11
BUPATI KARAWA NG PROVINSI .AWA Bi LRAT PERATURAN BUPATI K. LRAWANG NOMOR 17 TAHUI(. 2020 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PER rANcOuNG`JAWABAN BELAN.A TIDAK TERDUGA TANcoAP DARI rRAT UNTUK BENCANA ALAM, BENCANA NON ALAM DAN/ATAt I BENCANA SOSIAL DENGAN RAIIMAT TUIIAN Y.AVG MAIIA ESA BUPATI KARAWA NG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan keti3ntuan Pasal 134 dan Pasal 162 Peraturan Menteri Dalan Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pimgelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diub in beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kediia Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 T€inun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan I)aerah menyatakan ba.hwa dasar pengeluaran anggaran belanja tidak terduga yang dianggarkan dalarn A'BD untuk mendanai tanggap darurat, penanggulan:!an bencana alam dan/atau bencana sosial, t€rmasuk pengembalian atas pengembalian pener-maan d aerah tahun-tahun sebelumnya yang tel€ih ditutup ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dai3rah dan diberitahukan kepada DPRD paling lambat 1 (:satu) bulan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurul a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang T,ita Cara Pemberian dan pertanggungjawaban Eielanja Tidak Terduga Tanggap Darurat untuk Bencc.na Alam, Bencana Non Alam dan/ atau Bencana Sosi a.I; Mwngingat : 1. Undang-Undang Nomc)r 14 Tchun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 4 Tar.un 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Uiidang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-da€rah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (IJembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

BUPATI KARAWA NG PROVINSI .AWA Bi LRAT › uploads › phd › 1597803462-75204248.pdfIndonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik lndon 3sia Nomor 5679); 7. Peraturan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • BUPATI KARAWA NGPROVINSI .AWA Bi LRAT

    PERATURAN BUPATI K. LRAWANGNOMOR 17 TAHUI(. 2020

    TENTANGTATA CARA PEMBERIAN DAN PER rANcOuNG`JAWABAN

    BELAN.A TIDAK TERDUGA TANcoAP DARI rRAT UNTUK BENCANA ALAM,BENCANA NON ALAM DAN/ATAt I BENCANA SOSIAL

    DENGAN RAIIMAT TUIIAN Y.AVG MAIIA ESA

    BUPATI KARAWA NG,

    Menimbang : a. bahwa berdasarkan keti3ntuan Pasal 134 dan Pasal 162Peraturan Menteri Dalan Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pimgelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diub in beberapa kali terakhir denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kediia Atas Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 13 T€inun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan I)aerah menyatakan ba.hwa dasarpengeluaran anggaran belanja tidak terduga yangdianggarkan dalarn A'BD untuk mendanai tanggapdarurat, penanggulan:!an bencana alam dan/ataubencana sosial, t€rmasuk pengembalian ataspengembalian pener-maan d aerah tahun-tahunsebelumnya yang tel€ih ditutup ditetapkan denganKeputusan Kepala Dai3rah dan diberitahukan kepadaDPRD paling lambat 1 (:satu) bulan;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam hurul a, perlu menetapkan PeraturanBupati tentang T,ita Cara Pemberian danpertanggungjawaban Eielanja Tidak Terduga TanggapDarurat untuk Bencc.na Alam, Bencana Non Alamdan/ atau Bencana Sosi a.I;

    Mwngingat : 1. Undang-Undang Nomc)r 14 Tchun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalamLingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun1950), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tar.un 1968 tentang PembentukanKabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang denganMengubah Undang-Uiidang Nomor 14 Tahun 1950tentang Pembentukan Daerah-da€rah Kabupaten dalamLingkungan Propinsi Djawa Barat (IJembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

  • 2. Undang-Undang Nomcr 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lemtaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4286);

    3. Undang-Undang Nomtir 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negari (Lembar€m Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republlk Indone sia Nomor 4 355);

    4. Undang-Undang Nomtir 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaa n dan Tanggungjawab KeuanganNegara (Lembaran Ne£,ara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 66, Tamb€ihan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4400);

    5. Undang-Undang Nom)r 24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Benc€na (I+embaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan LembaranNegara Republik lndon(.sia Nomor 4723);

    6. Undang-Undang Nomor 23 T€ihun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lermbaran Negara republikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembarannegara Republik Indonesia Nomor 5587), serbagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahu 1 2015 tentang Perubahan Keduaatas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerar. (Lembarfin Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik lndon 3sia Nomor 5679);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, TambahanLembaran Negara Rep` iblik Indonesia Nomor 6322) ;

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Pen€.nggulangan Bencana (I+embaranNegara Republik lnd.nesia Tahun 2008 Nomor 42,Tambahan Lembaran Vegara Republik Indonesia Nomor4828);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentangPendanaan dan Eengelolaan Bantuan Bencana(Irembaran Negara Fepublik Indonesia Tahun 2008Nomor 43, Tambahm Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 482S);

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah beberapakali diubah denganPeraturan Menteri Dglam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuanga' 1 Daerah;

    11. Peraturan Daerah Ka )upaten Karawang Nomor 1 Tahun2017 tentang Pengelc laan Keuangan Daerah (LembaranDaerah Kabupaten K€irawang Tahun 2017 Nomor I);

  • Menetapkan

    MEM JTUSRAN :

    PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARAPEMBERIAN DAN PERTENcOUNGUAWABAN BELAN.ATIDAI[ TERDUGA "!INGGAP DARURAT UNIUKBENCANA ALAM. BEN{.AHA NON ALAM DAN/ATAUBENCANA SOSIAL.

    BABIKETH NIUA" umllM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati i ii yang dimaksud dengan:

    1. Daerah KabupatelL adalah Daerah KabupatenKarawang.

    2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupatisebagai unsur per.yelenggara Pemerintah Daerahyang memimpin pe: aksanaan urusan Pemerintahanyang menjadi kewer Langan daerah otonom.

    3. Bupati adalah Bup€.ti Kabupaten Karawang.4. Bencana adalah peristiwa atau rangakain peristiwa

    yang mengancam (.an mengganggu kehidupan danpenghidupan mas]rarakat yang disebabkan, baikoleh falctor alam dan/atau non alam maupun faktormanusia sehingga mengakibatlran timbulnya korbanjiwa manusia sehjngga meng,akibatkan timbulnyakorban jiwa ma'iusia, kerusakan lingkungan,kerugian harta benlla, dan dampak psikologis.

    5. Bencana alam ad:ulah bencana yang diakibatkanoleh peristiwa atiiu serangkaian peristiwa yangdisebabkan oleh Slam antar€i lain berupa gempabumi, tsunami, guiiung meletus, banjir, kekeringan,angin topan, dan t€nah longsor.

    6. Bencana non iilam adalah bencana yangdiakibatkan oleh p 3ristiwa atau rangkalan peristiwanonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,gagal modemisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

    7. Bencana sosial ac alah benc€ina yang diakibatkanoleh peristiwa ataLu serangkalan peristiwa yangdiakibatkan oleh manusia yang meliputi konfliksosial antarkelo mpok at au antarkomunitasmasyarakat, dan t{ ror.

    8. Belanja tidak terduga adalah belanja yangdigunakan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasaatau tidak diharapkan berulang sepertipenanggulangan 1)encana alam dan bencanasosial yang tjdak diperkirakan sebelumnya,termasuk pergembalian atas kelebihanpenerimaan daeral tahun-tahun sebelumnya yangtelah ditutup.

  • 9. Rencana Kebutuhan Belanja yang selanjutnyadisingkat dengan RKB adalah rencana kebutuhanbelanja untuk kebu,uhan tanggap darurat bencanayang diajukan oleh S}KPD terkait.

    10. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yangselanjutnya disingk;it PPKD aclalah Kepala SatuanKerja Pengelola Keu€ingan Daerah yang selanjutnyadisebut dengan ki!pala SKPFD yang mempunyaitugas melaksanakan pengelolaan APBD danbertindak sebagai Bendahara Umum Daerah,dalam hal ini Badan Pcngelolaan Keuangandan Aset Daerah yalig selanjutnya disingkat BPKAD.

    11. Pejabat Penatau3ahaan Keuangan SKPKDyang selanjutnya disingkat PPK-SKPKD adalahPejabat yang mel€iksanakan fungsi tata usahakeuangan pada SKPKD

    12. Bendahara Pengeltaran SKPKD yang selanjutnyadisingkat BP SKPKI) adalah pejabat fungsional yangditunj uk untuk menerima, me nyimpan ,membayarkan , menatausahakan danmempertanggungjawabkan uang untuk keperluantransaksi PPKD.

    12. Perangkat Daerar. adalah Perangkat Daerahdilingkungan Pem€.rintah Daerah Kabupatenselaku pelaks. ina dan penanggungjawabpengeluaran Belanja Tidak Terduga untuk TanggapDarurat

    13. Bendahara Pengeluaran adalah BendaharaPengeluaran yang ]nengelola belanja bunga, belanjasubsidi, belanja ]iibah, bela.nja bantuan sosial,belanja bagi hasjl, belanja bantuan keuangan,belanja tidak terduga, dan pengeluaranpembiayaan SKPK[t.

    14. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnyadisingkat SPP ad{ilah dokumen yang diterbitkanoleh pejabat y€ng bertanggung jawab ataspelaksanaan kei;iatan/benclahara pengeluaranuntuk mengajukan permintaan pembayaran

    15. SPP Tambahan uing Persediaan yang selanjutnyadisingkat SPP-TU adalah doLrumen yang diajukanoleh bendahara pengeluaran PPKD untukpermintaan tamttahan uang persecliaan gunamelaksanakan kegiatan yang bersifat mendesak dantidak dapat digun€ kan untuk pembayaran langsungdan uang persedia in.

    16. Surat Permintaaii Membayar yang selanjutnyadisingkat SPM adalah dokumen yangdigunakan/diterbikan oleh Pengguna Anggaranuntuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaranDokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD yangselanjutnya dising tat DPA-PPKD.

  • 17. Surat Perintah .Vlembayar Tambahan UangPersediaan yang §;elanjutnya disingkat SPM-TUadalah dokumen y.ing diterbilEkan oleh penggunaanggaran untuk ]>enerbitan SP2D atas bebanpengeluaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKDyang selanjutnya die ingkat DPA-PPKD.

    18. Surat Perintah Pencairan Dana yangselanjutnya disingkat SP2D aclalah dokumen yangdigunakan sebagai dasar pencairan dana yangditerbitkan oleh Be:idahara Umum Daerah yangselanjutnya disingkat BUD berdasarkan SPM.

    BAR 11PENGERTIAN KEADAAN DARURAT

    Pa8al 2

    (1) Keadaan darurat adalah suatu keadaan yangsekurang- kurangrLya memeri.uhi kriteria sebagaiberikut:a. bukan meruFakan kegiatan norlnal dari

    aktivitas Pemerintah Daerah Kabupaten dantidak dapat dip].ediksikan s;ebelumnya;

    b. tidak diharapk€.n terjadi secara berulang;c. berada dilu€r kendali dan pengaruh

    Pemerintah Dai !rah Kabupaten; dand. memiliki dampak yang signifikan terhadap

    anggaran dalam rangka pemulihan yangdisebabkan ol€ h keadaan darurat.

    (2) Dalam keadaan darurat, Pemerintah DaerahKabupaten dapat melakukan pengeluaran yangbelum tersedia anggarannya, melalui anggaranbelanja tidak terdu ga.

    DAB Ill

    PENcOUNA BB IANJA TIDAK TERI)UGA

    Pasal 3Pengguna Belanja Tidak Terduga untuk keadaan daruratbencana yaitu :

    1. Perangkat daerah ya ig secara fungsional terkaitdengan penanganan bencana;

    2. SKPD yang melaksalLakan fungs,i sebagaiPenanggulangan Ber.cana dibawah Koordinasi BPBD.

  • I)AB IV

    WAKTU PENGGUNAAI)I BELANUA TIDAK TERDUGA

    !,asal 4

    Penggunaan Belanja Tidak Terduga pada keadaan daruratbencana yaitu saat siaga atau tanggap darurat ditetapkanoleh Bupati melalui sL.rat pernyataan siaga daruratdan/atau tanggap darurg t sampai ketetapan tahap siagadarurat dan/ atau tanggar I darurat se lesai.

    BAD rv

    TATA CARA PEMBERIJ! LN BELAN.A TIDAK TERDUGAUNTUK BENCANA A LAM, BENC,AHA NON ALAM

    DAN/ATAU BENCANA SOSIAL

    Pasal 5

    (1) Bupati menetapkan status ke€idaan darurat siagabencana dan/atau k€ adaan tanggap darurat bencanadalam surat keput`isan berdasarkan kajian ataupenilaian kondisi dae].ah.

    (2) Tata cara pemberia]i belanja tidak terduga untukbencana dilakukan d( 'ngan tahapan sebagal berikut:

    a. Setelah penetapa]1 status keadaan darurat siagabencana dan/ata.u keadaan tanggap daruratbencana oleh Blpati, Kepala SKPD yangmelaksanakan fuigsi penanggulangan bencanamengajukan RKB tanggap darurat bencana kepadaPPKD selaku BU[i;

    b. RKB sebagaima.ia dimaksT,ud pada huruf a,merupakan usulan dari kepala SKPD yangmelaksanakan fungsi penanggulangan bencanadan/atau rekapitulasi dari usulan SKPD lain yangsecara fungsion€l terkait dengan antisipasi danpenanganan d&npak bencana dengan formatse bagaimana [ercantum dalam LampiranPeraturan Bupati ini;

    c. Untuk pengajuaLii belanja tidak terduga bantuansosial berupa ua ig berdasarkan Keputusan Bupatitentang Calon Penerima dan Calon Lokasi BantuanSosial;

    d. PPKD selaku I}UD mencalrkan dana tanggapdarurat bencam kepada Kepala PerangkatDaerah yang in elaksanakan fungsipenanggulangan bencana paling lambat 1 (satu)hari kerja ter]iitung sej€ik diterimanya suratpermohonan pe:iggunaan Belanja Tidak Terdugayang dilengkap: dengan RKB tanggap daruratbencana dan ijin prinsip Bupati;

  • e. Setelah surat perrr ohonan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf c beserta dokumen lainnyaditerima oleh PPKD, maka PPKD menugaskanBendaliara Pengel` Laran PPKD untuk menerbitkanSPP TU;

    Dokumen lainnya sebagaimana dimaksud dalampaaal (2) huruf d t€rdiri dari :I. Fotocopy SK I:eadaan darurat siaga bencana

    dan/ atau kead€.an tanggap darurat bencana;2. Fotocopy sK Btmdahara pengeluaran ¥±:±sus;

    3. FC KTP Benda]iara pengeluaran;

    4. FC NPWPSKPI);

    5. FC Rekening Giro Bendahara Pengeluaran.

    9. Apabila Surat ]'ermohonan beserta dokumenlainnya dinyatakm lengka|) maka BP SKPKDmembuat SPP TU. jika diny'a.takan tidak lengkap,BP SKPKD a{an mengembalikan kepadaBendahara Peng(`luaran SKPD agar melakukanpenyempurnaan d okumen;

    h. Bendahara Pengeluaran SKplco menyerahkan SPP-TU beserta dokumen lain kepada PPK-SKPKD;

    i. PPK SKPKD meakukan verifikasi dan menelitikelengkapan dok` iinen SPP TU, apabila dinyatakanlengkap maka ['PK SKPKD membuat SPM TUuntuk diotorisasi oleh Pengguna Anggaran PPKD ;

    j. Jika spp-Tu dinyitakan tidak lengkap, PPK SKPKDmengembalikan :5PP TU kepada BP SKPKD agarmelakukan penyc mpurnaan SPP-TU;

    k. PPKD menyerahkan SPM TU sebagaimana huruf hkepada BUD/Ku;isa BUD untuk diterbitkan SP2DTU.

    Pa8al 6

    Pemberian Belanja Tidalc Terduga dalam keadaan daruratbencana kepada inst€insi vertikal yang mcndukungpelaksanaan siaga da]urat dan/atau tanggap daruratbencana dilakukan dent ;an mekanisme sebagai berikut:

    a. Instansi vertikal mengajukan permohonan kepadaBupati Kebutuhan /Lnggaran Sjaga Darurat dan/atauTanggap Darurat Bencana dengan melampirkanRenpam;

    b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud ayat (1)1)dibuatkan tembusar kepada Kepala Satpol PP;

  • c. Setelah mendapat ijir prinsip dari Bupati kemudianKepala Satpo PP me€ksanakan penelaahan terhadapusulan dan/atau reka])an Renpam instansi vertikal danselanjutnya mengajukan anggaran Belanja TidakTerduga ke PPKD;

    d.Prosedur Pengajuar Belanja Tidak Terdugasebagaimana dimaks. d ayat (3) dilaksanakan sesuaipasal 5 ayat (2) Peraturan Bupa.ti ini.

    BAD VI

    TATA CARA PERTAIN GGunlG`IAWABAIN BELAIN.ATIDAK TERDUGA T. avcoAp DARURAT UNTUK

    BBNCANA ALAM, BENCANA NON ALAM DAN/ATAUBENC AHA SOSIAL

    Pa8al 7

    (1)Kepala SKPD }ang melaksanakan fungsipenanggulangan bencana bertanggungjawab secarafisik dan keuangar terhadap penggunaan danaTanggap Darurat Beni:ana yang dikelolanya.

    (2)Tata cara pertanggungjawaban belanja tidakterduga untuk tan€gap darurat bencana dilakukandengan tahapan seba!;al berikut:

    a. Penggunaan da]ia Tanggap Darurat Bencanadicatat pada BLku Kas Umum tersendiri olehBendahara Per]geluaran pada SKPD yangmelaksanakan fu] igsi penanggulangan bencana;

    b. Kepala SKPD seb;igaimana dimaksud pada huruf b,wajib menyam|iaikan dokumen pertanggung-jawaban atas ang garan yang telah diterima;

    c. Dokumen per :anggungjawaban sebagaimanadimaksud pada huruf b, dapat berupa :1. kwitansi pem')elian baraiig/jasa;2. Dokumen lap)ran pelaksanaan kegiatan:3. foto penggumian/ penyerahan barang/jasa;4. daftar peneri)naan honorarium/uang lembur;5. Surat perintah Kerja/Kontrak;6. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

    Konstruksi; c an/ atau7. dokumen ]ainnya yang terkait dengan

    pertanggungj awaban kegiatan;d. Apabila d{ kumen pertanggungjawaban

    sebagaimana dimaksud hu]uf b dan c dinyatakanlengkap maka EP SKPKD membuat SPP TU Nihil,jika dinyataka]i tidak lengkap, BP SKPKD akanmengembalikan kepada Bendahara PengeluaranSKPD untuk dilc ngkapi dan diperbaiki;

  • e. BP SKPKD meny3rahkan SPP-TU Nihil besertadokumen lain kepada PPK-SKPKD;

    f. PPK SKPKD mel€kukan verifikasi dan menelitikelengkapan dokiimen SPP TU Nihil, apabiladinyatakan lengkap maka PI'K SKPKD membuatSPM TU Nihil ulituk diotorisasi oleh PenggunaAnggaran PPKD;

    9. Jika tidak le]igkap maka PPK SKPKDmengembalikan d)kumen SPP TU Nihil untukdiperbaiki;

    h. PPKD menyerahk€n SPM TU sebagaimana huruf fkepada BUD/Kua!5a BUD un[uk diterbitkan SP2DTU Nihil;

    (3) Dana Tanggap Da]urat yang tidak digunakan,disetorkan ke Kas Daerah dan bukti penyetorandisampaikan kepada I 'PKD;

    (4) Pertanggungjawaban atas penggunaan dana tanggapdarurat bencana disampaikan oleh kepala SKPD yangmelaksanakan fungsi penanggulangan bencana kepadaPPKD dengan mel.impirkan Salinan bukti-buktipengeluaran yang :5ah dan lengkap atau suratpemyataan tanggungj iwab belanja;

    (5) Laporan pertan 3gungj awaban pelaksanaanpenanggulangan ben(;ana pada saat tanggap daruratdilaporkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah nasatanggap darurat .

    Pa8al 8

    ( 1 ) Kepala SKPD yang m{3laksanakan fungsipenanggulangan bimcana dapat memerintahkanpengeluaran yang be -beda dengim RKB yang diajukan,berdasarkan usulan tertulis dari SKPD kepada Bupatidan/atau menyesuaikan de]igan kebutuhan dilapangan dalam penanganan bencana, untukselanjutnya perubahan dimaksud dilaporkan dalamlaporan pertanggung ,awaban;

    (2) Dalam hal terdapat usulan RKB baru scsuai rcncanapenanggulangan b€ncaLna oleh Perangkat Daerahterkait dapat diajukan kembali tanpa menunggupertanggungjawabar TU sebelumnya selesai.

  • BABV

    KETEN1 `UAN PENUTUP

    Pasal 9

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

    Agar setiappengundanganpenempatannyaKarawang.

    Diundangkan di Karawangpada tanggal 3® M.rot 2020

    orang mengetahui, memerintahkanPeratL.ran Bupati ini dengandalam Berita Daerah Kabupaten

    Di :etapkan di Karawang3® M.get 2020

    {` ,`1

    `8f#ri:H`'`-ee_i_.al

    WANG

    CHADIANA

    I.,-..I-=J

    BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2020

    NOMOR 1 a

  • LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI RARAWAI\ GNOMOR W TAHUN 2020TENTANG TATA CA RA PEM B ERIAN DANPERTANGGUNGJAWABAN BEL INJA TIDAK TERDUGA TANGGAPDARURAT UNTUK BENCANA ALAM, BENCANA NON ALAMDAN/ATAU BENCANA SOSIAL

    RENCANA KEBUTUHAr I BARANG

    NO. JENIS BARANG VOLUME HAFtGASATUAN JUMLAH

    1 2 3 4 5

    TOTAL

    KEPALA SKPD

    'ITD

    NAMA JELASNIP.

    CHADliAVA