10
BUPATI PONTIANAK PERATUR AN BUP A TI PONTI ANAK NOMOR 39 TAHUN 2013 TENT ANG PE TUNJUK PELAKS ANAAN PERA TURAN DAER AH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RE TRIBUSI RUMAH POT ONG HE WAN DENG AN RAHMA T TUHAN Y ANG MAHA ESA BUP ATI PONTI ANAK, Meni mbang : a. bah w a un t uk melak sanak an k e t en t uan Per a t ur an Daer ah Kabupa t en Pon t i anak Nomor 4 T ahun 2012 t en t ang R e t r i bus i Rumah Po t ong He wan, mak a per lu di a t ur Pe t unjuk Pelak s anaan Per a t ur an Daer ah Nomor 4 Tahun 2012; b. bah wa ber da sar k a n p er t imbangan s eba gai mana di mak sud dal am hur u f a p e r lu me ne t apk an Pe r a t ur an Bupa t i Pon t i anak; Mengi nga t : 1. Un dang- Undang Nomor 2 7 T ahun 1959 t en t ang P ene t apan Undang- Undang Dar ur a t Nomor 3 T ahun 1 953 t ent ang P er pan j angan P emb en t uk an Daer ah Tingk a t II di Kali man t an ( L e mb ar an Ne gar a Republi k Indone s i a T ahun 1953 Nomor 9, T ambahan L e mbar an Ne gar a Republ i k Indo ne s i a No mor 35 2) s e ba gai Undan g - Undang ( L e mb ar an Ne gar a Republi k Indones i a T ahun 1959 Nomor 7 2, T ambahan L embar an Negar a Republi k Indone s i a No mo r 18 20 ); 2. Undang- Undan g Nomor 8 T ahun 1981 t en t ang Huk um Ac ar a Pi dana (L embar an Ne gar a Re publ ik Indone si a Nomor 7 6 T ahun 1981 , T ambahan L e mbar an Negar a Republ i k Indone si a Nomor 3 209); 3. Undan g - Undang Nomor 3 2 T ahun 200 4 t e n t ang P eme r i n t ahan Da er ah ( Lembar an Ne gar a Republ i k Indone si a T ahun 2 00 4 Nomor 12 5, T ambahan L embar an Ne gar a Republi k In done si a Nomor 4 4 3 7 ) s ebagai mana t elah diubah b eb er apa k al i beber apa k al i ter akhir dengan Undang- Unda ng Nomor 12 T ahun 2 008 ( L embar an Ne gar a Repu bl i k In don e s i a T ahun 2008 Nomor 59, T amb ahan L e mb ar an Ne gar a R e publ i k Indone si a No mo r 4 8 4 4 ); 4. Undang - Unda ng Nomor 33 T ahun 200 4 t en t ang Per i mb angan K euangan an t ar a Pemer int ah Pus a t dan Pe mer i n t ahan Daer ah ( L embar an Ne gar a R epubl i k Indone si a T ahun 200 4 Nomor 126, T ambahan Lembar an Ne gar a Re publ i k Indon e s i a Nomor 4 438 );

BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

BUPATI PONTIANAK

PERATURAN BUPATI PONTIANAKNOMOR 39 TAHUN2013

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAHNOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PONTIANAK,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan DaerahKabupaten Pontianak Nomor 4 Tahun 2012 tentangRetribusi Rumah Potong Hewan, maka perlu diaturPetunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 4Tahun 2012;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a perlu menetapkan Peraturan BupatiPontianak;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentangPenetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II diKalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 352) sebagai Undang-Undang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 1820);

2.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana (Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 76 Tahun 1981, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3209);

3.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimanatelah diubah beberapa kali beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4844);

4.Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4438);

Page 2: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

5.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentangPetemakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015);

6.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5038);

7.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5049);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentangKesehatan Masyarakat Veteriner (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1983 Nomor 28, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3253);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentangRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4139);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);

13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteridalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

14.Peraturan Derah Kabupaten Pontianak Nomor 1 Tahun2010 tentang Pembentukan dan Susunan OrganisasiPerangkat Daerah Kabupaten Pontianak (LembaranDaerah Tahun 2010 Nomor 1);

Page 3: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONTIANAK TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONGHEWAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pontianak2. Pemerintah daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Pontianak.

3. Bupati adalah Bupati Pontianak,4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Petemakan Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Pontianak5. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi Daerah

sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(3. Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pungutan daerah sebagaipembayaran atas pemakaian rumah potong hewan beserta fasilitas lainnya

yang dibangun oleh pemerintah atau swasta untuk kepentingan pribadi atau

badan.

7. Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik

yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiperseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha

Milik Negara atau Daerah dengan nama dalam bentuk apapun, firma,

koperasi, dana pensiun, organisasi social politik atau organisasi yang

sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.

8. Rumah Potong Hewan adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan

dengan desain tertentu yang digunakan sebagai tempat pemotongan hewan

selain unggas untuk dikonsumsi masyarakat luas.

9. Ternak adalah hewan peliharaan yang kehidupannya serta manfaatnya

diatur dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasil

bahan bahan dan jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia.lO.Pemeriksaan Hewan adalah pemeriksaan kesehatan terhadap hewan yang

akan dipotong sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11.Pemotongan Hewan adalah kegiatan untuk menghasilkan daging yang terdiri

dari kegiatan pemeriksaan sebelum penyembelihan, penyelesaian

penyembelihan dan pemeriksaan setelah penyembelihan.

12.Petugas Pemeriksa daging (Keurmaster) adalah petugas yangditunjuk/diberikan tugas oleh Kepala Dinas pertanian PeternakanPerkebunan dan Kehutanan untuk melakukan Pemeriksaaan ternak

sebelum/sesudah dipotong.

Page 4: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

13.Daging adalah bagian dari hewan yang disembelih dan lazim dimakan

manusia kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada

didinginkan.14.Tarif Retribusi adalah nilai rupiah atau persentase tertentuyang ditetapkan

untuk menghitung besarnya retribusi yang terhutang.15.Wajib retribusi adalah orang atau pribadi atau Badan yang menurut

peraturan Perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakaukan

pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

16.Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Pontianak.

BAB II

JASA PEMERIKSAAN PEMOTONGAN HEWAN

Pasal 2

1) Pemotongan yang dilakukan menggunakan fasilitas Rumah Potong Hewan(yang dibangun Pemerintah Daerah) wajib membayar jasa pemeriksaansebelum/sesudah hewan dipotong dan jasa atas pemanfaatan fasilitas

Rumah Potong Hewan.

2) Setiap pemotongan temak yang dilakukan di Tempat Pemotongan Hewandiluar Rumah Potong Hewan (RPH) yang ditetapkan Pemerintah Daerahharus mendapat izin Kepala Daerah.

3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Dinas pertanianPeternakan Perkebunan dan Kehutanan kabupaten Pontianak.

4) Pemotongan temak yang dilakukan di tempat Pemotongan Hewan (diluarRumah Potong Hewan yang dibangun pemerintah Daerah) wajib membayarjasa pemeriksaan sebelum/sesudah hewan dipotong oleh petugaspemeriksa daging (keurmaster).

BAB III

TATA CARA PELAYANAN PEMERIKSAAN /PEMANFAATAN

RUMAH POTONG HEWAN

Pasal 3

1) Setiap orang atau badan yang akan melakukan pemotongan(penyembelihan) hewan dengan menggunakan fasilitas Rumah PotongHewan yang dibangun oleh Pemerintah terlebih dahulu mendaftarkan diri

dengan mengisi blanko pendaftaran kepada pimpinan Rumah Potong Hewan

dan atau petugas yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pertanian Peternakan

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pontianak.

2) Setelah pendaftaran untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesehatanhewan dan proses penyembelihan sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 5: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

Pasal 4

Tata cara pelayanan pemeriksaan/pemanfaatan Rumah Potong Hewan adalah

sebagai berikut:

a. Hewan sebelum dipotong dimasukkan kedalam kandang peristirahatan

sesuai ketentuan teknis yang berlaku.

b. Setelah hewan diistirahatkan kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Hewan yang sehat / memenuhi syarat dapat dilakukan penyembelihan,

sedangkan hewan yang sakit segera dimasukkan kedalam kandang isolasiuntuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

c. Hewan sehat yang telah disembelih (post mortem), segera dilakukanpemeriksaan daging dan organ-organ lain. Daging yang dinyatakan sehat

diberi Cap "Sehat", sedangkan daging tidak sehat diberi Cap "afkir".

d. Daging yang sehat dapat segera dipasarkan kepada konsumen

menggunakan peralatan tertentu yang memenuhi standar kesehatan.

e. Sedangkan daging yang tidak sehat dimasukan kedalam ruang isolasi untukdilakukan pemeriksaan lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 5

1) Apabila hewan atau daging (organ tubuh lainnya) setelah dilakukanpemeriksaan oleh Petugas Pemeriksa Daging (keurmaster) dan didukungdengan hasil pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan dan Peternakan

atau Laboratorium lain yang ditunjuk serta dinyatakan tidak sehat maka tidakboleh diedarkan / diperjual belikan kepada konsumen dan harus segeradikembalikan/ dimusnahkan oleh pemilik yang bersangkutan sesuai denganketentuan yang beriaku.

2) Proses pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan

Berita Acara/ Pemusnahan dan disaksikan oleh Pimpinan Rumah Potong

Hewan (RPH) /Petugas Pemeriksa Daging dari Dinas Pertanian PeternakanPerkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pontianak.

3) Bentuk dan Isi Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantumdalam Lampiran I (satu) Peraturan ini.

BAB IV

PERSYARATAN HEWAN YANG DISEMBELIH

Pasal 6

1) Hewan yang dapat dipotong/disembelih adalah hewan yang dinyatakansehat oleh Dokter Hewan atau petugas lain yang ditunjuk dengan KeputusanKepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan KabupatenPontianak.

Page 6: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

2) Hewan sebagaimana dimaksud ayat (1) antara lain sapi jantan, sapi betinayang tidak produktif, kerbau jantan, kerbau betina yang tidak produktif,kambing, domba, biri-biri, babi dan unggas (ayam, itik dan Iain-Iain).

BABV

PEMBERIAN IZIN PEMOTONGAN

Pasal 7

1) Setiap pemotongan hewan yang memotong di Rumah Potong Hewan hams

memiiiki ijin pemotongan/ ijin pemakaian rumah potong hewan.2) Ijin pemotongan/ ijin pemakaian Rumah Potong Hewan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diberikan Kepala Daerah atau Kepala DinasPertanian Petemakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pontianak.

3) Tata cara permohonan ijin dan pemakaian Rumah Potong Hewan adalahsebagai berikut:a.Setiap orang atau badan yang melakukan pemotongan diluar Rumah

Potong Hewan milik Pemerintah Daerah atau menggunakan fasilitas

Rumah potong Hewan milik Pemerintah Daerah terlebih dahulumengajukan permohonan ijin memotong kepada Kepala Daerah cq.

Kepala Dinas Pertanian Petemakan Perkebunan dan Kehutanan;

b.Permohonan ijin tersebut harus dilampiri foto copy KTP, Surat Keterangan

Kesehatan dari Dokter, dan memilki keterampilan dalam memotong

hewan;

c.Setelah berkas tersebut diterima dan apabila dinyatakan memenuhi syaratadministrasi dan teknis maka ijin pemotongan tersebut harus segera

diproses dan diterbitkan;d.Waktu yang diperlukan untuk proses pemberian ijin tersebut selama-

lamanya 7 (tujuh) hari kerja;e. Ijin berlaku selama yang bersangkutan melakukan kegiatan pemotongan

dan yang dinyatakan sehat melalui pemeriksaan kesehatan oleh Dokteryang dilakukan setiap bulan.

BAB VI

BENTUKDAN UKURAN BLANKO RETRIBUSI

Pasal 8

1) Bentuk dan isi blanko Retribusi Rumah Potong Hewan adalah ditetapkandalam bentuk karcis berukuran 15 Cm X 6 Cm, dicetak menggunakan kertas

HVS dan memiiiki berat 60 gram.2) Contoh dan ukuran masing-masing Karcis Retribusi Rumah Potong Hewan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

Page 7: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

BAB VII

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 9

1) Pembayaran retribusi dilakukan tunai pada saat Karcis Retribusi RumahPotong Hewan tersebut diserahkan oleh Petugas Pemeriksa Daging(Keurmaster) atau pengelola Rumah Potong Hewan kepada pemotong.

2) Keurmaster (Petugas yang ditunjuk) setelah menerima pembayaran retribusikemudian membukukannya dan menyetorkannya kepada Bendaharawan

penerima dan penyetor dan atau kepada Pemegang Kas Daerah paling

lambat 1 X 24 jam.3) Bentuk dan Isi Tanda Terima Pembayaran Retribusi ditetapkan dalam

bentuk karcis berukuran 15 Cm X 6 Cm, dicetak menggunakan kertas HVS

dan memiliki berat 60 gram dan tercantum nilai nominal Setiap jenis hewan.

BAB VIII

PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 10

1) Bagi wajib Retribusi yang tidak mampu membayar Retribusi dapat memintapengurangan keringanan dan pembebasan retribusi kepada Kepala daerah.

2) Permintaan pengurangan dan keringanan retribusi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disertai surat permohonan dan alasannya.

3) Setelah menerima surat permohonan yang disertai dengan surat keterangan

dari Petugas Pemeriksa Daging (Keurmaster) atau Pengeiola/ PimpinanRPH dipelajari untuk bahan pertimbangan Kepala Dinas PertanianPetemakan Perkebunan dan Kehutanan memberikan pengurangan,

keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi.4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan

setelah mendapat persetujuan dari Kepala Daerah.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 1.1

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka terhadap tata cara pelayanan

pemeriksaan dan pemanfaatan Rumah Potong Hewan sepanjang tidak

bertentangan dengan Peraturan ini tetap berlaku dan menyesuaikan dengan

cetentuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan ini.

Page 8: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

BABX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Hal-hal yang belum diatur dan / atau belum cukup diatur dalam

Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya,

akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah cq Kepala DinasPertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Pontianak.

Pasal 13

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangan.

Agar setiap orang rnengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kabupaten Pontianak.

. DUiidangkan di Mempawah' pada tanggal..$.'A?~'?ol>

p] V SEKRETARISDAERAHKABUPATEMP0NT1ANAK

Ditetapkan d Mempawahpada tanggal, t^a- 2013

BUPATI P DNTIANAK,

BERITA DMRAH KABUPATEN PONTIANAK

TAKlfN u..3?&.... MOIV1OR .....?7.

RIA NJORSAN

Page 9: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PONTIANAKNOMOR :*$? TAHUN2013TANGGAL :<Q'l2- 2013TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4

TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWANBENTUK DAN ISI BERITA ACARA PEMUSNAHAN DAGING/HEWAN

BENTUK DAN ISI BERITA ACARA PEMUSNAHAN DAGING/HEWANNomor :524/ /DP3K/C-2

Pada hari ini tanggal yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama petugas

Dinas instansi

No. Surat

KeputusanBertindak atas nama

2. Nama pemilikNama Badan/PerusahaanAlamatBertindak Sebagai

Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Pontiartak

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Pontianak

Pemilik Ternak/ daging

Berdasarkan Kepada1. Peraturan Bupati Pontianak Nomor Tahun , Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013

Telah dilakukan pemeriksaan terhadap hewan/daging/organ lain *)atas nama pemilik

Dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut:

Kesimpulan :a. Tidak memenuhi syarat kesehatan dan membahayakan bagi konsumen.b. Hewan/daging/organ tersebut dimusnahkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian Berita Acara ini ditandatangani oleh kedua belah puhak untuk dipergunakansebagaimana mestinya

An. Kepala Dinas Pertanian PeternakanPerkebunan dan Kehutanan Kabupaten

PontianakPemilik/Perusahaan Pimpinan ftPH/Keurmaster

Oiundangkan di Mempawahpada tanggal...'.?.r.l.1-<>05

Y \ @ SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PONTIANAK

^-ftfiMAN JLILI .PURNAWfa8I-R1TA OAERAH KABUPATEN PONTIANAK

TftHUN ..??.!?..... NOMOR .....7.2

Page 10: BUPATI PONTIANAK€¦ · keringanan, dan/ atau pembebasan retribusi. 4) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI PONTIANAKNOMOR :}?TAHUN2013TANGGAL : >@-!*@- 2013TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4

TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

BENTUK KARCIS RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HE WANPEMERINTAH

(PERDA No. 4 Tahun 2012)

Sapi : Rp. 50.000,- / ekorKeterangan : sehat/drtolak parafNomorseri : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEW ANPEMERINTAH

(PERDANo. 4Tahun2012)

3abi : Rp. 25000,- / ekorKeterangan : sehat/ditolak parafNomorseri : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEW ANPEMERINTAH

(PERDA No. 4 Tahun 2012)

Ayam : Rp. 1000,- /ekorKeterangan : sehat/ditolak parafNomor sen : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA(PERDA No. 4 Tahun 2012

kerbau : Rp. 6000,- / ekorKeterangan : sehat/ditolak parafNomorseri : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWANPEMERINTAH

(PERDA No. 4 Tahun 2012)

kerbau : Rp. 20.000,- / ekorKeterangan : sehat/ditolak paraf

Nomor seri : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWANPEMERINTAH

(PERDA No. 4 Tahun 2012)

Kambing/domba : Rp. 20.000,- / ekorKeterangan : sehat/ditolak parafNomorseri : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA(PERDA No 4 Tahun 2012

Sapi : Rp. 15.000,- /ekorKeterangan : sehat/ditolak parafNomorseri : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA(PERDA No. 4 Tahun 2012

Babi : Rp. 9000,- / ekorKeterangan : sehat/ditolak parafNomorseri : Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA(PERDANo. 4Tahun2012

Kambing/domba : Rp. 6000,- / ekorKeterangan : sehat/ditolak parafNomorseri : Tgl :

PEMERINTAH KA8UPATEN PONT1ANAKDINAS PERTANIAN PETERNAKAN

PERKEBUNAN KEHUTANANJalan R. kusno No. 61 MEMPAWAH

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA(PERDANo. 4Tahup2012

Ayam : Rp. 200,- / ekor I

Keterangan : sehat/ditolak pprafNomorseri : Tgl :

fUiJUmdangltan di Mempawah

, SOiRETARIS iV;r.:-̂ ,K/ii5(jpArEM PONTIANAK

?'@::.;-;', DACRAN KABUPATEN PONTIANAK

K ,:uJ .^, ,̂.... NOWIOR ....VJ

BUPATI k)NTIANAK,

RIA rJORSAN