20
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober Bulan Oktober

Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

Bulan Oktober

Page 2: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

1. Konsultasi Publik RZ KSN Sarbagita Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2019 di ruang DKP Provinsi Bali, dihadiri Asisten Deputi Jasa Kemaritiman, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Direktorat Jasa Kelautan, Direktorat Perencanaan Ruang Laut, Balai Wilayah Sungai Bali – Penida, Ditjen Sumberdya Air, KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar (BPSPL), Pangkalan PSDKP Bali, Pelabuhan Perikanan Nusantara Pangambengan, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII Denpasar, Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (GAHAWISRI) Bali, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Dinas Kehutanan Provinsi Bali, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, BAPPEDA Litbang Provinsi Bali, Kanwil BPN Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Disnaker ESDM Provinsi Provinsi Bali, Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali, BPKAD Provinsi Bali, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Bali, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Bali, UPTD. PBD BPBD, Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), PT. Angkasa Pura I, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, KSOP Benoa, Kementerian Perhubungan, PHDI Provinsi Bali, Universitas Udayana, Universitas Warmadewa Tujuan Menjaring saran dan masukan dari SKPD terkait terhadap penyusunan RZ KSN Sarbagita Sasaran Terjaringnya saran dan masukan dari SKPD terkait terhadap penyusunan RZ KSN Sarbagita Hasil Kegiatan

Wilayah pesisir/ruang laut bagi kota pantai berfungsi sebagai lokasi obyek pembangunan wisata bahari, lokasi pembangunan infrastruktur, lokasi penambahan lahan pembangunan, kawasan lindung kota, sumber air baku, penangkapan ikan, pergaraman, dan upacara agama, serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Peran KSN Sarbagita merupakan Jejaring sektor ekonomi kelautan (pariwisata sebagai core/inti dengan didukung oleh diantaranya kuliner, akomodasi, pelabuhan, perikanan, pertanian), Simpul ekonomi wilayah nasional (Backward dan forward linkages), Sumber lapangan pekerjaan dan Faktor perubahan politik, serta berbagai peran strategis lainnya.

Pendekatan dalam perencanaan RZ KSN menggunakan ICM (integrated coastal management), keterpaduan perencanaan darat dan laut (RTR, RZ KSN dan RZWP3K) serta dilakukan secara holistik, terpadu, dan berkelanjutan.

Dalam penyusunan RZ KSN Sarbagita dapat mempertimbangkan RPJP dan RPJMD Provinsi Bali, dan dapat mendukung tiga pilar pembangunan Bali (Pertanian, Pariwisata dan Industri Kecil).

Pemanfaatan wilayah pesisir secara normatif dapat didasarkan pada Tri Hita Karana.

RZ KSN Kawasan Perkotaan Sarbagita berfungsi untuk: a. pemberian arahan alokasi ruang laut di sebagian Perairan Pesisir dalam

penyusunan RZWP-3-K; b. penyelarasan rencana struktur ruang dalam rencana tata ruang laut dan rencana

tata ruang wilayah; c. alat koordinasi pelaksanaan pembangunan di perairan d. mewujudkan keterpaduan dan keserasian kepentingan lintas sektor dan

antarwilayah provinsi di perairan e. dasar penetapan lokasi untuk kegiatan bernilai penting dan strategis nasional di

perairan; dan f. sarana pengendalian pemanfaatan ruang laut

Page 3: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

Tujuan RZ KSN Kawasan perkotaan Sarbagita ditetapkan untuk mewujudkan : a. kawasan pusat kegiatan ekonomi nasional yang berdaya saing global berbasis

pariwisata dengan prinsip berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat yang berjati diri budaya Bali; dan

b. perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan berkelanjutan Sumber Daya Kelautan secara optimal dan terpadu.

Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) Sarbagita dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Bali harus serasi,selaras, dan seimbang.

Peraturan RZ KSN agar tidak bertentangan dengan peraturan didaerah dan implementatif.

Wilayah perencanaan RZ KSN Sarbagita mencakup kawasan perairan Selat Badung, Selat Bali, Teluk Benoa, dan Samudera Hindia, berdasarkan keterkaitan fisik, ekologi, dan dampak kegiatan.

Isu penting dalam kawasan RZ KSN Sarbagita: a. Aspek lingkungan : Upwelling (cuaca lokal, perikanan), Ekosistem (mangroves,

lamun, terumbu karang), masukan dari darat (sungai yang membawa polutan/sedimen/sampah), perubahan garis pantai (Reklamasi Pulau Serangan)

b. Aspek strategis : Bali sebagai destinasi pariwisata Dunia c. Aspek ekonomi : Perikanan, aquakultur, dan pariwisata

Dalam penyusunan RZ KSN Sarbagita, agar diperhatikan : a. adanya potensi bencana likuifaksi dan tsunami pada kawasan Benoa. b. Bali Selatan termasuk Tanjung Benoa dari kajian resiko termasuk resiko tinggi. Saat

ini sudah dilakukan mitigasi bencana melalui latihan simulasi menghadapi bencana, arah/jalur evakuasi dan sertifikasi siap bencana kepada Hotel.

c. Kawasan Suci di perairan (kawasan konservasi maritim) d. Pemantapan kawasan adat Agar dapat diperhatikan aspek kelestarian dan

konservasi e. Untuk kawasan yang sudah padat agar diterapkan konsep Blue Ekonomi dan

diprioritaskan zona konservasi, sedangkan untuk kawasan yang kurang padat dapat dikembangkan aktivitas ekonomi.

Diusulkan dalam indikasi program dapat dimasukkan a. kegiatan rehabilitasi ekosistem di kawasan Tanjung Benoa b. penataan kawasan Watersport Tanjung Benoa c. Upaya pengamanan pantai/tanggul pantai d. agar dapat dialokasikan kegiatan pengelolaan kawasan konservasi (Kawasan

Konservasi Maritim di Teluk Benoa) e. Percepatan penetapan KKM Teluk Benoa oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.

Kegiatan pemanfaatan jenis biota yang dilindungi (penyu) agar dapat diperhatikan dan dilakukan pengawasan.

Dokumentasi

Page 4: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2019 di Ruang Rapat Legiprudensi, Ditjen PP, Kemenkumham Pkl. 09.00 WIB - 12.00 WIB dengan agenda penyisiran pasal Ranperpres RZ KSN GKS sebelum dikirim ke Kemen. Setneg untuk proses penetapan. Rapat dipimpin oleh Kasubdit SDALHK, Kemenkumham dan dihadiri perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan Kementerian Sekretariat Negara.

Tujuan

Menyempurnakan batang tubuh RPerpres RZ KSN Gerbangkertosusila Sasaran

Menyempurnakan batang tubuh RPerpres RZ KSN Gerbangkertosusila

Hasil Kegiatan

Judul Ranperpres tidak menggunakan kata sambung dan;

Menghapus definisi Rencana Zonasi dalam Pasal 1, Bab Ketentuan Umum sehingga singkatan RZ dlm batang tubuh disesuaikan menjadi rencana zonasi;

Menghapus definisi Izin Lokasi Perairan dan Izin Pengelolaan dalam Pasal 1 Bab Ketentuan Umum;

Penambahasan definisi Peraturan Pemanfaatan Ruang dalam Pasal 1 Bab Ketentuan Umum;

Perubahan drafting di beberapa pasal, yakni: Pasal 3 ayat (2), Pasal 5, Pasal 8 ayat (1) huruf a, Pasal 21, Pasal 30, Pasal 36, Pasal 42, Pasal 61, Pasal 67;

Menghapus kata laut setelah kalimat Peraturan Pemanfaatan Ruang (karena sudah termasuk dlm definisinya);

pemberian insentif dan disinsentif digabung menjadi satu huruf, diatur dalam Pasal 43 ayat (2) huruf c;

Merubah redaksional Pasal 74 ayat (1) terkait masa berlakunya RZ KSN dari yg sebelumnya sejak penetapan menjadi Sejak tanggal pengundangan Peraturan Presiden ini;

Kodifikasi Zona perlu klarifikasi lebih lanjut; dan

Perlu klarifikasi lebih lanjut terkait penggambaran alur laut, dalam bentuk garis atau polygon? serta dilakukan penyesuaian dalam lampiranya (peta dan rincian luas dan koordinat).

Dokumentasi

Page 5: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

3. Survei Lapang dan FGD RZ KSNT PPKT Klaster Mentawai

Waktu Pelaksanaan

Pada tanggal 2 – 8 Oktober 2019 telah dilaksanakan kegiatan pengumpulan data primer

(survey lapang) dan data sekunder KSNT PPKT Klaster Mentawai. Anggota tim survey terdiri

dari Direktorat Perencanaan Ruang Laut, BPSPL Padang, LKKPN Pekanbaru, LRSDKP

Bungus, dan Dinas Perikanan Kabupaten Kep. Mentawai

Tujuan

Pengumpulan data premier dan data sekunder untuk penyusunan RZ KSNT PPKT Klaster

Mentawai

Sasaran

Terkumpulnya data premier dan data sekunder untuk penyusunan RZ KSNT PPKT Klaster

Mentawai

Hasil Kegiatan

Data – data perairan Pulau Pagai Utara cukup lengkap karena telah dilakukan survey oleh LRSDKP Bungus

Perlu adanya revisi terkait status kependudukan Pulau Niau. Saat ini Pulau Niau dinyatakan sebagai pulau tidak berpenduduk. Hasil survey menyatakan Pulau Niau berpenduduk (43 KK) dan terdapat 60 rumah yang terletak di bagian utara pulau. Pulau Niau sudah dihuni oleh masyarakat Desa Taileileo sejak tahun 1980an. Kepala Desa Taileileo merupakan kelahiran Pulau Niau.

Penduduk Pulau Niau bermatapencaharian petani kopra dan sebagian petani cengkeh.

Penduduk Pulau Niau menangkap ikan (memancing) hanya untuk kebutuhan sendiri (subsisten).

Prasarana yang terdapat di Pulau Niau antara lain menara suar (sudah berkarat), sumur 4 buah, penampungan air, toilet komunal (rusak), tugu perbatasan.

Penggunaan lahan Pulau Niau kebun kelapa dan cengkeh dan bagian utara Pulau Niau merupakan tempat pendaratan penyu hijau dan penyu sisik.

Potensi perairan di Pulau Niau, ada lobster dan udang sama wisata bahari (surfing).

Bagian selatan Pulau Niau berupa tebing, dan dibagian utara landai.

Prasarana yang terdapat di Pulau Sibarubaru antara lain menara suar (rusak) dan tugu perbatasan.

Penggunaan lahan Pulau Sibarubaru kebun kelapa yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di Pulau Pagai Selatan.

Dinas KP Provinsi Sumatera Barat sudah memberikan bantuan kapal dan mesinnya ke Pulau Niau pada tahun ini sebanyak 23 kapal.

Dokumentasi

Page 6: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

4. FGD RZ Kawasan Antarwilayah Laut Flores dan Deseminasi Rancangan Peraturan Presiden RZ Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) Kawasan Taman Nasional Komodo

Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2019, telah dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai barat, pukul 08.30 – selesai. Pertemuan ini dibuka oleh Setda Kabupaten Manggarai Barat, dan dihadiri oleh Asisten Deputi Jasa Kemaritiman, Kementerianko bidang Kemaritiman, Direktorat Perencanaan Ruang Laut, KKP, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo-Flores, DKP Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur, PSDKP Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, DKP Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lantamal VI Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Balai Taman Nasional Komodo, Bappeda Kabupaten Manggarai Barat, DKPP Kabupaten Manggarai Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Dishub Kabupaten Manggarai Barat, Institut Pertanian Bogor, KLPP Labuan Bajo, World Wide Fund (WWF) Indonesia, Rekan media dan Pers

Tujuan Menjaring saran dan masukan dari SKPD dan K/L terkait terhadap penyempurnaan dokumen RZ Kawasan Antarwilayah Laut Flores dan Rancangan Peraturan Presiden RZ Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) Kawasan Taman Nasional Komodo Sasaran Terjaringnya saran dan masukan dari SKPD dan K/L terkait terhadap penyempurnaan dokumen RZ Kawasan Antarwilayah Laut Flores dan Rancangan Peraturan Presiden RZ Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) Kawasan Taman Nasional Komodo Hasil Kegiatan

Program-program maupun substansi dalam R.Perpres RZ KAW Laut Flores dan RZ KSN Kawasan TN Komodo diharapkan dapat selaras, serasi, dan seimbang dengan pengembangan di wilayah daratannya maupun dengan RZWP-3-K (Perda Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Perda Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 12 Tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Barat)

Diperlukan upaya percepatan penyelesaian regulasi-regulasi mengenai perencanaan ruang laut agar pada akhir tahun 2019 target dan Realisasi Kebijakan Kelautan Indonesia dapat tercapai

Upaya penyelarasan, penyerasian, dan penyeimbangan subtansi perencanaan ruang darat dan ruang laut perlu dilakukan agar rencana tata ruang dan rencana zonasi dapat terintegrasi harmonis. Berkenaan dengan hal itu, maka KSN Kawasan TN Komodo diharapkan akan menjadi pilot project pertama megenai upaya pengintegrasian rencana tata ruang dan rencana zonasi

Labuan Bajo dan Kawasan Taman Nasional Komodo memiliki nilai penting dan strategis nasional dan internasional, maka kawasan ini perlu diatur rencana zonasi dan rencana tata ruangnya sehingga dapat menjadi wisata premium yang berkelanjutan

Destinasi wisata baru diperlukan sebagai alternatif solusi pengembangan wisata yang tetap menjaga ekosistem asli komodo, destinasi alternatif itu dapat dikembangkan di Pulau Longos dan daratan pulau di sebelah utara Gili Motang

Mitigasi bencana perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam penyusunan RZ KAW Laut Flores dan RZ KSN Kawasan TN Komodo

Page 7: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

Diperlukan adanya peningkatan pengawasan (illegal fishing dan kepemilikan lahan tanah warga negara asing), keamanan maritim, daerah pertahanan dan keamanan, serta pengawasan lingkungan (sampah) di perairan Labuan Bajo dan sekitarnya

Program-program yang tertuang dalam Indikasi Program RZ KAW Laut Flores dan RPerpres RZ KSN Kawasan TN Komodo perlu diselerasakan dengan RPJMD sehingga rencan pembangunan dapat berjalan secara harmonis

Draft RZ KAW Laut Flores dan RPerpres RZ KSN Kawasan TN Komodo agar didistibusikan kepada SKPD terkait untuk selanjutnya dapat dilakukan pengamatan lebih cermat terhadap substansi rancangan peraturan tersebut

Dokumentasi

Page 8: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

5. Pembahasan Antar Kementerian tentang RPerpres RZ KSN Kawasan TN Komodo Waktu Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2019 di Ruang Rapat Tiram, Gedung Mina Bahari IV Lantai 15, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Rapat dihadiri oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, dan Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Tujuan Menjaring saran dan masukan dari K/L terkait terhadap penyempurnaan RPerpres RZ KSN Kawasan TN Komodo Sasaran Terjaringnya saran dan masukan dari K/L terkait terhadap penyempurnaan RPerpres RZ KSN Kawasan TN Komodo Hasil Kegiatan

Daerah latihan militer di Pantai Gorontalo Labuan Bajo sebagai pantai pendaratan amfibi agar diakomodir sebagai Zona Pertahanan dan Keamanan didalam peta rencana pola ruang laut dan diatur dalam batang tubuh RPerpres RZ KSN ini

Kebutuhan ruang perairan dan peningkatan sarana dan prasarana Posal Sape dan Posal Labuan Bajo merupakan wewenang dari Mabes AL sehingga perlu dikomunikasikan kembali

Agar dalam indikasi program Pushidros AL dapat dimasukkan dalam instansi terkait untuk kegiatan pipa dan kabel laut

Perlu dikaji kembali mengenai dumping area sebagai kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat

kegiatan perluasan alur pelabuhan perikanan perlu ditembahkan dalam peraturan pemanfaatan ruang dalam zona KPU-PL-02

Perlu reformulasi Pasal 2 kata-kata Kawasan Taman Nasional Komodo yang merupakan KSN agar tidak rancu dengan istilah kawasan pada KLHK.

Perlu dikaji kembali penggambaran detail zonasi dalam TN Komodo agar tetap sesuai dengan Rencana Zonasi TN Komodo

Agar diperbaiki kembali tentang penempatan KLHK sebagai penanggungjawab dan instansi terkait.

Perlu diformulasi kembali dalam batang tubuh RPerpres mengenai pengelompokkan TN Komodo sebagai Zona KK-SN (kawasan lindung lainnya), padahal KSN ini merupakan kawasan konservasi utama

akan ada perubahan rute alur kabel bawah laut dari Sape ke Rangko Labuan Bajo sehingga tidak tumpang tindih dengan Kawasan Konservasi Gili Banta

Rentang waktu indikasi program perlu dikaji apakah berdasarkan Tahun Perencanaan atau Tahun Anggaran karena juga akan mempengaruhi indikasi program di daerah.

Peran Serta Masyarakat agar disesuaikan dengan PP 68 Tahun 2010

Struktur ruang laut agar dicek kembali sesuai PP No 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut dan mengenai destinasi wisata agar diakomodir dalam rencana pola ruang laut saja

terkait pengembangan wisata dalam indikasi program dapat ditambahkan BOP Labuan Bajo Flores sebagai penanggung jawab

Page 9: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

Dokumentasi

Page 10: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

6. Rapat Pleno Akhir Harmonisasi RPerpres RZ KSN Jabodetabekpunjur Waktu Pelaksanaan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 8 Oktober 2019 di Ruang Legiprudensi, Lantai Dasar, Gedung Ditjen PP, Kementerian Hukum dan HAM, dipimpin oleh Direktur Harmonsiasi Peraturan Perundang-Undangan II, dihadiri oleh Direktur Perencanaan Ruang Laut, perwakilan dari Kemenkomar, Sekretariat Kabinet, Badan Informasi Geospasial, Kementerian Pertahanan, Mabes TNI AL, Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, dan Biro Hukum dan Organisasi Tujuan menindaklanjuti rapat tim kecil harmonisasi RPerpres RZ KSN Jabodetabekpunjur tanggal 25 September 2019 Hasil Kegiatan

perbaikan rumusan pengertian "Kawasan Strategis Nasional" dalam Pasal 1 angka 1 menyesuaikan dengan PP No. 32 Tahun 2019 tentang RTRL;

perbaikan rumusan pengertian "Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil" dalam Pasal 1 angka 2 menyesuaikan dengan UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan WP3K;

perbaikan rumusan Pasal 14 ayat (2) huruf a dan Pasal 24 ayat (3) huruf b angka 1 dari semula "Pelabuhan Marunda" menjadi "Pelabuhan Marunda dalam satu sistem dengan Terminal Umum Karya Cipta Nusantara Marunda, Terminal Tarumanegara, dan Terminal Marunda Center (Pelabuhan Tegar Indonesia)';

menghapus pelabuhan perikanan Kali Adem dalam Pasal 18 hurf e untuk menyesuaikan dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/KEPMEN-KP/2018 tentang Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional;

menambahkan Pasal 29 huruf e yaitu Zona U18.5 yang merupakan daerah pendaratan kendaraan amfibi;

menghapus frasa "industri yang mencemari lingkungan" dalam Pasal 56 huruf c angka 1;

Kementerian Hukum dan HAM menyatakan bahwa RPerpres RZ KSN Jabodetabekpunjur telah selesai proses pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi dengan beberapa catatan perbaikan drafting; dan

Kementerian Hukum dan HAM akan mengagendakan lebih lanjut rapat penyisiran pasal-pasal RPerpres sebelum mengirimkan surat selesai harmonisasi dari Direktur Jenderal pada minggu ketiga bulan Oktober 2019;

Dokumentasi

Page 11: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

7. Rapat Pembahasan Show Cause Meeting (SCM) SKPT Moa Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2019 di RR Lantai 9 Dit PRL. Rapat dipimpin oleh Kasubdit Kawasan Strategis, dan dihadiri oleh Kasie KSNT, PIC SKPT Moa, PMC SKPT, TC PT Dana Consultant Tujuan Pembahasan Show Cause Meeting (SCM) SKPT Moa Hasil Kegiatan Terkait dengan Show Cause Meeting SKPT Moa, beberapa hasil diskusi adalah sebagai berikut:

Keterlambatan:

Survey geoteknik belum bisa dilaksanakan karena menunggu mobilitas alat

Posisi alat untuk survey geoteknik masih berada di Makassar sehingga diberangkatkan pada tanggal 14 Oktober 2019 dengan estimasi sampai di Ambon pada tanggal 16 Oktober 2019 dan sampai di Moa pada tanggal 19 Oktober 2019

Pihak TC akan membuat action plan untuk mengantisipasi ketinggalan jadwal yang sudah direncanakan

Pihak TC masih belum dapat mealporkan penyewaan lokasi kantor yang berada di Jakarta

Progres:

Pihak TC mengajukan 3 konsep rancangan, dan akan ditambahkan analisis/justifikasinya sehingga rapat besok sudah dapat diputuskan konsep yang dipakai

Pihak TC bekerja secara paralel dan sudah melakukan penggambaran design

Laporan Konsep Design

Masih terdapat kesalahan pengetikan/typo dilaporan final konsepsi rancangan

Rekap schedule pelaksanaan paket pengerjaan pengadaan jasa konsultan mengalami devisiasi sebesar -13.67

Dokumentasi

Page 12: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

8. Rapat Pembahasan Laporan Pra Rancangan Paket Pekerjaan Konsultansi Perencanaan SKPT Moa

Waktu Pelaksanaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2019 bertempat di Ruang Rapat Teripang, Gedung Mina Bahari IV. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Kepala Subdirektorat Kawasan Strategis dan dihadiri Tim Teknis SKPT Moa, Perwakilan PMC dan Tenaga Ahli dari tim konsultan teknis (TC) Hasil Kegiatan

Layout pasar ikan disesuaikan dengan layout terakhir yang telah dibahas oleh KKP dan JICA dengan melakukan pembongkaran pasar yang lama.

Layout kawasan pelabuhan perikanan menyesuaikan dengan layout terakhir yang telah dibahas oleh KKP dan JICA, dengan posisi jetty berada pada bagian tengah. Perubahan-perubahan yang dilakukan akan direviu kembali oleh tim JICA.

Perencanaan bangunan, sistem drainase dan bangunan penujang lainnya harus mengacu pada standar yang berlaku dan memperhitungkan efektifitas alur distribusi ikan, es dan kendaraan serta kemudahan dalam perawatan.

Desain jetty apung perlu disesuaikan dengan dimensi kapal yang akan bersandar .

Konsep pembangunan harus mempertimbangkan kawasan di sekitarnya agar tidak terjadi konflik dengan pemilik lahan yang berbatasan langsung dengan kawasan SKPT.

Dokumentasi

9. Survei Lapang dan FGD KSNT PPKT Klaster Rote - Ndana Waktu Pelaksanaan Pada tanggal 21 – 23 Oktober 2019 telah dilaksanakan kegiatan pengumpulan data primer (survey lapang) dan data sekunder KSNT PPKT Klaster Rote - Ndana. Anggota tim survey terdiri dari Direktorat Perencanaan Ruang Laut, BPSPL Denpasar, dan BKKPN Kupang Tujuan Pengumpulan data primer dan sekunder KSNT PPKT Klaster Rote - Ndana Sasaran Terkumpulnya data primer dan sekunder KSNT PPKT Klaster Rote - Ndana Hasil Kegiatan

Data – data perairan yang diambil adalah kualitas air (suhu, pH, salinitas, kecerahan). Data ekosistem, biota dan oseanografi sudah tersedia melalui RZWP3K Provinsi NTT dan BKKPN Kupang.

Perairan Pulau Ndana sering dijadikan tempat menyelam oleh wisatawan.

Page 13: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

Saat ini Pulau Ndana dijaga oleh Pospamputer dan Posal Rote. Sehingga terdapat dua pos penjagaan di Pulau Ndana dan barak/tempat tinggal untuk TNI yang berjaga. Jumlah pasukan yang menjaga pulau sekitar 30 orang.

Akses masuk Pulau Ndana dari Desa Oeseli dimana di desa tersebut terdapat dermaga.

Prasarana yang terdapat di Pulau Niau antara lain menara suar (tidak berfungsi), mercusuar (baru dibangun), sumur 5 buah, penampungan air, tugu perbatasan, tugu Jenderal Sudirman, Pos Penjagaan (2 buah), Helipad (2 buah), PLTS, PLTB, penerangan jalan, sarana transportasi (motor-gerobak), dan titik referensi.

Penggunaan lahan Pulau Ndana berupa semak, hutan belukar, tanah terbuka, pasir putih, dan batu karang.

Seluruh pantai Pulau Ndana merupakan tempat pendaratan penyu sisik.

Potensi perairan di Pulau Ndana, ada lobster, ikan karang, wisata bahari (menyelam).

Pulau Ndana merupakan pulau yang datar berupa pulau karang.

Perairan di sekitar Pulau Ndana merupakan Kawasan Konservasi Perairan dengan zona pemanfaatan.

Sumber air yang terdapat di Pulau Ndana bersifat payau cenderung asin

Prasarana yang penting untuk dibangun adalah dermaga dan air bersih (tawar).

Terdapat permasalahan lahan Nominee di pesisir selatan Pulau Rote khususnya sepanjang pesisir dari Desa Oeseli sampai ke Desa Nembrala. Beberapa lahan sudah dipagar oleh pemilik lahan (diduga WNA).

Dokumentasi

Page 14: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

10. Rapat Rencana Peningkatan Kapasitas SKPT Moa Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2019 di RR Direktorat Jasa Kelautan, minabahari 3 lantai 9, rapat dipimpin oleh Kepala Tata Usaha Direktorat Perencanaan Ruang Laut dan dihadiri oleh perwakilan dari Pusat Pelatihan dan Penyuluhan BRSDMKP, BBRSEKP, BKIPM, LPMUKP dan staf Kawasan Strategis.

Tujuan Menyusun rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas SKPT Moa Sasaran Tersusunnya rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas SKPT Moa Hasil Kegiatan

Dalam rangka Peningkatan Kapasitas SKPT Moa tahun 2019, akan dilaksanakan 4 jenis pelatihan yang meliputi pelatihan penangkapan ikan, pelatihan pengolahan ikan, pelatihan managemen keuangan dan pelatihan managemen koperasi.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas SKPT Moa akan dilaksanakan pada bulan November 2019 yang bertempat di Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BP3) Ambon dan Moa.

Peserta Pelatihan tersebut terdiri atas unsur Unit Pelaksana Teknis (UPT), Pemerintah Daerah, Koperasi, Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan masyarakat pelaku usaha.

Beberapa hal penting yang didiskusikan dalam rapat adalah sebagai berikut: a) Dalam penentuan kegiatan pelatihan perlu adanya identifikasi jenis pelatihan sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat agar tepat sasaran, sebagai contoh materi pelatihan mengenai Aspek pasar dalam menentukan pemasaran produk yang dihasilkan.

b) Untuk pelatihan penangkapan ikan perlu ditambahkan materi pelatihan perbaikan kapal dan alat tangkap serta materi pelatihan penanganan ikan diatas kapal.

c) Pelatihan pengelolaan keuangan koperasi sebaiknya dilaksanakan dengan menempatkan pengelola koperasi untuk melakukan kegiatan magang di koperasi yang berhasil di Moa atau Ambon.

d) Pelatihan managemen keuangan sebaiknya juga mengikutsertakan peserta dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan koperasi baik di Moa dan sekitar Moa, dengan penambahan materi terkait studi kasus yang terjadi saat ini di KUB dan Koperasi itu sendiri.

e) Pelatihan yang dilakukan sebaiknya dilaksanakan secara bertahap berdasarkan kebutuhan dan keahlian nelayan Moa.

Untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan pelatihan tersebut, perlu dilakukan koordinasi dengan BP3 Ambon terkait materi dan teknis pelaksanaan. Hal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan kerjasama antara BP3 Ambon dengan Direktorat Perencanaan Ruang Laut dalam rangka peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan SKPT Moa.

Dokumentasi

Page 15: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

11. Rapat Penyusunan Laporan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) 2015-2019

Waktu Pelaksanaan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2019 bertempat di Kantor Instalasi Riset Pengendlian Penyakit Ikan, Depok. Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Subbagian Perencanaan Kawasan Terpadu, Biro Perencanaan KKP dan dihadiri oleh perwakilan PIC SKPT. Tujuan Menyusun Laporan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) 2015-2019 Sasaran Tersusunnya Laporan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) 2015-2019 Hasil Kegiatan

Laporan yang disusun merupakan laporan kolektif kegiatan SKPT yang dilaksanakan oleh KKP pada 13 lokasi pembangunan SKPT serta kegiatan-kegiatan pendukungnya dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Dalam pertemuan tersebut dilakukan penyempurnaan draft laporan yang telah disusun dalam pertemuan sebelumnya serta input data dan penambahan materi terbaru dari masing-masing PIC SKPT.

Beberapa input data dan penyempurnaan materi SKPT Moa yang ditambahkan dalam laporan ini antara lain:

a. Penambahan dan penyempurnaan gambaran umum lokasi pembangunan SKPT Moa sesuai dengan layout yang telah ditentukan,

b. Penambahan data pendaratan ikan pada lokasi SKPT Moa, c. Penambahan penjelasan dan keterangan terkait sarana dan prasarana

pendukung perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang terdapat di Kabupaten Maluku Barat Daya, dan

d. Penjelasan terkait rencana struktur organisasi serta kelembagaan pengelola SKPT Moa

Dokumentasi

Page 16: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

12. Rapat Koordinasi Persiapan Pelatihan Penguatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan SKPT Moa

Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2019 di Kota Ambon, Provinsi Maluku bersama Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon (BP3 Ambon) dan LPSPL Sorong Satker Ambon Tujuan koordinasi persiapan pelatihan penangkapan ikan dan pelatihan penanganan/pengolahan ikan Sasaran Terkoordinasinya persiapan pelatihan penangkapan ikan dan pelatihan penanganan/pengolahan ikan Hasil Kegiatan

Dalam pertemuan tersebut dibahas secara mendetai mengenai materi yang akan disampaikan, tujuan pelatihan, kompetensi yang diharapkan, waktu pelaksanaan pelatihan, bahan praktek, sarana praktek pelatihan, jumlah ulangan dan teknis pelaksanaan pelatihan.

Berdasarkan kurikulum dan silabus yang telah disusun oleh Pusat Pelatihan dan Penyuluhan BRSDM KKP, waktu yang ideal untuk pelaksanaan pelatihan penangkapan ikan dan pelatihan penanganan/pengolahan ikan adalah 40 jam pelajaran.

Pelatihan Penanganan dan Pengolahan Ikan a. Tujuan umum pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

SDM Kelautan dan Perikanan dalam penanganan ikan tuna menjadi loin dengan kualitas terbaik atau Grade A.

b. Pelatihan direncanakan dilaksanakan selama 4 (empat) hari dari tanggal 12 – 15 November 2019, dengan materi teori dan praktek di BPPP Ambon dan field trip ke Perusahaan Pengolahan Ikan skala sedang (PT. Maluku Prima Makmur/PT. Harta Samudera/PT. Perintis) dan skala kecil (Ibu Vien)

c. Target peserta pelatihan berjumlah 10 orang nelayan/pengepul ikan dari Kabupaten Maluku Barat Daya. Identifikasi awal nelayan/pengepul ikan telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Barat Daya dan Field Manager SKPT Moa.

d. Secara garis besar kompetensi yang diharapkan dari pelatihan ini antara lain : 1. Sanitasi dan higienis : peserta mampu memahami penerapan sanitasi dan higien

dalam unit pengolahan ikan 2. Penanganan bahan baku : diharapkan peserta mampu memahami prosedur

penerimaan bahan baku, pencucian, pemptongan kepala, loining, treaming (pengeluaran daging hitam), sortasi, pengemasan, pembekuan dan penyimpanan beku

3. Pembuatan ikan asap cair : peserta mampu mengetahui proses pembuatan asap cair dan pembuatan ikan asap.

4. Field trip/kunjungan lapangan ke perusahaan tuna loin dan UKM pengolahan ikan asap di Desa Hutumuri : diharapkan peserta mempu membandingkan penerapan standar pengolahan di perusahaan perikanan level menengah dengan usaha kecil perikanan.

e. Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan dalam praktek penanganan ikan antara lain : ikan tuna whole, air, ice flake, plastik inner, pisau trimming, pisau skinning, pengasah pisau, sarung tangan steril, hair nett, dll.

Pelatihan Penangkapan Ikan

Page 17: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

a. Fokus utama pelatihan penangkapan ikan adalah pelatihan penangkapan pancing tonda dan penanganan ikan tuna diatas kapal. Pemilihan jenis alat tangkap yang akan dilatihkan adalah pancing tonda karena sasaran utama penangkapan adalah ikan tuna, tongkol dan cakalang.

b. Pelatihan direncanakan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 13 – 15 November 2019, dengan materi teori dan praktek di Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya.

c. Target peserta pelatihan berjumlah 30 orang nelayan dari Kabupaten Maluku Barat Daya. Identifikasi awal nelayan ikan telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Barat Daya dan Field Manager SKPT Moa.

d. Materi yang akan disampaikan pelatihan ini antara lain : penerapan keselamatan kerja, identifikasi bahan dan alat pembuatan pancing tonda, membuat umpan artifisial, merakit pancing tonda, mengoperasikan pancing tonda, melakukan penanganan ikan tuna di kapal, membuat media pendingin alternatif sederhana (Ice gel), pengoperasian alat navigasi kapal perikanan, menajemen usaha penangkapan ikan.

Tindak lanjut a. Tim BPPP Ambon akan segera melakukan penyesuaian kurikulum dan silabus terkait

keterbatasan anggaran dan waktu pelaksanaan pelatihan dan segera mengirim perubahannya kepada Direktorat Perencanaan Ruang Laut.

b. Direktorat Perencanaan Ruang Laut segera melakukan finalisasi pembahasan terkait penyesuaian anggaran dan waktu pelatihan.

c. Direktorat Perencanaan Ruang Laut segera membuat surat permohonan fasilitasi pelatihan kepada BPPP Ambon terkait permintaan field trip ke perusahaan pengolahan ikan.

Dokumentasi

Page 18: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

13. Koordinasi dan Konsultasi Tematik Dokumen RZ KSN Tahun 2019 Waktu Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28-29 Oktober 2019, dihadiri oleh narasumber dari Direktorat Kenavigasian, Kemenhub, Sekertaris Dewan Nasional KEK, Pusat Riset Kelautan BRSDMKP, dan beberapa pakar dari Institut Pertanian Bogor diantaranya Prof. Dietriech G Bengen, DEA dan Dr.rer.nat. Hawis H. Madduppa, S.Pi, M.Si. Pada kesempatan pertama, koordinasi ini dihadiri oleh perwakilan dari K/L diantaranya Kemenkoekon, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kementerian ATR, KLHK, Kemenhub, Kemen PUPR, Kemhan, Puahidrosal, WWF, ASKALSI, Bappeda Kab. Pesawaran, DKP Prov Lampung, LPSPL Serang, BKKPN Kupang, dan BPSPL Denpasar. Tujuan Menjaring masukan dan saran dari K/L dan Tenaga Pakar terhadap penyempurnaan dokumen RZ KSN tahun 2019. Sasaran Terjaringnya masukan dan saran dari K/L dan Tenaga Pakar terhadap penyempurnaan dokumen RZ KSN tahun 2019. Hasil Kegiatan

Dibutuhkan koordinasi yang lebih tepat antar berbagai pihak untuk memastikan bahwa KSN yang akan dibuat benar-benar sudah mengakomodir kebutuhan daerah dan nasional

Perlu diadakannya sosialisasi hingga tingkat bawah (masyarakat) apabila KSN ini telah ditetapkan sehingga masyarakat akan ikut menjaga dan merasakan dampak positif dari kawasan ini

Belum tergambar secara lengkap muatan peta alokasi ruang dengan zona-zona yang ditetapkan dalam rencana pola ruang RZ KSN

Draft lengkap RZ KSN mohon agar dapat diinfokan juga agar bisa disinkronkan dengan draft RTR KSN

Delineasi RZ KSN Manado Bitung dan RZ KSN Biak sudah sesuai dengan KSN darat dimana untuk Manado-Bitung meliputi Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kab. Minahasa, Kota Manado, dan Tomohon. Sedangkan untuk Biak meliputi Kabupaten Nabire, Waropen, Yapen Biak Numfor, dan Supriori

Untuk delineasi RTR KSN Raja Ampat baru akan dilaksanakan penyepakatan delineasi dengan pemerintah daerah setempat pada bulan november 2019 untuk kedepan perlu adanya komunikasi dan sinkronisasi antara RTR dan RZ KSN

Untuk tahap penyusunana RZ KSN mohon diinfokan sudah sampai ditahap mana agar sinkron dengan RTR KSN

5 KSN yang dibahas ini prosun 2019, termasuk target KKI periode I, 2016-2019. Kalaupun tidakbisa sampai ditandatangani presiden menjadi Perpres namun upaya pemrakarsanya harus tetap maksimal mengupayakan penyusunan dokumen dan draft perpres hingga dilakukan PAK

Kemenkomaritim khususnya deputi SDAJ sangat mendorong agar proses ini bisa segera dilakukan, ada beberapa kegiatan yang akan kita dukung untuk mempercepat beberapa kegiatan

KSN Sarbagita : rencana investasi atau pembangunan marina dan pariwisata pesisir dipantai mertasari atau desa sanur kawah

Objek strategis di KSN Manado Bitung : KEK Likupang (pariwisata), KSN Raja Ampat : pariwisata bahari (diving, snorkling dll). Potensi dan daya tarik utama bagi wisata cruise. Perlu ditentukan alur dan lokasi zona labuh atau anchorage bagi kapal cruise

Kejelasan delineasi ruang dan kewenangan antara darat dan laut, arahan ruang khusus atau TNI AL atau lainnya (tambang offshore) yang berizinkan dengan ruang laut

Page 19: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

Pengelolaan ruang laut apakah merujuk pada ruang darat atau wilayah administrasi antara ruang darat dan laut

Harus ada harmonisasi indikasi program ruang darat dan laut

Rencana zonasi kawasan strategis nasional, khusus wilayah perairan harus mengacu pada zonasi kawasan konservasi (KLHK). Kawasan wilayah perairan sebagai wilayah penyangga KK yang merupakan satu kesatuan wilayah strategis sesuai dengan peruntukkannya

Mengingat pentingnya kepastian alokasi ruang untuk kepentingan strategis nasional sebagaimana yang dipaparkan oleh para narsum (diantaranya kepentingan pelayaran, ekonomi dan ekologis, dll) perlu segera adanya penetapan batas wilayah perencanaan RZ KSN termasuk untuk menjadi acuan bagi perijinan izin lokasi dan pengelolaan perairan

Hirarki pelabuhan tercantum dalam KP 432 Tahun 2017 tentang RIPN. Matriks RZ Kawasan Selat Sunda: pelabuhan utama di cilegon dan pelabuhan banten sesuai KP 432. Pelabuhan pengumpul atau Pelabuhan Tanggamus di Kota Agung. Pelabuhan teluk betung dan sebalang (pelabuhan regional)

Gambar peta pola ruang laut RZ KSN Selat sunda, dlkp dan dlkr (merah), dlkp dlkr pelabuhan banten mencakup pelabuhan dan terminal untuk kepentingan sendiri

Matriks RZ KSN Raja Ampat: Pelabuhan Arar pada KepmenHub No 432 yakni sebagai terminal bagian dari pelabuhan Sorong (PU). Agar masing² RZ mengupsate DLKR-DLKP Pelabuhan sesuai Kepmenhub no 432/2017

Pengembangan RZ KSN perlu memperhatikan integrasi pengembangan wilayah darat, seperti komoditas unggulan, potensi wisata, kesiapan infrastruktur (jalan, sumberdaya air, perumahan, persambahan, limbah, dll), kesesuain dengan kebijakan atau peraturan pusat hingga daerah

Akan lebih baik diadakan rapat lanjutan untuk mengundang KL terkait untuk mengupdate data, progres hingga indikasi program setiap KL pada RZ KSN terkait. Termasuk kajian atau penelitian yang sudah/telah dilaksanakan K/L sebagai data pendukung dokumen RZ KSN

Bahwa kabupaten pesawaran berada di teluk lampung provinsi lampung, potensi unggulan kabupaten pesawaran adalah sektor pariwisata khusunya wisata bahari. Terkait hal tersebut sebagian wilayah wisata bahari kabupaten pesawaran terkena alur daerah latihan militer KSN perbatasan dan pertahanan dan keamanan Teluk Reti. Permohonan kami adalah agar pemerintah pusat dapat mempertimbangkan untuk mendelineasi ulang alur daerah latihan militer karena antara alur daerah latihan militer dengan KSN pertahanan dan kemanan AL didalam peta koordinatnya tidak singkron atau tidak pas

Ruang budidaya KJA dapat lebih diatur dengan baik sehingga rencana pemanfaatan ruang darat dapat lebih optimal

TSS: langkah – langkah apa yang sudah atau akan dilakukan, kemenhub terkait implementasi TSS di Selat Sunda. Khususnya nelayan yang biasa melintas di TSS, kongkritnya seperti apa, kapan pasna revisi perda RZWP3K

Untuk sempadan pantai untuk wilayah yang sudah terbentuk/ existing yang tidak memungkinkan untuk diterbitkan, jadi memungkinkan untuk reklamasi dalam rangka rehabilitasi atau pemulihan kawasan/RTH

Pada hari kedua pelaksanaan Konsultasi Tematik, Tim Penyusun telah melakukan analisis Matriks Tujuan, Kebijakan, Starategi beserta draft Pola Ruang sebagai muatan dalam batang tubuh RPerpres RZ KSN

Hasil konsultasi teknis tersebut menjadi bahan penyempurnaan dokumen RZ KSN Tahun 2019 (dokumen final)

Page 20: Bulan Oktober - SURAJILaporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pleno Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan

Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Oktober

Dokumentasi