8
BULETIN NEGARAWAN KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi Edisi I/09 Anda ilmuwan-ilmuwan sosial yang terhormat dari Negara dunia ketiga, jauh jauh pergi ke barat, mempelajari dan membela sampah- sampah mereka dengan melupakan warisan anda yang tak ternilai harganya (Ziauddin Sardar) embicarakan Keterkaitan KAMMI dan hubungannya dengan makna gerakan Mintelektual profetik adalah suatu hal yang menarik untuk dibahas. Mengapa menarik? Sebab jelas dalam GBHO KAMMI bab IV pasal 7 ayat 2, yang disahkan pada Muktamar IV di Samarinda, KAMMI menyatakan dengan jelas tentang hal itu.Yakni makna intelektual profetik adalah didefinisikan sebagai berikut : a. Gerakan Intelektual profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal b. Gerakan intelektual Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip kemanusiaan yang universal c. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan, perlawanan, pembelaan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik. Dengan adanya penjelasan yang ada terkait makna dari gerakan intelektual profetik yang ada dalam GBHO ,selesaikah interpretasi makna dari intelektual profetik bagi kita kader KAMMI? Bagi saya interpretasi akan gerakan intelektual profetik belumlah selesai. Intelektual profetik saat ini baru masuk ke dalam narasi yang masih terlalu umum. Dalam tataran yang lebih rigid, yakni tataran aplikasinya, intelektual profetik masih berusaha untuk menemukan metode terbaiknya dalam proses penerapannya di tataran praksis. Khusus nya dalam tubuh KAMMI sendiri. Intelektual Profetik Dan Islamisasi Ilmu Membahas gerakan intelektual profetik berarti bahasan ini tak bisa dilepaskan begitu saja hubungannya dengan ilmu sosial profetik yang begitu populer. Profetik berasal dari kata bahasa inggris yaitu 'prophet' yang artinya nabi. Ilmu sosial profetik dibahasakan secara sederhana yakni adalah suatu ilmu sosial yang diberi “nilai dan warna keTuhanan” yang sifatnya transenden. Jika ilmu sosial biasanya selama ini tak memiliki nilai KeTuhanan, ilmu sosial profetik justru sebaliknya. Pada dasarnya ilmu sosial profetik berangkat dari suatu kegelisahan dimana melihat adanya suatu bentuk nihilisme dan skeptisme bangunan kelimuan peradaban barat, tanpa nilai ketauhidan dan juga nilai Ketuhanan. Ilmu dalam peradaban barat menjunjung tinggi Rasionalitas tapi begitu mengeliminasi peran Tuhan dalam proses menghasilkan ilmu. Menggugat Gerakan Intelektual Profetik KAMMI 1

Bulletin kammi Ed 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bulletin Negarawan KAMMI Shalahuddin Al ayyubi UNS

Citation preview

Page 1: Bulletin kammi Ed 1

BULETIN NEGARAWANKAMMI Sholahuddin Al Ayyubi

Edisi I/09

Anda ilmuwan-ilmuwan sosial yang terhormat

dari Negara dunia ketiga, jauh jauh pergi ke

barat, mempelajari dan membela sampah-

sampah mereka dengan melupakan warisan

anda yang tak ternilai harganya (Ziauddin

Sardar)

embicarakan Keterkaitan KAMMI dan

hubungannya dengan makna gerakan Mintelektual profetik adalah suatu hal

yang menarik untuk dibahas. Mengapa menarik?

Sebab jelas dalam GBHO KAMMI bab IV pasal 7

ayat 2, yang disahkan pada Muktamar IV di

Samarinda, KAMMI menyatakan dengan jelas

tentang hal itu.Yakni makna intelektual profetik

adalah didefinisikan sebagai berikut :

a. Gerakan Intelektual profetik adalah gerakan

yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas

penjelajahan nalar akal b. Gerakan intelektual

Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan

secara tulus dialektika wacana pada prinsip

kemanusiaan yang universal c. Gerakan intelektual

profetik adalah gerakan yang mempertemukan

nalar akal dan nalar wahyu pada usaha

p e r j u a n g a n , p e r l a w a n a n , p e m b e l a a n ,

pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan

manusia secara organik.

Dengan adanya penjelasan yang ada terkait

makna dari gerakan intelektual profetik yang ada

dalam GBHO ,selesaikah interpretasi makna dari

intelektual profetik bagi kita kader KAMMI?

Bagi saya interpretasi akan gerakan intelektual

profetik belumlah selesai. Intelektual profetik saat

ini baru masuk ke dalam narasi yang masih terlalu

umum.

Dalam tataran yang lebih rigid, yakni tataran

aplikasinya, intelektual profetik masih berusaha

untuk menemukan metode terbaiknya dalam

proses penerapannya di tataran praksis. Khusus

nya dalam tubuh KAMMI sendiri.

Intelektual Profetik Dan Islamisasi Ilmu

Membahas gerakan intelektual profetik

berarti bahasan ini tak bisa dilepaskan begitu saja

hubungannya dengan ilmu sosial profetik yang

begitu populer. Profetik berasal dari kata bahasa

inggris yaitu 'prophet' yang artinya nabi. Ilmu sosial

profetik dibahasakan secara sederhana yakni

adalah suatu ilmu sosial yang diberi “nilai dan

warna keTuhanan” yang sifatnya transenden. Jika

ilmu sosial biasanya selama ini tak memiliki nilai

KeTuhanan, ilmu sosial profetik justru sebaliknya.

Pada dasarnya ilmu sosial profetik berangkat dari

suatu kegelisahan dimana melihat adanya suatu

bentuk nihilisme dan skeptisme bangunan

kelimuan peradaban barat, tanpa nilai ketauhidan

dan juga nilai Ketuhanan. Ilmu dalam peradaban

barat menjunjung tinggi Rasionalitas tapi begitu

mengeliminasi peran Tuhan dalam proses

menghasilkan ilmu.

Menggugat Gerakan Intelektual Profetik KAMMI

1

Page 2: Bulletin kammi Ed 1

Sebut saja nama seperti Naquib al Attas yang

mencetuskan islamisasi pengetahuan pada tahun

1970, ziauddin Sardar, dan ismail Raji al faruqi serta

tak bisa dilupakan begitu saja yakni Kuntowijoyo

yakni dari Indonesia. Mereka semua adalah nama

nama pelopor ilmu profetik.

Berbicara tentang proses “pewarnaan ilmu”

dengan nilai dan warna ketuhanan, setidaknya

sampai saat ini masih ada hambatan yang

mengganjal terkait hal ini. Yakni tentang apakah

yang mesti dilakukan, apakah islamisasi

pengetahuan ataukah pengilmuan islam. Jika yang

diambil adalah islamisasi pengetahuan itu artinya

nilai keilmuan dari peradaban barat yang ada saat

ini tinggal diberikan nilai nilai keTuhanan. Bahasa

sederhananya kita tidak menolak ilmu yang berasal

dari barat, tetapi semua ilmu dari barat tidak kita ikuti

semuanya dan disaring terlebih dahulu dengan

Islam sebagai filter. Pemaknaan akan metode

seperti ini disepakati oleh tokoh Al Faruqi.

Jikalau langkah kedua yang diambil yaitu

dengan cara pengilmuan islam, maka yang

dilakukan adalah kita harus membongkar dan

mengkonstruks kembali bangunan keilmuan. Kita

kembali ke titik awal keilmuan yakni epistimologi.

Jadi bukan cabang cabang keilmuan yang harus

dibenahi, tapi yaitu titik awal keilmuanlah yang

harus dibenahi. Sifatnya filosofis dan menyeluruh.

Pendapat seperti inilah yang menjadi pemikiran dari

Tokoh Naquib al Attas dan juga Ziauddin Sardar.

Menyentuh Akar Filosofis

Mahasiswa dan intelektualitas adalah ibarat

dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan begitu

saja. Keduanya tak dapar dipisahkan karena

Intelektualitas dalam diri gerakan mahasiswa ibarat

kata menjadi nyawa dan ruh gerakan. Yakni

penentu dari arah perjuangan gerakan mahasiswa

adalah hasil dari kajian.

Berbicara tentang Intelektualitas mahasiswa yang

dibangun dengan dialektika dan kajian kajian yang

ada, pada tit ik inilah urgensinya. Yakni

bagaimanakah proses dialektika keilmuan yang

terjadi di KAMMI, sudahkah terjadi pewarnaan

ilmu dengan nilai nilai profetik. Jika sudah

pertanyaan berikutnya apakah proses tersebut

menyentuh akar epistimologi ataukah hanya

ilmu barat yang ada pada saat ini diberikan

warna profetik.

Jika melihat fenomena yakni melihat

KAMMI yang tersebar di hampir mayoritas PTN

dan PTS yang ada di Indonesia, karakteristik

utama kader KAMMI adalah berangkat dari

mahasiswa dengan background pendidikan

umum non agama dan terikat dengan manhaj

Ikhwanul muslimin. Inilah yang menjadi

tantangannya, trend sekarang yang ingin

menggalakkan kajian intelektual di dalam tubuh

KAMMI masih terpaku pada dialektika dengan

keilmuan dari peradaban barat.Yang saya lihat

belum ada suatu upaya yang lebih filosofis

dalam rangka menyentuh titik epistimologi.

Yakni menjadikan Islam sebagai titik

epistimologi dalam kajian keilmuan yang ada.

Padahal dengan menyandang statusnya

gerakan mahasiswa Islam,hal seperti menjadi

tantang sekaligus peluang bagi KAMMI Karena

selama ini yang terlihat, ketika gerakan lain

yang mengaku islam, justru malah terlihat lebih

mendewakan kaj ian kaj ian kei lmuan

baratnya.KAMMI tak boleh justru ikut terbawa

trend yang ada. Tetapi justru malah

sebaliknya,yakni melakukan kajian keilmuan

dengan menjadikan islam sebagai titik

epistimologi nya.

Bahwa KAMMI sudah melakukan ikhtiar

dan mencoba melakukan pewarnaan keilmuan

barat dengan nilai islam, adalah betul. Tetapi

dalam posisi saat ini KAMMI tak boleh cepat

berpuas diri. Jika KAMMI bisa menyediakan

dan membentuk intelektual baru yang

menghasilkan keilmuan yang benar benar

“orisinal islam”, bukankah itu suatu prestasi

tersendiri yang bisa membanggakan umat

Islam.

2

Page 3: Bulletin kammi Ed 1

Epilog

Mimpi besar kita yakni dengan pengilmuan islam adalah mimpi

besar yang harus kita jaga dan kita ikhtiarkan bersama. Melihat

fenomena keilmuan yang diajarkan di kampus kampus yang ada saat

ini adalah produk keilmuan barat yang miskin nilai wahyu dan tauhid,

adalah alasan kita untuk terus memperjuangkan ini.

Seperti kata Gramsci, bahwa bahwa infrastruktur adalah

menentukan suprastruktur. Peradaban Barat dalam hal ini yang

menguasai insfrastruktur, telah menghegemoni kita umat islam

dengan suprastruktur yang ada, yakni bidang ilmu pengetahuan.

Menjadi aneh jika sebagai insane akademis justru menelan mentah

mentah segala keilmuan dari peradaban barat dan tanpa melakukan

proses berpikir kembali.

Pada akhirnya KAMMI sebagai gerakan mahasiswa Islam yang

ada, yakni yang mentasbihkan dirinya sebagai gerakan inetelektual

profetik haruslah mengambil peran juga dalam perjuangan di bidang

keilmuan ini. Karena bentuk dan isi kajian dalam tubuh gerakan akan

amat sangat menentukan perwajahan dari sebuah gerakan itu

sendiri.

Maka dari itu KAMMI ke depan harus bisa mencetak dan

membentuk intelektual baru yang menghasilkan keilmuan yang

benar benar “orisinal islam”. Karena kita sebagai umat islam tentu

tak bisa berharap sepenuhnya pada keilmuan barat yang dihasilkan

dari orang yang gay seperti Foucault, Sartre yang atheis, atau (maaf)

seorang Marx yang menghamili pembantunya. Bukankah begitu?

Ditulis Oleh : Arif Satriantoro, Mahasiswa Fakultas Hukum UNS

Angkt 2008.

Riwayat Organisasi : Staff Dept. Luar Negeri BEM UNS 2009, Staff

Bidang Liputan Jurnalis LPM Novum, Kadiv Kastrat BEM FH 2010,

Presiden BEM UNS 2011, Peneliti CIPPS (Centre of Indonesia Public

Policy Studies) 2012.

Riwayat Dauroh di KAMMI :

1. DM1 KAMMI Shoyyub UNS tahun 2010

2. DM 2 KAMMI Daerah Solo tahun 2011

3. Training for Instructur KAMMI Daerah Solo tahun 2012

3

Page 4: Bulletin kammi Ed 1

nilah AMMIBergabunglahBersamaK

Kelahiran KAMMIKAMMI lahir di saat kondisi negara Indonesia sedang mengalami goncangan hebat. Krisis multidimensi yang bermula dari krisis ekonomi bukan saja berpengaruh terhadap rasa kebangsaan, akan tetapi juga menimbulkan efek domino berupa segala bentuk kerusuhan yang disebabkan ketidakpercayaan publik terhadap institusi pemerintah.

Meskipun demikian, kelahiran KAMMI di era reformasi tidak muncul secara tiba-tiba. KAMMI adalah bagian dari rencana gerakan yang dibangun oleh arus kebangkitan Dunia Islam, secara khusus di Indonesia. Dalam sejarah berdirinya, ketika tengah diselenggarakan konsolidasi dalam muktamar FSLDK (Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus) ke sepuluh di Malang, para aktivis dakwah kampus tersebut kemudian menyadari perlunya berperan dalam perbaikan negara dan masyarakat, sehingga setelah forum muktamar berakhir, sebagian besar dari mereka mendeklarasikan berdirinya suatu front aksi yang dinamakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada tanggal 29 Maret 1998. Selanjutnya, karena KAMMI lahir dari proses menyejarah gerakan dakwah kampus yang telah tersebar di berbagai kampus di Indonesia, segera saja ia mampu mengonsolidasikan diri dengan cepat, dari bentuk 'front aksi' menjadi ormas yang permanen.

Filosofi Gerakan KAMMIKompleksitas problematika yang terjadi tidak

dapat diselesaikan oleh satu pihak, ia harus ditanggung bersama oleh umat ini di seluruh lapisannya. KAMMI sebagai lapisan pemuda memiliki posisi dan peran strategis menghimpun para pemuda terpelajar guna menjadikan KAMMI sebagai wadah permanen yang menyemai bibit-bibit unggul lahirnya para pemimpin yang tangguh di masa depan. Landasan utama dan spirit perjuangan yang menjiwai gerakan KAMMI tertuang dalam Filosofi Gerakan KAMMI yang

mencakup : visi, misi, prinsip, karakter organisasi, paradigma gerakan, unsur-unsur perjuangan dan kredo gerakan KAMMI yang tertuang dalam kons t i tus i KAMMI . (se lan ju tnya buka www.kammiuns.org )

Visi KAMMI adalah sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan Negara Indonesia yang Islami. Ideologi KAMMI merupakan elaborasi dari nilai-nilai keislaman yang dimanifestasikan dalam 6 prinsip gerakan KAMMI (dalam Filosofi gerakan KAMMI) yang meliputi : Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI, Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI, Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI, Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI, Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI, dan Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI.

Karakter organisasi KAMMI sebagai organisasi kader (harokatu tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul 'amal) menuntut KAMMI menggunakan pendekatan sistematik dalam keseluruhan proses pengkaderannya. Semua bentuk aktivitas/kegiatan pengkaderan disusun dengan semanga t i n teg ra l i s t i k un tuk mengupayakan lahirnya kader-kader berkualitas yang mampu mewujudkan tujuan organisasi.

Muslim NegarawanKAMMI menyadari bahwa membentuk

Muslim Negarawan sebagai visi kaderisasinya bukanlah hal yang instan dan mudah. Muslim Negarawan hanya akan lahir dari rahim gerakan Islam yang tertata rapi, semangat keimanan yang kuat, dan kompetensi yang tajam.

Secara aplikatif sosok kader muslim negarawan harus memiliki kompetensi kritis yang harus dilatih sejak dini. Kompetensi kritis ini adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki kader yang dirancang sesuai kebutuhan masa

4

Page 5: Bulletin kammi Ed 1

depan sebagaimana yang dirumuskan di dalam Visi Gerakan KAMMI. Terdapat lima kompetensi kritis yang harus dimiliki kader KAMMI, yakni : Pengetahuan Ke-Islam-an, Kredibilitas Moral, Wawasan ke-Indonesia-an, Kepakaran dan profesionalisme, Kepemimpinan, serta Diplomasi dan Jaringan.

Dauroh marhalah 1 (DM 1) yaitu dauroh yang diselenggarakan sebagai tahap awal menjadi anggota KAMMI yang juga merupakan sebagai tahap awal memasuki pengkaderan KAMMI dan berhak mendapatkan status sebagai Anggota Biasa1. Bisa juga kita artikan bawa DM1 adalah pintu gerbang untuk memasuki KAMMI. Setelah menjadi AB1, kader KAMMI berhak mendapatkan pembinaan dari tim kaderisasi KAMMI yang secara integratif dibantu oleh bidang-bidang lainnya serta berkewajiban untuk mentaati konstitusi KAMMI sebagaimana yang telah ditetapkan dalam AD/ART KAMMI.

Sebagai sarana ideologisasi kader, KAMMI membagi kegiatannya dalam dua fungsi, yaitu kegiatan peningkatan kualitas kader. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentu pelatihan (dauroh) dan madrasah. Dalam rangka penjagaan kader diselenggarakanlah Madrasah KAMMI yang terbagi dalam dua sesi, yakni klasikal dan kelompok kecil, sementara dalam upaya peningkatan kualitas kader dilakukan berbagai macam varian dauroh sesuai kebutuhan, baik itu meningkatkan kapasitas kader di bidang keislaman seperti Dauroh Qur'an, pelatihan yang bersifat teknis seperti manajemen aksi dan community development, serta penguatan wacana kader dalam pengenalan ideologi.

Salah satu program KAMMI UNS untuk meningkatkan kapasitas kader adalah ICES (Islamic Civilization and Engineering School), sebuah Sekolah Rekayasa Peradaban Islam. ICES diharapkan dapat mengakselerasi kematangan kualitas kader yang diproduk KAMMI, sehingga dalam jangka pendek mampu memiliki kualifikasi jati diri kader yang kompeten dan compatible dengan dinamika zaman, dalam jangka panjangnya akan menyiapkan kader untuk terjun langsung dalam membangun warga masyarakat (civil society). Tujuan khusus dari ICES antara lain:

1. Meningkatkan kualitas kader dengan menggali, membina, dan mengerahkan potensi dakwah,

intelektual, sosial, dan politik sehingga memenuhi kualifikasi indeks jati diri kader.

2. Membentuk sarana kaderisasi yang integratif intensif, profesional, dan efektif dari segi ku r i ku lum, konsep , dan mana jemen pelaksanaannya.

3. Membentuk metode kaderisasi melalui model pembelajaran yang memfasilitasi ruang ekspresi, aktualisasi, dan artikulasi kader.

4. Menguatkan kultur akademik berupa diskusi, membaca, dan menulis.

5. Memapankan eksistensi gerakan melalui satu bentuk trendsetter kaderisasi gerakan yang established.

Selain jalan-jalan struktural, KAMMI juga t i d a k m e m b a t a s i k a d e r n y a u n t u k mengembangkan potensinya masing-masing secara kultural. Tidak ada batasan bagi kader untuk mengupgrade dirinya sejauh yang ia mampu. Dalam hal kontribusi di lapangan di bidang sosial masyarakat, KAMMI UNS menyelenggarakan TPA dan pengajian rutin di Rusunawa Jurug, dalam hal penguatan wacana, ada diskusi integratif yang diselenggarakan oleh bidang Kebijakan Publik.

Sebagai gerakan mahasiswa, KAMMI tak akan lepas dari kampus sebagai basis masa dan basis operasionalnya, untuk itu, kader KAMMI berdiaspora ke lembaga-lembaga internal kampus seperti : BEM, Dewan Mahasiswa, LDK maupun LDF, Lembaga Keilmiahan, Pers, dan lain-lain. Sehingga, sejak dini kader KAMMI dilatih untuk menjalani tiga proses pembelajaran, yakni : proses penyadaran jati diri seorang Muslim sekaligus sebagai mahasiswa, proses pemahaman akan fungsi dan tugasnya sebagai agent of change serta partisipasi sebagai langkah kontributif bagi masyarakat, sekaligus proses pembelajaran yang akan datang. Hal ini tidak berarti bahwa KAMMI haus akan jabatan dan popularitas, akan tetapi merupakan bentuk tanggungjawab moral dari setiap kader KAMMI untuk memberikan segala daya dan upayanya untuk perbaikan yang berkelanjutan.

5

Page 6: Bulletin kammi Ed 1

Inilah KAMMI, bergabunglah bersama KAMMI. Salam Negarawan!

ditulis oleh : Alikta Hasnah Safitri, Staff Bidang Kebijakan Publik KAMMI UNS tahun 2012.

Sumber Referensi : Buku SAKTI Indeks Jati Diri Kader KAMMI. 2011. KAMMI KOMSAT SHOYYUB UNS.Manhaj Kaderisasi KAMMINef Saluz, Claudia. 2009. Dynamis of Islamic Students Movements. Jogjakarta : Resist book

6

Page 7: Bulletin kammi Ed 1

7

Gallery

Adik-adik TPA KAMMI Aksi KAMMI

KAMMI naik gunung

Futsal KAMMI

Pelantikan

Lomba TPA

Solo cerdas memilih

Page 8: Bulletin kammi Ed 1

MENGAPA AKU MENCINTAI ?AMMI telah dan masih menjadi inisiator, inspirator, mediatorku untuk selalu belajar, berkembang, dan memberi.

Khalid-FMIPA 2011

ku ber-KAMMI dengan menakar pilihan sikap itu melalui berbagai pertimbangan,

sehingga pengikutan atas dasar kecintaan itu pun dapat sepenuhnya

kupertanggungjawabkan. Yang membuatku tidak mencintai secara membabi-buta,

akan tetapi berusaha tetap kritis dengan pertimbangan akal sehat.

Alikta Hasnah S-FKIP 2012

encintai KAMMI berarti mencintai perjuangan pahlawan nasional, dengan turut serta aktif dalam perbaikan bangsa.

Firdaus Zulfikar-FKIP 2012

encintai KAMMI dengan apa yang ada dalam dirinya berarti juga mengajarkan untuk mencintainya. Tidak hanya lewat ucapan, tetapi juga lewat tindakan nyata dan teladan dari semua.

Zulfikar Ali Ahmad-FE 2008

nilah KAMMI yang kucinta. Cinta itu berlandaskan pada dua alasan yaitu rasional dan irrasional. Alasan rasional saya mencintai kammi adl karena kammi membuat saya semakin cinta pada Islam, pada ukhuwah (cinta dengan saudara), dan KAMMI yang

punya ideologi yang kuat. Karena alasan irrasional tidak dapat dijabarkan secara rasional, makanya ikut DM1 untuk mendapatkan jawabannya#AyoMeluDM1. Chaerunisa-FKIP 2011

KAMMI

K

A

M

M

I

Bulletin Negarawan KAMMI Shoyyub UNS. Penanggung Jawab : Syahid Musthofa.

Pimpinan Redaksi : Alikta H.S. Redaktur Pelaksana : Hafidz, Yogo, Yulaikha, Afifah,

Mahmud, Andi. Editor : Anggel D. Satria. Design dan Layout : Mahmud, Alikta

facebook : Kammi Uns

twitter : @kammiuns

website : kammiuns.org 8