31
REVITALISASI SASTRA DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

REVITALISASI SASTRA DAERAH

KABUPATEN BANYUASIN

Page 2: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Irwan P. Ratu Bangsawan

REVITALISASI SASTRA DAERAHKABUPATEN BANYUASIN

Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata

Kabupaten Banyuasin

2018

Page 3: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Isi Buku

Isi Buku....................................................................... vSambutan Kepala Dinas ........................................... vii Prakata ........................................................................ ix1. Revitalisasi Sastra Daerah .................................. 12. Sastra Tutur dan Bahasa Daerah ....................... 53. Sastra Banyuasin dan Bahasa Daerah............... 74. Keunikan Sastra Daerah ..................................... 95. Fungsi Cerita Rakyat Bagi Masyarakat ............ 116. Dongeng dan Imajinasi Anak ............................ 167. Tips Mendongeng................................................ 208. Pendokumentasian Folklor Banyuasin............. 229. Seni Pantun yang Memprihatinkan.................. 24Lampiran .................................................................... 26

Hak Cipta © Irwan P. Ratu Bangsawan, 2018

Dilindungi oleh Undang-undang

Penanggung Jawab : Drs. H.M. Yusuf, M.Si. (Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin)

Pengarah : Raden Gunawan, S.Sos. (Kabid Kebudayaan)

Editor : Raden Gunawan, S.Sos Penulis : Irwan P. Ratu Bangsawan, M.Pd.Desain Sampul : Joko MartonoDistribusi : Erna Noviana, Armadi, Erwin PhayanaCetakan Pertama : 2018ISBN : 978-602-71721-4-2

Alamat Penerbit:Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten BanyuasinKompleks Pemkab Banyuasin Jalan Sekojo No 23-24Pangkalan Balai, Banyuasin 30753 Sumatera Selatan - IndonesiaTelp/Faks: 0711-7690010Pos-El: [email protected]: http://disdikporapar.banyuasinkab.go.id

v

Page 4: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

SAMBUTAN KEPALA DINAS

Perkembangan sastra daerah di Kabupaten Banyuasin saat ini ibarat ”kerakap tumbuh di batu”. Semuanya serba sulit. Padahal, sastra daerah seperti sastra tutur ande-ande panjang, seniman yang masih bisa mementaskannya jumlahnya sudah sangat terbatas. Oleh sebab i tu , upaya rev i ta l i sas i , dokumentasi, dan publikasi sastra daerah, baik yang lisan maupun yang tertulis, sudah tidak dapat ditunda-tunda lagi. Semua pemangku kepentingan wajib saling membahu untuk menggiatkan kembali sastra daerah sebagai warisan lokal yang berisi pandangan-pandangan dan kearifan para leluhur kita.

Sambutan Kepala Dinas

vii

Page 5: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

PRAKATA

Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat di halaman Senggang koran Harian Banyuasin.

Harus diakui bahwa sastra daerah, terutama sastra daerah Banyuasin, saat ini dalam kondisi yang memerlukan perhatian semua pihak. Kemajuan teknologi dan pesatnya kemajuan di semua lini kehidupan menyebabkan sastra daerah seperti kehilangan daya pikatnya. Tentu, hal tersebut tidak dapat dibiarkan. Kumpuan esai ini mencoba untuk menggugah kita semua untuk mencintai kembali s a s t r a d a e r a h d a n m e n g g i a t k a n k e g i a t a n berkesusastraan daerah di lingkungan kita, terutama di sekolah-sekolah. Pada bagian akhir buku ini kami lampirkan beberapa contoh sastra daerah Banyuasin,

Buku ini merupakan kumpulan esai yang ditulis oleh Saudara Irwan P. Ratu Bangsawan di koran Harian Banyuasin. Kami memandang penting untuk membukukan esai-esai tersebut sebab dapat menjadi langkah awal bagi kita semua untuk terus membina dan mengembangkan sastra daerah dan kebudayaan lokal lainnya di Bumi Sedulang Setudung ini.

Selamat membaca!Wassalam.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda,Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin

Drs. H.M. Yusuf , M.Si.NIP 19650608 199303 1 006

Sambutan Kepala Dinas Prakata

ixviii

Page 6: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

1. REVITALISASI SASTRA DAERAH

Saat ini sastra daerah seperti sastra tutur ande-ande panjang di Banyuasin sudah sangat jarang ditampilkan. Ande-ande Panjang adalah seni bercerita di mana sang penutur bercerita dengan menggunakan syair sambil duduk di atas panggung. Cabang seni tradisional khas Banyuasin ini dapat dikatakan sudah hampir punah. Sebagai contoh, di Kota Pangkalanbalai, yang masih bisa mementaskan ande-ande panjang adalah Saudara Affanul Z. Khair. Semakin ters ingkirnya sas t ra tutur sebenarnya bukan hanya dialami ande-ande panjang saja, melainkan hampir di semua cabang sastra tutur lainnya, seperti syair dan pantun, yang ada di Sumatera Selatan. Bermacam-macam sastra tutur

seperti ande-ande panjang, syair, dan cerita rakyat yang ditulis dalam Bahasa Melayu dialek Banyuasin.

Akhirnya, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin yang telah bersedia menerbitkan buku ini. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada istri penulis Istiqomah, M.Pd. dan ananda Muhammad Iqbal Ratu Bangsawan yang senantiasa mendukung aktivitas menulis penulis. Semoga buku ini dapat memberi kontribusi bagi perkembangan dunia sastra daerah di Kabupaten Banyuasin.

Salam takzim

Irwan P. Ratu Bangsawan

Prakata Revitalisasi Sastra Daerah

1x

Page 7: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Secara leksikon, revitalisasi sastra daerah bermakna menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai kegiatan kesenian sastra daerah.

Revitalisasi tidak hanya menyangkut dipentaskannya kembali sastra daerah dalam berbagai festival, tetapi juga harus menyentuh aspek bagaimana mengemas kembali sastra tersebut dalam format yang lebih atraktif sehingga layak untuk bersaing dengan berbagai budaya pop yang saat ini sudah sangat menggurita.

Seperti kata pepatah, sastra daerah saat ini ”ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup enggan mati tak mau”. Geliat sastra daerah yang semakin menyuram bukan tak mungkin suatu saat ia benar-benar mati dan tinggal cerita indah saja untuk dikenang. Sudah mulai berkurangnya orang yang bisa bersastra daerah juga bisa menjadi lampu kuning bagi kelangsungan hidup sastra daerah ini. Para pelakunya rata-rata sudah berusia di atas 50 tahun dan mereka tidak memiliki kader yang akan menggantikan mereka kelak.

Masyarakat, terutama kaum muda, harus dikenalkan kembali dengan khasanah kesenian tradisional semacam sastra tutur ande-ande panjang di atas. Dalam berbagai kegiatan pribadi maupun publik, sastra daerah sudah harus kembali ditampilkan, walaupun mungkin untuk tahap awal hanya merupakan selingan. Dengan berbagai

yang masih ada di Sumatera Selatan itu, antara lain Njang Panjang dan Bujang Jelihim (Ogan Komering Ulu), Jelihiman (Ogan Ilir), Senjang (Musi Banyuasin dan Banyuasin), Geguritan, Betadur, dan Tangis Ayam (Lahat), serta Nyanyian Panjang dan Bujang Jemaran (Ogan Komering Ilir). Pengamat sastra dari Universitas Sriwijaya Latifah Ratnawati, mengungkapkan bahwa saat ini guru-guru sekolah sudah jarang yang memahami tradisi sastra lisan (tutur), seperti pitutur Bujang Jelihim, pertunjukan cerita Putri Dayang Merindu, dan dongeng Putri Pinang Masak. Dari survei yang pernah dilakukan, hanya 40 persen dari sekitar 100 guru SD di Sumatera Selatan yang mengetahui nama-nama sastra tradisi itu. Padahal, karya-karya itu telah hidup di masyarakat Sumatera Selatan sejak ratusan tahun silam. Jika kekayaan tradisi itu benar-benar punah, masyarakat Sumatera Selatan akan kehilangan akar budaya yang membentuk karakternya. Nilai-nilai yang terkandung dalam sastra tutur dapat digunakan untuk menularkan kearifan lokal kepada generasi muda.

Revitalisasi Sekarang Juga Terpuruknya sastra daerah mau tidak mau harus segera mendapat perhatian dari semua pihak, seperti para seniman, pemerintah daerah, dan Dewan Kesenian. Sastra daerah harus segera direvitalisasi.

Revitalisasi Sastra DaerahRevitalisasi Sastra Daerah

32

Page 8: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

2. SASTRA TUTUR DAN BAHASA DAERAH

Di tahun 1970-an hingga awal 1980-an, penulis biasa berbicara dalam Bahasa Melayu dialek Lalang. Ketika itu, penduduk Desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Banyuasin sebagian menggunakan bahasa lokal Melayu dialek Lalang dan sebagian menggunakan Bahasa Jawa. Bahasa Jawa dipakai oleh masyarakat keturunan Jawa yang memang banyak di sana. Namun, saat ini penulis turut menyaksikan berangsur-angsur punahnya Bahasa Melayu dialek Lalang tersebut. Penyebabnya adalah migrasi penduduk dari berbagai daerah yang menyebabkan perlunya lingua franca (bahasa penghubung) baru. Pilihan lingua franca jatuh pada Bahasa Melayu dialek Palembang. Akibatnya bisa ditebak, Bahasa Melayu dialek Lalang menjadi tersingkir dan bukan mustahil

modikasi dan pelatihan yang memadai, sastra daerah masih bisa berharap untuk eksis di tengah masyarakat. Masyarakat sesungguhnya masih memiliki memori tentang masa lalu mereka. Namun, karena kesibukan dan perubahan zaman, masyarakat menjadi abai dengan warisan leluhur yang sesungguhnya memiliki begitu banyak ajaran moral dan tuntunan kehidupan. Dekadensi moral seperti saat ini, salah satunya disebabkan karena masyarakat sudah ”kehilangan” nilai-nilai moral yang harus mereka anut. Sastra daerah Banyuasin yang berbasis budaya Melayu Islam, dapat merupakan penawar dahaga di tengah lautan kehidupan yang semakin gersang seperti saat ini ☼

Revitalisasi Sastra Daerah Sastra Tutur dan Bahasa Daerah

54

Page 9: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

3. SASTRA BANYUASIN DAN BAHASA DAERAH

Sastra yang ditulis dalam Bahasa Melayu Banyuasin hingga saat ini dapat dikatakan belum ada yang dipublikasikan. Akibatnya, kita kesulitan untuk mendokumentasikan perkembangan sastra daerah Banyuasin. Tidak terdeteksinya perkembangan tersebut tentu saja merupakan kerugian tersendiri bagi kita sebab sastra daerah merupakan salah satu bentuk kearifan lokal dari suatu daerah dalam bentuk bahasa. Kemunduran sastra daerah merupakan salah satu bentuk kemunduran bahasa daerah juga.

Secara genealogis , sastra Banyuasin merupakan rumpun sastra Melayu Islam. Di Banyuasin, sastra daerah yang pernah berkembang adalah teater rakyat Dul Muluk. Dalam Dul Muluk, syiar Islam sangat kental sebab biasanya hanya

di waktu mendatang, dialek tersebut akan benar-benar punah. Sastra tutur merupakan media yang tepat untuk melestarikan bahasa daerah maupun dialeknya sebab sastra tutur merupakan sastra tradisional yang menggunakan media bahasa daerah. Upaya merevitalisasi sastra tutur juga dapat diartikan sebagai upaya untuk melestarikan penggunaan bahasa daerah ataupun dialeknya dalam masyarakat.Revitalisasi sastra tutur saat ini sudah merupakan keharusan yang tak dapat ditunda-tunda lagi. Pemerintah dan masyarakat harus saling membahu untuk melestarikan sastra tutur dan juga bahasa daerah ☼

Sastra Tutur dan Bahasa Daerah Sastra Banyuasin dan Bahasa Daerah

76

Page 10: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

4. KEUNIKAN SASTRA DAERAH

Upaya untuk melestarikan sastra daerah, yaitu sastra yang berbahasa daerah di Banyuasin masih ibarat ”jauh panggang dari api”. Sastra daerah belum dapat berkembang di rahim ibu kandungnya sendiri. Kalaupun ada, baru berupa cerita-cerita rakyat yang telah ditulis ulang dalam Bahasa Indonesia dan bukan dalam bahasa Melayu Banyuasin.

Menurut Mulawati (2009), sastra daerah baik lisan maupun tulisan merupakan kekayaan budaya daerah yang kelestariannya ditentukan oleh pendukung budaya daerah yang bersangkutan. Sastra daerah menyimpan nilai-nilai kedaerahan dan akan memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi perkembangan sastra di daerah dan Indonesia pada umumnya. Masalah yang ada saat ini adalah

ditampilkan dalam acara-acara yang sangat sakral semacam acara khitanan. Pantun dan seloka Melayu mengalir deras dalam pentas Dul Muluk. Menurut sejarahnya Dul Muluk merupakan sastra tutur yang dibacakan Ahmad Bakar atau akrab dipanggil Wan Bakar, warga keturunan Arab.

Selain Dul Muluk, sastra daerah lain yang pernah berkembang di Banyuasin adalah ande-ande panjang, syair, pantun, serta dongeng dan cerita rakyat (contoh terlampir).

Walaupun seperti menegakkan benang basah, sastra daerah Banyuasin harus sudah mulai diperhatikan. Sekolah-sekolah sudah harus mengajarkan Bahasa Melayu Banyuasin dalam kurikulum muatan lokal mereka. Selain itu, perlu juga diajarkan kembali huruf arab pegon (arab jawi atau arab gundul).

Penguasaan bahasa daerah yang baik akan sangat membantu dalam produksi sastra daerah. Sebaliknya, perkembangan sastra daerah akan sangat menunjang tetap terpeliharanya bahasa daerah dalam warisan lokal kita. Kita tentu tidak ingin bahasa daerah kita akan punah pada suatu hari nanti ☼

Sastra Banyuasin dan Bahasa Daerah Keunikan Sastra Daerah

98

Page 11: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

5. FUNGSI CERITA RAKYAT BAGI MASYARAKAT

Cerita rakyat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan budaya suatu komunitas. Hampir dapat dipastikan bahwa tak ada satu pun komunitas yang tidak memiliki cerita rakyat, baik yang berupa legenda, mitos, atau pun sekedar dongeng belaka. Bila digali secara mendalam, cerita rakyat akan semakin memperkaya khasanah budaya dan sejarah peradaban suatu bangsa. Pada umumnya cerita rakyat menceritakan asal-usul suatu masyarakat beserta nilai-nilai budaya yang mereka anut. Di Kabupaten Banyuasin, cerita rakyat seperti Si Tampok Pinang, Burong Kuau, dan Putri Biyuku dikenal masyarakat. Cerita rakyat masih sering dinikmati oleh warga masyarakat karena

kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah terhadap sastra daerah. Sastra daerah telah berada diambang kepunahan karena hanya segelintir orang yang punya kepedulian terhadapnya.

Pada umumnya masyarakat kita belum menyadari nilai pendidikan yang dapat diperoleh dari sastra daerah. Kenyataan ini adalah pertanda semakin terpinggirkannya sastra daerah yang ada di Banyuasin. Padahal, sastra daerah sangat unik sebab dengan sastra daerah kita dapat mengetahui asal-usul suatu daerah dengan berbagai kearifan yang dicurahkan lewat berbagai mitos, legenda, dongeng, dan riwayat termasuk di dalamnya permainan rakyat dan nyanyian sakral ☼

Keunikan Sastra Daerah Fungsi Cerita Rakyat Bagi Masyarakat

1110

Page 12: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

dapat mempertahankan kelestarian hidupnya.Perubahan versi sering pula terjadi bila cerita

rakyat i tu menyebar ke daerah la in yang masyarakatnya memiliki lingkungan budaya yang berbeda. Dengan perubahan versi itu, cerita rakyat yang menyebar tadi seolah-olah mengalami revisi.

Unsur-unsur yang tidak sesuai dengan pola kebudayaan dari masyarakat yang menerima cerita rakyat itu ditanggalkan, sedangkan unsur-unsur yang bersesuaian pola kebudayaan diserap dan dipadukan, sehingga pada akhirnya cerita rakyat tersebut tidak lagi dirasakan sebagai sesuatu yang datang dari luar, melainkan telah dirasakan sebagai miliknya sendiri.

D a l a m h a l i n i u n s u r h i b u r a n y a n g terkandung dalam cerita rakyat versi baru tersebut makin dapat dirasakan secara akrab. Unsur hiburan cerita rakyat dapat pula terlihat pada saat apa cerita rakyat itu dituturkan. Biasanya penuturan cerita rakyat memilih waktu-waktu senggang, seperti pada malam hari sesudah orang bekerja berat atau sibuk dengan berbagai tugasnya di siang hari. Lebih-lebih di kalangan anak-anak, khususnya di daerah pedalaman yang belum memiliki penerangan listrik, bagi mereka penuturan cerita rakyat sangatlah mengasyikkan. Pada malam hari tak ada tempat bermain di luar rumah karena tidak ada listrik sehingga sangat gelap, jadi bila ada orang tua yang

dapat dijadikan sebagai contoh dan pelipur lara, serta bersifat jenaka. Oleh karena itu, cerita rakyat biasanya mengandung ajaran budi pekerti atau pendidikan moral dan hiburan bagi masyarakat. Menurut Izy Prasetya bila mempelajari dengan seksama, ternyata cerita rakyat yang hidup di kalangan masyarakat itu memiliki fungsi bermacam-macam. Setidaknya cerita rakyat memiliki tiga fungsi, yaitu 1) fungsi hiburan, 2) fungsi pendidikan, dan 3) fungsi penggalang kesetiakawanan sosial.

Cerita rakyat jelas merupakan suatu bentuk hiburan. Dengan mendengarkan cerita rakyat sepeti dongeng, mite atau legenda, kita seakan-akan diajak berkelana ke alam lain yang tidak kita jumpai dalam pengalaman hidup sehari-hari. Para penuturnya pun s e r i n g m e m p u n y a i k e c e n d e r u n g a n u n t u k mengembangkan cerita yang pernah didengarnya dengan jalan menuturkan fantasinya sendiri. Dengan demikian cerita itu pada satu pihak menyebar secara luas di kalangan masyarakat dalam bentuk dan isi yang relatif tetap karena kuatnya si penutur pada tradisi, tetapi pada lain pihak juga banyak mengalami perubahan, karena hasratnya untuk menyalurkan angan-angannya serta citarasanya sendiri. Dengan gaya penuturan sendiri pula. Hal yang terakhir inilah yang menjadi salah satu sebab lahirnya versi-versi baru dari cerita rakyat. Dan justru perubahan dari para penutur yang kemudian itulah cerita rakyat

Fungsi Cerita Rakyat Bagi MasyarakatFungsi Cerita Rakyat Bagi Masyarakat

1312

Page 13: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

terdapat larangan dan pantangan yang perlu dihindari. Cerita rakyat bagi warga masyarakat pendukungnya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial ☼

mendongeng di serambi atau di surau-surau, anak-anak berkerumun mendengarkannya.

Fungsi cerita rakyat selain sebagai hiburan, juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Sesungguhnya orang yang bercerita pada dasarnya ingin menyampaikan pesan atau amanat yang dapat bermanfaat bagi watak dan kepribadian para pendengarnya. Tetapi jika pesan itu disampaikan secara langsung kepada orang yang hendak dituju sebagai nasehat, maka daya pukau dari apa yang disampaikan itu menjadi hilang. Jadi, pesan atau nasehat itu akan lebih mudah diterima jika dijalin dalam cerita yang mengasyikkan, sehingga tanpa terasa para pendengarnya dapat menyerap ajaran-ajaran yang terkandung dalam cerita itu sesuai dengan taraf dan tingkat kedewasaan jiwanya masing-masing.

Cerita rakyat juga memiliki fungsi sebagai penggalang rasa kesetiakawanan di antara warga masyarakat yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut. Di atas telah dijelaskan bahwa cerita rakyat itu lahir di tengah masyarakat tanpa diketahui lagi siapa yang menciptakan pertama kali. Fungsi lain lagi dari cerita rakyat adalah sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita rakyat terkadang ajaran-ajaran etika dan moral bisa dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di samping itu, di dalamnya juga

Fungsi Cerita Rakyat Bagi MasyarakatFungsi Cerita Rakyat Bagi Masyarakat

1514

Page 14: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

ajaran moral yang dianut oleh komunitas pemilik dongeng tersebut. Tradisi ini diperkirakan telah muncul ketika tradisi tulis menulis belum muncul. Melalui dongeng, leluhur kita mengajarkan pengalaman dan pandangan hidup mereka melalui tradisi tutur. Sebagai cerita yang dianggap hanya rekaan belaka, dongeng merupakan milik kolektif suatu komunitas. Ia hanya dianggap sebagai cerita untuk menghibur para pendengarnya.

Tradisi Mendongeng Tradisi mendongeng disadari ataupun tidak, akhir-akhir ini dirasakan semakin berkurang intensitasnya. Hal ini seiring dengan semakin sibuknya orangtua sehingga mereka seperti kehilangan kesempatan untuk mendongeng bagi anak-anak mereka. Padahal, tradisi mendongeng merupakan t radis i yang dapat membantu perkembangan moralitas anak. Anak dapat diajarkan bagaimana menghormati orangtua, rekan sebaya, dan orang lain melalui dongeng. Dongeng yang diceritakan dapat dipilih berdasarkan pesan moral yang ingin disampaikan. Ketika ingin mengajarkan pesan tentang menghormati ibu, ki ta bisa mendongeng tentang Legenda Malin Kundang. Sebaliknya jika ingin menyampaikan pesan tentang makna kecerdikan, kita bisa memilih dongeng fabel Si

6. DONGENG DAN IMAJINASI ANAK

Dongeng merupakan salah satu media untuk memperkenalkan sastra daerah, terutama dongeng, kepada anak. Mungkin kita masih ingat ketika masih kanak-kanak, menjelang tidur ayah atau ibu kita sering menceritakan sebuah dongeng untuk kita. Dongeng menjadi bagian yang sangat kita tunggu-tunggu sebelum kita tidur. Harap diingat juga bahwa dahulu anak-anak memang belum memiliki banyak pilihan untuk mengisi malam-malam menjelang tidur. Hal ini berbeda dengat saat ini ketika gawai (gadget) yang menawarkan beragam aplikasi dan saluran televisi yang menawarkan beragam acara dengan jam tayang yang mencapai 24 jam per harinya. Akibatnya, anak-anak menjadi kecanduan gawai dan saluran tv serta menjadi asing dengan berbagai cerita dongeng. Dongeng ada lah t radis i l i san yang diwariskan oleh leluhur kita, biasanya berisi tentang

Dongeng dan Imajinasi Anak Dongeng dan Imajinasi Anak

1716

Page 15: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

tokoh dalam dongeng tersebut, setelah itu memilah mana yang dapat dijadikan panutan olehnya sehingga membentuknya menjadi moralitas yang dipegang sampai dewasa. Karena itulah, peran pendongeng atau orang tua dalam menjelaskan atau merangkum seluruh kisah dalam cerita kepada anak-anak mesti menjadi seorang penjelas yang pasih. Alhasil, seorang anak akan mengerti intisari dari cerita yang didongengkan tersebut.

Maka, agar tidak terjadi penanaman bibit moral yang paradoksal, orang tua selayaknya memberikan penafsiran secara rasional, konstruktif, dan tidak terjebak pada pengisahan yang klenik. Selain itu, sebaiknya kegiatan mendongeng juga dilakukan sebelum seorang anak hendak tidur, supaya sang anak bisa lebih menyerap materi cerita yang berisi keteladanan sang tokoh dalam cerita itu.

Misalnya, ketika kita menceritakan dongeng Malin Kundang, kita menyelipkan ajaran moral bahwa kita harus menghormati orangtua, terutama ibu. Tujuannya agar seorang anak dapat membentuk kepribadiannya secara positif dan menentang sikap durhaka seorang anak yang menyebabkan anak tersebut dikutuk menjadi batu. Kisah tentang ”terkena kutukan” si Malin Kundang jangan terlalu dilebih-lebihkan, melainkan hikmah yang dapat diambil anak yang perlu lebih ditekankan ☼

Kancil. Tradisi mendongeng sudah seharusnya digalakkan lagi, terutama di sekolah-sekolah, seperti di TK dan SD. Guru-guru perlu mendapatkan pela t ihan mendongeng sehingga kegiatan mendongeng yang mengasyikkan bagi anak-anak dapat dikedepankan lagi. Kegiatan mendongeng di sekolah tidak harus mengubah kurikulum yang telah ada. Namun, dapat dilakukan ketika pelajaran baru akan dimulai atau ketika siswa akan pulang sekolah.

Dongeng dan Imajinasi Anak Anak-anak yang dibesarkan dalam tradisi mendongeng akan mampu mengembangkan imajinasinya secara optimal. Perkembangan jiwa mereka akan melaju dengan pesat, terutama di saat mereka berusia sekitar enam tahun. K e b i a s a a n a n a k y a n g s e l a l u i n g i n mengetahui apa saja yang ada di sekitar mereka akan menemukan ”lautan jawaban” di dalam dongeng. Imajinasi mereka akan mengalir deras dan memberikan efek kreativitas anak. Inilah saat di mana anak akan menjadi seorang penjelajah imajinasi.

Menurut Sitti R. Muslimah (2008), sebagai wahana pengembangan imajinasi, dongeng bisa menjadi wahana untuk mengasah imajinasi dan alat pembuka bagi cakrawala pemahaman seorang anak. Ia akan belajar pada pengalaman-pengalaman sang

Dongeng dan Imajinasi Anak Dongeng dan Imajinasi Anak

1918

Page 16: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Sementara cerita menjelang tidur dibutuhkan pesan-pesan keteladanan dan kepahlawanan.

Ketiga, cari media dan alat yang tepat. Media dan alat mendongeng disesuaikan dengan kondisi dan tujuan. Mendongeng dengan menggunakan buku sangat baik bila menjelang tidur. Sedangkan mendongeng pada sore hari sangat tepat bila menggunakan buku gambar. Tujuannya untuk membantu mengembangkan imajinasi anak ☼7. TIPS MENDONGENG

Ada beberapa tips yang direkomendasikan Lembaga Bina Anak dan Pengembangan Masyarakat yang dapat dicoba orangtua atau guru jika ingin mendongeng ke anak-anak atau siswa:

Pertama, cari waktu yang tepat untuk mendongeng. Waktu yang paling tepat adalah pada saat menjelang tidur. Karena aktivitas menjelang tidur membutuhkan belaian kasih sayang dari orangtua. Waktu 10-15 menit bagi anak pada saat menjelang tidur, dengan pesan-pesan positif dan belaian akan sangat membekas pada memori anak. Memori yang terbentuk pada anak adalah situasi hubungan emosional dan pesan-pesan yang disampaikan pada anak melalui isi cerita.

Kedua, pilihan isi cerita. Bercerita di minggu sore dibutuhkan cerita yang memberi semangat.

Tips Mendongeng Tips Mendongeng

2120

Page 17: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

upaya dokumentasi yang di lakukan dapat menghasilkan produk yang bermutu jika dilihat dari sisi keilmuan.

Upaya pendokumentasian tersebut juga harus melibatkan tokoh-tokoh adat yang memahami akar budaya Banyuasin. Hasil pendokumentasian tersebut nantinya dapat digunakan untuk memahami karakter masyarakat Banyuasin dan juga dapat digunakan untuk pengembangan budaya Banyuasin ke depan ☼

8. PENDOKUMENTASIAN FOLKLOR BANYUASIN

Saat ini mungkin sudah semakin jarang kita menemukan kebudayaan tradisional Banyuasin dipentaskan. Seni tutur ande-ande panjang dan senjang, misalnya, sudah banyak yang tidak mengenalnya lagi. Hal ini bila dibiarkan, maka di masa depan masyarakat Banyuasin akan kehilangan budaya adiluhung peninggalan para leluhurnya. Oleh sebab itu, para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, harus turun tangan dengan mengalokasikan dana untuk mendokumentasikan semua cabang seni rakyat yang ada. Upaya dokumentasi tersebut, tentu saja harus melibatkan para ahli yang benar-benar mengerti teknik mendokumentasikan folklor yaitu ilmu yang mempelajari sebagian kebudayaan suatu masyarakat, yang tersebar dan diwariskan turun temurun, baik dalam bentuk lisan maupun contoh. Pelibatan ahli folklor tersebut dimaksudkan agar

Pendokumentasian Foklor Banyuasin Pendokumentasian Foklor Banyuasin

2322

Page 18: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

berbagai aspirasi tanpa harus membuat orang lain menjadi tersinggung. Selain itu, pantun juga dapat menjadi media untuk mengasah kehalusan budi masyarakat. Para tetua adat sudah seharusnya mulai memperkenalkan dan mengakrabkan kembali seni berpantun tersebut. Kita tidak boleh melakukan pembiaran terhadap kondisi pantun yang cukup memprihatinkan tersebut ☼

9. SENI PANTUN YANG MEMPRIHATINKAN

Salah satu cabang seni warisan leluhur yang saat ini dalam kondisi yang cukup memprihatinkan adalah seni berpantun. Pada masa keemasannya, pantun digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat di semua bidang kehidupan. Dari situ kemudian dikenallah pantun muda mudi, pantun jenaka, pantun agama dan seterusnya. Saat ini penggunaan pantun sudah sangat terbatas. Ia hanya digunakan hanya saat ada upacara adat dan agama saja. Sebagai ilustrasi, pantun masih digunakan saat ada acara lamaran dan pernikahan. Biasanya, para tetua adat akan berpantun di rumah calon mempelai wanita. Menurunnya frekuensi penggunaan pantun dalam kehidupan masyarakat merupakan indikasi bahwa masyarakat kita sudah kurang peduli terhadap pelestarian warisan leluhur tersebut. Padahal dari berpantun kita dapat mengungkapkan

Seni Pantun yang Memprihatinkan Seni Pantun yang Memprihatinkan

2524

Page 19: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

permaisuri yang be'ek atinye, idek milok-milok care lakinye. Sang permaisuri tau bahwe penyebab raje beperangai jehet karne raje belum ade keturunan. Kalu bahase kite mek ini ari, raje tu lagi “stress”.

Permasuri susah tidok susah makanrainye masam cak cuke makan

Permaisuri perasaannye idek keruanHatinye kosong cak idek betuan

Jedi, setelah sekian lame kawin, raje belum ade sikok pun anak keturunan. Sang permaisuri merase besalah karne die lum pacak ngenjuk anak ke lakinye.

Alkiseh, suatu ari permaisuri jedi sakit. Raje sedih idek tetahanke karne raje sayang sangat dengan permaisurinye. Raje pun manggil tabib kerajaan. Sang tabib merikse permaisuri dengan seksame. Ape kate tabib?

Duhai raje mohon ampun hamba ucapkeAlhamdulillah selamat hamba sampaikeJunjungan hamba haruslah besuke cite

Permaisuri mengandung itulah sebabnye

Raje senang sangat nengar kabar bahwa permaisuri hamil. Raje lalu ngumumke bahwa kerajaan nak ngadeke pesta besak-besakan. Rakyat bahagie sangat karne kerajaan nak punye penerus

Lampiran 1

PUTRI BIYUKUCERITA TUTUR ANDE-ANDE PANJANG

(KABUPATEN BANYUASIN)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hadirin jiron tetangge yang hamba hormatiIzinke hamba becerite tentang kiseh di ini neg'ri

Kiseh ini tentang seorang putriDie dikutuk karne tak pacak jege diri

ooOoo

Tesebutlah kiseh ade sebueh kerajaan Yang sangatlah megah di tengah hutan

Tapi sayang rajenye bengis buken buatanRakyatnye sengsare kurang gizi kurang makan

Raje tu selalu bebuet idek adil ngan selalu mentingke dirinye dewek. Karne tu, rakyat sangat menci rajenye. Tapi, rupenye raje tu punye

Ande-ande Panjang: Putri Biyuku Ande-ande Panjang: Putri Biyuku

2726

Page 20: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Sekarang raje jedi raje bijaksaneraje senang punye putri cantik jelite

Putri Biyuku hidup bahagieRakyat jedi makmur seneg'ri raye

Wahai hadirin bijak bestari, cerite ini rupenye idek selalu bahagie. Rupenye, saat lah gedis, Putri Biyuku berubeh perangainye. Sang putri jedi sombong ngan angkuh. Raje sedih siang ngan malam. Raje nak ngubah perilaku sang putri supaye putrinye jedi putri yang santun ngan be'ek perangainye.

Raje ngadeke sayembare ke seluruh neg'riBarang siape yang pacak ngubeh perilaku putri

Kalu bujang jedi laki sang putriKalu tue jedi dulur penguase negeri

Benyak lanang yang milu seyembara itu. Tapi, Putri Biyuku selalu menghine peserta sayembare.

Alkiseh, detanglah bujang yang buruk rupenye lagi pule miskin. Bujang tu rupenye depat hinaan cak peserta yang lainnye. Die dikateke idek tau diri. Lah buruk rupe ngan miskin, tapi bereni milu sayembara.

Alkiseh diceriteke bahwe bujang itu tau-tau berubeh jedi bujang tampan. Rupenye, bujang tu merupeke pangeran deri langit yang detang ke bumi untuk nyadarke sang putri. Sang pangeran akhirnye

tahta kerajaan.

Raje senang bukan kepalangPermaisuri pun disayang-sayang

Perutnye dipegang-pegangPutra mahkota ade dibayang-bayang

Alkiseh, akhirnye permaisuri pun melahirke. Seluruh rakyat lah bekumpul. Senanglah ati rakyat sekalian karne penerus tahta sudahlah lahir.

Tapi, sayang seribu kali sayangraje kecewa buken kepalang

Raje merase sangatlah malangPutra mahkota ideklah detang

Raje tekejut ngan kecewa sangat karne yang lahir rupenye putri, tapi raje idek nak ngerusak kebahagian permaisuri ngan rakyatnye. Raje nyadari harus besyukur walaupun anak yang dilahirke permaisurinye bukenlah cak yang dikendakinye.

Putri tu dinjuk name Putri Biyuku. Putri Biyuku artinye putri kure-kure karne pade waktu putri dilahirke muncul segerombolan kure-kure yang besak sangat di depan istana raje. Kure-kure tu milu nunggu kelahiran Putri Biyuku. Setelah Putri Biyuku lahir, segerombolan kure-kure itu pun pegi ninggalke kerajaan.

Ande-ande Panjang: Putri Biyuku Ande-ande Panjang: Putri Biyuku

2928

Page 21: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

ade khilaf dan lupe. Semoge kite kite betemu lagi di lain cerite.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wa barokaatuh

(Irwan P. Ratu Bangsawan)

mutuske untuk ngukum sang putri jedi seekor biyuku alias kure-kure.

Sang Putri pun jedi kure-kureBejelen lambet idek tekire

Masuk sungai idup sengsareAkibet die idek pacak dimaafke

Sang Putri masuk sungai di tengah hutanMenanggung derite seluas lautan

Raje sedih bukan buatanHutan Biyuku disebut dalam ingatan

Sanak dulur, jiron tetangge, be'ek jeoh maupun dekat, mektulah kiseh deri Putri Biyuku. Hutan tempat sang putri masuk ke sungai tu lame-lame jedi dusun yang disebut Dusun Biyuku.

Semoge cerite ini pacak jedi pelajaran untuk kite gele-gele. Sebelum hamba menutup ini cerite, izinke hamba sedikit bepantun:

Mantang para di tengah utanPegi ke dusun betemu kerie

Kiseh ini jedike panutanSupaye kite jedi manusie mulie

Akhirnye, izinke hamba menutup ini cerite. Mohon maaf kalu ade salah kate. Kite manusie pasti

Ande-ande Panjang: Putri Biyuku Ande-ande Panjang: Putri Biyuku

3130

Page 22: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Pade suatu ari, sang jende pegi ke belekang rumahnye. Teliatlah olehnye tampok pinang. Die bekate delem atinye:

Ya Tuhan Yang Maha PenyayangBerilah hamba anak tesayangWalau cuma setampok pinangIdup bahagie sudeh tebeyang

Alkiseh cerite, rupenye idek diduge idek disangke, arapan jende itu tekabul. Die hamil walaupun katik laki. Die merase bahagie nian. Die nganggap bahwe doanye lah tekabul.

Namun, die tekejut buken kepalang. Waktu die melahirke, rupenye anak lanang yang dilahirkenye cuma sebesak tampok pinang. Sang anak rupenye kecik nian persis cak yang diucapkenye di delem ati dulu. Akhirnye, anak itu pun dinjuk name Si Tampok Pinang.

Tesebutlah kate yang punye ceriteSi Tampok Pinang idupnye jedi sengsare

Karne embiknye ngusir dieMalu ngeliat anaknye punye rupe

Masih kate yang punye ceriteSi Tampok Pinang pegi telunte-lunte

Dek tau tujuannye nak cak maneNurutke kaki mlangkah ke mane

Lampiran 2

SI TAMPOK PINANG CERITA TUTUR ANDE-ANDE PANJANG

(KABUPATEN BANYUASIN)Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hadirin yang bebahagieInilah cerite tentang anak manusie

Yang t'lah bejenji tapi tak nepati kateItulah manusie yang tempat khilaf dan lupe

ooOooAlkiseh pade zaman dahulu kale

hiduplah seorang jendehidup dewekan ditinggal lakinye

Die kesepian katik kantinyeSang jende kepengen punye keturunan

Siang malam jedi lamunanSang anak hanye impian

Tak katik penghibur di kale kesepian

Ande-ande Panjang: Si Tampok Pinang Ande-ande Panjang: Si Tampok Pinang

3332

Page 23: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Tampok Pinang tetap ingat ngan sayang dengan embiknye.

Si Tampok Pinang pegi dengan sang pujaanNemui embiknye nak ngomong hal perkawinan

Siang malam mereka di perjalananAkhirnye sampai juge di kediaman

Alkiseh, embiknye idek pecaye bahwe bujang belagak tu adelah anaknya dewek, Si Tampok Pinang. Sesudeh dijelaske Si Putri, embiknye pun pecaye ngan merase bahagie sangat.

Embiknye setuju rencane pernikahan anaknye tu. Die pun nyiapke segala hal untuk pernikahan Si Tampok Pinang. Selame persiapan tu, Si Putri naik ke atas mahligai untuk nunggu hingge hari pernikahan kagek. Embiknye ngundang jiron tetangge untuk sambetan dengan masak makanan untuk acara pesta pernikahan anaknye.

Konon uji yang punye ceriteAdelah Kenam gedis yang jatuh cinte

Die jehet ati ngan burok rupeKepengen Si Tampok Pinang jedi punye die

Si Kenam jehet muet carengembek aek itulah tuges die

tapi ember die pecahkeAek dek didepat cak itulah die bekate

Alkiseh, di tengah jelen, Si Tampok Pinang meliat sebuah tenunan yang tecampak dari atas mahligai.

Rupenye, tenunan itu punye seorang Putri yang cantik sangat tiade tanding. Si Tampok Pinang rupenye benasib be'ek. Sebeb Sang Putri sudeh

bejenji. Ape jenji Sang Putri?

Wahai sekalian umat manusieBarang siape nemuke tenunan cinde

Kalu gedis jedi saudareKalu bujang jedi suami tecinte

Alangke tekejutnye Si Putri ketike meliat bahwe bujang yang nemuke tenunan cindenye tu rupenye cuma sebesak tampok pinang. Diusapkelah Si Tampok Pinang ke rambut Si Putri yang panjang sangat tu. Ajaib nian Si Tampok Pinang berubeh jedi pangeran yang belagak nian. Awaknye jedi normal cak urang lainnye.

Alkiseh si putri pun jatuh cinteSi Tampok Pinang pun cak itu juge

Kalu ati sudeh bekateJenji setie diucapke pule

Sebelum ngawinini Si Putri, Si Tampok Pinang betekad nemui embiknye. Die nak mintak doa restu deri mbiknye. Walau die pernah diusir, tapi Si

Ande-ande Panjang: Si Tampok Pinang Ande-ande Panjang: Si Tampok Pinang

3534

Page 24: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

kawin. Sebeb kebiasean, kalu seorang putri yang dudok di mahligai nak kawin, die harus manggil angin supaye nyeberangke kapal nuju ke dusun seberang. Idek tau ape sebebnye, waktu si “Putri” Kenam manggil angin, tecium mambu yang busok sangat. Sementare waktu si Putri yang asli manggil angin, tecium mambu yang wangi sangat.

Akhirnye, seluruh rombongan naik kapal nuju ke dusun seberang. Setelah sampai, seluruhnye turun, temasuk juge si “Putri” alias si Kenam.

Sudeh kawin, si “Putri” alias si Kenam tinggal dengan Si Tampok Pinang.

Si Putri asli sudeh bejenjiNjage padi dengan senang atiSambil nenun meliatlah diri

Cinde ati, cinde sekali

Si Putri betembang. Tembangnye merdu sangat.

Burong detang nak makan padiKalu berani idek takut matiPemilik sawah gagah berani

Si Tampok Pinang pemilik sejati

Sudeh betembang tu, tibe-tibe Si Putri jedi belek ke rupenye yang sebenarnye. Die jedi cinde cantik jelite lagi. Di saat yang same, Si Kenam juge

Alkiseh, urang-urang idek ngenjuknye ember lagi. Die dinjuk sebuah kelingan. Kelingan adalah wadah yang tebuet dari kulit sapi yang idek pacak pecah, kecuali kalu digigit anjing.

Si Kenam idek keilangan akal. Die manggil anjing untuk ngigit kelingan tu. Secare idek sengaje, Si Putri meliat kelakuan tu dari atas mahligai. Die tetawe geli ngeliat ape yang dilakuke oleh Si Kenam tu. Rupenye, itulah awal dari bencane.

Konon, Si Kenam tekene sinaran cahaye dari Si Putri yang laju tibe-tibe muetnye jedi gedis yang cantik sangat. Tapi, sayang seribu kali sayang, sebaliknye, Si Putri malah jedi gedis yang burok rupe cak Si Kenam.

Si Kenam perasaanye senang nian Cantik rupenye sangatlah menawanDie jedi sombong ngan lupe daratan

Die ke mahligai nggenti putri idaman

Singkat kate singkat cerite, Si Kenam betukar jedi Sang Putri, Sang Putri pun betukar jedi Si Kenam. Setelah beberape waktu, urang-urang sekitar merase aneh dengan perilaku Si Kenam yang sekarang. Die jedi gedis yang penurut dan be'ek ati. Padahal itu buken Si Kenam, tapi Si Putri yang betukar tempat.

Akhirnye ari perkawinan lah dekat. Si “Putri” Kenam dikongkon turun sebeb die lah nak

Ande-ande Panjang: Si Tampok Pinang Ande-ande Panjang: Si Tampok Pinang

3736

Page 25: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Lampiran 3

SYAIR CIK NONA

IAti Cik Nona disayat sembiluSelalu melamun hatinye piluBekerudung itam die selalu

Bebeju kurung di depan pintu

Cik Nona tebeyang mase laluKiseh cinte berakhir pilu

Hatinye selalu betalu-taluKiseh asmara sudeh belalu

Becerite Cik Nona tentang raseUrangtue tak setuju sang tecinte

Cak mane lagi die nak bekateDie harus milu putusan urangtue

IICik Nona gedis kuning langsat

Temenung selalu setiap saatIdupnye terase jedi lambat

Kiseh asmara jedi penghambat

berubeh jedi burok lagi rainye.Rupenye, tembang yang dinyanyike si Putri

tu didengar oleh Si Tampok Pinang. Die kenal nian dengan suare itu. Laju, Si Tampok Pinang akhirnye sadar bahwa yang dikawininye itu buken si Putri yang asli, melainke si Kenam yang jehet atinye. Si Kenam pun akhirnye diusir dari dusun akibet perbuetan jehetnye.

Alkiseh kate yang punye ceriteSi Tampok Pinang akhirnye bahagieIdup dengan putri yang cantik jelite

deri mude sampai ke tue

Akhir kalam hamba sampaike, ini cerite sudeh selesai. Mohon maaf hamba haturke, kepada Allah hamba mohon ampunan. Sebelum hamba berucap salam, mohon dengarke ini pantun.

Nak ke kalangan naek kereteDi tengah jelen hati pun gundah

Dari tadi hamba beceriteKalu salah jenganlah marah

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wa barokaatuh

(Irwan P. Ratu Bangsawan)

Ande-ande Panjang: Si Tampok Pinang Syair: Cik Nona

3938

Page 26: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Lampiran 4

SYAIR TEPIAN MUSI

IAlkiseh di suatu ketike

Betemu hamba dengan gedis cindeBerambut panjang beparas jelite

Aduhai hamba jedi nak mak mane

Beperahu kajang nyeberang sungaiSungguh angin sudeh membelai

Meliat gedis cinde ati tebuaiSenyum cemerlang sungguh aduhai

Belayar kite menuju tepiAti semarak nyusuri MusiGedis idaman selalu di ati

Siang ngan malam selalu temimpi

IIDi tepian Musi kite bejenjiNak selalu sehidup sematiGedis cinde lah tetaut di ati

Hanye adinde yang hamba nanti

Ini syair kiseh cinteMemang cinte selalu bute

Selalu muet kite lupeSebenarnye siape pemilik cinte

Pemilik cinte Allah PengasihJengan kite selalu beselisih

Supaye selalu ade kasihJegelah ati supaye bersih

IIISungguh cinte tiade betepiLuas sangat melebihi neg'ri

Jengan lupe jegelah atiSupaye cinte luas tiade teperi

Cik Nona selalu meratap pedihAtinye selalu terase sedih

Ingin die bekate lebihMulut tekunci atinye putih

Sebagai gedis apelah deyeNurut ape kate urangtueWalaupun ati jedi luke

Jalani nasib ape yang ade

(Irwan P. Ratu Bangsawan)

Syair: Cik Nona Syair: Tepian Sungai Musi

4140

Page 27: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Lampiran 5

BURONG KUAU

Syahdan uji yang punye cerite, di zaman perini iduplah seorang gedis dengan embiknye. Budek gedis itu namenye Siti Gelembong. Sungguh malang nian nasib si Gelembong. Ngape pecak itu? Idek lain idek buken karne die selalu ditinggalke embiknye di rumah dewekan. Embiknye tiap ari pegi ke ume, sudeh tu beleknye petang ari pule. Sebelum pegi, biesenye embik si Gelembong pasti ngenjuk omongan supaye si Gelembong idek bejelen ke mane-mane. Karne itu dia idek katik kawan sebeb die idek pernah keluar rumahnye. Kesian nian nasib si Gelembong kalu mektu, ken? Tiap bengun subuh-subuh, si Gelembong pasti nyiapke sarapan untuk embiknye. Kalu lah siap gele, beru die mengunke embiknye.

“Mbik, ari ni nak ngembek tebu, yak?” uji Gelembong.

“Iye,” uji embiknye, “Ngape kau betanye cak itu?” uji embiknye pule.

“Embik, aku kepengen nian makan tebu, koh. Belek gek bewek ke tebu ye, Mbik!”

“Iye, gek kalu embik teringat, ye?!”

Kalu jiwe sudeh tetautIdek lah tepisah kecuali maut

cinte kite sedelem lautideklah mungkin sebatas lutut

Aduhai hamba sungguhlah bersyukurBetemu gedis sudeh cukup umur

Kapan lagi kite nak beguyurPayolah menikah supaye akur

IIIAduhai dinde inilah takdirIdup kite cumalah begilirIbarat Musi aeknye ngalir

Nuju Sungsang yang ade di ilir

Aduhai dinde dengarke ini kateTugas hamba muat dikau bahagie

Idup selalu besuke citeHamba bejenji ideklah lupe

Aduhai dinde Sungai Musi jedi saksiIdup semati buken cuma jenji

Ape lagi yang nak dijedike buktiPayo kite ngucapke jenji suci

(Irwan P. Ratu Bangsawan)

Syair: Tepian Sungai Musi Cerita Rakyat/Dongeng: Burong Kuau

4342

Page 28: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

pesanan anak gedisnye itu.“Nah, ini tebumu!” uji embiknye.''Ngape tebunye jehet lagi, Mbik?”Embiknye diem bee, laju pegi ke belekang.

Sudeh tu si Gelembong laju betembang. Tembangnye terase pilu, sedeh buken kepalang.

Tebu sebetang embik sayangAnak sekok embik tak sayang

Anak sekok jedi burongBurong kuau di pajer ari

Sok paginye si Gelembong mesan lagi dengan embiknye supaye dibewekke tebu lagi. Tapi, embiknye maseh juge mewekke tebu yang jehet-jehet. Kalu lah cak itu, si Gelembong laju betembang lagi. Die bedoa ke Tuhan supaye ditumbuhke sayap di punggungnye. Die kepengen terbang jeoh.

Tebu seberang embik sayangAnak sekok embik tak sayang

Anak sekok jedi burongBurong kuau di pajer ari

Suatu malam, si Gelembong bemimpi betemu dengan ubaknye. Ubaknye nasihati die. Uji ubaknye, “Bong, kalu kau nak terbang, kau harus benyak betembang. Jengan berenti sebelum kau berubeh jedi burong.”

Pagi tu cak biesenye, embik si Gelembong pegi ke ume. Rupenye, embik si Gelembong punye pujaan ati. Saking ladasnye bepujaan, si embik sampai lupe dengan si Gelembong. Seluruh tebu yang begus-begus dienjukkenye dengan pujaannye. Sudeh tu, tebu yang jehet rupenye beru dibeweknye belek.

“Nah, embik belek,” uji si Gelembong, “Mane mbik tebunye?” tanyenye.

“Nah, ini die,” uji embik si Gelembong sambil ngenjukke tebu-tebu yang jehet rupenye tu.

“Mbik, ngape jehet gele tebu, nih?”“Aidah, mbik salah ngembek rupenye,

Bong.”Si Gelembong sedih buken buetan. Die lah

kepengen nian makan tebu. Sok paginye die ngomong lagi dengan embiknye.

“Mbik, aku milu ke ume, ye?”“Idek usah, Bong. Di ume benyak gewe. Gek

kau sakit.”“Idek ape mbik, gek aku nolong embik di

ume,” uji si Gelembong. Tapi, embik si Gelembong tetap bee idek ngajek anak gedisnye tu ke ume. Embiknye takut kalu si Gelembong sampai tau kalu dia bepujaan di ume.

Waktu embiknye nak berengkat , s i Gelembong nitip supaye embiknye mewekke die tebu lagi. Embiknye ngiyeke bee ape kendek si Gelembong tu. Petangnye, waktu belek embiknye ngenjukke tebu

Cerita Rakyat/Dongeng: Burong KuauCerita Rakyat/Dongeng: Burong Kuau

4544

Page 29: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

nembus awan. Atinye sudeh senang sebeb lah pacak ngeliat dunie luas yang selame ini lum pernah diliatnye.

Di ujung cerite, akhirnye embiknye cuma pacak nyesali dirinye dewek. Sudeh itu, embiknye laju betembang.

Tebu sebetang aku sayangAnak sekok aku tak sayang

Anak sekok jedi burongBurong kuau di pajer ari

Gelembong akhirnya jedi burong kuau. Die disebut burong kuau sebeb tiap pagi die selalu ngeluarke bunyi “kuauuuu….. kuauuuu…...” ☼

(Diceritakan kembali oleh: Irwan P. Ratu Bangsawan)

Gelembong tebengun deri tidoknye. Die idek nak tidok lagi. Die nak cepat-cepat betembang kalu pagi gek lah detang.

Waktu pagi lah detang, Gelembong betembang dengan eloknye. Merdu nian suarenye. Serase nengar suare bidederi deri surge bee.

Tebu sebetang embik sayangAnak sekok embik tak sayang

Anak sekok jedi burongBurong kuau di pajer ari

Bekali-kali betembang, tumbuhlah sayap cak yang diarapkenye. Die laju betembang lagi.

Tebu sebetang embik sayangAnak sekok embik tak sayang

Anak sekok jedi burongBurong kuau di pajer ari

Setelah bekali-kali betembang, Gelembong laju berubeh jedi burong. Embiknye tekejut buken buetan waktu ngeliat si Gelembong berubeh jedi burong. Dikejarnye anaknye itu. Tapi, si Gelembong lah terbang deri sikok ranting pohon ke ranting yang lainnye. Si Gelembong akhirnye terbang tinggi ninggalke embiknye yang cuma pacak nangis.

Gelembong lah terbang tinggi. Tinggi nian sampai idek keliatan lagi. Gelembong lah terbang

Cerita Rakyat/Dongeng: Burong KuauCerita Rakyat/Dongeng: Burong Kuau

4746

Page 30: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

Tapi, Hiju sang kakak bereni melawan Mok-mok. Hiju akhirnye begulet dengan Mok-mok. Butut Mok-mok berhasil ditetak Hiju dengan parang tajem. Karne ketakutan, laju Mok-mok pegi ninggalke Hiju.

“Kak, cak manelah kalu buntut si Mok-mok kite jedike bekasam bee, ken?” uji Hanur ke Hiju.

“Jedi juge kalu cak itu. Kite bewek belek bee buntut tuh.” jeweb Hiju.

Akhirnye, buntut Mok-mok dibewek belek. Sampai di pondok, buntut itu laju bee dibuet bekasam. Waktu lah jedi, bekasam buntut Mok-mok langsung nak dijuel ke kalangan. Hiju pegi dewekan ke kalangan. Si Hanur disuroh nunggu pondok. Rupenye, waktu malam Mok-mok detang. Die nak mintak buntutnye yang disebut buntum yang sudeh ditetak tuh. Setiap malam Mok-mok detang nak mintak buntumnye. Suatu malam, Hanur nangis meratap. Die takut nian kalu si Mok-mok detang lagi. “Cak mericak murai di kebon kakak, pesan ke belek aku takut antu Mok-mok,” ratap Hanur. Rupenye Hanur ngarapke kalu pacak burong murai yang biese betengger di betang duku di belekang pondoknye nolong die nyampaike pesannye ke Hiju. “Cak mericak murai di kebon kakak, pesan ke belek aku takut antu Mok-mok,” uji Hanur. Tibe-tibe Mok-mok detang, “Buntumku-

Lampiran 6

MOK-MOK BUNTUM

Alkiseh tesebutlah sebueh cerite tentang sikok keluarge miskin yang idup di tengah utan. Keluarge tu tinggel di pondok ume yang sudeh burok sangat. Di pondok itulah Mak Bo idup dengan due anaknye yang bename Hiju ngan Hanur.

Keluarge miskin itu idup dengan beume talang ngan nanggok iwak di sungai. Keluarga itu walau sederhane tapi bahagie.

Suatu ketike Mak Bo ninggel dunie. Hiju ngan Hanur sedeh sangat. Kedue bedulor itu mek ini ari laju jedi yatim piatu, katik bak juge katik mak. Hiju ngan Hanur sudeh ditinggal maknye, neruske meliare umenye, juge nanggok iwak. Iwak yang ditanggok laju dijedike bekasam. Bekasam itu dijuel ke kalangan. Kalangan tempat mereka njuel bekasam jauh sangat. Mereka harus bejelen tujoh ari tujoh malam beru sampai ke kalangan. Suatu ari Hiju ngan Hanur begewe nanggok iwak cak biase tu lah. Tapi, sayang seribu kali sayang, mereka idek depat iwak sikok bee. Beleknye, di tengah jelen Hiju ngan Hanur betemu dengan ular yang besak nian yang bename Mok-mok.

Hanur ketakutan nian ngeliat Mok-mok.

Cerita Rakyat/Dongeng: Mok-mok Buntum Cerita Rakyat/Dongeng: Mok-mok Buntum

4948

Page 31: Buku Revitalisasi Sastra · Alhamdulillah buku Revitalisasi Sastra Daerah Kabupaten Banyuasin ini akhirnya berhasil diterbitkan. Buku ini merupakan kumpulan esai yang pernah dimuat

buntumku,“ uji Mok-mok. Nengar omongan itu, Hanur jedi takut nian. Burong murai yang selalu bekicau di dekat pondok langsung terbang nyampaike pesan Hanur ke Hiju. Hiju marah nian nengar cerite burong murai. Die langsung belek nak munoh Mok-mok. Malam tu, Mok-mok detang lagi. Die idek tau lah ditunggu Hiju. Hiju lah nunggu Mok-mok di belekang lawang. Waktu Mok-mok liwat, langsung bee kepalaknye ditebas Hiju. Mok-mok mati, laju awaknye dibekar. Sejek itu, Hiju ngan Hanur hidup bahagie selamenye, idek katik lagi yang nganggu mereka ☼

(Diceritakan kembali oleh: Irwan P. Ratu Bangsawan)

Cerita Rakyat/Dongeng: Mok-mok Buntum

5150