7
Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana Praktik Pemerintahan Terbuka di Indonesia Di tahun 1998, perkembangan politik di Indonesia memasuki babak baru. Di tahun awal reformasi ini, masyarakat sipil mulai menuntut pemerintah untuk mau lebih terbuka, jujur, dan bertanggung jawab agar tercipta pemerintahan Indonesia yang lebih baik. Menanggapi tuntutan tersebut, meski memerlukan waktu yang lama, 1 Di Edisi Ini Pengenalan Umum tentang Open Government Partnership (OGP) atau Kemitraan Pemerintahan Terbuka kepada Publik TENTANG PRAKTIK PEMERINTAHAN TERBUKA DI INDONESIA TESTIMONI DARI PRAKTISI DAN PEMERHATI OGP KEGIATAN OGP SEBELUMNYA Pemerintah Indonesia meyakini bahwa keterbukaan adalah kebutuhan dasar pada pemerintahan yang modern BULETIN OPEN GOVERNMENT INDONESIA (OGI) photo by beritadaerah.co.id

Buletin Open Government Indonesia Edisi #1

  • Upload
    pattiro

  • View
    218

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil

Citation preview

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana

Praktik Pemerintahan Terbuka di Indonesia

Di tahun 1998, perkembangan politik di Indonesia memasuki babak baru. Di tahun awal reformasi ini, masyarakat sipil mulai menuntut pemerintah untuk mau lebih terbuka, jujur, dan bertanggung jawab agar tercipta pemerintahan Indonesia yang lebih baik. Menanggapi tuntutan tersebut, meski memerlukan waktu yang lama,

! !1

Di Edisi Ini

Pengenalan Umum tentang Open Government

Partnership (OGP) atau Kemitraan Pemerintahan Terbuka kepada Publik

TENTANG PRAKTIK PEMERINTAHAN

TERBUKA DI INDONESIA

TESTIMONI DARI PRAKTISI DAN

PEMERHATI OGP

KEGIATAN OGP SEBELUMNYA

Pemerintah Indonesia meyakini bahwa keterbukaan adalah kebutuhan dasar pada pemerintahan yang modern

BULETIN OPEN GOVERNMENT INDONESIA (OGI)

photo by beritadaerah.co.id

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana

pemerintah pun kemudian mengesahkan Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik pada tahun 2008 yang menjadi komitmen awal pemerintah dalam mewujudkan keterbukaan di Indonesia. Masyarakat sipil berkeyakinan bahwa keterbukaan yang merupakan dasar dari sistem pemerintahan modern dapat membawa perubahan positif yang besar di bidang ekonomi dan pelayanan publik, serta mendorong pertumbuhan inovasi. Pentingnya keterbukaan pun mulai dirasakan oleh pemerintah Indonesia.

Sadar akan manfaat dari keterbukaan pemerintah, pada 20 September 2011, Indonesia bersama tujuh negara lainnya di dunia berinisiatif membentuk sebuah gerakan pemerintahan terbuka yang kemudian dikenal dengan Kemitraan Pemerintahan Terbuka atau Open Government Partnership. Setahun bergabung, Indonesia langsung didaulat menjadi salah satu pimpinan OGP untuk periode kepemimpinan tahun 2012–2014. Dengan visi “Memacu Partisipasi Publik dan Memelihara Esensi Keterbukaan”, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sipil melalui beberapa strategi , antara lain:

1. memperdalam komitmen OGI hingga ke tingkat daerah dan kabupaten/ kota,

2. memperluas cakupan keterlibatan kaum muda dan sektor swasta,

3. mengukur keberhasilan di tingkat lokal, dan 4. memperluas jaringan OGP di kawasan Asia Pasifik.

Di awal kepemimpinannya di OGP, pada tahun 2012,

pemerintah Indonesia membentuk Sekretariat Open Government Indonesia (OGI) yang tujuannya tak lain adalah untuk mendorong terciptanya pemerintah Indonesia yang lebih transparan dan masyarakat yang lebih partisipatif. Di tahun 2013, Pelaporan Mekanisme Mandiri atau Independent Report Mechanism (IRM) menunjukkan bahwa OGI telah berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Namun, OGI masih harus memperdalam pengimplementasian transparansi dan akuntabilitas untuk hasil yang lebih maksimal. Berdasarkan hasil pelaporan tersebut, OGI bersama dengan berbagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan lembaga-lembaga pemerintahan membuat rencana aksi tahun 2013 yang berfokus pada tiga isu; perbaikan pelayanan publik yang rentan terhadap pungutan liar, investasi dan layanan bisnis yang rentan terhadap korupsi, dan infrastruktur Pemerintahan Terbuka.

! !2

Pengembangan rencana aksi

nasional disusun oleh tim inti OGI

x

Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)

Kementerian/Lembaga Pemerintahan

Difasilitasi oleh Sekretariat OGI

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana

Pada periode 2014-2015, total 47 rencana aksi OGI disepakati dan siap untuk diimplementasikan di tingkat nasional dan sub-nasional. Rencana aksi diklasifikasikan menjadi 4 kelompok komitmen y a n g d i r a n c a n g u n t u k m e n i n g k a t k a n k u a l i t a s transparansi, partisipasi publik dan pelayanan publik, yaitu:

• Penguatan infrastruktur pemerintahan yang terbuka untuk mendukung pelayanan publik yang lebih baik;

• M e n i n g k a t k a n k u a l i t a s keterbukaan dalam pelayanan publik dasar;

• Mempercepat praktik pemerintahan yang terbuka di daerah rawan korupsi; dan • Meningkatkan kualitas keterbukaan dalam area kepentingan publik umum.

Selain telah memperdalam komitmen OGI, memperluas partisipasi publik, dan mengukur keberhasilan di tingkat lokal, Indonesia juga berhasil memperluas jaringan OGP di wilayah Asia Pasifik. Pada Mei, 2014, Indonesia menyelenggarakan sebuah konferensi pemerintahan terbuka wilayah Asia Pasifik di Bali yang berhasil menarik lebih dari 500 peserta dari 51 negara di dunia. Selain i tu,Indonesia juga menyelenggarakan Lokakarya Pemerintahan Terbuka di lima Negara di wilayah Asia Pasifik seperti di Malaysia, Kamboja, Papua Nugini, Myanmar, dan Vietnam.

Pemerintah Indonesia terus bekerja secara intensif bersama masyarakat sipil, s e k t o r s w a s t a , d a n p e m u d a d a l a m melaksanakan dan memantau rencana aksi p e m e r i n t a h a n t e r b u k a , s a m b i l mempromosikan manfaat dan pentingnya pemerintahan yang terbuka ke berbagai Negara di seluruh wilayah Asia Pasifik.

! !3

Shoutout!

Civil Society Organization (CSO) Day sebagai bagian dari kegiatan OGP Regional Asia Pasifik di Bali pada tanggal 4-5 May 2014

“Pemerintahan terbuka adalah pemerintah yang m e m b e r i k a n a k s e s informasi kepada publik secara transparan dan akuntabel, serta dapat m u d a h d i p e r o l e h , digunakan, dimodifikasi, juga menjunjung tinggi kaidah partisipasi secara luas dan terencana sesuai dengan kebutuhan bagi publik. Keterbukaan menjadi bagian dari amanah undang-undang. Dengan k e t e r b u k a a n , p e m e r i n t a h a k a n mendapat kepercayaan yang tinggi dari publik dan partisipasi untuk mendorong tata kelola pemerintahan. Semakin terbuka sebuah pemerintahan maka semakin dipercaya. Sebaliknya, semakin tertutup pemerintahan maka akan semakin dicurigai. Tidak ada alasan apapun bagi pemerintah untuk tidak terbuka.” - Askhalani, aktivis GerAk Aceh

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana

! !4

“ D a l a m k o n t e k s r e f o r m a s i s e t e l a h runtuhnya rezim diktator Orde Baru di Indonesia, OGP merupakan salah satu model deepening democracy. Demokrasi elektoral pun cenderung korup, transaksional dan

tidak dapat menjadi katalisator kepentingan r a k y a t . O G P m e m b e r i r u a n g d a n kesetaraan bagi masyarakat sipil dalam p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n t e r k a i t program-program penting pemerintah dan menjalankan tata kelola secara bersama-sama. Sementara demokrasi elektoral mengalami kebuntuan dengan hanya menggunakan suara rakyat untuk pemenangan pemilu setiap 5 tahun.” - Ilham Saenong, aktivis Transparency International (TI) Indonesia

“Makna Pemerintahan terbuka adalah pemerintahan yang transparan dan responsif terhadap informasi kepada publik terkait kebijakan, program, kegiatan dan anggaran pada Badan Publik sesuai mandat undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pemerintahan terbuka amatlah penting, karena pemerintah bekerja untuk rakyat dan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diambil dari kontribusi rakyat. Pelibatan masyarakat di dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan diperlukan agar apa yang dilakukan pemerintah seirama dengan aspirasi rakyat. Pemerintah menyatu dengan rakyat.” - Maddaremmeng, Kepala Bidang Humas selaku PPID Kementerian Dalam Negeri

“Pemerintahan terbuka bermakna sekali bagi i n s a n p e r s . D e n g a n m e n g a n u t p a h a m keterbukaan, artinya pemerintah memberi ruang yang maha luas bagi kami untuk mengakses seluk beluk pemerintahan, termasuk produk dan kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak. Dan asa pada UU KIP jelas b e r w u j u d s e a n d a i n y a p e m e r i n t a h konsisten pada sikap keterbukaan. Para pemburu berita di lapangan juga mudah m e n d a p a t k a n i n f o r m a s i y a n g akurat, komprehensif. K i r a n y a p r a k t i k p e m e r i n t a h a n terbuka benar-benar m e n j a d i k a n P e r s sebagai pilar ke-4 demokrasi.” - Yose Hendra, jurnalis yang t e r g a b u n g d a l a m A l i a n s i J u r n a l i s Indonesia (AJI) Padang

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana

! !5

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana

http://www.ogphub.org/

http://www.opengovpartnership.org/

http://opengovindonesia.org/id/

http://pattiro.org/

https://www.facebook.com/OpenGovernmentPartnership https://www.facebook.com/OpenGovernmentIndonesia https://www.facebook.com/PATTIROIndonesia

@opengovpart

@OpenGovIndo

@InfoPattiro

! !6

Kegiatan - Kegiatan OGP Sebelumnya

Buletin Berkala tentang Pemerintahan Terbuka untuk Masyarakat Sipil Edisi Perdana

! !7

Sumber Artikel: opengovpartnership.org/country/indonesia

Sumber Foto: Sekretariat CSO OGP Indonesia

Buletin ini disusun oleh PATTIRO (Pusat Telaah Informasi Regional) sebagai Koordinator Sekretariat CSO OGP di Indonesia

Kami Menghargai Masukan dan Saran dari Anda

Sampaikan masukan dan saran Anda melalui [email protected] atau hubungi kami di no telp. +62 21 7591 5498, +62 21 7591 5546.

Alamat Sekretariat CSO OGP Indonesia: Kantor PATTIRO Jakarta Jl. Intan No. 81 Cilandak Barat - Jakarta Selatan - 12430 Indonesia