89
DIVISI PELAYANAN AKADEMIK KELUARGA MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI | 2013 - 2014 BUKU SAKTI 2013 TINGKAT 3

Buku Sakti Tingkat 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

latihan soal

Citation preview

Page 1: Buku Sakti Tingkat 3

DIVISI PELAYANAN AKADEMIK KELUARGA MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI | 2013 - 2014

BUKU SAKTI 2013 TINGKAT 3

Page 2: Buku Sakti Tingkat 3

1

Daftar ISI SEMESTER V .................................................................................................................................................. 2

ESTIMASI BIAYA ........................................................................................................................................ 3

PENELITIAN OPERASIONAL II ................................................................................................................. 11

PEMODELAN SISTEM .............................................................................................................................. 21

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI ................................................................................. 25

PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU .......................................................................................... 33

REKAYASA SISTEM KERJA ....................................................................................................................... 43

OTOMASI SISTEM PRODUKSI ................................................................................................................. 48

SEMESTER VI ............................................................................................................................................... 51

EKONOMI TEKNIK ................................................................................................................................... 52

KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA ......................................................................... 66

SISTEM PRODUKSI .................................................................................................................................. 72

ORGANISASI & MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI ........................................................................ 78

SIMULASI KOMPUTER ............................................................................................................................ 84

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ................................................................................. 86

Page 3: Buku Sakti Tingkat 3

2

SEMESTER V

Page 4: Buku Sakti Tingkat 3

3

SOAL NO.1

a. Apakah pengertian fixed cost dan apa contohnya?

Bagaimana cara menurunkan fixed cost?

b. Apakah pengertian variable cost dan apa contohnya?

Bagaimana cara menurunkan variable cost?

SOAL NO.2

PERTANYAAN :

a. Hitung total biaya “Good Transferred Out” dari MTI Company pada September 2010.

b. Hitung biaya inventori pada akhir bulan September 2010 (WIP, ending inventory).

Lakukan 2 perhitungan di atas dengan menggunakan metode weighted-average product costing, FIFO

product costing, dan LIFO product costing!!

JAWABAN :

Soal No.1a

Fixed Cost (biaya tetap) adalah biaya yang sampai kapasitas tertentu tidak berubah jumlah ataupun

biayanya yang secara total tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produksi.

Contoh-contoh Fixed Cost :

Depreciation on plant and equipment (penyusutan pabrik dan peralatan).

Rentals ( sewa gedung, peralatan )

Interest Charges on debt ( biaya bunga atau hutang-hutang)

Salaries on research staff (gaji staff riset)

Salaries on executive staff ( gaji pemimpin )

Perawatan gedung dan mesin

Cara menurunkan fixed cost :

Banyak cara untuk menurunkan biaya tetap misalnya dengan menyewakan (subkontrak) sisa kapasitas

produksi atau gudang yang dimiliki.

WIP, beginning inventory 20000 units 50%

Direct materials 5,000$

Conversion costs (50%) 2,000$ 7,000$

Units completed and transferred out during Sept 70000 units

Units started during Sept 55000 units

WIP, ending inventory 5000 units 30% (*)

Direct material cost added during Sept 32,000$

Conversion cost added during Sept

Direct labor 8,500$

Factory overhead applied 15,000$ 23,500$

(*) This means that each unit in process i s regarded as being fractional completed with respect to the convers ion

cost of the present company only at the dates of the WIP inventories

Data for MTI COMPANY for the month of September 2010

UTS ESTIMASI BIAYA

Oktober 2009 Dosen : Herman Rahadian

Page 5: Buku Sakti Tingkat 3

4

Soal No.1b

Variabel Cost (biaya variabel) adalah biaya yang secara total ikut berubahh dengan perubahan volume.

Variabel Cost dimasukkan dalam kumpulan pengeluaran biaya yang bervariasi dalam hubungan ketingkat

kegiatan operasional.

Contoh-contoh biaya Variabel Cost :

Upah insentif pekerja

Direct material cost and Indirect material cost ( Biaya bahan baku langsung dan biaya bahan baku

tidak langsung ).

Biaya pemasaran

Cara menurunkan variable cost :

Memilih bahan baku yang sumbernya dekat dengan lokasi pabrik atau menjalin kontrak jangka panjang

dengan supplier tertentu.

Soal No.2

Langkah 1. Jumlah unit fisik

Langkah 2. Jumlah unit ekivalen

Langkah 3. Rangkuman total biaya unit fisik

WIP, beginning inventory 20000 units 50%

Started during current period 55000

To account for 75000

Completed and transferred out during current period

From beginning inventory 20000

Started and completed currently 50000

Total 70000

WIP, ending inventory 5000 units 30%

Accounted for 75000

Direct Materials

Completed and transferred out 70000 x 100% 70000

WIP, ending inventory 5000 x 100% 5000

Total equivalent units of work done 75000

Conversion Cost

Completed and transferred out 70000 x 100% 70000

WIP, ending inventory 5000 x 30% 1500

Total equivalent units of work done 71500

Page 6: Buku Sakti Tingkat 3

5

Langkah 4. Biaya per unit dengan 3 metode

Weighted-average methode product costing

FIFO method product costing

LIFO method product costing

Units Dollars

Beginning inventory 20000 7,000$

Started in Sept 55000

Direct Materials 32,000$

Conversion Costs 23,500$

To account for 75000 62,500$

Physical

TotalsDirect

Materials

Conversion

Costs

Equivalent

Whole Unit

WIP, beginning inventory 7,000$ 5,000$ 2,000$

Current costs added 55,500$ 32,000$ 23,500$

Total costs to account for 62,500$ 37,000$ 25,500$

Divide by equivalent units 75000 71500

Cost per equivalent unit 0.493$ 0.357$ 0.850$

Description

WIP, beginning inventory 5,000$ 20000 0.250$ 2,000$ 10000 0.200$

Current cost added 32,000$ 55000 0.582$ 23,500$ 61500 0.382$

37,000$ 75000 25,500$ 71500

Transferred out

From Beginning inventory 5,000$ 20000 0.250$ 2,000$ 10000 0.200$

3,821$ 10000 0.382$

From Started in Sept 29,091$ 50000 0.582$ 19,106$ 50000 0.382$

34,091$ 24,927$

Ending inventory 2,909$ 5000 0.582$ 573$ 1500 0.382$

Equivalent

UnitUnit Costs$ $

Equivalent

UnitUnit Costs

Description Direct Materials Direct Materials

Page 7: Buku Sakti Tingkat 3

6

Langkah 5. Total biaya pada akhir bulan September

UAS ESTIMASI BIAYA

Desember 2009 Dosen :

Soal 1

Apa yang mendasari penggunaan metode Activity-Based Costing dalam proses kalkulasi biaya? Jelaskan

langkah-langkah perhitungan menggunakan ABC dan keunggulannya jika dibandingkan dengan metode

kalkulasi biaya secara tradisional.

Soal 2

Jelaskan metode-metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya persediaan. Jelaskan kapan

metode-metode tersebut digunakan serta apa keunggulan dan kelemahan dari masing-masing metode.

WIP, beginning inventory 5,000$ 20000 0.250$ 2,000$ 10000 0.200$

Current cost added 32,000$ 55000 0.582$ 23,500$ 61500 0.382$

37,000$ 75000 25,500$ 71500

Transferred out

From Beginning inventory 3,750$ 15000 0.250$ 1,700$ 8500 0.200$

3,821$ 10000 0.382$

From Started in Sept 32,000$ 55000 0.582$ 19,679$ 51500 0.382$

35,750$ 25,200$

Ending inventory 1,250$ 5000 0.250$ 300$ 1500 0.200$

Unit Costs

Description

$Equivalent

UnitUnit Costs $

Equivalent

Unit

Direct Materials Direct Materials

W-A FIFO LIFO

WIP, Sept 30

Direct materials 2,466.67$ 2,909.09$ 1,250.00$

Convertion costs 534.97$ 573.17$ 300.00$

Total WIP 3,001.63$ 3,482.26$ 1,550.00$

Completed and transferred out 59,498.37$ 59,017.74$ 60,950.00$

Total costs accounted for 62,500.00$ 62,500.00$ 62,500.00$

Page 8: Buku Sakti Tingkat 3

7

Soal 3

PT ABC mempunyai dua departemen, yaitu sep I dan II yang digunakan untuk memproduksi produk A dan

produk B. Data untuk menentukan biaya produk A dan B adalah sebagai berikut :

Diminta : Hitunglah harga pokok produksi A dan B dnegan pendekatan tradisional dan ABC System.

Soal 4

Deterra Inc. menggunakan 3 departemen untuk memproduksi sejenis detergen. Departemen perampungan

merupakan tahap ketiga dan terakhir sebelum produksi ditransfer ke gudang. Semua bahan yang

dibutuhkan guna menghasilkan komposisi akhir deterjen tersebut ditambah pada awal proses di

Departemen Perampungan. Setiap unit yang hilang terjadi hanya pada tahap ini dan dianggap normal.

Perusahaan menggunakan kalkulasi biaya FIFO. Data berikut tersedia di Departemen Perampungan untuk

bulan Oktober:

Data Produksi

Dalam proses, 1 Okt (pekerja &OH pabrik ¾ selesai) 10.000 kaleng

Diterima dari departemen terdahulu 40.000 kaleng

Diselesaikan dan ditransfer ke gudang 35.000 kaleng

Dalam proses, 31 Okt (pekerja & OH pabrik ½ selesai) 10.000 kaleng

Data tambahan

Persediaan barang dalam proses, 1 Okt:

Biaya dari departemen terdahulu Rp 38.000.000

Biaya dari departemen ini

Bahan Rp 21.500.000

Pekerja Rp 39.000.000

Page 9: Buku Sakti Tingkat 3

8

Overhead Rp 42.000.000

Total persediaan barang dalam proses, 1 Okt Rp 140.000.000

Diterima selama bulan Oktober Rp 140.000.000

Biaya yang ditambahkan di departemen ini :

Bahan Rp 70.000.000

Pekerja Rp 162.500.000

Overhead Rp 130.000.000

Total biaya yang di tambahkan Rp 362.500.000

Total biaya yanmg harus dipertanggungjawabkan Rp 643.000.000

Sususlah laporan biaya produksi dari Departemen Perampungan untuk bulan Oktober dengan

menggunakan kalkulasi biaya FIFO. Susunlah laporan biaya produksi dari Departemen Perampungan untuk

bulan Oktober dengan menggunakan biaya kalkulasi rata-rata (bulatkan 3 desimal)

Metode apa yang sebaiknya digunakan oleh Deterra Inc? Jelaskan alasannya.

Soal 5

PT Horison merupakan sebuah produsen kacamata, menggunakan standard costing. Perusahaan ini setiap

tahun merevies standard an di revisi jika perlu. Setiap Departemen diwajibkan memasukkan laporan dimana

masing-masing diharuskan menjelaskan mengapa terjadi variansi di Departemennya. Akhir-akhir ini variansi

pada salah satu produk unggulan agak menkhawatirkan, di mana terjad variansi unfavorable pada bahan

dan tenaga kerja langsung.

Jimmy, Manajer produk ini harus menjelaskan terjadinya selisih berikut ini :

Jimmy telah berhasil mengumpulkan informasi berikut:

a. Standar biaya produksi variable pada tahun ini terdiri atas tiga item :

Bahan langsung – frame anggaran static Rp 33.000. standar input adalah 3,0 ounces per

unit kacamata

Bahan langsung – Lensa. Anggaran static Rp 93.000. standar input adalah 6,0 ounces per

unit kacamata

Tenaga kerja langsung. Anggaran static Rp 90.000. Standar input adalah 1,2 jam per unit

kacamata

Diasumsikan tidak ada biaya tidak langsung variabel

b. Biaya produksi variable yang terjadi sesungguhnya adalah :

Bahan langsung – frame biaya aktual Rp 37.248. Pemakaian bahan aktual adalah 3,20

ounces per unit kacamata

Bahan langsung – lensa. Biaya aktual Rp 100.492. Pemakaian lensa aktual adalah 7,0

ounces per unit kacamata

Tenaga kerja langsung. Biaya aktual Rp 96.903. tingkat upah tenaga kerja aktual adalah

Rp 14.800 per jam

Susun analisis yang mencakup

a. Variansi harga jual

Page 10: Buku Sakti Tingkat 3

9

b. Variansi volume penjualan dan variansi anggaran fleksibel

c. Variansi harga dan efisiensi untuk bahan langsung-frame, bahan langsung – lensa,

tenaga kerja langsung.

d. Bahas kemungkinan penyebab variansi pada kenyataan c.

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal 1

Tradisional costing adalah volume based costing (jumlah, unit, jam dst) hanya efektif bila material dan direct

cost dominan, teknologi stabil, ragam produk terbatas. Perkembangan menunjukkan banyak resourcs harus

dikeluarkan untuk kegiaran yang tidak berkaitan dengan jumlah produksi (set up cost, material handling

cost, dst). Dengan adanya ABC, biaya overhead dihitung berdasarkan aktivitas-aktivitas-aktivitas yang

dilakukan dalam masing-masing produk. Hal ini dapat mengatasi kelemahan tradisional costing yang tidak

dapat mengakomodasi perbedaan konsumsi biaya overhead pada produk yang berbeda.

Langkah ABC:

a. Identifikasi sumber biaya dan aktivitas

Sumber biaya : dalam akun buku besar

Analisis aktivitas : identifikasi dan deskripsi pekerjaan (proses, waktu, sumber daya, nilai)

Pengelolaan 4 aktivitas : facility sustaining, product sustaining activity cost, batch activity

cost, unit level activity cost

b. Pemetaan sumberdaya terhadap aktivitas

c. Pemetaan biaya aktivitas terhadap objek biaya

Keunggulan :

a. Dapat mengakomodasi adanya diversitas produk

b. Alokasi biaya overhead berdasarkan volume produksi, banyak setup, banyak material

handling dan batch

c. Produk yang cocok untuk dibuat dan dijual menunjukkan keuntungan yang sedikit,

sedangkan produk yang tidak cocok untuk perusahaan menunjukkan untung yang besar.

Soal 2

1. Variable costing adalah metode pada biaya persediaan dimana semua biaya manufacturing variable

dimasukkan sebagai onventoriable cost.

Keuntungan : lebih mudah melihat efek perubahan dari level produksi pada operating income,

digunakan sebagi internal reporting, untuk keputusan jangka pendek

Kelemahan : tidak menganggap fixed manufacturing cost sebagai bagian dari biaya produksi

2. Absortion costing adalah metode pada biaya persediaan dimana semua biaya manufaktur variable

dan fixed dimasukkan sebagai inventoriable cost. Digunakan untuk eksternal costing

Keuntungan : mudah untuk dimodifikasi, untuk mendapatkan sublasifikasi dari variable dan fixed

cost, untuk decision jangka panjang.

Kelemahan : memudahkan manager untuk meningkat operating income pada periode tertentu

dengan meningkatkan produksi, walaupun tidak ada demand.

3. Throughput costing adalah metode dimana hanya mempertimbangkan biaya langsung sebagai

inventoriable cost. Dipakai untuk melihat kapasitas produktif pada satu periode

Keuntungan : lebu=ih mudah digunakan krn hanya melihat direct material dalam penentuan biaya

persediannya

Page 11: Buku Sakti Tingkat 3

10

Kelemahan : menganggap bahwa biaya selain direct material adalah biaya tetap pad aperiode

jangka pendek, dan mengabaikan biaya lain dalam penentuan biaya persediaan.

Soal 3

Pendekatan tradisional

Direct cost

Bahan baku 10.000.000 40.000.000

Tenaga kerja 12.000.000+ 48.000.000+

22.000.000 88.000.000

Biaya OH pabrik total = 13.000.000 + 20.000.000 + 14.000.000 + 23.500.000

= 70.500.000

Alokasi OH misalnya berdasarkan jam kerja langsung

Oh perhour 70.500.000 = 1410 perjam kerja langsung

500.000

Sehingga biaya OH untuk produk A : 14.100.000

Produk B : 56.400.000

Total biaya A : 14.100.000 + 22.000.000 = 36.100.000 (10rb unit)

Total biaya B : 56.400.000 + 88.000.000 = 144.400.000 ( 40 rb unit)

Biaya A perunit = 3610

Biaya b perunit = 3610

Pendekatan ABC

Total biaya A = 22.000.000 + 21.400.000 = 43.400.000

Total biaya B = 88.000.000 + 49.100.000 = 137.100.000

Biaya B per unit = 137.100.000 / 40.000 = 3427.5

Indirect cost / OH Rate Produk A Produk B

inspeksi pabrik (jam) 1000 per inspeksi 1000 * 5200 = 5.200.000 1001 * 7800 = 7.800.000

biaya listrik (kilowatt) 80 per kw 80*50.000 = 4.000.000 80*200.000 = 16.000.000

biaya pemeliharaan mesin (jam) 140 perjam mesin 140*20.000 = 2.800.000 140*80.000 = 11.200.000

biaya persiapan produksi (frek. Produksi) 9400 per produksi 9400 * 1000 = 9.400.000 9401 * 1500 = 14.100.000

21.400.000 49.100.000

Page 12: Buku Sakti Tingkat 3

11

UAS PENELITIAN OPERASIONAL II

Dosen : Andi Cakravastia

Soal No. 1

Performansi perusahaan pada setiap akhir tahun dapat dinyatakan dalam kondisi (1) baik, atau (2) buruk.

Alternatif keputusan yang bisa diambil pemilik perusahaan adalah (a) membiarkan (do nothing), (b)

memperbaiki aspek produksi, (c) memperbaiki aspek pemasaran. Jika pemilik menerapkan keputusan (a)

dalam kondisi perusahaan apapun, matriks probabilitas transisi ditunjukan pada matriks A. Sementara, jika

keputusan yang diambil adalah (b) dan (c) dalam kondisi perusahaan apapun, matriks probabilitas

transisinya diberikan masing-masing oleh B dan C.

A 1 2

1 0.6 0.4

2 0.3 0.7

Berdasarkan ekspektasi keuntungan (dalam milyar rupiah) yang diperoleh perusahaan untuk tiap alternatif

keputusan dan kondisi perusahaan diberikan dalam tabel berikut.

Keputusan

Kondisi a b c

1 3 6 4

2 1 2 3

Pertanyaan:

a. Identifikasi semua kebijakan yang mungkin beserta matriks probabilitasnya masing-masing. (Nilai

10)

b. Tentukan kebijakan optimal dalam tiga tahun. (Nilai 15)

c. Dengan menggunakan teknik enumerasi, tentukan kebijakan optimal dalam jangka panjang. (Nilai

15)

Soal No. 2

Pihak manajeman suatu bisnis layanan cuci mobil sedang melakukan studi untuk memperbaiki performansi

layanannya. Berdasarkan data historis sebanyak 100 pengamatan, waktu pencucian untuk tiap unit mobil

(dalam menit) disajikan dalam tabel frekuensi berikut.

Kelas interval Frekuensi

0 – 10 51

10 – 20 22

20 – 30 12

30 – 40 5

40 – 50 7

50 – 60 1

60 – 70 2

Total 100

Pertanyaan

a. Periksa apakah lama waktu pencucian mobil dapat diasumsikan berdistribusi eksponensial pada

tingkat signifikasi 5% (Nilai 15)

b. Saat ini terdapat 2 buah fasilitas pencucian, sehingga dua mobil dapat dicuci pada saat yang sama.

Waktu antar kedatangan mobil diketahui berdistribusi eksponensial dengan rata-rata 10 menit. Jika

pihak manajemen menghendaki agar lama waktu rata-rata mobil menunggu dalam sistem tidak

lebih dari 30 menit dan rata-rata banyaknya mobil mengantri tidak lebih dari 2 mobil, apakah perlu

B 1 2 C 1 2

1 0.5 0.5 1 0.6 0.4

2 0.4 0.6 2 0.3 0.7

Page 13: Buku Sakti Tingkat 3

12

penambahan fasilitas pencucian yang baru. Jika ya, berapa tambahan fasilitas pencucian agar

memenuhi sasaran manajemen perusahaan? (Nilai 20)

Soal No. 3

Dua buah perusahaan 1 dan 2 merupakan produsen suatu jenis produk tertentu. Keduanya mempunyai

empat strategi pemasaran, yaitu A, B, C dan D. Matriks payoff yang menyatakan pangsa pasar (dalam %)

yang dapat diraih oleh perusahaan ditunjukan dalam tabel di bawah ini.

Pertanyaan

a. Tentukan strategi yang digunakan oleh kedua perusahaan. (Nilai 25)

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1

Matriks Probabilitas Transisi

R1 1 2

R4 1 2

R7 1 2

1 0.6 0.4

1 0.5 0.5

1 0.6 0.4

2 0.3 0.7

2 0.3 0.7

2 0.3 0.7

R2 1 2

R5 1 2

R8 1 2

1 0.6 0.4

1 0.5 0.5

1 0.6 0.4

2 0.4 0.6

2 0.4 0.6

2 0.4 0.6

R3 1 2

R6 1 2

R9 1 2

1 0.6 0.4 1 0.5 0.5 1 0.6 0.4

2 0.3 0.7 2 0.3 0.7 2 0.3 0.7

Status

Kebijakan

a a

a b

a c

b a

b b

b c

c a

c b

c c

R5

R6

R7

R8

R9

1 2

R1

R2

R3

R4

Perusahaan 2

A B C D

Perusahaan 1

A -2 -4 1 1

B 3 6 -2 0

C 1 -3 4 0

D 2 -1 5 2

Page 14: Buku Sakti Tingkat 3

13

Terlebih dahulu dihitung nilai probabilitas steady state untuk setiap kebijakan

𝜋𝑗 = ∑ 𝜋𝑖𝑝𝑖𝑗

𝑀

𝑖=0

untuk j=0,1,…,M.

∑ 𝜋𝑗 = 1

𝑀

𝑗=0

Perhitungan nilai probabilitas steady state pada kebijakan 1:

𝜋1 = 0.6𝜋1 + 0.3𝜋2

𝜋2 = 0.4𝜋1 + 0.7𝜋2

1 = 𝜋1 + 𝜋2

didapatkan solusi

𝜋1 = 0.429

𝜋2 = 0.571

Selanjutnya ditentukan ekspektasi keuntungan untuk setiap kebijakan yang didapatkan dengan mengalikan

probabilitas steady state setiap status pada suatu kebijakan dengan ekspektasi keuntungan. Berikut ini tabel

yang menunjukkan nilai ekspektasi keuntungan untuk setiap kebijakan.

R1 1.858

R2 2.5

R3 3

R4 3.915

R5 4.178

R6 4.749

R7 2.287

R8 3

R9 3.429

π1 π2

R1 0.429 0.571

R2 0.5 0.5

R3 0.429 0.571

R4 0.583 0.417

R5 0.545 0.454

R6 0.583 0.417

R7 0.429 0.571

R8 0.5 0.5

R9 0.429 0.571

Status

Kebijakan

3 1

3 2

3 3

6 1

6 2

6 3

4 1

4 2

4 3

R5

R6

R7

R8

R9

1 2

R1

R2

R3

R4

Langkah di atas diulangi untuk setiap kebijakan. Disamping kanan ini

tabel yang menunjukkan nilai probabilitas steady state untuk setiap

kebijakan.

Tabel disamping kanan ini menunjukkan nilai ekspektasi

keuntungan setiap status pada setiap kebijakan

Page 15: Buku Sakti Tingkat 3

14

Dari perhitungan ekspektasi keuntungan, dapat diketahui bahwa kebijakan yang menghasilkan keuntungan

tertinggi adalah kebijakan 6, yaitu pada status 1 (baik), diberlakukan keputusan b (memperbaiki aspek

produksi) dan pada status 2 (buruk), diberlakukan keputusan c (memperbaiki aspek pemasaran).

Soal No. 2

Rata-rata waktu pencucian = 15.6 menit

μ =1

15.6 pelanggan

menit= 3.85

pelanggan

jam

λ =1

10 pelanggan

menit= 6

pelanggan

jam

Jumlah mobil mengantri maksimum = 2. Karena jumlah server = 2, maka jumlah mobil maksimum di

dalam sistem antrian = K = 4.

𝜌 =λ

sμ=

6

2(3.85)= 0.779

𝑊 = 𝑊𝑞 +1

𝜇= 𝑊𝑞 + 0.26

W merupakan waktu menunggu di dalam sistem antrian. W harus tidak lebih besar dari 30 menit.

𝑊𝑞 =𝐿𝑞

𝜆=

𝐿𝑞

6

𝐿𝑞 =𝑃0(𝜆

μ⁄ )𝑠

𝜌

𝑠! (1 − 𝜌)2[1 − 𝜌𝐾−𝑠 − (𝐾 − 𝑠)𝜌𝐾−𝑠(1 − 𝜌)]

𝑃0 =1

[∑(𝜆

μ⁄ )𝑛

𝑛!𝑠𝑛=0 +

(𝜆μ⁄ )

𝑠

𝑠!∑ (

𝜆sμ

)𝑛−𝑠

𝐾𝑛=𝑠+1 ]

=1

[(1.56)0

0!+

(1.56)1

1!+

(1.56)2

2!+

(1.56)2

2!(0.7791 + 0.7792)]

= 0.183

𝐿𝑞 =0.183(1.56)2(0.779)

2! (1 − 0.779)2[1 − 0.7792 − 2(0.779)2(1 − 0.779)] = 0.444

𝑊𝑞 =0.444

6= 0.074

𝑊 = 0.074 + 0.26 = 0.334 < 0.5 𝑗𝑎𝑚

Waktu menunggu di dalam sistem dengan menggunakan 2 buah fasilitas pencucian lebih kecil dari 30

menit, sehingga tidak perlu menambah fasilitas pencucian yang baru.

Soal No. 3

Perusahaan 2

A B C D minimum

A -2 -4 1 1 -4

Perusahaan 1 B 3 6 -2 0 -2

C 1 -3 4 0 -3

D 2 -1 5 2 -1

maksimum: 3 6 5 2

Karena nilai minimax dengan maximin tidak sama, maka permainan ini tidak memiliki saddle point,

sehingga kedua perusahaan akan menggunakan mixed strategy.

Maximin value

Minimax value

Page 16: Buku Sakti Tingkat 3

15

Pada payoff table perlu dilihat terlebih dahulu strategi-strategi yang terdominasi oleh strategi lainnya.

Pada payoff table di atas dapat dilihat bahwa pada perusahaan 1, strategi A terdominasi oleh strategi D

dan strategi C terdominasi oleh strategi D yang disebabkan payoff yang lebih besar.

Perusahaan 2

A B C D

Perusahaan 1 B 3 6 -2 0

D 2 -1 5 2

Kemudian, dapat dilihat kembali pada payoff table bahwa pada perusahaan 2, strategi A terdominasi oleh

strategi D yang disebabkan loss yang lebih kecil.

Perusahaan 2

B C D

Perusahaan 1 B 6 -2 0

D -1 5 2

Game yang menggunakan mixed strategies dapat diselesaikan dengan menggunakan programa linier.

Untuk menentukan optimal mixed strategy pada perusahaan 1:

max 𝑥𝑚+1

Subject to

𝑝11𝑥1 + 𝑝21𝑥2 + ⋯ + 𝑝𝑚1𝑥𝑚 − 𝑥𝑚+1 ≥ 0

𝑝12𝑥1 + 𝑝22𝑥2 + ⋯ + 𝑝𝑚2𝑥𝑚 − 𝑥𝑚+1 ≥ 0

………………………………………………………………….

𝑝1𝑛𝑥1 + 𝑝2𝑛𝑥2 + ⋯ + 𝑝𝑚𝑛𝑥𝑚 − 𝑥𝑚+1 ≥ 0 𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑚 = 1

𝑥𝑖 ≥ 0 untuk i = 1,2,…,m

max 𝑥4

Subject to

6𝑥1 − 𝑥2 − 𝑥3 ≥ 0

−2𝑥1 + 5𝑥2 − 𝑥3 ≥ 0

2𝑥2 − 𝑥3 ≥ 0 𝑥1 + 𝑥2 = 1

𝑥1 ≥ 0 𝑥2 ≥ 0

Dengan metode simplex didapatkan solusi optimal

𝑥1∗ =

1

3 𝑥2

∗ =2

3 𝑥3

∗ =4

3

Optimal mixed strategy untuk perusahaan 1 adalah

(𝑥1, 𝑥2) = (1

3,2

3)

X1 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi B

X2 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi D

Value of the game = v = 𝑥3∗ =

4

3

Untuk menentukan optimal mixed strategy pada perusahaan 2:

min 𝑦𝑛+1

Subject to

𝑝11𝑦1 + 𝑝12𝑦2 + ⋯ + 𝑝1𝑛𝑦𝑛 − 𝑦𝑛+1 ≤ 0

𝑝21𝑦1 + 𝑝22𝑦2 + ⋯ + 𝑝2𝑛𝑦𝑛 − 𝑦𝑛+1 ≤ 0

Page 17: Buku Sakti Tingkat 3

16

………………………………………………………………….

𝑝𝑚1𝑦1 + 𝑝𝑚2𝑦2 + ⋯ + 𝑝𝑚𝑛𝑦𝑛 − 𝑦𝑛+1 ≤ 0

𝑦1 + 𝑦2 + ⋯ + 𝑦𝑛 = 1

𝑦𝑗 ≥ 0 untuk j = 1,2,…,n

min 𝑦4

Subject to

6𝑦1 − 2𝑦2 − 𝑦4 ≤ 0

−𝑦1 + 5𝑦2 + 2𝑦3 − 𝑦4 ≤ 0 𝑦1 + 𝑦2 + 𝑦3 = 1

𝑦1 ≥ 0 𝑦2 ≥ 0

Dengan metode simplex didapatkan solusi optimal

𝑦1∗ =

2

9 𝑦2

∗ = 0 𝑦3∗ =

7

9 𝑦4

∗ =4

3

Optimal mixed strategy untuk perusahaan 2 adalah

(𝑦1, 𝑦2, 𝑦3) = (2

9, 0,

7

9)

y1 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi B

y2 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi C

y3 = probabilitas perusahaan 1 menggunakan strategi D

Value of the game = v = 𝑦4∗ =

4

3

UAS PENELITIAN OPERASIONAL II

Dosen : Yosi Agustina

1. Waktu antar kedatangan para pelanggan pada suatu sistem antrian rata-rata adalah 4 menit dan

mengikuti distribusi eksponensial. Kecepatan pelayanan rata-rata dari server pada sistem ini, yang

jumlahnya hanya satu, adalah 3 menit/pelanggan dan juga mengikuti distribusi eksponensial.

Dari sistem antrian ini, tentukanlah :

a) utilisasi server

b) jumlah pelanggan rata-rata yang antri menunggu pelayanan

c) jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem antrian

d) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan untuk antri

e) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan dalam sistem antrian

f) peluang atau probabilitas adanya lebih dari 3 pelanggan dalam sistem antrian

2. Pada Contoh No. 2 diatas, ternyata laju pelayanannya tidak dapat ditingkatkan dari 20 menjadi 30

pelanggan/jam. Oleh karenanya, untuk memenuhi keinginan diatas, dicari alternatif seperti berikut :

1) Menambah 1 server yang berkemampuan sama, yakni μ = 20 pelanggan/jam,dengan ongkos

operasi Rp. 10.000,-/jam/server; atau

2) Mengganti server lama dengan 1 server baru dengan kemampuan μ = 35 pelanggan/jam, tetapi

ongkos operasinya Rp. 15.000,-/jam.

Alternatif mana yang sebaiknya dipilih ?

3. Cuaca kota Bandung dapat diperkirakan sebagai berikut:

Jika hari ini cerah maka besok akan berpeluang 60% cuaca cerah, 30% berawan, dan 10% akan

turun hujan.

Page 18: Buku Sakti Tingkat 3

17

Jika hari ini berawan maka besok akan berpeluang 40% cuaca cerah, 45% berawan, dan 15% akan

turun hujan.

Jika hari ini hujan maka besok akan berpeluang 15% cuaca cerah, 60% berawan, dan 25% akan

turun hujan

Jika pada hari Jumat hujan, bagaimana perkiraan cuaca pada hari Senin?

4. Pada suatu kota kecil terdapat dua pasar swalayan W dan L. Diasumsikan setiap pembeli di kota tersebut

melakukan kunjungan belanja satu kali per minggu. Dalam sembarang minggu seorang pembeli hanya

berbelanja di W atau di L saja, dan tidak di keduanya. Kunjungan belanja disebut percobaan (trial) dari

proses dan toko yang dipilih disebut keadaan dari proses. Suatu sampel 100 pembeli diambil dalam

periode 10 minggu, kemudian data dikompilasikan. Dalam menganalisis data, terlihat bahwa dari

seluruh pembeli yang berbelanja di W dalam suatu minggu, 90 persen tetap berbelanja di toko W pada

minggu berikutnya, sedangkan sisanya berpindah belanja pada toko L. 80 persen dari yang berbelanja

di toko L dalam suatu minggu tetap berbelanja di toko L sedangkan 20 persen berpindah belanja pada

toko W.

L percaya bahwa suatu kampanye akan meningkatkan kemungkinan pembeli W beralih pada L dari 0.1

menjadi 0.3 sedangkan yang tetap berbelanja di L meningkat dari 0.8 menjadi 0.9. Jumlah keseluruhan

pasar diperkirakan 10.000 pembeli per minggu dan keuntungan yang diperoleh oleh toko L adalah

sebesar $ 2 per pelanggan. Haruskah L melakukan kampanye promosi?

JAWABAN PERTANYAAN :

1. Dengan asumsi terjadinya kondisi steady state pada sistem antrian ini, maka besaran-besaran

tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.

Sistem ini merupakan sistem antrian M/M/1 dengan :

1/λ = 4 menit/pelanggan atau λ = 15 pelanggan/jam

1/μ = 3 menit/pelanggan atau μ = 20 pelanggan/jam

sehingga :

1) utilisasi server ρ = λ/μ = 15/20 = ¾ atau 75 %

2) jumlah pelanggan rata-rata yang antri menunggu pelayanan

Lq =𝜆2

𝜇(𝜇−𝜆) = (15)2/20(20-15) = 15.15/20.5 = 3.3/4.1 = 9/4 = 2,25 pelanggan.

3) jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem antrian

Ls (atau L) = λ/(μ - λ) = 15/(20-15) = 15/5 = 3 pelanggan.

4) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan untuk antri

Wq =λ/(μ(μ − λ)) = 15/{20(20 . 15)} = 15/20.5 = 3/20 jam = 9 menit

5) waktu rata-rata yang harus dihabiskan setiap pelanggan dalam sistem antrian

W =1/(μ – λ) = 1/(20 . 15) = 1/5 jam = 12 menit

6) peluang atau probabilitas adanya lebih dari 3 pelanggan dalam sistem antrian

P(n > 3) = 1 - P(n ≤ 3)

Rumus umum : P(n) = ρn.P0 dengan P0 = (1- ρ) = 1 - ¾ = ¼ sehingga :

P(n = 1) atau P(1) = (15/20)1.(¼) = (¾ ).(¼) = 3/16.

P(2) = (¾ )2.(¼) = (9/16).(¼) = 9/64.

Page 19: Buku Sakti Tingkat 3

18

P(3) = (¾ )3.(¼) = (27/64).(¼) = 27/256.

P(n ≤ 3) = ∑ 𝑃𝑛3𝑛=0 = ¼ + 3/16 + 9/64 + 27/256 = {64 + (3).16 + (9).4 + 27}/256 = (64 + 48 + 36 +

27)/256

= 175/256 = 0,68

Jadi, probabilitas adanya lebih dari 3 pelanggan dalam sistem antrian adalah = 1- 0,68 = 0,32.

2. Untuk alternatif 1) :

Sistem antriannya adalah M/M/2, dengan λ = 15 pelanggan/jam, 2 server masing-masing

dengan μ = 20 pelanggan/jam. Nilai P(n) untuk n = 0,1,2,3 adalah :

P0 = 1

∑(𝜆/𝜇)𝑛

𝑛!𝑐−1𝑛=0 +

(𝜆/𝜇)𝑐

𝑐!.

1

1−(𝜆

𝑐𝜇)

= 1

(15/20)0

0!+

(15/20)1

1!+

(15/20)2

2!.

1

1−(15

2(20))

=1

1+3/4

1+

9/16

2.

1

1−(3/8)

=1

1+3

4+

9

20

= 5/11 = 0,455

P1 =(𝜆/𝜇)1

1!Po = (15/20). (0,455) = 0,75 (0,455) = 0,34

P2 = (𝜆/𝜇)2

2! Po=((15/ 20)2)/2.(0,455) = 0,281 (0,455) = 0,13

P3 = (𝜆/𝜇)𝑛

𝑐!𝑐𝑛−𝑐 Po = ((15/20)2)/2. (0,455) = 0,14 (0,455) = 0,06

sehingga P0 + P1 + P2 + P3 = 0,455 + 0,34 + 0,13 + 0,06 = 0,985 > 0.95

Untuk alternatif 2) :

Sistem antriannya adalah M/M/1, dengan λ = 15 pelanggan/jam, 1 server dengan μ = 35

pelanggan/jam. Nilai P(n) untuk n = 0,1,2,3 adalah :

P0 = 1-ρ = 1 - (15/35) = 1 - 0,429 = 0,571

P1 = ρ1.P0 = 0,429.(0,571) = 0,245

P2 = ρ2.P0 = (0,429)2.(0,571) = 0,105

P3 = ρ3.P0 = (0,429)3.(0,571) = 0,045

sehingga P0 + P1 + P2 + P3 = 0,571 + 0,245 + 0,105 + 0,045 = 0,966 >0.95

Jadi kedua alternatif sistem antrian ini dapat memenuhi keinginan manajemen agar dengan

confidence level 95 %, tidak akan ada lebih dari 3 pelanggan di dalam sistem antrian. Oleh

karena itu, plihan alternatif sistem antrian akan didasarkan pada ongkos menganggurnya, atau

idle cost.

Untuk alternatif 1) : idle cost = {(0,455) x 2 x Rp.10.000,-/jam} + {(0,34) x Rp.10.000,-/jam} = Rp.

9.100,-/jam + Rp. 3.400,-/jam = Rp. 12.500,-/jam

Untuk alternatif 2) : idle cost = (0,571) x Rp.15.000,-/jam= Rp. 8.565,-/jam

Jika kriteria idle cost yang digunakan, maka alternatif 2) merupakan alternative yang lebih baik.

3. Status 1 = cerah, 2= berawan, 3= hujan

Page 20: Buku Sakti Tingkat 3

19

Stage = hari

1 2 3 123

[0.6 0.3 0.10.4 0.45 0.15

0.15 0.6 0.25]

π0 = hari jumat = hujan dengan matriks probabilitas = 0 0 1 karena pada hari jumat terjadi

hujan dengan probabilitas 1.

πn = πn x [Matriks Transisi]

sabtu π1=0 0 1x0.6 0.3 0.10.4 0.45 0.15

0.15 0.6 0.25 = [0,15 0,6 0,25]

minggu π2=0,15 0,6 0,25 x0.6 0.3 0.10.4 0.45 0.15

0.15 0.6 0.25 = 0,3675 0,465 0,1675

senin π3=0,3675 0,465 0,1675x0.6 0.3 0.10.4 0.45 0.15

0.15 0.6 0.25 = 0,4315 0,42 0,1484

Probabilitas cuaca pada hari senin, jika hari jumat hujan adalah : 0,4315 cerah, 0,42 berawan,

0,1484 hujan.

4. Definisikan matriks transisi dari kedua kondisi tersebut

Sebelum kampanye :

𝑊 𝐿𝑊 0,9 0,1𝐿 0,2 0,8

Setelah kampanye :

𝑊 𝐿𝑊 0,7 0,3𝐿 0,1 0,9

Untuk memecahkan soal tersebut, kita perlu mencari probabiltas steady state jumlah

pengunjung pada toko W dan toko L.

Steady state sebelum kampanye :

πW = 0,9 πW + 0,2 πL

πL = 0,1 πW + 0,8 πL

πW + πL = 1

πW =0,67

πL = 0,33

Steady state setelah kampanye :

πW = 0,7 πW + 0,1 πL

πL = 0,3 πW + 0,9 πL

πW + πL = 1

πW =0,25

πL = 0,75

Page 21: Buku Sakti Tingkat 3

20

Total profit yang didapatkan, dengan keuntungan $ 2 per pelanggan = total keuntungan pelanggan yang

belanja di toko L – total keuntungan pelanggan yang belanja di toko W.

sebelum kampanye

profit = 2 x 10000 x 0,33 – 2 x 10000 x 0,67 = 6600-13400 = -6600

Setelah kampanye

Profit = 2 x 10000 x 0,75 – 2 x 10000 x 0,25 = 15000-5000 = 10000

Page 22: Buku Sakti Tingkat 3

21

UTS PEMODELAN SISTEM

Dosen : Bermawi P. Iskandar

BAGIAN A:

No. 1: [Counterintuitive outcomes]

Jelaskan counterintuitive outcomes untuk kasus berikut ini, (a) the assessment of unit production costs dan

(b) peningkatan efisensi yang dilakukan dengan memangkas biaya pemelihaan mesin/peralatan atau biaya

pengembangandan pelatihan SDM..

No. 2:[ Pendekatan Sistem]

a) Pendekatan sistem berbeda dengan pendekatan tradisional (seperti pendekatan reductionist dan

cause-and- effect) dalam memandang suatu masalah riil. Jelaskan perbedaannya.

b) Jelaskan mengapa pendekatan sistem dapat menghidari kesalahan tipe III yaitu menyelesaikan masalah

yang salah dengan benar dan berikan contoh untuk kasus (a) atau (b) pada No.1.

No.3: [Definisi Sistem adalah subyektif]

Pertimbangkan industri sepeda motor, yang terdiri dari industri perakitan, industri komponen kendaraan

bermotor dan industri jasa pemasaran dan jasa purna jual. Identifikasi sistem yang relevan dari sudut

pandang (perspektif) pengelola perusahaan perakitan, produsen komponen dan pengelola perusahaan

yang memasarkan kendaraan bermotor tersebut. Penjelasan sistem relevan meliputi tujuan sistem, proses

transformasi, aspek untuk menjelaskan hubungan antar komponen, musukan, kontrol, komponen dan

keluaran sistem.

No.4: [Emergent properties]

Apa yang dimaksud dengan emergent properties dari suatu sistem dan berikan berikan satu contoh riil

masing-masing untuk sistem manufaktur dan sistem jasa (misalnya bank).

BAGIAN B:

Bank Darah menerima berbagai golongan darah dari lembaga pengumpulan darah (seperti PMI). Darah

segar memiliki umur antara 35-49 hari, tergantung pada cara pengawetan yang digunakan. Darah yang

tidak dipakai pada perioda itu akan dibuang. Darah segar digunakan untuk transfusi pada operasi yang

terjadwal maupun yang tidak (emergensi). Jika tidak tersedia cukup darah untuk golongan tertentu, operasi

terjadwal harus ditunda, sedangkan untuk operasi yang bersifat emergensi akan meningkatkan resiko

kepada pasien serta dapat berakibat kematian. Dengan demikian manajemen harus mencari kebijakan yang

tepat untuk menekan sekecil mungkin jumlah darah yang kadaluaarsa, tapi pada saat bersamaan

memberikan cukup darah untuk operasi terjadwal dan juga untuk operasi emergensi. Atau dengan kata

lain, manajemen berupaya untuk menghindari ketidak-tersediaan darah sebesar mungkin. Yang

dimaksud dengan manajemen Bank Darah disini terdiri dari manajemen puncak (para direktur) dan

manajemen menengah (para manajer). Umumnya, kekurangan persediaan dapat dihindari sepenuhnya jika

jumlah persediaan darah sangat besar. Tapi ini akan meningkatkan jumlah darah kadaluarsa. Gunakan

pendekatan proses untuk menjelaskan sistem yang relevan untuk manajemen bank darah, sehingga

terjadi suatu kompromi yang maksimal dari dua tujuan yaitu memiminasi kekurangan persediaan dan

meminimasi darah kadaluarsa.

(a) Tuliskan rumusan masalah untuk kasus Bank Darah ini dan difinisikan 4 elemen dari masalah tersebut,

(b) Jelaskan dan gambarkan sistem yang relevan untuk Bank darah, serta

(c) Gambarkan influence diagram untuk masalah tersebut.

Page 23: Buku Sakti Tingkat 3

22

JAWABAN PERTANYAAN :

No. 1

Buku Pemodelan hal 15:

“Some of the outcomes actually realized, both planned and unplanned, may be ‘counterintuitive’ — what

happens appears at first glance to contradict what common sense and intuition tell us should occur.”

Artinya, counterintuitive adalah pendekatan yang dilakukan dengan membuat tindakan yang melawan

intuisi atau pemikiran orang pada umumnya. Counterintuitive outcomes itu sendiri adalah hasil yang

didapatkan dengan melakukan pendekatan yang tindakannya berbeda dengan intuisi pada umumnya.

(a) Kasus the assessment of unit production costs

Contoh kasus:

Secara umum, pinsip bisnis dari sebuah perusahaan adalah terus mendorong produksidari produk yang

menghasilkan profit margin terbesar. Dengan mempertimbangkan contoh sederhana:

Sebuah perusahaan melakukan produksi 2 produk pada lini perakitan yang sama. Biaya yang dikeluarkan

untuk produksi adalah sama yaitu £90/unit, tetapi produk A memiliki profit margin of 50%, ketika produk B

hanya mencapai 40%. (profit margin adalah [profit/selling price] × 100%.)

Jawab:

Profit produk A = Selling Price – Total Cost = £180 –£ 90 = £90

Profit produk B = Selling Price – Total Cost = £150 –£ 90 = £60

Intuisi pada umumnya:

Dengan data di atas, tindakan perusahaan pada umumnya adalah melakukan produksi sebanyak-

banyaknya pada produk yang profit marginnya paling besar, yaitu produk A.

Hasil = 4 unit x £90/unit = £ 360

Namun pada contoh di atas, produk A hanya dibutuhkan 3 unit tiap harinya. Sisa waktu produksi dikerjakan

pada produk B. Hasil ini disesuaikan menjadi sebagai berikut:

Hasil = (3 unit x £90/unit) + (2 unit x £60/unit) = £ 390

Counterituitive

Dengan pendekatan Counterituitive, tindakan yang dilakukan adalah melakukan produksi sebanyak-

banyaknya pada produk yang profit marginnya paling rendah, yaitu produk B. Sebanyak-banyaknya

dalam hal ini disesuaikan ke maksimum demand produk per hari sehingga tidak perlu diproduksi

berlebihan.

Hasil = (4unit x £60/unit) + (2 unit x £90/unit) = £ 420

Lebih tinggi 30 dari hasil pendekatan intuitive.

Page 24: Buku Sakti Tingkat 3

23

Alasan

Ini adlaah counterintuitive outcomes.Hal ini terjadi karena suatu alasan sederhana: prinsip bisnis

mengacuhkan interaksi sistem yang vital yaitu dalam kasus ini: kontribusi profit tiap unit di tiap jamnya.

Setiap jam dari kapasitas yang digunakan produk A menghasilkan profit sebesar £60 dimana untuk produk

A hanya mencapai £45.

(b) Peningkatan Efisiensi

Peningkatan efisensi yang dilakukan dengan memangkas biaya pemelihaan mesin/peralatan atau biaya

pengembangan dan pelatihan SDM.

Intuitive: Pada umumnya, perusahaan akan memotong biaya pemeliharaan mesin untuk menurunkan biaya

total produksinya. Alhasil, biaya produksi total menurun dan target perusahaan tercapai.

Counterintuitive: Perusahaan tidak memotong biaya pemeliharaan mesin malah mengeluarkan biaya untuk

pengembangan dan pelatihan SDM. Ternyata hasilnya, kuantitas produk yang dihasilkan meningkat, mesin

lebih terpelihara, dan pekerja lebih bersemangat karena telah dilatih. Biaya yang dikeluarkan ternyata

berujung peningkatan keuntungan produksi. Ini disebut Hawthorne Effect yaitu peningkatan produktivitas

pekerja yang dihasilkan karena suatu stimulus psikologis yang membuat pekerja merasa dianggap penting

atau diperhatikan. Diperhatikan dalam kasus di atas adalah diberi pelatihan.

No. 2 (a)

Pendekatan tradisional ada 2 yaitu reductionist dan cause-effect.

Reductionism adalah kepercayaan bahwa seluruh hal di dunia dan setiap pengalamannya dapat direduksi,

didekomposisikan, atau dibagi-bagimenjadi komponen/bagian yang lebih sederhana. Dengan

mendefinisikan dan memahami perilaku setiap bagian ini, kemudian mengagregatkannya ke dalam

penjelasan parsial, maka dapat diasumsikan hal ini cukup untum menjelaskan perilaku sistem keseluruhan.

Cause-and-effect thinking adalah kepercayaan bahwa seluruh fenomena dapat dijelaskan dengan

hubungan-hubungan sebab akibat. Misalnya suatu hal X diketahui adalah penyebab terjadinya hal Y jika X

adalah keseluruhan hal yang cukup membuat Y terjadi, jadi hal X inilah yang harus dijelaskan sedetailnya

utk menjelaskan Y.

System thinking adalah kepercayaan yang menganggap di dalam mendefinisikan atau menjelaskan masalah

dari suatu sistem, seluruh bagian dari sistem tersebut harus dijelaskan terlebih dahulu sedetail-detailnya

dan mendefinisikan lingkungan dan pengaruhnya kemudian, sehingga di dalam menyimpulkan sistem

digunakan seluruh integrasi hasil pendefinisian tersebut.

Jadi perbedaannya ada pada pola yang digunakan, bagian sistem yang difokuskan, dan cara pengambilan

kesimpulan terhadap sistem.

No 2 (b)

Pendekatan tradisional seperti reductionst dan cause-effect thinking adalah pendekatan yang memandang

secara parsial dan memungkinkan terjadinya kesimpulan yang tidak tepat. Artinya, akan disimpulkan suatu

masalah yang salah. Pendekatan sistem lebih memandang secara holistik atau menyeluruh sehingga

meminimasi dihasilkannya kesimpulan suatu masalah yang salah. Kesimpulan masalahnya lebih ’benar’ atau

tepat sehingga solusi yang dihasilkan pun dapat lebih tepat.

No. 3

Tujuan sistem adalah berbeda-beda tergantung jenis sistem tersebut. Sistem industri perakitan tentunya

bertujuan merakit produk secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya. Sistem industri komponen bertujuan

melakukan produksi produk yang dapat dihandalkan. Demikian pula tujuan sistem industri jasa pemasaran

adalah menjual produk sebanyak-banyaknya. Demikian pula untuk proses transformasi, aspek hubungan

komponen, dan sebagainya dapat dijelaskan secara subjektif.

Page 25: Buku Sakti Tingkat 3

24

No. 4

Emergent properties adalah hubungan atau komponen baru yang timbul atau muncul melalui interaksi

antara bagian-bagian aspek situasi yang berbeda-beda

Pada sistem manufaktur misalnya hubungan antara lampu yang redup dengan prduktivitas pekerja, pekerja

yang bekerja secara single group atau various group, dan sebagainya.

Pada sistem jasa misalnya hubungan antara pemberian training kepada pekerja dengan produktivitas

kerjanya, peningkatan gaji dengan kedisiplinan atau keramahan pelayanan kepada nasabah, dan

sebagainya.

BAGIAN B

Page 26: Buku Sakti Tingkat 3

25

UTS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Dosen : Sukoyo

Soal no.1

Unit produksi elektronik PT Makmur Sentosa mempunyai 15 unit lintas perakitan (assembly line) yang dapat

dipergunakan untuk memproduksi TV dan Audio Set. Permintaan produk elektronik (dalam unit) untuk 4

bulan ke depan dan harga produk dari Divisi Pemasaran sebagai berikut :

Produk Harga (Rp juta) Bulan

1 2 3 4

TV 21'' 1,2 416 404 475 405

TV 29'' 1,6 210 205 211 207

AUDIO P1 0,8 900 808 967 1200

AUDIO P2 1,5 424 432 575 500

Untuk memproduksi satu unit TV 21’’ dibutuhkan waktu rata-rata 1,8 jam; satu unit TV 29’’ adalah 2,0 jam;

satu unit AUDIO P1 adalah 1,2 jam; satu unit AUDIO P2 adalah 1,6 jam. Divisi produksi menetapkan bahwa

persediaan akhir setiap bulan (safety stock) untuk produk elektronik tersebut adalah : 100 unit untuk TV 21’,

150 unit untuk TV 29’, 100 unit untuk AUDIO P1, 125 unit untuk AUDIO P2. Sedangkan informasi persediaan

akhir bulan ini adalah 178 unit TV 21’, 154 unit TV 29’, 100 unit AUDIO P1, dan 125 unit AUDIO P2.

Berdasarkan kalender kerja, jumlah hari kerja efektif yang ada untuk 4 bulan ke depan adalah (1 hari = 8

jam operasi) :

Bulan 1 2 3 4

Jumlah hari 21 25 20 20

Pertanyaan :

a. Jika biaya produksi dengan waktu regular adalah Rp.10 ribu/jam, dengan over time sebesar Rp.25

ribu/jam, back order sebesar Rp.10 ribu/unit/bulan, dan penyimpanan Rp.5 ribu/unit/bulan, susun

rencana agregat untuk 4 bulan ke depan.

b. Berdasarkan rencana agregat (a) susun jadwal induk produksi (master production) untuk 4 bulan ke

depan.

Soal no.2

Distributor motor Honda di Bandung memperkirakan akan menjual motor Honda sebanyak 4.000 unit

selama tahun 2007. Pola permintaan motor Honda biasanya merata setiap tahun. Harga motor sebesar

Rp.14 juta per unit, sedangkan biaya pajak dan asuransi selama motor disimpan di showroom dihitung

berdasarkan 30% dari persediaan motor maksimum dimana setiap unit motor diperlukan biaya Rp.200 ribu

per tahun. Disamping itu, motor yang disimpan di showroom sebanyak 70% mengalami kerusakan dan

diperlukan biaya rata-rata Rp.300 ribu per unit untuk perbaikan sebelum diserahkan ke pembeli. PT Honda

di Bandung memesan kendaraan tersebut dari PT ATM. Setiap lot kendaraan yang dipesan perlu dilakukan

pemeriksaan sebelum diterima. Biaya pemeriksaan tiap lot pemesanan adalah sebesar Rp.600 ribu. Biaya

modal dikenakan bunga sebesar 20% per tahun.

a. Buat formula untuk menghitung biaya persediaan yang terjadi di PT Honda di Bandung!

b. Berapa ukuran lot pemesanan yang paling ekonomis?

c. Berapa total biaya per tahunnya?

Soal no.3

Manajer divisi produksi PT Astra sedang mempertimbangkan apakah part XYZ akan dibuat di PT Astra

sendiri atau dikerjakan oleh 2 perusahaan lain di luar, dengan data-data sebagai berikut :

Page 27: Buku Sakti Tingkat 3

26

PT ASTRA PT LUAR-1 PT LUAR-2

Produksi per hari (units) 400 600 ∞ (besar sekali)

Lead time (hari) 4 6 9

Biaya per unit Rp. 500 ribu Discount Rp. 530 ribu

Biaya pemesanan Rp. 1 juta Rp. 700 ribu Rp. 800 ribu

Harga discount dari PT LUAR-1 sebagai berikut :

Ukuran Pemesanan (unit) Harga

Q < 5000 Rp 580 ribu per unit

5000 ≤ Q < 10.000 Rp 500 ribu per unit

10.000 ≤ Q Rp 480 ribu per unit

Pertanyaan :

Jika kebutuhan part XYZ per tahun adalah 32.000 unit per tahun dan biaya modal dikenakan biaya bunga

20% per tahun, alternatif pengadaan mana yang harus dipilih oleh manajer divisi produksi.

JAWABAN PERTANYAAN :

UTS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Soal no. 1

Sebuah perusahaan elektronik membuat berbagai jenis televisi. Data penjualan masing-masing jenis selama

Maret sampai dengan September 2006 diperlihatkan pada Tabel 1, dan data safety stock (unit item), ongkos

set up (juta rupiah), harga jual (juta rupiah), dan persediaaan akhir (unit item) ditunjukkan Tabel 2.

Tabel 1. Data Penjualan Televisi (unit Item)

Bulan

TV 14” TV 30” TV Plasma 48”

Mono Stereo Mono Stereo Theater De

Lux LC LSC LGC

Maret 6.512 4.744 2.37 5.28 2.217 572 915 1.37 686

April 7.844 6.678 2.862 6.36 2.617 689 1.1 1.65 826

Mei 8.695 6.552 3.172 7.05 2.961 763 1.22 1.83 916

Juni 10.36 8.82 3.78 8.4 3.528 910 1.46 2.18 1092

Juli 11.84 10.08 4.32 9.6 4.032 1040 1.66 2.5 1248

Agustus 13.88 11.812 5.062 11.25 4.725 1218 1.95 2.93 1462

September 14.06 11.97 5.13 11.4 4.788 1235 1.98 2.96 1482

Tabel 2. Safety stock (unit item), ongkos set up (juta rupiah), harga jual (juta rupiah), persediaan akhir (unit

item)

Bila perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sangat dominant dalam pasar pertelevisian di

Indonesia, saudara diminta menentukan Master Production Schedule (MPS) dengan menggunakan (1)

metode persentase, dan (2) metode Britan dan Hax. Bila saudara membutuhkan asumsi atau data lain,

Mono Stereo Mono Stereo Theater Lux LC LSC LGC

Safety stock 4.276 3.5 1.472 2.515 1.49 325 610 850 420

Ongkos set up 150 150 220 220 220 415 415 415 415

Harga jual 2.5 5 4 10 14 22 30 35 45

Inventory akhir Sept. 18.23 15.8 9.58 17.845 8.805 1.41 2.37 3.63 1.7

TV 14” TV 30” TV Plasma 48”

Page 28: Buku Sakti Tingkat 3

27

Saudara dipersilakan untuk menentukans endiri tetapi asumsi dan data tersebut harus Saudara sebutkan

secara eksplisit.

Soal no. 2

Sebuah produk tertentu sedang dievaluasi untuk menentukan EOQ. Ongkos sewa gudang per bulan per

unit adalah Rp 20.000, ongkos pesan Rp 850.000 per seklai pesan, tingkat suku bunga adalah 25% per tahun,

harga beli adalah Rp 240.000 pe runit, dan permintaan (demand) per bulan adalah 250 unit. Tentukan EOQ

produk tersebut, frekuensi pemesanan dan ongkos total tahunan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

JAWABAN PERTANYAAN :

UAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Desember 2011 Dosen : Sukoyo

Soal no. 1

Sebuah perusahaan produk kimia mengoperasikan satu fasilitas produksi untuk menghasilkan produk A

dan produk B. kedua produk tersebut diolah menggunakan fasilitas produksi tersebut. Permintaan produk

A dan B untuk 4 bulan ke depan adalah sebagai berikut :

Jumlah persediaan awal adalah 36 ton untuk produk A dan 220 ton untuk produk B. Untuk mengolah

produk A dibutuhkan waktu 1 jam, sedangkan pengolahan produk B membutuhkan waktu 0.4 jam.

Perkiraan biaya produksi adalah :

Waktu jam biasa (regular time) : Rp 10 juta / jam

Waktu lembur (over time) : RP 15 Juta / jam

Biaya penyimpanan : Rp 4 juta / ton/ bulan

Waktu produksi biasa (regular time) sebesar 160 jam/bulan dan waktu produksi lembur (over time) sebesar

40 jam/ bulan. Manajemen menetapkan tingkat persediaan akhir setara dengan 80 jam produksi.

Pertanyaan :

a. Tentukan perencanaan produksi aggregate (dalam jam produksi) untuk meminimumkan biaya

produksi dan persediaan

b. Lakukan perencanaan dis-aggregate untuk menyusun jadwal induk produksi berdasarkan jawaban

1(a) tersebut.

Soal no. 2

PT. Chandra Asri Chemical Tbk menerima pesanan dari PT Mitsubisi Chemical Lts sebanyak 3 produk

petrokimia A, B, dan C dengan urutan proses dan waktu pengerjaan sebagai berikut :

Page 29: Buku Sakti Tingkat 3

28

Pertanyaan: Jika PT Chandra Asri Chemical beroperasi 12 jam sehari, dan 7 hari perminggu, susun jadwal

pengerjaan ketiga produk tersebut. Kapan ketiga produk petrokimia dapat diselesaikan ?

Soal no. 3

PT Megah energy Utama Tbk. mendapatkan proyek pembangunan pembangkit listrik senilai 50 milyar

rupiah dar iPT PLN Tbk. Proyek ini membutuhkan 8 aktivitas dengan waktu dan hubungan antar aktivitasnya

sebagai berikut :

Biaya penyelesaian proyek pembangkit listrik dengan waktu-normal adalah 400 milyar rupiah.

Pertanyaan:

a. Gambarkan network diagram proyek ini dan hitung waktu mulai dan selesai setiap aktivitas.

b. Berapa free slack time dan total slack time untuk aktivitas D dan E

c. Berapa lama waktu normal penyelesaian proyek dan aktivitas mana yang masuk ke dalam lintasan

kritis.

d. PT PLN Tbk menawarkan insentif sebesar 1.4 milyar rupiah / hari jika waktu penyelesaian proyek

lebih cepat dari waktu-normal. Ada 4 aktivitas dari 8 aktivitas yang waktu penyelesaiannya dapat

dipercepat yaitu A, B, F, dan H. waktu penyelesaian dan biaya ke-empat aktivitas tersebut adalah:

Berapa lama waktu percepatan proyek yang optimal dan aktivitas mana yang perlu dipercepat? Berikan

analisis perhitungan yang mendukung jawaban saudara!

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal 1 a.

Ton Jam Total

Page 30: Buku Sakti Tingkat 3

29

A B A B Ton Jam

Persediaan awal 36 220 36 88 256 124

Permintaan periode 1 100 200 100 80 300 180

Permintaan periode 2 90 190 90 76 280 166

Permintaan periode 3 110 210 110 84 320 194

Permintaan periode 4 100 200 100 80 300 180

Asumsi : Biaya penyimpanan = Rp 4 juta/ton/bulan Untuk produk A 1 ton = 1 jam, sehingga biaya penyimpanan = Rp 4 juta/jam/bulan Untuk produk B 1 ton = 0,4 jam, sehingga biaya penyimpanan = Rp 10 juta/jam/bulan

Biaya penyimpanan rata-rata untuk produk A dan B = 4+10

2 = Rp 7 juta/jam/bulan

Maka perencanaan produksi agregat untuk keempat periode tersebut adalah :

1 2 3 4

Inventori 124

RT 56 160 160 160

OT 6 34 20

Jumlah 180 166 194 180

b. Perencanaan disagregat (dalam jam)

Perencanaan disagregat (dalam unit)

Inventori 0 124 7 14 21 Unused Avai lable

RT 10 56 17 24 31 104 160

OT 15 22 29 36 40 40

RT 10 160 17 24 0 160

OT 15 6 22 29 34 40

RT 10 160 17 0 160

OT 15 34 22 6 40

RT 10 160 0 160

OT 15 20 20 40

Demand 180 166 194 180

Unal locat

ed 0 0 0 0

1

2

3

4

Periode

produks i

Sumber

Periode

Kapas i tas1 2 3 4

A B Total A B Total A B Total A B Total

Inventori 36 80 116 84 76 160 76 84 160 80 80 160

RT 64 0 64 6 0 6 34 0 34 20 0 20

OT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 100 80 180 90 76 166 110 84 194 100 80 180

1 2 3 4

A B Total A B Total A B Total A B Total

Inventori 36 200 236 84 190 274 76 210 286 80 200 280

RT 64 0 64 6 0 6 34 0 34 20 0 20

OT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 100 200 300 90 190 280 110 210 320 100 200 300

1 2 3 4

Page 31: Buku Sakti Tingkat 3

30

Soal 2

Jadwal pengerjaan :

Crusher

Mixer

Reaction vessel

Dryer

A

B

C

A

B

C

A

B

C

A

B

C

10 20 30 40 50 60 70 Waktu pengerjaan : 68 jam

Page 32: Buku Sakti Tingkat 3

31

Soal 3

a.

D (10)Early Start = 0 Early Finish = 10

Late Start = 22 Late Finish = 32

A (12)Early Start = 0 Early Finish = 12

Late Start = 0 Late Finish = 12

C (20)Early Start = 12 Early Finish = 32

Late Start = 12 Late Finish = 32

B (14)Early Start = 32 Early Finish = 46

Late Start = 32 Late Finish = 46

E (12)Early Start = 32 Early Finish = 44

Late Start = 46 Late Finish = 58

G (21)Early Start = 46 Early Finish = 67

Late Start = 55 Late Finish = 76

F (12)Early Start = 46 Early Finish = 58

Late Start = 46 Late Finish = 58

H (18)Early Start = 58 Early Finish = 76

Late Start = 58 Late Finish = 76

I (6)Early Start = 76 Early Finish = 82

Late Start = 76 Late Finish = 82

b. Free slack time : Jeda (slack) yang dimiliki oleh sebuah aktivitas, sebelum aktivitas tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pada aktivitas setelahnya

Aktivitas D memiliki free slack time selama 22 hari, sedangkan aktivitas E memiliki free slack time selama 14 hari Total slack time : Jeda (slack) yang dimiliki oleh sebuah aktivitas, sebelum aktivitas tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pada keseluruhan proyek Aktivitas D memiliki total slack time selama 22 hari, sedangkan aktivitas E memiliki total slack time selama 14 hari

c. Waktu-normal penyelesaian proyek = 82 hari Lintasan kritis = A – C – B – F – H – I

Page 33: Buku Sakti Tingkat 3

32

d. Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan aktivitas yang akan dipercepat adalah : 1. Aktivitas yang dipercepat harus berada pada lintasan kritis

Percepatan pada aktivitas-aktivitas yang tidak berada pada lintasan kritis tidak akan berpengaruh pada penyelesaian proyek secara keseluruhan. Pada kasus ini keempat alternatif aktivitas yang dapat dipercepat berada pada lintasan kritis sehingga keempat alternatif tersebut memenuhi syarat ini.

2. Biaya percepatan harus lebih kecil daripada insentif yang diterima jika percepatan dilakukan Jika biaya percepatan yang harus dikeluarkan lebih besar daripada insentif yang diterima jika waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari waktu-normal maka percepatan tersebut menjadi tidak ada artinya, bahkan dapat menyebabkan kerugian. Pada kasus ini insentif yang akan diterima adalah sebesar Rp 1,4 Milyar/hari jika waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari waktu-normal, sehingga aktivitas A dan F menjadi tidak layak untuk dipercepat karena akan menyebabkan kerugian.

3. Dana yang dimiliki Jika dana yang dimiliki perusahaan terbatas, maka aktivitas yang harus dipercepat adalah aktivitas yang akan memberikan keuntungan terbesar. Pada kasus ini asumsi dana yang dimiliki tidak terbatas sehingga percepatan dilakukan untuk seluruh aktivitas yang layak dipercepat. Berikut ini adalah perhitungan keuntungan yang diterima perusahaan :

Aktivitas Waktu-

normal

Waktu

tercepat

Waktu

percepatan

Biaya

percepatan Insentif Keuntungan

B 14 12 2 1.3 x 2 = 2.6 1.4 x 2 = 2.8 2.8 – 2.6 = 0.2

H 18 6 12 1.2 x 12 = 14.4 1.4 x 12 = 16.8 16.8 – 14.4 = 2.4

TOTAL 14 17 19.6 2.6

Page 34: Buku Sakti Tingkat 3

33

UTS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

28 Maret 2011 Open Book

Soal 1 (10%)

Sebuah proses produksi menghasilkan output (variable random y) dengan target yang diinginkan

adalah m. dari sampel diketahui rata-rata output adalah �̅� yang belum tentu sama dengan target

m. jika diamati sebuah fungsi kerugian (loss) dalam bentuk kuadrat kealahan L(y) = (y-m)2. Buktikan

bahwa ekspektasi fungsi kerugian tersebut (hint : masukan rata-rata sampel ±�̅� dalam persamaan

kerugian) terdiri dari 2 kelompok, yaitu variansi dan kuadrat bias.

Soal 2 (15%)

Jelaskan secara lengkap bahwa pengendalian kualitas dengan peta kendali mencakup statistika

inferensi dua tahap, yaitu estimasi dan uji hipotesis. Tunjukkan hasil estimasi yang dilakukan dan

bagaimana uji hipotesis dilakukan, apa saja resiko-resiko yang terlibat?

Soal 3 (25%)

Dari sebuah proses yang ingin dikendalikan diperoleh peta �̅� standar (n=5) dengan UCL = 1.7; CL

= 1.5 ; LSL: 1.3.

a. dengan asumsi batas 3 sigma, berapa ARL0 (pada saat proses terkendali)?

b. Jika ternyata rata-rata proses menyimpang menjadi 1.725, berapa ARL1 (pada saat rata-rata

proses menyimpang)?

c. Buat kurva operating characteristics (OC) jika terjadi penyimpangan 1.572 ; 1.650; 1.725

Soal 4 (25%)

Kerjakan butir (a) Exercise 6.3 (Montgomery 2009 6th edition, hal 273)

Soal 5 (25%)

Sebuah perusahaan membuat peta kendali (phase I) dari 25 tititk sample dengan ukuran sample

n=9 dan diperoleh peta �̅� dengan UCL = 363 ; CL = 360 ; LCL = 357, dan peta R dengan UCL = 16.18

; CL=8.91 ; LCL= 1.64.

a. Berapa (estimasi) rata-rata (𝜇) dan deviasi standar (𝜎) populasi dan false alarm rate (𝛼) ?

b. Diketahui bahwa spesifikasi produk yang dapat diterima adalah 358 ±6. Jika proses dalam

kondisi stabil, bagaimana kemampuan (capability) proses tersebut dan berapa persen produk

yang akan memenuhi spesifikasi?

c. Jika diketahui ternyata rata-rata proses telah menyimpang menjadi 357, berapa probabilitas

bahwa penyimpangan tidak terdeteksi pada sampel pertama setelah terjadi penyimpangan ?

JAWABAN PERTANYAAN :

2. Terdapat dua tahap dalam pengendalian kualitas dengan menggunakan peta kendali mencakup

dua tahap yaitu :

a. Estimasi : merupakan tahap dimana dilakukan suatu estimasi terhadap batas-batas peta kendali

yang sebelumnya belum ada berdasarkan data-data historis. Pada tahap ini output yang

dihasilkan misalnya adalah trial control limit dari �̅� dan R. setelah dibentuk trial control limit

tersebut maka dicek apakah ada data yang out of control. Data yang out of control akan dilihat

penyebabnya namun seringkali dipertimbangkan dihilangkan lalu dibuat trial control limit baru

hingga tidak ada yang out of control.

b. Uji Hipotesis : tahap ini dilakukan pada saat pengguna telah memiliki suatu control limit yang

ditetapkan sebelumnya baik dari data historis atau kebijakan tertentu. Pada tahap ini dilihat

apakah control limit tersebut sudah sesuai dengan control limit yang baru dan dilihat seberapa

besar False alarm (α) dan kemungkinan suatu data out of control tidak terdeteksi (β).

3. a. ARL0 = 1/ α…………… (saat proses in control)

Untuk 3 sigma apabila diasumsikan merupakan distribusi normal standard maka α = 0.0027

maka nilai ARL0 = 1/0.0027 = 370,3 diambil angka bulat yaitu 371

Page 35: Buku Sakti Tingkat 3

34

ARL1 = 1/(1-β)………….. (saat proses out of control)

β = ϕ (L - k√𝑛) - ϕ (-L - k√𝑛)

dimana :

ϕ = probabilitas distribusi normal standard

L = 3 (proses 3 sigma)

n = jumlah sampel = 5 sampel

pergeseran yang ada adalah rata-rata menjadi 1,725 dari 1,5 oleh karena itu :

µ1 = µ0 + 2σ

1,725 = 1,5 + kσ….. apabila diasumsikan berdistribusi normal standard dimana σ = 1 maka

k = 1,725 – 1,5 = 0,225

sehingga didapat β = 0,9935

ARL1 = 1/(1-0,9935) = 154

c. Dengan cara yang sama untuk menemukan nilai β dihasilkan OC Curve sebagai berikut :

4. Didapatkan :

�̿� = 816,2/24 = 34

�̅� = 113/24 = 4,7

Untuk peta kendali �̅� :

UCL = �̿� + A2�̅� = 34 + 0,577 x 4,7 = 36,7

CL = �̿� = 34

LCL = �̿� - A2�̅� = 34 - 0,577 x 4,7 = 31,3

Dapat dilihat bahwa data nomer 12 dan 15 berada diatas UCL sehingga h=dipertimbangkan untuk

dihilangkan dan dibuat trial balance baru sebagai berikut :

�̿� baru = 740,4/22 = 33,65

UCL = �̿� baru + A2�̅� = 33,65 + 0,577 x 4,7 = 36,3

CL = �̿� baru = 33,65

LCL = �̿� baru - A2�̅� = 33,65 - 0,577 x 4,7 = 30,9

Saat ini data sudah in control sehingga trial control limit ini dapat digunakan sebagai peta kontrol

yang digunakan dalam melakukan kontrol kualitas.

Untuk peta kendali �̅�

UCL =D4 �̅� = 2,11 x 4,7 = 9,9

CL = �̅� = 4,7

LCL = D3�̅� = 0 x 4,7 = 0

Saat ini data sudah in control sehingga trial control limit ini dapat digunakan sebagai peta kontrol

yang digunakan dalam melakukan kontrol kualitas.

5. a. µ (mean) diestimasi oleh �̿� yang nilainya sebesar CL dari peta �̅� yaitu sama dengan 360.

σ diestimasi oleh �̂� dengan nilai sama dengan �̅�/d2 = CL untuk peta kontrol �̅�/d2 = 8,91/2,97

= 3

False Alarm (α) =1 – {ϕ[(UCL-µ)/ (σ)] – [ϕ[(LCL-µ)/ (σ)} = 1 – (0.841345 -0.158655) = 0,31

Dimana nilai µ (mean) diestimasi oleh �̿� dan nilai σ diestimasi oleh �̂� dan ϕ merupakan

probabilitas distribusi standard normal. (nilai sigma tidak dibagi akar n karena sigma

merupakan standard deviasi dari populasi bukan sampel)

b. CP = (UCL – LCL) / 6σ………….. (diasumsikan 3 sigma)

= [(358+6) – (358-6)]/(6 x 3) =0,667

Persentase produk yang diterima dengan spesifikasi ini dan proses stabil mengikuti peta

kendali awal maka :

P = {ϕ[(UCLSpesifikasi-µ)/ (σ)] – [ϕ[(LCLSpesifikasi-µ)/ (σ)}

P = 0,904 = 90,4%

c. penyimpangan tidak terdeteksi apabila proses telah bergeser merupakan kesalahan tipe 2

atau kesalahan β. Apabila proses bergeser dengan rata-rata 357 probabilitas maka tidak

terdeteksi penyimpangan adalah sebesar :

P = {ϕ[(UCL-µ1)/ (σ)] – [ϕ[(LCL-µ1)/ (σ)}

Page 36: Buku Sakti Tingkat 3

35

Dengan

UCL = 363

LCL = 357

µ1 = 357, Maka didapat P = 0,477

UAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

28 Maret 2011 Open Book

1. Diameter komponen hasil tempa memiliki spesifikasi 120 * 5 mm. Sample berukuran 25 unit

diambil dari proses produksi dan kemudian diperoleh harga rata-rata 122 mm dan deviasi baku

2 mm.

Hitung indeks Cpk untuk proses produksi dan berikan penjelasan!

Berapa proporsi dari komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu? Hitung juga indeks

Cpm dan berikan penjelasan!

𝐶𝑝𝑚 = 𝑈𝑆𝐿 − 𝐿𝑆𝐿

6√𝜎2 + (𝜇 − 𝑇)2

Jika nilai target ditentukan sama dengan nilai rata-rata proses, berapa proporsi komponen yang

tidak memenuhi persyaratan mutu?

Apabila laju produksi perhari 1500 unit, berapa total ongkos rework dan scarp untuk komponen

yang tidak memenuhi persyaratan mutu, catatan : ongkos perbaikan untuk komponen dengan

diameter dibawah LSL adalah Rp. 10.000, sedangkan yang lebih besar dari USL akan dibuang

(scarp) (karena tidak dapat diperbaiki), sehingga perusahaan rugi Rp. 100000/unit.

2. Mesin otomatik yang digunakan untuk mengisi kantong terigu, harus dipantau secara ketat.

Tager untuk 1 kantong adalah 80 ons. Dari data historis diperoleh bahwa deviasi baku sebesar

0.2 ons. Asumsikan bahwa kesalahan tipe I sebesar 0.01. pengukuran berat kantong dilakukan

setiap 10 menit oleh alat ukut yang terpasang online. Lima belas data hasil pengamatan

tersebut diberikan berikut ini.

Pertanyaan :

a. Bentuk CumSum (tabel) dan plot hasilnya untuk mendeteksi perubahan rata-rata proses

sebesar 0.2 ons (pilih h= 8.01 dan k = 0.25)

b. Berikan penjelasan dari plot yang diperoleh

3. Andaikan suartu produk dikirim oleh pemasok dalam lot berukuran 2000 unit. Prosedur inspeksi

penerimaan yang digunakan adalah sampel tunggal dengan n= 50 dan c= 2. Jika tingkat

kualitas yang dapat diterima (AQL) adalah 0.03, 0.06 dan 0.12. Berapa Pa (probability of

acceptance) dan AOQ untuk masing-masing nilai AQL. Berikan komentar Sdr mengenai pola Pa

dan AOQ terhadap perubahan AQL. HItung juga ATI untuk rencana sampling ini jika AQL = 0.02.

JAWABAN PERTANYAAN :

1. Spesifikasi diameter yang diproduksi: 120±5 mm. Sampel = 25 unit. Rata-rata = 122 mm. Deviasi

baku = 2 mm.

80.2 79.7

80.0 79.5

79.6 79.1

80.3 79.0

80.1 79.8

80.4 80.1

79.5 80.2

79.4

Page 37: Buku Sakti Tingkat 3

36

Dari keterangan diatas, dapat dilihat bahwa, deviasi baku dari sampel masih berada dalam batas

spesifikasi. Meskipun demikian, rata-rata dan deviasi baku proses tidak berada di center spesifikasi

(off center process). Maka untuk menghitung Cpk, berikut rumus yang digunakan.

𝐶𝑝𝑘 = 𝑀𝑖𝑛 (𝐶𝑝𝑢, 𝐶𝑝𝑙)

𝐶𝑝𝑢 = 𝑈𝑆𝐿 − 𝜇

3𝜎=

125 − 122

3 × 2= 0.5

𝐶𝑝𝑙 = 𝜇 − 𝐿𝑆𝐿

3𝜎=

122 − 115

3 × 2= 1.167

Dari perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa Cpk prosesnya bernilai 0.5. Dari nilai Cpk diatas

menunjukkan bahwa meskipun proses masih berada dalam batas spesifikasi, namun rata-rata proses

tidak berada pada rata-rata spesifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa harus ada yang harus segera

diperbaiki dari proses, karena bila proses terus bergeser maka produk yang dihasilkan tidak sesuai

dengan spesifikasi yang diinginkan.

Proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu:

Proporsi komponen tidak memenuhi persyaratan mutu = komponen berada diatas USL + komponen

dibawah LSL.

𝑍𝑎 = 𝑈𝑆𝐿 − 𝜇

𝜎=

125 − 122

2= 1.5

𝑍𝑏 = 𝐿𝑆𝐿 − 𝜇

𝜎=

115 − 122

2= −3.5

Proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu adalah sebagai berikut.

𝑃 = 𝑃(𝑍 > 𝑍𝑎) + 𝑃(𝑍 < 𝑍𝑏) = 0.0002 + 0.0668 = 0.067

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan

mutu adalah 0.067 atau 6.7%.

Perhitungan Cpm.

𝐶𝑝𝑚 = 𝑈𝑆𝐿 − 𝐿𝑆𝐿

6√𝜎2 + (𝜇 − 𝑇)2=

125 − 115

6√22 + (122 − 120)2=

10

6 × 2.83= 0.589

Jika nilai target (spesifikasi) sesuai dengan rata-rata proses, maka, batas spesifikasi menjadi 122±5

mm. Berikut perhitungan proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu:

Proporsi komponen tidak memenuhi persyaratan mutu = komponen berada diatas USL + komponen

dibawah LSL.

𝑍𝑎 = 𝑈𝑆𝐿 − 𝜇

𝜎=

127 − 122

2= 2.5

𝑍𝑏 = 𝐿𝑆𝐿 − 𝜇

𝜎=

117 − 122

2= −2.5

Proporsi komponen yang tidak memenuhi persyaratan mutu adalah sebagai berikut.

𝑃 = 𝑃(𝑍 > 𝑍𝑎) + 𝑃(𝑍 < 𝑍𝑏) = 0.0062 + 0.0062 = 0.0124

Dari perhitungan diatas besarnya komponen cacat yaitu 0.0124 atau 1.24%

Perhitungan biaya cacat: (Dengan spesifikasi 120±5 mm)

Laju produksi: 1500 unit

Biaya dibawah LSL = 0.0668 x 1500 x Rp10.000 = Rp1.002.000

Biaya diatas USL (dibuang) = 0.0002 x 1500 x Rp100.000 = Rp30.000

2. Nilai target untuk setiap kantong: 80 ons (μ0)

Deviasi baku 0.2 ons (σ)

Kesalahan tipe I = 0.01 (α)

a. Membuat tabel Cusum, mendeteksi rata-rata perubahan proses 0.2 (δ). dengan h=8.01, k=0.25

𝐾 =𝛿

2𝜎 =

0.2

2× 0.2 = 0.02

Page 38: Buku Sakti Tingkat 3

37

𝐻 = ℎ × 𝜎 = 8.01 × 0.2 = 1.602

𝐶𝑖+ = max[0, 𝑥𝑖 − (𝜇0 + 𝐾) + 𝐶𝑖−1+]

𝐶𝑖− = max[0, (𝜇0 − 𝐾) − 𝑥𝑖 + 𝐶𝑖−1−]

b. Dari tabel Cusum diatas, dapat dilihat bahwa dari Ci+ tidak dapat mendeteksi pergeseran proses

yang terjadi. Namun pada Ci-, dapat dilihat bahwa pada data ke-11 sudah melewati batas K,

sehingga produk yang dihasilkan sudah berada di luar batas kendali. Dari N- kemudian dilihat

bahwa dari awal produk sudah mengalami pergeseran proses.

3. Untuk AQL = 0.03

AQL = p = 0.03

𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.03 = 1.5

Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.

λ =1.5 dan c=2, maka nilai Pa = 0.809

𝐴𝑂𝑄 = 𝑃𝑎 𝑝 (𝑁 − 𝑛)

𝑁=

0.809 𝑥 0.03 𝑥 (2000 − 50)

2000= 0,02663

Untuk AQL = 0.06

AQL = p = 0.06

𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.06 = 3

Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.

λ =3 dan c=2, maka nilai Pa = 0.423

𝐴𝑂𝑄 = 𝑃𝑎 𝑝 (𝑁 − 𝑛)

𝑁=

0.423 𝑥 0.06 𝑥 (2000 − 50)

2000= 0,024746

Untuk AQL = 0.12

AQL = p = 0.12

𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.12 = 6

Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.

λ =6 dan c=2, maka nilai Pa = 0.062

𝐴𝑂𝑄 = 𝑃𝑎 𝑝 (𝑁 − 𝑛)

𝑁=

0.062 𝑥 0.12 𝑥 (2000 − 50)

2000= 0,007254

Untuk N, n, dan c yang sama, semakin besar nilai AQL, maka akan semakin kecil nilai Pa dan AOQ.

Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas acceptance akan semakin mengecil dengan

bertambahnya nilai AQL.

ATI untuk AQL = 0.02

AQL = p = 0.02

xi-(μ0+K) Ci+ N+ (μ0-K)-Xi Ci- N-

1 80.2 0.18 0.18 1 -0.22 -0.22 1

2 80 0.16 0.16 2 -0.02 -0.24 2

3 79.6 -0.26 0 0 0.38 0.14 3

4 80.3 0.02 0.02 1 -0.32 -0.18 4

5 80.1 0.1 0.1 2 -0.12 -0.3 5

6 80.4 0.48 0.48 3 -0.42 -0.72 6

7 79.5 -0.04 0 0 0.48 -0.24 7

8 79.4 -0.66 0 0 0.58 0.34 8

9 79.7 -0.98 0 0 0.28 0.62 9

10 79.5 -1.5 0 0 0.48 1.1 10

11 79.1 -2.42 0 0 0.88 1.98 11

12 79 -3.44 0 0 0.98 2.96 12

13 79.8 -3.66 0 0 0.18 3.14 13

14 80.1 -3.58 0 0 -0.12 3.02 14

15 80.2 -3.4 0 0 -0.22 2.8 15

a bData Ke- xi

Page 39: Buku Sakti Tingkat 3

38

𝜆 = 𝑛𝑝 = 50 𝑥 0.02 = 1

Nilai Pa didapatkan dengan melihat tabel Poisson.

λ =1 dan c=2, maka nilai Pa = 0.920

𝐴𝑇𝐼 = 𝑛 + (1 − 𝑃𝑎)(𝑁 − 𝑛) = 50 + (1 − 0.920)(2000 − 50) = 206

UAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

14 Mei 2012 Closed Book

Soal no. 1

PT Arxi sebuah perusahaan penghasil kamera terkemuka di pasar Asia. Bagian Produksi PT Arxi saat ini

sedang menghadapi masalah dalam pembuatan komponen badan kamera dari 4 varian model baru

yang diluncurkan 3 bulan yang lalu. Badan kamera tersebut dibuat dengan proses cetak (die casting)

dari bahan campuran aluminium. Selama tiga bulan terakhir, proporsi produk cacat dari komponen

tersebut mencapai 5% dari total volume produksi dengan biaya kualitas sebear US$21030. Dari hasil

pengecekan diketahui bahwa jenis cacat pada badan kamera tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4

jenis cacat, yaitu :

a. Void atau ‘lubang dalam’ pada hasil cetakan

b. Mark atau ‘tanda pendorong’ pada hasil cetakan

c. Flash atau ‘rumbai material’ pada titik temu antar cetakan dan

d. Visual defect atau cacat pada permukaan komponen berupa goresan, lekukan, dsb.

Biaya kualitas pembuatan badan kamera PT Arxi

Varian

Model

Biaya Kualitas per Jenis Cacat (US$)

Void Mark Flash Visual Defect

1 2160 750 1300 3440

2 960 360 4900 460

3 760 620 250 590

4 660 820 720 2380

Pertanyaan:

Berdasarkan data biaya kualitas di atas, langkah-langkah apa saja yang dapat saudara sarankan kepada

PT Arxi untuk mereduksi tingkat cacat pada pembuatan komponen badan kamera tersebut?

Soal no. 2

Berikut merupakan data sampel selama 1 bulan (dengan n=6) dari proses yang menghasilkan O-ring.

Data tersebut hanya menunjukkan 3 digit dari hasil pengukuran yang sebenarnya. Misalnya �̅� = 297,

maka ukuran sebenarnya adalah 1,4297 cm dan R=16 , ukuran sebenarnya adalah 0,0016 cm.

Catatan : untuk n=6, nilai A2 = 0,483; A3=1,287; D3=0; D4=2,00

Page 40: Buku Sakti Tingkat 3

39

a. Buat peta kendali �̅�dan R. Jika ada titik rata-rata sampel

yang keluar batas kendali, asumsikan faktor

penyebabnya dapat ditemukan.

b. Jika spesifikasi O-ring adalah (1,424;1,438), tentukan

proporsi O-ring yang cacat;

c. Jika proses tiba-tiba bergeser menjadi 1,428 cm,

bagaimana pengaruhnya terhadap proporsi O-ring

yang cacat?

d. Jika proporsi cacat dapat direduksi dengan merubah

rata-rata proses, berikan saran nilai yang tepat dan

tentukan perbaikan yang diharapkan.

e. Berapa probabilitas untuk mendeteksi pergeseran rata-

rata proses menjadi 1,4278 cm pada sampel pertama

setelah terjadinya pergeseran tersebut?

SOAL 3

Data berikut merupakan rata-rata subgroup n=5 hasil pengukuran terhadap diameter luar (dalam mm)

suatu produk yang dihasilkan melalui proses injection molding.

Catatan : untuk n=5, nilai A2 =0,577; A3=1,427;D3=0;D4=2,114

a. Buat peta yang tepat untuk mengendalikan

proses tersebut

b. Apakah proses dalam terkendali

c. Jika ada titik di luar kendali, asumsikan hal

tersbut disebabkan oleh faktor khusus,

sehingga hapus titik tersebut, dan bangun

ulang peta kendali.

d. Jika ditetapkan spesifikasi proses = 110±8

mm, kapan cetakan (die) harus diganti?

SOAL 4

Untuk menentukan kualitas lot komponen yang diterimanya, sebuah perusahan menerapkan standar

MIL STD 105E untuk melakukan inspeksi terhadap lot tersebut. ukuran lot N=5000 serta ditetapkan

penggunaan sampling tunggal dengan inspeksi umum level II dan AQL = 0,065 %. Untuk kondisi

tersebut,

a. Tentukan rencana sampling untuk inspeksi normal, ketat dan longgar

b. Jika pada lot terakhir secara berurutan ditemukan item cacat sebanyak 0,1,0,3,0,4,5,4,2 dan 1.

Tentukan urutan penggunaan inspeksi normal, ketat dan longgar dalam pengecekan lot.

c. Buat kurva OC untuk rencana inspeksi normal, ketat dan longgar.

JAWABAN PERTANYAAN :

Sampel R Sampel R

1 259 16 12 262 11

2 270 21 13 266 32

3 249 17 14 247 19

4 250 31 15 269 24

5 273 23 16 270 27

6 265 37 17 255 37

7 260 27 18 256 30

8 248 24 19 259 22

9 251 27 20 261 27

10 252 26 21 260 35

11 259 28 22 270 25

No subgrup

Rata-rata

Range (Ri)

No subgrup

Rata-rata

Range (Ri)

1 107.6 3.1 11 111.6 2.3

2 104.3 2.6 12 113.3 2.5

3 103.5 2.8 13 109.8 2.4

4 105.7 2.9 14 110.3 2.1

5 104.8 3 15 108.6 2.4

6 108.5 2.5 16 112.7 1.8

7 109.7 3.2 17 114.2 2.2

8 105.3 2 18 115.5 2.3

9 112.6 2.4 19 112.8 2.2

10 110.5 2 20 116.2 2.2

Page 41: Buku Sakti Tingkat 3

40

Soal 1

Pertama-tama urutkan daftar biaya cacat dari yang paling tinggi, sehingga dapat diketahui defect apa

yang memberikan biaya kualitas yang paling besar.

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa visual

defect dan flash merupakan cacat yang paling

banyak terjadi sehingga fokus utama dalam

perbaikan mutu terdapat dalam minimasi kedua

cacat tersebut.

Soal 2

a. Peta kendali �̅�dan R

�̿� = ∑ 𝑋𝑖̅̅ ̅𝑛

𝑖=1

𝑛 =

5711

22 = 259.5909

�̅� =∑ 𝑅𝑛

𝑖=1

𝑛 =

566

22=25.72727

PETA R

CL =�̅� =25.72

BKA = D4x�̅� = 51.56

BKB = D3x�̅� = 0

Berdasarkan Peta R, semua nilai telah berada di batas kendali

PETA �̅�

GT = �̿� = 259.6

BKA/BKB =�̿�± A2�̅�

BKA = 272 ; BKB = 248

Data ke-5 out control, karena diasumsikan penyebabnya

diketahui maka dapat diabaikan dan akan dibuat peta kendali

yang baru.

Rekonstruksi Peta �̅� :

�̅� = 25.85714

GT = �̿� = 258.9524

BKA = 271.4414 ; BKB = 246.4634

Semua sampel telah berada di batas kendali.

b. Spesifikasi O-ring = (1,424;1,438)

Proporsi O-ring yang cacat dapat dihitung dengan menggunakan luas kurva dibawah distribusi normal

dengan menggunakan tabel.

varian Visual Defect

Void Flash Mark total

1 3440 2160 1300 750 7650

4 2380 660 720 820 4580

3 590 760 250 620 2220

2 460 960 4900 360 6680

total 6870 4540 7170 2550 21130

kumulatif 6870 11410 18580 21130

% kumulatif 33% 54% 88% 100%

Page 42: Buku Sakti Tingkat 3

41

Rumus = Z = 𝑥−𝜇

𝜎

Dimana σ = �̅�

𝑑2 d2=

3

𝐴2.√𝑛

σ = 0.00259

0.5357 = 0.00102

Proporsi batas bawah

Zb = 1,424−1,42589

0.00102 = -1.86

𝜙𝑍𝑏 = 𝜙−1.86 = 1 − 0.96856 = 0.03144 lihat tabel distribusi normal

Proporsi batas atas

Za = 1,438−1,42589

0.00102 = 11,86

𝜙𝑍𝑎 = 𝜙11.86 = 0 lihat tabel distribusi normal

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 % 𝑜 − 𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 = 𝜙𝑍𝑏 + 𝜙𝑍𝑎 = 𝟑𝟏, 𝟒%

c. Rata-rata proses = �̿�= 1.428 cm

Proporsi batas bawah

Zb = 1,424−1,428

0.00102 = -3.92

𝜙𝑍𝑏 = 𝜙−3.92 = 1 − 0.99996 = 0.00004 lihat tabel distribusi normal

d. Saran nilai rata-rata proses nilai rata-rata proses yang menyebabkan persen cacat

mendekati 0%

Rata-rata proses yang disarankan = 1,428 cm

e. Pergeseran pada sampel pertama :

Z = 𝑥−𝜇

𝜎√𝑛

Proporsi batas bawah

Zb = 1,424−1,4278

0.00102 .√6 = -1.52

𝜙𝑍𝑏 = 𝜙−1.52 = 1 − 0.9357 = 6.4%

Za = 1,438−1,4278

0.00102 .√6 = 4.08

𝜙𝑍𝑏 = 𝜙4.08 = 0%

Probabilitas cacat = 6.4%

Probabilitas mendeteksi pergeseran = 1-6.4% = 93.574%

SOAL 3

a. Peta kendali trend chart

Rumus peta trend chart

𝑎 = ∑ �̅� ∑ 𝑖2 − (∑ �̅�. 𝑖)(∑ 𝑖)

𝑔. ∑ 𝑖2 − (∑ 𝑖)2

𝑏 = 𝑔. ∑(�̅�. 𝑖) − ∑ �̅� ∑ 𝑖

𝑔. ∑ 𝑖2 − (∑ 𝑖)2

𝑎 = 2197,5𝑥2870− 23431,8𝑥210

20𝑥2870−(210)2 =1386147

13300=104,22

𝑏 = 20𝑥23431,8− 2197,5𝑥210

20𝑥2870−(210)2 =7161

13300 =0.53842

BKA/BKB = (a±A2.�̅�) + b(i)

No subgroup

i

Rata-rata

Range

(Ri)

1 107.6 107.6 1 3.1

2 104.3 208.6 4 2.6

3 103.5 310.5 9 2.8

4 105.7 422.8 16 2.9

5 104.8 524 25 3

6 108.5 651 36 2.5

7 109.7 767.9 49 3.2

8 105.3 842.4 64 2

9 112.6 1013.4 81 2.4

10 110.5 1105 100 2

11 111.6 1227.6 121 2.3

12 113.3 1359.6 144 2.5

13 109.8 1427.4 169 2.4

14 110.3 1544.2 196 2.1

15 108.6 1629 225 2.4

16 112.7 1803.2 256 1.8

17 114.2 1941.4 289 2.2

18 115.5 2079 324 2.3

19 112.8 2143.2 361 2.2

20 116.2 2324 400 2.2

210 2197.5 23431.8 2870 48.9

Page 43: Buku Sakti Tingkat 3

42

b. Peta tersebut tidak berada dalam kondisi terkendali karena masih banyak subgroup yang

diluar batas kendali seperti subgroup ke-1,3,5,7,8,9,11,12,11,14,15,18,19

c. Rekontstruksi peta trend

a = 102.8607

b=1.6329

Soal 4

Berdasarkan tabel MIL STD 105E

N=5000 Inspeksi normal Kode MIL = L

AQL = 0.65% Ac = 0 ; Rj = 1

Sampling akan direject apabila total cacat yang diterima = Rj = 1.

Inspeksi pertama normal

No

subgrup

Rata-rata

XBKA BKB

1 107.6 106.1708 103.3493

2 104.3 106.7092 103.8877

3 103.5 107.2476 104.4261

4 105.7 107.786 104.9645

5 104.8 108.3245 105.5029

6 108.5 108.8629 106.0414

7 109.7 109.4013 106.5798

8 105.3 109.9397 107.1182

9 112.6 110.4781 107.6566

10 110.5 111.0166 108.195

11 111.6 111.555 108.7335

12 113.3 112.0934 109.2719

13 109.8 112.6318 109.8103

14 110.3 113.1702 110.3487

15 108.6 113.7087 110.8871

16 112.7 114.2471 111.4256

17 114.2 114.7855 111.964

18 115.5 115.3239 112.5024

19 112.8 115.8623 113.0408

20 116.2 116.4008 113.5792

Rata-rata X

BKA BKB

104.3 105.8415 103.1585

105.7 107.4808 104.7978

108.5 109.1201 106.437

110.5 110.7594 108.0763

109.8 112.3987 109.7156

112.7 114.038 111.3549

114.2 115.6772 112.9942

116.2 117.3165 114.6335

Page 44: Buku Sakti Tingkat 3

43

UTS REKAYASA SISTEM KERJA

Closed Book

1. Hasil pengukuran tinggi jangkauan tangann atas mahasisiwa ITB menunjukkan : rata – rata =

186,5 cm dan simpangan baku = 6 cm. tabel distribusi normal menunjukkan :

Probabilitas kumulatif A 0.90 0.95 0.975 0.99

z(A) 1.282 1.645 1.960 2.326

Jika anda diminta untuk mendisain sebuah rak buku untuk diginakan di perpustakan ITB.

Berapa ketinggian alas rak paling atas yang anda rekomendasikan.

HINT : Gunakan pertimbangan persentil dalam menjawab soal ini. Ayo pake persentil

yang mana…?

2. Hasil perhitungan mahasiswa yan g mencoba mengukur besarnya RWL ( remomended weight

limit) dari suatu pekerjaan kuli pengangkatan karung beras di pelabuhan menujukkan data

berikut :

VM = 0.75 AM = 1.1

HM = 1.2 FM = 0.8

DM = 0.8

Apakah anda setuju dengan data tersebut? Jelaskan.

Hitunglah RWL untuk posisi pengangkatan tersebut ( buat asumsi jika perlu).

HINT : Perhatikan bahwa parameter-parameter yang ada dalam rumusan RWL haruslah

positif.

3. Sebuah pekerjaan yang bersifat fisikal menimbulkan denyut nadi pekerjanya mencapai 120

denyut per menit. Bila pekerjaan itu berlangsung secara kontinyu sepanjang hari kerja, dan

umur pekerja adalah 40 tahun, apa yang anda lihat dari sisi faal kerja ? berikan analisis anda!

HINT : Tinggal masukin rumus doang kok!!!!!

4. Apakah yang disebut dengan Human Error? Sebutkan jenis – jenis human error dan berikan

contoh untuk masing – masing jenisnya!

HINT : Perhatikan bahwa human error tidak hanya bersumber dari faktor manusia saja,

ada faktor-faktor lain seperti lingkungan.

5. Anda diminta untuk melakukan studi ergonomic di suatu pabrik tahu. Jelaskan data – data

apa yang akan anda kumpulkan. Mengapa?

HINT : Analisis dengan mendetail tapi jangan common sense. Harus ada data-data

pendukung misal kelembaban udara optimum untuk bekerja.

6. Terangkan, bagaimana keilmuan PSK&E dapat berkontribusi dalam bidang militer (jawablah

dengan sudut pandang yang integrative)

7. Faktor – faktor apa saja yang dapat meningkatkan motivasi pekerja? Dapatkah anda

menyebutkan teori – teori yang mendukung? Sebutkan dan jelaskan!

HINT : Gunakan teori-teori seperti teori Maslow

JAWABAN PERTANYAAN :

Page 45: Buku Sakti Tingkat 3

44

UTS REKAYASA SISTEM KERJA

Closed Book

Soal Nomor 1 :

Berikut diberikan Routing Sheet* (diambil dari Modul 1 tugas besar m.k. Perancangan Tata Letak Pabrik)

dan gambar produk kereta mainan ( Gondola ) sebagai berikut :

Buatlah OPC (Peta proses operasi) dari Routing Sheet tersebut diatas! Angka pada akhir nama part

menunjukkan jumlah part yang dibuat/dihasilkan sekaligus dalam proses ybs.

*Routing Sheet atau lembar rencana produksi adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan proses

pengerjaan/permesinan part – part dari suatu produk tertentu.

Soal Nomor 2 :

1. Apakah tujuan anda mempelajari keilmuan PSK&E?

HINT : Tidak hanya sekedar meningkatkan produktivitas aja

2. Anda tentu pernah mengamati pekerja bangunan. Jelaskan bentuk – bentuk pemborosan

(waste) yang mungkin terjadi pada aktivitas pekerja bangunan tersebut.

HINT : Waste adalah sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produksi.

3. Jelaskan prinsip – prinsip perancangan dalam pengurangan waktu set – up, misalkan

berdasarkan SMED. Berikan contoh dengan kasus kehidupansehari – hari di rumah.

Soal Nomor 3 :

Misalkan data berikut ini adalah data hasil 20 kali pengukuran pendahuluan dengan metode jam henti

atas suatu pekerjaan:

i Xi i Xi

1 12 11 13.4

2 12.5 12 12.8

3 11.7 13 12.9

4 13.2 14 11.7

5 24 15 11.4

6 31.2 16 12.5

7 27.2 17 12.6

8 25.5 18 12.2

9 14 19 12.4

10 14.5 20 10.2

Apakah pengukuran pendahuluan ini sudah cukup untuk dilanjutkan ke perhitungan – perhitungan

untuk mendapatkan waktu baku? Tunjukkan!

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal no. 1

Prinsip pengerjaan peta proses operasi adalah sebagai berikut:

1. Pada baris paling atas, pada bagian ‘kepala’, ditulis jelas jenis peta, yaitu Peta Proses Operasi

yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan,

apakah itu memetakan keadaan sekarang atau yang diusulkan, nomor peta, dan nomor gambar.

2. Material yang akan diproses dinyatakan tepat diatas garis horizontal yang sesuai, yang

menunjukkan urutan tempat material diproses.

3. Lambang-lambang ditempatkan vertikal dari atas ke bawah sesuai urutan proses.

4. Penomoran diberikan secara berurut sesuai urutan operasi

Page 46: Buku Sakti Tingkat 3

45

5. Penomoran untuk kegiatan pemeriksaan diberikan tersendiri dan prinsipnya sama dengan

penomoran untuk kegiatan operasi.

Soal no. 2

a. Tujuan anda mempelajari keilmuan PSK&E

(Jawaban harus mengandung unsur-unsur EASNE)

Untuk mempelajari teknik-teknik dan prinsip-prinsip yang dapat membantu mendapatkan

rancangan terbaik dari sistem kerja yang bersangkutan. Teknik-teknik dan prinsip ini digunakan

untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan

kemampuannya, peralatan kerja, bahan serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga

dicapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi bagi perusahaan serta aman, sehat dan

nyaman bagi pekerja. Tujuan ini dapat disingkat sebagai EASNE (Efektif, Aman, Sehat, Nyaman,

dan efisien Efisien)

b. Bentuk – bentuk pemborosan (waste) yang mungkin terjadi pada aktivitas pekerja bangunan.

(Jawaban bebas asalkan dapat dikategorikan sebagai Waste, yaitu sesuatu yang tidak

memberikan nilai tambah terhadap produksi). Waste menurut Shigeo Shingo:

1. Over Production

Kegiatan produksi di luar kebutuhan menyebabkan pemborosan yang menimbulkan

biaya-biaya tambahan seperti biaya inventory, ruang kerja, modal, mesin, tenaga kerja

dan lain-lain.

2. Waktu Menunggu

Waktu menunggu, baik pada material, operator, maupun mesin, merupakan kegiatan

pemborosan.

3. Transportasi

Transportasi merupakan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, namun sifatnya

‘perlu ada’, sehingga perlu diminimasi.

4. Pemrosesan

Proses produksi yang tergolong pemborosan adalah proses yang sebenarnya dapat

dihilangkan, yang biasanya terjadi karena kesalahan penyusunan metode kerja.

5. Tingkat persediaan barang

Penyimpanan barang yang berlebihan, baik berupa inventory maupun work in process

menimbulkan pemborosan.

6. Gerakan Kerja

Seringkali terdapat gerakan kerja yang tidak memberikan nilai tambah terhadap

produk, yang sebenarnya dapat dihilangkan.

7. Cacat Produksi

Cacat produksi dapat menimbulkan kerja, biaya dan waktu tambahan bila diperlukan

rework, serta dapat menurunkan citra perusahaan bila cacat tersebut sampai ditangan

konsumen.

Contoh pemborosan pada aktivitas petugas bangunan:

Proses mencari, misalnya mencari peralatan pada kotak perkakas yang tidak teratur Pemborosan

gerakan kerja

Tempat pengadukan semen yang jauh dari tempat pembangunan berlangsung sehingga membutuhkan

orang tambahan untuk memindahkan semen Pemborosan Transportasi

Beban kerja yang tidak sama dan bottle neck saat operasi sehingga membuat beberapa pekerja banyak

menganggur Pemborosan waktu menunggu

c. Prinsip – prinsip perancangan dalam pengurangan waktu set – up, misalkan berdasarkan SMED.

Berikan contoh!

Prinsip pengurangan waktu set up berdasarkan SMED:

1. Separate internal from external setup operations

Page 47: Buku Sakti Tingkat 3

46

2. Convert internal to external setup

3. Standardize function, not shape

4. Use functional clamps or eliminate fasteners altogether

5. Use intermediate jigs

6. Adopt parallel operations (see image below)

7. Eliminate adjustments

8. Mechanization

Contoh:

Mesin cuci otomatis yang tidak membutuhkan waktu setup dalam pengoperasian. Misal: Mengatur

jumlah air, mengatur jumlah detergen, dan sebagainya. Hanya butuh menekan satu tombol yang akan

mengatur proses pencucian dari awal hingga akhir Eliminate adjustment dan Mechanization

Soal no.3

1. Langkah pertama adalah mengelompokkan ke-20 angka tersebut kedalam subgrup-subgrup yang masing-masing berisi harga pengukuran yang diperoleh secara berturut-turut, dan menghitung harga rata-ratanya.

Subgrup ke

Waktu penyelesaian berturut-turut Harga Rata-

Rata

1 12 12.5 11.7 13.2 24 14.68

2 31.2 27.2 25.5 14 14.5 22.48

3 13.4 12.8 12.9 11.7 11.4 12.44

4 12.5 12.6 12.2 12.4 10.2 11.98

Jumlah 61.58

2. Menghitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup

𝑋 =∑𝑋𝑖

𝑘

Sehingga

𝑋 =61.58

4= 15.395

3. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian

𝜎 = √∑(𝑋𝑗 − 𝑋)2

𝑁 − 1

Sehingga:

𝜎 = √(12 − 15.395)2 + (12.5 − 15.395)2 + … . . +(10.2 − 15.295)2

20 − 1= 6.13595

4. Menghitung standar deviasi dari distribusi rata-rata subgrup

𝜎𝑥 =𝜎

√𝑛

Sehingga

𝜎𝑥 =6.13595

2= 3.067979

5. Menentukan batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB).

BKA = X + 3*𝜎𝑥 = 24.598936 BKA = X - 3*𝜎𝑥 = 6.191063

Batas-batas kendali ini merupakan batas “seragam” tidaknya subgrup. Dalam soal diatas ternyata semua rata-rata subgrup berada dalam batas-batas tersebut. Ini berarti karena semua rata-rata

Page 48: Buku Sakti Tingkat 3

47

subgrup berada dalam batas kendali maka semua harga yang ada dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pengukuran yang diperlukan, dengan menggunakan rumus:

N = ( 40√𝑛 ∑(𝑥𝑖)2−(∑ 𝑥𝑖)

2

∑ 𝑥𝑖)2

Untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%.

Dengan n = 20, ∑(𝑥𝑖)2= 5455.47, (∑ 𝑥𝑖)2

= 94802.41 dan N = 241.462 Ini berarti untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% masih diperlukan (241.462-20)

atau 222 pengukuran lagi (dibulatkan).

Page 49: Buku Sakti Tingkat 3

48

UAS OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Closed Book

Soal 1

Tools Pahat Roughing End. Diamet 18 mm. Panjang 125 mm

Ditempatkan dalam toolpad no 5 (Kompensasi panjang pahat dilakukan dengan perintah G43H5).

Dimensi Raw Material 100 mm x 100 mm x 30 mm.

Axial Depth of Cut 5 mm

Radial Feed Rate 150 mm/min

Spindle Speed 649 rpm

NC Coordinate reference seperti yang ditunjukkan dalam gambar isometric, diasumsikan telah disetting secara manual ke dalam controller NC ke dalam perintah G56

Soal 2

Raw material balok 100 mm x 100 mm x 300 mm

Tool pahat roughing

End mill dimater 18 mm

Panjang 125 mm

Ditempatkan dalam toolpad no 5

Axial depth of cut = 5 mm

Radial depth of cut = 15 mm

Radial feed rate = 150 mm/min

Spindle speed = 640 rpm

NC Coordinate Reference seperti yang ditunjukkan dalam gambar isometri. Diasumsikan telah disetting secara manual ke dalam controller NC ke dalam perintah G56

Soal 3

Raw material 100 mm x 100 mm x 30 mm

Page 50: Buku Sakti Tingkat 3

49

Untuk 3 side Pocket, Pahat End Mill diameter 30 mm. posisi tool pad no 2. Axial Depth of Cut

= 5mm. Radial feed rate = 950 mm/min. Spindle speed = 1000 rpm

Untuk Bore. Pahat End Mill diameter 18 mm, posisi tool pad no 5. Axial Depth of Cut = 5 mm. Axial feed rate = 70 mm/min. Radial feed rate = 150 mm/min. Spindle = 640 rpm

NC Coordinate Reference seperti yang ditunjukkan dalam gambar isometri. Diasumsikan telah disetting secara manual ke dalam controller NC ke dalam perintah G56

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal no. 1 Secara prosedur, urutannya adalah :

1. Ke dalam sedalam 5 mm 2. Ke kanan 3. Ke atas 4. Ke kiri 5. Ke bawah

G 21 or G71 Metric unit G90 Melakukan setting kita gunakan koordinat absolute, bukan kooordinat relatif T5M06 Tools selection, tool change G56 Invoke NC coordinate reference setting G00X-14.000Y19.000 Initial X, Y Positioning G43Z50.000 H5 Tool length compensation, initial Z positioning S640M03 Set Spindle Speed, then turn spindle on M8 Turn coolant on G00Z-5.000 Positioning for first depth of cut G01X114.000 F150 G00Y21.000 G01X-14.000 G00Y19.000 G00Z-10.000 Positioning for second depth of cut G01X114.000 G00Y21.000 G01X-14.000 G00Z50.000 Retract tool M0905 Turn coolant off, spindle off M30

Soal no. 2 Secara prosedur, urutannya adalah :

1. Turun 5 2. Bawah

Page 51: Buku Sakti Tingkat 3

50

3. Atas 4. Kanan 5. Bawah 6. Atas

G21 G90 T5 M06 G56 G00X94.000Y114.000 G43Z50.000H5 S640M03 M8 G00Z-5.000 G01Y-14.000F150 G00Z10.000 Y114.000 X79.000 Z-5.000 G01Y-14.000 G00Z50.000 M09M05 M30 Soal no. 3

Kalau posisi tool pad pahat tidak diberitahu, pakai T01 atau T1 saja I,J : Titik pusat I: horizontal: sejajar posisi X: center – nilai awal J: vertikal: sejajar posisi Y G21 G90 N1 (3 Pocket Rough) T2 M06 G56 G00X60.000Y-20.000 G43Z50.000H2 S1000M03 M8 G00Z-5.000 G01Y30.000F950 G03X55.000Y35.000I-5.000 G01X45.000 G03X40.000Y30.000J-5.000 G01Y-20.000 G00Z50.000 M09M05

N2 (Blind Bore Rough)

T5

M06 G00X50.000Y25.000 G43Z50.000H5 S640M03 M8 G00Z0.000 G01Z-5.000F70 Z-10.000 G03X56.000I3.000F150 I-6.000 X50.000I-3.000 Z50.000 M09M05 M30

Page 52: Buku Sakti Tingkat 3

51

SEMESTER VI

Page 53: Buku Sakti Tingkat 3

52

UTS EKONOMI TEKNIK

Maret 2011 Closed Book

1. Pada tahun 2011, Eneng diterima sebagai mahasiswa di FTI- ITB. Selam akuliah , Eneng

mendapatkan uang dari orang tuanya untuk membiayai hidup dan segala keperluannya selama

kuliah dengan rincian sebagai berikut :

Setelah lulus, eneng kemudian bekerja di sebuah perusahaan konsultan terkenal dengan gahi Rp

10.000.000 per bulan. Biaya pengeluaran bulanan sebesar RP 4.000.000 dan menargetkan uang

sebesar Rp 2.000.000,00 untuk ditabung setiap bulannya. Sisa dari gaji tersebut diberikan kepada

orang tuanya. Dengan melihat kondisi tersebut, kapan Eneng dapat menyeimbangi dana yang telag

diberikan oleh orang tuanya tersebut? ( i= 10% pertahun)

2. Pa’ Umar memikirkan membangun kost-kostan mahasiswa untuk menghidupi masa tua

keluarganya, dimana tanahnya sudah tersedia seluas 1000 m2. Adapun rencananya adalah sebagai

berikut :

Jumlah kamar yang akan dibangun sebanyak 40 kamar dengan rata-rata luasan 15 m2/kamar dan

luas untuk utilitas adalah sebesar 40% dari luas keseluruhan kamar. Pembangunan gedung akan

dilakukan selama 8 bulan dengan biaya/ m2 sebesar Rp 2.500.000/ m2 termasuk biaya perencanaan

dan pengawasan dengan asumsi pembiayaannya merata setiap bulannya. Biaya awal sebelum

pembangunan mencakup; biaya IMB (ijin mendirikan bangunan) sebesar Rp. 50.000/ m2, biaya

penyambungan listrik sebesar Rp 10.000.000. Biaya bulanan yang perlu dikeluarkan mencakup;

biaya pegawai sebanyak 5 orang, biaya sambungan dan langganan internet, biaya listrik dan air,

biaya kebersihan dan lingkungan serta biaya pemeliharaan. Untuk biaya bulanan diatas, saudara

taksir dan berikan alasannya.

Penghasilan sewa kamar sebesar ditetapkan sebesar RP 1.500.000 /bulan tidak termasuk biaya

internet dan ditaksir 3 bulan pertama jumlah penyewa sebanyak 15, 18, 20 dan rata-rata tiap bulan

berikutnya akan terisi 26. Pembiayaan dilakukan oleh dana pribadi dengan MARR sebesar 20%

/tahun (bunga/bulan tidak berganda) dan harga tanah tidak dihitung, berapa lama investasi

tersebut kembali? Bilamana pembangunan akan dimulai dan mengapa? Bagaimana cara

pembayarannya dan Mengapa?

3. PT. Maju Jaya merupakan perusahaan berbasis proyek yang didirikan pada tahun 2007. PT Maju

Jaya memiliki beberapa data proyek yakni sebagai berikut:

Page 54: Buku Sakti Tingkat 3

53

a. Hitung nilai X, agar proyek C dapat diterima! Nilai MARR = 15%.

b. Jika proyek A dan B bersifat mutually exclusive. Dengan basis NPV, proyek mana yang akan

diterima dengan memperhatikan MARR perbulan = 1.1 %?

c. Apakah proyek D akan diterima jika i = 18%

4. PT. Gudang Garing memiliki hutang jangka panjang sebesar Rp. 1.000.000.000,00 yang harus

dilunasi dalam jangka waktu 5 tahun. Untuk mengetahui metode pembayaran yang paling

menguntungkan, PT. Gudang Garing menghitung dan menganalisis setiap metode pembayaran

yang ada:

a. membayarkan bunganya saja setiap perioda, kemudian pokoknya di akhir perioda

b. membayarkan bungan dan pokoknya sama rata untuk setiap perioda

c. membayarkan pokoknya sama rata setiap perioda ditambahkan bunganya

d. membayarkan pokok dan bunganya sekaligus di akhir perioda

Tentukan metode yang paling baik dan menarik untuk PT. Gudang Garing ! ( i =15%)

5. Seorang investor sedang mengevaluasi sejumlah perusahaan berdasarkan peforma sahamnya.

Sejauh ini, dia telah mengantongi 6 daftar perusahaan yang paling potensial dan akan

menyaringnya menjadi 1 perusahaan sebagai tempat dia menanamkan modalnya (asumsi tingkat

resiko di tiap perusahaan sama). Jika investor tersebut berencana untuk menanamkan investasinya

selama 4 tahun dengan menginginkan MARR sebesar 10 %, perusahaan mana yang akan dia pilih

sebagai tempat berinvestasi?

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1

Waktu saat Eneng dapat menyeimbangi dana yang telah diberikan untuk orang tuanya dengan uang

yang dia berikan kepada orangtuanya disebut sebagai payback period (n).

PENGELUARAN

Biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahunnya (2 semester) adalah sebagai berikut.

Page 55: Buku Sakti Tingkat 3

54

Hanya pada tahun pertama (semester 1) terdapat pengeluaran tambahan yaitu uang administrasi

sebesar Rp. 2.500.000 dan uang jas lab, jaket almamater, pakaian olahraga, dll sebesar Rp.750.000

sehingga pada tahun pertama biayanya ditambah sebesar Rp. 3.250.000. Pada tingkat 4 juga terdapat

biaya tambahan yaitu uang skripsi sebesar Rp. 650.000 dan uang wisuda sebesar Rp. 750.000 sehingga

pengeluaran di tahun ke-4 ditambah Rp. 1.400.000.

PEMASUKAN

Uang yang diberikan Eneng setiap bulan kepada orang tua setelah bekerja adalah

= Rp. 10.000.000,00 – Rp. 4.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00 = Rp. 4.000.000,00

Besarnya nilai i adalah 10% per tahun. Kita bisa saja mencari nilai n langsung dalam satuan bulan dengan

membuat nilai i per bulan yaitu 10%/12 atau menggunakan satuan tahun. Satuan tahun akan dipilih

karena i sudah dalam satuan tahun dan akan menjadi sulit (nilainya sangat kecil) jika 10%/12 untuk

mencari nilai n.

Uang yang diberikan Eneng tiap tahun kepada orang tuanya setelah bekerja adalah

= Rp. 4.000.000,00 x 12 = Rp. 48.000.000,00

Pengeluaran dan pemasukan di atas dapat digambarkan melalui cash flow di bawah ini :

1 2 3 4 5 6 7 8 9

A=11.7 juta

3.25 juta1.4 juta

A=48 juta

(tahun)

i=10%P

Payback period terjadi saat PW benefit – PW cost = 0

Oleh karena itu kita bawa semua biaya ke dalam nilai present worth, hal yang serupa kita lakukan untuk

pemasukan (benefit).

PW cost

1 2 3 4

A=11.7 juta

3.25 juta1.4 juta

i=10%P

Hal Biaya/semesterTotal 1 tahun (2

semester)

Uang kuliah per semester Rp 2,250,000 4,500,000Rp

Uang print dan pembuatan tugas per semester Rp 450,000 900,000Rp

Uang buku per semester Rp 500,000 1,000,000Rp

Uang transportasi per semester Rp 600,000 1,200,000Rp

Uang makan per semester Rp 800,000 1,600,000Rp

Uang belanja baju, sepatu, dll per semester Rp 750,000 1,500,000Rp

Uang rekreasi dan jalan-jalan akhir minggu Rp 500,000 1,000,000Rp

11,700,000Rp TOTAL

Page 56: Buku Sakti Tingkat 3

55

𝑃𝑊𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝐴(𝑃|𝐴, 𝑖%, 𝑛) + 𝐹(𝑃|𝐹, 𝑖%, 𝑛) = 𝐴 ((1 + 𝑖)𝑛 − 1

𝑖(1 + 1)𝑛) + 𝐹(1 + 𝑖)−𝑛

𝑃𝑊𝑐𝑜𝑠𝑡 = 11.7 ((1 + 0.1)4 − 1

0.1(1 + 0.1)4) + 3.25(1 + 0.1)−1 + 1.4(1 + 0.1)−4

𝑃𝑊𝑐𝑜𝑠𝑡 = 37.0874 + 2.9545 + 0.9562 = 40.9981

PW benefit

1 2 3 4 5 6 7 8 9

A=48 juta

(tahun)

i=10%P

P1

𝑃1 = 48 (1.1𝑛 − 1

0.1(1.1)𝑛)

𝑃𝑊 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 = 48 (1.1𝑛 − 1

0.1(1.1)𝑛) (1.1)−4 = 32.7846 (

1.1𝑛 − 1

0.1(1.1)𝑛)

𝑃𝑊 𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝑃𝑊 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡

40.9981 = 32.7846 (1.1𝑛 − 1

0.1(1.1)𝑛)

1.25 = (1.1𝑛 − 1

0.1(1.1)𝑛)

Soal No. 2

Luas bangunan yang akan dibangun = (40 × 15𝑚2) + 40%(40 × 15𝑚2) = 840 𝑚2

Berikut adalah rincian biaya-biaya yang dikeluarkan dan juga penghasilan yang didapatkan mulai

sebelum pembangunan dimulai hingga kos-kosan telah dihuni oleh mahasiswa.

A. Biaya Sebelum Pembangunan

B. Biaya Pembangunan

C. Biaya Bulanan Tetap

Pegawai yang dimaksud di soal adalah biaya pegawai yang membersihkan dan menjaga kos-kosan

karena biaya pekerja bangunan dan semua material pembangunan sudah termasuk di dalam biaya

pembangunan sebesar Rp. 2.500.000 per m2.

Gaji 1 orang pegawai diasumsikan sebesar Rp. 1.000.000 per bulan dengan dasar UMR (Upah

Minimum Regional) kota Bandung sebesar ± Rp. 1.000.000.

Jumlah biaya sambungan internet didekati lewat biaya 1 orang biasanya membayar untuk internet

satu bulan dikalikan jumlah kamar yang tersedia. Untuk internet diasumsikan Pa Umar memasang

Hal Harga ( per m2) Luas bangunan (m2) Total

Biaya IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Rp 50,000 840 42,000,000Rp Penyambungan listrik 10,000,000Rp

52,000,000Rp TOTAL

Hal Harga ( per m2) Luas bangunan (m2) Biaya/semester

Biaya pembangunan gedung keseluruhan Rp 2,500,000 840 2,100,000,000Rp Biaya pembangunan per bulan (asumsi tiap bulan sama) 262,500,000Rp

Hal Harga Jumlah Total

Gaji pegawai Rp 1,000,000 5 5,000,000Rp Biaya sambungan dan langganan internet Rp 80,000 40 3,200,000Rp Biaya kebersihan dan pemeliharaan Rp 3,000 40 120,000Rp

8,320,000Rp TOTAL

Page 57: Buku Sakti Tingkat 3

56

internet yang bisa diakses seluruh kamar meskipun jumlah penyewa kamar tidak mencapai 40

orang. Pada umumnya biaya internet per bulan di kos saya adalah Rp. 80.000. Jadi Pa umar akan

membayar sebesar Rp. 3.200.000 setiap bulan untuk paket internet dengan kecepatan tertentu yang

dapat dipakai oleh 40 kamar meskipun jumlah penyewa kamar kurang dari 40 orang.

Biaya kebersihan dan pemeliharaan di sini diasumsikan sebagai biaya kebersihan yang harus dibayar

Pa Umar ke RT di mana kosan tersebut berada yaitu sebesar Rp. 120.000. Nilai ini didekati dengan

asumsi biaya kebersihan 1 orang harus membayar Rp. 3000. Pa Umar akan membayar setiap bulan

sebesar Rp. 120.000 meskipun jumlah penyewa kurang dari 40 orang. Angka 120.000 hanya didekati

karena 3000/orang.

Biaya bulanan tetap adalah biaya yang harus ditanggung dengan tidak bergantung dari jumlah

penyewa kamar yang ada.

D. Biaya Bulanan Variabel (tergantung jumlah penyewa kamar)

Rp. 100.000 diperoleh dari harga listrik dan air yang harus dibayar oleh teman-teman saya pada

umumnya di kos-kosan mereka.

Berikut adalah biaya listrik yang akan dikeluarkan.

Dari bulan ke-4 sampai seterusnya jumlah penyewa tetap 25 orang.

E. Penghasilan per Kamar

Berikut adalah penghasilan yang diperoleh dari setiap kamar yang disewakan.

Dari uraian biaya dan penghasilan tersebut, kita buat cash flownya untuk memudahkan dalam

pemahaman dan perhitungan.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

52 juta

A=262,5 juta

13 14 15

A=8,32 juta

23.7 juta

28.44 juta

31.6 juta

1.5 juta1.8 juta

2 juta

A=2.5 juta

A=39.5 juta

P

16

Periode yang dipakai adalah bulan, maka besarnya bunga harus dalam per bulan.

MARR = 20%/tahun, maka i = 20%/12 = 1.67 % = 0.0167

Hal Harga ( per kamar)

Biaya listrik dan air Rp 100,000

Bulan disewa ke- Jumlah penyewa Total

1 15 1,500,000Rp

2 18 1,800,000Rp

3 20 2,000,000Rp

4 25 2,500,000Rp

5 25 2,500,000Rp

Hal Harga ( per kamar)

Uang sewa kamar Rp 1,500,000 Uang internet Rp 80,000

TOTAL 1,580,000Rp

Bulan disewa ke- Jumlah penyewa Total

1 15 23,700,000Rp

2 18 28,440,000Rp

3 20 31,600,000Rp

4 25 39,500,000Rp

5 25 39,500,000Rp

Page 58: Buku Sakti Tingkat 3

57

Investasi tersebut akan kembali dalam n period, di mana PW cost = PW benefit

Perhitungan:

a).

𝑃 = 𝐹(1 + 𝑖)−𝑛 = 52 × 1.0167−1 = 51.1458 𝑗𝑢𝑡𝑎

b).

𝑃1 = 262.5 (1.01678 − 1

(0.0167)1.01678) = 1950.5821

𝑃 = 1950.5821 × 1.0167−1 = 1918,5425 𝑗𝑢𝑡𝑎

c).

𝑃 = 13.88(1.0167)−10 + 18.32(1.0167)−11 + 21.28(1.0167)−12 𝑃 = 11.7614 + 15.2687 + 17.4444 = 44.4745 𝑗𝑢𝑡𝑎

d).

13 14 15

A=2.5 juta

A=39.5 juta

16 =1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

A=28.68 juta

P

16

P3

A=8,32 juta

𝑃3 = 28.68 (1.0167𝑛 − 1

(0.0167)1.0167𝑛)

𝑃 = 28.68 (1.0167𝑛 − 1

(0.0167)1.0167𝑛) (1.0167)−12 = 23.5106 (

1.0167𝑛 − 1

(0.0167)1.0167𝑛)

PW cost = PW benefit

Pa + Pb = Pc + Pd

51.1458 + 1918,5425 = 44.4745 + 23.5106 (1.0167𝑛 − 1

(0.0167)1.0167𝑛)

1

P

52 juta

2 3 4 5 6 7 8 9

A=262,5 juta

P

P1

10 11 12

23.7 juta

28.44 juta

31.6 juta

1.5 juta1.8 juta

2 juta

= 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

13.88 juta

18.32 juta21.28 juta

P

A=8,32 juta

Page 59: Buku Sakti Tingkat 3

58

1969.6883 = 44.4745 + 23.5106 (1.0167𝑛 − 1

(0.0167)1.0167𝑛)

1925.2138 = 23.5106 (1.0167𝑛 − 1

(0.0167)1.0167𝑛)

81.887 = (1.0167𝑛 − 1

(0.0167)1.0167𝑛)

1.3675(1.0167)𝑛 = 1.0167𝑛 − 1

0.3675(1.0167)𝑛 = −1

𝑛 𝑖𝑚𝑎𝑔𝑖𝑛𝑒𝑟

Soal No. 3

3a.

n A B C D E

0 -1500 -3000 -5000 -2000 -1700

1 1350 2000 3000 400 1000

2 800 1500 X 400 1600

3 200 1500 2000 400 500

4 100 1000 X 400 400

5 200 800 1500 400 350

𝑁𝑃𝑉𝐶 = −5000 + 3000 (𝑃

𝐹, 15%, 1) + 𝑋 (

𝑃

𝐹, 15%, 2) + 2000 (

𝑃

𝐹, 15%, 3) + 𝑋 (

𝑃

𝐹, 15%, 4)

+ 1500 (𝑃

𝐹, 15%, 5) = 0

𝑁𝑃𝑉𝐶 = −5000 + 3000(0.8696) + 𝑋(0.7561) + 2000(0.6575) + 𝑋(0.5718) + 1500(0.4972) = 0

0 = −330,4 + 𝑋(0.7561) + 𝑋(0.5718) 330.4 = 1.3279𝑋; 𝑋 = 248,814

3b.

n A B A-B

0 -1500 -3000 1500

1 1350 2000 -650

2 800 1500 -700

3 200 1500 -1300

4 100 1000 -900

5 200 800 -600

𝑃 = 𝐹/(𝑖 + 1)𝑁

𝑁𝑃𝑉𝐴−𝐵 = 1500 + (−650

(1,1% + 1)1) + (

−700

(1,1% + 1)2) + (

−1300

(1,1% + 1)3) + (

−900

(1,1% + 1)4) + (

−600

(1,1% + 1)5)

𝑁𝑃𝑉𝐴−𝐵 = −2515.33(negative) Proyek B lebih menguntungkan dari Proyek A. 3c.

n D

0 -2000

1 400

2 400

3 400

4 400

5 400

Page 60: Buku Sakti Tingkat 3

59

𝑁𝑃𝑉𝐷 = −2000 + 400 (𝑃

𝐴, 18%, 5) = −2000 + 400(3.127) = −749.2 (negative) Proyek D tidak

diterima.

Soal No. 4

a. Bunga saja yang dibayarkan per periode. Hutang dilunasi di akhir.

tahun Hutang Bunga Cicilan

Dibayarkan

Sisa

Hutang

0 1000

1 1000 150 150 1000

2 1000 150 150 1000

3 1000 150 150 1000

4 1000 150 150 1000

5 1000 150 1150 0

𝑁𝑃𝑉𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛 = 150 (𝑃

𝐴, 15%, 4) + 1150 (

𝑃

𝐹, 15%, 5) = 150(2.855) + 1150(0.4972) = 1000.03

b. Hutang dibagi rata, ditambah bunga sebesar 15% dari cicilan per periode.

tahun Hutang Bunga

Cicilan

Dibayarkan Sisa

Hutang

0 1000

1 1000 30 230 770

2 800 30 230 540

3 600 30 230 310

4 400 30 230 80

5 200 30 230 -150

𝑁𝑃𝑉𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛 = 230 (𝑃

𝐴, 15%, 5) = 230(3.352) = 770.96

c. Cicilan dibagi rata, ditambah bunga sebesar 15% dari sisa hutang.

tahun Hutang Bunga

Cicilan

Dibayarkan Sisa

Hutang

0 1000

1 1000 150 350 800

2 800 120 320 600

3 600 90 290 400

4 400 60 260 200

5 200 30 230 0

〖𝑁𝑃𝑉〗_𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛= 350(𝑃/𝐹, 15%, 1) + 320(𝑃/𝐹, 15%, 2) + 290(𝑃/𝐹, 15%, 3) + 260(𝑃/𝐹, 15%, 4)+ 230(𝑃/𝐹, 15%, 5)= 350(0.8696) + 320(0.7561) + 290(0.6575) + 260(0.5718) + 230(0.4972)= 1000.011

Page 61: Buku Sakti Tingkat 3

60

d. Cicilan dan bunga dibayar diakhir.

tahun Hutang Bunga

Cicilan

Dibayarkan Sisa

Hutang

0 1000

1 1000 150 0 1150

2 1150 172.5 0 1322.5

3 1322.5 198.375 0 1520.875

4 1520.875 228.13125 0 1749.00625

5 1749.0063 262.35094 2011.35719 0

𝑁𝑃𝑉𝑐𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛 = 2011.35719 (𝑃

𝐹, 15%, 5) = 2011.35719(0.4972) = 1000.047

Alternative terbaik: alternative b (nilai NPV paling kecil)

5.

𝑁𝑃𝑉𝑊𝐻 = −23.75 + 1.25 (𝑃

𝐴, 10%, 4) + 32 (

𝑃

𝐹, 10%, 4)

𝑁𝑃𝑉𝐹𝐹 = −45 + 4.5 (𝑃

𝐴, 10%, 4) + 45 (

𝑃

𝐹, 10%, 4)

𝑁𝑃𝑉𝑀𝑀 = −30.63 + 42 (𝑃

𝐹, 10%, 4)

𝑁𝑃𝑉𝑇𝑃 = −12 + 20 (𝑃

𝐹, 10%, 4)

𝑁𝑃𝑉𝑈𝑇 = −33.28 + 2 (𝑃

𝐴, 10%, 4) + 40 (

𝑃

𝐹, 10%, 4)

𝑁𝑃𝑉𝑊𝑃 = −52.5 + 3 (𝑃

𝐴, 10%, 4) + 60 (

𝑃

𝐹, 10%, 4)

Perusahaan dipilih: Trojan Products (NPV paling besar

UAS EKONOMI TEKNIK

Maret 2009 Closed Book

1. PT. Ingin Lulus menawarkan 2 jenis alternative pembayaran untuk sebuah mobil kepada

konsumennya. Spesifikasi dari setiap alternative yaitu sebagai berikut :

Alternatif 1 : Bulan 1-3 harus bayar Rp 20 juta

Bulan 4-7 harus bayar Rp 30 juta

Bulan 8-12 harus bayar Rp 45 juta

Alternatif 2 : setiap hari hartus membayar Rp 1.5 juta

Karena anda telah mempelajari ilmu ekonomi teknik, seorang konsumen meminta anda untuk

menghitung :

a. Berapa Nilai Annual untuk alternative 1?

b. Berapa hari dalam satu bulan agar alternative 1 sama baiknya dengan alternative 2 ?

(Gunakan i bulan = 10 %)

Page 62: Buku Sakti Tingkat 3

61

2. Seperti data yang disampaikan di bawah ini. Lakukan perbandingan dnegan IRR, jika MARR 20 %

apa yang harus dilakukan perusahaan ?

3. Fernandez ingin mengembalikan uang yan selama ini diberikan oleh pamannya yang telah

membiayai dirinya kuliah di ITB. Fernandez menamatkan tingkat sarjana dalam waktu 5 tahun

dengan perincian sebagai berikut, uang masuk sebesar 20 juta, uang keperluan sehari-hari sebesar

15 juta pertahun, uang keperluan kuliah 4 juta pertahun, uang akademis + kursus sebesar 9 juta

pertahun, dan uang skripsi + pakaian wisuda sebesar 1.5 juta. Dengan mengasumsikan bahwa

setelah lulus, Fernandez langsung mendapat kerja dan membiayai keperluannya dri gaji yang

didapatkan. Setiap tahun dia menghabiskan sebesar 13.5 juta untuk keperluan sehari-hari

meningkjat sebesar 850 ribu setiap tahunnya serta 5 juta untuk keperluan transportasi. Hitung

berapa pemasukkan minimum setiap tahunnya, agar dapat melunasi hasil pinjaman tersebut dalam

waktu 4 tahun setelah lulus dari ITB. Gunakan i = 8% selama kuliah dan i= 10% selama kerja.

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1

Cash flow dari alternatif 1 dapat digambarkan sebagai berikut.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

20 juta

30 juta

45 juta

(bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

A1 = 20 jutaa

+

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

10 jutab

+

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

25 jutac

Cash flow alternatif 1 dapat diuraikan menjadi penjumlahan cash flow penjumlahan a, b, dan c.

Berikut adalah perhitungan nilai annual setiap bulannya dengan menggunakan penguraian cash flow

seperti di atas. Cash flow a, b, dan c diubah menjadi nilai annual yang kemudian dijumlahkan menjadi

nilai annual alternatif 1.

Page 63: Buku Sakti Tingkat 3

62

Bagian:

a). Besarnya nilai annual adalah 20 juta, kita sebut nilai annual pada bagian a). sebagai A1. Maka

nilai A1 = 20 juta.

b).

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12=

10 juta

F1

P = F1

F

7 8 9 10 11 12

F1 = A (𝐹1|𝐴, 𝑖%, 𝑛) = 𝐴 × ((1+𝑖)𝑛−1

𝑖) = 10 × (𝐹1|𝐴, 10%, 4) = 10 × (

(1+0.1)4−1

0.1) = 46.41

Kemudian kita hitung besarnya nilai F sebagai berikut.

𝐹 = 𝑃(𝐹|𝑃, 𝑖%, 𝑛) = 𝑃 × (1 + 𝑖)𝑛 = 46.41 × (1 + 0.1)5 = 74.7438

Misal kita sebut nilai annual dari bagian b) sebagai A2, maka nilai A2 adalah:

𝐴2 = 74.7438 × (0.1

(1 + 0.1)12 − 1) = 3.4953 𝑗𝑢𝑡𝑎

c).

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

25 juta

F

F = A (𝐹|𝐴, 𝑖%, 𝑛) = 𝐴 × ((1+𝑖)𝑛−1

𝑖) = 25 × (𝐹|𝐴, 10%, 5) = 25 × (

(1+0.1)5−1

0.1) = 152.6275

Misal kita sebut nilai annual dari bagian c) sebagai A3, maka nilai A3 adalah:

𝐴3 = 152.6275 × (0.1

(1 + 0.1)12 − 1) = 7.1376 𝑗𝑢𝑡𝑎

Dengan demikian, besarnya nilai annual dari alternatif 1 adalah sebagai berikut.

A = A1 + A2 + A3 = (20 + 3.4953 + 7.1376) juta = 30.6329 juta

Keterangan : dengan nilai i dan n tertentu kita dapat melihat nilainya pada tabel bunga

Ada banyak cara untuk menghitung besarnya nilai annual untuk alternatif 1. Selain cara di atas, kita

juga bisa mengerjakannya dengan cara mengubah semua nilai menjadi present worth kemudian

mengubahnya ke nilai annual. Cara lain juga kita dapat mengubah seluruh nilai menjadi future

worth kemudian mengubah menjadi nilai annual. Berikut adalah petunjuk pengerjaan dengan cara

lain sebagi berikut :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

20 juta

30 juta

45 juta

(bulan)

=

Page 64: Buku Sakti Tingkat 3

63

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

20 jutaa

F1

=

P = F1

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

F

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

45 juta

(bulan)

=

c

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

45 juta

c

Semuanya diubah ke future worth, kemudian diubah ke nilai annual. Maka hasil yang diperoleh akan

sama dengan cara pengerjaan yang sebelumnya.

UAS No. 1 Bagian B

Agar alternatif satu sama baiknya dengan alternatif dua, besarnya nilai annual per hari harus sama.

Dengan demikian jumlah hari dalam satu bulan agar alternatif 1 sama baiknya dengan alternatif 2

adalah:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 =30.6329 𝑗𝑢𝑡𝑎

1.5 𝑗𝑢𝑡𝑎= 20.4219 ℎ𝑎𝑟𝑖 ≈ 21 ℎ𝑎𝑟𝑖

Jika jumlah hari dalam 1 bulan adalah 21 hari, maka alternatif 1 akan sama baiknya dengan alternatif 2

karena besarnya nilai annual yang harus dibayar per hari adalah sama yaitu 1.5 juta

Soal No 2

KASUS X

1000

1 2 3 4 5

(+)

(-)

450

200

170

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

30 juta

(bulan)

F2

=

P = F2

6 7 8 9 10 11 12 (bulan)

F

b

Page 65: Buku Sakti Tingkat 3

64

Mencari nilai i = IRR ketika NPV = 0 (dengan nilai i coba-coba)

Dengan i = 20%,

𝑁𝑃𝑉𝑥 = −1000 + 450(𝑃/𝐴, 20%, 5) − 170(𝑃/𝐴, 20%, 5) + 200(𝑃/𝐹, 20%, 5)

𝑵𝑷𝑽𝒙 = −𝟏𝟎𝟎𝟎 + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟒𝟓𝟎) − 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟏𝟕𝟎) + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, , −𝟐𝟎𝟎) (Excel!)

𝑁𝑃𝑉𝑥 = − 82.25

Dengan i = 15%,

𝑁𝑃𝑉𝑥 = −1000 + 450(𝑃/𝐴, 15%, 5) − 170(𝑃/𝐴, 15%, 5) + 200(𝑃/𝐹, 15%, 5) = 38.04

Menentukan nilai IRR dengan interpolasi,

38.04

38.04 + 82.25=

𝐼𝑅𝑅 − 15%

20% − 15%

𝐼𝑅𝑅 = 16.5%

IRR ≤ MARR (20%)

KASUS Y

1650

1 2 3 4 5

(+)

(-)

645

100

235

Dengan i = 20%,

𝑁𝑃𝑉𝑦 = −1650 + 645(𝑃/𝐴, 20%, 5) − 235(𝑃/𝐴, 20%, 5) + 100(𝑃/𝐹, 20%, 5)

𝑵𝑷𝑽𝒚 = −𝟏𝟔𝟓𝟎 + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟔𝟒𝟓) − 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, −𝟐𝟑𝟓) + 𝑷𝑽(𝟐𝟎%, 𝟓, , −𝟏𝟎𝟎) (Excel!)

𝑁𝑃𝑉𝑦 = −383.66

Dengan i = 9%,

𝑁𝑃𝑉𝑦 = −1650 + 645(𝑃/𝐴, 9%, 5) − 235(𝑃/𝐴, 9%, 5) + 100(𝑃/𝐹, 9%, 5) = 9.75

Menentukan nilai IRR dengan interpolasi, 9.75

9.75 + 383.66=

𝐼𝑅𝑅 − 9%

20% − 9%

𝐼𝑅𝑅 = 9.2%

IRR ≤ MARR (20%)

Kesimpulan :

Jika MARR sebesar 20% maka kedua alternatif investasi X maupun Y tidak dapat dilakukan karena

keduanya masih memberikan nilai rate of return lebih kecil daripada yang diinginkan perusahaan.

Soal No 3

Diketahui :

Tahun 0 (dengan i1=8%)

uang masuk = 20 jt

Tahun 1-5 (dengan i1=8%)

uang keperluan sehari-hari + uang kuliah + uang akademis + kursus = 15 + 4 + 9 = 28 jt

Tahun 5 (dengan i1=8%)

uang skripsi + wisuda = 1.5 jt

Tahun 6–9 (dengan i2=10%)

biaya harian + transportasi =18 jt

kenaikan biaya = G= 850rb/thn

gaji = 𝛍

38.04

-82.25

15%20%

IRR

9.75

-383.66

9%20%

IRR

Page 66: Buku Sakti Tingkat 3

65

1 2 3 4 5

(+)

(-) 1,5 jt

20 jt

28 jt

18.5 jt

6 7 8 9

G=850rb

?

Pemasukkan minimum untuk melunasi pinjaman kuliah serta membiayai selama masa kerja 4 tahun

adalah ketika NPV =0

𝑁𝑃𝑉 = −20𝑗𝑡 − 28𝑗𝑡(𝑃/𝐴, 𝑖1, 5) − 1.5𝑗𝑡(𝑃/𝐹, 𝑖1, 5) − 18.5𝑗𝑡(𝑃/𝐴, 𝑖2, 4)(𝑃/𝐹, 𝑖1, 5)− 850𝑟𝑏(𝑃/𝐺, 𝑖2, 4)(𝑃/𝐹, 𝑖1, 5) + 𝜇(𝑃/𝐴, 𝑖2, 4)(𝑃/𝐹, 𝑖1, 5)

2.16𝜇 = 175,260,585

𝜇 = 81,238,558

Jadi, gaji minimum per tahun adalah RP 81.238.558

Page 67: Buku Sakti Tingkat 3

66

UTS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA

Maret 2009 Closed Book

Jawablah soal dengan singkat dan jelas!

1. (a) Jelaskan mengapa pengetahuan mengenai Kesehatan Lingkungan Kerja diperlukan saat ini.

(b)Uraikan pula kemampuan apa yang diharapkan (minimal) diketahui oleh peserta kuliah

Kesehatan Lingkungan Kerja ini.

2. Untuk memilih pelarut yang akan digunakan,

(a) Jelaskan persyaratan atau sifat fisik dan kimia yang harus diperhatikan untuk menghindari

gangguan kesehatan terhadap pekerja dan bahaya kebakaran atau ledakan

(b) Uraikan pula hal-hal yang diperlukan untuk mencegah terjadinya bahaya dari gangguan

bahan pelarut.

3. Jelaskan jenis dan penyebab dermatitis industri serta jelaskan beberapa mekanisme terjadinya

dermatitis.

4. (a) Apa yang dimaksud dengan pneumoconiosis ?

(b) Jelaskan berbagai jenis pneumoconiosis dilengkapi dengan sumbernya dan perbedaan

masing-masing

5. Debu merupakan salah satu bahaya dalam lingkungan indurstri

(a) Uraikan upaya untuk mengendalikan bahaya debu di lingkungan kerja

(b) Jelaskan upaya pemantauan terhadap lingkungan dan pekerja!

JAWABAN PERTANYAAN :

1. a. Karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh-pengaruh terhadap pekerja yang dapat

menimbulkan penyakit, gangguan pada kesehatan, dan kenyamanan yang dapat menghambat

produktivitas pekerja. Sehingga perlu pengetahuan Kesehatan Lingkungan Kerja untuk penilaian

terhadap faktor-faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya

untuk dipergunakan sebagai dasar tindakan korektif terhadap lingkungan kerja. b. Mampu mengenal faktor-faktor lingkungan kerja yang memberikan pengaruh kepada: kesehatan

pekerja, kenyamanan bekerja. Mampu mengevaluasi lingkungan kerja tersebut yaitu dengan melalui

pengukuran - pengukuran. Menyimpulkan apa yang diperlukan untuk mengurangi/ mengontrol

pengaruh-pengaruh tersebut.

2. a. Untuk memilih larutan, dilihat dari sisi toksisitas, tekanan uap, konsentrasi di udara, lower explosive

limit, auto ignition temperature, dan flash point masing-masing larutan. Semakin tinggi nilai

toksisitas suatu larutan maka semakin bahaya. Oleh karena itu, dipilih larutan dengan toksisitas yang

rendah.

Semakin tinggi tekanan uap, maka akan semakin mudah larutan tersebut mudah menguap. Dalam

hal ini, perlu diperhatikan pula potensi mudah terbakarnya suatu larutan atau tidak. Jika larutan

tersebut berpotensi terbakar dengan tekanan uap yang tinggi maka larutan tersebut bahaya dan

sebaiknya disubstitusi dengan larutan lainnya.

Konsentrasi di udara setiap larutan mempunyai NAB (Nilai Ambang Batas) masing-masing, semakin

lebih tinggi dari NAB maka semakin bahaya.

Auto ignition temperature adalah temperature dimana larutan bisa terbakar dengan sendirinya.

Semakin tinggi auto ignition temperature maka larutan tersebut semakin aman.

b. Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya bahaya akibat penggunaan larutan:

Kontrol Teknik

Page 68: Buku Sakti Tingkat 3

67

Merencanakan proses industri yang sedapat mungkin menghindari/mengurangi kontak

langsung pekerja dengan bahan-bahan yang digunakan.

Pendidikan

Pekerja harus diberi informasi tentang bahan-bahan yang berbahaya bagi kulit, yang sering

digunakan dan bagi mereka harus ditanamkan pengertian untuk menghindari kontak

langsung dengan bahan-bahan tersebut.

Alat Perlindungan

Seperti: - sarung tangan karet - penutup muka

- sepatu boot - cream pelindung

- kaca mata - sabun basa

Tujuannya untuk mengurangi kontak langsung antara bahan dengan kulit.

Test Penempatan Kerja

Test ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kulit pekerja sehingga dapat disesuaikan

dengan lingkungan kerja yang akan dihadapinya.

Klinik dan Tempat Perawatan

Pekerja yang mengalami kerusakan pada kulitnya harus segera dikirim ke klinik untuk

mendapatkan pertolongan, sehingga mencegah kesukaran yang lebih parah.

3. Dermatitis industri adalah kelainan pada kulit akibat eksposur terhadap iritan di lingkungan kerja.

Efek yang ditimbulkan dapat berupa kemerahan saja sampai pada gatal, kulit melepuh, terbakar, dan

tumor. Berikut kategori dermatitis industry akibat penyebab:

- Zat Kimia, dari golongan zat kimia organic (kebanyakan sensitizers) dan anorganik (kebanyakan

primary iritan).

- Tenaga Mekanis, misalnya friksi, tekanan, iritasi atau alergi.

- Agent Fisis, misalnya suhu ekstrim.

- Racun Tanaman, tanaman yang beracun (poison ivy) menyebabkan alergi.

- Zat Biologis (Agent Mikroba), misalnya bakteri, jamur, parasit, dan tungau.

Berikut beberapa mekanisme terjadinya dermatitis industri:

Deterjen dan pelarut keratin, minyak alami kulit dan sel kulit larut kulit menjadi kering dan

mudah terinfeksi. Contoh: alkali, terpentin, alkohol, dan sabun

Desikator, zat higroskopis, anhidrida, menyerap air dari kulit kulit kering dan panas. Contoh:

SO2=, PO4=, H2SO4, dll.

Protein precipitants, menyebabkan koagulasi protein, kulit mengeras. Contoh: garam logam

berat, HgCl, FeCL, asam tanat, asam pikrik, fenol, formaldehid, UV.

4. a. Pneumoconiosis adalah penyakit yang menyerang paru-paru akibat debu yang terhisap.

Pneumoconiosis adalah mengerasnya jaringan paru-paru akibat fibrosis berlebih karena iritasi debu.

b. Jenis-jenis Pneumoconiosis:

- Pneumoconiosis Asbestosis, disebabkan oleh debu asbes. Biasanya ditemukan pada industry

pertambangan dan pembangunan gedung. Saat debu asbes dihirup, menyebabkan

terbentuknya jaringan yang berserat dalam paru-paru manusia.

- Pneumoconiosis Silicosis, Terjadi pada industri yang menggunakan silika pada prosesnya,

seperti Pemotongan batu granit, Industri kaca, Pengecoran. Gejala yang dirasakan adalah

sebagai berikut: Terjadi fibrosis, Nafas pendek, Berkurangnya volume paru-paru, Berkurangnya

kapasitas kerja, Tidak demam, Rentan terhadap TBC.

Pneumoconiosis Anthracosilicosis, bentuk Pneumoconiosis yang complex.

5. a. Upaya mengendalikan bahaya debu dalam lingkungan kerja:

- mengganti material dengan bahan material lainnya yang tidak lebih berbahaya.

- Mengganti proses untuk meminimasi pekerja terkena kontak langsung

- Mengisolasi proses yang banyak menghasilkan debu

- Dibuatnya ventilasi lokal pada suatu proses

- Dibuatnya ventilasi umum di dalam lingkungan kerja

Page 69: Buku Sakti Tingkat 3

68

- Menggunakan alat pelindung diri

b. Upaya pemantauan terhadap lingkungan dan pekerja, dilakukan pengukuran dengan metode

tertentu untuk pekerja dan lingkungan. Untuk pekerja, dilakukan test untuk mengecek kondisi

paru-paru dengan metode Pulmonary Function Test, dan mengenai hubungan antara volume

dan kapasitas paru-paru. Sedangkan untuk lingkungan, dilakukan pengukuran kadar debu di

udara dengan metode impingement yang menggunakan alat impinger.

UAS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA

Mei 2011 Closed Book

Dalam proses Industri –X di Indonesia, digunakan berbagai bahan baku bahan baku sebagai berikut:

Resin : Poluester, Polyamida, dan Phenol; Fiber Reinforcement: Continous-strand mad, chopped strand

mat; initiators and catalysts: diethylenertriamine, anhidrid, kodensasi aldehida; Additives: filler,

plasticizer; Solvents: acetone, methyl ethyl ketone dan pentane.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa para pekerja di industry tersebut telah terpapar oleh berbagai jenis

bahaya sebagai berikut :

Dari data hasil evaluasi diatas hitunglah bahaya yang dapat dialami oleh para pekerja dan berikan ulasan

usaha/kegiatan pengendalian yang harus dilakukan untuk setiap parameter yang ada. Gunakan data

terlampir sebagai acuan dan berikan asumsi yang diperlukan.

Page 70: Buku Sakti Tingkat 3

69

JAWABAN PERTANYAAN :

Temperatur

Unit Produksi 𝑊𝐵𝐺𝑇 = 0.7(𝑊𝐵𝑇) + 0.3(𝐺𝐵𝑇) = (0.7 𝑥 32.5) + (0.3 𝑥 35.1) = 33,28

Unit Packaging 𝑊𝐵𝐺𝑇 = 0.7(𝑊𝐵𝑇) + 0.3(𝐺𝐵𝑇) = (0.7 𝑥 25.1) + (0.3 𝑥 27.3) = 25,76

Unit Shipping 𝑊𝐵𝐺𝑇 = 0.7(𝑊𝐵𝑇) + 0.3(𝐺𝐵𝑇) + 0.1(𝐷𝐵𝑇) = (0.7 𝑥 29.4) + (0.3 𝑥 32.6) +(0.1 𝑥 31.4) = 33,5

Asumsi : Para pekerja setiap jam 75% bekerja dan 25% istirahat

Unit Produksi Beban Kerja Sedang

Unit Packaging Beban Kerja Ringan

Unit Shipping Beban Kerja Berat

Maka :

Nilai WBGT unit produksi > ISBB Pekerjaan unit produksi BAHAYA

Nilai WBGT unit packaging < ISBB Pekerjaan unit produksi AMAN

Nilai WBGT unit shipping > ISBB Pekerjaan unit produksi BAHAYA

Radiasi Uniform

50µSV/jam x 8 jam x 5 hari = 2000µSV/minggu = 2 mSV/minggu

Batas aman paparan perminggu adalah 1mSV/minggu, realita paparan yang terkena adalah 2

mSV/minggu BAHAYA

UAS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA

Mei 2005 Closed Book

Soal no. 1

a. Jelaskan prinsip-prinsip dan hal-hal penting yang harus dilakukan berkaitan dengan evaluasi di

lingkungan kerja yang anda ketahui.

b. Jelaskan yang anda ketahui tentang hal-hal berikut ini:

(i) prinsip penentuan heat stress index

(ii) hiper/hipobarik

(iii) decompression chamber

Soal no. 2

a. Seorang operator mesin bekerja dari jam 07.00 hingga jam 16.00 terkena paparan suatu kontaminan

tertentu (CO) dalam lingkungan kerjanya dengan paparan seperti tampak pada tabel

Tentukan nilai TWA (time-weighted average) dari paparan tersebut?

b. Durasi tingkat bising yang diijinkan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Page 71: Buku Sakti Tingkat 3

70

Kebisingan yang terukur di suatu area adalah 90 dB selama 2 jam sehari , 97 dB selama 2 jam, dan

sisa 4 jam berikutnya terdapat variasi tingkat bising secara bergantian 95 dB selama 10 menit dan

80 dB selama 10 menit. Tentukan apakah tingkat kebisingan yang terukur masih dalam batas yang

diijinkan atau tidak.

c. Sumber radiasi Cobalt-60 dengan aktivitas 0.2 Ci, E=2.4 MeV. Berapakah jarak aman, jika dosis

maksimum yang diijinkan (MPD) adalah 50 mR/minggu (1 minggu=40 jam kerja).

Non-pengion: apa yang anda ketahui tentang radiasi non-pengion, apa beda dengan radiasi

pengion, apa saja yang termasuk non-pengion (jelaskan singkat karakter masing-masing). Apa saja

dampak penting terhadap kesehatan/keselamatan yang mungkin terjadi.

(kerjakan salah satu dari soal d dan e berikut)

d. Diketahui level energi yang dipancarkan sinar laser adalah 10 miliwatt, diameter pancaran laser

(emergent beam) adalah 0.5 cm, divergensi pancaran 2 x 10 -3 radians, dan tingkat exposure yang

diperbolehkan 1 x 10-5 watt/cm2. Tentukan jarak aman (safe viewing distance) dalam cm untuk

contoh kasus di atas

e. Diketahui level energi yang dipancarkan sinar laser adalah 1- miliwatt, diameter pancaran laser

(emergent beam) adalah 0.5 cm. tingkat exposure yang diperbolehkan 1 x 10-5 watt/cm2 dan panjang

gelombang laser 632 nm. Tentukan optical density (OD) dari lensa yang dibutuhkan untuk menjaga

keamanan mata dari radiasi laser tersebut.

Soal no.3

Jelaskan tentang hal-hal yang harus anda kuasai sebagai seorang ahli (industrial hygienist) mengenai

prinsip dasar dan tanggung jawab terkait dengan metode pengontrolan agar pekerj a ada dalam

keseimbangan yang baik dan berada pada tingkat produktivitas yang diharapkan.

Penjelasan mencakup berbagai metode umum dalam pengendalian bahaya (control hazard). Penjelasan

berkaitan dengan penggunaan pelarut, kebisingan, keselamatan radiasi, efek temperature ekstrim/ heat

stress tekanan ergonomic dengan menggunakan contoh akan lebih baik.

UAS KESELAMATAN KESEHATAN dan LINGKUNGAN KERJA

Mei 2008 Closed Book

1. Dalam suatu industri, digunakan benzene sebagai pelarut dalam jumlah besar dan dalam ruangan tertutup, benzene bersifat sbb: menyebabkan leukimia; TLV: TWA (0.5 ppm), STEL (2.5 ppm); vapor hazard: 5000 dan Flash point: 11⁰C. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelarut tersebut menimbulkan efek merugikan bagi pekerja, selanjutnya anda diminta untuk memilih pelarut lain di antara data berikut:

Page 72: Buku Sakti Tingkat 3

71

Pelarut TLV Vapor Hazard Flash Point

Acetic acid TWA 10 ppm, STEL 15

ppm

1970 43⁰C

Ethyl acetat TWA 400 ppm 303 -4⁰C

Chloroform TWA 10 ppm 4970 Non flammable

Tentukan pelarut yang akan anda pilih, berikan penjelasan mengapa dipilih pelarut tersebut.

2. Jika dari segi anggaran tidak memungkinkan untuk mengganti pelarut di atas dan tetap harus menggunakan pelarut benzene, berikan usulan pengendalian terhadap pelarut tersebut.

3. Jika di dalam suatu industri digunakan bahan baku batu alam dalam prosesnya sehingga menghasilkan debu silika, lakukan identifikasi bahaya dari proses tersebut terhadap kesehatan pekerja berikan usulan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi bahaya tersebut.

4. Dalam mencegah bahaya kebakaran dan ledakan akibat larutan kimia dalam suatu industri,

pertimbangan apa saja yang perlu dilakukan berdasarkan sifat kimia – fisika larutan, berikan usaha pengendalian yang perlu direncanakan untuk mengantisipasi kebakaran/ledakan tersebut.

5. Dermatitis merupakan penyakit yang sering terjadi di industri. Jelaskan penyebab-penyebab

dermatitis beserta contohnya dan bagaimana mekanisme terjadinya dermatitis.

Page 73: Buku Sakti Tingkat 3

72

UTS SISTEM PRODUKSI

Maret 2012 Closed Book

1. Sebuah perusahaan menerima komponen-komponen dari supplier yang dikirim dalam bentuk box

berisi beberapa komponen untuk membuat 50 produk akhir. Box berisi set komponen ini dikirim

langsung ke tempat perakitan di perusahaan tersebut. Setiap kali satu box dibuka, maka pesanan

pengganti (replenishment order) akan dikirimkan ke supplier. Diketahui bahwa rata-rata

permintaan per hari adalah 5 box. Lead time untuk melakukan pemesanan pengganti dari supplier

(Waktu pemesanan dan pengiriman) adalah 10 hari. Perusahaan menetapkan besar safety margin

sebesar 20%. Jika pada setiap box diberikan kartu kanban, berapa keseluruhan jumlah kanban yang

harus disediakan?

2. Sebuah perusahaan bergerak dalam pembuatan jigs dan fixtures untuk assembly mobil. Saat ini

ada 4 jenis job yang harus diselesaikan. Waktu pengerjaan dan mesin (waktu pengerjaan / nomor

mesin) untuk setiap operasi ditunjukkan pada tabel berikut :

Pemilik perusahaan menginginkan untuk membuat jadwal produksi dengan menggunakan teknik

theory of constraint (TOC) maka ;

a. Diantara keempat mesin yang dimiliki perusahaan (mesin 1, 2, 3, dan 4), tentukan work station

mana yang merupakan bottleneck resource? Jelaskan alasannya!

b. Buatlah penjadwalan produksi untuk keempat order yang harus diselesaikan perusahaan

menggunakan teknik Drum Buffer Rope (DBR)! Tunjukkan tiap langkah secara jelas dan tunjukkan

hasilnya dalam bentuk Gantt Chart!

3. Perhatikan tabel berikut :

Untuk reference period 100-118

a) Tentukan inventori awal, input, output,inventori akhir di WC-A, WC-B dan area perakitan.

b) Hitung rata-rata lead time terbobot untuk WC A, WC B dan Area Perakitan.

c) Pada T=118, berapa I(T), TA(T), PE(T), R(T),TL(T) di Area Perakitan

d) Hitung rata-rata inventori (Im) di WC A, WC B dan Area Perakitan

e) Jika ada job baru O-5, O-6, O-7 dan O-8, saat T=118 bagaimana sebaiknya order realese

untuk job-job baru tersebut agar job baru dapat dikerjakan tepat waktu (tidak melewati due-

date) dan kinerja sistem produksi SP lebih baik dibandingkan kinerja pada reference period

sebelumnya.

Jelaskan esensi penting dalam order release dengan memperhatikan throughput diagram!

Page 74: Buku Sakti Tingkat 3

73

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1

𝑁 =𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘

𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒

𝑁 =(5 ∗ 10) + (20% ∗ 5 ∗ 10)

1= 60 𝑘𝑎𝑛𝑏𝑎𝑛

Soal No. 2

a. Stasiun bottleneck adalah stasiun yang memiliki utilisasi paling tinggi dibandingkan stasiun-stasiun

lainnya, dengan kata lain mesin tersebut digunakan lebih lama dibandingkan mesin-mesin lainnya

dalam menyelesaikan proses produksi. Dengan demikian, work stasion bottleneck adalah mesin 3.

b. Penjadwalan dengan menggunakan teknik DBR untuk sistem job shop dapat dibaca selengkapnya di

buku Sipper (Production : Planning, Control, and Integration) halaman 580. Pada intinya, tahapan dalam

DBR scheduling yaitu dengan pertama-tama menentukan stasiun bottleneck, kemudian menjadwalkan

stasiun yang mengalami bottleneck. Setelah itu barulah menjadwalkan operasi pada mesin sebelum

stasiun bottleneck secara backward (mundur) dan menjadwalkan operasi pada mesin setelah stasiun

bottleneck secara forward (maju).

Karena mesin 3 merupakan bottleneck, maka mesin 3 merupakan mesin yang paling pertama

dijadwalkan.

Sehingga dapat diperoleh jadwal sebagai berikut:

Page 75: Buku Sakti Tingkat 3

74

Soal No. 3

a)

b)

𝑇𝐿𝑀𝑊𝑊𝐶 − 𝐴 =24 ∗ 𝟏 + 5 ∗ 𝟐 + 10 ∗ 𝟑 + 10 ∗ 𝟑

1 + 2 + 3 + 3=

94

9= 10.44

𝑇𝐿𝑀𝑊𝑊𝐶 − 𝐵 =5 ∗ 𝟏 + 42 ∗ 𝟐 + 10 ∗ 𝟑 + 31 ∗ 𝟑

1 + 2 + 3 + 3=

212

9= 23.56

𝑇𝐿𝑀𝑊 𝑅𝑎𝑘𝑖𝑡 =9 ∗ 𝟐 + 9 ∗ 𝟑 + 11 ∗ 𝟑

2 + 3 + 3=

78

8= 9.75

huruf yang dicetak tebal merupakan bobot yang nilainya diasumsikan

c)

I(118) =85

TA (118) = -

PE(118) = digunakan asumsi yaitu 8 jam

R(118) = 𝐼(118)

𝑃𝐸(118)=

85

8= 10.625

TL(118)= -

d.) 𝐼𝑚 𝑊𝐶𝐴=

𝐴𝐼

𝑃=

158

19=8.316

; 𝐼𝑚 𝑊𝐶_𝐵=

𝐴𝐼

𝑃=

249

19=13.11

; 𝐼𝑚 𝐴𝑃=

𝐴𝐼

𝑃=

88

19=4.63

asus
Callout
output date-input date untuk suatu order yang sama
Page 76: Buku Sakti Tingkat 3

75

UTS SISTEM PRODUKSI

Maret 2012 Closed Book

1. Sebuah bagian perakitan dari suatu shop floor akan memakai Kamban sebagai sarana

pengendalian produksi. Perakitan tersebut membutuhkan 3 buah sub-assembly yang dihasilkan

dari proses fabrikasi sebelumnya, yaitu sub-assembly X1, X2, dan X3. Ketiga sub-assembly

tersebut diproduksi dengan kecepatan yang sama, yaitu sebesar 300 unit per hari. Karena

ukuran X1, X2, dan X3 yang berbeda-beda secara fisik, maka kontainer yang dipakai untuk

mengangkut sub-assembly tersebut juga berbeda-beda, yaitu sebesar 20 unit untuk X1, 10 unit

untuk X2, serta 30 unit untuk X3. Waktu untuk transportasi dari setiap stasiun fabrikasi ke stasiun

perakitan adalah sebesar 10 menit, sedangkan waktu menunggu secara keseluruhan untuk

komponen X1 sebesar 54 menit, X2 sebesar 70 menit, dan untuk X3 sebesar 40 menit.

Berapakah jumlah kanban yang dibutuhkan jika safety margin adalah sebesar 10%?

Catatan: 1 hari kerja adalah 8 jam kerja.

2. Sebuah perusahaan menerima pesanan pembuatan sebuah produk X yang mengikuti proses

seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini :

Kegiatan Waktu (jam) Kegiatan Pendahulu

A 8 -

B 200 A

C 12 -

D 4 I,M

E 8 -

F 40 B

G 32 F,L

I 8 G,K

J 225 A

K 8 J,L

L 35 C,E

M 24 G,K

N 6 I

O 4 D,N

Jika diketahui bahwa 1 hari kerja adalah 8 jam, buatlah :

a. Diagram jaringan kerja.

b. Lama waktu pengerjaan pesanan serta lintasan kritis.

c. Gantt Chart dari kegiatan penyelesaian pesanan produk X.

d. Jika kegiatan I terlambat dimulai selama 2 jam, apakah waktu penyelesaian pesanan ini

akan terlambat dari jadwal penyelesaian semula?

3. Sebuah jaringan distribusi 3 eselon (tingkatan) terdiri dari 1 distributor utama, 2 agen (disebut

agen A dan B) dan masing-masing agen memiliki 2 agen pembantu (disebut agen A1 dan A2

yang berada di bawah agen A dan agen B1 dan B2 yang berada dibawah agen B) harus melayani

pendistribusian produk tertentu. Permintaan 6 bulan ke depan untuk setiap titik agen pembantu

(dalam unit) menunjukkan gambaran sbb :

Page 77: Buku Sakti Tingkat 3

76

Agen

Pembantu 1 2 3 4 5 6

A1 200 200 250 250 200 200

A2 250 250 200 200 250 250

B1 150 150 200 150 200 200

B2 150 175 150 175 150 150

Jika diketahui pada saat ini :

- Terdapat on-hand-stock pada setiap agen pembantu sebesar 25 unit dan masing-masing di

agen A dan B sebesar 50 dan 30 unit serta di distributor utama sebesar 75 unit.

- Lead time pengiriman dari agen ke setiap agen pembantu selama 1 minggu dan dari distributor

utama ke agen A dan B masing-masing 1 dan 2 minggu.

- Lot size pengiriman dari distributor utama ke agen sebesar 100 unit dan dari agen A ke agen

pembantu A1 dan A2 sebesar 75 unit serta dari agen B ke agen pembantu B1 dan B2 sebesar

50 unit.

- 1 bulan terdiri dari 4 minggu.

Tentukan :

a. Rencana pengadaan produk di distributor utama selama 6 bulan ke depan.

b. Jika pada 2 bulan pertama ternyata penjualan produk di setiap agen pembantu menurun

sebesar masing-masing 10%, apakah rencana pengadaan produk di distributor utama untuk 4

bulan yang tersisa perlu diperbaiki? Jelaskan pendapat saudara!

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1

N kanban = 𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘

𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒 dimana karena terdapat 3 sub assembly, jumlah kanban yang

dibutuhkan ditambahkan dari setiap assemblu, sehingga :

N = N1 + N2 + N3

N =𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘

𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒 X

𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘

𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒 X

𝑑𝐿+𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘

𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑧𝑒

N= (38.1,067)+(0.1.38.1,067)

20 x

(38.1,33)+(0.1.38.1,33))

10 +

(38.0,833)+(0.1.38.0,833))

30

N = 2.23 x 5.559 x 1.16 = 14.389

N = 14 force improvement

N= 15 allow some slack

Soal No. 2

a. Diagram jaringan kerja

b. lama waktu dan lintasan kritis :

1

9

8

6

2

4

3

1312

10

11

A(8)

C(12)

E(8)

B(200)

J(225)

G(32)

K(8)

M(24)

I(8)

D(4)

N(6)

O(4)

L(35)

5F(8)

7

Page 78: Buku Sakti Tingkat 3

77

Lama waktu pengerjaan proyek tersebut adalah 280 hari.

Lintasan kritis dimana proyek tidak boleh terlambat untuk dikerjakan terjadi pada aktivitas M,

D dan O.

c. Gannt Chart : diagram aktivitas yang menunjukkan timeline kegiatan proyek.

d. Jika kegiatan I terlambat 2 jam tidak akan mempengaruhi waktu selesai pengerjaan proyek, hal

ini disebabkan lintasan I yang memiliki slack time sebesar 14 hari, sehingga kegiatan I masih

boleh dikerjakan paling lama 14 hari dari waktu Earliest Start kegiatan I.

Soal No 3

Page 79: Buku Sakti Tingkat 3

78

UTS ORGANISASI & MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI

April 2007 Closed Book

1. Gambar di halaman berikut adalah struktur organisasi yang diubah dari struktur fungsional

tahun 1997. Coba gambarkan struktur fungsional PT. Dahana menurut dugaan saudara!

2. Dalam struktur terakhir ini:

a. Mengapa dalam struktur tsb tidak terjadi keahlian fungsional? Apakah yang dimaksud

dengan keahlian fungsional di atas?

b. Dan mengapa organisasi ini efektif dalam mencapai tujuan? Apa yang dimaksudkan dengan

‘tujuan’ tersebut?

3. a. Sebutkan lingkungan dari masing-masing produk/jasa yang dihasilkan pabrik tersebut!

b. Termasuk dalam klasifikasi teknologi apakah jenis industri di atas?

4. a. Termasuk kategori apakah jenis lingkungan dari jasa bahan peledak yang dimaksudkan?

b. Dengan sifat ini, seharusnya organisasi yang dirancang harus fungsional atau divisional?

5. a. Apa indikator kinerja organisasi fungsional PT Dahana?

b. Apakah indikator kinerjanya setelah berubah menjadi divisionalnya?

Page 80: Buku Sakti Tingkat 3

79

UAS ORGANISASI & MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI

Mei 2011 Closed Book

Soal 1

a. Jelaskan dengan singkat mengenai apa yang dimaksud dengan efektivitas dan efisiensi

organisasi! Bagaimana hubungan antara keduanya? Beri contoh singkat bilamana perlu!

b. Sebutkan, disertai contoh, dua cara yang dapat ditempuh sebuah organisasi manakala

menghadapi beberapa sasaran yang berlawanan!

Soal 2

a. Jelaskan dengan singkat mengenai klasifikasi teknologi menurut Perrow!

b. Jelaskan dengan singkat hubungan antara jenis teknologi Non-Rutin dengan karakteristik

bagian organisasi dari aspek: formalisasi, sentralisasi, rentang kendali, dan komunikasi! Jelaskan

(maksimum 2 kalimat) mengapa masing-masing hubungannya demikian! (Contoh: formalisasi

pada bagian organisasi yang menggunakan teknologi Non-rutin adalah rendah sebab …..)

Soal 3

a. Jelaskan dengan singkat mengenai model tahapan pertumbuhan organisasi menurut Greiner!

b. Mengacu pada model pertumbuhan organisasi Greiner ini, cobalah untuk menjelaskan rasional

di balik kebijakan beberapa perusahaan yang melakukan spin off! (Spinn off : pemisahan)

Soal 4

Apple Inc. merupakan salah satu perusahaan yang cukup fenomenal dewasa ini. Dalam satu tahun

terakhir, harga saham Apple Inc. telah tumbuh lebih dari 35%, mengingat prospek pertumbuhan

penjualan produk-produknya yang sangat cerah di masa depan. Hampir semua produk-produk Apple

– mulai dari iPod, iPhone, sampai dengan iPad – laris manis di pasaran, kendati harganya terkadang jauh

di atas harga pesaing terdekat mereka. Boomin penjualan iPod, iPhone, dan iPad ini juga secara tidak

langsung meningkatkan nilai penjualan produk (film, musik, ebooks,dan lainnya) di iTunes store.

Produk-produk Apple selalu menjadi produk premium dan brand Apple merupakan salah satu brand

terkuat untuk produk teknologi di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang. Selain itu, pertumbuhan penjualan

Apple juga tampak mulai meningkat pesat di emerging market seperti Asia Timur dan Asia Tenggara

serta Amerika Selatan. Namun demikian, tidak berarti produk-produk Apple tidak pernah lepas dari

serangan produk-produk sejenis dari perusahaan lain seperti Zune dari Microsoft yang mencoba

menggoyang iPod, Nexus S dari Google yang menantang iPhone , dan Samsung Galaxy Tab yang

diprediksi akan menjadi saingan berat iPad.

Berdasarkan urasian singkat di atas – dan Anda dapat menambahkan fakta-fakta lain yang Anda ketahui

– bagaimanakah struktur organisasi Apple Inc yang seharusnya (gambarkan skema struktur

organisasinya)? Jelaskan mengapa struktur organisasi usulan Anda seperti itu (reasoning, logic, asumsi

– jika ada – yang Anda gunakan)! Uraikan pula bagaimana cara/alat komunikasi vertikal dan horizontal

yang utama dalam struktur organisasi usulan Anda.

JAWABAN PERTANYAAN :

Soal No. 1

a. Menurut Buku Hari Lubis di Bab III tentang Efektifitas Organisasi dinyatakan bahwa:

Efektifitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk

mencapai tujuan atau sasarannya. Dari definisi ini bisa ditarik kesimpulan bahwa efektifitas

merupakan sebuah konsep yang memiliki pengertian luas karena pencapaian tujuan atau sasaran

Page 81: Buku Sakti Tingkat 3

80

bagi sebuah organisasi tentunya melibatkan keseluruhan aspek organisasi, baik yang bersifat

internal maupun eksternal, dan tidak hanya terbatas pada bagian-bagian organisasi yang berkaitan

dengan proses transformasi input menjadi output saja.

Efisiensi organisasi merupakan sebuah konsep yang sifatnya lebih terbatas, dan pada dasarnya

hanya menyangkut proses internal yang terjadi dalam suatu organisasi. Efisiensi organisasi

menunjukkan hematnya organisasi atau banyaknya input atau sumber yang diperlukan organisasi

untuk menghasilkan satu satuan output. Karena itu, efisiensi dapat diukur sebagai rasio output

terhadap input. Suatu organisasi yang mampu menghasilkan satu satuan output dengan

menggunakan sumber yang jumlahnya lebih sedikit dari yang digunakan oleh organisasi lain, dapat

dikatakan sebagai organisasi yang lebih efisien.

Pada beberapa organisasi tertentu, efektifitas dan efisiensi bisa saja tidak berhubungan sama sekali.

Suatu organisasi bisa sangat efisien tetapi tidak mampu mencapai tujuan atau sasaran yang

dikehendakinya.

Misalnya karena bagian Produksi dari organisasi itu sangat hemat tapi memilih untuk membuat

produk yang ternyata tidak laku di pasar, sehingga bagian Pemasaran mengalami kesulitan untuk

memasarkannya. Sebaliknya, suatu organisasi bisa mempunyai efektifitas yang tinggi, misalnya

membuat produk yang tepat sehingga sangat laku, tetapi tidak efisien dalam menghasilkan produk

tersebut.

b. Menurut Buku Pak Hari Lubis di Bab III tentang Efektifitas Organisasi dinyatakan bahwa:

1. Menerima performansi yang secukupnya (satisficing)

Dengan cara satisficiing, organisasi menerima perfomansi yang secukupnya, tidak mengusahakan

performansi yang paling baik, asalkan semua sasaran bisa dikelola secara simultan. Cara seperti ini

sering digunakan oleh mahasiswa dengan kondisi ekonomi lemah, yang terpaksa bekerja untuk

mendapatkan biaya bagi penyelesaian pendidikannya. Dengan dua kegiatan sebagai karyawan

maupun sebagai mahasiswa, masing-masing kegiatan tersebut tentunya tidak dapat dilaksanakan

dengan perhatian yang sepenuhnya. Akibatnya, prestasi akademis mahasiswa itu tidak bisa

mencapai hasil maksimal, sementara kegiatannya untuk menghasilkan uang juga tidak dapat

memberikan pendapatan yang berlebihan, hanya bisa untuk membiayai sekolah saja. Tetapi,

dengan cara seperti ini kedua sasaran mahasiswa tersebut dapat dipenuhi.

2. Perhatian bertahap (sequential attention)

Organisasi berusaha untuk terlebih dahulu mencapai sasaran yang dianggap paling penting.

Sesudah sasaran itu tercapai, kemudian organisasi memusatkan perhatian kepada sasaran lainnya

secara berurutan sesuai urutan kepentingannya. Cara ini membuka kemungkinan untuk mencapai

hasil yang maksimal pada setiap sasaran yang harus dipenuhi. Jika cara ini digunakan oleh

mahasiswa pada contoh sebelumnya, ia akan memusatkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan

dan sama sekali akan meninggalkan sekolah. Jika uang yang terkumpul dari pekerjaan telah cukup

banyak, ia akan berhenti bekerja dan memusatkan perhatian untuk kegiatan sekolah.

3. Preferensi Sasaran (preference ordering)

Pada cara ini, pimpinan tertinggi organisasi telah menetapkan prioritas sasaran, sehingga setiap

anggota organisasi mengetahui sasaran yang harus didahulukan. Contohnya, seringkali terdapat

perusahaan yang menetapkan bahwa memperbesar volume penjualan lebih penting daripada

mendapatkan tingkat keuntungan yang besar.

4. Perubahan sasaran (goal changes)

Pada cara ini, prioritas sasaran organisasi diubah secara periodik. Sasaran-sasaran itu secara terus

menerus dievaluasi, disesuaikan dengan keadaan lingkungan, dan ditentukan tingkat

kepentingannya bagi organisasi. Dengan perubahan ini diharapkan organisasi akan mampu

menyesuaikan diri secara lebih baik terhadap tuntutan lingkungannya, sehingga perusahaan akan

menjadi lebih berhasil. Penyesuaian tersebut dilakukan melalui perubahan prioritas sasaran. Contoh

orang yang gagal melakukan perusahaan sasaran secara tepat adalah Marcos, mantan Presiden

Filipina. Ia terlambat menyadari bahwa sasaran yang hendak ia capai sudah tidak sesuai lagi dengan

keinginan rakyatnya.

Page 82: Buku Sakti Tingkat 3

81

Soal No. 2

a. Menurut Buku Hari Lubis di Bab V tentang Struktur Organisasi (2) dinyatakan bahwa:

Empat jenis teknologi menurut pengklasifikasian Perrow ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Teknologi Rutin

Teknologi rutin ditandai dengan variasi tugas yang kecil. Pekerjaan yang dilakukan

umumnya bisa mempunyai standar dan juga formal, serta mempunyai prosedur komputasi

tertentu untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai

tingkat kemudahan analisis yang tinggi.

b. Teknologi Non-Rutin

Teknologi non-rutin mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi, dan juga proses

yang tidak terlalu dimengerti, sehingga tidak mudah untuk dianalisis. Dalam penyelesaian

pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk

menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul. Karena itu diperlukan adanya

pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.

c. Teknologi Craft

Ciri pekerjaan yang termasuk teknologi craft adalah adanya aliran kegiatan yang relatif

stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu dimengerti. Karena itu, pekerjaan jenis ini

menuntut pengalaman yang tinggi serta latihan yang cukup luas, agar para karyawan dapat

menghadapi permasalahan (yang umumnya tidak cukup jelas) dengan bijaksana

berdasarkan intuisi maupun pengalamannya.

d. Teknologi Engineering

Pekerjaan yang termasuk jenis teknologi engineering umumnya cukup rumit, karena variasi

tugas yang cukup tinggi pada teknologi jenis ini. Tetapi kegiatan-kegiatan yang rumit

tersebut umumnya ditangani dengan formula, prosedur, maupun teknik yang sudah baku.

Permasalahan umumnya diselesaikan dengan menggunakan sejumlah pengetahuan yang

telah cukup mapan sebagai acuan.

b. Menurut Buku Hari Lubis di Bab V tentang Struktur Organisasi (2) dinyatakan bahwa:

“Teknologi non-rutin mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi, dan juga proses

yang tidak terlalu dimengerti, sehingga tidak mudah untuk dianalisis. Dalam penyelesaian

pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk

menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul. Karena itu diperlukan adanya

pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.”

Maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Formalisasi rendah

Sentralisasi tinggi

Rentang kendali rendah

Page 83: Buku Sakti Tingkat 3

82

Komunikasi rendah

Soal No. 3

Tahapan pertumbuhan organisasi menurut Model Greiner adalah sebagai berikut:

Tahap I: Kreativitas

Organisasi baru, perhatian pada penciptaan produk dan pemasaran produk

Pendiri entrepreneur: perhatian pada produksi & pemasaran dan keterampilan mengatur orang

lain tidak memiliki Organisasi tidak formal, non-birokratis, kontrol oleh pemilik

Krisis Kepemimpinan:

Organisasi jadi besar, karyawan bertambah muncul masalah manajemen

Pimpinan tidak punya keterampilan mengatur orang lain: muncul krisis kepemimpinan

Diperlukan manajer yang kuat dengan kemampuan mengkoordinasi

Tahap 2: Pengarahan (Direction)

Krisis kepemimpinan telah diatasi, organisasi sudah memiliki pimpinan yang kuat dalam hal

manajemen

Organisasi mulai dikelola dengan teknik manajemen

Ada goal, bagian-bagian, teknik manajemen, ada birokrasi, komunikasi lebih formal

Krisis Otonomi:

Penggunaan teknik manajemen karyawan bawah merasa geraknya dibatasi

Manajer tingkat bawah mulai merasa berkuasa di bagiannya, mulai minta diperhatikan

Krisis, jika pimpinan yang kuat tidak mau mendelegasikan otoritas

Krisi,s jika pimpinan yang kuat tidak mau mendelegasikan otoritas : manajer tingkat bawah tidak

mempunyai otonomi

Tahap 3: Delegasi

Mulai ada pendelegasian wewenang, desentralisasi : tanggung jawab lebih besar pada middle

manager

Ada delegasi : mulai dikontrol secara formal

Page 84: Buku Sakti Tingkat 3

83

Krisis Pengendalian Kontrol:

Manajer tengah dan bawah lebih otonom Pimpinan puncak sering merasa bahwa organisasi

tidak lagi terkendali mulai menggunakan teknik pengendalian/kontrol

Tahap 4: Koordinasi

Teknik pengendalian berhasil mengkoordinasikan organisasi

Dalam rangka koordinasi terjadi:

o Dalam organisasi muncul spesialis koordinasi

o Muncul unit dengan koordinasi kuat seperti product-group

Krisis Birokrasi (Red Tape):

Tiap kegiatan terkoordinasi bagi para middle manager terasa terlalu birokratis sehingga:

Inovasi terhambat

Organisasi terasa terlalu besar/rumit jika ditangani secara formal

Tahap 5: Kolaborasi

Solusi terhadap krisis Birokrasi: munculnya kesadaran akan perlunya kolaborasi untuk mem by-

pass birokrasi

Birokrasi terasa telah mencapal limit, sangat menghambat muncul kontrol sosial dan self-

discipline untuk mengurangi kebutuhan akan kontrol formal

Muncul team atau satuan tugas, yang menggabungkan macam-macam fungsi

Krisis: ???

??? karena belum diketahui bentuknya - belum ada organisasi yang mencapai tahapan ini

Pertumbuhan organisasi tidak harus mulai pada tahapan pertama, bisa saja mulai di tengah

Lamanya setiap tahapan bisa berbeda, tergantung jenis kegiatan organisasi

Kebanyakan organisasi tumbuh melalui 3 tahapan utama: Tahap Bayi, Tahap Remaja, Tahap

Dewasa

Soal No. 4

Jawaban sebenarnya cukup subjektif, tergantung sudut pandang yang digunakan dan fakta serta alasan

yang jelas. Secara umum, struktur organisasi matriks yang paling cocok karena menggabungkan jumlah

variasi produk yang dimiliki Apple Inc agar dapat bersaing di pasar namun juga tidak melupakan

koordinasi terpusat untuk bagian perusahaan tertentu yang vital.

Page 85: Buku Sakti Tingkat 3

84

UAS SIMULASI KOMPUTER

Mei 2011 Closed Book

Bagian A

1. Jelaskan dan berikan satu con-toh dam menjawab pertanyaan berikut ini :

a) Kenapa simulasi sistem dikatakan sebagai imitasi sistem?

b) Kenapa pendekatan simulasi tepat digunakan untuk menyelesaikan masalah riil ?

c) Kenapa probabilistik dinamik dan diskrit memiliki sifat RIRO

2. Simulasikan perilaku variabel acak X (yang menjelaskan lead time pemesanan barang dengan

probabilitas distribusi diberikan pada tabel berikut ini :

Gunakan metoda LCG dengan nilai Z0 = 0,a=21, c=3, dan m= (dengan panjang siklus 50) dan

bangkitkan Z1, Z2,dan Z3 serta variant acak XI,X2, dan X3.

Bagian B SIMULASI PROMODEL

Suatu lintas produksi merakit 2 jenis produk – Produk A dan Produk B – dengan komposisi 65% produk

a dan 35% produk b. Proses perakitan melibatkan proses di stasiun kerja WS1, WS2 dan Inspeksi, untuk

pengujian kualitas barang. Apabila cacat ditemukan, maka produk tidak dapat diperbaiki dan menjadi

scrap. Komponen yang akan dirakit datang di WS0 (tempat penyimpanan komponen ) setiap 30 menit

sekali dengan ukuran batch 100 unit. Waktu perakitan dan pemeriksaan berdistribusi uniform, kecuali

WS2 berdistribusi eksponensial. Pemeriksaan dilakukan pada WS 3 dan apabila ditemukan ada

kesalahan, maka produk dipisahkan (ditempatkan pada wadah penampungan). Jumlah buffer pada

setiap WS maksimum 10 unit kecuali pada WS 0 dan WS 1 yaitu 100.

Buat konseptual model dan simulasikan dengan promodel kasus ini. Kemudian dapatkan statistik :

a. jumlah produk A dan B yang diproduksi dan jumlah A dan B yang cacat

b. Waktu tunggu di WS1 dan WS2 per unit produk

c. waktu proses per unit produk jadi, waktu tidak produktif (waktu menunggu antrian) dan waktu

menunggu resources.

Berikan saran untuk meningkatkan laju produksi? Dan Jelaskan

Tabel 1 : waktu proses (dalam menit) dan % kesalahan perakitan Produk A ; Produk B

JAWABAN PERTANYAAN :

Bagian A

Page 86: Buku Sakti Tingkat 3

85

Soal No 1

a. Simulasi sistem dikatakan sebagai imitasi sistem karena simulasi dibangun berdasarkan model sistem

yang asli, proses dari sistem dimodelkan sedemikian rupa sehingga memiliki respon yang sama dengan

sistem asli. Tujuan dari simulasi adalah untuk mengevaluasi dan memperbaikan performa sistem yang

riil tanpa perlu mengubah sistem riil terlebih dahulu.

b. karena dengan menggunakan simulasi, didapatkan model yang memiliki perilaku sistem yang mirip

dengan sistem riil sehingga dari simulasi yang ada dapat dilakukan percobaan dengan mengubah

komponen sistem yang digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki tanpa harus mengubah

sistem riil. simulasi juga digunakan karena tidak membutuhkan biaya yang besar untuk percobaan pada

sistem asli dan membutuhkan waktu yang singkat, sehingga evaluasi dan perbaikan yang dilakukan

lebih efektif dan efisien.

c. bersifat RIRO karena input dari sistem memiliiki status yang berubah-ubah dalam satuan waktu yang

tidak dapat diprediksi nilai kedatangannya. Input yang random dapat berupa waktu aktivitas, waktu

antar kedatangan, routing sequences. Output yang random disebabkan oleh input yang bersifat random

sehingga dapat merubah variabel random seperti rata-rata flow time,flow rate dan resources utilization.

Maka dari itu, RIRO digambarkan dengan distribusi statistik.

Soal No. 2

Rumus untuk membangkitkan variabel random adalah :

Z1 =(21x0 + 3 )mod 50

Z1 = 3mod50 = 0

Z2 = (21x0 + 3)mod (50)

Z2=3 mod 50 = 0

Z3= =3 mod 50 = 0

U1 = 0/50 = 0

U2 = 0/50 = 0

U3 = 0/50 = 0

Berdasarkan Variabel random diatas, diketahui bahwa X1,X2,X3 = 2 hari

Bagian B

Jawaban diperoleh dari simulasi dengan ProModel.

Z=( a x Z(i-1)+c )mod(n) Ui=Zi/m

Page 87: Buku Sakti Tingkat 3

86

UTS ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Closed Book

1. Sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS X) yang baru saja didirikan membutuhkan dukungan sistem

informasi dalam menjalankan aktivitasnya, buatlah usulan jenis-jenis sistem informasi yang sebaiknya dikembangkan PTS X agar dapat beroperasi dengan efesien dan efektif serta dapat memenangkan persaingan dalam mendapatkan mahasiswa baru pada tahun-tahun yang akan datang Untuk tiap usulan sistem, jelaskan peruntukan penggunaannya!

2. Apa itu kebutuhan fungsional sistem informasi, dan apa pula kebutuhan non fungsional? Tuliskan langkah-langkah dalam mengindentifikasi kebutuhan fungsional SI!

3. Sebuah Rumah Ibu dan Anak (RSIA) membutuhkan sistem informasi RSIA yang akan mendukung kinerja 4 unit yang menjalankan aktivitas utama, yaitu: unit rawat jalan, unit rawat inap, unit farmasi, dan unit laboratorium. Unit rawat jalan menyediakan layanan periksa oleh sejumlah dokter umum dan spesialis. Untuk mendapatkan layanan rawat jalan, rawat inap dan pemeriksaan laboratorium, hal pertama yang harus dilakukan oleh pasien adalah melakukan pendaftaran/registrasi. Pada proses pendaftaran tersebut, pasien rawat jalan harus menyatakan dokter umum atau spesialis yang dituju, sementara pasien laboratorium harus menyatakan jenis layanan laboratorium yang diinginkan. Untuk pasien rawat inap, pasien akan mendapatkan layanan rawat jalan, rawat inap, atau pemeriksaan laboratarium, pasien harus melakukan pembayaran. Farmasi melayani penebusan resep dokter untuk pasien rawat jalan dan pasien rawat inap, serta orang yang datang membeli obat umum dan menebus resep dari dokter lain di luar dokter RSIA. Proses-proses registrasi dan pembayaran semua layanan dilakukan pada satu sistem yang sama. Selain itu, manajemen RSIA juga membutuhkan laporan knerja pelayanan dan laporan keuangan. Laporan secar keseluruahn RSIA diberikan pada Direktur Rumah Sakit, sementara laporan spesifik tiap unit diberikan pada manajemen tiap unit layanan.

a. Buatlah diagram konteks untuk sistem informasi RSIA b. Buatlah DFD level 1 dan level 2 c. Buatlah ERD basis data yang dibutuhkan

JAWABAN :

1. Perkiraan jawaban dapat mengacu pada diagram di bawah ini :

Page 88: Buku Sakti Tingkat 3

87

2. Berikut ini meruapakn penjelasan dari kebutuhan fungsional dan non fungsional : Kebutuhan fungsional : mendeskripsikan aktifitas dan servis yang sistem harus sediakan Kebutuhan fungsional mencakup:

Fungsi deskripsi kebutuhan

Laporan baik hardcopy maupun softcopy

Updating dan query online

Penyimpanan data, pencarian kembali dan transfer data Kebutuhan non fungsional : deskripsi fitur lain, karakteristik, dan pembatas yang menentukan kepuasan sistem. Kebutuhan Non Fungsional mencakup:

Waktu respon

Rata-rata waktu untuk kegagalan

Kebutuhan keamanan

Akses untuk pengguna yang tidak punya hak. 3. Jawaban dapat dipelajari pada Bab 8 Data Modeling And Analysis dan bab 9 Process Modeling, buku

Systems Analysis And Design Methods 6th edition

Page 89: Buku Sakti Tingkat 3

88

UAS ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Closed Book

1. Manajemen service teknologi informasi dalam organisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara

(skema pengorganisasian) a. Jelaskan masing-masing skema pengorganisasian beserta kelebihan dari penggunaan

setiap skema b. Apa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan skema mana yang sebaiknya

diterapkan dalam suatu organisasi

2. Apa kriteria berhasil atau tidaknya organisasi dalam implementasi sistem informasi? Jelaskan faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi sistem informasi dalam organisasi agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai!

3. Sebuah sekolah dasar ingin mengembangkan sistem basis data pengelolaan data administrasi pembayaran sekolah dan kegiatan lain siswa-siswanya. Juga perlu disimpan data mengenai orangtua siswa. Orangtua siswa dapat memiliki sejumlah anak (siswa) di sekolah ini. Setiap siswa mempunyai iuran sekolah yang berbeda. Perubahan umumnya dilakukan setiap tahun, akan tetapi bisa juga dalam periode waktu yang berbeda, dengan nilai kenaikan yang sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh Direktur Keuangan di sekolah, untuk setiap siswa. Sistem basis data juga diharapkan dapat menyimpan kronologis perubahan nilai iuran siswa ini. Setiap siswa dapat mengikuti kegiatan extra yang masing-masing memiliki iuran tertentu, yang nilainya sama untuk semua siswa. Siswa juga dapat mengganti kegiatan extranya jika diinginkan. Sistem perlu mencatat kegiatan extra siswa beserta kurun waktu keikutsertaannya. Untuk tiap kegiatan ini, juga perlu disimpan kronologis perubahan nilai iuran dari waktu ke waktu. Dengan data yang ada diharapkan sistem ini dapat menghasilkan invoice pembayaran iuran tiap siswa tiap bulannya yang ditujukan kepada orangtua siswa. Sistem juga dapat mencetak statistik berkaitan dengan perubahan nilai iuran siswa di sekolah untuk disampaikan kepada Direktur Sekolah. Buatlah diagram konteks dan rancangan basis data (ER-diagram) untuk sistem di atas!

asus
Highlight