27
67 1 TERNYATA ASYIK MEMBUAT “FOTONOVELA” (KOMIK FOTO) BUKU 3 TERNYATA ASYIK MEMBUAT ”FOTONOVELA” (KOMIK FOTO)

Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

67

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

TERNYATA ASYIKMEMBUAT”FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

Page 2: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf
Page 3: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf
Page 4: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

69

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

BAB 3

Ternyata Asyik Membuat”Fotonovela” (Komik Foto)

Fotonovela merupakan sebuah media yangpembuatannya menimbulkan suasana santai daninformal, penuh canda dan tawa. Tetapi serius dan sarat

pembelajaran. Bayangkan seorang petani yang suka melucumenjadi ‘sutradara’ dan jurufoto pengambilan adegan. Seoranganggota kelompok yang serius dan kaku di hadapan kameramenjadi salah satu pemain (sebagai tokoh petani inovatif ).Kemudian seorang ibu tani berperan menjadi tokoh antagonis yangsuka menentang inovasi apa pun. Lalu tampil tokoh kepala desa

yang bijak dan selalu penuh senyumanmeskipun sedang menasihati warga.

Pembuatan media seperti ini(Fotonovela, slide show dan videofilm) bersama masyarakat, akan sangatmenyenangkan. Tidak terasa capekatau membosankan. Meskipun selaludiiringi tertawa karena hal-hal lucu,tetapi diskusi tentang jalan cerita danpengambilan adegan tetap berjalan.Apalagi dengan adanya kamera dijitaldan komputer jinjing (laptop), hasil-hasil pemotretan bisa langsung dilihatdilayar dan dilakukan pengulanganapabila perlu. Fotonovela dapat

Page 5: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

70

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

menjadi salah satu pilihan media yang tepat untukpembelajaran teknologi di telecenter. Kekuatan lainmedia ini adalah bisa ‘memotret’ situasi masyarakatyang merupakan realitas nyata dan aktual.

APAKAH MEDIA FOTONOVELA?

Fotonovela adalah media yang menyerupai komikatau cerita bergambar, dengan menggunakan foto-fotosebagai pengganti gambar ilustrasi. Fotonovelasebenarnya juga bisa disebut media yang menyerupaisebuah film karena menggunakan foto dengan parapemain yang nyata. Fotonovela adalah film dengangambar-gambar diam. Naskahnya merupakan sebuahcerita atau drama (fiksi atau realita). Sebagai mediacetak, fotonovela bisa berbentuk buklet (buku kecil

ukuran A4 dilipat dua) dan bisa juga berupa lembaran-lembaranseperti komik-strips (ukuran A4). Fotonovela tentunya bisa jugadiformat dalam bentuk “dongeng dijital” (Digital Story Telling/DST)atau tayangan powerpoint slide.

Fotonovela yang dipaparkan di bab ini merupakan ceritabergambar. Mengapa cerita bergambar? Karena fotonovela dimulaidengan pembuatan naskah cerita sebagai bahan dasar. Naskah inikemudian disusun menjadi storyboard untuk acuan pengambilangambar (foto-foto). Jadi, fotonovela lebih mengandalkan padakekuatan naskah ketimbang kekuatan adegan dan ekspresipemainnya. Sulit mengandalkan pada kekuatan gambar/foto karenateknik pemotretannya sederhana. Belum lagi para pemainnya seringmelucu sehingga banyak hal ‘aneh’ terjadi di dalam foto.

Sedangkan komik bisa menjadi cerita bergambar (fokus pada teksyang kemudian diberi ilustrasi) atau gambar bercerita (tidak perlu tekspun gambarnya sudah menceritakan sesuatu melalui adegan danekspresi karakter di dalamnya yang dikembangkan illustrator/komikusnya). Buklet yang diperkenalkan pada bab terdahulu, jugamerupakan media teks bergambar. Buklet memiliki karakter naskahyang berbeda yaitu bersifat bahan bacaan (referensi), informasional

Page 6: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

71

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

dan instruksional. Gambar ilustrasi yang dikembangkandimaksudkan untuk memperjelas pesan, teks, informasi ataupetunjuk melakukan sesuatu (langkah-langkah instruksional).

Penggunaan fotonovela, komik, dan buklet, dapat mengurangibanyaknya tulisan yang akan sangat membosankan danmemberatkan orang-orang yang tingkat melek aksaranya rendah.Fotonovela termasuk salah satu media yang tepat untukmembentuk penyadaran maupun, bertukar pengetahuan (diskusi)dan motivasional. Media semacam ini dapat menampilkan gambar-gambar yang menggugah perasaan peserta, apalagi foto-fotomenampilkan tentang diri mereka maupun tempat tinggal mereka.Sifat foto yang sangat representatif sangat cocok untuk menyajikansuatu fakta. Hal-hal yang sulit untuk digambarkan sekalipun, akandengan mudah diperlihatkan dalam fotonovela. Sehingga dengandemikian, pesan yang ingin disampaikan pun lebih mudahditangkap oleh masyarakat.

Media ini sangat mendukung tercapainya tujuan pembelajaranuntuk merubah rana sikap-perilaku. Dengan catatan, penggunaanmedia ini dipandu oleh fasilitator dalam sebuah proses diskusi.Bukan sebagai media yang berdiri sendiri saja (bahan bacaan).

MENGAPA MEMBUAT FOTONOVELA?

Media semacam ini cocok untuk dikembangkan dalamprogram infomobilisasi, mengingat ketersediaan fasilitas

seperti kamera dijital, komputer yang dapatmemproses gambar dan foto, kertas dan printer,serta mesin fotokopi. Dari segi prosespembuatannya, pengembangan mediafotonovela yang dilakukan oleh para wargamasyarakat, akan membantu mereka 90%menguasai materi karena mereka ikutmelakukan penyusunan bahan pembelajarannya.Selain itu, pembuatan fotonovela juga bisamenjadi alternatif cara belajar menulis, membuatcerita, menggunakan kamera dijital, perangkat

Page 7: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

72

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

komputer, beberapa program aplikasi komputer, dan peralatan lainyang terdapat di telecenter. Belajar sambil praktek akan lebih mudahditerima.

Sebagian dari keterampilan yang digunakan dalam pembuatanfotonovela sama dengan pembuatan “dongeng dijital” yaitu: menulisnaskah cerita dan menyusun storyboard/skenario secara manual ataudengan komputer (Ms. Word), pemotretan dengan kamera dijital,memperbaiki dan mengolah foto dijital dengan photoshop, danmencetak foto. Saat ini, dengan kamera dijital dan teknologikomputer, manipulasi visual hampir tidak lagi membatasi antaraillustrasi dengan fotografi. Kita bisa membuat fotonovela sebagaimedia canggih dan mahal. Jika kita bermaksud mencetak hasilnya,biaya cetaknya relatif mahal, terutama jika full colour. Hasilnya akanluar biasa.

Karena itu perlu diingatkan kembali, sebagai pembelajaranbersama masyarakat, jangan mengejar penguasaan semua

Page 8: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

73

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

keterampilan teknis itu sebagai tujuan pembelajaran. Kita tidakperlu mengejar kualitas teknis yang tinggi dalam pembuatanfotonovela, misalnya dalam pemotretan, pengolahan foto dikomputer atau penulisan cerita. Bukan kecanggihan penggunaanteknologi ini dan hasil yang ’mentereng’ yang perlu dikejar FI. Samaseperti pembuatan media lainnya, yang terpenting adalahmenjadikan pembuatan fotonovela sebagai proses belajar bersama,baik tentang isinya maupun langkah-langkah pembuatannya.Pembuatan fotonovela ini bisa menjadi pembelajaran untukmemperkenalkan bahwa teknologi itu sebenarnya ’ramah’ danmenyenangkan. Tidak perlu menjadi ahli. Tetapi juga tidak perlumenjadi ’takut’ teknologi. Jangan sampai FI justru membuatteknologi menjadi sesuatu yang ’seram’ dan hanya bisa dimilikiorang-orang sekolahan.

Dalam penggunaan hasil jadinya, fotonovela merupakan mediayang menarik perhatian dan mudah dicerna dibandingkan mediacetak dua dimensi yang lainnya. Fotonovela secara nyata memotretwajah-wajah yang memang ada di wilayah setempat sehinggamenonjolkan karakteristik dan keadaan lokalitas apa adanya. Iniakan membantu menghilangkan bias-bias yang biasanya dialamioleh media cetak bergambar lainnya yang menggunakan ilustrasibuatan tangan maupun komputer.

SIAPA YANG BISA MEMBUAT FOTONOVELA?

Secara teoritis siapa saja yang mau belajar, bisa membuatfotonovela karena media ini bisa dibuat secara sederhana. Apabilapembuatannya manual, foto-foto dijital perlu diprint dengan kertasfoto dan printer yang sesuai. Atau foto-foto tersebut di-printdengan kertas biasa saja (dalam warna hitam putih). Fotonovelajuga bisa diolah menggunakan program komputer (misalnyaPhotoshop atau Corel Draw, bahkan Ms. Word juga bisa digunakan).Jadi, pembuatannya bisa merupakan kegiatan belajar programaplikasi komputer ini.

Apabila pembuatan fotonovela ini dilakukan bersamakelompok dampingan yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, dan

Page 9: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

74

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

kalangan yang tidak merasa keterampilan komputer sebagaikesehariannya, maka pembuatan media ini sebaiknya lebihmemfokuskan pada isinya (cerita) bagi suatu kepentingan kegiatanmereka. Bagi kelompok atau kalangan yang membutuhkanketerampilan komputer ini sebagai pembelajaran utama, pembuatanfotonovela bisa lebih mengutamakan penguasaan penguasaanprogram aplikasi yang digunakan. Misalnya untuk kelompok anakmuda atau pelajar sekolah.

Rancangan kegiatan pembelajaran melalui pembuatan mediabersama masyarakat, selalu perlu disesuaikan dengan siapa pesertabelajarnya. FI tentu saja tidak bisa mengajak kelompok tani untukbelajar photoshop, dan menjadikan keahlian ini sebagai tujuanbelajar. Ini tidak relevan untuk kelompok sasarannya. Bagi kalanganmuda, bisa saja cocok. Dengan masyarakat perdesaan, FImemfasilitasi pembuatan media dengan penggunaan photoshopsebagai sarana dengan tujuan yang berbeda dari seorang guru kursusprogram aplikasi komputer.

BAGAIMANA CARA MEMBUAT FOTONOVELA?

Pembuatan media fotonovela bisa dijadikan salah satu pilihandalam sebuah pelatihan/lokakarya media yang diselenggarakantelecenter dalam rangka memperkenalkan teknologi komputer danperalatan lainnya. Tetapi, dalam konteks program infomobilisasi dan

telecenter, kegiatan ini bisa menjadi topik belajar suatukelompok dampingan. Misalnya: Kelompok Posyandu

Mawar, membuat fotonovela tentangkisah seorang ibu yang bersedihkarena suaminya tidak bersediamenjual kambingnya untukkepentingan melahirkan di rumahsakit karena si ibu merasa ada’kelainan’ dengan kehamilannya. Si

ayah merasa sayang menjual kambinghasil jerih payah memeliharanya untuk

kepentingan si ibu. Ini diangkat dari

Page 10: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

75

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

kisah nyata, tetapi cerita direka-reka sedemikian rupa agar tidakmenyinggung seseorang.

Bisa saja telecenter mencoba mengiklankan pelatihannyauntuk merekrut peminat umum dari kalangan pemuda dan pelajar.Peserta diminta membayar biaya pelatihan dengan subsidi daritelecenter (membayar lebih murah dari biaya sebenarnya). Ini bisamenjadi ujicoba apakah program telecenter sudah dapat diterimaoleh masyarakat di desa dampingan kita. Pengelola telecenter(manajer, FI, dan staf admin IT) memang perlu mencari akal untukmenjadikan kegiatan infomobilisasi diterima masyarakat secarawajar. Belum menjadi keseharian, tetapi teknologi dijital mulaidikenal’wong desa’. Tidak dianggap cuma menjadi milik ’wong kota’.

PROSES PEMBUATAN FOTONOVELA

Sama seperti pada media cetak, pelaksanaan langkah-langkahpembuatan fotonovela, dapat dilakukan dalam sebuah tim media(tim kerja) maupun pelatihan. FI memfasilitasi kegiatan dan prosesdalam kelompok. Orang-orang yang akan menjadi pemain dalamfotonovela direkrut dari dalam kelompok, keluarganya, atau pun

siapa saja yang dianggap bisa diajak dancocok dengan karakter yang diinginkan.Satu atau dua orang yang akan menjadi“sutradara” dan jurufoto perlu mendapatpembekalan dan latihan penggunaankamera dijital/handycam terlebih dahuludari FI atau staf admin IT. Penulis naskahdan storyboard juga didampingi FI dandidiskusikan bersama kelompoknya.Pembuatan media fotonovela di bengkelkerja, tentunya dilakukan di telecenterkarena perlu peralatan komputer, dengandidampingi FI atau staf admin IT ataurelawan/kader admin IT.

Page 11: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

76

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

Langkah-1 Menyusun Rencana Pembuatan Media

Media fotonovela termasuk media motivasional, oleh karena itutujuannya adalah untuk memotivasi orang lain untuk melakukansesuatu. Kunci keberhasilan dari sebuah media motivasional adalahmedia tersebut harus menyajikan fakta yang mendukung. Itulahsebabnya dikatakan bahwa fotonovela pas untuk memotivasi, karenafoto-foto yang disajikan akan menyajikan fakta, bukan lukisanimajinasi atau gambar dari seorang ilustrator.

Kita sebaiknya paham perbedaan antara media informasional,motivasional, dan instruksional. Hal yang paling sering dilihat adalahmedia informasional dan instruksional. Sehingga jika tidak memahamiperbedaan tersebut, fotonovela yang dibuat tak akan berbeda dengankomik atau buklet. Salah satu perbedaan media instruksional denganmotivasional diantaranya: cerita dihentikan di tengah-tengah (tidakselesai). Dengan cara ini, akhir cerita dianalisa sendiri oleh parapembacanya dengan berdiskusi.

Media informasional

Media motivasional

Media instruksional

Tujuan Menginformasikan Memotivasi Menginstruksikan

Ciri-ciri Informasi: fakta, teori/asumsi

Bujukan, memberi informasi dasar

Tahap demi tahap, informasi

Syarat/kunci keberhasilan

Utuh/lengkap Mudah dalam

penyampaian Mudah dicerna

Fakta/informasi yang mendukung

Harus ada sebab/akibat bila syarat tidak dipenuhi

Detil dari langkah-langkah

Informasi mengenai sesuatu yang terjadi jika langkah-langkah tidak diikuti

Tabel-4. Perbandingan Tiga Jenis Media

Page 12: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

77

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

Setelah memahami apa yang dimaksud fotonovela dankarakteristiknya, barulah peserta diajak menyusun rencana proyekpembuatan medianya dan bagaimana cara mengkomunikasikanpesan dengan media tersebut.

Lakukan langkah-langkah perencanaan sama seperti padapembuatan media cetak (Bab-2). Gunakan format tabel rencanayang sama. Penetapan khalayak sasaran secara jelas sangat pentingdilakukan sebelum pembuatan fotonovela maupun media-medialainnya, karena akan sangat mempengaruhi gaya bahasa mediayang dibuat (contohnya: media untuk anak-anak jelas berbedadengan media untuk petani dewasa).

Langkah-2 Penyusunan alur cerita dan karakter fotonovela6

Sebagai langkah selanjutnya, FI mengadakan pertemuandengan kelompok yang akan mengembangkan media fotonovelauntuk menyusun alur cerita dan karakter tokohnya. Agar proses iniberjalan secara sistematis, lihat dan gunakan Tabel-5 rencanapembuatan media (langkah-1) sebagai acuan pengisian. Keluarandari tahap ini adalah pemahaman bersama tentang alur cerita danpesan yang akan disampaikan melalui media fotonovela.

Setelah memperoleh gambaran mengenai struktur dan alurcerita serta gaya bertutur macam apa yang cocok, pesertakemudian diajak menyusun karakter tokoh-tokoh yang akanmenjadi pemain fotonovela. Gunakan Tabel-6 di bawah ini untukmenyusun karakter tokoh atau pemain utama fotonovela.

______________________________________________

6 Pada bab ini, survei KAP dianggap sudah dilakukan. Sehingga, tidak akan dibahas secara detilbagaimana proses melakukannya

Page 13: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

78

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

Apa yang akan diceritakan dalam fotonovela?

Dipermainkan orang akibat tidak tahu berita politik

Siapa saja tokoh ceritanya?

Petani miskin yang tidak punya TV, beserta dua anak dan istrinya Petugas telecenter Tuan tanah Guru SD

Kapan periode waktu yang disampaikan dalam cerita ini?

Beberapa bulan yang lalu, ketika akan diadakan Pilkada langsung untuk memilih Bupati

Dimana kejadian yang diceritakan terjadi?

Di desa setempat, rumah salah seorang peserta diskusi

Mengapa mengambil cerita ini?

Supaya warga setempat termotivasi untuk memanfaatkan akses informasi di telecentre, khususnya berita-berita politik, agar tidak lagi dipermainkan banyak pihak

Bagaimana urutan ceritanya?

Diawali dengan kisah seorang petani miskin yang diancam untuk memilih salah satu calon, dan diharuskan mengikuti kampanye di kota

Sesampainya di arena kampanye digebukin polisi Pulang tidak dibiayai Petani tersebut kemudian diberi tahu oleh anakanya kalau

sekarang sedang masa kampanye, dan hal yang dilakukan oleh pihak yang mengancam, bisa dilaporkan

Anak mengajak petani tersebut ke telecentre untuk mengakses informasi Pilkada, dan bertemu FI

Tabel-5. Rencana Pembuatan Fotonovela

Tabel-6. Pengembangan Karakter (Tokoh) FotonovelaNama tokoh Profil Peran dan karakteristik dalam fotonovela

Page 14: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

79

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

Langkah-3 Pembuatan storyboard

Berdasarkan hasil di atas, peserta kemudian difasilitasi untukmembuat skenario yang kemudian dijadikan storyboard. Untukmemperpendek proses, langsung saja ke pembuatan storyboard yangmerupakan gambaran rencana dari seperti apa wujud fotonovelatersebut nantinya. Hal-hal yang tercantum dalam storyboardmencakup: Gambar-gambar apa yang akan ditampilkan? Bagaimanaurut-urutan penampilan gambar-gambar tersebut? Kata-kata apa yangakan dicantumkan dalam balon kata pada setiap gambar? Narasi apayang diperlukan karena gambar dan balon kata saja tidak cukupmenjelaskan apa yang terjadi. Contohnya sebagai berikut:

No. urut gambar Gambar adegan Dialog Balon Kata Teks Narasi (Penutur) Setting

Lokasi

1. Petani sedang bekerja di sawah didatangi jurkam. Petani memegang cangkul di tengah sawah, Jurkam melambai dari pinggir sawah.

Jurkam: selamat pagi Pak, ayo ikut saya ke kota

Petani: Ada apa pak? Saya

sedang kerja nih!

Suatu pagi yang mengejutkan.....seorang jurkam marah karena Pak Yono tidak hadir menghadiri acara kampanye.....

Sawah Bapak…di…

2. Jurkam mengancam. Jurkam menarik lengan petani sambil menunjuk mobil bak terbuka yang sudah terisi beberapa petani lainnya.

Jurkam: Bapak mau dilaporkan ke polisi, karena tidak menghormati pejabat negara? Jangan banyak tanya, ayo ikut!

Petani: …..?? ya..ya.. pak

Pak Yono takut bukan main sehingga menurut begitu saja.

Sawah bapak…di…

3. Dan seterusnya.

Tabel-7. Format Storyboard Fotonovela

Page 15: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

80

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

Setelah memiliki storyboard dan karakter cerita, seorangkomikus kemudian mengembangkan terlebih dahulu karakter atautokoh utama tersebut dalam bentuk gambar ilustrasi. Tetapi untukpembuatan fotonovela, para pemain atau tokoh harus direkrut dariorang-orang yang ada di kelompok atau lokasi setempat. FImendampingi kelompok untuk memilih perannya masing-masingdan merekrut orang dari luar kelompok yang dibutuhkan. Kemudiandilakukan pertemuan persiapan para pemain fotonovela. Storyboarddibagikan kepada setiap pemeran untuk dipelajari dengan seksama.FI bisa juga mengadakan sesi latihan bagi para pemeran. Latihanyang dilakukan pada dasarnya sederhana, karena hanya bertujuanmemperagakan posisi saat difoto dan, yang paling penting: mimik/ekspresi muka sesuai dengan adegan cerita.

Setelah pemeran siap, barulah menyepakati jadwal/waktupengambilan gambar, dan lokasi-lokasi tempat pengambilangambar (‘lokasi shooting’). Pada kesempatan ini ditetapkan pulasiapa yang menjadi sutradara, jurufoto, dan pengurus perlengkapan.

Langkah-5 Persiapan pemotretan

Supaya berjalan lancar, sutradara dan kru-nya bersama FI perlumelakukan kunjungan pendahuluan ke lokasi-lokasi pengambilangambar untuk memeriksa dan menentukan sudut pengambilan

gambar. Mereka juga mendiskusikan teknikpengambilan sebuah gambar, apakah

close-up, medium shoot, longshoot atau wide shoot. Settinglokasi bisa saja tidak di tempatyang sebenarnya. Misalnya:Adegan petani (Pak Yono)

mencangkul sebenarnyadilakukan di halaman rumah, tapi

kemudian gambar sawah, gunung danpepohonan ditambahkan dengan

ilustrasi. Foto dipotong (cropping) hanya menampilkan Pak Yonodan cangkulnya saja dan kemudian ditempelkan di atas latarbelakang buatan tadi. Untuk mempermudah perencanaanpemotretan, bisa menggunakan format Tabel-8.

Page 16: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

81

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

Langkah-6 Pemotretan

Tiba pada hari yang telah disepakati, FI bersama tim sutradara,dan para pemeran, berangkat ke lokasi pengambilan gambar, bisadengan menggunakan kamera dijital atau fasilitas kamera padahandycam. Tidak dianjurkan untuk menggunakan kamera manual(SRL) karena membutuhkan pelatihan penggunaan alat yang tidakmudah dan juga perlu pencetakan foto (biaya) serta scanning fotocetak supaya menjadi foto dijital.

Catatan:Frame kosong (F 3) adalah kolom untuk alternatif pengambilan gambar tambahan apabiladiperlukan. Dokumentasi ini bisa dijadikan sebagai stock gambar apabila diperlukan untukmelengkapi/memperbaiki stock gambar yang sudah ada.

Keterangan:• CU= Close Up (object saja, tanpa mengikutkan yang lainnya)• MS= Medium Shoot (object dan sebagian kecil lingkungan/ruangan)• LS= Long Shoot (object dan sebagian besar lingkungan/ruangan)• S= Wide Shoot (tidak fokus pada object tertentu, tapi untuk memperlihatkan seluruh

suasana/lingkungan/ruangan)

Tabel 8. Daftar PemotretanNo Kegiatan F1 F2 F3

Alat yang dibutuhkan

Adegan di sawah

1. Petani didatangi jurkam

Gambar petani mencangkul sendirian di sawah

Gambar petani dan jurkam (LS dan WS)

Cangkul, topi tani…

2. Petani ditarik jurkam

Gambar petani dan jurkam (MS) (WS)

idem

3. Petani diangkut jurkam ke dalam mobil

Gambar situasi (MS) (WS)

Gambar petani yang sedang naik ke bak mobil (MS) (LS)

Mobil bak terbuka

4. Mobil berangkat ke arena kampanye

Gambar mobil dari depan (MS)

Gambar mobil dari depan (WS) idem

Adegan di dalam mobil

5.

Page 17: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

82

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

Page 18: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

83

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

Pemotretan biasanya dilakukan di dua tempat: di luar ruangan(outdoor) dan di dalam ruangan (indoor). Buatlah kesepakatandengan peserta, bahwa untuk berjaga-jaga, bisa saja diadakanpengambilan gambar ulang. Harinya bisa disepakati per-lokasipengambilan gambar dan ketersediaan waktu peserta.

Langkah-7 Seleksi dan memperbaiki foto-foto dijital

Proses selanjutnya dilakukan di telecenter. FI memandupeserta melakukan transfer dari kamera dijital ke dalam komputer.Beri contoh satu atau dua kali, biasanya setelah itu masyarakat bisamelakukannya sendiri. Jangan lupa untuk save file dengan nama-nama yang mudah diingat, misal buat folder sawah1 untukpengambilan gambar di sawah, dan nama file berdasarkan adegan,seperti: petani ditarik jurkam.

Walaupun kamera digital memudahkan kita untuk membuatgambar yang baik, namun bukan tidak mungkin ada gambar-gambaryang kurang kualitasnya atau baru terlihat kelemahannya setelahditransfer ke dalam komputer. Inilah yang menyebabkan sebaiknya

kita mengambil beberapa foto untuk sebuah adegan(sebagai alternative pilihan). Lakukan seleksi foto-

foto hasil pemotretan. Susun berdasarkanurutan storyboard. Lakukan koreksi fotodengan menggunakan program photoshop

(seperti saat pembuatan “dongeng dijital”atau DST).

Jika benar-benar diperlukan,tetapkan gambar-gambar mana yangharus diambil ulang. Ingat, dalampengambilan gambar ulang, pemeranharus menggunakan pakaian danperalatan yang sama untuk adegantersebut.

Page 19: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

84

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

Langkah-8 Menyusun fotonovela

Setelah foto-foto untuk seluruh adegan dalam storyboardlengkap, kita sudah bisa menyusun fotonovela, baik secara manualmaupun komputerisasi. Untuk pengerjaan cara manual, foto-foto di-print dan kemudian masing-masing dipotong (cropping) sesuai

keinginan serta ditempelkan di atas kertas yang telah diberipengaturan dan pembagian kotak gambar (frame) baik dalam ukuranbuklet (A4 dilipat dua atau A4). Kita sebaiknya menggunakan formatyang paling mudah dan murah dikerjakan serta difotokopi. Apabilafoto tidak di-cropping, sebaiknya pembagian kotak ini sesuai denganukuran foto standar (3R dan 4R). Penempelan foto ini perlumempertimbangkan pencantumkan teks (narasi), balon kata, dansetting lokasi. Penulisan narasi dan balon kata dilakukan secaramanual (tulisan tangan). Apabila foto di-cropping, latar belakang atausetting lokasi bisa juga dilakukan secara manual denganmenambahkan gambar ilustrasi sesudah atau sebelum penempelanfoto.

Apabila dilakukan dengan komputer, tetapkan program aplikasiapa yang akan digunakan (dianjurkan Photoshop atau Ms. Word). Caramemproses gambar berbeda pada setiap program, termasukbagaimana cara memasukkan balon kata dan teks di dalamnya.Dampingi peserta untuk menggunakan program tersebut dan menilaisendiri program mana yang paling sesuai atau paling mudah untukmenyusun fotonovela yang mereka buat.

Page 20: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

85

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

Beberapa ketentuan dalam pembuatan komik juga berlakuuntuk fotonovela:

• Karakter yaitu tokoh-tokoh penting dalam fotonovela/komik.Biasanya ada satu tokoh utama yang dalam keseluruhan ceritamenjadi pemeran. Juga ada dikotomi tokoh baik (protagonis) dantidak baik (antagonis). Selebihnya adalah para pemainpendukung.

• Kotak (frame) berurutan dari kiri ke kanan sehingga teks dibacadari kiri ke kanan juga; kemudian turun ke bawah dan dibaca darikiri ke kanan lagi. Dalam satu frame, balon kata yang terletak disebelah kiri, dibaca terlebih dahulu dari balon kata di sebelahkanan. Balon kata yang di sebelah atas juga dibaca lebih dulu daribalon kata yang terletak di bawahnya. Apabila menggunakanPhotoshop bisa dikembangkan variasi frame yang lebih baik.

• Narasi merupakan kalimat yang disampaikan penutur/komikusdan biasanya dicantumkan bila gambar dan dialog tidak cukupmenjelaskan adegan. Ditaruh di atas atau di bawah gambardalam kotak/frame teks narasi.

• Balon kata bentuknya bisa bervariasi tergantung emosi saatmengucapkannya: berbicara biasa (bulat/kotak dengan ekorlurus), berbicara dalam hati (bulat/kotak dengan ekor berbentukbulatan-bulatan kecil), marah/berteriak (bergerigi tajam denganekor berkelok), menangis/terkejut (bergelombang). Apabilamenggunakan Photoshop kita bisa membuat sendiri bentukbalon kata ini. Apabila menggunakan Ms.Word kita tinggalmenggunakan apa yang tersedia.

• Efek suara yaitu memberikan sentuhan pada ucapan atau suaradalam suatu adegan untuk menimbulkan efek tertentu. Misalnya:tanda bintang-bintang di atas kepala saat berteriak “Aduuuh!!”

• Latarbelakang (background) merupakan setting lokasi tempatkarakter berada di dalam suatu adegan cerita. Apabilamenggunakan Photoshop, latarbelakang dapat diberi banyaksentuhan yang menarik.

Page 21: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

86

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

Page 22: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

87

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

Langkah-8 Pencetakkan draft dan ujicoba

Format fotonovela sebaiknya berupa buklet sehinggamenyerupai buku yang bisa diberi cover dan judul menarik diatasnya. Format ini lebih baik daripada lembaran karena denganmembuat buklet seperti telah menghasilkan sebuah buku karyasendiri. Setelah fotonovela jadi, hasilnya kemudian diprint-out dandifotokopi untuk diujicoba terlebih dahulu. Lakukan proses ujicobaseperti yang dilakukan dengan media cetak pada Bab-14. Setelah

itu, lakukan perbaikan (revisi) yang dibutuhkanbaik alur cerita, gambar, narasi, balon kata,

warna, format, dan sebagainya. Agar lebihmenarik buklet hasil akhir fotonovela,

covernya dicetak di atas kertas coveryang bagus (atau cetak warna khusus

untuk cover saja) dan kemudian dijilidmenyerupai buku.

Fotonovela siap digunakan dalamkegiatan kelompok atau didistribusikankepada berbagai pihak yang membutuhkaninformasi di dalamnya.

Page 23: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

88

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

○○○○○○○

LEMBAR PRAKTEK

Mengajak masyarakat membuat sebuah media seperti“dongeng dijital” dan “Fotonovela” semestinya menjadi suatukegiatan yang menyenangkan, bukan keterpaksaan atau keharusan.Kegiatan ini akan menyenangkan apabila menjadi sebuah “rekreasi”sambil belajar sesuatu yang baru. Kerjasamakan pembuatanFotonovela ini dengan suatu program, misalnya kesehatan,pertanian, pendidikan, dan sebagainya.

1. Ajaklah “tim media fotonovela” untuk melakukan pelatihanpemotretan dengan menggunakan kamera dijital. Susunlahtopik-topik belajar pelatihan tersebut di bawah ini2.

No Topik Tujuan Pembahasan Metode

1. Perkembangan kamera dijital dan perbedaannya dengan non-dijital

2. Komponen dan aksesori kamera dijital dan fungsinya masing-masing

3. Cara mengoperasionalkan kamera dijital (lampu flash, pilihan resolusi, dan sebagainya)

4. Teknik pemotretan dasar (memfokus, memperhatikan arah cahaya, jarak)

5. Komposisi dan sudut pandang (angle) gambar

6.

Teknik memotret dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor)

7. Dan sebagainya

Page 24: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

89

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

○○○○○○○

2. Lakukan praktek pemotretan, dan ajak peserta memberi judulsetiap foto yang diambilnya. Setelah itu, tayangkan foto di layarkomputer dan ajaklah peserta melihat dan mendiskusikannya. Sesiini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan peserta menilaihasil foto yang baik secara teknis maupun non-teknis (gagasan, ide,daya tarik, komposisi).

3. Lakukan langkah-langkah pembuatan fotonovela dengan mengacupada uraian pada bab ini. Pada saat ujicoba, lakukan evaluasi bukanhanya dari sisi cerita/isi, melainkan juga dari sisi teknik pemotretan(kualitas gambar, kesesuaian gambar, komposisi/angle, dansebagainya.).........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

No. Judul Foto Nama Jurufoto (+) (-)

1. Petani membajak sawah

2. Anak kecil berlari di lapangan

3. Perempuan cantik dan sumur

4. Desaku nan permai

5. Dan sebagainya

Page 25: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

90

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 3

○○○○○○○

4. Kumpulkan seluruh fotonovela dan foto hasil karya kelompok atauanggota masyarakat. Buatlah koleksi semua momentum menarikdi desa Anda (misal: pemilihan kepala desa, upacara tradisional,kesenian rakyat, kehidupan masyarakat sehari-hari, dansebagainya.).

Apabila tersedia biaya atau sponsor (pemdes, perorangan, ataupengusaha lokal), telecenter bisa mengadakan pameran foto(misalnya digabungkan dengan acara bazar 17 Agustus-an, ataukegiatan lainnya). Buatlah tema menarik dari pameran foto ini dansiapkan display-display kreatif tetapi tidak mahal. Padukan denganacara kesenian rakyat yang bisa dimainkan secara spontanitas(musik, nyanyi, tari).................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 26: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf

91

1TERNYATA ASYIKMEMBUAT“FOTONOVELA”(KOMIK FOTO)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 3

Apakah foto dijital sudah merambah ke semua tempat, termasuk kedesa/daerah Anda? Saat ini tidak mengherankan apabila kita tidak lagidiberi film negatif beserta hasil cetaknya, bila kita membuat pasfoto disebuah studio foto. Sebagai gantinya, kita akan diberi sebuah CD berisisoft-file pasfoto kita. Telecenter bisa mengembangkan usahapemotretan/studio foto dijital sebagai salah satu cara menggalang dana(fund raising) bagi pemenuhan biaya operasionalnya.

Jenis-jenis kebutuhan pemotretan masyarakat

Apakah berbagai kebutuhan pemotretan di atas sudahmenggunakan peralatan kamera dijital?..................................................................................................................................................................................................................................................

Peluang dan tantangan pengembangan usaha studio foto/pemotretan dijital..................................................................................................................................................................................................................................................

Catatan lain-lain....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

No. Jenis kebutuhan

1. Pembuatan pasfoto

2. Foto pernikahan

3. Foto studio

4. Foto kegiatan

5. Dan lain-lain

Page 27: Buku3.e.Bab-3MembuatFotonovela.pdf