5
Direktorat SKK Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Jalan Percetakan Negara No. 29 Kotak Pos 223 Jakarta Pusat 10560 Website: skdr.surveilans.org PHEOC/POSKO KLB Sub Direktorat Surveilans Telp. 62-21-4265974, Fax. 62-21-42802669 Email : [email protected]; [email protected] Buletin SKDR Minggu ke: 5 Thn 2017 Gambar 1. Kelengkapan dan Ketepatan laporan SKDR Minggu ke 05 tahun 2017 (Pertanggal 9 Februari 2017) Minggu ke-5 2017, terdapat 13 provinsi yang memiliki ketepatan dan kelengkapan laporan SKDR >= 80%. Provinsi Riau, Bali dan DKI Jakarta adalah 3 provinsi dengan ketepatan dan kelengkapan tertinggi. Namun secara nasional ketepatan dan kelengkapan laporan masih belum optimal. Gambar 2 Capaian Alert SKDR Direspon Kumulatif Minggu 1-5 Tahun 2017 Secara nasional alert SKDR yang direspon masih jauh dari target tetapi dilihat menurut provinsi terdapat 10 provinsi yang mencapai dan melampaui target tahun 2017. Sesungguhnya seluruh provinsi itu memiliki potensi untuk mencapai 100% alert yang direspon karena alert yang muncul pasti berasal dari puskesmas yang dapat mengirimkan laporan melalui SMS. Sehingga bila alert muncul maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menghubungi puskesmas melalui SMS atau telpon terlebih dahulu. Bila diperlukan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat membantu puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap alert dengan indikasi KLB. Tabel 1 Jumlah Alert Terverifikasi Kumulatif Minggu 1-5 Tahun 2017 Jenis Penyakit KLB Bukan KLB Jumlah Acute Flacid Paralysis (AFP) 3 16 19 Gigitan Hewan Penular Rabies 14 857 871 Kluster Penyakit yang tidak lazim 0 2 2 Malaria Konfirmasi 5 579 584 Suspek Antrax 0 3 3 Suspek Campak 29 974 1003 Suspek Difteri 13 9 22 Suspek Flu Burung Pada Manusia 0 7 7 Suspek HFMD 0 69 69 Suspek Kolera 1 4 5 Suspek Leptospirosis 2 30 32 Suspek Tetanus 0 8 8 Suspek Tetanus Neonatorum 0 4 4 Jumlah 67 2562 2629 Tabel 2 Jumlah Kasus Terverifikasi Menurut Provinsi dan Jenis Penyakit Kumulatif Minggu 1-5 Tahun 2017 PROPINSI/ PENYAKIT Jumlah Kasus Grand Total Indikasi KLB Bukan KLB ACEH 22 360 382 Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1 Gigitan Hewan Penular Rabies 9 9 Malaria Konfirmasi 11 11 Suspek Campak 36 36 Suspek Difteri 22 2 24 Suspek HFMD 301 301 BALI 1479 1479 Acute Flacid Paralysis (AFP) 15 15 Gigitan Hewan Penular Rabies 1429 1429 Suspek Campak 31 31 Suspek HFMD 4 4 BANGKA BELITUNG 72 72 Gigitan Hewan Penular Rabies 1 1 Malaria Konfirmasi 22 22 Suspek Campak 47 47 Suspek HFMD 2 2 BANTEN 1 9 10 Suspek Campak 9 9 Suspek Difteri 1 1 BENGKULU 2 207 209 Gigitan Hewan Penular Rabies 42 42 Malaria Konfirmasi 2 127 129 Suspek Campak 38 38 DI YOGYAKARTA 7 167 174 Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1 Gigitan Hewan Penular Rabies 6 6 Suspek Campak 7 78 85 Suspek Flu Burung Pada Manusia 66 66 Suspek HFMD 2 2 Suspek Leptospirosis 14 14 GORONTALO 19 62 81 Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1 Gigitan Hewan Penular Rabies 1 19 20 Malaria Konfirmasi 3 3 Suspek Antrax 2 2 Suspek Campak 18 32 50 Suspek Flu Burung Pada Manusia 5 5 JAKARTA 3 175 178 Gigitan Hewan Penular Rabies 2 2 Suspek Campak 3 171 174 Suspek HFMD 1 1 Suspek Tetanus 1 1 JAMBI 7 248 255 Gigitan Hewan Penular Rabies 26 26 Malaria Konfirmasi 116 116 Suspek Campak 7 106 113 JAWA BARAT 11 236 247 Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1 Gigitan Hewan Penular Rabies 15 15 Malaria Konfirmasi 3 3 Suspek Campak 9 190 199 Suspek Difteri 1 1 2 Suspek HFMD 24 24 Suspek Leptospirosis 3 3 JAWA TENGAH 20 937 957 Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 3 4 Gigitan Hewan Penular Rabies 14 14 Kluster Penyakit yang tidak lazim 10 10 Malaria Konfirmasi 5 5 Suspek Campak 17 136 153 Suspek Difteri 1 1 Suspek Flu Burung Pada Manusia 2 2 Suspek HFMD 745 745 Suspek Leptospirosis 2 21 23 JAWA TIMUR 71 393 464 Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 3 4 Gigitan Hewan Penular Rabies 1 1 Malaria Konfirmasi 1 3 4 Suspek Campak 67 103 170 Suspek Difteri 2 5 7 Suspek Flu Burung Pada Manusia 2 2 Suspek HFMD 263 263 Suspek Leptospirosis 13 13 KALIMANTAN BARAT 7 487 494 Gigitan Hewan Penular Rabies 5 33 38 Malaria Konfirmasi 1 1 Suspek Campak 2 17 19 Suspek HFMD 436 436 KALIMANTAN SELATAN 7 616 623 Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1 Gigitan Hewan Penular Rabies 7 3 10 Malaria Konfirmasi 18 18 Suspek Campak 30 30 Suspek HFMD 563 563 Suspek Leptospirosis 1 1

Buletin SKDR - infopenyakit.org SKDR Mgg 5 2017.pdf · oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti ... Selain itu penyuluhan yang tidak higienis saat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buletin SKDR - infopenyakit.org SKDR Mgg 5 2017.pdf · oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti ... Selain itu penyuluhan yang tidak higienis saat

Direktorat SKK Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Jalan Percetakan Negara No. 29 Kotak Pos 223 Jakarta Pusat 10560

Website: skdr.surveilans.org

PHEOC/POSKO KLB Sub Direktorat Surveilans

Telp. 62-21-4265974, Fax. 62-21-42802669 Email : [email protected]; [email protected]

Buletin SKDR

Minggu ke: 5 Thn 2017

Gambar 1.

Kelengkapan dan Ketepatan laporan SKDR

Minggu ke 05 tahun 2017 (Pertanggal 9 Februari 2017)

Minggu ke-5 2017, terdapat 13 provinsi yang memiliki ketepatan dan

kelengkapan laporan SKDR >= 80%. Provinsi Riau, Bali dan DKI

Jakarta adalah 3 provinsi dengan ketepatan dan kelengkapan

tertinggi. Namun secara nasional ketepatan dan kelengkapan

laporan masih belum optimal.

Gambar 2

Capaian Alert SKDR Direspon Kumulatif Minggu 1-5 Tahun 2017

Secara nasional alert SKDR yang direspon masih jauh dari target

tetapi dilihat menurut provinsi terdapat 10 provinsi yang mencapai

dan melampaui target tahun 2017. Sesungguhnya seluruh provinsi

itu memiliki potensi untuk mencapai 100% alert yang direspon

karena alert yang muncul pasti berasal dari puskesmas yang dapat

mengirimkan laporan melalui SMS. Sehingga bila alert muncul maka

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menghubungi puskesmas

melalui SMS atau telpon terlebih dahulu. Bila diperlukan Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dapat membantu puskesmas melakukan

penyelidikan epidemiologi terhadap alert dengan indikasi KLB.

Tabel 1

Jumlah Alert Terverifikasi Kumulatif Minggu 1-5 Tahun 2017

Jenis Penyakit KLB Bukan KLB Jumlah

Acute Flacid Paralysis (AFP) 3 16 19

Gigitan Hewan Penular Rabies 14 857 871

Kluster Penyakit yang tidak lazim 0 2 2

Malaria Konfirmasi 5 579 584

Suspek Antrax 0 3 3

Suspek Campak 29 974 1003

Suspek Difteri 13 9 22

Suspek Flu Burung Pada Manusia 0 7 7

Suspek HFMD 0 69 69

Suspek Kolera 1 4 5

Suspek Leptospirosis 2 30 32

Suspek Tetanus 0 8 8

Suspek Tetanus Neonatorum 0 4 4

Jumlah 67 2562 2629

Tabel 2

Jumlah Kasus Terverifikasi Menurut Provinsi dan Jenis Penyakit

Kumulatif Minggu 1-5 Tahun 2017

PROPINSI/ PENYAKIT Jumlah Kasus

Grand Total Indikasi KLB Bukan KLB

ACEH 22 360 382

Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1

Gigitan Hewan Penular Rabies 9 9

Malaria Konfirmasi 11 11

Suspek Campak 36 36

Suspek Difteri 22 2 24

Suspek HFMD 301 301

BALI 1479 1479

Acute Flacid Paralysis (AFP) 15 15

Gigitan Hewan Penular Rabies 1429 1429

Suspek Campak 31 31

Suspek HFMD 4 4

BANGKA BELITUNG 72 72

Gigitan Hewan Penular Rabies 1 1

Malaria Konfirmasi 22 22

Suspek Campak 47 47

Suspek HFMD 2 2

BANTEN 1 9 10

Suspek Campak 9 9

Suspek Difteri 1 1

BENGKULU 2 207 209

Gigitan Hewan Penular Rabies 42 42

Malaria Konfirmasi 2 127 129

Suspek Campak 38 38

DI YOGYAKARTA 7 167 174

Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1

Gigitan Hewan Penular Rabies 6 6

Suspek Campak 7 78 85

Suspek Flu Burung Pada Manusia 66 66

Suspek HFMD 2 2

Suspek Leptospirosis 14 14

GORONTALO 19 62 81

Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1

Gigitan Hewan Penular Rabies 1 19 20

Malaria Konfirmasi 3 3

Suspek Antrax 2 2

Suspek Campak 18 32 50

Suspek Flu Burung Pada Manusia 5 5

JAKARTA 3 175 178

Gigitan Hewan Penular Rabies 2 2

Suspek Campak 3 171 174

Suspek HFMD 1 1

Suspek Tetanus 1 1

JAMBI 7 248 255

Gigitan Hewan Penular Rabies 26 26

Malaria Konfirmasi 116 116

Suspek Campak 7 106 113

JAWA BARAT 11 236 247

Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1

Gigitan Hewan Penular Rabies 15 15

Malaria Konfirmasi 3 3

Suspek Campak 9 190 199

Suspek Difteri 1 1 2

Suspek HFMD 24 24

Suspek Leptospirosis 3 3

JAWA TENGAH 20 937 957

Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 3 4

Gigitan Hewan Penular Rabies 14 14

Kluster Penyakit yang tidak lazim 10 10

Malaria Konfirmasi 5 5

Suspek Campak 17 136 153

Suspek Difteri 1 1

Suspek Flu Burung Pada Manusia 2 2

Suspek HFMD 745 745

Suspek Leptospirosis 2 21 23

JAWA TIMUR 71 393 464

Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 3 4

Gigitan Hewan Penular Rabies 1 1

Malaria Konfirmasi 1 3 4

Suspek Campak 67 103 170

Suspek Difteri 2 5 7

Suspek Flu Burung Pada Manusia 2 2

Suspek HFMD 263 263

Suspek Leptospirosis 13 13

KALIMANTAN BARAT 7 487 494

Gigitan Hewan Penular Rabies 5 33 38

Malaria Konfirmasi 1 1

Suspek Campak 2 17 19

Suspek HFMD 436 436

KALIMANTAN SELATAN 7 616 623

Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1

Gigitan Hewan Penular Rabies 7 3 10

Malaria Konfirmasi 18 18

Suspek Campak 30 30

Suspek HFMD 563 563

Suspek Leptospirosis 1 1

Page 2: Buletin SKDR - infopenyakit.org SKDR Mgg 5 2017.pdf · oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti ... Selain itu penyuluhan yang tidak higienis saat

PROPINSI/ PENYAKIT

Jumlah Kasus Grand Total Indikasi KLB Bukan KLB

KALIMANTAN TENGAH 4 152 156

Gigitan Hewan Penular Rabies 59 59

Malaria Konfirmasi 13 13

Suspek Campak 4 74 78

Suspek HFMD 4 4

Suspek Leptospirosis 2 2

KALIMANTAN TIMUR 4 292 296

Gigitan Hewan Penular Rabies 17 17

Malaria Konfirmasi 66 66

Suspek Antrax 1 1

Suspek Campak 125 125

Suspek Difteri 4 1 5

Suspek HFMD 6 6

Suspek Kolera 74 74

Suspek Tetanus Neonatorum 2 2

KALIMANTAN UTARA 22 22

Gigitan Hewan Penular Rabies 7 7

Malaria Konfirmasi 1 1

Suspek Campak 13 13

Suspek HFMD 1 1

KEPULAUAN RIAU 395 395

Suspek Campak 35 35

Suspek HFMD 357 357

Suspek Tetanus Neonatorum 3 3

LAMPUNG 15 142 157

Gigitan Hewan Penular Rabies 18 18

Malaria Konfirmasi 55 55

Suspek Campak 15 41 56

Suspek HFMD 1 1

Suspek Kolera 1 1

Suspek Leptospirosis 24 24

Suspek Tetanus 1 1

Suspek Tetanus Neonatorum 1 1

MALUKU UTARA 12 12

Gigitan Hewan Penular Rabies 1 1

Malaria Konfirmasi 8 8

Suspek Campak 3 3

NUSA TENGGARA BARAT 9 787 796

Gigitan Hewan Penular Rabies 5 5

Malaria Konfirmasi 3 210 213

Suspek Campak 6 5 11

Suspek Flu Burung Pada Manusia 27 27

Suspek HFMD 536 536

Suspek Leptospirosis 4 4

NUSA TENGGARA TIMUR 13 957 970

Gigitan Hewan Penular Rabies 45 45

Malaria Konfirmasi 12 902 914

Suspek Campak 1 9 10

Suspek Tetanus 1 1

PAPUA 1167 1167

Malaria Konfirmasi 736 736

Suspek HFMD 412 412

Suspek Tetanus 19 19

RIAU 8 146 154

Gigitan Hewan Penular Rabies 8 110 118

Malaria Konfirmasi 24 24

Suspek Difteri 1 1

Suspek HFMD 10 10

Suspek Tetanus 1 1

SULAWESI BARAT 770 770

Gigitan Hewan Penular Rabies 18 18

Malaria Konfirmasi 32 32

Suspek Campak 1 1

Suspek HFMD 719 719

SULAWESI SELATAN 6 812 818

Gigitan Hewan Penular Rabies 6 19 25

Malaria Konfirmasi 18 18

Suspek Campak 23 23

Suspek Flu Burung Pada Manusia 1 1

Suspek HFMD 655 655

Suspek Leptospirosis 6 6

Suspek Tetanus 90 90

SULAWESI TENGAH 19 131 150

Acute Flacid Paralysis (AFP) 10 10

Gigitan Hewan Penular Rabies 6 53 59

Kluster Penyakit yang tidak lazim 1 1

Malaria Konfirmasi 1 18 19

Suspek Antrax 1 1

Suspek Campak 12 45 57

Suspek Leptospirosis 2 2

Suspek Tetanus 1 1

SULAWESI TENGGARA 1 30 31

Gigitan Hewan Penular Rabies 6 6

Malaria Konfirmasi 22 22

Suspek Campak 1 2 3

SULAWESI UTARA 158 158

Gigitan Hewan Penular Rabies 119 119

Malaria Konfirmasi 21 21

Suspek Campak 18 18

SUMATERA BARAT 2 118 120

Gigitan Hewan Penular Rabies 2 84 86

Suspek Campak 26 26

Suspek Kolera 5 5

Suspek Leptospirosis 3 3

SUMATERA SELATAN 25 677 702

Acute Flacid Paralysis (AFP) 2 2

Gigitan Hewan Penular Rabies 65 65

Malaria Konfirmasi 114 114

Suspek Campak 24 147 171

Suspek Difteri 1 1

Suspek HFMD 346 346

Suspek Kolera 1 1

Suspek Tetanus 1 1

Suspek Tetanus Neonatorum 1 1

SUMATERA UTARA 30 149 179

Gigitan Hewan Penular Rabies 17 27 44

Malaria Konfirmasi 97 97

Suspek Campak 13 25 38

Grand Total 313 12365 12678

Gambar 3

Tren Kelompok Penyakit Gangguan Pencernaan

Gambar 4

Peta Insiden Diare Minggu Ke-5 2017

Insiden diare akut tertinggi minggu ke-5 2017 berada di Lampung,

Yogyakarta, NTB, Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat. Secara

nasional tren diare menurun.

Gambar 5

Peta Insiden Suspek Tifoid Minggu Ke-5 2017

Insiden suspek tifoid tertinggi minggu ke-5 2017 adalah Bengkulu,

Lampung, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan

Sulawesi Barat. Secara nasional tren relatif stabil.

Gambar 6

Peta Insiden Suspek Diare Berdarah Minggu Ke-5 2017

Insiden suspek diare berdarah tertinggi minggu ke-5 2017 adalah

Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan NTB. Secara nasional tren

relatif stabil.

Insiden penyakit kelompok gangguan pencernaan yang disebabkan

oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti

Hepatitis A atau E) dan kolera akan turun apabila PHBS masyarakat

baik, sanitasi dan higienis baik, ketersediaan air bersih baik,

pengelolaan bahan pangan juga baik. Yang perlu diwaspadai bagi

penderita dengan gejala diare adalah dehidrasi berat yang

menyebabkan kematian. Konfirmasi laboratorium dibutuhkan untuk

menentukan etiologi penyakit tersebut.

Page 3: Buletin SKDR - infopenyakit.org SKDR Mgg 5 2017.pdf · oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti ... Selain itu penyuluhan yang tidak higienis saat

Gambar 7

Peta Kasus Jaundis Akut Minggu Ke-5 2017

Pada minggu ke-5 2017, di beberapa provinsi muncul kasus suspek

jaundis akut. Adanya kasus jaundis akut mengindikasikan

kemungkinan adanya suspek hepatitis A atau E. Kecurigaan terhadap

terjadinya KLB ini bila adanya klaster kasus dan ada hubungan

epidemiologi di suatu wilayah. Provinsi Sumatera Selatan, Jawa

Barat dan Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah kasus

terbanyak. Oleh karena itu Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten

perlu melakukan analisis dan mengidentifikasi apakah kasus yang

tersebar tersebut ada hubungan epidemiologi. KLB Hepatitis A

maupun E penularan terjadi umumnya melalui makanan atau

minuman yang tidak higienis saat pengelolaannya. Selain itu pada

anak sekolah muncul KLB Hepatitis A atau E terjadi juga karena

murid-murid di sekolah ada kebiasaan sharing makanan atau

minuman dengan menggunakan sendok, garpu atau sedotan/ gelas

yang sama. Laboratorium penting dalam menentukan etiologi

penyakit pada kasus dan pada lingkungan.

Gambar 8

Tren Kelompok Penyakit Gangguan Pencernaan

Gambar 9

Peta Insiden Suspek Campak Minggu Ke-5 2017

Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I) yang masuk kedalam komitmen global untuk

dieliminasi. Dalam kelompok PD3I, kasus campak adalah penyakit

dengan jumlah kasus terbesar. Namun demikian efikasi vaksin

campak hanya 85% saja. Oleh karena itu imunisasi campak secara

periodik beberapa tahun dilakukan pemberian dosis kedua atau

crash program campak. Selain itu Suspek KLB Campak juga tertinggi

dalam hal frekuensi. Pada minggu ke-5 2017, insiden suspek campak

merata di beberapa propinsi. Secara nasional tren suspek campak

sedikit meningkat. Pada situasi KLB Campak maka respon yang

dilakukan adalah ORI pada kelompok risiko tinggi, pemberian

vitamin A dosis tinggi untuk mencegah kebutaan.

Gambar 10

Peta Kasus Suspek Difteri Minggu Ke-5 2017

Walaupun jumlah kasus difteri kecil dibandingkan dengan suspek

campak namun menjadi perhatian di beberapa propinsi karena

sudah mulai muncul kembali yang sebelumnya propinsi tersebut

bebas dari difteri. Pada minggu ke 5, suspek difteri muncul di Aceh,

Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Aceh merupakan

provinsi dengan kasus suspek difteri. Secara kumulatif jumlah kasus

suspek difteri di Aceh sebanyak 22 kasus berdasarkan hasil

konfirmasi laboratorium adalah positif difteri dan Aceh dinyatakan

KLB difteri dengan jumlah kematian 1 orang. Tindakan yang sudah

dilakukan terhadap kasus adalah pemberian ADS, ORI (Outbreak

Response Imunization) pada kelompok rentan. Selain itu penyuluhan

pentingnya imunisasi kepada masyarakat setempat.

Gambar 11

Peta Kasus Suspek Pertusis Minggu Ke-5 2017

Demikian juga dengan pertusis adalah salah satu penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi yang muncul secara sporadis di

beberapa propinsi. Di Bengkulu ditemukan kasus klaster suspek

pertusis yang telah diperiksa di laboratoirum dan hasilnya adalah

positif pada minggu ke-5.

Gambar 12

Peta Kasus AFP Minggu Ke-5 2017

Kasus AFP merupakan salah kasus yang harus ditemukan di

masyarakat. Penemuan kasus AFP minimal >= 2 per 100.000 usia

anak <= 15 tahun. Pada minggu ke-5, ada 6 provinsi yang berhasil

menemukan kasus AFP. Semakin tinggi angka penemuan kasus AFP

non Polio maka semakin baik kinerja surveilans AFP dalam

membuktikan bahwa tidak ada kasus Polio baru di Indonesia.

Gambar 13

Peta Kasus Suspek Tetanus Minggu Ke-5 2017

Suspek Tetanus pada minggu ke-5 2017 ditemukan di beberapa

propinsi seperti gambar di atas.

Page 4: Buletin SKDR - infopenyakit.org SKDR Mgg 5 2017.pdf · oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti ... Selain itu penyuluhan yang tidak higienis saat

Gambar 14

Peta Kasus Suspek TN Minggu Ke-5 2017

Minggu ke-5 2017, terlaporkan oleh puskesmas di Jawa Barat ada

kasus suspek TN. Tetapi hasil verifikasi kasus tersebut bukanlah TN.

Faktor risiko munculnya TN semakin tinggi bila ibu yang melahirkan

belum pernah mendapatkan vaksinasi TT serta pertolongan

persalinan yang tidak higienis oleh dukun melahirkan atau paraji.

Gambar 15 Tren Kelompok Penyakit Zoonotik

GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies) bukanlah penyakit tetapi

merupakan kejadian yang dapat menimbulkan kasus Rabies pada

manusia. Penyakit zoonosis lainnya yang menjadi prioritas dalam

SKDR adalah anthrax, leptospirosis, dan flu burung pada manusia.

Kasus GHPR pada manusia adalah kejadian yang paling besar

jumlahnya dibandingkan dengan 3 penyakit zoonosis lainnya.

Walaupun penyakit zoonosis umumnya menjangkit manusia kecil

tetapi case fatality rate nya umumnya besar.

Gambar 16 Peta Insiden GHPR Minggu Ke-5 2017

Secara nasional insiden GHPR tertinggi berada di Bali. Rata-rata total

kasus GHPR nya perminggu antara 300-400 kasus dilaporkan oleh

puskesmas. Selain Bali daerah tertular rabies ada di Sumatera Barat,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan

Gorontalo. Minggu kedua Januari, di Sulawesi Selatan dilaporkan

adanya 2 kasus GHPR pada manusia yang menyebabkan 2 org

tersebut meninggal. Hasil investigasi menunjukkan kasus tersebut

sebelum meninggal mengalami gejala rabies. Pada minggu kedua

ada 6 kasus GHPR pada manusia di Bali dan anjing penggigit setelah

diperiksa lab hasilnya positif rabies. Oleh karena itu penatalaksanaan

kasus sesuai SOP telah dilaksanakan. Di Kalimantan Barat, TNI

dikerahkan oleh Panglima untuk membantu melakukan eliminasi

anjing liar untuk menurunkan risiko munculnya kasus rabies pada

manusia.

Gambar 17 Peta Kasus Suspek Leptospirosis Minggu Ke-5 2017

Leptospirosis umumnya muncul di masyarakat saat musim hujan dan

terjadi banjir di wilayah tersebut. Tetapi untuk provinsi tertentu

seperti Yogyakarta hampir sepanjang tahun kasus leptospirosis

muncul dan umumnya menjangkit orang yang bekerja sebagai

petani. Pada minggu ke-5, kasus suspek leptospirosis muncul di

Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Gambar 18

Peta Insiden Anthrax Minggu Ke-5 2017

Suspek anthrax pada manusia setelah diverifikasi ternyata tidak

benar.

Gambar 19

Tren Kasus Kelompok Penyakit Tular Vektor

Malaria dan Demam Dengue (DD) merupakan 2 penyakit tular vektor

yang masih menjadi masalah di Indonesia. Selain itu DBD penyakit

yang sering menimbulkan kematian bila tidak tertangani lebih dini

dengan baik. Suspek DD diamati dalam SKDR dalam rangka untuk

deteksi dini kasus DBD. Bila ada tren meningkat pada suspek DD

maka peningkatan kewaspadaan DBD dan upaya 3 M Plus perlu

ditingkatkan di masyarakat. Malaria penting masuk ke dalam SKDR

karena malaria adalah salah satu penyakit yang memiliki tujuan

program eliminasi malaria. SKDR penting untuk daerah yang sudah

bebas malaria maupun dalam tahap eliminasi. Setiap 1 kasus yang

muncul merupakan indikasi adanya kasus import yang harus

ditangani dengan serius agar tidak terjadi penularan daerah

setempat yang berpotensi menjadi indegenus.

Dalam SKDR kasus malaria memiliki tren yang konstan dan stabil

menunjukan program pengendalian malaria berjalan di tempat.

Mestinya bila kasus malaria dari tahun ke tahun turun jumlah

kasusnya berarti program pengendalian malaria memiliki progres

yang bagus.

Page 5: Buletin SKDR - infopenyakit.org SKDR Mgg 5 2017.pdf · oleh agent biologi seperti diare, tifoid, disentri, jaundis akut (seperti ... Selain itu penyuluhan yang tidak higienis saat

Gambar 20 Peta Insiden Malaria Minggu Ke-5 2017

Insiden malaria minggu ke-5 2017 masih berada di Papua Barat,

Papua dan NTT. Tren malaria menunjukan adanya tren peningkatan

kasus sampai minggu ke-5. Selama minggu 1-5 ada indikasi KLB

malaria di Bengkulu, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah.

Gambar 21

Peta Insiden Suspek Demam Dengue Minggu Ke-5 2017

Insiden suspek demam dengue pada minggu ke-5 tertinggi di

Provinsi Yogyakarta. Sebagian besar Pulau Sumatera memiliki

insiden yang sama demikian juga dengan sebagian Pulau Kalimantan

dan Pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT. Secara nasional tren suspek

demam dengue menurun. Berdasarka event based surveillance,

telah terjadi KLB DBD di Riau dan Jawa Tengah.

Gambar 22

Tren Penyakit Kelompok Gangguan Pernafasan

Secara nasional, tren penyakit ILI menunjukkan peningkatan

walaupun tidak signifikan. ILI merupakan salah satu penyakit yang

memiliki pola tahunan.

Rekomendasi:

1. Bagi provinsi yang kinerjanya dibawah standar mohon semua

alert yang muncul agar diverifikasi/ respon seluruhnya agar

tidak ada KLB yang lolos.

2. Provinsi dan kabupaten yg terjadi KLB segera lakukan

penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan untuk

mencegah meluasnya KLB.

3. Laporan KLB direkap kedalam STP KLB.Posko KLB Ditjen P2P

melakukan verifikasi alert ke provinsi dan update hasil

verifikasi pada laporan harian Posko.

4. Pengelola Surveilans PD3I di provinsi, kabupaten/kota dan

puskesmas membuat line list (table data individu) kasus dan

dikirimkan sampai ke EPI Data Kementerian Kesehatan.

Analisa: Edy Purwanto, SKDM

-o0o-

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

1 2 3 4 5

Kas

us

Minggu

Pnemonia ILI (Penyakit Serupa Influenza)