

    RU

    K

    -Upa

    ya K

    eseh

    atan

    Waj

    ib

    -Upa

    ya K

    es. P

    enge

    mba

    ngan

    .

    Pen

    yusu

    nan

    RP

    K

    -Upa

    ya K

    eseh

    atan

    Waj

    ib

    -Upa

    ya K

    es.P

    enge

    mba

    ngan

    DA

    TA K

    HU

    SU

    S

    (Pen

    ilaia

    n K

    iner

    ja

    Pus

    kesm

    as)

    L O K A K A R Y A M I N I

  • 36

  • 37

    BAB IV

    DUKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DALAM PROSES

    PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

    Di tingkat kabupaten/kota, dinas kesehatan bertanggung jawab atas

    kelancaran dan keberhasilan proses dan kegiatan perencanaan

    kesehatan di kabupaten/ kota, dalam hal ini termasuk Perencanaan

    Tingkat Puskesmas (PTP). Perencanaan tingkat Puskesmas juga

    harus dapat mengakomodasikan hasil diskusi pembangunan tingkat

    desa dan tingkat kecamatan.

    Dukungan dinas kesehatan kabupaten/ kota dalam proses

    perencanaan tingkat Puskesmas adalah sebagai berikut :

    1. Mengajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota agar

    diterbitkan Surat Edaran Bupati/ Walikota tentang Pedoman

    Perencanaan Tingkat Puskesmas dan diinformasikan ke seluruh

    Puskesmas serta semua instansi kesehatan maupun non

    kesehatan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan

    kesehatan.

    2. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah agar proses

    perencanaan, pembahasan dan persetujuan terhadap rencana

    usulan kegiatan dapat diselenggarakan tepat waktu. Sehingga

    realisasi anggaran dapat tepat waktu, dan selanjutnya

    Puskesmas dapat melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.

    3. Pemberian tanda penghargaan kepada Puskesmas yang telah

    melaksanakan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan baik

    dan kepada instansi non kesehatan yang telah memberikan

  • 38

    peran aktif dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan

    dasar.

    4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam proses

    Perencanaan Tingkat Puskesmas melalui forum resmi, seperti

    rapat tim perencanaan kesehatan kabupaten/ kota maupun

    kegiatan lainnya dalam rangkaian proses Perencanaan Tingkat

    Puskesmas. Dalam hal ini dapat ditempuh dengan membentuk

    Tim Perencanaan Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota yang

    beranggotakan lintas program dan lintas sektor .

    5. Menyusun petunjuk teknis tata cara penyusunan Perencanaan

    Tingkat Puskesmas yang memuat :

    a. Kebijakan pelaksanaan pembangunan kesehatan tahunan

    kabupaten/ kota, termasuk ketentuan prioritas upaya

    kesehatan untuk wilayah kabupaten/ kota yang

    bersangkutan.

    b. Perkiraan target cakupan tahunan masing-masing program

    dan Puskesmas, termasuk ketentuan-ketentuan pokok

    untuk pelayanan kesehatan swadaya masyarakat.

    c. Ketentuan-ketentuan tentang sumber daya (tenaga,

    peralatan dan pembiayaan).

    6. Supervisi dan bimbingan teknis.

    a. Melakukan pelatihan bagi staf Puskesmas dalam

    pengenalan dan penguasaan Pedoman Perencanaan

    Tingkat Puskesmas serta berbagai kebijakan pelaksanaan

    pembangunan kesehatan di kabupaten/ kota.

  • 39

    b. Melakukan bimbingan teknis dalam proses penyusunan

    Perencanaan Tingkat Puskesmas, untuk :

    1) Memberi penjelasan atas petunjuk teknis penyusunan

    Perencanaan Tingkat Puskesmas sebagai masukan

    terhadap rencana usulan kegiatan puskesmas yang

    sedang disusun dan saran-saran perbaikan/umpan balik

    yang diperlukan.

    2) Membantu kemajuan kegiatan penyusunan Perencanaan

    Tingkat Puskesmas, agar setiap Puskesmas dapat

    menyelesaikan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

    secara tepat waktu.

    c. Supervisi dan bimbingan teknis dilakukan terpadu dengan

    melibatkan sektor non kesehatan yang terkait.

    7. Menyusun rencana tahunan kesehatan kabupaten/ kota, dengan

    proses sebagai berikut :

    a. Menyusun Pra-Rencana Tahunan Kesehatan

    Kabupaten/Kota berdasarkan hasil supervisi dan bimbingan

    teknis penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas.

    b. Melaksanakan pertemuan /pembahasan perencanaan

    kesehatan Kabupaten/Kota dengan membahas Rencana

    Usulan Kegiatan Puskesmas.

    c. Menyusun rancangan Rencana Tahunan Kesehatan

    Kabupaten/Kota berdasarkan Pra Rencana Tahunan

    Kesehatan Kabupaten/Kota dan hasil konsultasi Rencana

    Usulan Kegiatan Puskesmas. Rancangan Rencana Tahunan

    ini dibahas dalam Pra-Rakorbang Kabupaten/Kota yang

    melibatkan sektor non kesehatan yang terkait.

  • 40

    d. Menyusun dan menyampaikan Rencana Tahunan

    Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Daerah

    Kabupaten/Kota untuk dibahas dalam Rakorbang Tingkat

    Kabupaten/Kota.

    8. Menyusun Rencana Operasional :

    a. Rencana Operasional disusun secara terpadu dengan

    memperhatikan secara seksama semua kegiatan yang

    dibiayai dari berbagai sumber (DAU, DAK, APBD).

    b. Rencana operasional disusun dengan memperhatikan

    Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas yang sudah

    diakomodasikan dalam Rencana Tahunan Kesehatan

    Kabupaten/Kota dengan mengikut sertakan Puskesmas

    dalam proses penyusunannya. Dengan demikian, alokasi

    kegiatan dan sumber pembiayaan untuk setiap Puskesmas

    telah termuat dalam Rencana Operasional ini.

  • 41

    BAB V

    PENUTUP

    Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas ini diharapkan

    dapat digunakan sebagai salah satu pegangan dalam penyusunan

    dan pembinaan Perencanaan Tingkat Puskesmas di daerah.

    Dengan demikian Puskesmas diharapkan mampu menyusun

    rencana kegiatan tahunannya secara optimal berdasarkan

    besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya

    yang ada, dengan tetap mengembangkan dan membina peran

    serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan

    masyarakat di wilayah kerjanya.

  • 42

    Lampiran - LampiranLampiran - Lampiran

  • 43

  • 44

  • 45

  • 46

  • 47

  • 48

  • 49

  • 50

  • 51

  • 52

  • 53

  • 54

  • 55

  • 56

  • 57

  • 58

  • 59

  • 60

  • 61

    Lampiran 13 Contoh Fish bone (Diagram tulang ikan)

    D

    iagr

    am s

    ebab

    aki

    bat d

    ari I

    shik

    awa

    (Fis

    hbon

    e) :

    Per

    an li

    ntas

    sek

    tor k

    uran

    g

    R/R

    kur

    ang

    terti

    b

    Ban

    yak

    duku

    n

    P

    enyu

    luha

    n ku

    rang

    D

    ata

    bum

    il tid

    ak a

    kura

    t

    Bid

    an ti

    dak

    tingg

    al d

    i des

    a

    P

    rota

    p ku

    rang

    Per

    an k

    ader

    KP

    KIA

    kur

    ang

    Ker

    jasa

    ma

    duku

    n bi

    dan

    kura

    ng

    Sar

    ana

    peny

    uluh

    an k

    uran

    g

    Tin

    gkat

    pen

    didi

    kan

    rend

    ah

    Tar

    if pe

    laya

    nan

    bida

    n m

    ahal

    B

    uday

    a pe

    rcay

    a du

    kun

    Oba

    t ris

    ti ku

    ranm

    g

    Tin

    gkat

    eko

    nom

    i ren

    dah

    T

    rans

    porta

    si k

    uran

    g

    D

    ana

    trans

    por p

    etug

    as k

    uran

    g

    Per

    alat

    an k

    ebid

    anan

    kur

    ang

    M

    edan

    sul

    it

    Man

    usia

    Met

    ode

    Sar

    ana

    Dan

    aLi

    ngku

    ngan

    Cak

    Per

    salin

    anN

    akes

  • 62

    Lampiran 14 Contoh Pohon Masalah (Problem trees)

    Poh

    on m

    asal

    ah (P

    robl

    em T

    rees

    )

    Cak

    upan

    pers

    alin

    anna

    kes

    Met

    ode

    Man

    usia

    Sar

    ana

    Ling

    kung

    an

    Dat

    abu

    mil

    tdk

    akur

    at

    Bid

    an ti

    dak

    tingg

    al d

    i de

    sa

    Ting

    kat

    pend

    idik

    anre

    ndah

    Bud

    aya

    perc

    aya

    duku

    ntin

    ggi

    Dan

    atra

    nspo

    rP

    etug

    asku

    rang

    Tarif

    pers

    alin

    anbi

    dan

    mah

    al

    Dan

    a

    Ban

    yak

    duku

    n

    Sar

    ana

    peny

    uluh

    anku

    rang

    Oba

    t unt

    uk

    rest

    i kur

    ang