5
adan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah memperoleh pengakuan oleh pemerintah, sekaligus menjadi kebijakan dan gerakan selama beberapa tahun terakhir. Komitmen pemerintah untuk mengembangkan BUMDes, secara yuridis diatur dalam: Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 213 1. Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Undang-Undang No . 1 Tahun 2013 tentang Lembaga KeuanganMikro. Lembaga Keuangan Makro didefinisikan dalam pasal 1 ayat 1 adalah lembaga keuangan yang khususdidirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun

BUMDES

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BUMDES

Citation preview

Page 1: BUMDES

adanUsaha Milik Desa (BUMDes) telah memperoleh pengakuan oleh pemerintah, sekaligusmenjadi kebijakan dan gerakan selama beberapa tahun terakhir. Komitmenpemerintah untuk mengembangkan BUMDes, secara yuridis diatur dalam:

Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Pasal 213

1. Desadapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensidesa.

Undang-Undang No . 1 Tahun 2013 tentang LembagaKeuanganMikro. Lembaga Keuangan Makro didefinisikan dalam pasal 1 ayat 1adalah lembaga keuangan yang khususdidirikan untuk memberikan jasa pengembanganusaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalamusaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupunpemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencarikeuntungan.Dalampasal 8 UU tersebut diatur tentang kepemilikan LKM bahwa lembaga keuangan mikrodapat dimiliki oleh badan usaha milik desa/kelurahan. Peraturan ini jugamemerinci soal pendirian, perizinan, kegiatan usaha dan cakupan wilayah usaha,

Page 2: BUMDES

penjaminan simpanan, pengagabungan, peleburan dan pemekaran LKM, perlindunganpengguna jasa LKM, pembinaan, pengaturan dan pengawasan LKM.

Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005tentang Desa.

Pasal 78

1. Dalam meningkatkanpendapatan masyarakat dan desa. Peemrintah desa dapat mendirikan Badan UsahaMilik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa.

2. Pembentukan Badan UsahaMilik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desaberpedoman pada peraturan perundang-undangan.

3. Bentuk Badan Usaha MilikDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbadan hukum

Pasal 79

1.  BadanUsaha Milik Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (1) adalah usaha desayang dikelola oleh Pemerintah Desa.

2. PermodalanBadan Usaha Milik Desa dapat berasal dari:

1.  PemerintahDesa;

2. Tabunganmasyarakat

3. BantuanPemerintah,

4. Pemerintah Provinsi dan5. Pemerintah

Kabupaten/Kota

Page 3: BUMDES

6. Pinjaman;dan/atau

7. Penyertaanmodal pihak lain atau kerja sama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan.

3.   KepengurusanBadan Usaha Milik Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan masyarakat

Pasal 80

1. BadanUsaha Milik Desa dapat melakukan pinjaman sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Pinjamansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah mendapat persetujuan BPD.

Pasal 81

1. Ketentuanlebih lanjut mengenai Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha MilikDesa diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

2. PeraturanDaerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat:

1. Bentukbadan hukum;

2. Kepengurusan3. Hak dan

kewajiban4. Permodalan;5. Bagi

hasil usaha dan keuntungan;

Page 4: BUMDES

6. Kerjasamadengan pihak ketiga;

7. Mekanismepengelolaan dan pertanggungjawaban.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa. Permendagri ini mengatur secara spesifik tentang pedoman tatacara pembentukan dan pengelolaan BUMDes, pembinaan dan pengawasan BUMDes.