128
Rencana Strategik Rencana Strategik Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa Maret 2004 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa Maret 2004 J E N D E L A I N F O R M A S I J E N D E L A I N F O R M A S I T U T W U R I H A N D A Y A N I T U T W U R I H A N D A Y A N I 2005-2009

BUKU Renstra PPPG Bahasa 2004-2009

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Renstra PPPG

Citation preview

  • Rencana StrategikRencana StrategikPusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa

    Departemen Pendidikan Nasional

    Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa

    Maret 2004

    Departemen Pendidikan Nasional

    Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa

    Maret 2004

    J EN D E L A I N F O R

    M

    AS

    IJ EN D E L A I N F O R

    M

    AS

    I

    TUTW

    URI HANDAYANITUTW

    URI HANDAYANI

    2005-2009

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa i

    KATA PENGANTAR Dalam memenuhi Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 7 Tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi bagi setiap instansi/institusi pemerintah sampai dengan tingkat eselon II, maka disusunlah Rencana Strategik Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa Tahun 2005 2009. Rencana strategik ini merupakan penyempurnaan dari Renstra tahun 2002-2005 dengan memperhitungkan faktor internal dan eksternal untuk mencapai visi dan misi melalui program yang realistis dan akomodatif serta mengantisipasi peran PPPG Bahasa di masa mendatang. Rencana strategik PPPG Bahasa tahun 2005 2009 ini mempertimbangkan perubahan sistem pemerintahan sentralisasi menjadi desentralisasi, kebijakan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tentang pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, kemitraan dan outsourcing, penataan sistem dan manajemen serta hasil Re-Engineering 12 PPPG. Rencana Strategik PPPG Bahasa 2005-2009 merupakan Micro Planing yang dapat mendukung Program Pembangunan Jangka Menengah (PJM) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2005-2009 (Macro Planing). Untuk merealisasikan program yang telah tertuang di dalam Rencana Strategik perlu adanya kerjasama dari unsur internal dan eksternal dengan instansi terkait agar seluruh program dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang diharapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya Renstra ini, kami ucapkan terima kasih.

    Jakarta, Maret 2004 Kepala Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa, Drs. Achmad Dasuki, M.M. NIP. 130 540 205

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa ii

    Daftar Isi

    KATA PENGANTAR_______________________________________________ i

    Daftar Isi ______________________________________________________ ii

    I. Pendahuluan _______________________________________________ 1

    A. Latar belakang ___________________________________________ 1

    B. Tujuan _________________________________________________ 2

    C. Dasar __________________________________________________ 3

    D. Target__________________________________________________ 3

    E. Sasaran ________________________________________________ 4

    F. Program Jangka Pendek, Menengah dan Panjang ________________ 5

    II. TUPOKSI, VISI DAN MISI _____________________________________ 7

    A. Tugas Pokok dan Fungsi____________________________________ 7

    B. Visi ____________________________________________________ 7

    C. Misi ____________________________________________________ 7

    III. STRATEGI DAN PENDEKATAN __________________________________ 9

    A. Strategi Perencanaan______________________________________ 9 1. Kebijakan Umum dan Operasional_________________________ 9

    a. Kebijakan Umum ____________________________________________ 9 b. Kebijakan Pelaksanaan Program Pendidikan Dasar dan

    Menengah (Operasional) ____________________________________ 12 2. Tata Nilai dan Sistem Berfikir (System Thinking) ____________ 16 3. Evaluasi Hasil Program ________________________________ 16 4. Analisis Lingkungan Internal (ALI), Analisis Lingkungan Eksternal

    (ALE) dan Asumsi-Asumsi. _____________________________ 19 5. Analisis Strategik dan Pilihan____________________________ 20 6. Menentukan tujuan organisasi, sasaran dan strategi._________ 21

    B. Strategi Pelaksanaan _____________________________________ 21 1. Perencanaan dari Bawah (Bottom Up Planning) _____________ 21 2. Sosialisasi Rencana Strategik ___________________________ 23 3. Pengusulan/Pengajuan Anggaran Biaya ___________________ 23 4. Pelaksanaan Program _________________________________ 23 5. Pemantauan terhadap pelaksanaan_______________________ 23 6. Evaluasi Terhadap Keberhasilan Program __________________ 23

    IV. PROGRAM STRATEGIS PPPG BAHASA TAHUN 2005 2009 __________ 26

    V. POKOK-POKOK KEGIATAN PPPG BAHASA ________________________ 53

    VI. SUMBER DANA_____________________________________________ 58

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ___________________________________________ 59

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 1

    I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Pada penghujung akhir abad XX di Indonesia muncul gelombang era

    reformasi yang mengakibatkan pergeseran penyelenggaraan

    pemerintahan dari sentralistik ke desentralistrik, ditandai dengan

    otonomi yang lebih luas dan nyata kepada daerah. Pemberian

    otonomi yang luas dan bertanggung jawab dilaksanakan

    berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat,

    pemerataan yang berkeadilan, dan memperhatikan potensi serta

    keanekaragaman daerah, dengan titik sentral otonomi pada wilayah

    Kabupaten dan Kota. Hal yang lebih esensial dari otonomi adalah

    semakin besarnya tanggung jawab daerah untuk mengurus tuntas

    permasalahan yang tercakup di dalam pembangunan masyarakat di

    daerah termasuk pendidikan.

    Pelaksanaan reformasi pendidikan memerlukan kesiapan semua

    pihak untuk berubah. Untuk itu, pertama-tama perlu pemahaman

    yang komprehensif mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi

    oleh pendidikan nasional saat ini dan kemauan untuk mengambil

    pelajaran dari pengalaman masa lalu. Berdasarkan pemahaman

    tersebut, dapat ditetapkan pilihan-pilihan yang rasional untuk

    membenahi dan meningkatkan kinerja lembaga pendidikan.

    Salah satu aspek yang mengalami perubahan sangat signifikan pada

    era otonomi daerah dan desentralisasi adalah peran dan hubungan

    antara pemerintah pusat dan daerah. Bila di masa lalu pemerintah

    pusat sangat berperan dalam menentukan berbagai kebijakan

    pendidikan nasional, maka dewasa ini peran pemerintah pusat lebih

    terfokus pada penetapan kebijakan strategi yang bersifat nasional.

    Memperhatikan adanya perubahan peran dimaksud, Direktur

    Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah mengeluarkan kebijakan

    tentang Re-Engineering PPPG yang memberikan arah perlunya

    dilakukan terobosan-terobosan dengan mengubah sistem berfikir

    konvensional menjadi cara berfikir kreatif dan inovatif agar lebih

    meningkatkan peran serta PPPG dalam upaya peningkatan mutu

    pendidikan.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 2

    Oleh karena itu, PPPG Bahasa sebagai salah satu lembaga

    pendidikan dan latihan di tingkat pusat harus lebih mempersiapkan

    diri agar dapat memenuhi tuntutan perubahan khususnya dalam

    rangka mewujudkan Reenginering. Untuk itu perlu disusun rencana

    strategis tahun 2005-2009, yang digunakan sebagai acuan dalam

    rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi PPPG Bahasa di masa

    mendatang sebagai perwujudan dalam peningkatan mutu

    pendidikan nasional khususnya di bidang bahasa.

    B. Tujuan

    Tujuan Rencana Strategik PPPG Bahasa adalah:

    1. Mengoptimalkan target sasaran diklat guru bahasa yang harus dipenuhi melalui sistem diklat berjenjang berbasis kompetensi

    (competency based training) dengan output instruktur yang

    profesional ditingkat kabupaten/kota di setiap propinsi untuk

    memenuhi tuntutan desentralisasi, otonomi keilmuan dan

    manajemen yang berorientasi pada potensi daerah masing-

    masing.

    2. Menjadikan institusi PPPG Bahasa sebagai Pusat Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP) bidang bahasa dan pusat informatika

    dan inovasi pengembangan pembelajaran bahasa untuk

    meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standard mutu

    pendidikan yang ditetapkan.

    3. Mengubah strategi pembangunan di bidang pendidikan untuk mengakselarasi melalui diklat di workstation (WS) yang

    mengintegrasikan LPMP (30), WS komprehensif (12), Balai

    Bahasa (17), Local Education Centre (12), BLPT (9) dan sekolah

    model serta MGMP di ibu kota propinsi.

    4. Memberdayakan personil dan lembaga dengan mengembangkan program strategis yang mendekati layanan masyarakat dan

    berwawasan bisnis (kursus bahasa, akademi bahasa dan

    politeknik bahasa).

    5. Melaksanakan standard pelayanan minimal (SPM) diklat guru bahasa dengan mengembangkan infrastruktur yang ada dan

    peningkatan SDM di bidang akademik dan penguasaan IPTEK.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 3

    6. Mengembangkan model pembelajaran bahasa berbasis kompetensi di sekolah model (kelas model) yang berwawasan

    mutu, pasar kerja dan keunggulan peserta didik.

    C. Dasar

    1. Ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan pemanfaatan

    Sumber Daya Nasional yang berkeadilan, serta Perimbangan

    Keuangan Pusat dan Daerah;

    2. Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

    3. Undang-Undang RI No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

    4. Peraturan Pemerintah RI No 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

    Daerah Otonomi;

    5. SK Mendikbud (Mendiknas) No 0529/0/1990 tanggal 14 Agustus 1990 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPG;

    6. SK Mendiknas No 087/0/2003 tanggal 4 Juli 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPMP;

    7. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Pelaksanaan Akuntabilitas Instansi Pemerintah;

    8. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No 01/Kep/M.PAN/1/2001 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara

    dan Angka Kreditnya;

    9. Rekomendasi Hasil Re-Engineering 12 PPPG di wisma Handayani Jakarta, tanggal 5 Januari 2004.

    D. Target

    Target yang akan dicapai melalui program-program yang disusun

    berdasarkan Rencana Strategik Pusat Pengembangan Penataran

    Guru Bahasa adalah:

    1. Pemenuhan kebutuhan tenaga fungsional dan peningkatan kualifikasi strata-2 dan strata-3.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 4

    2. Peningkatan kompetensi staf struktural melalui diklat kompetensi dan pendidikan berkualifikasi strata-1 dan strata-2

    serta diklat kepemimpinan.

    3. Peningkatan kompetensi guru bahasa di tingkat SD, SMP, dan SMA melalui diklat.

    4. Pemenuhan perlengkapan sarana penunjang pendidikan dan pelatihan, meliputi: perpustakaan, media pembelajaran ,

    laboratorium bahasa, laboratorium komputer, micro teaching,

    ruang pamer (display), ruang konferensi dan ruang belajar

    untuk meningkatkan kualitas hasil diklat.

    5. Pemenuhan kebutuhan dan penataan kembali infra struktur untuk meningkatkan kapasitas layanan diklat.

    6. Konsolidasi dan penguatan manajemen PPPG Bahasa agar mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang

    berorientasi kepada paradigma baru, demokratisasi,

    transparansi dan desentralisasi, serta mampu menyesuaikan

    diri terhadap tantangan global.

    7. Rintisan pendirian lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan dalam bidang bahasa.

    8. Penyediaan tenaga konsultan di bidang pendidikan bahasa, manajemen dan SIM.

    E. Sasaran

    Sasaran yang akan dicapai melalui Rencana Strategik adalah:

    1. Tenaga fungsional sebanyak 70 orang dengan kualifikasi S-2 dan S-3.

    2. Diklat kompetensi dan pendidikan berkualifikasi strata-1 dan strata-2 serta diklat kepemimpinan staf struktural sebanyak 70

    orang.

    3. Pengembangan bahan ajar untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa sebanyak 1.000 dokumen.

    4. Penyelenggaraan diklat kompetensi guru SD sebanyak 525.000 orang, dan guru bahasa di SMP, SMA dan SMK sebanyak

    122.000 orang dalam jangka waktu sepuluh tahun. Baik yang

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 5

    akan dilaksanakan langsung oleh PPPG Bahasa maupun oleh

    LPMP, Working Station dan Pemerintah Daerah.

    5. Pemenuhan perlengkapan sarana penunjang pendidikan dan pelatihan, meliputi: 1.000 judul buku perpustakaan, 30 set

    media pembelajaran (OHP, komputer, tape recorder, LCD,

    laptop), 2 laboratorium bahasa dengan kapasitas 60 unit, 2

    laboratorium komputer dengan kapasitas 60 unit, 3 unit micro

    teaching, 2 unit ruang pamer (display), 2 unit ruang konferensi

    dengan kapasitas 100 orang, 20 ruang belajar, 1 unit peralatan

    percetakan, 1 unit ruang perawatan dan perbaikan, 1 ruang

    pusat kebugaran serta 10 unit sarana transportasi (4 unit roda

    empat dan 6 unit roda dua).

    6. Pemenuhan kebutuhan dan penataan kembali infra struktur untuk meningkatkan kapasitas layanan diklat.

    7. Pendirian lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan dalam bidang bahasa.

    8. Pembentukan pusat kegiatan (working station) di setiap provinsi.

    9. Pembentukan 3 sekolah model bidang kebahasaan di setiap provinsi.

    10. Peningkatan jaringan kerja sama dengan berbagai instansi terkait.

    11. Penyelenggaraan lomba kebahasaan untuk guru dan siswa 2 kali setahun.

    12. Pembuatan perangkat lunak media pembelajaran bahasa bagi guru dan siswa (SD, SMP, SMA, dan SMK).

    13. Penerbitan media komunikasi cetak dua kali setahun dan media elektronik.

    14. Penyediaan 3 orang konsultan setiap tahun.

    F. Program Jangka Pendek, Menengah dan Panjang

    Dengan berlandaskan pada tujuan dan sasaran yang akan dicapai

    serta mengacu kepada kegiatan-kegiatan pokok yang akan

    dilaksanakan, maka perlu diprioritaskan program-program yang

    akan dilaksanakan pada jangka pendek (program kerja tahunan),

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 6

    program jangka menengah (Renstra Lima Tahunan) dan jangka

    panjang (10 tahun).

    Penetapan prioritas program jangka pendek, menengah dan panjang

    dipertimbangkan atas dasar:

    1. Kondisi internal PPPG Bahasa baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan masih perlu ditingkatkan;

    2. Penerapan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan khususnya pembelajaran bahasa yang kian mendesak dan

    berkembang menjadi isu nasional memerlukan perubahan

    strategis yang lebih bersifat implementatif dan desentralistik;

    3. Pertimbangan kebutuhan pasar kerja, kepedulian kepada pelanggan dan pembentukkan etos kerja;

    4. Penyediaan Sumber Daya Manusia (guru) yang bermutu di daerah mutlak diperlukan sebagai aset daerah melalui program

    diklat berbasis kompetensi (Competency Based Training);

    5. Dukungan lembaga terkait (nasional/internasional);

    6. Ketersediaan dana pembangunan dan rutin setiap tahun.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 7

    II. TUPOKSI, VISI DAN MISI

    A. Tugas Pokok dan Fungsi

    Tugas pokok PPPG Bahasa yang dilaksanakan saat ini berdasarkan

    keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendiknas)

    Republik Indonesia Nomor: 0529/0/1990 tanggal 14 Agustus 1990,

    yaitu: melaksanakan penataran dan pengembangan teknis

    pendidikan untuk meningkatkan mutu dan kompetensi kerja guru

    dalam kaitannya dengan usaha peningkatan mutu pendidikan.

    Fungsi PPPG seperti yang dinyatakan dalam keputusan tersebut

    adalah:

    1. merencanakan program pengembangan penataran; 2. melaksanakan penataran teknis pendidikan untuk meningkatkan

    mutu dan kompetensi kerja guru;

    3. melaksanakan pengembangan penataran guru; 4. melaksanakan peningkatan cara penyajian dan materi

    penataran;

    5. melaksanakan pengendalian dan evaluasi penataran guru; dan 6. melaksanakan urusan tata usaha rumah tangga.

    Selain keputusan tersebut di atas, sejak tahun 2003 Direktur

    Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah menetapkan

    kebijakan re-engineering untuk seluruh PPPG:

    B. Visi

    Menjadi lembaga pengembang guru bahasa yang kompeten melalui

    kajian program bahasa yang berorientasi bisnis dengan

    memanfaatkan teknologi informasi berskala global.

    C. Misi

    1. Mengembangkan sumber belajar dan sarana pendukung diklat bahasa sesuai dengan standar yang berlaku.

    2. Mengembangkan dan menyelenggarakan sistem pendidikan dan pelatihan di bidang bahasa yang memenuhi standar ISO

    9001:2000.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 8

    3. Mengembangkan model pembelajaran bahasa yang komunikatif dengan memanfaatkan teknologi informasi.

    4. Memberikan layanan advokasi dan manajemen di bidang pendidikan bahasa.

    5. Menyelenggarakan pendidikan formal aplikatif bertaraf internasional (joint program) melalui program pembelajaran

    jarak jauh dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi

    bagi kepentingan internal dan menyelenggarakan pendidikan

    di bidang bahasa yang berwawasan global bagi kepentingan

    eksternal .

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 9

    III. STRATEGI DAN PENDEKATAN

    A. Strategi Perencanaan

    1. Kebijakan Umum dan Operasional

    a. Kebijakan Umum

    Renstra PPPG Bahasa tahun 2005-2009 berpedoman

    pada kebijakan dan penetapan kesepakatan pusat dan

    daerah yang terwujud kebijakan umum dan kebijakan

    pelaksanaan pembangunan pendidikan, pemuda dan olah

    raga tahun 2004 berdasarkan Kepmendiknas

    No.207/U/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

    Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004

    sebagai berikut:

    1) Memantapkan sistem dan standar pengelolaan pada semua jenjang pendidikan dengan mengupayakan

    demokrasi dan desentralisasi pendidikan antara lain

    dengan peningkatan efektivitas peran dan fungsi

    komite sekolah dan dewan pendidikan dalam

    penyelenggaraan pendidikan; pengembangan

    manajemen berbasis sekolah untuk meningkatkan

    mutu pendidikan, efesiensi pemanfaatan sumber

    daya dan kemandirian sekolah dalam

    penyelenggaraan pendidikan; serta

    mengembangkan sistem akreditasi sekolah untuk

    menciptakan jaminan mutu (quality assurance)

    terhadap proses penyelenggaraan pendidikan;

    2) Meningkatkan sosialisasi, desiminasi, advokasi, perintisan dan perluasan program layanan

    pendidikan serta pelaksanaan manajemen

    pendidikan berbasis sekolah dan masyarakat pada

    semua jenjang (PUD, TK, SD/MI, SMP/MTs,

    SMA/MA, SMK dan PT), dan bimbingan teknis

    penyusunan standar pelayanan minimal (SPM) di

    Kabupaten/Kota;

    3) Meningkatkan efisiensi pembiayaan pembangunan dan optimasi pemanfaatan fasilitas, sarana dan

    prasarana pendidikan pada semua jenjang

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 10

    pendidikan dengan melibatkan partisipasi dan peran

    serta masyarakat, serta melakukan advokasi dalam

    rangka pemberdayaan masyarakat dalam

    pembangunan, pengembangan dan atau

    penyelenggaraan pendidikan dan bentuk kerja sama

    lainnya termasuk penyediaan fasilitas pelayanan

    pendidikan;

    4) Meningkatkan daya tampung, serta mutu dan relevansi pendidikan pada semua jenjang

    pendidikan melalui pengembangan kurikulum

    berbasis kompetensi, dengan penekanan pada

    pendidikan ahlak dan budi pekerti luhur,

    penguasaan ilmu-ilmu dasar (iptek),

    penyelenggaraan berbasis masyarakat luas dalam

    rangka memberikan bekal keterampilan hidup,

    peningkatan kualifikasi kemampuan dan kualitas

    guru, penyelenggaraan kompetensi keilmuan, dan

    menciptakan suasana yang kondusif bagi

    peningkatan mutu, pemetaan sekolah,

    melaksanakan budi pekerti di sekolah, serta

    penilaian proses dan hasil belajar secara bertahap

    dan berkelanjutan untuk meningkatkan

    pengendalian dan kualitas pendidikan;

    5) Menyempurnakan kurikulum nasional, dengan konsep pembelajaran moral, keimanan dan

    ketaqwaan, budi pekerti, sastra dan pendidikan

    lingkungan yang disesuaikan dengan kondisi

    setempat dan sistem penilaian hasil belajar siswa,

    serta menyempurnakan standar kompetensi tenaga

    kependidikan, menyusun sistem sertifikasi dan

    sistem kualitas guru berdasarkan kinerjanya,

    meningkatkan kualitas guru melalui pendidikan dan

    latihan, pelatihan tenaga kependidikan non guru

    untuk bidang-bidang manajerial perencanaan dan

    kepemimpinan, serta meningkatkan kreativitas dan

    daya saing guru dan siswa;

    6) Meningkatkan mutu, profesionalisme serta memperbaiki citra, harkat, martabat serta upaya

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 11

    memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan pada

    semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (guru,

    pamong belajar, tenaga pelatih, widyaiswara, dan

    tenaga kependidikan lainnya), termasuk kebutuhan

    guru fisika, kimia, biologi, matematika, melalui

    penegakan disiplin, pengembangan kreativitas dan

    keteladanan, evaluasi kinerja dan peningkatan

    kesejahteraan, serta pembinaan karier;

    7) Meningkatkan jumlah peserta dan mengembangkan program pendidikan berkelanjutan (continuing

    education) yang berorientasi pada peningkatan

    keterampilan dan kemampuan kewirausahaan (life

    skill), untuk mendukung upaya pengentasan

    kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan

    masyarakat/keluarga melalui perluasan beasiswa,

    magang, peningkatan mutu profesional lembaga

    kursus, yang distandardisasi dan diakreditasi,

    pengembangan model pembelajaran, peningkatan

    mutu tenaga kependidikan, pelatihan, serta

    peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan

    prasarana pendidikan luar sekolah;

    8) Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan, pemuda, dan

    olahraga dengan lembaga pemerintah dan swasta di

    tingkat nasional dan internasional dalam bidang

    pengembangan indikator pendidikan, penelitian

    dampak krisis, inovasi pendidikan dan pengujian

    hasil belajar siswa serta meningkatkan

    pemasyarakatan dan penyebarluasan hasil-hasilnya;

    9) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program pendidikan pemuda dan olahraga melalui

    peningkatan koordinasi pemantapan sistem

    perencanaan; pengendalian dan penilaian program,

    penganggaran dan ketenagaan; pemberdayaan

    kemampuan tenaga perencana serta pengelola dan

    pendayagunaan aset; pemantapan pemutakhiran,

    dan sosialisasi hukum dan peraturan perundang-

    undangan serta peraturan pelaksanaannya;

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 12

    penyempurnaan ketatalaksanaan dan

    ketatausahaan; peningkatan hubungan kerjasama

    antar lembaga dalam dan luar negeri; pendidikan

    dan pelatihan pegawai; teknologi komunikasi dan

    informasi; serta pengembangan kualitas jasmani;

    10) Meningkatkan dan memberdayakan peran dan fungsi hubungan masyarakat (public relation)

    sebagai saluran informasi dalam mensosialisasikan

    dan memasarkan program serta secara proaktif

    menyerap aspirasi dan tuntutan masyarakat

    terhadap pelayanan pendidikan, pemuda dan

    olahraga untuk menjadi bahan pengambilan

    keputusan;

    11) Memantapkan sistem pengawasan pendidikan pemuda dan olahraga dengan mewujudkan

    keterpaduan antara pengawasan Inspektorat

    Jenderal dan aparat pengawasan di daerah;

    memantapkan penataan kelembagaan;

    memantapkan koordinasi pengawasan dengan

    instansi terkait, meningkatkan profesionalisme

    aparatur pengawasan; meningkatkan penertiban

    dan pembinaan disiplin aparatur, serta

    memantapkan akuntabilitas kinerja setiap pimpinan

    unit kerja di lingkungan departemen.

    b. Kebijakan Pelaksanaan Program Pendidikan Dasar dan

    Menengah (Operasional)

    1) Program Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah

    a) Memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan pada semua jenjang pendidikan,

    antara lain dengan pembangunan prasarana

    dan sarana yang memadai dan secara selektif

    memperhatikan potensi serta kebutuhan

    daerah guna mendorong penuntasan Wajar

    Dikdas 9 Tahun, pemberian bantuan imbal

    swadaya, menekan angka putus sekolah

    melalui penyediaan beasiswa dengan

    mengupayakan penerimaan beasiswa

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 13

    perempuan secara lebih proporsional untuk

    meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender

    dalam mendapatkan kesempatan pendidikan;

    b) Meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan pendidikan serta melanjutkan

    reorganisasi dan restrukturisasi sistem

    penyelenggaraan sekolah luar biasa serta

    mengembangkan organisasi pendidikan yang

    terintegrasi di Kabupaten/Kota untuk

    memperkuat kerjasama dan koordinasi antara

    sekolah umum dan sekolah agama;

    c) Meningkatkan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana bantuan termasuk imbal

    swadaya serta pengawasan dan akuntabilitas

    kinerja kabupaten/kota, sekolah dan lembaga

    pendidikan;

    d) Mengupayakan tambahan ruang kelas baru dan unit sekolah baru termasuk penyediaan guru

    secara selektif, rehabilitasi dan revitalisasi

    bangunan sekolah, serta penambahan ruang

    fungsional (perpustakaan, ruang olahraga,

    ruang laboratorium) yang dilengkapi dengan

    sarana/peralatan pendukungnya;

    e) Mengembangkan pendidikan alternatif bagi anak-anak yang tidak dapat mengikuti

    pendidikan pada lembaga pendidikan reguler,

    khususnya bagi anak berbakat, masyarakat

    miskin, masyarakat berpindah-pindah, anak

    jalanan, masyarakat suku terasing/terpencil,

    masyarakat di daerah bermasalah dan

    pengungsi dengan menyelenggarakan

    pendidikan khusus seperti SD Kecil, SD Satu

    Guru, SD Multi Kelas, SMP-MTs Terbuka, SMP-

    MTs Kelas Jauh/Guru Kunjung di sesuaikan

    dengan kondisi dan situasi daerah, dan

    mengembangkan sekolah percontohan, serta

    memberikan pelayanan pendidikan tambahan

    bagi siswa yang memiliki daya serap rendah

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 14

    (slow learner) dan anak-anak yang

    memerlukan bantuan-bantuan khusus;

    f) Meningkatkan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang perlunya pendidikan bagi

    anak, serta melanjutkan program beasiswa

    bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu

    termasuk beasiswa untuk menarik anak yang

    masih berada di luar sistem sekolah, akibat

    faktor kemiskinan dengan tetap memberikan

    perhatian pada keadilan dan kesetaraan

    gender;

    2) Program Pendidikan Menengah

    a) Membentuk jaringan komunikasi antar guru sebagai wahana untuk meningkatkan proses

    pembelajaran; mengembangkan organisasi

    pendidikan yang terintegrasi untuk

    memperkuat kerjasama dan koordinasi antar

    sekolah umum dan sekolah agama, antar jalur

    sekolah dengan jalur luar sekolah, serta antar

    jenjang pendidikan di kabupaten/kota;

    b) Meningkatkan kapasitas pengelola pendidikan dari tingkat pusat sampai dengan satuan

    pendidikan serta melanjutkan reorganisasi dan

    restrukturisasi sistem penyelenggaraan

    sekolah luar biasa;

    c) Meningkatkan dan melanjutkan bantuan dalam bentuk hibah (block grant)/imbal swadaya bagi

    sekolah-sekolah negeri dan swasta agar

    mampu berkembang dan mandiri serta dana

    operasional sekolah terutama di daerah

    tertinggal, pemberian beasiswa bagi anak-anak

    dari keluarga tidak mampu, serta melakukan

    monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas

    bantuan yang diberikan;

    d) Menambah ruang kelas baru dan unit sekolah baru termasuk penyediaan guru secara

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 15

    selektif, mengembangkan pendidikan alternatif

    bagi anak-anak yang tidak mengikuti

    pendidikan reguler, khususnya bagi anak-anak

    berbakat, masyarakat miskin, masyarakat

    suku terasing/terpencil, dan pengungsi serta

    anak-anak yang memerlukan bantuan khusus;

    e) Meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyusunan standar kompetensi nasional

    berdasarkan bidang keahlian, penyempurnaan

    kurikulum nasional pendidikan menengah, dan

    penyempurnaan konsep reengineering

    pendidikan kejuruan; melakukan sosialisasi,

    asistensi dan evaluasi pelaksanaan kurikulum,

    mengembangkan sekolah model yang

    terstandar, serta menyempurnakan konsep

    pembelajaran moral, keimanan dan

    ketaqwaan, budi pekerti, sastra serta

    pendidikan lingkungan sesuai dengan kondisi

    setempat;

    f) Meningkatkan mutu kualitas guru dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan guru,

    menyusun sistem sertifikasi dan sistem

    penghargaan guru berdasarkan kinerjanya,

    menyempurnakan standar kompetensi guru,

    melaksanakan promosi keilmuan dan inovasi

    bagi guru melalui berbagai simposium dan

    workshop; melakukan rekruitmen guru sesuai

    dengan kualitas dan kuantitas yang

    dibutuhkan, serta melaksanakan pendidikan

    dan pelatihan tenaga kependidikan non guru

    untuk bidang-bidang menajerial perencanaan

    dan kepemimpinan;

    g) Meningkatkan perbaikan, rehabilitasi dan revitalisasi sarana fisik bangunan sekolah dan

    penambahan ruang fungsional seperti ruang

    perpustakaan, ruang olahraga, ruang

    laboratorium, dan pusat sumber belajar yang

    dilengkapi dengan sarana/peralatan

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 16

    pendukungnya; melengkapi sarana belajar

    mengajar seperti buku pelajaran pokok dan

    alat peraga belajar;

    h) Meningkatkan relevansi, mutu, daya tampung, dan pemasyarakatan SMK; peningkatan

    pembinaan dan pengendalian program melalui

    pemantapan pelaksanaan Pendidikan Sistem

    Ganda; pengembangan unit produksi,

    perbaikan proses belajar mengajar,

    pengembangan sistem evaluasi dan sertifikasi,

    optimalisasi pemanfaatan sarana dan

    prasarana serta bekerjasama dengan instansi

    terkait, dunia industri, dan dunia usaha.

    2. Tata Nilai dan Sistem Berfikir (System Thinking)

    Iman dan taqwa Kejujuran Tanggung jawab Disiplin Komitmen Kreatif dan inovatif Kebersamaan Keterbukaan Kearifan Saling menghargai Proaktif

    3. Evaluasi Hasil Program

    Penerapan sistem pendidikan nasional dinilai belum mampu

    memecahkan masalah dasar pendidikan di Indonesia bahkan

    telah berkembang menjadi isu nasional yang memprihatinkan.

    Sorotan masyarakat terhadap mutu pengajaran bahasa di

    sekolah dan penguasaan bahasa peserta didik lulusan SMA

    juga tidak kalah tajamnya. Beberapa pengamat pendidikan

    berpendapat pengajaran bahasa (terutama bahasa Inggris) di

    sekolah masih sangat jauh dari tujuan penguasaan

    keterampilan makro yang diinginkan. Sebagai contoh, para

    mahasiswa belum mampu berkomunikasi atau membaca

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 17

    buku-buku berbahasa Inggris padahal para lulusan sekolah

    menengah tersebut telah belajar bahasa Inggris selama 6

    tahun atau sebanyak 736 jam (kurikulum 1994). Program

    pengajaran bahasa Inggris di sekolah tampaknya merupakan

    sarana utama bagi sebagian anak Indonesia, karena bahasa

    Inggris adalah bahasa Internasional dan merupakan

    kecakapan hidup (life skill) yang harus dikuasai oleh peserta

    didik agar mereka dapat hidup dan bekerja secara

    bermartabat (broad based education) atau apabila mereka

    akan meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi. Belum

    lagi nasib program bahasa di SMA dan guru bahasa asing

    lain (bahasa Jerman, Jepang, Perancis, dan Arab) yang

    mengalami alih fungsi, sehingga diperlukan bentuk-bentuk

    binaan bagi guru bahasa asing lain agar tetap eksis.

    Melihat kondisi tersebut, upaya peningkatan mutu

    pembelajaran bahasa di sekolah menjadi program prioritas

    baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang

    dengan indikator keberhasilan yaitu siswa terampil

    berkomunikasi (lisan dan tulisan), mandiri dan memiliki nilai

    kompetetif yang tinggi.

    Data empiris yang ada menunjukkan betapa besar korelasi

    kompetensi guru terhadap keberhasilan peserta didiknya

    dalam penguasaan bahasa Inggris. Salah satu hasil kajian

    PPPG Bahasa terhadap kompetensi guru bahasa Inggris

    SMP/SMA melalui Proyek Perintis Peningkatan Pengajaran

    Bahasa Inggris SMU di 26 propinsi tahun 2001 (485 orang

    guru SMU) dan 30 propinsi pada tahun 2002 (474 orang guru

    SMP dan 436 orang guru SMA), dengan menggunakan standar

    Test of English for International Communication (TOEIC)

    adalah sebagai berikut:

    1. Kompetensi guru bahasa Inggris SMP 43,67% berada pada tingkat kemampuan Novice (skor 0-250)

    2. Kompetensi guru bahasa Inggris SMA 42,79% berada pada tingkat kemampuan Elementry (1) (skor 250-400).

    Kompetensi guru tersebut hanya setingkat lebih tinggi di

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 18

    atas kompetensi siswa yang dibimbingnya dengan

    standar pengukuran dan tahun yang sama.

    Data tersebut di atas diperkuat dengan data Balitbang Diknas

    tentang perolehan rata-rata NEM Mata Pelajaran Bahasa

    Indonesia dan Bahasa Inggris secara nasional tahun ajaran

    1998/1999 sampai dengan 2000/2001 sebagai berikut:

    Tabel 1

    Rata-rata NEM SMU Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Secara Nasional

    Tahun Program Status Jumlah Sekolah Jumlah Siswa

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Inggris

    IPA Negeri/Swasta 3.361 180.791 5,56 4,65 IPS Negeri/Swasta 3.966 185.229 4,99 3,70 1998/1999

    Bahasa Negeri/Swasta 443 14.487 4,74 4,52 IPA Negeri/Swasta 5.073 332.207 5,74 5,08 IPS Negeri/Swasta 5.998 500.015 5,05 4,14 1999/2000

    Bahasa Negeri/Swasta 608 23.332 5,29 4,65 IPA Negeri/Swasta 5.228 306.495 5,34 4,99 IPS Negeri/Swasta 6.274 493.864 4,67 3,83 2000/2001

    Bahasa Negeri/Swasta 796 27.289 5,06 4,61 Sumber data Balitbang Diknas

    Rendahnya mutu pendidikan erat kaitannya dengan

    rendahnya kualitas guru. Dari segi kualifikasi, data Direktorat

    Tenaga Kependidikan tahun 2000 menunjukkan bahwa masih

    terdapat 69,19% guru TK, 72,82% guru SD, 32,14% guru

    SMP, 84,16% guru SMA dan 43% guru PLB belum memiliki

    kualifikasi formal yang dipersyaratkan. Sedangkan dari segi

    kompetensi, hasil uji kompetensi yang dilakukan terhadap

    sejumlah guru di DKI Jakarta mengidentifikasikan bahwa

    masih terdapat guru dengan kompetensi untuk mata pelajaran

    yang diajarkan di bawah kompetensi rata-rata siswa di daerah

    tersebut.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 19

    4. Analisis Lingkungan Internal (ALI), Analisis Lingkungan

    Eksternal (ALE) dan Asumsi-Asumsi.

    ALI mempertimbangkan kekuatan (strengths) dan kelemahan

    (weaknesses) di lingkungan internal organisasi yang meliputi:

    struktur organisasi, sistem organisasi, sumber daya alam

    (SDA), sumber daya manusia (SDM), biaya operasional dan

    faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap

    proses kinerja/misi organisasi yang sudah ada, maupun

    secara potensial dapat muncul di lingkungan internal

    organisasi.

    ALE memperhatikan tantangan (threats) dan peluang

    (opportunity) di lingkungan eksternal organisasi yang meliputi

    berbagai faktor, yang dikelompokkan dalam bidang ekonomi,

    teknologi, sosial, budaya, ekologi, politik dan keamanan.

    Salah satu cara menentukan strategi perencanaan dapat

    dilakukan dengan analisis SWOT untuk mengetahui posisi

    strategis PPPG Bahasa sehingga dapat ditentukan asumsi-

    asumsi terhadap program yang perlu mendapat prioritas.

    Dalam kaitan ini PPPG Bahasa mencatat tujuh butir asumsi

    organisasi sebagai berikut.

    a. Pemenuhan tenaga fungsional secara kuantitas dan kualitas serta peningkatan kualitas staf struktural melalui

    pendidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja PPPG

    Bahasa pada masa mendatang sesuai dengan visi dan misi

    yang diembannya.

    b. Penyusunan standar kompetensi tenaga kependidikan bahasa dan sosialisasi hasil diklat program bahasa akan

    meningkatkan fungsi PPPG Bahasa sehingga diminati

    masyarakat dan instansi lain di bidang pengembangan dan

    pembelajaran bahasa.

    c. Pemenuhan dan pemberdayaan fasilitas perpustakaan, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, multimedia

    dan sistem informasi teknologi dapat meningkatkan

    efektifitas diklat di PPPG Bahasa serta pengadaan

    kendaraan operasional.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 20

    d. Peningkatan dan penyempurnaan dokumen diklat secara sistematis akan meningkatkan pelayanan diklat di PPPG

    Bahasa

    e. Penataan, penambahan, dan perbaikan fasilitas/gedung akan meningkatkan pelayanan diklat sehingga dapat

    menarik minat masyarakat/instansi lain untuk

    melaksanakan diklat di PPPG Bahasa.

    f. Kejelasan status PPPG Bahasa di masa mendatang dan penyederhanaan birokrasi rekrutmen widyaiswara akan

    memberi peluang PPPG Bahasa untuk mengoptimalkan

    tugas pokok dan fungsinya.

    g. Pendirian lembaga pendirian bahasa yang berwawasan global dan pembentukan working station di daerah akan

    membantu upaya peningkatan mutu pendidikan yaitu

    tersedianya tenaga kependidikan bahasa yang kompeten.

    5. Analisis Strategik dan Pilihan

    Analisis strategik dan pilihan adalah pengkajian dengan

    metode evaluasi dan seleksi, asumsi-asumsi yang paling

    mempengaruhi dan berdampak terhadap berhasilnya

    pelaksanaan misi dan tercapainya visi serta sesuai dengan

    nilai untuk digunakan sebagai dasar perumusan strategik

    organisasi.

    Dengan pengkajian terhadap aspek-aspek administrasi,

    komponen Lima C (Core strategy, Consequence strategy,

    Customer strategy, Control strategy dan Culture strategy),

    teori Lima Disiplin The Fifth Discipline oleh Peter Senge,

    serta paradigma reformasi meliputi reinventing government,

    desentralisasi dan otonomi daerah serta perimbangan

    keuangan pusat dan daerah, diperoleh strategi pilihan yang

    dijadikan program prioritas PPPG Bahasa sebagai berikut:

    a. Perlu segera mengusulkan pemenuhan tenaga fungsional dan melakukan pendidikan untuk peningkatan kompetensi

    tenaga fungsional dan struktural serta penyediaan dana

    yang memadai.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 21

    b. Perlu menyusun dan mengembangkan tupoksi PPPG Bahasa dan mengusulkan penyederhanaan birokrasi

    rekrutmen widyaiswara kepada instansi yang berwenang.

    c. Perlu segera memenuhi kelengkapan fasilitas dan pemberdayaan perpustakaan, laboratorium bahasa,

    laboratorium komputer, multimedia dan sistem informasi

    teknologi untuk meningkatkan efektifitas diklat di PPPG

    Bahasa.

    d. Perlu ditata kembali tata letak (lay out), perbaikan infrastruktur, penambahan dan perbaikan fasilitas gedung

    untuk meningkatkan pelayanan diklat.

    e. Perlu disusun dokumen diklat untuk meningkatkan pelayanan diklat.

    f. Perlu disusun standardisasi tenaga kependidikan bahasa dan sosialisasi hasil diklat untuk mengurangi opini

    masyarakat yang kurang tepat terhadap keberadaan PPPG

    Bahasa.

    g. Perlu mendirikan lembaga pendidikan bahasa dan pusat kegiatan di daerah (Working Station) untuk mencapai

    sasaran diklat yang terbagi dalam program jangka

    pendek, menengah dan panjang.

    6. Menentukan tujuan organisasi, sasaran dan strategi.

    Berdasarkan hasil pengkajian, maka dapat ditentukan pula

    sasaran, strategi instansi dengan matrik yang dapat

    menggambarkan hubungan antara program, tujuan, sasaran

    dan strategi instansi (Lampiran 2).

    B. Strategi Pelaksanaan

    1. Perencanaan dari Bawah (Bottom Up Planning)

    Penyusunan rencana strategik ini melibatkan staf fungsional

    dan struktural di bawah koordinasi dan arahan Kepala Pusat.

    Hal ini dimaksudkan agar seluruh staf merasa bertanggung

    jawab dan berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatannya

    sehingga diharapkan akan mencapai hasil yang optimal.

    Adapun tahapan perencanaan tersebut sebagai berikut:

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 22

    Menetapkan TujuanMenentukan

    Situasi & KondisiPPPG Bahasa Saat ini

    MengembangkanSeperangkat Tindakan U

    J

    A

    N

    T

    U

    Gambar 1

    Tahapan Perencanaan Renstra

    Pada tahap 1, Pimpinan (Kepala Pusat) PPPG Bahasa

    bersama-sama Kepala Bidang Pelayanan Teknis, Widyaiswara

    dan staf PPPG Bahasa menentukan apa yang diinginkan dan

    dibutuhkan oleh PPPG Bahasa. Selanjutnya menentukan

    prioritas dan pemaparan secara tegas mengenai tujuan yang

    ingin dicapai. Hal ini dilakukan agar pemusatan sumber daya

    efektif.

    Pada tahap 2, kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis

    situasi dan kondisi PPPG Bahasa saat ini, sehingga dapat

    disusun suatu rencana yang mantap. Pada tahap ini juga

    dilakukan analisis terhadap sumber daya yang tersedia untuk

    mencapai sasaran.

    Pada tahap 3, kegiatan yang dilakukan adalah

    mengembangkan berbagai alternatif tindakan untuk mencapai

    sasaran yang diinginkan, mengevaluasi alternatif tindakan

    yang ada, dan memilih alternatif tindakan yang paling sesuai

    (atau setidak-tidaknya cukup sesuai) untuk mencapai sasaran.

    Ketiga tahap ini dilakukan dengan memperhatikan

    kecenderungan saat ini sehingga tujuan dapat tercapai secara

    optimal.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 23

    2. Sosialisasi Rencana Strategik

    Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara optimal dan

    mengurangi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi maka

    langkah selanjutnya yang perlu ditempuh adalah sosialisasi

    rencana strategis secara internal (seluruh staf PPPG Bahasa)

    dan eksternal (instansi terkait). Dengan adanya kegiatan ini

    diharapkan seluruh rencana yang telah disusun dapat berjalan

    lancar tanpa hambatan.

    3. Pengusulan/Pengajuan Anggaran Biaya

    Setelah renstra dibuat dan disosialisasikan kepada lingkungan

    internal dan eksternal, maka langkah selanjutnya adalah

    mengusulkan/mengajukan anggaran biaya kepada instansi

    yang terkait dalam hal ini adalah Ditjen Dikdasmen, Lembaga

    Asing, Biro Perencanaan, Bappenas dan Departemen

    Keuangan.

    4. Pelaksanaan Program

    Setelah anggaran biaya tersedia, maka konsekuensinya

    adalah melaksanakan program yang telah direncanakan sesuai

    dengan jadwal (time schedule) yang telah dibuat dengan

    mempertimbangkan dana yang tersedia.

    5. Pemantauan terhadap pelaksanaan

    Agar program yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai

    dengan yang diharapkan, maka kegiatan yang harus dilakukan

    adalah memantau secara terus menerus kegiatan ini. Tanpa

    adanya pemantauan sulit diketahui masalah-masalah apa

    yang masih terjadi. Pemantauan dilakukan terhadap seluruh

    aspek, khususnya hal-hal yang menyangkut program (critical

    success factor) PPPG Bahasa.

    6. Evaluasi Terhadap Keberhasilan Program

    Evaluasi terhadap keberhasilan program ini dilakukan secara

    menyeluruh terhadap seluruh komponen diklat (baik fisik

    maupun non fisik).

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 24

    Komponen fisik antara lain meliputi fasilitas gedung:

    perpustakaan, laboratorium bahasa, laboratorium komputer,

    multimedia (perangkat keras dan perangkat lunak), ruang

    belajar, ruang display, ruang konferensi dan dokumen diklat

    melalui sistem informasi manajemen (SIM).

    Sedangkan komponen non fisik antara lain meliputi:

    pemenuhan kebutuhan tenaga fungsional dan peningkatan

    kompetensi tenaga fungsional dan struktural.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 25

    TUPOKSI

    KebijakanUmum &

    Operasional TATA NILAI,SYSTEMTHINKING

    VISI & MISI

    EVALUASI

    ANALISIS

    STRENGTHWEAKNESS

    OPPORTUNITYTHREAD

    PROGRAMSTRATEGIS

    Strategi Pilihan(Critical Success Factor)

    IMPLEMENTASI- 1 Tahun- 5 Tahun- 10 Tahun

    Faktor ExternalPasar Kerja, Mitra, Standar Kompetensi, ISO

    Faktor InternalOrganisasi, Sumber Daya , Leadership

    Skenario Renstra PPPG Bahasa 2005-2009

    Gambar 2

    Skenario Renstra Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 2005-2009

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 26

    IV. PROGRAM STRATEGIS PPPG BAHASA TAHUN 2005

    2009

    Program strategis PPPG Bahasa tahun 2005 2009 disusun berdasarkan

    hasil analisis posisi untuk mencapai sasaran terhadap setiap isu utama

    dengan dimensi strategisnya. Penetapan prioritas dan tujuh Critical

    Success Factor (program) yang akan dicapai hingga tahun 2009

    merupakan penetapan kebijakan dasar mengingat keterbatasan-

    keterbatasan yang dimiliki, baik itu sumber daya manusia, dana maupun

    sumber daya lainnya dibandingkan dengan kebutuhan yang diharapkan.

    Memahami kondisi yang ada sekarang ini, PPPG Bahasa tetap optimis

    terhadap peluang eksternal yang akan diraih melalui pemberdayaan

    potensi-potensi internal yang ada untuk mencapai tujuan organisasi

    (jangka pendek, menengah dan panjang) sehingga diharapkan mampu

    memberikan ciri khas dan eksistensi PPPG Bahasa di masa

    mendatang sebagai Pusat Penjamin Mutu Pendidikan di bidang bahasa.

    Adapun tujuh Critical Success Factor (program) tersebut adalah:

    1. Program pemenuhan tenaga fungsional dan peningkatan kompetensi tenaga fungsional dan struktural serta

    penyediaan dana yang memadai.

    a. Analisis jumlah kebutuhan tenaga fungsional yang mencakup aspek relevansi terhadap perluasan tupoksi PPPG Bahasa,

    peran tenaga fungsional dalam upaya memenuhi keunggulan

    kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penetapan kriteria

    akademis calon tenaga fungsional (widyaiswara bahasa,

    laboran, pustakawan dan arsiparis). Hasil kajian diharapkan

    dapat memberikan rekomendasi yang signifikan untuk

    pemenuhan tenaga fungsional yang berkualitas.

    b. Peningkatan kompetensi tenaga fungsional dan struktural melalui diklat kompetensi/penjenjangan.

    Salah satu peranan pendidikan dalam pembangunan adalah

    mempersiapkan SDM yang dibutuhkan dan memiliki

    keunggulan kompetitif dalam pembangunan.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 27

    Peningkatan kompetensi SDM di era desentralisasi merupakan

    kebutuhan yang mendesak dan diharapkan memberikan

    dampak positif bagi peningkatan kinerja organisasi. Oleh

    karena itu perlu dilakukan inventarisasi terhadap kebutuhan

    dan spesialisasi keahlian/keterampilan, minat, dan penetapan

    kriteria yang dikemas dalam program peningkatan mutu SDM

    dan pengembangan karier pegawai yang akan ditempuh

    melalui:

    1) Pendidikan dan pelatihan;

    2) Kursus bahasa Inggris dalam bentuk In House Training (IHT) bagi seluruh pegawai agar dapat mengikuti program

    pendidikan jangka pendek (Short Course) atau jangka

    panjang (Master Program) di luar negeri dengan

    pembekalan kemampuan bahasa Inggris sesuai dengan

    standar yang ditetapkan yaitu skor TOEFL minimal 500

    (gambar 3);

    3) Kegiatan profesi lainnya yang menunjang peningkatan kemampuan pegawai baik struktural maupun fungsional.

    c. Rekrutmen tenaga berlatar belakang bahasa sebagai calon widyaiswara sebanyak 70 orang (tabel 2).

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 28

    IHT - CONVERSATION I(3 BULAN)

    IHT - CONVERSATION II(3 BULAN)

    Group TOEFL Non - IHT(3 BULAN)

    TES TOEFL

    IHT - TOEFL

    TES TOEFL

    SEAMEO-RELC SINGAPURA

    Rencana Short Course Ke SEAMEO-RELC Singapura 2005-2009

    Gambar 3

    RENCANA SHORT COURSE KE SEAMEO-RELC SINGAPURA 2005-2009

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 29

    Tabel 2

    PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PPPG BAHASA

    Kondisi Kualifikasi Pendidikan Yang Dibutuhkan Kurang/ Jenjang Pendidikan No Jabatan Profesional/ Kualifikasi Kebutuhan AdaLebih

    Spesifikasi S3 S2 S1 Dipl SMU SMK SLTP

    Jml Keterangan

    Pengembangan kurikulum 1 Kurikulum Teknologi Pendidikan 2 Teknologi Pendidikan 3 Pendidikan Anak Usia Dini 4 PLB 5 Bimbingan Konseling Sekolah Keahlian/Profesional Bidang Keahlian/ Spesialisasi 6 Bhs. Indonesia 14 7 7 S1 1. Akta/Non-Akta 7 Bhs. Inggris 14 9 5 S1 2. Toefl 370-390 8 Bhs. Jerman 8 4 4 S1 3. Bersedia Menandatangani 9 Bhs. Perancis 8 5 3 S1 Pernyataan Bermaterai 10 Bhs. Jepang 8 1 7 S1 11 Bhs. Arab 10 5 5 S1 12 Bhs. Mandarin 8 0 8 S1 13 Media Pendidikan 2 1 1 S1 14 Statistik 1 0 1 S1 15 16 17 18 19 20 21 22

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 30

    Kondisi Kualifikasi Pendidikan Yang Dibutuhkan Kurang/ Jenjang Pendidikan No Jabatan Profesional/ Kualifikasi Kebutuhan AdaLebih

    Spesifikasi S3 S2 S1 Dipl SMU SMK SLTP

    Jml Keterangan

    Perekayasa Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

    23 Penilaian dan Evaluasi Pendidikan 24 Teknologi Informasi Penelitian dan Pengembangan kurikulum

    25 Administrasi Pendidikan 26 Statistika 27 Manajemen Pendidikan 28 Teknologi Informatika Laboran/Bengkel/ Studio

    29 30 31 32 33 34 Pustakawan

    35 Pranata Komputer

    36 Arsiparis

    37 Pelaksana ( Satpam ) 10 6 4 SMU Sopir 2 1 1 SLTP Jumlah 85 39 46

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 31

    2. Program penyusunan dan pengembangan tupoksi PPPG Bahasa yang mengacu pada kebijakan hasil Re-Engineering

    dan pengusulan penyederhanaan birokrasi rekrutmen

    widyaiswara kepada instansi yang berwenang.

    a. Rasional

    1) Era desentralisasi menuntut perubahan orientasi tugas dan

    fungsi PPPG Bahasa yang telah dilaksanakan selama ini,

    untuk memberikan fasilitas model-model pelaksanaan

    pelayanan pendidikan terstandardisasi khususnya

    pembelajaran Bahasa dengan standar nasional kepada

    pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota).

    2) Sistem pembinaan SDM dan pelayanan pendidikan dalam

    era otonomi pendidikan, dituntut lebih bervariasi, yang

    meliputi : Fasilitas pendidikan dan pelayanan pendidikan

    untuk wilayah yang kinerjanya masih rendah, sedang dan

    tinggi.

    3) Dengan berdirinya Lembaga Diklat di provinsi dan

    kabupaten memerlukan SDM yang berkualitas dan

    program-program peningkatan mutu tenaga kependidikan

    yang relevan dengan kebutuhan daerah. Pemenuhan

    kebutuhan tersebut perlu diakomodasi oleh PPPG Bahasa,

    yaitu tersedianya tenaga Instruktur bidang bahasa yang

    mampu membina dan membimbing para guru di daerah

    secara profesional.

    4) Fungsi pengembangan diklat dan pembangunan konsep

    inovasi pendidikan dan pembelajaran bahasa belum

    optimal, sehingga perlu diperkuat.

    5) Untuk menjamin mutu dan pencapaian kompetensi serta

    sistem pengendalian hasil lulusan diklat (output and

    outcome), maka program diklat guru bahasa dilaksanakan

    secara berjenjang (tingkat dasar, lanjut, menengah dan

    tinggi) yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan

    Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan LPMP.

    6) Berkaitan dengan butir 5, maka perangkat sistem diklat

    berjenjang tersebut disiapkan dan distandardisasikan oleh

    PPPG Bahasa sedangkan dana penyelenggaraan diserahkan

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 32

    kepada pemerintah daerah dan LPMP (khususnya diklat

    tingkat dasar).

    b. Pengembangan Tupoksi PPPG Bahasa dilakukan untuk:

    1) Menyesuaikan strategi pengembangan dan pembinaan ke arah institusi penjamin mutu pendidikan sesuai dengan

    standar nasional dan internasional (ISO 9001:2000).

    2) Meningkatkan mutu tenaga kependidikan bahasa melalui diklat berjenjang berbasis kompetensi sesuai dengan

    kebutuhan.

    3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas sebagai suatu standar institusi yang berkelayakan menjalankan

    peran penjamin mutu pendidikan.

    4) Mengembangkan mekanisme kerja internal dan eksternal dalam mewujudkan standar mutu pendidikan nasional.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 33

    c. Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa

    1) Berdasarkan SK Mendiknas No. 0529/0/1990

    Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

    Kepala Pusat

    Bidang Pelayanan Teknis

    Sub Bagian Tata Usaha

    Seksi Publikasi

    dan Pelaporan

    Seksi Tata Laksana Penataran

    Tenaga Fungsional

    Seksi Program

    Penataran

    Gambar 4

    Struktur Organisasi PPPG Bahasa Sesuai SK Mendiknas No.0529/0/1990

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 34

    2) Pengembangan Tupoksi PPPG Bahasa berdasarkan SK Kepala PPPG No. 01a/C.11/KP/2004 tanggal 2 Januari 2004

    Kepala Pusat

    Subsi Data &

    Informasi

    Kepala Divisi Pengkajian & Pengembangan

    Subsi Pengkajian &

    Inovasi

    Subsi Pembelajaran

    (Materi, Metode, Evaluasi)

    Kepala Bidang Pelayanan Teknis

    Satgas Ev. Program & Laporan

    Satgas Laboratorium

    Kasi Publikasi & Pelaporan

    Satgas Media

    Komunikasi

    Kasi Tata Laksana

    Kasi Program Penataran

    Satgas Perencanaan & Program

    Satgas KALSatgas

    Layanan Diklat

    Satgas Perpustakaan

    Kasubbag Tata Usaha

    Satgas Rumah Tangga

    SatgasPerlengkapan

    & Media

    SatgasPerawatan

    & Perbaikan

    SatgasKepegawaian

    SatgasKeamanan

    SatgasPersuratan

    SatgasUnit Layanan

    Jasa

    SatgasKeuangan

    SatgasUnit Produksi

    Satgas Sekretariat Fungsional

    Struktur organisasi ini dikembangkan untuk menunjang peningkatan kinerja organisasi dan pegawai dalam upaya mencapai target sasaran di masa Re-Engineering.

    Gambar 5

    Struktur Organisasi Intern PPPG Bahasa Sesuai SK Kepala PPPG No. 01a/C.11/KP/2004 tanggal 2 Januari 2004

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 35

    d. Pengkajian Peningkatan Program Pembelajaran Bahasa melalui sekolah model.

    Program pembelajaran bahasa di sekolah hingga saat ini dinilai

    belum dapat memenuhi tuntutan masyarakat pengguna bahasa

    (demand driven) meskipun berbagai upaya telah dilakukan

    oleh pemerintah dan sekolah.

    Sebagai hasil kajian terhadap isu-isu pendidikan yang

    berkaitan dengan perbaikan program pembelajaran bahasa,

    PPPG Bahasa sejak tahun 2000 2003 telah mengembangkan

    program pembelajaran bahasa yang berorientasi pada

    penguasaan keterampilan berbahasa siswa sebagai modal

    keterampilan hidup (life skills) yang berstandar nasional dan

    internasional melalui Proyek Perintis (Pilot Project) Peningkatan

    Mutu Pembelajaran Bahasa di 316 sekolah tersebar di 30

    propinsi.

    Sekolah proyek perintis yang memiliki potensi untuk

    mengembangkan komunitas bahasa di daerahnya akan

    dijadikan sekolah model. Sampai dengan tahun 2009 akan

    dibentuk 140 sekolah model yang tersebar di 30 propinsi

    (Bahasa Inggris) dan 10 propinsi untuk bahasa asing lainnya.

    e. Tujuan yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan Sekolah

    Model Bahasa Inggris adalah :

    1) Menerapkan model pembelajaran bahasa yang

    berorientasi pada peningkatan kemampuan berkomunikasi

    (communication skill) sebagai tauladan bagi sekolah lain

    melalui benchmarking (taraan)

    2) Mengembangkan model pembelajaran bahasa yang

    menyenangkan (enjoyable learning);

    3) Mengembangkan lingkungan berbahasa (Indonesia dan

    asing) yang dipelajari di sekolah dan digunakan

    masyarakat;

    4) Meningkatkan kreativitas dan motivasi para guru/

    pengajar untuk melakukan inovasi pembelajaran bahasa

    dengan melibatkan siswa secara aktif, interaktif dan

    komunikatif;

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 36

    5) Memberikan iklim yang kondusif untuk memotivasi siswa

    berkomunikasi dalam bahasa yang dipelajarinya melalui

    kegiatan-kegiatan yang konstruktif;

    6) Memberdayakan sumber-sumber belajar yang ada di

    sekolah agar dapat membantu siswa meningkatkan

    keterampilan berkomunikasi;

    7) Meningkatkan manajemen sekolah yang mendukung

    pembelajaran bahasa, antara lain: program pembinaan

    guru, penghargaan bagi siswa berprestasi, penyediaan

    fasilitas belajar, menambah jam pelajaran bahasa pada

    kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya;

    8) Mengkaji dan memberikan kontribusi pemecahan masalah

    pembelajaran bahasa melalui pengembangan program

    pembelajaran di kelas, yaitu pemilihan metode dan alat

    bantu yang tepat serta penilaian pembelajaran secara

    komprehensif.

    Program sekolah model akan dievaluasi setiap dua kali tahun ajaran.

    f. Mengusulkan penyederhanaan birokrasi rekrutmen widyaiswara

    untuk memenuhi kebutuhan tenaga fungsional.

    Pada setiap lembaga pengembang diklat sebagaimana halnya

    PPPG Bahasa, tenaga fungsional (widyaiswara) memegang

    peranan strategis untuk menjamin keberhasilan program diklat

    yang dikembangkan dan kelangsungan lembaga itu sendiri.

    Berbagai upaya pengangkatan widyaiswara telah dilakukan,

    akan tetapi karena rumitnya birokrasi rekrutmen pengangkatan

    tersebut maka terjadi kesenjangan/kesulitan dalam

    pemenuhan kebutuhan widyaiswara. Oleh karena itu perlu

    diupayakan pengusulan penyerderhanaan birokrasi rekrutmen

    widyaiswara kepada instansi yang berwenang.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 37

    3. Program pemenuhan dan pemberdayaan fasilitas perpustakaan, laboratorium bahasa, multi media dan sistem

    informasi teknologi untuk meningkatkan efektivitas

    pembelajaran pada diklat PPPG Bahasa (perangkat keras dan

    lunak) serta pengadaan kendaraan operasional.

    a. Pemenuhan kelengkapan fasilitas perpustakaan Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan yang

    senantiasa menyajikan informasi berupa buku-buku dari

    berbagai disiplin ilmu yang terkini dan dibutuhkan oleh para

    peserta diklat. Penambahan koleksi buku dan fasilitas

    penunjang seperti komputer, rak buku, meja kursi baca yang

    nyaman, diharapkan mampu meningkatkan minat baca para

    pengunjung. Untuk pemenuhan kelengkapan tersebut perlu

    dilakukan penyusunan spesifikasi teknis dan analisa kebutuhan

    yang memadai untuk menjamin kualitas dan kuantitas

    pengadaannya.

    b. Pemenuhan kelengkapan laboratorium bahasa Pembelajaran bahasa melalui laboratorium bahasa yang ada

    saat ini dinilai konvensional dan perlu dimodifikasi dengan

    mengadakan peralatan laboratorium-bahasa multi media

    sehingga dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan

    berbicara para peserta diklat.

    c. Pemenuhan kelengkapan fasilitas multi media dan sistem informasi teknologi

    Upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa pada

    setiap kegiatan diklat dapat dilakukan dengan memanfaatkan

    teknologi secara tepat guna sesuai dengan tujuan yang akan

    dicapai.

    d. Pemenuhan kelengkapan laboratorium komputer Pembelajaran bahasa melalui komputer menjadi sangat populer

    karena selain menampilkan model pembelajaran secara audio

    visual juga memberikan manfaat dalam pengenalan teknologi

    Pada masa sekarang ini, kebutuhan terhadap fasilitas multi

    media tidak dapat dihindari mengingat keanekaragaman

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 38

    informasi yang dapat diperoleh/diserap oleh para peserta diklat

    untuk menambah wawasan pengetahuannya. Selain

    pemenuhan fasilitas perpustakaan, laboratorium bahasa dan

    multi media, perlu diupayakan strategi bagaimana

    mendayagunakan fasilitas tersebut untuk kepentingan diklat

    sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh para peserta diklat

    dan penatar. Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara

    lain adalah:

    a. Mengadakan program kunjungan perpustakaan dan pembelajaran di laboratorium bahasa dan laboratorium

    komputer pada setiap kegiatan diklat;

    b. Meningkatkan keterampilan widyaiswara/penatar untuk menggunakan teknologi tepat guna yang menunjang

    efektifitas pembelajaran;

    c. Memilih bahan ajar (software) yang bervariasi dan berkualitas;

    d. Melibatkan partisipasi aktif peserta diklat dalam memilih topik yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan

    perkembangan pembelajaran bahasa.

    e. Pemenuhan penambahan kendaraan operasional.

    Jumlah kendaraan operasional yang ada saat ini belum

    cukup menunjang kegiatan operasional yang semakin

    meningkat. Penambahan kendaraan operasional ini

    diharapkan dapat dimanfaatkan pula untuk menunjang

    kegiatan diklat selain kegiatan operasional.

    4. Program Penataan kembali lay out, perbaikan infrastruktur, penambahan dan perbaikan fasilitas/gedung untuk

    meningkatkan pelayanan diklat.

    a. Penataan kembali fasilitas sesuai dengan tata ruang bangunan gedung dan lingkungan.

    Pengembangan fasilitas fisik secara keseluruhan membentuk

    satu kesatuan master plan/lay out yang terpadu dan mampu

    memenuhi standar optimal fungsi bangunannya tanpa

    meninggalkan unsur estetika, kenyamanan, dan keselamatan

    bagi penggunanya. Penataan lay out fasilitas tersebut meliputi:

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 39

    1) bangunan gedung dan lingkungannya (taman) beserta jalan kampus (infrastruktur);

    2) ruang perpustakaan, ruang display, ruang rapat dan ruang konferensi dalam satu unit;

    3) ruang widyaiswara satu unit;

    4) asrama peserta dan penambahan kapasitas ruang tidurnya;

    5) ruang perawatan dan perbaikan (M & R) serta gudang;

    6) ruang laboratorium bahasa dan laboratorium komputer;

    7) ruang belajar (ruang teori), ruang praktek media;

    8) ruang pelayanan seperti koperasi, wartel, warnet, unit produksi, ruang konsultan dan SIM satu unit;

    9) sarana ibadah.

    b. Penambahan gedung yang mempertimbangkan struktur, daya dukung tanah dan lingkungannya serta memperbaiki jalan

    masuk kampus (infrastruktur).

    Ditinjau dari struktur dan daya dukung tanah, banyak terdapat

    lahan yang rawan terhadap bahaya erosi sehingga tidak dapat

    dimanfaatkan secara optimal untuk menambah bangunan

    gedung. Oleh karena itu, penetapan penambahan lokasi

    gedung dan rehabilitasi gedung yang ada dilakukan secara

    menyeluruh termasuk:

    1) Pembangunan ruang widyaiswara;

    2) Pembangunan ruang perpustakaan, ruang display dan ruang rapat berkapasitas 40 orang dalam satu unit yang

    representatif dan memenuhi standar kualitas;

    3) Rehabilitasi asrama peserta dengan menambah kapasitas ruang tidur;

    4) Pembangunan tempat ibadah dengan daya tampung 300 orang, kokoh dan aman serta nyaman bagi

    jamaahnya;

    5) Pemindahan satu unit water tower untuk memperluas jaringan air bersih;

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 40

    6) Rehabilitasi eks ruang perpustakaan menjadi dua ruang belajar yang representatif dan nyaman bagi peserta

    diklat.

    7) Perbaikan jalan masuk kampus;

    8) Pembangunan talud dan pagar;

    9) Pembangunan ruang perawatan dan perbaikan fasilitas (M & R) serta gudang;

    10) Pembangunan sistem pengolahan limbah dapur;

    11) Pembangunan sistem pengolahan sampah menjadi pupuk;

    12) Pemasangan sumur pompa sedalam 60m (sumber air baru);

    13) Penambahan daya listrik;

    14) Penyediaan lahan pembenihan tanaman hias;

    15) Perluasan tanah lingkungan sekitar untuk mendukung infra struktur.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 41

    Gambar 6

    Block Plan PPPG Bahasa

    Tanah milik penduduk yang sering terkena longsoran tanah, perlu dibebaskan

    Disepanjang kali Srengseng perlu dipasang talud

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 42

    Keterangan Gambar 6:

    1. A : Bangunan Asrama dan Ruang Kelas 2. B : Bangunan Tata Laksana 3. C : Bangunan Asrama 4. D : Bangunan Ruang Kelas 5. E : Bangunan Laboratorium Bahasa 6. F : Bangunan Asrama dan Ruang Kelas 7. G : Bangunan Laboratorium Bahasa 8. H : Bangunan Serba Guna dan Perpustakaan 9. I : Bangunan Asrama 10. J : Bangunan Asrama 11. K : Bangunan Asrama 12. L : Bangunan Asrama 13. M : Bangunan Mushola 14. N : Bangunan Dapur dan Ruang Makan 15. O : Bangunan Diesel Lama 16. P : Bangunan Satpam 17. Q : Gudang Beras 18. R&W : Bangunan Kantor 19. S : Bangunan Ruang Kelas 20. T : Rumah Petugas 21. U : Bangunan Asrama 22. V : Bangunan Tempat Cuci 23. X : Rumah Petugas Dapur 24. 1 : Rumah Dinas 1 25. 2 : Rumah Dinas 2 26. 3 : Rumah Dinas 3 27. 4 : Rumah Dinas 4 28. 5 : Rumah Dinas 5 29. 6 : Rumah Dinas 6 30. 7 : Rumah Dinas 7 31. 8 : Rumah Dinas 8

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 43

    5. Program penyusunan dokumen diklat untuk meningkatkan pelayanan diklat.

    Sejalan dengan salah satu misi pendidikan nasional yaitu

    meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga

    pendidikan sebagai pusat pemberdayaan ilmu pengetahuan,

    keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar

    nasional dan global, PPPG Bahasa telah berupaya meningkatkan

    mutu pelayanan untuk mendukung eksistensi kapasitas,

    profesionalisme dan akuntabilitas PPPG Bahasa pada era Re-

    Engineering dengan kemasan program penjamin mutu pendidikan

    dasar dan menengah yang lebih fleksibel, dinamis, kreatif, inovatif

    dan desentralistik. Produk yang telah dihasilkan diharapkan mampu

    memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat peneyelenggara

    pendidikan, pengamat bidang pendidikan khususnya bidang bahasa

    (bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Jepang, Perancis dan Arab).

    Adapun jenis produk yang tersedia sebanyak 142 dokumen berupa

    dokumen naskah akademik, standar kompetensi guru bahasa untuk

    diklat tingkat dasar, lanjut, menengah dan tinggi, perangkat tes,

    modul diklat tingkat dasar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

    serta Training Need Assesment (TNA).

    Sedangkan dokumen yang bersifat umum berupa Informasi Sistem

    Diklat Berjenjang Guru Bahasa Berbasis Kompetensi, Usulan

    Proposal Grant, Proposal Short Course, Usulan Restrukturisasi dan

    Refungsionalisasi PPPG dan Desain Evaluasi Dampak Diklat.

    Masing-masing dokumen disusun berdasarkan spesialisasi enam

    mata pelajaran bahasa pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan

    pencapaian kompetensi pada setiap jenjang diklat (dasar, lanjut,

    menengah dan tinggi). Untuk memenuhi tuntutan perubahan

    sistem pendidikan, sistem diklat berjenjang dikembangkan

    berdasarkan standar kualifikasi pendidik agar dapat melaksanakan

    tugas secara profesional sehingga mampu menghasilkan kompetensi

    tamatan yang diharapkan yaitu menguasai keterampilan berbahasa

    (lisan dan tulisan) sebagai bekal kecakapan hidup (life skill).

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 44

    Dokumen diklat yang tersedia:

    No. Mata Pelajaran Bahasa Jumlah Dokumen

    59

    39

    12

    12

    11

    9

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Inggris

    Bahasa Jerman

    Bahasa Perancis

    Bahasa Arab

    Umum

    142

    Selama 5 tahun ke depan PPPG Bahasa akan menambah 1000

    dokumen diklat dengan sasaran guru dan siswa untuk 6 mata

    pelajaran bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Perancis,

    Jepang dan Arab sesuai dengan kurikulum 2004.

    Bahan ajar di sekolah yang akan dikembangkan berupa:

    a. Buku penunjang/pelengkap bagi siswa; b. Lembar kerja siswa; c. Buku pegangan/petunjuk guru;

    6. Program penyusunan standardisasi tenaga kependidikan bahasa dan sosialisasi hasil diklat.

    a. Penyusunan standardisasi tenaga kependidikan bahasa. Untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang bermutu, perlu

    disusun standardisasi tenaga kependidikan bahasa pada

    jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, dan

    SMA/SMK).

    Penyusunan standardisasi tenaga kependidikan bahasa ini

    merupakan pedoman/rambu-rambu di dalam menyusun

    program diklat guru bahasa berbasis kompetensi (dasar,

    lanjut, menengah dan tinggi), berdasarkan Kepmenpan No.

    01/Kep/M.Pan/I/2001 (tabel 3) termasuk di dalamnya

    standardisasi materi dan sistem evaluasi yang dapat menjamin

    agar para guru dapat memenuhi standar mutu kompetensi

    yang telah ditetapkan.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 45

    b. Pensosialisasian hasil diklat 1). Sosialisasi hasil diklat ini meliputi inventarisasi hasil diklat

    PPPG Bahasa, pengkajian hasil diklat yang telah

    dilaksanakan, dan pengembangan program diklat yang

    lebih adaptif, fleksibel, desentralistik dan berorientasi pada

    pencapaian kompetensi guru bahasa melalui Sistem Diklat

    Berjenjang berbasis kompetensi (Competency Based

    Training).

    2). Penerbitan media cetak (leafleat, brosur, buletin) secara

    berkala.

    3). Melakukan rapat koordinasi dengan unsur pemerintah

    daerah dan LPMP dalam menyebarluaskan dokumen diklat

    dan bahan ajar di sekolah.

    c. Penilaian hasil diklat (evaluasi) Evaluasi diklat dilaksanakan berdasarkan sistem evaluasi yang

    komprehensif sesuai dengan penguasaan kompetensi pada

    setiap jenjang diklat dengan menggunakan standar penilaian

    institusional, nasional atau internasional yaitu Test of English

    for Foreign Language (TOEFL), Test of English for International

    Communication (TOEIC), Test of Arabic for Foreign Language

    (TOAFL), Diplome Elementraire de Langue Francaise (DELF),

    Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Noryoku Shiken,

    Zetifikat Deutsch (ZD).

    d. Merintis program bahasa Mandarin di sekolah

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 46

    Tabel 3 Pola Diklat Guru Bahasa

    Berdasarkan Kepmenpan No. 01/KEP/M.PAN/1/2001 tahun 2001

    No Pola Baru

    1 Diklat Tingkat Dasar 140 jam: 140 jam: 173 jam: 140 jam: 140 jam: 140 jam:5 14 hari efektif 5 14 hari efektif 5 18 hari efektif 5 14 hari efektif 5 14 hari efektif 5 14 hari efektif5 16 total hari diklat 5 16 total hari diklat 5 20 total hari diklat 5 16 total hari diklat 5 16 total hari diklat 5 16 total hari diklat

    2 Diklat Tingkat Lanjut 140 jam: 140 jam: 173 jam: 140 jam: 140 jam: 160 jam:5 14 hari efektif 5 14 hari efektif 5 18 hari efektif 5 14 hari efektif 5 14 hari efektif 5 16 hari efektif5 16 total hari diklat 5 16 total hari diklat 5 20 total hari diklat 5 16 total hari diklat 5 16 total hari diklat 5 18 total hari diklat

    3 Diklat Tingkat Menengah 180 jam: 180 jam: 173 jam: 180 jam: 140 jam: 173 jam:5 18 hari efektif 5 18 hari efektif 5 18 hari efektif 5 18 hari efektif 5 14 hari efektif 5 18 hari efektif5 21 total hari diklat 5 21 total hari diklat 5 20 total hari diklat 5 21 total hari diklat 5 16 total hari diklat 5 16 total hari diklat

    4 Diklat Tingkat Tinggi 160 jam: 160 jam: 173 jam: 160 jam: 100 jam: 160 jam:5 16 hari efektif 5 16 hari efektif 5 18 hari efektif 5 16 hari efektif 5 10 hari efektif 5 16 hari efektif5 18 total hari diklat 5 18 total hari diklat 5 20 total hari diklat 5 18 total hari diklat 5 12 total hari diklat 5 18 total hari diklat

    Bhs. Jepang Bhs. ArabBhs. Indonesia Bhs Inggris Bhs. Jerman Bhs. Perancis

    Catatan: Pada diklat tingkat menengah ada kunjungan kepada komunitas bahasa.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 47

    7. Program Pendirian Lembaga Pendidikan Bahasa dan

    pembentukan working station di daerah.

    Pendirian Lembaga Pendidikan Bahasa yang berwawasan global dan

    pembentukan working station di daerah menjadi pilihan yang

    strategis untuk memperkuat eksistensi PPPG Bahasa di masa

    mendatang mengingat masih banyaknya jumlah guru bahasa yang

    belum mengikuti diklat yaitu guru SD sebanyak 525.000 orang, guru

    SMP dan SMA sebanyak 122.000 orang. Peluang yang dapat diraih

    untuk mempercepat pencapaian target dan sasaran tersebut akan

    dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan diklat tingkat dasar dan lanjut mata pelajaran

    bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (Munlok) bagi 525.000

    orang guru SD dan 122.000 orang guru SMP dan SMA, melalui

    dana pemerintah daerah (tabel 4).

    b. Memperkuat kerjasama dengan instansi internasional (RELC-SEAMEO, SCAC, Goethe Institute, Japan foundation, LIPIA) dan

    instansi terkait lainnya untuk mendukung pendirian lembaga

    pendidikan bahasa seperti penyediaan tenaga penutur asli,

    pengembangan bahan ajar siswa dan guru, penyelenggaraan tes

    berstandar nasional dan internasional serta program pembinaan

    profesi guru bahasa (seperti kursus intensif, beasiswa ke luar

    negeri).

    c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di lingkungan Depdiknas (pusat dan daerah) untuk membentuk Pusat

    Kegiatan (Working Station) yaitu :

    1. Balai Bahasa = 17 lokasi (17 provinsi) 2. LPMP = 30 lokasi (30 provinsi) 3. BLPT = 9 lokasi (9 provinsi) 4. Sekolah model = 140 sekolah (30 provinsi) 5. MGMP, IGBJI = 30 lokasi (30 provinsi) 6. PPPG = 11 lokasi 7. Local Education Centre (LEC) = 12 lokasi

    d. Memberdayakan Pusat Kegiatan (Working Station) melalui dana Pemda setempat, organisasi profesi, pemerintah pusat (PPPG

    Bahasa dan Direktorat) dan dukungan dana lain yang tidak

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 48

    mengikat dalam pelaksanaan diklat guru bahasa tingkat dasar

    dan lanjut (tabel 5).

    e. Memberdayakan/memanfaatkan instruktur yang telah ada pada kegiatan profesi di Pusat Kegiatan.

    f. Menyediakan tenaga instruktur guru bahasa berbasis di tingkat kabupaten/kota (416 kabupaten/kota).

    Selain sasaran yang telah ditetapkan di dalam program jangka pendek,

    jangka menengah, dan jangka panjang, juga disepakati mengenai

    peran/posisi PPPG dimasa depan (Rekomendasi Re-Engineering PPPG

    tanggal 5 Januari 2004) sebagai berikut:

    1. Lembaga Think Thank Ditjen Dikdasmen, dalam arti meracik, meramu, menjabarkan, dan mengembangkan;

    2. Melaksanakan kebijakan umum Ditjen Dikdasmen, dan kebijakan teknis direktorat di lingkungan Dikdasmen;

    3. Menjadi lembaga penjamin mutu pendidikan nasional; 4. Penyelenggara diklat TOT Multi Skills Services (MSS) untuk instruktur

    (melalui seleksi sampai dengan sertifikasi);

    5. Penyelenggara in-service training untuk kepentingan khusus (formal education for special purpose)

    6. Pengembang strategic bussiness unit atau income generating unit untuk menunjang kegiatan lembaga.

    PPPG Bahasa menetapkan sasaran yang bersifat insidental karena

    kebutuhan yang mendesak untuk mendukung kebijakan teknis direktorat

    di lingkungan Ditjen Dikdasmen, antara lain:

    1. Curriculum and Materials Design; 2. Language Teaching Methodology; 3. Language Testing and Assesment; 4. Qualitative and Quantitative Research.

    Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan SEAMEO-RELC

    Singapura, sedangkan yang berhubungan dengan:

    1. School Management and Standardization Development; 2. Training of the Trainers, Dikembangkan sendiri oleh PPPG Bahasa bersama Direktorat-Direktorat

    di lingkungan Ditjen Dikdasmen.

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 49

    Tabel 4

    Proyeksi Kebutuhan Diklat Kompetensi Guru Bahasa 2005-2014 (10 tahun)

    10 Tahun No. Jenjang Pendidikan Kompetensi Diklat Jumlah 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    1 Guru SD Dasar 525,000 orang 52,500 52,500 52,500 52,500 52,500 52,500 52,500 52,500 52,500 52,500 Lanjutan Menengah 10 org x 416 370 370 370 370 370 370 370 400 400 459 (Instruktur) Kab/Kota = 4160 org - 311 instruktur tersedia = 3.849 org Dana disediakan oleh Pemda Kabupaten/Kota

    2 Guru SLTP Dasar 122,000 orang 12,200 12,200 12,200 12,200 12,200 12,200 12,200 12,200 12,200 12,200 SMU SMK Lanjut Menengah B. Indonesia dan 350 350 350 350 350 350 350 350 350 387 (Instruktur) B. Inggris 5 x 2 org x 416 Kab/Kota =4.160 org -623 orang Instruktur tersedia = 3.537 orang

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 50

    10 Tahun No. Jenjang Pendidikan Kompetensi Diklat Jumlah 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Menengah B. Jerman, Jepang, 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 (Instruktur) Perancis, Arab: 4 mata pelajaran x 6 org x 30 propinsi = 720 orang Dana Disediakan oleh Pemerintah Pusat

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 51

    Tabel 5

    Proyeksi Kebutuhan Pusat Kegiatan (Working Station) PPPG Bahasa

    NO

    Lokasi Jumlah Mata Pelajaran

    1.

    2.

    3.

    4.

    LPMP di tiap Propinsi Sanggar MGMP dan Sekolah Model serta IGBJI Local Educational Center (LEC) BALAI BAHASA (PUSAT BAHASA)

    30 LPMP di 30 Propinsi a. Bahasa Perancis

    5 Propinsi - Jawa tengah - Jawa Timur - Sumatera Utara - Sulawesi Utara - DKI Jakarta

    b. Bahasa Arab 3 Propinsi - Sulawesi Selatan - Jawa Barat - Jawa Timur

    c. Bahasa Jerman 5 Propinsi

    - Jawa Timur - Bali - D.I Yogyakarta - Sumatera Utara - Jawa Barat

    d. Bahasa Jepang 3 Propinsi

    - Jawa Timur - Bali - Sulawesi Utara

    Sekolah Model 12 Lokasi:

    - Lampung = 3 Lokasi - Jawa Barat = 4 Lokasi - Jawa Timur = 2 Lokasi - Kalsel = 1 Lokasi - Sulsel = 2 Lokasi

    17 Balai Bahasa: - Bandung - Semarang - Surabaya - D.I Yogyakarta

    Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Bahasa Perancis, Jerman, Jepang, dan Arab Bahasa Inggris = 90 Sekolah Bahasa Indonesia = 10

    Sekolah Bahasa Perancis = 10

    Sekolah Bahasa Jerman = 10 Sekolah Bahasa Jepang = 10 Sekolah Bahasa Arab = 10 Sekolah Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 52

    NO

    Lokasi Jumlah Mata Pelajaran

    5.

    6.

    Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) PPPG

    - Denpasar - Nanggroe Aceh D - Medan - Pekanbaru - Padang - Palembang - Banjarmasin - Palangkaraya - Makassar - Palu - Manado - Jayapura - Pontianak

    - Jakarta - Bandung - Semarang - Yogyakarta - Surabaya - Medan - Palembang - Makassar - Padang

    11 PPPG

    - PPPG Teknologi = 3 Lokasi - PPPG IPA - PPPG IPS - PPPG Matematik - PPPG Kejuruan - PPPG Kesenian - PPPG Keguruan - PPPG Pertanian - PPPG Tertulis

    Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris 6 Bahasa

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 53

    V. POKOK-POKOK KEGIATAN PPPG BAHASA

    1. Pengusulan pemenuhan tenaga fungsional dan melakukan pendidikan untuk peningkatan kompetensi tenaga fungsional dan struktural

    melalui instansi terkait dan penyediaan dana yang memadai.

    a. Memenuhi kebutuhan 70 orang tenaga fungsional (widyaiswara) yang berkualitas;

    b. Melaksanakan diklat tenaga fungsional (widyaiswara) sebanyak 30 orang setiap tahun;

    c. Mendidik tenaga fungsional widyaiswara berkualifikasi S-3 sebanyak lima orang setiap tahun;

    d. Mendidik 23 orang tenaga struktural berkualifikasi S-1 dan S-2; e. Melatih lima orang tenaga struktural pada diklat kepemimpinan

    setiap tahun;

    f. Melatih 10 orang tenaga struktural pada diklat kompetensi; g. Melaksanakan kursus bahasa Inggris (IHT) dan kursus

    keterampilan lainnya (spesialisasi).

    2. Penyusunan dan pengembangan Tupoksi PPPG Bahasa, mengusulkan penyederhanaan birokrasi rekrutmen widyaiswara kepada instansi

    yang berwenang.

    a. Mengkaji dan menyusun tupoksi PPPG Bahasa (dua naskah); b. Menyusun program sekolah model pembelajaran bahasa

    Indonesia, Inggris, Jerman, Jepang, Perancis dan Arab sebanyak

    6 naskah;

    c. Menyusun silabus untuk pembuatan bahan ajar siswa (enam bahasa) sembilan naskah;

    d. Melaksanakan program sekolah model pada 140 sekolah; e. Melakukan supervisi dan evaluasi sekolah model di 140 sekolah; f. Menyusun lomba kreativitas siswa dan guru bidang bahasa dua

    kali setahun;

    g. Pengadaan 3 orang konsultan; h. Penyelenggaraan diklat berstandar ISO 9001:2000; i. Penyelenggaraan pendidikan formal aplikatif bertaraf

    internasional (joint program) melalui program pembelajaran

    jarak jauh;

    j. Pemberian layanan advokasi dan manajemen di bidang pendidikan bahasa;

  • Rencana Strategik PPPG Bahasa Tahun 2005-2009

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Bahasa 54

    k. Menyusun bahan usulan penyederhanaan birokrasi rekrutmen widyaiswara kepada instansi yang berwenang (satu naskah);

    3. Pemenuhan kelengkapan fasilitas operasional, perpustakaan, laboratorium bahasa dan multi media.

    a. Mengadakan kelengkapan fasilitas perpustakaan satu unit terdiri atas:

    1) Komputer; 2) Rak buku; 3) Meja kursi baca; 4) Penambahan koleksi buku.

    b. Mengadakan/memperbaiki kelengkapan fasilitas laboratorium bahasa sebanyak empat unit;

    c. Mengadakan/memperbaiki kelengkapan fasilitas multi media (tiga set) terdiri atas;

    1) VCD; 2) LCD; 3) Lap top; 4) Kamera digital; 5) Kamera video; 6) Tape recorder; 7) Wireless sound system; 8) Desk presenter; 9) OHP; 10) Slide proyektor; 11) Internet/LAN; 12) Papan flip chart; 13) Papan tempel; 14) Website.

    d. Pemberdayaan fasilitas perpustakaan, laboratorium bahasa,

    laboratorium komputer, multimedia dan sistem informasi

    teknologi:

    1) Membuat inventarisasi