60
Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ISSN: 1979-6277 Informasi yang Mencerahkan Edisi XXXVIII - 2018 Deputi Sinka BKN: Seleksi CPNS 2018, SKD dan SKB Gunakan CAT BKN dan Tidak Ada Lagi Portal Registrasi Mandiri Netralitas PNS Mencegah Birokrasi Pemerintah Menjadi Alat Politik Konsistensi Pelaksanaan UU ASN dari Segi Turunan Regulasi Gandeng Polres Sumedang, BKN Ringkus Komplotan Penipu Penerimaan CPNS @BKNgoidofficial @BKNgoid www.bkn.go.id

Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Buletin

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARAISSN: 1979-6277 Informasi yang Mencerahkan Edisi XXXVIII - 2018

Deputi Sinka BKN: Seleksi CPNS 2018, SKD dan SKB Gunakan CAT BKN dan Tidak Ada Lagi Portal Registrasi Mandiri

Netralitas PNS Mencegah Birokrasi Pemerintah Menjadi Alat Politik

Konsistensi Pelaksanaan UU ASNdari Segi Turunan Regulasi

Gandeng Polres Sumedang,BKN Ringkus Komplotan

Penipu Penerimaan CPNS

@BKNgoido�[email protected]

Page 2: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Pengantar Redaksi | Badan Kepegawaian Negara2

Pembaca yang Budiman, Puji syukur kami panjatkan ke

hadirat Tuhan YME, Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua masih dapat berbagi, terus bekerja, dan berupaya sehingga dapat mengerahkan potensi kita dalam dunia kepegawaian Aparatur Sipil Negara. Walaupun kita ketahui bersama bahwa perkembangan informasi dewasa ini begitu pesatnya, termasuk informasi kepegawaian. Memang tidak dipungkiri dampak positif kecanggihan teknologi informasi, revolusi industri 4.0 misalnya dalam dunia kepegawaian banyak kita rasakan yang mendukung peningkatan pelayanan kepegawaian. Namun sejak era kecanggihan teknologi saat ini, maka hal yang menjadi daya tarik bagi masayarakat kita bukan lagi buku atau majalah, namun smartphone dan televisi.

Namun demikian kami tetap berupaya mempertahankan budaya literasi membaca dan menulis di lingkungan PNS. Setidaknya literasi kepegawaian ini bertujuan membiasakan dan

memfasilitasi para PNS untuk mau membaca dan menulis. Dengan menumbuhkan budaya membaca dan merangsang budaya menulis, guna mengungkap ide - ide PNS dalam mengelola manajemen ASN mendatang. Kami berharap semua stakeholder atau pemangku kebijakan dari semua elemen kepegawaian dapat mengambil manfaat dari buletin ini.

Pembaca yang Bijaksana,Pada edisi Buletin BKN kali ini

beberapa informasi kepegawaian terkini kami suguhkan untuk menemani waktu luang bersama secangkir kopi hangat. Di antaranya pada Rubrik Berita Utama menyajikan beberapa informasi seperti Netralitas PNS Mencegah Birokrasi Pemerintah Menjadi Alat Politik, Seleksi CPNS 2018: SKD dan SKB Gunakan CAT-BKN, dan Konsistensi Pelaksanaan Undang-Undang ASN dari segi Turunan Regulasi.

Pada Rubrik Informasi Aktual, informasi yang dimuat di antaranya: Sharing Session

Humas BKN dan Mahasiswa Unibraw: Strategi Hadapi Seleksi CPNS, Bersihkan Birokrasi dari Korupsi, BKN bersama KPK Berantas ASN Tipikor, Kemenkumham Kukuhkan DES, Pengikis Pandangan miring Kinerja PNS, dan juga disajikan Lima Area Prioritas Work Plan ACCSM Tahun 2016-2020.

Selanjutnya Rubrik Opini senantiasa menampilkan ide-ide cerdas yang dapat menjadi khasanah pengelolaan SDM PNS. Beberapa opini menarik di antaranya: Pemanfaatan Data-Driven Public Relation dalam Mewujudkan Peran Humas yang Aktif dan Responsif, Fasilitasi Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian, dan Proyeksi Program Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian.

Pembaca yang Cendekia,Semoga apa yang kami sajikan

dapat memberikan inspirasi dalam mengemban tugas sehari-hari sebagai ASN. Mari terus berkarya untuk manajemen kepegawaian Indonesia yang lebih baik.

Pengantar Redaksi

Page 3: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Daftar Isi 3

www.BKN.go.id

Tim Redaksi

@BKNgoid@BKNgoid

Penasehat // Kepala BKN // Sekretaris Utama BKN // Penanggung Jawab // Mohammad Ridwan // Pemimpin Redaksi // Sigit Pramuhardjo // Redaktur // Yudhantoro Bayu W. // Muh. Jisron // Sri Endang Anjayani // Lugi Juwono // Sisti Harini // Diah Eka Palupi // Editor // Agus Waloyo // Subali // Dyah Wulan Retno Kinasih // Abdi Sri Kuncoro // Desi Handayani Sagala // Berry Barusman // Desainer Grafis // Firman Safrizal // Didik Wuriono // Fotografer // Kiswanto // Mia Kurniati // Sekretariat // Ronal Fatah // Iskandar // Nimih // Suhartono // Dini Rosalina // Ester N Siagian // Anastasia Novi D H // RR. Fitri Wikandari.

Redaksi menerima tulisan/artikel/opini untuk dimuat dalam Buletin Kepegawaian BKN

(font calibri 11 minimal 400 kata & maksimal 900 kata) disampaikan ke Biro Humas BKN

Alamat Redaksi: Biro Humas, LT.1 Jl. Mayjend Sutoyo No. 12

Cililitan Jakarta Timur 13640 Telp. & Fax: (021) 8088 2815

Email: [email protected]

Berita Utama“Netralitas PNS Mencegah Birokrasi Pemerintah Menjadi Alat Politik”Wawancara dengan Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian, Haryomo Dwi Putranto ................................... 4Deputi Sinka BKN: Seleksi CPNS 2018, SKD dan SKB Gunakan CAT BKNdan Tidak Ada Lagi Portal Registrasi Mandiri ....................................................................................................... 6Konsistensi Pelaksanaan UU ASN dari Segi Turunan Regulasi ........................................................ 10Informasi AktualTekan Hoax dan Pemberitaan Negatif, BKN Benchmark ke Kantor Pemberitaan ..................................... 12Sharing Session Humas BKN-Mahasiswa Unibraw Bahas Strategi Hadapi Seleksi CPNS ....................... 13Gandeng Polres Sumedang, BKN Ringkus Komplotan Penipu Penerimaan CPNS .................................. 14Penyelesaian Aduan Publik, Satu Wujud Nyata Pelaksanaan Reformasi Birokrasi .................................... 15Bersihkan Birokrasi dari Korupsi, BKN Bersama KPK Berantas ASN Tipikor ............................................. 16Menjangkau Untuk Melayani, BKN Sasar Kesetaraan Kompetensi ASN di Papua dan Papua Barat ........... 18Kemenkumham Kukuhkan DES, Produk BKN Pengikis Pandangan Miring Kinerja PNS ............................ 22Kilas Balik #CPNS2017, Antusiasme Pelamar, Top Aduan, dan Jurus Menghadapinya ............................. 24BKN Matangkan Perangkat Deteksi Dini Masalah Kepegawaian ............................................................... 27BKN Jadi Salah Satu Lembaga Pengelola Laporan Terbaik ....................................................................... 28Perluas Jangkauan Layanan Kepegawaian, BKN Bangun UPT Mamuju .................................................... 29Berdirinya UPT BKN Palangka Raya, Urusan Kepegawaian Kalteng Bisa Lebih Maksimal ......................... 30Kepala BKN Lantik 47 Pejabat Struktural dan 16 Pejabat Fungsional ........................................................ 35Serahkan Hasil Nilai Penilaian Potensi dan Kompetensi, BKN Harapkan Memicu Perubahan Instansi ........ 39Lima Area Prioritas Work Plan ACCSM Tahun 2016-2020 ......................................................................... 40Peran Humas Pemerintah di Jaman Now .................................................................................................. 42Media Monitoring, What Next? ................................................................................................................... 44OpiniPemanfaatan Data-Driven Public Relationsuntuk Mewujudkan Peran Humas yang Proaktif dan Responsif - Mohammad Ridwan ............................... 48Fasilitasi Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian - Reski Fatima Lolok & Oppie Chairani Lubis ........ 50Proyeksi Program Pengawasan Dan Pengendalian Kepegawaian - Muhlis Irfan .......................................... 51Pilkada: Berharap Menghasilkan Pemimpin Berkarakter Spiritual - Satia Supardy ...................................... 53Hari ini 70 Tahun yang Lalu: Kilas Balik Jejak BKN Melayani Negeri - Makmur Ibrahim ................................ 55Serba-SerbiMembidik Foto yang Berbicara .................................................................................................................. 57KonsultasiRegulasi Pindah Bekerja ............................................................................................................................ 58

Page 4: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

4 Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

“Netralitas PNS Mencegah Birokrasi Pemerintah Menjadi Alat Politik”

Wawancara dengan Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian, Haryomo Dwi Putranto

Saat ini bangsa Indonesia tengah memasuki tahun politik, di mana pemilihan kepala daerah (pilkada) dilaksanakan di 171 daerah, meliputi 17 pemilihan gubernur (daerah tingkat I), 115 pemilihan bupati (daerah tingkat II), dan 39 pemilihan walikota (daerah tingkat II). Ada pun pemilihan legislatif dan presiden insya Allah dilaksanakan pada 2019 mendatang.

Salah satu tema yang mengemuka menjelang pemilu atau pun pilkada adalah netralitas PNS pada ajang perhelatan kontestasi politik ini. Guna membedah netralitas PNS dari berbagai perspektif secara komprehensif dan bernas, Redaksi Buletin BKN menugaskan Sri Murtiningsih, Abdur Rahman S, dan Mia Kurniati (fotografer) guna mewawancarai Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian, Haryomo Dwi Putranto. Berikut ini hasil wawancara tersebut:

Dalam pandangan Bapak, apa hakikat dan tujuan netralitas PNS ?

Merujuk pada amanah UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya pasal 2 huruf f, salah satu asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN adalah netralitas. Asas netralitas ini berarti bahwa setiap ASN termasuk PNS tidak berpihak dari segala pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. Sikap netralitas sangat penting untuk menjaga profesionalisme jabatan. Sehingga diharapkan dengan menjaga netralitasnya, seorang PNS lebih mengedepankan

kepentingan umum di atas kepentingan pribadi ataupun kelompok.

Selain itu, netralitas PNS memiliki sejumlah tujuan. Pertama.mencegah PNS dan birokrasi pemerintah menjadi sasaran tarik menarik partai politik. Kedua, netralitas PNS mencegah birokrasi pemerintah menjadi alat politik. Ketiga, agar PNS dan birokrasi pemerintah dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata sesuai fungsinya sebagai pelayan publik

Menurut Bapak, apa saja implikasi yang terjadi terhadap masyarakat, jika terjadi pelanggaran terhadap netralitas PNS?

PNS adalah “motor penggerak” roda pemerintahan karena fungsi ASN termasuk PNS sesuai UU no 5 tahun 2014 adalah sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik, sehingga apabila asas netralitas PNS dilanggar, dikhawatirkan kualitas pelayanan publik yang diberikan yang tidak lagi profesional, adil, dan merata. Begitu juga dengan pelaksanaan kebijakan publik tidak lagi berdasarkan kepentingan umum tetapi adanya kepentingan pribadi atau golongan.

Sehubungan dengan peran strategis dan eksistensi PNS yang krusial ini, Badan Kepegawaian Negara bersama instansi-instansi terkait berupaya agar pelanggaran terhadap netralitas PNS dapat dicegah dan diminimalisir.

Bagaimana dengan peran Pejabat Pembina Kepegawaian

(PPK) dalam menegakkan netralitas PNS?

PPK berperan penting dalam memastikan netralitas PNS dapat diejawantahkan dengan baik. Pertama, PPK wajib mengupayakan terus menurus terciptanya iklim yang kondusif dan memberikan kesempatan kepada PNS untuk melaksanakan hak pilihnya secara bebas dengan tetap menjaga netralitas. Kedua, PPK melakukan pengawasan kepada bawahannya sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye agar tetap menaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan kedinasan yang berlaku.

Peran ketiga PPK adalah mengambil tindakan dengan melaporkan dan mengkoordinasikan kepada Badan Pengawas Pemilu Povinsi dan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota secara berjenjang sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Peran keempat PPK adalah membentuk Majelis Kode Etik dan Tim Pemeriksa dalam hal pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik bagi PNS selain Sekertaris Daerah. Ada pun peran kelima PPK adalah melaksanakan rekomendasi hasil pengawasan KASN terkait dengan sanksi pelanggaran tersebut.

Menurut Bapak, apa sajakah tantangan dan hambatan dalam mengimplementasikan netralitas PNS?

Kita perlu mengidentifikasi dengan cermat berbagai tantangan dan hambatan untuk mengimplementasikan asas

Page 5: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

5Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

netralitas. Hal ini agar PNS dapat mengantisipasi tantangan dan hambatan yang amat mungkin terjadi. Tantangan dan hambatan yang pertama adalah adanya kampanye terselubung. Kedua, Kedudukan strategis PNS menjadi incaran kekuatan parpol untuk memperoleh/mempertahankan kekuasaan.

Tantangan ketiga adalah penentuan sikap netral bukanlah pekerjaan yang sederhana karena banyaknya gesekan kepentingan. Tantangan keempat adalah adanya intimidasi secara tidak langsung yang dihadapi oleh PNS terutama di daerah apabila calon incumbent mencalonkan kembali untuk ke dua kalinya, di mana sikap netral dianggap tidak mendukung, yang nantinya akan berpengaruh pada karir dan jabatan yang diduduki oleh PNS bersangkutan.

Bagaimana solusi menghadapi tantangan dan hambatan dalam mengejawantahkan netralitas PNS?

Hendaknya kita memahami bahwa menghadapi masalah ini kita membutuhkan sinergi dari berbagai pihak yang berkepentingan. Solusi Pertama, kita perlu memperkuat posisi kelembagaan dan peran Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sebagai lembaga pengawas penerapan sistem merit dan penegakan netralitas ASN termasuk PNS dalam manajemen kepegawaian. Kedua, kita membutuhkan penegakan hukum terhadap pelanggaran netralitas oleh PNS ditindak dengan penerapan sanksi (hukum dan aministratif) secara tegas.

Ada pun solusi ketiga adalah di samping memberikan sanksi kepada PNS, kita perlu juga mempertimbangkan larangan dan

sanksi terhadap bakal calon dalam pemilihan pilkada, legislatif, maupun pemilu yang melakukan upaya menarik dan memanfaatkan PNS kedalam proses dukung mendukung dalam penyelenggaraan pilkada, legislatif, dan pemilu.

Mohon Bapak jabarkan, apa saja bentuk sanksi terhadap pelanggaran netralitas PNS?

Kita hendaknya memahami bahwa sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran netralitas PNS beragam tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan.Pelanggaran netralitas PNS dibagi menjadi dua jenis: Pelanggaran Kode Etik dan Pelanggaran Disiplin Netralitas.

Bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin netralitas, akan dikenakan sanksi. Sanksi yang berhubungan dengan netralitas adalah sanksi sedang dan berat sebagaimana diatur lebih lanjut dalam PP No. 53 Tahun 2010.

Apa saran Bapak terhadap PNS khususnya sehubungan dengan netralitas PNS?

Sebagai bagian dari keluarga besar Aparatur Sipil Negara, PNS mau tidak mau, suka atau tidak suka, harus bersikap netral dan terbebas dari segala macam intervensi suatu golongan dan partai politik. Komitmen dan ketaatan pada peraturan peraturan

perundang-undangan adalah aspek yang paling penting. Berbagai produk hukum telah dibuat dan disahkan untuk mengatur netralitas PNS dan sanksi yang dikenakan jika melanggarnya. Jadi sudah menjadi kewajiban PNS untuk tahu dan paham mengenai kedudukan, fungsi, dan implikasi dari tanggung jawabnya masing-masing.

Hal ini juga harus didukung oleh pengawasan dari semua pihak baik dari PPK dimasing-masing kementrian/lembaga, Menpan sebagai regulator, KASN sebagai pengawas, dan BKN sebagai pembina. Ketika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran, maka berdasarkan regulasi, sanksi yang tegas harus diberikan bagi PNS yang melanggar. Ttn/Amn

Sikap netral sangat penting untuk menjaga profesionalisme PNS

Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN, Haryomo Dwi Putranto

Page 6: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

6 Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN) Iwan Hermanto

Tangerang-Humas BKN, Penerimaan dan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) Tahun Anggaran 2018 akan menggunakan mekanisme pendaftaran dan pelaksanaan seleksi CPNS akan dilakukan secara terpusat atau terintegrasi.

Kedua poin tersebut menjadi topik utama yang dijabarkan oleh Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka BKN) Iwan Hermanto kepada seluruh jajaran pengelola kepegawaian instansi pusat dan daerah saat menjadi Keynote Speaker dalam perhelatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas Kepegawaian 2018) yang berlangsung pada tanggal 11 Juli 2018 di Gedung Indonesia

Convention Exhibition (ICE BSD) Tangerang.

Iwan menyampaikan bahwa berbeda dengan proses seleksi sebelumnya, mulai tahun ini seluruh pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB) hanya akan dilakukan melalui seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT BKN) yang akan diselenggarakan BKN selaku Pelaksana Panitia Seleksi Nasional (Panselnas). Menurutnya bahwa dengan perubahan mekanisme itu seluruh proses seleksi CPNS dipastikan sesuai ekspektasi publik.

Selain perubahan dari proses seleksi, menurut Iwan bahwa pendaftaran CPNS akan dilakukan terintegrasi melalui portal nasional via http://sscn.bkn.go.id dan tidak ada pendaftaran melalui portal mandiri oleh instansi. “Dengan perubahan mekanisme ini, alur pendaftaran CPNS akan lebih singkat sehingga memudahkan pelamar dalam pendaftaran satu pintu,” jelas Iwan.

Rakornas Kepegawaian Tahun 2018 mengusung tema “Human Capital Management Dalam Era 4.0 Menuju World Class ASN” secara khusus mengupas kesiapan SDM ASN dalam pelayanan publik di era revolusi industri 4.0 yang digaungkan

Deputi Sinka BKN: Seleksi CPNS 2018, SKD dan SKB Gunakan CAT BKN dan Tidak Ada Lagi Portal Registrasi Mandiri

Mekanisme Seleksi CPNS Terintegrasi

Page 7: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

7Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN) Iwan Hermanto

Pemerintah melalui peran BKN selaku pembina manajemen ASN. Selaku pelayan publik, ASN harus mampu beradaptasi dan mengubah paradigma. Secara bersama ASN akan menerapkan layanan berbasis digital.

Rakornaspeg 2018 juga menghadirkan Senior Adviser Kementerian Keuangan Singapura dan Senior Fellow Civil Service College, Lim Soo Hon, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf dan praktisi Human Capital lainya, seperti Country Talent & Learning Head Citibank dan PT. Telkom Indonesia.

Mekanisme Seleksi CPNS Terintegrasi

Page 8: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

8 Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

Infografis Seleksi CPNS Terintegrasi

Page 9: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

9Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

Mekanisme Pendaftaran Peserta

Page 10: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

10 Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

Konsistensi Pelaksanaan UU ASNdari Segi Turunan Regulasi

Empat tahun sejak ditetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (UU ASN), sampai saat ini pemerintah telah menetapkan 2 (dua) Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan atas UU ASN tersebut. PP yang pertama adalah PP No. 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara. PP yang kedua adalah PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Mengapa memerlukan waktu begitu lama? Simak wawancara salah satu kontributor Hubungan Masyarakat Badan Kepegawaian Negara dengan Direktur Peraturan Perundang-Undangan Badan Kepegawaian Negara, Julia Lely Kurniatri. Humas BKN: Mengapa pemerintah baru menetapkan 2 (dua) PP yang menjadi turunan UU ASN?

Julia Lely Kurniatri: PP No. 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai ASN dan PP No. 11 Tahun 2017 telah ditetapkan. Masih ada beberapa PP prioritas yang belum ditetapkan antara lain yaitu RPP tentang Manajemen PPPK, RPP tentang Penilaian Kinerja PNS, RPP tentang Gaji dan Tunjangan, RPP tentang Disiplin PNS, RPP tentang Korps Pegawai ASN.

RPP dimaksud mempunyai ruang lingkup yang luas dan bersifat strategis dalam pembinaan kepegawaian secara nasional sehingga mempunyai implikasi yang luas. Perlu pertimbangan menyeluruh dan matang.

Seperti apa contohnya?

Contoh RPP disiplin yang juga terkait erat dengan RPP tentang Gaji dan Tunjangan. Substansi suatu RPP memang punya irisan dengan RPP yang lain sehingga penyelesaian RPP bergantung pada penyelesaian RPP yang lain.

Hal-hal tersebut, menjadi faktor yang menyebabkan penyelesaian RPP membutuh waktu yang tidak sebentar. Ruang lingkup yang luas juga berarti pembahasan melibatkan banyak instansi yang memiliki kewenangan terkait dengan substansi yang akan diatur. Pembahasan naskah peraturan yang mendalam memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tetapi pemerintah sadar bahwa PP prioritas ini harus segera ditetapkan.

Apa strategi dan peran BKN menindaklanjuti hal tersebut?

Penyusunan PP turunan ASN diinisiasi oleh Kementerian PAN dan RB. BKN turut membantu dalam hal menyiapkan draft rancangan RPP yang akan dibahas dan melakukan kajian terkait substansi RPP yang perlu penajaman.

BKN juga mengantisipasi delegasi yang dimuat dalam PP yang ditetapkan dengan jauh-jauh hari terlebih dahulu menyiapkan rancangan Peraturan BKN

Sampai saat ini proses untuk PP

turunan UU ASN sudah sejauh apa?

Saat ini pemerintah masih menggodok mengenai RPP Gaji dan Tunjangan dan RPP Jaminan Pensiun. Ini memerlukan tahapan yang cukup lama karena kedua RPP tersebut saling terkait. Khusus untuk RPP Gaji dan Tunjangan, Pemerintah telah membahas secara intensif substansi RPP dimaksud dan telah dilakukan harmonisasi yang melibatkan instansi yang terkait antara lain Kementerian PAN dan RB, BKN, Kemenkumham, Setneg, dll.

Julia Lely KurniatriDirektur Peraturan Perundang-Undangan BKN

Page 11: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

11Badan Kepegawaian Negara

Berita Utama

Sebenarnya apa yang dibidik oleh pemerintah?

Yang dibidik pemerintah adalah semangat merit sistem tertuang dalam UU ASN. PP yang dibentuk harus berhasil mengawal semangat manajemen ASN sesuai dengan UU ASN yang bertumpu pada kompetensi, kualifikasi, kinerja dan non diskriminiasi.

Jadi, mari kita tunggu manuver regulasi kepegawaiann yang akan diluncurkan pemerintah. wik

Peraturan BKN No. 5 Th 2016tentang Pedoman Kriteria Penetapan

Kecelakaan Kerja, Cacat, dan Penyakit Akibat Kerja Serta Kriteria Penetapan Tewas Bagi

Pegawai Aparatur Sipil Negara

Peraturan BKN No. 24 Th 2017

tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS

Peraturan BKN No. 2 Th 2018tentang Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun Pegawai Negeri Sipil Dan Pensiun Janda/Duda Pegawai Negeri Sipil

Peraturan BKN No. 7 Th 2017tentang Tata cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah sebagimana diubah dengan Per BKN

Nomor 21 Tahun 2017

Peraturan BKN amanat PP Manajemen PNS yang telah ditetapkan

7PP

amanat UU ASN

tentang Manajemen PPPK

tentang Penilaian Kinerja

PNS

tentang Gaji

dan Tunjangan

tentang Disiplin PNS

tentang Korps Pegawai

ASN

Belum Ditetapkan

PP No. 70 Th 2015tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai ASN

PP No. 11 Th 2017tentang Manajemen PNS

Telah Ditetapkan

Page 12: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara12

Praktisi Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Kepegawaian Negara

(BKN) Pusat dan Kantor Regional seluruh Indonesia melalui Program Pembinaan Kehumasan menggelar benchmark ke dua Kantor Pemberitaan media bergengsi di Kota Malang: RRI dan TIMES Indonesia, Rabu (25/4/2018).

Melalui kegiatan tersebut BKN yang memiliki komitmen berperan serta menekan merajalelanya hoax dan pemberitaan berkonten negatif bermaksud menguatkan koneksitas dengan kantor pemberitaan dalam publikasi pemberitaan positif secara masif kepada masyarakat.

Dalam menghadapi konten hoax, Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan kepada jajaran Pimpinan RRI Malang menyampaikan bahwa BKN dalam beberapa kesempatan dihadapkan dengan pemberitaan palsu soal penerimaan CPNS yang merugikan masyarakat. “Di sinilah peran BKN dituntut cepat menanggulangi berita palsu tersebut, sekaligus mengedukasi publik untuk lebih hati-hati memilah pemberitaan di media massa yang akan dikonsumsi dan disebarluaskan,” ungkapnya.

Sementara menyoroti pemberitaan berkonten negatif, jajaran pimpinan RRI Malang dan TIMES Indonesia menyatakan siap bersinergi dengan BKN dalam menekan penyebaran pemberitaan negatif, khususnya yang akhir-akhir ini marak terjadi di masyarakat.

“Kami mengajak BKN sebagai bagian dari Pemerintah untuk bersinergi dengan media massa dalam penanggulangan

konten negatif dan menekan penyebaran isu hoax,” jelas Pimpinan Redaksi TIMES Indonesia Yatimul Ainun didampingi Direktur Pengembangan dan Bisnis Times Indonesia Network (TIN) Sri Widji Wahyuning Utami.

Menurut Ainun, BKN memiliki ruang penting dalam mendukung penetrasi pemberitaan positif, khususnya mengenai reformasi birokrasi di Indonesia. “Pemberitaan positif yang terus menerus disampaikan oleh BKN akan membantu masyarakat untuk teredukasi dengan hal-hal baik yang sudah dilakukan dan diupayakan Pemerintah, yang mungkin belum sampai ke masyarakat,” imbuhnya.

Tekan Hoax dan Pemberitaan Negatif, BKN Benchmark ke Kantor Pemberitaan

Page 13: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 13

Strategi menghadapi pertarungan saat penerimaan Calon Pegawai

Negeri Sipil (CPNS) menjadi topik yang banyak dibahas saat Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggelar simulasi menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dan Sharing Session di Kampus universitas Brawijaya, Malang, Selasa – Rabu, (24/4/2018 – 25/4/2018).

Salah satu peserta, Silviana Lestiowati, mengatakan jika tahun lalu hampir berhasil menjadi CPNS di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), namun kalah di tahap akhir karena faktor jumlah formasi. “Saya ranking 3, sedangkan hanya 2 yang diambil,” ujar alumni Universitas Brawijaya tersebut.

Ridwan (kiri) dan Silviana (kanan). (foto: dik)

Merespons hal itu, Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengatakan, banyak calon pelamar CPNS tidak menerapkan

strategi wait and see. “Cek jumlah pelamar pada setiap formasi. Karena kalau saingannya banyak, kan kemungkinan diterimanya juga kecil,” ujar Ridwan.

Selain itu, Ridwan mengingatkan untuk selalu berlatih soal-soal ujian CPNS, yang salah satunya bisa didapatkan di cat.bkn.go.id. “Berlatih soal sesering mungkin.

Jangan terburu-buru mendaftar saat pendaftaran dibuka. Mudah-mudahan yang kompeten berhasil menjadi CPNS,” pungkas Ridwan.

Animo mahasiswa Universitas Brawijaya untuk berdiskusi dan mencoba aplikasi CAT BKN cukup tinggi. Tercatat, sebanyak 61 peserta mencoba aplikasi CAT BKN dan puluhan lainnya ikut berdiskusi. Kepala Bagian Hubungan Media dan Pengaduan Masyarakat BKN, Yudhantoro Bayu mengatakan, kali ini simulasi CAT BKN berbeda dari simulasi yang ada sebelumnya. “Simulasi kita buat 30 menit dan jumlah soal yang kita sajikan 40 buah. Jadi, gambaran hasilnya hampir menyerupai tes yang sebenarnya,” ujar Bayu.

Kepala Subbagian Kearsipan dan Humas Universitas Brawijaya, Kotok Gurito memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Simulasi CAT dan Sharing Session yang diadakan di Universitas Brawijaya. “Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini, lulusan-lulusan dari Universitas Brawijaya banyak yang diterima menjadi CPNS”.

Sharing Session Humas BKN-Mahasiswa Unibraw Bahas Strategi Hadapi Seleksi CPNS

Page 14: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara14

Sumedang-Humas BKN, Setelah melakukan pengintaian selama 2 hari,

BKN bersama jajaran Polres Sumedang dan Polsek Jatinangor berhasil meringkus komplotan penipu seleksi penerimaan CPNS 2018 yang dibungkus dengan kegiatan lokakarya.

Tim BKN yang terdiri dari Humas BKN dan Kantor Regional (Kanreg) BKN III Bandung bergerak setelah mendapat laporan masyarakat. Pasca mengadukan secara resmi dugaan penipuan dan pencemaran nama baik atas nama BKN, Plh. Kakanreg BKN Bandung Usman langsung menerjunkan pejabat dan stafnya untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut bersama tim Reskrim Polres Sumedang dan Polsek Jatinangor.

Pengintaian OTT CPNS Jatinangor (foto: Lug)

Kasat Reskrim Polres Sumedang AKP Dede Iskandar menjelaskan, “Komplotan yang setidaknya terdiri dari 5 orang dapat kami tangkap di 2 lokasi yang berbeda di Jatinangor”. “Dari mereka kami menyita dokumen, laptop, EDC BRI, HP, dan beberapa barang lain.

Kasus ini akan kami kembangkan lebih lanjut untuk memburu otak pelaku”, lanjutnya.

Kapolres Sumedang AKBP Hari Brata yang menyambangi TKP meminta agar tim Polres bertindak cepat agar komplotan ini dapat segera dibekuk dengan harapan tidak ada lagi korban. Hari menambahkan bahwa tercatat lebih dari 60 orang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang menjadi korban. “Setoran awal korban berkisar 5-15 juta dan akan ada setoran lebih banyak setelah korban mendapat SK CPNS yang tentu saja palsu”, pungkasnya.

Kiri-kanan: Karo Humas BKN, Kapolres Sumedang, Kasat Reskrim, staf Reskrim

(foto: Lug)

Polres Sumedang mencatat setidaknya korban penipuan berasal dari Sumut, Jambi, Sumsel, DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Sulbar, Sulteng, dan Papua.

Sementara itu, Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan yang mensupervisi operasi bersama ini meminta agar setelah peristiwa ini tidak ada lagi

masyarakat yang tertipu iming-iming menjadi CPNS lewat jalur di luar proses seleksi resmi.

“Semua informasi tentang penerimaan CPNS hanya disampaikan melalui kanal-kanal informasi yang dimiliki BKN, di antaranya web bkn.go.id, media sosial Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube Channel”, tuturnya di depan para korban penipuan. Ridwan menambahkan, “meskipun belum ditemukan keterlibatan oknum BKN, kami akan terbuka dan bekerja sama dengan pihak kepolisian jika di kemudian hari ada bukti

keterlibatan oknum pejabat dan staf BKN”.

Ridwan menyampaikan terima kasih atas atensi dan kecepatan gerak Polres Sumedang dan Polsek Jatinangor untuk menuntaskan kasus ini, dan berpesan apabila ada korban atas penipuan ini untuk tidak segan menghubungi Polres Sumedang atau kepolisian setempat mengingat kasus ini sudah termasuk skala nasional.

Gandeng Polres Sumedang,BKN Ringkus Komplotan Penipu Penerimaan CPNS

Gandeng Polres Sumedang,BKN Ringkus Komplotan Penipu Penerimaan CPNS

Page 15: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 15

Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) berkomitmen penuh untuk

meningkatkan kinerja pelayanan untuk menyikapi pengaduan masyarakat. Hal itu antara lain dilakukan dengan mendorong peningkatan responsivitas unit-unit kerja di lingkup BKN Pusat dan Kantor Regional terhadap aduan yang disampaikan publik kepada BKN. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan dalam acara Rapat Koordinasi Pengaduan Masyarakat di Lingkungan BKN Tahun Anggaran 2018 di aula Kantor Pusat BKN, Selasa (6/3/2018).

Mohammad Ridwan menyampaikan bahwa penyelesaian pengaduan masyarakat merupakan wujud nyata pelaksanaan reformasi birokrasi. “Pengaduan merupakan bagian dari peran serta masyarakat dalam mewujudkan e-government. BKN sejak awal sudah berkomitmen serius untuk menyelesaikan setiap pengaduan yang masuk,” ujar Ridwan.

Dalam Rakor Pengaduan tersebut juga diserahkan anugerah atau penghargaan kepada unit kerja BKN sebagai Pengelola Pengaduan melalui Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR-BKN) Paling Responsif Tahun 2017.

Penghargaan tersebut dibagi menjadi tiga klaster, yakni klaster dengan jumlah aduan besar, sedang dan kecil. Pada klaster dengan jumlah pengaduan besar, peraih penghargaan adalah Direktorat Perundang-Undangan (terbaik I) dan Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan (terbaik II). Untuk klaster dengan jumlah pengaduan sedang diraih oleh Kanreg I BKN Yogyakarta (terbaik I) dan Kanreg II BKN Surabaya (terbaik II). Sementara peraih penghargaan pada klaster pengaduan dengan jumlah kecil adalah Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi (juara I) dan Kantor Regional XI BKN Manado (juara II).

Penyelesaian Aduan Publik, Satu Wujud Nyata Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Perwakilan unit yang mendapat Penghargaan.

Page 16: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara16

Guna menuntaskan permasalahan kasus-kasus keterlibatan Aparatur

Sipil Negara (ASN) dalam tindak pidana korupsi (tipikor) dan yang telah ditetapkan dalam keputusan hukuman tetap (inkracht), Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Kedeputian Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian bekerja sama dengan Kedeputian Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kerja sama BKN dengan KPK telah dituangkan melalui Surat Deputi Bidang Pencegahan KPK Nomor: B-1213/KSP.00/10-16/03/2018 tanggal 1 Maret 2018. Kerja sama tersebut telah menyepakati dua hal perihal penegakan disiplin ASN sesuai peraturan manajemen ASN, yakni:

1. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat terhadap ASN yang telah ditetapkan dalam keputusan hukum tetap (inkracht) dinyatakan bersalah dalam kasus tindak pidana korupsi, dan

2. Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dari Jabatan yang terindikasi dugaan suap/pungli.

Menindaklanjuti komitmen penuntasan kasus ASN tipikor, BKN telah melayangkan imbauan kepada seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) instansi pusat dan daerah melalui Surat

Kepala BKN Nomor K 26-30/ V 55-5 / 99 tanggal 17 April 2018 perihal Koordinasi Bersama Terkait Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian.

Ada empat hal utama yang disampaikan Kepala BKN kepada seluruh PPK instansi lewat Surat tersebut yaitu Pertama, imbauan dengan meminta PPK menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat bagi ASN di lingkungan instansinya yang dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan dan/atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum.

Kedua, imbauan agar PPK memastikan bahwa Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dari Jabatan di lingkungan instansinya dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan memastikan tidak ada praktik suap atau pungli.

Ketiga, apabila kedua hal tersebut tidak dilaksanakan oleh PPK instansi maka akan ditindaklanjuti pengawasan bersama yang dilakukan oleh BKN dan KPK. Keempat, hasil pengawasan bersama akan ditindaklanjuti oleh BKN dan KPK sesuai dengan kewenangan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. des/sofi

Bersihkan Birokrasi dari Korupsi,

BKN Bersama KPK Berantas ASN Tipikor

Page 17: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 17

Page 18: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara18

Percepatan pembangunan kesejahteraan di

Provinsi Papua dan Papua Barat ditetapkan sebagai agenda kerja nasional oleh Presiden RI, yang secara khusus menargetkan wilayah terdepan (perbatasan), terpencil, dan tertinggal. Salah satu strategi pembangunan di Papua dan Papua Barat yang ditetapkan pada program ini dengan melakukan pendampingan terhadap aparatur pemerintah daerah dan masyarakat. Pelaksanaan realisasi program nasional ini disampaikan melalui Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Sebagai tindak lanjut INPRES tersebut, BKN menjadi instansi pertama yang bergerak ke Provinsi Papua dan Papua Barat untuk menjangkau layanan kepegawaian, khususnya bagi ASN di kedua wilayah tersebut melalui Program Pendekatan Pelayanan Kepegawaian (P2K) guna “Menjangkau Untuk Melayani” penguatan tata kelola dan kelembagaan di Papua dan Papua Barat.

Untuk melaksanakan Program P2K, secara bertahap BKN menerjunkan 200 personel yang menjangkau 22 Kabupaten di wilayah Provinsi Papua dan 13 Kabupaten di wilayah Provinsi Papua Barat. Personel yang telibat terdiri dari PNS BKN Pusat dan Kantor Regional BKN yang tersebar di 14 provinsi dari Aceh sampai Jayapura, sekaligus sebagai wujud penguatan kebhinekaan di Indonesia timur. Program P2K akan berlangsung dalam jangka waktu pelaksanaan sejak April sampai dengan Mei 2018.

Program ini berfokus pada 3 komponen manajemen kepegawaian, yaitu (1) Pemutakhiran data kepegawaian ASN; (2) Diseminasi regulasi kepegawaian terbaru sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN; dan (3) Simulasi Computer Assisted Test (CAT) BKN, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

1. Sinkronisasi, verifikasi, dan validasi data kepegawaian;

2. Sosialisasi “My SAPK” (Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian);

3. Diseminasi regulasi kepegawaian yang meliputi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS; Peraturan BKN Nomor 21 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, Jabatan Fungsional, dan Jabatan Pimpinan Tinggi; Peraturan BKN Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS; Peraturan BKN Nomor 2 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun.

4. Simulasi CAT BKN untuk sistem rekrutmen dan promosi/mutasi di Papua;

5. Penyelesaian permasalahan kenaikan pangkat, pensiun, dan mutasi;

6. Bimbingan teknis penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). des/sofi

Menjangkau Untuk Melayani,

BKN Sasar Kesetaraan Kompetensi ASN di Papua dan Papua Barat

Page 19: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 19

Page 20: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara20

£ Kepala BKN, Bima Haria Wibisana memimpin Pelepasan Tim Implementasi Pendekatan Pelayanan Kepegawaian (P2K) di Provinisi Papua Barat, Senin

(16/04/2018). Dalam Pelepasan ini, masing-masing Tim juga didampingi oleh Pihak BKD Kab/Kota yang dituju. Tim terbagi ke beberapa Kabupaten/Kota

yaitu Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, dan Tambraw.

Page 21: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 21

#P2KBKN #MenjangkauUntukMelayani

Page 22: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara22

“Saya bingung lihat kinerja PNS. Di kantor PNS banyak yang nganggur, ngobrol, baca koran. Terlalu banyak pegawai. Kalau ada pimpinan baru terlihat sibuk, enggak tahu sibuk apa. Melayani masyarakat nggak ramah, tidak ada senyumnya padahal mereka pelayan masyarakat. Jam kerja masih ada keluyuran di pasar, di mall dan di warung kopi ( terlihat

dari seragamnya). So… Kinerja PNS jauh dari harapan yang dituntut harus pofesional dan berkualitas,” ucap salah seorang warga masyarakat yang minta namanya disamarkan.

Pernyataan miring di atas setidaknya mewakili pandangan sebagian

masyarakat Indonesia terhadap kinerja ASN-PNS yang masih dianggap kurang. Mengikis pandangan miring tersebut, BKN

selaku Lembaga yang diberi amanah dalam membina dan menyelenggarakan manajemen kepegawaian Negara meluncurkan produk baru, yaitu E-kinerja Daily Evaluation System Badan Kepegawaian Negara (DES-BKN). Bahkan setelah metode seleksi CAT-BKN, DES-BKN ini merupakan produk asli BKN kedua yang sudah terdaftar dan memperoleh surat pencatatan ciptaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada Februari 2018 ini.

Kemenkumham Kukuhkan DES, Produk BKN Pengikis Pandangan Miring Kinerja PNS

Neny RochyanyDirektur Kinerja ASN

Page 23: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 23Pegawai BKN sedang membuat

laporan kinerja harian di Aplikasi tersebut. Doc Dik

Sebagaimana surat pencatatan ciptaan yang diterbitkan oleh Kemenkumham, DES-BKN merupakan produk ciptaan BKN jenis ciptaan Program Komputer dengan nomor pencatatan: 000101933. Sementara tanggal dan tempat untuk pertama kali DES-BKN diumumkan di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia, yaitu pada 1 Februari 2017 di DKI Jakarta. “Penerbitan surat pencatatan ciptaan tersebut dalam rangka perlindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham Freddy Harris. “Jangka waktu perlindungan selama 50 puluh tahun sejak

ciptaan tersebut pertama kali dilakukan pengumuman,” imbuhnya.

Ditemui Tim Humas BKN di ruang kerjanya, Selasa (27/2/2018) Direktur Kinerja ASN BKN Neny Rochyany menyampaikan bahwa diciptakannya DES-BKN guna mendorong setiap PNS untuk melaporkan kinerjanya setiap hari. “Dengan DES-BKN, kinerja para PNS akan terpantau baik harian, bulanan maupun tahunan,” papar Neny. Ia menambahkan bahwa dengan pemanfaatan DES-BKN penilaian kinerja atau prestasi kerja para PNS yang dilakukan pada setiap akhir tahun akan akuntabel dan terukur. “Ini akan menepis pandangan bahwa penilaian prestasi kerja PNS selama ini masih by feeling,” imbuh Neny.

Menghubungkan DES-BKN dengan kinerja ASN-PNS, Neny Rochyany menyampaikan bahwa

dengan komitmen bersama semua pihak untuk pemanfaatan DES-BKN, maka tidak ada lagi PNS yang tidak berkinerja, nganggur,dan keluyuran. “Semua kinerja akan te-record. Ke depan DES-BKN akan terintegrasi dengan pemberian tunjangan kinerja,” terangnya.

Saat ditanya kapan DES-BKN akan diterapkan di seluruh Instansi Pemerintah, Neny Rochyany menjelaskan bahwa untuk pilot project pemanfaatan DES-BKN pada 2018 ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan para pengelola kepegawaian 10 Kementerian/Lembaga yang berkantor di Jakarta. “Pemanfaatan DES-BKN ini sifatnya mandatory. Sebagai uji coba akan kami lakukan di 10 Kementerian pada 2018 ini,” terangnya.

Page 24: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara24

Kilas Balik #CPNS2017 Antusiasme Pelamar, Top Aduan, dan Jurus Menghadapinya

Tercatat dari data portal Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN) pelamar

pada pendaftaran CPNS 2017 mencapai 2.442.769. Jutaan pelamar CPNS yang didominasi generasi millennial itu menghadapi persaingan yang cukup ketat. Terbukti dari jumlah pelamar pada penerimaan periode pertama (1–31 Agustus 2017) yang diikuti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan Mahkamah Agung mencapai 1.146.844 pelamar, serta periode kedua (September 2017) yang diikuti 60 Kementerian/Lembaga (K/L) dan 1 Pemerintah Daerah yang mencapai 1.295.925 pelamar.

Jabatan Penjaga Tahanan & Calon Hakim Peradilan menjadi Formasi Favorit Periode Pertama

Dari update total pelamar, formasi Penjaga Tahanan pada Kemenkumham untuk formasi umum menjadi jabatan yang paling banyak diminati oleh pelamar. Sebaliknya Calon Hakim Peradilan

Umum menjadi jabatan favorit pelamar CPNS Mahkamah Agung.

Sejak pendaftaran online SSCN dibuka pada 1 Agustus 2017 antusias pelamar terus mengalami peningkatan. Tercatat jumlah pelamar Kemenkumham dan MA paling banyak berada di 3 (tiga) daerah di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Kesempatan Kedua, 6O K/L Diperebutkan 1.295.925 Pelamar

Pada tanggal 5 September 2017 pemerintah secara resmi mengumumkan kepada publik bahwa penerimaan CPNS 2017 periode kedua yang melingkupi 60 Kementerian/Lembaga (K/L) dan 1 Pemerintah Daerah (Kalimantan Utara) telah dibuka. Jumlah kuota formasi yang tersedia pada 61 K/L serta persyaratan rekrutmen dapat diakses publik melalui sscn.bkn.go.id pada navigasi Pengumuman.

Sama halnya dengan penerimaan CPNS periode pertama yang melingkupi Kemenkumham dan Mahkamah

Agung, setiap pelamar hanya dapat memilih 1 (satu) instansi yang dituju dengan syarat memenuhi kualifikasi yang ditetapkan masing-masing instansi. Dan bagi pelamar CPNS periode pertama yang tidak lolos seleksi administrasi dapat mengikuti kembali pendaftaran CPNS pada periode kedua yang tersedia di 61 K/L tanpa harus membuat akun baru.

Berbeda halnya dengan pendaftaran online periode I yang dibuka serentak pada 1 Agustus 2017 dan berakhir pada 31 Agustus 2017, jadwal pendaftaran online CPNS pada 61 K/L ditentukan oleh masing-masing instansi. Untuk itu calon pelamar diminta mencermati terlebih dahulu seluruh keterangan, syarat/jadwal pendaftaran, dan mekanisme pelaksanaan pendaftaran di masing-masing formasi untuk menghindari kesalahan pendaftaran.

Page 25: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 25

Top 3 Aduan Pelamar CPNS 20171. Kartu Tanda Penduduk (KTP)

dan Kartu Keluarga (KK) Daftar SSCN

Dihimpun dari Biro Hubungan Masyarakat BKN bekerja sama dengan Tim Hepldesk SSCN 2017, kendala KTP dan KK menjadi kesulitan terbanyak yang disampaikan pelamar. Belum ter-update-nya antara KTP dan KK pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi alasan utama. Pelamar diminta untuk memastikan KTP dan KK yang sudah diupdate di Dukcapil Daerah masing-masing, telah terverifikasi di Dukcapil Pusat.

2. Salah Isi Data Kesalahan dalam pengisian

data, khususnya pemilihan instansi, dan formasi pada portal SSCN menjadi kendala terbanyak kedua yang disampaikan pelamar. Sejak

pendaftaran dibuka, BKN telah mengimbau pelamar bahwa data yang telah diisi pada portal SSCN tidak dapat diperbaiki ulang.

Untuk itu calon pelamar diminta mencermati terlebih dahulu seluruh keterangan, syarat/jadwal pendaftaran, dan mekanisme pelaksanaan pendaftaran di masing-masing formasi untuk menghindari kesalahan pendaftaran. Jika telah memahami segala ketentuan/persyaratan, pelamar dapat melakukan pendaftaran online melalui portal SSCN BKN sesuai dengan jadwal yang ditetapkan masing-masing instansi. Selain memuat syarat rekrutmen, pada portal SSCN juga tersedia Frequently Ask Questions (FAQ) atau pertanyaan umum seputar SSCN yang dapat dipelajari oleh para pelamar untuk mengantisipasi kesulitan yang ditemui saat melakukan pendaftaran.

3. Gagal Upload Dokumen dan Salah Format

Selain kesalahan dalam pengisian data, kegagalan dalam meng-upload berkas atau dokumen persyaratan juga menjadi kendala yang banyak disampaikan pelamar. Misalnya dalam beberapa kasus pengaduan, pelamar mengeluhkan bahwa telah meng-upload KTP pada kolom Ijazah dan sejenisnya.

Untuk gagal upload berkas juga disebabkan format atau size berkas yang disediakan tidak sesuai dengan yang diminta pada

1. KTP dan KK tidak dapat digunakan untuk mendaftar CPNS

2. Tidak dapat akses Portal SSCN3. Salah pilih instansi dan formasi

CPNS

Top 3 Aduan

1.821 tamu datang Help Desk SSCN

SIST

EM

SELEKSI CPNS NASIONAL

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARASSCN

Page 26: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara26

portal. Dalam siaran pers BKN telah mengimbau pelamar untuk memahami dokumen pendaftaran yang diminta, termasuk hal kecil seperti format berkas karena tentu mempengaruhi keberhasilan pendaftaran online.

Uji Kompetensi dengan CAT BKN

Usai proses seleksi administrasi dilakukan, selanjutnya digelar pelaksanaan uji kompetensi melalui seleksi kompetensi dasar (SKD) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT BKN). Pelaksanaan SKD berlangsung sejak 11 September – 29 Oktober 2019 yang dilakukan secara massif dan serentak di 33 Provinsi dengan 939.078 peserta.

Setelah hasil SKD diumumkan secara resmi, kemudian digelar seleksi kompetensi bidang (SKB) oleh 29 Instansi yang menggunakan CAT dan seleksi yang dilakukan instansi sendiri. Pelaksanaan SKB dengan CAT menyeleksi 15.091 peserta.

Terbukti Curang dalam Rekrutmen CPNS, Masuk Blacklist Kandidat ASN

Selama proses SKD dan SKB berlangsung, BKN menemukan beberapa upaya kecurangan yang dilakukan peserta. Salah satunya terjadi pada pelaksanaan sesi ke-4 SKD Kemenkumham di Semarang (Rabu, 13/9/2017).

Pada saat proses body check menuju ruangan CAT, salah seorang peserta didapati menyembunyikan alat komunikasi di balik pakaiannya. Dengan niat untuk curang demi lulus SKD menggunakan CAT BKN, ia nekad bekerja sama dengan joki melalui

alat komunikasi tersebut. Dalam hal ini, interogasi selanjutnya diserahkan kepada pihak yang berwajib dan hasil penyelidikan polisi di Polsek Semarang Tengah menyatakan bahwa tidak ada panitia BKN maupun Kemenkumham yang terlibat dalam tindakan peserta tersebut.

Maraknya HOAX Penerimaan CPNS

Seperti dilansir dari beberapa pemberitaan yang diterbitkan di website dan media sosial BKN, penyebaran informasi palsu perihal penerimaan CPNS banyak terjadi. Bukan hanya berupa sebaran informasi, bahkan sampai kasus penipuan yang mengatasnamakan BKN.

Salah satunya pernah terjadi di wilayah Papua, tepatnya di Kantor UPT BKN Sorong yang

mendapati surat penerimaan CPNS palsu mengatasnamakan BKN yang beredar di masyarakat.

Selain bentuk pengaduan, BKN juga menemukan bahwa aksi penipuan serupa diumumkan via link website yang mengatasnamakan pemerintah daerah tertentu. Masyarakat diminta waspada dengan oknum/pihak yang mengadakan pelaksanaan seleksi secara illegal. Jika menemukan aksi serupa, masyarakat diminta untuk mengkonfirmasi langsung ke BKN untuk menindaklanjutinya.

Kepala Bagian Hubungan Media dan Antar Lembaga Biro Humas BKN Yudhantoro Bayu menekankan bahwa sumber informasi penerimaan CPNS hanya melalui situs resmi milik pemerintah, salah satunya www.bkn.go.id. Des

Page 27: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 27

Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Kode Etik, Disiplin, Pemberhentian

dan Pensiun PNS Kedeputian Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian BKN menyosialisasikan aplikasi Early Warning System (EWS) kepada para pegawai di lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian BKN, khususnya para Auditor Kepegawaian, Senin (05/03/2018) di Ruang Mawar, Kantor Pusat BKN.

EWS itu sendiri merupakan sebuah aplikasi yang menyajikan data kepegawaian dengan tujuan untuk menciptakan sebuah sistem deteksi dini terhadap suatu permasalahan kepegawaian sehingga dapat mengambil tindakan preventif atas kemungkinan risiko yang muncul. Saat ini Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Kode Etik, Disiplin, Pemberhentian dan Pensiun PNS sedang berencana melakukan pembaharuan aplikasi EWS yang sudah menerapkan business intelligence dan diharapkan nantinya sistem ini akan menampilkan database yang lebih detil, update, lebih spesifik dan mudah dipahami.

Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian, I Nyoman Arsa mengharapkan setiap Auditor Kepegawaian menguasai aplikasi EWS. “EWS sangat penting untuk dikuasai oleh para auditor kepegawaian sebagai salah satu sarana melakukan pengawasan terhadap penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) di Bidang Kepegawaian. Dengan adanya sistem ini, Auditor Kepegawaian akan lebih mudah mendapatkan data dari sebuah permasalahan untuk kemudian

mencarikan solusi yang tepat, bahkan jika dimungkinkan dapat mengantisipasi risiko yang bakal terjadi.” imbuhnya.

Deputi Wasdalpeg I Nyoman Arsa mengakui bahwa pelanggaran NSP kepegawaian saat ini semakin canggih dengan memanfaatkan teknologi informasi, maka tools pengawasan juga harus bertransformasi ke arah digital. “Ketersediaan data maupun informasi yang valid tentang berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya pelanggaran NSP mutlak diperlukan. Data itu akan kita manfaatkan untuk mendeteksi sedini mungkin bentuk pelanggaran, untuk itu EWS ini kita fungsikan pada pengawasan

preventif dengan lokus yang memang berpotensi terjadi pelanggaran,” imbuh Deputi pada Kegiatan Diseminasi EWS Instansi Pusat dan Instansi Daerah di Wilayah Kerja Kantor Regional III, V, dan VII BKN di Hotel Swissbell Jakarta, Senin (26/03/2018).

Fungsi pengawasan dan pengendalian NSP Manajemen Kepegawaian ASN yang diemban BKN tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 48 huruf g dan fungsi penyimpanan informasi pegawai ASN yang telah dimutakhirkan serta bertanggung jawab atas pengelolaan sistem informasi ASN dalam Pasal 47 huruf c.

BKN Matangkan Perangkat Deteksi Dini Masalah Kepegawaian

Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian BKN, I Nyoman Arsa

Page 28: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara28

Setelah sebelumnya Badan Kepegawaian Negara (BKN) disebut sebagai salah satu

penerima laporan terbanyak, 29 Maret lalu oleh akun instagram resmi Lapor!, yaitu lapor1708. 19 Juli 2018, BKN kembali berbahagia karena membaca postingan akun instagram Lapor! yang menyampaikan bahwa BKN menjadi salah satu Lembaga Pengelola Laporan Terbaik bersama dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Selain itu Lapor! juga menyampaikan bahwa Kemendikbud, Kemenristekdikti & Kemenkominfo juga menjadi Kementerian Pengelola Laporan Terbaik. Sedangkan Kota Semarang, Kota Banjarmasin dan Kota Medan, dinobatkan menjadi Pemerintah Daerah Pengelola Laporan Terbaik.

3 Instansi terbaik pada masing-masing kategori tersebut bersaing dengan 34 Kementerian, 97 Lembaga, 24 Provinsi, 57 Pemerintah Kota dan 228 Pemerintah Kabupaten yang

telah terhubung dengan sistem Lapor!. Keseluruhan instansi yang terhubung dengan Lapor! tersebut tercatat telah menerima sebanyak 1.300.787 laporan dari pengguna Lapor! sebanyak 737.447 hingga Juni 2018 lalu.

Dari berbagai macam aduan yang masuk ke dalam sistem Lapor! terdapat Top 5 Topik Laporan, di antaranya: Kesehatan, Ketenagakerjaan, Imigrasi, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Administrasi Kependudukan.

LAPOR! sendiri adalah sarana pengaduan online terkait pelayanan publik dan pembangunan pemerintah. Pembaca dapat mengirimkan laporannya melalui www.lapor.go.id atau dengan SMS ke nomor 1708. Namun ada beberapa kasus yang sepatutnya tidak dilaporkan melalui sistem Lapor!, berikut di antaranya:

1. Permasalahan Pemilu, apabila anda mengetahui permasalahan pemilu dan memiliki bukti pendukung,

silakan laporkan langsung kepada KPU, Bawaslu dan atau Polisi, karena permasalahan Pemilu merupakan wewenang instansi tersebut.

2. Kasus Kriminal, karena permasalahan kriminal dan penanganannya terikat dengan prosedur formal yang beraku sesuai dengan hukum

Indonesia. Sehingga sebaiknya anda langsung melaporkannya melalui Kantor Kepolisian setempat.

3. Wewenang Perusahaan Swasta, karena Lapor! hanya menerima aspirasi/pengaduan mengenai pembangunan nasional dan pelayanan publik yang menjadi kewenangan instansi pemerintah Indonesia.

4. Sedang dalam proses peradilan, Lapor! tidak berwenang mengintervensi proses peradilan yang sedang berlangsung.

5. Berdasarkan media sosial, Lapor! hanya dapat menindaklanjuti pengaduan yang dilaporkan oleh pihak pertama atau pihak yang mengalami atau menyaksikan langsung. Agar instansi dapat memastikan kebenaran laporan tersebut.

6. Tidak Relevan dengan Kinerja Pemerintah, karena Lapor! tidak akan memproses laporan yang tidak benar dan tidak layak ditindaklanjuti. fir

BKN Jadi Salah Satu Lembaga Pengelola Laporan Terbaik

Page 29: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

29Buletin Badan Kepegawaian Negara | Berita Foto

Puncak PeringatanHUT BKNAcara Puncak Peringatan HUT BKN ke-70 diisi dengan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Hut BKN. (foto: kis)

Cerdas Cermat. (foto: kis)

Karaoke. (foto: kis)Standup Comedy. (foto: kis)

Tenis Meja. (foto: kis)

Tari Kreasi. (foto: kis)

Voli. (foto: kis)

Futsal. (foto: kis)

Bulu Tangkis. (foto: kis)

Page 30: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

30 Berita Foto | Buletin Badan Kepegawaian Negara

Page 31: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

31Buletin Badan Kepegawaian Negara | Berita Foto

PORSENIBKN

Page 32: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

32 Berita Foto | Buletin Badan Kepegawaian Negara

Rekap Hasil Pertandingan Olah Raga dan Lomba SeniPorseni VI BKN Tahun 2018

No Jenis Olah Raga/Seni Juara I Juara II Juara III1 Bola Volly Putra Kanreg I BKN 1 Kanreg VII2 Bola Voly Putri Kanreg II Kanreg I Kanreg III3 Tenis Meja Putra BKN II Kanreg III BKN I4 Tenis Meja Putri Kanreg I Kanreg II BKN I5 Tenis Lapangan Putra BKN II Kanreg II Kanreg IV6 Bulutangkis BKN I Kanreg I Kanreg VIII7 Catur BKN II Kanreg IV Kanreg VI8 Seni Tari Kanreg IX Kanreg XII Kanreg VIII9 Seni Vokal Kanreg VI Kanreg X Kanreg VIII10 Stand Up Comedy Kanreg X Kanreg VIII Kanreg II

Page 33: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 33

Guna memperluas jangkauan layanan kepegawaian, BKN mendirikan Unit Pelayanan

Terpadu (UPT) Mamuju, pada Rabu (27/03/2018) di Jalan RE Martadinata, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Kondisi geografis dan jarak yang dahulu menjadi kendala dalam percepatan layanan kepegawaian BKN, kini dapat dengan mudah dijangkau oleh para PNS di wilayah setempat. “Pendirian UPT BKN Mamuju bertujuan agar PNS dapat dilayani dengan lebih cepat. Namun begitu, untuk menyelesaikan masalah kepegawaian, para PNS di sekitar Mamuju seharusnya tidak serta merta menyelesaikan masalahnya dengan datang ke UPT Mamuju. Para PNS silakan mengkoordinasikan masalah kepegawaian yang dihadapi ke BKD sebelum menindaklanjuti ke BKN,” tutur Kepala BKN, Bima Haria Wibisana saat menyampaikan sambutan pada peresmian UPT tersebut.

“Pendirian UPT BKN Mamuju bertujuan agar PNS dapat dilayani dengan lebih

cepat.” tutur Bima. (foto: mia)

UPT BKN Mamuju dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti Laboratorium CAT BKN yang digunakan untuk pelaksanaan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), ujian penerimaan

mahasiswa sekolah ikatan dinas, ujian kenaikan pangkat, dan ujian kompetensi.

Selain itu, UPT Mamuju dilengkapi dengan assessment center yang tidak hanya diperuntukkan untuk uji potensi dan kompetensi atas PNS yang akan menerima promosi jabatan tetapi juga untuk melihat peta profil PNS. “Melalui assessment center, kita dapat mengetahui kompetensi seorang PNS. Hasil penilaian kompetensi itu selanjutnya dapat dijadikan referensi oleh instansi dalam penyusunan program kompetensi PNS tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Darno Majid menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengapresiasi BKN atas kehadiran UPT Mamuju yang berkomitmen mempermudah layanan kepegawaian. Komitmen tersebut diharapkan akan memotivasi semangat kerja pegawai hingga mendorong peningkatan kualitas kerja PNS yang mampu menjawab kebutuhan zaman.

Perluas Jangkauan Layanan Kepegawaian, BKN Bangun UPT Mamuju

Page 34: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara34

Untuk memaksimalkan kinerja layanan kepegawaian di Provinsi

Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai salah satu wilayah kerja Kantor Regional BKN VIII Banjarmasin, BKN meresmikan kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) ke-empat belas di kota Palangka Raya, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalteng. Peresmian UPT BKN Palangka Raya dilakukan secara langsung oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana bersama Penjabat Sekretaris Daerah Pemprov Kalteng, Fahrizal Fitri yang mewakili Gubernur Kalteng di Kantor UPT BKN Palangka Raya pada hari Rabu, (18/07/2018).

Berdirinya UPT ini ungkap Kepala BKN bertujuan untuk menjangkau layanan kepegawaian BKN yang lebih luas dan merata di seluruh Indonesia. “Saya berharap UPT BKN Palangka Raya ini dapat dioptimalkan manfaatnya dengan tersedianya fasilitas stasiun Computer Assisted Test (CAT BKN), sehingga memberikan kontribusi positif dalam pelaksanan manajemen ASN khususnya di lingkungan Pemprov Kalteng,” ujar Bima.

Sebagai penerima fasilitas layanan UPT, Penjabat Sekda Pemprov Kalteng Fahrizal Fitri juga mendukung target BKN untuk memaksimalkan layanan kepegawaiannya di daerah. “Kami tentu berharap kelak UPT ini juga menjadi cikal bakal Kantor Regional BKN sehingga proses bisnis kepegawaian di lingkungan Pemprov Kalteng lebih optimal sesuai target BKN,” tuturnya.

Usai peresmian UPT BKN Palangka Raya digelar, pada hari

yang sama BKN menggelar Rapat Koordinasi perihal persiapan seleksi dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mendatang yang dihadiri Kepala BKD se-wilayah kerja Kanreg VIII BKN Banjarmasin.

Sebelumnya dalam siaran pers BKN tanggal 17 Juli 2018 (Nomor: 016/RILIS/BKN/VII/2018 disampaikan bahwa fungsi utama

UPT BKN akan menyediakan sarana pelaksanaan rekrutmen CPNS, seleksi dalam jabatan, pemetaan kompetensi, dan seleksi ujian ikatan dinas melalui CAT BKN. UPT BKN juga menyediakan fasilitas Assessment Center yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan penilaian kompetensi ASN seperti Talent Pool Jabatan Pimpinan Tinggi.

Berdirinya UPT BKN Palangka Raya, Urusan Kepegawaian Kalteng Bisa Lebih Maksimal

Page 35: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 35

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) melantik 47 Pejabat Struktural dan 16

Pejabat Fungsional di lingkungan BKN, Selasa (17/07/2018) di Aula Gedung I Kantor Pusat BKN.

Dalam acara yang dihadiri para pejabat di lingkungan BKN itu dipimpin langsung oleh Kepala BKN, Bima Haria Wibisana. Dalam sambutan sekaligus pengarahan yang diberikan pada acara tersebut, Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan “Karakter merupakan hal yang paling penting dalam penilaian

pengambilan keputusan termasuk dalam pengisian jabatan. Low risk character dinilai dari pola kerja, integritas, dan loyalitas terhadap instansi maupun Negara. Hari ini keputusan telah diambil. Selamat bekerja dengan tekun dan semangat”.

Dalam kesempatan itu Kepala BKN juga mengatakan dalam 2 tahun ke depan akan ada pensiun masif yang terjadi di BKN, “Maka dari itu ke depan yang saya butuhkan adalah kompetensi-kompetensi yang dapat menciptakan high profit, baik itu

dari luar maupun dari dalam”.

Kepala BKN mengharapkan para pejabat yang dilantik mampu membawa perubahan bagi sistem reformasi birokrasi khususnya bagi BKN. “Harapan saya Anda semua dapat bekerja dengan tekun dan semangat untuk menjadi profesional dan menjawab tantangan bangsa. Buatlah suatu target dan susunlah langkah untuk mencapai apa yang Anda targetkan. Dan sesungguhnya the best competitor is on the mirror.” tutup Bima.

Kepala BKN Lantik 47 Pejabat Struktural dan 16 Pejabat Fungsional

Page 36: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara36

Daftar Pejabat Struktural yang Dilantik pada 17 Juli 2018

NO N A M A JABATAN BARU1 Diah Kusuma Ismuwardani,

S.Psi, M.SiKepala Biro Kepegawaian

2 Prastyono Catur Yulianto, SH, M.Si

Direktur Pengawasan dan Pengendalian Bidang Formasi, Pengadaan dan Pasca Pendidikan dan Pelatihan

3 Paryono, S.H, MAP Direktur Pengawasan dan Pengendalian Bidang Gaji, Tunjangan, Kesejahteraan dan Kinerja

4 Ibtri Rejeki, SH, MM Kepala Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi5 Andi Anto, S.Sos, MH, M.AP Asisten Sekretaris Badan Pertimbangan Kepegawaian6 Dra. Anjaswari Dewi, MM Kepala Kantor Regional I BKN Yogyakarta7 English Nainggolan, S.H,

M.H.Kepala Kantor Regional VI BKN Medan

8 Wakiran, S.H, M.H. Kepala Kantor Regional XI BKN Manado9 Dr. Janry Haposan Up.

Simanungkalit, S.Si, M.SiKepala Bagian Pengembangan Pegawai pada Biro Kepegawaian

10 Dr. Marleny Manatar Septalina, SE, M.Si.

Kepala Sub Direktorat Gaji dan Fasilitas pada Direktorat Kompensasi Aparatur Sipil Negara

11 Andi Anita Asda, S.H, M.M. Kepala Sub Direktorat Pertimbangan Kedudukan Kepegawaian pada Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian

12 Jumitro Situmorang, S.Sos Kepala Sub Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Formasi, Pengadaan, dan Pasca Pendidikan dan Pelatihan Wilayah II pada Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Formasi, Pengadaan, dan Pasca Pendidikan dan Pelatihan

13 Lia Rosalina, S.Sos, MAP Kepala Sub Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Kode Etik, Disiplin, Pemberhentian dan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Wilayah I pada Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Kode Etik, Disiplin, Pemberhentian dan Pensiun Pegawai Negeri Sipil

14 Ujang Iskandar, S.Sos., M.AP

Kepala Bidang Perencanaan Pertimbangan Formasi Aparatur Sipil Negara pada Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi

15 I Ketut Buana, S.E.Ak, M.Si. Kepala Bidang Perencanaan dan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi pada Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara

16 Drs. Paryana, MM Kepala Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penilaian Kompetensi pada Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara

17 Heri Purwanto, S.H. Kepala Bidang Pengolahan A pada Sekretariat Badan Pertimbangan Kepegawaian

18 Raden Mochamad Firman Rizal, S.Kom

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran pada Biro Perencanaan

19 Lina Yuniarti, S.Sos Kepala Sub Bagian Akuntabilitas dan Pelaporan pada Biro Perencanaan20 Henni Qurratul Aini, SE, M.A Kepala Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi pada Biro Perencanaan21 Tri Rusiantio, SE Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Biro Keuangan22 Anggi Yudhanto, SH Kepala Sub Bagian Tata Laksana pada Biro Kepegawaian23 Dewi Fauziyati, S.Psi, M.A. Kepala Sub Bagian Kepangkatan pada Biro Kepegawaian24 Eunike Prapti Lestari

Krissetyanti, S.I.P, M.SiKepala Sub Bagian Kinerja dan Konseling Pegawai pada Biro Kepegawaian

25 Kisyanto, S.Sos, M.M. Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Biro Kepegawaian

Page 37: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 37

NO N A M A JABATAN BARU

26 Gandy Zudanto, SAP Kepala Sub Bagian Angkutan pada Biro Umum27 Ika Kaniasih, S.Pd Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Direktorat Kinerja Aparatur Sipil Negara28 Suharto Kepala Seksi Pengelolaan Dukungan Teknis Penilaian Kinerja Pegawai

Aparatur Sipil Negara pada Direktorat Kinerja Aparatur Sipil Negara29 Fuad Nur Fitriyanto, S.Sos.,

M.P.AKepala Seksi Evaluasi dan Pemantauan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara pada Direktorat Kinerja Aparatur Sipil Negara

30 Dadi Mulyadi, S.A.P, M.A. Kepala Seksi Pengolahan Jabatan Aparatur Sipil Negara Unit Sumber Daya Alam pada Direktorat Jabatan Aparatur Sipil Negara

31 Lestari Prasetijani, SE, M.M Kepala Seksi Jaminan Perlindungan pada Direktorat Kompensasi Aparatur Sipil Negara

32 Kharisma Triyogo,SH, M.A. Kepala Seksi Tunjangan Pejabat Negara dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja pada Direktorat Kompensasi Aparatur Sipil Negara

33 Ary Herwanto, S.Sos, M.A. Kepala Seksi Kenaikan Pangkat dan Jabatan Pimpinan Tinggi Utama, Pimpinan Tinggi Madya, dan Jabatan Fungsional Utama Kementerian pada Direktorat Pengadaaan dan Kepangkatan

34 Ilfa Haryani, SE Kepala Seksi Penyusunan Pertimbangan Status Kepegawaian pada Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian

35 Fitria Aliet Mahfudhotin, S.Sos

Kepala Seksi Analisis Kedudukan Kepegawaian pada Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian

36 Irma Ningsih, S.T Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Direktorat Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian

37 Margono, S.Sos Kepala Seksi Perekaman dan Arsip Kepegawaian I.A/1 pada Direktorat Arsip Kepegawaian I

38 Sugiharno, SH Kepala Seksi Pengelolaan Arsip Kepegawaian Elektronik pada Direktorat Arsip Kepegawaian II

39 Lardi Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Gaji, Tunjangan, Kesejahteraan dan Kinerja

40 Eni Ratmayani, S.AP Kepala Sub Bidang Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Kepegawaian pada Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian

41 Sose Raeinaldo Virnandes, S.Kom, MIT

Kepala Sub Bidang Standardisasi dan Prosedur Rekrutmen pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Aparatur Sipil Negara

42 Diana Restiani, S.IP Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi pada Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara

43 Irianto, SE Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Inspektorat44 Muhamad Mujaedi, S.Pd Kepala Unit Penyelenggara Seleksi Calon dan Penilaian Kompetensi Pegawai

Aparatur Sipil Negara Bandar Lampung45 Dedi Hafidin, S.Kom Kepala Unit Penyelenggara Seleksi Calon dan Penilaian Kompetensi Pegawai

Aparatur Sipil Negara Pontianak46 April Koni, S.Kom, M.Kom. Kepala Unit Penyelenggara Seleksi Calon dan Penilaian Kompetensi Pegawai

Aparatur Sipil Negara Jambi47 Marsono, S.Kom Kepala Unit Penyelenggara Seleksi Calon dan Penilaian Kompetensi Pegawai

Aparatur Sipil Negara Palangkaraya

Page 38: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara38

Daftar Pejabat Fungsional yang Dilantik pada 17 Juli 2018

NO NAMA JABATAN

1 Isti’anah Nur’aini, SE Analis Kepegawaian Muda2 Sarah Dyba, SE Analis Kepegawaian Muda3 Dian Oktaviana, S.Kom Analis Kepegawaian Pertama4 Arwiyantri Yudhi Rahayu, S.AP Analis Kepegawaian Pertama5 Helenika, S.H Analis Kepegawaian Pertama6 Turisno, S.AP Analis Kepegawaian Pertama7 Dini Rosalina, S.Sos Analis Kepegawaian Pertama8 Sulistyo Widyanti, SAP Analis Kepegawaian Pertama9 Astri Ireka Murtanti, S.Kom Analis Kepegawaian Pertama10 Gatra Surya Aditama, A.Md Analis Kepegawaian Pelaksana11 Anton Yulius, A.Md Analis Kepegawaian Pelaksana12 Riz Mulia Sukmaraga, A.Md Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan13 Giri Iswanto, A.Md Analis Kepegawaian Pelaksana14 Fazlun Reza, S.Psi, Psikolog Assesor Sumber Daya Manusia Aparatur Muda15 Jul Zweison Ambran, ST, MA Assesor Sumber Daya Manusia Aparatur Muda16 Muhammad Ruyani, S.Sos Auditor Kepegawaian Muda

“Buatlah suatu target dan susunlah langkah untuk mencapai apa yang Anda targetkan. Dan

sesungguhnya the best competitor is on the mirror.” Bima.

Page 39: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 39

“Apa yang menjadi aset paling penting dalam suatu organisasi?”, Ucap Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam pembukaan Rapat Koordinasi dan Penyerahan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) dan Administrator yang berlangsung di Aula BKN Pusat Jakarta pada Jumat (20/07/2018)

Lebih lanjut Bima menjelaskan terkait pertanyaan yang dilontarkannya, menurut

Bima Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset paling berharga dalam sebuah instansi, namun dalam kenyataannya masih banyak sekali instansi baik pusat maupun daerah yang memikirkan pengembangannya. “Dalam suatu organisasi kalau ada pemotongan anggaran, maka yang dipotong terlebih adalah hal berkaitan dengan pengembangkan SDM.

Pelaksanaan penilaian kompetensi dan potensi (Talent Pool) pada JPT Pratama dan administrator ini merupakan tahap pertama yang sudah berlangsung sejak Maret hingga Mei 2018 lalu dan diikuti oleh 5 Pemerintah Provinsi, 11 Pemerintah

Kabupaten dan 10 Pemerintah kota di Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Standar Penilaian Kompetensi dalam Pusat Penilaian Kompetensi ASN, Christina Nailiu saat menyampaikan laporan kegiatan pelaksanaan talent pool menyampaikan bahwa tujuan dilakukan assestment ini adalah untuk menyusun talet pool Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dan administrator serta membangun database yang berbasis kepada aspek potensi dan kompetensi baik bagi instansi masing-masing maupun database BKN dalam menerapkan sistem informasi kepegawaian yang berbasis kompetensi yang terintegrasi. Selanjutnya christina menjelaskan bahwa dengan adanya talent pool ini, instansi memiliki database yang dapat digunakan dalam pengisian jabatan, pengembangan kompetensi, serta pengembangan karir pegawai. “laporan hasil penilaian potensi dan kompetensi ini dapat digunakan sebagai bahan dalam proses seleksi calon JPT, sehingga peserta yang telah mengikuti talent pool di JPT tidak harus mengikuti penilaian uji kompetensi manajerial sosio kultural pada saat seleksi terbuka

dalam pengisian JPT” jelas christina.

Dalam kesempatan yang sama, Bima Haria Wibisana menjelaskan bahwa saat ini BKN sedang mengembangkan Talent Management dari hasil-hasil asessment ini, dimana hasilnya nanti akan menjadi cluster kompetensi/rangking dalam menentukan penempatan seseorang yang sesuai yang sifatnya terbuka dan kesemuanya itu mengarah pada system merit. “Kembangkan SDM dengan penunjang, salah satunya dengan cara membuat data analisa diklat apa saja yang dibutuhkan dan melihat soft skill (karakter) yang di assessment agar mampu melihat seseorang yang mempunyai kompetensi dalam menciptakan suatu inovasi”, ujar Bima.

Harapan Bima, dengan adanya hasil asessment ini dapat memicu perubahan pada instansinya. “Diibaratkan ini adalah hasil medical check up, selanjutnya rekomendasi dokter seperti apa yang dibutukan untuk orang-orang yang telah mengikuti asessment ini sehingga dapat menciptakan high profit ke depannya”, tutup Bima.

Serahkan Hasil Nilai Penilaian Potensi dan Kompetensi, BKN Harapkan Memicu Perubahan Instansi

Page 40: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara40

Sedikitnya terdapat lima area prioritas dalam Work Plan ASEAN Cooperation on

Civil Service Matters (ACCSM) tahun 2016-2020. Demikian disampaikan Kepala Bagian Kerja Sama Program dan Anggaran Biro Perencanaan BKN Dewi Sartika dalam Workshop Nasional I Penyusunan Konsep ASEAN Resource Center (ARC) ASEAN Pool of Experts on Civil Services (A-Expecs), Selasa (8/5/2018) di Aston Hotel & Resort Bogor.

Dalam acara yang digelar sejak Senin-Rabu (7-9/5/2018), Dewi

Sartika menjabarkan bahwa lima program area prioritas tersebut meliputi:

1. Peningkatan kompetensi PNS dan standar di sektor publik;

2. Pembangunan kapasitas lembaga;

3. Memperkuat kepemimpinan; 4. Penguatan ASEAN Resource

Centers (ARCs); 5. Reformasi sektor publik.

Dalam penjelasannya, Dewi Sartika juga menambahkan bahwa terdapat 7 area tematik ACCSM+3. “Yakni e-Governance,

manajemen dan pengembangan SDM, produktivitas sektor publik, good governance, reformasi sektor publik, pembangunan kapasitas administrasi lokal dan kerja sama, serta penelitian dan inovasi.

Selanjutnya Dewi Sartika juga menyampaikan bahwa BKN sebagai focal point Indonesia untuk ACCSM mengajak semua pengelola kepegawaian di pusat dan daerah untuk bersama-sama membangun ARC on A-Expecs “Dalam hal ini Indonesia bertanggungjawab untuk mengembangkan A-Expecs

Lima Area Prioritas Work Plan ACCSM Tahun 2016-2020

Lima Area Prioritas Work Plan ACCSM Tahun 2016-20201. Peningkatan kompetensi PNS

dan standar di sektor publik; 2. Pembangunan kapasitas

lembaga; 3. Memperkuat kepemimpinan; 4. Penguatan ASEAN Resource

Centers (ARCs); 5. Reformasi sektor publik.

Dewi Sartika Kepala Bagian Kerja Sama

Program dan Anggaran,Biro Perencanaan, salah satu focal poin ACCSM Indonesia

Page 41: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 41

sebagai produk unggulan Indonesia dan untuk selanjutnya ARC Indonesia ini diharapkan dapat dimanfaatkan semua Negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia”.

A-Expecs, Bank Data ASEAN Experts, Persembahan Indonesia untuk ACCSM

ASEAN Pool of Experts on Civil Services (A-Expecs) merupakan inventory experts bidang kepegawaian di ASEAN yang dapat diakses oleh semua anggota ACCSM. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Kepala Pusat Pengembangan ASN BKN Ahmad Jalis saat menjadi pembicara Workshop Nasional I Penyusunan Konsep A-Expecs.

Selanjutnya, secara spesifik Ahmad Jalis menyampaikan terdapat tiga tujuan dibentuknya A-Expecs. “A-Expecs merupakan media pertukaran informasi dan

data ASEAN Expert (tenaga ahli-red). Kemudian juga sebagai media informasi untuk seluruh kegiatan ACCSM dan pastinya sebagai bank data dan informasi terkait ASEAN Expert,” terang Ahmad Jalis.

Ahmad Jalis menjabarkan terdapat beberapa contoh bidang relevansi A-Expecs bagi Indonesia di antaranya meliputi: Human Capital Management Training, Leadership Training, Soft Skill Training dan sektor bidang kepegawaian lainnya.

Ahmad Jalis menambahkan dua keuntungan utama keberadaan dari A-Expecs. “Pertama, membangun kesetaraan dan kemajuan kepegawaian

antarnegara ASEAN dalam sistem kepegawaian maupun public service. Kedua, terwujudnya database A-Expecs yang dapat diakses oleh berbagai pihak yang membutuhkan referensi narasumber/konsultan dalam penguatan pengolaan kepegawaian atau public services,” pungkas Ahmad Jalis.

Penyusunan A-Expecs di Indonesia direncanakan akan dimulai pada Juli 2018. Sementara penyusunan A-Expecs pada tingkat ASEAN direncanakan akan didiskusikan pada September 2018 ini pada Workshop tingkat ASEAN di Yogyakarta.

Ahmad Jalis Kepala Pubang ASN

salah satu focal poin ACCSM Indonesia

Kegiatan dengan ACCSM yang telah Terlaksana

Kegiatan Tahun 20181. A-Expecs, Bank Data

ASEAN Experts, Persembahan Indonesia untuk ACCSM, Bogor, 7-9 Mei 2018

Kegiatan Tahun 20172. The 2nd ASEAN Head

of Civil Service (AHOCS) Retreat and CSI Leadership Series: Forum on Innovation Leadership, Manila, 2-3 November 2017

3. ACCSM Workshop on Talent Management for Senior Executive Services, Bogor, 2-3 Agustus, 2017

4. The 2017 ACCSM Focal Point Meeting and Forum on Freer Flow of Workforce: Strengthening Platform for Cross-Countries Learning and Sharing in ASEAN Plus Three, Bangkok, 5-7 Juli 2017

5. The Preparatory Meeting and Senior Official Meeting of the 19th ASEAN Cooperation on Civil Service Matters (ACCSM), Singapura, 11-12 Mei 2017

Sekretariat ACCSM Focal Point: Biro Perencanaan BKN

Page 42: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara42

Empat Model KehumasanTerdapat empat model

kehumasan yang umum dipakai, yaitu: pertama, model press agency (agen pemberitaan) yang menggambarkan pergerakan informasi secara satu arah dari organisasi ke masyarakat. Model yang kedua adalah informasi publik, menggambarkan bagaimana humas melakukan sharing informasi kepada publik. Ketiga, model asimetris dua arah yang memandang humas sebagai sebuah proses persuasi ilmiah dengan memanfaatkan riset untuk menilai tanggapan publik. Keempat, model simetris dua arah, yang menggambarkan terjadinya keseimbangan dan saling beradaptasinya lembaga pemerintah dan masyarakat sehingga terbentuk komunikasi dua arah dan saling kesepahaman

antara masyarakat dan pemerintah.

Dari keempat model tersebut, tiga model pertama merefleksikan praksis kehumasan yang berusaha mencapai tujuan organisasi melalui persuasi. Sedangkan model keempat berfokus pada usaha menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan publik atau kelompok lainnya. Bagi sebuah organisasi pemerintah, praktik humas yang keempat inilah yang dianggap paling ideal.

Dalam menjalankan fungsinya, kehumasan membutuhkan dua atribut kompetensi, yaitu kompetensi teknis dan manajemen. Kompetensi teknis meliputi kemampuan menulis, mengedit, serta menyediakan

konten media (literasi, audio, maupun visual), membuat event, serta melakukan komunikasi dengan media massa. Sedangkan kompetensi manajemen adalah kemampuan ketatalaksanaan dan administrasi kegiatan yang membantu organisasi mengidentifikasi dan memecahkan masalah terkait pencitraan lembaga.

Keberadaan Secara DigitalHootsuite dan We Are Social

telah mengeluarkan The 2018 Indonesia Digital Landscape pada Januari 2018. Hasilnya memang – seperti diduga – amat menakjubkan. Dengan populasi sebesar 265,4 juta orang, Indonesia memiliki 132,7 juta pengguna internet dengan 177,9 juta orang memiliki smartphone. Bagaimana dengan media sosial?

Peran Humas Pemerintah di Jaman Now

Page 43: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 43

Seratus tiga puluh juta orang adalah pengguna aktif media sosial dan tumbuh 23% sejak Januari 2017.

Dengan rata-rata 8 jam 51 menit per hari waktu yang digunakan untuk berselancar di dunia maya, tak heran jika apapun yang terjadi, akan dengan cepat menyebar. Tak peduli fakta atau hoax, informasi di media sosial akan dengan mudah menyebar.

Berdasarkan profil pengguna Facebook di Indonesia seperti Gambar 1, tak heran jika humas lembaga pemerintah dan swasta berlomba-lomba hadir dalam dunia maya (digital existence). Jika dahulu mereka merasa cukup memiliki situs web, maka sekarang keberadaan kita seakan-akan diukur dari seberapa aktif kita di Facebook, Twitter, Instagram, Youtube Channel atau media sosial lainnya. Metrics atau pengukuran kehadiran kita di dunia maya atau dunia nyata, kemudian menjadi hal berikutnya yang selalu disandingkan dengan kesuksesan fungsi kehumasan sebuah entitas.

Pengukuran Efektivitas Kehumasan

Proses pengumpulan berita melalui kliping koran dan majalah yang dilakukan secara manual merupakan pola yang sudah berjalan berpuluh tahun dalam dunia kehumasan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pengumpulan berita menjadi semakin mudah. Datangnya teknologi mesin pencari seperti “bing” dari Microsoft, serta “google” dari Google dianggap telah menjawab masalah utama tentang pencarian konten oleh banyak pakar. Di beberapa negara maju koran dan media edisi cetak telah merupakan masa lalu, dan menjadi bagian dari sejarah peradaban literasi manusia.

Namun di negara berkembang, kecenderungan (trend) perkembangan teknologi kehumasan yang terjadi tidaklah selalu sama. Oplah koran terbesar pertama dan kedua di Indonesia bahkan dikabarkan meningkat. Tentunya hal ini bukan sekedar karena alasan koran dan majalah bekas di Indonesia kerap dijadikan bahan pembungkus panganan atau belanja lainnya. Strategi

pemasaran koran dan majalah di Indonesia terbukti mampu memperlambat penuaan siklus bisnis media cetak. Tentunya ada hal yang lebih mendasar yang perlu lebih ditelaah dan dicari jawabannya. Satu hal yang tampak jelas, bahwa kecenderungan media massa daring akan mampu mematikan media massa luring masih akan menghadapi jalan panjang dan berliku, sehingga belum jelas sampai kapan terjadinya di Indonesia.

Sejalan dengan kecenderungan yang unik di Indonesia tersebut, dunia kehumasan pun perlu mencermatinya, agar tidak kehilangan genggaman atas apa yang menjadi sorotan utama dan perhatian publik. Proses kliping manual tetap menjadi teknologi hibrid selain proses pengumpulan melalui internet. Karenanya di Indonesia, kebutuhan akan perangkat lunak yang mampu merangkum media edisi cetak dan media edisi daring menjadi kebutuhan yang unik, yang mungkin tidak terpikirkan oleh pembuat perangkat lunak di negara lain. Mr

Page 44: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara44

TopIssue

TopicStatement

Influencer

TopPerson

Media Monitoring, What Next?

ISSUE

DenganbanyaknyastatementyangmemberikanPengaruhyangbaik

makaInfluencertersebutakanMenjadiTOPPERSON

Intern InstitusiKebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh

institusi dan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung bagi instansi intern dan eksternInstitusi Eksternal

Kebijakan atau peraturan yang mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap Institusi

Kerja Sama AntarinstitutiMembahas mengenai keterkaitan Bidang yang

diampu pada Institusi yang berkaitan

Kerja Sama InternAntara Bidang yang satu dengan yang lain harus

dapat saling berkomunikasi

Topi

c

TopicmerupakanIssueatautema

yangakanmenjadibahanpemberitaandimasyarakat.

RadikalismePNS?

PenerimaanCPNS?

Contoh topik Internal yang berhubungan dengan BKN di mana hal tersebut didasarkan pada Permasalahan yang ditangani oleh masing-masing Kedeputian.

RadikalismePNS?

PenerimaanCPNS?

PemberianTHR?

Hatespechsosmed?

Topik Eksternal yang berhubungan dengan BKN dipandang dari sudut pandang, dan bersinggungan dengan beberapa Instansi

Page 45: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 45

OrangyangmempengaruhiatauberhubungandenganpemberitaantentangBKN.

Keterkaitan antara Influencer dengan Issue yang diangkat akan menentukan siapa yang akan menjadi TOP PERSON dalam suatu topik utama.

Dalam grafik dicontohkan Asman Abnur (Menpan RB) berada pada Urutan Pertama dalam pembicaraan yang berhubungan dengan kebijakan bagi ASN di Indonesia.

BijakdalammenggunakanMediaSosial

CAP(ParentalLeave)

PenerimaanCPNS2018

TopIssue

TopicStatement

Influencer

TopPerson

ISSUE

Page 46: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Informasi Aktual | Badan Kepegawaian Negara46

MenentukanwaktuPenayanganyangtepat

IsidariIssuesesuai

Menjadiperhatiannetizen(khalayakumum)

Penggunaanmediasosialuntukkecepatandanketepatanpenyampaian

Membuat Topik Biasa Menjadi Luar Biasa

Dengan pemberitaan yang tersebar melalui media online maupun cetak, di masyarakat akan memunculkan sentimen di masyarakat. Sentimen dapat berupa:

1. Sentimen Positif2. Sentimen Negatif3. Sentimen Netral

Sentimen Negatif belum tentu mengandung content yang negatif pula, karena pemilihan kosa kata sangat mempengaruhi penilaian tersebut.

Sentimen Media terhadap Issue BKNDon’t Worry

withNEGATIVE SENTIMENT

Page 47: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Informasi Aktual 47

Media shareMedia online dan cetak yang

memuat berita mengenai BKN tidak hanya Media Nasional, namun juga media di daerah. Di mana konten berita tersebut memuat hal yang bersinggungan dengan daerah di mana mereka berada.

Peta di bawah menunjukkan lokasi di mana BKN banyak diperbincangkan dan atau banyaknya media yang memberitakan cuplikan dari issue yang dikeluarkan oleh BKN.

Apabila terdapat wilayah yang masih belum memperbincangkan issue BKN, diperlukan outreaching ke beberapa tempat yang dinilai representatif. sofi

Media share cetak per juli 2018

Media share online per juli 2018

Sebaran media share online per juli 2018

Page 48: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Opini | Badan Kepegawaian Negara48

Pemanfaatan Data-Driven Public Relations untuk Mewujudkan Peran Humas yang Proaktif dan Responsif

Oleh : Mohammad RidwanKepala Biro Hubungan Masyarakat

Monitoring Media: Gaya Hidup Baru Kehumasan

Bagi dunia usaha, kebutuhan untuk memanfaatkan Data-Driven Public Relations telah dijawab oleh beberapa penyedia jasa monitoring media. Cakupan informasi yang diinginkan oleh lembaga swasta biasanya terkait dengan kompetisi dan lingkungan bisnis, pencitraan, serta positioning lembaga mereka di mata konsumen. Kenyataan kompetisi ini amat nyata bagi dunia bisnis. Karena ketiadaan kompetisi bisa berarti (1) bisnis tersebut tidak menguntungkan untuk dijadikan lahan bisnis (bisa jadi merupakan wilayah publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah), atau justru sebaliknya, (2) memang perusahaan tersebut begitu hebatnya sehingga tidak ada yang sanggup menyainginya. Pendapat pertama adalah berita buruk bagi bisnis. Berita kedua adalah too good to be true dengan peluang terjadi yang sangat kecil. Keduanya bukan merupakan pilihan yang cantik untuk dipilih dari sisi manajemen risiko.

Bagi lembaga pemerintah, kebutuhan yang dimiliki kurang lebih sama, dengan catatan khusus pada kebutuhan akan analisis kompetisi dan lingkungan bisnis. Analogi kompetisi tidak secara langsung berarti persaingan menang-kalah, tetapi lebih mengarah pada lembaga mana yang memilik image branding lebih kuat sehingga lebih dipercaya oleh masyarakat. Kenyataan ini menimbulkan kesimpulan, bahwa tidak benar lembaga pemerintah tidak saling berkompetisi. Hal ini tentunya menggembirakan, karena sebagaimana diketahui

dalam teori ekonomi, siklus hidup bisnis membunuh produk yang tua dan kuno, menggantinya dengan produk yang muda, baru, dan lebih modern. Ketiadaan kompetisi akan menegasikan inovasi. Sedangkan inovasi merupakan mesin utama bagi tumbuhnya peradaban yang sehat dan maju.

Karena keunikan campuran media di atas, reposisi atas strategi dan taktik kehumasan pemerintah perlu mendapatkan penyegaran untuk tetap menjalankan fungsinya secara efektif. Fungsi utama humas lembaga pemerintah adalah membantu menjabarkan dan mencapai tujuan program pemerintah, meningkatkan sikap tanggap pemerintah, serta memberi informasi yang layak kepada masyarakat. Sebagai bagian dari sebuah kegiatan komunikasi, humas juga berfungsi menjembatani terbentuknya suasana yang kondusif dalam kerangka win-win solution antar berbagai pemangku kepentingan (Stakeholders) organisasi baik internal maupun eksternal. Hal ini merupakan faktor kritis dalam rangka membangun citra lembaga pemerintah seperti BKN. Lebih jauh dari pemenuhan citra lembaga, adalah terbentuknya kebersahabatan masyarakat terhadap informasi sebagai bagian dari sebuah gaya hidup masyarakat beradab yang peduli pada lingkungan. Dalam konteks inilah, kehumasan lembaga pemerintah membutuhkan

dukungan manajemen teknologi kehumasan yang handal.

Humas yang Proaktif dan Responsif

Selama tahun 2017, Biro Humas BKN telah melakukan berbagai inovasi untuk menjadikan diri sebagai humas yang proaktif dan responsif. Hal ini diwujudkan dalam 2 bagian, yaitu transformasi mindset dan transformasi kegiatan. Transformasi mindset meliputi (1) process business reengineering, (2) responsif terhadap isu ASN, (3) program social media geeks, (4) sinergi pemberitaan dalam Pengelolaan Komunikasi Publik – Government Public relations Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sedangkan transformasi kegiatan terwujud dalam (1) perbaikan manajemen web, (2) program media darling, (3) program issue campaign, dan (4) program side event.

Hasil nyata transformasi ini terlihat pada beberapa hal.

1. Makin banyaknya media daring utama yang membuat berita headline berdasarkan siaran pers Biro Humas.

2. Peningkatan impressions pada media sosial Twitter dan people engagement pada media sosial Facebook (Gambar 2 dan 3).

3. Peningkatan jumlah follower dan like pada kedua media sosial di atas hampir 3 kali lipat dibanding kurun waktu sebelumnya.

4. Biro Humas telah menjadi

Page 49: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Opini 49

narasumber utama di media TV dan radio untuk isu seputar manajemen ASN, antara lain: penerimaan CPNS, gaji, dan cuti.

Namun demikian hasil ini dirasa masih belum optimal. Biro Humas BKN ingin lebih merespons isu yang berkembang di media sosial yang dimotori oleh warganet (netizen), merespons isu yang berkembang di media cetak maupun daring, serta menganalisis keberadaan tokoh kunci yang berperangaruh dalam keberhasilan penyebarluasan keberhasilan BKN. Di samping itu, Biro Humas berkeinginan untuk melakukan standardisasi dan kuantifikasi tingkat keberhasilan atau efektivitas fungsi humas. Untuk itu Biro Humas perlu memanfaatkan mekanisme internet crawling untuk mendapatkan data dan informasi yang tidak bias tentang eksistensi BKN di dunia maya, sekaligus untuk lebih cepat mengantisipasi tuntutan perubahan yang tiada henti.

Secara umum, manajemen media melakukan fungsi monitoring, analisis, dan campaign sebagai satu kesatuan kegiatan yang terintegrasi. Pemanfaatan mekanisme internet crawling untuk mendapatkan data dan informasi yang tidak bias dengan keyword tertentu lazim disebut monitoring media. Bentuk media monitoring ada tiga macam, yaitu media clipping, media tracking, dan media content analyisis. Media clipping adalah dokumentasi

berupa artikel, naskah berita, dan iklan media massa. Bentuknya dapat berupa teks dan video. Media tracking adalah untuk melacak jejak opini publik atas suatu kejadian tertentu atau isu-isu tertentu pada media massa. Media content analysis atau analisis isi adalah suatu metode untuk menganalisis isi sebuah “teks”. Pendekatan metode ini

adalah kuantitatif: teks ditafsirkan dalam unit analisis yang bisa dihitung. Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman struktur makna sebuah teks secara konsisten. Metode ini banyak diterapkan untuk analisis teks dalam media.

Penggunaan data-driven digital ini mutlak diperlukan karena volume data dari media mainstream, media sosial, dan media elektronik sudah

terlalu besar untuk dipantau dan ditanggapi secara manual. Cakupan pekerjaan dalam manajemen media biasanya dibagi menjadi 3 bagian: (1) monitoring media, (2) analisis media, dan (3) campaign media.

Monitoring Media. Saat ini, media monitoring sering diterjemahkan sebagai sebuah layanan pemantauan media, karena sistem ini memberikan dokumentasi, analisis, atau salinan dari konten media yang menarik. Biro Humas dapat mengetahui informasi apa saja yang telah dipublikasikan media tentang BKN, untuk mengatur citra, untuk mengenali apa saja kelemahan dan kekuatan BKN dari sisi komunikasi, atau untuk mengidentifikasi peluang sinergi baru, dan lainnya.

Sementara itu, analisis media merancang bagaimana mempelajari ontology isu, kecenderungan (trend) pemberitaan, dan pola (pattern) sentimen media, serta menggunakannya untuk branding kelembagaan. Kegiatan dalam analisis media mencakup analisis kecenderungan, media, Influencer, sentimen, lokasi dan analisis jaringan. Sedangkan kegiatan dalam campaign media antara lain meliputi peningkatan relasi dengan wartawan dan awak media lainnya, pelibatan Influencer, pelibatan komunitas, dan manajemen krisis.

Page 50: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Opini | Badan Kepegawaian Negara50

Oleh: Reski Fatima LolokCPNS BKN TA 2018

Oppie Chairani LubisCPNS BKN TA 2018Equality before the law atau

legal equality adalah prinsip dimana setiap individu harus

diperlakukan sama di hadapan hukum. Termasuk hak memperoleh perlindungan hukum. Secara tegas Pasal 28D Undang Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

Dalam hal ini, pegawai negeri sipil tidak menjadi pengecualian. Pasal 92 ayat 3 Undang – Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa pegawai negeri sipil berhak memperoleh perlindungan hukum dalam perkara di pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya sehingga perlindungan hukum merupakan bagian penting dari manajemen kepegawaian yang semestinya diwujud nyatakan.

Dalam Perka BKN No. 19 Tahun 2014 Pasal 453-467, dijelaskan tentang Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian yang disingkat Puskonbankum. Unit kerja ini merupakan salah satu pusat dari tujuh pusat yang ada dalam struktur organisasi Badan Kepegawaian Negara. Tentunya Puskonbankum memiliki peran penting dalam memfasilitasi pegawai pusat maupun daerah terkait masalah hukum kepegawaian di beberapa pengadilan seperti pengadilan tata usaha negara, pengadilan pidana dan perdata dengan tidak mengesampingkan prosedur

dan kode etik yang berlaku. Puskonbankum terdiri dari dua bidang yaitu bidang konsultasi hukum kepegawaian dan bidang bantuan hukum kepegawaian.

Bidang konsultasi hukum kepegawaian terdiri dari dua sub bidang yaitu Subbidang Konsultasi mempunyai tugas menyiapkan dan mengelola bahan analisis/telaahan, pemberian konsultasi, fasilitasi, dan bimbingan penyelesaian permasalahan kepegawaian. Kedua, yaitu Subbidang Pemantauan dan Inventarisasi Permasalahan Kebijakan mempunyai tugas melakukan penyiapan, pengelolaan bahan, pelaksanaan penyusunan laporan, dan evaluasi pemantauan implementasi kebijakan serta melakukan inventarisasi permasalahan kepegawaian. Penting untuk diketahui bahwa bidang konsultasi tidak hanya memfasilitasi dan memberi bimbingan masalah kepegawaian di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara tapi bagian konsultasi juga memberikan konsultasi kepada instansi pusat maupun daerah. Hal ini terkait dengan fungsi Badan Kepegawaian Negara sebagai pembina dan penyelenggara manajemen kepegawaian. Pengajuan konsultasi bisa melalui telepon, email, e-lapor, kunjungan ke pusat pelayanan satu pintu atau melalui surat.

Bidang bantuan hukum memiliki dua subbidang yaitu subbidang yaitu, Subbidang Pendampingan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penelusuran, penyiapan dan pengelolahan bahan permasalahan perkara hukum, fasilitasi, koodinasi, dan beracara di pengadilan dan Subbidang Pertimbangan dan Dokumentasi Perkara Hukum mempunyai tugas fasilitasi, koordinasi, dan beracara di pengadilan. Sub bagian bantuan hukum hanya memfasilitasi masalah kepegawaian yang melibatkan pegawai di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara atau gugatan yang bersifat institusional. Misalnya gugatan terhadap surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Pengetahuan tentang bantuan hukum kepegawaian dirasa perlu untuk diketahui oleh semua pegawai. Oleh sebab itu Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian sering memberikan fasiltasi dalam bentuk seminar dan workshop di instansi pusat dan daerah. Selain itu, bentuk fasilitasi lain demi terwujudnya jaminan dan kepastian hukum dan sebagai implementasi Badan Kepegawaian Negara Sebagai Penyelenggara dan Manajemen kepegawaian khususnya dalam perlindungan hukum.

Fasilitasi Konsultasi dan Bantuan Hukum Kepegawaian

&

Page 51: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Opini 51

Proyeksi Program Pengawasan Dan Pengendalian Kepegawaian

Oleh: Muhlis Irfan Kasubdit Tunjangan di Direktorat Kompensasi Aparatur Sipil Negara

Seiring dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (ASN), maka pengelolaan aparatur pemerintah dilakukan melalui Manajemen ASN. Berdasar pada Manajemen ASN ini diharapkan dapat menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Namun demikian, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai tingkatan maupun di berbagai instansi Pemerintah. Berdasarkan data Deputi Bidang Pengaewasan dan Pengendalian BKN, memperlihatkan adanya kecenderungan kenaikan pelanggaran kepegawaian yang dilakukan oleh PPK dan PNS dari tahun ke tahun.

Berdasarkan hal di atas, menggambarkan program pengawasan dan pengendalian (wasdal) kepegawaian memiliki kepentingan yang tinggi dalam mewujudkan kepatuhan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan PNS terhadap Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Manajemen ASN. Di sisi lain, program wasdal kepegawaian harus menjadi “concern” BKN dalam mengejawantahkan kewenanganya tersebut.

Proyeksi Program Wasdal Kepegawaian

Memperhatikan perkembangan dan program yang dilaksanakan BKN saat ini, maka penulis melihat pada arah selanjutnya program wasdal kepegawaian mengalami kemajuan yang signifikan sebagai upaya untuk mengantisipasi pelanggaran-pelanggaran terhadap NSPK. Hal ini dapat dimungkinkan jika asumsinya dua hal besar ini dapat diwujudkan, yaitu: pertama, semakin efektif dan efisiennya program wasdal kepegawaian; dan kedua, semakin meningkatnya kepatuhan PPK dan PNS terhadap NSPK Manajemen ASN. Kondisi ini tidak mustahil akan segera terwujud mengingat pada saat ini BKN telah meluncurkan program-program yang mengarah kepada pencapaian kedua hal tersebut.

Semakin efektif dan efisiennya program wasdal, dikarenakan:

1. Penerapan sistem aplikasi Early Warning System (EWS). Aplikasi EWS yang telah dibangun dan dikembangkan ini dapat menampilkan gambaran tentang peta kepegawaian yang ada di seluruh instansi Pemerintah. Peta kepegawaian tersebut dapat berwujud gambaran pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh PNS, dilihat dari jenis pelanggaran dan sanksi hukumannya. Beberapa hal lain

juga dapat dilihat pada aplikasi ini yang dapat mempermudah dan memperlancar program wasdal kepegawaian. Selanjutnya, aplikasi EWS dapat dikembangkan lagi menjadi intelligence-EWS (i-EWS), di mana data-data kepegawaian juga dapat diperoleh melalui tracking pada media massa dan media sosial (tracking pool).

Keberadaan aplikasi EWS pada arah selanjutnya menjadi bahan bagi perumusan kebijakan di bidang kepegawaian. Dalam kaitan ini, perumusan kebijakan dibuat sebagai upaya pencegahan (preventive) terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan PNS.

2. Penerapan standar internasional (ISO) dalam pelayanan pengaduan kepegawaian. Saat ini, Deputi Bidang Wasdal telah menerapkan ISO 9001-2015 dalam pelayanan pengaduan kepegawaian. Penerapan standar ini menuntut BKN memberikan pelayanan secara cepat, tepat, akurat dan komprehensif; sehingga memberikan kepuasan pelanggannya. Dalam kaitan ini, arah selanjutnya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dapat dilakukan melalui sarana komunikasi langsung (help desk) atau online.

Page 52: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Opini | Badan Kepegawaian Negara52

3. Tersusunnya Database permasalahan dan pemecahan kepegawaian. Adanya aplikasi yang berwujud kumpulan (himpunan) permasalahan kepegawaian yang disertai pemecahannya, serta dapat diakses secara mudah (online) masyarakat; dapat mengurangi secara signifikan pekerjaan yang dilakukan BKN. Pihak-pihak terkait tidak perlu lagi mengirim surat pengaduan, namun cukup melihat pada aplikasi yang disediakan BKN.

4. Terjalinnya koordinasi dan kerja sama dengan stakeholders dalam pemecahan permasalahan kepegawaian. Adanya koordinasi dan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak terkait (seperti: KPK, Kemenkum HAM, Kejaksaan, KASN, Kepolisian dan BKD) memberikan manfaat bahwa data dan informasi terkait dengan pelanggaran PNS dapat diperoleh dengan mudah dan akurat.

Sedangkan, semakin meningkatknya kepatuhan PPK dan PNS terhadap NSPK Manajemen ASN, disebabkan hal-hal berikut:

1. Intensifikasi desiminasi NSPK Manajemen ASN terhadap PPK dan PNS. Desiminasi yang intens dilakukan BKN memberikan tambahan pemahaman kepada PPK dan PNS tentang arti pentingnya implementasi NSPK Manajemen ASN secara baik dan benar.

2. Komitmen PPK dan pengelola kepegawaian dalam

menjalankan NSPK. Adanya kerja sama dan kesepakatan, yang berwujud “Pakta Integritas” yang dilakukan antara BKN dengan PPK dan pengelola kepegawaian dapat mendorong terwujudnya pelaksanaan NSPK Manajemen ASN di instansi pemerintah.

3. Kesadaran yang tinggi dari PPK dan PNS untuk mematuhi NSPK dikarenakan adanya sanksi. Dalam hal ini, adanya penerapan sanksi yang jelas dan tegas dan atau adanya dasar yurisprudensi dapat memberikan efek dalam peningkatan kepatuhan PPK atau PNS terhadap NSPK Manajemen ASN.

4. Kebijakan pemblokiran database PNS yang melakukan pelanggaran. Adanya kebijakan pemblokiran ini dapat mewujudkan kepatuhan pada diri masing-masing PNS. Hal ini dikarenakan pelanggaran terhadap NSPK akan berujung

pada pemblokiran database PNS itu sendiri. Di sisi lain, jika aplikasi pemblokiran di BKN dikembangkan dan terkoneksi dengan sistem/aplikasi yang berada di lingkup pihak-pihak terkait (aparat hukum), maka proses pemblokiran akan secara otomatis diterapkan kepada PNS yang berurusan dengan aparat hukum tersebut.

5. Kemudahan masyarakat dalam melakukan pengaduan. Terkait dengan pelanggaran yang dilakukan PPK dan PNS, masyarakat dengan mudah melaporkan melalui layanan e-LAPOR. Dengan demikian,

baik PPK maupun PNS, akan senantiasa berhati-hati atau menghindari terjadinya pelanggaran terhadap NSPK Manajemen ASN.

Rekomendasi Peningkatan Program Wasdal Kepegawaian

Berkenaan dengan perubahan lingkungan strategis dan perwujudan digitalisasi dalam pelayanan kepegawaian di BKN, maka terkait dengan peningkatan kualitas program wasdal kepegawaian perlu dilakukan tiga hal berikut.

Pertama, meningkatkan komitmen dan kesadaran pimpinan dalam mengimplementasikan program wasdal kepegawaian. Komitmen dan kesadaran pimpinan diperlukan bukan hanya agar program wasdal kepegawaian dapat berjalan secara terus menerus (continuity), akan tetapi juga berkualitas.

Kedua, mengembangkan sistem (aplikasi) program wasdal kepegawaian. Sistem (aplikasi) yang telah dibangun harus dimanfaatkan secara maksimal serta perlunya pengawasan terhadap operasionalisasi sistem (aplikasi) tersebut. Sistem (aplikasi) yang telah ada juga dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi untuk mewujudkan program wasdal kepegawaian yang efektif dan efisien.

Ketiga, meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara BKN dan pihak-pihak terkait (stakeholders). Koordinasi dan kerja sama dengan instansi/pihak terkait yang selama ini dilakukan perlu ditingkatkan lagi, khususnya dalam pengintegrasian sistem (aplikasi) wasdal kepegawaian dengan sistem (aplikasi) instansi tersebut. Hal ini memberikan manfaat bagi percepatan penanganan dan penyelesaian pelanggaran-pelanggaran NSPK yang dilakukan PPK ataupun PNS

Page 53: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Opini 53

Pilkada: Berharap Menghasilkan Pemimpin Berkarakter Spiritual

Oleh : Satia Supardy Widyaiswara Madya di Pusbang ASN

Amanat KonstitusiKomisi Pemilihan Umum (KPU)

sudah menetapkan tanggal pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 tanggal 27 Juni 2018. Terdapat 171 daerah yang mengikuti Pilkada tahun 2018. KPU menjalankan tugasnya atas dasar amanat konsitusi UUD 1945. Untuk memahami secara utuh amanat konstitusi tentang Pilkada perlu memahami posisi daerah dalam pandangan konstitusi RI. UUD 1945 Pasal 18 memberikan arah tentang posisi daerah, bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang”. Ketentuan ini memberikan arah yang jelas mengenai prinsip NKRI. Daerah-daerah itu dibentuk (bukan terbentuk sebelum adanya negara yang mencirikan negara federal). Karena itulah UUD menggunakan kata-kata “dibagi atas daerah-daerah…”, seperti juga rumusan asli dari UUD sebelum diubah tahun 2000 yang menggunakan kalimat “pembagian daerah Indonesia terdiri atas…” tidak menggunakan kata-kata “daerah daerah Indonesia terdiri atas” yang menunjukkan sesuatu yang sudah eksis.

Anthon Raharusun, mengatakan bahwa Pilkada secara langsung dan pemilu serentak oleh rakyat merupakan suatu proses politik bangsa Indonesia menuju kehidupan politik yang lebih demokratis, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, untuk menjamin pelaksanaan Pilkada serentak yang berkualitas dan memenuhi derajat kompetisi yang sehat, maka persyaratan dan tata cara Pilkada ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan tersendiri. Secara umum dikatakan bahwa Pilkada secara langsung itu lebih demokratis. Terdapat dua alasan mengapa gagasan pemilihan langsung dianggap perlu: Pertama; untuk membuka pintu bagi tampilnya kepala daerah yang sesuai dengan kehendak mayoritas rakyat sendiri. Kedua; untuk menjaga stabilitas pemerintahan agar tidak mudah dijatuhkan ditengah jalan.

Pemimpin Berkarakter SpiritualPilkada serentak dengan biaya

amat sangat besar diharapkan menghasilkan pemimpin yang berkarakter spiritual. Karakter pemimpin yang berbasis spiritual mampu memelihara hubungan dengan orang lain dengan menumbuhkan kepeduliaan yang tulus. Mereka memimpin dengan empati, kasih sayang, rasa hormat dan senantiasi tunduk patuh kepada Maha Pencipta.

Teori Kepemimpinan kini telah berkembang dengan mengapresiasikan nilai-nilai kehidupan (values) dan kemanusiaan. Kepemimpinan tanpa menyertakan values adalah sebuah kepemimpinan yang digerakkan oleh ototarianisme belaka. Nilai-nilai inti kehidupan yang telah teruji berlangsung sepanjang jaman adalah Spiritualitas. Spiritualitas, adalah tentang interaksi jiwa kita pada dunia disekitar, respon yang mempengaruhi perilaku kita di manapun dan dalam kondisi apapun.

Spiritualitas bukanlah segalanya tentang agama, spiritualitas adalah tentang mengabsorbsi intisari dari hubungan kita secara roh dan jiwa dengan Yang Suci, Yang Ilahi, Sumber Kebenaran, atau Yang Maha Esa yang kita percayai dan bagaimana kita mengaplikasikannya secara universal kepada semua orang di sekitar kita.

Spiritualitas, membantu membangun karakter dalam

Page 54: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Opini | Badan Kepegawaian Negara54

diri, termasuk dalam pola kepemimpinan. Kepemimpinan yang berbasis spiritualitas, bukan tentang kecerdasan dan ketrampilan dalam memimpin belaka, namun juga menjunjung nilai-nilai kebenaran, kejujuran, integritas, kredibilitas, kebijaksanaan, belas kasih, yang membentuk akhlak dan moral diri sendiri dan orang lain. Spiritual Leadership adalah kepemimpinan yang mengedepankan moralitas, kepekaan (sensitivitas), keseimbangan jiwa, kekayaan bathin dan etika dalam berinteraksi dengan orang lain. Spiritualitas adalah tentang bagaimana melakukan segala sesuatu dengan usaha terbaik dalam kesempurnaan bathin sesuai dengan nilai-nilai kehidupan religius.

Pemimpin berbasis spiritualitas pada era sekarang suatu keniscayaan, menurut Prof Didin Hafidhuddin, pemimpin yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan berakhlak mulia sehingga patut menjadi teladan bagi rakyatnya.

Selain itu seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menyejahterakan rakyatnya. Sebaliknya, pemimpin yang khianat, hanya akan sibuk memperkaya diri sendiri, keluarga dan kolega-koleganya, serta membiarkan rakyatnya terlantar.

Kepemimpinan spiritual (spiritual leadership), menurut Tobroni dalam “The Spiritual Leadership,…” (2005), adalah kepemimpinan yang membawa dimensi keduniawian kepada dimensi keilahian. Tuhan adalah pemimpin sejati yang mengilhami, mempengaruhi, melayani dan menggerakkan hati nurani hamba-Nya dengan sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. Karena itu kepemimpinan spiritual disebut juga kepemimpinan yang berdasarkan etika religius dan kecerdasan spiritual, mendasarkan pada iman dan hati nurani.

Kebanyakan pemimpin suatu lembaga, mereka sebenarnya bekerja bukan untuk orang dan lembaga yang dipimpin, melainkan untuk “keamanan”, “kemapanan” dan “kejayaan” dirinya. Tetapi pemimpin spiritual bersikap sebaliknya, yaitu untuk memberikan konstribusi, atau amal saleh bagi lembaga dan orang-orang yang dipimpinnya. Seorang spiritualis rela bersusah payah, bekerja tak kenal waktu dan memberikan kontribusi terbaiknya.

Mensejahterakan RakyatBangsa Indonesia butuh

pemimpin yang memiliki karakter, visi, integritas dan keteguhan sikap untuk menyejahterakan rakyatnya. Menurut Colin Powell, Menlu AS, “kepemimpinan adalah seni untuk menyempurnakan lebih dari apa yang bisa dilakukan oleh ilmu pengetahuan atau manajemen,” sekilas perkataan tersebut menyeru, bahwa seorang pemimpin tidak hanya pandai dalam hal ilmu pengetahuan saja, melainkan juga menguasai dan memiliki seni untuk memimpin. Orang Indonesia menyebutnya dengan ‘intuisi’.

Terlepas dari ciri khas model kepemimpinan di tiap-tiap daerah, ada satu hal yang tidak boleh dibedakan dan membedakan diri ketika pemimpin telah resmi dilahirkan dari kepercayaan masyarakat. KH. Abdurrahman wahid mengatakan, “Orientasi seorang pemimpinan terkait langsung dengan kesejahteraan

rakyat yang dipimpin.” Juga dikatakan oleh Presiden AS, John F. Kennedy bahwa, politik sebagai “karya termulia”, karena menyangkut kesejahteraan (lahir dan batin) rakyat. Jika demikian, mensejahterakan rakyat merupakan suatu hal yang wajib bagi seorang pemimpin untuk dipenuhi, bukan sebaliknya.

Mohammad Mahfud MD meniliai, kesejahteraan suatu negara menjadi indikator martabat bangsa. Dan penegakan hukum tanpa pandang bulu merupakan kunci dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu Indonesia kini butuh seorang pemimpin yang mengutamakan kesejahteraan rakyatnya, bukan yang mengumpulkan kekayaan pribadi, keluarga dan kroninya.

Sayyidina Ali menggambarkan, bahwa kehancuran suatu negara disebabkan oleh pemerintahan yang dilaksanakan dengan tidak adil atau dzolim terhadap rakyatnya. Kalau rakyat tidak sejahtera, berarti telah gagal menyelenggarakan Negara.

Page 55: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Opini 55

Hari ini 70 Tahun yang Lalu:Kilas Balik Jejak BKN Melayani Negeri

Tanpa terasa, tahun ini Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah berusia 70 Tahun (30

Mei 1948 – 30 Mei 2018). Bila kita ibaratkan dengan manusia, maka usia BKN hari ini adalah sebuah usia yang sudah sangat matang dengan berbagai pengalaman dan dinamika kehidupan. Namun sebagai sebuah institusi pemerintah dengan tugas di antaranya memberikan layanan administrasi kepegawaian dan menopang proses reformasi birokrasi di Indonesia, maka di usia yang demikian adalah sebuah kondisi yang terus ditantang merespon perkembangan zaman dengan berbagai inovasi dan kreasi dalam rangka memberikan layanan terbaik kepada negeri ini.

Jejak dan sejarah perjalanan BKN telah berjalan lama seiring beberapa saat setelah negeri ini diproklamirkan merdeka.

Ketika itu tahun 1948, Indonesia baru saja merdeka dan Pemerintahan Hindia Belanda belum benar-benar mencabut cengkeraman kuku kolonialismenya di negeri kita. Kala itu, sebagian Pegawai Negeri berada di bawah pemerintah Republik Indonesia dan sebagian lagi berada di bawah pemerintah Hindia Belanda.

Keadaan seperti itu menyebabkan pembinaan pegawai negeri ketika itu dilakukan oleh dua lembaga, yaitu Kantor 1 Peraturan Pemerintah Nomor (PP) No. 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 19482 PP No. 32 Tahun 1950 Tanggal 15 Desember 19503 PP No. 32 Tahun 1972. Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang (UU) No. 18 Tahun 19614 UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

Urusan Pengawai (KUP) Negeri1 yang berkedudukan di ibukota Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala yaitu Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah Indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makassar.

Lembaga kedua adalah Dienst voor Algemene Personele (DAPZ) yang lebih dikenal dengan DUUP (Djawatan Umum Urusan Pegawai) yang dibentuk dengan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948,dikepalai oleh Mr.J.W.Van Hoongstraken dan berkedudukan di Jakarta.

Tugas pokok KUP adalah mengurus segala sesuatu mengenai kedudukan dan gaji Pengawai Negeri serta mengawasi supaya peraturan – peraturan itu dijalankan dengan tepat. KUP dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Perdana Menteri dan langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Perdana Menteri.

Sejak pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 agustus 1950, pemerintah memandang perlu untuk memusatkan urusan kepegawaian, sehingga KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta digabungkan

menjadi satu2. Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaaan tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu Bagian Tata Usaha kepegawaian (Biro TUK) di Yogyakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan (Biro P&T) di Bandung.Lahirnya BKN

Sesuai dengan perkembangan, di mana peran aperatur pemerintah semakin dirasakan, pemerintah menganggap perlu menetapkan kembali kedudukan, fungsi, tugas, dan organisasi KUP.Maka KUP diubah menjadi Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN)3.

BAKN ditetapkan sebagai sebuah lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan langsung di bawah dan tanggung jawab kepada Presiden, mempunyai fungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi Negara di bidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya pemerintahan.

Momentum perubahan nomenklatur BAKN menjadi BKN4, menjadi awal kelahiran kembali BKN dengan ”baju” baru. Harapan perubahan paradigma fungsi ”penatausahaan” yang selama ini melekat telah dicanangkan dan berubah menjadi paradigma ”pengelolaan” atau manajemen kepegawaian. Dalam kaitan ini, orientasi pembinaan di bidang kepegawaian merupakan fungsi yang semestinya dipedomani oleh BKN.Menjadi BKN yang Mumpuni

Selanjutnya! Beberapa hal yang perlu dilakukan BKN dalam memperkuat kapabilitas organisasi untuk berpartisipasi mewujudkan reformasi birokrasi di Indonesia adalah:

Oleh: Makmur IbrahimKakanreg XIII BKN Banda Aceh

Page 56: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Opini | Badan Kepegawaian Negara56

Pertama, penguatan struktur organisasi. Dalam kaitan ini, restrukturisasi organisasi BKN berpedoman pada prinsip ”structure follows function”. Dengan demikian, jenis dan besaran perangkat/unit organisasi yang ditetapkan akan terkait dengan seberapa besar urusan yang secara nyata ada.

Berkaitan dengan hal di atas, penataan organisasi juga lebih diarahkan pada upaya penyederhanaan birokrasi pemerintah (rightsizing), yakni mengembangkan organisasi yang lebih proporsional, datar, transparan, hirarki yang pendek dan terdesentralisasi kewenangannya. Desain struktur organisasi disusun berdasarkan kebutuhan nyata dan mengikuti strategi dalam pencapaian visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan (structure follows strategy). Dengan demikian, di masa mendatang diharapkan organisasi ini akan semakin mampu, cepat, fleksibel, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggannya.

Kedua, penguatan sistem yang digunakan dalam menjalankan fungsi-fungsi BKN. Dalam hal ini, perlu adanya Standard Operating Procedure (SOP) sehingga menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan guna pencapaian efektifitas dan efisiensi kerja. Di samping itu, adanya SOP juga dapat membina keseragaman kerja, kesamaan pengertian dan kesepahaman antar pegawai.

Di samping itu, penguatan sistem juga perlu didukung dengan penerapan budaya kerja. Pelaksanaan budaya kerja BKN dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi, melalui pembentukan perilaku kerja pegawai yang berorientasi pada kualitas hasil, kepuasan pelanggan/masyarakat, dan image BKN. Budaya kerja di lingkungan BKN dikembangkan kearah perilaku pegawai yang bertanggung jawab, jujur, adil,

mengembangkan nilai berpikir positif, orientasi ke depan, serta komitmen.

Ketiga, penguatan kapasitas dan kapabilitas pegawai BKN. Dalam kaitan ini BKN perlu menyelenggarakan program pengembangan pegawai secara terus menerus dan berkelanjutan terhadap seluruh tingkatan pegawai. Pengembangan pegawai dapat difokuskan ke beberapa hal, yakni: (a) Pengembangan karier (career development); (b) Pengembangan individual (individual development); (c) Pendidikan dan Pelatihan (training and education); (d) Pembelajaran organisasi (organizational learning) (Walker, 1980).

Di sisi lain, sebagai upaya untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, maka dapat dicapai dengan meningkatkan: (a) Pengetahuan karyawan (knowledge) yaitu apa yang dibutuhkan dan perlu diketahui individu untuk dapat mengerjakan pekerjaan mereka dengan baik; (b) Keterampilan karyawan (skill) yaitu apa yang dibutuhkan individu untuk dapat dilakukan untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan, atau skill diartikan pengetahuan yang dapat digunakan secara efektif. Skill dapat bersifat manual, intelektual, mental, perceptual dan social; (c) Kapabilitas (capabilities) yaitu kompetensi yang berbasis pekerjaan dan kompetensi behavioral (keperilakuan) yang dibutuhkan individu untuk mencapai level kinerja yang diinginkan; (d) Sikap karyawan

terhadap tugas-tugasnya (attitude), yaitu disposisi untuk berkinerja dengan suatu cara yang sesuai dengan yang disyaratkan dalam bekerja; dan (e) Standar kinerja (performance standard) yaitu apa yang seharusnya dapat dilakukan individu, yang dapat dicapainya (Amstrong, 2001).

Dengan mendasarkan kepada ketiga hal di atas, maka diharapkan BKN dapat meningkatkan kapabilitas organisasi dalam menjalankan visi dan misi yang diembannya. BKN juga akan lebih “mumpuni” (baca: ketangguhan atau kekuatan) sebagai “pilar” dalam mendukung reformasi birokrasi yang sedang digalakkan saat ini.

Mengawal ReformasiSebagaimana diketahui pada

hakekatnya tujuan awal kelahiran BKN (KUP), adalah sebagai upaya perekat persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya bagi PNS. BKN, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang, dituntut untuk mendukung upaya tersebut, dan memperkuatnya dengan membentuk sistem kepegawaian yang baik. Dalam perannya ini BKN tidak hanya berfokus menata administrasi saja, akan tetapi juga menata sumber daya manusia (aparatur) yang profesional, netral dan memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi.

Dikarenakan begitu pentingnya peranan BKN, maka pada awalnya BKN menjadi lembaga yang cukup kuat dan “disegani” oleh lembaga-lembaga lain dan Pemerintah Daerah. BKN menjadi tumpuan masyarakat PNS dan masyarakat umum lainnya untuk ikut mewujudkan birokrasi yang “melayani” masyarakat. Dengan demikian, kita harus mengenang lagi sejarah “kejayaan” BKN sebagai lembaga yang dihormati. Bersamaan dengan itu, kita pun harus memperkuat diri untuk berperan yang lebih optimal dalam mewujudkan reformasi birokrasi di Indonesia.

Dalam konteks tersebut, apakah BKN mampu berperan, atau bahkan dapat mengawal reformasi birokrasi tersebut sebagai keniscayaan?. Dengan demikian, pada peringatan ulang tahun ke-70 ini, di antara langkah yang mungkin harus dilakukan BKN adalah melakukan instrospeksi terhadap peran BKN dan terhadap intern BKN itu sendiri.

Page 57: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Badan Kepegawaian Negara | Serba-Serbi 57

Membuat sebuah karya fotografi yang dapat membuat orang lain atau

masyarakat merasa takjub atau bahkan memiliki berbagai persepsi mengenai foto yang dihasilkan merupakan sebuah tantangan bagi para fotografer. Lalu bagaimana mendapatkan hasil fotografi yang tidak hanya bagus dilihat, tetapi juga “berbicara”? Fotografer senior Darwis Triadi dan tim fotografer BKN akan membagikan tipsnya bagi kalian. Simak ulasan berikut ini.

Dilansir dari Antara Sulteng, Darwis menilai fotografer, terutama pemula, kerap memotret suatu objek yang sudah terlalu umum dan banyak dilakukan orang. “Karya fotografi tidak hanya harus bagus, tetapi harus unik. Tetapi, kebanyakan masih memotret secara sudut pandang umum,” katanya.

Hal tersebut menyebabkan hasil karya fotografi hampir sama, seperti objek dan sudut pandang (angle) yang diambil sama, padahal menurutnya ada begitu banyak potensi yang dapat

dibidik di Bromo. Ia memberikan contoh, semisal lomba fotografi yang banyak diadakan dan menggunakan tema: Gunung Bromo. “Semua peserta ramai-ramai memotret Gunung Bromo secara stereotip. Hasilnya ya itu-itu saja, semuanya menghasilkan foto yang hampir sama,” jelasnya.

Sama halnya dengan objek wisata lain, yang juga sudah banyak difoto oleh fotografer dengan sudut pandang yang sama. Salah satu jalan untuk keluar dari sudut pandang yang sama adalah seorang fotografer harus rajin dan mau mengeksplorasi suatu tempat atau objek wisata untuk menghasilkan karya fotografi yang unik.

Tim fotografer BKN dalam memulai fotografi memerlukan langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk menghasilkan karya foto yang “berbicara”. Langkah pertama, yaitu memperhatikan titik fokus. Titik fokus berguna untuk memilih atau menentukan titik fokus yang Anda inginkan dengan bebas.

Salah satu bagian titik fokus yang dapat menghasilkan foto yang baik dan bagus adalah mata. Kenapa? Karena mata adalah jendela jiwa seseorang. Mata adalah elemen paling tajam dan penuh dengan daya tarik yang ada pada wajah.

Langkah kedua, yaitu Length focal, merupakan

jarak antara lensa dan bidang focal (sensor di kamera digital atau film di kamera lama). Ada baiknya Anda dapat mencoba menggunakan length focal pada poin 70 mm atau lebih untuk hasil baik.

Langkah ketiga, yaitu Pencahayaan. Pencahayaan yang tepat dapat memberikan efek yang bagus untuk foto Anda. Gunakanlah beberapa speedlight untuk menambah kekuatan pencahayaan Anda dan ketajaman foto. Seorang fotografer lokal asal Queensland, Australia Dean Bottrell menyarankan, foto portrait dan landscape pada Golden hours (juga disebut magic hour) atau jam-jam emas. Cahayanya lebih lembut dan warna mahahari lebih hidup.

Golden hour terjadi antara sebelum (sunrise) dan sesudah matahari terbit (sunset) kira-kira dari pukul 5 sampai 7 pagi dan pukul 17.00 sampai 19.00. Kualitas cahaya terbaik dapat Anda dapatkan saat ingin memotret di luar ruangan (outdoor).

Langkah keempat, yaitu momen. Menurut Marina Dot Perkins fotografer The Canberra Times mengingatkan bahwa kebiasaan buruk para fotografer digital, yaitu selalu melihat layar sesudah memfoto dari waktu ke waktu. “By doing that, you could miss all the special moments. You can look at your photos later. You can miss ‘the shot’ and it affects the flow of your work, so just keep shooting!” kata Marina. (dari berbagai sumber) Mik

Membidik Foto yang Berbicara

Page 58: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

58 Konsultasi | Buletin Badan Kepegawaian Negara

Pertanyaan

KepadaYth. Tim Redaksi Buletin Kepegawaian BKN Di Tempat

Saya Palupi, salah satu PNS di Instansi XXX, pengangkatan CPNS pada tahun 2008. Suami saya seorang anggota aparatur penegak hukum yang berdinas di Kabupaten XXX, karena jabatan dan tugas dari instansinya, suami saya sering berpindah-pindah tempat tugas. Hal ini tentunya membuat kami sering tinggal berjauhan, sebagai seorang PNS dan istri aparatur penegak hukum, saya sadar akan konsekuensi ini, di mana seorang Abdi Negara dalam dua instansi yang berbeda pasti permasalahan seperti ini banyak terjadi, termasuk dengan diri saya.

Namun saya tidak dapat memungkiri bahwa kebahagiaan utama dalam berkeluarga adalah bisa hidup bersama dengan suami dan anak. Ke manapun suami pindah bertugas saya bisa mengikutinya.

Melalui media ini saya berharap ada regulasi yang membolehkan saya pindah bekerja dengan status titipan/dipekerjakan/diperbantukan di instansi lain yang satu daerah dengan suami berdinas. Kalau ada kami mohon info regulasi dan prosedur pengurusannya.

Besar harapan saya, Redaksi Buletin Kepegawaian BKN dapat memberikan pencerahan agar saya dapat segera mengikuti dan hidup bersama suami saya di manapun dia ditugaskan.

Terima kasih.

Jawaban

Yth. Ibu Palupi Di Instansi XXX

Terkait dengan permasalahan yang ibu Palupi sampaikan, dapat kami jelaskan bahwa:

1. Ketentuan mengenai PNS yang dipekerjakan dan diperbantukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 2003 tentang wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 63 Tahun 2009 dan Peraturan Pelaksanannya sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

2. UU Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN dan PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS tidak mengatur PNS yang dipekerjakan/diperbantukan. Namun mengatur mekanisme pindah instansi.

Berdasarkan ketentuan tersebut, PNS yang bekerja pada suatu instansi yang akan dipekerjakan pada suatu instansi lain, dapat menggunakan mekanisme pindah instansi dengan persetujuan dari PPK instansi asal dan Instansi yang dituju, serta melengkapi persyaratan sebagai berikut:

Sekian semoga dapat dipahami dan kami berharap Ibu Palupi dapat segera mengajukan pindah sesuai dengan regulasi yang ada dan segera bisa berkumpul dengan suami dan keluarga tercinta.

Terima kasih

Regulasi Pindah Bekerja

Konsultasi

Page 59: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Kisah Curhatan Ayam dan Sapi

Pada suatu siang yang adem, diiringi hembusan angin sepoi-sepoi, begitu asri suasana nan sejuk. Begitu cocok untuk ngerumpi saling mencurahkan perasaan. Begitupula yang terjadi pada kandang sebuah peternakan:

Ayam : “Gue benci banget sama manusia pi...!”

Sapi : “Lah emangnya kenapa, yam?”

Ayam : “Coba deh lu bayangin: gue makan beras yang berserak aja di usir-usir, padahal mereka tiap hari makan telur dan daging gue. Belum lagi semua kesalahan mereka imbasnya ke gue, tulisan jelek dibilang cakar ayam, tidur tak nyenyak dibilang tidur ayam, hilang semangat dibilang angat-angat tai ayam, yang parahnya lagi, mereka masak telur gue, eh di bilang ‘telur mata sapi’... Sebel gue pi...Sebeeeeel pakai bingitttt!”

Sapi : “Laaaah gue lebih parah yam...!”

Ayam : “Loh emangnya lu diapain pi?”

Sapi : “Coba lu pikir, setiap hari susu gue di elus-elus, di remes-remes, dan di pencet-pencet dan diambil lagi susu gue, tapi kagak pernah dinikahin... emangnya gue sapi murahan apa!?”

Humor dari MedanSi ucok merupakan seorang PNS yang tinggal pada

rumah dinas dengan posisi di depan jalan utama. Dia mahir melatih burung beo supaya pandai berbicara. Suatu saat di hari minggu ucok melatih burung beonya.

Pertama tukang bakso lewat, sambil sembunyi di balik pohon, si ucok bisikin burung beonya : “tukang bakso, jelek kali kau!”

Si beo dengan lancar menirukan: “tukang bakso, jelek kali kau!”

Si tukang bakso bingung karena tidak melihat seorang pun di situ.

Berikutnya lewat seorang tukang becak.

Kembali si ucok bisikin beonya : “tukang becak, ancur kali muka kau!”

Si beo mengikuti perintah majikannya, berteriak: “tukang becak, ancur kali muka kau!”

Beberapa saat kemudian, lewatlah pria berbadan besar, badanya penuh tato, mukanya sangar, di pinggang terselip parang besar, sepertinya dia seorang preman pasar deket rumah si ucok!

Si ucok bisikin beonya lagi,: “hei Preman, udeh hitam, jelek, dongo, bego lagi !!!”

Si beo tidak langsung menirukan, diam sejenak, lalu menoleh ke arah si ucok dan berkata : “kau aja yang ngomong, aku takut ah ...”.Bal

HUMOR

Page 60: Buletin BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

My SAPK BKN#Digital Access At Your Fingertips #SAPK Goes to Mobile

Kata Kunci: My SAPK BKN

Biro Humas BKN, Jl. Mayjend Sutoyo No. 12 Cililitan Jakarta Timur 13640

Telp. & Fax: (021) 8090421/80882815 Email: [email protected]