35
 1

buku saku ppls 2011

Embed Size (px)

Citation preview

1

i

ii

BUKU SAKUPENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL 2011 (PPLS2011)

i

ii

DAFTAR ISI Daftar Isi ................................................. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Instrumen ........................................ Jadwal Pelaksanaan ......................... Tahapan Pendataan Rumah Tangga . Tata cara Verifikasi Keberadaan Rumah Tangga .................................. Penentuan Rumah Tangga untuk Konsultasi ....................................... Tata Cara Konsultasi dengan 3 Rumah Tangga Kurang Mampu ........ Tata Cara Kunjungan ke Rumah Tangga .............................................. Tata Cara Penyisiran ......................... Beberapa Definisi Penting Rumah Tangga ............................ Keluarga ..................................... Cacat ........................................... Penyakit Kronis ...........................iii

iii 1 2 3 6 8 9 11 14 15 19 22 25

iv

INSTRUMEN

Instrumen yang dibawa : 1. Daftar PPLS2011.LS 2. Daftar PPLS2011.SW 3. Daftar PPLS2011.RTSP 4. Daftar PPLS2011.RT 5. Sketsa Peta SP2010-WA 6. Buku Saku 7. Buku Pedoman Pencacah

1

JADWAL PELAKSANAANJULI II I II I 1 - 14 Juli AGUSTUS II I II I V SEPTEMBER I II II I I V

N o 1 2 3 4

Kegiatan Pelatihan Petugas Pencacahan PPLS 2011 Pelaksanaan Lapangan PPLS 2011 Pengawasan Lapangan PPLS 2011 Entri Data Hasil Lapangan PPLS 2011

I V

I

15 Juli - 14 Agustus 15 Juli - 14 Agustus 15 Juli 7 September

2

TAHAPAN PENDATAAN RUMAH TANGGA Kunjungan ke Kepala Desa- PCL memberitahu akan dilakukan pencacahan di wilayah tersebut - PCL menanyakan adanya perubahan SLS selama satu tahun terakhir, sejak Juni 2011 - PCL meminta legalisir surat tugas (stempel dan tanda tangan) Kunjungan ke Ketua SLS - PCL memberitahu akan dilakukan pencacahan di wilayah tersebut - PCL melakukan konfirmasi, jika ada perubahan SLS - PCL melakukan verifikasi keberadaan ruta yang ada di PPLS2011.LS - PCL meminta pengesahan Ketua SLS (stempel dan tanda tangan) Konsultasi kepada 3 rumah tangga kurang mampu - PCL meminta usulan rumah tangga yang kondisi ekonominya sama atau dibawah mereka dan yang belum tercatat di PPLS2011.LS kemudian mencatatnya di PPLS2011.SW Kunjungan ke Rumah Tangga - PCL melakukan pencacahan PPLS2011.RT ke setiap rumah tangga yang ada di PPLS 2011.LS dan PPLS2011.SW - Sewaktu berkeliling pada waktu melakukan pencacahan dengan PPLS2011.RT,PCL juga melakukan penyisiran untuk mencari rumah tangga kurang mampu yang belum tercatat di PPLS2011.LS atau PPLS2011.SW yang berada pada SLS tersebut dan mencatatnya di PPLS2011.SW kemudian mencacahnya dengan PPLS2011.RT

3

a. b. c. d.

Penggunaan Sketsa Peta SP2010-WA Siapkan Sketsa Peta SP2010-WA. Tentukan letak BS dan SLS pada SP2010WA dari nomor terkecil hingga terbesar. Perhatikan hubungan antara BS dan SLS di wilayah kerja PCL. PCL mengatur jadwal pencacahan desa/kelurahan ini dengan urutan kunjungan sebagai berikut: Kunjungi BS 001, selesaikan pencacahan di SLS yang ada pada 001B Kunjungi BS 002, selesaikan pencacahan di SLS yang ada pada 002B Kunjungi BS 003, selesaikan pencacahan di SLS yang ada pada 003B Kunjungi BS 004, selesaikan pencacahan di SLS yang ada pada 004B Lakukan hingga seluruh BS dan SLS di desa/kelurahan tersebut tercacah.

4

Jika PCL menemukan blok sensus ber kode P (blok sensus persiapan) yang seharusnya tidak ada rumah tangga di dalamnya, ditemui rumah tangga kurang mampu, lakukan pencacahan sesuai mekanisme pencacahan.

5

TATA CARA VERIFIKASI KEBERADAAN RUMAH TANGGA

PCL mengunjungi ketua SLS dimulai dari SLS terkecil yang berada pada blok sensus pertama (BS 001B) sampai dengan SLS terbesar pada blok sensus terakhir dengan berpedoman pada sketsa peta SP2010-WA. PCL memberitahu adanya kegiatan pemutakhiran data hasil Sensus Penduduk 2010 khususnya rumah tangga menengah ke bawah yang ada di SLS tersebut. PCL melakukan konfirmasi kepada ketua SLS mengenai perubahan SLS di wilayah tersebut. Apabila terjadi6

perubahan/pemekaran wilayah SLS, maka verifikasi keberadaan rumah tangga kurang mampu dilakukan dengan ketua SLS yang lama. PCL mewawancarai ketua SLS tentang keberadaan rumah tangga yang terdapat pada Daftar PPLS2011.LS. PCL memberitahu akan melakukan kunjungan ke rumah tangga yang ada di Daftar PPLS2011.LS.

7

PENENTUAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSULTASI

Secara mandiri, PCL mengunjungi salah satu rumah tangga kurang mampu yang bertanda # dalam Daftar PPLS2011.LS. Jika rumah tangga yang bertanda # tidak mencerminkan rumah tangga kurang mampu maka ganti dengan rumah tangga kurang mampu bertanda # lainnya, yang mencerminkan rumah tangga kurang mampu. PCL meminta rumah tangga tersebut untuk mengundang dua rumah tangga kurang mampu lain yang terdekat dan juga tercetak dalam PPLS2011.LS. Lingkari nomor urut 3 rumah tangga yang menjadi narasumber.8

TATA CARA KONSULTASI DENGAN 3 RUMAH TANGGA KURANG MAMPU

PCL melakukan konsultasi dengan rumah tangga kurang mampu, untuk mencari rumah tangga kurang mampu lain, yang kondisi ekonominya sama, atau dibawah mereka dan belum ada di Daftar PPLS2011.LS untuk SLS tersebut

Bacakan nama-nama KRT di PPLS2011.LS. Tanyakan apakah ada rumah tangga kurang mampu lain dengan kondisi sosial ekonomi yang hampir sama atau di bawah mereka tetapi belum terdaftar di Daftar PPLS2011.LS. Yakinkan peserta konsultasi untuk tidak mengusulkan nama rumah tangga9

mampu tetapi harus memasukkan rumah tangga kurang mampu. Jika ada, tuliskan nama KRT dan alamat rumah tangga tersebut pada Daftar PPLS2011.SW.

10

TATA CARA KUNJUNGAN KE RUMAH TANGGA

PCL mengunjungi semua rumah tangga yang ada di PPLS2011.LS dan

PPLS2011.SW untuk dicacah dengan Daftar PPLS2011.RT pada hari itu dan hari berikutnya. PCL mencatat rumah tangga menengah ke bawah lainnya yang ditemui di lapangan di Daftar PPLS2011.SW, jika rumah tangga tersebut belum ada dalam Daftar PPLS2011.LS, dengan kemudian Daftar

mencacahnya PPLS2011.RT.11

Skema Pengaturan Jadwal Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 SLS #1 SLS #2 1. Verifikasi 1. Menyelesaikan 1. Verifikasi 1. Menyelesaikan keberadaan pencacahan di SLS keberadaan pencacahan di SLS rumah tangga #1 rumah tangga #2 pada Ketua SLS 2. Penyisiran rumah pada Ketua SLS 2. Penyisiran rumah 2. Konsultasi tangga kurang 2. Konsultasi tangga kurang dengan 3 rumah mampu di SLS # 1 dengan 3 rumah mampu di SLS # 2 tangga kurang tangga kurang mampu mampu 3. Pencacahan 3. Pencacahan rumah rumah tangga tangga dengan dengan PPLS2011. RT PPLS2011.RT 4. Penyisiran rumah 4. Penyisiran rumah tangga kurang tangga kurang mampu mampu 12

Hari - 5 SLS #3 1. Verifikasi keberadaan rumah tangga pada Ketua SLS 2. Konsultasi dengan 3 rumah tangga kurang mampu 3. Pencacahan rumah tangga dengan PPLS2011.RT 4. Penyisiran ruta kurang mampu

Hari 6-13 d s t

Hari-14 1. Melakukan pertemuan dengan PML 2. Melanjutkan pencacahan

Hari 15-30 Melanjutkan pencacahan

13

TATA CARA PENYISIRAN

1. Jika pada saat melakukan kunjungan ke rumah tangga-rumah tangga yang ada pada Daftar PPLS11.LS, PCL menemukan rumah tangga yang bila dilihat dari kondisi fisik bangunan rumahnya bisa dimasukkan ke dalam rumah tangga tidak mampu tetapi belum ada pada daftar, masukkan rumah tangga tersebut ke dalam Daftar PPLS11.SW. 2. Isikan nomor urut, nama kepala rumah tangga, 2 (dua) anggota rumah tangga, dan alamat pada kolom yang sesuai pada Daftar PPLS11.SW. 3. Lakukan pencacahan terhadap rumah tangga tersebut dengan menggunakan Daftar PPLS11.RT sesuai dengan tata cara yang diajarkan.14

BEBERAPA DEFINISI PENTINGRUMAH TANGGA Rumah Tangga (Ruta) adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Rumah tangga umumnya terdiri dari ibu, bapak, anak, orang tua/mertua, famili, pembantu dan lainnya. Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga, atau orang yang dituakan/dianggap/ ditunjuk sebagai KRT. Kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah satu tempat tinggalnya di tempat ia berada paling lama. Khusus untuk kepala15

rumah tangga yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan tetapi kurang dari 6 bulan), tetap dicatat sebagai KRT di rumah istri dan anakanaknya. Apabila terdapat perbedaan pada nama KRT antara yang tercetak dengan keadaan lapangan, maka sesuaikan dengan nama yang sesuai dengan kartu identitas, yaitu dengan mencoret dan menuliskan nama yang benar. Perbedaan ini dapat terjadi bila KRT meninggal atau KRT pindah dan ada ART lain yang menggantikannya. Contoh: 1. Untuk menghidupi keluarganya, Anton berjualan sate di Jakarta. Istri dan ketiga16

anaknya tinggal di Sukabumi yang berjarak 100 km dari Jakarta. Anton pulang ke Sukabumi setiap akhir bulan. Karena Anton adalah KRT, maka ia tetap dicatat sebagai KRT di Sukabumi. 2. Ibu Martilah tinggal bersama anaknya, yang bernama Subagyo yang masih menganggur. Karena ibunya sudah tua dan menjanda, maka segala urusan dengan lingkungan dan orang lain diurus oleh Subagyo. Dalam contoh ini, Subagyo dapat dicatat sebagai kepala rumah tangga, karena ditunjuk oleh ibunya menjadi kepala rumah tangga. Anggota Rumah Tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga baik yang berada di rumah tangga maupun yang sementara tidak ada pada waktu pencacahan. Orang yang17

telah tinggal dalam rumah tangga selama 6 bulan atau lebih, atau yang tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat menetap/ berencana tinggal selama 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga. Sebaliknya anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Contoh: Sutarno dan istrinya tinggal menumpang di rumah bapak ibunya (Parmo dan Supriati). Sutarno adalah pencari barang bekas dan Parmo adalah tukang becak. Penghasilan Sutarno dan Parmo setiap hari disatukan untuk memenuhi kebutuhan makan dan18

kebutuhan lainnya. Dalam contoh ini, di rumah Pak Parmo hanya ada 1 rumah tangga. Sutarno dengan istrinya dan Supriati merupakan ART. KELUARGA Keluarga adalah sekelompok orang yang mempunyai pertalian darah dan atau hukum yang terdiri dari suami, istri, dan atau anakanaknya (keluarga batih atau keluarga inti) atau terdiri dari keluarga batih ditambah dengan beberapa orang yang mempunyai hubungan kekerabatan langsung (keluarga besar/ extended family) dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

1 Rumah tangga minimal ada 1 keluarga19

Contoh: 1. Rumah tangga Pak Mursid terdiri dari Pak Mursid, istri, anak dan ibu mertua yang tinggal dalam satu bangunan rumah yang sama. Rumah tangga Pak Mursyid dihitung 1 keluarga. 2. Contoh kasus 1, apabila ibu mertuanya berbeda bangunan rumah (walaupun 1 rumah tangga) maka rumah tangga Pak Mursid dihitung 2 keluarga. 3. Rumah tangga Pak Joko terdiri dari pak Joko, istri, anak, Abdul (bapak mertua) beserta Wawan (famili dari mertua) yang tinggal dalam satu rumah. Pak Joko, istri, anak dan Wawan tercantum dalam satu Kartu Keluarga. Pak Abdul mempunyai Kartu Keluarga yang terpisah yang terdiri dari pak Abdul dan Budi (anaknya) yang sudah tidak tinggal20

di rumah tangga tersebut. Walaupun rumah tangga tersebut mempunyai 2 Kartu Keluarga yang terpisah, namun dihitung sebagai 1 keluarga. 4. Untuk kasus 3, apabila Budi masih tinggal di rumah Pak Joko sebagai ART maka di rumah tangga Pak Joko terdapat 2 keluarga. 5. Pembantu rumah tangga yang merupakan anggota rumah tangga dianggap sebagai bagian dari keluarga majikannya.

21

CACAT Penyandang cacat adalah setiap orang yang mengalami kecacatan sehingga terganggu atau mendapatkan rintangan dan hambatan untuk melakukan kegiatan secara selayaknya. Kecacatan dapat terjadi akibat kecelakaan, korban kriminalitas, penyakit atau cacat lahir. Secara umum cacat dibagi menjadi cacat fisik dan cacat mental. Cacat fisik terdiri dari tuna daksa/cacat tubuh, cacat netra/buta, cacat rungu, dan cacat wicara. Tuna daksa/cacat tubuh: adalah kelainan tulang, otot atau sendi anggota gerak dan tubuh, tidak ada atau tidak lengkapnya anggota gerak atas dan bawah sehingga menimbulkan gangguan gerak. Tuna netra/buta, adalah orang yang kedua matanya tidak dapat melihat sama sekali. Tidak termasuk yang hanya salah22

satu matanya buta atau yang kurang awas. Tuna rungu: apabila kedua telinganya tidak dapat mendengar suara atau perkataan yang disampaikan jarak 1 meter tanpa alat bantu. Tuna wicara: apabila tidak dapat bicara sama sekali atau pembicaraannya tidak dapat dimengerti oleh orang lain. Cacat mental: kelainan mental dan/atau tingkah laku, baik cacat bawaan maupun akibat dari penyakit. Cacat mental retardasi: keadaan dengan intelegensia/kepandaian yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama adalah intelegensia/ kepandaian yang terbelakang. Cacat ini dianggap sebagai orang yang tidak dapat23

menguasai keahlian sesuai umurnya dan tidak bisa merawat diri sendiri. Misalnya: Anak yang terhambat perkembangan kepandaiannya (duduk, berdiri, jalan, bicara, berpakaian, makan), orang tidak bisa mempelajari dan melakukan perbuatan yang umum dilakukan orang lain seusianya (berkomunikasi dengan orang lain), orang tidak dapat mengikuti sekolah biasa. Wajah penderita terlihat seperti wajah dungu. Mantan penderita gangguan jiwa: seseorang yang pernah menderita gangguan jiwa/gila.

24

PENYAKIT KRONIS Penyakit kronis adalah gangguan atau penyakit yang berlangsung lama (berbulanbulan atau bertahun-tahun) dan penyembuhannya lama. Hipertensi (tekanan darah tinggi): peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Rematik: penyakit yang menyerang sendi dan bagian tubuh lainnya. Asma: keadaan saluran nafas yang mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan peradangan. Masalah jantung: penyakit ini bisa diakibatkan oleh penyempitan pembuluh darah. Diabetes (kencing manis): keadaan kadar gula dalam darah tinggi. Tuberkulosis (TBC): penyakit menular yang disebabkan kuman yang menyerang paru-paru.25

Stroke: terjadi ketika penyediaan darah ke bagian dari otak terganggu yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi/hipertensi. Kanker/tumor ganas: Kanker atau biasa disebut tumor ganas adalah sel yang mengalami pertumbuhan tidak normal. Lainnya: seperti gagal ginjal, flek pada paru-paru, AIDS, kusta, dsb.

26