20
Tim Sukses UKT 2006 Ketua Tim: Pujo Hariyanto, Editor: Arif Ismail, Herudi Kandau, Ihwan Sururi; Kontributor: 3A: Bayu, Kusuma; 3B: Faizal, Arum; 3C: Aini, Marissa; 3D: Fadhol, Kahlil; 3E: Agung, Nisa; 3F: Anis, Dedy; 3G: Andy, Galuh; 3H: Asil, Heru; 3I: Afid, Wulan; 3J: Arifin, Sapto. Disponsori oleh: Sistem Akuntansi

Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Informasi akuntansiAccounting information system

Citation preview

Page 1: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 1

Tim Sukses UKT 2006Ketua Tim: Pujo Hariyanto, Editor: Arif Ismail, Herudi Kandau, Ihwan Sururi; Kontributor: 3A: Bayu, Kusuma; 3B: Faizal, Arum; 3C: Aini, Marissa; 3D: Fadhol, Kahlil; 3E: Agung, Nisa; 3F: Anis, Dedy; 3G: Andy, Galuh; 3H: Asil, Heru; 3I: Afid, Wulan; 3J: Arifin, Sapto.

Disponsori oleh:

Sistem Akuntansi

Page 2: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

SISTEM AKUNTANSI

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.Unsur sistem akuntansi pokok:1. Formulir2. Jurnal3. Buku besar4. Buku pembantu5. Laporan

Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan kegiatan pokok perusahaan.Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahan yang terjadi berulang-ulang.Komponen bangunan sistem informasi yang terdiri dari enam blok, yaitu:1. Blok Masukan (Input Block)

Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem.

2. Blok Model (Model Block)Blok model terdiri dari logico-mathemathical models yang mengolah masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran.

3. Blok Keluaran (Output Block)Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang bermutu dan dokumen untuk setiap tingkat manajemen dan semua pemakai informasi, baik pemakai intern maupun pemakai ekstern.

4. Blok Teknologi (Technology Block)Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem.

5. Blok Basis Data (Data Base Block)Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi.

6. Blok Pengendalian (Control Block)

Untuk menjalankan kegiatan pokok perusahaan, umumnya dirancang sistem akuntansi yang terdiri dari:1. Sistem akuntansi pokok2. Sistem akuntansi piutang3. Sistem akuntansi utang4. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan5. Sistem akuntansi biaya6. Sistem akuntansi kas7. Sistem akuntansi persediaan8. Sistem akuntansi aktiva tetap

Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi:1. Untuk menyediakan sistem informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada3. Untuk memperbaiki perbaikan sistem akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki

tingkat keandalaninformasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Berdasarkan tujuan pengembangan sistem akuntansi tersebut diatas, penugasan pengembangan sistem akuntansi dapat berbentuk seperti berikut:1. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap.2. Perluasan sistem akuntansi yang sekarang dipakai untuk mencakup kegiatan bisnis yang baru.3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang digunakan.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 2

Page 3: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

Pekerjaan pengembangan sistem dilakukan oleh: analis sistem yang bekerja dalam perusahaan atau profesi akuntan publik.

Sistem Akuntansi Untuk Melaksanakan BisnisSistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi, namun juga dalam bisnis. Cancelled Check

Cancelled Check adalah cek yang diterima kembali oleh pembuat cek melalui sistem perbankan, setelah cek tersebut digunakan sebagai alat pembayaran.

Berbeda dengan voided check yaitu cek yang rusak dan dibatalkan oleh pembuat cek sebagai alat pembayaran. COD Sale berbeda dengan over the counter sale.

Over the counter sale adalah sistem penjualan dimana pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang, melakukan pembayaran dan menerima barang. COD Sale penjual mengirimkan katalog kepada calon pembeli. Penjual mengirimkan barang yang dipesan pembeli lewat kantor pos dengan menggunakan COD Sale. Artinya pembeli diberi tahu barangnya sudah datang, diberikan apabila sudah dibayar. Unattended Gasoline Station

Unattended Gasoline Station adalah tempat penjualan bensin yang tidak dijaga oleh orang. Pembeli melakukan dengan pembelian dengan cara memasukkan kartu kredit ke dalam ekuipmen dan menuangkan sendiri bensin kedalam tangki mobilnya. Bisnis Kartu Kredit

Bisnis kartu kredit pada dasarnya merupakan bisnis yang menjual jasa penagihan kepada perusahaan penjual barang dan jasa melalui sistem penagihan.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 3

Page 4: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

Metodologi pengembangan system adalah langkah-langkah yang dilalui analis system dalam mengembangkan system akuntansi.Pengembangan system akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap:

ANALISIS SISTEMDalam tahap ini, analis system membantu pemakai informasi dalam mendefinisikan informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya.Analisis system dibagi menjadi empat tahap:

1. Analisis pendahuluanDalam analisis pendahuluan ini, analis system mengumpulkan informasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh.

2. Penyusunan usulan pelaksanaan analisis systemTujuan dokumen “Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem” adalah mempertemukan kebutuhan pemakai informasi dengan kebutuhan pemakai informasi menurut analis system.Dokumen itu menjelaskan:

a. Alasan dilakukannya pengembangan systemb. Pernyataan khusus tentang persyaratan kinerja yang diharapkan dari system

akuntansic. Batasan luas analisis systemd. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkane. Identifikasi sumber potensial yang dapat menyediakan informasif. Daftar titik pengecekan untuk mengecek perkembangan analis system.

3. Pelaksanaan analisis systemPelaksanaan analisis system didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam usulan

pelaksanaan Analisis.Langkah-langkahnya antara lain: Analisis yang dhasilkan system sekarang Menganalisis transaksi Mempelajari jurnal Mempelajari buku besar.Sumber informasi untuk pengembangan system akuntansi Sistem akuntansi yang sekarang digunakan Sumber intern yang lain Sumber lainManfaat dilakukannya analisis terhadap system akuntansi lama: Efektivitas sitem akuntansi yang sekarang digunakan Ide rancangan Identifikasi sumber daya Pengetahuan konversi Titik awal yang sama dalam menuju perubahan yang baruTeknik pengumpulan informasi analis sistem Wawancara Kuesioner Metode Analisis Kelompok Pengamatan Pengambilan sampel

4. Penyusunan laporan hasil analisis systema. Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis systemb. Daftar masalah besar yang dihadapi analis system.c. Suatu pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai.d. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkane. Rekomendasi yang bersangkutan dengan system yang diusulkan.

DESAIN SISTEMDesain adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan system akuntansi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.Tahap desain system:1. Desain system secara garis besar

Informasi yang diperlukan.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 4

Page 5: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

a. Informasi yang dibutuhkan pemakai beserta persyaratan-persyaratan yang melekat dalam informasi tersebut.

b. Luas systemc. Smber daya ang dimiliki perusahaan.

2. Penyusunan usulan desain system secara garis besarIsi usulan dsain system secara garis besar:a. Pernyataan kembali alasan dilakukanb. Berbagai alternatif system akuntansi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai.c. Sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mempertahankan masing-

masing alternatif desaind. Asumsi kritis atau masalah yang belum terpecahkan

3. Evaluasi system4. Penyusunan laporan final desain system secara garis besar5. desain system secara rinci6. Penyusunan laporan final desain system secara rinci

IMPLEMENTASI SISTEMImplementasi system adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan koordinasi teknis yang akan menjalankan system, pengujian system yang baru, dan perancangan system informasi.Pada tahap implementai ini, analis system menyusun informasi yang terdiri dari dua bagian yaitu Rencana Implementasi system dan Laporan Final Implementasi Sistem.Perubahan dari system lama ke system baru memerlukan pendekatan konversi tertentu, yaitu:1. Konversi langsung

Konversi langsung adalah implementasi system baru secara langsung dan menghentikan segera

pemakain system yang lama.

2. Konversi parallelKonversi parallel adalah implementasi system baru secara bersamaan dengan pemakaian system

yang lama selama jangka waktu tertentu.

3. konversi pendekatan modularSeringkali disebut pendekatan pilot project.

Konversi modular adalah implementasi system baru ke dalam organisasi secara sebagian-sebagian

4. Konversi phase-inMirip dengan konversi modular namun pembagian informasi berdasarkansistemnya sendiri.

SIMBOL Untuk Pembuatan Bagan Alir Data (Data Flow Diagram) Bagan alir Data (Data Flow Diagram)

Adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 5

Page 6: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

Bagan Alir Document (Document Flowchart)

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 6

Dokumen

Catatan

Penghubung halaman yang sama

Penghubung halaman yang beda

Kegiatan manual

Arsip sement

Arsip Permanen

Mulai/berakhir (terminal)

Keputusan

On-line computer process

Dokumen& tembusannya.

On-line Storage

Keying (typing, verifying)

Page 7: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

FORMULIR

Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.Definisi formulir tersebut dibuat pada waktu komputer belum digunakan secara luas dalam bisnis. Formulir dapat berupa kertas atau dapat berupa formulir elektronik. Formulirn elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.

Penggunaan formulir elektronik sebagai media untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik memiliki berbagai manfaat

• tidak pernah kehabisan formulir• tidak pernah ketinggalan jaman• ketidakefisienan formulir dapat dihindari• tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah• kecepatan pengisian formulir• penangkapan data dilakukan sekali• tidak ada data yang mengambang• kemudahan dalam pengelolaan formulir

Dalam perusahaan, formulir bermanfaat untuk:• menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan• merekam data transaksi bisnis perusahaan• mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk

tulisan• menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di dalam organisasi atau ke

organisasi lainMenurut sumbernya,formulir dapat digolongkan menjadi

• formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan• formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak luar perusahaan• formulir yang diterima dari pihak luar perusahaan

Menurut tujuan penggunaannya, formulir dapat dibagi menjadi dua golongan• formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan• formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan

Dalam desain formulir, prinsip dasar berikut ini perlu dipertimbangkan• sedapat mungkin manfaatkan tembusan atau copy formulir• hindari duplikasi dalam pengumpulan data• buatlah rancangan formulir sesederhana dan seringkas mungkin• cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yang akan digunakan untuk komunikasi

dengan pihak luar• cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi• beri nomor untuk identifikasi formulir• cantumkan nomor garis pada sisi sebalah kiri dan kanan formulir, jika formulir lebar digunakan,

untuk memperkecil kemungkinan salah pengisian• cetaklah garis pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tulisan tangan• cantumkan nomor urut tercetak• rancanglah formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi hanya membubuhkan tanda

cheklist atau silang, atau dengan menjawab ya atau tidak, untuk meghemat waktu pengisiannya• susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai atau dengan menggunakan

karbon beberapa kali pakai atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon (carbonless paper)• pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blok-blok daerah yang logis

yang berisi data yang saling terkait.Keadaan yang mendasari perlunya penggunaan formulir, antara lain:

• jika suatu kejadian harus dicatat• jika informasi tertentu harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi waktu

penulisan informasi tersebut• jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama,

penggunaan formulir memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya.• jika dibutuhkan untuk menetapkan tangguing jawab terjadinya transaksi

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang formulir antara lain:• Siapa yang memerlukan atau akan mendapat informasi yang dicatat di dalam formulir tersebut?

Hal ini akan menentukan berapa lembar formulir harus dibuat

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 7

Page 8: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

• Adakah formulir lain yang sekarang dirancang atau sekarang digunakan berisi informasi yang sama? Hal ini menentukan kemungkinan menyatukan informasi yang dirancang ini dengan formulir lain.

• Apakah elemem yang harus dicantumkan di dalam formulir telah disusun dengan urutan yang logis?Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengisian formulir dan akan mengurangi waktu pengisian dan penggunaan formulir

• Apakah formulir tersebut akan memerlukan penulisan dengan tangan atau pemrosesan dengan mesin, atau kedua-duanya? Hal ini akan menentukan lebar spasi dan penggunaan garis atau spasi saja

• Apakah formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik, atau mesin khusus atau dengan proses penggadaan yang lain? Hal ini akan menentukan jenis dan mutu kertas yang akan digunakan serta jumlah ruang yang harus disediakan untuk memungkinkan pencatatan informasi.

• Apakah formulir tersebut akan disimpan di dalam suatu arsip? Hal ini akan menentukan mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas, dan profesi preforasi yang harus dibuat, jika hal ini diperlukan.

Informasi yang diperlukan dalam merancang kembali suatu formulir adalah informasi• yang bersangkutan dengan formulir itu sendiri• yang bersangkutan debgan kegiatan penyediaan , pengisian, dan pencatatan informasi dari

formulir tersebutDitinjau dari pengolahan data akuntansi, formulir atau dokumen dapat digolongkan menjadi dua

macam • dokumen sumber (source document)

adalah dokumen yang dipakai sebagi dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu• dokumen pendukung (supporting document atau corroborating document.)

adalah dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti sahihnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 8

Page 9: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

JurnalBuku Pembantu

Resume UKT Sistem Akuntansi

JURNAL

Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.Di satu pihak jurnal dipakai sebagai petunjuk untuk menemukan sumber data transaksi, dan di lain pihak merupakan penyedia ringkasan data yang akan ditampung dalam rekening-rekening buku besar.Untuk perusahaan yang transaksinya sedikit jenisnya dan rendah frewkuensinya, jurnal umum sudah buku besarmemadai untuk mencatat secara permanen transaksi perusahaan yang terjadi. Jika jenis transaksi semakin banyak dan frekuensinya tinggi, jurnal umum perlu dipecah menjadi jurnal khusus.

Alasan pemecahan jurnal umum adalah• untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya tinggi.• untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan

transaksi yang dicatat• untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh beberapa

orang• untuk menciptakan pengendalian intern

Dalam perancangan jurnal, harus diperhatikan prinsip-prinsip dasar berikut ini• harus tersedia jurnal dalam jumlah yang memadai sehingga memungkinkan perusahaan untuk

menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segala transaksi keuangan yang terjadi• jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu• untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang rinci, harus digunakan kolom-kolom khusus dalam

jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan (posting) jumlah perkolom ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar

• nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang bersangkutan dalam buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dalam jurnal

• kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar

• sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum

• harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan

Di samping jurnal umum, jurnal khusus yang biasa dipakai perusahaan adalah• jurnal penjualan• jurnal pembelian• jurnal penerimaan kas• jurnal pengeluaran kas

Pencatatan ke dalam jurnal dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini• dengan pena

Informasi dalam dokumen sumber disalin dalam jurnal dengan menggunakan tulisan tangan.

• dengan mesin pembukuanInformasi salam dokumen sumber dicatat dalam jurnal dengan mesin pem,bukuan, bersamaan dengan pembukuan ke dalam rekening pembantu.

jurnal diperoleh dari pembuatandokumen sumber dan posting ke buku

pembantu

• dengan arsip dokumen sumber yang berfungsi sebagai jurnal

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 9

dokumen sumber jurnal buku

besar

dokumen sumber

Buku Besar

Page 10: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

Pembukuan ke dalam rekening buku besar dilakukan dengan cara membuat rekapitulasi dari dokumen sumber ini.

secaraperiodik

Arsip dokumen sumber secara kronologisberfungsi sebagai jurnal

• dengan komputer

Perancangan berbagai jurnal khusus dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini• mengumpulkan informasi mengenai karakteristik transaksi yang terjadi dalam perusahaan• membuat jurnal standat untuk setiap jenis transaksi yang frejuensi terjadinya tinggi• merancang jurnal berdasarkan jurnal standar tersebut

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 10

Dokumen Sumber

rekap Dokumen Sumber

membuat rekap dokumen sumber

Buku Besar

T

Dokumensumber Terminal

RunUpdating

arsip induk yang belum dimutakhirk

arsip induk yang telah dimutakhirka

n

Arsip Transaksi

Page 11: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU

Buku besar (general ledger) merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kjredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan (double entry bookkeeping)

Buku pembantu dibentuk jika diperlukan rincian rekening tertentu dalam buku besar. Buku pembantu (subsidiay Ledger) adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian rekening tertentu yang ada di dalam buku besar (general ledger) yang dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca percobaan. dalam ledgerless bookkeeping, fungsi buku pembantu ini digantikan oleh arsip dokumen sumber.

Rekening yang ada dalam buku besar, yang dirinci dalam buku pembantu disebut dengan rekening kontrol (controlling account), sedangkan rekening yang ada dalam buku pembantu yang merupakan rincian rekening tertentu dalam buku besar disebut dengan rekening pembantu (subsidiary account). Data yang diposting ke dalam buku pembantu ini diperoleh dari dokumen sumber atau dari jurnal.

Ada berbagai bentuk formulir rekening buku besar• rekening dengan debit lebar• rekening biasa• rekening berkolom saldo di tengah• rekening berkolom saldo• rekening dengan saldo lama dan saldo baru.

Buku besar merupakan tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dengan demikian susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening-rekening yang ada dalam buku besar.Selanjutnya rekening-rekening yang ada dalam buku besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yanh dicatat dalam jurnal.

Kode adalah suatu rerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi sebelumnya yang telah dibuat. dalam sisitem pengolahan data akuntansi, kode memenuhi berbagai tujuan berikut ini

• mengidentifikasikan data akuntansi secara unik• meringkas data • mengklasifikasikan rekening atau transaksi• menyampaikan makna tertentu

Penberian kode dengan Kode angka Urut ini memiliki karakteristik sebagai berikut• rekening diberi kode dengan angka urut, dari angka kecil ke angka besar• jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama• perluasan klasifikasi pada suatu rekening akan mengakibatkan perubahan kode semua rtekening

yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan.pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki karakteristik sebagai berikut

• rekening diberi kode dengan blok angka yang berurutan, dari anka kecil ke angka besar• jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama.• perluasan klasifikasi pada suatu rekening ditampung dengan menyediakan angka cadangan

dalam setiap blok yang diperkirakan akan mengalami perluasan klasifikasi.Kode angka kelompok terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang diklombinasikan menjadi

satu kode. Kode angka kelompok ini mempunyai karakteristik sebagai berikut• rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf• jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah tetap.• posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu• perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka dan/atau ke kanan.

Dalam merancang rerangka kode rekening, berbagai pertimbangan berikut ini perlu diperhitungkan

• rerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan ,metode pengolahan data yang digunakan

• setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode• desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan

Posting ke dalam buku besar dan buku pembantu dapat dilakukan dengan salah satu di antara 4 metode berikut ini

• posting jurnal ke dalam rekening buku besar dengan tulisan tangan dan posting dokumen sumber ke dalam rekening buku pembantu dengan cara yang sama

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 11

Page 12: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

• posting dokumen sumber ke dalam rekening buku pembantu yang menghasilkan jurnal sebagai tembusan posting ke dalam rekening tersebut

• posting ke dalam buku pembantu sebagai akibat pengisian dokumen sumber, yang sekaligus menghasilkan jurnal sebagai tembusan pengisian bukti tersebut

• pembukuan tanpa buku pembantu (ledgerless bookkeeping)Dokumen sumber atau media dapat dibagi menjadi 2 golongan

• Media tunggaladalah dokumen sumber yang hanya berisi satu rekening yang didebit atau satu rekening yang dikredit

• Media Campuranadalah dokumen yang berisi lebih dari satu rekening yang dikredit atau lebih dari satu rekening yang didebit. Media campuran di posting ke rekening pembantu dengan salah satu diantara 2 cara berikut

1. random postingkarakteristik random posting• setiap media hanya diambil sekali untuk diposting ke dalam rekening• rekening dapat diambil lebih dari satu kali selama periode posting1. exhaust postingkarakteristik exhaust postingo setiap rekening hanya diambil sekali untuk diisi posting dari mediao media dapat diambil lebih dari satu kali untuk diposting ke dalam rekening selama

periode posting.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 12

Page 13: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

SISTEM PENGANDALIAN INTERN

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah: (1) menjaga kekayaan organisasi, (2) mengec3ek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi, dan (4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian intern administrative (internal administrative control). Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern administrative meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah: (1) struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, (2) sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, (3) praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, (4) mutu karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.

Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan, perlu dibentuk struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: (1) harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi, (2) suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan seluruh tahap suatu transaksi.

Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan, unsur yang perlu dirancang adalah wewenang dan prosedur pencatatan yang memberilan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

Untuk menciptakan pengendalian intern, perlu dirancang berbagai metode untuk merekayasapraktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah: (1) penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, (2) pemeriksaan mendadak (surprised audit), (3) setiap transaksib tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi yang lain, (4) perputaran jabatan (job rotation), (5) keharusan pengambilan cuti oleh karyawan yang berhak, (6) secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan, (7) pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

Untuk menciptakan pengendalian intern perusahaan, perlu diperoleh mutu karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut dapat ditempuh: (1) seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, (2) pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan perkembangan tuntutan pekerjaannya.

Efektivitas pengendalian intern dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan pengendalian intern. Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengfenai pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian intern oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian mempunyai empat unsur: (1) filosofi dan gaya operasi, (2) berfungsinya dewan komisaris dan komite pemeriksaan, (3) metode pengendalian manajemen, (4) kesadaran pengendalian.

Tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan pengendalian intern akuntansi yang baik dalam perusahaan adalah terletak di tangan manajemen puncak, karena di pundak

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 13

Page 14: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

merekalah tanggung jawab atas pengelolaan dana yang dipercayakan oleh pemilik perusahaan terletak.

Manajemen puncak seringkali mempunyai konsep yang salah mengenai sitem pengendalian intern. Konsep yang salah tersebut meliputi: (1) sistem pengendalian intern dikira merupakan tanggung jawab direktur keuangan saja, sehingga direksi umumnya menyerahkan pengembangannya kepada direktur keuangan tanpa dukungan penuh dari direksi lainnya, (2) manajemen puncak mempunyai persepsi bahwa sistem pengendalian intern dapat menggantikan kekurang-ahliannya dalam mengelola perusahaan, (3) sistem pengendalian seringkali disamakan dengan unit organisasi yang disebut dengan satuan pengawas intern dalam perusahaan.

Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan manual system dalam akuntansinya lebih dititkberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut atau dengan kata lain lebih berorientasi pada orang (people-oriented system). Sedangkan pengendalian intern yang mengugunakan pengolahan data elektronik berorientasi pada komputer (computer-oriented system).

Pengendalian intern akuntansi dalam lingkungan pengolahan data elektronik dibagi menjadi dua: (1) pengendalian umum (general control), (2) pengendalian aplikasi (application control). Pengendalian umum merupakan standar dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk melaksanakan fungsinya. Dalam lingkungan pengolahan data elektronik, pengendalian umum meliputi: dokumentasi sitem, prosedur pengembangan dan perubahan sistem, dan metode operasi fasilitas pengolahan data. Pengendalian aplikasi terutama bersangkutan dengan ketelitian dan kelengkapan data dalam aplikasi tertentu. Pengendalian aplikasi dirancang untuk menjamin bahwa pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi yang telah diotorisasi dan pemutakhiran arsip induk (master file). Deapat menghasilkaninformasi yang teliti dan lengkap pada waktu yang seharusnya. Pengendalian aplikasi dapat dibagi menjadidua: (1) pengendalian preventif dan (2) pengendalian detekttif atau pengendalian yang bersifat korektif.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 14

Page 15: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

GRAND DESIGN SISTEM AKUNTANSIHalaman 1

INDIKATOR PEMBELIAN UTANG PENGGAJIAN & PENGUPAHANFUNGSI

yang terkaitF. GudangF. PembelianF. PenerimaanF. Akuntansi

F. GudangF. PembelianF. PengirimanF. Akuntansi

F. KepegawaianF. KeuanganF. AkuntansiF. Pencatat waktu & F. Pembuat daftar gaji-upah

Jaringan PROSEDUR 1. Permintaan Pembelian2. Perm PH & Pmlhan Pemasok3. Order pembelian4. Penerimaan Barang5. Pencatatan Utang6. Distribusi Pembelian

1. Perintah retur pembelian2. Pengiriman barang ke pemasok3. Pencatatan utang

1. Pencatatan waktu hadir2. Pencatatan waktu kerja3. Pembuatan daftar upah4. Distribusi biaya gaji5. Pembuatan bukti kas keluar6. Pembayaran upah

DOKUMEN yang digunakan

1. Srt Permtn Pembelian (SPP)2. Srt Permtn Penwrn Harga (SPPH)3. Srt Order Pembelian (SOP)4. Lap Penerimaan Barang (LPB)5. Srt Perubahan Order (SPO)6. Bukti Kas Keluar (BKK)

1. Memo Debit (MD)2. Lap Pengiriman Barang (LPB)

1.Dok pndkg prbhn gaji&upah2.Kartu jam hadir (KJH)3.Kartu jam kerja (KJK)4.Daftar gaji & upah/Rekap daftar gaji&upah5.Surat pernyataan gaji&upah/Amplop gaji&upah6.Bukti Kas Keluar (BKK)

CATATAN Akuntansi

1.Register BKK2.Jurrnal Pembelian3.Kartu Utang4.Kartu Persediaan

1.Jurnal retur pembelian/jurnal umum2.Kartu persediaan3.Kartu utang

1.Jurnal Umum (JU)2.Kartu Harga Pokok Produk3.Kartu Biaya4.Kartu Penghasilan Karyawan

Unsur PENGENDALIAN

Internal

Organisasi1. F.Pembelian terpisah F.Penerimaan2. F.Pembelian terpisah F.Akuntansi3. F.Penerimaan terpisah F. Penyimpn Brg4. Transaksi Pmbln dlakukn oleh 4 fungsi tsbSistem Otorisasi & Prosedur Pencatatan5. Srt Perm Pmbln diotorisasi F.gudang6. SOP dioto oleh F.Pmbln/yg lbh tinggi7. LPB dioto oleh F.Penerimaan Brg8. BKK dioto oleh F.Akunt/yg lbh tinggiPraktik yang Sehat9. SPP bernomor urut cetak- TJ F.gudang10. SOP berno. urut cetak- TJ F.Pmbln11. LPB berno. urut cetak- TJ F.Penerimn12. Pmasok dplh berd jwbn PH bersaing13. BKK dicap LUNAS-F.Penglrn kas

Organisasi1.F.Pembelian hrs terpisah F.Akuntansi2.Transaksi retur pmbln hrs oleh F.pmbln, F.pngrmn, F.pncatat utang, F.AkuntansiSistem Otorisasi & Prosedur Pencatatan3. MD u retur pmbln dioto F.pembelian4. LPB u retur pmbln dioto F.pengirimn5. Pncatatn brkrgnya utang didsrkn pd MD yg

didkg dgn LPB6. Pencatatn k dlm JU dioto F.AkuntansiPraktik yang Sehat7. MD u retur pmbln berno urut cetak & pmkain

diper-TJ-kn oleh F. Pembelian8. LPB berno urut cetak – TJ F.Pengiriman9. Catatan bk pmbntu utang scr periodik

direkonsiliasi dgn rek kntrl utang dlm BB

Organisasi1. F.pembuat daftar gaji hrs terpisah dr F.keuangan2. F.pencatat waktu hadir hrs terpisah dr F.operasiSistem Otorisasi3. Setiap org yg tercantum dlm daftar gaji hrs punya SK

pengangktn sbg karyawan dittd Dirut4. Kartu jam hadir hrs dioto oleh F.pencatat waktu5. Perintah lembur hrs dioto oleh kepala departemen6. Daftar gaji&upah hrs dioto oleh F.personalia7. BKK u pmbyrn gaji hrs dioto oleh F.Akuntansi8. Prbahn dlm Cat Ph kary direkons dgn daftr

gaji&upahPraktik yang Sehat9. KJH hrs dibandingkn dgn KJK sblm jd dasar DBTKL10. Pmskn KJH k mesin pnct wkt diawasi o F.Pnctt

waktu

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 15

Page 16: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

11. Pmbuatn dftr gaji hrs diverifikasi o F.Akuntansi12. Pghitungn PPh kary direkonsiliasi dgn Cttn Ph kary13. Cttn Ph kary dismpn o F.pembuat daftar gaji-upah

HAL2 PENTING Pemilihan pemasok: SAP pngadaan langsung, penunjukan langsung, lelang.

-Prosedur Pencatatan Utang ada 2: APP&VPP-Distribusi Pembelian & 5 Metode DP

-Bagan Alir Dok sitem Penggaji-upahan ada 4-Ada 3 metode distribusi gaji&upah

GRAND DESIGN SISTEM AKUNTANSIHalaman 2

INDIKATOR PENERIMAAN KAS PENGELUARAN KASPEMBAGIAN TUNAI : Over the coenter sales, Cash on delivery (COD) sales, Credit

Card Sales.PIUTANG : Penagih Perusahaan, Pos, lock-box collection plan

CEK : Account Payable System, One-time voucher system- cash basis, One-time voucher payable system-accrual basis, Built-up voucher payable system.TUNAI : Fluctuating-fund-balance system dan imprest system

FUNGSI yang terkait

TUNAI: Penjualan, Kas, Gudang, Pengiriman, Akuntansi.PIUTANG: Sekretariat, Penagihan, Kas, Akunt, Pemeriksa intern

F yg memerlukan pengeluaran kas, Kas, Akuntansi, Pemeriksa intern.

Jaringan PROSEDUR

Order penjualan, penerimaan kas, penyerahan barang, pencatatan penjualan tunai, penyetoran kas ke Bank, pencatatan penerimaan kas, pencatatan HPP.

Tanpa permintaan cek : Pembuatan BKK, pembayaran kas, pencatatan pengeluaran kas. Dengan permintaan cek : Permintaan cek, pembuatan BKK, pembayaran kas, pencatatan pengeluaran kas.

DOKUMEN yang

digunakan

T: Faktur penjualan tunai, pita register kas, Credit Card sales slip, Bill of lading, Faktur penjualan COD, Bukti Setor Bank, Rekap HPPP: Daftar piutang yg jatuh tempo, Srt pemberitahuan, Daftar srt pemberitahuan, Bukti setor bank, Kuitansi.

1. Bukti Kas Keluar2. Cek3. Permintaan Cek (check request)

CATATAN Akuntansi

Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Umum, Kartu persediaan, Kartu gudang.

1. Jurnal Pengeluaran Kas2. Register Cek

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 16

Page 17: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

Uns

ur P

ENG

END

ALI

AN

Inte

rnal

Organisasi1. F.Penjualan hrs terpisah F.kas2. F.kas hrs terpisah F.Akuntansi3. Transaksi pnjln tunai oleh smua FngsiSistem Otorisasi& Prosedur Pencatatan4. Penerimaan order dioto F.Pnjualn5. Penerimaan kas dioto F.kas “LUNAS”6. Pnjualn dg k.kredit dioto bank-nya7. Pnyrhn brg dioto F.pengiriman8. Pncatatn ke dlm bk jurnal dioto F.AkunPraktik yang sehat9. Faktur pnjln tunai brno urut cetak & diper-TJ-kn o F.Pnjualn10. Jmlh kas yg dtrm disetor ke bank11. Pghtngn saldo kas d tgn oleh F.Kas

Organisasi1. F.Penyimpan kas hrs terpisah dr F.Akuntansi2. Transaksi penerimaan&pengeluaran kas tidak boleh dilaksnkn sendiri oleh bag. Kasa

Sistem Otorisasi & Prosedur Pencatatan3. Pengeluaran kas hrs dpt otorisasi dari pejabat berwenang4. Pmbukaan& penutupn rek bank hrs dpt prsetujuan dr pejabat berwenang5. Pencatan dlm JPK hrs berd BKK yg dioto dari pejabat berwenang+dok pendukungPraktik yang Sehat6. Saldo Kas di tgn hrs dilindungi dr pencurian/penggunaan yg tdk semestinya7. Dok dasar+pndkg transaksi hrs dicap LUNAS oleh bag Kasa8. Jika pengeluaran kas kecil akuntansinya dibuat dgn imprest system9. Secara periodik dilakukn pencocokn jmlh fisik kas di tgn dgn catatan akuntansi10. Cash in safe & cash in transit diasuransikn dari kerugian11. Kasir diasuransikan & dilengkapi alat2 pencegah kecurian thdp kas di tangan12. Semua nomor cek hrs diper-TJ-kn oleh bagian kasa.

HAL2 PENTING

Cancelled Check System (perb. INA-USA)INA –tidak mengembalikan CC kepada nasabah, jd hrs ada bukti dokumen lain ketika menagih piutang (kuitansi)USA-CCD dikembalikan kepada check issuer, ini memperlancar arus perpindahan uang anatar individu_sederhanaDampak Cancelled Check thd penerimaan kas-sangat besar.

-Bagan Alir Dokumen Sistem pengeluaran Kas dengan cek-Sistem dana Kas kecil : Pembagian(2) Fluctuating-fund-balance & Imprest,Cara pembentukannya? Prosedur(3): Pembentukan kas kecil, permintaan& per-TJan, pengisian kembali. Dokumen : BKK, Cek, Permnt penglrn kas kecil, BPKK, Perm pengisian kmbl KK. Fungsi : Kas, Akuntansi, Pemegang dana KK, Pembayar tunai, Pemeriksa intern, Cat Akun : JPK, Register cek, Jurnal Pengeluaran DKK.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 17

Page 18: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

GRAND DESIGN SISTEM AKUNTANSIHalaman 3

INDIKATOR PERSEDIAAN AKTIVA TETAP (AT)PEMBAGIAN Manufaktur: Persediaan Produk Jadi, produk dlm proses, bahan baku,

bahan penolong, bahan habis pakai pabrik, suku cadangDagang: Persediaan brg dagangan

Tanah dan Perbaikannya, Gedung dan perbaikannya, Mesin dan equipment pabrik, Mebel, dan Kendaraan

FUNGSI yang terkait

Panitia Perhitungan Fisik Persediaan, Fungsi Gudang, Fungsi Akuntansi

F.pemakai, F.riset & pngembngn, Direktur ybs, Drektur Utama, F.Pembelian, F.Penerimaan, F. Aktiva Tetap, F.Akuntansi

Jaringan PROSEDUR

Prosedur pncttn produk jadi, pncttn HPPrdk Jd, perhitungan fisik, prosedur kompilasi, prosedur penentuan harga pokok persediaan, prosedur adjustment

Sistem Pembelian AT, perolehan AT mell Bangun Sendiri, pngeluarn modal, phentian AT, transfer AT, revaluasi AT, akuntansi depresiasi AT

DOKUMEN yang

digunakan

Krt Prhtng Fisik (inventory tag), Dftr Hsl Prhtng Fsk (inventory summary sheet), Bukti Memorial

Surat pmntaan oto invest, srt pmntaan reparasi, phntian AT, transfer AT, srt perintah kerja, order pembelian, lap.pnrimaan brg, faktur dr pmasok, bukti kas keluar, bukti memorial

CATATAN Akuntansi

Jurnal Pembelian, Jurnal Retur Pembelian, Krt Persediaan, Krt Gudang, Jurnal Umum

Kartu AT, Jurnal Umum, Register Buku Kas Keluar

Uns

ur P

ENG

END

ALI

AN

Inte

rnal

Organisasi1. Penghitung fisik o Panitia tdr dr; F.Pmgng Krt Phtng Fisik, F.Phtng,

F.Pngecek2. Panitia tdr dr karyawan SELAIN krywn F.Gudang & F.AkuntansiSistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan3. Dftr Hsl Phtng Fisik dttd o Ktua Panitia Phtng Fisik Persediaan4. Pcatatan hsl phtgn fisik prsdiaan ddsrkn atas Krt Phtng Fsk yg “BENAR”5. Hrg satuan yg dcntmkn dlm Dftr Hsl Phtngn brsl dr Krt Prsediaan ybs6. Adjustment thd Krt Prsediaan ddsrkn pd Info tiap jenis psdiaan yg tcntmPraktik yang Sehat7. Krt Phtngn Fsk bno urut tctak & pggunany dptggjwb o F.Pmgng Krt

Phtng Fsk8. Prhtngn Fsk tiap Jenis Psdiaan dlkkn 2 kali scr Independen o Phtng &

Pncek9. Kuantitas & data yg lain tcntm dlm bag lain10. Pralatn & metode yg dgunakn utk ukur & htng kuantitas prsdiaan

“TELITI”

Organisasi1. F. Pemakai harus tpisah dr F. Akuntansi AT2. Transks p’olehan, pnjualan, & phntian AT harus dlaks oleh lbih dr unit org yg bkrja

scr independenSistem Otorisasi 3. Anggaran investasi dioto oleh RUPS4. Srt pnrimaan oto inv, prmntaan oto reparasi, phntian AT , dan transfer AT tetap dioto

oleh Drektur ybs & Drektur Utama5. Srt perintah kerja dioto Kepala Depart Ybs6. Srt order pmbelian dioto Pjbt Yg Bwenang7. Lap. Pnerimaan brg dioto F. Penerimaan8. Bukti kas keluar dioto F. Akuntansi9. Bukti memorial dioto Kepala F. AkuntansiProsedur Pencatatan10. Prubhn krt AT hrs ddskn pd Bukti Kas Keluar/Bukti Memorial/Srt Pmntaan Tnsfr AT

yg dlmpiri dgn dok pdukung yg lgkp, yg dioto Pjbt Yg BwenangPraktik yang Sehat11. Scr Periodik dlakukn pncocokn fisik AT dg Kartu AT12. Pgunaan anggaran investasi sbg Alat Pengendalian Investasi dlm AT13. Penutupan asuransi AT thd kerugian14. Kbijakan akuntansi ttg pemisahan capital expenditure & revenur expenditure

HAL2 PENTING

Ada dua metode pencatatan: 1. Metode Mutasi Perpetual

Karakteristik AT:1. Frek tjdny transaksi relatif sedikit, rupiah besar

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 18

Page 19: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

2. Metode Persediaan Fisik 2. Pengendalian tetap saat perencanaan3. pengeluaran dibedakan peng. pendapatan & peng. modal

GRAND DESIGN SISTEM AKUNTANSIHalaman 4

INDIKATOR PENJUALAN PIUTANGPEMBAGIAN Tunai

Kredit : Kartu Kredit Perush & Kartu Kredit BiasaBerdasarkan Umur

FUNGSI yang terkait

F.Kredit, F.Penjualan, F.Gudang, F.Pengiriman, F. Akuntansi, F.Penagihan

F. Akuntansi, F.Penagihan/Penerimaan Kas

Jaringan PROSEDUR

Prosedur Order Penjualan, Pengiriman Barang, Pencatatan Piutang, Penagihan, Pencatatan Penjualan

Prosedur dari Penjualan Kredit, Penerimaan Kas, Retur Penjualan s.d. Penghapusan Piutang

DOKUMEN yang

digunakan

Surat order pengiriman dan tembusannya, Faktur dan tembusannya, Rekapitulasi HPP, Bukti Memorial

Faktur Penjualan, Bukti Kas Masuk, Memo Kredit, Bukti Memorial (journal voucher)

CATATAN Akuntansi

Jurnal Penjualan, Kartu Piutang, Kartu Persediaan, Kartu Gudang, Jurnal Umum

Jurnal Penjualan, J.Retur Penjualan, J.Umum, J.Penerimaan Kas, Kartu Piutang

Uns

ur P

ENG

END

ALI

AN

Inte

rnal

Organisasi1. F.Penjualan hrs tpisah F.Kredit2. F.Akuntansi hrs tpisah F.Penjualan & F.Kredit3. F.Akuntansi hrs tpisah F.Kas4. Transasaksi penjualan hrs dilakukan oleh ke-6 F.TerkaitSistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan5. Pnerimaan order dioto F.Penjualan6. Psetujuan pemberian kredit dgn credit copy7. Pngiriman dg ttd dan cap “SUDAH DIKIRIM”8. Pnetapan hrg jual dll ditangan Direktur Pemasaran9. Tjd Piutang dioto F.Penagihan10. Pncttn dioto F.Akuntansi dg ttd pd dok.sumber11. Pncttn tjd piutang ddsrkn Faktur PenjualanPraktik yang Sehat12. Surat order pengiriman bno urut tctk dip-TJ-kn F.Penjualan13. Faktur penjualan bno urut tctk dip-TJ-kn F.Penagihan14. Scr Periodik F.Akuntansi kirim A/R Statement kpd tiap debitur15. Scr Periodik adakan Rekonsiliasi Krt Piutang dg Rek. Kontrol Pitang dlm

Bk Besar

Tugas Fungsi Akuntansi dlm hub dg Pncttn Piutang1. Mnylggrakan cttn piutang kpd stiap debitur Kartu Piutang atau Arsip

Faktur Terbuka (open invoice file)2. Mghasilkan Pernyataan Piutang (A/R statement)3. Mnylggrakan cttn Riwayat Kredit debitur

Metode Pencatatan Piutang1. Metode Konvensional2. Metode posting langsung ke Kartu Piutang / Prnytaan Piutang3. Metode pencatatan Tanpa Buku Pembantu (ledgerless bookeeping)4. Metode pencatatan dg Komputer

Prosedur Pernyataan Piutang1. Prnytaan Saldo Akhir Bulan (balance-end-of-month statement)2. Prnytaan Satuan (unit statement)3. Prnytaan Saldo Bjalan dg Rek. Konvesional (running balance st with

conventional account)4. Prnytaan Faktur yg Belum Dilunasi (open item statement)

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 19

Page 20: Buku Sakti Sistem Informansi Akuntansi Th 2006

Resume UKT Sistem Akuntansi

HAL2 PENTING

Prosedur Pengendalian Manual dalam EDP :1. Batch totals oleh Bag.Penagihan2. verifikasi log oleh Grup Pengawas3. keying dan verifikasi oleh Konversi Data

Ada 5 Metode Distribusi:1. Columnar method2. Unit account and columnar account merhod3. Summary strip and unit ticket method4. Register method5. Distribusi dg Komputer

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 20