Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
\1
BUPATI BALANGAN
PERATURAN BUPATI BALANGANNOMOR 4 TAHUN 2OO8
TENTANG
KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUKBERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN
DI KABUPATEN BALANGANTAHUN 2OO8
Menimbang
Mengingat
a.
b.
c.
1.
2.
BUPATI BALANGAN,
bahwa dalam rangka pencapaian sasaran produksi
untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam rangka
akselerasi peningkatan produktivitas dan mutu hasil
usaha tani, Pemerintah Daerah perlu memberikandukungan kepada petani berupa pemberian subsidipupuk;
bahwa untuk kelancaran dan pengamanan penyaluranpupuk bersubsidi, perlu mengatur mengenaikebutuhan dan Harga Eceran Tertingggi (HET) pupuk
bersubsidi untuk sektor pertanian di KabupatenBalangan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu
menetapkan dengan Peraturan Bupati Balangantentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian diKabupaten Balangan Tahun 2008;
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 TentangSistem Budidaya Tanaman (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 1992 Nomor 42, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3821);
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentangPembentukan Kabupaten Tanah Bumbu danKabupaten Balangan di Propinsi Kalimantan Selatan(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republiklndonesia Nomor 4265 );
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republiklndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun2005 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah MenjadiUndang-Undang (Lembaran Negara Republiklndonesia Tahun 2005 Nomor 108, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4548);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Propinsi dan PemerintahanDaerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republiklndonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambaganLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737);
Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005 tentangPenetapan Pupuk Bersubsidi Sebagai Barang DalamPengawasan;
6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor76lPermentan/OT.14011212007 tentang Kebutuhandan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidiuntuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2008;
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 03Tahun 2008 Tentang kebutuhan dan Harga EceranTertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk SektorPertanian Propinsi Kalimantan Selatan TahunAnggaran 2008;
Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 04Tahun 2005 tentang Pembentukan, Organisasi danTata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Balangan(Lembaran Daerah Kabupaten Balangan Tahun 2005Nomor 04, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenBalangan Nomor 03), sebagaimana telah diubahdengan peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor14 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas PeraturanDaerah Kabupaten Balangan Nomor 04 Tahun 2005tentang pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Balangan Tahun 2006Nomor 014 Seri D Nomor 02).
MEMUTUSKAN :
PERATURAN BUPATI TENTANG KEBUTUHAN DAN
HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUKBERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTA.NIAN DI
KABUPATEN BALANGAN TAHUN 2008.
4.
5.
7.
8.
Menetapkan :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasa! 'l
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Balangan.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah adalah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan.
3. Bupati adalah Bupati Balangan.
4. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan adalah Kepala Dinas
Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Balangan.
5. Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalampenyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidaklangsung.
O. Pupuk An-organik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisika,
dan atau biologi, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk.
7. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah
melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakanuntuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologitanah.
8. Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk bagi tanaman sesuai
dengan status hara tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapaiproduktivitas yang optimal dan berkelanjutan.
9. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannnya
ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkandipengecer resmi.
10. Petani adalah perorangan warga Negara lndonesia yang mengusahakanlahan untuk budidaya tanaman pangan atau hortikultura.
11. Pekebun adalah perorangan warga Negara lndonesia yang melakukan
usaha perkebunan dengan skala usaha tidak mencapai skala tertentu.
12. Peternak adalah perorangan warga Negara lndonesia yang mengusahakanlahan untuk budidaya tanaman hijauan pakan ternak'
13. Pembudidaya ikan atau udang adalah perorangan warga Negara lndonesiayang mengusahakan lahan untuk budidaya ikan dan atau udang.
14. Produsen adalah perusahaan yang memproduksi pupuk an-organik (Urea,
SP36,ZA,NPK) dan pupuk organik dalam negeri.
15. Pengadaan adalah kegiatan pengadaan pupuk baik yang berasal dariproduksi dalam negerl maupun luar negeri.
16. Distributor pupuk adalah badan usaha yang sah dan ditunjuk oleh Produsenpupuk untuk melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan, dan
pemasaran pupuk bersubsidi dalam partai besar untuk dijual kepadapengecer resmi.
17. Pengecer Resmi adalah perorangan atau badan usaha yang sah dan
ditunjuk oleh distributor untuk melakukan penjualan pupuk bersubsidi secara
langsungkepadakonsumenakhir(Petani'pekebun'peternak'pe'iuuoioaYa ikan atau udang)'
18. Kelompok tani adalah kumpulan petani, pekebun, peternak dan/pembudaya
ikan atau udang yang dibentuk'atas dasar kesamaan lingkungan' sosial
ekonomi,sumberdayadankeakrabanuntukmeningkatkandanmengembangkan usaha anggota'
19. Peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka
penyaluran pupuk didalam negeri baik untuk diperdagangkan maupun tidak'
20. Pengawasan adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan terhadap produksi'
peredaran, plnyi*panan dan penggunaan agat terjamin "9- 9::efektifitasnya,tidakmenggganggukesehata.n,dankeselamatanmanuslaserta kelestarian gngLrngl-n-hid;i dan sesuai dengan peraturan perundang
undangan Yang berlaku'
21, Prinsip 6 (enam) tepat adalah tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, tepat
harga, tePat mutu dan tePat waktu'
22,LinillladalahlokasigudangprodusendaniataudistributorKabupaten yang ditunjuk dan ditetapkan oleh produsen'
23. Lini lV adalah lokai gudang Pengecer diwilayah Kecamatan dan/atau--
yang ditunjuk atau ditetapkan oleh Distributor'
diwilayah
desa
BAB IIPERUNTUKAN PUPUK BERSUBSIDI
Pasal 2
(1)Pupukbersubsididiperuntukanbagipetani,perkebun,peternakdanpembudidaYa ikan atau udang'
(2) Pekebun Sebagaiman dimaksud ayat (1) yaitu pekebun
lahan maksimal seluas 2 (dua) hektar'
yang mengelola
(3)Pupukberubsidisebagaimanapadaayat(1).tidakdiperuntukanbagiperusahaan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan atau
perusahaan Perikanan.
BAB IIIALoKASIKEBUTUHANPUPUKBERSUBSIDI
Pasal 3
(1)Kebutuhanpupukbersubsididihitungsesuai.dengananjuranpemupukanberimbang spesifik lokasi dan staniar teknis dengan mepertimbangkan
alokasi r<eouturran pupuk bersubsidi Tahun 2008 di Kabupaten Balangan'
(2) Kebutuhan pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci
menurut sub Sektor, te"amaian," jenis O?-n--jumlah kebutuhan' seperti
tercantum pada Lampiran l, ll,iii,vt,vll,vlll,lx,x,xl,xll,xlll,xlv,xv,xvl,xvll,XVlll,XlX yan; metupat rn bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
BuPati ini.
(3) Kebutuhan pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diajukan oleh petani pekebun, peterna[, dan pembudidaya ikan atau udang
berdasarkrn ii"n""na Definitif K"butuhrn Kelompok Tani (RDKK) atau
petani perorangan yang disetujui oleh
tani setempat.
petugas teknis, penyuluh atau mantri
(4) RDKK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun atas dasar rencana
Kebutuhan pupuk bersubsidi oleh kelompok tani sesuai rekomendasi
pemupukan 'n"iirOrng
spesifik lokasi untuk tanaman pangan atau standar
ieknis untuk tanaman perkebunan yang akan dibeli oleh petani, pekebun,
peternak, pembudidaya ikan atau udang.
Pasal 4
Apabila pada suatu wilayah terjadi kekurangan kebutuhan pupuk bers-ubsidi
sehingga tidak sesuai dengan alokasi sebagaimana dimaksud pasal 3 ayat
(2), dipat dipenuhi melalui realokasi antar kecamatan'
Realokasi antar kecamatan dalam wilayah Kabupaten Balangan ditetapkan
berdasarkan Rekomendasi Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perikanan KabuPaten Balangan.
Pasal 5
Apabila dalam satu bulan sebaran, satu wilayah kecamatan tidak dapat
menyerap dan atau kelebihan menyerap jumlah kebutuhan pupuk
bersubsidi yang telah ditentukan, maka sisa dan atau kekurangan
kebutuhan 6rprf. bersubsidi untuk bulan sebaran bersangkutan dapat
dialokasikan dan atau mengambil ke bulan sebaran berikutnya dalam satu
tahun anggaran Yang sama.
Pengalokasian pupuk bersubsidi antar bulan sebaran dalam satu tahun
,ngglrtrn sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk wilayah kabupaten
Jitliapf.rn berdlsarkan Rekomendasi Kepala Dinas Pertanian, Peternakan
dan perikanan Kabupaten Balangan berdasarkan kondisi riil dilapangan.
BAB IVHARGAEGERANTERTINGGI(HET)PUPUKBERSUBSIDI
(1)
(2)
(1)
(2)
Pasal 6
Pupuk bersubsidl sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) terdiri atas
pupuk an-organik (Urea, ZA, SP36, NPK) dan pupuk organik
irj pengadlan puput< bersubsidi sebagaimana ayat (1) dilakukan oleh
Produsen.
(2) Produsen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu : PT.Pupuk sriwijaya,pT. pupuk Kuiang, PT. Pupuk Kalimantan Timur, PT. Pupuk lskandar
Muda, dan PT. Petrokimia Gresik.
Pasal 7
Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) ha-rus diberi
label tambahan yang OJrtuliskan : " Pupuk Bersubsidi Pemerintah " ditempat
yang mudah dibaca dan tidak mudah hilang atau terhapus.
Pasal 8
(1) Pengecer Resmi harus menjual pupuk bersubsidi sesuai Harga Eceran
Tertinggi (HET).
(Z) Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut :
a. Pupuk Urea - RP. 1.200,- Per Kg;
b. Pupuk ZA = RP. 1.050,- Per Kg;
c. Pupuk SP.36 = RP- 1.550,- Per Kg;
d. Pupuk NPK Phonska ('15: 15:15 ) - Rp. 1.750,- per Kg;
e. Pupuk NPK Pelangi (20 : 10 : 10 ) - Rp. 1.830,- per Kg;
f. Pupuk Kujang (30 : 60 : B ) - Rp. 1.560,- per Kg;g. Pupuk Organik - RP. 1.000,- Per Kg;
(3) Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksudpada ayal (2) Untuk kemasan 50 Kg, 40 Kg, alau 20 Kg yang dibeli oleh
petani, pekebun, peternak dan pembudidaya ikan secara tunai di pengecer
resmi.
Pasal 9
(1) Produsen sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) distrlbutor danpengecer resmi wajib menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi saat
dibutuhkan petani, pekebun, peternak dan pembudidaya ikan atau udang
sesuai lokasi sebagaimana dalam pasal 3 ayat (2).
(2) Produsen wajib memilki dan/atau menguasai gudang lini lll pada wilayahtanggung jawabnya.
(3) Distributor wajib melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk
bersubsidi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh produsen berdasarkanprinsip 6 (enam) tepat dari lini lll.
(4) Pengecer wajib melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk
bersubsidi sesuai ketentuan distributor berdasarkan prinsip 6 (enam) tepat
di lini lV kepada petani dan atau/kelompok tani.
BAB VPENGAWASAN DAN PELAPORAN
Pasal 10
produsen berkewajiban melakukan monitoring dan pengawasan terhadappenyediaan, penyaluran dan harga pupuk bersubsidi diwilayah tanggungjawabnya.
Pasal 11
(1) Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten Balangan wajib
melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyaluran,penggunaan dan harga pupuk bersubsidi di Wilayah Kabupaten Balangan.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Kabupaten dibantu oleh Tenaga Harian Lepas (THL)Tenaga Bantu
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Pengamat Hama
Penyakit ( POPT/PHP).
Pasal 12
Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten wajib menyampaikan
laporan hasil pemantauan dan pengawasan pupuk bersubsidi kepada Bupati.
Pasal 13
Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai
pelaksanaan yang bersifat teknis akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan
kepata Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Balangan'
BAB VIPENUTUP
Pasal 14
Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008.
Agar semua orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
BIpati ini dengan fienempatannya pada Berita Daerah Kabupaten Balangan.
Ditetapkan tn
pada ta Juni 2008
{"rtot'/)
G^N{
Diundangkan di Paringinpada tanggal 2 Juni 2008
SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN BALANGAN,
,,//Z/ -,'
////ru //.//ti-'
H. SEFEK
BALANGAN04
FENDTE
/
DARLAN 7tBERITA DAERAH KABUPATEN
TAHUN 2OO8 NOMOR
/rvr. nrounn
2oF:zfo_lo_
9.zuJ-
YzC)to
or\(o
o\(o
2cz
IIJ
6z.ul\tL.lL
-
Yo_z
ooolo_ o- o^O)lOrco$
cf)
oo-I()@cf)
\; \.4Fod
IJJLLlIJaI
(oc)
I
o_a
oooo(o\ @^ o^ o- eo-
l'-OO)-rO-OC/)
CO
(o(o^
F.(o\t
N
NOOO$^ o_ o r()-too)cf)o
lr)
No)F-(o
uJtl
oooo$qqqqq\tNNl.-cocq F- coN r Cr)^
$
C.iroN.N
E.oFYLUac0fa
(6
(5Yo)G=CT-Yd:.s = ccoC=Eg=(5= f * P
FEPE.g(EOOO0)FIO-O-O-
(E
EJ
-oz rNCr)$LO
\c(6o)E!o-(tro;icoo;i';Nd((E c._o:l trJ_I_ fC0 (5-
t_CI NSf o=Xr,(Utr9,,oo(6l.z I
C(o.=o_E(6J
oooo^tzf
FzzFtlrlTL
toFY]Ua66mfatlUmYf[Lf(LzI
=FfmIIJY
CoFC(o
=_oLq)o--:zfo_
o-co
_c
=_oo:z
C(g
=co
o_oEc)aoo
lr)lr)FT
c{ocoO)ro
lJJ
dzUJIIII
't tII
atr\hoI
io
o)-oE()o-oz
NNr()NN(o@
coIDoo
0)-oovo
q(o
F-@t-
N(9+t
q)-oEc)o0)
U)
rr)f.-
lr)\f$oiNr'r t
alafo)
:.o3(ort?
Nsf
=-$c\l c!
lr,
C--(of...v o)
(f)
o OJONo@@ G'@
o- 92?r$s=R [r,(o
(!)(s coo@rO-
rO ro(.o
(gf
0.,o_
cr)F--c.)00NcO@ ro@
(g
=c(tr-
c.)f.-@@coc')@ @I-
ccGOfvEv6SYd
o)oNLr)Osf=O)sN(oo$Nx
\f(f)
I-
c(o(o
E(U
o):Z
E'o' Eo) (D?'=.ca6=-l-cc
=E6?o,o,Pa!>'LCC=CJ(Ux'-
=frXfEkE.ooz cof.-(orOscoN
z(,Z
mztut_
{<f(,frz\l(L@7
R=za-Z-=<J- t-*t<pu=)91Ym4ao_
zIfFfmIUY
(oo)C
*snmo5=No.t(5 c._or cf -C f,C0 (6-aFo,ts:.uE5e(EE9'LLI-ooGo-z-
C(5L'aE(E_J
uozIIJlLLul
LLIJJaI
2(,
cF
(E
5-oo)o-j5o-ftu
$c==_ooY
(!fm
C1)CY)N-rrN
NCr)Nrrr-
NNrrCOe--
NNrrCr)rN
N(Y)NrC)-N
NcON-r-Ncr)
C!C{(\r-rC!r
N$Nrr-e(O
Nc)N | @$c)t
.I(5fE(s-
Nc)N-cO-NN
roNoc)F.-(ooN(\cONrC{sNN
CE(o0fv
=Y6SYd
C(U'6' 6
C,) 0)Y.E C (JD
6 = -F c c
= F E P?" Z'
=*Uf;EEqEim<io-o-5-
(U
oYCo(oo=_o
V
(so)
!o".,(00^mo6.J=NN(u c._o-f cf -c f0 ([-cFe.t(S$-L.O
=5agEE'ooGo-zl
Z(,zJ
c0
ZuFff<=tmo<FYJP?5=Niz1o)T
Est_<UUH-mY-r?6fo-z-fF:)coIUY
=(5.=o-E(UJ
CoFc(o
=o
o_fzo_f
o_C$.C5fc)Yc(E
=co
o-oEq)aoo
tr)o_o
F-O
ro\o
UJ
6zlrJLIIlr4YIIlJ.IUaE
z(9
$*(Lf,m
C)oEo)ooz
lr)oO
F-;ro\o
o)-oo:
rooo
f.-O
lo\o
o-oEo)o-o)
r
a5afo)
N-',3oorf,F*.o
f-
Cf-
ro\o
q)r()O-O
F-O
ro\o
roO.O
t-O
to\o
o6
LOo_O
f.*o
rr)\o
(gfoq)
I
rf)
C;t-*O
ro\o
(Elc(s-
lOo-o
No
ro\o
CCoofv
69Yd
roof.-
q
Co
EoO(L)
Y
C(!o)qo) 0)
E'9 ,E u)thcF.c.cEEE.PP'P E'-f;fi=.=.=.-O!ElPrr:E
coE=-?
Z -c.ic.j$trl<of'-co
z(,z
mzl.UF
\z6<$=2fr5 t-ttNF- LlljtTt<oFF-.Yi\ u-rfto=m5ao_fo-z-EfFfmLUV
C(5o)C
*nem63=NN(Eeo- ='=mt5cFe.tS.f=EPii8:E
C(6.=o-E(gJ
zoz
tr(Lfm
$Ntr)tr)ScD$$r_-r_o-do_o_o-ooood'ooo
St-Lo,oSco+voooocj'ooo
lrlr
<tF-Lr),oSco+v----^O-dO_O-O_ooood'ooo
c(o-c:ff
oYCo=co
$NLo'rrScq$$r--ro-3o-o-O-ooood'ooo
tr.*rf)()sc)$$ooC)od'ooo
$t-LorrrSco$soooocj'ooo
$F-trltrlSco${--_-i--O-dO_O-O-ooood'ooo
$F-tr)lr)Sco$.i-
ooood'ooo
CC(50
=Y(t)=
\u )so-
co
(,)(g?= P .9o q -l - -: P F PAA Pg=-LCC:
EE$EFFg+
IIJ
6zUJlJ.ILtuYullJ.lrJor
zoz-JmzFr<s<-
t_IJ_coo<fYM
C(to)C
*--d88=NN(Ero- ='=mt=cFo.t9s=r-l F o)EEP8iP;CE'o-E(0
-J
ff5t--r \l
=H^- cor-
{!az-l:)coLUY
@7s=>34t-3u
u.t
ozIIJILlJ.lrJ
lUlJ.lUoI
ILfm
tol=1"-,^cOtr)o)r(\cOcOvssCOsl'
Cof
_ooo--\a
=ofo-C(s.C=f
_ooYc(E
=co
lOF-l'*,^0o()O'rrC!CqCDvr-COst
tr)o@-ooNNN$co*NN$$
tOl.-1.--OLOsNNcOcDwN-d$
tO l- l'- ,^ cO tO Or -C!C.)Cr)v-rCY)$
l()r'-N,^6()O)rNCOCOUT-CO$
(6
=C(o-
NO
=v=Y;o-
o|r)co^N.^o)coroNNYrXcO{-rc{C{\rv'NN
gCD(E
PO P 3EE q-=aa ?-fk.=.=.=-O!ElEnrqF
-CoE:f-
- c\i c.j s tr: (o l'- co
zoz
mzulF*,2d<<2,vJPMXvNr
=HTT<oFF#ffftafc05ao_fo-zr:)FfmtUY
C(so)c
enR(tr r'Fo= =cotcFNS$=Ecp8:e
L(0.=o_E(oJ
IIJ
6zlJJIIL
vtUILIIJcn
z(,z
o
o-fdl
zoz
mz!=o_O=zm<{o-Yzo(8=er]5
=3T. ,...
SFff=YU)lnoO- -r?6zI:)F=mIUY
(UO)
E-PooE9R'iucco-l f-! -C -)6E-Crus=:6otEEPP2e=CE'o-
E(6J
oFCo
-oLoo-tzfo-fo-c(!-cf
=_oc)Ycoco
o)_oEoao)o
eJ qX co Lo
o=ooodoo (\l$tfr-o
o)-oEo)o.oz
odoooooo Ntro-o
0)
v(J
Nilc"rrcldq)doI-I=:odcjooooo N!+
ro^o
q)-oEo)o.c)
I
a=alo) oooooooo c!$
,r)^
o
=-N!!cDr'r:odoooooo
(\l-frfr^
o
-=-
Nlcotooooooooo 6t
ro^o
q)
odoooooo(\t$'o-o
'- i --i O --: O Oouu
NOO
N$t()-o
oG
NSc)-.rlodoooooo N!f
!o-o
(5f
-ooo-
Nlco.r:oooooooo
N-fr.()^
o
(!fc(5-
oo=vEviafi1Yd
Ni!c'>-.rlo :od o
6tsrr)
c(!(U
E(gooY
C$
O)(go) 0)Y'E.cao=-FccAHqPPP PF€s5r=s€
-CoE5-
oz -c.ic.j$to(oF-co
coFE(6
f
oo_lzfo-
0_tro
_c
=-oC)YE(o
=o
ooEc)aoo
roro___Lr)Q_.ru
cjcjooocjcjoOr"
o
lUozlJJIIlJ.lU
EIIJlJ.UJto
2(,
0)-oEo)o-oz
lr)lf)___lr)|r)- .ruc; ooooddo
olo
o-ooYo
lr)lr)___tr)Q_.-u
oooooddoo)-o
q)oEq)
o-C)
tr)tr)___rf)Q_.ruddooocjcjo E
af
=o)
Q0___Ir)p_.FU
oci oooddoo?o
=-Lr)ro___tr)p_
.ruocjooocjcjo
or.o
C=- I
o)
=
tr)t.)___L()p_IYTUocjoooddo
o).o
o-(-) rO___rOrO_rr'ro'cjdooodcjo
or-o
0)s
ra)ro__-,r)Q-.ru
cidooodcjoo)o
(E
=-ooo_
|r)lf)---'()Q-.FU
cicioooddoo)-o
(ufc(!
EC(!0.CF=vEv6qYd
Lf)l.r)tr)lr)--_ o)
C(6(E
Eooc)Y
(E'6, EC,) c)Y'a c U)6=-Fcc;E H F g,aa Pg=>LCC=
EEEESS:E
.CoE=--)
oz -jni c.jstr)(ol--co
zoz
mzIUt-
s#foMF<J;YOFR5Z-?r.iel- l-'_\1fiHYm_,, -\
=6o-zIfF=col.U\<
E(5o)oo9Q(tr0eTRKP-(6 I-'=o-f
=
:*.irc\I==EorFEPP2s=C(o.=o-E(6J
CoF
(5
oo_tzfo_
=o_C(5
-Cff,-o(DYE(o
=m
o)-oEoa(!)o
I
z IJJ
g)z\L- z llJx\tNE \ -H
O-|JDOI
o-oE0)o-
z
(.)-ooYo
I
o)-oEoo"o)U)
al6fo
tr)No
roc\lo
l- I
Ef)
o)
o|r)c.to
l()(\to
o(E tt I
'-(Ef
-oo)o-
'E(gfE(E-
CC(g0-LfvEY
6SvdLr)
oqo
co(U
E(oooV
-6€o)(D
!',E .c: a
EE q-P,3E, pEEEEFF:E
EoE=-
oz -c\i c"j$tr>(or'-6
z(,zJ
co
zIU
*z=<--Y$=3sR!.rzn)tIO<FFYSHv0rltu):)o-zIlF=mruY
-(s(,)CSoo(EQO
=RRS5=:--m.$-)e' Ns:cu=Ao,EEP;-oroil-z-
xCgoE(5J
l'-@(O (O@' c{OO OF
coFCGf
_ooo.-:zofo-c(!-cff
oYC(E
fco
or-oqqoqqoqOOO-O-
@@(oco(o6(o--oo-Cj--
@00(o(o(o@cr)--ci cicocj-rrl
cOcO(O@(O@r
-cio-cj-<-
lr)oscoocoo):
C,) ()V'E c aOLt==s"EUPE.,E., P
EE$EEFgE-c,\i c.j$tr)(ol'-co
t!6zIIJlLlJ.IU
ullLlUo
tro-:)m
zoz
a0z1u<-.- z-k=Im- Ltl6\<<v.vuJoo o-O7R=_2.
-)-
=3t-'-tfte\<!frxo-aigZU)IfFlml.UY
C(s<,)
c[@99oo!iMRK'F_(s ='Fo_t
=:f"i6$==xii,EEPilooi-zt
xC(5L'd_
E(sJ
coFcG
=o)
o_Yfo=o-
(trEaf
_o0)Yco5
co
0)_oEoao)o
I---FNFd
IJJ
ozlJJ*LL
\l!lUXEr. --= lJ-l
\IL\lUa-:I
zoz\< \-J---NFILfm
c)-oEoo-
zo3----I-
oN
0)-ofZa)
rr)Lr):--FNNUT
ct)
(D-oE0)oo
N-rN--r
CD
(
aJalo)
tr)oNr
lo(Y)
f-q_O
qFT
cfa
Lr)tr)-O
SN
o)
coN , qlooct
N$N rrrC)-
\i
o)(6 rrr'-r-r
t-
(E
=-oo0-
ro Loci --
,dNrr
N
slCG-
rOrOoorO
lot-
CCGO-L5vEYt+VJ
Pk=.o:3PS !-o
C(g(o
E(5
0)Y
c(E
(5
P.O P 3o = -F - -€ P F ?o,A PHEXfiEEqIJm<fo-o-5r
_c(5
E=--)
z -NcCsft()(Of"-cO
zoz
mzIU
<z0-<lc)fr=$*@-^15<N>z<-2.+<<r--t(oocf)F.Yo- t-r.t@AY633O-AfCL
ZIffc0Ul\<
-(Uo,C(6o@oo!?MRK'E._(0
=';O-:l =mGI
-FN<u-v=i60,6EPb o.oo_zl-
=?(E.=o-E(6
_J
IJJ
EzlJJ!J-lJ.IIJ
lJJIIlJJ@
I
zo
o-:)o
rtttll
oFC(U
5_o
izfo_
=o_Co-c==_ooYCo=m
"?SS=.NS^t "!ocidocidoo
"?SS-\P.r.tocjoodcioo
"?SS:N9^t .loci doddoo
CCNO5vEY
6SYd-ii-\3-^
Co
o)(uo, 0)
='T c a
0=-Fcci"E *q??- 3EEiPssgE
_cG
Ef-
zozJ
mzuJ
(L<=tcon<Y\a!ooloYO;-rE4o)rI<EFOE?, lflo_ u)a6}l]=u)o_fo-zIlFfc0tuY
c(E(,)[email protected],F-G ='Fo_2
=m.o-1F(\gf -f6(,)6EP;iorod-zt
=-Eo_E(sJ
coFcGf-oLo
o_lzo=o_c(o
-Cff
0)Y$f
co
oEc)ooo
tJJ
6zUIIIlJ.UJ
YEIlJ.I,IJai
ioz
(L
=m
(!)oEo)oz
!
0)-oolzr)
I
o-oEc.)
o4.)U)
(
fafo
I
f- oo o
a?o
.E
f- OO O
eo
I
'Eo :CJ
e!o
oG dci
c!o
.Eo=-ooo_
I
(ufCo-
I
oofv
=Y6e-Yd
oc?nOO
Eo(sEG(-)q):<
'6' $Po ? 30=-Fcc! E o s) 6,'6, P
EEHpssq;
(o
Ef,-)
oz -^lcr)Stf)@f'-@
zoz
mztu
(L
=zm<<Y\l<3&otllNFz IJJlo.TT<oFFcoYcqLLI
ha5d(Lfo_
zIfFfmIU\<
L(so)C(5o@(6o=oRX.E(6 L.Fo_i
=rn (E*FNd$==6Ot6EP.'ioGd_zt=xC(5L'o-
E(5J
oFo
-o0)o-lzf
o-c$_c
_oc)YCof
c0
C)-oEoaq)o
([email protected])ro@co o)$
IIJ6zlU
lrJlJ.luo
z(,z
TLfm
ooEoooz
(ocooNrr)tr)co@ o(,
o_ooYo
n-9-c.ruro!! 6lo
o)
Eoo-q)(/)
I
af
a=o
=
c:-
o
'Eo
o)o <o9orc-ro.r'oop tlo
6f-oc)o
(O@F-Ntf)tf)oOoO ct)+
ofc(U-
(O@F-NtOtf)@@ CDrf,
CC(E0fv
=Y6SYd
f..-NF-NOO)ONCD () rt
- cr) N rf) rf)o,o(Y)
co(!EG
o:z
C(E
tll(Uo) 7i!2'= c tioE----E P b ?'oA 9,AL>L---f;r'=.=.=.-O5EiPntr:E
-CoE5-
oZ -c\i cO$|r)(OF-@
zozJ
mzIUFo_-rZ6<<z\<f8ffiOYNEzu3(LT.MSol-F(oYcf)u
aII(/)q\d(Lfo_
zI=Ffml.UY
C(Eo)E-P(tro-PRN6 c'Eof fJ!)coG.FNgf o=.o,EFor!uCr-doruiz-
xCG.=o_E(6J
coFc(6
f,
oo_-:z=o:f
o_c(!
_cff
c)\ZCof,m
o-oEo)aoo
@_ $- N-OOO
(o@CD\foN-oO
(o(9
a,'
itroz
\- Z llJ\<\tfrl-\LtLa=MI
ooEooz
@co$ (o$Nof--o'oooo
(o(v)
ci
o-ooxo
o-oE0)o-o
U)
(o- $- o{ooo
(ococo$oN-o
O$c"t
a=a=o
t
f,-@cort @$No\o'ooo
O
(^o(Y)
c.t
'-f
(o@c)\i- @$No\o'ooo
O
(000
c.t
o) (o- n" o!OOO
(ococo$oN-o
O
(06.)
o.i
(o$NOOO
(o@co$of--oo
(o(Y)
rt
o)o
co_ .t- ryOOO
(o@coso \o
O
(o(9
rt.E(trf
-ooo_
sf_ c.Ioo
(oo
(ococ9soI--o
@c)
e.t
'=(g5C(5-
@c)s (o$Nd\ci cidcj
O
(o({)
e.t
oofv
=Y6?Yd
(oSNl@coc?vf.-
(oe?
(9
C(o
oEGoo:<
co'6, 6
o) 0)7'E c a5
= -F c c
=H6?o,o, P'>q=>LCC=
E€g€EEgilm<FO-O--lI
.C(!E='-)
oZ. - c.i c.j r{' t.r) (O f.- co
z(,zJ
mztuFLf-rr't Z-ts\1 Z-
8gRffiZL)at-
t-I_
SEr-Y$Ho.ma)yAfo_fo-z-:)Ffml.UY
C(so)-(OmO(E5emo!J._N(\P(5 C'=
m(6rcFNS:Ef6c')ittr9'6oGo-z-
xC(5.=o-E(E
lIJ6zlJJL
YlIJlJ.lJJo)-
tr(Lfm
z(,zJ
mzuFL7f<co rn
{1@o-8zel{z>f<rZt<FFY0a
=9<Uo ii'it6oco:<f)u)o_lo-z-lFfmtUY
f
oo)CS-o3H8=Ne't(E r.-6=-)-)mt-)CFertSs=(uJ
-!nU,(EFo)-e6EtLz-
xxC(o.=o_E(0_J
CoFc(U
f
oo_L
=
c(6-cff-o(I)Y(tr
fco
C(5-Y^Eoo9o--U\<
-Si-@tf)o)r-.
aO'GP-" P E
o = -F c cE H d qaa P
EfEEsssf- o.i c.j $ to (o F- co
coFcg-oo
o_lzo_=0-E(U.Cf
=_oo:zco
co
o)!EC)ac)o
O)
,.iro (o
dciqo
uJ
dzIJJLIIlrJ
YIIJlJ.IJJa
-<\---s
\@tr(L)m
oEoo.oz
:ro (o
ddu?o
o)cY
o)qo
$ l.-Nrdo
lf|e
o-oEo)o0)a
(o()qqOO
83qddo
trlo\
@
=afo)
O)rO (O
oor{)c;
f-lr)(o $tr)rrrrocio dci
u?o
'-l-
_sro.. O Ooddro (o
II
ci cilOci
o o:5P"{ r rcicio o
u?o
'-o
$ssnooo95^t ,
ddoro
o.)
s06e.t
oooqo
-6f-oo)
o_
R9"ln:3cjdoood
(sfC(g-
SX , '9ectEcici oood 6t
cc(50
=vEv6+Yd
coNU CD
C(g(E
EG
oY
c(tr
o)oY'- 9 a6=-Fcc! E <o 9 6,'6, ?!+ = >.L c c X
EEEPEEgE
_c(E
El-
oz -o.ic.j$tr)(OF-@
zC)zJ
mzTU
7<LL /.n)-fragt8<R=zz)<IF{tF6VF(LYzuyAlmo-l)ao_
zI:fF:fmtUY
C(Eo)-(Em0O(60!2PRXP _(E r-'=o-f =--JJ!-rn (E
-FNcSf o=FolEFP8:sxC(sL'd-E(6J
eoFLYl(slll-oILtd)lo-l-lolllLl.l(trlcl=l5lo
o-oEc)aoo
or!coco r t N t()\r
LlJ
6zIIJIIlJ.IIELrJlrIIJaI
io
\_< \\.L<-=---
-__];
\F\o-
m
0)aEoo.oz
olroco ' ro(o ro$
c)-oIo
9orS-S'()- o(o
ooEoooa
I
a=afo
f t!
-f?
0)
o.
o(o s
N (',
.E(Ef-oo(L
FPHu?6t@
,E(EfE6-
N N N o.r c.,r ot c.r flc,l-
CE(U0
=vEY6SYd
rO O) tO tO C) O) O) O)c9(otO-$-$lr) \f
c)
c(!(sEoooY
oo)oo) ()
='a c a
0=-Fccr= E o 9oo, Y'
==-=.E.=.-6-glv!LLd_53€8flfl:f
-CoEf'-l
oz - o.i c.j + to <o l'- co
z(,zJ
mZzFr<t--<5*md9$E@o_8zN<z>f<T.zFFYtrLoZt!/\l= trlola3CIo-
=)zaIllcotUY
(oo)f;ooB([00PR^itrEEo-= ==c--)mE--ef .=Fol=Fo)(UF-
&2e=^xC(6L'6_
E(6J
;-
lIJ6zUJlL
YtTJIIIJJoI
2oz
Fo-fo
z(,zJ
mztuFSs-u_m/s=ooYO;-RE7O3ITt<oFFVYo- [J7Avz0-lJa-Afo_
zI=FfmtuY
Coo)C(5m0O(tro!?mo=._N\\(E t-'=o_= =m .rE _1FC\Crs$:L.(ur;u)6F9)8:E:x-(EL'aE(oJ
EoF-
G
=-oL0)0-L5of
o_co-cff
o\ZE
=m
qo?nBc93qoooooooo
u>co\r!ofoo
CG
(n(EO) ()
Y'- - ,^ACL=R-'LL--EqPPP, PE€gE=Eq€Jm<Fo_o_-r
-C(I,
Ef-)
-N(r)StO(Ol'-@