Upload
nguyenthien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS DAERAH KABUPATEN SERUYAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SERUYAN,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
b. bahwa Kabupaten Seruyan telah menetapkan
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Seruyan, yang digunakan sebagai pedoman dalam penetapan
organisasi perangkat daerah yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Seruyan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten
Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
SALINAN
2
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 537);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 32);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 2 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan
Tahun 2008 Nomor 30 Seri E). Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN SERUYAN
Dan
BUPATI SERUYAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SERUYAN
4
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Daerah adalah Kabupaten Seruyan.
5. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda atau yang disebut dengan nama lain Perda Kabupaten.
7. Peraturan Kepala Daerah yang selanjutnya disebut
Perkada adalah Peraturan Bupati.
8. Kepala Daerah adalah Bupati Seruyan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintah Daerah.
9. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Seruyan;
10. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Seruyan.
11. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten
Seruyan;
5
12. Perangkat Daerah adalah Organisasi/ Lembaga Pemerintahan Kabupaten Seruyan yang terdiri dari
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan;
13. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut
UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas
Daerah; 14. Kepala Dinas adalah Pejabat yang memimpin
Sekretariat pada Dinas Daerah;
15. Sekretaris Dinas adalah pejabat yang memimpin Sekretariat pada Dinas Daerah;
16. Kepala Bidang adalah Pejabat yang memimpin Bidang pada Dinas Daerah;
17. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok dan
fungsi Dinas Daerah.
BAB II PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah
Kabupaten Seruyan;
(2) Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, terdiri dari : a. Dinas Pendapatan Daerah.
b. Dinas Kesehatan. c. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
d. Dinas Pertanian dan Peternakan. e. Dinas Kehutanan dan Perkebunan. f. Dinas Kelautan dan Perikanan.
g. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi. h. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. i. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM. j. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata.
k. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. l. Dinas Sosial. m. Dinas Pertambangan dan Energi.
n. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
6
BAB III KEDUDUKAN
Pasal 3
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintah Daerah yang masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang secara operasional dikoordinasikan oleh
Asisten Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama DINAS PENDAPATAN DAERAH
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 4
Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas
dekonsentrasi di bidang pendapatan daerah.
Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Pendapatan Daerah menyelenggarakan
fungsi :
a. Perumusan Kebijaksanaan teknis di bidang pendapatan daerah sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
b. Pengkoordinasian pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah.
c. Penyelenggaraan pungutan pendapatan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pungutan pendapatan daerah.
e. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas atau fungsi
dinas pendapatan daerah.
f. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendapatan daerah, dan
g. Penyelenggaraan urusan katatausahaan dinas.
7
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 6
Dinas Pendapatan Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak dan Retribusi,
terdiri dari : 1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan.
2) Seksi Penetapan dan Kerjasama. d. Bidang Penagihan, Sengketa dan Penyuluhan, terdiri
dari : 1) Seksi Penagihan dan SDM Pemungut. 2) Seksi Penyuluhan dan Penyelesaian Keberatan.
e. Bidang Pajak Bumi Bangunan dan BPHTB, terdiri dari :
1) Seksi Pendaftaran dan Penetapan PBB dan BPHTB. 2) Seksi Penagihan dan Pembukuan PBB dan BPHTB.
f. Bidang Pelaporan dan Pengendalian Pendapatan, terdiri dari : 1) Seksi Pelaporan Pendapatan.
2) Seksi Pengendalian Pendapatan.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua
DINAS KESEHATAN
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 7
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang kesehatan.
8
Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas tersebut sebagaimana dimaksud pada Pasal 7, Dinas Kesehatan
menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan
sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Mengkoordinasikan penyusunan program pembangunan kesehatan, pengolahan data dan
informasi kesehatan serta penelitian dan pengembangan kesehatan.
c. Penyelenggaraan pengendalian dan pemberantasan penyakit meliputi surveilans epidemiologi,
pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan
kesehatan mata. d. Penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana
meliputi kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan.
e. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi :
penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan,
penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah.
f. Penyelenggaraan jaminan kesehatan meliputi
kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. g. Pengelolaan ketenagaan meliputi perencanaan,
pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, registrasi, perizinan dan akreditasi tenaga dan sarana kesehatan
medis, tenaga para medis dan tenaga non medis/tradisional terlatih.
h. Penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan; registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana dan
peralatan kesehatan.
i. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesehatan dan
j. Penyelenggaraan urusan katatausahaan dinas.
9
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 9
Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas. b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Kesehatan Dasar 2) Seksi Kesehatan Khusus
3) Seksi Kesehatan Rujukan d. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit. 2) Seksi Kesehatan Lingkungan. 3) Seksi Wabah dan Bencana.
e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kesehatan,terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK. 2) Seksi Pendidikan dan Pelatihan.
3) Seksi Registrasi dan Akreditasi. f. Bidang Jaminan dan Sarana kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Jaminan Kesehatan 2) Seksi Sarana, Peralatan Kesehatan
3) Seksi Kefarmasian g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Ketiga
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 10
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang pekerjaan umum dan perumahan Rakyat.
10
Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 10, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bina marga, cipta karya, sumber daya air dan tata ruang dan pengembangan
kawasan strategis sesuai dengan kebijaksanaan yang di tetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan. b. Pembinaan dan penyusunan perencanaan dan program.
c. Pembinaan dan pelaksanaan pengembangan prasarana
transportasi. d. Pembinaan pengembangan perumahan dan pemukiman.
e. Pembinaan dan pelaksanaan pengembangan Sumber
Daya Air.
f. Pembinaan dan pelaksanaan bangunan gedung.
g. Pembinaan dan pelaksanaan pengembangan tata ruang.
h. Pembinaan dan pelaksanaan pengembangan jasa konstruksi.
i. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pengawasan.
j. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pekerjaan umum dan perumahan, dan
k. Penyelenggaraan urusan katatausahaan dinas.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 12
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Program.
2) Sub Bagian Tata Usaha. 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
11
c. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari : 1) Seksi Pembangunan dan Pemanfaatan Air.
2) Seksi Pengamanan Sumber-Sumber Air. d. Bidang Bina Marga, terdiri dari :
1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan. 2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
e. Bidang Cipta Karya, terdiri dari : 1) Seksi Tata Bangunan, Pemukiman dan Perumahan.
2) Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP). f. Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan
Strategis, terdiri dari : 1) Seksi Pengaturan Tata Ruang dan Pemetaan.
2) Seksi Pembangunan, Pemanfaatan, Pengawasan dan Pengendalian.
g. Bidang Perumahan, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan, Pembiayaan dan Penyediaan
Perumahan.
2) Seksi Rumah Umum, Swadaya dan Negara.
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Keempat
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 13
Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Pertanian dan Peternakan.
Pasal 14
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 13, Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan dan pelayanan teknis di Bidang Ketata
Usahaan yang meliputi kegiatan Perlengkapan, Umum
dan Kepegawaian, Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan Dinas.
b. Melaksanakan tugas Teknis Operasional di Bidang
Produksi TPH yang meliputi kegiatan Pengembangan
Teknologi dan Budidaya TPH serta Perlindungan Tanaman dan Pestisida.
12
c. Melaksanakan tugas Teknis Operasional di Bidang Sarana Prasarana Pertanian yang meliputi kegiatan
Pengembangan Pemanfaatan Lahan, Air dan Irigasi, Pengembangan Alsintan dan sarana Produksi Pertanian (saprotan) lainnya.
d. Melaksanakan tugas Teknis Operasional di Bidang
Usaha Tani dan Pengembangan SDM yang meliputi
kegiatan Pengembangan Mutu dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Peternakan dan Bimbingan Usaha
Investasi, Kemitraan dan Pengembangan SDM Pertanian.
e. Melaksanakan tugas Teknis Operasional di Bidang Peternakan yang meliputi Pengembangan Budidaya dan
Teknologi Peternakan serta Kesehatan Hewan Masyarakat Veteriner.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 15
Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari : a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program.
2) Sub Bagian Tata Usaha. 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Budidaya dan Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
2) Seksi Perlindungan Tanaman dan Pestisida. d. Bidang Bina Sarana dan Prasarana Pertanian, terdiri
dari : 1) Seksi Pemanfaatan Lahan, Air dan Irigasi. 2) Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura.
e. Bidang Pengembangan Usaha Tani dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri dari : 1) Seksi Pengembangan Mutu dan Pengolahan Hasil
Pertanian dan Peternakan. 2) Seksi Bimbingan Usaha Investasi, Kemitraan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
13
f. Bidang Peternakan, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Budidaya dan Teknologi Peternakan.
2) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kelima
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 16
Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang kehutanan dan perkebunan.
Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 16, Dinas Kehutanan dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan, program, kegiatan, anggaran,
pedoman dan standar di bidang kehutanan dan
perkebunan sesuai dengan kebijaksanaan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Penyelenggaraan kawasan hutan dan penataan ruang
dan pemetaan pemanfaatan lahan perkebunan.
c. Penyelenggaraan pengamanan dan penanggulangan
bencana hutan dan pembinaan, pelayanan dan pengembangan perbenihan, budidaya dan perlindungan perkebunan.
d. Penyelenggaraan pelestarian dan perlindungan hutan
dan pembinaan, pengembangan pengolahan,
pengendalian mutu dan pemasaran hasil perkebunan.
e. Penyelenggaraan izin usaha kehutanan dan perkebunan.
f. Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kelembagaan, sarana dan prasarana, serta sumber pembiayaan usaha kehutanan dan perkebunan.
g. Pengembangan investasi usaha kehutanan dan perkebunan.
14
h. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kehutanan serta pengelolaan sistem informasi dan
statistik perkebunan dan
i. Penyelenggaraan urusan katatausahaan dinas.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 18
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Penataan Kawasan Hutan, terdiri dari :
1) Seksi Inventarisasi Data dan Pemetaan Hutan. 2) Seksi Penataan Pengusahaan dan Pembangunan
Hutan.
d. Bidang Perlindungan, Pengamanan dan Pengawasan
Hutan, terdiri dari : 1) Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan. 2) Seksi Pengawasan Pengusahaan dan Peredaran Hasil
Hutan.
e. Bidang Produksi Konservasi dan Rehabilitasi Hutan, terdiri dari : 1) Seksi Produksi, Iuran Hasil Hutan.
2) Seksi Konservasi dan Rehabilitasi.
f. Bidang Budidaya dan Produksi Perkebunan, terdiri dari : 1) Seksi Produksi. 2) Seksi Budidaya.
g. Bidang Bina Usaha Perkebunan, terdiri dari:
1) Seksi Perijinan dan Pengembangan Usaha
Perkebunan. 2) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kebun.
i. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
j. Kelompok Jabatan Fungsional.
15
Bagian Keenam
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 19
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang kelautan dan perikanan.
Pasal 20
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19, Dinas Kelautan dan Perikanan
menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kelautan dan
perikanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Pengelolaan sarana dan prasarana kelautan dan
perikanan. c. Pembinaan dan pengembangan usaha perikanan.
d. Pengembangan, pelestarian dan perlindungan sumber
daya kelautan dan perikanan.
e. Pembinaan produksi dan pengembangan teknologi.
f. Fasilitasi pengembangan usaha dan pemasaran
perikanan.
f. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kelautan dan perikanan.
h. Penyelenggaraan usaha ketatausahaan dinas.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 21 Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program.
2) Sub Bagian Tata Usaha. 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
16
c. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri dari :
1) Seksi Sarana Prasarana Produksi dan Usaha Perikanan Budidaya.
2) Seksi Perbenihan Kesehatan Ikan dan Lingkungan.
d. Bidang Perikanan Tangkap, terdiri dari :
1) Seksi Sarana, Prasarana dan Usaha Perikanan Tangkap.
2) Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan.
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan,
terdiri dari : 1) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. 2) Seksi Usaha dan Investasi.
f. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan, terdiri dari : 1) Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan.
2) Seksi Pengawasan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Perikanan dan Pesisir.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Ketujuh
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 22
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang perhubungan, komunikasi dan informasi.
Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 22, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan,
komunikasi dan informatika sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan serta evaluasi
di bidang transportasi laut dan transportasi sungai,
danau dan penyeberangan.
17
c. Pengkoordinasian dan pengawasan serta evaluasi di
bidang transportasi jalan dan transportasi udara.
d. Pembinaan, koordinasi dan pengawasan serta evaluasi di bidang pos, telekomunikasi dan informatika.
e. Pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, integrasi dan hubungan antar lembaga, dan
f. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan Dinas.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 24
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Transportasi Jalan dan Udara, terdiri dari :
1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan dan Udara. 2) Seksi Sarana Prasarana Keselamatan Jalan dan
Penerbangan.
d. Bidang Transportasi Laut, Sungai dan Penyeberangan,
terdiri dari : 1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut, Sungai, Danau dan
Penyeberangan.
2) Seksi Sarana Prasarana Keselamatan Pelayaran, Sungai, Danau dan Penyeberangan.
e. Bidang Teknologi Informatika Pos dan Telekomunikasi
terdiri dari :
1) Seksi Telematika dan Teknologi Informatika. 2) Seksi Pos dan Telekomunikasi.
f. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI),terdiri dari :
1) Seksi Hubungan antar Lembaga. 2) Seksi Penyiaran Daerah dan Diseminasi Informasi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
18
Bagian Kedelapan
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 25
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Seruyan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang
pendidikan, pemuda dan olahraga.
Pasal 26
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal
25, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan Kebijakan Teknis dalam rangka perencanaan pembinaan dan pengembangan pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
b. Pembinaan pendidikan dasar dan pendidikan luar
biasa, pendidikan menengah dan perguruan tinggi,
pendidikan nonformal dan informal. c. Pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan
kepemudaan meliputi koordinasi, kelembagaan, produktifitas dan program pengembangan anak, remaja
dan pemuda. d. Pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan
keolahragaan yang meliputi penyelenggaraan permasalan, pengembangan bakat, peningkatan prestasi
dan koordinasi kegiatan olahraga. e. Perumusan kebijakan perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian dan evaluasi prasarana dan sarana pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan.
f. Perumusan pelaksanaan kebijakan pemberian ijin atau rekomondasi dibidang kegiatan kepemudaan dan
keolahragaan. g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan, pemuda dan olahraga, dan
h. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dinas.
19
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 27
Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga terdiri dari : a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha. 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pengembangan Standar Nasional Pendidikan, terdiri dari : 1) Seksi Pengembangan Data
2) Seksi Pengembangan Standar Mutu dan Akses
d. Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari :
1) Seksi TK dan SD. 2) Seksi Sekolah Menengah Pertama.
e. Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar
Biasa terdiri dari :
1) Seksi SMA/SMK. 2) Seksi SLB.
f. Bidang Pendidikan Formal dan Informal, terdiri dari : 1) Seksi Kesetaraan, Dikmas dan Gender.
2) Seksi PAUD.
f. Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga, terdiri dari :
1) Seksi Bina Kepemudaan. 2) Seksi Bina Keolahragaan.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kesembilan
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 28
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang perindustrian, perdagangan,
koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
20
Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 28, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pembinaan dan koordinasi pengembangan industri hasil pertanian, hasil hutan, logam, mesin, elektronika dan aneka.
c. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri,
kemetrologian dan pengujian mutu barang, kegiatan perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar.
d. Pembinaan dan koordinasi pengembangan serta
pemberdayaan penyusunan program, evaluasi,
pengolahan data dan informasi di bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
e. Pemberian dan pengendalian izin industri, perdagangan,
koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.
f. Penyusunan perumusan kebijakan teknis, pemberian
bimbingan dan penjabaran kebijakan teknis pemberian
bimbingan di bidang fasilitasi pembiayaan dan simpan pinjam koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan, penyelenggaraan
perindustrian perdagangan, koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.
Paragraf 1
Susunan Organisasi
Pasal 30
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Program.
2) Sub Bagian Tata Usaha. 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
21
c. Bidang Industri, terdiri dari. 1) Seksi Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK).
2) Seksi Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka (ILMEA).
d. Bidang Perdagangan dan Perlindungan Konsumen,
terdiri dari :
1) Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri. 2) Seksi Perlindungan Konsumen.
e. Bidang Koperasi, terdiri dari : 1) Seksi Bina Kelembagaan Koperasi.
2) Seksi Bina Usaha Koperasi. f. Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),
terdiri dari : 1) Seksi Bina Kelembagaan Usaha.
2) Seksi Bina Kemitraan Usaha
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kesepuluh DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN
PARIWISATA
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 31
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata
Kabupaten Seruyan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
Pasal 32
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 31, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Pariwisata
menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan perencanaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan serta pengendalian teknis di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata
sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Penyelenggaraan kebijaksanaan ketenagakerjaan di bidang penempatan dan perluasan kerja, di bidang
pelatihan dan produktivitas, di bidang hubungan industrial dan syarat kerja, di bidang pembinaan dan pengawasan norma kerja, norma keselamatan dan
kesehatan kerja.
22
c. Merumuskan pelaksanaan kebijaksanaan pemberian izin dan atas rekomendasi pada pengarah tenaga kerja
keluar negeri, peraturan perusahaan, lembaga serikat pekerja maupun organisasi serikat dan asosiasi
pengusaha.
d. Pembinaan jaminan sosial tenaga kerja, pembinaan
pendidikan keterampilan tenaga kerja yang produktif dan kompetitif;
e. Pembinaan bursa kerja yang kondusif hingga pertambahan angkatan kerja dapat terserap pada
lowongan kerja yang tersedia diberbagai sektor ekonomi. f. Pembinaan, koordinasi dan pengendalian, penyiapan
pemukiman transmigrasi;
g. Pembinaan, koordinasi dan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
h. Perumusan kebijakan teknis ketransmigrasian, penanganan kemiskinan dan pengelolaan data dan informasi kemiskinan.
i. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian penanganan
kemiskinan. j. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tenaga kerja dan transmigrasi.
k. Penyelenggaraan urusan ketatausahaaan dinas.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 33
Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Industrial dan Pengawasan, terdiri dari :
1) Seksi Hubungan Industrial. 2) Seksi Persyaratan dan Norma Kerja.
3) Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
23
d. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, terdiri dari :
1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja. 2) Seksi Perluasan Tenaga Kerja.
3) Seksi Bursa Kerja. e. Bidang Transmigrasi, terdiri dari :
1) Seksi Peningkatan Pembangunan, Ketrampilan Kawasan Transmigrasi dan Masyarakat Sekitar.
2) Seksi Pembinaan Transmigrasi.
f. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, terdiri dari :
1) Seksi Kebudayaan. 2) Seksi Pariwisata.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kesebelas
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 34
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Seruyan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 34, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
b. Pelaksanaan dan pembinaan teknis di bidang
kependudukan dan Pencatatan Sipil.
c. Penyusunan perencanaan pembangunan dan pengembangan kegiatan, bidang kependudukan dan Pencatatan Sipil.
d. Pembinaan umum dan teknis berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai Peraturan Perundang-undangan.
e. Pendaftaran dan penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
24
f. Pencatatan dan penerbitan akta kelahiran, akta
perkawinan, akta perceraian, akta kematian dan akta pengakuan pengesahan anak.
g. Pelaksanaan kegiatan perencanaan, pencatatan dan
pelaporan program, pengelolaan data dan analisa data
serta pengembangan kebijakan yang mendukung program kependudukan dan Pencatatan Sipil.
h. Pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data kependudukan.
i. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dinas.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 36
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terdiri dari : a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha. 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Kependudukan, terdiri dari :
1) Seksi Mutasi dan Perubahan Data Penduduk.
2) Seksi Penerbitan Dokumen Penduduk.
d. Bidang Pengendalian, Pengolahan Data dan Informasi Administrasi kependudukan, terdiri dari : 1) Seksi Penatausahaan dan Verifikasi Data.
2) Seksi Informasi Pengolahan Data dan Pelaporan.
e. Bidang Pencatatan Sipil, terdiri dari : 1) Seksi Kelahiran, Kematian dan Pengesahan. 2) Seksi Perkawinan dan Perceraian.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
25
Bagian Kedua Belas DINAS SOSIAL
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 37
Dinas Sosial Kabupaten Seruyan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas
dekonsentrasi di bidang sosial.
Pasal 38
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 37, Dinas Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Pembinaan dan pengembangan kesejahteraan sosial.
c. Pembinaan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
d. Pelaksanaan pembinaan potensi dan partisipasi sosial masyarakat.
e. Pembinaan organisasi sosial, pekerjaan sosial dan sumbangan sosial.
f. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
sosial, dan g. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dinas.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 39
Dinas Sosial, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pembinaan dan Pelayanan Sosial, terdiri dari : 1) Seksi Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan. 2) Seksi Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia.
26
d. Bidang Pemberdayaan Sosial, terdiri dari : 1) Seksi Pemberdayaan Keluarga Fakir Miskin dan
Komunitas Adat Terpencil. 2) Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial. e. Bidang Rehabilitasi Sosial, terdiri dari :
1) Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat dan Tuna Sosial.
2) Seksi Rehabitasi Korban Narkotika, Psikotropika Zat
Adiktif (NAPZA).
f. Bidang Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan, terdiri dari :
1) Seksi Bantuan Korban Bencana, Korban Tindak
Kekerasan dan Pekerja Migran. 2) Seksi Jaminan Kesejahteraan Sosial.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Ketiga Belas
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 40
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Seruyan
mempunyai tugas melaksanakan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang pertambangan dan energi.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 41
Dinas Pertambangan dan Energi, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Penyusunan Program. 2) Sub Bagian Tata Usaha.
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Minyak dan Gas Bumi, terdiri dari :
1) Seksi Pengusahaan dan Pengawasan Minyak dan Gas Bumi.
2) Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi.
27
d. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral , terdiri dari : 1) Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral,
Laboratorium dan Survey. 2) Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan.
e. Bidang Pertambangan Umum, terdiri dari :
1) Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perizinan.
2) Seksi Penataan Wilayah, Pengawasan dan Evaluasi. f. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, terdiri dari :
1) Seksi Pengusahaan Pengesahan Listrik dan Energi. 2) Seksi Konservasi dan Pemanfaatan Energi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Keempat Belas DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 42
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah.
Pasal 43
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada
Pasal 43, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
b. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD.
c. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD.
d. Pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah.
e. Penyusunan laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
f. Menyusun perencanaan dan pengelolaan barang milik/
kekayaan daerah.
28
g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
sosial, dan
h. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dinas.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 44
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Program.
2) Sub Bagian Tata Usaha. 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Anggaran, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan, Penyediaan Anggaran. 2) Seksi Pengendalian Anggaran.
d. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdir dari :
1) Seksi Pelaporan Akutansi Daerah, Konsolidasi dan Verifikasi.
2) Seksi Akutansi Perangkat Daerah dan Instansi.
e. Bidang Perbendaharaan Daerah, terdiri diri :
1) Seksi Perbendaharaan.
2) Seksi Kas Daerah.
f. Bidang Aset Daerah, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan, Pengadaan dan Pemeliharaan
Barang Milik Daerah.
2) Seksi Penilaian, Penghapusan dan Penatausahaan Barang Milik Daerah.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB V
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal 45
(1) Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas- Dinas daerah
mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Daerah;
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah dipimpin oleh
Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Kepala Dinas;
29
(3) Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat dibentuk setelah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
(4) Pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan peraturan Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
BAB VI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 46
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Daerah sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 47
(1) Kelompok Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 47, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagai dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII TATA KERJA
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris,
Kepala Bidang, Kepala Seksi serta Pemangku Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horisontal baik di lingkungan unit kerja masing-masing maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugas pokok
masing-masing.
30
Pasal 49
(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Daerah bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan, memberikan petunjuk-petunjuk, pengendalian dan pengawasan dalam pelaksanaan tugas kepada bawahannya masing-masing;
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan
Dinas daerah wajib mengikuti, memenuhi petunjuk
dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada
waktunya; (3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan
organisasi dalam lingkungan Dinas Daerah yang berasal dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
Pasal 50
Para Kepala Bidang di lingkungan Dinas Daerah menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas, selanjutnya
Sekretaris menyusun dan mengolah laporan tersebut sebagai bahan laporan kepada Bupati.
BAB VIII KEPEGAWAIAN
Pasal 51
(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Seksi serta para Pejabat Fungsional di lingkungan Dinas Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
atas usul Sekretaris Daerah;
(2) Pejabat-pejabat lainnya di Lingkungan Dinas Daerah diangkat dan diberhentikan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pembinaan Kepegawaian di Lingkungan Dinas Daerah
dilakukan oleh Bupati sesuai peraturan perundang-
undangan.
(4) Kepala Dinas merupakan Eselon II.b, Sekretaris pada Dinas merupakan jabatan struktural Eselon III.a, Kepala Bidang pada Dinas merupakan jabatan
struktural Eselon III.b, Kepala Subbidang dan Kepala Seksi, Kepala UPTD merupakan jabatan Eselon IV.a,
Kepala Subbagian pada UPTD merupakan jabatan struktural eselonIV.b.
31
Pasal 52
Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian di Lingkungan Dinas Daerah diatur sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 53
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas
Dinas Daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Seruyan.
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 54
Bagan susunan Dinas Kabupaten Seruyan adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, Lampiran VI, Lampiran VII, Lampiran VIII, Lampiran IX, Lampiran X,
Lampiran XI, Lampiran XII, Lampiran XIII dan Lampiran XIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini,
sepanjang mengenai pelaksanaannya, termasuk rincian tugas pokok dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Pasal 56
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah kabupaten dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 57
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan.
32
Ditetapkan di Kuala Pembuang
pada tanggal 10 Agustus 2015
BUPATI SERUYAN,
TTD
SUDARSONO
Diundangkan di Kuala Pembuang
pada tanggal 11 Agustus 2015
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERUYAN,
TTD
SYAMSURIJAL
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN
TAHUN 2015 NOMOR 30 SERI D
33
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN
NOMOR 7 TAHUN 2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS DAERAH KABUPATEN SERUYAN
I. UMUM
Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, kepala daerah selain dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam sekretariat, dan
unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah, kepala daerah juga dibantu oleh unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur
pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah. Dinas Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati.
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan
Kabupaten Seruyan dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 2 Tahun 2008.
Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah pada prinsifnya berpedoman pada Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Seruyan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan, dengan
mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor Tahun 2012 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Seruyan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
34
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Cukup Jelas
Pasal 18
Cukup Jelas
Pasal 19
Cukup Jelas
Pasal 20
Cukup Jelas
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas
35
Pasal 24
Cukup Jelas
Pasal 25
Cukup Jelas
Pasal 26
Cukup Jelas
Pasal 27
Cukup Jelas
Pasal 28
Cukup Jelas
Pasal 29
Cukup Jelas
Pasal 30
Cukup Jelas
Pasal 31
Cukup Jelas
Pasal 32
Cukup Jelas
Pasal 33
Jabatan fungsional dimaksud adalah jabatan fungsional sesuai keahlian dan kebutuhan.
Pasal 34
Cukup Jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup Jelas
Pasal 38
Cukup Jelas
Pasal 39
Cukup Jelas
Pasal 40
Cukup Jelas
Pasal 41
Cukup Jelas
36
Pasal 42
Cukup Jelas
Pasal 43
Cukup Jelas
Pasal 44
Cukup Jelas
Pasal 45
Cukup Jelas
Pasal 46
Cukup Jelas
Pasal 47
Cukup Jelas
Pasal 48
Yang dimaksud dengan “Koordinasi” adalah peran serta para pemegang jabatan dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Yang dimaksud dengan “Integrasi” adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam
organisasi perangkat daerah Yang dimaksud dengan “Sinkronisasi” hádala konsistensi dalam penataan organisasi perangkat daerah sesuai dengan norma,
prinsip,dan estándar ysng berlaku.
Yang dimaksud dengan “Simplikasi” hádala penyederhanaan
penataan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif, rasional dan profesional.
Pasal 49
Cukup Jelas
Pasal 50
Cukup Jelas
Pasal 51
Cukup Jelas
Pasal 52
Cukup Jelas
Pasal 53
Cukup Jelas
Pasal 54
Cukup Jelas
Pasal 55
Cukup Jelas
Pasal 56
Cukup Jelas
37
Pasal 57
Cukup Jelas
Pasal 58
Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN
TAHUN 2015 NOMOR 66